SlideShare a Scribd company logo
1 of 39
Kajian IPS SD 4-165
K
PENGARUH KEBUDAYAAN LUAR
TERHADAP KEBUDAYAAN INDONESIA
S.P. Taneo
Pendahuluan
emampuan berpikir, belajar, dan menghasilkan sesuatu adalah kemampuan
yang hanya dimiliki oleh manusia. Dengan kemampuan itu manusia dapat
memenuhi berbagai kebutuhan melalui perantaraan kebudayaan. Kebudayaan dapat
berupa ide, gagasan, adat istiadat yang berlaku di masyarakat dan hanya bersifat
kebendaan.
Mengingat pengetahuan, kemampuan dan kebutuhan manusia selalu
berkembang, maka kebudayaan pun senantiasa mengalami perubahan. Perubahan
kebudayaan dapat disebabkan oleh faktor dari dalam dan dapat pula disebabkan kena
pengaruh dari luar.
Pengaruh dari luar diantaranya karena adanya kontak dan komunikasi dengan
masyarakat lain yang berbeda kebudayaannya.
Negara Indonesia yang kaya akan rempah-rempah dan letaknya di jalur
pelayaran yang strategis, tidak dapat melepaskan diri dari pengaruh-pengaruh luar,
baik yang sengaja maupun yang tidak sengaja menyentuh kehidupan masyarakat.
Semua pengaruh itu tidak langsung diterima, tetapi melalui proses seleksi, modifikasi
dan disesuaikan dengan kebudayaan setempat tanpa menghilangkan kaidah-kaidah
pokoknya. Sehingga menghasilkan kebudayaan khas Indonesia.
Dari Unit 4 ini Anda diharapkan dapat memiliki kemampuan sebagai berikut.
1. Menjelaskan kebudayaan masyarakat Indonesia.
2. Menjelaskan pengertian kebudayaan.
3. Menjelaskan unsur-unsur kebudayaan.
4. Menjelaskan sikap bangsa Indonesia terhadap kebudayaan luar (penjajah).
5. Menganalisa pengaruh positif dan negatif dari kebudayaan luar (penjajah).
Unit 4
4-166 Unit 4
6. Menjelaskan usaha-usaha perjuangan bangsa Indonesia dalam mencapai dan
mempertahankan kemerdekaan.
Penguasaan pengaruh kebudayaan luar terhadap kebudayaan Indonesia, dan
perjuangan bangsa Indonesia dalam mencapai dan mempertahankan kemerdekaan
sangat penting bagi Anda mahasiswa sebagai guru Sekolah Dasar (SD).
Untuk membantu Anda dalam menguasai Unit 4 ini akan disajikan menjadi dua
bahasan dan latihan pada bagian uraian sebagai berikut.
1. Pengaruh kebudayaan luar terhadap kebudayaan Indonesia
2. Perjuangan Indonesia dalam mencapai dan mempertahankan kemerdekaan
Agar berhasil dengan baik mempelajari unit 4 ini, ikutilah petunjuk sebagai berikut.
1. Bacalah pendahuluan unit ini dengan cermat agar memahami bagaimana dan
untuk apa mempelajari unit ini!
2. Bacalah dengan cermat unit ini untuk menemukan kata-kata kunci yang dianggap
penting dan merupakan hal baru!
3. Tangkap sari dari Unit 3 melalui pemahaman sendiri yang kemudian dapat
menghubungkan pengaruh kebudayaan luar terhadap kebudayaan Indonesia dan
perjuangan bangsa dalam mempertahankan budaya Indonesia dalam
kemerdekaan melalui diskusi kelompok kecil!
4. Memantapkan pemahaman Anda melalui diskusi kelompok kecil dan
menghubungkan hasil diskusi dengan pengalaman hidup sehari-hari tentang
budaya dan mempertahankan kemerdekaan bersama dosen kunjung.
Untuk itu Anda diminta mempelajari Subunit 1 dan 2 ini dengan tuntas baru pindah
pada unit selanjutnya.
Kajian IPS SD 4-167
Subunit 1
Pengaruh Kebudayaan Luar
Terhadap Kebudayaan Indonesia
Mempelajari IPS di SD, konsep-konsep sejarah dan antropologi mempunyai
porsi yang cukup besar. Ruang lingkup pengajaran sejarah di SD antara lain
meliputi: sejarah lokal, kerajaan-kerajaan di Indonesia, tokoh sejarah, bangunan
bersejarah, Indonesia pada zaman penjajahan, dan beberapa peristiwa penting masa
kemerdekaan. Berkaitan dengan hal ini, maka pembahasan tentang sejarah
perkembangan kebudayaan di Indonesia tidak dapat pula diabaikan, karena hal ini
merupakan bagian dari perkembangan bangsa Indonesia sendiri.
Sejarah perkembangan kebudayaan Indonesia dapat dibagi ke dalam empat
masa, yaitu masa pra sejarah, masa purba (kuno), masa madya, dan masa moderen.
Dari keempat masa tersebut, yang akan dibahas dalam unit ini adalah masa setelah
kebudayaan bangsa kita mendapat pengaruh dari kebudayaan luar, yakni sejak
memasuki masa purba (kuno), ketika bangsa Indonesia sudah mengenal tulisan.
Sedangkan masa pra sejarah, ketika bangsa kita belum mengenal tulisan, tidak akan
dibahas dalam unit ini.
1. Kebudayaan Masyarakat Indonesia
Manusia adalah makhluk yang berpikir dan berakal, dengan pikiran itu ia
menghasilkan berbagai alat dan cara untuk menyesuaikan diri dengan
lingkungannya. Segala cara dan alat yang lahir atas akal manusia itu disebut
kebudayaan. Tidak satu pun manusia yang hidup tanpa bantuan budaya, dan tidak
ada budaya tanpa penciptaan oleh manusia. Budaya adalah ciptaan manusia, tapi
budaya menguasai kehidupan manusia, karena itu kebudayaan disebut
superorganik. Manusia di suatu tempat pasti memiliki kebudayaan maka menjadi
masyarakat. Contoh: manusia membutuhkan makan, apa yang dimakan
tergantung kepada lingkungan, bagaimana cara makan seperti pakai tangan,
sendok, garpu, duduk tergantung kepada budaya masyarakat. Demikian pula
dengan perumahan, mata pencaharian, sistem sosial dan sebagainya, tergantung
pada budaya suatu masyarakat di suatu tempat.
Kebudayaan berbeda antara suatu masyarakat dengan masyarakat lain
seperti orang Timor berbeda dengan orang Rote; orang Jawa berbeda dengan
4-168 Unit 4
orang Sunda; orang Manado berbeda dengan orang Irian Jaya; orang Jakarta
berbeda dengan orang Padang, yang walaupun tujuan sama yaitu memenuhi
kebutuhan pangan untuk itu kebudayaan merupakan salah satu bagian dari
kehidupan sosial kemasyarakatan.
2. Beberapa Pengertian Kebudayaan
Kebudayaan: culture (Inggris): kultur (Jerman): Cultuur (Belanda): Co/ore
(Latin), yang mengerjakan, memelihara, memuja.
Beberapa batasan dikemukakan antara lain oleh:
a. H. Takdir Alisyahbana: kebudayaan adalah manifestasi dari cara pikiran
manusia.
b. H. Agus Salim Kebudayaan berasal dari bahasa Sansekerta, yaitu budi
mengandung makna akal, pikiran, pengertian, paham, pendapat, ikhtiar,
perasaan. Sedangkan daya mengandung makna tenaga, kekuatan
kesanggupan.
c. Jadi kebudayaan merupakan himpunan segala daya upaya yang dikerjakan
menggunakan hasil pendapat budi untuk memperbaiki sesuatu dengan tujuan
mencapai kesempurnaan.
d. Koentjaraningrat: Kebudayaan adalah keseluruhan dari kelakukan dan hasil
kelakukan manusia yang teratur oleh tata kelakuan yang harus didapatnya
dengan belajar dan yang semuanya tersusun dalam kehidupan masyarakat.
e. C. B. Taylor: Kebudayaan ialah suatu kesatuan yang terjalin, meliputi
pengetahuan, kepercayaan, kesenian, kesusilaan, hukum dan tiap
kesanggupan yang diperoleh seseorang sebagai anggota masyarakat.
f. Ashley Monlagu: Kebudayaan ditafsirkan sebagai cara hidup suatu bangsa,
lingkungan di mana segolongan manusia mendiami wilayah yang sama
sebagai anggota masyarakat.
Di dalam kebudayaan terdapat unsur-unsur kebudayaan. Menurut
Koentjaraningrat unsur-unsur kebudayaan adalah:
a. Sistem religi.
Semua aktivitas manusia yang bersangkut-paut dengan religi berdasarkan atas
suatu getaran jiwa, sehingga suatu benda, suatu perbuatan atau gagasan
mendapat nilai keramat (socred value). Misalnya benda-benda pusaka yang
dianggap keramat mendapat tempat tersendiri dalam batinnya.
b. Sistem organisasi kemasyarakatan.
Kajian IPS SD 4-169
Sistem kemasyarakatan berarti sistem dari hal-hal mengenai masyarakat atau
lebih jelasnya sistem-sistem dari bagian-bagian unsur-unsur masyarakat,
misalnya sistem perkawinan, sistem keluarga batih, sistem kelompok-
kelompok sosial.
c. Sistem pengetahuan yaitu sistem yang dihasilkan berdasarkan kebudayaan
yang terdapat dalam kelompok masyarakat tertentu, atau antara pengetahuan
alam sekitar, flora, fauna, sifat dan tingkah laku.
d. Bahasa.
e. Kesenian.
f. Sistem mata pencaharian.
g. Sistem teknologi dan peralatan.
3. Kebudayaan Nasional
Nama Indonesia dikenal umum atau diterima umum pada tahun 1920-an.
Nama Indonesia dikemukakan oleh JR. Higan pada tahun 1850, sebelum Hegan,
yaitu G. W. Earl mengemukakan kata-kata Indu-Nesians dan Melayu-Nesians
untuk penduduk asli kepulauan. Nama Indonesia yang baru diterima umum pada
tahun 1920-an itu berkembang sebagai lambang persatuan nasional. Dengan
demikian nama Indonesia digunakan untuk menyebut nama negara termasuk
rakyat, pemerintah, wilayah dan juga nama-nama kebudayaan yang tumbuh di
wilayah Indonesia.
Kebudayaan nasional dibentuk oleh unsur-unsur kebudayaan
suku/kebudayaan daerah yang masuk ke daerah kebudayaan lain dan diterima
oleh daerah lain tersebut. Di Indonesia, kebudayaan daerah sangat banyak
jumlahnya yang tersebar di daerah-daerah. Dalam UUD 1945 pasal 32 beserta
penjelasannya dikemukakan bahwa Kebudayaan Nasional adalah kebudayaan
daerah yang ada di seluruh wilayah Indonesia, serta berkembang sepanjang
sejarah. Kebudayaan dari luar dapat memperkaya kebudayaan nasional.
Pembinaan dan pengembangan kebudayaan nasional harus dilakukan bersama-
sama dengan pembinaan bangsa.
4. Pengaruh Kebudayaan Hindu
Masuknya pengaruh Hindu (India) ke Indonesia telah menimbulkan
berbagai pendapat yang pada dasarnya mengemukakan golongan manakah dalam
masyarakat Hindia yang mempunyai peranan dalam proses penyebaran pengaruh
tersebut.
4-170 Unit 4
Menurut teori Waisya, yang dikemukakan oleh N. J. Krom, bahwa proses
penyebaran kebudayaan Hindu adalah kelompok pedagang yang kemudian
bergaul dan bercampur dengan masyarakat setempat. Menurut teori Brahmana,
yang dikemukakan oleh J. C. Van Leur, bahwa golongan Brahmalah yang
mempunyai peranan dalam penyebaran tersebut. Dari kedua teori di atas peranan
orang Indonesia tidak dikemukakan. Teori arus balik yang dikemukakan oleh F.
D. K. Bosch bahwa proses penyebaran kebudayaan Hindu di Indonesia, orang-
orang Indonesia turut menentukan karena mereka mempunyai peranan aktif sejak
menuntut ilmu di perguruan tinggi di India sampai kepada proses penyebarannya
di kalangan masyarakat Indonesia.
Masuknya pengaruh kebudayaan Hindu di Indonesia menimbulkan
perubahan besar dalam tatanan kehidupan masyarakat Indonesia meliputi
kehidupan politik. ekonomi, sosial dan kebudayaan.
a. Pengaruh Kebudayaan Hindu dalam Bidang Politik.
Sebelum terpengaruh kebudayaan Hindu bangsa Indonesia sudah mempunyai
susunan masyarakat teratur, antara lain memiliki paham Primus Inter Paras,
Primus Inter Paras ini berarti yang pertama dari sesama, misalnya dalam hal
penentuan kepala suku. Dengan adanya pengaruh kebudayaan Hindu maka
sistem demokrasi Primus Inter Paras diganti dengan sistem kerajaan. Raja
dianggap sebagai keturunan dewa, misalnya Raja Mulawarman dianggap
titisan dewa Syiwa. Raja Purnawarman sebagai titisan dewa Wisnu, begitu
juga Erlangga dianggap titisan Dewa Wisnu. Kedudukan Raja menjadi turun-
temurun dan raja menjadi pusat segala-galanya. Kebudayaan Hindu banyak
menimbulkan kerajaan-kerajaan di Indonesia, antara lain:
1) Kerajaan Kutai, berdiri sekitar abad 14. Rajanya yang terkenal yaitu
Mulawarman (Cucu Raja Kundunga). Kerajaan Kutai menganut agama
Hindu Syiwa.
2) Kerajaan Tarumanegara di Jawa Barat. Kerajaan ini berdiri di abad ke 5
diperintah oleh Purnawarman, seorang penganut agama Hindu Wisnu.
Kerajaan ini berlokasi pada tepi sungai Citarum (Daerah Bekasi
sekarang). Kerajaan Tarumanegara berakhir pada abad ke 7, akibat
serbuan dari Sriwijaya.
3) Kerajaan Sriwijaya. Berdiri pada abad ke 7 yang diperkirakan terletak di
sekitar Palembang. Kerajaan ini menjadi pusat pendidikan agama Budha
terbesar di Asia Tenggara. Pada abad ke 8 Sriwijaya berhasil menguasai
politik dan perdagangan di Indonesia, karena selat Malaka, selat
Kajian IPS SD 4-171
Karimata, selat Sunda dan daerah Bogor yang merupakan daerah-daerah
strategis telah dikuasai. Di bawah pemerintahan Raja Bala Putra Desa
kerajaan Sriwijaya berkembang pesat. Setelah mendapat saingan dalam
percaturan politik dan kerajaan Singosari maka Sriwijaya mengalami
kemunduran bahkan keruntuhan.
4) Kerajaan-kerajaan di Jawa Timur.
Sejarah politik di Jawa Timur dibagi dalam empat periode:
 Periode kerajaan Medang (Raja Sindok dan Raja Erlangga).
 Periode Kerajaan Kediri
 Periode Kerajaan Singosari (Ken Arok)
 Periode Kerajaan Majapahit (Wijaya)
b. Pengaruh Kebudayaan Hindu Bidang Ekonomi
Pengaruh yang paling dominan dalam bidang ekonomiadalah sebagai berikut.
1) Timbulnya golongan-golongan pedagang, saudagar yang termasuk Kasta
Waisya.
2) Kepulauan Nusantara makin dikenal oleh dunia karena hasil buminya.
3) Perdagangan innatura mulai berkurang, karena mata uang emas dan perak
digunakan sebagai alat pembayaran.
c. Pengaruh Kebudayaan Hindu di Bidang Sosial.
Adanya sistem kasta yang merubah masyarakat Indonesia yang bercorak
demokratis dan bersifat gotong royong. Kasta-kasta itu adalah Kasta
Brahmana (para pendeta pimpinan upacara keagamaan), Kasta Satria (para
Raja dan Panglima perang). Kasta Waisya (para saudagar, pedagang) dan
Kasta Sudra (petani, hamba sahaya dan para budak).
d. Pengaruh Kebudayaan Hindu di Bidang Kebudayaan
Pengaruh kebudayaan Hindu ini yaitu di bidang seni bangunan candi, seni
sastra dan seni patung.
1) Bangunan candi
Candi yaitu bangunan tempat pemujaan. Di dalam candi tersimpan sajian
dan arca pemujaan. Bangunan candi di Indonesia dibagi dalam dua
langgam yaitu Langgam Jawa Tengah yang terdiri dari langgam Jawa
Tengah Utara, contoh : Kompleks Candi Dieng, Kompleks Candi
Gedong Songo dan Langgam Jawa Tengah Selatan, contoh Kompleks
Candi Borubudur, Kompleks Candi Prambanan, dan Kompleks Candi
4-172 Unit 4
Sewu yang bersifat ke-budha-budhaan juga Mendut, Langgam Jawa
Timur, contoh: Candi Panataran, dan Candi Singosari.
2) Seni Patung dan Seni Ukir.
Seni patung/seni ukir erat hubungannya dengan keagamaan. Seni patung
di Indonesia pada zaman Hindu dibagi dalam dua bagian, yaitu patung
dewa-dewa agama Hindu dan patung dewa-dewa agama Hindu terdiri
dari patung Syiwa, Wisnu dan patung Brahma. Patung dewa-dewa agama
Budha yaitu patung Dhayani, Budha, manusia Budha dan Dhayani
Boddhissatwa.
3) Seni Sastra
Berbentuk prosa dan puisi. Prosa misalnya cerita Ramayana dan
Mahabharata, sedangkan puisi (tembang) berupa tembang Jawa Kuno,
yang disebut Katawen atau Kidung (di Jawa Tengah).
5. Pengaruh Kebudayaan Islam
Islam masuk ke Indonesia melalui para pedagang dari Gujarat (India) yang
telah beragama Islam, dari Persia dan Arab. Bahkan sejak abad ke 7 sudah ada
para pedagang Arab yang bermukim di Indonesia menetap di pantai barat
Sumatera, yang diperkirakan di Barus untuk mendapatkan Kapur Barus.
Dari batu nisan yang ditemukan di Sumatera diketahui bahwa di situ telah
dimakamkan Sultan Malik As - Saleh yang meninggal tahun 1297. Samudera
yang merupakan kerajaan di daerah Aceh bagian utara. Tentang telah adanya
penganut Islam di daerah tersebut dapat diketahui dari berita Marco Polo yang
telah singgah di sana pada tahun 1292. Kerajaan Samudra yang kemudian dikenal
Samudra Pasai menjalin hubungan dagang dengan Jawa Timur. Sejalan dengan
kegiatan perdagangan, maka Islam masuk ke pelabuhan-pelabuhan di pantai utara
Jawa Timur, dari sini kemudian menyebar ke Maluku sambil mencari rempah-
rempah.
Peranan Samudra Pasai sebagai pusat perdagangan dan pusat penyebaran
Islam digantikan oleh Malaka. Tempat-tempat yang sudah memperoleh Islam
baik melalui Samudra Pasal maupun Malaka, meneruskan penyebaran Islam ke
daerah-daerah lainnya di Indonesia.
Masuknya Islam di Indonesia menimbulkan berdirinya kerajaan-kerajaan
Islam. Kerajaan Islam pertama di Jawa yaitu kerajaan Demak (Rajanya R. Patah),
kerajaan Banten (Sultan Hasanuddin), kerajaan Mataram (Sultan Adiwijaya).
Pengaruh kebudayaan Islam terlihat dari:
1) Adanya bangunan-bangunan mesjid.
Kajian IPS SD 4-173
2) Bentuk makam.
3) Hasil kesusasteraan, misalnya: cerita tentang Amir Hamzah, Bayan Budiman
1001 malam, dan hikayat Hang Tuah.
6. Pengaruh Kebudayaan Barat
Masuknya bangsa-bangsa barat di Asia tenggara khususnya di Indonesia
pada abad 16 secara bertahap membawa bangsa Indonesia ke dalam lingkungan
perdagangan Internasional dan bersamaan dengan itu secara bertahap masuknya
kekuasaan asing di Indonesia, yaitu secara berturut-turut bangsa Portugis,
Spanyol, Inggris dan kemudian Belanda. Pada mulanya mereka datang ke
Indonesia hanya terbatas pada kegiatan perdagangan. Namun kemudian dari
bangsa-bangsa tersebut tidak saja ingin memonopoli perdagangan, tetapi ingin
berkuasa. Mereka menganggap dirinya di atas bangsa Indonesia dalam segala hal.
Beberapa pengaruh dari kebudayaan barat antara lain:
1) Perubahan sikap hidup yang semula mementingkan kehidupan kerohanian,
ramah tamah, dan gotong-royong, menjadi materialistis, dan individualistis.
2) Terbentuknya pusat-pusat pemerintahan: kota propinsi, kota kabupaten, kota
distrik. Pusat kota adalah alun-alun yang dikelilingi gedung-gedung penting.
3) Terdapat dua lapisan sosial, yaitu kaum buruh dan pegawai. Kebudayaan
dengan mentalitas pegawai masih mempengaruhi kehidupan masyarakat
Indonesia sampai sekarang.
4) Tersebarnya agama Kristen yang disiarkan oleh organisasi-organisasi
penyiaran agama (Missie dan Zending). Penyiarannya terutama di daerah
yang penduduknya belum terpengaruh Hindu, Budha atau Islam, antara lain
Irian Jaya, Maluku Tengah, Maluku Selatan, Sulawesi Utara dan Sulawesi
Tengah, Nusa Tenggara Timur dan pedalaman Kalimantan.
5) Bahasa dan kesenian serta ilmu pengetahuan.
4-174 Unit 4
Latihan
Untuk memperdalam pemahaman Anda materi Subunit 1 mengenai pengaruh
kebudayaan luar terhadap kebudayaan Indonesia di atas, silahkan Anda mengerjakan
latihan berikut ini.
1. Bagaimana penyebaran kebudayaan Hindu di Indonesia menurut Bosch.
Jelaskan?
2. Sebutkan sebuah contoh mengenai adanya pengaruh kebudayaan Hindu dalam
bidang politik?
3. Jelaskan pengaruh kebudayaan Hindu dalam bidang ekonomi dan bidang sosial?
4. Jelaskan proses masuknya kebudayaan Islam di Indonesia?
5. Jelaskan motif kedatangan bangsa Barat di Indonesia dan pengaruhnya terhadap
kehidupan penduduk Indonesia?
Rambu Jawaban Latihan
Persoalan yang tercantum pada latihan di atas, tidak disediakan rambu
jawabannya. Anda harus menggali jawaban sendiri melalui diskusi dengan sesama
mahasiswa, untuk memperoleh jawaban atas persoalan-persoalan di atas Anda
dipersilahkan melakukannya.
Kajian IPS SD 4-175
Kebudayaan adalah segala ciptaan manusia yang dipergunakan untuk
beradaptasi dengan lingkungan dan memenuhi kebutuhan hidup. Kebudayaan dapat
berupa gagasan, ide, adat istiadat dan kebendaan. Kebudayaan terdiri dari unsur
teknologi, sistem sosial, sistem politik, sistem kepercayaan dan agama, bahasa dan
kesenian.
Kebudayaan selalu bersifat dinamis, karena manusia sebagai pencipta budaya
selalu berubah jumlahnya dan daya ciptanya. Perubahan kebudayaan dapat
disebabkan faktor yang berasal dari dalam masyarakat itu sendiri seperti penemuan,
perubahan jumlah dan komposisi penduduk, adanya ketidakpuasan atau
penyimpangan terhadap budaya yang berlaku. Selain itu perubahan kebudayaan
dapat pula disebabkan oleh faktor yang berasal dari luar seperti bencana alam,
peperangan dan kontak dengan kelompok lain yang berbeda kebudayaannya.
Pembauran antara dua kebudayaan yang berbeda tanpa menimbulkan
hilangnya ciri khas atau kepribadian kebudayaan asal disebut akulturasi. Kebudayaan
masyarakat Indonesia sekarang merupakan hasil akulturasi yang sebelumnya melalui
seleksi dan modifikasi sehingga tidak menghilangkan ciri khas kepribadian Bangsa
Indonesia.
Rangkuman
4-176 Unit 4
Tes Formatif 1
Pilihlah satu jawaban yang paling tepat.
1. Kebudayaan berdasarkan asal katanya, berarti ....
A. memenuhi
B. menguasai
C. menggunakan
D. budi
2. Kebudayaan diperlukan oleh manusia untuk ....
A. mencari kepuasan
B. memenuhi kebutuhan
C. menaklukkan alam
D. hidup bermasyarakat
3. Di bawah ini yang tidak termasuk teknologi ….
A. pengolahan
B. penemuan
C. transportasi
D. kepercayaan
4. Manakah pernyataan di bawah ini yang tidak benar?
A. Kebudayaan diturunkan dari generasi ke generasi.
B. Kebudayaan selalu berubah.
C. Kebudayaan hasil adaptasi genetic manusia.
D. Kebudayaan harus diakui dan didukung oleh masyarakat.
5. Kebudayaan adalah manifestasi dari cara pikiran manusia ini pendapat dari……..
A. C. B. Tylor
B. H. Takdir Alisyahbana
C. H. Agus Salim
D. Koentjaraningrat.
Cocokkanlah jawaban Anda dengan Kunci Jawaban Tes Formatif Subunit 1
yang terdapat di bagian akhir unit ini, hitunglah jawaban yang benar, kemudian
gunakan rumus berikut untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda terhadap materi
Subunit 1.
Kajian IPS SD 4-177
Tingkat penguasaan =
Konversi penguasaan :
Jumlah Jawaban Yang Benar
x 100%
5
90 -100% : baik sekali
80 - 89% : baik
70 – 79% : cukup
 70% : kurang
Apabila mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih, Anda dapat meneruskan
dengan Subunit 2. Bagus! Jika masih di bawah 80%, Anda harus mengulangi materi
Subunit 1, terutama bagian yang belum Anda kuasai.
4-178 Unit 4
D
Subunit 2
PerjuanganIndonesiaDalam Mencapai dan
Mempertahankan Kemerdekaan
alam mata pelajaran IPS di SD liputan bahannya meliputi dua bahan kajian
pokok, yaitu pengetahuan sosial dan sejarah. Khusus tentang pengajaran sejarah
ruang lingkup pengajarannya meliputi: sejarah lokal, kerajaan-kerajaan di
Indonesia, tokoh dan peristiwa, bangunan bersejarah, Indonesia pada zaman
penjajahan Portugis, Spanyol, Belanda, dan pendudukan Jepang, serta beberapa
peristiwa penting masa kemerdekaan. Untuk bisa mengajarkan bahan-bahan
pengajaran tersebut tentu Anda sebagai guru SD perlu menguasai bahan- bahan
tersebut dengan baik. Oleh karena itu, dalam unit ini Anda kami ajak untuk
mempelajari dan mengkaji bahan-bahan pengajaran sejarah, khususnya pada periode
penjajahan bangsa Barat dan Jepang sampai pada proklamasi kemerdekaan. Periode
ini merupakan periode sejarah yang penting dan perlu dipelajari oleh peserta didik
untuk menumbuhkan rasa nasionalisme dan patriotisme di kalangan mereka. Pada
unit ini Anda akan kami ajak untuk memahami bagaimana penderitaan bangsa
Indonesia di bawah penjajahan, bagaimana perlawanan bangsa Indonesia terhadap
para penjajah, dan memahami bagaimana usaha bangsa Indonesia dalam
memproklamasikan kemerdekaannya.
1. Penjajahan dan Akibatnya
a. Penjajahan Bangsa Barat
Bangsa Indonesia mempunyai sejarah yang sangat panjang. Mereka
hidup dalam kemakmuran dan ketentraman selama berabad-abad. Beberapa
kerajaan besar dan kecil banyak berdiri di tanah nusantara. Sriwijaya dan
Majapahit merupakan dua kerajaan besar yang menggambarkan kejayaan
bangsa yang mendiami tanah nusantara ini. Berbagai pengaruh budaya dari
luar yang bersumber pada ajaran Hindu, Budha, Islam secara damai turut
menghiasi kehidupan bangsa ini.
Namun pada abad kelima belas kehidupan yang tenteram di Indonesia
mulai terusik oleh kedatangan bangsa-bangsa Barat atau Eropa ke dunia
Timur (termasuk ke Indonesia) antara lain karena jalur perdagangan mereka
Kajian IPS SD 4-179
di Laut Tengah dikuasai oleh Islam Turki. Mereka akhirnya jalan lain ke
dunia Timur untuk mencari sendiri barang-barang dagangan yang mereka
