Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
PPT Observasi klien kajian anak kel 3.pptx
1. OBSERVASI KLIEN KAJIAN
ANAK
DI RUMAH ILMU LENTERA MENGAJAR
Disusun oleh kelompok 3 :
Dita Fawziyah Ansar 201901500160
Nadia Oktari 201901500152
Rahmania Febrianti 201901500145
M Eko Cahyono 202101579007
3. Sejarah Tempat Populasi
Rumah Ilmu Lentera Mengajar
◦ Tempat ini berdiri pada tahun 2016 saat pertama kali mahasiwa melakukan penelitian
◦ Lentera mengajar merupakan komunitas yang mengajak anak-anak jalanan untuk
mendapatkan pendidikan yang lebih layak.
◦ Bertempat di Kp. Sawah RT03/03 Des. Cileungsi Kidul Kec. Cileungsi - Bogor
◦ Awal pertama kali nama tempat belajar ini " Komunitas Pemuda Khatulistiwa " kemudian pada
tahun 2018 nama tempat belajar di ubah menjadi " Lentera Mengajar " di karenakan sudah
tersebar luas dimedia sosial dan sudah banyak para relawan yang bergabung.
◦ Pada tahun 2020 sempat di off segala kegiatan lentera mengajar ini karena pandemi, namun
setelah pandemi mulai berakhir dan pemerintah sudah memperbolehkan melakukan kegiatan
yang ramai dan tetap melaksanakan protokol kesehatan lentera mengajar ini di aktifkan
kembali.
4. Masalah Klien
Masalah 1
Broken Home
AN seorang anak berusia 12 tahun yang tinggal disalah
satu daerah terpencil di Cileungsi AN merasakan dan
mengalami perceraian orangtua. Perceraian tersebut
sudah terjadi ketika AN masih berusia 7 tahun, banyak
pengalaman yang tidak menyenangkan yang telah alami
oleh AN seperti susah untuk menerima dirinya sendiri,
mudah marah bahkan sampai tidak bisa mengontrol
dirinya sendiri. Pengalaman tersebut cenderung
disebabkan oleh orangtua yang tidak mendapatkan hak
asuh yakni ayah. Hal ini dianggap AN sebagai hal yang
sulit dilupakan
Masalah 2
Kemiskinan dan Putus Sekolah
Sebut saja Ali (nama samaran) Anak berumur sebelas
tahun yang tinggal di kawasan kumuh daerah Cileungsi ini
hanya menghabiskan waktu di rumah selama pandemi,
sejak putus sekolah setahun lalu. Keluarganya, seperti
kebanyakan warga di kawasan Cileungsi itu hanya
bekerja serabutan, menjadi pemulung.
selama pandemi membuatnya patah semangat. Dia tak
punya gawai buat belajar daring di rumah. Menurut Ali, dia
dan teman-teman sebayanya jarang datang ke sekolah
sekalipun tak bisa mengikuti pelajaran secara daring.
Namun, bukan murid saja yang jarang datang ke sekolah.
"Guru-guru juga jarang datang, tapi kami bayar uang iuran
terus. Kami bayar, tapi kami tidak dapat ilmu,” kata Ali
sehingga ia putus sekolah
5. Cara penanganan Konseling
◦ Melalui program aksi langsung
Program ini biasanya ditujukan kepada
kelompok sasarannya yaitu para anak
jalanan, misalnya saja memberikan
pendidikan non-formal, peningkatan
pendapatan keluarga, pelayanan kesehatan.
Tipe pekerjaan ini biasanya yang dilakukan
oleh LSM-LSM.
◦ Program peningkatan kesadaran
masyarakat
Aktivitas program ini untuk menggugah
masyarakat untuk mulai tergerak dan peduli
terhadap masalah anak jalanan. Kegiatan ini
dapat berupa penerbitan bulletin, poster,
buku-buku, iklan layanan masyarakat di TV,
program pekerja anak di radio dan
sebagainya.
