SlideShare a Scribd company logo
1 of 31
Download to read offline
1
KUMPULAN ARTIKEL
1. PENGERTIAN SERTA RUANG LINGKUP DASAR MANAJEMEN.
2. TAHAPAN-TAHAPAN DAN KOMPONEN DASAR MANAJEMEN.
3. PERAN MANAJEMEN DI DALAM ORGANISASI
4. TIPE-TIPE MANAJEMEN DAN KEPEMIMPINAN DALAM ORGANISASI.
Disusun sebagai tugas terstruktur Ujian Tengah Semester (UTS) mata kuliah Dasar-
Dasar Manajemen
Dosen Pengampu:
Dr. Taufiq Ramdani, S.Th.I., M.Sos
Disusun Oleh:
Nama :DINDA MAELANI OKTAPIANDI
NIM :L1C021091
Prodi/Kelas :SOSIOLOGI B
PROGRAM STUDI SOSIOLOGI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS MATARAM
2
2021
DAFTAR
ISI………………………………………………………………………………….2
1. PENGERTIAN SERTA RUANG LINGKUP
MANAJEMEN……….........................4
A.Pengertian
Manajemen……………………………………………………………...4
B.Ruang lingkup
manajemen………………………………………………………….7
2. TAHAPAN-TAHAPAN DAN KOMPONEN DASAR
MANAJEMEN…………....10
A.Tahapan
Manajemen………………………………………………………………10
B.Komponen
Manajemen…………………………………………………………….14
3. PERAN MANAJEMEN DI DALAM
ORGANISASI………………………….........17
A.Peranan
manajemen………………………………………………………………..17
4. TIPE-TIPE MANAJEMEN DAN KEPEMIMPINAN DALAM
ORGANISASI….....................................................................................................
.....21
A.Tipe-Tipe
Manajemen……………………………………………………………..21
3
DAFTAR PUSTAKA
……………………………………………………………......27
Abstrak
Kita semua tau bahwa manajemen merupakan alat,strategi,sistem dan alat yang
berfungsi untuk mencapai tujuan melalui kinerja dan aktivitas orang lain.Pandangan ini
tentunya mengisyaratkan bahwa dalam manajemen terdapat kolektivitas orang yang
melakukan aktivitas tertentu dalam satu wadah yang lazim dikenal dengan sebutan
organisasi.Organisasi sebagai sebuah sistem tentunya melibatkan berbagai unsur yang
saling mendukung guna mencapai tujuannya,dan dalam praktik organisasi aplikasi
manajemen mendorong terwujudnya pola aktivitas kerja sama yang dilakukan menjadi
teratur,terukur,efektif dan efisien. Manajemen merupakan suatu aktifitas yang
berhubungan antara aktifitassatu dengan aktifitas lainnya. Aktifitas tersebut tidak hanya
dalam hal mengelolaorang-orang yang bekerja disuatu perusahaan, melainkan
mencakup tindakan-tindakanperencanaan,pengorganisasian,penggerakan,danpengendalian
yangdilakukan untuk menentukan dan mencapai sasaran melalui pemanfaatan
4
sumberdaya yang ada. Rangkaian aktifitas ini dinamakan proses manajemen, sedangkan
orang yang memimpin dan mengatur proses manajemen disebut manajer.
Pendahuluan
Buku ini dimaksudkan untuk mempermudah dalam memahami pengetahuan dalam
mengikuti kuliah mata kuliah Dasar-Dasar Manajemen: Mengoptimalkan Pengelolaan
Organisasi Secara Efektif dan Efisien.Selain itu, untuk pembaca yang tertarik dan
berhasrat untuk memperoleh pengetahuan sebagai pegangan dalam pengelolaan suatu
organisasi.Penyajian buku ini dilakukan dengan menggambarkan berbagai pandangan
yang cukup bervariasi, sehingga diharapkan dapat memberikan wawasan yang lebih
luas tentang konsep,fungsi-fungsi maupun teori manajemen dikalangan pembaca
disamping memiliki kemampuan dasar untuk menganalisis serta memecahkan masalah-
masalah yang berhubungan dengan manajemen organisasi dalam praktiknya.Disadari
dengan segala kerendahan hati penulis bahwa buku ini masih memiliki keterbatasan dan
terbuka untuk penyempurnaan lebih lanjut di kemudian hari.
PEMBAHASAN
1. PENGERTIAN SERTA RUANG LINGKUP DASAR MANAJEMEN.
A.Pengertian Manajemen
• Pengertian manajemen menurut para ahli
Menurut Al-Munawwir (2013), kata manajemen berasal dari Bahasa Latin, yaitu
dari asal kata manus yang berarti tangan dan agere yang berarti melakukan. Kata-kata
itu digabung menjadi kata kerja manager yang artinya menangani. Dalam bahasa Arab
manajemen diartikan sebagai idaarah, yang berasal dari kata adaara, yaitu mengatur.
Sementara dalam kamus Inggris-Indonesia karangan Echols dan Shadily
5
(2019)management disebutkan berasal dari akar kata to manage yang berarti mengurus,
mengatur, melaksanakan, mengelola, dan memperlakukan. Hal ini senada dengan Susan
(2019) dalam artikelnya juga menyatakan bahwa manajemen berasal dari kata
management(bahasa Inggris) dengan kata kerja to manage yang berarti mengurusi. Dari
kata tersebut muncul kata benda manajemen, dan manajer untuk orang yang melakukan
kegiatan manajemen. Akhirnya, management diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia
menjadi manajemen atau pengelolaan. Manajemen sendiri, dalam Kamus Bahasa
Indonesia, diartikan dengan „proses pemakaian sumber daya secara efektif untuk
mencapai sasaran yang telah ditentukan atau penggunaan sumber daya secara efektif
untuk mencapai sasaran (Hidayat & Wijaya, 2017).Dalam perkembangannya,
pengertian manajemen berkembang menjadi seni dalam menyelesaikan pekerjaan
melalui orang lain. Sebagaimana Appley (1956) menyatakan: the art of getting things
done through people, bahwa manajemen adalah seni menyelesaikan sesuatu melalui
orang-orang. Menurut Wilson dan Gilligan (2012) manajemen adalah rangkaian
aktivitas-aktivitas yang dikerjakan oleh anggota-anggota organisasi untuk mencapai
tujuannya. Menurut Koontz (2010) manajemen adalah seni yang paling produktif selalu
didasarkan pada pemahaman terhadap ilmu mendasarinya. Ruang lingkup manajemen
tersebut tidak terbatas hanya pada leader, karena kepemimpinan hanyalah bagian dari
manajemen. Pengertian ini merujuk pada pengertian Appley (1956) bahwa manajemen
itu adalah seni dalam mengelola. Sebuah seni tentunya tidak hanya menggunakan satu
metode semata. Metode yang digunakan haruslah banyak untuk kemudian
menjadikannya sebagai seni yang bernilai tinggi, begitu pula dengan manajemen.
Lucey dan Lucey (2004) menyatakan bahwa manajemen merupakan proses yang
khas yang terdiri dari tindakan-tindakan: perencanaan, pengorganisasian, menggerakan,
dan pengawasan yang dilakukan untuk menentukan serta mencapai sasaran-sasaran
yang telah ditetapkan melalui pemanfaatan sumber daya manusia serta sumber-sumber
lain. Pengertian ini diperkuat oleh Arifin (2017) yang menyatakan bahwa manajemen
adalah proses pendayagunaan sumber daya melalui kegiatan fungsi manajemen yaitu
perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, dan pengendalian semua potensi yang
dimiliki untuk mencapai tujuan secara efektif dan efisien.
Menurut Hasibuan dan Hasibuan (2016), manajemen adalah ilmu dan seni mengatur
proses pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber lainnya secara efektif
6
dan efisien untuk mencapai suatu tujuan. Pengertian ini menyoroti adanya proses
pemanfaatan sumber daya manusia dalam mencapai tujuan yang ingin dicapai. Di sisi
lain, McLarney & Rhyno (1999) menegaskan bahwa manajemen dapat juga dipandang
sebagai seni untuk melaksanakan pekerjaan melalui orang lain. Pengertian ini
mengandung pemahaman bahwa dalam mencapai tujuan organisasi seorang manajer
melibatkan banyak orang untuk melaksanakan berbagai tugas yang telah diaturnya.
Karena manajemen dipandang sebagai seni, maka seorang manajer perlu mengetahui
dan menguasai seni memimpin yang berkaitan dengan gaya kepemimpinan yang tepat
dan dapat diterapkan dalam berbagai situasi dan kondisi. Oleh karena itu, diperlukan
pengembangan keterampilan bagi seorang manajer melalui berbagai bentuk pelatihan.
• Pengertian Manajemen Pendidikan
Meskipun menurut Indrawan (2015) dalam bukunya yang berjudul “Pengantar
Manajemen Sarana dan Prasarana Sekolah” bahwa manajemen pendidikan merupakan
suatu cabang ilmu yang usianya relatif masih asing didengar sehingga banyak orang
yang belum mengerti akan istilah manajemen pendidikan. Namun, seiring dengan
perkembangan zaman, istilah manajemen pendidikan sudah mulai ramai diperdengarkan
dalam berbagai forum ilmiah. Hal ini ditandai dengan banyaknya alumni Program Studi
Manajemen Pendidikan dari Perguruan Tinggi di Indonesia, juga forum-forum ilmiah
nasional lainnya seperti:
• Perkumpulan Sarjana Manajemen Pendidikan Islam (PERSMAPI)
• Perkumpulan Program Studi Manajemen Pendidikan Islam (PPMPI)
• Indonesia dan Perkumpulan Manajer Pendidikan Islam (Permapendis).
Menurut Romlah (2016) manajemen pendidikan diartikan sebagai pengelolaan
terhadap semua kebutuhan institusional dalam pendidikan dengan cara yang efektif dan
efesien.
7
Sedangkan menurut (Atmodiwirio, 2000) manajemen pendidikan adalah proses
perencanaan, pengorganisasian, memimpin, mengendalikan tenaga pendidikan, sumber
daya pendidikan untuk mencapai tujuan pendidikan.
Sementara itu, Mantja (2016) yang mengutip dari Campbell et al (1966)
memberikan definsi manajemen pendidikan sebagai manajemen kelembagaan yang
bertujuan untuk menunjang perkembangan dan penyelengaraan pengajaran. Pada
prinsipnya, pengertian ini serupa dengan Wati (2014)bahwa manajemen pendidikan
pada prinsipnya merupakan suatu bentuk penerapan manajemen atau administrasi dalam
mengelola, mengatur dan mengalokasikan sumber daya yang terdapat dalam dunia
pendidikan.
Menurut Asifudin (2016) manajemen pendidikan merupakan manajemen yang
diaplikasikan pada pengelolaan pendidikan. Sedangkan Pananrangi (2017) menyatakan
bahwa manajemen pendidikan adalah sub-sistem dari lembaga pendidikan itu sendiri
yang unsur-unsurnya terdiri atas unsur organisasi, yaitu tujuan, orang-orang, sumber,
dan waktu yang dikelola secara efektif dan efisien. Sementara Munastiwi (2018)
mendefiniskan.manajemen pendidikan sebagai proses kegiatan perencanaan,
pengorganisasian pendidikan, memimpin, dan pengendalian sumber daya manusia
untuk ketercapaian sasaran organisasi.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa manajemen pendidikan dapat dipahami
sebagai salah satu komponen dari sistem yang semua sub-sistemnya saling berkaitan
dengan yang lainnya dalam arti keseluruhan proses penyelenggaraan dalam usaha
kerjasama dua orang atau lebih dan usaha bersama untuk mendayagunakan semua
sumber (personal dan material) secara efektif, efisien, dan rasional untuk menunjang
tercapainya tujuan pendidikan.Dilihat dari pengertian manajemen pendidikan di atas,
maka dapat disimpulkan bahwa manajemen pendidikan sebagai suatu proses
perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengawasan dalam mengelola sumber
daya yang berupa man, money, materials, method, machines, market, minute dan
information untuk mencapai tujuan yang efektif dan efisien dalam bidang pendidikan.
8
B.Ruang Lingkup Manajemen
Dalam perspektif lebih luas, manajemen adalah suatu proses pengaturan dan
pemanfaatan sumber daya manusia yang dimiliki organisasi melalui kerjasama para
personil untuk mencapai tujuan organisasi secara efektif dan efisien, sehingga dapat
dimaknai bahwa manajemen merupakan prilaku anggota dalam suatu organisasi untuk
mencapai tujuan bersama. Dengan kata lain, organisasi adalah wadah bagi
operasionalisasi manajemen, karena itu di dalamnya ada sejumlah unsur pokok yang
membentuk kegiatan manajemen yaitu: unsur manusia (men), benda atau barang
(materials), mesin (machines),metode (methods), uang (money) dan pasar (market).
Keenam unsur ini memiliki fungsi masing-masing dan saling berinteraksi atau
mempengaruhi dalam mencapai tujuan organisasi terutama proses pencapaian tujuan
secara efektif dan efisien.
Ruang lingkup manajemen sangat luas karena berkaitan dengan banyak hal dan
multidisiplin ilmu. Menurut Daft (2012) ruang lingkup manajemen dapat dilihat dari
sudut pandang lingkungan, yakni:
1) lingkungan luar (eksternal) yang terbagi dalam umum dan khusus (tugas); dan
2) lingkungan dalam (internal).
-Lingkungan luar umum terdiri atas
• dimensi: ekonomi (economic)
• hukum-politik (legal-political)
• sosio-kultural (sociocultural)
• teknologi (technology)dan
• internasional (international).
-Sedangkan lingkungan luar khusus (tugas) terdiri atas:
• pemilik (stakeholder)
• pelanggan (customer)
• pemasok (supplier)
9
• pesaing (competitor)dan badan pemerintah, lembaga keuangan, serikat pekerja.
-Sementara ditinjau dari lingkungan dalam (internal), ruang lingkup manajemen terdiri
atas:
• manusia atau pekerja (specialized dan manajerial personal)
• finansial sumber, alokasi, dan kontrol dana)
• fasilitas fisik, teknologi, sistem nilai dan budaya organisasi atau perusahaan.
Menurut Ahmad (2018) ruang lingkup manajemen pendidikan dibagi berdasarkan
tiga kelompok, yaitu: wilayah kerja, objek garapan, dan fungsi kegiatan.
-Kelompok wilayah kerja, ruang lingkupnya meliputi: manajemen seluruh negara,
manajemen satu propinsi, manajemen satu unit kerja, dan manajemen kelas.
-Kelompok objek garapan, ruang lingkupnya meliputi: manajemen peserta didik,
manajemen personil (tenaga pendidikan dan kependidikan), manajemen kurikulum,
manajemen sarana-prasarana, manajemen tata laksana pendidikan (ketatausahaan
sekolah), manajemen lembaga pendidikan, manajemen pembiayaan, dan manajemen
humas.
-Kelompok fungsi Kegiatan, ruang lingkupnya meliputi: merencanakan,
mengorganisasikan, mengarahkan, mengkoordinasikan, mengkomunikasikan,
mengawasi atau mengevaluasi.
-Manajemen pendidikan seluruh Negara, yaitu manajemen pendidikan untuk urusan
nasional meliputi pendidikan luar sekolah, pendidikan pemuda, penyelenggaraan
latihan, penelitian, pengembangan masalah-masalah pendidikan serta kebudayaan dan
kesenian.
-Manajemen pendidikan satu provinsi, yaitu manajemen pendidikan yang meliputi
wilayah kerja satu provinsi yang pelaksanaannya dibantu oleh petugas manajemen
pendidikan di kabupaten dan kecamatan. Manajemen pendidikan satu unit kerja, lebih
dititikberatkan pada satu unit kerja yang langsung menangani pekerjaan mendidik,
misalnya: pemberi pelajaran, bahan yang diajarkan, penerima pelajaran, dan sarana
penunjang.
10
-Manajemen kelas, dalam menejemen kelas terdapat istilah “pengelolaan kelas” baik
yang bersifat intruksional maupun manajerial (Ahmad, 2018).
-Manajemen peserta didik adalah suatu pencatatan peserta didik dari proses
penerimaan hingga mereka lulus (tamat) dari sekolah atau keluar karena pindah sekolah
atau sebab lain (Imron, 2011; Prihatin, 2011). Manajemen personil (tenaga pendidikan
dan kependidikan) merupakan suatu ilmu dan seni untuk melaksanakan kegiatan:
planning, organizing, dan controlling sehingga efektivitas dan efisiensi personalia dapat
ditingkatkan semaksimal mungkin (Aedi, 2016). Manajemen kurikulum adalah segala
sesuatu yang berlangsung dalam sekolah termasuk kegiatan ekstra-kurikuler
pembimbingan dan hubungan interpersonal (Nasbi, 2017).
-Manajemen sarana-prasarana adalah sebagai proses kerjasama pendayagunaan semua
sarana dan prasarana pendidikan secara efektif dan efisien (Indrawan, 2015).
-Manajemen tata laksana pendidikan (ketatausahaan sekolah) adalah kegiatan
melakukan pencatatan tentang segala sesuatu yang terjadi dalam organisasi untuk
digunakan sebagai bahan keterangan bagi pimpinan (Yuliana & Arikunto, 2008),
-Manajemen lembaga pendidikan adalah pengelolaan lembaga pendidikan dengan
tujuan mengorganisasikan segenap kegiatan lembaga pendidikan yang termasuk
diantaranya adalah pengolahan fungsi kepemimpinan, serta menyiapkan peserta didik
menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan akademik dan/atau
professional yang dapat menerapkan, mengembangkan, memperkaya khasanah ilmu