butuhkan.
Bangsa Eropa yang pertama-tama datang ke dunia Timur adalah bangsa
Portugis dan Spanyol. Mereka mengirim armada kapalnya ke dunia Timur
dengan membawa misi agama, perdagangan, dan daerah koloni. Pada tanggal
17 Juni 1494 diadakan perjanjian antara Spanyol dan Portugis yang disebut
Tratados de Tordesillas yang seakan membagi dunia dalam kekuasaan
mereka. Dalam perjanjian itu ditarik garis khayal dari sebuah titik yang
terletak 370 mil di sebelah barat Tanjung Verde melintas dari Kutub Utara ke
Kutub Selatan. Berdasarkan perjanjian itu armada Portugis berangkat ke arah
Timur dengan harapan akan menemukan dunia Timur, dan armada Spanyol
ke arah Barat. Perjanjian Tordesillas inilah yang dapat dianggap sebagai titik
awal lahirnya kolonialisme dan imperialisme di dunia Timur oleh bangsa-
bangsa Barat.
1) Penjajahan Portugis (1511-1575)
Bangsa Portugis pertama kali menancapkan kaki penjajahannya di
tanah air tercinta pada tahun 1511. Ketika itu armada Portugis dengan
dipimpin oleh Admiral Alfonso D’ Albiqueque tiba dan menaklukkan
Malaka, yang merupakan bagian dari wilayah Nusantara. Sejak saat itulah
mereka memperkuat kekuasannya di Nusantara. Dengan dikuasainya
Malaka, maka berarti terbukalah jalan untuk menguasai daerah-daerah
lainnya di Nusantara yang kaya akan rempah-rempah (cengkeh, pala,
merica, dan sebagainya) yang merupakan barang dagangan yang mahal di
Eropa. Satu demi satu kerajaan-kerajaan di wilayah Nusantara dapat
ditaklukkannya. Pada tahun 1521 Portugis yang sebenarnya pada mulanya
hanya mencari barang dagangan ke dunia Timur, akhirnya mereka malah
menaklukkan, menguasai dan menjajah bangsa yang ada di Nusantara ini.
2) Penjajahan Spanyol (1522-1529)
Armada Spanyol yang semula berangkat dari negerinya ke arah
barat ternyata akhirnya sampai juga ke dunia Timur. Mereka pada tahun
1521 sampai di Filipina dan kemudian sampai ke kepulauan Maluku,
yakni di Tidore pada tahun 1522. Tanpa terduga sebelumnya, armada
Spanyol dan Portugis yang semula berlayar bertentangan arah, ternyata
bertemu di Maluku. Agar tidak timbul perselisihan berkepanjangan akibat
perebutan wilayah kekuasaan antara kedua bangsa itu, maka diadakan
4-180 Unit 4
perjanjian Saragosa pada tanggal 22 April 1529. Berdasarkan perjanjian
itu, Portugis menguasai wilayah Nusantara sampai ke Irian, sedangkan
wilayah kekuasaan Spanyol adalah dari sebelah Timur Irian termasuk
juga Filipina terus ke timur. Dengan perjanjian itu, maka Spanyol harus
keluar dari wilayah Indonesia, dan wilayah Nusantara ini kemudian
sepenuhnya berada di bawah kekuasaan Portugis.
3) Penjajahan Belanda (1596-1942)
Armada dagang Belanda di bawah pimpinan Cornelis de Hourtman
pertama kali sampai ke kepulauan Nusantara pada tahun 1596 ketika
mereka berlabuh di Banten yang saat itu merupakan sebuah kerajaan
besar. Kedatangan Belanda ke tanah air ini pada mulanya adalah untuk
mencari barang-barang dagangan (rempah-rempah) yang akan dijual ke
pasar Eropa, seperti halnya Portugis, ternyata Belanda kemudian bukan
sekadar ingin berdagang biasa, melainkan ingin menguasai dan menjajah
Indonesia. Kedatangan Belanda 1596 itu sebagai awal penjajahan Belanda
di Indonesia yang berlangsung lebih kurang 350 tahun.
Dalam rangka mengurus kepentingan dagang dan agar tidak terjadi
persaingan di antara para pedagangnya sendiri, maka Belanda kemudian
mendirikan persekutuan dagang yang bernama VOC (Vereeningde Oost-
Indische Compagnie/Persatuan dagang India Timur), yang lebih dikenal
dengan sebutan Kompeni, yang dibantu oleh Pemerintah Belanda. VOC
inilah yang kemudian menguasai dan mengeksploitasi ekonomi di
Indonesia dari tahun 1602-1799. VOC ini selain memiliki kekuasaan
untuk memonopoli perdagangan, juga mereka memiliki kekuatan militer
untuk menghadapi perlawanan dan persaingan dagang.
Ketika terjadi perselisihan antara Pangeran Jayakarta dan Banten
dengan Belanda pada tahun 1619; kota Jayakarta dibakar oleh Belanda di
bawah pimpinan Jan Pieterzoon Coen. Pada tahun 1619 itu Belanda
kemudian membangun kota di atas puing-puing Jayakarta yang diberi
nama Batavia.
Kekuasaan Belanda atas Indonesia pada tahun 1799 diambil alih
oleh Pemerintah Belanda dari VOC. Hal itu karena VOC mengalami
kerugian yang besar yang menyebabkan ia bangkrut dan dibubarkan. Jadi
jika sebelumnya penjajahan Belanda atas Indonesia dilakukan oleh
sebuah perkumpulan dagang (VOC), maka sejak tahun 1799 secara resmi
dilakukan oleh Pemerintah Belanda.
Kajian IPS SD 4-181
Penjajahan Belanda atas Indonesia sempat diselingi oleh kekuasaan
penjajah Perancis (1807 – 1811) dan Inggris (1811 – 1816).
4) Penjajahan Perancis (1807-1811)
Perancis tidak pernah secara langsung datang dan menjajah
Indonesia. Penjajahan Perancis atas Indonesia dilakukan secara tidak
langsung. Hal ini berkaitan dengan kalahnya Belanda oleh Perancis dalam
peperangan di negaranya. Battafsche Republik (1799-1807) dihapuskan
oleh kaisar Perancis, Napoleon Bonaparte, dan diganti menjadi
Koningkrijk Holland (Kerajaan Belanda) di bawah kekuasaan adiknya
Napoleon Bonaparte, yaitu raja Loeis Napoleon.
Indonesia akhirnya menjadi bagian dari jajahan Koningkrijk
Holland, yang berarti secara tidak langsung menjadi jajahan Perancis.
Pada masa ini Gubernur Jenderal Daendles dikirim ke Indonesia.
5) Penjajahan Inggris (1811 - 1816)
Pada tahun 1811 armada Inggris menyerang Hindia Belanda dan
menaklukkan kota Batavia. Gubernur Jenderal Belanda Jansens menyerah
tanpa syarat kepada Inggris. Mulai saat itulah maka Indonesia jatuh ke
tangan kekuasaan penjajah Inggris. Kekuasaan pemerintah Inggris di
Indonesia dijalankan oleh Letnan Gubernur Thomas Stamford Raffles.
Penjajahan Inggris atas Indonesia tidak berlangsung lama, hanya
enam tahun (1811-1816). Hal ini karena adanya perjanjian Convention of
London: (1814) yang memutuskan untuk mengembalikan semua daerah
jajahan Belanda yang dikuasai Inggris ke pihak Belanda lagi. Peristiwa ini
berkaitan dengan kalahnya Napoleon Bonaparte, kaisar Perancis, dalam
pertempuran di Leipzing Inggris menyerahkan Indonesia kepada Belanda
kembali pada tahun 1816. Pada saat itu yang menjadi pemimpin Inggris di
Indonesia adalah Letnan Gubernur John Fendhal.
6) Penjajahan Belanda kedua (1816 - 1942)
Berdasarkan Convention of London tahun 1814 akhirnya Belanda
berkuasa kembali di Indonesia. Penjajahan dan eksploitasi manusia dan
sumberdaya alam Indonesia dimulai lagi oleh Pemerintah Belanda.
Berbagai sistem eksploitasi dilakukan oleh Belanda sejak saat itu. Ada
masa di mana Belanda melaksanakan Sistem Tanam Paksa, ada masa di
4-182 Unit 4
mana modal-modal swasta liberal masuk ke Indonesia, dan ada pula masa
penerapan Politik Etis.
Penjajahan Belanda pada periode kedua ini berlangsung kurang
lebih 26 tahun (1816-1942). Suatu masa yang lama. Penjajahan Belanda
berakhir ketika bala tentara Jepang menyerang ke Indonesia di bawah
pimpinan Jenderal Imamura. Tanpa perlawanan yang berarti akhirnya
Belanda menyerah kepada Jepang pada tanggal 10 Maret 1942. Pada saat
itu Belanda yang diwakili oleh Gubernur Jenderal Tjarda van
Starkenborgh Strohouwer dan Letnan Jenderal Ter Poorten menyerah
tanpa syarat kepada bala tentara Jepang di bawah pimpinan Jenderal
Imamura di Kalijati, Subang, Jawa Barat.
Dengan menyerahnya Belanda kepada Jepang, berarti berakhirlah
penjajahan Belanda yang jika dihitung dari tahun 1596 sampai 1942
lamanya sekitar tiga setengah abad. Kemudian dimulailah masa
penjajahan Jepang yang ternyata tidak kalah kejamnya dengan penjajahan
sebelumnya.
Kajian IPS SD 4-183
b. Penjajahan Jepang (1942 - 1945)
Kedatangan tentara Jepang ke Indonesia semula disambut gembira oleh
bangsa Indonesia, karena dianggap sebagai tentara pembebas yang akan
melepaskan rakyat Indonesia dari belenggu penjajahan Belanda. Jepang
dengan propagandanya menyatakan bahwa Jepang (Nippon) adalah saudara
tua, Pemimpin Asia, Pelindung Asia, dan untuk kemakmuran Asia. Pada
awalnya memang berhasil menarik simpati bangsa Indonesia. Namun pada
akhirnya ternyata Jepang pun melakukan penjajahan dan eksploitasi terhadap
bangsa Indonesia dan kekayaan tanah air Indonesia dengan cara yang sangat
kejam.
Masa Penjajahan Jepang ternyata tidak berlangsung lama, hanya selama
tiga setengah tahun. Walaupun waktunya singkat, namun masa penjajahan
Jepang telah membuat bangsa Indonesia sangat menderita. Penjajahan Jepang
berakhir ketika Jepang harus menyerah tanpa syarat kepada tentara Sekutu
pada tanggal 14 Agustus 1945, setelah secara berturut-turut Hiroshima dan
Nagasaki dijatuhi bom atom oleh Amerika Serikat pada tanggal 6 dan 9
Agustus 1945.
c. Penderitaan di Bawah Penjajahan
Penjajahan yang dialami bangsa Indonesia selama berabad-abad telah
mendatangkan berbagai penderitaan bagi bangsa Indonesia. Siapa pun
penjajahnya, baik Portugis, Spanyol, Belanda, Inggris, maupun Jepang, tetap
saja mereka memperlakukan bangsa Indonesia sebagai bangsa yang terjajah
dengan tanpa perikemanusiaan. Sebagai bangsa yang terjajah, maka tidak
ada lagi kemerdekaan, kebebasan dan kedaulatan dinikmati oleh bangsa
Indonesia. Yang dapat dirasakan hanyalah pemaksaan, penindasan,
eksploitasi tenaga manusia, eksploitasi kekayaan tanah air, yang semuanya
hanya untuk kepentingan bangsa penjajah. Keuntungan yang diperoleh
bangsa Indonesia dari penjajah hanya sedikit sekali dan tidak sebanding
dengan penderitaan yang dirasakan.
Ketika pertama kali bangsa Portugis menguasai Indonesia, maka
mulailah penderitaan itu. Portugis memonopoli perdagangan rempah-rempah
di Indonesia. Mereka selalu memaksakan keinginannya harus dengan jalan
kekerasan. Para pedagang Indonesia tidak lagi memiliki kebebasan dalam
berdagang. Dengan kelebihan/kekuatan persenjataan yang mereka miliki,
mereka menaklukan kerajaan-kerajaan yang tidak mau tunduk kepadanya.
4-184 Unit 4
Selama penjajahan Portugis banyaklah penderitaan yang dialami bangsa
Indonesia dalam bentuk pengorbanan harta benda dan jiwa.
Bergantinya penjajahan dari Portugis ke Belanda tidaklah bertambah
baik, bahkan bertambah buruk. Bahkan Belanda jauh lebih lama dalam
melakukan penjajahannya terhadap Indonesia, sehingga dengan demikian
deretan penderitaan bangsa Indonesia itu di bawah penjajahan Belanda
berlangsung lama, selama penjajahan itu berlangsung.
Ketika penjajahan Belanda dilakukan oleh VOC, maka VOC
menerapkan beberapa kebijakan yang sangat merugikan bangsa Indonesia,
yaitu sebagai berikut (Ismaun: 1986).
1) Sistem monopoli perdagangan (menguasai sendiri seluruh perdagangan
rempah-rempah).
2) Melaksanakan berbagai macam kerja rodi (kerja paksa tanpa upah)
kepada rakyat.
3) Mengadakan bermacam-macam pungutan pajak yang memberatkan
rakyat;
4) Wajib tanam kopi untuk perdagangan VOC.
5) Pelayaran Hongi atau kerja rodi untuk mendayung perahu kora-kora di
perairan Maluku.
6) Ekstripasi, yaitu penebangan tanaman pala dan cengkeh yang melanggar
peraturan monopoli.
7) Tanam Paksa, yaitu rakyat dipaksa untuk menanam tanaman tertentu
untuk keperluan ekspor VOC ke Eropa.
Pada zaman VOC rakyat Jawa yang paling banyak menderita. Rakyat,
khususnya petani, harus menyerahkan secara paksa hasil-hasil tanaman
untuk ekspor kepada Kompeni (VOC). Rakyat pun sering harus melakukan
pekerjaan-pekerjaan rodi yang memakan tenaga, dan waktu yang lama.
Banyak rakyat yang akhirnya kelaparan dan meninggal dunia. Penjajahan
atau imperialisme di bidang perdagangan yang dilaksanakan oleh VOC itu
sangat merugikan bangsa Indonesia yang mengalami kemiskinan,
penderitaan, dan kebodohan. Bangsa Indonesia benar-benar diperas tenaga
dan kekayaannya oleh VOC. Hasil pemerasan terhadap rakyat Indonesia
tersebut kemudian dibawa ke negeri Belanda untuk membangun negeri itu
dan mensejahterakan rakyatnya.
Sistem tanam paksa mewajibkan para petani di Jawa untuk menanam
tanaman-tanaman dagangan untuk diekspor ke pasaran dunia. Dalam sistem
tanam paksa ini rakyat di Jawa diharuskan membayar pajak mereka dalam
Kajian IPS SD 4-185
bentuk barang, yaitu hasil-hasil pertanian mereka, bukan dalam bentuk uang
seperti dalam sistem pajak tanah. Van den Bosch berpendapat bahwa sistem
ini dapat menaikkan tanaman dagangan yang bisa dikirim ke Belanda. Sistem
ini menurut dia juga dianggap menguntungkan rakyat, karena rakyat tidak
lagi harus membayar pajak tanah yang kadang jumlahnya sepertiga atau
setengah dari hasil pertaniannya.
Adapun ketentuan-ketentuan pokok dari sistem tanaman paksa sebagai
berikut.
1) Persetujuan-persetujuan akan diadakan dengan penduduk agar mereka
menyediakan sebagian dari tanahnya untuk penanaman tanaman
dagangan yang dapat dijual di pasaran Eropa.
2) Bagian dari tanah pertanian yang disediakan penduduk untuk tujuan ini
tidak boleh melebihi seperlima dari tanah pertanian yang dimiliki
penduduk desa.
3) Pekerjaan yang diperlukan untuk menanam tanaman dagangan tidak
boleh melebihi pekerjaan yang diperlukan untuk menanam padi.
4) Bagian dari tanah yang disediakan untuk menanam tanaman dagangan
dibebaskan dari pembayaran pajak tanah.
5) Tanaman dagangan yang dihasilkan di tanah-tanah yang disediakan, wajib
diserahkan kepada pemerintah Hindia Belanda; jika nilai hasil-hasil
tanaman dagangan yang ditaksir itu melebihi pajak tanah yang harus
dibayar rakyat, maka selisih positifnya harus diserahkan kepada rakyat.
6) Panen tanaman dagangan yang gagal harus dibebankan kepada
pemerintah, sedikit-dikitnya jika kegagalan ini tidak disebabkan oleh
kurang rajin atau ketekunan dari pihak rakyat.
7) Penduduk desa mengerjakan tanah-tanah mereka di bawah pengawasan
kepala-kepala mereka, sedangkan pegawai-pegawai Eropa hanya
membatasi diri pada pengawasan apakah membajak tanah, panen, dan
pengangkutan tanaman-tanaman berjalan dengan baik dan tepat pada
waktunya.
Jika diperhatikan ketentuan-ketentuan tanaman paksa di atas tidak ada
kesan sangat menekan rakyat. Namun ternyata dalam prakteknya ketentuan-
ketentuan tersebut tidak dilaksanakan dengan sebenarnya. Beberapa
ketentuan dilanggar dengan sengaja baik oleh para pegawai pemerintah
Hindia Belanda sendiri maupun oleh para pemimpin pribumi yang memang
mencari untung untuk kepentingan mereka sendiri. Akibat adanya
4-186 Unit 4
penyimpangan dari ketentuan resmi itulah yang menyebabkan tanaman paksa
sangat menyengsarakan rakyat Jawa.
2. Perjuangan Menuju Kemerdekaan
Sejak penjajah Barat pertama kali menginjakkan kakinya di tanah Nusantara
dan melakukan pemerasan, penindasan, dan perampasan kemerdekaan terhadap
rakyat Nusantara ini, maka sejak saat itu pula bangsa kita melakukan perlawanan
terhadap penjajah. Perlawanan terhadap penjajah ini adalah dalam upaya untuk
merebut kembali kemerdekaan yang direnggut oleh penjajah itu. Perjuangan
menentang penjajahan ini didasari satu prinsip bahwa kemerdekaan itu
merupakan hak setiap bangsa dan bahwa penjajahan merupakan sesuatu yang
tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan yang harus dihapuskan
dari muka bumi.
Perjuangan bangsa Indonesia menentang penjajahan dalam mencapai
kemerdekaan dapat dibagi ke dalam dua periode. Periode pertama adalah dimulai
dari perjuangan menentang Portugis sampai tahun 1908, yakni sampai masa
Kebangkitan Nasional. Periode kedua dimulai dari tahun 1908 yakni dari masa
Kebangkitan Nasional sampai Proklamasi Kemerdekaan 1945.
Pembagian periode perjuangan ini didasarkan pada sifat-sifat atau ciri-ciri
perjuangan yang antara kedua periode itu sangat berbeda satu sama lain.
a. Perjuangan Sebelum Kebangkitan Nasional (sebelum1908)
1) Perjuangan Melawan Penjajah Portugis
Perjuangan bangsa Indonesia terhadap penjajah ini hampir dilakukan
di seluruh wilayah Nusantara terutama di daerah-daerah yang menjadi
pusat-pusat kekuasaan penjajah. Perjuangan pertama menentang
penjajahan dilakukan bangsa Indonesia terhadap penjajah Portugis.
Perjuangan melawan Portugis ini dilakukan oleh rakyat Malaka, Johor,
Aceh, Maluku, Demak, dan Sunda Kelapa.
a) Perjuangan Rakyat Malaka
Pada tahun 1511 rakyat Malaka di bawah pimpinan Sultan Mahmud
Syah I melakukan perlawanan terhadap pendudukan Portugis.
Namun akhirnya Portugis dapat mendesak pasukan Malaka sehingga
mereka terpaksa menyingkir ke pulau Bintan. Malaka akhirnya jatuh
ke Portugis tahun 1511. Pada tahun 1526 pulau Bintan diserbu oleh
Portugis. Sultan Mahmud Syah I kemudian lari ke Kampar hingga
wafatnya pada tahun 1528.
Kajian IPS SD 4-187
b) Perjuangan Rakyat Johor
Di bawah pimpinan Alauddin Ri’ayat Syah II, putra dari Sultan
Mahmud Syah I, rakyat Johor melakukan perlawanan terhadap
Portugis mulai tahun 1530. Perjuangan ini kemudian dilanjutkan
oleh Abdul Jalil Syah 1 (1580-1597) yang dapat menangkis serangan
Portugis.
c) Perjuangan Rakyat Demak
Di bawah pimpinan Dipati Unus pasukan Demak (Jawa Tengah)
pada tahun 1512-1523 melakukan perlawanan terhadap Portugis.
Dengan dibantu oleh armada Aceh, Palembang, dan Bintan. Dipati
Unus berusaha merebut kembali Malaka dari kekuasaan Portugis,
namun tidak berhasil.
d) Perjuangan Rakyat Maluku
Ketika Portugis berhasil menaklukkan Malaka pada tahun 1511,
Portugis kemudian menuju ke Maluku Utara, sebagai pusat
penghasil rempah-rempah. Pada tahun 1912 Portugis mengadakan
hubungan dagang dengan Sultan Hairun dari Ternate. Sikap Portugis
yang kemudian ternyata berusaha memonopoli perdagangan,
memeras dan menindas rakyat, dan juga melakukan penyebaran
Agama Kristen secara paksa kepada penduduk Maluku Utara
mendorong rakyat Maluku melakukan perlawanan. Di bawah
pimpinan Sultan Hairun rakyat Ternate melakukan perlawanan
terhadap Portugis mulai tahun 1550. Dengan dalih untuk
mengadakan perundingan damai, Portugis menipu dan membunuh
Sultan Hairun, sehingga membuat rakyat Ternate semakin marah.
Perjuangan rakyat Ternate ini kemudian diteruskan oleh Sultan
Baabullah, putra Sultan Hairun. Di bawah pimpinan Sultan
Baabullah, rakyat Ternate, Tidore, dan Halmahera bersatu-padu
melawan Portugis pada tahun 1570-1575. Pada tanggal 28 Desember
1577 rakyat Ternate berhasil mengusir Portugis dari Ternate.
e) Perjuangan Rakyat Sunda Kelapa
Fatahillah atau Faletehan seorang ulama dari Demak yang bertugas
menyebarkan agama Islam di Jawa Barat memimpin rakyat untuk
melakukan perlawanan terhadap Portugis. Pada tahun 1527 pasukan
Fatahillah menyerang orang-orang Portugis di Sunda Kelapa dan
berhasil mengalahkannya. Portugis akhirnya terusir kembali ke
Malaka. Nama Sunda Kelapa oleh Fatahillah kemudian diganti
4-188 Unit 4
dengan nama Jayakarta (disingkat menjadi Jakarta), yang berarti
kemenangan akhir. Setelah kemenangan itu, kemudian kerajaan
Banten berdiri.
2) Perjuangan Menentang Penjajah Belanda
Perjuangan bangsa menentang penjajahan Belanda dengan
menggunakan kekerasan senjata sudah dimulai sejak awal abad ke tujuh
belas, abad ke sembilan belas, dan sampai awal abad kedua puluh.
Perjuangan ini terjadi di mana-mana di seluruh wilayah Nusantara yang
diduduki oleh Belanda. Perjuangan menentang Belanda pada abad ke
enam belas antara lain dilakukan oleh Sultan Agung dari Mataram (1613-
1645), Sultan Hasanuddin dari Kerajaan Goa, Sulawesi Selatan (sampai
tahun 1667), Sultan Ageng Tirtayasa (1684), Sultan Iskandar Muda dari
Aceh (1635), Untung Suropati dan Trunojoyo (1670), lbnu Iskandar dari
Minangkabau (1680).
Sementara itu mereka yang berjuang pada abad ke sembilan belas
antara lain: Pattimura dari Maluku (1817), Pangeran Diponegoro dari
Jawa (1825 -1830), Imam Bonjol dari Minangkabau (1822-1837), Sultan
Badaruddin dari Palembang (1817), Pangeran Antasari dari Kalimantan
(1860), Jelantik dari Bali (1850), Anak Agung Made dari Lombok (1895),
Teuku Umar, Teuku Cik Ditiro, Cut Nyak Din dari Aceh (1873-1904),
dan Si Singamangaraja dari Batak (1900).
Perjuangan menentang penjajah Belanda secara gagah berani
dilakukan oleh rakyat di berbagai daerah di Indonesia. Perjuangan itu
memang telah membawa kerugian besar bagi pihak penjajah Belanda,
namun juga membawa pengorbanan harta benda dan jiwa yang sangat
besar pula dari bangsa Indonesia. Meskipun perjuangan dengan
peperangan bersenjata dilakukan di mana-mana dan dalam rentang waktu
yang sangat lama, namun sampai awal abad ke dua puluh Belanda tidak
dapat terusir dari tanah air Indonesia.
Kegagalan perjuangan dengan kekerasan senjata oleh para pahlawan
bangsa baik ketika melawan Portugis maupun Belanda seperti yang telah
dijelaskan di atas, adalah karena ada beberapa kelemahan dari perjuangan
bangsa Indonesia sendiri. Kelemahan-kelemahan tersebut adalah sebagai
berikut:
a) Perjuangan bersifat lokal atau kedaerahan. Artinya bahwa perjuangan
yang dilakukan itu terbatas pada daerah tertentu saja. Tidak ada
koordinasi satu sama lain antara para pejuang di satu daerah dengan
Kajian IPS SD 4-189
daerah lainnya. Misalnya Pangeran Diponegoro berjuang di daerah
Yogyakarta dan sekitarnya saja. Imam Bonjol hanya berjuang di
daerah Minangkabau. Tidak ada kerja sama antara daerah dalam
menentang penjajah.
b) Perlawanan terhadap penjajah dilakukan secara sporadis dan tidak
dalam waktu yang bersamaan. Sebagai akibatnya kekuatan penjajah
lebih terkonsentrasikan untuk menghadapi satu perlawanan saja. Jadi
penjajah dapat dengan mudah memadamkan perlawanan itu satu demi
satu.
c) Perjuangan pada umumnya dipimpin oleh pemimpin yang
kharismatik. Ketika pemimpin ini meninggal dunia atau diasingkan
penjajah, maka perjuangan pun berhenti karena tidak ada yang
melanjutkannya.
d) Perjuangan menentang penjajah sebelum masa 1908 dilakukan
dengan kekerasan senjata. Dalam hal persenjataan pihak penjajah jauh
lebih modern. Persenjataan penjajah sudah menggunakan senjata api,
sementara para pejuang Indonesia lebih banyak menggunakan senjata
tradisional.
e) Para pejuang dapat diadu domba oleh pihak penjajah, sehingga
perselisihan sering terjadi antarpemimpin Indonesia sendiri. Penjajah
Belanda memang lihai menerapkan politik devide et impera, yakni
politik memecah belah bangsa Indonesia.
Beberapa kelemahan ini menjadi pelajaran yang berarti bagi
bangsa Indonesia dalam menentukan strategi perjuangan dalam masa
berikutnya. Bangsa Indonesia sadar bahwa kekuatan penjajah yang
terorganisasi dengan baik tidak dapat dengan mudah ditaklukkan oleh
perjuangan yang bersifat lokal dan tidak terorganisasi dengan baik.
Oleh karena itu perlu dicari strategi perjuangan yang baru yang lebih
terorganisasi dan lebih modern.
b. Perjuangan Setelah Kebangkitan Nasional (1908)
Tahun 1908 merupakan periode pembatas dari dua tipe strategi
perjuangan yang berbeda dalam menentang penjajah. Tahun 1908, tepatnya
tanggal 20 Mei 1908, merupakan tanggal lahirnya Boedi Oetomo, sebuah
organisasi sosial pertama di Indonesia. Tanggal kelahiran Boedi Oetomo ini
dianggap sebagai tonggak dimulainya Kebangkitan Nasional, karena
4-190 Unit 4
menandai lahirnya sebuah strategi perjuangan yang baru dan berbeda dari
strategi perjuangan sebelumnya.
Sejak tahun 1908 perjuangan bangsa Indonesia menentang penjajah
memiliki ciri-ciri sebagai berikut.
1) Perjuangan dilakukan dengan menggunakan organisasi, tidak dengan
