SlideShare a Scribd company logo
1 of 20
MAKALAH
Wawasan Kemaritiman
“Ilmu Pengetahuan dan Teknolgi Maritim”
Disusun Oleh:
Kelompok 6 Kelas A
1. Sefrury Duril ( N1D222080 )
2. Aditia Tri Ardana ( N1D222091 )
3. Agil Muh. Tamalaki ( N1D222092 )
4. Alamsyah ( N1D222093)
5. Alfian Febrianto (N1D222094)
PROGRAM STUDI SASTRA INGGRIS
FAKULTAS ILMU BUDAYA
UNIVERSITAS HALU OLEO
T.A 2022/2023
ii
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberi pertolongan kepada
hamba-Nya untuk menyelesaikan tugas ini dengan penuh kemudahan, tanpa izin dan
pertolongan-Nya kami tidak akan sanggup menyelesaikan tugas ini dengan tepat waktu.
Tugas ini disusun agar kami dan para pembaca dapat mengetahui Ilmu Pengetahuan
dan Teknologi maririm yang ada di Indonesia. Dengan tugas ini diharapkan kita dapat lebih
mengetahui Ilmu Pengetahuan dan Teknologi maririm Indonesia.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada dosen yang telah mengizinkan kami agar
dapat berfikir analitik dan menyelesaikan tugas ini.
Semoga tugas ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada para pembaca
walaupun tugas ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Kami menyadari bahwa tugas ini
kurang sempurna. Oleh karena itu, Kritik yang membangun dari pembaca sangat kami
harapkan. Terima kasih.
Kendari, 05 Mei 2023
Kelompok 6
iii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ........................................................................................ ii
DAFTAR ISI ....................................................................................................... iii
BAB l PENDAHULUAN.................................................................................... 1
A. LATAR BELAKANG ............................................................................ 1
B. EUMUSAN MASALAH......................................................................... 2
C. TUJUAN.................................................................................................. 2
BAB ll PEMBAHASAN ..................................................................................... 3
1. Definisi Ilmu Teknologi Maritim ........................................................... 3
2. Potensi dan Tantangan Riset Maritim……………………………….. 5
3. Riset Laut Ilegal Marak……………………………………………….. 10
4. Inovasi Terbaru yang Berkaitan dengan Penelitian
dan Teknologi Maritim yang Dapat Meningkatkan Daya Saing Indonesia di
Dunia Internasional……………………………………………………. 12
5. Hambatan dan Tantangan dalam Pengembangan Teknologi Maritim, dan Cara
Mengatasinya…………………………………………………………... 14
BAB lll PENUTUP.............................................................................................. 15
A. KESIMPULAN ........................................................................................ 15
B. SARAN...................................................................................................... 16
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 17
1
BAB l
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Indonesia merupakan negara yang memiliki banyak potensi sumber daya alam, salah
satunya adalah kemaritiman.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), arti kata maritim berarti sesuatu yang
berkenaan dengan laut, berhubungan dengan pelayaran, dan perdagangan di laut.
Sedangakan arti kata kemaritiman merupakan suatu hal yang menyangkut masalah
maritim baik itu permasalahan di laut seperti illegal fishing, perombakan, konflik sengketa
laut, maupun permasalahan yang berhubungan dengan jalur perdagangan di laut.
Kekayaan laut yang berlimpah dapat memberikan manfaat bagi kemakmuran rakyat
Indonesia. Namun, kenyataanrrya negara kepulauan terbesar di dunia ini tidak mampu
mengelola sumber penghidupan yang terhampar luas di bumi khatulistiwa. Kurangnya
kepedulian pemerintah dan pihak-pihak terkait terhadap pengernbangan pengetahuan,
teknologi, dan riset atas potensi kekayaan laut Indonesia, diduga kuat menjadi pangkal
"kebodohan" bangsa ini.
Negara instan, itulah yang tercermin dari bangsa dengan jumlah penduduk mencapai
seperempat miliar ini. Kurangnya kesadaran pemerintah pada penelitian dan riset teknologi
terhadap kekayaan laut di bumi Ibu Pertiwi, menjadikan masyarakat di negeri ini tidak
mengerti atas potensi sumber daya alam yang dimilikinya. Padahal, manfaatnya jangka
panjang.
2
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa definisi dari Ilmu Teknologi Maririm?
2. Bagaimana potensi dan tantangan riset maritim?
3. Apa itu riset laut ilegal marak?
4. Apa saja inovasi terbaru yang berkaitan dengan penelitian dan teknologi maritim
yang dapat meningkatkan daya saing Indonesia di dunia internasional?
5. Apa saja hambatan dan tantangan dalam pengembangan teknologi maritim, dan
bagaimana cara mengatasinya?
C. TUJUAN MAKALAH
1. Mengetahui definisi ilmu dan teknologi maritim.
2. Mengetahui potensi dan tantangan riset Maritim.
3. Mengetahui riset laut ilegal marak.
4. Mengetahui inovasi terbaru yang berkaitan dengan penelitian dan teknologi maritim
yang dapat meningkatkan daya saing Indonesia di dunia internasional.
5. Mengetahui hambatan dan tantangan dalam pengembangan teknologi maritim, dan
cara mengatasinya.
3
BAB ll
PEMBAHASAN
1. Definisi Ilmu Teknologi Maritim
Laut merupakan sumber kehidupan manusia selain daratan dan udara. Khususnya di
Indonesia, perairan laut Indonesia mencapai 2/3 bagian. Manfaat laut bermacam-macam,
yaitu sebagai sarana transportasi, pertahanan keamanan, sumber energi, pertambangan,
perikanan dan protein hasil laut lainnya, obat-obatan dan makanan, serta pariwisata dan lain
sebagainya. Dari situ pandangan tentang laut menjadi terbuka, bahwa laut juga menarik
untuk dimanfaatkan dan dipelajari.
a. Definisi ilmu
1. KBBI. Ilmu bermakna pengetahuan tentang suatu bidang yang disusun secara
sistematis menurut metode yang ilmiah yang dapat digunakan untuk menjelaskan
dan menerangkan kondisi tertentu dalam bidang pengetahuan.
2. Afanasyef. Beliau adalah seorang pemikir Marxist dari Rusia yang menjelaskan
tentang ilmu, dimana ilmu merupakan pengetahuan manusia tentang alam, pikiran
dan masyarakat. Beliau mencerminkan alam & berbagai konsep, kategori & hukum-
hukum, yang mana ketetapan & kebenarannya diuji oleh pengalaman praktis.
3. Mohammad Hatta. Ilmu ialah sebuah pengetahuan yang teratur mengenai pekerjaan
hukum secara kausal dalam suatu golongan masalah yang sama tabiatnya, maupun
menurut kedudukannya yang tampak dari luar, maupun dari dalam.
b. Definisi Teknologi
1. Pada Tahun 1987, Sardar mengungkapkan bahwa teknologi merupakan sebuah
sarana dalam memeceahkan masalah yang mendasar dari setiap peradaban manusia.
2. Kamus Besar Bahasa Indonesia atau KBBI juga memberkan definisi dan juga
pengertian lainnya mengenai teknologi. teknologi merupakan suatu keseluruhan
4
sarana untuk menyediakan barang yang diperlukan bagi kelangsungan dan juga
kenyamanan hidup manusia.
3. Djoyohadikusumo (1994) mendefinisikan mengenai pengertian teknologi sebagai
suatu bidang yang berkaitan erat dengan ilmu sains dan ilmu kerekayasaan atau
ilmu engineering. Dapat disimpulkan bahwa pada dasarnya teknologi bisa disebut
memiliki dua dimensi, yaitu dimensi engineering dan juga dimensi science. Kedua
dimensi itu akan saling terkati selam perkembangan dan juga penciptaan dari
sebuah teknologi, dan tidak bisa terpisahkan.
c. Definisi Maritim
1. Maritim, dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia diartikan sebagai berkenaan dengan
laut; berhubungan dengan pelayaran dan perdagangan di laut. Kemaritiman
menujukan sebagai sebuah kegiatan yang berhubungan dengan navigasi (pelayaran)
dan berfokus pada pergadangan (ekonomi).
Sehingga dari beberapa pengertian atau definisi di atas dapat kami simpulkan bahwa ilmu
teknologi maritim adalah ilmu yang mempelajari tentang keseluruhan sarana untuk
mencapai tujuan dalam rangka memenuhi kelangsungan dan juga kenyamanan hidup
manusia yang di pakai di bidang kelautan khususnya berhubungan dengan pelayaran
(navigasi) serta berfokus pada kegiatan ekonomi.
5
2. Potensi dan Tantangan Riset Maritim
Indonesia secara geografis merupakan sebuah negara kepulauan dengan dua pertiga
luas lautan lebih besar daripada daratan. Hal ini bisa terlihat dengan adanya garis pantai di
hampir setiap pulau di Indonesia (± 81.000 km) yang menjadikan Indonesia menempati
urutan kedua setelah Kanada sebagai negara yang memiliki garis pantai terpanjang di dunia.
Kekuatan inilah yang merupakan potensi besar untuk memajukan perekonomian Indonesia.
Dalam UUD 1945 pasal 33 ayat (3) Disebutkan, bahwa bumi dan air dan kekayaan
alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk
kemakmuran rakyat.
Meskipun begitu tidak dapat dipungkiri juga bahwa kekayaan alam khususnya laut di
Indonesia masih banyak yang dikuasai oleh pihak asing, dan tidak sedikit yang sifatnya
ilegal dan mementingkan kepentingan sendiri.
Dalam hal ini, peran Pemerintah (government will) dibutuhkan untuk bisa menjaga dan
mempertahankan serta mengolah kekayaan dan potensi maritim di Indonesia. Untuk
mengolah sumber daya alam laut ini, diperlukan perbaikan infrastruktur, peningkatan SDM,
modernisasi teknologi dan pendanaan yang berkesinambungan dalam APBN negara agar
bisa memberi keuntungan ekonomi bagi negara dan juga bagi masyarakat. Indonesia sangat
potensial menjadi negara maritim dengan kekayaan laut dan pulau yang dimilikinya.
Sejalan dengan misi menjadikan Indonesia sebagai poros maritim dunia, Pemerintahan RI
yang dipimpin oleh Presiden Joko Widodo sangat memfokuskan bidang maritim untuk
meningkatkan perekonomian. Mengapa dapat meningkatkan perekonomian ? bayangkan
saja indonesia memeiliki pulau yang sangat indah yang dapat menarik wisatawan, dengan
peluang tersebut maka dapat meningkatkan perokonomian negara.
Potensi ekonomi maritim Indonesia terdiri dari kekayaan laut yang berupa sumber daya
alam yang dapat diperbarui seperti perikanan, terumbu karang, hutan mangrove, rumput
laut, dan produk-produk bioteknologi. Selanjutnya ada sumber daya alam yang tak dapat
diperbarui seperti minyak dan gas bumi, timah, bijih besi, bauksit, dan mineral lainnya.
Terdapat juga potensi energi kelautan; pasang-surut, gelombang, angin, dan OTEC atau
