SlideShare a Scribd company logo
1 of 12
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Hak merupakan unsur normatif yang melekat pada diri setiap manusia yang
dalam penerapannya berada pada ruang lingkup hak persamaan dan hak kebebasan yang
terkait dengan interaksinya antara individu atau dengan instansi. Hak juga merupakan
sesuatu yang harus diperoleh. Masalah HAM adalah sesuatu hal yang sering kali
dibicarakan dan dibahas terutama dalam era reformasi ini. HAM lebih dijunjung tinggi
dan lebih diperhatikan dalam era reformasi daripada era sebelum reformasi. Perlu
diingat bahwa dalam hal pemenuhan hak, kita hidup tidak sendiri dan kita hidup
bersosialisasi dengan orang lain. Jangan sampai kita melakukan pelanggaran HAM
terhadap orang lain dalam usaha perolehan atau pemenuhan HAM pada diri kita sendiri.
Secara teoritis Hak Asasi Manusia adalah hak yang melekat pada diri manusia
yang bersifat kodrati dan fundamental sebagai suatu anugerah Allah yang harus
dihormati, dijaga, dan dilindungi. hakikat Hak Asasi Manusia sendiri adalah merupakan
upaya menjaga keselamatan eksistensi manusia secara utuh melalui aksi keseimbangan
antara kepentingan perseorangan dengan kepentingan umum. Begitu juga upaya
menghormati, melindungi, dan menjunjung tinggi Hak Asasi Manusia menjadi
kewajiban dan tangung jawab bersama antara individu, pemeritah (Aparatur
Pemerintahan baik Sipil maupun Militer), dan negara.
Berdasarkan beberapa rumusan hak asasi manusia di atas, dapat ditarik
kesimpulan tentang beberapa sisi pokok hakikat hak asasi manusia, yaitu :
a. HAM tidak perlu diberikan, dibeli ataupun di warisi, HAM adalah bagian dari
manusia secara otomatis.
b. HAM berlaku untuk semua orang tanpa memandang jenis kelamin, ras, agama,
etnis, pandangan politik atau asal usul sosial, dan bangsa.
c. HAM tidak bisa dilanggar, tidak seorangpun mempunyai hak untuk membatasi atau
melanggar hak orang lain. Orang tetap mempunyai HAM walaupun sebuah negara
membuat hukum yang tidak melindungi atau melanggar HAM.
Penegakan Hak Asasi Manusia (HAM) merupakan salah satu issu penting dalam
kehidupan bernegara dan bermasyarakat di Indonesia. Namun masih banyak
pelanggaran HAM di Indonesia yang belum terselesaikan dengan baik, banyak pihak
yang masih ragu-ragu akan penegakan hak asasi manusia di Indonesia. Banyak faktor
yang mempengaruhi penegakan HAM di Indonesia, dan faktor penyebab kurang
ditegakannya HAM di Indonesia, termasuk kolerasi penegakan HAM dengan kegiatan
keagamaan dan hukum dari agama yang di anut oleh masyarakat.
BAB II PEMBAHASAN
2.1. Definisi Hak Asasi Manusia
Di dalam Kamus Bahasa Indonesia hak memiliki pengertian tentang sesuatu hal
yang benar, milik, kepunyaan, kewenangan, kekuasaan untuk berbuat sesuatu (krn telah
ditentukan oleh undang-undang, aturan, dsb), kekuasaan yg benar atas sesuatu atau
untuk menuntut sesuatu, derajat atau martabat.
HAM adalah hak-hak dasar yang melekat pada diri manusia,tanpa hak-hak itu
manusia tidak dapat hidup layak sebagai manusia1. Menurut John Locke HAM adalah
hak-hak yang diberikan langsung oleh Tuhan Yang Maha Pencipta sebagai hak yang
kodrati. Dalam pasal 1 Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang HAM
disebutkan bahwa “Hak Asasi Manusia adalah seperangkat hak yang melekat pada
hakekat dan keberadaan manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa dan
merupakan anugerah-Nya yang wajib dihormati, dijunjung tinggi, dan dilindungi oleh
negara, hukum, pemerintah dan setiap orang, demi kehormatan serta perlindungan
harkat dan martabat manusia”.
Ruang lingkup HAM meliputi:
a.Hak pribadi: hak-hak persamaan hidup, kebebasan, keamanan, dan lain-lain;
b.Hak milik pribadi dan kelompok sosial tempat seseorang berada;
c.Kebebasan sipil dan politik untuk dapat ikut serta dalam pemerintahan; serta
d.Hak-hak berkenaan dengan masalah ekonomi dan sosial.
Hakikat Hak Asasi Manusia sendiri adalah merupakan upaya menjaga
keselamatan eksistensi manusia secara utuh melalui aksi keseimbangan antara
kepentingan perseorangan dengan kepentingan umum. Begitu juga upaya menghormati,
melindungi, dan menjunjung tinggi Hak Asasi Manusia menjadi kewajiban dan tangung
jawab bersama antara individu, pemeritah (Aparatur Pemerintahan baik Sipil maupun
Militer),dan negara.
2.2. Landasan-Landasan Hokum Hak Asasi Manusia
1
Pranoto Iskandar, Hukum HAM Internasional: Sebuah Pengantar Kontekstual, Kata Pengantar oleh: Profesor
Abdullahi A. An-Na'im dan Profesor Beth Lyon, Edisi 2, Cianjur: IMR Press, 2012
1. Landasan idiil (Pancasila) sila ke-2: “Kemanusiaan yang adil dan beradab”.
Landasan idiil merupakan landasan filosofis dan moral bagi bangsa indonesia untuk
senantiasa memberikan penghormatan, pengakuan dan perlindungan terhadap hak
asasi manusia.
2. Landasan konstitusional (UUD 1945) yakni:
- Pembukaan UUD 1945 alinea ke-1 dan ke-4.
- Pasal 27, pasal 28, pasal 28 A sampai pasal 28 J, pasal 29, pasal 30, pasal 31,
pasal 32, pasal 33, dan pasal 34 UUD 1945.
3. UUD 1945 menjadi landasan yuridis bagi bangsa dan negara Indonesia dalam
memberikan penghormatan, pengakuan, perlindungan serta pengakuan HAM di
Indonesia.
4. Landasan operasional, yakni landasan pelaksanaan bagi penegakan HAM di
Indonesia yang meliputi aturan-aturan pelaksana, seperti:
- TAP MPR No. XVII/MPR/1998 tentang Hak Asasi Manusia. Ketetapan ini
menugaskan kepada lembaga-lembaga negara dan seluruh aparatur
pemerintahan untuk menghormati, menegakkan dan menyebarluaskan
pemahaman tentang HAM.
Ketetapan ini juga mengatur tentang kewajiban asasi manusia, antara lain setiap
orang wajib menghormati hak asasi orang lain, setiap orang wajib untuk ikut
serta dalam usaha pembelaan negara dan setiap orang wajib tunduk kepada
undang-undang dalam menjalankan hak dan kebebasannya.
- UU No. 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia
Undang-undang ini menjadi landasan pelaksana yang amat penting dalam upaya
penekan HAM di Indonesia.
Undang-undang ini selain berisi tentang aturan-aturan dalam penghormatan dan
perlindungan HAM, juga berisikan sanksi-sanksi bagi para pelaku pelanggaran
HAM. Hak asasi manusia yang diatur oleh UU No. 39 Tahun 1999 antara lain
hak untuk hidup, hak berkeluarga dan melanjutkan keturunan, hak
mengembangkan diri, hak memperoleh keadilan, hak atas kebebasan pribadi,
hak memperoleh rasa aman, hak atas kesejahteraan, hak wanita, dan hak anak.
- UU No. 26 Tahun 2000 tentang Pengadilan Hak Asasi Manusia: Undang-
undang ini mengatur pelaksanaan proses pengadilan bagi para pelaku kejahatan
kemanusiaan.
Namun undang-undang ini tidak dapat berlaku surut artinya para pelaku
kejahatan kemanusiaan atau pelanggar hak asasi manusia itu jika terjadi sebelum
undang-undang ini disahkan maka mereka tidak dapat dituntut di muka
pengadilan, dan para pelanggar hak asasi tersebut akan luput dari jeratan hukum.
- Kepres No. 50 Tahun 1993 tentang pembentukan Komisi Nasional Hak Asasi
Manusia (KOMNAS HAM.
Komisi ini dibentuk dengan tujuan untuk meningkatkan perlindungan terhadap
hak asasi manusia, dan menjadi tonggak sejarah dalam proses penegakkan hak
asasi manusia di Indonesia. Meskipun telah banyak produk hukum dibuat untuk
memberikan perlindungan terhadap hak asasi manusia, namun pelanggaran dan
pelecehan terhadap hak asasi manusia masih tetap terjadi di dalam masyarakat.
Banyak kasus pelanggaran dan pelecehan hak asasi manusia yang terjadi karena
