SlideShare a Scribd company logo
1 of 50
DINAMIKA PERUBAHAN
KURIKULUM MENUJU
PENERAPAN KURIKULUM
MERDEKA
Dr. Didang Setiawan, M.Pd – LPMP DKI JAKARTA
WA. 087875000406
SMART EDUCATION CONSULTANT
BAHAN KAJIAN
• LINI MASA PERKEMBANGAN KURIKULUM DI INDONESIA
• KRANGKA DASAR KURIKULUM MERDEKA
• HAL-HAL YANG BERBEDA DENGAN KURIKULUM 2013
• PRINSIP PEMBELAJARAN DAN PRINSIP ASESMEN KURIKULUM MERDEKA
• DIMENSI DAN ELEMEN PROFIL PELAJAR PANCASILA
• ISI DOKUMEN CAPAIAN PEMBELAJARAN
• PENJABARAN CAPAIAN PEMBELAJARAN KE DALAM TUJUAN PEMBELAJARAN
• KARAKTERISTIK KURIKULUM MERDEKA PADA SETIAP JENJANG
• STRUKTUR KURIKULUM MERDEKA UNTU SEKOLAH DASAR (SD)
EPI
SODE 2
KAMPUS MERDEKA
EPI
SODE 3
PERUBAHAN MEKANI
SME BOS
EPI
SODE 1
MERDEKA BELAJAR
EPI
SODE 4
PROGRAM ORGANI
SASIPENGGERAK
EPI
SODE 7
PROGRAM SEKOLAH PENGGERAK
EPI
SODE 8
SMK PUSATKEUNGGULAN
EPI
SODE 5
PROGRAM GURU PENGGERAK
EPI
SODE 6
TRANSFORMASIDANA PEMERI
NTAH
UNTUK PENDI
DI
KAN TI
NGGI
EPI
SODE 11
KAMPUS MERDEKA VOKASI
EPI
SODE 9
KI
P KULI
AH MERDEKA
EPISODE MERDEKABELAJAR HINGGASAAT INI
EPI
SODE 10
PERLUASAN PROGRAM BEASISWA LPDP
EPI
SODE 14
PERMENDI
KBUD PPKS
EPI
SODE 13
MERDEKA BERBUDAYA DENGAN KANAL
INDONESIANA
EPI
SODE 15
KURI
KULUM MERDEKA DAN
PLATFORM MERDEKA MENGAJAR
EPI
SODE 12
SEKOLAH AMAN BERBELANJA
Pemulihan
Pandemi
2020 - 2021
Pandemi
2021 - 2022
pembelajaran
2022 - 2024
2024
Kurikulum 2013 dan Kurikulum 2013, Kurikulum 2013, Penentuan kebijakan
Kurikulum Darurat Kurikulum Darurat, dan Kurikulum Darurat, kurikulum nasional
(Kur-2013 yang Kurikulum Prototipe di dan Kurikulum berdasarkan evaluasi
disederhanakan) SP dan SMK PK Prototipe sebagai opsi terhadap kurikulum
bagi semua satuan pada masa pemulihan
pendidikan pembelajaran
Kurikulum 2013
Pra pandemi
KURIKULUM PROTOTIPE DIBERIKAN SEBAGAI OPSI TAMBAHAN BAGI SATUAN PENDIDIKAN UNTUK
MELAKUKAN PEMULIHAN PEMBELAJARAN SELAMA 2022-2024.
KEBIJAKAN KURIKULUM NASIONAL AKAN DIKAJI ULANG PADA 2024 BERDASARKAN EVALUASI SELAMA
MASA PEMULIHAN PEMBELAJARAN.
4
KERANGKADASAR
TUJUAN UTAMA “KURIKULUM
MERDEKA”
1. Mewujudkan lulusan yang
memiliki Karakter Profil
“Pelajar Pancasila”
2. Menguatkan kompetensi
dasar “Literasi dan
Numerasi” utuk semua
mata pelajaran yang
mereka pelajari
DIMENSI PROFIL PELAJAR PANCASILA
BEBERAPA PERUBAHAN PEMENUHAN STANDAR ISI,
PROSES DAN PENILAIAN BERDASARKAN EPISODE 15
MERDEKA BELAJAR
Pemenuhan Standar Isi :
KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR BERUBAH MENJADI CAPAIAN
PEMBELAJARAN
Pemenuhan Standar Proses :
PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI, BERPUSAT PADA PESERTA DIDIK,
MENEKANKAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN BERBASIS PROJEK, RPP MENJADI
MODUL AJAR
Pemenuhan Standar Penilaian :
PENILAIAN HARUS MERUPAKAN BAGIAN DARI PEMBELAJARAN DIMANA
ASESMEN FORMATIF DAN DIAGNOSTIK HARUS MEMILIKI PORSI LEBIH BANYAK
DARI ASESMEN SUMATIF
ARAH
PENGEMBA
NGAN
KURIKULUM
Kurikulum prototipe melanjutkan arah pengembangan
kurikulum sebelumnya:
• Orientasi holistik: kurikulum dirancang untuk
mengembangkan murid secara holistik, mencakup
kecakapan akademis dan non-akademis, kompetensi
kognitif, sosial, emosional, dan spiritual.
• Berbasis kompetensi, bukan konten: kurikulum
dirancang berdasarkan kompetensi yang ingin
dikembangkan, bukan berdasarkan konten atau materi
tertentu.
• Kontekstualisasi dan personalisasi: kurikulum
dirancang sesuai konteks (budaya, misi sekolah,
lingkungan lokal) dan kebutuhan murid.
8
PEMBELJARAN DALAM KURIKULUM MERDEKA MENDORONG :
1. Pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik peserta didik, melalui pembelajaran
berdiferensiasi (teaching at right level).
2. Memberi ruang lebih luas pada pengembangan “Karakter dan Kompetensi Dasar”.
1
2
3
9
Kurikulum Merdeka memiliki karakteristik utama, mendukung pemulihan
pembelajaran melalui “Pembelajaran Berbasis Projek” untuk pengembangan
soft skills dan karakter (iman, taqwa, dan akhlak
mulia; gotong royong; kebinekaan global; kemandirian;
nalar kritis; kreativitas).
Fokus pada materi esensial sehingga ada waktu
cukup untuk pembelajaran yang mendalam bagi
kompetensi dasar seperti literasi dan numerasi.
Fleksibilitas bagi guru untuk melakukan pembelajaran
yang sesuai dengan kemampuan murid (teach at the
right level) dan melakukan penyesuaian dengan konteks
dan muatan lokal.
Langkah-Langkah Pembelajaran Project Based Learning
1. Mulai dengan sebuah pertanyaan. .
2. Membuat Perencanaan (design a plan for the
project). ...
3. Menyusun jadwal aktivitas . ...
4. Mengawasi proses pengerjaan proyek. ...
5. Memberikan penilaian terhadap produk yang
dihasilkan. ..
6. Melakukan Evaluasi.
Project Based Learning
sebagai sebuah pendekatan pengajaran yang dibangun
di atas kegiatan pembelajaran dan tugas nyata yang
memberikan tantangan bagi peserta didik yang terkait
dengan kehidupan sehari-hari untuk dipecahkan secara
berkelompok. ( J. Stiver )
PRINSIP DAN PARADIGMA PENILAIAN
PADA KURIKULUM MERDEKA
PENGEMBANGAN KARAKTER MELALUI PENUMBUHAN
PROFIL PELAJAR PANCASILA
Dalam struktur kurikulum
prototipe, 20 - 30 persen
jam pelajaran digunakan
untuk pengembangan
karakter Profil Pelajar
Pancasila melalui
pembelajaran berbasis
projek.
Kurikulum 2013 sudah
menekankan pada
pengembangan
karakter, namun belum
memberi porsi khusus
dalam struktur
kurikulumnya.
Pembelajaran berbasis projek penting
untuk pengembangan karakter
karena:
a) memberi kesempatan untuk
belajar melalui pengalaman
(experiential learning)
b) Mengintegrasikan kompetensi
esensial yang dipelajari peserta
didik dari berbagai disiplin ilmu
c) struktur belajar yang fleksibel
12
MENDUKUNG VISI
PENDIDIKAN INDONESIA:
“
“
mewujudkan Indonesia maju yang
berdaulat, mandiri, dan
berkepribadian melalui terciptanya
Pelajar Pancasila yang bernalar kritis,
kreatif, mandiri, beriman, bertakwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan
berakhlak mulia, bergotong royong,
dan berkebinekaan global
PELAJAR
PANCASILA
Beriman,
bertakwa kepada
Tuhan Yang Maha
Esa, dan
berakhlak mulia
Mandiri
Bernalar
Kritis
Kreatif
Bergotong
Royong
Berkebinekaan
Global
CAPAIAN PENGUATAN KARAKTER
MELALUI PROJEK PPP
Ringkasan Dimensi dan Elemen
Profil Pelajar Pancasila
Beriman,
bertakwa
kepada Tuhan
YME, dan
berakhlak mulia
• Akhlak beragama
• Akhlak pribadi
• Akhlak kepada
manusia
• Akhlak kepada alam
• Akhlak bernegara
Berkebinekaan
global
• Mengenal dan
menghargai budaya
• Komunikasi dan
interaksi antar
budaya
• Refleksi dan
tanggung jawab
terhadap
pengalaman
kebinekaan
• Berkeadilan soial
Bergotong
royong
• Kolaborasi
• Kepedulian
• Berbagi
Mandiri
• Pemahaman diri
dan situasi
• Regulasi diri
Bernalar kritis
• Memperoleh dan
memproses
informasi dan
gagasan
• Menganalisis dan
mengevaluasi
penalaran
• Merefleksi dan
mengevaluasi
pemikirannya
sendiri
Kreatif
• Menghasilkan
gagasan yang
orisinal
• Menghasilkan karya
dan tindakan yang
orisinal
• Memiliki keluwesan
berpikir dalam
mencari alternatif
solusi
permasalahan
Budaya
Sekolah
Pola interaksi dan
komunikasi, serta
norma yang berlaku di
sekolah
Intrakurikuler
Muatan Pelajaran
Kegiatan/
pengalaman
belajar
Projek
Pembelajaran
berbasis projek yang
kontekstual dan
interaksi dengan
lingkungan sekitar
Ekstrakurikuler
Kegiatan untuk
mengembangkan
minat dan bakat
Pelajar
Indonesi a
Penerapan Profil Pelajar
Pancasila di sekolah
Profil Pelajar Pancasila adalah
karakter dan kemampuan yang
dibangun dalam keseharian dan
dihidupkan dalam diri setiap
individu pelajar melalui budaya
sekolah, pembelajaran
intrakurikuler, kokurikuler,
maupun ekstrakurikuler
PERAN GURU
• Perencana projek - Melakukan perencanaan projek,
penentuan alur kegiatan, strategi pelaksanaan, dan penilaian
projek.
• Fasilitator - Memfasilitasi peserta didik dalam menjalankan
projek yang sesuai dengan minatnya, dengan pilihan cara
belajar dan produk belajar yang sesuai dengan preferensi
peserta didik.
• Pendamping - Membimbing peserta didik dalam
menjalankan projek, menemukan isu yang relevan,
mengarahkan peserta didik dalam merencanakan aksi yang
berkelanjutan.
• Narasumber - Menyediakan informasi, pengetahuan dan
keterampilan yang dibutuhkan peserta didik dalam
melaksanakan projek.
• Supervisi dan konsultasi - Mengawasi dan mengarahkan
peserta didik dalam pencapaian projek, memberikan saran
dan masukan secara berkelanjutan untuk peserta didik,
melakukan asesmen performa peserta didik selama projek
berlangsung.
• Moderator - Memandu dan mengantarkan peserta didik
dalam diskusi.
CAPAIAN PEMBELAJARAN
DAN FASE USIA
ISI CAPAIAN PEMBELAJARAN
• RASIONAL
• TUJUAN MATA PELAJARAN
• KARAKTERISTIK MATA PELAJARAN
• CAPAIAN PEMBELAJARAN SETIAP FASE
Capaian pembelajaran dalam bentuk
KI KD sangat banyak dan
terpisah-pisah.
CP ditulis dalam paragraf yang utuh dan
mudah dipahami sebagai satu kesatuan.
Capaian pembelajaran Kelas 1 dan 2 Mata Pelajaran
Bahasa Indonesia di Kurikulum 2013
Capaian pembelajaran Kelas 1 dan 2 Mata Pelajaran Bahasa Indonesia di
pembelajaran Sekolah Penggerak dan SMK Pusat Keunggulan
Fase A
(Usia 6-8, umumnya kelas 1-2 SD)
Pelajar memiliki kemampuan berbahasa untuk berkomunikasi dan bernalar sesuai dengan tujuan kepada
teman sebaya dan orang dewasa tentang diri dan lingkungan sekitarnya. Pelajar mampu memahami dan
menyampaikan pesan; mengekspresikan perasaan dan gagasan; berpartisipasi dalam percakapan dan
diskusi secara santun. pelajar mampu meningkatkan penguasaan kosakata baru melalui berbagai
kegiatan berbahasa dan bersastra dengan topik yang beragam.
Menyimak
Pelajar mampu bersikap menjadi penyimak yang baik. Pelajar mampu memahami pesan lisan
dan informasi dari media audio, teks aural (teks yang dibacakan), dan instruksi lisan yang
berkaitan dengan tujuan berkomunikasi.
Membaca &
Memirsa
Pelajar mampu bersikap menjadi pembaca dan pemirsa yang baik. Pelajar mampu memahami
informasi dari bacaan dan tayangan yang dipirsa tentang diri dan lingkungan, narasi imajinatif,
dan puisi anak. Pelajar mampu menambah kosakata baru dari teks yang dibaca atau tayangan
yang dipirsa dengan bantuan ilustrasi.
Berbicara &
Mempresentasikan
Pelajar mampu melafalkan teks dengan tepat, berbicara dengan santun, menggunakan volume
dan intonasi yang tepat sesuai konteks. Pelajar mampu bertanya tentang sesuatu, menjawab,
dan menanggapi komentar orang lain (teman, guru, dan orang dewasa) dengan baik dan santun
dalam suatu percakapan. Pelajar mampu mengungkapkan gagasan secara lisan dengan
bantuan gambar dan/atau ilustrasi. Pelajar mampu menceritakan kembali suatu informasi yang
dibaca atau didengar; dan menceritakan kembali teks narasi yang dibacakan atau dibaca dengan
topik diri dan lingkungan.
Menulis
Pelajar mampu bersikap dalam menulis di atas kertas dan/atau melalui media digital. Pelajar
mampu menulis deskripsi dengan beberapa kalimat tunggal, menulis rekon tentang pengalaman
diri, menulis kembali narasi berdasarkan fiksi yang dibaca atau didengar, menulis prosedur
tentang kehidupan sehari-hari, dan menulis eksposisi tentang kehidupan sehari-hari. Pelajar
mengembangkan tulisan tangan yang semakin baik.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
18
CAPAIAN PEMBELAJARAN
Mata Pelajaran:
Bahasa Indonesia
Fase A (Kelas 1 dan 2)
CAPAIAN PEMBELAJARAN DAN ALTERNATIFALURNYA
19
Fase A
(Usia 6-8, umumnya kelas 1-2 SD)
Pelajar memiliki kemampuan berbahasa untuk berkomunikasi dan bernalar sesuai dengan tujuan kepada
teman sebaya dan orang dewasa tentang diri dan lingkungan sekitarnya. Pelajar mampu memahami dan
menyampaikan pesan; mengekspresikan perasaan dan gagasan; berpartisipasi dalam percakapan dan
diskusi secara santun. pelajar mampu meningkatkan penguasaan kosakata baru melalui berbagai
kegiatan berbahasa dan bersastra dengan topik yang beragam.
Menyimak
Pelajar mampu bersikap menjadi penyimak yang baik. Pelajar mampu memahami pesan lisan
dan informasi dari media audio, teks aural (teks yang dibacakan), dan instruksi lisan yang
berkaitan dengan tujuan berkomunikasi.
Membaca &
Memirsa
Pelajar mampu bersikap menjadi pembaca dan pemirsa yang baik. Pelajar mampu memahami
informasi dari bacaan dan tayangan yang dipirsa tentang diri dan lingkungan, narasi imajinatif,
dan puisi anak. Pelajar mampu menambah kosakata baru dari teks yang dibaca atau tayangan
yang dipirsa dengan bantuan ilustrasi.
Berbicara &
Mempresentasikan
Pelajar mampu melafalkan teks dengan tepat, berbicara dengan santun, menggunakan volume
dan intonasi yang tepat sesuai konteks. Pelajar mampu bertanya tentang sesuatu, menjawab,
dan menanggapi komentar orang lain (teman, guru, dan orang dewasa) dengan baik dan santun
dalam suatu percakapan. Pelajar mampu mengungkapkan gagasan secara lisan dengan
bantuan gambar dan/atau ilustrasi. Pelajar mampu menceritakan kembali suatu informasi yang
dibaca atau didengar; dan menceritakan kembali teks narasi yang dibacakan atau dibaca dengan
topik diri dan lingkungan.
Menulis
Pelajar mampu bersikap dalam menulis di atas kertas dan/atau melalui media digital. Pelajar
mampu menulis deskripsi dengan beberapa kalimat tunggal, menulis rekon tentang pengalaman
diri, menulis kembali narasi berdasarkan fiksi yang dibaca atau didengar, menulis prosedur