Ocean Thermal Energy Conversion.
6
Potensi perikanan tangkap Indonesia sebesar 6,5 juta ton/tahun, sekitar 8 persen dari
total potensi produksi lestari ikan laut dunia (90 juta ton/ tahun). Lebih dari itu, Indonesia
memiliki keanekaragaman genetik, spesies, maupun ekosistem laut tertinggi di dunia yang
dikenal sebagai mega-marine biodiversity. Secara potensial, nilai ekonomi total dari produk
perikanan dan produk bioteknologi kelautan Indonesia diperkirakan sekitar Rp984 triliun
per tahun
Hampir 70 persen produksi minyak dan gas bumi berasal dari kawasan pesisir dan laut.
Berdasarkan data geologi diketahui Indonesia memiliki 60 cekungan potensi yang
mengandung minyak dan gas bumi. Dari seluruh cekungan tersebut diperkirakan
mempunyai potensi sebesar 11,3 miliar barel yang terdiri atas 5,5 miliar barel cadangan
potensial dan 5,8 miliar barel berupa cadangan terbukti. Selain itu diperkirakan cadangan
gas bumi adalah 101,7 triliun kaki kubik yang terdiri dari cadangan terbukti 64,4 triliun dan
cadangan potensial sebesar 37,3 triliun kaki kubik.
Untuk potensi ekonomi bisnis jasa perhubungan laut diperkirakan sekitar Rp168 triliun
per tahun. Sejak akhir abad ke-20 pusat kegiatan ekonomi dunia telah bergeser dari Poros
Atlantik ke Poros Asia-Pasifik. Hampir 70 persen total perdagangan dunia berlangsung di
antara negara-negara di Asia-Pasifik. Lebih dari 75 persen dari barang-barang yang
diperdagangkan ditransportasikan melalui laut, terutama melalui Selat Malaka, Selat
Lombok, Selat Makasar, dan laut Indonesia lainnya dengan nilai sekitar Rp15.600
kuadriliun setiap tahunnya.
Potensi Minyak dan Gas, ketersediaan Gas Bumi di tahun 2009 yang telah terbukti
sekitar 103,35 TSCF dan yang masih diperkirakan berpotensi sekitar 47,35 TSCF dengan
jumlah cadangan terbanyak berada di Natuna dengan perkiraan 52,15 TSCF (Trillion
Square Cubic Free) sedangkan untuk potensi cadangan minyak bumi di Indonesia yang
telah terbukti sekitar 4,303,15 MMSTB (Million Metric Stock Tank Barrels) dan yang
masih potensial sekitar 3.695.39 MMSTB total cadangan minyak bumi Indonesia sekitar
7,998,54 MMSTB sesuai dengan data survei dijen migas di tahun 2009, dengan jumlah
cadangan minyak bumi terbanyak berada di Sumatera Tengah mencapai 4,028,7 MMSTB.
7
Potensi Mineral Lepas Pantai Indonesia yang memiliki luas wilayah laut sebesar 3,1
juta km2 diperkirakan memiliki mineral sangat kaya. Mineral tersebut merupakan sumber
devisa yang bisa diandalkan meskipun bukan sumber daya alam yang dapat diperbaharui.
Sayangnya potensi besar mineral di laut belum dikelola secara optimal karena kurang
memadainya kemampuan teknologi, dana dan sumber daya manusia untuk melakukan
eksploitasi. Penelitian terhadap sumber-sumber mineral di laut juga kurang dilakukan,
sehingga Pemerintah hanya mengelola sumber-sumber mineral yang selama ini sudah
diketahui bernilai ekonomi tinggi, seperti minyak dan gas.
Potensi Sarana dan Prasarana Kemaritiman Indonesia (Pelabuhan dan Galangan Kapal
Nasional), Indonesia memiliki potensi yang sangat besar untuk memaksimalkan peran jalur
lautnya bagi perdagangan internasional. Mengetahui akan potensi tersebut, di wilayah barat,
pemerintah telah akan melakukan pengembangan di Pelabuhan Belawan yang terletak di
jalur selat malaka dan berseberangan dengan Malaysia. Sedangkan di wilayah Timur adalah
Pelabuhan Bitung untuk menjadi menjadi jalur perdagangan Internasional. Pengembangan
kedua pelabuhan ini merupakan hal yang wajar karena Pelabuhan Belawan mempunyai
akses langsung ke Selat Malaka sedangkan Pelabuhan Belitung mempunyai akses langsung
ke lautan Pasifik. Dengan demikian, Indonesia dapat menawarkan efisiensi pengiriman
barang melalui laut. Terlebih lagi Bitung juga memiliki kedalaman laut yang memenuhi
syarat untuk disandari kapal induk barang (mother vessels).Jadi, Indonesia juga memiliki
peluang yang sama dengan negara-negara tetangga dalam mengelola potensi kelautannya.
Dari data diatas diketahui begitu besarnya potensi sektor maritim Indonesia, makaakan
sangat disayangkan jika potensi ini tidak dapat dimanfaatkan sepenuhnya. Langkah-langkah
yang bisa dilakukan oleh pemerintah adalah membuat masterplan yang memuat
perencanaan sistematis dan target pembangunan dan pengembangan sektor maritim untuk
jangka pendek, menengah, dan panjang. Membangun dan mengembangkan industri maritim,
untuk mengembangkan sektor industri maritim pemerintah bisa memulai dari wilayah
Indonesia timur, karena wilayah ini memiliki banyak potensi sumber daya alam yang
berasal dari laut. Pelabuhan yang berkualitas bukan hanya pelabuhan yang berfungsi
sebagai lokasi untuk bongkar-muat barang saja, tetapi pelabuhan juga harus memiliki
8
fungsi sebagai pusat pengolahan barang dan jasa (value added). Untuk mewujudkan itu
dibutuhkan pemanfaatan teknologi terbaru di bidang maritim. Teknologi menjadi syarat
yang harus terpenuhi untuk bisa bersaing dengan negara-negara yang sudah
mengembangkan industri maritim.
Singapura menjadi pemain industri maritim yang sangat tangguh di kawasan Asia-
Tenggara, bahkan saat ini Port of Singapore tercatat sebagai pelabuhan yang paling efisien
di dunia. Langkah selanjutnya adalah penguatan kompetensi sumber daya manusia;
pengembangan ilmu pengetahuan serta teknologi di bidang kemaritiman. Sumberdaya
manusia yang memiliki kapabilitas di sektor maritim mutlak dibutuhkan, saat ini Indonesia
masih kekurangan sumberdaya manusia yang memiliki spesialisasi keahlian dibidang
maritim. Pemerintah juga harus melakukan penyegaran dan mendesain kembali kurikulum
politeknik dan sekolah menengah kejuruan perikanan yang berorientasi pada pemenuhan
kebutuhan industri maritim. Sedangkan di level universitas perlu dibukanya jurusan atau
konsentrasi ekonomi maritim yang berorientasi pada riset dan pengembangan industri
maritim.
Selain itu , teknologi juga berperan penting dalam eksplorasi potensi yang ada di laut.
Untuk meningkatkan hasil dari potensi laut di Indonesia, teknologi untuk industri perikanan
harus mengikuti perkembangan. Teknologi tersebut antara lain, adalah seperti yang sudah
diterapkan dalam pembuatan kapal pelat datar yang menggunakan baja tanpa lekukan.
Adapun potensi Maritim lainnya yaitu : Industri Bioteknologi kelautan, perairan dalam
(deep ocean water), wisata bahari, energi kelautan, mineral laut pelayaran, pertahanan, serta
industri maritim.
Disamping itu, ada beberapa tantangan riset maritim yang perlu di perhatikan :
1. Infrastruktur dan fasilitas riset tidak memadai
2. Keterbatasan biaya penelitian
3. Lemahnya peran kelembagaan
4. Riset tidak terintegrasi
9
5. Riset dikomersialkan
6. Tidak ada grand design sebagai acuan riset nasional
7. Kurangnya SDM terdidik dan terampil
8. Kurang komitmen politik
10
3. Riset Laut Ilegal Marak
Riset laut ilegal merujuk pada kegiatan penelitian yang dilakukan di wilayah perairan
suatu negara tanpa izin atau melanggar peraturan yang berlaku. Riset laut ilegal menjadi
marak ketika kegiatan tersebut semakin sering terjadi dan tidak terkendali di wilayah
perairan suatu negara atau di wilayah internasional.
Kegiatan riset laut ilegal dapat berupa pengambilan sampel tanpa izin, pengumpulan
data tanpa izin, atau penelitian yang melanggar batas wilayah laut yang ditetapkan oleh
negara. Kegiatan ini sering dilakukan oleh pihak-pihak yang ingin memperoleh keuntungan
dari sumber daya laut seperti ikan, mineral, atau bahan kimia.
Melihat potensi dan kekeryaan alam Indonesia yang luar biasa, wilayah nusantara
menjadi surga riset ilegal kapal asing. Tujuannya tidak lain adalah untuk kepentingan
perusahaan, lembaga atau negara yang ingin menguasai bumi khatulistiwa. Banyak data
dan potensi sumber daya alam dicuri karena ketidaktahuan dan ketidakpedulian bangsa ini.
Sejak era reformasi, survei clan pemetaan laut yang dilakukan pihak asing semakin marak
terjadi. Mulai dari kedok kerjasama institusi pemerintah dengan pihak asing, sampai
dengan yang jelas-jelas ilegal alias tidak memiliki i:zin dari pemerintah Indonesia. Kegiatan
tersebut tanpa sadar membawa konsekuensi bocomya data negara yang seharusnya
dirahasiakan. hrformasi tentang medan laut dapat digunakan pihak asing untuk menentukan
taktik danvstrategi militer, jika mereka ingrn menguasai wilayah Indonesia. Sebenamya
negara telah me.miliki peraturan kerjasama intemasional di bidang penelitian dan
peneembangan, dengan adanya PP (peraturan pemerintah) No 4L/2005, tentang perizinan
kegiatan penelitian dan pengembangan oleh pihak asing di Indonesia. Peraturan pemerintah
ini menetapkan ketentuan, persyaratan, kewajiban dan larangan yang harus ditaati lembaga
atau peneliti asing mitra serta lembaga penjamin kegiatan penelitian. Peraturan tersebut
harus dilaksanakan pemerintah untuk melindungi masyarakat, bangsa dan negara dari
kemungkinan kerugian yang ditimbulkan penelitian pihak asing.
11
Seluruh penelitian harus mendapat izin dari lembaga penanggung jawab, yaitu
Kementerian Riset dan 1'eknologi, melalui tim yang dibentuk Sekretariat Perizinan Peneliti
Asing (TKPIPA). Tim ini merupakan pokja interdept yang anggotanya terdiri dari
Kementerian Luar Negeri, Kementerian Pertahanan dan Keamanan, Mabes POLRI, BIN,
LIPI, BPPT, serta kementerian lain yang disesuaikan dengan misi riset.
Selain itu, kapal survei asing yang akan digunakan di Indonesia juga harus memenuhi
persyaratan yang ditentukan Kementrian Pertahanan dan Keamanan. Karena kapal riset
asing bukan sekadar lewat, tetapi membavya data informasi kondisi laut Indonesia. |ika
tidak berhati-hati data laut Indonesia bisa berpindah tangan.
Untuk mencegah dan mengatasi riset laut ilegal marak, diperlukan adanya penegakan
hukum yang tegas, serta upaya untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dan pelaku
industri tentang pentingnya menjaga keberlanjutan sumber daya laut. Selain itu, dibutuhkan
kerjasama antar negara untuk mengawasi dan mengontrol kegiatan penelitian di perairan
laut internasional guna mencegah terjadinya riset laut ilegal marak.
12
4. Inovasi Terbaru yang Berkaitan dengan Penelitian dan Teknologi Maritim yang
Dapat Meningkatkan Daya Saing Indonesia di Dunia Internasional
a. Inovasi Material Alternatif Bambu untuk Produksi Kapal Kecil Berbasis
Efisiensi dan Berwawasan Lingkungan