pengetahuan, teknologi, kesenian, serta mengupayakan penggunaannya untuk
meningkatkan taraf kehidupan masyarakat dan memperkaya kebudayaan nasional
(Farikhah, 2015; Yaqin, 2016).
-Manajemen pembiayaan adalah pengelolaan pembiyaan yang menitikberatkan pada
upaya pendistribusian benefit pendidikan dan beban yang harus ditanggung
masyarakat(Munir, 2013).
-Manajemen humas adalah pengelolaan suatu rangkaian kegiatan yang diorganisasi
sedemikian rupa sebagai suatu rangkaian kampanye atau program terpadu untuk
mencapai tujuan tertentu, dan semuanya itu berlangsung secara keseimbangan dan
teratur (Juhji et al., 2020).
11
Mantja (2016) menganalisis persamaan dan perbedaan manajemen pendidikan
dengan manajemen bidang lainnya. Menurutnya, persamaan keduanya terletak pada
cakupan fungsi-fungsinya, yaitu:
• perencanaan (planning)
• pengorganisasian (organizing)
• aktualisasi (actuating), dan
• pengendalian (controlling).
Penyebaran fungsi-fungsi itu bervariasi sesuai dengan kepentingan masing-masing.
Sedangkan perbedaannya terletak pada cakupan kajian atau substansinya. Manajemen
pendidikan lebih memusatkan diri pada substansi-substansi yang berkaitan dengan
proses-proses pendidikan, yaitu manajemen pengajaran, peserta didik, ketenagaan,
keuangan, sarana dan prasarana, hubungan sekolah dan masyarakat dan layanan-layanan
khusus (Mantja, 2016).
2.TAHAPAN-TAHAPAN DAN KOMPONEN DASAR MANAJEMEN.
A. Tahapan dalam Manajemen Proyek
Ada lima fase dalam manajemen proyek dan jika siklus tersebut dijalanin dengan
benar akan memberikan hasil yang memuaskan, fase tersebut adalah peta jalan untuk
menyelesaikannya. Berikut adalaha lima tahapan tersebut:
1. Inisiasi Proyek
Ini adalah awal dari proyek, dan tujuan dari fase ini adalah untuk menentukan proyek
pada tingkat yang lebih luas. Fase ini biasanya dimulai dengan kasus dan data
padabisnis. Ini adalah saat Anda akan meneliti apakah proyek tersebut layak dan apakah
itu harus dilakukan. Jika uji kelayakan perlu dilakukan, ini adalah tahap proyek yang
harus dilakukan
Para stakeholder akan melakukan uji tuntas mereka untuk membantu memutuskan
apakah proyek tersebut “berjalan”. Jika diberi lampu hijau, Anda perlu membuat
dokumen proyek atau dokumen inisiasi proyek (PID) yang menguraikan tujuan dan
12
persyaratan proyek. Ini harus mencakup kebutuhan bisnis, pemangku kepentingan, dan
kasus bisnis.
2. Perencanaan proyek
Fase ini adalah kunci keberhasilan manajemen proyek dan berfokus pada
pengembangan peta jalan yang akan diikuti semua orang. Fase ini biasanya dimulai
dengan menetapkan tujuan. Dua dari metode yang lebih populer untuk menetapkan
tujuan adalah S.M.A.R.T. dan CLEAR:
-S.M.A.R.T – Metode ini membantu memastikan bahwa sasaran telah diperiksa secara
menyeluruh. Ini juga memberikan cara untuk memahami dengan jelas implikasi dari
proses penetapan tujuan.
• Specific (Spesifik) – Untuk menetapkan tujuan spesifik, jawab pertanyaan
berikut: siapa, apa, di mana, kapan, yang mana, dan mengapa.
• Measurable (Terukur) – Buat kriteria yang dapat Anda gunakan untuk mengukur
keberhasilan tujuan.
• Attainable (Dapat dicapai) – Identifikasi tujuan terpenting dan apa yang
diperlukan untuk mencapainya.
• Realistic (Realistis) – Anda harus mau dan mampu bekerja untuk tujuan
tertentu.
• Timely (Tepat waktu) – Buat kerangka waktu untuk mencapai tujuan.
-CLEAR – Metode yang lebih baru untuk menetapkan tujuan yang mempertimbangkan
lingkungan bisnis yang bergerak cepat saat ini.
• Collaborative (Kolaborasi) – Sasaran harus mendorong karyawan untuk bekerja
sama.
• Limited (Terbatas) – Mereka harus dibatasi dalam ruang lingkup dan waktu
agar tetap dapat dikelola.
• Emotional (Emosional) – Tujuan harus memanfaatkan semangat karyawan dan
menjadi sesuatu yang dapat membentuk hubungan emosional. Ini dapat
mengoptimalkan kualitas pekerjaan.
13
• Appreciable (Dapat dihargai) – Pecahkan tujuan yang lebih besar menjadi tugas-
tugas kecil yang dapat dicapai dengan cepat.
• Refinable (Dapat diperbaiki) – Saat situasi baru muncul, bersikaplah fleksibel
dan perbaiki tujuan sesuai kebutuhan.
Selama fase ini, ruang lingkup proyek ditentukan dan rencana manajemen proyek
dikembangkan. Ini melibatkan identifikasi biaya, kualitas, sumber daya yang tersedia,
dan jadwal yang realistis.
Rencana proyek juga mencakup penetapan garis dasar atau ukuran kinerja. Ini
dihasilkan menggunakan ruang lingkup, jadwal dan biaya proyek. Garis dasar penting
untuk menentukan apakah suatu proyek berada di jalur yang benar.
Pada saat ini, peran dan tanggung jawab didefinisikan dengan jelas, sehingga setiap
orang yang terlibat tahu untuk apa mereka bertanggung jawab. Berikut adalah beberapa
dokumen yang akan dibuat oleh PM selama fase ini untuk memastikan proyek tetap
berjalan:
-Cakupan pernyataan – Sebuah dokumen yang dengan jelas mendefinisikan
kebutuhan bisnis, manfaat proyek, tujuan, kiriman, dan pencapaian utama. Pernyataan
ruang lingkup dapat berubah selama proyek, tetapi tidak boleh dilakukan tanpa
persetujuan manajer proyek dan sponsor.
-Work Breakdown Schedule (WBS) –Ini adalah representasi visual yang memecah
ruang lingkup proyek menjadi beberapa bagian yang dapat dikelola untuk tim.
-Milestones – Identifikasi tujuan tingkat tinggi yang perlu dipenuhi selama proyek dan
sertakan dalam bagan Gantt.
-Gantt Chart – Garis waktu visual yang dapat Anda gunakan untuk merencanakan
tugas dan memvisualisasikan garis waktu proyek Anda.
-Rencana Komunikasi – Ini sangat penting jika proyek Anda melibatkan pemangku
kepentingan dari luar. Kembangkan pesan yang tepat di sekitar proyek dan buat jadwal
kapan harus berkomunikasi dengan anggota tim berdasarkan hasil dan pencapaian.
14
-Rencana Manajemen Risiko – Identifikasi semua risiko yang dapat diperkirakan.
Risiko umum termasuk perkiraan waktu dan biaya yang tidak realistis, siklus tinjauan
pelanggan, pemotongan anggaran, perubahan persyaratan, dan kurangnya sumber daya
yang berkomitmen.
3. Eksekusi Proyek
Ini adalah fase di mana seluruh rencana dikembangkan dan diselesaikan. Ini sering kali
terasa seperti inti dari proyek karena banyak hal yang terjadi selama pada fase ini,
seperti laporan status dan rapat, pembaruan pengembangan, dan laporan kinerja.
Rapat “kick-off” biasanya menandai dimulainya fase Pplaksanaan Proyek di mana tim
yang terlibat diberitahu tentang tanggung jawab mereka.
Tugas yang diselesaikan selama Fase Eksekusi meliputi:
• Kembangkan tim
• Tetapkan sumber daya
• Jalankan rencana manajemen proyek
• Manajemen pengadaan jika diperlukan
• Manajer proyek mengarahkan dan mengelola pelaksanaan proyek
• Siapkan sistem pelacakan
• Penugasan tugas dijalankan
• Rapat status
• Perbarui jadwal proyek
• Ubah rencana proyek sesuai kebutuhan
Meskipun fase pemantauan proyek memiliki serangkaian persyaratan yang berbeda,
kedua fase ini sering terjadi secara bersamaan.
4. Pemantauan Kinerja Proyek
Ini semua tentang mengukur kemajuan dan kinerja proyek dan memastikan bahwa
semua yang terjadi sejalan dengan rencana manajemen proyek.
15
Manajer proyek akan menggunakan indikator kinerja utama atau key performance
indicator (KPI) untuk menentukan apakah proyek tersebut sesuai rencana. Seorang PM
biasanya akan memilih dua hingga lima KPI berikut untuk mengukur kinerja proyek:
• Tujuan Proyek: Mengukur apakah suatu proyek sesuai jadwal dan anggaran
merupakan indikasi apakah proyek akan memenuhi tujuan pemangku
kepentingan.
• Kualitas Hasil Kerja: Ini menentukan apakah hasil tugas tertentu terpenuhi.
• Upaya dan Biaya Pelacakan: PM akan memperhitungkan upaya dan biaya
sumber daya untuk melihat apakah anggaran sesuai. Jenis pelacakan ini
menginformasikan jika sebuah proyek akan memenuhi tanggal penyelesaiannya
berdasarkan kinerja saat ini.
• Kinerja Proyek: Ini memantau perubahan dalam proyek. Ini
mempertimbangkan jumlah dan jenis masalah yang muncul dan seberapa cepat
mereka ditangani. Ini dapat terjadi dari rintangan yang tidak terduga dan
perubahan cakupan.
Selama waktu ini, PM mungkin perlu menyesuaikan jadwal dan sumber daya untuk
memastikan proyek berjalan sesuai rencana
5. Penutupan Proyek
Fase ini mewakili proyek yang telah selesai. Kontraktor yang dipekerjakan untuk
bekerja secara khusus pada proyek dihentikan saat ini. Anggota tim yang berharga
diakui. Beberapa PM bahkan mengadakan acara kerja kecil untuk orang-orang yang
berpartisipasi dalam proyek untuk berterima kasih atas usaha mereka.
Setelah proyek selesai, seorang PM akan sering mengadakan pertemuan – kadang-
kadang disebut sebagai “post mortem” – untuk mengevaluasi apa yang berjalan dengan
baik dalam sebuah proyek dan mengidentifikasi kegagalan proyek.
Ini sangat membantu untuk memahami pelajaran yang didapat sehingga perbaikan dapat
dilakukan untuk proyek-proyek di masa depan.
16
Setelah proyek selesai, PM masih memiliki beberapa tugas untuk diselesaikan. Mereka
perlu membuat daftar tugas proyek tentang hal-hal yang tidak tercapai selama proyek
dan bekerja dengan anggota tim untuk menyelesaikannya.
Lakukan anggaran proyek akhir dan siapkan laporan proyek akhir. Terakhir, mereka
perlu mengumpulkan semua dokumen dan kiriman proyek dan menyimpannya di satu
tempat.
B.Komponen-komponen dasar manajemen
1.Komponen dalam Manajemen Proyek
Dalam mengembangkan proses manajemen yang baik tentu harus ada beberapa
elemen inti sebagai parameter untuk keberhasilan proyek tersebut. Komponen inti
berikut merupakan bagian dari manajemen proyek:
• Mendefinisikan mengapa proyek itu perlu atau penting.
• Memperkirakan berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan dan
menentukan kualitas sumber daya pada proyek, juga memastikan daftar apa saja
yang dibutuhkan proyek dan sumber daya apa yang akan digunakan.
• Membenarkan investasi dengan menyiapkan kasus bisnis.
• Mengamankan pendanaan.
• Membuat semua stakeholder dan anggota yang relevan menyetujui proyek
tersebut.
• Mengembangkan rencana manajemen untuk proyek tersebut.
• Memimpin dan memotivasi semua anggota tim.
• Mengelola setiap perubahan, masalah, atau risiko proyek.
• Melacak kemajuan proyek terhadap rencana awal.
• Memastikan proyek sesuai anggaran.
Berhubungan dengan stakeholder dan organisasi proyek.
17
Seperti yang telah disebutkan, proyek terpisah dari aktivitas bisnis sehari-hari. Mereka
mengharuskan orang untuk berkumpul dalam waktu terbatas untuk berkonsentrasi pada
tujuan tertentu. Akibatnya, kerja tim yang efektif adalah kunci keberhasilan proyek.
2.Komponen-Komponen Manajemen Bisnis
Komponen-komponen manajemen bisnis maksudnya adalah unsur-unsur yang harus
dijalankan dengan sistem manajemen. Semuanya memiliki fungsi-fungsi yang berbeda.
Ini dia komponen manajemen bisnis yang dimaksud:
1. Manajemen Keuangan
Manajemen keuangan adalah manajemen yang mengatur tentang pengaturan anggaran
di perusahaan. Diharapkan dengan manajemen ini uang yang telah dikeluarkan bisa
digunakan dengan efektif dan efisien.
2. Manajemen Marketing
Manajemen marketing adalah komponen manajemen bisnis yang berupa kegiatan
perencanaan, tindakan dan pengawasan terkait pemasaran produk. Sedangkan tujuannya
adalah supaya promosi produk yang dilakukan benar-benar disukai oleh pelanggan.
3. Manajemen Produksi
Manajemen produksi adalah pengaturan terjadinya proses pembuatan produk di
perusahaan. Ini terkait dengan keberfungsian mesin produksi, operator produksi dan
peracikan bahan baku yang digunakan.
4. Manajemen Distribusi
Manajemen distribusi adalah kegiatan manajemen untuk memastikan cara distribusi
produk tepat. Maksudnya barang yang sampai ke tangan produk tidak cacat serta bisa
sampai dengan cepat.
5. Manajemen SDM
18
Manajemen sumber daya manusia maksudnya adalah kegiatan manajemen yang
mengatur tentang para pekerja. Termasuk kedisiplinan serta pengaturan bidang kerja
mereka.
3.Komponen Penting dalam Manajemen Organisasi
Perencanaan
• Menyiapkan rencana bisnis yang efektif sangat penting untuk memutuskan
tindakan yang akan datang untuk menghindari kebingungan di kemudian hari.
• Meencanakan bagaimana Anda berniat melakukan sesuatu.
Pengorganisasian
• Pengorganisasian mengacu pada penggunaan sumber daya secara bijaksana
untuk mencapai yang terbaik dari karyawan.
• Menyiapkan anggaran bulanan untuk arus kas yang lancar.
Kepegawaian
• Manajemen organisasi yang buruk menyebabkan karyawan tidak bahagia yang
pada akhirnya menciptakan masalah bagi diri mereka sendiri dan juga
organisasi.
• Merekrut bakat atau karyawan yang tepat untuk organisasi.
Kepemimpinan
• Manajer atau atasan harus menetapkan target yang jelas untuk anggota tim.
• Seorang pemimpin harus memastikan anggota timnya bekerja bersama-sama
menuju tujuan bersama. Dialah yang memutuskan apa yang benar dalam situasi
tertentu.
Kontrol
19
• Atasan harus menyadari apa yang terjadi di sekitar mereka.
• Hierarki harus didefinisikan dengan baik untuk manajemen yang efektif.
• Atasan pelapor harus meninjau kinerja dan kemajuan bawahan mereka dan
membimbing mereka kapan pun diperlukan.
Manajemen waktu
• Manajemen waktu yang efektif membantu karyawan melakukan hal yang benar
pada waktu yang tepat.
• Untuk mengelola waktu secara efektif dan selalu bermanfaat untuk jangka
panjang.
Motivasi
• Motivasi sangat membantu dalam mengikat karyawan bersama.
• Menghargai karyawan atas kerja bagus mereka atau skema insentif yang
menguntungkan sangat membantu dalam memotivasi karyawan dan membuat
mereka bekerja untuk rentang waktu yang lebih lama.
3.PERAN MANAJEMEN DI DALAM ORGANISASI
A.PERAN MANAJEMEN DALAM ORGANISASI
1. ORGANISASI Organisasi pada dasarnya digunakan sebagai tempat atau wadah
dimana orang-orang berkumpul, bekerjasama secara rasional dan sistematis,
terencana, terorganisasi, terpimpin dan terkendali, dalam memanfaatkan sumber
daya (uang, material, mesin, metode, dan lingkungan), saranaparasarana, data,
dan lain sebagainya yang digunakan secara efisien dan efektif untuk mencapai
TUJUAN.
*Menurut para ahli terdapat beberapa pengertian organisasi sebagai berikut:
20
-Stoner mengatakan bahwa organisasi adalah suatu pola hubungan-hubungan
yang melalui mana orang-orang di bawah pengarahan atasan mengejar tujuan
bersama. –
-James D. Mooney mengemukakan bahwa organisasi adalah bentuk setiap
perserikatan manusia untuk mencapai tujuan bersama.
-Chester I. Bernard berpendapat bahwa organisasi adalah merupakan suatu
sistem aktivitas kerja sama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih.
-Stephen P. Robbins menyatakan bahwa Organisasi adalah kesatuan (entity)
sosial yang dikoordinasikan secara sadar, dengan sebuah batasan yang relatif
dapat diidentifikasi, yang bekerja atas dasar yang relatif terus menerus untuk
mencapai suatu tujuan bersama atau sekelompok tujuan.
2. MANAJEMEN Kata Manajemen berasal dari bahasa Perancis kuno
ménagement, yang memiliki arti "seni melaksanakan dan mengatur”.
Manajemen belum memiliki definisi yang mapan dan diterima secara universal.
-Mary Parker Follet, misalnya, mendefinisikan manajemen sebagai seni
menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain. Definisi ini berarti bahwa seorang
manajer bertugas mengatur dan mengarahkan orang lain untuk mencapai tujuan
organisasi.
- Ricky W. Griffin mendefinisikan manajemen sebagai sebuah proses
perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber
daya untuk mencapai sasaran secara efektif dan efesien. Efektif berarti bahwa
tujuan dapat dicapai sesuai dengan perencanaan, sementara efisien berarti bahwa
tugas yang ada dilaksanakan secara benar, terorganisir, dan sesuai dengan
jadwal.
• PERANAN MANAJEMEN DALAM ORGANISASI
1. Penanggung jawab dan pengendali,
2. Pelaksana efektivitas POLC operasional organisasi sehari-hari,
21
3. Melakukan SWOT analisis,
4. Pengelola SDM dan sumberdaya organisasi,
5. Menjalin akses dengan stakeholders,
6. Pencapaian tujuan yang telah ditetapkan,
7. Pengembangan perusahaan,
8. Menyusun strategi kelangsungan hidup.
3. MANAJEMEN YANG EFEKTIF DAN EFISIEN Apabila semua fungsi POLC
dalam operasional organisasi berjalan dengan benar dan profesional, maka
TUJUAN yang telah ditetapkan DAPAT TERCAPAI dengan SUMBER DAYA
yang relatif RENDAH
4. CONCLUSION Sebuah organisasi akan cepat mencapai tujuannya dengan cepat
dan mudah apabila terdapat manajemen yang baik dalam organisasi tersebut.
Jadi peran Manajemen dalam Organisasi sangatlah dibutuhkan.
Adanya manajemen bisa membantu perusahaan dalam mencapai tujuan yang
diinginkannya. Manajemen berperan untuk melaksanakan tahapan atau fungsi
manajemen dalam sebuah organisasi.
Jika manajemen organisasinya baik, maka tujuan organisasi atau perusahaan bisa
tercapai. Manajemen juga turut berperan dalam menentukan kegiatan atau langkah apa
saja yang dianggap efisien dan efektif untuk perusahaan.
Setelah kita membaca dan mengethaui fungsi manajemen dalam organisasidiatas,
disini kita dapat menyimpulkan bahwa peranan manajemen dalam organisasi yaitu
mengatur struktur organisasi manajemen sesuai kehendak yang perusahaaninginkan,
membantu manajer dalam melakukan pengawasan dan menentukan orang-orang yang
dibutuhkan dalam perusahaan tersebut, akan mendapatkan pengambilankeputusan yang
cepat dalam perusahaan, organisasi akan tersusun dengan baik.Manajemen yang baik
haruslah berperan sesuai dengan situasi dan kondisi padaperusahaan atau organisasi.
Menajemen yang tidak bisa menjalankan peran sesuaituntutanperusahaandapatmembawa
kegagalan.
22
Berikut ini adalah Peranan Manajemen yang harus diperankan para Manajer :
1.PeranInterpersonal
Yaitu hubungan antara manajer dengan orang yang ada di sekelilingnya, meliputi :
- Figurehead / Pemimpin Simbol : Sebagai simbol dalam acara-acara perusahaan.
-Leader/Pemimpin:Menjadipemimpinyagmemberimotivasiparakaryawan/bawahanserta
mengatasipermasalahanyangmuncul.
- Liaison / Penghubung : Menjadi penghubung dengan pihak internal maupuneksternal.
2. Peran Informasi
Adalah peran dalam mengatur informasi yang dimiliki baik yang berasal dari
dalammaupun luar organisasi, meliputi :
- Monitor / Pemantau : Mengawasi, memantau, mengikuti, mengumpulkan
danmerekam kejadian atau peristiwa yang terjadi baik didapat secara langsung
maupuntidak langsung.
- Disseminator / Penyebar : Menyebar informasi yang didapat kepada para orang-orang
dalam organisasi.
- Spokeperson / Juru Bicara : Mewakili unit yang dipimpinnya kepada pihak luar.
3. Peran Pengambil Keputusan
Adalah peran dalam membuat keputusan baik yang ditentukan sendiri maupun
yangdihasilkan bersama pihak lain, meliputi :
- Entrepreneur / Kewirausahaan : Membuat ide dan kreasi yang kreatif
dan inovatifuntuk meningkatkan kinerja unit kerja.
- Disturbance Handler / Penyelesai Permasalahan : Mencari jalan keluar dan
solusiterbaik dari setiap persoalan yang timbul.
23
- Resource Allicator / Pengalokasi Sumber Daya : Menentukan siapa
yang menerimasumber daya serta besar sumber dayanya.
- Negotiator / Negosiator : Melakukan negosiasi dengan pihak dalam dan luar
untukkepentingan unit kerja atau perusahaan.
4.TIPE-TIPE MANAJEMEN DAN KEPEMIMPINAN DALAM ORGANISASI.
Berikut adalah beberapa tipe kepemimpinan yang paling sering ditemukan saat bekerja.
1. Otoriter
24
Kepemimpinan otoriter terpusat pada bos sebagai pemegang kekuasaan tertinggi. Pada
tipe kepemimpinan ini, para pemimpin membuat keputusan, peraturan, dan prosedur
berdasarkan pemikiran sendiri. Mereka jugalah yang bertanggung jawab.
Lingkungan kerja yang otoriter tidak memberikan keleluasaan kepada orang-orang yang
bekerja di dalamnya. Akan tetapi, tipe kepemimpinan ini sangat berguna dalam situasi
genting ketika keputusan harus diambil dengan cepat.
2. Demokratis
Berkebalikan dengan otoriter, tipe kepemimpinan demokratis mengutamakan kontribusi
orang-orang di lingkungan kerja. Pemimpin kemudian menentukan keputusan akhir, tapi
ia akan mendelegasikan wewenangnya kepada orang lain.
Tipe kepemimpinan ini sangat cocok diterapkan dalam bidang medis atau teknologi.
Pasalnya, bidang-bidang ini membutuhkan kolaborasi antara tiap anggotanya agar bisa
berfungsi secara optimal.
3. Delegatif
Para pemimpin yang menerapkan tipe tipe kepemimpinan delegatif memberikan
wewenang bagi anggotanya untuk mengambil keputusan. Tipe kepemimpinan ini sangat
berguna bila dijalankan oleh orang-orang berpengalaman.
Meski begitu, tipe kepemimpinan delegatif jarang diterapkan karena lebih banyak
kelemahannya. Kelemahan tersebut di antaranya motivasi yang rendah, kecenderungan
anggota untuk saling menyalahkan, dan kurangnya produktivitas.
4. Transformasional
Berbeda dengan tipe lainnya, tipe kepemimpinan transformasional berfokus pada
perubahan dalam organisasi, kelompok, dan unsur lain yang terlibat di dalamnya. Sang
25
pemimpin mampu memotivasi kelompok dan mengarahkannya pada perubahan yang
baik.
Para pemimpin transformasional biasanya cerdas, enerjik, dan penuh semangat. Mereka
mendorong orang-orang yang dipimpinnya untuk melakukan beragam hal di luar target
awal sehingga pencapaian yang dihasilkan juga tinggi.
5. Transaksional
Tipe kepemimpinan transaksional berfokus pada status pemimpin dan orang-orang yang
dipimpinnya. Terdapat garis komando jelas yang harus dipatuhi sehingga semua orang
memahami perannya masing-masing.
Sebagai gantinya, para pemimpin memberikan reward bagi anggota kelompok yang
memiliki performa baik. Kekurangannya adalah tidak adanya ruang untuk berkreasi dan
berpikir di luar tatanan yang telah ada.
6. Situasional
Ini merupakan tipe kepemimpinan yang unik, sebab para pemimpin bertindak
berdasarkan lingkungan kerja dan orang yang dihadapi. Teorinya mengatakan bahwa
seorang pemimpin bisa berfungsi dengan optimal bila perannya sesuai dengan situasi
kerja.
Ada empat cara yang dilakukan dalam tipe tipe kepemimpinan situasional. Di antaranya:
1.Mengarahkan langsung (directing): pemimpin memberikan seluruh instruksi secara
spesifik.
2.Melatih (coaching): pemimpin memberikan sebagian besar instruksi disertai sedikit
dorongan.
3.Mendukung (supporting): pemimpin memberikan sebagia kecil instruksi, tapi banyak
menawarkan bantuan.
26
4.Delegasi (delegating): pemimpin tidak lagi memberikan instruksi maupun bantuan
karena anggota kelompoknya telah mampu melakukan tugas tersebut.
Tipe kepemimpinan karismatik terkenal biasanya populer di antara karyawan - EKRUT
7. Karismatik
Pada tipe kepribadian karismatik, pemimpinnya adalah para sosok yang memiliki
kepribadian kuat. Ini merupakan sumber kekuatan yang membuat banyak orang
menghargai nilai yang mereka anut.
Para pemimpin karismatik tidak sekadar terkenal karena posisi atau kepemilikan terhadap
suatu hal. Mereka mampu mengubah arah pandang pengikutnya yang sudah mengakar
menjadi suatu hal yang lebih baik lagi.
8. Melayani / Servant leadership
Tipe kepemimpinan selanjutnya yakni para pemimpin yang tak sungkan melayani. Tipe
kepemimpinan ini percaya bahwa, ketika anggota tim merasa terpenuhi secara pribadi
dan profesional maka mereka akan mampu menghasilkan pekerjaan yang hebat bagi
perusahaan.
Pemimpin ini mengutamakan kepuasan bagi karyawan, sehingga tidak mungkin bila
mereka tidak dihormati oleh tiap karyawan. Mereka adalah tipe kepemimpinan yang baik
dan terampil dalam membangun moral karyawan serta mampu membuat karyawan betah
bekerja lama di perusahaan.
Umumnya, tipe tipe kepemimpinan seperti ini ada dalam perusahaan nirlaba.
9. Birokrasi
Pemimpin dengan tipe birokrasi mengharapkan anggota tim untuk mengikuti aturan dan
prosedur yang tepat, sesuai yang sudah ditulis. Tipe kepemimpinan ini fokus pada tugas
dalam hierarki di mana setiap karyawan sudah memiliki daftar tanggung jawab masing-
masing.
27
Tipe kepemimpinan ini paling cocok bekerja dalam industri atau departemen yang sangat
diatur seperti keuangan, kesehatan dan pemerintah.
10. Visioner
Tipe kepemimpinan terakhir adalah tipe visioner. Pemimpin yang memiliki tipe ini
biasanya memiliki visi yang jelas dengan selalu berinovasi dalam rangka mencapai target
yang ditentukan.
Mereka yang memiliki tipe kepemimpinan ini, selalu mendorong anggota timnya untuk
selalu memacu dan mencoba hal-hal baru dalam meningkatkan kinerja dan menemukan
metode yang ideal dalam proses pencapaian tujuan.
Tipe ini juga memberikan kepercayaan penuh kepada anggota timnya untuk berkembang.
Dengan kepemimpinan ini, anggota tim dapat berkembang secara cepat dengan belajar
dari pengalaman sebelumnya dan menemukan solusi secara mandiri.
• TIPE-TIPE MANAJEMEN DAN KEPEMIMPINAN DALAM ORGANISASI
Kepemimpinan adalah proses mempengaruhi orang lain, seseorang atau kelompok, agar
berprilaku dan berbuat untuk mencapai tujuan yang ditetapkan. Kepemimpinan
merupakan inti dari manajemen karena kepemimpinan merupakan motor penggerak
bagi sumber-sumber dan alat-alat (manusia dan sumber daya lainnya) dalam suatu
organisasi.
Namun ada juga yang menarik garis perbedaan antara kepemimpinan dan manajemen.
Kepemimpinan adalah mengerjakan hal-hal yang benar; manajemen adalah
mengerjakan segalanya dengan benar.
Dalam setiap organisasi terdapat tiga tingkatan kelompok pemimpin, yakni Top
Management, Middle Management, dan Lower Management.
Setiap pemimpin pada tingkat apapun ia bekerja selalu memerlukan dua jenis
keterampilan; technical skill dan managerial skill. Aksioma yang berlaku dalam bidang
28
ini ialah semakin tinggi kedudukan seseorang di dalam organisasi, ia semakin kurang
memerlukan technical skill dan semakin banyak menggunakan managerial skill.
Demikian sebaliknya.
Semakin tinggi kedudukan seseorang di dalam organisasi ia harus semakin menjadi
seorang “generalist”, semakin rendah kedudukan seseorang di dalam organisasi ia harus
menjadi “specialist”.
Sifat-Sifat Seorang Pemimpin Yang Baik
1. Memiliki kondisi fisik yang sehat.
2. Berpengetahuan luas. Berpengetahuan luas tidak selalu dapat diidentikkan
dengan berpendidikan tinggi. Berpengetahuan luas menyangkut wawasan
dan visi, tidak terjebak hanya pada bidang keahliannya saja.
3. Mempunyai keyakinan dan percaya diri yang tinggi.
4. Mengetahui dengan jelas sifat hakiki dan kompleksitas tujuan yang
hendak dicapai.
5. Memiliki stamina (daya kerja) dan entusiasme yang besar.
6. Gemar dan cepat mengambil keputusan.
7. Ojektif.
8. Adil dalam perlakuan terhadap bawahan.
9. Menguasai prinsip-prinsip human relations.
10. Menguasai teknik-teknik berkomunikasi.
11. Dapat bertindak sebagai penasehat, guru, dan kepala terhadap bawahan;
tergantung situasi dan masalah yang dihadapi.
12. Mempunyai gambaran yang menyeluruh tentang semua aspek kegiatan
organisasi.
• TIPE KEPEMIMPINAN DALAM ORGANISASI
A.Tipe manajemen otokratis
Gaya manajemen ini adalah gaya dengan pendekatan top down atau atas bawah. Pola
komunikasi organisasinya bersifat satu arah dari pimpinan kepada anggota. Semua
keputusan ada di tangan pimpinan. Orang orang yang jadi anggota tidak mendapatkan
29
dorongan untuk mengeluarkan isi kepalanya. Baik itu dalam bentuk pertanyaan,
penyampaian ide, maupun berbagai pemikiran lain.
B.Tipe manajemen demokratis
Berbeda dengan gaya otokratis, manajemen dengan jenis demokratis tidak memutuskan
setiap kebijakan dengan sepihak. Sebaliknya, justru mendorong tim atau anggota untuk
terlibat dalam proses pengambilan keputusan. Pola komunikasi yang terbangun sifatnya
dua arah. dari pimpinan ke anggota dan anggota ke pimpinan.
Secara umum, gaya ini akan meningkatkan kekompakan di antara anggota tim kerja.
Dalam tataran lebih teknis, ada beberapa turunan jenis lagi dari gaya ini. Kami akan
bahas satu per satu.
C.Tipe manajemen laissez faire
Secara umum, gaya ini berupa proses manajemen yang cenderung berlepas tangan
dalam proses pengawasan. Jadi, tim, staf, atau anggota yang mereka pimpin punya lebih
banyak kontrol dan kewenangan atas berbagai pekerjaannya.
Tugas Pimpinan hanya memberikan penugasan serta pendelegasian saja. Mereka hanya
ikut campur dengan urusannya timnya manakala timnya memang meminta bantuan
mereka.
PENUTUP
C. Kesimpulan
30
Dari pembahasan tentang Definisi dan ruang lingkup Manajemen dan Manajemen
Pendidikan, maka dapat kita ambil kesimpulan bahwa Manajemen Pendidikan adalah
Proses perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengawasan dalam mengelola
sumber daya yang berupa man, money, materials, method, machines, market, minute
dan information untuk mencapai tujuan yang efektif dan efisien dalam bidang
pendidikan.
Objek atau sumber daya yang menjadi kajian dalam manajemen pendidikan ada tujuh ,
yaitu : Man, Money, Materials, Method, Machines, Market, dan Minutes. Tujuan belajar
manajemen pendidikan adalah untuk berlaku efisien dalam menggunakan sumber daya,
efektif dalam pencapaian tujuan, bermuara pada tujuan pendidikan dan mendukung
kegiatan pendidikan dalam upaya mencapai tujuan pendidikan.
Fungsi dari manajemen pendidikan adalah fungsi perencanaan (planning), fungsi
pengorganisasian (organizing), fungsi pelaksanaan (actuating) , dan funsi pengawasan
(controling).
Ruang lingkup manajemen pendidikan menjadi tiga kelompok, yaitu : Menurut Wilayah
Kerja, Menurut Objek garapan, dan Menurut Fungsi Kegiatan.
D. Saran
Sebagai mahasiswa yang tidak terlepas dari segala sesuatu yang berkaitan dengan
pendidikan dan bidang keilmuan. Kita seharusnya dapat mempelajari Ilmu Manajemen
dengan baik. Hal ini bertujuan supaya kita dapat mengatur, mengorganisasikan,
mengarahkan dan mengendalikan segala sesuatu yang kita pimpin.
DAFTAR PUSTAKA
1. https://www.academia.edu/16927090/Dasar-dasar_Manajemen
31
2. https://www.dictio.id/t/apa-saja-tahapan-tahapan-dalam-manajemen/16592
3. https://id.scribd.com/document/356057683/Peran-Manajemen-Dalam-
Organisasi
4. https://aksaragama.com/manajemen/pengertian-manajemen-organisasi-lengkap/
5. https://afidburhanuddin.wordpress.com/2014/01/17/pengertian-fungsi-dan-
ruang-lingkup-manajemen-pendidikan/
6. https://www.konsultanbisnissurabaya.com/komponen-komponen-manajemen-
apa-saja-yang-mendukung-dalam-proses-manajemen-bisnis-yang-perlu-
diketahui/
7. https://www.slideshare.net/MuhammadKurniawan5/peran-manajemen-dalam-
organisasi
8. https://accurate.id/marketing-manajemen/manajemen-bisnis/
9. https://www.kompas.com/skola/read/2021/04/20/125355969/manajemen-
organisasi-pengertian-fungsi-struktur-dan-perannya
10. https://afidburhanuddin.wordpress.com/2014/01/17/pengertian-fungsi-dan-
ruang-lingkup-manajemen-pendidikan/
11. https://afidburhanuddin.wordpress.com/2014/01/17/pengertian-fungsi-dan-
ruang-lingkup-manajemen-pendidikan/
12. https://www.slideshare.net/SM1709/ruang-lingkup-dan-pengertian-manajemen