tentang kehidupan sehari-hari, dan menulis eksposisi tentang kehidupan sehari-hari. Pelajar
mengembangkan tulisan tangan yang semakin baik.
1.1
Pelajar dapat menjelaskan dan mempraktikkan instruksi lisan yang diberikan guru terkait aktivitas pengelolaan diri: ciri fisik manusia,
fungsi anggota tubuh, dan merawat kebersihan tubuh dengan menggunakan kata – kata sendiri
1.2
Pelajar dapat memilih teks yang disukainya terkait topik menjaga kesehatan diri dan menentukan informasi penting dari teks audiovisual
dan teks aural (teks yang dibacakan) tersebut.
1.3
Pelajar dapat membuat simpulan sederhana dari teks naratif yang sesuai jenjangnya serta sesuai dengan minat Pelajar (beragam topik
yang dapat ditawarkan pada siswa adalah panca indera dan anggota tubuh, peran diri dan anggota keluarga dalam lingkungan
terdekat, benda hidup dan benda mati, cuaca dan siang malam dan perubahan waktu)
1.4
Pelajar dapat mengklasifikasi kosa kata tentang anggota tubuh dan pancaindra serta perawatannya melalui teks pendek (berupa
gambar, tulisan, slogan sederhana, dan/atau syair lagu)
1.5
Pelajar dapat merangkai suku kata (kombinasi kv dan kvk) menjadi kata yang sering ditemui. (kosa kata dan kata yang diambil
mengenai benda hidup dan benda mati di sekitar siswa)
1.6 Pelajar dapat menuliskan namanya sendiri dan mengungkapkan perkenalan diri serta keluarganya secara lisan dan tulis.
1.7
Pelajar dapat menceritakan ulang sebuah cerita atau pengalamannya sehari – hari disertai penggunaan waktu (nama hari dan bulan)
secara lisan atau tulis.
1.8
Pelajar dapat menggunakan kata tanya “apa” dan “mengapa” untuk memperjelas pemahaman terhadap penjelasan yang disampaikan
oleh guru, teman, dan orang dewasa di sekitarnya. (Topik yang disarankan adalah cuaca dan siang malam).
1. 9
Pelajar dapat memberikan jawaban atas pertanyaan yang diajukan oleh teman, guru, dan orang dewasa di sekitarnya dengan suara
yang keras dan jelas namun santun. (Pertanyaan terkait dengan topik cuaca dan siang malam)
1.10 Pelajar dapat memberikan tanggapan atas komentar orang lain sesuai dengan konteksnya. (Tanggapan didasarkan pada topik cuaca dan
siang malam)
Alternatif 1. Alur Tujuan Pembelajaran Bahasa Indonesia Kelas 1
CAPAIAN PEMBELAJARAN DANALTERNATIFALURNYA
Alternatif 2. Alur Tujuan Pembelajaran Bahasa Indonesia Kelas 1
CAPAIAN PEMBELAJARAN DANALTERNATIFALURNYA
1.1.
Pelajar memahami dan dapat mempraktikkan instruksi lisan yang diberikan orang tua dan guru mengenai aktivitas yang berhubungan
dengan bantu diri (mandi, berganti pakaian, membersihkan diri, makan).
1.2.
Pelajar memahami makna aneka kata yang sering digunakan dalam keseharian pelajar: berhubungan dengan diri sendiri, rutinitas
harian di rumah, sekolah, dan tempat umum.
1.3. Pelajar memahami konteks dasar saat berbicara.
1.4. Pelajar memahami dan mampu menjawab pertanyaan yang berhubungan dengan teks aural yang dibacakan guru dan orang tua sesuai
jenjangnya.
1.5. Pelajar mampu menanggapi aneka informasi yang mereka terima dengan reaksi yang tepat atau sesuai.
1.6. Pelajar menceritakan pengalaman pribadi sesuai konteks dengan runtut dan jelas.
1.7. Pelajar mengenal ke-26 alfabet dan dapat menuliskannya dengan tulisan tangan secara benar.
1.8. Pelajar mampu membedakan huruf dan bunyi huruf sehingga mampu menyalin kata yang dilihat dan didengar.
1.9. Pelajar dapat menyebutkan identitas dasar buku dan unsur intrinsik penokohan dari buku yang dibacakan.
1.10.
Pelajar dapat memaknai gambar atau ilustrasi dalam sebuah teks secara tepat; Memahami hubungan antara tulisan dengan
ilustrasi/gambar pada buku cerita atau teks non fiksi sederhana.
1.11. Pelajar menjelaskan kembali makna sebuah ilustrasi atau gambar dengan kalimat sendiri.
1.12. Pelajar mampu mengidentifikasi tulisannya sendiri kemudian memperbaiki kesalahan sederhana dalam tulisannya.
PAUD
Kegiatan bermain sebagai
proses belajar yang utama
Penguatan literasi dini
dan penanaman karakter
melalui kegiatan
bermain-belajar berbasis
buku bacaan anak
Fase Fondasi untuk
meningkatkan kesiapan
bersekolah
Pembelajaran berbasis
projek untuk penguatan
profil Pelajar Pancasila
dilakukan melalui kegiatan
perayaan hari besar dan
perayaan tradisi lokal
Penguatan kompetensi yang
mendasar dan pemahaman
holistik:
• Untuk memahami
lingkungan sekitar, mata
pelajaran IPA dan IPS
digabungkan sebagai
mata pelajaran Ilmu
Pengetahuan Alam dan
Sosial (IPAS)
• Integrasi computational
thinking dalam mata
pelajaran Bahasa
Indonesia, Matematika,
dan IPAS
• Bahasa Inggris sebagai
mata pelajaran pilihan
Pembelajaran berbasis
projek untuk penguatan profil
Pelajar Pancasila dilakukan
minimal 2 kali dalam satu
tahun ajaran
Penyesuaian dengan
perkembangan teknologi
digital, mata pelajaran
Informatika menjadi mata
pelajaran wajib
Panduan untuk guru
Informatika disiapkan untuk
membantu guru-guru pemula,
sehingga guru mata pelajaran
tidak harus berlatar belakang
pendidikan informatika
Pembelajaran berbasis
projek untuk penguatan profil
Pelajar Pancasila dilakukan
minimal 3 kali dalam satu
tahun ajaran
Program peminatan/
penjurusan tidak diberlakukan
Di kelas 10 pelajar
menyiapkan diri untuk
menentukan pilihan mata
pelajaran di kelas 11. Mata
pelajaran yang dipelajari
serupa dengan di SMP
Di kelas 11 dan 12 pelajar
mengikuti mata pelajaran dari
Kelompok Mapel Wajib, dan
memilih mata pelajaran dari
kelompok MIPA, IPS, Bahasa,
dan Keterampilan Vokasi
sesuai minat, bakat, dan
aspirasinya
Pembelajaran berbasis
projek untuk penguatan profil
Pelajar Pancasila dilakukan
minimal 3 kali dalam satu
tahun ajaran, dan pelajar
menulis esai ilmiah sebagai
syarat kelulusan
SD SMP SMA SMK
Dunia kerja dapat terlibat dalam
pengembangan pembelajaran
Struktur lebih sederhana dengan
dua kelompok mata pelajaran, yaitu
Umum dan Kejuruan. Persentase
kelompok kejuruan meningkat
dari 60% ke 70%
Penerapan pembelajaran berbasis
projek dengan mengintegrasikan
mata pelajaran terkait.
Praktek Kerja Lapangan (PKL)
menjadi mata pelajaran wajib
minimal 6 bulan (1 semester).
Pelajar dapat memilih mata
pelajaran di luar program
keahliannya
Alokasi waktu khusus projek
penguatan profil pelajar
Pancasila dan Budaya Kerja untuk
peningkatan soft skill (karakter dari
dunia kerja)
SLB
Capaian pembelajaran
pendidikan khusus dibuat
hanya untuk yang memiliki
hambatan intelektual
Untuk pelajar di SLB yang
tidak memiliki hambatan
intelektual, capaian
pembelajarannya sama
dengan sekolah reguler
yang sederajat, dengan
menerapkan prinsip
modifikasi kurikulum
Sama dengan pelajar di
sekolah reguler, pelajar di
SLB juga menerapkan
pembelajaran berbasis
projek untuk menguatkan
Pelajar Pancasila dengan
mengusung tema yang
sama dengan sekolah
reguler, dengan kedalaman
materi dan aktivitas sesuai
dengan karakteristik dan
kebutuhan pelajar di SLB
KARAKTERISTIK KURIKULUM DI SETIAP JENJANG
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
STRUKTUR
KURIKULUM
MERDEKA SD
Penentuan pendekatan
untuk
pengorganisasian
pembelajaran
merupakan wewenang
satuan pendidifian
Seluruh jenjang satuan pendidikan dapat menggunakan
pendekatan berbasis mata pelajaran, tematik, unit inkuiri,
kolaborasi lintas mata pelajaran, ataupun paduannya sesuai
dengan peraturan menteri
● Pendekatan tematik tidak terbatas pada SD
● SD tidak harus menggunakan tematik. Namun tidak ada
larangan untuk satuan pendidikan yang mau tetap
menggunakan pendekatan ini
● Tidak harussatu pendekatan untuk seluruh mata
pelajaran, dapat dikombinasikan
● Keleluasaan kolaborasi antar mata pelajaran untuk
melakukan asesmen lintas matapelajaran
Mengintegrasikan pembelajaran dan/atau asesmen dapat:
❖ Mengurangi beban belajar siswa, karena asesmen yang
berorientasi pada kompetensi biasanya membutuhkan
lebih banyak usahasiswa (dan guru yang menilainya :))
❖ Pembelajaran dan asesmen yanglebih bermakna
Jam pelajaran (jp) diatur
oleh pusat pertahun,
bukan per minggu
Siswa tidak harus mempelajari hal yang sama setiap minggu
sepanjang tahun.
Target jp untuk satu tahun bisa dicapai kurang dari satu tahun.
Contoh skenario di SD:
● Mapel seni rupa dipelajari secara intensif dalam
semester ganjil dan asesmen sumatifnya berupa
pameran karya
● Di semester ganjil tersebut ada mata pelajaran lain yang
dikurangi jp-nya, yaitu mapel IPAS
● Di semester genap mapel seni rupa tersebut tidak
diajarkan, dan mapel IPAS akan dipelajari siswa secara
intensif seperti halnya seni di semester ganjil, dengan
asesmen sumatif pameran hasil penelitian siswa
Struktur kurikulum
terbagi menjadi dua
kegiatan utama, yaitu
kegiatan rutin di
kelas (intrakurikuler)
dan kegiatan projek
Jumlah jp tidak berubah dari Kurikulum 2013,namun sekitar 20-
30%dari jp/tahun dialokasikan untuk pembelajaran melalui projek
yang ditujukan untuk mencapai profil Pelajar Pancasila
Kegiatan projek penguatan profil Pelajar Pancasila tersebut tidak
berbasis mata pelajaran. Jam pelajaran untuk setiap mapel
dialihkan karena: 1) tidak ada penambahan jp untuk siswa (jp yang
ada saat ini sudah cukup panjang), dan 2) diasumsikan bahwa
kompetensi esensial*dari seluruh mata pelajaran akan dipelajari
juga melalui projek.
*Kompetensi esensial dikenal juga dengan generalcapabilities,transversalskills,
atau transferable skillsyang dipelajari melalui disiplin ilmu namuntidak melekat
pada suatu ilmu pengetahuan sehingga dapat digunakan di berbagai konteks
termasuk kehidupan sehari-haridan dunia kerja
Projek penguatan
profil Pelajar
Pancasila adalah
kegiatan yang
flekisibel, tidak
rutin/terstruktur, dan
lebih berpusat pada
siswa
Fleksibel danberpusatpadasiswa
● Projek dilakukan 2-3 kali dalam satu tahun sesuai jenjang,
jangka waktu masing-masingprojek tidak harus sama
● Tidak perlu adajadwal kegiatan belajar, karena siswa dapat
melakukan penelitian,pengerjaan karya,dsb. sesuai
kebutuhan mereka. Hal ini mendorong self-regulated
learning
Kontekstual
● Pemerintah Pusat hanya menentukan tema yang dapat
dipilih oleh satuan pendidikan
● Satuan pendidikan mengembangkan topik yang lebih
spesifik dari tema tersebut, sesuai dengan tahap capaian
pembelajaran siswa
Penjelasan tentangprojekuntukmenguatkan upayapencapaianprofilPelajar
Pancasilaakandisampaikandalamsesi terpisah
SD
Perubahan mata pelajaran.
Kurikulum 2013
IPA dan IPS sebagai mata pelajaran yang berdiri sendiri-
sendiri
Pendekatan tematik
Arah perubahan pembelajaran
IPA dan IPS digabung menjadi IPAS (Ilmu Pengetahuan
Alam dan Sosial) sebagai fondasi sebelum anak belajar
IPA dan IPS terpisah di jenjang SMP
Pendekatan pengorganisasian muatan pelajaran
(berbasis mata pelajaran, tematik, dsb.)
merupakan kewenangan satuan pendidikan
Sekolah boleh tetap menggunakan tematik
ataupun beralih ke pendekatan berbasis mata
pelajaran
Usulan:
IPAS belum diwajibkan di Kelas 1,
meskipun CP IPAS untuk Fase A
tersedia
Kemendikbud hanya mengatur total
jam pelajaran pertahun dan rentang
% alokasi waktu untuk projek per
tahun.
Contoh:
Mata Pelajaran Bahasa Indonesia 252
jam pelajaran per tahun dan 20-25%
dari jam pelajaran tersebut digunakan
untuk projek kokurikuler
**Permendikbud 27/2016 Tentang
Layanan Pendidikan Kepercayaan
terhadap Tuhan Yang Maha Esa Pada
Satuan Pendidikan
***opsional. Satuan Pendidikan dapat
mengintegrasikan muatan lokal dalam
mapel lain atau diajarkan melalui
kegiatan projek.
Alokasi waktu mata
pelajaran SD Kelas 1
Asumsi 1 Tahun = 36 minggu (kls 1)
K13 pembelajaran di Sekolah Penggerak
Per Tahun Pe
r
Ming
gu
Kegiatan
reguler/ming
gu
(pembulatan)
Projek
(minimal 20%
dari total per
tahun)
TOTAL JP
PER
TAHUN
Pendidikan Agama Islam dan Budi
Pekerti*
144 4 108 (3) 36 (25%) 144
Pendidikan Agama Kristen dan
Budi Pekerti*
144 4 108 (3) 36 (25%) 144
Pendidikan Agama Katolik dan
Budi Pekerti*
144 4 108 (3) 36 (25%) 144
Pendidikan Agama Buddha dan
Budi Pekerti*
144 4 108 (3) 36 (25%) 144
Pendidikan Agama Hindu dan
Budi Pekerti*
144 4 108 (3) 36 (25%) 144
Pendidikan Agama Khonghucu dan
Budi Pekerti*
144 4 108 (3) 36 (25%) 144
Pendidikan Kepercayaan Terhadap
Tuhan Yang Maha Esa dan Budi Pekerti*
144** 4 108 (3) 36 (25%) 144
PPKn 180 5 144 (4) 36 (20%) 180
Bahasa Indonesia 288 8 216 (6) 72 (25%) 288
Matematika 180 5 144 (4) 36 (20%) 180
IPAS (IPA & IPS di K13) - - - - -
Pilihan minimal 1:
a) Seni Musik, b) Seni Rupa, c)
Seni Teater, d) Seni Tari
144 4 108 (3) 36 (25%) 144
PJOK 144 4 108 (3) 36 (25%) 144
Muatan Lokal**** 72 2 72 (2)
Total: 1080 30 828 (23) 252 1080
Usulan:
Seperti K13, JP untuk Bahasa Indonesia
dan Matematika bertambah dari kelas 1
IPAS belum diwajibkan di Kelas 2,
meskipun CP IPAS untuk Fase A
tersedia
Kemendikbud hanya mengatur total jam
pelajaran pertahun dan rentang %
alokasi waktu untuk projek per tahun.
Contoh:
Mata Pelajaran Bahasa Indonesia 252
jam pelajaran per tahun dan 20-25% dari
jam pelajaran tersebut digunakan untuk
projek kokurikuler
**Permendikbud 27/2016 Tentang
Layanan Pendidikan Kepercayaan
terhadap Tuhan Yang Maha Esa Pada
Satuan Pendidikan
***Pembelajaran reguler tidak penuh 36
minggu untuk memenuhi alokasi projek
Matematika: 34 minggu
***opsional. Satuan Pendidikan dapat
mengintegrasikan muatan lokal dalam
mapel lain atau diajarkan melalui
kegiatan projek.
Alokasi waktu mata