Kelangkaan kayu sebagai material pembuatan kapal mengakibatkan kelangsungan
industri kecil menengah (IKM) galangan kapal berbahan kayu menjadi tidak menentu.
Kelangkaan ini diakibatkan oleh adanya penebangan kayu secara liar tanpa dilakukan
proses reboisasi yang benar. Kelangkaan ini mengakibatkan tingginya harga kayu yang
berdampak pada harga kapal yang semakin tidak terjangkau. Inovasi penggunaan material
bambu merupakan solusi sebab bambu memiliki jumlah populasi yang melimpah, memiliki
masa panen tiga tahun yang sangat singkat dibandingkan dengan kayu yang dipanen saat
25-30 tahun tanam, sifat fisik dan mekanik bambu lebih baik dari pada kayu solid apalagi
apabila dijadikan bambu laminasi, juga pengaplikasiannya sudah banyak dalam bidang
konstruksi namun masi sedikit yang mengembangkan sebagai material kapal. Jenis bambu
yang digunakan dalam inovasi ini adalah Betung. Bambu jenis ini adalah jenis terbaik
apabila dilaminasi memiliki nilai kuat tarik dan tekas sebesar 130 N/mm2 dan 50.73
N/mm2 serta renggangan mencapai 8,93%, dimana lebih baik daripada kayu
jati.Berdasarkan perhitungan kekuatan konstruksi dengan bambu laminasi didapatkan
pengurangan tebal kulit sebesar 27% pada kapal ikan 30 GT jika dibandingkan dengan
kayu jati. Hal tersebut menunjukan bambu laminasi memiliki ketahanan (toughness) dan
nilai elastisitas yang baik ketika diberi beban tarik maupun tekan, proses pembuatan juga
lebih mudah dan fleksibel karena tidak ada ukuran baku, tetapi menyesuaiakan dengan
kebutuhan pembuatan kapal.Inovasi material bambu ini telah memiliki dua paten, yaitu
pertama berjudul “Material Alternatif Bambu Laminasi dengan Metode Cold Press
Planking System untuk Kapal Ikan” (HKI.3HI.05.01.02.P00201300587, 2 Agustus 2013)
dan paten kedua berjudul “Prototype Alat Pembuat Gading Laminasi Bambu” (HKI.3-
HI.05.01.02.P00201304785, 09 Desember 2013).
13
b. IMTS: Perangkat Pemantauan Kapal yang Terintegrasi Secara Nasional
Indonesia sebagai negara kepulauan dengan lebih dari 13.466 pulau dan sebagian besar
wilayahnya adalah lautan mempunyai potensi yang luar biasa sehingga banyak kapal yang
tidak mempunyai ijin memasuki wilayah Indonesia dan melakukan pencurian ikan atau
illegal fishing. Faktor teknis penyebab dari munculnya persoalan tersebut adalah karena
tidak adanya sistem teknologi informasi dan komunikasi yang bisa memantau keberadaan
persis kapal- kapal yang melakukan illegal fishing. Disamping itu tidak ada informasi
publik terkait kapal yang sedang beroperasi di Indonesia. Intelligent Maritim
Transportation System (IMTS). Sistem ini terdiri dari bagian perangkat keras untuk
mendapatkan data kapal dan perangkat lunak untuk menyajikan data kapal. Perangkat
penerima memungkinkan untuk dipasang di seluruh wilayah pantai Indonesia sehingga data
kapal dalam jangkauan penerima dapat diintegrasikan untuk selanjutnya dapat
dimanfaatkan fungsi- fungsi dalam IMTS yaitu fungsi-fungsi pemantauan (monitoring),
pengaturan (control), penegakan hukum (enforcement) dan penyajian informasi.IMTS
terdiri dari IMTS node yang berfungsi menerima data AIS kapal dan mengirimkannya ke
modul visualisasi IMTS, dan memiliki Modul visualisasi IMTS berfungsi menampilkan
secara interaktif data kapal di lautan dengan data geospasial. Produk IMTS ini sudah
mendapat nomor pendaftaran paten sederhana dengan judul: Perangkat untuk mendeteksi
dan menampilkan data kapal berbasis Single board Computer, Terdaftar (S00201606030), 8
Sept 2016.
c. AIS ITS Automatic Identification System ITS
Berdasarkan data pada tahun 2009 terdapat 293 kecelakaan di laut Indonesia, dan
sebagian kecelakaan tersebut terkait dengan fasilitas dan pipa yang ada dibawah laut. Data
pendukung lain, sertifikasi Kapal tidak mengurangi risiko kecelakaan di laut.The
International Maritime Organization (IMO) menyatakan kewajiban menggunakan
Automatic Identification System (AIS) yang berfungsi sebagai sistem pelacakan otomatis
untuk menghidari tabrakan kapal. Kewajiban tersebut terutama untuk kapal diatas 300 GT.
Sistem AIS terbukti handal beroperasi pada cuaca buruk dibandingkan sistem Radar.
14
5. Hambatan dan Tantangan dalam Pengembangan Teknologi Maritim, dan Cara
Mengatasinya
Hambatan dan tantangan dalam pengembangan teknologi maritim dapat mencakup:
1. Biaya dan keterbatasan anggaran: Pengembangan teknologi maritim membutuhkan
investasi yang besar dan anggaran yang cukup tinggi, sehingga menjadi salah satu
hambatan utama dalam pengembangan teknologi maritim. Solusinya adalah dengan
meningkatkan kerja sama antara pemerintah, industri, dan lembaga keuangan dalam
membiayai pengembangan teknologi maritim.
2. Kurangnya tenaga ahli: Pengembangan teknologi maritim memerlukan tenaga ahli
yang memiliki pengetahuan dan keterampilan yang memadai. Namun, kurangnya
tenaga ahli yang berkualitas menjadi salah satu hambatan dalam pengembangan
teknologi maritim. Solusinya adalah dengan meningkatkan pendidikan dan
pelatihan untuk menghasilkan lebih banyak tenaga ahli yang berkualitas dalam
bidang teknologi maritim.
3. Persaingan global: Persaingan global dalam pengembangan teknologi maritim
semakin ketat, sehingga menjadi tantangan bagi negara-negara yang ingin
memajukan teknologi maritim. Solusinya adalah dengan meningkatkan kolaborasi
dan kerja sama antara negara dalam pengembangan teknologi maritim.
4. Pengaruh lingkungan dan keberlanjutan: Pengembangan teknologi maritim harus
memperhatikan pengaruhnya terhadap lingkungan dan keberlanjutan ekosistem laut.
Oleh karena itu, pengembangan teknologi maritim harus dilakukan dengan
memperhatikan aspek lingkungan dan keberlanjutan.
15
BAB lll PENUTUP
A. KESIMPULAN
1. Ilmu teknologi maritim adalah ilmu yang mempelajari tentang keseluruhan sarana
untuk mencapai tujuan dalam rangka memenuhi kelangsungan dan juga
kenyamanan hidup manusia yang di pakai di bidang kelautan khususnya
berhubungan dengan pelayaran (navigasi), serta berfokus pada kegiatan ekonomi.
2. Potensi ekonomi maritim Indonesia terdiri dari kekayaan laut yang berupa sumber
daya alam yang dapat diperbarui seperti perikanan, terumbu karang, hutan
mangrove, rumput laut, dan produk-produk bioteknologi. Selanjutnya ada sumber
daya alam yang tak dapat diperbarui seperti minyak dan gas bumi, timah, bijih besi,
bauksit, dan mineral lainnya. Terdapat juga potensi energi kelautan; pasang-surut,
gelombang, angin, dan OTEC atau Ocean Thermal Energy Conversion.
3. beberapa tantangan riset maritim yang perlu di perhatikan : Infrastruktur dan
fasilitas riset tidak memadai, Keterbatasan biaya penelitian, Lemahnya peran
kelembagaan, Riset tidak terintegrasi, Riset dikomersialkan, Tidak ada grand design
sebagai acuan riset nasional, Kurangnya SDM terdidik dan terampil, dan Kurang
komitmen politik.
4. Riset laut ilegal merujuk pada kegiatan penelitian yang dilakukan di wilayah
perairan suatu negara tanpa izin atau melanggar peraturan yang berlaku. Riset laut
ilegal menjadi marak ketika kegiatan tersebut semakin sering terjadi dan tidak
terkendali di wilayah perairan suatu negara atau di wilayah internasional. Kegiatan
riset laut ilegal dapat berupa pengambilan sampel tanpa izin, pengumpulan data
tanpa izin, atau penelitian yang melanggar batas wilayah laut yang ditetapkan oleh
negara. Kegiatan ini sering dilakukan oleh pihak-pihak yang ingin memperoleh
keuntungan dari sumber daya laut seperti ikan, mineral, atau bahan kimia.
5. Beberapa Inovasi Terbaru yang Berkaitan dengan Penelitian dan Teknologi Maritim
yang Dapat Meningkatkan Daya Saing Indonesia di Dunia Internasional yaitu antara
lain : Inovasi Material Alternatif Bambu untuk Produksi Kapal Kecil Berbasis
16
Efisiensi dan Berwawasan Lingkungan, IMTS: Perangkat Pemantauan Kapal yang
Terintegrasi Secara Nasional, dan AIS ITS Automatic Identification System ITS.
6. Hambatan dan tantangan dalam pengembangan teknologi maritim dapat mencakup :
Biaya dan keterbatasan anggaran, kurangnya tenaga ahli, persaingan global, dan
pengaruh lingkungan dan keberlanjutan.
B. SARAN
Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPT) merupakan dua hal yang sangat penting
dalam kehidupan manusia. IPT memberikan banyak manfaat bagi manusia dan
lingkungan sekitarnya, seperti kemajuan ekonomi, kesehatan, lingkungan, dan juga
kesejahteraan sosial. IPT terus berkembang dan semakin maju, sehingga penting
untuk selalu mempelajari IPT secara terus-menerus agar dapat mengikuti
perkembangan terbaru. Meskipun IPT memberikan banyak manfaat, namun juga
memiliki dampak negatif jika tidak digunakan dengan bijak. Pastikan untuk
menggunakan IPT dengan bijak dan bertanggung jawab.
17
DAFTAR PUSTAKA
Sumarno, Edi. 2010. "Perspektif 7 Ilmu Pengetahuan Dan Teknologi Maritim Indonesia".
https://www.academia.edu/7311201/PERSPEKTIF_7_ILMU_PENGETAHUAN_DA
N_TEKNOLOGI_MARITIM_INDONESIA, diakses pada 05 Mei 2023 pukul 13:04.
Astuti, Ni Putu Elis Widi. 2017. "Makalah Ilmu Dan Teknologi Maritim".
https://www.scribd.com/doc/483278183, diakses pada 06 Mei 2023 pukul 19:40.
Pardosi, A. S. (2016). Potensi Dan Prospek Indonesia Menuju Poros Maritim. eJournal
Ilmu Hubungan Internasional, 4 (1) 017-026.
McCallum, B., & Kim, Y. (2018). Opportunities and Challenges in Marine Technology
Development. Marine Technology Society Journal, 52(4), 7-17.
de Melo, J. P., Costa, P. R., & Vieira, R. (2019). The development of maritime technology
clusters: Challenges and opportunities. Marine Policy, 100, 341-347.
Foss, L. G., & Jonsson, G. (2019). Advancing maritime innovation: The role of national
innovation policies. Maritime Policy & Management, 46(2), 173-188.
Van Hoorn, A., & Wolters, G. (2020). Sustainable maritime technology: challenges and
opportunities. Journal of Cleaner Production, 263, 121487.
Syahputra, A. B., & Purwanto, E. A. (2021). The future of maritime technology:
opportunities and challenges in Indonesia. IOP Conference Series: Materials Science
and Engineering, 1145(1), 012054.
Tofan, Yoga Ari. (2017). "Inovasi Bidang Maritim - Institut Teknologi Sepuluh November".
https://www.its.ac.id/id/industri/produk-inovasi/inovasi-bidang-maritim/, diakses pada
06 Mei 2023 pukul 20:30.
Anonim. "Definisi Ilmu Teknologi Maririm".
https://www.academia.edu/23907948/BAB_II_PEMBAHASAN_teknologi_maritim,
diakses pada 06 Mei 2023 pukul 21:05.

