1. ANNUAL
REPORT 2018Yayasan Senyum Kita
Lembaga sosial yang berfokus membangun generasi muda
yang mandiri, peduli, kreatif, dan inovatif
fYayasan Senyum Kita
Senyum Kita
@senyumkita
www.senyumkita.com
manajemen@senyumkita.com
0878-0065-5888
2. Selama tahun 2018, Yayasan Senyum Kita terus berupaya menciptakan masa depan
yang lebih baik bagi yatim, dhuafa dan difabel. Tidak saja melalu strategi kami untuk
memfasilitasi pendidikan dan memberikan pendampingan akademik dan non akademik, tetapi
juga dengan memberikan pemberdayaan kepada adik yatim, dhuafa dan difabel baik di dalam
panti maupun di luar panti untuk menjadikan mereka lebih mandiri dan bisa mengejar impiannya.
Kini dengan semangat untuk lebih optimal dalam memandirikan penerima manfaat
Yayasan Senyum Kita, kini kami membawa semangat baru di tahun ini dengan mengusung tema
“Milenial Peduli”. Perubahan ini bukan hanya terjadi pada tema yang diangkat, tapi juga pada
budaya kerja, kegiatan, dan sasaran agar bergerak sesuai dengan nilai-nilai dan semangat baru
Yayasan Senyum Kita yang diusung dalam rangka menuju satu dekade ini demi terwujudnya
hasil yang baik dalam upaya pendidikan dan pemberdayaan.
Melanjutkan gerakan Senyum di satu tahun ke belakang, Milenial Peduli merupakan
sebuah optimisme dan harapan baru terhadap generasi muda melalui rangkaian program
senyum untuk Indonesia yang lebih membahagiakan serta memandirikan. Milenial peduli
berupaya untuk berkontribusi terhadap tujuan pemberdayaan pemuda untuk memandirikan
yatim, dhuafa dan difabel. Sehingga semakin banyak senyum yang tercipta di seluruh negeri.
Yayasan senyum Kita berupaya berkontribusi melalui program beasiswa sehati, semangat
belajar, serta pemberdayaan.
Yayasan Senyum Kita sebagai mitra dalam berbagi berupaya menjembatani. Sinergitas
program dilakukan secara menyenangkan sehingga menjadi bagian gaya hidup baru yang lebih
bermakna. Di tahun 2019, Milenial Peduli masih menjadi gerakan yang dikibarkan untuk
mengajak semua elemen agar berkontribusi dalam membangun masa depan yang lebih baik.
Milenial Peduli
Dwi Wahyu Arif Nugroho, S.Psi
Presiden Direktur YSK
TTD
4. Departemen Sehati merupakan bagian dari
Yayasan Senyum Kita yang bergerak dalam bidang
program beasiswa dan pendampingan psikologis.
Beasiswa Pendidikan merupakan salah satu program
unggulan Yayasan Senyum Kita. Saat ini Yayasan
Senyum Kita memiliki 143 Adik senyum aktif melalui
program beasiswa pendidikan, dan lebih dari 1000 anak
panti melalui program lain. Sebaran penerima manfaat
Yayasan Senyum Kita sudah berada di 4 provinsi yang
meliputi DIY, JawaTengah, Jawa Barat, dan Papua.
Senyum Sahabat Sejati
5.
6. Harapannya, yayasan senyum kita mampu memberikan manfaat lebih baik kepada seluruh anak-
anak di Indonesia yang memiliki kesulitan dalam biaya pendidikan. Berdasarkan pemetaan domisili
pendaftar calon penerima manfaat, sebaran wilayah adik-adik tersebut berada di wilayah tertpencil,
marjinal atau termarjinalkan. Disana sebagian besar penerima manfaat Yayasan Senyum Kita berada
dalam kategori rentan putus sekolah, sehingga adik-adik tersebut perlu diperhatikan sercara intens.
Yayasan senyum kita rutin melakukan kunjungan ke rumah adik-adik senyum setiap bulannya baik untuk
menyalurkan beasiswa atau pun untuk melakukan pendampingan psikologis. Disamping itu, Yayasan
senyum kita melakukan kunjungan ke sekolah-sekolah adik senyum untuk melihat perkembangan
akademik mereka serta melakukan konsultasi dengan guru-guru dalam rangka merencanakan masa
depan adik senyum.