kekerasan senjata lagi.
2) Para pemimpin atau penggerak perjuangan terutama berasal dari kaum
terpelajar atau intelektual, bukan dari pihak raja atau sultan.
3) Perjuangan tidak lagi bersifat kedaerahan. Rasa persatuan dan kebangsaan
sudah mulai tumbuh.
Pada awal abad ke dua puluh tersebut memang telah tumbuh kesadaran
kebangsaan pada bangsa Indonesia, khususnya di kalangan para pelajar.
Tumbuhnya kesadaran kebangsaan ini menurut Ismaun (1986:42) terutama
dipercepat oleh faktor-faktor berikut.
1) Perlawanan bangsa Filipina terhadap bangsa Spanyol pada tahun 1898, di
bawah pimpinan Joze Rizal.
2) Kemenangan Jepang atas Rusia dalam perang tahun 1905.
3) Kegiatan Partai Kongres di India pada tahun 1885 dalam menentang
penjajahan Inggris.
4) Bangkitnya Kemal Pasha di Turki pada tahun 1881.
5) Keberhasilan dr. Sun Yat Sen dalam mendirikan Republik Cina pada
tahun 1911.
6) Pecahnya Perang Dunia 1 (1914 - 1918) memberikan pengaruh besar atas
kebangkitan nasional Indonesia.
7) Didirikannya Volksraad (DPR) oleh Belanda pada tahun 1918.
Sejak diprakarsai oleh Boedi Oetomo pada tahun 1908, maka di
Indonesia kemudian berdiri beberapa organisasi, yang bercorak sosial-
budaya, politik, maupun keagamaan. Organisasi-organisasi tersebut ada yang
secara terang-terangan melakukan gerakan perjuangan politik menentang
Belanda dan ada pula yang tidak. Dalam penjelasan berikut akan diuraikan
beberapa organisasi yang menonjol setelah masa Kebangkitan Nasional 1908.
1) Budi Oetomo
Kelahiran Boedi Oetomo tidak bisa lepas dari peran dr. Mas
Ngabehi Wahidin Sudirohusodo. Dr. Wahidin sebelumnya memulai
kampanye hendak meningkatkan martabat rakyat, antara lain dengan
cara membentuk dana pelajar. Kampanye dr. Wahidin ini sangat
Kajian IPS SD 4-191
menarik Sutomo, pelajar STOVIA (sekolah kedokteran). Cita-cita untuk
meningkatkan kedudukan dan martabat rakyat itu sebenarnya sudah ada
pada para pelajar STOVIA. karena itu kampanye dr. Wahidin
mendorong dan memberikan semangat bagi cita-cita tersebut. Akhirnya
pada tanggal 20 Mei 1908 para pelajar STOVIA di Jakarta mendirikan
organisasi yang diberi nama Boedi Oetomo yang diangkat sebagai
ketuanya adalah Sutomo.
Boedi Oetomo pada mulanya merupakan organisasi pelajar, yang
jangkauannya terbatas pada penduduk Jawa, Madura dan baru kemudian
meluas ke penduduk Hindia Belanda seluruhnya. Kemudian Boedi
Oetomo dapat diterima di kalangan cendekiawan dan priyayi Jawa,
sehingga ia bukan organisasi pelajar lagi. Pada akhirnya tahun 1909
Budi Oetomo telah mempunyai cabang di 40 tempat dengan jumlah
anggota lebih kurang 10.000 orang.
Karena Boedi Oetomo tidak pernah mendapat dukungan massa,
kedudukannya secara politik kurang begitu penting. Namun suatu hal
yang penting dari Boedi Oetomo adalah bahwa di dalam tubuhnya telah
ada benih semangat nasional yang pertama dan karena itu ia dapat
dipandang sebagai induk Pergerakan Nasional, yang kemudian muncul
di dalam tubuh Sarekat Islam dan Indische Partij (Poesponegoro,
1993:183).
2) Sarekat Islam
Sarekat Islam semua bernama Sarekat Dagang Islam yang didirikan
pada tahun 1911 di Solo oleh Haji Samanhudi. Latar belakang ekonomis
organisasi ini adalah mengadakan perlawanan terhadap para pedagang
Cina dan juga untuk menentang semua penghinaan terhadap rakyat
Bumiputera. Sarekat Islam juga lahir untuk menentang politik
kristenisasi dan melakukan perlawanan terhadap kecurangan para
pejabat Eropa dan Bumiputra. Inti utama perlawanan Sarekat Islam juga
ditujukan terhadap setiap bentuk penindasan dan kesombongan rasial.
Gerakan Sarekat Islam ternyata bisa berhasil menembus sampai
lapisan bawah masyarakat. Gerakannya secara berani memperjuangkan
kebenaran dan keadilan terhadap penindasan penjajah kepada pihak
Indonesia. Sarekat Islam lebih revolusioner dalam melakukan
gerakannya dibandingkan dengan Boedi Petomo, sehingga Sarekat
Islam secara cepat dapat menarik massa. Sarekat Islam merupakan
4-192 Unit 4
organisasi massa yang pertama di Indonesia yang antara tahun 1917 -
1920 sangat terasa pengaruhnya di dalam politik Indonesia. Tokoh-
tokoh Penggerak Sarekat Islam yang terkenal adalah Haji Oemar Said
Tjokroaminoto, Haji Agus Salim, dan Suryopranoto
3) Indische Partij
Indische Partij didirikan pada tanggal 25 Desember 1912.
Pendirinya adalah Douwes Dekker (seorang Indo) yang kemudian
terkenal dengan namanya Danudirdja Setyabudhi. Tokoh terkenal
Iridische Partij lainnya adalah dr. Tjipto Mangunkusumo dan Suwardi
Suryaningrat.
Organisasi ini seratus persen bercorak politik dengan gagasannya
yang revolusioner nasional. Gerakannya yang bersifat revolusioner
yang menuju ke Indonesia merdeka ini banyak menarik massa.
Indische Partij berpijak pada asas nasionalisme yang mencita-
citakan Indonesia merdeka. Faham nasionalismenya saat itu dikenal
dengan istilah Indische Nationalisme. Oleh karena dasar perjuangannya
yang tegas, Indische Partij dapat dikatakan sebagai partai politik yang
pertama di Indonesia. Gerakan Indische Partij yang bersifat radikal
mendorong pemerintah Hindia Belanda untuk bersikap tegas
terhadapnya. Gubernur Jenderal Belanda menolak memberi ijin badan
hukum bagi Indische Partij karena organisasi ini berdasarkan politik dan
mengancam hendak merusak keamanan umum. Indische Partij
dianggap sebagai organisasi terlarang.
Karena tokoh-tokoh Indische Partij dianggap berbahaya oleh
Belanda, maka mereka kemudian mendapat hukuman buangan. Pada
bulan Agustus 1913 Douwes Dekker, Tjipto Mangunkusunio, Suwardi
Suryaningrat dibuang ke negeri Belanda. Kepergian ketiga tokoh
tersebut menyebabkan kegiatan Indische Partij makin lama makin
menurun. Indische Partij kemudian berganti nama menjadi Partai
Insulinde, namun tetap tidak pernah mempunyai pengaruh lagi terhadap
rakyat, sekalipun Douwes Dekker sudah kembali lagi pada tahun 1918.
4) Gerakan Pemuda
Gerakan pemuda sebenarnya sudah mulai tanggal 20 Mei 1908
dengan mendirikan Boedi Oetomo, namun kemudian organisasi ini
dalam perkembangannya lebih didominasi oleh golongan tua, sehingga
para pemudanya banyak yang tidak puas dan keluar. Gerakan pemuda
Kajian IPS SD 4-193
yang sesungguhnya adalah Tri Koro Darmo yang didirikan di Jakarta
pada tanggal 7 Maret 1915 oleh dr. R. Satiman Wiryosandjojo,
Kadarman, dan Sunardi. Tri Koro Darmo berarti tiga tujuan mulia: sakti,
budhi, bakti. Tujuan perkumpulan ini adalah mencapai Jawa Raya
dengan memperkokoh rasa persatuan antara pemuda Jawa, Sunda,
Madura, Bali dan Lombok.
Perkumpulan ini mempunyai azas sebagai berikut.
a) Menimbulkan pertalian antara murid-murid Bumiputra pada sekolah
menengah, dan kursus-kursus perguruan kejuruan dan sekolah
rakyat.
b) Menambah pengetahuan umum bagi anggota-anggotanya.
c) Membangkitkan dan mempertajam perasaan buat segala bahasa dan
budaya Indonesia.
Pada Kongres di Solo ditetapkan bahwa mulai tanggal 12 Juni 1918
Tri Koro Darmo berganti nama menjadi Jong Java. Dalam anggaran
dasarnya tahun 1920 ditetapkan bahwa Jong Java bertujuan mendidik
para anggotanya supaya kelak dapat memberikan tenaganya untuk
pembangunan Jawa Raya dengan jalan mempererat persatuan,
menambah pengetahuan anggota serta berusaha menimbulkan cinta akan
budaya sendiri. Gerakan Pemuda Indonesia tidak hanya ada di dalam
negeri saja, tetapi juga di luar negeri seperti Eropa dan negara-negara
Arab.
Organisasi Pemuda Indonesia di luar negeri yang paling terkenal
adalah Perhimpunan Indonesia yang berpusat di Belanda. Perhimpunan
Indonesia ini mempunyai peranan dalam mendorong perjuangan bangsa
dalam menyampaikan informasi ke dunia luar tentang perjuangan rakyat
Indonesia. Perhimpunan Pemuda ini gerakannya ke arah politik
terutama ketika dipimpin oleh Muhamad Hatta dan A. Subardjo.
5) Partai Nasional Indonesia
Partai Nasional Indonesia (semula namanya Perserikatan Nasional
Indonesia) didasari oleh gagasan nasionalisme modern yang gerakannya
bercorak nasional murni dan bersifat radikal. PNI didirikan pada tanggal
4 Juli 1927 atas inisiatif Ir. Sukarno dan kawan-kawan yang tergabung
dalam Algemeene Studie Club.
Dalam anggaran dasarnya disebutkan bahwa tujuan PNI adalah
bekerja untuk kemerdekaan Indonesia. Tujuan ini akan dicapai dengan
4-194 Unit 4
azas percaya pada diri sendiri. Dengan azasnya ini PNI bersikap
nonkooperatif, artinya tidak mau bekerja sama atau ikut serta dengan
dewan-dewan bentukan Belanda. Dalam rapat-rapatnya PNI selalu
mencita-citakan persatuan bangsa Indonesia. Cita-cita persatuan ini
tercapai dalam rapat tanggal 17-18 Desember 1927 di Bandung yang
dihadiri oleh PNI, Boedi Oetomo, Partai Sarekat Islam, Pasundan,
Kaum Betawi, Soematranenbond, Indonesische Studieclub, dan
Algeemene Studieclub. Rapat ini sepakat mendirikan suatu federasi
yaitu Permufakatan Perhimpunan-Perhimpunan Politik Kebangsaan
Indonesia (PPPKI).
Dalam Kongres PNI pertama 27-30 Mei di Surabaya Ir. Sukarno
terpilih sebagai Ketua Pengurus Besar PNI. Cita-cita PNI untuk
menggalang persatuan bukan hanya mempengaruhi pikiran organisasi-
organisasi politik lainnya, melainkan juga berpengaruh positif pada
organisasi pemuda yang kemudian mengadakan Sumpah Pemuda, dan
organisasi persatuan wanita yang kemudian membentuk Perserikatan
Perempuan Indonesia. Sikap PNI yang tegas dan nonkooperatif serta
memperjuangkan persatuan dan kemerdekaan dengan cepat dapat
menarik massa. Pengaruh Ir. Sukarno sebagai pemimpin PNI dan
pemimpin Indonesia telah meluas dan meresap di seluruh Indonesia dan
dalam seluruh lapisan masyarakat.
Kemajuan besar PNI dalam membawa rakyat untuk
memperjuangkan kemerdekaan membuat pemerintah kolonial Belanda
merasa cemas menghadapi PNI. Akhirnya pemerintah kolonial Belanda
bertindak keras dengan menangkapi para tokoh dan anggota PNI pada
tanggal 29 Desember 1929. Empat tokoh PNI yaitu Ir. Sukarno, Gatot
Mangkoepradja, Markoen Soemardiredja, dan Supriadinata dijatuhi
hukuman penjara oleh pengadilan kolonial pada tanggal 22 Desember
1930.
Kajian IPS SD 4-195
6) Fraksi Nasional
Fraksi Nasional di dalam Volksraad (Dewan Perwakilan Rakyat
masa pemerintahan kolonial) didirikan tanggal 27 Januari 1930 di
Jakarta beranggotakan 10 orang anggota Volksraad, yaitu wakil-wakil
dari daerah-daerah Jawa, Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan. Yang
ditunjuk menjadi ketuanya adalah Moh. Husni Thamrin.
Fraksi Nasional mempunyai tujuan untuk menjamin adanya
kemerdekaan nasional yakni .
a) Mengusahakan perubahan-perubahan ketatanegaraan.
b) Berusaha menghapuskan perbedaan-perbedaan politik, ekonomi,
dan intelektual sebagai antithese colonial.
c) Mengusahakan kedua hal tersebut di atas dengan cara-cara yang
tidak bertentangan dengan hukum.
c. Menjelang Proklamasi Kemerdekaan
Ketika Belanda menyerah tanpa syarat kepada Jepang pada tanggal 8
Maret 1942, maka berakhirlah masa pemerintahan Hindia Belanda di
Indonesia. Sebagai penggantinya adalah kekuatan Kemaharajaan Jepang.
Kedatangan Jepang ke Indonesia disambut baik oleh rakyat Indonesia karena
berharap dapat melepaskan diri dari penderitaan yang berkepanjangan.
Bahkan tokoh-tokoh pergerakan politik seperti Ir. Sukarno dan Drs.
Mohammad Hatta bersedia melakukan kerja sama (kooperatif) dengan pihak
pemerintah pendudukan Jepang, padahal pada masa Hindia Belanda beliau
berdua tidak mau bekerja sama dengan pemerintah Belanda (nonkooperatif).
Faktor yang mendorong rakyat mau bekerja sama dengan Jepang
antara lain karena Jepang yang kuat diharapkan dapat membantu Indonesia
yang lemah, faktor lain yang menyebabkan rasa simpati rakyat Indonesia
kepada Jepang adalah sikap keras kepala Pemerintah Hindia Belanda
menjelang akhir masa kekuasaannya yang tidak memberikan harapan
kemerdekaan kepada para pejuang pergerakan nasional.
Keinginan bangsa Indonesia untuk merdeka memang memuncak: pada
tahun 1945 itu, terutama disebabkan oleh dorongan kaum muda yang tidak
sabar ingin agar Indonesia segera merdeka. Baik golongan muda maupun
golongan tua sama-sama berpendapat bahwa kemerdekaan Indonesia harus
segera diproklamasikan, namun caranya yang berbeda. Golongan tua pada
umumnya menginginkan proklamasi kemerdekaan itu tanpa pertumpahan
darah. dan tetap bekerja sama dengan Jepang. Oleh karena itu golongan tua
4-196 Unit 4
sangat mengharapkan peran PPKI. Sementara itu golongan muda
menginginkan kemerdekaan itu tidak ada pengaruh sama sekali dari
Jepang.
Ketika Ir. Sukarno dan Drs. Mohammad Hatta kembali ke Jakarta dari
Dalat tanggal 14 Agustus 1945 dan sesudah mendengar berita penyerahan
Jepang kepada Sekutu, mereka segera didesak oleh para pemuda untuk
segera memproklamasikan kemerdekaan Indonesia. Sukarno dan Moh.
Hatta menginginkan masalah proklamasi kemerdekaan itu dibicarakan dulu
dalam rapat dengan anggota PPKI. Sementara itu para pemuda merasa
keberatan proklamasi kemerdekaan itu melibatkan PPKI, karena para
pemuda menganggap bahwa PPKI itu adalah bentukan Jepang, sehingga
nanti kemerdekaan Indonesia seolah-olah hadiah dari Jepang Para pemuda
mendesak Ir. Sukarno untuk memproklamasikan kemerdekaan pada tanggal
16 Agustus 1945, namun ditolak oleh Ir. Sukarno. Baru pada keesokan
harinya, tanggal 17 Agustus 1945 pukul 10.00, bertempat di Jalan
Pengangsaan Timur No 56, Teks Proklamasi Kemerdekaan itu dibacakan
oleh Ir. Sukarno dengan disaksikan oleh para tokoh pejuang kemerdekaan.
Dengan dibacakannya teks proklamasi kemerdekaan itu, maka berarti
bangsa Indonesia telah menyatakan diri sebagai bangsa yang merdeka dan
berdaulat dan lepas dari belenggu penjajahan. Berkat rahmat Allah yang
Maha Kuasa dan hasil perjuangan bangsa Indonesia selama berabad-abad
yang harus ditebus dengan pengorbanan kemerdekaan yang
didambakannya bangsa Indonesia memang bangsa yang mencintai
perdamaian, namun lebih mencintai kemerdekaan.
Kajian IPS SD 4-197
Latihan
Untuk memperdalam pemahaman Anda mengenai materi Subunit 2
mengenai perjuangan Indonesia dalam mencapai dan mempertahankan kemerdekaan
di atas, silahkan Anda mengerjakan latihan berikut ini.
1. Jelaskan faktor-faktor yang mendorong Belanda untuk menemukan jalan
pelayaran ke Indonesia?
2. Jelaskan dengan singkat faktor apa saja yang mendorong timbulnya penjajahan
dunia oleh bangsa Portugis dan Spanyol?
3. Mengapa Budi Utomo dijadikan sebagai awal kelahiran pergerakan nasional?
4. Bagaimana peran organisasi pemuda dalam usaha mewujudkan persatuan bangsa
Indonesia?
5. Bagaimana kondisi perjuangan bangsa Indonesia pada masa pendudukan Jepang?
Rambu-Rambu Jawaban Latihan
Persoalan yang tercantum pada latihan di atas, tidak disediakan petunjuk
jawabannya. Anda harus menggali jawaban sendiri melalui diskusi dengan sesama
mahasiswa, dalam kelompok kecil untuk memperoleh jawaban atas persoalan-
persoalan di atas, dan dimantapkan dengan dosen kunjungan Anda!
Anda dipersilahkan melakukannya.
4-198 Unit 4
Rangkuman
Indonesia dijajah disebabkan oleh beberapa faktor yang apabila dikelompokkan
ada dua faktor, yakni faktor intern dan faktor ekstern. Faktor ekstern kedatangan
Portugis di Asia Tenggara khususnya di Indonesia berkaitan erat dengan hal-hal yang
terjadi di Eropa antara lain jatuhnya Constantinopel ke tangan Turki, berkembangnya
paham Renaisance, kemajuan-kemajuan di bidang teknologi dan terjadinya
perjanjian Tordesilas oleh Paus Alexander VI di Roma.
Kehadiran Portugis di Indonesia kemudian secara berurut-turut disusul oleh
Spanyol, Inggris, Belanda dan Jepang. Pada dasarnya bangsa yang menjajah
Indonesia memiliki karakteristik yang sama yaitu ingin menguasai dan menindas
rakyat melalui monopoli perdagangan, pungutan pajak, kerja rodi/kerja paksa dan
lain-lain.
Di antara bangsa-bangsa di atas, Belandalah yang paling lama menjajah
Indonesia hampir 350 tahun. Kedatangan bangsa Belanda di Indonesia ada
hubungannya dengan perang delapan puluh tahun di negerinya. Pada waktu itu
Belanda berusaha keras untuk mencapai Indonesia sebagai sumber rempah-rempah
yang pada saat itu komoditi ini harganya mahal dan sangat menguntungkan. Pada
tahun 1596 Cornelis de Houtman dan anak buahnya mendarat di Banten. Kejadian ini
disusul oleh para pedagang Belanda yang datang langsung ke Indonesia sehingga
terjadi persaingan di antara pedagang Belanda, akhirnya dibentuklah VOC dengan
hak dan kewajiban yang melampaui statusnya sebagai badan dagang.
Reaksi segera timbul di mana-mana di seluruh Indonesia seperti di Maluku:
Hitu (Kakiali), Ternate (Saidi), Tidore (Nuku) di Jawa: Mataram (Sultan Agung) di
Banjar, Gowa (Sultan Hasanudin); perlawanan Trunojoyo, Untung Suropati dan
pergolakan di Mataram seiring dengan Perang Suksesi yang melahirkan terpecahnya
Mataram menjadi kerajaan Surakarta, Yogyakarta dan Mangkunegaran.
Dapat dimaklumi jika akhirnya VOC harus memikul beban biaya yang sangat
berat, sementara lawan-lawannya seperti Inggris dan Perancis semakin kuat,
sedangkan di tubuh VOC sendiri telah berkembang penyakit korupsi yang semakin
melemahkan kedudukan VOC. Akhirnya pada tanggal 31 Desember 1799, VOC
dibubarkan.
Selepas penjajahan Inggris 1811-1816, Belanda menjalankan beberapa
perubahan sistem pemerintahannya, maka dilaksanakannya tanam paksa yang sangat
memberatkan kehidupan rakyat saat itu, sehingga menimbulkan perlawanan rakyat
seperti Patimura, Imam Bonjol, Sisingamangaraja XII, Pangeran Diponegoro dan
lain-lain.
Kajian IPS SD 4-199
Demikianlah akhirnya kita masuk ke dalam abad 20, dengan bekal pengalaman
pahit yang kemudian dijadikan cermin bagi perjuangan pergerakan nasional. Karena
kearifan belajar dari pengalaman sejarahlah, maka perjuangan pergerakan nasional
akhirnya berhasil mewujudkan cita-cita bangsa yakni kemerdekaan Indonesia.
Pergerakan Nasional Indonesia ditandai oleh lahirnya organisasi yang bersifat
kedaerahan dan nasional. Budi Utomolah pelopor lahirnya organisasi di Indonesia.
Budi Utomo lahir untuk memperjuangkan nasib rakyat dan bangsa Indonesia yang
hidup dalam keterbelakangan disejajarkan dengan bangsa lain yang telah maju.
Setelah Budi Utomo lahir disusul oleh organisasi politik dan kemasyarakatan yang
memiliki karakteristik masing-masing dalam mengembangkan organisasinya, namun
pada dasarnya semua organisasi yang lahir pada saat itu memiliki tujuan yang sama
yakni mencapai Indonesia merdeka.
Persamaan tujuan inilah yang menjadi benang merah di antara partai-partai
politik, seperti; Sarekat Islam, Indische Party, Perhimpunan Indonesia, Partai
Nasional Indonesia Parindra dan Gapi. Namun pada masa pendudukan Jepang semua
partai politik ini dipetieskan dan diganti dengan organisasi yang dibuat dan
dikendalikan oleh pemerintah Jepang sendiri.
4-200 Unit 4
Tes Formatif 2
Pilihlah satu jawaban yang paling tepat
1. Perhatian Inggris mulai tertarik ke Asia Tenggara sejak…
A. terbitnya buku Intinerario dari Jan Huygen van Linschoten
B. dibentuknya EIC
C. pelayaran Thomas Cavendish mengikuti rute Magelhaen
D. pelayaran keliling dunia oleh F. Drake sampai ke Ternate
2. Hal-hal yang mendorong dilakukannya penjelajahan samudra oleh Portugis ke
Asia Tenggara adalah, kecuali….
A. semangat menguasai dunia
B. terputusnya hubungan dagang antara Barat dengan timur akibat jatuhnya
Constantinopel ke tangan Turki
C. jatuhnya Lisabon ke tangan Spanyol dalam suasana perang delapan puluh
tahun di Eropa
D. penguasaan dan kemampuan orang Portugis dalam hal angkutan laut
3. Latar belakang pelaksanaan tanam paksa, kecuali….
A. perusahaan pelayaran Belanda mengalami kerugian sehingga gagal dalam
menjalankan tugas membangun perekonomian Belanda
B. perekonomian rakyat Jawa Sunda melemah
C. tindakan pemerintah jajahan gagal menghasilkan keuntungan bagi negara
Induk
D. anggaran belanja Belanda mengalami deposit akibat perang Diponegoro
4. Sumpah pemuda dihasilkan dalam peristiwa di bawah ini, yakni….
A. Kongres pemuda I tahun 1928
B. Kongres pemuda II tahun 1928
C. Kongres pemuda I tahun 1926
D. Kongres pemuda II tahun 1926
Kajian IPS SD 4-201
5. Pengaruh yang paling menonjol dari lahirnya pergerakan kedaerahan terhadap
kehidupan politik bangsa Indonesia adalah….
A. menghambat tumbuhnya rasa persatuan
B. menumbuhkan kesadaran bahwa pergerakan kedaerahan tidak
menguntungkan perjuangan
C. timbulnya usaha untuk menjatuhkan semua organisasi kedaerahan
D. menumbuhkan persaingan di antara pergerakan kedaerahan
Cocokkanlah jawaban Anda dengan Kunci Jawaban Tes Formatif 2 yang
terdapat di bagian akhir unit ini, hitunglah jawaban yang benar, kemudian gunakan
rumus berikut untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda terhadap materi Subunit
2.
Tingkat penguasaan =
Konversi penguasaan :
Jumlah Jawaban Yang Benar
x 100%
5
90 -100% : baik sekali
80 - 89% : baik
70 – 79% : cukup
 70% : kurang
Apabila mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih, Anda dapat meneruskan
dengan Unit 5. Bagus! Jika masih di bawah 80%, Anda harus mengulangi materi
Subunit 2 , terutama bagian yang belum Anda kuasai.
4-202 Unit 4
Daftar Pustaka
Abduh Muhammad, dkk, (1982/1983). Sejarah Perlawanan terhadap Imperialisme
dan Kolonialisme di Sumatera Barat, Depdikbud.
Ali R. Moh, (1961). Pengantar Ilmu Sejarah Indonesia, Jakarta, Baratha.
Ahmad Ya, dkk, (1982/1983). Sejarah Perlawanan Terhadap Imperialisme dan
Kolonialisme di Kalimantan Barat, Depdikbud
Asmito., 1988, Sejarah kebudayaan Indonesia, Jakarta: Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan.
Atmowiloto Arswendo, (1986). Pengkhianatan G 30 S/PKI, Jakarta, Sinar harapan.
Heru Sukardi, dkk, 1982/1983, Sejarah Perlawanan terhadap Imperialisme dan
Kolonialisme di Jawa Timur, Depdikbud.
Idris Z.H. 1983, Sejarah untuk SMA, Jakarta, Penerbit Mutiara.
Kartodirdjo Sartono, (1975). Sejarah Pergerakan Nasional Indonesia Jilid 3,
Jakarta, Depdikbud.
(1975). Sejarah Pergerakan nasional Indonesia Jilid 4,
Jakarta, Depdikbud
(1982). Pemikiran dan Perkembangan Historiografi
Indonesia, Jakarta, Gramedia.
Koentjaraningrat, 1983, Kebudayaan, Mentalitas dan Pembangunan, Jakarta:
Gramedia.
1990, Pengantar limit Antropologi, Jakarta: Rineka Cipta.
Kajian IPS SD 4-203
Malik Adam, (1982). Riwayat Proklamasi 17 Agustus 1945. Jakarta: Wijaya.
Martamin Margani, dkk(1983). Sejarah Perlawanan Terhadap Imperalisme dan
kolonialisme di Sumatra Selatan, Depdikbud.
Moehadi, 1985, Sejarah Indonesia, Modul 1-3, Jakarta: Universitas Terbuka.
Notosusanto, N (1980). Sejarah Nasional Indonesia Jilid 2 dan 3. Jakarta
Depdikbud.
Parakiti T. Simbolon, 1995, Menjadi Indonesia Merdeka, Jakarta: Kompas
Gramedia.
Sagimun, 1988, Peninggalan Sejarah: Masa Perkembangan Agama-Agama di
Indonesia, Jakarta: CV Haji Masagung.
Sartono Kartodihardjo, 1975, Sejarah Nasional Indonesia, Jakarta: Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan.
Schoorl, 1974, Modernisasi, Pengantar Sosiologi Pembangunan Negara-negara
Sedang Berkembang, Diterjemahkan oleh RG Soekakadijo, Jakarta:
Gramedia.
Soekmono, 1990, Sejarah Kebudayaan Indonesia, Jilid 1, 2, dan 3, Yogyakarta:
Kanisius.
Taneo S. P. 2003. Manusia Dan Kebudayaan Indonesia (Bahan Ajar), Kupang,
Sekolah Tinggi Ilmu Bahasa Asing.