tidak dipahaminya aturan-aturan yang ada, baik oleh aparatur penegak hukum
ataupun oleh masyarakat itu sendiri.
2.3. Lembaga-Lembaga Hak Asasi Manusia
Di Indonesia Pelaksanaan upaya pelindungan HAM dilakukan oleh lembaga
milik pemerintah dan lembaga milik swasta lain yang berwenang, antara lain :
a. Kepolisian
Tugas kepolisian adalah melakukan pengamanan dan penyelidikan terhadap setiap
berkas perkara pelanggaran HAM yang masuk.
b. Kejaksaan
Tugas utama jaksa adalah melakukan penuntutan suatu perkara pelanggaran HAM
yang telah dilaporkan. Kejaksaan diatur dalam UUD No. 16 Tahun 2004.
c. Komnas HAM
Tujuan Komnas HAM adalah memberikan perlindungan sekaligus penegakan hak
asasi manusia di Indonesia.
d. Pengadilan HAM di Indonesia
Pengadilan HAM khusus diperuntukan dalam menangani pelanggaran hak asasi
manusia yang berat yaitu kejaksaan genosida dan kejahatan terhadap kemanusiaan.
Proses pemeriksaan perkara dalam Pengadilan HAM tidak jauh berbeda dengan
prosedur-prosedur pemeriksaan di Pengadilan sipil.
e. Lembaga Bantuan Hukum
LBH bersifat membela kepentingan masyarakat tanpa memandang latar belakang
suku, keturunan, warna kulit, ideologi, keyakinan politik, harta kekayaan, agama
dan kelompok.
f. YLBHI ( Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia)
YLBHI sebagai upaya penegakan dan perlindungan HAM pada masyarakat
menengah ke bawah.
g.Biro Konsultasi dan Bantuan Hukum Perguruan Tinggi.
Menangani masalah-masalah pengabdian kepada masyarakat, seperti perselisihan
warisan, uang ganti pembebasan tanah.
h.Komnas Anak
Tugas utama menyelenggarakan perlindungan terhadap hak-hak anak.
2.4. Macam-Macam Hak Asasi Manusia
1. Hak asasi pribadi adalah hak yang tumbuh dari dalam diri setiap individu dan
mendasar, meliputi :
 Hak untuk beraktivitas
2. Hak asasi dalam politik adalah hak yang dimiliki setiap individu untuk berperan
dalam pemerintahan, meliputi :
 hak dan kebebasan menyampaikan pikiran
 hak dalam memilih dan dipilih
 hak untuk turut serta dalam pemerintahan
 hak untuk diakui dalam kedudukan sebagai warga Negara yang sederajat.
3. Hak asasi dalam hukum adalah hak yang melekat pada diri setiap individu untuk
berperan dalam pemerintahan, meliputi
 Hak yang sama dalam hokum
 hak atas perlindungan dan pembelaan hokum tanpa diskriminasi
 hak mendapat perlakuan wajar di muka badan-badan peradilan
4. hak asasi dalam agama meliputi
 hak dan kebebasan memilih agama
 hak beribadat menurut agama dan keyakinan masing-masing
5. hak asasi dalam ekonomi adalah hak yang sifatnya penunjang bagi kelangsungan
(mempertahnkan,mengembangkan ) kehidupan setiap individu, meliputi :
 hak dan kebebasan memiliki sesuatu
 hak membeli dan menjual sesuatu
 hak mengadakan perjanjian
 hak membentuk serikat pekerja
 hak atas pekerjaan
6. hak asasi dalam social adalah hak yang dimiliki setiap individu untuk
bermasyarakat, meliputi
 hak untuk mendapat perlakuan yang sama dalam kehidupan bermasyarakat
7. hak asasi dalam kebudayaan adalah hak yang dimiliki setiap individu untuk
mengembangkan segala potensi kebudayaan yang ada, meliputi :
 hak mendapat pendidikan dan pengajaran
 hak mengembangkan kebudayaan yang disukainya
8. hak asasi dalam pertahanan dan keamanan meliputi :
 hak bebas dari rasa takut
2.5. Contoh Pelanggaran Hak Asasi Manusia
1. Pelanggaran HAM oleh TNI
Kasus ini sering terjadi pada pemerintahan Suharto, dimana waktu itu TNI dan Polri
menjadi salah satu alat untuk kekuasaan. Kasus HAM yang melibatkan TNI ini
mencapai puncaknya pada akhir prmerintahan Orde Baru saat rakyat mulai
mengadakan perlawanan.
2. Kasus Pelanggaran HAM yang terjadi di Maluku
Akibat konflik dan kekerasan yang terjadi di Maluku tercatat 8000 orang tewas dan
sekitar 4000 orang luka – luka, termasuk ribuan rumah, perkantoran dan pasar
hancur dibakar, ratusan sekolah hancur serta terdapat 692.000 jiwa sebagai korban
konflik yang sekarang telah menjadi pengungsi di dalam/luar Maluku.
3. Pelanggaran HAM terhadap anak.
Telah banyak kasus anak-anak menjadi korban kekerasan dari orang tuanya sendiri.
Kekerasan fisik terjadi tatkala orang tua sering main pukul terhadap anak-anak.
Hanya karena kesalahan-kesalahan kecil yang tidak prinsip, orang tua menjadi
emosi dan menghukum anak dengan tindakan keras. Tak jarang dijumpai ada anak
menjadi cacat seumur hidup karena penyiksaan orang tua, atau bahkan menjadi mati
teraniaya.
4. Pelanggaran HAM di sekolah antara lain :
 Guru membeda-bedakan siswanya di sekolah (berdasarkan kepintaran,
kekayaan, atau perilakunya).
 Guru memberikan sanksi atau hukuman kepada siswanya secara fisik (dijewer,
dicubit, ditendang, disetrap di depan kelas atau dijemur di tengah lapangan).
 Siswa mengejek/menghina siswa yang lain.
 Siswa memalak atau menganiaya siswa yang lain.
 Siswa melakukan tawuran pelajar dengan teman sekolahnya ataupun dengan
siswa dari sekolah yang lain.
5. Pelanggaran HAM di masyarakat antara lain :
 Pertikaian antarkelompok/antargeng, atau antarsuku(konflik sosial).
 Perbuatan main hakim sendiri terhadap seorang pencuri atau anggota
masyarakat yang tertangkap basah melakukan perbuatan asusila.
 Merusak sarana/fasilitas umum karena kecewa atau tidak puas dengan kebijakan
yang ada.
2.6. Penyebab Pelanggaran Hak Asasi Manusia
1. Masih belum adanya kesepahaman pada tataran konsep hak asasi manusia antara
paham yang memandang HAM bersifat universal dan paham yang memandang
bangsa memiliki paham HAM tersendiri berbeda dengan paham yang lain terutama
dalam pelaksanaanya.
2. Kurang berfungsinya lembaga-lembaga penegak hokum (Polisi, jaksa dan
pengadilan)
3. Pemahaman belum merata tentang HAM baik di kalangan sipil maupun militer.
4. Telah terjadi krisis moral di Indonesia
Krisis moral jauh lebih berbahaya dari krisis lainnya. Krisis moral dapat
melumpuhkan segala aspek atau sendi dalam kehidupan bermasyarakat dan
bernegara. Salah satu penyebabnya adalah kurangnya penerapan ideologi Pancasila.
Sebenarnya bangsa Indonesia memliki ideology yang luhur yaitu Pancasila. Akan
tetapi, seringkali ideologi ini tidak dijalankan secara murni dan konsekuen sehingga
yang terjadi adalah kekacauan. Selain itu, krisis moral ini juga disebabkan oleh
masih rendahnya kesadaran akan rasa kemanusiaan di dalam masyarakat Indonesia.
Masyarakat Indonesia masih belum memahami benar bahwa manusia hidup
bersama dengan manusia lainnya, oleh karena itu, manusia harus dapat juga
menghargai dan menghormati manusia lainnya. Hal ini dapat diterapkan dengan
tidak berlaku seenaknya, apalagi sampai melanggar hak asasi manusia lainnya.
5. Aparat hukum yang berlaku bertindak sewenang-wenang
Di dalam masyarakat terdapat banyak kekuasaan yang berlaku. Kekuasaan disini
tidak hanya menunjuk pada kekuasaan pemerintah, tetapi juga bentuk-bentuk
kekuasaan lain yang terdapat di dalam masyarakat. Salah satu contohnya adalah
kekuasaan di dalam perusahaan. Para pengusaha yang tidak memperdulikan hak-hak
buruhnya jelas melanggar hak asasi manusia. Oleh karena itu, dapat kita lihat bahwa
setiap elemen di dalam masyarakat yang memiliki kekuasaan cenderung
menyalahgunakan kekuasaannya tersebut. Kekuasaan-kekuasaan yang mereka
miliki seharusnya dibatasi sehingga tetap menghormati hak orang lain dan tidak
melanggarnya. Kurang adanya penegakan hukum yang benar Seperti yang kita
ketahui bahwa penegakan hukum di Indonesia belum dapat berjalan dengan benar.