Jenjang pendidikan penerima manfaat senyum
mulai dari TK hinggaPerguruan Tinggi dengan
besaran beasiswa yang disesuaikan dengan
masing-masing jenjang pendidikan. Penerima
manfaat Yayasan Senyum Kita merupakan adik-
adik yatim, difabel atau dhuafa yang memiliki
kesulitan dalam membiayai pendidikan.
Yayasan senyum Kita juga memiliki jaringan
alumni adik senyum yang pernah menjadi penerima
manfaat Yayasan senyum kita yang tersebar di seluruh
Indonesia. Alumni adik senyum yayasan senyum kita
banyak yang memperoleh penghargaan, beasiswa baik
dari dalam negeri maupun luar negeri. Ada pula alumni
adik senyum yang cukup sukses berwirausaha dalam
berbagai bidang.
7. Semangat merupakan bagian yayasan
senyum kita yang bergerak dalam bidang
pendampingan belajar dan kegiatan pemberdayaan
adik adik senyum baik yang berada di panti asuhan
maupun di luar panti asuhan. Saat ini yayasan senyum
kita telah bermitra dengan lebih dari 20 panti untuk
menjadi sasaran dari program-program Yayasan
Senyum Kita.
Semangat Belajar belajar merupakan
salah satu upaya Yayasan Senyum Kita untuk
meningkatkan kemampuan akademik adik
senyum yang memiliki hambatan belajar,
untuk persiapan Ujian Nasional, atau untuk
meningkatkan nilai akademiknya. Peserta
pendampingan belajar ini merupakan adik
adik panti dan luar panti. Kegiatan ini
dilakukan dengan cara mengirimkan tentor ke
rumah-rumah adik senyum. Sistem
penampingan belajar dilakukan seperti les
privat pada umumnya, hanya saja disamping
pemberian materi pelajaran, tentor senyum
juga ditekankan untuk memberikan
pendidikan moral dan karakter.
Semangat Belajar
Semester ini, program pendampingan belajar telah diikuti oleh 17 adik senyum.
Harapannya, kedepan program ini bisa diikuti oleh adik-adik senyum yang lain bahkan hingga ke
daerah pelosok
8. Sharing and Caring merupakan program pelatihan dari Yayasan Senyum Kita untuk adik-adik
panti yang berada di DIY. Dalam menjalankan kegiatan ini Yayasan Senyum Kita juga menggaet
beberapa komunitas untuk turut mendukung dan menyukseskan kegiatan ini. Materi-materi dari
Sharing and Caring meliputi pelatihan kewirausahaan, penanaman mentalitas wirausaha, serta cara
menganalisis masalah sesuai dengan karakteristik lingkungan dan potensi adik-adik tersebut.
Sharing And Caring (SnC)
9. Edutrip merupakan agenda kunjungan oleh adik-adik panti ke suatu lembaga untuk belajar
langsung bagaimana realitas kerja dilapangan. Harapan dari program ini adalah untuk memberikan
sudut pandang kepada adik-adik senyum terkait masa depan mereka dan juga harapannya bisa
memberikan inspirasi kepada adik senyum. Edutrip tahun ini mengajak adik asuh senyum dan panti
berkunjung ke Agro Wisata Bumi Merapi. Kegiatan ini diikuti oleh 30 peserta.
Edutrip
10. Event ProjectDisamping program-program rutin yang ada di departemen sehati dan semangat, Yayasan
senyum kita juga memiliki tim khsusus yang mengelola event-event besar Yayasan
Senyum Kita yang meliputi Senyum Ceria Ramadhan, Senyum Talenta Indonesia Festival
(Setia Fest), Senyum Youth Camp, dan event khusus lainnya.
Senyum Ceria Ramahan merupakan event unggulan yayasan senyum kita di bulan Ramadhan.
Kegiatan ini meliputi roadshow pelatihan keliling panti-panti di Yogyakarta. Sebagai puncaknya,
kegiatan SCR ini adalah kegiatan Buka Bersama dengan adik-adik panti asuhan se DIY. Puncak SCR
tahun ini berhasil mendatangkan 500 lebih adik panti dan adik senyum. Dalam acara tersebut juga turut
mengundang kakak-kakak donatur serta menghadirkan pengisi acara untuk memberikan materi dan
motivasi kepada adik-adik panti dan adik senyum.