More Related Content

What's hot

Makalah manajemen pendidikan
Makalah manajemen pendidikanMakalah manajemen pendidikan
Makalah manajemen pendidikanisalsand
 
Manajemen sumber daya manusia di lingkungan pendidikan Islam
Manajemen sumber daya manusia di lingkungan pendidikan IslamManajemen sumber daya manusia di lingkungan pendidikan Islam
Manajemen sumber daya manusia di lingkungan pendidikan Islamrismariszki
 
MANAJEMEN PENDIDIKAN OLEH HELDA VINIASARI UNS
MANAJEMEN PENDIDIKAN OLEH HELDA VINIASARI UNSMANAJEMEN PENDIDIKAN OLEH HELDA VINIASARI UNS
MANAJEMEN PENDIDIKAN OLEH HELDA VINIASARI UNSheldaviniasari23
 
Manajemen pendidikan islam gm
Manajemen pendidikan islam gmManajemen pendidikan islam gm
Manajemen pendidikan islam gmEdwarn Abazel
 
Revisi manajemen khusnul kotimah
Revisi   manajemen khusnul kotimahRevisi   manajemen khusnul kotimah
Revisi manajemen khusnul kotimahKhusnul Kotimah
 
Administrasi pendidikan islam alma
Administrasi pendidikan islam almaAdministrasi pendidikan islam alma
Administrasi pendidikan islam almaalma19051998
 
Makalah Administrasi Pendidikan
Makalah Administrasi PendidikanMakalah Administrasi Pendidikan
Makalah Administrasi PendidikanMuzani Ghifari
 
Sumber daya manusia pada lembaga pendidikan islam
Sumber daya manusia pada lembaga pendidikan islamSumber daya manusia pada lembaga pendidikan islam
Sumber daya manusia pada lembaga pendidikan islamarfian kurniawan
 
Manajemen Sumber Daya Manusia Pendidikan
Manajemen Sumber Daya Manusia PendidikanManajemen Sumber Daya Manusia Pendidikan
Manajemen Sumber Daya Manusia PendidikanIndependent
 
Proses Manejemen Sekolah
Proses Manejemen SekolahProses Manejemen Sekolah
Proses Manejemen Sekolahabtadi
 
Makalah administrasi pendidikan ii
Makalah administrasi pendidikan iiMakalah administrasi pendidikan ii
Makalah administrasi pendidikan iiJe Riyanz
 
Pengembangan sumber daya manusia pendidikan berbasis kinerja
Pengembangan sumber daya manusia pendidikan berbasis kinerjaPengembangan sumber daya manusia pendidikan berbasis kinerja
Pengembangan sumber daya manusia pendidikan berbasis kinerjaLovita Ivan Hidayatullah S. Pd.I
 
Makalah Manajemen Pendidikan Islam pdf
Makalah Manajemen Pendidikan Islam pdfMakalah Manajemen Pendidikan Islam pdf
Makalah Manajemen Pendidikan Islam pdfMythaChan
 
Makalah manajemen pendidikan sekolah SMA 1 RAHA KABUPATEN MUNA
Makalah manajemen pendidikan sekolah SMA 1 RAHA KABUPATEN MUNA Makalah manajemen pendidikan sekolah SMA 1 RAHA KABUPATEN MUNA
Makalah manajemen pendidikan sekolah SMA 1 RAHA KABUPATEN MUNA Operator Warnet Vast Raha
 
Revisi tugas makalah
Revisi tugas makalahRevisi tugas makalah
Revisi tugas makalahrinsky nisa
 
Wawasan dasar pengelolaan pendidikan
Wawasan dasar pengelolaan pendidikan Wawasan dasar pengelolaan pendidikan
Wawasan dasar pengelolaan pendidikan Devifitrin
 

What's hot (20)

Makalah manajemen pendidikan
Makalah manajemen pendidikanMakalah manajemen pendidikan
Makalah manajemen pendidikan
 
Manajemen sumber daya manusia di lingkungan pendidikan Islam
Manajemen sumber daya manusia di lingkungan pendidikan IslamManajemen sumber daya manusia di lingkungan pendidikan Islam
Manajemen sumber daya manusia di lingkungan pendidikan Islam
 
MANAJEMEN PENDIDIKAN OLEH HELDA VINIASARI UNS
MANAJEMEN PENDIDIKAN OLEH HELDA VINIASARI UNSMANAJEMEN PENDIDIKAN OLEH HELDA VINIASARI UNS
MANAJEMEN PENDIDIKAN OLEH HELDA VINIASARI UNS
 
Manajemen pendidikan islam gm
Manajemen pendidikan islam gmManajemen pendidikan islam gm
Manajemen pendidikan islam gm
 
Manajemen pendidikan
Manajemen pendidikanManajemen pendidikan
Manajemen pendidikan
 
Revisi manajemen khusnul kotimah
Revisi   manajemen khusnul kotimahRevisi   manajemen khusnul kotimah
Revisi manajemen khusnul kotimah
 
Administrasi pendidikan islam alma
Administrasi pendidikan islam almaAdministrasi pendidikan islam alma
Administrasi pendidikan islam alma
 
Makalah Administrasi Pendidikan
Makalah Administrasi PendidikanMakalah Administrasi Pendidikan
Makalah Administrasi Pendidikan
 
Sumber daya manusia pada lembaga pendidikan islam
Sumber daya manusia pada lembaga pendidikan islamSumber daya manusia pada lembaga pendidikan islam
Sumber daya manusia pada lembaga pendidikan islam
 
Kapita selekta ok
Kapita selekta okKapita selekta ok
Kapita selekta ok
 
Manajemen Sumber Daya Manusia Pendidikan
Manajemen Sumber Daya Manusia PendidikanManajemen Sumber Daya Manusia Pendidikan
Manajemen Sumber Daya Manusia Pendidikan
 
Proses Manejemen Sekolah
Proses Manejemen SekolahProses Manejemen Sekolah
Proses Manejemen Sekolah
 
pengelolaan pendidikan
pengelolaan pendidikanpengelolaan pendidikan
pengelolaan pendidikan
 
Makalah administrasi pendidikan ii
Makalah administrasi pendidikan iiMakalah administrasi pendidikan ii
Makalah administrasi pendidikan ii
 
Pengembangan sumber daya manusia pendidikan berbasis kinerja
Pengembangan sumber daya manusia pendidikan berbasis kinerjaPengembangan sumber daya manusia pendidikan berbasis kinerja
Pengembangan sumber daya manusia pendidikan berbasis kinerja
 
