SlideShare a Scribd company logo
1 of 30
Download to read offline
Redesign Sistem
Perencanaan dan Penganggaran
6 Oktober 2020
KEMENTERIAN KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
KEMENTERIAN KEUANGAN
Manfaat/Tujuan Redesign Sistem Perencanaan Penganggaran (RSPP)
2
POKOK BAHASAN
Hasil Redesain Program Kementerian/Lembaga
Latar Belakang Redesign Sistem Perencanaan Penganggaran (RSPP)
1
Redesain Program
Hasil Redesain Program Kementerian Keuangan
2
3
4
5
6
Hasil Evaluasi Reformasi Penganggaran
Redesain Kegiatan
7
Redesain Keluaran
8
Penerapan RSPP
9
10 Permasalahan Penerapan RSPP
11 Beberapa Usulan KRO oleh K/L yang Disetujui
12 Beberapa Usulan KRO oleh K/L yang Ditolak
KEMENTERIAN KEUANGAN
3
1. Latar Belakang Redesign Sistem Penganggaran (RSP)
Reformasi
Penganggaran I
Reformasi
Penganggaran II
Redesain Sitem
penganggaran
 Terbitnya 3 UU Bidang Keuangan
Negara
- UU No 17 Tahun 2003
- UU No. 15 Tahun 2004
- UU No. 1 Tahun 2004
 3 Pillar Peganggaran
 Unified Budget
 Performance Base Budgeting
(PBB)
 Kerangka Pengeluaran Jangka
Menengah (KPJM)
 Penguatan Penerapan
PBB
 Reformulasi KPJM
 Format Baru RKA-K/L
 Monev Penganggaran
 Reward Punishment
 Standar Biaya
 Sinergi Perencanaan
Penganggaran
Satuan Anggaran
Rutin / Pembangunan
KRISNA
RKAKL/DIPA RenjaKL
RP-DIK/S LK-DIP
PP 21 Tahun 2004 tentang
Penyusunan RKAKL
PP 90 Tahun 2010 tentang
Penyusunan RKAKL
PP 17 Tahun 2017 ttg Sinkronisasi
Perencanaan dan Pemganggaran
EVALUASI
SatuDJA
Pengelolaan Keuangan Negara
menggunakan ketentuan
perundang-undangan yang disusun
pada masa pemerintahan kolonial
Hindia Belanda, (berdasarkan
Aturan Peralihan Undang-Undang
Dasar 1945, yaitu Indische
Comptabiliteitswet/ICW)
DIP, DIK,DIKS RKAKL/DIPA RKAKL/DIPA
Keppres 42 Tahun 2002
Pedoman Pelaksanaan APBN
 Spending
Better)
 Money
Follow
Program
 Value For
Money
 Zero Base
Budgetting
Tantangan
Pera
turan
Doku
men
Sistem
IT
1945-2003
KEMENTERIAN KEUANGAN
Program belanja pusat dan daerah saat ini tidak sinkron sehingga
capaian kinerjanya tidak optimal.
Program yang digunakan dalam dokumen Perencanaan dan dokumen
penganggaran berbeda, sehingga sulit dikonsolidasikan.
Rumusan Nomenklatur Program dan Outcome dari sebuah program
tidak terlihat secara langsung (bersifat normatif).
Informasi kinerja pembangunan yang tertuang dalam dokumen
perencanaan penganggaran sulit dipahami oleh publik.
4
2. Hasil Evaluasi Pelaksanaan Reformasi Penganggaran
Perencanaan
Penganggaran
1. Implementasi kebijakan money follow program;
2. Memperkuat penerapan anggaran berbasis kinerja
melalui penerapan value for money dalam proses
perencanaan dan penganggaran serta
pelaksanaannya;
3. Meningkatkan konvergensi program dan kegiatan
antar Kementerian/Lembaga
4. Keselarasan rumusan program dan kegiatan antara
dokumen perencanaan dan dokumen penganggaran;
5. Informasi kinerja yang mudah dipahami oleh publik;
6. Sinkronisasi Rumusan Program Belanja K/L dengan
Belanja Daerah.
7. Menyelaraskan Visi Misi Presiden, Fokus
Pembangunan (arahan Presiden), serta 7 Agenda
Pembangunan, Tusi K/L dan Daerah;
8. Rumusan nomenklatur Program, Kegiatan, Keluaran
(Output) yang mencerminkan “real work” (konkret).
3. Tujuan dan Manfaat Redesain Sistem Penganggaran
1. Adanya hubungan yang jelas antara
program, kegiatan, output dan
