SlideShare a Scribd company logo
1 of 9
SEJARAH HUKUM INDONESIA
MASA MAJAPAHIT
MASA PENJAJAHAN BELANDA
1.MASA VOC (1602-1799)
2.MASA BESLUITEN REGERINGS (1814-1855)
3.MASA REGERINGS REGLEMENT (1855-1926)
MASA PENJAJAHAN JEPANG
MASA KEMERDEKAAN
1.Masa 1945-1949
2.Masa 1949-1950
3.Masa 1950-1959
4.Masa 1959-Sekarang
Masa Majapahit
Kutara Manawa yang dalam Negarakertagama disebut
dengan agama sebagaimana adanya sekarang ini terdiri
dari 275 Pasal
Kitab Kutara Manawa ini pada dasarnya merupakan kitab
undangundang jinayah atau pidana, karena isinya terutama
langsung menyangkut penjelasan-penjelasan tentang
tindak pidana yang dapat dikenai denda atau hukuman
berupa uang, barang atau hukuman mati, dan di dalam
kitab ini tidak banyak mengandung nasihat seperti dalam
kitab Manawadhamasastra
Masa Penjajahan Belanda
1. MasaVereenigde Oost Indische Compagnie (1602-1799)
Diberi Hak istimewa (hak octrooi) monopoli pelayaran dan perdagangan, mengumumkan
perang, mengadakan perdamaian dan mencetak uang. hak octrooi itu VOC melakukan
ekspansi penjajahan di daerah-daerah kepulauan Nusantara, dan menanamkan
penekanan dalam bidang perekonomian dengan memaksakan aturan-aturan hukumnya
yang dibawa dari negeri asalnya untuk ditaati oleh orang-orang pribumi.
2. Masa Besluiten Regerings (1814-1855)
Raja mempunyai kekuasaan mutlak dan tertinggi atas daerah-daerah jajahan
termasuk kekuasaan mutlak terhadap harta benda milik negara bagian lain.
Ada dua macam keputusan raja sesuai dengan kebutuhannya:
a. Ketetapan raja, yaitu besluit sebagai tindakan eksekutif raja, misalnya ketetapan
pengangkatan gubernur jenderal.
b. Ketetapan raja sebagai tindakan legislatif, misalnya berbentuk Algemene
Verordening atau Algemene Maatregel van Bestuur (AMVB) di negeri Belanda.
Aturan yang berlaku hasil Kodifikasi Komisi
UU Bagi Hindia Belanda
• a. Reglement op de Rechterlijke Organisatie (RO) atau Peraturan Organisasi
Pengadilan (POP).
• b. Algemene Bepalingen vanWetgeving (AB) atau Ketentuan-ketentuan
Umum tentang Perundang-undangan.
• c. BurgerlijkWetboek (BW) atau Kitab Undang-Undang Hukum Perdata
(KUH Perdata).
• d.Wetboek van Koophandel (WvK) atau KUHD.
• e. Reglement of de Burgerlijke Rechtsvordering (RV) atau Peraturan
tentang Acara Perdata
• 3. Masa Regerings Reglement (1855-1926)
1848 perubahan Grond Wet (UUD)sebagai akibat dari pertentangan Staten General
(Parlemen) dan Raja yang berakhir dengan kemenangan Parlemen dalam bidang
mengelola kehidupan bernegara
Pada masa berlakunya RR telah berhasil diundangkan kitab-kitab hukum, yaitu:
1. Kitab hukum pidana untuk golongan Eropa melalui S.1866:55 sebagai hasil
saduran dari Code Penal yang berlaku di Belanda pada waktu itu;
2. Algement Politie Strafreglement sebagai tambahan kitab hukum pidana untuk
golongan Eropa tahun 1872;
3. Kitab hukum pidana bagi orang bukan Eropa melalui S.1872:85 yang isinya
hampir sama dengan kitab hukum pidana Eropa tahun 1866;
4. Politie Strafreglement bagi orang bukan Eropa melalui S.1872:111;
5. WetboekVan Strafrecht diundangkan pada tahun 1915 dengan S.1915:732 di