Masih banyak para penegak hukum yang bersikap tidak adil. Hal ini dikarenakan
menerima suap sudah menjadi budaya bangsa kita. Penegak hukum yang bersikap
tidak adil akan membuat masyarakat pun bertindak sewenang- wenang. Mereka
yang mempunyai cukup uang, tidak lagi takut untuk berbuat salah. Hal ini
seharusnya dapat diberantas karena ini merupakan masalah yang besar. Pemerintah
harus bisa bertindak tegas dalam menyelesaikan masalah ini. Pelanggar HAM
seharusnya diberi hukuman yang tegas.
6. Kesenjangan sosial yang tinggi
Kesenjangan sosial juga menjadi salah satu faktor pelanggaran HAM. Orang yang
kaya tentu memiliki kekuasaan yang besar, sedangkan orang yang kurang mampu
menjadi semakin tidak berdaya. Mereka harus dapat menerima semua yang
diberikan dari pihak penguasa dikarenakan ketidakberdayaan mereka. Hal ini tentu
saja memicu terjadinya pelanggaran HAM. Penguasa dapat bertindak sewenang-
wenang tanpa harus memperdulikan masyarakatnya.
7. pembagian kekuasan yang tidak berimbang,
8. masyarakat yang belum berdaya,
9. masih kuatnya budaya feodal dan paternalistik dalam masyarakat kita.
10. belum memiliki prosedur yang baku mengenai pengaduan, penanganan dan
perlindungan terhadap korban dan saksi pelanggaran hak asasi manusia.
11. adanya pandangan HAM bersifat individulistik yang akan mengancam kepentingan
umum (dikhotomi antara individualisme dan kolektivisme);
12. kurang dan tipisnya rasa tanggungjawab dalam berbagai lapisan masyarakat,
nasional maupun internasional
2.7. Upaya Mengatasi Pelanggaran Hak Asasi Manusia
Upaya penegakan transitional criminal justice umumnya dilakukan melalui dua
jalur sekaligus, yaitu jalur yudisial (melalui proses pengadilan) dan jalur ekstrayudisial
(di luar proses pengadilan). Jalur yudisial terbagi lagi menjadi dua, yaitu Pengadilan
HAM dan Pengadilan HAM Ad Hoc. Pengadilan HAM ditujukan untuk pelanggaran
HAM berat yang terjadi setelah diundangkannya UU No. 26 tahun 2000, sedangkan
Pengadilan HAM Ad Hoc diberlakukan untuk mengadili pelanggaran HAM berat yang
terjadi sebelum disahkannya UU No. 26 tahun 2000.
Sedangkan jalur ekstrayudisial melalui Komisi Kebenaran dan Rekonsiliasi
Nasional (KKRN) ditempuh untuk penyalahgunaan kekuasaan dan pelanggaran HAM
pada masa lampau dan pelanggaran HAM berat yang terjadi sebelum diundangkannya
UU No. 26 tahun 2000. Upaya penyelesaian melalui jalur demikian haruslah
berorientasi pada kepentingan korban dan bentuk penyelesaiannya dapat menunjang
proses demokratisasi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara serta merupakan upaya
penciptaan kehidupan Indonesia yang demokratis dengan ciri-ciri utamanya yang
berupa berlakunya kekuasaan hukum dan dihormatinya hak asasi dan kebebasan
fundamental.
Hal ini perlu dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:
1. Meningkatkan profesionalisme lembaga keamanan dan pertahanan negara.
2. Menegakkan hukum secara adil, konsekuen, dan tidak diskriminatif.
3. Meningkatkan kerja sama yang harmonis antarkelompok atau golongan dalam
masyarakat agar mampu saling memahami dan menghormati keyakinan dan
pendapat masing-masing.
4. Memperkuat dan melakukan konsolidasi demokrasi.
Upaya penegakan HAM melalui:
1. Amandemen UUD 1945
2. Diundang-undangkannya UUD RI No 39 th 1999 tentang HAM serta meratifikasi
beberapa konvensi internasional tentang HAM.
3. UUD RI no 8 th 1998 tentang pengesahan konvensi Menentang penyiksaan dan
perlakuan atau penghukuman lain yang kejam, tidak manusiawi, atau merendahkan
martabat manusia.
4. UUD RI no 1 th 2000 tentang pengesahan konvensi ILO no 182 mengenai
pelanggaran dan tindakan segera penghapusan bentuk-bentuk pekerjaan terburuk
untuk anak
5. UUD RI no 11 th 2005 tentang pengesahan kovenan internasional tentang hak-hak
ekonomi, sosial dan budaya
6. UUD RI no 26 th 2000 tentang pengadilan HAM
Upaya penegakan HAM dapat dilakukan melalui jalur hukum dan politik.
Maksudnya terhadap berbagai pelanggaran HAM maka upaya menindak para pelaku
pelanggaran diselesaikan melalui Pengadilan HAM bagi pelanggaran HAM berat dan
melalui KKR (Komisi Kebenaran dan Rekonsiliasi). Upaya penegakan HAM melalui
jalur Pengadilan HAM, mengikuti ketentuan-ketentuan antara lain, sebagai berikut:
1. Kewenangan memeriksa dan memutus perkara pelanggaran hak asasi manusia yang
berat tersebut di atas oleh Pengadilan HAM tidak berlaku bagi pelaku yang berumur
di bawah 18 tahun pada saat kejahatan dilakukan.
2. Terhadap pelanggaran hak asasi manusia yang berat yang terjadi sebelum
diundangkan UURI No.26 Tahun 2000, diperiksa dan diputus oleh Pengadilan
HAM ad hoc. Pembentukan Pengadilan HAM ad hoc diusulkan oleh DPR
berdasarkan pada dugaan telah terjadinya pelanggaran hak asasi manusia yang berat
yang dibatasi pada tempat dan waktu perbuatan tertentu (locus dan tempos delicti )
yang terjadi sebelum diundangkannya UURI No. 26 Tahun 2000.
3. Agar pelaksanaan Pengadilan HAM bersifat jujur, maka pemeriksaan perkaranya
dilakukan majelis hakim Pengadilan HAM yang berjumlah 5 orang. Lima orang
tersebut, terdiri atas 2 orang hakim dari Pengadilan HAM yang bersangkutan dan 3
orang hakim ad hoc (diangkat di luar hakim karir).
Sedang penegakan HAM melalui KKR penyelesaian pelanggaran HAM dengan
cara para pelaku mengungkapkan pengakuan atas kebenaran bahwa ia telah melakukan
pelanggaran HAM terhadap korban atau keluarganya, kemudian dilakukan perdamaian.
Jadi KKR berfungsi sebagai mediator antara pelaku pelanggaran dan korban atau
keluarganya untuk melakukan penyelesaian lewat perdamaian bukan lewat jalur
Pengadilan HAM.
Dalam upaya penegakan HAM peran korban dan saksi sangat menentukan, oleh
karena itu mereka perlu memperoleh jaminan keamanan. Bagaimanakah jaminan
terhadap para korban dan saksi yang berupaya menegakkan HAM? Dalam rangka
memperoleh kebenaran faktual, maka para korban dan saksi dijamin perlindungan fisik
dan mental dari ancaman, gangguan, teror dan kekerasan dari pihak manapun.
Kemudian untuk memenuhi rasa keadilan maka bagi setiap korban pelanggaran hak
asasi manusia yang berat berhak memperoleh ganti rugi oleh negara (kompensasi), ganti
rugi oleh pelaku atau pihak ketiga (restitusi), pemulihan pada kedudukan semula,
seperti nama baik, jabatan, kehormatan atau hak-hak lain (rehabilitasi).
Kegiatan seperti apa yang dapat digolongkan sebagai menghargai upaya
penegakan HAM? Secara sederhana ukuran yang dapat dipakai untuk menentukan
kegiatan yang dapat digolongkan (dikategorikan) menghargai upaya penegakan HAM
adalah setiap sikap dan perilaku yang positif untuk mendukung upaya–upaya menindak
secara tegas pelaku pelanggaran HAM baik melalui jalur hukum maupun melalui jalur
politik, seperti KKR, pemberian rehabilitasi, restitusi, dan kompensasi.
Beberapa contoh kegiatan yang dapat dimasukan menghargai upaya penegakan
HAM, antara lain :
1. Membantu dengan menjadi saksi dalam proses penegakan HAM;
2. Mendukung para korban untuk memperoleh restitusi maupun kompensasi serta
rehabilitasi;
3. Tidak mengganggu jalannya persidangan HAM di Pengadilan HAM;
4. Memberikan informasi kepada aparat penegak hukum dan lembaga–lembaga HAM
bila terjadi pelanggaran HAM;
5. Mendorong untuk dapat menerima cara rekonsiliasi melalui KKR kalau lewat jalan
Peradilan HAM mengalami jalan buntu, demi menghapus dendam yang
berkepanjangan yang dapat menghambat kehidupan yang damai dan harmonis
dalam bermasyarakat.