outcome.
2. Meningkatkan Sinergi antar Unit Kerja
Eselon I atau antar K/L dalam
mencapai sasaran pembangunan.
3. Meningkatkan efisiensi belanja
4. Integrasi Sistem IT perencanaan dan
penganggaran.
5. Efisieni organisasi
Tujuan Manfaat
5
4
Penguatan Perencanaan
dan Penganggaran
PRIORITY BASED
BUDGETING
BASIC SPENDING
(Efisiensi Birokrasi)
Standardisasi
(harga & Kegiatan)
INTERVENTION SPENDING
(Fokus Program Prioritas)
Performance
based
Budgeting
Result
based
Execution
ANTICIPATORY
SPENDING
Buffer
Automatic
stabilizer
SPENDING BETTER FOKUS MENDUKUNG PROGRAM PEMULIHAN
Mendukung percepatan pemulihan ekonomi dan sosial, di tengah ruang fiskal yang masih relatif terbatas
(Efisiensi Birokrasi, Fokus pada program prioritas, Berbasis hasil dan Antisipatif)
Belanja kebutuhan dasar
diefisienkan
Fokus untuk dukung prioritas
(priority based budgeting);
Sinkronisasi pusat-daerah, dan
dengan instrumen fiskal lainnya.
Quality control tehadap Program
Prioritas
Program Prioritas berbasis
hasil (result based)
Antisipatif terhadap
ketidakpastian (automatic
stabilizer)
1.
2.
3.
1.
2.
Fiscal Space
masih terbatas
Mandatory
spending cukup
besar
Output/outcome
kurang optimal
Belanja
operasional
kurang efisien
Kebutuhan
untuk program
prioritas besar
REFORMASI: EFISIENSI, FOKUS, BERBASIS HASIL DAN ANTISIPATIF
TANTANGAN PELAKSANAAN APBN
6
Program generik (program dukungan manajemen ) yaitu program yang
didesain untuk mendukung pelaksanaan tusi K/L dalam menjalankan
pemerintahan (birokrasi).
Program Teknis
Program teknis merupakan program yang didisain untuk melaksanakan
prioritas pembangunan nasional yang telah ditetapkan dalam RPJMN
2020-2024 dan RKP
Program Teknis terdiri dari 2
1. Program Teknis Spesifik yang dilaksanakan 1 KL,
Contoh : Program Kebijakan Fiksal pada Kementerian Keuangan
2. Program Teknis Lintas K/L a.l. :
Program Pendidikan dan Pelatihan Vokasi, yang dilaksanakan oleh 12 K/L
Program Riset dan Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, yang
dilaksanakan oleh 16 K/L
Program Nilai Tambah dan Daya Saing Industri yang dilaksanakan oleh
Kementerian Perindustrian, Kementerian Pertanian, dan Kementerian
Kelautan dan Perikanan;
Program Infrastruktur Konektivitas dilaksanakan oleh Kementerian
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat serta Kementerian Perhubungan
4. Redesain Program
1. Tidak lagi mencerminkan tugas
fungsi unit eselon I, tetapi lebih
mencerminkan tugas fungsi K/L,
Rumusan disusun oleh
Kementerian Keuangan dan
Kementerian PPN dengan
berkoordinasi kepada K/L terkait
2. Outcome (Sasaran Program)
mencerminkan hasil kinerja
program yang ingin dicapai Secara
Nasional. Bagi program yang
digunakan bersifat lintas K/L atau
lintas unit eselon I, maka rumusan
Sasaran Program dan Indikator
dapat dirumuskan berbeda sesuai
dengan tugas dan fungsi unit kerja
dan sesuai dengan kontribusinya
dalam mewujudkan sasaran
program dimaksud 7
Prinsip Perumusan Program Jenis Program
5. Hasil Redesain Program Kementerian/Lembaga
Eksisting
428
Program
102 Program
Program Teknis
 Program Teknis Lintas K/L (17 Program)
 Program Teknis Spesifik K/L (84 Program)
Program Generik
(Dukungan Manajemen)
(1 Program)
Program Teknis Spesifik K/L : merupakan program yang hanya ada pada K/L tertentu dan tidak terdapat pada