More Related Content

Similar to Potensi dan Tantangan Riset Maritim Indonesia

PPT WAWASAN KEMARITIMAN KELOMPOK VII (7).pptx
PPT WAWASAN KEMARITIMAN KELOMPOK VII (7).pptxPPT WAWASAN KEMARITIMAN KELOMPOK VII (7).pptx
PPT WAWASAN KEMARITIMAN KELOMPOK VII (7).pptxayuasriwaty
 
1_Presentasi_Wawasan_Kemaritiman.ppt
1_Presentasi_Wawasan_Kemaritiman.ppt1_Presentasi_Wawasan_Kemaritiman.ppt
1_Presentasi_Wawasan_Kemaritiman.pptYudi151599
 
Buku-I_Menata-Ruang-Laut-Indonesia_Final_22032021.pdf
Buku-I_Menata-Ruang-Laut-Indonesia_Final_22032021.pdfBuku-I_Menata-Ruang-Laut-Indonesia_Final_22032021.pdf
Buku-I_Menata-Ruang-Laut-Indonesia_Final_22032021.pdfCiwingComunity
 
Makalah Port-Shipping Operation and Management (Putri Widyawati Nur Adimah)
Makalah Port-Shipping Operation and Management (Putri Widyawati Nur Adimah)Makalah Port-Shipping Operation and Management (Putri Widyawati Nur Adimah)
Makalah Port-Shipping Operation and Management (Putri Widyawati Nur Adimah)Luhur Moekti Prayogo
 
PEDOMAN KHUSUS KESELAMATAN DAN KEAMANAN PELAYARAN
PEDOMAN KHUSUS KESELAMATAN DAN KEAMANAN PELAYARANPEDOMAN KHUSUS KESELAMATAN DAN KEAMANAN PELAYARAN
PEDOMAN KHUSUS KESELAMATAN DAN KEAMANAN PELAYARANDhamar Pamilih
 
Laporan KKN UNUSIDA BERDAYA 2021
Laporan KKN UNUSIDA BERDAYA 2021 Laporan KKN UNUSIDA BERDAYA 2021
Laporan KKN UNUSIDA BERDAYA 2021 LailatulMagfiroh18
 
makalah ibd periode 3 peran budaya daerah menciptakan pendapatan asli daerah
makalah ibd periode 3 peran budaya daerah menciptakan pendapatan asli daerah makalah ibd periode 3 peran budaya daerah menciptakan pendapatan asli daerah
makalah ibd periode 3 peran budaya daerah menciptakan pendapatan asli daerah Candra Waskito
 
Benua maritim indonesia.
Benua maritim indonesia.Benua maritim indonesia.
Benua maritim indonesia.Azh'rulk Amard
 
Foresight Riset Kelautan P2O LIPI
Foresight Riset Kelautan P2O LIPIForesight Riset Kelautan P2O LIPI
Foresight Riset Kelautan P2O LIPICIFOR-ICRAF
 
Makalah Hukum Laut dan PPPK (By. Saiful Mukminin)
Makalah Hukum Laut dan PPPK (By. Saiful Mukminin)Makalah Hukum Laut dan PPPK (By. Saiful Mukminin)
Makalah Hukum Laut dan PPPK (By. Saiful Mukminin)Luhur Moekti Prayogo
 
Pemilihan Water Ballast Treatment Plant pada Kapal Tanker 17500 DWT
Pemilihan Water Ballast Treatment Plant pada Kapal Tanker 17500 DWTPemilihan Water Ballast Treatment Plant pada Kapal Tanker 17500 DWT
Pemilihan Water Ballast Treatment Plant pada Kapal Tanker 17500 DWTEkaprana Daniswara
 
Wawasan kemaritiman - Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Wawasan kemaritiman - Ilmu Pengetahuan dan TeknologiWawasan kemaritiman - Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Wawasan kemaritiman - Ilmu Pengetahuan dan TeknologiIda Bagus Anom Sanjaya
 
Modul PPKN Bab II Kelas X kd 3.2 bagian 1
Modul PPKN Bab II Kelas X kd 3.2 bagian 1Modul PPKN Bab II Kelas X kd 3.2 bagian 1
Modul PPKN Bab II Kelas X kd 3.2 bagian 1Leonardus Munanto
 