More Related Content

What's hot

Makalah PKn - Hak Asasi Manusia
Makalah PKn - Hak Asasi ManusiaMakalah PKn - Hak Asasi Manusia
Makalah PKn - Hak Asasi Manusiayuliansafa
 
Hak asasi manusia
Hak asasi manusiaHak asasi manusia
Hak asasi manusiaRuqayyah S
 
Makalah hukum dan HAM studi kasus trisakti UIN SUKA
Makalah hukum dan HAM studi kasus trisakti UIN SUKAMakalah hukum dan HAM studi kasus trisakti UIN SUKA
Makalah hukum dan HAM studi kasus trisakti UIN SUKARatika Mueslim
 
Pkn-Upaya Pemerintah Dalam Penegakan HAM di Indonesia SMA kelas X
Pkn-Upaya Pemerintah Dalam Penegakan HAM di Indonesia SMA kelas XPkn-Upaya Pemerintah Dalam Penegakan HAM di Indonesia SMA kelas X
Pkn-Upaya Pemerintah Dalam Penegakan HAM di Indonesia SMA kelas XKhodijahadrebi16
 
Harmonisasi hak dan kewajiban asasi manusia dalam perspektif
Harmonisasi hak dan kewajiban asasi manusia dalam perspektifHarmonisasi hak dan kewajiban asasi manusia dalam perspektif
Harmonisasi hak dan kewajiban asasi manusia dalam perspektifSrimaryatiEko
 
Makalah Hak Asasi Manusia dalam Nilai Pancasila
Makalah Hak Asasi Manusia dalam Nilai PancasilaMakalah Hak Asasi Manusia dalam Nilai Pancasila
Makalah Hak Asasi Manusia dalam Nilai PancasilaSelvi Ramadhenisa
 
PELANGGARAN HAM { HAK ASASI MANUSIA }
PELANGGARAN HAM { HAK ASASI MANUSIA } PELANGGARAN HAM { HAK ASASI MANUSIA }
PELANGGARAN HAM { HAK ASASI MANUSIA } Rochmad Putra
 
Hak asasi manusia
Hak asasi manusiaHak asasi manusia
Hak asasi manusiairvan sidik
 
Bab 1 kasus kasus pelanggaran hak asasi manusia dalam perspektif pancasila
Bab 1 kasus kasus pelanggaran hak asasi manusia dalam perspektif pancasilaBab 1 kasus kasus pelanggaran hak asasi manusia dalam perspektif pancasila
Bab 1 kasus kasus pelanggaran hak asasi manusia dalam perspektif pancasilaWATI SRIWAHYUNINGSIH
 
Hak Asasi Manusia ( HAM )
Hak Asasi Manusia ( HAM )Hak Asasi Manusia ( HAM )
Hak Asasi Manusia ( HAM )Eja Fahreza
 
Hak Asasi Manusia dalam Nilai Pancasila
Hak Asasi Manusia dalam Nilai PancasilaHak Asasi Manusia dalam Nilai Pancasila
Hak Asasi Manusia dalam Nilai PancasilaSelvi Ramadhenisa
 
KEDANGKALAN PEMAHAMAN HAM DALAM LINGKAR PENDIDIKAN
KEDANGKALAN PEMAHAMAN HAM DALAM LINGKAR PENDIDIKANKEDANGKALAN PEMAHAMAN HAM DALAM LINGKAR PENDIDIKAN
KEDANGKALAN PEMAHAMAN HAM DALAM LINGKAR PENDIDIKANAnis Lee Xie
 
Bab vi negara hukum dan ham
Bab vi negara hukum dan hamBab vi negara hukum dan ham
Bab vi negara hukum dan hamgoodminer
 
PKN Kelas 10 Smt 1 : Hak Asasi Manusia
PKN Kelas 10 Smt 1 : Hak Asasi ManusiaPKN Kelas 10 Smt 1 : Hak Asasi Manusia
PKN Kelas 10 Smt 1 : Hak Asasi ManusiaVERGITA HANDOKO
 
Makalah hak asasi manusia
Makalah hak asasi manusiaMakalah hak asasi manusia
Makalah hak asasi manusiaSantos Tos
 
Hak asasi manusia dan implikasinya
Hak asasi manusia dan implikasinyaHak asasi manusia dan implikasinya
Hak asasi manusia dan implikasinyaapotek agam farma
 

What's hot (20)

Negara hukum dan ham
Negara hukum dan hamNegara hukum dan ham
Negara hukum dan ham
 
Makalah PKn - Hak Asasi Manusia
Makalah PKn - Hak Asasi ManusiaMakalah PKn - Hak Asasi Manusia
Makalah PKn - Hak Asasi Manusia
 
Hak asasi manusia
Hak asasi manusiaHak asasi manusia
Hak asasi manusia
 
Makalah hukum dan HAM studi kasus trisakti UIN SUKA
Makalah hukum dan HAM studi kasus trisakti UIN SUKAMakalah hukum dan HAM studi kasus trisakti UIN SUKA
Makalah hukum dan HAM studi kasus trisakti UIN SUKA
 
Pkn-Upaya Pemerintah Dalam Penegakan HAM di Indonesia SMA kelas X
Pkn-Upaya Pemerintah Dalam Penegakan HAM di Indonesia SMA kelas XPkn-Upaya Pemerintah Dalam Penegakan HAM di Indonesia SMA kelas X
Pkn-Upaya Pemerintah Dalam Penegakan HAM di Indonesia SMA kelas X
 
Hak Asasi Manusia
Hak Asasi ManusiaHak Asasi Manusia
Hak Asasi Manusia
 
Harmonisasi hak dan kewajiban asasi manusia dalam perspektif
Harmonisasi hak dan kewajiban asasi manusia dalam perspektifHarmonisasi hak dan kewajiban asasi manusia dalam perspektif
Harmonisasi hak dan kewajiban asasi manusia dalam perspektif
 
Makalah Hak Asasi Manusia dalam Nilai Pancasila
Makalah Hak Asasi Manusia dalam Nilai PancasilaMakalah Hak Asasi Manusia dalam Nilai Pancasila
Makalah Hak Asasi Manusia dalam Nilai Pancasila
 
PELANGGARAN HAM { HAK ASASI MANUSIA }
PELANGGARAN HAM { HAK ASASI MANUSIA } PELANGGARAN HAM { HAK ASASI MANUSIA }
PELANGGARAN HAM { HAK ASASI MANUSIA }
 
Hak asasi manusia
Hak asasi manusiaHak asasi manusia
Hak asasi manusia
 
Bab 1 kasus kasus pelanggaran hak asasi manusia dalam perspektif pancasila
Bab 1 kasus kasus pelanggaran hak asasi manusia dalam perspektif pancasilaBab 1 kasus kasus pelanggaran hak asasi manusia dalam perspektif pancasila
Bab 1 kasus kasus pelanggaran hak asasi manusia dalam perspektif pancasila
 
Hak Asasi Manusia ( HAM )
Hak Asasi Manusia ( HAM )Hak Asasi Manusia ( HAM )
Hak Asasi Manusia ( HAM )
 
Hak Asasi Manusia dalam Nilai Pancasila
Hak Asasi Manusia dalam Nilai PancasilaHak Asasi Manusia dalam Nilai Pancasila
Hak Asasi Manusia dalam Nilai Pancasila
 
KEDANGKALAN PEMAHAMAN HAM DALAM LINGKAR PENDIDIKAN
KEDANGKALAN PEMAHAMAN HAM DALAM LINGKAR PENDIDIKANKEDANGKALAN PEMAHAMAN HAM DALAM LINGKAR PENDIDIKAN
KEDANGKALAN PEMAHAMAN HAM DALAM LINGKAR PENDIDIKAN
 
Bab vi negara hukum dan ham
Bab vi negara hukum dan hamBab vi negara hukum dan ham
Bab vi negara hukum dan ham
 
PKN Kelas 10 Smt 1 : Hak Asasi Manusia
PKN Kelas 10 Smt 1 : Hak Asasi ManusiaPKN Kelas 10 Smt 1 : Hak Asasi Manusia
PKN Kelas 10 Smt 1 : Hak Asasi Manusia
 