K/L lain, dlm rangka melaksanakan 7 program Pembangunan dan Prioritas Nasional (84 Program pada 86 K/L)
Program Teknis Lintas K/L adalah 17 program yang digunakan lebih dari satu K/L
Secara Keseluruhan Program adalah 102
(1 Program Generik + 17 Program Teknis Lintas K/L + 84 Program Teknis Spesifik K/L)
Penetapan Program TA 2021 : Surat Bersama MenKeu + MenPPN S-375/MK.02/2020 dan
B.308/M.PPN/D8/PP.0404/05/2020 Tgl 8 Mei 2020 ttg Daftar Program Belanja K/L Tahun 2021
8
Kegiatan tidak disusun dengan nomenklatur yang identik
dengan Unit Kerja Eselon II (dua) atau Satuan Kerja vertikal dari
Kementerian/Lembaga, namun lebih mencerminkan aktivitas
yang dilaksanakan oleh unit untuk menghasilkan keluaran
dalam rangka mendukung terwujudnya sasaran. Kegiatan dapat
bersifat lintas Unit Kerja Eselon II (dua) dalam Unit Kerja Eselon
I (satu) yang sama atau lintas Unit Kerja Eselon I (satu) dalam
Kementerian/Lembaga yang sama.
Redesain kegiatan untuk menghindari Tumpang tindih
(duplikasi) Kegiatan antar Kementerian/Lembaga serta
banyaknya Kegiatan yang tidak mencerminkan tugas dan
fungsi Kementerian/Lembaga
Sejalan dengan adanya Program Lintas, maka kegiatan
dapat diimplentasikan secara lintas mencerminkan
Kegiatan sebagai suatu aktivitas yang dilaksanakan oleh
Kementerian/Lembaga untuk menghasilkan Keluaran
(Output) dalam rangka mendukung terwujudnya sasaran
pembangunan
Kegiatan Teknis terdiri dari 2 : Teknis Lintas dan Teknis spesifik.
Kegiatan Teknis Lintas adalah kegiatan antar Eselon II dalam satu unit
eselon I atau Lintas Unit Eselon I dalam 1 K/L
Kegiatan Teknis Spesifik adalah Kegiatan Spesifik Eselon II.
Urgensi Redesain Kegiatan :
a) Diperlukannya rumusan kegiatan lintas, untuk sinergi pelaksanaan kegiatan
yang mempunyai keterkaitan yang kuat antar kegiatan yang yang
dilaksanakan oleh beberapa unit kerja;
b) Diperlukannya pemetaan Kegiatan yang dilakukan oleh satu unit kerja
merupakan bagian dari suatu siklus/proses yang saling berurutan (sequence)
c) Terdapat kegiatan yang serupa/sejenis yang dilaksanakan oleh beberapa unit
kerja
d) Memudahkan penilaian akuntabilitas kinerja dan anggaran atas pelaksanaan
kegiatan
Kementerian/Lembaga yang melaksanakan Kegiatan Lintas (dalam
satu Unit Kerja Eselon I yang sama) memastikan akuntabilitas kinerja
dari masing-masing Unit Kerja Pelaksana terhadap kegiatan lintas
dengan menyusun Sasaran Kegiatan dan/atau Indikator Kinerja
Kegiatan yang berbeda untuk masing-masing Unit Kerja Pelaksana
7. Redesain Kegiatan
Prinsip Perumusan Kegiatan
Kegiatan Generik : merupakan kegiatan yang digunakan oleh
beberapa unit-unit Eselon II/Eselon I yang memiliki karakteristik
sejenis sebagai unit pendukung, seperti Sekretariat Jenderal,
Inspektorat Jenderal, Badan Diklat, dan kesekretariatan Direktorat
Jenderal /Sekretariat Jenderal/Inspektorat Jenderal/Badan yang
memiliki Program Dukungan Manajemen
9
Jenis Kegiatan
KRO dan satuannya merupakan referensi standar
yang telah ditentukan dan ditetapkan sehingga
Kementerian/ Lembaga tidak dapat mengubah
nomenklatur KRO
Urgensi Redesain Output
Perlunya pengelompokan output yang dihasilkan oleh K/L
(baik berupa barang/jasa) dalam mendukung pencapaian
outcome.
Perlu adanya standar output sehingga dapat dibandingkan
tingkat efisiensinya.