More Related Content

What's hot

IBD 2 Manusia dan Kebudayaan
IBD 2 Manusia dan KebudayaanIBD 2 Manusia dan Kebudayaan
IBD 2 Manusia dan KebudayaanGuntur Abdinegoro
 
Isbd manusia sebagai makhluk budaya, UNIVERSITAS BORNEO TARAKAN
Isbd manusia sebagai makhluk budaya, UNIVERSITAS BORNEO TARAKANIsbd manusia sebagai makhluk budaya, UNIVERSITAS BORNEO TARAKAN
Isbd manusia sebagai makhluk budaya, UNIVERSITAS BORNEO TARAKANHelvyEffendi
 
Final Exam Tionghoa
Final Exam TionghoaFinal Exam Tionghoa
Final Exam Tionghoadianaists
 
Manusia dan kebudayan
Manusia dan kebudayan Manusia dan kebudayan
Manusia dan kebudayan dievyannisa
 
Makalah diferensiasi budaya
Makalah diferensiasi budayaMakalah diferensiasi budaya
Makalah diferensiasi budayaNafeeza Alya
 
Culture - Conrad Philip Kottak (Power Point)
Culture - Conrad Philip Kottak (Power Point)Culture - Conrad Philip Kottak (Power Point)
Culture - Conrad Philip Kottak (Power Point)Yenny Yuningsih
 
Pengaruh aspek sosial budaya - Geostrategi di Indonesia
Pengaruh aspek sosial budaya - Geostrategi di IndonesiaPengaruh aspek sosial budaya - Geostrategi di Indonesia
Pengaruh aspek sosial budaya - Geostrategi di IndonesiaWinda Hastuti
 
Pengertian kebudayaan menurut para ahli
Pengertian kebudayaan menurut para ahliPengertian kebudayaan menurut para ahli
Pengertian kebudayaan menurut para ahlijoko46
 
Manusia dan budaya ( Pengantar Sosiologi), Novi Catur Muspita, S. Pd., M. Si
Manusia dan budaya ( Pengantar Sosiologi), Novi Catur Muspita, S. Pd., M. SiManusia dan budaya ( Pengantar Sosiologi), Novi Catur Muspita, S. Pd., M. Si
Manusia dan budaya ( Pengantar Sosiologi), Novi Catur Muspita, S. Pd., M. SiUniversitas Islam Balitar
 
Hakikat ilmu budaya dasar
Hakikat ilmu budaya dasarHakikat ilmu budaya dasar
Hakikat ilmu budaya dasarmudiantari
 
Latar Belakang Kebudayaan
Latar Belakang Kebudayaan Latar Belakang Kebudayaan
Latar Belakang Kebudayaan Muhamad Sopary
 
Sekilas tentang ilmu budaya dasar
Sekilas tentang ilmu budaya dasarSekilas tentang ilmu budaya dasar
Sekilas tentang ilmu budaya dasarFajar Fuzhu
 

What's hot (17)

IBD 2 Manusia dan Kebudayaan
IBD 2 Manusia dan KebudayaanIBD 2 Manusia dan Kebudayaan
IBD 2 Manusia dan Kebudayaan
 
Tugas Makalah Ilmu Budaya Dasar
Tugas Makalah Ilmu Budaya DasarTugas Makalah Ilmu Budaya Dasar
Tugas Makalah Ilmu Budaya Dasar
 
Ppt presentasi kelas
Ppt presentasi kelasPpt presentasi kelas
Ppt presentasi kelas
 
Isbd manusia sebagai makhluk budaya, UNIVERSITAS BORNEO TARAKAN
Isbd manusia sebagai makhluk budaya, UNIVERSITAS BORNEO TARAKANIsbd manusia sebagai makhluk budaya, UNIVERSITAS BORNEO TARAKAN
Isbd manusia sebagai makhluk budaya, UNIVERSITAS BORNEO TARAKAN
 
Final Exam Tionghoa
Final Exam TionghoaFinal Exam Tionghoa
Final Exam Tionghoa
 
Manusia dan kebudayan
Manusia dan kebudayan Manusia dan kebudayan
Manusia dan kebudayan
 
Isbd power point
Isbd power pointIsbd power point
Isbd power point
 
Makalah diferensiasi budaya
Makalah diferensiasi budayaMakalah diferensiasi budaya
Makalah diferensiasi budaya
 
Culture - Conrad Philip Kottak (Power Point)
Culture - Conrad Philip Kottak (Power Point)Culture - Conrad Philip Kottak (Power Point)
Culture - Conrad Philip Kottak (Power Point)
 
Pengaruh aspek sosial budaya - Geostrategi di Indonesia
Pengaruh aspek sosial budaya - Geostrategi di IndonesiaPengaruh aspek sosial budaya - Geostrategi di Indonesia
Pengaruh aspek sosial budaya - Geostrategi di Indonesia
 
Pengertian kebudayaan menurut para ahli
Pengertian kebudayaan menurut para ahliPengertian kebudayaan menurut para ahli
Pengertian kebudayaan menurut para ahli
 
Manusia dan budaya ( Pengantar Sosiologi), Novi Catur Muspita, S. Pd., M. Si
Manusia dan budaya ( Pengantar Sosiologi), Novi Catur Muspita, S. Pd., M. SiManusia dan budaya ( Pengantar Sosiologi), Novi Catur Muspita, S. Pd., M. Si
Manusia dan budaya ( Pengantar Sosiologi), Novi Catur Muspita, S. Pd., M. Si
 
Makalah sosial budaya STIP WUNA
Makalah sosial budaya STIP WUNA Makalah sosial budaya STIP WUNA
Makalah sosial budaya STIP WUNA
 
Hakikat ilmu budaya dasar
Hakikat ilmu budaya dasarHakikat ilmu budaya dasar
Hakikat ilmu budaya dasar
 
Latar Belakang Kebudayaan
Latar Belakang Kebudayaan Latar Belakang Kebudayaan
Latar Belakang Kebudayaan
 
Sekilas tentang ilmu budaya dasar
Sekilas tentang ilmu budaya dasarSekilas tentang ilmu budaya dasar
Sekilas tentang ilmu budaya dasar
 