Senyum Ceria Ramadhan (SCR)
11. Setia fest merupakan acara pentas seni adik-adik panti terbesar se DIY. Kegiatan ini diisi
dengan menampilkan karyak-karya seni adik-adik panti baik itu teater, tarian dan lainnya. Kegiatan
Setia Fest tahun ini dimeriahkan dengan perebutan piala Gubernur dan Bupati. Setia Fest tahun ini
juga dilengkapi dengan kegiatan pameran
Senyum Talenta Indonesia
Festival (Setia Fest)
Senyum Talenta Indonesia
12. Senyum Youth camp merupakan ajang kompetisi ide-
ide kreatif yang dimiliki oleh adik-adik panti dan adik-adik
senyum. kegiatan ini dilakukan dengan cara pengumpulan
proposal karya dan ide-ide yang ingin direalisasikan,
kemudian di lombakan dalam sebuah kegiatan camp dan
presentasi. Finalis dari kegiatan ini adalah didanainya
proposal atas ide-ide mereka oleh Yayasan Senyum Kita
serta diberikan fasilitas mentoring selama realisasi ide
mereka.
Senyum Youth Camp
13. Estri Aminah atau akrab disapa Amin merupakan Adik Asuh
Yayasan Senyum Kita yang bertempat tinggal di Gunungkidul. Amin
tinggal bersama Ibu dan Neneknya. Sudah 6(enam) tahun Amin
menjadi Adik Asuh, latar belakang Amin kami angkat menjadi Adik
Asuh adalah Amin berasal dari keluarga yang tidak mampu. Amin
adalah anak tunggal yang hidup bersama Ibu dan Neneknya.
Ibu Amin menderita penyakit kejiwaan sejak Amin masih
balita, jadi dulu semenjak Amin masih bayi, Amin sudah diasuh oleh
Nenek, karena Ibu Amin sudah tidak mampu mengurus Amin lagi.
Saat ini usia Nenek Amin mungkin kalau ditaksir sujah menginjak
diangka 80 tahun, setiap harinya Nenek Amin hanya beraktivitas di
sekitar rumah, mungkin kalau dimusim hujan ini Nenek Amin
menanam padi atau jagung di pekarangan depan rumah, walaupun
dibantu saudara atau Anak-anaknya, karena usia yang sudah begitu
tua rentan jika beraktivitas terlalu berat.
Sebenarnya Amin masih memiliki Ayah, tapi Ayah Amin jarang
pulang kerumah mungkin 1-3 bulan sekali atau bahkan bisa lebih,
Ayah Amin bekerja di daerah Jogja sebagai penjual Bakmi Jawa,
tetapi mungkin karena alasan tertentu, Ayah Amin tidak terlalu rutin
untuk memberikan nafkah untuk memenuhi biaya hidup Amin dan
Keluarga.
Saat ini Amin sudah menginjak kelas XI SMK Yappi Wonosari
Jurusan Administrasi Perkantoran. Selain beraktivitas Sekolah Amin
juga dituntut untuk merawat Nenek dan Ibunya, tak jarang Amin
harus bangun pagi-pagi sekali sebelum sekolah untuk membuatkan
Sarapan atau bahkan makan siang untuk Nenek dan Ibunya. Baru-
baru ini Amin sedang mengikuti Praktek Kerja Lapangan yang
merupakan agenda wajib siswa kelas XI. Semoga Amin selalu diberi
keteguhan hati untuk selalu tersenyum dan merawat Nenek serta
Ibunya.
Yayasan Senyum Kita bersama mitra mencoba meringankan
beban sekolah Amin dengan memberikan satu unit sepeda motor
untuk tranportasi ke sekolah dan tempat magang, serta untuk
merawat ibunya.
Estri Aminah: Gadis Tangguh Gunung Kidul
Donasi Khusus
14. Donasi Khusus
Ditahun ini Yayasan Senyum
Kita juga telah membantu pendidikan
adik senyum difabel dengan cara
memberikan bantuan Laptop untuk
menunjang pembelajaran mereka.
Semoga di tahun depan
Yayasan Senyum Kita juga mampu
memperbanyak bantuan sejenis ini
mengingat hal tersebut sangat
dibutuhkan adik untuk menunjang
pendidikan adik-adik senyum,
khususnya yang tiidak mampu
membeli laptop.