RO merupakan Keluaran (Output) Riil atau produk
akhir yang dihasilkan oleh Kementerian/Lembaga
yang bersifat unik dan spesifik sehingga
Nomenklatur RO dapat berbeda antar
Kementerian/Lembaga
Klasifikasi Rincian Output (KRO) adalah
kelompok/kumpulan produk akhir yang dihasilkan
pemerintah baik berupa barang (barang
infrastruktur/barang non-infrastruktur) atau jasa (jasa
regulasi/non regulasi) untuk mencapai sasaran kegiatan
dalam rangka mendukung kinerja pembangunan.
Keluaran (Output) mencerminkan “real work” atau “eye catching”,
merupakan produk akhir dari pelaksaan kegiatan. Rumusan
ouput dibedakan menjadi 2 : Klasifikasi Rincian
Output/KRO dan Rincian Output/RO. .
Klasifikasi Rincian Output (KRO) merupakan clustering atas
Rincian Output (RO) sejenis dan memiliki satuan yang
sama atau beragam.
Klasifikasi
Rincian
Output
Keluaran/
Output
8. Redesain Keluaran
Rincian
Output
• Rincian Output (RO) adalah produk akhir yang dihasilkan
pemerintah baik berupa (barang infrastruktur/barang non-
infrastruktur) atau jasa (jasa regulasi/non regulasi) untuk
mencapai sasaran kegiatan dalam rangka mendukung kinerja
pembangunan
• RO adalah barang/jasa riil (produk akhir) yang dihasilkan dari
pelaksanaan kegiatan suatu unit/satker.
• Dalam hal ini, RO harus dibuat secara rinci disertai dengan
jumlah (volume) barang/jasa riil yang dihasilkan, sehingga
memudahkan proses costing untuk penyusunan anggaran.
• Dalam rangka simplifikasi struktur anggaran, satu KRO dibatasi
maksimal sebanyak 35 RO. 10
Redesain Sistem Perencanaan dan Penganggaran akan
dilaksanakan dalam RAPBN Tahun 2021
PenyusunanRSPP, merupakan hasil kolaborasi dan
Sinergi Kementerian Keuangan dan Bappenas
Redesain diikuti dengan Integrasi/Interkoneksi
Sistem IT Perencanaan dan Sistem IT Penganggaran
Dengan RSPP, diharapkan dapat memperkuat penerapan
value for money, pengalokasian anggaran yang lebih
optimal dan akuntable
9. Penerapan RSPP
11
10. Permasalahan Penerapan RSPP
12
1. Rumusan RO yang belum tepat, antara lain:
• Rumusan RO seperti rumusan indikator kinerja (didahului kata seperti:
terpenuhinya, terkelolanya, dan lain-lain),
• Bukan merupakan produk (output) akhir, tetapi input yang dijadikan output;
2. RO berada pada KRO yang kurang tepat;
3. Terkait IT :
a. Kesiapan sistem : Sakti modul anggaran, penelaahan online dan DIPA,
b. Kesiapan user : perubahan mekanisme penelaahan online dari
SatuAnggaran ke Sakti memerlukan pelatihan atau sosialisasi,
c. user name dan password user K/L pada Sakti yang terdaftar, di DJA sudah
disesuaikan, namun di Bappenas belum disesuaikan,
d. Pengajuaan usulan KRO baru tidak dibatasi waktunya.
11. Beberapa Usulan KRO oleh K/L yang Disetujui
Cx b cxccxccv13
No Kode KRO
(Non PN)
Kode KRO
(PN)
KRO Satuan
68A BCE QCE Penanganan Perkara Perkara
104B BFC QFC Subsidi Kepada Keluarga Rumah Tangga
104 C BIF QIF Pengawasan dan Pengendalian Pemerintah La
yanan
Layanan
104D BIG QIG Pemeriksaan dan Audit Penerimaan Laporan
104 E BIH QIH Pengawasan dan Pengendalian Badan Usaha Badan Usaha
104 F BII QII Pengawasan dan Pengendalian Lingkungan Hektar
12. Beberapa Usulan KRO oleh K/L yang Ditolak
Contoh Definisi KRO dan Ruang Lingkup KRO
Contoh Definisi KRO
Contoh Ruang Lingkup KRO
30
KEMENTERIAN KEUANGAN
DIREKTORAT JENDERAL ANGGARAN