pelajaran SD Kelas 2
Asumsi 1 Tahun = 36 minggu (kls 2)
K13 pembelajaran di Sekolah Penggerak
Per Tahun Per
Minggu
Kegiatan
reguler/ming
gu
(pembulatan)
Projek (minimal
20% dari total
per tahun)
TOTAL JP PER
TAHUN
Pendidikan Agama Islam dan Budi
Pekerti*
144 4 108 (3) 36 (25%) 144
Pendidikan Agama Kristen dan
Budi Pekerti*
144 4 108 (3) 36 (25%) 144
Pendidikan Agama Katolik dan
Budi Pekerti*
144 4 108 (3) 36 (25%) 144
Pendidikan Agama Buddha dan
Budi Pekerti*
144 4 108 (3) 36 (25%) 144
Pendidikan Agama Hindu dan
Budi Pekerti*
144 4 108 (3) 36 (25%) 144
Pendidikan Agama Khonghucu dan
Budi Pekerti*
144 4 108 (3) 36 (25%) 144
Pendidikan Kepercayaan
Terhadap Tuhan Yang Maha
Esa dan Budi Pekerti*
144** 4 108 (3) 36 (25%) 144
PPKn 180 5 144 (4) 36 (20%) 180
Bahasa Indonesia 324 9 252 (7) 72 (22%) 324
Matematika 216 6 170 (5)*** 46 (21%) 216
IPAS (IPA & IPS di K13) - - - - -
Pilihan minimal 1:
a) Seni Musik, b) Seni Rupa, c)
Seni Teater, d) Seni Tari
144 4 108 (3) 36 (25%) 144
PJOK 144 4 108 (3) 36 (25%) 144
Muatan Lokal**** 72 2 72 (2)
Total: 1152 32 890 (25) 262 1152
**Permendikbud 27/2016 Tentang
Layanan Pendidikan Kepercayaan
terhadap Tuhan Yang Maha Esa Pada
Satuan Pendidikan
***Pembelajaran reguler tidak penuh
36 minggu untuk memenuhi alokasi
projek
Bahasa Indonesia: 33 minggu
Matematika dan IPAS: 34 minggu
****opsional. Satuan Pendidikan dapat
mengintegrasikan muatan lokal dalam
mapel lain atau diajarkan melalui
kegiatan projek.
*****Jam pelajaran kelas 3 SD
mengalami peningkatan, mengikuti
struktur kelas 4 karena IPAS dimulai di
kelas 3
Alokasi waktu
mata pelajaran SD
Kelas 3
Asumsi 1 Tahun = 36 minggu (kls 3)
K13 pembelajaran di Sekolah Penggerak
Per Tahun Per
Mingg
u
Kegiatan
reguler/ming
gu
(pembulatan)
Projek (minimal
20% dari total
per tahun)
TOTAL JP
PER
TAHUN
Pendidikan Agama Islam dan
Budi Pekerti*
144 4 108 (3) 36 (25%) 144
Pendidikan Agama Kristen dan Budi
Pekerti*
144 4 108 (3) 36 (25%) 144
Pendidikan Agama Katolik dan
Budi Pekerti*
144 4 108 (3) 36 (25%) 144
Pendidikan Agama Buddha dan Budi
Pekerti*
144 4 108 (3) 36 (25%) 144
Pendidikan Agama Hindu dan
Budi Pekerti*
144 4 108 (3) 36 (25%) 144
Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi
Pekerti*
144 4 108 (3) 36 (25%) 144
Pendidikan Kepercayaan Terhadap
Tuhan Yang Maha Esa dan Budi Pekerti*
144 4 108 (3) 36 (25%) 144
PPKn 180 6 144 (4) 36 (20%) 180
Bahasa Indonesia 252 10 198 (6)*** 54 (23%) 252
Matematika 216 6 170 (5)*** 46 (21%) 216
IPAS (IPA & IPS di K13) - - 170 (5)*** 46 (21%) 216
Pilihan minimal 1:
a) Seni Musik, b) Seni Rupa, c)
Seni Teater, d) Seni Tari
144 4 108 (3) 36 (25%) 144
PJOK 144 4 108 (3) 36 (25%) 144
Muatan Lokal**** 72 2 72 (2)****
Total: 1224***** 34 1006 (28) 290 1296*****
**Permendikbud 27/2016 Tentang
Layanan Pendidikan Kepercayaan
terhadap Tuhan Yang Maha Esa Pada
Satuan Pendidikan
***Pembelajaran reguler tidak penuh
36 minggu untuk memenuhi alokasi
projek
Bahasa Indonesia: 33 minggu
Matematika dan IPAS: 34 minggu
****opsional. Satuan Pendidikan dapat
mengintegrasikan muatan lokal dalam
mapel lain atau diajarkan melalui
kegiatan projek.
Alokasi waktu
mata pelajaran SD
kls 4-6
Asumsi 1 Tahun = 36 minggu (kls 4-6)
K13 pembelajaran di Sekolah Penggerak
Per Tahun Per
Mingg
u
Kegiatan
reguler/mingg
u
(pembulatan)
Projek (minimal
20% dari total
per tahun)
TOTAL JP
PER
TAHUN
Pendidikan Agama Islam dan
Budi Pekerti*
144 4 108 (3) 36 (25%) 144
Pendidikan Agama Kristen dan Budi
Pekerti*
144 4 108 (3) 36 (25%) 144
Pendidikan Agama Katolik dan Budi
Pekerti*
144 4 108 (3) 36 (25%) 144
Pendidikan Agama Buddha dan Budi
Pekerti*
144 4 108 (3) 36 (25%) 144
Pendidikan Agama Hindu dan Budi
Pekerti*
144 4 108 (3) 36 (25%) 144
Pendidikan Agama Khonghucu dan
Budi Pekerti*
144 4 108 (3) 36 (25%) 144
Pendidikan Kepercayaan
Terhadap Tuhan Yang Maha Esa
dan Budi Pekerti*
144** 4 108 (3) 36 (25%) 144
PPKn 180 5 144 (4) 36 (20%) 180
Bahasa Indonesia 252 7 198 (6)*** 54 (23%) 252
Matematika 216 6 170 (5)*** 46 (21%) 216
IPAS (IPA & IPS di K13) 216 6 170 (5)*** 46 (21%) 216
Pilihan minimal 1:
a) Seni Musik, b) Seni Rupa, c)
Seni Teater, d) Seni Tari
144 4 108 (3) 36 (25%) 144
PJOK 144 4 108 (3) 36 (25%) 144
Muatan Lokal**** 72 2 72 (2)****
Total: 1296 34 1006 (28) 290 1296
PENYUSUNAN MODUL
AJAR
KURIKULUM MERDEKA
Dr. Didang Setiawan, M.Pd – LPMP DKI JAKARTA
WA. 087875000406
SMART EDUCATION CONSULTANT
CAPAIAN PEMBELAJARAN
Mata Pelajaran:
Bahasa Indonesia
Fase A (Kelas 1 dan 2)
CAPAIAN PEMBELAJARAN DAN ALTERNATIFALURNYA
36
Fase A
(Usia 6-8, umumnya kelas 1-2 SD)
Pelajar memiliki kemampuan berbahasa untuk berkomunikasi dan bernalar sesuai dengan tujuan kepada
teman sebaya dan orang dewasa tentang diri dan lingkungan sekitarnya. Pelajar mampu memahami dan
menyampaikan pesan; mengekspresikan perasaan dan gagasan; berpartisipasi dalam percakapan dan
diskusi secara santun. pelajar mampu meningkatkan penguasaan kosakata baru melalui berbagai
kegiatan berbahasa dan bersastra dengan topik yang beragam.
Menyimak
Pelajar mampu bersikap menjadi penyimak yang baik. Pelajar mampu memahami pesan lisan
dan informasi dari media audio, teks aural (teks yang dibacakan), dan instruksi lisan yang
berkaitan dengan tujuan berkomunikasi.
Membaca &
Memirsa
Pelajar mampu bersikap menjadi pembaca dan pemirsa yang baik. Pelajar mampu memahami
informasi dari bacaan dan tayangan yang dipirsa tentang diri dan lingkungan, narasi imajinatif,
dan puisi anak. Pelajar mampu menambah kosakata baru dari teks yang dibaca atau tayangan
yang dipirsa dengan bantuan ilustrasi.
Berbicara &
Mempresentasikan
Pelajar mampu melafalkan teks dengan tepat, berbicara dengan santun, menggunakan volume
dan intonasi yang tepat sesuai konteks. Pelajar mampu bertanya tentang sesuatu, menjawab,
dan menanggapi komentar orang lain (teman, guru, dan orang dewasa) dengan baik dan santun
dalam suatu percakapan. Pelajar mampu mengungkapkan gagasan secara lisan dengan
bantuan gambar dan/atau ilustrasi. Pelajar mampu menceritakan kembali suatu informasi yang
dibaca atau didengar; dan menceritakan kembali teks narasi yang dibacakan atau dibaca dengan
topik diri dan lingkungan.
Menulis
Pelajar mampu bersikap dalam menulis di atas kertas dan/atau melalui media digital. Pelajar
mampu menulis deskripsi dengan beberapa kalimat tunggal, menulis rekon tentang pengalaman
diri, menulis kembali narasi berdasarkan fiksi yang dibaca atau didengar, menulis prosedur
tentang kehidupan sehari-hari, dan menulis eksposisi tentang kehidupan sehari-hari. Pelajar
mengembangkan tulisan tangan yang semakin baik.
1.1
Pelajar dapat menjelaskan dan mempraktikkan instruksi lisan yang diberikan guru terkait aktivitas pengelolaan diri: ciri fisik manusia,
fungsi anggota tubuh, dan merawat kebersihan tubuh dengan menggunakan kata – kata sendiri
1.2
Pelajar dapat memilih teks yang disukainya terkait topik menjaga kesehatan diri dan menentukan informasi penting dari teks audiovisual
dan teks aural (teks yang dibacakan) tersebut.
1.3
Pelajar dapat membuat simpulan sederhana dari teks naratif yang sesuai jenjangnya serta sesuai dengan minat Pelajar (beragam topik
yang dapat ditawarkan pada siswa adalah panca indera dan anggota tubuh, peran diri dan anggota keluarga dalam lingkungan
terdekat, benda hidup dan benda mati, cuaca dan siang malam dan perubahan waktu)
1.4
Pelajar dapat mengklasifikasi kosa kata tentang anggota tubuh dan pancaindra serta perawatannya melalui teks pendek (berupa
gambar, tulisan, slogan sederhana, dan/atau syair lagu)
1.5
Pelajar dapat merangkai suku kata (kombinasi kv dan kvk) menjadi kata yang sering ditemui. (kosa kata dan kata yang diambil
mengenai benda hidup dan benda mati di sekitar siswa)
1.6 Pelajar dapat menuliskan namanya sendiri dan mengungkapkan perkenalan diri serta keluarganya secara lisan dan tulis.
1.7
Pelajar dapat menceritakan ulang sebuah cerita atau pengalamannya sehari – hari disertai penggunaan waktu (nama hari dan bulan)
secara lisan atau tulis.
1.8
Pelajar dapat menggunakan kata tanya “apa” dan “mengapa” untuk memperjelas pemahaman terhadap penjelasan yang disampaikan
oleh guru, teman, dan orang dewasa di sekitarnya. (Topik yang disarankan adalah cuaca dan siang malam).
1. 9
Pelajar dapat memberikan jawaban atas pertanyaan yang diajukan oleh teman, guru, dan orang dewasa di sekitarnya dengan suara
yang keras dan jelas namun santun. (Pertanyaan terkait dengan topik cuaca dan siang malam)
1.10 Pelajar dapat memberikan tanggapan atas komentar orang lain sesuai dengan konteksnya. (Tanggapan didasarkan pada topik cuaca dan
siang malam)
Alternatif 1. Alur Tujuan Pembelajaran Bahasa Indonesia Kelas 1
CAPAIAN PEMBELAJARAN DANALTERNATIFALURNYA
Ketika melakukan pembelajaran sesuai tahap capaian
dan karakteristik peserta didik, tidak berarti pendidik
harus menyusun beberapa modul ajar atau RPP untuk
Mengakomodasi kebutuhan belajar yang berbeda,
pendidik cukup menyusun satu modul ajar atau RPP
dengan kegiatan pembelajaran yang dilengkapi
petunjuk penyesuaian terhadap tahap capaian dan
karakteristik peserta didik
Implikasi Perubahan dan Mitigasinya
Kapasitas Guru dan Sekolah untuk
Menerjemahkan menjadi
Kurikulum Sekolah
dan Pembelajaran
03
● Diberikan pelatihan dan pendampingan kepada
komite pembelajaran (Guru, Kepala Sekolah, dan
Pengawas
● Menyediakan platform teknologi untuk guru
belajar dan berbagi
Linieritas Mata Pelajaran
02
● Disusun linieritas mata pelajaran yang selaras
dengan struktur kurikulum prototipe, misal untuk
mata pelajaran informatika dapat diampu oleh
guru yang mempunyai latar belakang informatika
atau MIPA
Jam Mengajar
dan Tunjangan Profesi Guru
01
● Jam mengajar mapel-mapel kelompok umum
alokasi beban mengajarnya tetap
● Diberikan beban tambahan mengajar bagi guru
yang beban mengajarnya kurang, seperti menjadi
koordinator projek penguatan profil Pelajar
Pancasila
46
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 46
1. Rute Adopsi Kurikulum Prototipe Secara Bertahap Memfasilitasi satuan pendidikan mengenali kesiapannya
sebagai dasar menentukan pilihan implementasi kurikulum prototipe serta memberikan umpan balik berkala
(3 bulanan) untuk memetakan kebutuhan penyesuaian dukungan implementasi kurikulum prototipe dari
pemerintah pusat maupun pemerintah daerah.
2. Menyediakan Asesmen & Perangkat Ajar (High Tech)Menyediakan beragam pilihan asesmen dan perangkat
ajar (buku teks, modul ajar, contoh projek, contoh kurikulum) dalam bentuk digital yang dapat digunakan
satuan pendidikan dalam melakukan pembelajaran berdasarkan kurikulum prototipe.
3. Menyediakan Pelatihan Mandiri & Sumber Belajar Guru (High Tech)
Melakukan pelatihan mandiri kurikulum prototipe yang dapat diakses secara daring oleh guru dan tenaga
kependidikan untuk memudahkan adopsi kurikulum prototipe disertai sumber belajar dalam bentuk video,
podcast, atau ebook yang bisa diakses daring dan didistribusikan melalui media penyimpanan (flashdisk).
4. Menyediakan Narasumber Kurikulum Prototipe (High Touch)
Menyediakan narasumber kurikulum prototipe dari Sekolah Penggerak/SMK PK yang telah
mengimplementasikan kurikulum prototipe. Pengimbasan bisa dilakukan dalam bentuk webinar atau
pertemuan luring yang diadakan pemerintah daerah atau satuan pendidikan.
5. Memfasilitasi Pengembangan Komunitas Belajar (High Touch)
Komunitas belajar dibentuk oleh lulusan Guru Penggerak maupun diinisiasi Pengawas Sekolah sebagai
wadah saling berbagi praktik baik adopsi kurikulum prototipe di internal satuan pendidikan maupun lintas
satuan pendidikan.
47
Strategi Implementasi Kurikulum Prototipe
Tiga Pilihan Implementasi Kurikulum Prototipe
Pilihan 3: Pelatihan di tahun pertama, penerapan di tahun kedua dengan
kompleksitas sederhana: satuan pendidikan menerapkan perangkat ajar yang
telah disediakan pada PAUD, kelas 1, 4, 7 dan 10.
Pilihan 2: Pelatihan dan/atau penerapan di tahun pertama dengan kompleksitas
sederhana: satuan pendidikan menerapkan perangkat ajar yang telah disediakan
pada PAUD, kelas 1, 4, 7 dan 10.
Pilihan 1: Pelatihan dan/atau penerapan di tahun pertama dengan kompleksitas
sedang: satuan pendidikan mengembangkan kurikulum operasional sekolah
sesuai konteks lingkungan belajar setempat pada PAUD, kelas 1, 4, 7 dan 10.
Satuan pendidikan menentukan pilihan berdasarkan Angket Kesiapan Implementasi Kurikulum Prototipe yang mengukur
kesiapan guru dan tenaga kependidikan. Tidak ada pilihan yang paling benar, yang ada pilihan yang paling sesuai kesiapan
satuan pendidikan. Semakin sesuai maka semakin efektif implementasi kurikulum prototipe.
Asesmen
● analisa diagnostik literasi dan numerasi dengan cepat
● sesuai dengan level kemampuan murid
Aplikasi teknologi sedang dikembangkan untuk membantu guru memahami
dan menerapkan Kurikulum Merdeka
Perangkat Ajar
● berbagai referensi perangkat ajar yang berkualitas
● berpihak pada peserta didik
Pelatihan Mandiri
● Materi pelatihan berkualitas yang bisa diakses kapanpun
● Contoh modul seperti Merdeka Belajar, Profil Pelajar Pancasila
dan Penyesuaian pembelajaran dengan kebutuhan dan
karakterisk murid
Dinamika Perubahan Menuju Kurikulum Prototipe SD KIRIM.pptx