Makalah Manajemen Pendidikan Islam pdf
Makalah Manajemen Pendidikan Islam pdfMakalah Manajemen Pendidikan Islam pdf
Makalah Manajemen Pendidikan Islam pdf
 
Makalah manajemen pendidikan sekolah SMA 1 RAHA KABUPATEN MUNA
Makalah manajemen pendidikan sekolah SMA 1 RAHA KABUPATEN MUNA Makalah manajemen pendidikan sekolah SMA 1 RAHA KABUPATEN MUNA
Makalah manajemen pendidikan sekolah SMA 1 RAHA KABUPATEN MUNA
 
Revisi tugas makalah
Revisi tugas makalahRevisi tugas makalah
Revisi tugas makalah
 
Wawasan dasar pengelolaan pendidikan
Wawasan dasar pengelolaan pendidikan Wawasan dasar pengelolaan pendidikan
Wawasan dasar pengelolaan pendidikan
 
Konsep Dasar Administrasi Pendidikan
Konsep Dasar Administrasi Pendidikan Konsep Dasar Administrasi Pendidikan
Konsep Dasar Administrasi Pendidikan
 

Similar to Uts dasar dasar manajemen dinda maelani oktapiandi-l1_c021091

Dasar dasar manajemen (elaborasi) jadi
Dasar dasar manajemen (elaborasi) jadiDasar dasar manajemen (elaborasi) jadi
Dasar dasar manajemen (elaborasi) jadiDani Rusdani
 
Tugas Eko 12, Anindya Daniswara, Ranti Pusriana, Manajemen, SMAN 12, 2017
Tugas Eko 12, Anindya Daniswara, Ranti Pusriana, Manajemen, SMAN 12, 2017Tugas Eko 12, Anindya Daniswara, Ranti Pusriana, Manajemen, SMAN 12, 2017
Tugas Eko 12, Anindya Daniswara, Ranti Pusriana, Manajemen, SMAN 12, 2017Danis Wara
 
Pengembangan Ilmu Manajemen Pendidikan
Pengembangan Ilmu Manajemen PendidikanPengembangan Ilmu Manajemen Pendidikan
Pengembangan Ilmu Manajemen PendidikanDjadja Sardjana
 
Manajemen Berbasis Sekolah/Madrasah
Manajemen Berbasis Sekolah/MadrasahManajemen Berbasis Sekolah/Madrasah
Manajemen Berbasis Sekolah/MadrasahFerry Lovita
 
PPT Makalah MPI. RIAN SAPUTRA.pptx
PPT Makalah MPI. RIAN SAPUTRA.pptxPPT Makalah MPI. RIAN SAPUTRA.pptx
PPT Makalah MPI. RIAN SAPUTRA.pptxsaibani3
 
Makalah Wawasan Dasar Pengelolaan Pendidikan
Makalah Wawasan Dasar Pengelolaan PendidikanMakalah Wawasan Dasar Pengelolaan Pendidikan
Makalah Wawasan Dasar Pengelolaan Pendidikansilvia kuswanti
 
Wawasan Dasar Pengelolaan Pendidikan
Wawasan Dasar Pengelolaan PendidikanWawasan Dasar Pengelolaan Pendidikan
Wawasan Dasar Pengelolaan PendidikanSherly Anggraini
 
Wawasan dasar pengelolaan pendidikan
Wawasan dasar pengelolaan pendidikanWawasan dasar pengelolaan pendidikan
Wawasan dasar pengelolaan pendidikanlinda_rosalina
 
Makalah Administrasi pendidikan
Makalah Administrasi pendidikanMakalah Administrasi pendidikan
Makalah Administrasi pendidikanHasmul Tafit
 
Tugas manajemen makalah
Tugas manajemen makalahTugas manajemen makalah
Tugas manajemen makalahimelda faiza
 
Makalah manajemen pendidikan sekolah
Makalah manajemen pendidikan sekolahMakalah manajemen pendidikan sekolah
Makalah manajemen pendidikan sekolahSeptian Muna Barakati
 
Analisa model kepemimpinan
Analisa model kepemimpinan Analisa model kepemimpinan
Analisa model kepemimpinan jeni oktavia
 
Makalah manajemen-sekolah-kurikulum
Makalah manajemen-sekolah-kurikulumMakalah manajemen-sekolah-kurikulum
Makalah manajemen-sekolah-kurikulumPendekar Al-Hikmah
 

Similar to Uts dasar dasar manajemen dinda maelani oktapiandi-l1_c021091 (20)

Modul manajemen
Modul manajemenModul manajemen
Modul manajemen
 
Dasar dasar manajemen (elaborasi) jadi
Dasar dasar manajemen (elaborasi) jadiDasar dasar manajemen (elaborasi) jadi
Dasar dasar manajemen (elaborasi) jadi
 
Tugas Eko 12, Anindya Daniswara, Ranti Pusriana, Manajemen, SMAN 12, 2017
Tugas Eko 12, Anindya Daniswara, Ranti Pusriana, Manajemen, SMAN 12, 2017Tugas Eko 12, Anindya Daniswara, Ranti Pusriana, Manajemen, SMAN 12, 2017
Tugas Eko 12, Anindya Daniswara, Ranti Pusriana, Manajemen, SMAN 12, 2017
 
Pengembangan Ilmu Manajemen Pendidikan
Pengembangan Ilmu Manajemen PendidikanPengembangan Ilmu Manajemen Pendidikan
Pengembangan Ilmu Manajemen Pendidikan
 
Manajemen Berbasis Sekolah/Madrasah
Manajemen Berbasis Sekolah/MadrasahManajemen Berbasis Sekolah/Madrasah
Manajemen Berbasis Sekolah/Madrasah
 
PPT Makalah MPI. RIAN SAPUTRA.pptx
PPT Makalah MPI. RIAN SAPUTRA.pptxPPT Makalah MPI. RIAN SAPUTRA.pptx
PPT Makalah MPI. RIAN SAPUTRA.pptx
 
Makalah Wawasan Dasar Pengelolaan Pendidikan
Makalah Wawasan Dasar Pengelolaan PendidikanMakalah Wawasan Dasar Pengelolaan Pendidikan
Makalah Wawasan Dasar Pengelolaan Pendidikan
 
Wawasan Dasar Pengelolaan Pendidikan
Wawasan Dasar Pengelolaan PendidikanWawasan Dasar Pengelolaan Pendidikan
Wawasan Dasar Pengelolaan Pendidikan
 
Wawasan dasar pengelolaan pendidikan
Wawasan dasar pengelolaan pendidikanWawasan dasar pengelolaan pendidikan
Wawasan dasar pengelolaan pendidikan
 
Makalah pls
Makalah plsMakalah pls
Makalah pls
 
Makalah pls
Makalah plsMakalah pls
Makalah pls
 
Makalah Administrasi pendidikan
Makalah Administrasi pendidikanMakalah Administrasi pendidikan
Makalah Administrasi pendidikan
 
Tugas manajemen makalah
Tugas manajemen makalahTugas manajemen makalah
Tugas manajemen makalah
 
Makalah manajemen pendidikan sekolah
Makalah manajemen pendidikan sekolahMakalah manajemen pendidikan sekolah
Makalah manajemen pendidikan sekolah
 
Makalah pls
Makalah plsMakalah pls
Makalah pls
 
Adm pend kel1
Adm pend kel1Adm pend kel1
Adm pend kel1
 
Analisa model kepemimpinan
Analisa model kepemimpinan Analisa model kepemimpinan
Analisa model kepemimpinan
 
Makalah manajemen-sekolah-kurikulum
Makalah manajemen-sekolah-kurikulumMakalah manajemen-sekolah-kurikulum
Makalah manajemen-sekolah-kurikulum
 
Makalah mnjmn pnddkn
Makalah mnjmn pnddknMakalah mnjmn pnddkn
Makalah mnjmn pnddkn
 