Unclos 1982
Unclos 1982Unclos 1982
Unclos 1982Sei Enim
 

Similar to Potensi dan Tantangan Riset Maritim Indonesia (20)

PPT WAWASAN KEMARITIMAN KELOMPOK VII (7).pptx
PPT WAWASAN KEMARITIMAN KELOMPOK VII (7).pptxPPT WAWASAN KEMARITIMAN KELOMPOK VII (7).pptx
PPT WAWASAN KEMARITIMAN KELOMPOK VII (7).pptx
 
1_Presentasi_Wawasan_Kemaritiman.ppt
1_Presentasi_Wawasan_Kemaritiman.ppt1_Presentasi_Wawasan_Kemaritiman.ppt
1_Presentasi_Wawasan_Kemaritiman.ppt
 
Buku-I_Menata-Ruang-Laut-Indonesia_Final_22032021.pdf
Buku-I_Menata-Ruang-Laut-Indonesia_Final_22032021.pdfBuku-I_Menata-Ruang-Laut-Indonesia_Final_22032021.pdf
Buku-I_Menata-Ruang-Laut-Indonesia_Final_22032021.pdf
 
MELABUH.pdf
MELABUH.pdfMELABUH.pdf
MELABUH.pdf
 
Makalah Port-Shipping Operation and Management (Putri Widyawati Nur Adimah)
Makalah Port-Shipping Operation and Management (Putri Widyawati Nur Adimah)Makalah Port-Shipping Operation and Management (Putri Widyawati Nur Adimah)
Makalah Port-Shipping Operation and Management (Putri Widyawati Nur Adimah)
 
PEDOMAN KHUSUS KESELAMATAN DAN KEAMANAN PELAYARAN
PEDOMAN KHUSUS KESELAMATAN DAN KEAMANAN PELAYARANPEDOMAN KHUSUS KESELAMATAN DAN KEAMANAN PELAYARAN
PEDOMAN KHUSUS KESELAMATAN DAN KEAMANAN PELAYARAN
 
Esdk
EsdkEsdk
Esdk
 
Laporan KKN UNUSIDA BERDAYA 2021
Laporan KKN UNUSIDA BERDAYA 2021 Laporan KKN UNUSIDA BERDAYA 2021
Laporan KKN UNUSIDA BERDAYA 2021
 
makalah ibd periode 3 peran budaya daerah menciptakan pendapatan asli daerah
makalah ibd periode 3 peran budaya daerah menciptakan pendapatan asli daerah makalah ibd periode 3 peran budaya daerah menciptakan pendapatan asli daerah
makalah ibd periode 3 peran budaya daerah menciptakan pendapatan asli daerah
 
Benua maritim indonesia.
Benua maritim indonesia.Benua maritim indonesia.
Benua maritim indonesia.
 
Foresight Riset Kelautan P2O LIPI
Foresight Riset Kelautan P2O LIPIForesight Riset Kelautan P2O LIPI
Foresight Riset Kelautan P2O LIPI
 
Makalah Hukum Laut dan PPPK (By. Saiful Mukminin)
Makalah Hukum Laut dan PPPK (By. Saiful Mukminin)Makalah Hukum Laut dan PPPK (By. Saiful Mukminin)
Makalah Hukum Laut dan PPPK (By. Saiful Mukminin)
 
Pemilihan Water Ballast Treatment Plant pada Kapal Tanker 17500 DWT
Pemilihan Water Ballast Treatment Plant pada Kapal Tanker 17500 DWTPemilihan Water Ballast Treatment Plant pada Kapal Tanker 17500 DWT
Pemilihan Water Ballast Treatment Plant pada Kapal Tanker 17500 DWT
 
Susunan acara
Susunan acaraSusunan acara
Susunan acara
 
Logika matematika
Logika matematikaLogika matematika
Logika matematika
 
ESAI Kemaritiman Indonesia
ESAI Kemaritiman IndonesiaESAI Kemaritiman Indonesia
ESAI Kemaritiman Indonesia
 
Wawasan kemaritiman - Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Wawasan kemaritiman - Ilmu Pengetahuan dan TeknologiWawasan kemaritiman - Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Wawasan kemaritiman - Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
 
Presentation1.ppt
Presentation1.pptPresentation1.ppt
Presentation1.ppt
 
Modul PPKN Bab II Kelas X kd 3.2 bagian 1
Modul PPKN Bab II Kelas X kd 3.2 bagian 1Modul PPKN Bab II Kelas X kd 3.2 bagian 1
Modul PPKN Bab II Kelas X kd 3.2 bagian 1
 
Unclos 1982
Unclos 1982Unclos 1982
Unclos 1982
 

Recently uploaded

Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsAdePutraTunggali
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfChrodtianTian
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxc9fhbm7gzj
 

Recently uploaded (20)

Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public Relations
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
 

