1. Pembentukan kelompok orang tua anak dengan disabilitas untuk berbagi masalah dan mencari solusi bersama. 2. Sosialisasi untuk meningkatkan pemahaman masyarakat dan mendukung anak dengan disabilitas. 3. Pengembangan jejaring dengan lembaga layanan untuk memenuhi hak dasar pendidikan dan kesehatan anak dengan disabilitas.
1. BERSAMA KAMI BISA
(PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM PROSES REHABILITASI ANAK DENGAN DISABILITAS DI DESA
CIBIRU WETAN KECAMATAN CILEUNYI KAB. BANDUNG)
Anak Dengan Disabilitas (ADD) merupakan bagian yang tak terpisahkan dari keluarga dan
masyarakat. Keterlibatan keluarga merupakan faktor utama dalam penanganan ADD, karena keluarga
merupakan sistem sumber pertama dan utama dalam proses rehabilitasi pada ADD. Kemudian faktor
lainnya yang juga tidak kalah pentingnya yaitu keterlibatan masyarakat. Masyarakat dapat membantu
keluarga dan ADD untuk dapat mengakses pelayanan, masyarakat dapat memberikan ruang pada ADD
dan keluarga untuk terlibat dalam aktivitasnya, selain itu masyarakat juga diharapkan dapat
memberikan kesempatan pada ADD dan keluarga untuk memperoleh hak-haknya.
Masyarakat dalam proses rehabilitasi pada ADD dan keluarganya memiliki peran yang sangat
penting. Apabila masyarakat dapat melaksanakan peran sebagaimana yang disebutkan di atas, maka
proses rehabilitasi ADD akan lebih mudah. Namun dalam pelaksanaannya tidak sederhana untuk
menumbuhkan kesadaran masyarakat agar dapat ikut serta berpartisipasi dalam kegiatan sosial seperti
ini. Perlu upaya ekstra untuk menumbuhkan pemahaman masyarakat, selain itu upaya tersebut harus
konsisten serta harus dapat melibatkan seluruh unsur yang ada di masyarakat.
Berdasarkan hasil praktek pendampingan pada ADD di wilayah Desa Cibiru Wetan Kecamatan
Cileunyi, beberapa hal berkaitan dengan pemberdayaan masyarakat dalam proses rehabilitasi ADD
diantaranya :
1. Pembentukan pengurus Ikatan Keluarga Anak Dengan Disabilitas (IK-ADD)
IK-ADD desa Cibiru Wetan di bentuk pada tanggal 21 April 2012 di fasilitasi oleh Dinas Sosial
Kabupaten Bandung. IK-ADD merupakan suatu wadah bagi para orangtua yang memiliki anak
disabilitas untuk berkumpul dan media untuk dapat berbagi masalah serta mencari solusinya.
Melalui IK-ADD ini para orangtua/keluarga menyusun program dan rencana kegiatan berkaitan
dengan kebutuhan ADD. Beberapa program kerja yang dilakukan oleh IK-ADD Desa Cibiru Wetan
yaitu (1) terapi rutin setiap bulan bagi ADD bekerja sama dengan Yayasan Rinjani (2) Pertemuan
rutin para orangtua/keluarga (3) kegiatan rekreasi bagi ADD dan Orangtua/Keluarga ADD (4)
Peringatan Hari Disabilitas.
Peringatan Hari Disabilitas IK-ADK Desa
Cibiru Wetan, Desember 2012
2. Sosialisasi
Pelaksanaan berbagai kegiatan yang dilakukan
oleh IK-ADK Desa Cibiru Wetan dilaksanakan
dengan swadaya masyarakat dengan acara
yang sederhana, namun walaupun demikian,
ADD sangat terasa terhibur. Selain itu para
orangtua merasa bahwa anaknya sangat di
perhatikan oleh pemerintah.
Kegiatan IK-ADK biasanya bekerja sama dengan
PSKS yang ada wilayah desa, seperti PSM, TKSK
dan Karang Taruna, dsb.
Sosialisasi mengenai permasalahan ADD di tingkat lokal seperti wilayah desa sangat perlu
dilakukan. Perlu adanya Pemahaman yang sama dari lingkungan mengenai permasalahan ADD.