Mjh
MjhMjh
Mjh
 

Uts dasar dasar manajemen dinda maelani oktapiandi-l1_c021091

  • 1. 1 KUMPULAN ARTIKEL 1. PENGERTIAN SERTA RUANG LINGKUP DASAR MANAJEMEN. 2. TAHAPAN-TAHAPAN DAN KOMPONEN DASAR MANAJEMEN. 3. PERAN MANAJEMEN DI DALAM ORGANISASI 4. TIPE-TIPE MANAJEMEN DAN KEPEMIMPINAN DALAM ORGANISASI. Disusun sebagai tugas terstruktur Ujian Tengah Semester (UTS) mata kuliah Dasar- Dasar Manajemen Dosen Pengampu: Dr. Taufiq Ramdani, S.Th.I., M.Sos Disusun Oleh: Nama :DINDA MAELANI OKTAPIANDI NIM :L1C021091 Prodi/Kelas :SOSIOLOGI B PROGRAM STUDI SOSIOLOGI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS MATARAM
  • 2. 2 2021 DAFTAR ISI………………………………………………………………………………….2 1. PENGERTIAN SERTA RUANG LINGKUP MANAJEMEN……….........................4 A.Pengertian Manajemen……………………………………………………………...4 B.Ruang lingkup manajemen………………………………………………………….7 2. TAHAPAN-TAHAPAN DAN KOMPONEN DASAR MANAJEMEN…………....10 A.Tahapan Manajemen………………………………………………………………10 B.Komponen Manajemen…………………………………………………………….14 3. PERAN MANAJEMEN DI DALAM ORGANISASI………………………….........17 A.Peranan manajemen………………………………………………………………..17 4. TIPE-TIPE MANAJEMEN DAN KEPEMIMPINAN DALAM ORGANISASI…..................................................................................................... .....21 A.Tipe-Tipe Manajemen……………………………………………………………..21
  • 3. 3 DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………………......27 Abstrak Kita semua tau bahwa manajemen merupakan alat,strategi,sistem dan alat yang berfungsi untuk mencapai tujuan melalui kinerja dan aktivitas orang lain.Pandangan ini tentunya mengisyaratkan bahwa dalam manajemen terdapat kolektivitas orang yang melakukan aktivitas tertentu dalam satu wadah yang lazim dikenal dengan sebutan organisasi.Organisasi sebagai sebuah sistem tentunya melibatkan berbagai unsur yang saling mendukung guna mencapai tujuannya,dan dalam praktik organisasi aplikasi manajemen mendorong terwujudnya pola aktivitas kerja sama yang dilakukan menjadi teratur,terukur,efektif dan efisien. Manajemen merupakan suatu aktifitas yang berhubungan antara aktifitassatu dengan aktifitas lainnya. Aktifitas tersebut tidak hanya dalam hal mengelolaorang-orang yang bekerja disuatu perusahaan, melainkan mencakup tindakan-tindakanperencanaan,pengorganisasian,penggerakan,danpengendalian yangdilakukan untuk menentukan dan mencapai sasaran melalui pemanfaatan
  • 4. 4 sumberdaya yang ada. Rangkaian aktifitas ini dinamakan proses manajemen, sedangkan orang yang memimpin dan mengatur proses manajemen disebut manajer. Pendahuluan Buku ini dimaksudkan untuk mempermudah dalam memahami pengetahuan dalam mengikuti kuliah mata kuliah Dasar-Dasar Manajemen: Mengoptimalkan Pengelolaan Organisasi Secara Efektif dan Efisien.Selain itu, untuk pembaca yang tertarik dan berhasrat untuk memperoleh pengetahuan sebagai pegangan dalam pengelolaan suatu organisasi.Penyajian buku ini dilakukan dengan menggambarkan berbagai pandangan yang cukup bervariasi, sehingga diharapkan dapat memberikan wawasan yang lebih luas tentang konsep,fungsi-fungsi maupun teori manajemen dikalangan pembaca disamping memiliki kemampuan dasar untuk menganalisis serta memecahkan masalah- masalah yang berhubungan dengan manajemen organisasi dalam praktiknya.Disadari dengan segala kerendahan hati penulis bahwa buku ini masih memiliki keterbatasan dan terbuka untuk penyempurnaan lebih lanjut di kemudian hari. PEMBAHASAN 1. PENGERTIAN SERTA RUANG LINGKUP DASAR MANAJEMEN. A.Pengertian Manajemen • Pengertian manajemen menurut para ahli Menurut Al-Munawwir (2013), kata manajemen berasal dari Bahasa Latin, yaitu dari asal kata manus yang berarti tangan dan agere yang berarti melakukan. Kata-kata itu digabung menjadi kata kerja manager yang artinya menangani. Dalam bahasa Arab manajemen diartikan sebagai idaarah, yang berasal dari kata adaara, yaitu mengatur. Sementara dalam kamus Inggris-Indonesia karangan Echols dan Shadily
  • 5. 5 (2019)management disebutkan berasal dari akar kata to manage yang berarti mengurus, mengatur, melaksanakan, mengelola, dan memperlakukan. Hal ini senada dengan Susan (2019) dalam artikelnya juga menyatakan bahwa manajemen berasal dari kata management(bahasa Inggris) dengan kata kerja to manage yang berarti mengurusi. Dari kata tersebut muncul kata benda manajemen, dan manajer untuk orang yang melakukan kegiatan manajemen. Akhirnya, management diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia menjadi manajemen atau pengelolaan. Manajemen sendiri, dalam Kamus Bahasa Indonesia, diartikan dengan „proses pemakaian sumber daya secara efektif untuk mencapai sasaran yang telah ditentukan atau penggunaan sumber daya secara efektif untuk mencapai sasaran (Hidayat & Wijaya, 2017).Dalam perkembangannya, pengertian manajemen berkembang menjadi seni dalam menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain. Sebagaimana Appley (1956) menyatakan: the art of getting things done through people, bahwa manajemen adalah seni menyelesaikan sesuatu melalui orang-orang. Menurut Wilson dan Gilligan (2012) manajemen adalah rangkaian aktivitas-aktivitas yang dikerjakan oleh anggota-anggota organisasi untuk mencapai tujuannya. Menurut Koontz (2010) manajemen adalah seni yang paling produktif selalu didasarkan pada pemahaman terhadap ilmu mendasarinya. Ruang lingkup manajemen tersebut tidak terbatas hanya pada leader, karena kepemimpinan hanyalah bagian dari manajemen. Pengertian ini merujuk pada pengertian Appley (1956) bahwa manajemen itu adalah seni dalam mengelola. Sebuah seni tentunya tidak hanya menggunakan satu metode semata. Metode yang digunakan haruslah banyak untuk kemudian menjadikannya sebagai seni yang bernilai tinggi, begitu pula dengan manajemen. Lucey dan Lucey (2004) menyatakan bahwa manajemen merupakan proses yang khas yang terdiri dari tindakan-tindakan: perencanaan, pengorganisasian, menggerakan, dan pengawasan yang dilakukan untuk menentukan serta mencapai sasaran-sasaran yang telah ditetapkan melalui pemanfaatan sumber daya manusia serta sumber-sumber lain. Pengertian ini diperkuat oleh Arifin (2017) yang menyatakan bahwa manajemen adalah proses pendayagunaan sumber daya melalui kegiatan fungsi manajemen yaitu perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, dan pengendalian semua potensi yang dimiliki untuk mencapai tujuan secara efektif dan efisien. Menurut Hasibuan dan Hasibuan (2016), manajemen adalah ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber lainnya secara efektif
  • 6. 6 dan efisien untuk mencapai suatu tujuan. Pengertian ini menyoroti adanya proses pemanfaatan sumber daya manusia dalam mencapai tujuan yang ingin dicapai. Di sisi lain, McLarney & Rhyno (1999) menegaskan bahwa manajemen dapat juga dipandang sebagai seni untuk melaksanakan pekerjaan melalui orang lain. Pengertian ini mengandung pemahaman bahwa dalam mencapai tujuan organisasi seorang manajer melibatkan banyak orang untuk melaksanakan berbagai tugas yang telah diaturnya. Karena manajemen dipandang sebagai seni, maka seorang manajer perlu mengetahui dan menguasai seni memimpin yang berkaitan dengan gaya kepemimpinan yang tepat dan dapat diterapkan dalam berbagai situasi dan kondisi. Oleh karena itu, diperlukan pengembangan keterampilan bagi seorang manajer melalui berbagai bentuk pelatihan. • Pengertian Manajemen Pendidikan Meskipun menurut Indrawan (2015) dalam bukunya yang berjudul “Pengantar Manajemen Sarana dan Prasarana Sekolah” bahwa manajemen pendidikan merupakan suatu cabang ilmu yang usianya relatif masih asing didengar sehingga banyak orang yang belum mengerti akan istilah manajemen pendidikan. Namun, seiring dengan perkembangan zaman, istilah manajemen pendidikan sudah mulai ramai diperdengarkan dalam berbagai forum ilmiah. Hal ini ditandai dengan banyaknya alumni Program Studi Manajemen Pendidikan dari Perguruan Tinggi di Indonesia, juga forum-forum ilmiah nasional lainnya seperti: • Perkumpulan Sarjana Manajemen Pendidikan Islam (PERSMAPI) • Perkumpulan Program Studi Manajemen Pendidikan Islam (PPMPI) • Indonesia dan Perkumpulan Manajer Pendidikan Islam (Permapendis). Menurut Romlah (2016) manajemen pendidikan diartikan sebagai pengelolaan terhadap semua kebutuhan institusional dalam pendidikan dengan cara yang efektif dan efesien.
  • 7. 7 Sedangkan menurut (Atmodiwirio, 2000) manajemen pendidikan adalah proses perencanaan, pengorganisasian, memimpin, mengendalikan tenaga pendidikan, sumber daya pendidikan untuk mencapai tujuan pendidikan. Sementara itu, Mantja (2016) yang mengutip dari Campbell et al (1966) memberikan definsi manajemen pendidikan sebagai manajemen kelembagaan yang bertujuan untuk menunjang perkembangan dan penyelengaraan pengajaran. Pada prinsipnya, pengertian ini serupa dengan Wati (2014)bahwa manajemen pendidikan pada prinsipnya merupakan suatu bentuk penerapan manajemen atau administrasi dalam mengelola, mengatur dan mengalokasikan sumber daya yang terdapat dalam dunia pendidikan. Menurut Asifudin (2016) manajemen pendidikan merupakan manajemen yang diaplikasikan pada pengelolaan pendidikan. Sedangkan Pananrangi (2017) menyatakan bahwa manajemen pendidikan adalah sub-sistem dari lembaga pendidikan itu sendiri yang unsur-unsurnya terdiri atas unsur organisasi, yaitu tujuan, orang-orang, sumber, dan waktu yang dikelola secara efektif dan efisien. Sementara Munastiwi (2018) mendefiniskan.manajemen pendidikan sebagai proses kegiatan perencanaan, pengorganisasian pendidikan, memimpin, dan pengendalian sumber daya manusia untuk ketercapaian sasaran organisasi. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa manajemen pendidikan dapat dipahami sebagai salah satu komponen dari sistem yang semua sub-sistemnya saling berkaitan dengan yang lainnya dalam arti keseluruhan proses penyelenggaraan dalam usaha kerjasama dua orang atau lebih dan usaha bersama untuk mendayagunakan semua sumber (personal dan material) secara efektif, efisien, dan rasional untuk menunjang tercapainya tujuan pendidikan.Dilihat dari pengertian manajemen pendidikan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa manajemen pendidikan sebagai suatu proses perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengawasan dalam mengelola sumber daya yang berupa man, money, materials, method, machines, market, minute dan information untuk mencapai tujuan yang efektif dan efisien dalam bidang pendidikan.
  • 8. 8 B.Ruang Lingkup Manajemen Dalam perspektif lebih luas, manajemen adalah suatu proses pengaturan dan pemanfaatan sumber daya manusia yang dimiliki organisasi melalui kerjasama para personil untuk mencapai tujuan organisasi secara efektif dan efisien, sehingga dapat dimaknai bahwa manajemen merupakan prilaku anggota dalam suatu organisasi untuk mencapai tujuan bersama. Dengan kata lain, organisasi adalah wadah bagi operasionalisasi manajemen, karena itu di dalamnya ada sejumlah unsur pokok yang membentuk kegiatan manajemen yaitu: unsur manusia (men), benda atau barang (materials), mesin (machines),metode (methods), uang (money) dan pasar (market). Keenam unsur ini memiliki fungsi masing-masing dan saling berinteraksi atau mempengaruhi dalam mencapai tujuan organisasi terutama proses pencapaian tujuan secara efektif dan efisien. Ruang lingkup manajemen sangat luas karena berkaitan dengan banyak hal dan multidisiplin ilmu. Menurut Daft (2012) ruang lingkup manajemen dapat dilihat dari sudut pandang lingkungan, yakni: 1) lingkungan luar (eksternal) yang terbagi dalam umum dan khusus (tugas); dan 2) lingkungan dalam (internal). -Lingkungan luar umum terdiri atas • dimensi: ekonomi (economic) • hukum-politik (legal-political) • sosio-kultural (sociocultural) • teknologi (technology)dan • internasional (international). -Sedangkan lingkungan luar khusus (tugas) terdiri atas: • pemilik (stakeholder) • pelanggan (customer) • pemasok (supplier)
  • 9. 9 • pesaing (competitor)dan badan pemerintah, lembaga keuangan, serikat pekerja. -Sementara ditinjau dari lingkungan dalam (internal), ruang lingkup manajemen terdiri atas: • manusia atau pekerja (specialized dan manajerial personal) • finansial sumber, alokasi, dan kontrol dana) • fasilitas fisik, teknologi, sistem nilai dan budaya organisasi atau perusahaan. Menurut Ahmad (2018) ruang lingkup manajemen pendidikan dibagi berdasarkan tiga kelompok, yaitu: wilayah kerja, objek garapan, dan fungsi kegiatan. -Kelompok wilayah kerja, ruang lingkupnya meliputi: manajemen seluruh negara, manajemen satu propinsi, manajemen satu unit kerja, dan manajemen kelas. -Kelompok objek garapan, ruang lingkupnya meliputi: manajemen peserta didik, manajemen personil (tenaga pendidikan dan kependidikan), manajemen kurikulum, manajemen sarana-prasarana, manajemen tata laksana pendidikan (ketatausahaan sekolah), manajemen lembaga pendidikan, manajemen pembiayaan, dan manajemen humas. -Kelompok fungsi Kegiatan, ruang lingkupnya meliputi: merencanakan, mengorganisasikan, mengarahkan, mengkoordinasikan, mengkomunikasikan, mengawasi atau mengevaluasi. -Manajemen pendidikan seluruh Negara, yaitu manajemen pendidikan untuk urusan nasional meliputi pendidikan luar sekolah, pendidikan pemuda, penyelenggaraan latihan, penelitian, pengembangan masalah-masalah pendidikan serta kebudayaan dan kesenian. -Manajemen pendidikan satu provinsi, yaitu manajemen pendidikan yang meliputi wilayah kerja satu provinsi yang pelaksanaannya dibantu oleh petugas manajemen pendidikan di kabupaten dan kecamatan. Manajemen pendidikan satu unit kerja, lebih dititikberatkan pada satu unit kerja yang langsung menangani pekerjaan mendidik, misalnya: pemberi pelajaran, bahan yang diajarkan, penerima pelajaran, dan sarana penunjang.
  • 10. 10 -Manajemen kelas, dalam menejemen kelas terdapat istilah “pengelolaan kelas” baik yang bersifat intruksional maupun manajerial (Ahmad, 2018). -Manajemen peserta didik adalah suatu pencatatan peserta didik dari proses penerimaan hingga mereka lulus (tamat) dari sekolah atau keluar karena pindah sekolah atau sebab lain (Imron, 2011; Prihatin, 2011). Manajemen personil (tenaga pendidikan dan kependidikan) merupakan suatu ilmu dan seni untuk melaksanakan kegiatan: planning, organizing, dan controlling sehingga efektivitas dan efisiensi personalia dapat ditingkatkan semaksimal mungkin (Aedi, 2016). Manajemen kurikulum adalah segala sesuatu yang berlangsung dalam sekolah termasuk kegiatan ekstra-kurikuler pembimbingan dan hubungan interpersonal (Nasbi, 2017). -Manajemen sarana-prasarana adalah sebagai proses kerjasama pendayagunaan semua sarana dan prasarana pendidikan secara efektif dan efisien (Indrawan, 2015). -Manajemen tata laksana pendidikan (ketatausahaan sekolah) adalah kegiatan melakukan pencatatan tentang segala sesuatu yang terjadi dalam organisasi untuk digunakan sebagai bahan keterangan bagi pimpinan (Yuliana & Arikunto, 2008), -Manajemen lembaga pendidikan adalah pengelolaan lembaga pendidikan dengan tujuan mengorganisasikan segenap kegiatan lembaga pendidikan yang termasuk diantaranya adalah pengolahan fungsi kepemimpinan, serta menyiapkan peserta didik menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan akademik dan/atau professional yang dapat menerapkan, mengembangkan, memperkaya khasanah ilmu pengetahuan, teknologi, kesenian, serta mengupayakan penggunaannya untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat dan memperkaya kebudayaan nasional (Farikhah, 2015; Yaqin, 2016). -Manajemen pembiayaan adalah pengelolaan pembiyaan yang menitikberatkan pada upaya pendistribusian benefit pendidikan dan beban yang harus ditanggung masyarakat(Munir, 2013). -Manajemen humas adalah pengelolaan suatu rangkaian kegiatan yang diorganisasi sedemikian rupa sebagai suatu rangkaian kampanye atau program terpadu untuk mencapai tujuan tertentu, dan semuanya itu berlangsung secara keseimbangan dan teratur (Juhji et al., 2020).