Pendidikan Pancasila
Pendidikan PancasilaPendidikan Pancasila
Pendidikan Pancasila
 

Similar to Kajian ips 4

Masyarakat dan kesadaran budaya
Masyarakat dan kesadaran budayaMasyarakat dan kesadaran budaya
Masyarakat dan kesadaran budayaUnnes
 
HUBUNGAN BUDAYA DAN KEBUDAYAAN HUKUM SEBAGAI DASAR ANTROPOLOGI HUKUM-1.pdf
HUBUNGAN BUDAYA DAN KEBUDAYAAN HUKUM SEBAGAI DASAR ANTROPOLOGI HUKUM-1.pdfHUBUNGAN BUDAYA DAN KEBUDAYAAN HUKUM SEBAGAI DASAR ANTROPOLOGI HUKUM-1.pdf
HUBUNGAN BUDAYA DAN KEBUDAYAAN HUKUM SEBAGAI DASAR ANTROPOLOGI HUKUM-1.pdfVinsensiusApriliaNug
 
Hubungan manusia dan kebudayaan
Hubungan manusia dan kebudayaanHubungan manusia dan kebudayaan
Hubungan manusia dan kebudayaanifanefendi
 
Makalah sosiontropologi kebudayaan
Makalah sosiontropologi kebudayaanMakalah sosiontropologi kebudayaan
Makalah sosiontropologi kebudayaanYadhi Muqsith
 
Sosial Budaya Mencerminkan Budaya Bangsa
Sosial Budaya Mencerminkan Budaya BangsaSosial Budaya Mencerminkan Budaya Bangsa
Sosial Budaya Mencerminkan Budaya BangsaAnazatul Naim
 
Ppt refisi filsafat
Ppt refisi filsafatPpt refisi filsafat
Ppt refisi filsafatTati-Haryati
 
2.keragaman budaya transkultural dan multicultural
2.keragaman budaya transkultural dan multicultural2.keragaman budaya transkultural dan multicultural
2.keragaman budaya transkultural dan multiculturalastiandriyani
 
Makalah pancasila 16060484079
Makalah pancasila 16060484079Makalah pancasila 16060484079
Makalah pancasila 16060484079keluin candra
 
Gina Hanindya Rini, ISBD, Farmasi, Dr. Taufiq Ramdani, S.Th.I., M.Sos
Gina Hanindya Rini, ISBD, Farmasi, Dr. Taufiq Ramdani, S.Th.I., M.SosGina Hanindya Rini, ISBD, Farmasi, Dr. Taufiq Ramdani, S.Th.I., M.Sos
Gina Hanindya Rini, ISBD, Farmasi, Dr. Taufiq Ramdani, S.Th.I., M.SosGina Hanindya
 
Konsep Masyarakat dan Dinamika Masyarakat
Konsep Masyarakat dan Dinamika MasyarakatKonsep Masyarakat dan Dinamika Masyarakat
Konsep Masyarakat dan Dinamika MasyarakatTri Astuti Utomo (iyas)
 
Ilmu budaya dasar
Ilmu budaya dasarIlmu budaya dasar
Ilmu budaya dasarfay Rafida
 
PANCASILA (Falsafah budaya bangsa)
PANCASILA (Falsafah budaya bangsa)PANCASILA (Falsafah budaya bangsa)
PANCASILA (Falsafah budaya bangsa)nuralfiyani24
 
Sosiologi - Kebudayaan dan kepribadian
Sosiologi - Kebudayaan dan kepribadianSosiologi - Kebudayaan dan kepribadian
Sosiologi - Kebudayaan dan kepribadianAthia Nabila Faqiha
 
Makalah ilmu sosial dan budaya dasar
Makalah ilmu sosial dan budaya dasarMakalah ilmu sosial dan budaya dasar
Makalah ilmu sosial dan budaya dasarErvina Cranberry's
 
Kebudayaan dan kepribadian
Kebudayaan dan kepribadianKebudayaan dan kepribadian
Kebudayaan dan kepribadiandaddhy04
 

Similar to Kajian ips 4 (20)

Masyarakat dan kesadaran budaya
Masyarakat dan kesadaran budayaMasyarakat dan kesadaran budaya
Masyarakat dan kesadaran budaya
 
HUBUNGAN BUDAYA DAN KEBUDAYAAN HUKUM SEBAGAI DASAR ANTROPOLOGI HUKUM-1.pdf
HUBUNGAN BUDAYA DAN KEBUDAYAAN HUKUM SEBAGAI DASAR ANTROPOLOGI HUKUM-1.pdfHUBUNGAN BUDAYA DAN KEBUDAYAAN HUKUM SEBAGAI DASAR ANTROPOLOGI HUKUM-1.pdf
HUBUNGAN BUDAYA DAN KEBUDAYAAN HUKUM SEBAGAI DASAR ANTROPOLOGI HUKUM-1.pdf
 
Hubungan manusia dan kebudayaan
Hubungan manusia dan kebudayaanHubungan manusia dan kebudayaan
Hubungan manusia dan kebudayaan
 
Makalah sosiontropologi kebudayaan
Makalah sosiontropologi kebudayaanMakalah sosiontropologi kebudayaan
Makalah sosiontropologi kebudayaan
 
Sosial Budaya Mencerminkan Budaya Bangsa
Sosial Budaya Mencerminkan Budaya BangsaSosial Budaya Mencerminkan Budaya Bangsa
Sosial Budaya Mencerminkan Budaya Bangsa
 
Ppt refisi filsafat
Ppt refisi filsafatPpt refisi filsafat
Ppt refisi filsafat
 
2.keragaman budaya transkultural dan multicultural
2.keragaman budaya transkultural dan multicultural2.keragaman budaya transkultural dan multicultural
2.keragaman budaya transkultural dan multicultural
 
Makalah pancasila 16060484079
Makalah pancasila 16060484079Makalah pancasila 16060484079
Makalah pancasila 16060484079
 
Tuesday
TuesdayTuesday
Tuesday
 
Makalah kesenian
Makalah kesenianMakalah kesenian
Makalah kesenian
 
Gina Hanindya Rini, ISBD, Farmasi, Dr. Taufiq Ramdani, S.Th.I., M.Sos
Gina Hanindya Rini, ISBD, Farmasi, Dr. Taufiq Ramdani, S.Th.I., M.SosGina Hanindya Rini, ISBD, Farmasi, Dr. Taufiq Ramdani, S.Th.I., M.Sos
Gina Hanindya Rini, ISBD, Farmasi, Dr. Taufiq Ramdani, S.Th.I., M.Sos
 
Print
PrintPrint
Print
 
Kb 2
Kb 2Kb 2
Kb 2
 
Konsep Masyarakat dan Dinamika Masyarakat
Konsep Masyarakat dan Dinamika MasyarakatKonsep Masyarakat dan Dinamika Masyarakat
Konsep Masyarakat dan Dinamika Masyarakat
 
Ilmu budaya dasar
Ilmu budaya dasarIlmu budaya dasar
Ilmu budaya dasar
 
PANCASILA (Falsafah budaya bangsa)
PANCASILA (Falsafah budaya bangsa)PANCASILA (Falsafah budaya bangsa)
PANCASILA (Falsafah budaya bangsa)
 
Modul sosbud 1 kb 2
Modul sosbud 1 kb 2Modul sosbud 1 kb 2
Modul sosbud 1 kb 2
 
Sosiologi - Kebudayaan dan kepribadian
Sosiologi - Kebudayaan dan kepribadianSosiologi - Kebudayaan dan kepribadian
Sosiologi - Kebudayaan dan kepribadian
 
Makalah ilmu sosial dan budaya dasar
Makalah ilmu sosial dan budaya dasarMakalah ilmu sosial dan budaya dasar
Makalah ilmu sosial dan budaya dasar
 
Kebudayaan dan kepribadian
Kebudayaan dan kepribadianKebudayaan dan kepribadian
Kebudayaan dan kepribadian
 

Recently uploaded

PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfChrodtianTian
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsAdePutraTunggali
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 

Recently uploaded (20)

PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public Relations
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 