More Related Content

Similar to Dinamika Perubahan Menuju Kurikulum Prototipe SD KIRIM.pptx

Projek_Penguatan_Profil_Pelajar_Pancasila_Puskurjar.pdf
Projek_Penguatan_Profil_Pelajar_Pancasila_Puskurjar.pdfProjek_Penguatan_Profil_Pelajar_Pancasila_Puskurjar.pdf
Projek_Penguatan_Profil_Pelajar_Pancasila_Puskurjar.pdfMeriAdes
 
P5-Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila-1.pptx
P5-Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila-1.pptxP5-Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila-1.pptx
P5-Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila-1.pptxanita91738
 
P5-Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila-1.pptx
P5-Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila-1.pptxP5-Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila-1.pptx
P5-Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila-1.pptxanita91738
 
1. PROJEK P5.pptx
1. PROJEK P5.pptx1. PROJEK P5.pptx
1. PROJEK P5.pptxathenPrie
 
Pengembangan Modul Ajar PERGUNU.pptx
Pengembangan Modul Ajar PERGUNU.pptxPengembangan Modul Ajar PERGUNU.pptx
Pengembangan Modul Ajar PERGUNU.pptxFebriHenni1
 
Pembelajaran dan Asesmen Pada Pembelajaran Paradigma Baru.pdf
Pembelajaran dan Asesmen Pada Pembelajaran Paradigma Baru.pdfPembelajaran dan Asesmen Pada Pembelajaran Paradigma Baru.pdf
Pembelajaran dan Asesmen Pada Pembelajaran Paradigma Baru.pdfTriMardiani2
 
Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila_Puskurjar (1).pdf
Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila_Puskurjar (1).pdfProjek Penguatan Profil Pelajar Pancasila_Puskurjar (1).pdf
Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila_Puskurjar (1).pdfroswitarahmadhani22
 
Kerangka Kurikulum_Profil Pelajar Pancasila-2yagi (1) (1).pdf
Kerangka Kurikulum_Profil Pelajar Pancasila-2yagi (1) (1).pdfKerangka Kurikulum_Profil Pelajar Pancasila-2yagi (1) (1).pdf
Kerangka Kurikulum_Profil Pelajar Pancasila-2yagi (1) (1).pdfAnonymous8pSaum8q
 
1. a. Mengenal Kurikulum Merdeka.pptx
1. a.  Mengenal Kurikulum Merdeka.pptx1. a.  Mengenal Kurikulum Merdeka.pptx
1. a. Mengenal Kurikulum Merdeka.pptxParlindunganSitangga1
 
Bahan Tayang P5.pptx
Bahan Tayang P5.pptxBahan Tayang P5.pptx
Bahan Tayang P5.pptxBudiPurnama13
 
MATERI P5 Batusuki.pptx
MATERI P5 Batusuki.pptxMATERI P5 Batusuki.pptx
MATERI P5 Batusuki.pptxagus75172
 
modul ajar rpp PAI madrasah.pptx
modul ajar rpp PAI madrasah.pptxmodul ajar rpp PAI madrasah.pptx
modul ajar rpp PAI madrasah.pptxAgung683983
 
3. P5.pptx
3. P5.pptx3. P5.pptx
3. P5.pptxavita12
 
Penilaian P5 dalam Pembelajaran Bahasa Inggris.ppt
Penilaian P5 dalam Pembelajaran Bahasa Inggris.pptPenilaian P5 dalam Pembelajaran Bahasa Inggris.ppt
Penilaian P5 dalam Pembelajaran Bahasa Inggris.pptkusing
 
Pembelajaran dan Asesmen Berbasis Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila
 Pembelajaran dan Asesmen Berbasis Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila Pembelajaran dan Asesmen Berbasis Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila
Pembelajaran dan Asesmen Berbasis Proyek Penguatan Profil Pelajar PancasilaDickaFranskiana
 
PPT Penguatan Projek Profil Pelajar Pancasila.pdf
PPT Penguatan Projek Profil Pelajar Pancasila.pdfPPT Penguatan Projek Profil Pelajar Pancasila.pdf
PPT Penguatan Projek Profil Pelajar Pancasila.pdfRajaRinwidiarti
 
Paparan Penyusunan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan Bagian 1 (1).pptx
Paparan Penyusunan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan Bagian 1 (1).pptxPaparan Penyusunan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan Bagian 1 (1).pptx
Paparan Penyusunan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan Bagian 1 (1).pptxJeffriIndriyanto2
 

Similar to Dinamika Perubahan Menuju Kurikulum Prototipe SD KIRIM.pptx (20)

Projek_Penguatan_Profil_Pelajar_Pancasila_Puskurjar.pdf
Projek_Penguatan_Profil_Pelajar_Pancasila_Puskurjar.pdfProjek_Penguatan_Profil_Pelajar_Pancasila_Puskurjar.pdf
Projek_Penguatan_Profil_Pelajar_Pancasila_Puskurjar.pdf
 
Tugas prof patta
Tugas prof pattaTugas prof patta
Tugas prof patta
 
P5-Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila-1.pptx
P5-Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila-1.pptxP5-Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila-1.pptx
P5-Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila-1.pptx
 
P5-Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila-1.pptx
P5-Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila-1.pptxP5-Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila-1.pptx
P5-Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila-1.pptx
 