B a n t u a n s e p e d a j u g a
diberikan oleh Yayasan Senyum
Kita untukk adik Hariz yang
merupakan adik senyum yang
berada di Kulon Progo
Sepeda tersebut digunakan
oleh Hariz untuk berangkat ke
sekolah, juga untuk bermain
bersama teman-temannya. Haris
juga menggunakan sepeda untuk
membantu memasarkan telor
asin olahan ibunya
15. PUISIAdik SenyumPentingnya Menjaga Tiga Ikatan
Barangsiapa tak menjaga hatinya,
Maka lisan pun tak akan berbeda.
Barang siapa tak menjaga lisannya,
Maka perbuatannya pun tak berbeda.
Bila menyelewengkan perbuatannya,
Maka kotorlah jiwa dan raganya.
Dan jika tiga ikatan diabaikan,
Sungguh, dia tidak mengimani Tuhan!
Alam Dunia yang Kian Tua
Duhai alam dunia tercinta,
Mengapa nasibmu amat malangnya?
Kini kau tampak begitu tua,
Bagai kakek yang menunggu ajalnya!
Hari demi hari kau semakin parah,
Flora dan fauna banyak yang punah,
Pemandanganmu pun terlihat tak indah,
Akibat manusia yang serakah!
Udaramu sekarang tak segar lagi ...
Tanahmu pun tak subur lagi ...
Mengapa semua ini terjadi?
Ya Tuhan ..., apa akan jadinya nanti?
Hakikat Memberi
Kita mesti senantiasa waspada,
Akan napsu di dalam dada,
Yang selalu meracuni jiwa,
Perbuatan yang kian sirna artinya.
Betapa indahnya memberi,
Tanpa mengharap kembali diberi,
Itulah tanda kesucian hati,
Cerminan budiman sejati!
Berilah mereka sesuatu,
Dengan segala ketulusan hatimu,
Janganlah kau merasa ragu,
Akan ajaran agama dan Tuhanmu!
Carilah
Carilah engkau seorang teman,
Yang dapat mengajak dalam kebaikan!
Carilah engkau seorang sahabat,
Yang dapat memberikan manfaat!
Carilah engkau berbagai hiburan,
Yang tidak menuju dalam kedosaan!
Carilah engkau jalan yang mulia,
Yang mengantarkanmu ke dalam surga-Nya!
Karya:
Rendi Daniswara Slamet
18. Testimoni
Assalamualaikum wr wb
Terimakasih Senyum Kita yang telah menjadi perantara
antara donatur dan anak-anak yatim piatu, panti asuhan.
Terus berbagi, semangat, maju terus
Terimakasih
Wasaalamualaikum warrahmatullahi wabarakatauh
Bpk. Sugiyono (Donatur/ Kakak Sehati)
Rini sudah 5 tahun jadi Adik Asuh Senyum Kita
Perasaan saya setelah mendapat gerobak buat
usaha ini merasa senang dan alhamdulillah besok
sudah mulai jualan buat usaha untuk membiayaai rini
sekolah sampai lulus besok.
Ibu Darmini (Ibu dari Adik Sehati Rini)
Nur Rohim (Adik Senyum)
Alhamdulillah, selama saya jadi kakak asuh saya
bisa merasakan indahnya berbagi pada sesama
terutama bisa mendapatkan keluarga baru.
tidak hanya di pengurus Senyum Kita tapi juga
dengan para adik asuh. Juga tidak hanya
membiayai sekolahnya, tapi juga bsa
bersilaturahmi dengan keluarga adik asuh.
Yunosha Tanrio Binafsihi (Kakak Asuh)
Sangat manfaat bantuan senyum bagi kehidupan saya
,karena saya sekolah juga bergantung pada senyum,
keluarga saya sudah tidak ada yang bekerja jadi
peluang pemasukan buat sekolah sangat lah kecil,
dengan adanya bantuan dari senyum saya bisa
bersekolah dengan lancar .
19. Cerpen Adik Senyum
Tangis, Tawa, dan Tari
Oleh : En Hidayati
Suara gamelan mulai menggema ke seluruh penjuru Pendapa Kencana, bersamaan
dengan itu seorang penari mulai menggerakkan tangan dan kakinya dengan gemulai. Tepuk
tangan dan sorak sorai penonton mulai terdengar bersautan dengan musik gamelan.