  • 11. 11 Mantja (2016) menganalisis persamaan dan perbedaan manajemen pendidikan dengan manajemen bidang lainnya. Menurutnya, persamaan keduanya terletak pada cakupan fungsi-fungsinya, yaitu: • perencanaan (planning) • pengorganisasian (organizing) • aktualisasi (actuating), dan • pengendalian (controlling). Penyebaran fungsi-fungsi itu bervariasi sesuai dengan kepentingan masing-masing. Sedangkan perbedaannya terletak pada cakupan kajian atau substansinya. Manajemen pendidikan lebih memusatkan diri pada substansi-substansi yang berkaitan dengan proses-proses pendidikan, yaitu manajemen pengajaran, peserta didik, ketenagaan, keuangan, sarana dan prasarana, hubungan sekolah dan masyarakat dan layanan-layanan khusus (Mantja, 2016). 2.TAHAPAN-TAHAPAN DAN KOMPONEN DASAR MANAJEMEN. A. Tahapan dalam Manajemen Proyek Ada lima fase dalam manajemen proyek dan jika siklus tersebut dijalanin dengan benar akan memberikan hasil yang memuaskan, fase tersebut adalah peta jalan untuk menyelesaikannya. Berikut adalaha lima tahapan tersebut: 1. Inisiasi Proyek Ini adalah awal dari proyek, dan tujuan dari fase ini adalah untuk menentukan proyek pada tingkat yang lebih luas. Fase ini biasanya dimulai dengan kasus dan data padabisnis. Ini adalah saat Anda akan meneliti apakah proyek tersebut layak dan apakah itu harus dilakukan. Jika uji kelayakan perlu dilakukan, ini adalah tahap proyek yang harus dilakukan Para stakeholder akan melakukan uji tuntas mereka untuk membantu memutuskan apakah proyek tersebut “berjalan”. Jika diberi lampu hijau, Anda perlu membuat dokumen proyek atau dokumen inisiasi proyek (PID) yang menguraikan tujuan dan
  • 12. 12 persyaratan proyek. Ini harus mencakup kebutuhan bisnis, pemangku kepentingan, dan kasus bisnis. 2. Perencanaan proyek Fase ini adalah kunci keberhasilan manajemen proyek dan berfokus pada pengembangan peta jalan yang akan diikuti semua orang. Fase ini biasanya dimulai dengan menetapkan tujuan. Dua dari metode yang lebih populer untuk menetapkan tujuan adalah S.M.A.R.T. dan CLEAR: -S.M.A.R.T – Metode ini membantu memastikan bahwa sasaran telah diperiksa secara menyeluruh. Ini juga memberikan cara untuk memahami dengan jelas implikasi dari proses penetapan tujuan. • Specific (Spesifik) – Untuk menetapkan tujuan spesifik, jawab pertanyaan berikut: siapa, apa, di mana, kapan, yang mana, dan mengapa. • Measurable (Terukur) – Buat kriteria yang dapat Anda gunakan untuk mengukur keberhasilan tujuan. • Attainable (Dapat dicapai) – Identifikasi tujuan terpenting dan apa yang diperlukan untuk mencapainya. • Realistic (Realistis) – Anda harus mau dan mampu bekerja untuk tujuan tertentu. • Timely (Tepat waktu) – Buat kerangka waktu untuk mencapai tujuan. -CLEAR – Metode yang lebih baru untuk menetapkan tujuan yang mempertimbangkan lingkungan bisnis yang bergerak cepat saat ini. • Collaborative (Kolaborasi) – Sasaran harus mendorong karyawan untuk bekerja sama. • Limited (Terbatas) – Mereka harus dibatasi dalam ruang lingkup dan waktu agar tetap dapat dikelola. • Emotional (Emosional) – Tujuan harus memanfaatkan semangat karyawan dan menjadi sesuatu yang dapat membentuk hubungan emosional. Ini dapat mengoptimalkan kualitas pekerjaan.
  • 13. 13 • Appreciable (Dapat dihargai) – Pecahkan tujuan yang lebih besar menjadi tugas- tugas kecil yang dapat dicapai dengan cepat. • Refinable (Dapat diperbaiki) – Saat situasi baru muncul, bersikaplah fleksibel dan perbaiki tujuan sesuai kebutuhan. Selama fase ini, ruang lingkup proyek ditentukan dan rencana manajemen proyek dikembangkan. Ini melibatkan identifikasi biaya, kualitas, sumber daya yang tersedia, dan jadwal yang realistis. Rencana proyek juga mencakup penetapan garis dasar atau ukuran kinerja. Ini dihasilkan menggunakan ruang lingkup, jadwal dan biaya proyek. Garis dasar penting untuk menentukan apakah suatu proyek berada di jalur yang benar. Pada saat ini, peran dan tanggung jawab didefinisikan dengan jelas, sehingga setiap orang yang terlibat tahu untuk apa mereka bertanggung jawab. Berikut adalah beberapa dokumen yang akan dibuat oleh PM selama fase ini untuk memastikan proyek tetap berjalan: -Cakupan pernyataan – Sebuah dokumen yang dengan jelas mendefinisikan kebutuhan bisnis, manfaat proyek, tujuan, kiriman, dan pencapaian utama. Pernyataan ruang lingkup dapat berubah selama proyek, tetapi tidak boleh dilakukan tanpa persetujuan manajer proyek dan sponsor. -Work Breakdown Schedule (WBS) –Ini adalah representasi visual yang memecah ruang lingkup proyek menjadi beberapa bagian yang dapat dikelola untuk tim. -Milestones – Identifikasi tujuan tingkat tinggi yang perlu dipenuhi selama proyek dan sertakan dalam bagan Gantt. -Gantt Chart – Garis waktu visual yang dapat Anda gunakan untuk merencanakan tugas dan memvisualisasikan garis waktu proyek Anda. -Rencana Komunikasi – Ini sangat penting jika proyek Anda melibatkan pemangku kepentingan dari luar. Kembangkan pesan yang tepat di sekitar proyek dan buat jadwal kapan harus berkomunikasi dengan anggota tim berdasarkan hasil dan pencapaian.
  • 14. 14 -Rencana Manajemen Risiko – Identifikasi semua risiko yang dapat diperkirakan. Risiko umum termasuk perkiraan waktu dan biaya yang tidak realistis, siklus tinjauan pelanggan, pemotongan anggaran, perubahan persyaratan, dan kurangnya sumber daya yang berkomitmen. 3. Eksekusi Proyek Ini adalah fase di mana seluruh rencana dikembangkan dan diselesaikan. Ini sering kali terasa seperti inti dari proyek karena banyak hal yang terjadi selama pada fase ini, seperti laporan status dan rapat, pembaruan pengembangan, dan laporan kinerja. Rapat “kick-off” biasanya menandai dimulainya fase Pplaksanaan Proyek di mana tim yang terlibat diberitahu tentang tanggung jawab mereka. Tugas yang diselesaikan selama Fase Eksekusi meliputi: • Kembangkan tim • Tetapkan sumber daya • Jalankan rencana manajemen proyek • Manajemen pengadaan jika diperlukan • Manajer proyek mengarahkan dan mengelola pelaksanaan proyek • Siapkan sistem pelacakan • Penugasan tugas dijalankan • Rapat status • Perbarui jadwal proyek • Ubah rencana proyek sesuai kebutuhan Meskipun fase pemantauan proyek memiliki serangkaian persyaratan yang berbeda, kedua fase ini sering terjadi secara bersamaan. 4. Pemantauan Kinerja Proyek Ini semua tentang mengukur kemajuan dan kinerja proyek dan memastikan bahwa semua yang terjadi sejalan dengan rencana manajemen proyek.
  • 15. 15 Manajer proyek akan menggunakan indikator kinerja utama atau key performance indicator (KPI) untuk menentukan apakah proyek tersebut sesuai rencana. Seorang PM biasanya akan memilih dua hingga lima KPI berikut untuk mengukur kinerja proyek: • Tujuan Proyek: Mengukur apakah suatu proyek sesuai jadwal dan anggaran merupakan indikasi apakah proyek akan memenuhi tujuan pemangku kepentingan. • Kualitas Hasil Kerja: Ini menentukan apakah hasil tugas tertentu terpenuhi. • Upaya dan Biaya Pelacakan: PM akan memperhitungkan upaya dan biaya sumber daya untuk melihat apakah anggaran sesuai. Jenis pelacakan ini menginformasikan jika sebuah proyek akan memenuhi tanggal penyelesaiannya berdasarkan kinerja saat ini. • Kinerja Proyek: Ini memantau perubahan dalam proyek. Ini mempertimbangkan jumlah dan jenis masalah yang muncul dan seberapa cepat mereka ditangani. Ini dapat terjadi dari rintangan yang tidak terduga dan perubahan cakupan. Selama waktu ini, PM mungkin perlu menyesuaikan jadwal dan sumber daya untuk memastikan proyek berjalan sesuai rencana 5. Penutupan Proyek Fase ini mewakili proyek yang telah selesai. Kontraktor yang dipekerjakan untuk bekerja secara khusus pada proyek dihentikan saat ini. Anggota tim yang berharga diakui. Beberapa PM bahkan mengadakan acara kerja kecil untuk orang-orang yang berpartisipasi dalam proyek untuk berterima kasih atas usaha mereka. Setelah proyek selesai, seorang PM akan sering mengadakan pertemuan – kadang- kadang disebut sebagai “post mortem” – untuk mengevaluasi apa yang berjalan dengan baik dalam sebuah proyek dan mengidentifikasi kegagalan proyek. Ini sangat membantu untuk memahami pelajaran yang didapat sehingga perbaikan dapat dilakukan untuk proyek-proyek di masa depan.
  • 16. 16 Setelah proyek selesai, PM masih memiliki beberapa tugas untuk diselesaikan. Mereka perlu membuat daftar tugas proyek tentang hal-hal yang tidak tercapai selama proyek dan bekerja dengan anggota tim untuk menyelesaikannya. Lakukan anggaran proyek akhir dan siapkan laporan proyek akhir. Terakhir, mereka perlu mengumpulkan semua dokumen dan kiriman proyek dan menyimpannya di satu tempat. B.Komponen-komponen dasar manajemen 1.Komponen dalam Manajemen Proyek Dalam mengembangkan proses manajemen yang baik tentu harus ada beberapa elemen inti sebagai parameter untuk keberhasilan proyek tersebut. Komponen inti berikut merupakan bagian dari manajemen proyek: • Mendefinisikan mengapa proyek itu perlu atau penting. • Memperkirakan berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan dan menentukan kualitas sumber daya pada proyek, juga memastikan daftar apa saja yang dibutuhkan proyek dan sumber daya apa yang akan digunakan. • Membenarkan investasi dengan menyiapkan kasus bisnis. • Mengamankan pendanaan. • Membuat semua stakeholder dan anggota yang relevan menyetujui proyek tersebut. • Mengembangkan rencana manajemen untuk proyek tersebut. • Memimpin dan memotivasi semua anggota tim. • Mengelola setiap perubahan, masalah, atau risiko proyek. • Melacak kemajuan proyek terhadap rencana awal. • Memastikan proyek sesuai anggaran. Berhubungan dengan stakeholder dan organisasi proyek.
  • 17. 17 Seperti yang telah disebutkan, proyek terpisah dari aktivitas bisnis sehari-hari. Mereka mengharuskan orang untuk berkumpul dalam waktu terbatas untuk berkonsentrasi pada tujuan tertentu. Akibatnya, kerja tim yang efektif adalah kunci keberhasilan proyek. 2.Komponen-Komponen Manajemen Bisnis Komponen-komponen manajemen bisnis maksudnya adalah unsur-unsur yang harus dijalankan dengan sistem manajemen. Semuanya memiliki fungsi-fungsi yang berbeda. Ini dia komponen manajemen bisnis yang dimaksud: 1. Manajemen Keuangan Manajemen keuangan adalah manajemen yang mengatur tentang pengaturan anggaran di perusahaan. Diharapkan dengan manajemen ini uang yang telah dikeluarkan bisa digunakan dengan efektif dan efisien. 2. Manajemen Marketing Manajemen marketing adalah komponen manajemen bisnis yang berupa kegiatan perencanaan, tindakan dan pengawasan terkait pemasaran produk. Sedangkan tujuannya adalah supaya promosi produk yang dilakukan benar-benar disukai oleh pelanggan. 3. Manajemen Produksi Manajemen produksi adalah pengaturan terjadinya proses pembuatan produk di perusahaan. Ini terkait dengan keberfungsian mesin produksi, operator produksi dan peracikan bahan baku yang digunakan. 4. Manajemen Distribusi Manajemen distribusi adalah kegiatan manajemen untuk memastikan cara distribusi produk tepat. Maksudnya barang yang sampai ke tangan produk tidak cacat serta bisa sampai dengan cepat. 5. Manajemen SDM
  • 18. 18 Manajemen sumber daya manusia maksudnya adalah kegiatan manajemen yang mengatur tentang para pekerja. Termasuk kedisiplinan serta pengaturan bidang kerja mereka. 3.Komponen Penting dalam Manajemen Organisasi Perencanaan • Menyiapkan rencana bisnis yang efektif sangat penting untuk memutuskan tindakan yang akan datang untuk menghindari kebingungan di kemudian hari. • Meencanakan bagaimana Anda berniat melakukan sesuatu. Pengorganisasian • Pengorganisasian mengacu pada penggunaan sumber daya secara bijaksana untuk mencapai yang terbaik dari karyawan. • Menyiapkan anggaran bulanan untuk arus kas yang lancar. Kepegawaian • Manajemen organisasi yang buruk menyebabkan karyawan tidak bahagia yang pada akhirnya menciptakan masalah bagi diri mereka sendiri dan juga organisasi. • Merekrut bakat atau karyawan yang tepat untuk organisasi. Kepemimpinan • Manajer atau atasan harus menetapkan target yang jelas untuk anggota tim. • Seorang pemimpin harus memastikan anggota timnya bekerja bersama-sama menuju tujuan bersama. Dialah yang memutuskan apa yang benar dalam situasi tertentu. Kontrol
  • 19. 19 • Atasan harus menyadari apa yang terjadi di sekitar mereka. • Hierarki harus didefinisikan dengan baik untuk manajemen yang efektif. • Atasan pelapor harus meninjau kinerja dan kemajuan bawahan mereka dan membimbing mereka kapan pun diperlukan. Manajemen waktu • Manajemen waktu yang efektif membantu karyawan melakukan hal yang benar pada waktu yang tepat. • Untuk mengelola waktu secara efektif dan selalu bermanfaat untuk jangka panjang. Motivasi • Motivasi sangat membantu dalam mengikat karyawan bersama. • Menghargai karyawan atas kerja bagus mereka atau skema insentif yang menguntungkan sangat membantu dalam memotivasi karyawan dan membuat mereka bekerja untuk rentang waktu yang lebih lama. 3.PERAN MANAJEMEN DI DALAM ORGANISASI A.PERAN MANAJEMEN DALAM ORGANISASI 1. ORGANISASI Organisasi pada dasarnya digunakan sebagai tempat atau wadah dimana orang-orang berkumpul, bekerjasama secara rasional dan sistematis, terencana, terorganisasi, terpimpin dan terkendali, dalam memanfaatkan sumber daya (uang, material, mesin, metode, dan lingkungan), saranaparasarana, data, dan lain sebagainya yang digunakan secara efisien dan efektif untuk mencapai TUJUAN. *Menurut para ahli terdapat beberapa pengertian organisasi sebagai berikut:
  • 20. 20 -Stoner mengatakan bahwa organisasi adalah suatu pola hubungan-hubungan yang melalui mana orang-orang di bawah pengarahan atasan mengejar tujuan bersama. – -James D. Mooney mengemukakan bahwa organisasi adalah bentuk setiap perserikatan manusia untuk mencapai tujuan bersama. -Chester I. Bernard berpendapat bahwa organisasi adalah merupakan suatu sistem aktivitas kerja sama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih. -Stephen P. Robbins menyatakan bahwa Organisasi adalah kesatuan (entity) sosial yang dikoordinasikan secara sadar, dengan sebuah batasan yang relatif dapat diidentifikasi, yang bekerja atas dasar yang relatif terus menerus untuk mencapai suatu tujuan bersama atau sekelompok tujuan. 2. MANAJEMEN Kata Manajemen berasal dari bahasa Perancis kuno ménagement, yang memiliki arti "seni melaksanakan dan mengatur”. Manajemen belum memiliki definisi yang mapan dan diterima secara universal. -Mary Parker Follet, misalnya, mendefinisikan manajemen sebagai seni menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain. Definisi ini berarti bahwa seorang manajer bertugas mengatur dan mengarahkan orang lain untuk mencapai tujuan organisasi. - Ricky W. Griffin mendefinisikan manajemen sebagai sebuah proses perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber daya untuk mencapai sasaran secara efektif dan efesien. Efektif berarti bahwa tujuan dapat dicapai sesuai dengan perencanaan, sementara efisien berarti bahwa tugas yang ada dilaksanakan secara benar, terorganisir, dan sesuai dengan jadwal. • PERANAN MANAJEMEN DALAM ORGANISASI 1. Penanggung jawab dan pengendali, 2. Pelaksana efektivitas POLC operasional organisasi sehari-hari,