Potensi dan Tantangan Riset Maritim Indonesia

  • 1. MAKALAH Wawasan Kemaritiman “Ilmu Pengetahuan dan Teknolgi Maritim” Disusun Oleh: Kelompok 6 Kelas A 1. Sefrury Duril ( N1D222080 ) 2. Aditia Tri Ardana ( N1D222091 ) 3. Agil Muh. Tamalaki ( N1D222092 ) 4. Alamsyah ( N1D222093) 5. Alfian Febrianto (N1D222094) PROGRAM STUDI SASTRA INGGRIS FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS HALU OLEO T.A 2022/2023
  • 2. ii KATA PENGANTAR Segala puji bagi Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberi pertolongan kepada hamba-Nya untuk menyelesaikan tugas ini dengan penuh kemudahan, tanpa izin dan pertolongan-Nya kami tidak akan sanggup menyelesaikan tugas ini dengan tepat waktu. Tugas ini disusun agar kami dan para pembaca dapat mengetahui Ilmu Pengetahuan dan Teknologi maririm yang ada di Indonesia. Dengan tugas ini diharapkan kita dapat lebih mengetahui Ilmu Pengetahuan dan Teknologi maririm Indonesia. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada dosen yang telah mengizinkan kami agar dapat berfikir analitik dan menyelesaikan tugas ini. Semoga tugas ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada para pembaca walaupun tugas ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Kami menyadari bahwa tugas ini kurang sempurna. Oleh karena itu, Kritik yang membangun dari pembaca sangat kami harapkan. Terima kasih. Kendari, 05 Mei 2023 Kelompok 6
  • 3. iii DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ........................................................................................ ii DAFTAR ISI ....................................................................................................... iii BAB l PENDAHULUAN.................................................................................... 1 A. LATAR BELAKANG ............................................................................ 1 B. EUMUSAN MASALAH......................................................................... 2 C. TUJUAN.................................................................................................. 2 BAB ll PEMBAHASAN ..................................................................................... 3 1. Definisi Ilmu Teknologi Maritim ........................................................... 3 2. Potensi dan Tantangan Riset Maritim……………………………….. 5 3. Riset Laut Ilegal Marak……………………………………………….. 10 4. Inovasi Terbaru yang Berkaitan dengan Penelitian dan Teknologi Maritim yang Dapat Meningkatkan Daya Saing Indonesia di Dunia Internasional……………………………………………………. 12 5. Hambatan dan Tantangan dalam Pengembangan Teknologi Maritim, dan Cara Mengatasinya…………………………………………………………... 14 BAB lll PENUTUP.............................................................................................. 15 A. KESIMPULAN ........................................................................................ 15 B. SARAN...................................................................................................... 16 DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 17
  • 4. 1 BAB l PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Indonesia merupakan negara yang memiliki banyak potensi sumber daya alam, salah satunya adalah kemaritiman. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), arti kata maritim berarti sesuatu yang berkenaan dengan laut, berhubungan dengan pelayaran, dan perdagangan di laut. Sedangakan arti kata kemaritiman merupakan suatu hal yang menyangkut masalah maritim baik itu permasalahan di laut seperti illegal fishing, perombakan, konflik sengketa laut, maupun permasalahan yang berhubungan dengan jalur perdagangan di laut. Kekayaan laut yang berlimpah dapat memberikan manfaat bagi kemakmuran rakyat Indonesia. Namun, kenyataanrrya negara kepulauan terbesar di dunia ini tidak mampu mengelola sumber penghidupan yang terhampar luas di bumi khatulistiwa. Kurangnya kepedulian pemerintah dan pihak-pihak terkait terhadap pengernbangan pengetahuan, teknologi, dan riset atas potensi kekayaan laut Indonesia, diduga kuat menjadi pangkal "kebodohan" bangsa ini. Negara instan, itulah yang tercermin dari bangsa dengan jumlah penduduk mencapai seperempat miliar ini. Kurangnya kesadaran pemerintah pada penelitian dan riset teknologi terhadap kekayaan laut di bumi Ibu Pertiwi, menjadikan masyarakat di negeri ini tidak mengerti atas potensi sumber daya alam yang dimilikinya. Padahal, manfaatnya jangka panjang.
  • 5. 2 B. RUMUSAN MASALAH 1. Apa definisi dari Ilmu Teknologi Maririm? 2. Bagaimana potensi dan tantangan riset maritim? 3. Apa itu riset laut ilegal marak? 4. Apa saja inovasi terbaru yang berkaitan dengan penelitian dan teknologi maritim yang dapat meningkatkan daya saing Indonesia di dunia internasional? 5. Apa saja hambatan dan tantangan dalam pengembangan teknologi maritim, dan bagaimana cara mengatasinya? C. TUJUAN MAKALAH 1. Mengetahui definisi ilmu dan teknologi maritim. 2. Mengetahui potensi dan tantangan riset Maritim. 3. Mengetahui riset laut ilegal marak. 4. Mengetahui inovasi terbaru yang berkaitan dengan penelitian dan teknologi maritim yang dapat meningkatkan daya saing Indonesia di dunia internasional. 5. Mengetahui hambatan dan tantangan dalam pengembangan teknologi maritim, dan cara mengatasinya.
  • 6. 3 BAB ll PEMBAHASAN 1. Definisi Ilmu Teknologi Maritim Laut merupakan sumber kehidupan manusia selain daratan dan udara. Khususnya di Indonesia, perairan laut Indonesia mencapai 2/3 bagian. Manfaat laut bermacam-macam, yaitu sebagai sarana transportasi, pertahanan keamanan, sumber energi, pertambangan, perikanan dan protein hasil laut lainnya, obat-obatan dan makanan, serta pariwisata dan lain sebagainya. Dari situ pandangan tentang laut menjadi terbuka, bahwa laut juga menarik untuk dimanfaatkan dan dipelajari. a. Definisi ilmu 1. KBBI. Ilmu bermakna pengetahuan tentang suatu bidang yang disusun secara sistematis menurut metode yang ilmiah yang dapat digunakan untuk menjelaskan dan menerangkan kondisi tertentu dalam bidang pengetahuan. 2. Afanasyef. Beliau adalah seorang pemikir Marxist dari Rusia yang menjelaskan tentang ilmu, dimana ilmu merupakan pengetahuan manusia tentang alam, pikiran dan masyarakat. Beliau mencerminkan alam & berbagai konsep, kategori & hukum- hukum, yang mana ketetapan & kebenarannya diuji oleh pengalaman praktis. 3. Mohammad Hatta. Ilmu ialah sebuah pengetahuan yang teratur mengenai pekerjaan hukum secara kausal dalam suatu golongan masalah yang sama tabiatnya, maupun menurut kedudukannya yang tampak dari luar, maupun dari dalam. b. Definisi Teknologi 1. Pada Tahun 1987, Sardar mengungkapkan bahwa teknologi merupakan sebuah sarana dalam memeceahkan masalah yang mendasar dari setiap peradaban manusia. 2. Kamus Besar Bahasa Indonesia atau KBBI juga memberkan definisi dan juga pengertian lainnya mengenai teknologi. teknologi merupakan suatu keseluruhan
  • 7. 4 sarana untuk menyediakan barang yang diperlukan bagi kelangsungan dan juga kenyamanan hidup manusia. 3. Djoyohadikusumo (1994) mendefinisikan mengenai pengertian teknologi sebagai suatu bidang yang berkaitan erat dengan ilmu sains dan ilmu kerekayasaan atau ilmu engineering. Dapat disimpulkan bahwa pada dasarnya teknologi bisa disebut memiliki dua dimensi, yaitu dimensi engineering dan juga dimensi science. Kedua dimensi itu akan saling terkati selam perkembangan dan juga penciptaan dari sebuah teknologi, dan tidak bisa terpisahkan. c. Definisi Maritim 1. Maritim, dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia diartikan sebagai berkenaan dengan laut; berhubungan dengan pelayaran dan perdagangan di laut. Kemaritiman menujukan sebagai sebuah kegiatan yang berhubungan dengan navigasi (pelayaran) dan berfokus pada pergadangan (ekonomi). Sehingga dari beberapa pengertian atau definisi di atas dapat kami simpulkan bahwa ilmu teknologi maritim adalah ilmu yang mempelajari tentang keseluruhan sarana untuk mencapai tujuan dalam rangka memenuhi kelangsungan dan juga kenyamanan hidup manusia yang di pakai di bidang kelautan khususnya berhubungan dengan pelayaran (navigasi) serta berfokus pada kegiatan ekonomi.
  • 8. 5 2. Potensi dan Tantangan Riset Maritim Indonesia secara geografis merupakan sebuah negara kepulauan dengan dua pertiga luas lautan lebih besar daripada daratan. Hal ini bisa terlihat dengan adanya garis pantai di hampir setiap pulau di Indonesia (± 81.000 km) yang menjadikan Indonesia menempati urutan kedua setelah Kanada sebagai negara yang memiliki garis pantai terpanjang di dunia. Kekuatan inilah yang merupakan potensi besar untuk memajukan perekonomian Indonesia. Dalam UUD 1945 pasal 33 ayat (3) Disebutkan, bahwa bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk kemakmuran rakyat. Meskipun begitu tidak dapat dipungkiri juga bahwa kekayaan alam khususnya laut di Indonesia masih banyak yang dikuasai oleh pihak asing, dan tidak sedikit yang sifatnya ilegal dan mementingkan kepentingan sendiri. Dalam hal ini, peran Pemerintah (government will) dibutuhkan untuk bisa menjaga dan mempertahankan serta mengolah kekayaan dan potensi maritim di Indonesia. Untuk mengolah sumber daya alam laut ini, diperlukan perbaikan infrastruktur, peningkatan SDM, modernisasi teknologi dan pendanaan yang berkesinambungan dalam APBN negara agar bisa memberi keuntungan ekonomi bagi negara dan juga bagi masyarakat. Indonesia sangat potensial menjadi negara maritim dengan kekayaan laut dan pulau yang dimilikinya. Sejalan dengan misi menjadikan Indonesia sebagai poros maritim dunia, Pemerintahan RI yang dipimpin oleh Presiden Joko Widodo sangat memfokuskan bidang maritim untuk meningkatkan perekonomian. Mengapa dapat meningkatkan perekonomian ? bayangkan saja indonesia memeiliki pulau yang sangat indah yang dapat menarik wisatawan, dengan peluang tersebut maka dapat meningkatkan perokonomian negara. Potensi ekonomi maritim Indonesia terdiri dari kekayaan laut yang berupa sumber daya alam yang dapat diperbarui seperti perikanan, terumbu karang, hutan mangrove, rumput laut, dan produk-produk bioteknologi. Selanjutnya ada sumber daya alam yang tak dapat diperbarui seperti minyak dan gas bumi, timah, bijih besi, bauksit, dan mineral lainnya. Terdapat juga potensi energi kelautan; pasang-surut, gelombang, angin, dan OTEC atau Ocean Thermal Energy Conversion.
