1. i
MAKALAH
MAKALAH PERBEDAAN PENYULUHAN GIZI, KOMUNIKASI GIZI,
PELATIHAN GIZI, DAN SASARANNYA
DISUSUN UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH
KOMUNIKASI, KONSULTASI DAN PELATIHAN GIZI
DOSEN PENGAMPU
Donna Permata Sari, S. Tr. Gz, M. K. M
Disusun Oleh:
Fioni Hansfarta Tampubolon
120104005
JURUSAN ILMU GIZI
FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SUMATERA UTARA
TAHUN
2022
Jl. H. A Manaf Lubis No. 2 Gaperta Ujung. Helvetia Medan
2. ii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur dipanjatkan kehadirat tuhan yang maha esa karena atas berkat karunia-nya
lah makalah ini dapat selesai disusun: makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata
kuliah Komunikasi, Konsultasi Dan Pelatihan Gizi dengan topik tentang " Makalah
Perbedaan Penyuluhan Gizi, Komunikasi Gizi, Pelatihan Gizi, Dan Sasarannya di Posyandu”.
Dalam penyusunan makalah ini, penulis mendapat banyak bantuan dari berbagai pihak.
Untuk itu, penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada Ibu Donna Permata Sari, S. Tr. Gz,
M. K. M dosen yang telah memberikan bimbingan dalam penulisan makalah ini. Selain itu,
penulis juga ingin berterimakasih kepada orangtua penulis yang telah memberikan dukungan
dan cinta tanpa syarat dalam kegiatan perkuliahan penulis.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih terdapat banyak kekurangan,
untuk itu, saran dan kritik yang membangun diharapkan untuk dapat menjadikan makalah ini
menjadi lebih baik lagi. Akhir kata penulis berharap agar makalah ini dapat memberikan
pembahasan yang jelas dan sesuai dengan tema yang diangkat dalam makalah ini.
Medan, 12 Oktober 2022
Fioni Hansfarta Tampubolon
3. iii
daftar isi
KATA PENGANTAR................................................................................................................................... ii
daftar isi ................................................................................................................................................. iii
BAB 1.......................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.......................................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.............................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.........................................................................................................................1
1.3 Tujuan ...........................................................................................................................................1
BAB 2.......................................................................................................................................................2
PEMBAHASAN.........................................................................................................................................2
2.1 Penyuluhan Gizi............................................................................................................................2
2.2 Komunikasi Gizi...........................................................................................................................2
2.3 Pelatihan Gizi................................................................................................................................4
BAB 3.......................................................................................................................................................5
PENUTUP.................................................................................................................................................5
3.1 Kesimpulan ...................................................................................................................................5
Daftar Pusaka......................................................................................................................................6
4. 1
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Posyandu merupakan salah satu bentuk Upaya Kesehatan Bersumber daya Masyarakat
yang dikelola dan diselenggarakan oleh, untuk dan bersama masyarakat dalam
penyelenggaraan pembangunan kesehatan guna memberdayakan masyarakat dan
memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam memperoleh pelayanan kesehatan
dasar. Upaya peningkatan peran dan fungsi posyandu bukan semata-mata tanggungjawab
pemerintah saja, namun semua komponen yang ada di masyarakat, termasuk kader.
Keberhasilan posyandu tidak lepas dari kerja keras kader yang dengan sukarela mengelola
posyandu di wilayah masing-masing. Tingkat pengetahuan dan keaktifan kader dalam
menjalankan posyandu karena selain sebagai pemberi informasi kesehatan kepada
masyarakat juga sebagai penggerak masyarakat untuk datang ke posyandu dan
melaksanakan perilaku hidup bersih dan sehat. Kelompok kader Nasiyatul ‘Aisyiyah di
desa Pamijen dalam melaksanakan tugasnya memberikan penyuluhan tentang gizi balita
dan mengelola posyandu dilakukan secara otodidak dan arahan dari bidan desa setempat.
Mereka belum pernah mendapatkan tambahan pengetahuan berupapelatihan atau seminar.
Penyuluhan pemberian gizi seimbang untuk balita dan pelatihan tehnik
komunikasi dalam pemberian penyuluhan dilaksanakan untuk membantu kelompok
kader melaksanakan program penggerakkan masyarakat dalam peran serta membangun
posyandu. Terdapat peningkatan pengetahuan dan keterampilan tehnik komunikasi
anggota kader. Kontribusi kader dalam pelaksanaan penyuluhan mengenai gizi seimbang dan
tehnik komunikasi dapat dijadikan sebagai acuan dalam upaya menggerakkan masyarakat
dalam partisipasi memajukan posyandu. (Dewi, 2018)
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana Pelaksanaan penyuluhan gizi seimbang pada balita di posyandu Desa Pamijen
Kecamatan Sokaraja Purwokerto ?