Mengingat permasalahan ADD yang ditemukan dilapangan diantaranya masih adanya diskriminasi,
seperti ADD masih tersisihkan dari lingkungan permainannya. Sosialisasi dilaksanakan untuk
menjaring berbagai sumber yang ada, serta upaya ini dalam rangka menjalin kebersamaan dalam
penanganan permasalahan ADD.
Sosialisasi dilaksanakan dengan melibatkan seluruh unsur yang ada di wilayah desa seperti aparat
pemerintah desa, lembaga pendidikan, Karang Taruna, PKK, Posyandu, Tokoh Masyarakat, Tokoh
Agama dan orangtua/keluarga ADD itu sendiri. Keterlibatan seluruh unsur dalam kegiatan sosialisasi
permasalahan ADD, dukungan masyarakat mulai muncul. Pada dasarnya masyarakat mau ikut
2. terlibat membantu menangani permasalahan ADD, ketika mereka sudah melihat berbagai kegiatan
yang telah dilaksanakan oleh IK-ADD.
Hal menarik mengenai keterlibatan masyarakat dalam penanganan ADD di Desa Cibiru Wetan
diantaranya, pada saat IK-ADD melaksanakan kegiatan terapi dengan mendatangkan terapis dari
Yayasan Rinjani, ada sekelompok masyarakat yang mengumpulkan iuran untuk membantu kegiatan
tersebut. Sehingga orangtua ADD yang tidak mampu tidak perlu membayar biaya terapi.
3. Mengembangkan Jaringan Kerja
Hak dasar anak disabilitas diantaranya akses terhadap pendidikan, layanan kesehatan dan
perawatan khusus (terapi). Pemenuhan hak dasar ADD masih mengalami banyak kendala. Sumber-sumber
layanan yang tersedia masih sangat terbatas, selain itu
keberadaan sumber layanan tersebut tidak jarang yang
belum bisa menerima ADD di lembaganya. Hal ini tentu
menuntut perlunya tindakan advokasi pada lembaga-lembaga
layanan yang ada untuk bersama-sama
memberikan layanan pada anak disabilitas.
Kendala-kendala tersebut di atas menuntut kreativitas
bagi para pengurus IK-ADD yang ada di Desa Cibiru
Wetan. Sehingga mereka melakukan kerjasama
dengan berbagai pihak seperti
dengan pihak Sekolah Dasar (SD Pamubusan), Puskesmas
Cibiru Hilir, SLBN Cileunyi, Yayasan Terapi Rinjani dan
Pemerintahan Desa Cibiru Wetan.
4. Membangun Rumah Terapi
Penandatangan kerjasama
pelayanan ADD
Rumah terapi merupakan bagian dari impian para orangtua ADD dan pengurus IK-ADD.
Pengurus IK-ADD yang diketuai oleh Ibu Euis Wangsih, menginisiasi kegiatan ini dimulai dengan
menyisihkan sisa uang kegiatan hari disabilitas sebesar Rp. 300.000,-. Dalam suatu pertemuan
pengurus IK-ADD, ibu Euis menyampaikan keinginan membangun rumah terapi mengingat sarana
tersebut sangat diperlukan karena kegiatan terapi yang telah berjalan dilaksanakan di rumah warga.
Para pengurus menginformasikan keinginan membangun rumah terapi dalam berbagai
kesempatan. Dan yang menarik banyak warga yang mendukung, seperti ada warga yang
menyediakan lahan tanah untuk dibangun sebagai rumah terapi, iuran warga, menyumbang
genting, batu bata, sumbangan dari pihak Hotel Cibiru Endah, dan sumbangan lainnya berupa
tenaga dari warga dan para orangtua ADD.
Saung Terapi Hasil Swadaya
Masyarakat
Wahana terapi juga mendapatkan sumbangan dari Save The Children dalam bentuk
seperangkat peralatan terapi. Peralatan tersebut sangat bermanfaat digunakan saat pelaksanaan
terapi rutin. Dan kegiatan terapi dapat dijangkau oleh ADD yang ada di desa tetangga wilayah Desa
Cibiru Wetan, terutama yang ada di wilayah Kecamatan Cileunyi.
Penulis : Agus Sukatma, S.ST.
(Alumni Pendamping Sakti Peksos ADK Kab. Bandung Tahun 2011-2013/Calon Peksos di PSAA
Daarussa’adah Aceh)