Hindia Belanda dalam suatu kodifikasi yang berlaku bagi semua golongan
penduduk mulai tanggal 1 Januari 1918.
4. Masa Indische Staatsregeling (1926-1942
1 Januari 1926 berlaku Indische Staatsregeling (IS)
Tujuan Indische Staatsregeling (IS) adalah untuk menentukan sistem-
sistem hukum yang berlaku bagi masing-masing golongan.
1. Golongan Eropa
2. Bagi golongan Pribumi (Bumi Putra)
3. Bagi golonganTimurAsing,
Masa Jepang (Osamu Seirei)
• Hindia-Belanda dibagi menjadi dua, yaitu: 1. IndonesiaTimur di bawah kekuasaan
Angkatan Laut Jepang berkedudukan di Makasar. 2. Indonesia Barat di bawah kekuasaan
Angkatan Darat Jepang berkedudukan di Jakarta.
• Osamu Seirei No. 1/1942. Pasal 3 Osamu Seirie No. 1/1942 menentukan bahwa “semua
badan pemerintahan dan kekuasaannya, hukum dan undang-undang dari pemerintah
yang dulu tetap diakui sah untuk sementara waktu, asal tidak bertentangan dengan
peraturan pemerintahan militer.”
• Gun Seirei Nomor 14Tahun 1942 mengatur susunan lembaga peradilan yang terdiri dari:
1.Tihoo Hooin, berasal dari landraad (Pengadilan Negeri); 2. Keizai Hooir, berasal dari
landgerecht (Hakim Kepolisian); 3. Ken Hooin, berasal dari Regentschap Gerecht
(Pengadilan Kabupaten); 4. Gun Hooin, berasal dari Districts Gerecht (Pengadilan
Kewedanan); 5. Koikyoo Kootoo Hooin, berasal dari HofVoor Islami etische Zaken
(Mahkamah IslamTinggi); 6. Sooyoo Hooin, berasal dari Priesterraad (Rapat Agama); 7.
Gunsei Kensatu Kyoko, terdiri dariTihoo Kensatu Kyoko (Kejaksaan Pengadilan Negeri),
berasal dari Paket voor de Landraden
MASA KEMERDEKAAN
18 Agustus 1945-26
Desember 1949
Berlaku Demokrasi Liberal karena adanya Maklumat
Pemerintah No. X/U/VIII/1945
bahwa aturan-aturan hukum yang berlaku dalam
negara Republik Indonesia berdasarkan Pasal I dan II
aturan peralihan Undang-Undang Dasar 1945 tetap
berlaku di negara Republik Indonesia Serikat.
27 Desember 1949-16 Agustus
1950
• berdirinya Negara Republik Indonesia Serikat,
berdasarkan hasil konperensi meja bundar pada
tahun 1949 Berlakunya Konstitusi RIS
• Pasal 192 KRIS ini berarti bahwa aturan-aturan
hukum yang berlaku dalam negara Republik
Indonesia berdasarkan Pasal I dan II aturan
peralihan Undang-Undang Dasar 1945 tetap
berlaku di negara Republik Indonesia Serikat.
MASA KEMERDEKAAN
17 Agustus 1950-4 Juli 1959
17 Agustus 1950 bangsa Indonesia kembali ke
negara kesatuan, dengan Undang-Undang Dasar
Sementara 1950 yang berlaku sampai tanggal 4 Juli
1959.
Tata hukum yang berlaku pada masa ini adalah tata
hukum yang terdiri dari semua peraturan yang
dinyatakan berlaku berdasarkan Pasal 142 UUDS
1950, dan ditambah dengan peraturan baru yang
dibentuk oleh pemerintah negara selama kurun
waktu dari 17-8-1950 sampai dengan 4 - 7- 1959.
5 Juli 1959 sampai Sekarang
• Tata hukum yang berlaku pada masa ini adalah tata
hukum yang terdiri dari segala peraturan yang
berlaku pada masa 1950-1959 dan yang dinyatakan
masih berlaku berdasarkan ketentuan Pasal II
Aturan Peralihan UUD 1945 ditambah dengan
berbagai peraturan yang dibentuk setelah Dekrit
Presiden 5 Juli 1959 itu.