Makalah hak asasi manusia
Makalah hak asasi manusiaMakalah hak asasi manusia
Makalah hak asasi manusia
 
Makalah TENTANG HAM
Makalah TENTANG HAMMakalah TENTANG HAM
Makalah TENTANG HAM
 
Ham makalah
Ham makalahHam makalah
Ham makalah
 
Hak asasi manusia dan implikasinya
Hak asasi manusia dan implikasinyaHak asasi manusia dan implikasinya
Hak asasi manusia dan implikasinya
 

Similar to Makalah pcl

Makalah
MakalahMakalah
Makalahkujays
 
4.ham dian 127855 copy
4.ham dian 127855   copy4.ham dian 127855   copy
4.ham dian 127855 copyDian Indriani
 
Perlindungan hak asasi manusia
Perlindungan hak asasi manusiaPerlindungan hak asasi manusia
Perlindungan hak asasi manusiaboscobahy1
 
HTN KEL XIII ( HAM dan DASAR NEGARA).pptx
HTN KEL XIII ( HAM dan DASAR NEGARA).pptxHTN KEL XIII ( HAM dan DASAR NEGARA).pptx
HTN KEL XIII ( HAM dan DASAR NEGARA).pptxptmanggalajati
 
Quiz ham 41614110109
Quiz ham 41614110109Quiz ham 41614110109
Quiz ham 41614110109irvan sidik
 
Makalah hak azasi manusia
Makalah hak azasi manusiaMakalah hak azasi manusia
Makalah hak azasi manusiaYadhi Muqsith
 
Kelompok 2 - Hak Asasi Manusia
Kelompok  2 - Hak Asasi ManusiaKelompok  2 - Hak Asasi Manusia
Kelompok 2 - Hak Asasi Manusiayuliansafa
 
Tugas 5 annisa nurul jannah
Tugas 5 annisa nurul jannahTugas 5 annisa nurul jannah
Tugas 5 annisa nurul jannahannisanj22
 
Ham 131107101519-phpapp02
Ham 131107101519-phpapp02Ham 131107101519-phpapp02
Ham 131107101519-phpapp02rofiqalfauzy
 
PPT Kewarganegaraan penegakan HAM kelas X
PPT Kewarganegaraan penegakan HAM kelas XPPT Kewarganegaraan penegakan HAM kelas X
PPT Kewarganegaraan penegakan HAM kelas XLatifa Syifa
 
MAKALAH UPAYA PENCEGAHAN TERJADINYA PELANGGARAN HAM.docx
MAKALAH UPAYA PENCEGAHAN TERJADINYA PELANGGARAN HAM.docxMAKALAH UPAYA PENCEGAHAN TERJADINYA PELANGGARAN HAM.docx
MAKALAH UPAYA PENCEGAHAN TERJADINYA PELANGGARAN HAM.docxRahmat Hidayat
 
Bab 1 nampak tilas ham manusia di indonesia
Bab 1 nampak tilas ham manusia di indonesiaBab 1 nampak tilas ham manusia di indonesia
Bab 1 nampak tilas ham manusia di indonesiaSilvester Nyawai
 
Mendeskripsikan HAM (PKn)
Mendeskripsikan HAM (PKn)Mendeskripsikan HAM (PKn)
Mendeskripsikan HAM (PKn)Mifta Finanti
 

Similar to Makalah pcl (20)

Makalah
MakalahMakalah
Makalah
 
4.ham dian 127855 copy
4.ham dian 127855   copy4.ham dian 127855   copy
4.ham dian 127855 copy
 
Perlindungan hak asasi manusia
Perlindungan hak asasi manusiaPerlindungan hak asasi manusia
Perlindungan hak asasi manusia
 
HTN KEL XIII ( HAM dan DASAR NEGARA).pptx
HTN KEL XIII ( HAM dan DASAR NEGARA).pptxHTN KEL XIII ( HAM dan DASAR NEGARA).pptx
HTN KEL XIII ( HAM dan DASAR NEGARA).pptx
 
Ham
HamHam
Ham
 
Quiz ham 41614110109
Quiz ham 41614110109Quiz ham 41614110109
Quiz ham 41614110109
 
Makalah hak azasi manusia
Makalah hak azasi manusiaMakalah hak azasi manusia
Makalah hak azasi manusia
 
PKMakaah ham
PKMakaah hamPKMakaah ham
PKMakaah ham
 
Makalah pkn
Makalah pknMakalah pkn
Makalah pkn
 
Kelompok 2 - Hak Asasi Manusia
Kelompok  2 - Hak Asasi ManusiaKelompok  2 - Hak Asasi Manusia
Kelompok 2 - Hak Asasi Manusia
 
Tugas 5 annisa nurul jannah
Tugas 5 annisa nurul jannahTugas 5 annisa nurul jannah
Tugas 5 annisa nurul jannah
 
Ham 131107101519-phpapp02
Ham 131107101519-phpapp02Ham 131107101519-phpapp02
Ham 131107101519-phpapp02
 
PPT Kewarganegaraan penegakan HAM kelas X
PPT Kewarganegaraan penegakan HAM kelas XPPT Kewarganegaraan penegakan HAM kelas X
PPT Kewarganegaraan penegakan HAM kelas X
 
MAKALAH UPAYA PENCEGAHAN TERJADINYA PELANGGARAN HAM.docx
MAKALAH UPAYA PENCEGAHAN TERJADINYA PELANGGARAN HAM.docxMAKALAH UPAYA PENCEGAHAN TERJADINYA PELANGGARAN HAM.docx
MAKALAH UPAYA PENCEGAHAN TERJADINYA PELANGGARAN HAM.docx
 
Makalah hak asasi manusia (2)
Makalah hak asasi manusia (2)Makalah hak asasi manusia (2)
Makalah hak asasi manusia (2)
 
Makalah hak asasi manusia (3)
Makalah hak asasi manusia (3)Makalah hak asasi manusia (3)
Makalah hak asasi manusia (3)
 
Makalah hak asasi manusia
Makalah hak asasi manusiaMakalah hak asasi manusia
Makalah hak asasi manusia
 
Bab 1 nampak tilas ham manusia di indonesia
Bab 1 nampak tilas ham manusia di indonesiaBab 1 nampak tilas ham manusia di indonesia
Bab 1 nampak tilas ham manusia di indonesia
 
Pkn
PknPkn
Pkn
 
Mendeskripsikan HAM (PKn)
Mendeskripsikan HAM (PKn)Mendeskripsikan HAM (PKn)
Mendeskripsikan HAM (PKn)
 

More from Siti Krisnawati

profil dinas kesehatan dan profil dinas kesehatan
profil dinas kesehatan dan profil dinas kesehatanprofil dinas kesehatan dan profil dinas kesehatan
profil dinas kesehatan dan profil dinas kesehatanSiti Krisnawati
 
PTT PENGARAH PETUGAS PELAYANAN DI MPP.pptx
PTT PENGARAH PETUGAS PELAYANAN DI MPP.pptxPTT PENGARAH PETUGAS PELAYANAN DI MPP.pptx
PTT PENGARAH PETUGAS PELAYANAN DI MPP.pptxSiti Krisnawati
 
Yel2 dan lagu akreditasi 2018
Yel2 dan lagu akreditasi 2018Yel2 dan lagu akreditasi 2018
Yel2 dan lagu akreditasi 2018Siti Krisnawati
 
Hiv dan narkoba untuk siswa
Hiv dan narkoba untuk siswaHiv dan narkoba untuk siswa
Hiv dan narkoba untuk siswaSiti Krisnawati
 

More from Siti Krisnawati (7)

profil dinas kesehatan dan profil dinas kesehatan
profil dinas kesehatan dan profil dinas kesehatanprofil dinas kesehatan dan profil dinas kesehatan
profil dinas kesehatan dan profil dinas kesehatan
 
PTT PENGARAH PETUGAS PELAYANAN DI MPP.pptx
PTT PENGARAH PETUGAS PELAYANAN DI MPP.pptxPTT PENGARAH PETUGAS PELAYANAN DI MPP.pptx
PTT PENGARAH PETUGAS PELAYANAN DI MPP.pptx
 
Yel2 dan lagu akreditasi 2018
Yel2 dan lagu akreditasi 2018Yel2 dan lagu akreditasi 2018
Yel2 dan lagu akreditasi 2018
 
Peran kader lansia
Peran kader lansiaPeran kader lansia
Peran kader lansia
 
Hipertensi krisna
Hipertensi krisnaHipertensi krisna
Hipertensi krisna
 
Imunisasi campak
Imunisasi campakImunisasi campak
Imunisasi campak
 
Hiv dan narkoba untuk siswa
Hiv dan narkoba untuk siswaHiv dan narkoba untuk siswa
Hiv dan narkoba untuk siswa
 