Kajian ips 4

  • 1. Kajian IPS SD 4-165 K PENGARUH KEBUDAYAAN LUAR TERHADAP KEBUDAYAAN INDONESIA S.P. Taneo Pendahuluan emampuan berpikir, belajar, dan menghasilkan sesuatu adalah kemampuan yang hanya dimiliki oleh manusia. Dengan kemampuan itu manusia dapat memenuhi berbagai kebutuhan melalui perantaraan kebudayaan. Kebudayaan dapat berupa ide, gagasan, adat istiadat yang berlaku di masyarakat dan hanya bersifat kebendaan. Mengingat pengetahuan, kemampuan dan kebutuhan manusia selalu berkembang, maka kebudayaan pun senantiasa mengalami perubahan. Perubahan kebudayaan dapat disebabkan oleh faktor dari dalam dan dapat pula disebabkan kena pengaruh dari luar. Pengaruh dari luar diantaranya karena adanya kontak dan komunikasi dengan masyarakat lain yang berbeda kebudayaannya. Negara Indonesia yang kaya akan rempah-rempah dan letaknya di jalur pelayaran yang strategis, tidak dapat melepaskan diri dari pengaruh-pengaruh luar, baik yang sengaja maupun yang tidak sengaja menyentuh kehidupan masyarakat. Semua pengaruh itu tidak langsung diterima, tetapi melalui proses seleksi, modifikasi dan disesuaikan dengan kebudayaan setempat tanpa menghilangkan kaidah-kaidah pokoknya. Sehingga menghasilkan kebudayaan khas Indonesia. Dari Unit 4 ini Anda diharapkan dapat memiliki kemampuan sebagai berikut. 1. Menjelaskan kebudayaan masyarakat Indonesia. 2. Menjelaskan pengertian kebudayaan. 3. Menjelaskan unsur-unsur kebudayaan. 4. Menjelaskan sikap bangsa Indonesia terhadap kebudayaan luar (penjajah). 5. Menganalisa pengaruh positif dan negatif dari kebudayaan luar (penjajah). Unit 4
  • 2. 4-166 Unit 4 6. Menjelaskan usaha-usaha perjuangan bangsa Indonesia dalam mencapai dan mempertahankan kemerdekaan. Penguasaan pengaruh kebudayaan luar terhadap kebudayaan Indonesia, dan perjuangan bangsa Indonesia dalam mencapai dan mempertahankan kemerdekaan sangat penting bagi Anda mahasiswa sebagai guru Sekolah Dasar (SD). Untuk membantu Anda dalam menguasai Unit 4 ini akan disajikan menjadi dua bahasan dan latihan pada bagian uraian sebagai berikut. 1. Pengaruh kebudayaan luar terhadap kebudayaan Indonesia 2. Perjuangan Indonesia dalam mencapai dan mempertahankan kemerdekaan Agar berhasil dengan baik mempelajari unit 4 ini, ikutilah petunjuk sebagai berikut. 1. Bacalah pendahuluan unit ini dengan cermat agar memahami bagaimana dan untuk apa mempelajari unit ini! 2. Bacalah dengan cermat unit ini untuk menemukan kata-kata kunci yang dianggap penting dan merupakan hal baru! 3. Tangkap sari dari Unit 3 melalui pemahaman sendiri yang kemudian dapat menghubungkan pengaruh kebudayaan luar terhadap kebudayaan Indonesia dan perjuangan bangsa dalam mempertahankan budaya Indonesia dalam kemerdekaan melalui diskusi kelompok kecil! 4. Memantapkan pemahaman Anda melalui diskusi kelompok kecil dan menghubungkan hasil diskusi dengan pengalaman hidup sehari-hari tentang budaya dan mempertahankan kemerdekaan bersama dosen kunjung. Untuk itu Anda diminta mempelajari Subunit 1 dan 2 ini dengan tuntas baru pindah pada unit selanjutnya.
  • 3. Kajian IPS SD 4-167 Subunit 1 Pengaruh Kebudayaan Luar Terhadap Kebudayaan Indonesia Mempelajari IPS di SD, konsep-konsep sejarah dan antropologi mempunyai porsi yang cukup besar. Ruang lingkup pengajaran sejarah di SD antara lain meliputi: sejarah lokal, kerajaan-kerajaan di Indonesia, tokoh sejarah, bangunan bersejarah, Indonesia pada zaman penjajahan, dan beberapa peristiwa penting masa kemerdekaan. Berkaitan dengan hal ini, maka pembahasan tentang sejarah perkembangan kebudayaan di Indonesia tidak dapat pula diabaikan, karena hal ini merupakan bagian dari perkembangan bangsa Indonesia sendiri. Sejarah perkembangan kebudayaan Indonesia dapat dibagi ke dalam empat masa, yaitu masa pra sejarah, masa purba (kuno), masa madya, dan masa moderen. Dari keempat masa tersebut, yang akan dibahas dalam unit ini adalah masa setelah kebudayaan bangsa kita mendapat pengaruh dari kebudayaan luar, yakni sejak memasuki masa purba (kuno), ketika bangsa Indonesia sudah mengenal tulisan. Sedangkan masa pra sejarah, ketika bangsa kita belum mengenal tulisan, tidak akan dibahas dalam unit ini. 1. Kebudayaan Masyarakat Indonesia Manusia adalah makhluk yang berpikir dan berakal, dengan pikiran itu ia menghasilkan berbagai alat dan cara untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Segala cara dan alat yang lahir atas akal manusia itu disebut kebudayaan. Tidak satu pun manusia yang hidup tanpa bantuan budaya, dan tidak ada budaya tanpa penciptaan oleh manusia. Budaya adalah ciptaan manusia, tapi budaya menguasai kehidupan manusia, karena itu kebudayaan disebut superorganik. Manusia di suatu tempat pasti memiliki kebudayaan maka menjadi masyarakat. Contoh: manusia membutuhkan makan, apa yang dimakan tergantung kepada lingkungan, bagaimana cara makan seperti pakai tangan, sendok, garpu, duduk tergantung kepada budaya masyarakat. Demikian pula dengan perumahan, mata pencaharian, sistem sosial dan sebagainya, tergantung pada budaya suatu masyarakat di suatu tempat. Kebudayaan berbeda antara suatu masyarakat dengan masyarakat lain seperti orang Timor berbeda dengan orang Rote; orang Jawa berbeda dengan
  • 4. 4-168 Unit 4 orang Sunda; orang Manado berbeda dengan orang Irian Jaya; orang Jakarta berbeda dengan orang Padang, yang walaupun tujuan sama yaitu memenuhi kebutuhan pangan untuk itu kebudayaan merupakan salah satu bagian dari kehidupan sosial kemasyarakatan. 2. Beberapa Pengertian Kebudayaan Kebudayaan: culture (Inggris): kultur (Jerman): Cultuur (Belanda): Co/ore (Latin), yang mengerjakan, memelihara, memuja. Beberapa batasan dikemukakan antara lain oleh: a. H. Takdir Alisyahbana: kebudayaan adalah manifestasi dari cara pikiran manusia. b. H. Agus Salim Kebudayaan berasal dari bahasa Sansekerta, yaitu budi mengandung makna akal, pikiran, pengertian, paham, pendapat, ikhtiar, perasaan. Sedangkan daya mengandung makna tenaga, kekuatan kesanggupan. c. Jadi kebudayaan merupakan himpunan segala daya upaya yang dikerjakan menggunakan hasil pendapat budi untuk memperbaiki sesuatu dengan tujuan mencapai kesempurnaan. d. Koentjaraningrat: Kebudayaan adalah keseluruhan dari kelakukan dan hasil kelakukan manusia yang teratur oleh tata kelakuan yang harus didapatnya dengan belajar dan yang semuanya tersusun dalam kehidupan masyarakat. e. C. B. Taylor: Kebudayaan ialah suatu kesatuan yang terjalin, meliputi pengetahuan, kepercayaan, kesenian, kesusilaan, hukum dan tiap kesanggupan yang diperoleh seseorang sebagai anggota masyarakat. f. Ashley Monlagu: Kebudayaan ditafsirkan sebagai cara hidup suatu bangsa, lingkungan di mana segolongan manusia mendiami wilayah yang sama sebagai anggota masyarakat. Di dalam kebudayaan terdapat unsur-unsur kebudayaan. Menurut Koentjaraningrat unsur-unsur kebudayaan adalah: a. Sistem religi. Semua aktivitas manusia yang bersangkut-paut dengan religi berdasarkan atas suatu getaran jiwa, sehingga suatu benda, suatu perbuatan atau gagasan mendapat nilai keramat (socred value). Misalnya benda-benda pusaka yang dianggap keramat mendapat tempat tersendiri dalam batinnya. b. Sistem organisasi kemasyarakatan.
  • 5. Kajian IPS SD 4-169 Sistem kemasyarakatan berarti sistem dari hal-hal mengenai masyarakat atau lebih jelasnya sistem-sistem dari bagian-bagian unsur-unsur masyarakat, misalnya sistem perkawinan, sistem keluarga batih, sistem kelompok- kelompok sosial. c. Sistem pengetahuan yaitu sistem yang dihasilkan berdasarkan kebudayaan yang terdapat dalam kelompok masyarakat tertentu, atau antara pengetahuan alam sekitar, flora, fauna, sifat dan tingkah laku. d. Bahasa. e. Kesenian. f. Sistem mata pencaharian. g. Sistem teknologi dan peralatan. 3. Kebudayaan Nasional Nama Indonesia dikenal umum atau diterima umum pada tahun 1920-an. Nama Indonesia dikemukakan oleh JR. Higan pada tahun 1850, sebelum Hegan, yaitu G. W. Earl mengemukakan kata-kata Indu-Nesians dan Melayu-Nesians untuk penduduk asli kepulauan. Nama Indonesia yang baru diterima umum pada tahun 1920-an itu berkembang sebagai lambang persatuan nasional. Dengan demikian nama Indonesia digunakan untuk menyebut nama negara termasuk rakyat, pemerintah, wilayah dan juga nama-nama kebudayaan yang tumbuh di wilayah Indonesia. Kebudayaan nasional dibentuk oleh unsur-unsur kebudayaan suku/kebudayaan daerah yang masuk ke daerah kebudayaan lain dan diterima oleh daerah lain tersebut. Di Indonesia, kebudayaan daerah sangat banyak jumlahnya yang tersebar di daerah-daerah. Dalam UUD 1945 pasal 32 beserta penjelasannya dikemukakan bahwa Kebudayaan Nasional adalah kebudayaan daerah yang ada di seluruh wilayah Indonesia, serta berkembang sepanjang sejarah. Kebudayaan dari luar dapat memperkaya kebudayaan nasional. Pembinaan dan pengembangan kebudayaan nasional harus dilakukan bersama- sama dengan pembinaan bangsa. 4. Pengaruh Kebudayaan Hindu Masuknya pengaruh Hindu (India) ke Indonesia telah menimbulkan berbagai pendapat yang pada dasarnya mengemukakan golongan manakah dalam masyarakat Hindia yang mempunyai peranan dalam proses penyebaran pengaruh tersebut.
  • 6. 4-170 Unit 4 Menurut teori Waisya, yang dikemukakan oleh N. J. Krom, bahwa proses penyebaran kebudayaan Hindu adalah kelompok pedagang yang kemudian bergaul dan bercampur dengan masyarakat setempat. Menurut teori Brahmana, yang dikemukakan oleh J. C. Van Leur, bahwa golongan Brahmalah yang mempunyai peranan dalam penyebaran tersebut. Dari kedua teori di atas peranan orang Indonesia tidak dikemukakan. Teori arus balik yang dikemukakan oleh F. D. K. Bosch bahwa proses penyebaran kebudayaan Hindu di Indonesia, orang- orang Indonesia turut menentukan karena mereka mempunyai peranan aktif sejak menuntut ilmu di perguruan tinggi di India sampai kepada proses penyebarannya di kalangan masyarakat Indonesia. Masuknya pengaruh kebudayaan Hindu di Indonesia menimbulkan perubahan besar dalam tatanan kehidupan masyarakat Indonesia meliputi kehidupan politik. ekonomi, sosial dan kebudayaan. a. Pengaruh Kebudayaan Hindu dalam Bidang Politik. Sebelum terpengaruh kebudayaan Hindu bangsa Indonesia sudah mempunyai susunan masyarakat teratur, antara lain memiliki paham Primus Inter Paras, Primus Inter Paras ini berarti yang pertama dari sesama, misalnya dalam hal penentuan kepala suku. Dengan adanya pengaruh kebudayaan Hindu maka sistem demokrasi Primus Inter Paras diganti dengan sistem kerajaan. Raja dianggap sebagai keturunan dewa, misalnya Raja Mulawarman dianggap titisan dewa Syiwa. Raja Purnawarman sebagai titisan dewa Wisnu, begitu juga Erlangga dianggap titisan Dewa Wisnu. Kedudukan Raja menjadi turun- temurun dan raja menjadi pusat segala-galanya. Kebudayaan Hindu banyak menimbulkan kerajaan-kerajaan di Indonesia, antara lain: 1) Kerajaan Kutai, berdiri sekitar abad 14. Rajanya yang terkenal yaitu Mulawarman (Cucu Raja Kundunga). Kerajaan Kutai menganut agama Hindu Syiwa. 2) Kerajaan Tarumanegara di Jawa Barat. Kerajaan ini berdiri di abad ke 5 diperintah oleh Purnawarman, seorang penganut agama Hindu Wisnu. Kerajaan ini berlokasi pada tepi sungai Citarum (Daerah Bekasi sekarang). Kerajaan Tarumanegara berakhir pada abad ke 7, akibat serbuan dari Sriwijaya. 3) Kerajaan Sriwijaya. Berdiri pada abad ke 7 yang diperkirakan terletak di sekitar Palembang. Kerajaan ini menjadi pusat pendidikan agama Budha terbesar di Asia Tenggara. Pada abad ke 8 Sriwijaya berhasil menguasai politik dan perdagangan di Indonesia, karena selat Malaka, selat
  • 7. Kajian IPS SD 4-171 Karimata, selat Sunda dan daerah Bogor yang merupakan daerah-daerah strategis telah dikuasai. Di bawah pemerintahan Raja Bala Putra Desa kerajaan Sriwijaya berkembang pesat. Setelah mendapat saingan dalam percaturan politik dan kerajaan Singosari maka Sriwijaya mengalami kemunduran bahkan keruntuhan. 4) Kerajaan-kerajaan di Jawa Timur. Sejarah politik di Jawa Timur dibagi dalam empat periode:  Periode kerajaan Medang (Raja Sindok dan Raja Erlangga).  Periode Kerajaan Kediri  Periode Kerajaan Singosari (Ken Arok)  Periode Kerajaan Majapahit (Wijaya) b. Pengaruh Kebudayaan Hindu Bidang Ekonomi Pengaruh yang paling dominan dalam bidang ekonomiadalah sebagai berikut. 1) Timbulnya golongan-golongan pedagang, saudagar yang termasuk Kasta Waisya. 2) Kepulauan Nusantara makin dikenal oleh dunia karena hasil buminya. 3) Perdagangan innatura mulai berkurang, karena mata uang emas dan perak digunakan sebagai alat pembayaran. c. Pengaruh Kebudayaan Hindu di Bidang Sosial. Adanya sistem kasta yang merubah masyarakat Indonesia yang bercorak demokratis dan bersifat gotong royong. Kasta-kasta itu adalah Kasta Brahmana (para pendeta pimpinan upacara keagamaan), Kasta Satria (para Raja dan Panglima perang). Kasta Waisya (para saudagar, pedagang) dan Kasta Sudra (petani, hamba sahaya dan para budak). d. Pengaruh Kebudayaan Hindu di Bidang Kebudayaan Pengaruh kebudayaan Hindu ini yaitu di bidang seni bangunan candi, seni sastra dan seni patung. 1) Bangunan candi Candi yaitu bangunan tempat pemujaan. Di dalam candi tersimpan sajian dan arca pemujaan. Bangunan candi di Indonesia dibagi dalam dua langgam yaitu Langgam Jawa Tengah yang terdiri dari langgam Jawa Tengah Utara, contoh : Kompleks Candi Dieng, Kompleks Candi Gedong Songo dan Langgam Jawa Tengah Selatan, contoh Kompleks Candi Borubudur, Kompleks Candi Prambanan, dan Kompleks Candi
  • 8. 4-172 Unit 4 Sewu yang bersifat ke-budha-budhaan juga Mendut, Langgam Jawa Timur, contoh: Candi Panataran, dan Candi Singosari. 2) Seni Patung dan Seni Ukir. Seni patung/seni ukir erat hubungannya dengan keagamaan. Seni patung di Indonesia pada zaman Hindu dibagi dalam dua bagian, yaitu patung dewa-dewa agama Hindu dan patung dewa-dewa agama Hindu terdiri dari patung Syiwa, Wisnu dan patung Brahma. Patung dewa-dewa agama Budha yaitu patung Dhayani, Budha, manusia Budha dan Dhayani Boddhissatwa. 3) Seni Sastra Berbentuk prosa dan puisi. Prosa misalnya cerita Ramayana dan Mahabharata, sedangkan puisi (tembang) berupa tembang Jawa Kuno, yang disebut Katawen atau Kidung (di Jawa Tengah). 5. Pengaruh Kebudayaan Islam Islam masuk ke Indonesia melalui para pedagang dari Gujarat (India) yang telah beragama Islam, dari Persia dan Arab. Bahkan sejak abad ke 7 sudah ada para pedagang Arab yang bermukim di Indonesia menetap di pantai barat Sumatera, yang diperkirakan di Barus untuk mendapatkan Kapur Barus. Dari batu nisan yang ditemukan di Sumatera diketahui bahwa di situ telah dimakamkan Sultan Malik As - Saleh yang meninggal tahun 1297. Samudera yang merupakan kerajaan di daerah Aceh bagian utara. Tentang telah adanya penganut Islam di daerah tersebut dapat diketahui dari berita Marco Polo yang telah singgah di sana pada tahun 1292. Kerajaan Samudra yang kemudian dikenal Samudra Pasai menjalin hubungan dagang dengan Jawa Timur. Sejalan dengan kegiatan perdagangan, maka Islam masuk ke pelabuhan-pelabuhan di pantai utara Jawa Timur, dari sini kemudian menyebar ke Maluku sambil mencari rempah- rempah. Peranan Samudra Pasai sebagai pusat perdagangan dan pusat penyebaran Islam digantikan oleh Malaka. Tempat-tempat yang sudah memperoleh Islam baik melalui Samudra Pasal maupun Malaka, meneruskan penyebaran Islam ke daerah-daerah lainnya di Indonesia. Masuknya Islam di Indonesia menimbulkan berdirinya kerajaan-kerajaan Islam. Kerajaan Islam pertama di Jawa yaitu kerajaan Demak (Rajanya R. Patah), kerajaan Banten (Sultan Hasanuddin), kerajaan Mataram (Sultan Adiwijaya). Pengaruh kebudayaan Islam terlihat dari: 1) Adanya bangunan-bangunan mesjid.
  • 9. Kajian IPS SD 4-173 2) Bentuk makam. 3) Hasil kesusasteraan, misalnya: cerita tentang Amir Hamzah, Bayan Budiman 1001 malam, dan hikayat Hang Tuah. 6. Pengaruh Kebudayaan Barat Masuknya bangsa-bangsa barat di Asia tenggara khususnya di Indonesia pada abad 16 secara bertahap membawa bangsa Indonesia ke dalam lingkungan perdagangan Internasional dan bersamaan dengan itu secara bertahap masuknya kekuasaan asing di Indonesia, yaitu secara berturut-turut bangsa Portugis, Spanyol, Inggris dan kemudian Belanda. Pada mulanya mereka datang ke Indonesia hanya terbatas pada kegiatan perdagangan. Namun kemudian dari bangsa-bangsa tersebut tidak saja ingin memonopoli perdagangan, tetapi ingin berkuasa. Mereka menganggap dirinya di atas bangsa Indonesia dalam segala hal. Beberapa pengaruh dari kebudayaan barat antara lain: 1) Perubahan sikap hidup yang semula mementingkan kehidupan kerohanian, ramah tamah, dan gotong-royong, menjadi materialistis, dan individualistis. 2) Terbentuknya pusat-pusat pemerintahan: kota propinsi, kota kabupaten, kota distrik. Pusat kota adalah alun-alun yang dikelilingi gedung-gedung penting. 3) Terdapat dua lapisan sosial, yaitu kaum buruh dan pegawai. Kebudayaan dengan mentalitas pegawai masih mempengaruhi kehidupan masyarakat Indonesia sampai sekarang. 4) Tersebarnya agama Kristen yang disiarkan oleh organisasi-organisasi penyiaran agama (Missie dan Zending). Penyiarannya terutama di daerah yang penduduknya belum terpengaruh Hindu, Budha atau Islam, antara lain Irian Jaya, Maluku Tengah, Maluku Selatan, Sulawesi Utara dan Sulawesi Tengah, Nusa Tenggara Timur dan pedalaman Kalimantan. 5) Bahasa dan kesenian serta ilmu pengetahuan.
  • 10. 4-174 Unit 4 Latihan Untuk memperdalam pemahaman Anda materi Subunit 1 mengenai pengaruh kebudayaan luar terhadap kebudayaan Indonesia di atas, silahkan Anda mengerjakan latihan berikut ini. 1. Bagaimana penyebaran kebudayaan Hindu di Indonesia menurut Bosch. Jelaskan? 2. Sebutkan sebuah contoh mengenai adanya pengaruh kebudayaan Hindu dalam bidang politik? 3. Jelaskan pengaruh kebudayaan Hindu dalam bidang ekonomi dan bidang sosial? 4. Jelaskan proses masuknya kebudayaan Islam di Indonesia? 5. Jelaskan motif kedatangan bangsa Barat di Indonesia dan pengaruhnya terhadap kehidupan penduduk Indonesia? Rambu Jawaban Latihan Persoalan yang tercantum pada latihan di atas, tidak disediakan rambu jawabannya. Anda harus menggali jawaban sendiri melalui diskusi dengan sesama mahasiswa, untuk memperoleh jawaban atas persoalan-persoalan di atas Anda dipersilahkan melakukannya.
  • 11. Kajian IPS SD 4-175 Kebudayaan adalah segala ciptaan manusia yang dipergunakan untuk beradaptasi dengan lingkungan dan memenuhi kebutuhan hidup. Kebudayaan dapat berupa gagasan, ide, adat istiadat dan kebendaan. Kebudayaan terdiri dari unsur teknologi, sistem sosial, sistem politik, sistem kepercayaan dan agama, bahasa dan kesenian. Kebudayaan selalu bersifat dinamis, karena manusia sebagai pencipta budaya selalu berubah jumlahnya dan daya ciptanya. Perubahan kebudayaan dapat disebabkan faktor yang berasal dari dalam masyarakat itu sendiri seperti penemuan, perubahan jumlah dan komposisi penduduk, adanya ketidakpuasan atau penyimpangan terhadap budaya yang berlaku. Selain itu perubahan kebudayaan dapat pula disebabkan oleh faktor yang berasal dari luar seperti bencana alam, peperangan dan kontak dengan kelompok lain yang berbeda kebudayaannya. Pembauran antara dua kebudayaan yang berbeda tanpa menimbulkan hilangnya ciri khas atau kepribadian kebudayaan asal disebut akulturasi. Kebudayaan masyarakat Indonesia sekarang merupakan hasil akulturasi yang sebelumnya melalui seleksi dan modifikasi sehingga tidak menghilangkan ciri khas kepribadian Bangsa Indonesia. Rangkuman
  • 12. 4-176 Unit 4 Tes Formatif 1 Pilihlah satu jawaban yang paling tepat. 1. Kebudayaan berdasarkan asal katanya, berarti .... A. memenuhi B. menguasai C. menggunakan D. budi 2. Kebudayaan diperlukan oleh manusia untuk .... A. mencari kepuasan B. memenuhi kebutuhan C. menaklukkan alam D. hidup bermasyarakat 3. Di bawah ini yang tidak termasuk teknologi …. A. pengolahan B. penemuan C. transportasi D. kepercayaan 4. Manakah pernyataan di bawah ini yang tidak benar? A. Kebudayaan diturunkan dari generasi ke generasi. B. Kebudayaan selalu berubah. C. Kebudayaan hasil adaptasi genetic manusia. D. Kebudayaan harus diakui dan didukung oleh masyarakat. 5. Kebudayaan adalah manifestasi dari cara pikiran manusia ini pendapat dari…….. A. C. B. Tylor B. H. Takdir Alisyahbana C. H. Agus Salim D. Koentjaraningrat. Cocokkanlah jawaban Anda dengan Kunci Jawaban Tes Formatif Subunit 1 yang terdapat di bagian akhir unit ini, hitunglah jawaban yang benar, kemudian gunakan rumus berikut untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda terhadap materi Subunit 1.
  • 13. Kajian IPS SD 4-177 Tingkat penguasaan = Konversi penguasaan : Jumlah Jawaban Yang Benar x 100% 5 90 -100% : baik sekali 80 - 89% : baik 70 – 79% : cukup  70% : kurang Apabila mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih, Anda dapat meneruskan dengan Subunit 2. Bagus! Jika masih di bawah 80%, Anda harus mengulangi materi Subunit 1, terutama bagian yang belum Anda kuasai.
  • 14. 4-178 Unit 4 D Subunit 2 PerjuanganIndonesiaDalam Mencapai dan Mempertahankan Kemerdekaan alam mata pelajaran IPS di SD liputan bahannya meliputi dua bahan kajian pokok, yaitu pengetahuan sosial dan sejarah. Khusus tentang pengajaran sejarah ruang lingkup pengajarannya meliputi: sejarah lokal, kerajaan-kerajaan di Indonesia, tokoh dan peristiwa, bangunan bersejarah, Indonesia pada zaman penjajahan Portugis, Spanyol, Belanda, dan pendudukan Jepang, serta beberapa peristiwa penting masa kemerdekaan. Untuk bisa mengajarkan bahan-bahan pengajaran tersebut tentu Anda sebagai guru SD perlu menguasai bahan- bahan tersebut dengan baik. Oleh karena itu, dalam unit ini Anda kami ajak untuk mempelajari dan mengkaji bahan-bahan pengajaran sejarah, khususnya pada periode penjajahan bangsa Barat dan Jepang sampai pada proklamasi kemerdekaan. Periode ini merupakan periode sejarah yang penting dan perlu dipelajari oleh peserta didik untuk menumbuhkan rasa nasionalisme dan patriotisme di kalangan mereka. Pada unit ini Anda akan kami ajak untuk memahami bagaimana penderitaan bangsa Indonesia di bawah penjajahan, bagaimana perlawanan bangsa Indonesia terhadap para penjajah, dan memahami bagaimana usaha bangsa Indonesia dalam memproklamasikan kemerdekaannya. 1. Penjajahan dan Akibatnya a. Penjajahan Bangsa Barat Bangsa Indonesia mempunyai sejarah yang sangat panjang. Mereka hidup dalam kemakmuran dan ketentraman selama berabad-abad. Beberapa kerajaan besar dan kecil banyak berdiri di tanah nusantara. Sriwijaya dan Majapahit merupakan dua kerajaan besar yang menggambarkan kejayaan bangsa yang mendiami tanah nusantara ini. Berbagai pengaruh budaya dari luar yang bersumber pada ajaran Hindu, Budha, Islam secara damai turut menghiasi kehidupan bangsa ini. Namun pada abad kelima belas kehidupan yang tenteram di Indonesia mulai terusik oleh kedatangan bangsa-bangsa Barat atau Eropa ke dunia Timur (termasuk ke Indonesia) antara lain karena jalur perdagangan mereka