Gerakannya yang indah dan senyumnya yang memukau, membuat orang yang melihat akan
kagum dengan penampilannya. Namanya Aya, ia seorang penari dari Desa Dadap. Hari ini, Aya
dan teman-teman sanggarnya sedang berlatih untuk mengikuti lomba di kota. Walaupun hanya
berlatih, warga sangat antusias untuk menyaksikan latihan menarinya. Bibirnya tidak pernah
berhenti menyunggingkan senyum, tangannya dengan lentik bergerak selaras dengan alunan
gamelan. Tiba-tiba ia berhenti menari ketika sebuah tangan kekar menariknya dengan kasar.
Semua orang terkejut ketikaAya diseret menjauhi tempat itu oleh seorang pria paruh baya.
"Pak, Aya baru latihan untuk lomba, kenapa bapak seperti ini? Malu Pak, sama warga."
RintihAya kesakitan ketika tangan mungilnya masih dipegang dengan kasar oleh bapaknya, bulir
bening mulai membasahi pipiAya.
"Enggak! Bapak nggak mau kamu melakukan kegiatan tidak penting seperti tadi!" Bentak
bapaknya sambil terus menarik tangan Aya menuju ke rumah. Semua mata tetangga tertuju
padanya. Jujur, ia sangat malu dengan perlakuan bapaknya.
Sesampainya di rumah,Aya ditarik dengan kasar oleh bapaknya menuju kamar.
"Lebih baik sekarang kamu belajar yang rajin, biar besok bisa jadi pegawai negeri. Kamu
itu tidak mungkin punya masa depan yang baik kalau hanya menari saja." Bentak bapaknya
dengan jari telunjuk yang terus mengarah ke wajahAya.
"Tapi Pak..."
"Brakk!" bapaknya membanting pintu dengan kasar meninggalkan Aya dan tidak
mempedulikan perkataannya.Sementara itu, di dalam kamar Aya terus menangis sambil
menatap sampur yang masih melingkar di bahunya.
20. Cerpen Adik Senyum
"Nduk, Aya," tiba-tiba pintu kamar terbuka, seorang pria beramput putih yang masih terlihat
bugar di usia senjanya menghampiri Aya. Dia tidak menjawab sapaan Mbah Dirjo, ia masih
saja menangis.
"Cup.. cup.. cah ayu kok nangis terus to, nanti ayune luntur lho , ini simbah bawakan
bakwan kesukaanmu." Mbah Dirjo dengan lembut mengelus puncak kepala Aya. Dengan
sigap ia mengambil bakwan ditangan simbahnya, dan memakannya dengan lahap.
"Gimana? Enak to?" Aya hanya menyunggingkan senyum dibalik mulutnya yang penuh
dengan kunyahan bakwan.
"Nah, kalau begitu kan tambah ayu to," Mbah Dirjo tersenyum bahagia, melihat
cucunya kembali tersenyum, ia tau betul bagaimana perasaan cucunya saat ini, jika sudah
seperti ini, ia menjadi teringat masa lalu yang menyedihkan.
"Mbah, kenapa bapak selalu melarang Aya menari?" Pertanyaan Aya memecah
lamunan Mbah Dirjo. Mbah Dirjo bingung ingin menjawab seperti apa. Tapi bagaimanapun
juga Aya sudah besar, sudah saatnya mengetahui semua yang terjadi. Mbah Dirjo mengambil
foto dan piala dari dalam lemari dan diberikannya pada Aya. Aya terus menatapnya dengan
penuh kebingungan.
"Ini apa mbah?" Sebuah foto yang didalamnya terdapat seorang wanita cantik yang
sedang menari dengan senyum dibibirnya dan sebuah piala bertuliskan juara 1.
"Begini nduk, ibumu dulu penari yang sangat terkenal. Dia sering sekali menari ke
acara-acara besar kabupaten. Beberapa kejuaraan lomba juga berhasil dia raih. Selain itu,
ibumu tanpa pamrih mengajari anak-anak desa untuk menari," Mbah Dirjo menjeda
kalimatnya, kemudian mengelus kepala Aya.
"Tapi, walaupun ibumu telah mengangkat nama desa, dan telah mengajari budaya
kepada anak-anak, warga tidak pernah menghargai apa yang dilakukan ibumu, bahkan warga
malah memfitnah yang tidak-tidak kepada ibumu," ia menjeda kalimatnya, raut wajah Mbah
Dirjo berubah menjadi sedih.
"Hingga akhirnya ibumu sakit-sakitan dan meninggal." Aya meneteskan air matanya
memandangi foto yang digenggamnya. Sebuah senyum tipis muncul dibibirnya.