1. PROJEK P5.pptx
1. PROJEK P5.pptx1. PROJEK P5.pptx
1. PROJEK P5.pptx
 
Pengembangan Modul Ajar PERGUNU.pptx
Pengembangan Modul Ajar PERGUNU.pptxPengembangan Modul Ajar PERGUNU.pptx
Pengembangan Modul Ajar PERGUNU.pptx
 
Pembelajaran dan Asesmen Pada Pembelajaran Paradigma Baru.pdf
Pembelajaran dan Asesmen Pada Pembelajaran Paradigma Baru.pdfPembelajaran dan Asesmen Pada Pembelajaran Paradigma Baru.pdf
Pembelajaran dan Asesmen Pada Pembelajaran Paradigma Baru.pdf
 
Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila_Puskurjar (1).pdf
Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila_Puskurjar (1).pdfProjek Penguatan Profil Pelajar Pancasila_Puskurjar (1).pdf
Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila_Puskurjar (1).pdf
 
5. MATERI P5.pptx
5. MATERI P5.pptx5. MATERI P5.pptx
5. MATERI P5.pptx
 
Kerangka Kurikulum_Profil Pelajar Pancasila-2yagi (1) (1).pdf
Kerangka Kurikulum_Profil Pelajar Pancasila-2yagi (1) (1).pdfKerangka Kurikulum_Profil Pelajar Pancasila-2yagi (1) (1).pdf
Kerangka Kurikulum_Profil Pelajar Pancasila-2yagi (1) (1).pdf
 
1. a. Mengenal Kurikulum Merdeka.pptx
1. a.  Mengenal Kurikulum Merdeka.pptx1. a.  Mengenal Kurikulum Merdeka.pptx
1. a. Mengenal Kurikulum Merdeka.pptx
 
07. P5.pdf
07. P5.pdf07. P5.pdf
07. P5.pdf
 
Bahan Tayang P5.pptx
Bahan Tayang P5.pptxBahan Tayang P5.pptx
Bahan Tayang P5.pptx
 
MATERI P5 Batusuki.pptx
MATERI P5 Batusuki.pptxMATERI P5 Batusuki.pptx
MATERI P5 Batusuki.pptx
 
modul ajar rpp PAI madrasah.pptx
modul ajar rpp PAI madrasah.pptxmodul ajar rpp PAI madrasah.pptx
modul ajar rpp PAI madrasah.pptx
 
3. P5.pptx
3. P5.pptx3. P5.pptx
3. P5.pptx
 
Penilaian P5 dalam Pembelajaran Bahasa Inggris.ppt
Penilaian P5 dalam Pembelajaran Bahasa Inggris.pptPenilaian P5 dalam Pembelajaran Bahasa Inggris.ppt
Penilaian P5 dalam Pembelajaran Bahasa Inggris.ppt
 
Pembelajaran dan Asesmen Berbasis Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila
 Pembelajaran dan Asesmen Berbasis Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila Pembelajaran dan Asesmen Berbasis Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila
Pembelajaran dan Asesmen Berbasis Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila
 
PPT Penguatan Projek Profil Pelajar Pancasila.pdf
PPT Penguatan Projek Profil Pelajar Pancasila.pdfPPT Penguatan Projek Profil Pelajar Pancasila.pdf
PPT Penguatan Projek Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
Paparan Penyusunan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan Bagian 1 (1).pptx
Paparan Penyusunan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan Bagian 1 (1).pptxPaparan Penyusunan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan Bagian 1 (1).pptx
Paparan Penyusunan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan Bagian 1 (1).pptx
 

Recently uploaded

Bioteknologi Konvensional dan Modern kelas 9 SMP
Bioteknologi Konvensional dan Modern  kelas 9 SMPBioteknologi Konvensional dan Modern  kelas 9 SMP
Bioteknologi Konvensional dan Modern kelas 9 SMPNiPutuDewikAgustina
 
Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945
Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945
Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945nrein671
 
Kegiatan Komunitas Belajar dalam sekolah .pptx
Kegiatan Komunitas Belajar dalam sekolah .pptxKegiatan Komunitas Belajar dalam sekolah .pptx
Kegiatan Komunitas Belajar dalam sekolah .pptxWulanEnggarAnaskaPut
 
Aksi Nyata profil pelajar pancasila.pptx
Aksi Nyata profil pelajar pancasila.pptxAksi Nyata profil pelajar pancasila.pptx
Aksi Nyata profil pelajar pancasila.pptxTekiMulyani
 
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdfWebinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdfTeukuEriSyahputra
 
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptxPPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptxJawahirIhsan
 
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdfSurat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdfEirinELS
 
MESYUARAT KURIKULUM BIL 1/2024 SEKOLAH KEBANGSAAN SRI SERDANG
MESYUARAT KURIKULUM BIL 1/2024 SEKOLAH KEBANGSAAN SRI SERDANGMESYUARAT KURIKULUM BIL 1/2024 SEKOLAH KEBANGSAAN SRI SERDANG
MESYUARAT KURIKULUM BIL 1/2024 SEKOLAH KEBANGSAAN SRI SERDANGmamaradin
 
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...luqmanhakimkhairudin
 
Informatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptx
Informatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptxInformatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptx
Informatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptxMateriSMPTDarulFalah
 
Materi Sistem Pernapasan Pada Manusia untuk kelas 5 SD
Materi Sistem Pernapasan Pada Manusia untuk kelas 5 SDMateri Sistem Pernapasan Pada Manusia untuk kelas 5 SD
Materi Sistem Pernapasan Pada Manusia untuk kelas 5 SDsulistyaningsihcahyo
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxnursariheldaseptiana
 
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".Kanaidi ken
 
IPS - karakteristik geografis, sosial, budaya, dan ekonomi di ASEAN
IPS - karakteristik geografis, sosial, budaya, dan ekonomi di ASEANIPS - karakteristik geografis, sosial, budaya, dan ekonomi di ASEAN
IPS - karakteristik geografis, sosial, budaya, dan ekonomi di ASEANGilangNandiaputri1
 
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.pptPenyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.pptpalagoro17
 
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docxLaporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docxJajang Sulaeman
 
Materi Asuransi Kesehatan di Indonesia ppt
Materi Asuransi Kesehatan di Indonesia pptMateri Asuransi Kesehatan di Indonesia ppt
Materi Asuransi Kesehatan di Indonesia pptParulianGultom2
 
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docxcontoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docxdedyfirgiawan
 
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdf
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdfUAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdf
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdfssuser29a952
 

Recently uploaded (20)

Bioteknologi Konvensional dan Modern kelas 9 SMP
Bioteknologi Konvensional dan Modern  kelas 9 SMPBioteknologi Konvensional dan Modern  kelas 9 SMP
Bioteknologi Konvensional dan Modern kelas 9 SMP
 
Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945
Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945
Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945
 
Kegiatan Komunitas Belajar dalam sekolah .pptx
Kegiatan Komunitas Belajar dalam sekolah .pptxKegiatan Komunitas Belajar dalam sekolah .pptx
Kegiatan Komunitas Belajar dalam sekolah .pptx
 
Aksi Nyata profil pelajar pancasila.pptx
Aksi Nyata profil pelajar pancasila.pptxAksi Nyata profil pelajar pancasila.pptx
Aksi Nyata profil pelajar pancasila.pptx
 
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdfWebinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
 
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptxPPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
 
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdfSurat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
 
MESYUARAT KURIKULUM BIL 1/2024 SEKOLAH KEBANGSAAN SRI SERDANG
MESYUARAT KURIKULUM BIL 1/2024 SEKOLAH KEBANGSAAN SRI SERDANGMESYUARAT KURIKULUM BIL 1/2024 SEKOLAH KEBANGSAAN SRI SERDANG
MESYUARAT KURIKULUM BIL 1/2024 SEKOLAH KEBANGSAAN SRI SERDANG
 
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
 
Informatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptx
Informatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptxInformatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptx
Informatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptx
 
Materi Sistem Pernapasan Pada Manusia untuk kelas 5 SD
Materi Sistem Pernapasan Pada Manusia untuk kelas 5 SDMateri Sistem Pernapasan Pada Manusia untuk kelas 5 SD
Materi Sistem Pernapasan Pada Manusia untuk kelas 5 SD
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
 
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
 
IPS - karakteristik geografis, sosial, budaya, dan ekonomi di ASEAN
IPS - karakteristik geografis, sosial, budaya, dan ekonomi di ASEANIPS - karakteristik geografis, sosial, budaya, dan ekonomi di ASEAN
IPS - karakteristik geografis, sosial, budaya, dan ekonomi di ASEAN
 
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.pptPenyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
 
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docxLaporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
 
Materi Asuransi Kesehatan di Indonesia ppt
Materi Asuransi Kesehatan di Indonesia pptMateri Asuransi Kesehatan di Indonesia ppt
Materi Asuransi Kesehatan di Indonesia ppt
 
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docxcontoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
 
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdf
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdfUAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdf
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdf
 