Makalah pcl

  • 1. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Hak merupakan unsur normatif yang melekat pada diri setiap manusia yang dalam penerapannya berada pada ruang lingkup hak persamaan dan hak kebebasan yang terkait dengan interaksinya antara individu atau dengan instansi. Hak juga merupakan sesuatu yang harus diperoleh. Masalah HAM adalah sesuatu hal yang sering kali dibicarakan dan dibahas terutama dalam era reformasi ini. HAM lebih dijunjung tinggi dan lebih diperhatikan dalam era reformasi daripada era sebelum reformasi. Perlu diingat bahwa dalam hal pemenuhan hak, kita hidup tidak sendiri dan kita hidup bersosialisasi dengan orang lain. Jangan sampai kita melakukan pelanggaran HAM terhadap orang lain dalam usaha perolehan atau pemenuhan HAM pada diri kita sendiri. Secara teoritis Hak Asasi Manusia adalah hak yang melekat pada diri manusia yang bersifat kodrati dan fundamental sebagai suatu anugerah Allah yang harus dihormati, dijaga, dan dilindungi. hakikat Hak Asasi Manusia sendiri adalah merupakan upaya menjaga keselamatan eksistensi manusia secara utuh melalui aksi keseimbangan antara kepentingan perseorangan dengan kepentingan umum. Begitu juga upaya menghormati, melindungi, dan menjunjung tinggi Hak Asasi Manusia menjadi kewajiban dan tangung jawab bersama antara individu, pemeritah (Aparatur Pemerintahan baik Sipil maupun Militer), dan negara. Berdasarkan beberapa rumusan hak asasi manusia di atas, dapat ditarik kesimpulan tentang beberapa sisi pokok hakikat hak asasi manusia, yaitu : a. HAM tidak perlu diberikan, dibeli ataupun di warisi, HAM adalah bagian dari manusia secara otomatis. b. HAM berlaku untuk semua orang tanpa memandang jenis kelamin, ras, agama, etnis, pandangan politik atau asal usul sosial, dan bangsa. c. HAM tidak bisa dilanggar, tidak seorangpun mempunyai hak untuk membatasi atau melanggar hak orang lain. Orang tetap mempunyai HAM walaupun sebuah negara membuat hukum yang tidak melindungi atau melanggar HAM. Penegakan Hak Asasi Manusia (HAM) merupakan salah satu issu penting dalam kehidupan bernegara dan bermasyarakat di Indonesia. Namun masih banyak pelanggaran HAM di Indonesia yang belum terselesaikan dengan baik, banyak pihak yang masih ragu-ragu akan penegakan hak asasi manusia di Indonesia. Banyak faktor yang mempengaruhi penegakan HAM di Indonesia, dan faktor penyebab kurang
  • 2. ditegakannya HAM di Indonesia, termasuk kolerasi penegakan HAM dengan kegiatan keagamaan dan hukum dari agama yang di anut oleh masyarakat.
  • 3. BAB II PEMBAHASAN 2.1. Definisi Hak Asasi Manusia Di dalam Kamus Bahasa Indonesia hak memiliki pengertian tentang sesuatu hal yang benar, milik, kepunyaan, kewenangan, kekuasaan untuk berbuat sesuatu (krn telah ditentukan oleh undang-undang, aturan, dsb), kekuasaan yg benar atas sesuatu atau untuk menuntut sesuatu, derajat atau martabat. HAM adalah hak-hak dasar yang melekat pada diri manusia,tanpa hak-hak itu manusia tidak dapat hidup layak sebagai manusia1. Menurut John Locke HAM adalah hak-hak yang diberikan langsung oleh Tuhan Yang Maha Pencipta sebagai hak yang kodrati. Dalam pasal 1 Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang HAM disebutkan bahwa “Hak Asasi Manusia adalah seperangkat hak yang melekat pada hakekat dan keberadaan manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa dan merupakan anugerah-Nya yang wajib dihormati, dijunjung tinggi, dan dilindungi oleh negara, hukum, pemerintah dan setiap orang, demi kehormatan serta perlindungan harkat dan martabat manusia”. Ruang lingkup HAM meliputi: a.Hak pribadi: hak-hak persamaan hidup, kebebasan, keamanan, dan lain-lain; b.Hak milik pribadi dan kelompok sosial tempat seseorang berada; c.Kebebasan sipil dan politik untuk dapat ikut serta dalam pemerintahan; serta d.Hak-hak berkenaan dengan masalah ekonomi dan sosial. Hakikat Hak Asasi Manusia sendiri adalah merupakan upaya menjaga keselamatan eksistensi manusia secara utuh melalui aksi keseimbangan antara kepentingan perseorangan dengan kepentingan umum. Begitu juga upaya menghormati, melindungi, dan menjunjung tinggi Hak Asasi Manusia menjadi kewajiban dan tangung jawab bersama antara individu, pemeritah (Aparatur Pemerintahan baik Sipil maupun Militer),dan negara. 2.2. Landasan-Landasan Hokum Hak Asasi Manusia 1 Pranoto Iskandar, Hukum HAM Internasional: Sebuah Pengantar Kontekstual, Kata Pengantar oleh: Profesor Abdullahi A. An-Na'im dan Profesor Beth Lyon, Edisi 2, Cianjur: IMR Press, 2012
  • 4. 1. Landasan idiil (Pancasila) sila ke-2: “Kemanusiaan yang adil dan beradab”. Landasan idiil merupakan landasan filosofis dan moral bagi bangsa indonesia untuk senantiasa memberikan penghormatan, pengakuan dan perlindungan terhadap hak asasi manusia. 2. Landasan konstitusional (UUD 1945) yakni: - Pembukaan UUD 1945 alinea ke-1 dan ke-4. - Pasal 27, pasal 28, pasal 28 A sampai pasal 28 J, pasal 29, pasal 30, pasal 31, pasal 32, pasal 33, dan pasal 34 UUD 1945. 3. UUD 1945 menjadi landasan yuridis bagi bangsa dan negara Indonesia dalam memberikan penghormatan, pengakuan, perlindungan serta pengakuan HAM di Indonesia. 4. Landasan operasional, yakni landasan pelaksanaan bagi penegakan HAM di Indonesia yang meliputi aturan-aturan pelaksana, seperti: - TAP MPR No. XVII/MPR/1998 tentang Hak Asasi Manusia. Ketetapan ini menugaskan kepada lembaga-lembaga negara dan seluruh aparatur pemerintahan untuk menghormati, menegakkan dan menyebarluaskan pemahaman tentang HAM. Ketetapan ini juga mengatur tentang kewajiban asasi manusia, antara lain setiap orang wajib menghormati hak asasi orang lain, setiap orang wajib untuk ikut serta dalam usaha pembelaan negara dan setiap orang wajib tunduk kepada undang-undang dalam menjalankan hak dan kebebasannya. - UU No. 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia Undang-undang ini menjadi landasan pelaksana yang amat penting dalam upaya penekan HAM di Indonesia. Undang-undang ini selain berisi tentang aturan-aturan dalam penghormatan dan perlindungan HAM, juga berisikan sanksi-sanksi bagi para pelaku pelanggaran HAM. Hak asasi manusia yang diatur oleh UU No. 39 Tahun 1999 antara lain hak untuk hidup, hak berkeluarga dan melanjutkan keturunan, hak mengembangkan diri, hak memperoleh keadilan, hak atas kebebasan pribadi, hak memperoleh rasa aman, hak atas kesejahteraan, hak wanita, dan hak anak. - UU No. 26 Tahun 2000 tentang Pengadilan Hak Asasi Manusia: Undang- undang ini mengatur pelaksanaan proses pengadilan bagi para pelaku kejahatan kemanusiaan.