2. Bagaimana Pelaksanaan pelatihan gizi seimbang pada balita di posyandu Desa Pamijen
Kecamatan Purwokerto ?
3. Bagaimana Pelaksanaan komunikasi gizi seimbang pada balita di posyandu Desa Pamijen
Kecamatan Purwokerto?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui Pelaksanaan Penyelesaian penyuluhan, pelatihan dan komunikasi gizi
seimbang pada balita di posyandu Desa Pamijen Kecamatan Purwokerto .
5. 2
BAB 2
PEMBAHASAN
Penyuluhan Gizi Seimbang Pada Balita Dalam Upaya Optimalisasi Tumbuh Kembang
Posyandu merupakan salah satu bentuk Upaya Kesehatan Bersumber daya Masyarakat
(UKBM) yang dikelola dan diselenggarakan oleh, untuk dan bersama masyarakat dalam
penyelenggaraan pembangunan kesehatan guna memberdayakan masyarakat dan
memberikan kemudaha kepada masyarakat dalam memperoleh pelayanan kesehatan dasar.
Keberhasilan posyandu tidak lepas dari kerja keras kader yang dengan sukarela
mengelola posyandu di wilayah masing-masing. Peran kader dalam penyelenggaraan
posyandu sangat besar Tingkat pengetahuan dan keaktifan kader dalam menjalankan
posyandu karena selain sebagai pemberi informasi kesehatan kepada masyarakat juga
sebagai penggerak masyarakat untuk datang ke posyandu dan melaksanakan perilaku
hidup bersih dan sehat. (Dewi. 2018)
2.1 Penyuluhan Gizi
Dari penelitian yang dilakukan oleh Sawitri Dewi mengenai Penyuluhan gizi seimbang
kepada kader Nasiyatul ‘Aisyiyah Desa Pamijen. Upaya yang dilakukan untuk membantu
memecahkan masalah kader Nasiyatul ‘Aisyiyah di Desa Pamijen Kecamatan Sokaraja
adalah pemberian pelatihan kepada kader tentang gizi seimbang dan penerapan teknik
komunikasi dalam pemberian penyuluhan gizi untuk balita. Transfer IPTEK dilakukan
melalui pemberian penyuluhan, pelatihan dan praktek. Tahap-tahap kegiatan dalam program
IbM ini antara lain :
a. Persiapan program IbM meliputi survey ke kelompok sasaran, melakukan
koordinasi dan pengurusan ijin dengan instansi terkait (pemerintah desa dan organisasi
nasiyatul aisyiyah setempat)
b. Penyuluhan kader tentang gizi pada balita.
c. Pelatihan kader tentang teknik komunikasi dalam pemberian penyuluhan gizi untuk balita.
d.Follow up kegiatan kader Nasiyatul Aisyiyah selanjutnya dalam penerapan hasil pelatihan.
2.2 Komunikasi Gizi
a. Pengertian gizi seimbang
Gizi Seimbang adalah makanan yang dikonsumsi oleh individu sehari-hari yang beraneka
ragam dan memenuhi kelompok zat gizi dalam jumlah yang cukup, tidak berlebihan dan
tidak kekurangan. Peranan berbagai kelompok bahan makanan tergambar dalam piramida
gizi seimbang yang berbentuk kerucut. Populer dengan istilah “Empat Pilar Gizi Seimbang”.
6. 3
b. Empat pilar gizi seimbang
c. Gizi seimbang untuk kelompok balita berdasarkan usia
Gizi Seimbang untuk anak usia 2-5 tahun
Kebutuhan zat gizi anak pada usia 2-5 tahun meningkat karena masih berada pada
masa pertumbuhan cepat dan aktivitasnya semakin meningkat. Oleh karena itu
jumlah dan variasi makanan harus mendapatkan perhatian secara khusus dari ibu
atau pengasuh anak, terutama dalam memenangkan pilihan anak agar memilih
makanan yang bergizi seimbang. Disamping itu anak pada usia ini sering keluar
rumah sehingga mudah terkena penyakit infeksi dan kecacingan, sehingga perilaku
hidup bersih perlu dibiasakan untuk mencegahnya.
d. Pesan gizi seimbang untuk masing-masing usia balita
pesan gizi seimbang untuk anak usia 6 – 9 tahun.