Dinamika Perubahan Menuju Kurikulum Prototipe SD KIRIM.pptx

  • 1. DINAMIKA PERUBAHAN KURIKULUM MENUJU PENERAPAN KURIKULUM MERDEKA Dr. Didang Setiawan, M.Pd – LPMP DKI JAKARTA WA. 087875000406 SMART EDUCATION CONSULTANT
  • 2. BAHAN KAJIAN • LINI MASA PERKEMBANGAN KURIKULUM DI INDONESIA • KRANGKA DASAR KURIKULUM MERDEKA • HAL-HAL YANG BERBEDA DENGAN KURIKULUM 2013 • PRINSIP PEMBELAJARAN DAN PRINSIP ASESMEN KURIKULUM MERDEKA • DIMENSI DAN ELEMEN PROFIL PELAJAR PANCASILA • ISI DOKUMEN CAPAIAN PEMBELAJARAN • PENJABARAN CAPAIAN PEMBELAJARAN KE DALAM TUJUAN PEMBELAJARAN • KARAKTERISTIK KURIKULUM MERDEKA PADA SETIAP JENJANG • STRUKTUR KURIKULUM MERDEKA UNTU SEKOLAH DASAR (SD)
  • 3. EPI SODE 2 KAMPUS MERDEKA EPI SODE 3 PERUBAHAN MEKANI SME BOS EPI SODE 1 MERDEKA BELAJAR EPI SODE 4 PROGRAM ORGANI SASIPENGGERAK EPI SODE 7 PROGRAM SEKOLAH PENGGERAK EPI SODE 8 SMK PUSATKEUNGGULAN EPI SODE 5 PROGRAM GURU PENGGERAK EPI SODE 6 TRANSFORMASIDANA PEMERI NTAH UNTUK PENDI DI KAN TI NGGI EPI SODE 11 KAMPUS MERDEKA VOKASI EPI SODE 9 KI P KULI AH MERDEKA EPISODE MERDEKABELAJAR HINGGASAAT INI EPI SODE 10 PERLUASAN PROGRAM BEASISWA LPDP EPI SODE 14 PERMENDI KBUD PPKS EPI SODE 13 MERDEKA BERBUDAYA DENGAN KANAL INDONESIANA EPI SODE 15 KURI KULUM MERDEKA DAN PLATFORM MERDEKA MENGAJAR EPI SODE 12 SEKOLAH AMAN BERBELANJA
  • 4. Pemulihan Pandemi 2020 - 2021 Pandemi 2021 - 2022 pembelajaran 2022 - 2024 2024 Kurikulum 2013 dan Kurikulum 2013, Kurikulum 2013, Penentuan kebijakan Kurikulum Darurat Kurikulum Darurat, dan Kurikulum Darurat, kurikulum nasional (Kur-2013 yang Kurikulum Prototipe di dan Kurikulum berdasarkan evaluasi disederhanakan) SP dan SMK PK Prototipe sebagai opsi terhadap kurikulum bagi semua satuan pada masa pemulihan pendidikan pembelajaran Kurikulum 2013 Pra pandemi KURIKULUM PROTOTIPE DIBERIKAN SEBAGAI OPSI TAMBAHAN BAGI SATUAN PENDIDIKAN UNTUK MELAKUKAN PEMULIHAN PEMBELAJARAN SELAMA 2022-2024. KEBIJAKAN KURIKULUM NASIONAL AKAN DIKAJI ULANG PADA 2024 BERDASARKAN EVALUASI SELAMA MASA PEMULIHAN PEMBELAJARAN. 4
  • 6. TUJUAN UTAMA “KURIKULUM MERDEKA” 1. Mewujudkan lulusan yang memiliki Karakter Profil “Pelajar Pancasila” 2. Menguatkan kompetensi dasar “Literasi dan Numerasi” utuk semua mata pelajaran yang mereka pelajari DIMENSI PROFIL PELAJAR PANCASILA
  • 7. BEBERAPA PERUBAHAN PEMENUHAN STANDAR ISI, PROSES DAN PENILAIAN BERDASARKAN EPISODE 15 MERDEKA BELAJAR Pemenuhan Standar Isi : KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR BERUBAH MENJADI CAPAIAN PEMBELAJARAN Pemenuhan Standar Proses : PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI, BERPUSAT PADA PESERTA DIDIK, MENEKANKAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN BERBASIS PROJEK, RPP MENJADI MODUL AJAR Pemenuhan Standar Penilaian : PENILAIAN HARUS MERUPAKAN BAGIAN DARI PEMBELAJARAN DIMANA ASESMEN FORMATIF DAN DIAGNOSTIK HARUS MEMILIKI PORSI LEBIH BANYAK DARI ASESMEN SUMATIF
  • 8. ARAH PENGEMBA NGAN KURIKULUM Kurikulum prototipe melanjutkan arah pengembangan kurikulum sebelumnya: • Orientasi holistik: kurikulum dirancang untuk mengembangkan murid secara holistik, mencakup kecakapan akademis dan non-akademis, kompetensi kognitif, sosial, emosional, dan spiritual. • Berbasis kompetensi, bukan konten: kurikulum dirancang berdasarkan kompetensi yang ingin dikembangkan, bukan berdasarkan konten atau materi tertentu. • Kontekstualisasi dan personalisasi: kurikulum dirancang sesuai konteks (budaya, misi sekolah, lingkungan lokal) dan kebutuhan murid. 8
  • 9. PEMBELJARAN DALAM KURIKULUM MERDEKA MENDORONG : 1. Pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik peserta didik, melalui pembelajaran berdiferensiasi (teaching at right level). 2. Memberi ruang lebih luas pada pengembangan “Karakter dan Kompetensi Dasar”. 1 2 3 9 Kurikulum Merdeka memiliki karakteristik utama, mendukung pemulihan pembelajaran melalui “Pembelajaran Berbasis Projek” untuk pengembangan soft skills dan karakter (iman, taqwa, dan akhlak mulia; gotong royong; kebinekaan global; kemandirian; nalar kritis; kreativitas). Fokus pada materi esensial sehingga ada waktu cukup untuk pembelajaran yang mendalam bagi kompetensi dasar seperti literasi dan numerasi. Fleksibilitas bagi guru untuk melakukan pembelajaran yang sesuai dengan kemampuan murid (teach at the right level) dan melakukan penyesuaian dengan konteks dan muatan lokal.
  • 10. Langkah-Langkah Pembelajaran Project Based Learning 1. Mulai dengan sebuah pertanyaan. . 2. Membuat Perencanaan (design a plan for the project). ... 3. Menyusun jadwal aktivitas . ... 4. Mengawasi proses pengerjaan proyek. ... 5. Memberikan penilaian terhadap produk yang dihasilkan. .. 6. Melakukan Evaluasi. Project Based Learning sebagai sebuah pendekatan pengajaran yang dibangun di atas kegiatan pembelajaran dan tugas nyata yang memberikan tantangan bagi peserta didik yang terkait dengan kehidupan sehari-hari untuk dipecahkan secara berkelompok. ( J. Stiver )
  • 11. PRINSIP DAN PARADIGMA PENILAIAN PADA KURIKULUM MERDEKA
  • 12. PENGEMBANGAN KARAKTER MELALUI PENUMBUHAN PROFIL PELAJAR PANCASILA Dalam struktur kurikulum prototipe, 20 - 30 persen jam pelajaran digunakan untuk pengembangan karakter Profil Pelajar Pancasila melalui pembelajaran berbasis projek. Kurikulum 2013 sudah menekankan pada pengembangan karakter, namun belum memberi porsi khusus dalam struktur kurikulumnya. Pembelajaran berbasis projek penting untuk pengembangan karakter karena: a) memberi kesempatan untuk belajar melalui pengalaman (experiential learning) b) Mengintegrasikan kompetensi esensial yang dipelajari peserta didik dari berbagai disiplin ilmu c) struktur belajar yang fleksibel 12
  • 13. MENDUKUNG VISI PENDIDIKAN INDONESIA: “ “ mewujudkan Indonesia maju yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian melalui terciptanya Pelajar Pancasila yang bernalar kritis, kreatif, mandiri, beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia, bergotong royong, dan berkebinekaan global PELAJAR PANCASILA Beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia Mandiri Bernalar Kritis Kreatif Bergotong Royong Berkebinekaan Global CAPAIAN PENGUATAN KARAKTER MELALUI PROJEK PPP
  • 14. Ringkasan Dimensi dan Elemen Profil Pelajar Pancasila Beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia • Akhlak beragama • Akhlak pribadi • Akhlak kepada manusia • Akhlak kepada alam • Akhlak bernegara Berkebinekaan global • Mengenal dan menghargai budaya • Komunikasi dan interaksi antar budaya • Refleksi dan tanggung jawab terhadap pengalaman kebinekaan • Berkeadilan soial Bergotong royong • Kolaborasi • Kepedulian • Berbagi Mandiri • Pemahaman diri dan situasi • Regulasi diri Bernalar kritis • Memperoleh dan memproses informasi dan gagasan • Menganalisis dan mengevaluasi penalaran • Merefleksi dan mengevaluasi pemikirannya sendiri Kreatif • Menghasilkan gagasan yang orisinal • Menghasilkan karya dan tindakan yang orisinal • Memiliki keluwesan berpikir dalam mencari alternatif solusi permasalahan
  • 15. Budaya Sekolah Pola interaksi dan komunikasi, serta norma yang berlaku di sekolah Intrakurikuler Muatan Pelajaran Kegiatan/ pengalaman belajar Projek Pembelajaran berbasis projek yang kontekstual dan interaksi dengan lingkungan sekitar Ekstrakurikuler Kegiatan untuk mengembangkan minat dan bakat Pelajar Indonesi a Penerapan Profil Pelajar Pancasila di sekolah Profil Pelajar Pancasila adalah karakter dan kemampuan yang dibangun dalam keseharian dan dihidupkan dalam diri setiap individu pelajar melalui budaya sekolah, pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, maupun ekstrakurikuler
  • 16. PERAN GURU • Perencana projek - Melakukan perencanaan projek, penentuan alur kegiatan, strategi pelaksanaan, dan penilaian projek. • Fasilitator - Memfasilitasi peserta didik dalam menjalankan projek yang sesuai dengan minatnya, dengan pilihan cara belajar dan produk belajar yang sesuai dengan preferensi peserta didik. • Pendamping - Membimbing peserta didik dalam menjalankan projek, menemukan isu yang relevan, mengarahkan peserta didik dalam merencanakan aksi yang berkelanjutan. • Narasumber - Menyediakan informasi, pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan peserta didik dalam melaksanakan projek. • Supervisi dan konsultasi - Mengawasi dan mengarahkan peserta didik dalam pencapaian projek, memberikan saran dan masukan secara berkelanjutan untuk peserta didik, melakukan asesmen performa peserta didik selama projek berlangsung. • Moderator - Memandu dan mengantarkan peserta didik dalam diskusi.
  • 17. CAPAIAN PEMBELAJARAN DAN FASE USIA ISI CAPAIAN PEMBELAJARAN • RASIONAL • TUJUAN MATA PELAJARAN • KARAKTERISTIK MATA PELAJARAN • CAPAIAN PEMBELAJARAN SETIAP FASE
  • 18. Capaian pembelajaran dalam bentuk KI KD sangat banyak dan terpisah-pisah. CP ditulis dalam paragraf yang utuh dan mudah dipahami sebagai satu kesatuan. Capaian pembelajaran Kelas 1 dan 2 Mata Pelajaran Bahasa Indonesia di Kurikulum 2013 Capaian pembelajaran Kelas 1 dan 2 Mata Pelajaran Bahasa Indonesia di pembelajaran Sekolah Penggerak dan SMK Pusat Keunggulan Fase A (Usia 6-8, umumnya kelas 1-2 SD) Pelajar memiliki kemampuan berbahasa untuk berkomunikasi dan bernalar sesuai dengan tujuan kepada teman sebaya dan orang dewasa tentang diri dan lingkungan sekitarnya. Pelajar mampu memahami dan menyampaikan pesan; mengekspresikan perasaan dan gagasan; berpartisipasi dalam percakapan dan diskusi secara santun. pelajar mampu meningkatkan penguasaan kosakata baru melalui berbagai kegiatan berbahasa dan bersastra dengan topik yang beragam. Menyimak Pelajar mampu bersikap menjadi penyimak yang baik. Pelajar mampu memahami pesan lisan dan informasi dari media audio, teks aural (teks yang dibacakan), dan instruksi lisan yang berkaitan dengan tujuan berkomunikasi. Membaca & Memirsa Pelajar mampu bersikap menjadi pembaca dan pemirsa yang baik. Pelajar mampu memahami informasi dari bacaan dan tayangan yang dipirsa tentang diri dan lingkungan, narasi imajinatif, dan puisi anak. Pelajar mampu menambah kosakata baru dari teks yang dibaca atau tayangan yang dipirsa dengan bantuan ilustrasi. Berbicara & Mempresentasikan Pelajar mampu melafalkan teks dengan tepat, berbicara dengan santun, menggunakan volume dan intonasi yang tepat sesuai konteks. Pelajar mampu bertanya tentang sesuatu, menjawab, dan menanggapi komentar orang lain (teman, guru, dan orang dewasa) dengan baik dan santun dalam suatu percakapan. Pelajar mampu mengungkapkan gagasan secara lisan dengan bantuan gambar dan/atau ilustrasi. Pelajar mampu menceritakan kembali suatu informasi yang dibaca atau didengar; dan menceritakan kembali teks narasi yang dibacakan atau dibaca dengan topik diri dan lingkungan. Menulis Pelajar mampu bersikap dalam menulis di atas kertas dan/atau melalui media digital. Pelajar mampu menulis deskripsi dengan beberapa kalimat tunggal, menulis rekon tentang pengalaman diri, menulis kembali narasi berdasarkan fiksi yang dibaca atau didengar, menulis prosedur tentang kehidupan sehari-hari, dan menulis eksposisi tentang kehidupan sehari-hari. Pelajar mengembangkan tulisan tangan yang semakin baik. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 18
  • 19. CAPAIAN PEMBELAJARAN Mata Pelajaran: Bahasa Indonesia Fase A (Kelas 1 dan 2) CAPAIAN PEMBELAJARAN DAN ALTERNATIFALURNYA 19 Fase A (Usia 6-8, umumnya kelas 1-2 SD) Pelajar memiliki kemampuan berbahasa untuk berkomunikasi dan bernalar sesuai dengan tujuan kepada teman sebaya dan orang dewasa tentang diri dan lingkungan sekitarnya. Pelajar mampu memahami dan menyampaikan pesan; mengekspresikan perasaan dan gagasan; berpartisipasi dalam percakapan dan diskusi secara santun. pelajar mampu meningkatkan penguasaan kosakata baru melalui berbagai kegiatan berbahasa dan bersastra dengan topik yang beragam. Menyimak Pelajar mampu bersikap menjadi penyimak yang baik. Pelajar mampu memahami pesan lisan dan informasi dari media audio, teks aural (teks yang dibacakan), dan instruksi lisan yang berkaitan dengan tujuan berkomunikasi. Membaca & Memirsa Pelajar mampu bersikap menjadi pembaca dan pemirsa yang baik. Pelajar mampu memahami informasi dari bacaan dan tayangan yang dipirsa tentang diri dan lingkungan, narasi imajinatif, dan puisi anak. Pelajar mampu menambah kosakata baru dari teks yang dibaca atau tayangan yang dipirsa dengan bantuan ilustrasi. Berbicara & Mempresentasikan Pelajar mampu melafalkan teks dengan tepat, berbicara dengan santun, menggunakan volume dan intonasi yang tepat sesuai konteks. Pelajar mampu bertanya tentang sesuatu, menjawab, dan menanggapi komentar orang lain (teman, guru, dan orang dewasa) dengan baik dan santun dalam suatu percakapan. Pelajar mampu mengungkapkan gagasan secara lisan dengan bantuan gambar dan/atau ilustrasi. Pelajar mampu menceritakan kembali suatu informasi yang dibaca atau didengar; dan menceritakan kembali teks narasi yang dibacakan atau dibaca dengan topik diri dan lingkungan. Menulis Pelajar mampu bersikap dalam menulis di atas kertas dan/atau melalui media digital. Pelajar mampu menulis deskripsi dengan beberapa kalimat tunggal, menulis rekon tentang pengalaman diri, menulis kembali narasi berdasarkan fiksi yang dibaca atau didengar, menulis prosedur tentang kehidupan sehari-hari, dan menulis eksposisi tentang kehidupan sehari-hari. Pelajar mengembangkan tulisan tangan yang semakin baik.