  • 21. 21 3. Melakukan SWOT analisis, 4. Pengelola SDM dan sumberdaya organisasi, 5. Menjalin akses dengan stakeholders, 6. Pencapaian tujuan yang telah ditetapkan, 7. Pengembangan perusahaan, 8. Menyusun strategi kelangsungan hidup. 3. MANAJEMEN YANG EFEKTIF DAN EFISIEN Apabila semua fungsi POLC dalam operasional organisasi berjalan dengan benar dan profesional, maka TUJUAN yang telah ditetapkan DAPAT TERCAPAI dengan SUMBER DAYA yang relatif RENDAH 4. CONCLUSION Sebuah organisasi akan cepat mencapai tujuannya dengan cepat dan mudah apabila terdapat manajemen yang baik dalam organisasi tersebut. Jadi peran Manajemen dalam Organisasi sangatlah dibutuhkan. Adanya manajemen bisa membantu perusahaan dalam mencapai tujuan yang diinginkannya. Manajemen berperan untuk melaksanakan tahapan atau fungsi manajemen dalam sebuah organisasi. Jika manajemen organisasinya baik, maka tujuan organisasi atau perusahaan bisa tercapai. Manajemen juga turut berperan dalam menentukan kegiatan atau langkah apa saja yang dianggap efisien dan efektif untuk perusahaan. Setelah kita membaca dan mengethaui fungsi manajemen dalam organisasidiatas, disini kita dapat menyimpulkan bahwa peranan manajemen dalam organisasi yaitu mengatur struktur organisasi manajemen sesuai kehendak yang perusahaaninginkan, membantu manajer dalam melakukan pengawasan dan menentukan orang-orang yang dibutuhkan dalam perusahaan tersebut, akan mendapatkan pengambilankeputusan yang cepat dalam perusahaan, organisasi akan tersusun dengan baik.Manajemen yang baik haruslah berperan sesuai dengan situasi dan kondisi padaperusahaan atau organisasi. Menajemen yang tidak bisa menjalankan peran sesuaituntutanperusahaandapatmembawa kegagalan.
  • 22. 22 Berikut ini adalah Peranan Manajemen yang harus diperankan para Manajer : 1.PeranInterpersonal Yaitu hubungan antara manajer dengan orang yang ada di sekelilingnya, meliputi : - Figurehead / Pemimpin Simbol : Sebagai simbol dalam acara-acara perusahaan. -Leader/Pemimpin:Menjadipemimpinyagmemberimotivasiparakaryawan/bawahanserta mengatasipermasalahanyangmuncul. - Liaison / Penghubung : Menjadi penghubung dengan pihak internal maupuneksternal. 2. Peran Informasi Adalah peran dalam mengatur informasi yang dimiliki baik yang berasal dari dalammaupun luar organisasi, meliputi : - Monitor / Pemantau : Mengawasi, memantau, mengikuti, mengumpulkan danmerekam kejadian atau peristiwa yang terjadi baik didapat secara langsung maupuntidak langsung. - Disseminator / Penyebar : Menyebar informasi yang didapat kepada para orang-orang dalam organisasi. - Spokeperson / Juru Bicara : Mewakili unit yang dipimpinnya kepada pihak luar. 3. Peran Pengambil Keputusan Adalah peran dalam membuat keputusan baik yang ditentukan sendiri maupun yangdihasilkan bersama pihak lain, meliputi : - Entrepreneur / Kewirausahaan : Membuat ide dan kreasi yang kreatif dan inovatifuntuk meningkatkan kinerja unit kerja. - Disturbance Handler / Penyelesai Permasalahan : Mencari jalan keluar dan solusiterbaik dari setiap persoalan yang timbul.
  • 23. 23 - Resource Allicator / Pengalokasi Sumber Daya : Menentukan siapa yang menerimasumber daya serta besar sumber dayanya. - Negotiator / Negosiator : Melakukan negosiasi dengan pihak dalam dan luar untukkepentingan unit kerja atau perusahaan. 4.TIPE-TIPE MANAJEMEN DAN KEPEMIMPINAN DALAM ORGANISASI. Berikut adalah beberapa tipe kepemimpinan yang paling sering ditemukan saat bekerja. 1. Otoriter
  • 24. 24 Kepemimpinan otoriter terpusat pada bos sebagai pemegang kekuasaan tertinggi. Pada tipe kepemimpinan ini, para pemimpin membuat keputusan, peraturan, dan prosedur berdasarkan pemikiran sendiri. Mereka jugalah yang bertanggung jawab. Lingkungan kerja yang otoriter tidak memberikan keleluasaan kepada orang-orang yang bekerja di dalamnya. Akan tetapi, tipe kepemimpinan ini sangat berguna dalam situasi genting ketika keputusan harus diambil dengan cepat. 2. Demokratis Berkebalikan dengan otoriter, tipe kepemimpinan demokratis mengutamakan kontribusi orang-orang di lingkungan kerja. Pemimpin kemudian menentukan keputusan akhir, tapi ia akan mendelegasikan wewenangnya kepada orang lain. Tipe kepemimpinan ini sangat cocok diterapkan dalam bidang medis atau teknologi. Pasalnya, bidang-bidang ini membutuhkan kolaborasi antara tiap anggotanya agar bisa berfungsi secara optimal. 3. Delegatif Para pemimpin yang menerapkan tipe tipe kepemimpinan delegatif memberikan wewenang bagi anggotanya untuk mengambil keputusan. Tipe kepemimpinan ini sangat berguna bila dijalankan oleh orang-orang berpengalaman. Meski begitu, tipe kepemimpinan delegatif jarang diterapkan karena lebih banyak kelemahannya. Kelemahan tersebut di antaranya motivasi yang rendah, kecenderungan anggota untuk saling menyalahkan, dan kurangnya produktivitas. 4. Transformasional Berbeda dengan tipe lainnya, tipe kepemimpinan transformasional berfokus pada perubahan dalam organisasi, kelompok, dan unsur lain yang terlibat di dalamnya. Sang
  • 25. 25 pemimpin mampu memotivasi kelompok dan mengarahkannya pada perubahan yang baik. Para pemimpin transformasional biasanya cerdas, enerjik, dan penuh semangat. Mereka mendorong orang-orang yang dipimpinnya untuk melakukan beragam hal di luar target awal sehingga pencapaian yang dihasilkan juga tinggi. 5. Transaksional Tipe kepemimpinan transaksional berfokus pada status pemimpin dan orang-orang yang dipimpinnya. Terdapat garis komando jelas yang harus dipatuhi sehingga semua orang memahami perannya masing-masing. Sebagai gantinya, para pemimpin memberikan reward bagi anggota kelompok yang memiliki performa baik. Kekurangannya adalah tidak adanya ruang untuk berkreasi dan berpikir di luar tatanan yang telah ada. 6. Situasional Ini merupakan tipe kepemimpinan yang unik, sebab para pemimpin bertindak berdasarkan lingkungan kerja dan orang yang dihadapi. Teorinya mengatakan bahwa seorang pemimpin bisa berfungsi dengan optimal bila perannya sesuai dengan situasi kerja. Ada empat cara yang dilakukan dalam tipe tipe kepemimpinan situasional. Di antaranya: 1.Mengarahkan langsung (directing): pemimpin memberikan seluruh instruksi secara spesifik. 2.Melatih (coaching): pemimpin memberikan sebagian besar instruksi disertai sedikit dorongan. 3.Mendukung (supporting): pemimpin memberikan sebagia kecil instruksi, tapi banyak menawarkan bantuan.
  • 26. 26 4.Delegasi (delegating): pemimpin tidak lagi memberikan instruksi maupun bantuan karena anggota kelompoknya telah mampu melakukan tugas tersebut. Tipe kepemimpinan karismatik terkenal biasanya populer di antara karyawan - EKRUT 7. Karismatik Pada tipe kepribadian karismatik, pemimpinnya adalah para sosok yang memiliki kepribadian kuat. Ini merupakan sumber kekuatan yang membuat banyak orang menghargai nilai yang mereka anut. Para pemimpin karismatik tidak sekadar terkenal karena posisi atau kepemilikan terhadap suatu hal. Mereka mampu mengubah arah pandang pengikutnya yang sudah mengakar menjadi suatu hal yang lebih baik lagi. 8. Melayani / Servant leadership Tipe kepemimpinan selanjutnya yakni para pemimpin yang tak sungkan melayani. Tipe kepemimpinan ini percaya bahwa, ketika anggota tim merasa terpenuhi secara pribadi dan profesional maka mereka akan mampu menghasilkan pekerjaan yang hebat bagi perusahaan. Pemimpin ini mengutamakan kepuasan bagi karyawan, sehingga tidak mungkin bila mereka tidak dihormati oleh tiap karyawan. Mereka adalah tipe kepemimpinan yang baik dan terampil dalam membangun moral karyawan serta mampu membuat karyawan betah bekerja lama di perusahaan. Umumnya, tipe tipe kepemimpinan seperti ini ada dalam perusahaan nirlaba. 9. Birokrasi Pemimpin dengan tipe birokrasi mengharapkan anggota tim untuk mengikuti aturan dan prosedur yang tepat, sesuai yang sudah ditulis. Tipe kepemimpinan ini fokus pada tugas dalam hierarki di mana setiap karyawan sudah memiliki daftar tanggung jawab masing- masing.
  • 27. 27 Tipe kepemimpinan ini paling cocok bekerja dalam industri atau departemen yang sangat diatur seperti keuangan, kesehatan dan pemerintah. 10. Visioner Tipe kepemimpinan terakhir adalah tipe visioner. Pemimpin yang memiliki tipe ini biasanya memiliki visi yang jelas dengan selalu berinovasi dalam rangka mencapai target yang ditentukan. Mereka yang memiliki tipe kepemimpinan ini, selalu mendorong anggota timnya untuk selalu memacu dan mencoba hal-hal baru dalam meningkatkan kinerja dan menemukan metode yang ideal dalam proses pencapaian tujuan. Tipe ini juga memberikan kepercayaan penuh kepada anggota timnya untuk berkembang. Dengan kepemimpinan ini, anggota tim dapat berkembang secara cepat dengan belajar dari pengalaman sebelumnya dan menemukan solusi secara mandiri. • TIPE-TIPE MANAJEMEN DAN KEPEMIMPINAN DALAM ORGANISASI Kepemimpinan adalah proses mempengaruhi orang lain, seseorang atau kelompok, agar berprilaku dan berbuat untuk mencapai tujuan yang ditetapkan. Kepemimpinan merupakan inti dari manajemen karena kepemimpinan merupakan motor penggerak bagi sumber-sumber dan alat-alat (manusia dan sumber daya lainnya) dalam suatu organisasi. Namun ada juga yang menarik garis perbedaan antara kepemimpinan dan manajemen. Kepemimpinan adalah mengerjakan hal-hal yang benar; manajemen adalah mengerjakan segalanya dengan benar. Dalam setiap organisasi terdapat tiga tingkatan kelompok pemimpin, yakni Top Management, Middle Management, dan Lower Management. Setiap pemimpin pada tingkat apapun ia bekerja selalu memerlukan dua jenis keterampilan; technical skill dan managerial skill. Aksioma yang berlaku dalam bidang
  • 28. 28 ini ialah semakin tinggi kedudukan seseorang di dalam organisasi, ia semakin kurang memerlukan technical skill dan semakin banyak menggunakan managerial skill. Demikian sebaliknya. Semakin tinggi kedudukan seseorang di dalam organisasi ia harus semakin menjadi seorang “generalist”, semakin rendah kedudukan seseorang di dalam organisasi ia harus menjadi “specialist”. Sifat-Sifat Seorang Pemimpin Yang Baik 1. Memiliki kondisi fisik yang sehat. 2. Berpengetahuan luas. Berpengetahuan luas tidak selalu dapat diidentikkan dengan berpendidikan tinggi. Berpengetahuan luas menyangkut wawasan dan visi, tidak terjebak hanya pada bidang keahliannya saja. 3. Mempunyai keyakinan dan percaya diri yang tinggi. 4. Mengetahui dengan jelas sifat hakiki dan kompleksitas tujuan yang hendak dicapai. 5. Memiliki stamina (daya kerja) dan entusiasme yang besar. 6. Gemar dan cepat mengambil keputusan. 7. Ojektif. 8. Adil dalam perlakuan terhadap bawahan. 9. Menguasai prinsip-prinsip human relations. 10. Menguasai teknik-teknik berkomunikasi. 11. Dapat bertindak sebagai penasehat, guru, dan kepala terhadap bawahan; tergantung situasi dan masalah yang dihadapi. 12. Mempunyai gambaran yang menyeluruh tentang semua aspek kegiatan organisasi. • TIPE KEPEMIMPINAN DALAM ORGANISASI A.Tipe manajemen otokratis Gaya manajemen ini adalah gaya dengan pendekatan top down atau atas bawah. Pola komunikasi organisasinya bersifat satu arah dari pimpinan kepada anggota. Semua keputusan ada di tangan pimpinan. Orang orang yang jadi anggota tidak mendapatkan
  • 29. 29 dorongan untuk mengeluarkan isi kepalanya. Baik itu dalam bentuk pertanyaan, penyampaian ide, maupun berbagai pemikiran lain. B.Tipe manajemen demokratis Berbeda dengan gaya otokratis, manajemen dengan jenis demokratis tidak memutuskan setiap kebijakan dengan sepihak. Sebaliknya, justru mendorong tim atau anggota untuk terlibat dalam proses pengambilan keputusan. Pola komunikasi yang terbangun sifatnya dua arah. dari pimpinan ke anggota dan anggota ke pimpinan. Secara umum, gaya ini akan meningkatkan kekompakan di antara anggota tim kerja. Dalam tataran lebih teknis, ada beberapa turunan jenis lagi dari gaya ini. Kami akan bahas satu per satu. C.Tipe manajemen laissez faire Secara umum, gaya ini berupa proses manajemen yang cenderung berlepas tangan dalam proses pengawasan. Jadi, tim, staf, atau anggota yang mereka pimpin punya lebih banyak kontrol dan kewenangan atas berbagai pekerjaannya. Tugas Pimpinan hanya memberikan penugasan serta pendelegasian saja. Mereka hanya ikut campur dengan urusannya timnya manakala timnya memang meminta bantuan mereka. PENUTUP C. Kesimpulan
  • 30. 30 Dari pembahasan tentang Definisi dan ruang lingkup Manajemen dan Manajemen Pendidikan, maka dapat kita ambil kesimpulan bahwa Manajemen Pendidikan adalah Proses perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengawasan dalam mengelola sumber daya yang berupa man, money, materials, method, machines, market, minute dan information untuk mencapai tujuan yang efektif dan efisien dalam bidang pendidikan. Objek atau sumber daya yang menjadi kajian dalam manajemen pendidikan ada tujuh , yaitu : Man, Money, Materials, Method, Machines, Market, dan Minutes. Tujuan belajar manajemen pendidikan adalah untuk berlaku efisien dalam menggunakan sumber daya, efektif dalam pencapaian tujuan, bermuara pada tujuan pendidikan dan mendukung kegiatan pendidikan dalam upaya mencapai tujuan pendidikan. Fungsi dari manajemen pendidikan adalah fungsi perencanaan (planning), fungsi pengorganisasian (organizing), fungsi pelaksanaan (actuating) , dan funsi pengawasan (controling). Ruang lingkup manajemen pendidikan menjadi tiga kelompok, yaitu : Menurut Wilayah Kerja, Menurut Objek garapan, dan Menurut Fungsi Kegiatan. D. Saran Sebagai mahasiswa yang tidak terlepas dari segala sesuatu yang berkaitan dengan pendidikan dan bidang keilmuan. Kita seharusnya dapat mempelajari Ilmu Manajemen dengan baik. Hal ini bertujuan supaya kita dapat mengatur, mengorganisasikan, mengarahkan dan mengendalikan segala sesuatu yang kita pimpin. DAFTAR PUSTAKA 1. https://www.academia.edu/16927090/Dasar-dasar_Manajemen
  • 31. 31 2. https://www.dictio.id/t/apa-saja-tahapan-tahapan-dalam-manajemen/16592 3. https://id.scribd.com/document/356057683/Peran-Manajemen-Dalam- Organisasi 4. https://aksaragama.com/manajemen/pengertian-manajemen-organisasi-lengkap/ 5. https://afidburhanuddin.wordpress.com/2014/01/17/pengertian-fungsi-dan- ruang-lingkup-manajemen-pendidikan/ 6. https://www.konsultanbisnissurabaya.com/komponen-komponen-manajemen- apa-saja-yang-mendukung-dalam-proses-manajemen-bisnis-yang-perlu- diketahui/ 7. https://www.slideshare.net/MuhammadKurniawan5/peran-manajemen-dalam- organisasi 8. https://accurate.id/marketing-manajemen/manajemen-bisnis/ 9. https://www.kompas.com/skola/read/2021/04/20/125355969/manajemen- organisasi-pengertian-fungsi-struktur-dan-perannya 10. https://afidburhanuddin.wordpress.com/2014/01/17/pengertian-fungsi-dan- ruang-lingkup-manajemen-pendidikan/ 11. https://afidburhanuddin.wordpress.com/2014/01/17/pengertian-fungsi-dan- ruang-lingkup-manajemen-pendidikan/ 12. https://www.slideshare.net/SM1709/ruang-lingkup-dan-pengertian-manajemen