More Related Content

What's hot

Sistem penganggaran
Sistem penganggaran Sistem penganggaran
Sistem penganggaran Arfan Fahmi
 
Perencanaan dan Penganggaran Pemerintah
Perencanaan dan Penganggaran PemerintahPerencanaan dan Penganggaran Pemerintah
Perencanaan dan Penganggaran PemerintahSujatmiko Wibowo
 
Tata Cara Revisi Anggaran Kewenangan Ditjen Perbendaharaan
Tata Cara Revisi Anggaran Kewenangan Ditjen PerbendaharaanTata Cara Revisi Anggaran Kewenangan Ditjen Perbendaharaan
Tata Cara Revisi Anggaran Kewenangan Ditjen PerbendaharaanAhmad Abdul Haq
 
Analisis perhitungan belanja operasional
Analisis perhitungan belanja operasionalAnalisis perhitungan belanja operasional
Analisis perhitungan belanja operasionalJoseph Sitepu
 
Pemahaman sakip & penyusunan lakip paparan 29 okt2012
Pemahaman sakip & penyusunan lakip paparan 29 okt2012Pemahaman sakip & penyusunan lakip paparan 29 okt2012
Pemahaman sakip & penyusunan lakip paparan 29 okt2012Angga Kurniawan
 
Slide presentasi pmk 249 2011
Slide presentasi pmk 249 2011Slide presentasi pmk 249 2011
Slide presentasi pmk 249 2011Oelil Simbolon
 
Perencanaan dan Penganggaran Publik
Perencanaan dan Penganggaran PublikPerencanaan dan Penganggaran Publik
Perencanaan dan Penganggaran PublikSujatmiko Wibowo
 
Konsep anggaran dan pendekatan penyusunan anggaran
Konsep anggaran dan pendekatan penyusunan anggaranKonsep anggaran dan pendekatan penyusunan anggaran
Konsep anggaran dan pendekatan penyusunan anggaranLucky Maharani Safitri
 
Penyusunan Anggaran
Penyusunan AnggaranPenyusunan Anggaran
Penyusunan AnggaraniyonZ
 
Pro kontra penyusunan anggaran
Pro kontra penyusunan anggaranPro kontra penyusunan anggaran
Pro kontra penyusunan anggaranDGT
 

What's hot (20)

Sistem penganggaran
Sistem penganggaran Sistem penganggaran
Sistem penganggaran
 
Public sector accounting
Public sector accountingPublic sector accounting
Public sector accounting
 
Djpb spending review
Djpb spending reviewDjpb spending review
Djpb spending review
 
Materi sosialisasi sbk
Materi sosialisasi sbkMateri sosialisasi sbk
Materi sosialisasi sbk
 
Redesain sistem perencanaan dan penganggaran kementerian dan lembaga
Redesain sistem perencanaan dan penganggaran kementerian dan lembagaRedesain sistem perencanaan dan penganggaran kementerian dan lembaga
Redesain sistem perencanaan dan penganggaran kementerian dan lembaga
 
Permenpan 29 tahun 2010 pk dan lakip baru
Permenpan 29 tahun 2010 pk dan lakip baruPermenpan 29 tahun 2010 pk dan lakip baru
Permenpan 29 tahun 2010 pk dan lakip baru
 
Perencanaan dan Penganggaran Pemerintah
Perencanaan dan Penganggaran PemerintahPerencanaan dan Penganggaran Pemerintah
Perencanaan dan Penganggaran Pemerintah
 
pengukuran dan evaluasi kinerja
pengukuran dan evaluasi kinerja pengukuran dan evaluasi kinerja
pengukuran dan evaluasi kinerja
 
Pelaksanaan anggaran
Pelaksanaan anggaranPelaksanaan anggaran
Pelaksanaan anggaran
 
Tata Cara Revisi Anggaran Kewenangan Ditjen Perbendaharaan
Tata Cara Revisi Anggaran Kewenangan Ditjen PerbendaharaanTata Cara Revisi Anggaran Kewenangan Ditjen Perbendaharaan
Tata Cara Revisi Anggaran Kewenangan Ditjen Perbendaharaan
 
Analisis perhitungan belanja operasional
Analisis perhitungan belanja operasionalAnalisis perhitungan belanja operasional
Analisis perhitungan belanja operasional
 
Pemahaman sakip & penyusunan lakip paparan 29 okt2012
Pemahaman sakip & penyusunan lakip paparan 29 okt2012Pemahaman sakip & penyusunan lakip paparan 29 okt2012
Pemahaman sakip & penyusunan lakip paparan 29 okt2012
 
Slide presentasi pmk 249 2011
Slide presentasi pmk 249 2011Slide presentasi pmk 249 2011
Slide presentasi pmk 249 2011
 
Perencanaan dan Penganggaran Publik
Perencanaan dan Penganggaran PublikPerencanaan dan Penganggaran Publik
Perencanaan dan Penganggaran Publik
 