  • 20. 1.1 Pelajar dapat menjelaskan dan mempraktikkan instruksi lisan yang diberikan guru terkait aktivitas pengelolaan diri: ciri fisik manusia, fungsi anggota tubuh, dan merawat kebersihan tubuh dengan menggunakan kata – kata sendiri 1.2 Pelajar dapat memilih teks yang disukainya terkait topik menjaga kesehatan diri dan menentukan informasi penting dari teks audiovisual dan teks aural (teks yang dibacakan) tersebut. 1.3 Pelajar dapat membuat simpulan sederhana dari teks naratif yang sesuai jenjangnya serta sesuai dengan minat Pelajar (beragam topik yang dapat ditawarkan pada siswa adalah panca indera dan anggota tubuh, peran diri dan anggota keluarga dalam lingkungan terdekat, benda hidup dan benda mati, cuaca dan siang malam dan perubahan waktu) 1.4 Pelajar dapat mengklasifikasi kosa kata tentang anggota tubuh dan pancaindra serta perawatannya melalui teks pendek (berupa gambar, tulisan, slogan sederhana, dan/atau syair lagu) 1.5 Pelajar dapat merangkai suku kata (kombinasi kv dan kvk) menjadi kata yang sering ditemui. (kosa kata dan kata yang diambil mengenai benda hidup dan benda mati di sekitar siswa) 1.6 Pelajar dapat menuliskan namanya sendiri dan mengungkapkan perkenalan diri serta keluarganya secara lisan dan tulis. 1.7 Pelajar dapat menceritakan ulang sebuah cerita atau pengalamannya sehari – hari disertai penggunaan waktu (nama hari dan bulan) secara lisan atau tulis. 1.8 Pelajar dapat menggunakan kata tanya “apa” dan “mengapa” untuk memperjelas pemahaman terhadap penjelasan yang disampaikan oleh guru, teman, dan orang dewasa di sekitarnya. (Topik yang disarankan adalah cuaca dan siang malam). 1. 9 Pelajar dapat memberikan jawaban atas pertanyaan yang diajukan oleh teman, guru, dan orang dewasa di sekitarnya dengan suara yang keras dan jelas namun santun. (Pertanyaan terkait dengan topik cuaca dan siang malam) 1.10 Pelajar dapat memberikan tanggapan atas komentar orang lain sesuai dengan konteksnya. (Tanggapan didasarkan pada topik cuaca dan siang malam) Alternatif 1. Alur Tujuan Pembelajaran Bahasa Indonesia Kelas 1 CAPAIAN PEMBELAJARAN DANALTERNATIFALURNYA
  • 21. Alternatif 2. Alur Tujuan Pembelajaran Bahasa Indonesia Kelas 1 CAPAIAN PEMBELAJARAN DANALTERNATIFALURNYA 1.1. Pelajar memahami dan dapat mempraktikkan instruksi lisan yang diberikan orang tua dan guru mengenai aktivitas yang berhubungan dengan bantu diri (mandi, berganti pakaian, membersihkan diri, makan). 1.2. Pelajar memahami makna aneka kata yang sering digunakan dalam keseharian pelajar: berhubungan dengan diri sendiri, rutinitas harian di rumah, sekolah, dan tempat umum. 1.3. Pelajar memahami konteks dasar saat berbicara. 1.4. Pelajar memahami dan mampu menjawab pertanyaan yang berhubungan dengan teks aural yang dibacakan guru dan orang tua sesuai jenjangnya. 1.5. Pelajar mampu menanggapi aneka informasi yang mereka terima dengan reaksi yang tepat atau sesuai. 1.6. Pelajar menceritakan pengalaman pribadi sesuai konteks dengan runtut dan jelas. 1.7. Pelajar mengenal ke-26 alfabet dan dapat menuliskannya dengan tulisan tangan secara benar. 1.8. Pelajar mampu membedakan huruf dan bunyi huruf sehingga mampu menyalin kata yang dilihat dan didengar. 1.9. Pelajar dapat menyebutkan identitas dasar buku dan unsur intrinsik penokohan dari buku yang dibacakan. 1.10. Pelajar dapat memaknai gambar atau ilustrasi dalam sebuah teks secara tepat; Memahami hubungan antara tulisan dengan ilustrasi/gambar pada buku cerita atau teks non fiksi sederhana. 1.11. Pelajar menjelaskan kembali makna sebuah ilustrasi atau gambar dengan kalimat sendiri. 1.12. Pelajar mampu mengidentifikasi tulisannya sendiri kemudian memperbaiki kesalahan sederhana dalam tulisannya.
  • 22. PAUD Kegiatan bermain sebagai proses belajar yang utama Penguatan literasi dini dan penanaman karakter melalui kegiatan bermain-belajar berbasis buku bacaan anak Fase Fondasi untuk meningkatkan kesiapan bersekolah Pembelajaran berbasis projek untuk penguatan profil Pelajar Pancasila dilakukan melalui kegiatan perayaan hari besar dan perayaan tradisi lokal Penguatan kompetensi yang mendasar dan pemahaman holistik: • Untuk memahami lingkungan sekitar, mata pelajaran IPA dan IPS digabungkan sebagai mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial (IPAS) • Integrasi computational thinking dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia, Matematika, dan IPAS • Bahasa Inggris sebagai mata pelajaran pilihan Pembelajaran berbasis projek untuk penguatan profil Pelajar Pancasila dilakukan minimal 2 kali dalam satu tahun ajaran Penyesuaian dengan perkembangan teknologi digital, mata pelajaran Informatika menjadi mata pelajaran wajib Panduan untuk guru Informatika disiapkan untuk membantu guru-guru pemula, sehingga guru mata pelajaran tidak harus berlatar belakang pendidikan informatika Pembelajaran berbasis projek untuk penguatan profil Pelajar Pancasila dilakukan minimal 3 kali dalam satu tahun ajaran Program peminatan/ penjurusan tidak diberlakukan Di kelas 10 pelajar menyiapkan diri untuk menentukan pilihan mata pelajaran di kelas 11. Mata pelajaran yang dipelajari serupa dengan di SMP Di kelas 11 dan 12 pelajar mengikuti mata pelajaran dari Kelompok Mapel Wajib, dan memilih mata pelajaran dari kelompok MIPA, IPS, Bahasa, dan Keterampilan Vokasi sesuai minat, bakat, dan aspirasinya Pembelajaran berbasis projek untuk penguatan profil Pelajar Pancasila dilakukan minimal 3 kali dalam satu tahun ajaran, dan pelajar menulis esai ilmiah sebagai syarat kelulusan SD SMP SMA SMK Dunia kerja dapat terlibat dalam pengembangan pembelajaran Struktur lebih sederhana dengan dua kelompok mata pelajaran, yaitu Umum dan Kejuruan. Persentase kelompok kejuruan meningkat dari 60% ke 70% Penerapan pembelajaran berbasis projek dengan mengintegrasikan mata pelajaran terkait. Praktek Kerja Lapangan (PKL) menjadi mata pelajaran wajib minimal 6 bulan (1 semester). Pelajar dapat memilih mata pelajaran di luar program keahliannya Alokasi waktu khusus projek penguatan profil pelajar Pancasila dan Budaya Kerja untuk peningkatan soft skill (karakter dari dunia kerja) SLB Capaian pembelajaran pendidikan khusus dibuat hanya untuk yang memiliki hambatan intelektual Untuk pelajar di SLB yang tidak memiliki hambatan intelektual, capaian pembelajarannya sama dengan sekolah reguler yang sederajat, dengan menerapkan prinsip modifikasi kurikulum Sama dengan pelajar di sekolah reguler, pelajar di SLB juga menerapkan pembelajaran berbasis projek untuk menguatkan Pelajar Pancasila dengan mengusung tema yang sama dengan sekolah reguler, dengan kedalaman materi dan aktivitas sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan pelajar di SLB KARAKTERISTIK KURIKULUM DI SETIAP JENJANG Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
  • 24. Penentuan pendekatan untuk pengorganisasian pembelajaran merupakan wewenang satuan pendidifian Seluruh jenjang satuan pendidikan dapat menggunakan pendekatan berbasis mata pelajaran, tematik, unit inkuiri, kolaborasi lintas mata pelajaran, ataupun paduannya sesuai dengan peraturan menteri ● Pendekatan tematik tidak terbatas pada SD ● SD tidak harus menggunakan tematik. Namun tidak ada larangan untuk satuan pendidikan yang mau tetap menggunakan pendekatan ini ● Tidak harussatu pendekatan untuk seluruh mata pelajaran, dapat dikombinasikan ● Keleluasaan kolaborasi antar mata pelajaran untuk melakukan asesmen lintas matapelajaran Mengintegrasikan pembelajaran dan/atau asesmen dapat: ❖ Mengurangi beban belajar siswa, karena asesmen yang berorientasi pada kompetensi biasanya membutuhkan lebih banyak usahasiswa (dan guru yang menilainya :)) ❖ Pembelajaran dan asesmen yanglebih bermakna
  • 25. Jam pelajaran (jp) diatur oleh pusat pertahun, bukan per minggu Siswa tidak harus mempelajari hal yang sama setiap minggu sepanjang tahun. Target jp untuk satu tahun bisa dicapai kurang dari satu tahun. Contoh skenario di SD: ● Mapel seni rupa dipelajari secara intensif dalam semester ganjil dan asesmen sumatifnya berupa pameran karya ● Di semester ganjil tersebut ada mata pelajaran lain yang dikurangi jp-nya, yaitu mapel IPAS ● Di semester genap mapel seni rupa tersebut tidak diajarkan, dan mapel IPAS akan dipelajari siswa secara intensif seperti halnya seni di semester ganjil, dengan asesmen sumatif pameran hasil penelitian siswa
  • 26. Struktur kurikulum terbagi menjadi dua kegiatan utama, yaitu kegiatan rutin di kelas (intrakurikuler) dan kegiatan projek Jumlah jp tidak berubah dari Kurikulum 2013,namun sekitar 20- 30%dari jp/tahun dialokasikan untuk pembelajaran melalui projek yang ditujukan untuk mencapai profil Pelajar Pancasila Kegiatan projek penguatan profil Pelajar Pancasila tersebut tidak berbasis mata pelajaran. Jam pelajaran untuk setiap mapel dialihkan karena: 1) tidak ada penambahan jp untuk siswa (jp yang ada saat ini sudah cukup panjang), dan 2) diasumsikan bahwa kompetensi esensial*dari seluruh mata pelajaran akan dipelajari juga melalui projek. *Kompetensi esensial dikenal juga dengan generalcapabilities,transversalskills, atau transferable skillsyang dipelajari melalui disiplin ilmu namuntidak melekat pada suatu ilmu pengetahuan sehingga dapat digunakan di berbagai konteks termasuk kehidupan sehari-haridan dunia kerja
  • 27. Projek penguatan profil Pelajar Pancasila adalah kegiatan yang flekisibel, tidak rutin/terstruktur, dan lebih berpusat pada siswa Fleksibel danberpusatpadasiswa ● Projek dilakukan 2-3 kali dalam satu tahun sesuai jenjang, jangka waktu masing-masingprojek tidak harus sama ● Tidak perlu adajadwal kegiatan belajar, karena siswa dapat melakukan penelitian,pengerjaan karya,dsb. sesuai kebutuhan mereka. Hal ini mendorong self-regulated learning Kontekstual ● Pemerintah Pusat hanya menentukan tema yang dapat dipilih oleh satuan pendidikan ● Satuan pendidikan mengembangkan topik yang lebih spesifik dari tema tersebut, sesuai dengan tahap capaian pembelajaran siswa Penjelasan tentangprojekuntukmenguatkan upayapencapaianprofilPelajar Pancasilaakandisampaikandalamsesi terpisah
  • 28. SD Perubahan mata pelajaran. Kurikulum 2013 IPA dan IPS sebagai mata pelajaran yang berdiri sendiri- sendiri Pendekatan tematik Arah perubahan pembelajaran IPA dan IPS digabung menjadi IPAS (Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial) sebagai fondasi sebelum anak belajar IPA dan IPS terpisah di jenjang SMP Pendekatan pengorganisasian muatan pelajaran (berbasis mata pelajaran, tematik, dsb.) merupakan kewenangan satuan pendidikan Sekolah boleh tetap menggunakan tematik ataupun beralih ke pendekatan berbasis mata pelajaran
  • 29. Usulan: IPAS belum diwajibkan di Kelas 1, meskipun CP IPAS untuk Fase A tersedia Kemendikbud hanya mengatur total jam pelajaran pertahun dan rentang % alokasi waktu untuk projek per tahun. Contoh: Mata Pelajaran Bahasa Indonesia 252 jam pelajaran per tahun dan 20-25% dari jam pelajaran tersebut digunakan untuk projek kokurikuler **Permendikbud 27/2016 Tentang Layanan Pendidikan Kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa Pada Satuan Pendidikan ***opsional. Satuan Pendidikan dapat mengintegrasikan muatan lokal dalam mapel lain atau diajarkan melalui kegiatan projek. Alokasi waktu mata pelajaran SD Kelas 1 Asumsi 1 Tahun = 36 minggu (kls 1) K13 pembelajaran di Sekolah Penggerak Per Tahun Pe r Ming gu Kegiatan reguler/ming gu (pembulatan) Projek (minimal 20% dari total per tahun) TOTAL JP PER TAHUN Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti* 144 4 108 (3) 36 (25%) 144 Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti* 144 4 108 (3) 36 (25%) 144 Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti* 144 4 108 (3) 36 (25%) 144 Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti* 144 4 108 (3) 36 (25%) 144 Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti* 144 4 108 (3) 36 (25%) 144 Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti* 144 4 108 (3) 36 (25%) 144 Pendidikan Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan Budi Pekerti* 144** 4 108 (3) 36 (25%) 144 PPKn 180 5 144 (4) 36 (20%) 180 Bahasa Indonesia 288 8 216 (6) 72 (25%) 288 Matematika 180 5 144 (4) 36 (20%) 180 IPAS (IPA & IPS di K13) - - - - - Pilihan minimal 1: a) Seni Musik, b) Seni Rupa, c) Seni Teater, d) Seni Tari 144 4 108 (3) 36 (25%) 144 PJOK 144 4 108 (3) 36 (25%) 144 Muatan Lokal**** 72 2 72 (2) Total: 1080 30 828 (23) 252 1080
  • 30. Usulan: Seperti K13, JP untuk Bahasa Indonesia dan Matematika bertambah dari kelas 1 IPAS belum diwajibkan di Kelas 2, meskipun CP IPAS untuk Fase A tersedia Kemendikbud hanya mengatur total jam pelajaran pertahun dan rentang % alokasi waktu untuk projek per tahun. Contoh: Mata Pelajaran Bahasa Indonesia 252 jam pelajaran per tahun dan 20-25% dari jam pelajaran tersebut digunakan untuk projek kokurikuler **Permendikbud 27/2016 Tentang Layanan Pendidikan Kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa Pada Satuan Pendidikan ***Pembelajaran reguler tidak penuh 36 minggu untuk memenuhi alokasi projek Matematika: 34 minggu ***opsional. Satuan Pendidikan dapat mengintegrasikan muatan lokal dalam mapel lain atau diajarkan melalui kegiatan projek. Alokasi waktu mata pelajaran SD Kelas 2 Asumsi 1 Tahun = 36 minggu (kls 2) K13 pembelajaran di Sekolah Penggerak Per Tahun Per Minggu Kegiatan reguler/ming gu (pembulatan) Projek (minimal 20% dari total per tahun) TOTAL JP PER TAHUN Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti* 144 4 108 (3) 36 (25%) 144 Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti* 144 4 108 (3) 36 (25%) 144 Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti* 144 4 108 (3) 36 (25%) 144 Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti* 144 4 108 (3) 36 (25%) 144 Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti* 144 4 108 (3) 36 (25%) 144 Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti* 144 4 108 (3) 36 (25%) 144 Pendidikan Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan Budi Pekerti* 144** 4 108 (3) 36 (25%) 144 PPKn 180 5 144 (4) 36 (20%) 180 Bahasa Indonesia 324 9 252 (7) 72 (22%) 324 Matematika 216 6 170 (5)*** 46 (21%) 216 IPAS (IPA & IPS di K13) - - - - - Pilihan minimal 1: a) Seni Musik, b) Seni Rupa, c) Seni Teater, d) Seni Tari 144 4 108 (3) 36 (25%) 144 PJOK 144 4 108 (3) 36 (25%) 144 Muatan Lokal**** 72 2 72 (2) Total: 1152 32 890 (25) 262 1152