  • 15. Kajian IPS SD 4-179 di Laut Tengah dikuasai oleh Islam Turki. Mereka akhirnya jalan lain ke dunia Timur untuk mencari sendiri barang-barang dagangan yang mereka butuhkan. Bangsa Eropa yang pertama-tama datang ke dunia Timur adalah bangsa Portugis dan Spanyol. Mereka mengirim armada kapalnya ke dunia Timur dengan membawa misi agama, perdagangan, dan daerah koloni. Pada tanggal 17 Juni 1494 diadakan perjanjian antara Spanyol dan Portugis yang disebut Tratados de Tordesillas yang seakan membagi dunia dalam kekuasaan mereka. Dalam perjanjian itu ditarik garis khayal dari sebuah titik yang terletak 370 mil di sebelah barat Tanjung Verde melintas dari Kutub Utara ke Kutub Selatan. Berdasarkan perjanjian itu armada Portugis berangkat ke arah Timur dengan harapan akan menemukan dunia Timur, dan armada Spanyol ke arah Barat. Perjanjian Tordesillas inilah yang dapat dianggap sebagai titik awal lahirnya kolonialisme dan imperialisme di dunia Timur oleh bangsa- bangsa Barat. 1) Penjajahan Portugis (1511-1575) Bangsa Portugis pertama kali menancapkan kaki penjajahannya di tanah air tercinta pada tahun 1511. Ketika itu armada Portugis dengan dipimpin oleh Admiral Alfonso D’ Albiqueque tiba dan menaklukkan Malaka, yang merupakan bagian dari wilayah Nusantara. Sejak saat itulah mereka memperkuat kekuasannya di Nusantara. Dengan dikuasainya Malaka, maka berarti terbukalah jalan untuk menguasai daerah-daerah lainnya di Nusantara yang kaya akan rempah-rempah (cengkeh, pala, merica, dan sebagainya) yang merupakan barang dagangan yang mahal di Eropa. Satu demi satu kerajaan-kerajaan di wilayah Nusantara dapat ditaklukkannya. Pada tahun 1521 Portugis yang sebenarnya pada mulanya hanya mencari barang dagangan ke dunia Timur, akhirnya mereka malah menaklukkan, menguasai dan menjajah bangsa yang ada di Nusantara ini. 2) Penjajahan Spanyol (1522-1529) Armada Spanyol yang semula berangkat dari negerinya ke arah barat ternyata akhirnya sampai juga ke dunia Timur. Mereka pada tahun 1521 sampai di Filipina dan kemudian sampai ke kepulauan Maluku, yakni di Tidore pada tahun 1522. Tanpa terduga sebelumnya, armada Spanyol dan Portugis yang semula berlayar bertentangan arah, ternyata bertemu di Maluku. Agar tidak timbul perselisihan berkepanjangan akibat perebutan wilayah kekuasaan antara kedua bangsa itu, maka diadakan
  • 16. 4-180 Unit 4 perjanjian Saragosa pada tanggal 22 April 1529. Berdasarkan perjanjian itu, Portugis menguasai wilayah Nusantara sampai ke Irian, sedangkan wilayah kekuasaan Spanyol adalah dari sebelah Timur Irian termasuk juga Filipina terus ke timur. Dengan perjanjian itu, maka Spanyol harus keluar dari wilayah Indonesia, dan wilayah Nusantara ini kemudian sepenuhnya berada di bawah kekuasaan Portugis. 3) Penjajahan Belanda (1596-1942) Armada dagang Belanda di bawah pimpinan Cornelis de Hourtman pertama kali sampai ke kepulauan Nusantara pada tahun 1596 ketika mereka berlabuh di Banten yang saat itu merupakan sebuah kerajaan besar. Kedatangan Belanda ke tanah air ini pada mulanya adalah untuk mencari barang-barang dagangan (rempah-rempah) yang akan dijual ke pasar Eropa, seperti halnya Portugis, ternyata Belanda kemudian bukan sekadar ingin berdagang biasa, melainkan ingin menguasai dan menjajah Indonesia. Kedatangan Belanda 1596 itu sebagai awal penjajahan Belanda di Indonesia yang berlangsung lebih kurang 350 tahun. Dalam rangka mengurus kepentingan dagang dan agar tidak terjadi persaingan di antara para pedagangnya sendiri, maka Belanda kemudian mendirikan persekutuan dagang yang bernama VOC (Vereeningde Oost- Indische Compagnie/Persatuan dagang India Timur), yang lebih dikenal dengan sebutan Kompeni, yang dibantu oleh Pemerintah Belanda. VOC inilah yang kemudian menguasai dan mengeksploitasi ekonomi di Indonesia dari tahun 1602-1799. VOC ini selain memiliki kekuasaan untuk memonopoli perdagangan, juga mereka memiliki kekuatan militer untuk menghadapi perlawanan dan persaingan dagang. Ketika terjadi perselisihan antara Pangeran Jayakarta dan Banten dengan Belanda pada tahun 1619; kota Jayakarta dibakar oleh Belanda di bawah pimpinan Jan Pieterzoon Coen. Pada tahun 1619 itu Belanda kemudian membangun kota di atas puing-puing Jayakarta yang diberi nama Batavia. Kekuasaan Belanda atas Indonesia pada tahun 1799 diambil alih oleh Pemerintah Belanda dari VOC. Hal itu karena VOC mengalami kerugian yang besar yang menyebabkan ia bangkrut dan dibubarkan. Jadi jika sebelumnya penjajahan Belanda atas Indonesia dilakukan oleh sebuah perkumpulan dagang (VOC), maka sejak tahun 1799 secara resmi dilakukan oleh Pemerintah Belanda.
  • 17. Kajian IPS SD 4-181 Penjajahan Belanda atas Indonesia sempat diselingi oleh kekuasaan penjajah Perancis (1807 – 1811) dan Inggris (1811 – 1816). 4) Penjajahan Perancis (1807-1811) Perancis tidak pernah secara langsung datang dan menjajah Indonesia. Penjajahan Perancis atas Indonesia dilakukan secara tidak langsung. Hal ini berkaitan dengan kalahnya Belanda oleh Perancis dalam peperangan di negaranya. Battafsche Republik (1799-1807) dihapuskan oleh kaisar Perancis, Napoleon Bonaparte, dan diganti menjadi Koningkrijk Holland (Kerajaan Belanda) di bawah kekuasaan adiknya Napoleon Bonaparte, yaitu raja Loeis Napoleon. Indonesia akhirnya menjadi bagian dari jajahan Koningkrijk Holland, yang berarti secara tidak langsung menjadi jajahan Perancis. Pada masa ini Gubernur Jenderal Daendles dikirim ke Indonesia. 5) Penjajahan Inggris (1811 - 1816) Pada tahun 1811 armada Inggris menyerang Hindia Belanda dan menaklukkan kota Batavia. Gubernur Jenderal Belanda Jansens menyerah tanpa syarat kepada Inggris. Mulai saat itulah maka Indonesia jatuh ke tangan kekuasaan penjajah Inggris. Kekuasaan pemerintah Inggris di Indonesia dijalankan oleh Letnan Gubernur Thomas Stamford Raffles. Penjajahan Inggris atas Indonesia tidak berlangsung lama, hanya enam tahun (1811-1816). Hal ini karena adanya perjanjian Convention of London: (1814) yang memutuskan untuk mengembalikan semua daerah jajahan Belanda yang dikuasai Inggris ke pihak Belanda lagi. Peristiwa ini berkaitan dengan kalahnya Napoleon Bonaparte, kaisar Perancis, dalam pertempuran di Leipzing Inggris menyerahkan Indonesia kepada Belanda kembali pada tahun 1816. Pada saat itu yang menjadi pemimpin Inggris di Indonesia adalah Letnan Gubernur John Fendhal. 6) Penjajahan Belanda kedua (1816 - 1942) Berdasarkan Convention of London tahun 1814 akhirnya Belanda berkuasa kembali di Indonesia. Penjajahan dan eksploitasi manusia dan sumberdaya alam Indonesia dimulai lagi oleh Pemerintah Belanda. Berbagai sistem eksploitasi dilakukan oleh Belanda sejak saat itu. Ada masa di mana Belanda melaksanakan Sistem Tanam Paksa, ada masa di
  • 18. 4-182 Unit 4 mana modal-modal swasta liberal masuk ke Indonesia, dan ada pula masa penerapan Politik Etis. Penjajahan Belanda pada periode kedua ini berlangsung kurang lebih 26 tahun (1816-1942). Suatu masa yang lama. Penjajahan Belanda berakhir ketika bala tentara Jepang menyerang ke Indonesia di bawah pimpinan Jenderal Imamura. Tanpa perlawanan yang berarti akhirnya Belanda menyerah kepada Jepang pada tanggal 10 Maret 1942. Pada saat itu Belanda yang diwakili oleh Gubernur Jenderal Tjarda van Starkenborgh Strohouwer dan Letnan Jenderal Ter Poorten menyerah tanpa syarat kepada bala tentara Jepang di bawah pimpinan Jenderal Imamura di Kalijati, Subang, Jawa Barat. Dengan menyerahnya Belanda kepada Jepang, berarti berakhirlah penjajahan Belanda yang jika dihitung dari tahun 1596 sampai 1942 lamanya sekitar tiga setengah abad. Kemudian dimulailah masa penjajahan Jepang yang ternyata tidak kalah kejamnya dengan penjajahan sebelumnya.
  • 19. Kajian IPS SD 4-183 b. Penjajahan Jepang (1942 - 1945) Kedatangan tentara Jepang ke Indonesia semula disambut gembira oleh bangsa Indonesia, karena dianggap sebagai tentara pembebas yang akan melepaskan rakyat Indonesia dari belenggu penjajahan Belanda. Jepang dengan propagandanya menyatakan bahwa Jepang (Nippon) adalah saudara tua, Pemimpin Asia, Pelindung Asia, dan untuk kemakmuran Asia. Pada awalnya memang berhasil menarik simpati bangsa Indonesia. Namun pada akhirnya ternyata Jepang pun melakukan penjajahan dan eksploitasi terhadap bangsa Indonesia dan kekayaan tanah air Indonesia dengan cara yang sangat kejam. Masa Penjajahan Jepang ternyata tidak berlangsung lama, hanya selama tiga setengah tahun. Walaupun waktunya singkat, namun masa penjajahan Jepang telah membuat bangsa Indonesia sangat menderita. Penjajahan Jepang berakhir ketika Jepang harus menyerah tanpa syarat kepada tentara Sekutu pada tanggal 14 Agustus 1945, setelah secara berturut-turut Hiroshima dan Nagasaki dijatuhi bom atom oleh Amerika Serikat pada tanggal 6 dan 9 Agustus 1945. c. Penderitaan di Bawah Penjajahan Penjajahan yang dialami bangsa Indonesia selama berabad-abad telah mendatangkan berbagai penderitaan bagi bangsa Indonesia. Siapa pun penjajahnya, baik Portugis, Spanyol, Belanda, Inggris, maupun Jepang, tetap saja mereka memperlakukan bangsa Indonesia sebagai bangsa yang terjajah dengan tanpa perikemanusiaan. Sebagai bangsa yang terjajah, maka tidak ada lagi kemerdekaan, kebebasan dan kedaulatan dinikmati oleh bangsa Indonesia. Yang dapat dirasakan hanyalah pemaksaan, penindasan, eksploitasi tenaga manusia, eksploitasi kekayaan tanah air, yang semuanya hanya untuk kepentingan bangsa penjajah. Keuntungan yang diperoleh bangsa Indonesia dari penjajah hanya sedikit sekali dan tidak sebanding dengan penderitaan yang dirasakan. Ketika pertama kali bangsa Portugis menguasai Indonesia, maka mulailah penderitaan itu. Portugis memonopoli perdagangan rempah-rempah di Indonesia. Mereka selalu memaksakan keinginannya harus dengan jalan kekerasan. Para pedagang Indonesia tidak lagi memiliki kebebasan dalam berdagang. Dengan kelebihan/kekuatan persenjataan yang mereka miliki, mereka menaklukan kerajaan-kerajaan yang tidak mau tunduk kepadanya.
  • 20. 4-184 Unit 4 Selama penjajahan Portugis banyaklah penderitaan yang dialami bangsa Indonesia dalam bentuk pengorbanan harta benda dan jiwa. Bergantinya penjajahan dari Portugis ke Belanda tidaklah bertambah baik, bahkan bertambah buruk. Bahkan Belanda jauh lebih lama dalam melakukan penjajahannya terhadap Indonesia, sehingga dengan demikian deretan penderitaan bangsa Indonesia itu di bawah penjajahan Belanda berlangsung lama, selama penjajahan itu berlangsung. Ketika penjajahan Belanda dilakukan oleh VOC, maka VOC menerapkan beberapa kebijakan yang sangat merugikan bangsa Indonesia, yaitu sebagai berikut (Ismaun: 1986). 1) Sistem monopoli perdagangan (menguasai sendiri seluruh perdagangan rempah-rempah). 2) Melaksanakan berbagai macam kerja rodi (kerja paksa tanpa upah) kepada rakyat. 3) Mengadakan bermacam-macam pungutan pajak yang memberatkan rakyat; 4) Wajib tanam kopi untuk perdagangan VOC. 5) Pelayaran Hongi atau kerja rodi untuk mendayung perahu kora-kora di perairan Maluku. 6) Ekstripasi, yaitu penebangan tanaman pala dan cengkeh yang melanggar peraturan monopoli. 7) Tanam Paksa, yaitu rakyat dipaksa untuk menanam tanaman tertentu untuk keperluan ekspor VOC ke Eropa. Pada zaman VOC rakyat Jawa yang paling banyak menderita. Rakyat, khususnya petani, harus menyerahkan secara paksa hasil-hasil tanaman untuk ekspor kepada Kompeni (VOC). Rakyat pun sering harus melakukan pekerjaan-pekerjaan rodi yang memakan tenaga, dan waktu yang lama. Banyak rakyat yang akhirnya kelaparan dan meninggal dunia. Penjajahan atau imperialisme di bidang perdagangan yang dilaksanakan oleh VOC itu sangat merugikan bangsa Indonesia yang mengalami kemiskinan, penderitaan, dan kebodohan. Bangsa Indonesia benar-benar diperas tenaga dan kekayaannya oleh VOC. Hasil pemerasan terhadap rakyat Indonesia tersebut kemudian dibawa ke negeri Belanda untuk membangun negeri itu dan mensejahterakan rakyatnya. Sistem tanam paksa mewajibkan para petani di Jawa untuk menanam tanaman-tanaman dagangan untuk diekspor ke pasaran dunia. Dalam sistem tanam paksa ini rakyat di Jawa diharuskan membayar pajak mereka dalam
  • 21. Kajian IPS SD 4-185 bentuk barang, yaitu hasil-hasil pertanian mereka, bukan dalam bentuk uang seperti dalam sistem pajak tanah. Van den Bosch berpendapat bahwa sistem ini dapat menaikkan tanaman dagangan yang bisa dikirim ke Belanda. Sistem ini menurut dia juga dianggap menguntungkan rakyat, karena rakyat tidak lagi harus membayar pajak tanah yang kadang jumlahnya sepertiga atau setengah dari hasil pertaniannya. Adapun ketentuan-ketentuan pokok dari sistem tanaman paksa sebagai berikut. 1) Persetujuan-persetujuan akan diadakan dengan penduduk agar mereka menyediakan sebagian dari tanahnya untuk penanaman tanaman dagangan yang dapat dijual di pasaran Eropa. 2) Bagian dari tanah pertanian yang disediakan penduduk untuk tujuan ini tidak boleh melebihi seperlima dari tanah pertanian yang dimiliki penduduk desa. 3) Pekerjaan yang diperlukan untuk menanam tanaman dagangan tidak boleh melebihi pekerjaan yang diperlukan untuk menanam padi. 4) Bagian dari tanah yang disediakan untuk menanam tanaman dagangan dibebaskan dari pembayaran pajak tanah. 5) Tanaman dagangan yang dihasilkan di tanah-tanah yang disediakan, wajib diserahkan kepada pemerintah Hindia Belanda; jika nilai hasil-hasil tanaman dagangan yang ditaksir itu melebihi pajak tanah yang harus dibayar rakyat, maka selisih positifnya harus diserahkan kepada rakyat. 6) Panen tanaman dagangan yang gagal harus dibebankan kepada pemerintah, sedikit-dikitnya jika kegagalan ini tidak disebabkan oleh kurang rajin atau ketekunan dari pihak rakyat. 7) Penduduk desa mengerjakan tanah-tanah mereka di bawah pengawasan kepala-kepala mereka, sedangkan pegawai-pegawai Eropa hanya membatasi diri pada pengawasan apakah membajak tanah, panen, dan pengangkutan tanaman-tanaman berjalan dengan baik dan tepat pada waktunya. Jika diperhatikan ketentuan-ketentuan tanaman paksa di atas tidak ada kesan sangat menekan rakyat. Namun ternyata dalam prakteknya ketentuan- ketentuan tersebut tidak dilaksanakan dengan sebenarnya. Beberapa ketentuan dilanggar dengan sengaja baik oleh para pegawai pemerintah Hindia Belanda sendiri maupun oleh para pemimpin pribumi yang memang mencari untung untuk kepentingan mereka sendiri. Akibat adanya
  • 22. 4-186 Unit 4 penyimpangan dari ketentuan resmi itulah yang menyebabkan tanaman paksa sangat menyengsarakan rakyat Jawa. 2. Perjuangan Menuju Kemerdekaan Sejak penjajah Barat pertama kali menginjakkan kakinya di tanah Nusantara dan melakukan pemerasan, penindasan, dan perampasan kemerdekaan terhadap rakyat Nusantara ini, maka sejak saat itu pula bangsa kita melakukan perlawanan terhadap penjajah. Perlawanan terhadap penjajah ini adalah dalam upaya untuk merebut kembali kemerdekaan yang direnggut oleh penjajah itu. Perjuangan menentang penjajahan ini didasari satu prinsip bahwa kemerdekaan itu merupakan hak setiap bangsa dan bahwa penjajahan merupakan sesuatu yang tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan yang harus dihapuskan dari muka bumi. Perjuangan bangsa Indonesia menentang penjajahan dalam mencapai kemerdekaan dapat dibagi ke dalam dua periode. Periode pertama adalah dimulai dari perjuangan menentang Portugis sampai tahun 1908, yakni sampai masa Kebangkitan Nasional. Periode kedua dimulai dari tahun 1908 yakni dari masa Kebangkitan Nasional sampai Proklamasi Kemerdekaan 1945. Pembagian periode perjuangan ini didasarkan pada sifat-sifat atau ciri-ciri perjuangan yang antara kedua periode itu sangat berbeda satu sama lain. a. Perjuangan Sebelum Kebangkitan Nasional (sebelum1908) 1) Perjuangan Melawan Penjajah Portugis Perjuangan bangsa Indonesia terhadap penjajah ini hampir dilakukan di seluruh wilayah Nusantara terutama di daerah-daerah yang menjadi pusat-pusat kekuasaan penjajah. Perjuangan pertama menentang penjajahan dilakukan bangsa Indonesia terhadap penjajah Portugis. Perjuangan melawan Portugis ini dilakukan oleh rakyat Malaka, Johor, Aceh, Maluku, Demak, dan Sunda Kelapa. a) Perjuangan Rakyat Malaka Pada tahun 1511 rakyat Malaka di bawah pimpinan Sultan Mahmud Syah I melakukan perlawanan terhadap pendudukan Portugis. Namun akhirnya Portugis dapat mendesak pasukan Malaka sehingga mereka terpaksa menyingkir ke pulau Bintan. Malaka akhirnya jatuh ke Portugis tahun 1511. Pada tahun 1526 pulau Bintan diserbu oleh Portugis. Sultan Mahmud Syah I kemudian lari ke Kampar hingga wafatnya pada tahun 1528.
  • 23. Kajian IPS SD 4-187 b) Perjuangan Rakyat Johor Di bawah pimpinan Alauddin Ri’ayat Syah II, putra dari Sultan Mahmud Syah I, rakyat Johor melakukan perlawanan terhadap Portugis mulai tahun 1530. Perjuangan ini kemudian dilanjutkan oleh Abdul Jalil Syah 1 (1580-1597) yang dapat menangkis serangan Portugis. c) Perjuangan Rakyat Demak Di bawah pimpinan Dipati Unus pasukan Demak (Jawa Tengah) pada tahun 1512-1523 melakukan perlawanan terhadap Portugis. Dengan dibantu oleh armada Aceh, Palembang, dan Bintan. Dipati Unus berusaha merebut kembali Malaka dari kekuasaan Portugis, namun tidak berhasil. d) Perjuangan Rakyat Maluku Ketika Portugis berhasil menaklukkan Malaka pada tahun 1511, Portugis kemudian menuju ke Maluku Utara, sebagai pusat penghasil rempah-rempah. Pada tahun 1912 Portugis mengadakan hubungan dagang dengan Sultan Hairun dari Ternate. Sikap Portugis yang kemudian ternyata berusaha memonopoli perdagangan, memeras dan menindas rakyat, dan juga melakukan penyebaran Agama Kristen secara paksa kepada penduduk Maluku Utara mendorong rakyat Maluku melakukan perlawanan. Di bawah pimpinan Sultan Hairun rakyat Ternate melakukan perlawanan terhadap Portugis mulai tahun 1550. Dengan dalih untuk mengadakan perundingan damai, Portugis menipu dan membunuh Sultan Hairun, sehingga membuat rakyat Ternate semakin marah. Perjuangan rakyat Ternate ini kemudian diteruskan oleh Sultan Baabullah, putra Sultan Hairun. Di bawah pimpinan Sultan Baabullah, rakyat Ternate, Tidore, dan Halmahera bersatu-padu melawan Portugis pada tahun 1570-1575. Pada tanggal 28 Desember 1577 rakyat Ternate berhasil mengusir Portugis dari Ternate. e) Perjuangan Rakyat Sunda Kelapa Fatahillah atau Faletehan seorang ulama dari Demak yang bertugas menyebarkan agama Islam di Jawa Barat memimpin rakyat untuk melakukan perlawanan terhadap Portugis. Pada tahun 1527 pasukan Fatahillah menyerang orang-orang Portugis di Sunda Kelapa dan berhasil mengalahkannya. Portugis akhirnya terusir kembali ke Malaka. Nama Sunda Kelapa oleh Fatahillah kemudian diganti
  • 24. 4-188 Unit 4 dengan nama Jayakarta (disingkat menjadi Jakarta), yang berarti kemenangan akhir. Setelah kemenangan itu, kemudian kerajaan Banten berdiri. 2) Perjuangan Menentang Penjajah Belanda Perjuangan bangsa menentang penjajahan Belanda dengan menggunakan kekerasan senjata sudah dimulai sejak awal abad ke tujuh belas, abad ke sembilan belas, dan sampai awal abad kedua puluh. Perjuangan ini terjadi di mana-mana di seluruh wilayah Nusantara yang diduduki oleh Belanda. Perjuangan menentang Belanda pada abad ke enam belas antara lain dilakukan oleh Sultan Agung dari Mataram (1613- 1645), Sultan Hasanuddin dari Kerajaan Goa, Sulawesi Selatan (sampai tahun 1667), Sultan Ageng Tirtayasa (1684), Sultan Iskandar Muda dari Aceh (1635), Untung Suropati dan Trunojoyo (1670), lbnu Iskandar dari Minangkabau (1680). Sementara itu mereka yang berjuang pada abad ke sembilan belas antara lain: Pattimura dari Maluku (1817), Pangeran Diponegoro dari Jawa (1825 -1830), Imam Bonjol dari Minangkabau (1822-1837), Sultan Badaruddin dari Palembang (1817), Pangeran Antasari dari Kalimantan (1860), Jelantik dari Bali (1850), Anak Agung Made dari Lombok (1895), Teuku Umar, Teuku Cik Ditiro, Cut Nyak Din dari Aceh (1873-1904), dan Si Singamangaraja dari Batak (1900). Perjuangan menentang penjajah Belanda secara gagah berani dilakukan oleh rakyat di berbagai daerah di Indonesia. Perjuangan itu memang telah membawa kerugian besar bagi pihak penjajah Belanda, namun juga membawa pengorbanan harta benda dan jiwa yang sangat besar pula dari bangsa Indonesia. Meskipun perjuangan dengan peperangan bersenjata dilakukan di mana-mana dan dalam rentang waktu yang sangat lama, namun sampai awal abad ke dua puluh Belanda tidak dapat terusir dari tanah air Indonesia. Kegagalan perjuangan dengan kekerasan senjata oleh para pahlawan bangsa baik ketika melawan Portugis maupun Belanda seperti yang telah dijelaskan di atas, adalah karena ada beberapa kelemahan dari perjuangan bangsa Indonesia sendiri. Kelemahan-kelemahan tersebut adalah sebagai berikut: a) Perjuangan bersifat lokal atau kedaerahan. Artinya bahwa perjuangan yang dilakukan itu terbatas pada daerah tertentu saja. Tidak ada koordinasi satu sama lain antara para pejuang di satu daerah dengan
  • 25. Kajian IPS SD 4-189 daerah lainnya. Misalnya Pangeran Diponegoro berjuang di daerah Yogyakarta dan sekitarnya saja. Imam Bonjol hanya berjuang di daerah Minangkabau. Tidak ada kerja sama antara daerah dalam menentang penjajah. b) Perlawanan terhadap penjajah dilakukan secara sporadis dan tidak dalam waktu yang bersamaan. Sebagai akibatnya kekuatan penjajah lebih terkonsentrasikan untuk menghadapi satu perlawanan saja. Jadi penjajah dapat dengan mudah memadamkan perlawanan itu satu demi satu. c) Perjuangan pada umumnya dipimpin oleh pemimpin yang kharismatik. Ketika pemimpin ini meninggal dunia atau diasingkan penjajah, maka perjuangan pun berhenti karena tidak ada yang melanjutkannya. d) Perjuangan menentang penjajah sebelum masa 1908 dilakukan dengan kekerasan senjata. Dalam hal persenjataan pihak penjajah jauh lebih modern. Persenjataan penjajah sudah menggunakan senjata api, sementara para pejuang Indonesia lebih banyak menggunakan senjata tradisional. e) Para pejuang dapat diadu domba oleh pihak penjajah, sehingga perselisihan sering terjadi antarpemimpin Indonesia sendiri. Penjajah Belanda memang lihai menerapkan politik devide et impera, yakni politik memecah belah bangsa Indonesia. Beberapa kelemahan ini menjadi pelajaran yang berarti bagi bangsa Indonesia dalam menentukan strategi perjuangan dalam masa berikutnya. Bangsa Indonesia sadar bahwa kekuatan penjajah yang terorganisasi dengan baik tidak dapat dengan mudah ditaklukkan oleh perjuangan yang bersifat lokal dan tidak terorganisasi dengan baik. Oleh karena itu perlu dicari strategi perjuangan yang baru yang lebih terorganisasi dan lebih modern. b. Perjuangan Setelah Kebangkitan Nasional (1908) Tahun 1908 merupakan periode pembatas dari dua tipe strategi perjuangan yang berbeda dalam menentang penjajah. Tahun 1908, tepatnya tanggal 20 Mei 1908, merupakan tanggal lahirnya Boedi Oetomo, sebuah organisasi sosial pertama di Indonesia. Tanggal kelahiran Boedi Oetomo ini dianggap sebagai tonggak dimulainya Kebangkitan Nasional, karena