Pemberian makanan dengan gizi seimbang untuk anak pada kelompok usia ini harus
memperhitungkan kondisi – kondisi anak yang mulai suka jajan di luar karena
banyak bermain di luar dan terpengaruh oleh teman, tawaran makanan jajanan,
aktivitas dan keterpaparan terhadap sumber penyakit infeksi menjadi tinggi.
Pemberian penyuluhan dimulai dengan mengukur pengetahuan anggota kader mengenai gizi
seimbang menggunakan pre-test. Selama pemberian penyuluhan peserta nampak antusias
dengan menanyakan beberapa hal yang masih belum jelas dan kasus-kasus yang terjadi di
masyarakat berkaitan dengan gizi balita. Pada akhir materi, dilakukan post-test untuk
mengukur keterserapan dan pemahaman materi kepada peserta. Hasil post test menunjukkan
adanya peningkatan pengetahuan tentang pemberian gizi seimbang.
Diagram 1. Hasil Pre dan Post Test Peserta Tentang Pemberian Gizi Seimbang Pada Balita
7. 4
2.3 Pelatihan Gizi
Dari penelitian yang dilakukan oleh Sawitri Dewi mengenai Pelatihan tehnik komunikasi
dalam pemberian penyuluhan pemberian gizi seimbang, setelah mengikuti penyuluhan
mengenai pemberian gizi seimbang bagi balita, anggota kader Nasiyatul ‘Aisyiyah
melanjutkan kegiatan pelatihan tehnik komunikasi efektif dalam pemberian penyuluhan.
Peserta terlebih dahulu diberikan materi mengenai komunikasi efektif, antara lain :
a. Pengertian komunikasi
Komunikasi adalah proses penyampaian pesan oleh seseorang kepada orang lain untuk
memberitahu, mengubah sikap, pendapat, atau perilaku, baik secara lisan (langsung) ataupun
tidak langsung (melalui media) (Dwi. et al. 2012)
b. Bentuk-bentuk komunikasi
1. Komunikasi intrapribadi (intrapersonal communication)
2. Komunikasi antarpribadi (interpersonal communication)
3. Komunikasi kelompok (group communication)
4. Komunikasi organisasi (organization communication)
b. Membangun komunikasi efektif untuk balita
menggunakan bahasa tubuh, membiarkan anak berbicara dan Berikan kata-kata yang
memotivasi.
c. Komunikasi verbal yang efektif
d. Komunikasi non-verbal yang efektif
f. Motivasi masyarakat untuk ikut dalam kegiatan posyandu
Yang artinya membantu orang lain dalam bidang kesehatan, keinginan untuk mendapat
penge- tahuan tentang kesehatan, khususnya anak dan ibu hamil, pengetahuan tentang
tumbuh kembang balita, pentingnya pengetahuan gizi seimbang untuk meningkatkan
kesehatan keluarga.
Setelah selesai pemberian materi, anggota kader dibagi dalam kelompok kecil
sebanyak 4 kelompok. Kemudian masing-masing kelompok diberikan sebuah kasus untuk
mereka diskusikan dan kemudian menyampaikan hasil diskusi mengenai kasus yang
diberikan. Peserta terlihat antusias dengan aktif berdiskusi dan mencatat hasil diskusi untuk
kemudian memaparkan hasil. Pelatihan tehnik komunikasi dilaksanakan 1 hari di rumah salah
satu anggota kader Nasiyatul ‘Aisyiyah Desa Pamijen. Karena keterbatasan waktu, maka
peserta melaksanakan praktek komunikasi pada kegiatan posyandu pada bulan
berikutnya dengan monitoring dari bidan desa setempat.
8. 5
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kesimpulan dalam kegiatan ini antara lain : terdapat peningkatan pengetahuan dan
keterampilan anggota kader Nasiyatul ‘Aisyiyah Desa Pamijen dalam pemberian gizi
seimbang dan tehnik komunikasi. Peningkatan ketrampilan tehnik komunikasi anggota
kader dan bidan desa terutama mengenai pemberian gizi seimbang pada balita.
Kontribusi kader dalam pelaksanaan penyuluhan mengenai gizi seimbang dan tehnik
komunikasi dapat dijadikan sebagai acuan dalam upaya menggerakkan masyarakat
dalam partisipasi memajukan posyandu terutama di wilayah Desa Pamijen.
9. 6
Daftar Pusaka
Dwi, R. S. et al. 2012. “Komunikasi”. Makalah. Fakultas Ilmu Adminitasi Universitas
Brawijaya Malang. Malang.
Dewi S. (2018) . Penyuluhan Gizi Seimbang Pada Balita Dalam Upaya Optimalisasi Tumbuh
Kembang. Journal of Business Research,705-708.