More Related Content

Similar to SEJARAH HUKUM INDONESIA.pptx

PEMERINTAHAN RAJA MUTLAK DAN BERPERLEMBAGAAN DI EROPAH BARAT
PEMERINTAHAN RAJA MUTLAK DAN BERPERLEMBAGAAN  DI EROPAH BARATPEMERINTAHAN RAJA MUTLAK DAN BERPERLEMBAGAAN  DI EROPAH BARAT
PEMERINTAHAN RAJA MUTLAK DAN BERPERLEMBAGAAN DI EROPAH BARAT
suziana15
 
6 perkembanganhkacpid
6 perkembanganhkacpid6 perkembanganhkacpid
6 perkembanganhkacpid
Ronalto_Tan
 
1. HPA SEJARAH PERADILAN AGAMA DI INDONESIA.ppt
1. HPA SEJARAH PERADILAN AGAMA DI INDONESIA.ppt1. HPA SEJARAH PERADILAN AGAMA DI INDONESIA.ppt
1. HPA SEJARAH PERADILAN AGAMA DI INDONESIA.ppt
NgazisMasturi
 
Sejarahsistempemerintahanindonesia 111205195822-phpapp01
Sejarahsistempemerintahanindonesia 111205195822-phpapp01Sejarahsistempemerintahanindonesia 111205195822-phpapp01
Sejarahsistempemerintahanindonesia 111205195822-phpapp01
Asep Misdan
 
Makalah perkembangan hukum islam di indonesia
Makalah perkembangan hukum islam di indonesiaMakalah perkembangan hukum islam di indonesia
Makalah perkembangan hukum islam di indonesia
Sayid Sidik
 

Similar to SEJARAH HUKUM INDONESIA.pptx (20)

HUKUM PERDATA & HUKUM DAGANG
HUKUM PERDATA & HUKUM DAGANGHUKUM PERDATA & HUKUM DAGANG
HUKUM PERDATA & HUKUM DAGANG
 
pemerintahan raja mutlak di perancis
pemerintahan raja mutlak di perancispemerintahan raja mutlak di perancis
pemerintahan raja mutlak di perancis
 
Hukum Peradilan Agama.pptx
Hukum Peradilan Agama.pptxHukum Peradilan Agama.pptx
Hukum Peradilan Agama.pptx
 
Dinamika Sistem Pemerintahan Indonesia
Dinamika Sistem Pemerintahan IndonesiaDinamika Sistem Pemerintahan Indonesia
Dinamika Sistem Pemerintahan Indonesia
 
Ringkasan hukum perdata
Ringkasan hukum perdataRingkasan hukum perdata
Ringkasan hukum perdata
 
PEMERINTAHAN RAJA MUTLAK DAN BERPERLEMBAGAAN DI EROPAH BARAT
PEMERINTAHAN RAJA MUTLAK DAN BERPERLEMBAGAAN  DI EROPAH BARATPEMERINTAHAN RAJA MUTLAK DAN BERPERLEMBAGAAN  DI EROPAH BARAT
PEMERINTAHAN RAJA MUTLAK DAN BERPERLEMBAGAAN DI EROPAH BARAT
 
6 perkembanganhkacpid
6 perkembanganhkacpid6 perkembanganhkacpid
6 perkembanganhkacpid
 
Catatan perbandingan pidana
Catatan perbandingan pidanaCatatan perbandingan pidana
Catatan perbandingan pidana
 
Mengenal Sejarah KUHP
Mengenal Sejarah KUHPMengenal Sejarah KUHP
Mengenal Sejarah KUHP
 
SEJARAH HUKUM ADAT.pptx
SEJARAH HUKUM ADAT.pptxSEJARAH HUKUM ADAT.pptx
SEJARAH HUKUM ADAT.pptx
 
1. HPA SEJARAH PERADILAN AGAMA DI INDONESIA.ppt
1. HPA SEJARAH PERADILAN AGAMA DI INDONESIA.ppt1. HPA SEJARAH PERADILAN AGAMA DI INDONESIA.ppt
1. HPA SEJARAH PERADILAN AGAMA DI INDONESIA.ppt
 
pemerintahan raja mutlak di england
pemerintahan raja mutlak di englandpemerintahan raja mutlak di england
pemerintahan raja mutlak di england
 
Sejarahsistempemerintahanindonesia 111205195822-phpapp01
Sejarahsistempemerintahanindonesia 111205195822-phpapp01Sejarahsistempemerintahanindonesia 111205195822-phpapp01
Sejarahsistempemerintahanindonesia 111205195822-phpapp01
 