7. Klien broken home
Nama : AN
Usia : 12 tahun
Masalah Klien :
◦ Klien sedih karena tumbuh
dari keluarga yang tidak utuh
◦ Klien tidak bisa menerima
dirinya sendiri, mudah marah
dan bahkan tidak bisa
mngontrol dirinya sendiri
AN seorang anak berusia 12 tahun yang tinggal disalah
satu daerah terpencil di Cileungsi AN merasakan dan mengalami
perceraian orangtua. Perceraian tersebut sudah terjadi ketika AN
masih berusia 7 tahun, banyak pengalaman yang tidak
menyenangkan yang telah alami oleh AN seperti susah untuk
menerima dirinya sendiri, mudah marah bahkan sampai tidak bisa
mengontrol dirinya sendiri. Pengalaman tersebut cenderung
disebabkan oleh orangtua yang tidak mendapatkan hak asuh yakni
ayah. Hal ini dianggap AN sebagai hal yang sulit dilupakan.
Perasaan sedih karena harus hidup terpisah dengan
salah satu orangtua dan tumbuh dalam keluarga yang tidak utuh,
bukan merupakan sesuatu yang mudah untuk dijalani.
Bagaimanapun hidup tidak akan sama lagi ketika ayah dan ibu
masih hidup bersama dalam satu rumah
8. CARA MENGATASI MASALAH KLIEN
BROKEN HOME
◦ LAYANAN INFORMASI
◦ LAYANAN KONSELING INDIVIDUAL
◦ LAYANAN PENGUASAAN KONTEN
9. Klien Putus Sekolah &
Kemiskinan
Nama : Ali (nama samara)
Usia : 11 tahun
Masalah Klien :
◦ Klien sedih karena tumbuh dari
keluarga yang kurang mampu
◦ Klien merasa pembelajaran jarak
jauh selama pandemi
membuatnya patah semangat,
dan tetap harus mengeluarkan
biaya sehingga harus putus
sekolah
Sebut saja Ali (nama samaran) Anak berumur sebelas tahun yang
tinggal di kawasan kumuh daerah Cileungsi ini hanya menghabiskan waktu
di rumah selama pandemi, sejak putus sekolah setahun lalu. Keluarganya,
seperti kebanyakan warga di kawasan Muara Angke itu hanya bekerja
serabutan, menjadi pemulung, atau nelayan. "Sebelum Covid sudah susah
penghasilannya. Kadang ada, kadang enggak. Kadang di rumah, sampai
nganggur 10 hari. Entar ada yang manggil, ikut. Begitu saja," kata ayah
Denis, Andri.
Ali mengaku pembelajaran jarak jauh selama pandemi
membuatnya patah semangat. Dia tak punya gawai buat belajar daring di
rumah. Menurut Ali, dia dan teman-teman sebayanya jarang datang ke
sekolah sekalipun tak bisa mengikuti pelajaran secara daring. Namun,
bukan murid saja yang jarang datang ke sekolah. "Guru-guru juga jarang
datang, tapi kami bayar uang iuran terus. Kami bayar, tapi kami tidak dapat
ilmu,” kata Ali.
10. CARA MENGATASI MASALAH KLIEN
PUTUS SEKOLAH DAN KEMISKINAN
◦ MELAKUKAN KONSELING INDIVIDU
◦ MELAKUKAN BIMBINGAN KELOMPOK
12. KESIMPULAN
◦ Melaksanakan observasi tentang masalah anak jalanan, broken home, putus sekolah dan
kemiskinan
◦ Menjadi tahu bagaimana kegiatan yang dilakukan di Rumah Ilmu Lentera Mengajar
◦ Anak anak tetap mendapatkan pelayanan yang baik di Rumah Ilmu ini sama seperti kehidupan
keseharian anak biasanya
◦ Para anak dapat terbantu dengan belajar di Rumah Ilmu Lentera Mengajar ini
◦ Mendapatkan layanan konseling
13. SARAN
◦ Diharapkan Rumah Ilmu Lentera Mengajar ini selalu menerima kedatangan anak anak jalanan
untuk mendapatkan ilmu yang tidak mereka dapatkan sebelumnya.
◦ Diharapkan Rumah Ilmu Lentera Mengajar ini dapat terus berkembang dan terus memberikan
pelayanan dan sikap yang hangat kepada anak anak jalanan.