  • 5. Namun undang-undang ini tidak dapat berlaku surut artinya para pelaku kejahatan kemanusiaan atau pelanggar hak asasi manusia itu jika terjadi sebelum undang-undang ini disahkan maka mereka tidak dapat dituntut di muka pengadilan, dan para pelanggar hak asasi tersebut akan luput dari jeratan hukum. - Kepres No. 50 Tahun 1993 tentang pembentukan Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (KOMNAS HAM. Komisi ini dibentuk dengan tujuan untuk meningkatkan perlindungan terhadap hak asasi manusia, dan menjadi tonggak sejarah dalam proses penegakkan hak asasi manusia di Indonesia. Meskipun telah banyak produk hukum dibuat untuk memberikan perlindungan terhadap hak asasi manusia, namun pelanggaran dan pelecehan terhadap hak asasi manusia masih tetap terjadi di dalam masyarakat. Banyak kasus pelanggaran dan pelecehan hak asasi manusia yang terjadi karena tidak dipahaminya aturan-aturan yang ada, baik oleh aparatur penegak hukum ataupun oleh masyarakat itu sendiri. 2.3. Lembaga-Lembaga Hak Asasi Manusia Di Indonesia Pelaksanaan upaya pelindungan HAM dilakukan oleh lembaga milik pemerintah dan lembaga milik swasta lain yang berwenang, antara lain : a. Kepolisian Tugas kepolisian adalah melakukan pengamanan dan penyelidikan terhadap setiap berkas perkara pelanggaran HAM yang masuk. b. Kejaksaan Tugas utama jaksa adalah melakukan penuntutan suatu perkara pelanggaran HAM yang telah dilaporkan. Kejaksaan diatur dalam UUD No. 16 Tahun 2004. c. Komnas HAM Tujuan Komnas HAM adalah memberikan perlindungan sekaligus penegakan hak asasi manusia di Indonesia. d. Pengadilan HAM di Indonesia Pengadilan HAM khusus diperuntukan dalam menangani pelanggaran hak asasi manusia yang berat yaitu kejaksaan genosida dan kejahatan terhadap kemanusiaan. Proses pemeriksaan perkara dalam Pengadilan HAM tidak jauh berbeda dengan prosedur-prosedur pemeriksaan di Pengadilan sipil. e. Lembaga Bantuan Hukum
  • 6. LBH bersifat membela kepentingan masyarakat tanpa memandang latar belakang suku, keturunan, warna kulit, ideologi, keyakinan politik, harta kekayaan, agama dan kelompok. f. YLBHI ( Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia) YLBHI sebagai upaya penegakan dan perlindungan HAM pada masyarakat menengah ke bawah. g.Biro Konsultasi dan Bantuan Hukum Perguruan Tinggi. Menangani masalah-masalah pengabdian kepada masyarakat, seperti perselisihan warisan, uang ganti pembebasan tanah. h.Komnas Anak Tugas utama menyelenggarakan perlindungan terhadap hak-hak anak. 2.4. Macam-Macam Hak Asasi Manusia 1. Hak asasi pribadi adalah hak yang tumbuh dari dalam diri setiap individu dan mendasar, meliputi :  Hak untuk beraktivitas 2. Hak asasi dalam politik adalah hak yang dimiliki setiap individu untuk berperan dalam pemerintahan, meliputi :  hak dan kebebasan menyampaikan pikiran  hak dalam memilih dan dipilih  hak untuk turut serta dalam pemerintahan  hak untuk diakui dalam kedudukan sebagai warga Negara yang sederajat. 3. Hak asasi dalam hukum adalah hak yang melekat pada diri setiap individu untuk berperan dalam pemerintahan, meliputi  Hak yang sama dalam hokum  hak atas perlindungan dan pembelaan hokum tanpa diskriminasi  hak mendapat perlakuan wajar di muka badan-badan peradilan 4. hak asasi dalam agama meliputi  hak dan kebebasan memilih agama  hak beribadat menurut agama dan keyakinan masing-masing 5. hak asasi dalam ekonomi adalah hak yang sifatnya penunjang bagi kelangsungan (mempertahnkan,mengembangkan ) kehidupan setiap individu, meliputi :  hak dan kebebasan memiliki sesuatu  hak membeli dan menjual sesuatu
  • 7.  hak mengadakan perjanjian  hak membentuk serikat pekerja  hak atas pekerjaan 6. hak asasi dalam social adalah hak yang dimiliki setiap individu untuk bermasyarakat, meliputi  hak untuk mendapat perlakuan yang sama dalam kehidupan bermasyarakat 7. hak asasi dalam kebudayaan adalah hak yang dimiliki setiap individu untuk mengembangkan segala potensi kebudayaan yang ada, meliputi :  hak mendapat pendidikan dan pengajaran  hak mengembangkan kebudayaan yang disukainya 8. hak asasi dalam pertahanan dan keamanan meliputi :  hak bebas dari rasa takut 2.5. Contoh Pelanggaran Hak Asasi Manusia 1. Pelanggaran HAM oleh TNI Kasus ini sering terjadi pada pemerintahan Suharto, dimana waktu itu TNI dan Polri menjadi salah satu alat untuk kekuasaan. Kasus HAM yang melibatkan TNI ini mencapai puncaknya pada akhir prmerintahan Orde Baru saat rakyat mulai mengadakan perlawanan. 2. Kasus Pelanggaran HAM yang terjadi di Maluku Akibat konflik dan kekerasan yang terjadi di Maluku tercatat 8000 orang tewas dan sekitar 4000 orang luka – luka, termasuk ribuan rumah, perkantoran dan pasar hancur dibakar, ratusan sekolah hancur serta terdapat 692.000 jiwa sebagai korban konflik yang sekarang telah menjadi pengungsi di dalam/luar Maluku. 3. Pelanggaran HAM terhadap anak. Telah banyak kasus anak-anak menjadi korban kekerasan dari orang tuanya sendiri. Kekerasan fisik terjadi tatkala orang tua sering main pukul terhadap anak-anak. Hanya karena kesalahan-kesalahan kecil yang tidak prinsip, orang tua menjadi emosi dan menghukum anak dengan tindakan keras. Tak jarang dijumpai ada anak menjadi cacat seumur hidup karena penyiksaan orang tua, atau bahkan menjadi mati teraniaya. 4. Pelanggaran HAM di sekolah antara lain :  Guru membeda-bedakan siswanya di sekolah (berdasarkan kepintaran, kekayaan, atau perilakunya).
  • 8.  Guru memberikan sanksi atau hukuman kepada siswanya secara fisik (dijewer, dicubit, ditendang, disetrap di depan kelas atau dijemur di tengah lapangan).  Siswa mengejek/menghina siswa yang lain.  Siswa memalak atau menganiaya siswa yang lain.  Siswa melakukan tawuran pelajar dengan teman sekolahnya ataupun dengan siswa dari sekolah yang lain. 5. Pelanggaran HAM di masyarakat antara lain :  Pertikaian antarkelompok/antargeng, atau antarsuku(konflik sosial).  Perbuatan main hakim sendiri terhadap seorang pencuri atau anggota masyarakat yang tertangkap basah melakukan perbuatan asusila.  Merusak sarana/fasilitas umum karena kecewa atau tidak puas dengan kebijakan yang ada. 2.6. Penyebab Pelanggaran Hak Asasi Manusia 1. Masih belum adanya kesepahaman pada tataran konsep hak asasi manusia antara paham yang memandang HAM bersifat universal dan paham yang memandang bangsa memiliki paham HAM tersendiri berbeda dengan paham yang lain terutama dalam pelaksanaanya. 2. Kurang berfungsinya lembaga-lembaga penegak hokum (Polisi, jaksa dan pengadilan) 3. Pemahaman belum merata tentang HAM baik di kalangan sipil maupun militer. 4. Telah terjadi krisis moral di Indonesia Krisis moral jauh lebih berbahaya dari krisis lainnya. Krisis moral dapat melumpuhkan segala aspek atau sendi dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara. Salah satu penyebabnya adalah kurangnya penerapan ideologi Pancasila. Sebenarnya bangsa Indonesia memliki ideology yang luhur yaitu Pancasila. Akan tetapi, seringkali ideologi ini tidak dijalankan secara murni dan konsekuen sehingga yang terjadi adalah kekacauan. Selain itu, krisis moral ini juga disebabkan oleh masih rendahnya kesadaran akan rasa kemanusiaan di dalam masyarakat Indonesia. Masyarakat Indonesia masih belum memahami benar bahwa manusia hidup bersama dengan manusia lainnya, oleh karena itu, manusia harus dapat juga menghargai dan menghormati manusia lainnya. Hal ini dapat diterapkan dengan tidak berlaku seenaknya, apalagi sampai melanggar hak asasi manusia lainnya. 5. Aparat hukum yang berlaku bertindak sewenang-wenang