21. Cerpen Adik Senyum
"Tapi mbah, takdir seseorang itu sudah ditentukan oleh Allah. Apa yang terjadi pada ibu tidak
selalu akan terjadi padaku.”
"Bapak tidak mau orang-orang menganggap remeh anak bapak karena hanya menjadi
seorang penari. Kamu ini harta bapak satu-satunya, bapak ingin kami jadi orang yang dikagumi."
Tiba-tiba bapak Aya muncul dibalik pintu dengan mata yang berkaca-kaca, mengisyaratkan
kesedihan dihatinya.
"Pak, Aya suka menari, Aya yakin bahwa apa saja yang dilakukan sungguh-sungguh pasti
akan membuahkan hasil. Jadi, ijinkanAya ikut lomba ya pak." PintaAya dengan wajah memohon.
"Iya Di , sudahlah lupakan yang sudah terjadi pada istrimu. Itu sudah digariskan yang
Maha Kuasa. Sekarang kita dukung bakat Aya, agar Dia bisa berhasil." Sahut Mbah Dirjo
menasihati anak laki-lakinya itu.
"Sudahlah Bapak tidak usah ikut campur, pokonya saya bilang tidak ya tidak. Sebaiknya
Aya belajar yang rajin agar jadi orang yang dihormati." Balas Bapak Aya dengan nada suara
meninggi kemudian, berlalu meninggalkan kamarAya.
"Sudah nduk, kamu tidak usah khawatir, simbah akan bantu kamu untuk bisa mengikuti
lomba itu." Kata Mbah Dirjo singkat, yang kemudian menyusul perginya BapakAya.
Matahari mulai menampakkan sinarnya,Aya masih saja bingung bagaimana ia bisa keluar
dari rumahnya untuk mengikuti lomba itu. Padahal, lomba dilaksanakan pukul 10 pagi , dan dia
harus sampai sanggar pukul 9 pagi.
Setelah berpikir beberapa saat, ia akhirnya mempunyai ide melompat melalui jendela
kamarnya.Dia berusaha untuk tetap hati-hati agar bapaknya tidak mendengarnya.
"Brukk," tiba-tibaAya jatuh ketika akan melompat keluar jendela. Lulut kirinya berdarah, ia
berusaha keras bangkit dan berlari menuju sanggarnya, lututnya terasa sangat perih namun ia
tetap berusaha untuk bisa sampai di sanggar dan mengikuti lomba tersebut.
"Ya Allah Aya, kamu kenapa cah ayu?" Bu Nimas, guru sanggarnya, segera mengambil
obat merah dan kapas, lalu mengobati lukaAya.
22. Cerpen Adik Senyum
"Tadi saya lompat jendela Bu, takut ketahuan bapak," Aya meringis menahan sakit ketika Bu
Nimas sedang mengolesi lukanya dengan obat merah.
"Sebaiknya, kamu ikut lomba tahun depan saja jika bapakmu tidak mengijinkan,
lagipula kakimu tidak bisa digerakkan jika seperti ini." Kata Bu Nimas dengan lembut.
"Tenang saja Bu, saya bisa kok, ini buktinya." Jawab Aya bersemangat sambil berdiri
mempraktekkan sedikit gerakan tarinya. "Kalau masalah bapak, itu masalah belakangan ,Bu.”
"Ya sudah, jika mau mu seperti itu. Sekarang kamu persiapan dulu, setelah itu, kita
menuju ke balai kota."
"Siap, Bu!" dengan sigap tangannya memperagakan seperti orang hormat saat
upacara.
Ketika sampai di balai kota, Aya terus memandang teman-temannya yang terlihat
bahagia diantar oleh orang tuanya. Ia sedih, karena ayahnya tidak pernah mengijinkan untuk
menari. Jangankan diantar, memberi senyuman ke Aya pun tidak pernah.
"Penampilan selanjutnya, peserta nomor 25 atas nama Kartika Araya, selamat
menyaksikan." Pembawa acara telah menyebutkan namanya, sesegera mungkin, ia
mempersiapkan diri naik ke atas panggung. Jantungnya berdetak kencang, badannya terasa
dingin melihat juri yang berjejer dengan muka sadisnya ditambah banyaknya penonton yang
berdesakan, hanya untuk melihat perlombaan ini.