Sejarah sistem pemerintahan indonesia
Sejarah sistem pemerintahan indonesiaSejarah sistem pemerintahan indonesia
Sejarah sistem pemerintahan indonesia
 
HUKUM PERDATA DAN BISNIS.pptx
HUKUM PERDATA DAN BISNIS.pptxHUKUM PERDATA DAN BISNIS.pptx
HUKUM PERDATA DAN BISNIS.pptx
 
Bab i 2.ham
Bab i  2.hamBab i  2.ham
Bab i 2.ham
 
Perbandingan UU Pemda
Perbandingan UU PemdaPerbandingan UU Pemda
Perbandingan UU Pemda
 
TEORI-KONSTITUSI.pptx
TEORI-KONSTITUSI.pptxTEORI-KONSTITUSI.pptx
TEORI-KONSTITUSI.pptx
 
Makalah perkembangan hukum islam di indonesia
Makalah perkembangan hukum islam di indonesiaMakalah perkembangan hukum islam di indonesia
Makalah perkembangan hukum islam di indonesia
 
Dinamika UUD 1945
Dinamika UUD 1945Dinamika UUD 1945
Dinamika UUD 1945
 

More from DAHLAN SITOHANG S.Pd., M.H

More from DAHLAN SITOHANG S.Pd., M.H (16)

SISTEM HUKUM INDONESIA.pptx
SISTEM HUKUM INDONESIA.pptxSISTEM HUKUM INDONESIA.pptx
SISTEM HUKUM INDONESIA.pptx
 
Pengantar Hukum Indonesia.pptx
Pengantar Hukum Indonesia.pptxPengantar Hukum Indonesia.pptx
Pengantar Hukum Indonesia.pptx
 
Konsep Dasar Demokrasi.pptx
Konsep Dasar Demokrasi.pptxKonsep Dasar Demokrasi.pptx
Konsep Dasar Demokrasi.pptx
 
KEWARGANEGARAAN.pptx
KEWARGANEGARAAN.pptxKEWARGANEGARAAN.pptx
KEWARGANEGARAAN.pptx
 
Dasar-Dasar Hukum Tata Negara.pptx
Dasar-Dasar Hukum Tata Negara.pptxDasar-Dasar Hukum Tata Negara.pptx
Dasar-Dasar Hukum Tata Negara.pptx
 
Istilah dan Pengertian Hukum Tata Negara.pptx
Istilah dan Pengertian Hukum Tata Negara.pptxIstilah dan Pengertian Hukum Tata Negara.pptx
Istilah dan Pengertian Hukum Tata Negara.pptx
 
PERADILAN HUKUM ADAT.pptx
PERADILAN HUKUM ADAT.pptxPERADILAN HUKUM ADAT.pptx
PERADILAN HUKUM ADAT.pptx
 
HUKUM WARIS ADAT.pptx
HUKUM WARIS ADAT.pptxHUKUM WARIS ADAT.pptx
HUKUM WARIS ADAT.pptx
 
HUKUM TANAH ADAT.pptx
HUKUM TANAH ADAT.pptxHUKUM TANAH ADAT.pptx
HUKUM TANAH ADAT.pptx
 
HUKUM PERKAWINAN ADAT.pptx
HUKUM PERKAWINAN ADAT.pptxHUKUM PERKAWINAN ADAT.pptx
HUKUM PERKAWINAN ADAT.pptx
 
HUKUM KEKELUARGAAN ADAT.pptx
HUKUM KEKELUARGAAN ADAT.pptxHUKUM KEKELUARGAAN ADAT.pptx
HUKUM KEKELUARGAAN ADAT.pptx
 
HUKUM HUTANG PIUTANG.pptx
HUKUM HUTANG PIUTANG.pptxHUKUM HUTANG PIUTANG.pptx
HUKUM HUTANG PIUTANG.pptx
 
DELIK ADAT.pptx
DELIK ADAT.pptxDELIK ADAT.pptx
DELIK ADAT.pptx
 
STRUKTUR MASYARAKAT & ORGANISASI HUKUM ADAT.pptx
STRUKTUR MASYARAKAT & ORGANISASI HUKUM ADAT.pptxSTRUKTUR MASYARAKAT & ORGANISASI HUKUM ADAT.pptx
STRUKTUR MASYARAKAT & ORGANISASI HUKUM ADAT.pptx
 