  • 9. Di dalam masyarakat terdapat banyak kekuasaan yang berlaku. Kekuasaan disini tidak hanya menunjuk pada kekuasaan pemerintah, tetapi juga bentuk-bentuk kekuasaan lain yang terdapat di dalam masyarakat. Salah satu contohnya adalah kekuasaan di dalam perusahaan. Para pengusaha yang tidak memperdulikan hak-hak buruhnya jelas melanggar hak asasi manusia. Oleh karena itu, dapat kita lihat bahwa setiap elemen di dalam masyarakat yang memiliki kekuasaan cenderung menyalahgunakan kekuasaannya tersebut. Kekuasaan-kekuasaan yang mereka miliki seharusnya dibatasi sehingga tetap menghormati hak orang lain dan tidak melanggarnya. Kurang adanya penegakan hukum yang benar Seperti yang kita ketahui bahwa penegakan hukum di Indonesia belum dapat berjalan dengan benar. Masih banyak para penegak hukum yang bersikap tidak adil. Hal ini dikarenakan menerima suap sudah menjadi budaya bangsa kita. Penegak hukum yang bersikap tidak adil akan membuat masyarakat pun bertindak sewenang- wenang. Mereka yang mempunyai cukup uang, tidak lagi takut untuk berbuat salah. Hal ini seharusnya dapat diberantas karena ini merupakan masalah yang besar. Pemerintah harus bisa bertindak tegas dalam menyelesaikan masalah ini. Pelanggar HAM seharusnya diberi hukuman yang tegas. 6. Kesenjangan sosial yang tinggi Kesenjangan sosial juga menjadi salah satu faktor pelanggaran HAM. Orang yang kaya tentu memiliki kekuasaan yang besar, sedangkan orang yang kurang mampu menjadi semakin tidak berdaya. Mereka harus dapat menerima semua yang diberikan dari pihak penguasa dikarenakan ketidakberdayaan mereka. Hal ini tentu saja memicu terjadinya pelanggaran HAM. Penguasa dapat bertindak sewenang- wenang tanpa harus memperdulikan masyarakatnya. 7. pembagian kekuasan yang tidak berimbang, 8. masyarakat yang belum berdaya, 9. masih kuatnya budaya feodal dan paternalistik dalam masyarakat kita. 10. belum memiliki prosedur yang baku mengenai pengaduan, penanganan dan perlindungan terhadap korban dan saksi pelanggaran hak asasi manusia. 11. adanya pandangan HAM bersifat individulistik yang akan mengancam kepentingan umum (dikhotomi antara individualisme dan kolektivisme); 12. kurang dan tipisnya rasa tanggungjawab dalam berbagai lapisan masyarakat, nasional maupun internasional
  • 10. 2.7. Upaya Mengatasi Pelanggaran Hak Asasi Manusia Upaya penegakan transitional criminal justice umumnya dilakukan melalui dua jalur sekaligus, yaitu jalur yudisial (melalui proses pengadilan) dan jalur ekstrayudisial (di luar proses pengadilan). Jalur yudisial terbagi lagi menjadi dua, yaitu Pengadilan HAM dan Pengadilan HAM Ad Hoc. Pengadilan HAM ditujukan untuk pelanggaran HAM berat yang terjadi setelah diundangkannya UU No. 26 tahun 2000, sedangkan Pengadilan HAM Ad Hoc diberlakukan untuk mengadili pelanggaran HAM berat yang terjadi sebelum disahkannya UU No. 26 tahun 2000. Sedangkan jalur ekstrayudisial melalui Komisi Kebenaran dan Rekonsiliasi Nasional (KKRN) ditempuh untuk penyalahgunaan kekuasaan dan pelanggaran HAM pada masa lampau dan pelanggaran HAM berat yang terjadi sebelum diundangkannya UU No. 26 tahun 2000. Upaya penyelesaian melalui jalur demikian haruslah berorientasi pada kepentingan korban dan bentuk penyelesaiannya dapat menunjang proses demokratisasi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara serta merupakan upaya penciptaan kehidupan Indonesia yang demokratis dengan ciri-ciri utamanya yang berupa berlakunya kekuasaan hukum dan dihormatinya hak asasi dan kebebasan fundamental. Hal ini perlu dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut: 1. Meningkatkan profesionalisme lembaga keamanan dan pertahanan negara. 2. Menegakkan hukum secara adil, konsekuen, dan tidak diskriminatif. 3. Meningkatkan kerja sama yang harmonis antarkelompok atau golongan dalam masyarakat agar mampu saling memahami dan menghormati keyakinan dan pendapat masing-masing. 4. Memperkuat dan melakukan konsolidasi demokrasi. Upaya penegakan HAM melalui: 1. Amandemen UUD 1945 2. Diundang-undangkannya UUD RI No 39 th 1999 tentang HAM serta meratifikasi beberapa konvensi internasional tentang HAM. 3. UUD RI no 8 th 1998 tentang pengesahan konvensi Menentang penyiksaan dan perlakuan atau penghukuman lain yang kejam, tidak manusiawi, atau merendahkan martabat manusia. 4. UUD RI no 1 th 2000 tentang pengesahan konvensi ILO no 182 mengenai pelanggaran dan tindakan segera penghapusan bentuk-bentuk pekerjaan terburuk untuk anak
  • 11. 5. UUD RI no 11 th 2005 tentang pengesahan kovenan internasional tentang hak-hak ekonomi, sosial dan budaya 6. UUD RI no 26 th 2000 tentang pengadilan HAM Upaya penegakan HAM dapat dilakukan melalui jalur hukum dan politik. Maksudnya terhadap berbagai pelanggaran HAM maka upaya menindak para pelaku pelanggaran diselesaikan melalui Pengadilan HAM bagi pelanggaran HAM berat dan melalui KKR (Komisi Kebenaran dan Rekonsiliasi). Upaya penegakan HAM melalui jalur Pengadilan HAM, mengikuti ketentuan-ketentuan antara lain, sebagai berikut: 1. Kewenangan memeriksa dan memutus perkara pelanggaran hak asasi manusia yang berat tersebut di atas oleh Pengadilan HAM tidak berlaku bagi pelaku yang berumur di bawah 18 tahun pada saat kejahatan dilakukan. 2. Terhadap pelanggaran hak asasi manusia yang berat yang terjadi sebelum diundangkan UURI No.26 Tahun 2000, diperiksa dan diputus oleh Pengadilan HAM ad hoc. Pembentukan Pengadilan HAM ad hoc diusulkan oleh DPR berdasarkan pada dugaan telah terjadinya pelanggaran hak asasi manusia yang berat yang dibatasi pada tempat dan waktu perbuatan tertentu (locus dan tempos delicti ) yang terjadi sebelum diundangkannya UURI No. 26 Tahun 2000. 3. Agar pelaksanaan Pengadilan HAM bersifat jujur, maka pemeriksaan perkaranya dilakukan majelis hakim Pengadilan HAM yang berjumlah 5 orang. Lima orang tersebut, terdiri atas 2 orang hakim dari Pengadilan HAM yang bersangkutan dan 3 orang hakim ad hoc (diangkat di luar hakim karir). Sedang penegakan HAM melalui KKR penyelesaian pelanggaran HAM dengan cara para pelaku mengungkapkan pengakuan atas kebenaran bahwa ia telah melakukan pelanggaran HAM terhadap korban atau keluarganya, kemudian dilakukan perdamaian. Jadi KKR berfungsi sebagai mediator antara pelaku pelanggaran dan korban atau keluarganya untuk melakukan penyelesaian lewat perdamaian bukan lewat jalur Pengadilan HAM. Dalam upaya penegakan HAM peran korban dan saksi sangat menentukan, oleh karena itu mereka perlu memperoleh jaminan keamanan. Bagaimanakah jaminan terhadap para korban dan saksi yang berupaya menegakkan HAM? Dalam rangka memperoleh kebenaran faktual, maka para korban dan saksi dijamin perlindungan fisik dan mental dari ancaman, gangguan, teror dan kekerasan dari pihak manapun. Kemudian untuk memenuhi rasa keadilan maka bagi setiap korban pelanggaran hak asasi manusia yang berat berhak memperoleh ganti rugi oleh negara (kompensasi), ganti
  • 12. rugi oleh pelaku atau pihak ketiga (restitusi), pemulihan pada kedudukan semula, seperti nama baik, jabatan, kehormatan atau hak-hak lain (rehabilitasi). Kegiatan seperti apa yang dapat digolongkan sebagai menghargai upaya penegakan HAM? Secara sederhana ukuran yang dapat dipakai untuk menentukan kegiatan yang dapat digolongkan (dikategorikan) menghargai upaya penegakan HAM adalah setiap sikap dan perilaku yang positif untuk mendukung upaya–upaya menindak secara tegas pelaku pelanggaran HAM baik melalui jalur hukum maupun melalui jalur politik, seperti KKR, pemberian rehabilitasi, restitusi, dan kompensasi. Beberapa contoh kegiatan yang dapat dimasukan menghargai upaya penegakan HAM, antara lain : 1. Membantu dengan menjadi saksi dalam proses penegakan HAM; 2. Mendukung para korban untuk memperoleh restitusi maupun kompensasi serta rehabilitasi; 3. Tidak mengganggu jalannya persidangan HAM di Pengadilan HAM; 4. Memberikan informasi kepada aparat penegak hukum dan lembaga–lembaga HAM bila terjadi pelanggaran HAM; 5. Mendorong untuk dapat menerima cara rekonsiliasi melalui KKR kalau lewat jalan Peradilan HAM mengalami jalan buntu, demi menghapus dendam yang berkepanjangan yang dapat menghambat kehidupan yang damai dan harmonis dalam bermasyarakat.