  • 9. 6 Potensi perikanan tangkap Indonesia sebesar 6,5 juta ton/tahun, sekitar 8 persen dari total potensi produksi lestari ikan laut dunia (90 juta ton/ tahun). Lebih dari itu, Indonesia memiliki keanekaragaman genetik, spesies, maupun ekosistem laut tertinggi di dunia yang dikenal sebagai mega-marine biodiversity. Secara potensial, nilai ekonomi total dari produk perikanan dan produk bioteknologi kelautan Indonesia diperkirakan sekitar Rp984 triliun per tahun Hampir 70 persen produksi minyak dan gas bumi berasal dari kawasan pesisir dan laut. Berdasarkan data geologi diketahui Indonesia memiliki 60 cekungan potensi yang mengandung minyak dan gas bumi. Dari seluruh cekungan tersebut diperkirakan mempunyai potensi sebesar 11,3 miliar barel yang terdiri atas 5,5 miliar barel cadangan potensial dan 5,8 miliar barel berupa cadangan terbukti. Selain itu diperkirakan cadangan gas bumi adalah 101,7 triliun kaki kubik yang terdiri dari cadangan terbukti 64,4 triliun dan cadangan potensial sebesar 37,3 triliun kaki kubik. Untuk potensi ekonomi bisnis jasa perhubungan laut diperkirakan sekitar Rp168 triliun per tahun. Sejak akhir abad ke-20 pusat kegiatan ekonomi dunia telah bergeser dari Poros Atlantik ke Poros Asia-Pasifik. Hampir 70 persen total perdagangan dunia berlangsung di antara negara-negara di Asia-Pasifik. Lebih dari 75 persen dari barang-barang yang diperdagangkan ditransportasikan melalui laut, terutama melalui Selat Malaka, Selat Lombok, Selat Makasar, dan laut Indonesia lainnya dengan nilai sekitar Rp15.600 kuadriliun setiap tahunnya. Potensi Minyak dan Gas, ketersediaan Gas Bumi di tahun 2009 yang telah terbukti sekitar 103,35 TSCF dan yang masih diperkirakan berpotensi sekitar 47,35 TSCF dengan jumlah cadangan terbanyak berada di Natuna dengan perkiraan 52,15 TSCF (Trillion Square Cubic Free) sedangkan untuk potensi cadangan minyak bumi di Indonesia yang telah terbukti sekitar 4,303,15 MMSTB (Million Metric Stock Tank Barrels) dan yang masih potensial sekitar 3.695.39 MMSTB total cadangan minyak bumi Indonesia sekitar 7,998,54 MMSTB sesuai dengan data survei dijen migas di tahun 2009, dengan jumlah cadangan minyak bumi terbanyak berada di Sumatera Tengah mencapai 4,028,7 MMSTB.
  • 10. 7 Potensi Mineral Lepas Pantai Indonesia yang memiliki luas wilayah laut sebesar 3,1 juta km2 diperkirakan memiliki mineral sangat kaya. Mineral tersebut merupakan sumber devisa yang bisa diandalkan meskipun bukan sumber daya alam yang dapat diperbaharui. Sayangnya potensi besar mineral di laut belum dikelola secara optimal karena kurang memadainya kemampuan teknologi, dana dan sumber daya manusia untuk melakukan eksploitasi. Penelitian terhadap sumber-sumber mineral di laut juga kurang dilakukan, sehingga Pemerintah hanya mengelola sumber-sumber mineral yang selama ini sudah diketahui bernilai ekonomi tinggi, seperti minyak dan gas. Potensi Sarana dan Prasarana Kemaritiman Indonesia (Pelabuhan dan Galangan Kapal Nasional), Indonesia memiliki potensi yang sangat besar untuk memaksimalkan peran jalur lautnya bagi perdagangan internasional. Mengetahui akan potensi tersebut, di wilayah barat, pemerintah telah akan melakukan pengembangan di Pelabuhan Belawan yang terletak di jalur selat malaka dan berseberangan dengan Malaysia. Sedangkan di wilayah Timur adalah Pelabuhan Bitung untuk menjadi menjadi jalur perdagangan Internasional. Pengembangan kedua pelabuhan ini merupakan hal yang wajar karena Pelabuhan Belawan mempunyai akses langsung ke Selat Malaka sedangkan Pelabuhan Belitung mempunyai akses langsung ke lautan Pasifik. Dengan demikian, Indonesia dapat menawarkan efisiensi pengiriman barang melalui laut. Terlebih lagi Bitung juga memiliki kedalaman laut yang memenuhi syarat untuk disandari kapal induk barang (mother vessels).Jadi, Indonesia juga memiliki peluang yang sama dengan negara-negara tetangga dalam mengelola potensi kelautannya. Dari data diatas diketahui begitu besarnya potensi sektor maritim Indonesia, makaakan sangat disayangkan jika potensi ini tidak dapat dimanfaatkan sepenuhnya. Langkah-langkah yang bisa dilakukan oleh pemerintah adalah membuat masterplan yang memuat perencanaan sistematis dan target pembangunan dan pengembangan sektor maritim untuk jangka pendek, menengah, dan panjang. Membangun dan mengembangkan industri maritim, untuk mengembangkan sektor industri maritim pemerintah bisa memulai dari wilayah Indonesia timur, karena wilayah ini memiliki banyak potensi sumber daya alam yang berasal dari laut. Pelabuhan yang berkualitas bukan hanya pelabuhan yang berfungsi sebagai lokasi untuk bongkar-muat barang saja, tetapi pelabuhan juga harus memiliki
  • 11. 8 fungsi sebagai pusat pengolahan barang dan jasa (value added). Untuk mewujudkan itu dibutuhkan pemanfaatan teknologi terbaru di bidang maritim. Teknologi menjadi syarat yang harus terpenuhi untuk bisa bersaing dengan negara-negara yang sudah mengembangkan industri maritim. Singapura menjadi pemain industri maritim yang sangat tangguh di kawasan Asia- Tenggara, bahkan saat ini Port of Singapore tercatat sebagai pelabuhan yang paling efisien di dunia. Langkah selanjutnya adalah penguatan kompetensi sumber daya manusia; pengembangan ilmu pengetahuan serta teknologi di bidang kemaritiman. Sumberdaya manusia yang memiliki kapabilitas di sektor maritim mutlak dibutuhkan, saat ini Indonesia masih kekurangan sumberdaya manusia yang memiliki spesialisasi keahlian dibidang maritim. Pemerintah juga harus melakukan penyegaran dan mendesain kembali kurikulum politeknik dan sekolah menengah kejuruan perikanan yang berorientasi pada pemenuhan kebutuhan industri maritim. Sedangkan di level universitas perlu dibukanya jurusan atau konsentrasi ekonomi maritim yang berorientasi pada riset dan pengembangan industri maritim. Selain itu , teknologi juga berperan penting dalam eksplorasi potensi yang ada di laut. Untuk meningkatkan hasil dari potensi laut di Indonesia, teknologi untuk industri perikanan harus mengikuti perkembangan. Teknologi tersebut antara lain, adalah seperti yang sudah diterapkan dalam pembuatan kapal pelat datar yang menggunakan baja tanpa lekukan. Adapun potensi Maritim lainnya yaitu : Industri Bioteknologi kelautan, perairan dalam (deep ocean water), wisata bahari, energi kelautan, mineral laut pelayaran, pertahanan, serta industri maritim. Disamping itu, ada beberapa tantangan riset maritim yang perlu di perhatikan : 1. Infrastruktur dan fasilitas riset tidak memadai 2. Keterbatasan biaya penelitian 3. Lemahnya peran kelembagaan 4. Riset tidak terintegrasi
  • 12. 9 5. Riset dikomersialkan 6. Tidak ada grand design sebagai acuan riset nasional 7. Kurangnya SDM terdidik dan terampil 8. Kurang komitmen politik
  • 13. 10 3. Riset Laut Ilegal Marak Riset laut ilegal merujuk pada kegiatan penelitian yang dilakukan di wilayah perairan suatu negara tanpa izin atau melanggar peraturan yang berlaku. Riset laut ilegal menjadi marak ketika kegiatan tersebut semakin sering terjadi dan tidak terkendali di wilayah perairan suatu negara atau di wilayah internasional. Kegiatan riset laut ilegal dapat berupa pengambilan sampel tanpa izin, pengumpulan data tanpa izin, atau penelitian yang melanggar batas wilayah laut yang ditetapkan oleh negara. Kegiatan ini sering dilakukan oleh pihak-pihak yang ingin memperoleh keuntungan dari sumber daya laut seperti ikan, mineral, atau bahan kimia. Melihat potensi dan kekeryaan alam Indonesia yang luar biasa, wilayah nusantara menjadi surga riset ilegal kapal asing. Tujuannya tidak lain adalah untuk kepentingan perusahaan, lembaga atau negara yang ingin menguasai bumi khatulistiwa. Banyak data dan potensi sumber daya alam dicuri karena ketidaktahuan dan ketidakpedulian bangsa ini. Sejak era reformasi, survei clan pemetaan laut yang dilakukan pihak asing semakin marak terjadi. Mulai dari kedok kerjasama institusi pemerintah dengan pihak asing, sampai dengan yang jelas-jelas ilegal alias tidak memiliki i:zin dari pemerintah Indonesia. Kegiatan tersebut tanpa sadar membawa konsekuensi bocomya data negara yang seharusnya dirahasiakan. hrformasi tentang medan laut dapat digunakan pihak asing untuk menentukan taktik danvstrategi militer, jika mereka ingrn menguasai wilayah Indonesia. Sebenamya negara telah me.miliki peraturan kerjasama intemasional di bidang penelitian dan peneembangan, dengan adanya PP (peraturan pemerintah) No 4L/2005, tentang perizinan kegiatan penelitian dan pengembangan oleh pihak asing di Indonesia. Peraturan pemerintah ini menetapkan ketentuan, persyaratan, kewajiban dan larangan yang harus ditaati lembaga atau peneliti asing mitra serta lembaga penjamin kegiatan penelitian. Peraturan tersebut harus dilaksanakan pemerintah untuk melindungi masyarakat, bangsa dan negara dari kemungkinan kerugian yang ditimbulkan penelitian pihak asing.
  • 14. 11 Seluruh penelitian harus mendapat izin dari lembaga penanggung jawab, yaitu Kementerian Riset dan 1'eknologi, melalui tim yang dibentuk Sekretariat Perizinan Peneliti Asing (TKPIPA). Tim ini merupakan pokja interdept yang anggotanya terdiri dari Kementerian Luar Negeri, Kementerian Pertahanan dan Keamanan, Mabes POLRI, BIN, LIPI, BPPT, serta kementerian lain yang disesuaikan dengan misi riset. Selain itu, kapal survei asing yang akan digunakan di Indonesia juga harus memenuhi persyaratan yang ditentukan Kementrian Pertahanan dan Keamanan. Karena kapal riset asing bukan sekadar lewat, tetapi membavya data informasi kondisi laut Indonesia. |ika tidak berhati-hati data laut Indonesia bisa berpindah tangan. Untuk mencegah dan mengatasi riset laut ilegal marak, diperlukan adanya penegakan hukum yang tegas, serta upaya untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dan pelaku industri tentang pentingnya menjaga keberlanjutan sumber daya laut. Selain itu, dibutuhkan kerjasama antar negara untuk mengawasi dan mengontrol kegiatan penelitian di perairan laut internasional guna mencegah terjadinya riset laut ilegal marak.