SIFAT-SIFAT UMUM HUKUM ADAT DI INDONESIA.pptx
SIFAT-SIFAT UMUM HUKUM ADAT DI INDONESIA.pptxSIFAT-SIFAT UMUM HUKUM ADAT DI INDONESIA.pptx
SIFAT-SIFAT UMUM HUKUM ADAT DI INDONESIA.pptx
 
PENGERTIAN ADAT DAN HUKUM ADAT.pptx
PENGERTIAN ADAT DAN HUKUM ADAT.pptxPENGERTIAN ADAT DAN HUKUM ADAT.pptx
PENGERTIAN ADAT DAN HUKUM ADAT.pptx
 

Recently uploaded

Recently uploaded (11)

Luqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertama
Luqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertamaLuqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertama
Luqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertama
 
pdf-makalah-manusia-nilai-moral-hukum.docx
pdf-makalah-manusia-nilai-moral-hukum.docxpdf-makalah-manusia-nilai-moral-hukum.docx
pdf-makalah-manusia-nilai-moral-hukum.docx
 
1. TTT - AKKP (Pindaan 2022) dan AKJ (Pemansuhan 2022) (1A) (1).pptx
1. TTT - AKKP (Pindaan 2022) dan AKJ (Pemansuhan 2022) (1A) (1).pptx1. TTT - AKKP (Pindaan 2022) dan AKJ (Pemansuhan 2022) (1A) (1).pptx
1. TTT - AKKP (Pindaan 2022) dan AKJ (Pemansuhan 2022) (1A) (1).pptx
 
2. MACAM MACAM KORBAN.ppt Materi Kuliah Hukum Viktimologi
2. MACAM MACAM KORBAN.ppt Materi Kuliah Hukum Viktimologi2. MACAM MACAM KORBAN.ppt Materi Kuliah Hukum Viktimologi
2. MACAM MACAM KORBAN.ppt Materi Kuliah Hukum Viktimologi
 
BUKU FAKTA SEJARAH :Pangeran Heru Arianataredja (keturunan Sultan Sepuh III S...
BUKU FAKTA SEJARAH :Pangeran Heru Arianataredja (keturunan Sultan Sepuh III S...BUKU FAKTA SEJARAH :Pangeran Heru Arianataredja (keturunan Sultan Sepuh III S...
BUKU FAKTA SEJARAH :Pangeran Heru Arianataredja (keturunan Sultan Sepuh III S...
 
interpretasi literal and purposive .pptx
interpretasi literal and purposive .pptxinterpretasi literal and purposive .pptx
interpretasi literal and purposive .pptx
 
HUKUM PERDATA di Indonesia (dasar-dasar Hukum Perdata)
HUKUM PERDATA di Indonesia (dasar-dasar Hukum Perdata)HUKUM PERDATA di Indonesia (dasar-dasar Hukum Perdata)
HUKUM PERDATA di Indonesia (dasar-dasar Hukum Perdata)
 
PENANGANAN PELANGGARAN PEMILU TAHUN 2024.pptx
PENANGANAN PELANGGARAN PEMILU TAHUN 2024.pptxPENANGANAN PELANGGARAN PEMILU TAHUN 2024.pptx
PENANGANAN PELANGGARAN PEMILU TAHUN 2024.pptx
 
Hukum Adat Islam Institut Agama Islam Negeri Bone.pptx
Hukum Adat Islam Institut Agama Islam Negeri Bone.pptxHukum Adat Islam Institut Agama Islam Negeri Bone.pptx
Hukum Adat Islam Institut Agama Islam Negeri Bone.pptx
 
BENTUK NEGARA ,BENTUK PEMERINTAHAN DAN SISTEM PEMERINTAHAN
BENTUK NEGARA ,BENTUK PEMERINTAHAN DAN SISTEM PEMERINTAHANBENTUK NEGARA ,BENTUK PEMERINTAHAN DAN SISTEM PEMERINTAHAN
BENTUK NEGARA ,BENTUK PEMERINTAHAN DAN SISTEM PEMERINTAHAN
 