  • 31. **Permendikbud 27/2016 Tentang Layanan Pendidikan Kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa Pada Satuan Pendidikan ***Pembelajaran reguler tidak penuh 36 minggu untuk memenuhi alokasi projek Bahasa Indonesia: 33 minggu Matematika dan IPAS: 34 minggu ****opsional. Satuan Pendidikan dapat mengintegrasikan muatan lokal dalam mapel lain atau diajarkan melalui kegiatan projek. *****Jam pelajaran kelas 3 SD mengalami peningkatan, mengikuti struktur kelas 4 karena IPAS dimulai di kelas 3 Alokasi waktu mata pelajaran SD Kelas 3 Asumsi 1 Tahun = 36 minggu (kls 3) K13 pembelajaran di Sekolah Penggerak Per Tahun Per Mingg u Kegiatan reguler/ming gu (pembulatan) Projek (minimal 20% dari total per tahun) TOTAL JP PER TAHUN Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti* 144 4 108 (3) 36 (25%) 144 Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti* 144 4 108 (3) 36 (25%) 144 Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti* 144 4 108 (3) 36 (25%) 144 Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti* 144 4 108 (3) 36 (25%) 144 Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti* 144 4 108 (3) 36 (25%) 144 Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti* 144 4 108 (3) 36 (25%) 144 Pendidikan Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan Budi Pekerti* 144 4 108 (3) 36 (25%) 144 PPKn 180 6 144 (4) 36 (20%) 180 Bahasa Indonesia 252 10 198 (6)*** 54 (23%) 252 Matematika 216 6 170 (5)*** 46 (21%) 216 IPAS (IPA & IPS di K13) - - 170 (5)*** 46 (21%) 216 Pilihan minimal 1: a) Seni Musik, b) Seni Rupa, c) Seni Teater, d) Seni Tari 144 4 108 (3) 36 (25%) 144 PJOK 144 4 108 (3) 36 (25%) 144 Muatan Lokal**** 72 2 72 (2)**** Total: 1224***** 34 1006 (28) 290 1296*****
  • 32. **Permendikbud 27/2016 Tentang Layanan Pendidikan Kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa Pada Satuan Pendidikan ***Pembelajaran reguler tidak penuh 36 minggu untuk memenuhi alokasi projek Bahasa Indonesia: 33 minggu Matematika dan IPAS: 34 minggu ****opsional. Satuan Pendidikan dapat mengintegrasikan muatan lokal dalam mapel lain atau diajarkan melalui kegiatan projek. Alokasi waktu mata pelajaran SD kls 4-6 Asumsi 1 Tahun = 36 minggu (kls 4-6) K13 pembelajaran di Sekolah Penggerak Per Tahun Per Mingg u Kegiatan reguler/mingg u (pembulatan) Projek (minimal 20% dari total per tahun) TOTAL JP PER TAHUN Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti* 144 4 108 (3) 36 (25%) 144 Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti* 144 4 108 (3) 36 (25%) 144 Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti* 144 4 108 (3) 36 (25%) 144 Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti* 144 4 108 (3) 36 (25%) 144 Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti* 144 4 108 (3) 36 (25%) 144 Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti* 144 4 108 (3) 36 (25%) 144 Pendidikan Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan Budi Pekerti* 144** 4 108 (3) 36 (25%) 144 PPKn 180 5 144 (4) 36 (20%) 180 Bahasa Indonesia 252 7 198 (6)*** 54 (23%) 252 Matematika 216 6 170 (5)*** 46 (21%) 216 IPAS (IPA & IPS di K13) 216 6 170 (5)*** 46 (21%) 216 Pilihan minimal 1: a) Seni Musik, b) Seni Rupa, c) Seni Teater, d) Seni Tari 144 4 108 (3) 36 (25%) 144 PJOK 144 4 108 (3) 36 (25%) 144 Muatan Lokal**** 72 2 72 (2)**** Total: 1296 34 1006 (28) 290 1296
  • 33. PENYUSUNAN MODUL AJAR KURIKULUM MERDEKA Dr. Didang Setiawan, M.Pd – LPMP DKI JAKARTA WA. 087875000406 SMART EDUCATION CONSULTANT
  • 34.
  • 35.
  • 36. CAPAIAN PEMBELAJARAN Mata Pelajaran: Bahasa Indonesia Fase A (Kelas 1 dan 2) CAPAIAN PEMBELAJARAN DAN ALTERNATIFALURNYA 36 Fase A (Usia 6-8, umumnya kelas 1-2 SD) Pelajar memiliki kemampuan berbahasa untuk berkomunikasi dan bernalar sesuai dengan tujuan kepada teman sebaya dan orang dewasa tentang diri dan lingkungan sekitarnya. Pelajar mampu memahami dan menyampaikan pesan; mengekspresikan perasaan dan gagasan; berpartisipasi dalam percakapan dan diskusi secara santun. pelajar mampu meningkatkan penguasaan kosakata baru melalui berbagai kegiatan berbahasa dan bersastra dengan topik yang beragam. Menyimak Pelajar mampu bersikap menjadi penyimak yang baik. Pelajar mampu memahami pesan lisan dan informasi dari media audio, teks aural (teks yang dibacakan), dan instruksi lisan yang berkaitan dengan tujuan berkomunikasi. Membaca & Memirsa Pelajar mampu bersikap menjadi pembaca dan pemirsa yang baik. Pelajar mampu memahami informasi dari bacaan dan tayangan yang dipirsa tentang diri dan lingkungan, narasi imajinatif, dan puisi anak. Pelajar mampu menambah kosakata baru dari teks yang dibaca atau tayangan yang dipirsa dengan bantuan ilustrasi. Berbicara & Mempresentasikan Pelajar mampu melafalkan teks dengan tepat, berbicara dengan santun, menggunakan volume dan intonasi yang tepat sesuai konteks. Pelajar mampu bertanya tentang sesuatu, menjawab, dan menanggapi komentar orang lain (teman, guru, dan orang dewasa) dengan baik dan santun dalam suatu percakapan. Pelajar mampu mengungkapkan gagasan secara lisan dengan bantuan gambar dan/atau ilustrasi. Pelajar mampu menceritakan kembali suatu informasi yang dibaca atau didengar; dan menceritakan kembali teks narasi yang dibacakan atau dibaca dengan topik diri dan lingkungan. Menulis Pelajar mampu bersikap dalam menulis di atas kertas dan/atau melalui media digital. Pelajar mampu menulis deskripsi dengan beberapa kalimat tunggal, menulis rekon tentang pengalaman diri, menulis kembali narasi berdasarkan fiksi yang dibaca atau didengar, menulis prosedur tentang kehidupan sehari-hari, dan menulis eksposisi tentang kehidupan sehari-hari. Pelajar mengembangkan tulisan tangan yang semakin baik.
  • 37. 1.1 Pelajar dapat menjelaskan dan mempraktikkan instruksi lisan yang diberikan guru terkait aktivitas pengelolaan diri: ciri fisik manusia, fungsi anggota tubuh, dan merawat kebersihan tubuh dengan menggunakan kata – kata sendiri 1.2 Pelajar dapat memilih teks yang disukainya terkait topik menjaga kesehatan diri dan menentukan informasi penting dari teks audiovisual dan teks aural (teks yang dibacakan) tersebut. 1.3 Pelajar dapat membuat simpulan sederhana dari teks naratif yang sesuai jenjangnya serta sesuai dengan minat Pelajar (beragam topik yang dapat ditawarkan pada siswa adalah panca indera dan anggota tubuh, peran diri dan anggota keluarga dalam lingkungan terdekat, benda hidup dan benda mati, cuaca dan siang malam dan perubahan waktu) 1.4 Pelajar dapat mengklasifikasi kosa kata tentang anggota tubuh dan pancaindra serta perawatannya melalui teks pendek (berupa gambar, tulisan, slogan sederhana, dan/atau syair lagu) 1.5 Pelajar dapat merangkai suku kata (kombinasi kv dan kvk) menjadi kata yang sering ditemui. (kosa kata dan kata yang diambil mengenai benda hidup dan benda mati di sekitar siswa) 1.6 Pelajar dapat menuliskan namanya sendiri dan mengungkapkan perkenalan diri serta keluarganya secara lisan dan tulis. 1.7 Pelajar dapat menceritakan ulang sebuah cerita atau pengalamannya sehari – hari disertai penggunaan waktu (nama hari dan bulan) secara lisan atau tulis. 1.8 Pelajar dapat menggunakan kata tanya “apa” dan “mengapa” untuk memperjelas pemahaman terhadap penjelasan yang disampaikan oleh guru, teman, dan orang dewasa di sekitarnya. (Topik yang disarankan adalah cuaca dan siang malam). 1. 9 Pelajar dapat memberikan jawaban atas pertanyaan yang diajukan oleh teman, guru, dan orang dewasa di sekitarnya dengan suara yang keras dan jelas namun santun. (Pertanyaan terkait dengan topik cuaca dan siang malam) 1.10 Pelajar dapat memberikan tanggapan atas komentar orang lain sesuai dengan konteksnya. (Tanggapan didasarkan pada topik cuaca dan siang malam) Alternatif 1. Alur Tujuan Pembelajaran Bahasa Indonesia Kelas 1 CAPAIAN PEMBELAJARAN DANALTERNATIFALURNYA
  • 38.
  • 39.
  • 40.
  • 41.
  • 42. Ketika melakukan pembelajaran sesuai tahap capaian dan karakteristik peserta didik, tidak berarti pendidik harus menyusun beberapa modul ajar atau RPP untuk Mengakomodasi kebutuhan belajar yang berbeda, pendidik cukup menyusun satu modul ajar atau RPP dengan kegiatan pembelajaran yang dilengkapi petunjuk penyesuaian terhadap tahap capaian dan karakteristik peserta didik
  • 43.
  • 44.
  • 45.
  • 46. Implikasi Perubahan dan Mitigasinya Kapasitas Guru dan Sekolah untuk Menerjemahkan menjadi Kurikulum Sekolah dan Pembelajaran 03 ● Diberikan pelatihan dan pendampingan kepada komite pembelajaran (Guru, Kepala Sekolah, dan Pengawas ● Menyediakan platform teknologi untuk guru belajar dan berbagi Linieritas Mata Pelajaran 02 ● Disusun linieritas mata pelajaran yang selaras dengan struktur kurikulum prototipe, misal untuk mata pelajaran informatika dapat diampu oleh guru yang mempunyai latar belakang informatika atau MIPA Jam Mengajar dan Tunjangan Profesi Guru 01 ● Jam mengajar mapel-mapel kelompok umum alokasi beban mengajarnya tetap ● Diberikan beban tambahan mengajar bagi guru yang beban mengajarnya kurang, seperti menjadi koordinator projek penguatan profil Pelajar Pancasila 46 Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 46
  • 47. 1. Rute Adopsi Kurikulum Prototipe Secara Bertahap Memfasilitasi satuan pendidikan mengenali kesiapannya sebagai dasar menentukan pilihan implementasi kurikulum prototipe serta memberikan umpan balik berkala (3 bulanan) untuk memetakan kebutuhan penyesuaian dukungan implementasi kurikulum prototipe dari pemerintah pusat maupun pemerintah daerah. 2. Menyediakan Asesmen & Perangkat Ajar (High Tech)Menyediakan beragam pilihan asesmen dan perangkat ajar (buku teks, modul ajar, contoh projek, contoh kurikulum) dalam bentuk digital yang dapat digunakan satuan pendidikan dalam melakukan pembelajaran berdasarkan kurikulum prototipe. 3. Menyediakan Pelatihan Mandiri & Sumber Belajar Guru (High Tech) Melakukan pelatihan mandiri kurikulum prototipe yang dapat diakses secara daring oleh guru dan tenaga kependidikan untuk memudahkan adopsi kurikulum prototipe disertai sumber belajar dalam bentuk video, podcast, atau ebook yang bisa diakses daring dan didistribusikan melalui media penyimpanan (flashdisk). 4. Menyediakan Narasumber Kurikulum Prototipe (High Touch) Menyediakan narasumber kurikulum prototipe dari Sekolah Penggerak/SMK PK yang telah mengimplementasikan kurikulum prototipe. Pengimbasan bisa dilakukan dalam bentuk webinar atau pertemuan luring yang diadakan pemerintah daerah atau satuan pendidikan. 5. Memfasilitasi Pengembangan Komunitas Belajar (High Touch) Komunitas belajar dibentuk oleh lulusan Guru Penggerak maupun diinisiasi Pengawas Sekolah sebagai wadah saling berbagi praktik baik adopsi kurikulum prototipe di internal satuan pendidikan maupun lintas satuan pendidikan. 47 Strategi Implementasi Kurikulum Prototipe
  • 48. Tiga Pilihan Implementasi Kurikulum Prototipe Pilihan 3: Pelatihan di tahun pertama, penerapan di tahun kedua dengan kompleksitas sederhana: satuan pendidikan menerapkan perangkat ajar yang telah disediakan pada PAUD, kelas 1, 4, 7 dan 10. Pilihan 2: Pelatihan dan/atau penerapan di tahun pertama dengan kompleksitas sederhana: satuan pendidikan menerapkan perangkat ajar yang telah disediakan pada PAUD, kelas 1, 4, 7 dan 10. Pilihan 1: Pelatihan dan/atau penerapan di tahun pertama dengan kompleksitas sedang: satuan pendidikan mengembangkan kurikulum operasional sekolah sesuai konteks lingkungan belajar setempat pada PAUD, kelas 1, 4, 7 dan 10. Satuan pendidikan menentukan pilihan berdasarkan Angket Kesiapan Implementasi Kurikulum Prototipe yang mengukur kesiapan guru dan tenaga kependidikan. Tidak ada pilihan yang paling benar, yang ada pilihan yang paling sesuai kesiapan satuan pendidikan. Semakin sesuai maka semakin efektif implementasi kurikulum prototipe.
  • 49. Asesmen ● analisa diagnostik literasi dan numerasi dengan cepat ● sesuai dengan level kemampuan murid Aplikasi teknologi sedang dikembangkan untuk membantu guru memahami dan menerapkan Kurikulum Merdeka Perangkat Ajar ● berbagai referensi perangkat ajar yang berkualitas ● berpihak pada peserta didik Pelatihan Mandiri ● Materi pelatihan berkualitas yang bisa diakses kapanpun ● Contoh modul seperti Merdeka Belajar, Profil Pelajar Pancasila dan Penyesuaian pembelajaran dengan kebutuhan dan karakterisk murid

Editor's Notes

  1. Kenapa kita menyediakan 3 pilihan?
  2. Contoh bentuk “dukungan pelatihan mandiri”