  • 26. 4-190 Unit 4 menandai lahirnya sebuah strategi perjuangan yang baru dan berbeda dari strategi perjuangan sebelumnya. Sejak tahun 1908 perjuangan bangsa Indonesia menentang penjajah memiliki ciri-ciri sebagai berikut. 1) Perjuangan dilakukan dengan menggunakan organisasi, tidak dengan kekerasan senjata lagi. 2) Para pemimpin atau penggerak perjuangan terutama berasal dari kaum terpelajar atau intelektual, bukan dari pihak raja atau sultan. 3) Perjuangan tidak lagi bersifat kedaerahan. Rasa persatuan dan kebangsaan sudah mulai tumbuh. Pada awal abad ke dua puluh tersebut memang telah tumbuh kesadaran kebangsaan pada bangsa Indonesia, khususnya di kalangan para pelajar. Tumbuhnya kesadaran kebangsaan ini menurut Ismaun (1986:42) terutama dipercepat oleh faktor-faktor berikut. 1) Perlawanan bangsa Filipina terhadap bangsa Spanyol pada tahun 1898, di bawah pimpinan Joze Rizal. 2) Kemenangan Jepang atas Rusia dalam perang tahun 1905. 3) Kegiatan Partai Kongres di India pada tahun 1885 dalam menentang penjajahan Inggris. 4) Bangkitnya Kemal Pasha di Turki pada tahun 1881. 5) Keberhasilan dr. Sun Yat Sen dalam mendirikan Republik Cina pada tahun 1911. 6) Pecahnya Perang Dunia 1 (1914 - 1918) memberikan pengaruh besar atas kebangkitan nasional Indonesia. 7) Didirikannya Volksraad (DPR) oleh Belanda pada tahun 1918. Sejak diprakarsai oleh Boedi Oetomo pada tahun 1908, maka di Indonesia kemudian berdiri beberapa organisasi, yang bercorak sosial- budaya, politik, maupun keagamaan. Organisasi-organisasi tersebut ada yang secara terang-terangan melakukan gerakan perjuangan politik menentang Belanda dan ada pula yang tidak. Dalam penjelasan berikut akan diuraikan beberapa organisasi yang menonjol setelah masa Kebangkitan Nasional 1908. 1) Budi Oetomo Kelahiran Boedi Oetomo tidak bisa lepas dari peran dr. Mas Ngabehi Wahidin Sudirohusodo. Dr. Wahidin sebelumnya memulai kampanye hendak meningkatkan martabat rakyat, antara lain dengan cara membentuk dana pelajar. Kampanye dr. Wahidin ini sangat
  • 27. Kajian IPS SD 4-191 menarik Sutomo, pelajar STOVIA (sekolah kedokteran). Cita-cita untuk meningkatkan kedudukan dan martabat rakyat itu sebenarnya sudah ada pada para pelajar STOVIA. karena itu kampanye dr. Wahidin mendorong dan memberikan semangat bagi cita-cita tersebut. Akhirnya pada tanggal 20 Mei 1908 para pelajar STOVIA di Jakarta mendirikan organisasi yang diberi nama Boedi Oetomo yang diangkat sebagai ketuanya adalah Sutomo. Boedi Oetomo pada mulanya merupakan organisasi pelajar, yang jangkauannya terbatas pada penduduk Jawa, Madura dan baru kemudian meluas ke penduduk Hindia Belanda seluruhnya. Kemudian Boedi Oetomo dapat diterima di kalangan cendekiawan dan priyayi Jawa, sehingga ia bukan organisasi pelajar lagi. Pada akhirnya tahun 1909 Budi Oetomo telah mempunyai cabang di 40 tempat dengan jumlah anggota lebih kurang 10.000 orang. Karena Boedi Oetomo tidak pernah mendapat dukungan massa, kedudukannya secara politik kurang begitu penting. Namun suatu hal yang penting dari Boedi Oetomo adalah bahwa di dalam tubuhnya telah ada benih semangat nasional yang pertama dan karena itu ia dapat dipandang sebagai induk Pergerakan Nasional, yang kemudian muncul di dalam tubuh Sarekat Islam dan Indische Partij (Poesponegoro, 1993:183). 2) Sarekat Islam Sarekat Islam semua bernama Sarekat Dagang Islam yang didirikan pada tahun 1911 di Solo oleh Haji Samanhudi. Latar belakang ekonomis organisasi ini adalah mengadakan perlawanan terhadap para pedagang Cina dan juga untuk menentang semua penghinaan terhadap rakyat Bumiputera. Sarekat Islam juga lahir untuk menentang politik kristenisasi dan melakukan perlawanan terhadap kecurangan para pejabat Eropa dan Bumiputra. Inti utama perlawanan Sarekat Islam juga ditujukan terhadap setiap bentuk penindasan dan kesombongan rasial. Gerakan Sarekat Islam ternyata bisa berhasil menembus sampai lapisan bawah masyarakat. Gerakannya secara berani memperjuangkan kebenaran dan keadilan terhadap penindasan penjajah kepada pihak Indonesia. Sarekat Islam lebih revolusioner dalam melakukan gerakannya dibandingkan dengan Boedi Petomo, sehingga Sarekat Islam secara cepat dapat menarik massa. Sarekat Islam merupakan
  • 28. 4-192 Unit 4 organisasi massa yang pertama di Indonesia yang antara tahun 1917 - 1920 sangat terasa pengaruhnya di dalam politik Indonesia. Tokoh- tokoh Penggerak Sarekat Islam yang terkenal adalah Haji Oemar Said Tjokroaminoto, Haji Agus Salim, dan Suryopranoto 3) Indische Partij Indische Partij didirikan pada tanggal 25 Desember 1912. Pendirinya adalah Douwes Dekker (seorang Indo) yang kemudian terkenal dengan namanya Danudirdja Setyabudhi. Tokoh terkenal Iridische Partij lainnya adalah dr. Tjipto Mangunkusumo dan Suwardi Suryaningrat. Organisasi ini seratus persen bercorak politik dengan gagasannya yang revolusioner nasional. Gerakannya yang bersifat revolusioner yang menuju ke Indonesia merdeka ini banyak menarik massa. Indische Partij berpijak pada asas nasionalisme yang mencita- citakan Indonesia merdeka. Faham nasionalismenya saat itu dikenal dengan istilah Indische Nationalisme. Oleh karena dasar perjuangannya yang tegas, Indische Partij dapat dikatakan sebagai partai politik yang pertama di Indonesia. Gerakan Indische Partij yang bersifat radikal mendorong pemerintah Hindia Belanda untuk bersikap tegas terhadapnya. Gubernur Jenderal Belanda menolak memberi ijin badan hukum bagi Indische Partij karena organisasi ini berdasarkan politik dan mengancam hendak merusak keamanan umum. Indische Partij dianggap sebagai organisasi terlarang. Karena tokoh-tokoh Indische Partij dianggap berbahaya oleh Belanda, maka mereka kemudian mendapat hukuman buangan. Pada bulan Agustus 1913 Douwes Dekker, Tjipto Mangunkusunio, Suwardi Suryaningrat dibuang ke negeri Belanda. Kepergian ketiga tokoh tersebut menyebabkan kegiatan Indische Partij makin lama makin menurun. Indische Partij kemudian berganti nama menjadi Partai Insulinde, namun tetap tidak pernah mempunyai pengaruh lagi terhadap rakyat, sekalipun Douwes Dekker sudah kembali lagi pada tahun 1918. 4) Gerakan Pemuda Gerakan pemuda sebenarnya sudah mulai tanggal 20 Mei 1908 dengan mendirikan Boedi Oetomo, namun kemudian organisasi ini dalam perkembangannya lebih didominasi oleh golongan tua, sehingga para pemudanya banyak yang tidak puas dan keluar. Gerakan pemuda
  • 29. Kajian IPS SD 4-193 yang sesungguhnya adalah Tri Koro Darmo yang didirikan di Jakarta pada tanggal 7 Maret 1915 oleh dr. R. Satiman Wiryosandjojo, Kadarman, dan Sunardi. Tri Koro Darmo berarti tiga tujuan mulia: sakti, budhi, bakti. Tujuan perkumpulan ini adalah mencapai Jawa Raya dengan memperkokoh rasa persatuan antara pemuda Jawa, Sunda, Madura, Bali dan Lombok. Perkumpulan ini mempunyai azas sebagai berikut. a) Menimbulkan pertalian antara murid-murid Bumiputra pada sekolah menengah, dan kursus-kursus perguruan kejuruan dan sekolah rakyat. b) Menambah pengetahuan umum bagi anggota-anggotanya. c) Membangkitkan dan mempertajam perasaan buat segala bahasa dan budaya Indonesia. Pada Kongres di Solo ditetapkan bahwa mulai tanggal 12 Juni 1918 Tri Koro Darmo berganti nama menjadi Jong Java. Dalam anggaran dasarnya tahun 1920 ditetapkan bahwa Jong Java bertujuan mendidik para anggotanya supaya kelak dapat memberikan tenaganya untuk pembangunan Jawa Raya dengan jalan mempererat persatuan, menambah pengetahuan anggota serta berusaha menimbulkan cinta akan budaya sendiri. Gerakan Pemuda Indonesia tidak hanya ada di dalam negeri saja, tetapi juga di luar negeri seperti Eropa dan negara-negara Arab. Organisasi Pemuda Indonesia di luar negeri yang paling terkenal adalah Perhimpunan Indonesia yang berpusat di Belanda. Perhimpunan Indonesia ini mempunyai peranan dalam mendorong perjuangan bangsa dalam menyampaikan informasi ke dunia luar tentang perjuangan rakyat Indonesia. Perhimpunan Pemuda ini gerakannya ke arah politik terutama ketika dipimpin oleh Muhamad Hatta dan A. Subardjo. 5) Partai Nasional Indonesia Partai Nasional Indonesia (semula namanya Perserikatan Nasional Indonesia) didasari oleh gagasan nasionalisme modern yang gerakannya bercorak nasional murni dan bersifat radikal. PNI didirikan pada tanggal 4 Juli 1927 atas inisiatif Ir. Sukarno dan kawan-kawan yang tergabung dalam Algemeene Studie Club. Dalam anggaran dasarnya disebutkan bahwa tujuan PNI adalah bekerja untuk kemerdekaan Indonesia. Tujuan ini akan dicapai dengan
  • 30. 4-194 Unit 4 azas percaya pada diri sendiri. Dengan azasnya ini PNI bersikap nonkooperatif, artinya tidak mau bekerja sama atau ikut serta dengan dewan-dewan bentukan Belanda. Dalam rapat-rapatnya PNI selalu mencita-citakan persatuan bangsa Indonesia. Cita-cita persatuan ini tercapai dalam rapat tanggal 17-18 Desember 1927 di Bandung yang dihadiri oleh PNI, Boedi Oetomo, Partai Sarekat Islam, Pasundan, Kaum Betawi, Soematranenbond, Indonesische Studieclub, dan Algeemene Studieclub. Rapat ini sepakat mendirikan suatu federasi yaitu Permufakatan Perhimpunan-Perhimpunan Politik Kebangsaan Indonesia (PPPKI). Dalam Kongres PNI pertama 27-30 Mei di Surabaya Ir. Sukarno terpilih sebagai Ketua Pengurus Besar PNI. Cita-cita PNI untuk menggalang persatuan bukan hanya mempengaruhi pikiran organisasi- organisasi politik lainnya, melainkan juga berpengaruh positif pada organisasi pemuda yang kemudian mengadakan Sumpah Pemuda, dan organisasi persatuan wanita yang kemudian membentuk Perserikatan Perempuan Indonesia. Sikap PNI yang tegas dan nonkooperatif serta memperjuangkan persatuan dan kemerdekaan dengan cepat dapat menarik massa. Pengaruh Ir. Sukarno sebagai pemimpin PNI dan pemimpin Indonesia telah meluas dan meresap di seluruh Indonesia dan dalam seluruh lapisan masyarakat. Kemajuan besar PNI dalam membawa rakyat untuk memperjuangkan kemerdekaan membuat pemerintah kolonial Belanda merasa cemas menghadapi PNI. Akhirnya pemerintah kolonial Belanda bertindak keras dengan menangkapi para tokoh dan anggota PNI pada tanggal 29 Desember 1929. Empat tokoh PNI yaitu Ir. Sukarno, Gatot Mangkoepradja, Markoen Soemardiredja, dan Supriadinata dijatuhi hukuman penjara oleh pengadilan kolonial pada tanggal 22 Desember 1930.
  • 31. Kajian IPS SD 4-195 6) Fraksi Nasional Fraksi Nasional di dalam Volksraad (Dewan Perwakilan Rakyat masa pemerintahan kolonial) didirikan tanggal 27 Januari 1930 di Jakarta beranggotakan 10 orang anggota Volksraad, yaitu wakil-wakil dari daerah-daerah Jawa, Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan. Yang ditunjuk menjadi ketuanya adalah Moh. Husni Thamrin. Fraksi Nasional mempunyai tujuan untuk menjamin adanya kemerdekaan nasional yakni . a) Mengusahakan perubahan-perubahan ketatanegaraan. b) Berusaha menghapuskan perbedaan-perbedaan politik, ekonomi, dan intelektual sebagai antithese colonial. c) Mengusahakan kedua hal tersebut di atas dengan cara-cara yang tidak bertentangan dengan hukum. c. Menjelang Proklamasi Kemerdekaan Ketika Belanda menyerah tanpa syarat kepada Jepang pada tanggal 8 Maret 1942, maka berakhirlah masa pemerintahan Hindia Belanda di Indonesia. Sebagai penggantinya adalah kekuatan Kemaharajaan Jepang. Kedatangan Jepang ke Indonesia disambut baik oleh rakyat Indonesia karena berharap dapat melepaskan diri dari penderitaan yang berkepanjangan. Bahkan tokoh-tokoh pergerakan politik seperti Ir. Sukarno dan Drs. Mohammad Hatta bersedia melakukan kerja sama (kooperatif) dengan pihak pemerintah pendudukan Jepang, padahal pada masa Hindia Belanda beliau berdua tidak mau bekerja sama dengan pemerintah Belanda (nonkooperatif). Faktor yang mendorong rakyat mau bekerja sama dengan Jepang antara lain karena Jepang yang kuat diharapkan dapat membantu Indonesia yang lemah, faktor lain yang menyebabkan rasa simpati rakyat Indonesia kepada Jepang adalah sikap keras kepala Pemerintah Hindia Belanda menjelang akhir masa kekuasaannya yang tidak memberikan harapan kemerdekaan kepada para pejuang pergerakan nasional. Keinginan bangsa Indonesia untuk merdeka memang memuncak: pada tahun 1945 itu, terutama disebabkan oleh dorongan kaum muda yang tidak sabar ingin agar Indonesia segera merdeka. Baik golongan muda maupun golongan tua sama-sama berpendapat bahwa kemerdekaan Indonesia harus segera diproklamasikan, namun caranya yang berbeda. Golongan tua pada umumnya menginginkan proklamasi kemerdekaan itu tanpa pertumpahan darah. dan tetap bekerja sama dengan Jepang. Oleh karena itu golongan tua
  • 32. 4-196 Unit 4 sangat mengharapkan peran PPKI. Sementara itu golongan muda menginginkan kemerdekaan itu tidak ada pengaruh sama sekali dari Jepang. Ketika Ir. Sukarno dan Drs. Mohammad Hatta kembali ke Jakarta dari Dalat tanggal 14 Agustus 1945 dan sesudah mendengar berita penyerahan Jepang kepada Sekutu, mereka segera didesak oleh para pemuda untuk segera memproklamasikan kemerdekaan Indonesia. Sukarno dan Moh. Hatta menginginkan masalah proklamasi kemerdekaan itu dibicarakan dulu dalam rapat dengan anggota PPKI. Sementara itu para pemuda merasa keberatan proklamasi kemerdekaan itu melibatkan PPKI, karena para pemuda menganggap bahwa PPKI itu adalah bentukan Jepang, sehingga nanti kemerdekaan Indonesia seolah-olah hadiah dari Jepang Para pemuda mendesak Ir. Sukarno untuk memproklamasikan kemerdekaan pada tanggal 16 Agustus 1945, namun ditolak oleh Ir. Sukarno. Baru pada keesokan harinya, tanggal 17 Agustus 1945 pukul 10.00, bertempat di Jalan Pengangsaan Timur No 56, Teks Proklamasi Kemerdekaan itu dibacakan oleh Ir. Sukarno dengan disaksikan oleh para tokoh pejuang kemerdekaan. Dengan dibacakannya teks proklamasi kemerdekaan itu, maka berarti bangsa Indonesia telah menyatakan diri sebagai bangsa yang merdeka dan berdaulat dan lepas dari belenggu penjajahan. Berkat rahmat Allah yang Maha Kuasa dan hasil perjuangan bangsa Indonesia selama berabad-abad yang harus ditebus dengan pengorbanan kemerdekaan yang didambakannya bangsa Indonesia memang bangsa yang mencintai perdamaian, namun lebih mencintai kemerdekaan.
  • 33. Kajian IPS SD 4-197 Latihan Untuk memperdalam pemahaman Anda mengenai materi Subunit 2 mengenai perjuangan Indonesia dalam mencapai dan mempertahankan kemerdekaan di atas, silahkan Anda mengerjakan latihan berikut ini. 1. Jelaskan faktor-faktor yang mendorong Belanda untuk menemukan jalan pelayaran ke Indonesia? 2. Jelaskan dengan singkat faktor apa saja yang mendorong timbulnya penjajahan dunia oleh bangsa Portugis dan Spanyol? 3. Mengapa Budi Utomo dijadikan sebagai awal kelahiran pergerakan nasional? 4. Bagaimana peran organisasi pemuda dalam usaha mewujudkan persatuan bangsa Indonesia? 5. Bagaimana kondisi perjuangan bangsa Indonesia pada masa pendudukan Jepang? Rambu-Rambu Jawaban Latihan Persoalan yang tercantum pada latihan di atas, tidak disediakan petunjuk jawabannya. Anda harus menggali jawaban sendiri melalui diskusi dengan sesama mahasiswa, dalam kelompok kecil untuk memperoleh jawaban atas persoalan- persoalan di atas, dan dimantapkan dengan dosen kunjungan Anda! Anda dipersilahkan melakukannya.
  • 34. 4-198 Unit 4 Rangkuman Indonesia dijajah disebabkan oleh beberapa faktor yang apabila dikelompokkan ada dua faktor, yakni faktor intern dan faktor ekstern. Faktor ekstern kedatangan Portugis di Asia Tenggara khususnya di Indonesia berkaitan erat dengan hal-hal yang terjadi di Eropa antara lain jatuhnya Constantinopel ke tangan Turki, berkembangnya paham Renaisance, kemajuan-kemajuan di bidang teknologi dan terjadinya perjanjian Tordesilas oleh Paus Alexander VI di Roma. Kehadiran Portugis di Indonesia kemudian secara berurut-turut disusul oleh Spanyol, Inggris, Belanda dan Jepang. Pada dasarnya bangsa yang menjajah Indonesia memiliki karakteristik yang sama yaitu ingin menguasai dan menindas rakyat melalui monopoli perdagangan, pungutan pajak, kerja rodi/kerja paksa dan lain-lain. Di antara bangsa-bangsa di atas, Belandalah yang paling lama menjajah Indonesia hampir 350 tahun. Kedatangan bangsa Belanda di Indonesia ada hubungannya dengan perang delapan puluh tahun di negerinya. Pada waktu itu Belanda berusaha keras untuk mencapai Indonesia sebagai sumber rempah-rempah yang pada saat itu komoditi ini harganya mahal dan sangat menguntungkan. Pada tahun 1596 Cornelis de Houtman dan anak buahnya mendarat di Banten. Kejadian ini disusul oleh para pedagang Belanda yang datang langsung ke Indonesia sehingga terjadi persaingan di antara pedagang Belanda, akhirnya dibentuklah VOC dengan hak dan kewajiban yang melampaui statusnya sebagai badan dagang. Reaksi segera timbul di mana-mana di seluruh Indonesia seperti di Maluku: Hitu (Kakiali), Ternate (Saidi), Tidore (Nuku) di Jawa: Mataram (Sultan Agung) di Banjar, Gowa (Sultan Hasanudin); perlawanan Trunojoyo, Untung Suropati dan pergolakan di Mataram seiring dengan Perang Suksesi yang melahirkan terpecahnya Mataram menjadi kerajaan Surakarta, Yogyakarta dan Mangkunegaran. Dapat dimaklumi jika akhirnya VOC harus memikul beban biaya yang sangat berat, sementara lawan-lawannya seperti Inggris dan Perancis semakin kuat, sedangkan di tubuh VOC sendiri telah berkembang penyakit korupsi yang semakin melemahkan kedudukan VOC. Akhirnya pada tanggal 31 Desember 1799, VOC dibubarkan. Selepas penjajahan Inggris 1811-1816, Belanda menjalankan beberapa perubahan sistem pemerintahannya, maka dilaksanakannya tanam paksa yang sangat memberatkan kehidupan rakyat saat itu, sehingga menimbulkan perlawanan rakyat seperti Patimura, Imam Bonjol, Sisingamangaraja XII, Pangeran Diponegoro dan lain-lain.
  • 35. Kajian IPS SD 4-199 Demikianlah akhirnya kita masuk ke dalam abad 20, dengan bekal pengalaman pahit yang kemudian dijadikan cermin bagi perjuangan pergerakan nasional. Karena kearifan belajar dari pengalaman sejarahlah, maka perjuangan pergerakan nasional akhirnya berhasil mewujudkan cita-cita bangsa yakni kemerdekaan Indonesia. Pergerakan Nasional Indonesia ditandai oleh lahirnya organisasi yang bersifat kedaerahan dan nasional. Budi Utomolah pelopor lahirnya organisasi di Indonesia. Budi Utomo lahir untuk memperjuangkan nasib rakyat dan bangsa Indonesia yang hidup dalam keterbelakangan disejajarkan dengan bangsa lain yang telah maju. Setelah Budi Utomo lahir disusul oleh organisasi politik dan kemasyarakatan yang memiliki karakteristik masing-masing dalam mengembangkan organisasinya, namun pada dasarnya semua organisasi yang lahir pada saat itu memiliki tujuan yang sama yakni mencapai Indonesia merdeka. Persamaan tujuan inilah yang menjadi benang merah di antara partai-partai politik, seperti; Sarekat Islam, Indische Party, Perhimpunan Indonesia, Partai Nasional Indonesia Parindra dan Gapi. Namun pada masa pendudukan Jepang semua partai politik ini dipetieskan dan diganti dengan organisasi yang dibuat dan dikendalikan oleh pemerintah Jepang sendiri.
  • 36. 4-200 Unit 4 Tes Formatif 2 Pilihlah satu jawaban yang paling tepat 1. Perhatian Inggris mulai tertarik ke Asia Tenggara sejak… A. terbitnya buku Intinerario dari Jan Huygen van Linschoten B. dibentuknya EIC C. pelayaran Thomas Cavendish mengikuti rute Magelhaen D. pelayaran keliling dunia oleh F. Drake sampai ke Ternate 2. Hal-hal yang mendorong dilakukannya penjelajahan samudra oleh Portugis ke Asia Tenggara adalah, kecuali…. A. semangat menguasai dunia B. terputusnya hubungan dagang antara Barat dengan timur akibat jatuhnya Constantinopel ke tangan Turki C. jatuhnya Lisabon ke tangan Spanyol dalam suasana perang delapan puluh tahun di Eropa D. penguasaan dan kemampuan orang Portugis dalam hal angkutan laut 3. Latar belakang pelaksanaan tanam paksa, kecuali…. A. perusahaan pelayaran Belanda mengalami kerugian sehingga gagal dalam menjalankan tugas membangun perekonomian Belanda B. perekonomian rakyat Jawa Sunda melemah C. tindakan pemerintah jajahan gagal menghasilkan keuntungan bagi negara Induk D. anggaran belanja Belanda mengalami deposit akibat perang Diponegoro 4. Sumpah pemuda dihasilkan dalam peristiwa di bawah ini, yakni…. A. Kongres pemuda I tahun 1928 B. Kongres pemuda II tahun 1928 C. Kongres pemuda I tahun 1926 D. Kongres pemuda II tahun 1926
  • 37. Kajian IPS SD 4-201 5. Pengaruh yang paling menonjol dari lahirnya pergerakan kedaerahan terhadap kehidupan politik bangsa Indonesia adalah…. A. menghambat tumbuhnya rasa persatuan B. menumbuhkan kesadaran bahwa pergerakan kedaerahan tidak menguntungkan perjuangan C. timbulnya usaha untuk menjatuhkan semua organisasi kedaerahan D. menumbuhkan persaingan di antara pergerakan kedaerahan Cocokkanlah jawaban Anda dengan Kunci Jawaban Tes Formatif 2 yang terdapat di bagian akhir unit ini, hitunglah jawaban yang benar, kemudian gunakan rumus berikut untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda terhadap materi Subunit 2. Tingkat penguasaan = Konversi penguasaan : Jumlah Jawaban Yang Benar x 100% 5 90 -100% : baik sekali 80 - 89% : baik 70 – 79% : cukup  70% : kurang Apabila mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih, Anda dapat meneruskan dengan Unit 5. Bagus! Jika masih di bawah 80%, Anda harus mengulangi materi Subunit 2 , terutama bagian yang belum Anda kuasai.
  • 38. 4-202 Unit 4 Daftar Pustaka Abduh Muhammad, dkk, (1982/1983). Sejarah Perlawanan terhadap Imperialisme dan Kolonialisme di Sumatera Barat, Depdikbud. Ali R. Moh, (1961). Pengantar Ilmu Sejarah Indonesia, Jakarta, Baratha. Ahmad Ya, dkk, (1982/1983). Sejarah Perlawanan Terhadap Imperialisme dan Kolonialisme di Kalimantan Barat, Depdikbud Asmito., 1988, Sejarah kebudayaan Indonesia, Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Atmowiloto Arswendo, (1986). Pengkhianatan G 30 S/PKI, Jakarta, Sinar harapan. Heru Sukardi, dkk, 1982/1983, Sejarah Perlawanan terhadap Imperialisme dan Kolonialisme di Jawa Timur, Depdikbud. Idris Z.H. 1983, Sejarah untuk SMA, Jakarta, Penerbit Mutiara. Kartodirdjo Sartono, (1975). Sejarah Pergerakan Nasional Indonesia Jilid 3, Jakarta, Depdikbud. (1975). Sejarah Pergerakan nasional Indonesia Jilid 4, Jakarta, Depdikbud (1982). Pemikiran dan Perkembangan Historiografi Indonesia, Jakarta, Gramedia. Koentjaraningrat, 1983, Kebudayaan, Mentalitas dan Pembangunan, Jakarta: Gramedia. 1990, Pengantar limit Antropologi, Jakarta: Rineka Cipta.
  • 39. Kajian IPS SD 4-203 Malik Adam, (1982). Riwayat Proklamasi 17 Agustus 1945. Jakarta: Wijaya. Martamin Margani, dkk(1983). Sejarah Perlawanan Terhadap Imperalisme dan kolonialisme di Sumatra Selatan, Depdikbud. Moehadi, 1985, Sejarah Indonesia, Modul 1-3, Jakarta: Universitas Terbuka. Notosusanto, N (1980). Sejarah Nasional Indonesia Jilid 2 dan 3. Jakarta Depdikbud. Parakiti T. Simbolon, 1995, Menjadi Indonesia Merdeka, Jakarta: Kompas Gramedia. Sagimun, 1988, Peninggalan Sejarah: Masa Perkembangan Agama-Agama di Indonesia, Jakarta: CV Haji Masagung. Sartono Kartodihardjo, 1975, Sejarah Nasional Indonesia, Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Schoorl, 1974, Modernisasi, Pengantar Sosiologi Pembangunan Negara-negara Sedang Berkembang, Diterjemahkan oleh RG Soekakadijo, Jakarta: Gramedia. Soekmono, 1990, Sejarah Kebudayaan Indonesia, Jilid 1, 2, dan 3, Yogyakarta: Kanisius. Taneo S. P. 2003. Manusia Dan Kebudayaan Indonesia (Bahan Ajar), Kupang, Sekolah Tinggi Ilmu Bahasa Asing.