HAK PATEN yang merupakan salah satu bagian dari HAKI
HAK PATEN yang merupakan salah satu bagian dari HAKIHAK PATEN yang merupakan salah satu bagian dari HAKI
HAK PATEN yang merupakan salah satu bagian dari HAKI
 

SEJARAH HUKUM INDONESIA.pptx

  • 1. SEJARAH HUKUM INDONESIA MASA MAJAPAHIT MASA PENJAJAHAN BELANDA 1.MASA VOC (1602-1799) 2.MASA BESLUITEN REGERINGS (1814-1855) 3.MASA REGERINGS REGLEMENT (1855-1926) MASA PENJAJAHAN JEPANG MASA KEMERDEKAAN 1.Masa 1945-1949 2.Masa 1949-1950 3.Masa 1950-1959 4.Masa 1959-Sekarang
  • 2. Masa Majapahit Kutara Manawa yang dalam Negarakertagama disebut dengan agama sebagaimana adanya sekarang ini terdiri dari 275 Pasal Kitab Kutara Manawa ini pada dasarnya merupakan kitab undangundang jinayah atau pidana, karena isinya terutama langsung menyangkut penjelasan-penjelasan tentang tindak pidana yang dapat dikenai denda atau hukuman berupa uang, barang atau hukuman mati, dan di dalam kitab ini tidak banyak mengandung nasihat seperti dalam kitab Manawadhamasastra
  • 3. Masa Penjajahan Belanda 1. MasaVereenigde Oost Indische Compagnie (1602-1799) Diberi Hak istimewa (hak octrooi) monopoli pelayaran dan perdagangan, mengumumkan perang, mengadakan perdamaian dan mencetak uang. hak octrooi itu VOC melakukan ekspansi penjajahan di daerah-daerah kepulauan Nusantara, dan menanamkan penekanan dalam bidang perekonomian dengan memaksakan aturan-aturan hukumnya yang dibawa dari negeri asalnya untuk ditaati oleh orang-orang pribumi. 2. Masa Besluiten Regerings (1814-1855) Raja mempunyai kekuasaan mutlak dan tertinggi atas daerah-daerah jajahan termasuk kekuasaan mutlak terhadap harta benda milik negara bagian lain. Ada dua macam keputusan raja sesuai dengan kebutuhannya: a. Ketetapan raja, yaitu besluit sebagai tindakan eksekutif raja, misalnya ketetapan pengangkatan gubernur jenderal. b. Ketetapan raja sebagai tindakan legislatif, misalnya berbentuk Algemene Verordening atau Algemene Maatregel van Bestuur (AMVB) di negeri Belanda.
  • 4. Aturan yang berlaku hasil Kodifikasi Komisi UU Bagi Hindia Belanda • a. Reglement op de Rechterlijke Organisatie (RO) atau Peraturan Organisasi Pengadilan (POP). • b. Algemene Bepalingen vanWetgeving (AB) atau Ketentuan-ketentuan Umum tentang Perundang-undangan. • c. BurgerlijkWetboek (BW) atau Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (KUH Perdata). • d.Wetboek van Koophandel (WvK) atau KUHD. • e. Reglement of de Burgerlijke Rechtsvordering (RV) atau Peraturan tentang Acara Perdata
  • 5. • 3. Masa Regerings Reglement (1855-1926) 1848 perubahan Grond Wet (UUD)sebagai akibat dari pertentangan Staten General (Parlemen) dan Raja yang berakhir dengan kemenangan Parlemen dalam bidang mengelola kehidupan bernegara Pada masa berlakunya RR telah berhasil diundangkan kitab-kitab hukum, yaitu: 1. Kitab hukum pidana untuk golongan Eropa melalui S.1866:55 sebagai hasil saduran dari Code Penal yang berlaku di Belanda pada waktu itu; 2. Algement Politie Strafreglement sebagai tambahan kitab hukum pidana untuk golongan Eropa tahun 1872; 3. Kitab hukum pidana bagi orang bukan Eropa melalui S.1872:85 yang isinya hampir sama dengan kitab hukum pidana Eropa tahun 1866; 4. Politie Strafreglement bagi orang bukan Eropa melalui S.1872:111; 5. WetboekVan Strafrecht diundangkan pada tahun 1915 dengan S.1915:732 di Hindia Belanda dalam suatu kodifikasi yang berlaku bagi semua golongan penduduk mulai tanggal 1 Januari 1918.