  • 15. 12 4. Inovasi Terbaru yang Berkaitan dengan Penelitian dan Teknologi Maritim yang Dapat Meningkatkan Daya Saing Indonesia di Dunia Internasional a. Inovasi Material Alternatif Bambu untuk Produksi Kapal Kecil Berbasis Efisiensi dan Berwawasan Lingkungan Kelangkaan kayu sebagai material pembuatan kapal mengakibatkan kelangsungan industri kecil menengah (IKM) galangan kapal berbahan kayu menjadi tidak menentu. Kelangkaan ini diakibatkan oleh adanya penebangan kayu secara liar tanpa dilakukan proses reboisasi yang benar. Kelangkaan ini mengakibatkan tingginya harga kayu yang berdampak pada harga kapal yang semakin tidak terjangkau. Inovasi penggunaan material bambu merupakan solusi sebab bambu memiliki jumlah populasi yang melimpah, memiliki masa panen tiga tahun yang sangat singkat dibandingkan dengan kayu yang dipanen saat 25-30 tahun tanam, sifat fisik dan mekanik bambu lebih baik dari pada kayu solid apalagi apabila dijadikan bambu laminasi, juga pengaplikasiannya sudah banyak dalam bidang konstruksi namun masi sedikit yang mengembangkan sebagai material kapal. Jenis bambu yang digunakan dalam inovasi ini adalah Betung. Bambu jenis ini adalah jenis terbaik apabila dilaminasi memiliki nilai kuat tarik dan tekas sebesar 130 N/mm2 dan 50.73 N/mm2 serta renggangan mencapai 8,93%, dimana lebih baik daripada kayu jati.Berdasarkan perhitungan kekuatan konstruksi dengan bambu laminasi didapatkan pengurangan tebal kulit sebesar 27% pada kapal ikan 30 GT jika dibandingkan dengan kayu jati. Hal tersebut menunjukan bambu laminasi memiliki ketahanan (toughness) dan nilai elastisitas yang baik ketika diberi beban tarik maupun tekan, proses pembuatan juga lebih mudah dan fleksibel karena tidak ada ukuran baku, tetapi menyesuaiakan dengan kebutuhan pembuatan kapal.Inovasi material bambu ini telah memiliki dua paten, yaitu pertama berjudul “Material Alternatif Bambu Laminasi dengan Metode Cold Press Planking System untuk Kapal Ikan” (HKI.3HI.05.01.02.P00201300587, 2 Agustus 2013) dan paten kedua berjudul “Prototype Alat Pembuat Gading Laminasi Bambu” (HKI.3- HI.05.01.02.P00201304785, 09 Desember 2013).
  • 16. 13 b. IMTS: Perangkat Pemantauan Kapal yang Terintegrasi Secara Nasional Indonesia sebagai negara kepulauan dengan lebih dari 13.466 pulau dan sebagian besar wilayahnya adalah lautan mempunyai potensi yang luar biasa sehingga banyak kapal yang tidak mempunyai ijin memasuki wilayah Indonesia dan melakukan pencurian ikan atau illegal fishing. Faktor teknis penyebab dari munculnya persoalan tersebut adalah karena tidak adanya sistem teknologi informasi dan komunikasi yang bisa memantau keberadaan persis kapal- kapal yang melakukan illegal fishing. Disamping itu tidak ada informasi publik terkait kapal yang sedang beroperasi di Indonesia. Intelligent Maritim Transportation System (IMTS). Sistem ini terdiri dari bagian perangkat keras untuk mendapatkan data kapal dan perangkat lunak untuk menyajikan data kapal. Perangkat penerima memungkinkan untuk dipasang di seluruh wilayah pantai Indonesia sehingga data kapal dalam jangkauan penerima dapat diintegrasikan untuk selanjutnya dapat dimanfaatkan fungsi- fungsi dalam IMTS yaitu fungsi-fungsi pemantauan (monitoring), pengaturan (control), penegakan hukum (enforcement) dan penyajian informasi.IMTS terdiri dari IMTS node yang berfungsi menerima data AIS kapal dan mengirimkannya ke modul visualisasi IMTS, dan memiliki Modul visualisasi IMTS berfungsi menampilkan secara interaktif data kapal di lautan dengan data geospasial. Produk IMTS ini sudah mendapat nomor pendaftaran paten sederhana dengan judul: Perangkat untuk mendeteksi dan menampilkan data kapal berbasis Single board Computer, Terdaftar (S00201606030), 8 Sept 2016. c. AIS ITS Automatic Identification System ITS Berdasarkan data pada tahun 2009 terdapat 293 kecelakaan di laut Indonesia, dan sebagian kecelakaan tersebut terkait dengan fasilitas dan pipa yang ada dibawah laut. Data pendukung lain, sertifikasi Kapal tidak mengurangi risiko kecelakaan di laut.The International Maritime Organization (IMO) menyatakan kewajiban menggunakan Automatic Identification System (AIS) yang berfungsi sebagai sistem pelacakan otomatis untuk menghidari tabrakan kapal. Kewajiban tersebut terutama untuk kapal diatas 300 GT. Sistem AIS terbukti handal beroperasi pada cuaca buruk dibandingkan sistem Radar.
  • 17. 14 5. Hambatan dan Tantangan dalam Pengembangan Teknologi Maritim, dan Cara Mengatasinya Hambatan dan tantangan dalam pengembangan teknologi maritim dapat mencakup: 1. Biaya dan keterbatasan anggaran: Pengembangan teknologi maritim membutuhkan investasi yang besar dan anggaran yang cukup tinggi, sehingga menjadi salah satu hambatan utama dalam pengembangan teknologi maritim. Solusinya adalah dengan meningkatkan kerja sama antara pemerintah, industri, dan lembaga keuangan dalam membiayai pengembangan teknologi maritim. 2. Kurangnya tenaga ahli: Pengembangan teknologi maritim memerlukan tenaga ahli yang memiliki pengetahuan dan keterampilan yang memadai. Namun, kurangnya tenaga ahli yang berkualitas menjadi salah satu hambatan dalam pengembangan teknologi maritim. Solusinya adalah dengan meningkatkan pendidikan dan pelatihan untuk menghasilkan lebih banyak tenaga ahli yang berkualitas dalam bidang teknologi maritim. 3. Persaingan global: Persaingan global dalam pengembangan teknologi maritim semakin ketat, sehingga menjadi tantangan bagi negara-negara yang ingin memajukan teknologi maritim. Solusinya adalah dengan meningkatkan kolaborasi dan kerja sama antara negara dalam pengembangan teknologi maritim. 4. Pengaruh lingkungan dan keberlanjutan: Pengembangan teknologi maritim harus memperhatikan pengaruhnya terhadap lingkungan dan keberlanjutan ekosistem laut. Oleh karena itu, pengembangan teknologi maritim harus dilakukan dengan memperhatikan aspek lingkungan dan keberlanjutan.
  • 18. 15 BAB lll PENUTUP A. KESIMPULAN 1. Ilmu teknologi maritim adalah ilmu yang mempelajari tentang keseluruhan sarana untuk mencapai tujuan dalam rangka memenuhi kelangsungan dan juga kenyamanan hidup manusia yang di pakai di bidang kelautan khususnya berhubungan dengan pelayaran (navigasi), serta berfokus pada kegiatan ekonomi. 2. Potensi ekonomi maritim Indonesia terdiri dari kekayaan laut yang berupa sumber daya alam yang dapat diperbarui seperti perikanan, terumbu karang, hutan mangrove, rumput laut, dan produk-produk bioteknologi. Selanjutnya ada sumber daya alam yang tak dapat diperbarui seperti minyak dan gas bumi, timah, bijih besi, bauksit, dan mineral lainnya. Terdapat juga potensi energi kelautan; pasang-surut, gelombang, angin, dan OTEC atau Ocean Thermal Energy Conversion. 3. beberapa tantangan riset maritim yang perlu di perhatikan : Infrastruktur dan fasilitas riset tidak memadai, Keterbatasan biaya penelitian, Lemahnya peran kelembagaan, Riset tidak terintegrasi, Riset dikomersialkan, Tidak ada grand design sebagai acuan riset nasional, Kurangnya SDM terdidik dan terampil, dan Kurang komitmen politik. 4. Riset laut ilegal merujuk pada kegiatan penelitian yang dilakukan di wilayah perairan suatu negara tanpa izin atau melanggar peraturan yang berlaku. Riset laut ilegal menjadi marak ketika kegiatan tersebut semakin sering terjadi dan tidak terkendali di wilayah perairan suatu negara atau di wilayah internasional. Kegiatan riset laut ilegal dapat berupa pengambilan sampel tanpa izin, pengumpulan data tanpa izin, atau penelitian yang melanggar batas wilayah laut yang ditetapkan oleh negara. Kegiatan ini sering dilakukan oleh pihak-pihak yang ingin memperoleh keuntungan dari sumber daya laut seperti ikan, mineral, atau bahan kimia. 5. Beberapa Inovasi Terbaru yang Berkaitan dengan Penelitian dan Teknologi Maritim yang Dapat Meningkatkan Daya Saing Indonesia di Dunia Internasional yaitu antara lain : Inovasi Material Alternatif Bambu untuk Produksi Kapal Kecil Berbasis
  • 19. 16 Efisiensi dan Berwawasan Lingkungan, IMTS: Perangkat Pemantauan Kapal yang Terintegrasi Secara Nasional, dan AIS ITS Automatic Identification System ITS. 6. Hambatan dan tantangan dalam pengembangan teknologi maritim dapat mencakup : Biaya dan keterbatasan anggaran, kurangnya tenaga ahli, persaingan global, dan pengaruh lingkungan dan keberlanjutan. B. SARAN Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPT) merupakan dua hal yang sangat penting dalam kehidupan manusia. IPT memberikan banyak manfaat bagi manusia dan lingkungan sekitarnya, seperti kemajuan ekonomi, kesehatan, lingkungan, dan juga kesejahteraan sosial. IPT terus berkembang dan semakin maju, sehingga penting untuk selalu mempelajari IPT secara terus-menerus agar dapat mengikuti perkembangan terbaru. Meskipun IPT memberikan banyak manfaat, namun juga memiliki dampak negatif jika tidak digunakan dengan bijak. Pastikan untuk menggunakan IPT dengan bijak dan bertanggung jawab.
  • 20. 17 DAFTAR PUSTAKA Sumarno, Edi. 2010. "Perspektif 7 Ilmu Pengetahuan Dan Teknologi Maritim Indonesia". https://www.academia.edu/7311201/PERSPEKTIF_7_ILMU_PENGETAHUAN_DA N_TEKNOLOGI_MARITIM_INDONESIA, diakses pada 05 Mei 2023 pukul 13:04. Astuti, Ni Putu Elis Widi. 2017. "Makalah Ilmu Dan Teknologi Maritim". https://www.scribd.com/doc/483278183, diakses pada 06 Mei 2023 pukul 19:40. Pardosi, A. S. (2016). Potensi Dan Prospek Indonesia Menuju Poros Maritim. eJournal Ilmu Hubungan Internasional, 4 (1) 017-026. McCallum, B., & Kim, Y. (2018). Opportunities and Challenges in Marine Technology Development. Marine Technology Society Journal, 52(4), 7-17. de Melo, J. P., Costa, P. R., & Vieira, R. (2019). The development of maritime technology clusters: Challenges and opportunities. Marine Policy, 100, 341-347. Foss, L. G., & Jonsson, G. (2019). Advancing maritime innovation: The role of national innovation policies. Maritime Policy & Management, 46(2), 173-188. Van Hoorn, A., & Wolters, G. (2020). Sustainable maritime technology: challenges and opportunities. Journal of Cleaner Production, 263, 121487. Syahputra, A. B., & Purwanto, E. A. (2021). The future of maritime technology: opportunities and challenges in Indonesia. IOP Conference Series: Materials Science and Engineering, 1145(1), 012054. Tofan, Yoga Ari. (2017). "Inovasi Bidang Maritim - Institut Teknologi Sepuluh November". https://www.its.ac.id/id/industri/produk-inovasi/inovasi-bidang-maritim/, diakses pada 06 Mei 2023 pukul 20:30. Anonim. "Definisi Ilmu Teknologi Maririm". https://www.academia.edu/23907948/BAB_II_PEMBAHASAN_teknologi_maritim, diakses pada 06 Mei 2023 pukul 21:05.