Alunan musik sudah mulai terdengar, Aya pun memulai gerakan tarinya. Dengan
menahan sakit di lutut kirinya ia tetap berusaha untuk bisa menampilkan semaksimal
mungkin. Matanya mengangkap sosok Mbah Dirjo yang menonton dari jarak jauh. Dalam hati,
ia sangat senang, karena masih ada orang yang mau menyempatkan waktu untuknya dan
mendukung keinginannya itu. Akhirnya, ia bisa menyelesaikan gerakan tariannya walaupun
dengan susah payah.
Pengumuman lomba pun tiba , Aya tidak berharap namanya disebut sebagai
pemenang, karena niatnya mengikuti lomba ini hanya untuk menyalurkan hobinya. Juara 3
dan 2 telah disebutkan pemenangnya, Aya sudah membalikan badannya untuk kembali
menuju ke rumah, karena menurutnya ia tidak mungkin untuk mendapat juara 1. Dan ketika ia
sudah siap masuk kedalam mobil Bu Nimas, tiba-tiba pembawa acara menyebutkan
namanya. Sontak ia tak bisa berkata apa-apa lagi, mulutnya terkatup rapat. Bu Nimas
menghampiri dan memeluknya dengan erat.
23. Cerpen Adik Senyum
Dengan didampingi Bu Nimas, Aya naik ke atas panggung untuk menerima piala, air matanya
jatuh ketika melihat seseorang jauh di depan panggung menatap Aya dengan penuh
kebahagiaan. Dengan tergesa-gesa, ia turun dari panggung lalu menghampiri pria tersebut dan
memeluknya dengan erat. Sebuah tetsan air mata terasa mengenai tengkuk Aya, bapaknya
menangis melihat keberhasilan Aya. Dengan penuh kaaih sayang, bapaknya mencium puncak
kepalaAya. Jujur, ia jarang diperlakukan seperti ini bahkan hampir tidak pernah.
Pak maafin Aya, tadi Aya keluar dari rumah tanpa sepengetahuan Bapak. Ia merasa
sangat bersalah karena sudah keluar rumah tanpa ijin terlebih dahulu.
Sudah, sudah. Tidak usah dipikirkan. Yang terpenting, bapak bangga sama kamu.
Bapaknya menciumi kepala Aya berkali-kali. Mbah Dirjo yang sedari tadi disampingnya hanya
bisa tersenyum senang melihat anak dan cucunya.
Bu Nimas dan salah seorang juri yang bernama Pak Eko mengahampiri Aya dan
bapaknya.
"Terimakasih banyak Bu, berkat ibu saya bisa menjadi juara," Aya mencium tangan Bu
Nimas dan tersenyum dengan lesung pipit khasnya.
"Sama-sama, kamu memang patut menjadi juara. Oh iya, perkenalkan ini Pak Eko, ketua
juri di perlombaan ini," Bu Nimas memperkenalkan seseorang disampingnya, lalu Pak Eko
menyalamiAya, bapaknya, dan Mbah Dirjo.
"Pak, saya sangat bangga terhadap potensi putri Bapak. Saya berniat ingin mengajakAya
ke Jepang selama 1 bulan untuk mengikuti pertukaran pelajar. Masalah biaya, tidak usah
dikhawatirkan, pemerintah sudah menanggungnya. Dan pemerintah juga akan memberikan
beasiswa untuk pendidikannya ,Pak." Kata Pak Eko dengan panjang lebar, berharap bapaknya
mau mengijinkanAya.
"Sebelumnya saya sangat berterimakasih terhadap kepercayaan yang bapak berikan
kepada Aya, tapi saya hanya mengikuti kemauan anaknya saja, jika anaknya setuju saya juga
setuju," jawaban bapaknya membuatAya tercengang. Ia tidak menyangka jawaban bapaknya.
"Jadi bagaimanaAya , kamu mau tidak ?"
24. Cerpen Adik Senyum
"Insyallah saya bersedia, Pak." Aya menjawab dengan tegas, diikuti dengan pelukan penuh
kasih sayang oleh bapaknya, sementara Mbah Dirjo tersenyum sumringah sambil mengelus
kepala cucunya.
Perasaan bapak Aya sangat bangga terhadap prestasi anaknya, bapaknya menyesal
karena selalu melarangnya untuk menari. Sekarang ia sadar bahwa yang terjadi di masa lalu
tidak selalu dapat terulang kembali pada masa yang akan datang, dan yang terpenting
sebagai orang tua sebaiknya tidak melarang keinginan anak untuk mengembangkan
kemampuannya.