  • 6. 4. Masa Indische Staatsregeling (1926-1942 1 Januari 1926 berlaku Indische Staatsregeling (IS) Tujuan Indische Staatsregeling (IS) adalah untuk menentukan sistem- sistem hukum yang berlaku bagi masing-masing golongan. 1. Golongan Eropa 2. Bagi golongan Pribumi (Bumi Putra) 3. Bagi golonganTimurAsing,
  • 7. Masa Jepang (Osamu Seirei) • Hindia-Belanda dibagi menjadi dua, yaitu: 1. IndonesiaTimur di bawah kekuasaan Angkatan Laut Jepang berkedudukan di Makasar. 2. Indonesia Barat di bawah kekuasaan Angkatan Darat Jepang berkedudukan di Jakarta. • Osamu Seirei No. 1/1942. Pasal 3 Osamu Seirie No. 1/1942 menentukan bahwa “semua badan pemerintahan dan kekuasaannya, hukum dan undang-undang dari pemerintah yang dulu tetap diakui sah untuk sementara waktu, asal tidak bertentangan dengan peraturan pemerintahan militer.” • Gun Seirei Nomor 14Tahun 1942 mengatur susunan lembaga peradilan yang terdiri dari: 1.Tihoo Hooin, berasal dari landraad (Pengadilan Negeri); 2. Keizai Hooir, berasal dari landgerecht (Hakim Kepolisian); 3. Ken Hooin, berasal dari Regentschap Gerecht (Pengadilan Kabupaten); 4. Gun Hooin, berasal dari Districts Gerecht (Pengadilan Kewedanan); 5. Koikyoo Kootoo Hooin, berasal dari HofVoor Islami etische Zaken (Mahkamah IslamTinggi); 6. Sooyoo Hooin, berasal dari Priesterraad (Rapat Agama); 7. Gunsei Kensatu Kyoko, terdiri dariTihoo Kensatu Kyoko (Kejaksaan Pengadilan Negeri), berasal dari Paket voor de Landraden
  • 8. MASA KEMERDEKAAN 18 Agustus 1945-26 Desember 1949 Berlaku Demokrasi Liberal karena adanya Maklumat Pemerintah No. X/U/VIII/1945 bahwa aturan-aturan hukum yang berlaku dalam negara Republik Indonesia berdasarkan Pasal I dan II aturan peralihan Undang-Undang Dasar 1945 tetap berlaku di negara Republik Indonesia Serikat. 27 Desember 1949-16 Agustus 1950 • berdirinya Negara Republik Indonesia Serikat, berdasarkan hasil konperensi meja bundar pada tahun 1949 Berlakunya Konstitusi RIS • Pasal 192 KRIS ini berarti bahwa aturan-aturan hukum yang berlaku dalam negara Republik Indonesia berdasarkan Pasal I dan II aturan peralihan Undang-Undang Dasar 1945 tetap berlaku di negara Republik Indonesia Serikat.
  • 9. MASA KEMERDEKAAN 17 Agustus 1950-4 Juli 1959 17 Agustus 1950 bangsa Indonesia kembali ke negara kesatuan, dengan Undang-Undang Dasar Sementara 1950 yang berlaku sampai tanggal 4 Juli 1959. Tata hukum yang berlaku pada masa ini adalah tata hukum yang terdiri dari semua peraturan yang dinyatakan berlaku berdasarkan Pasal 142 UUDS 1950, dan ditambah dengan peraturan baru yang dibentuk oleh pemerintah negara selama kurun waktu dari 17-8-1950 sampai dengan 4 - 7- 1959. 5 Juli 1959 sampai Sekarang • Tata hukum yang berlaku pada masa ini adalah tata hukum yang terdiri dari segala peraturan yang berlaku pada masa 1950-1959 dan yang dinyatakan masih berlaku berdasarkan ketentuan Pasal II Aturan Peralihan UUD 1945 ditambah dengan berbagai peraturan yang dibentuk setelah Dekrit Presiden 5 Juli 1959 itu.