Konsep anggaran dan pendekatan penyusunan anggaran
Konsep anggaran dan pendekatan penyusunan anggaranKonsep anggaran dan pendekatan penyusunan anggaran
Konsep anggaran dan pendekatan penyusunan anggaran
 
Penyusunan Anggaran
Penyusunan AnggaranPenyusunan Anggaran
Penyusunan Anggaran
 
Anggaran berbasisi kinerja
Anggaran berbasisi kinerjaAnggaran berbasisi kinerja
Anggaran berbasisi kinerja
 
Rencana kinerja tahunan
Rencana kinerja tahunanRencana kinerja tahunan
Rencana kinerja tahunan
 
anggaran tradisional versus new public management
anggaran tradisional versus new public managementanggaran tradisional versus new public management
anggaran tradisional versus new public management
 
Pro kontra penyusunan anggaran
Pro kontra penyusunan anggaranPro kontra penyusunan anggaran
Pro kontra penyusunan anggaran
 

Similar to REDESAIN SISTEM

STANDAR AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK.pptx
STANDAR AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK.pptxSTANDAR AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK.pptx
STANDAR AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK.pptxMauliaEvita
 
Konsep Strategis Perencanaan Pembangunan dalam rangka Mendukung Perencanaan P...
Konsep Strategis Perencanaan Pembangunan dalam rangka Mendukung Perencanaan P...Konsep Strategis Perencanaan Pembangunan dalam rangka Mendukung Perencanaan P...
Konsep Strategis Perencanaan Pembangunan dalam rangka Mendukung Perencanaan P...Dadang Solihin
 
materi-karo-ortala-lakip-bandung-050812.ppt
materi-karo-ortala-lakip-bandung-050812.pptmateri-karo-ortala-lakip-bandung-050812.ppt
materi-karo-ortala-lakip-bandung-050812.pptSolin123
 
Administrasi Pembangunan
Administrasi  PembangunanAdministrasi  Pembangunan
Administrasi PembangunanDadang Solihin
 
Erangka pengeluaran jangka menengah
Erangka pengeluaran jangka menengahErangka pengeluaran jangka menengah
Erangka pengeluaran jangka menengahdamargohadiono
 
Revitalisasi Perencanaan dan Penganggaran Pembangunan
Revitalisasi Perencanaan dan Penganggaran Pembangunan Revitalisasi Perencanaan dan Penganggaran Pembangunan
Revitalisasi Perencanaan dan Penganggaran Pembangunan Dadang Solihin
 
Paparan implementasi-sakip-kemenristekdikti-sosialisasi-untidar
Paparan implementasi-sakip-kemenristekdikti-sosialisasi-untidarPaparan implementasi-sakip-kemenristekdikti-sosialisasi-untidar
Paparan implementasi-sakip-kemenristekdikti-sosialisasi-untidarmizi1980
 
Evaluasi Kinerja Untuk Menyelamatkan Instansi Pemerintah, keniscayaankah?
Evaluasi Kinerja Untuk Menyelamatkan Instansi Pemerintah, keniscayaankah?Evaluasi Kinerja Untuk Menyelamatkan Instansi Pemerintah, keniscayaankah?
Evaluasi Kinerja Untuk Menyelamatkan Instansi Pemerintah, keniscayaankah?Umi Hanik
 
Konsep dan Paradigma Baru dalam Pengelolaan Keuangan Daerah
Konsep dan Paradigma Baru dalam Pengelolaan Keuangan DaerahKonsep dan Paradigma Baru dalam Pengelolaan Keuangan Daerah
Konsep dan Paradigma Baru dalam Pengelolaan Keuangan DaerahDadang Solihin
 
Reformasi Perencanaan dan Penganggaran Pembangunan Daerah
Reformasi Perencanaan dan Penganggaran Pembangunan Daerah Reformasi Perencanaan dan Penganggaran Pembangunan Daerah
Reformasi Perencanaan dan Penganggaran Pembangunan Daerah Dadang Solihin
 
Perencanaan, Pelaksanaan dan Evaluasi Pembangunan Daerah
Perencanaan, Pelaksanaan dan Evaluasi Pembangunan Daerah Perencanaan, Pelaksanaan dan Evaluasi Pembangunan Daerah
Perencanaan, Pelaksanaan dan Evaluasi Pembangunan Daerah Dadang Solihin
 
Pokok Pikiran dan Peran DPRD dalam Perencanaan Pembangunan Daerah
Pokok Pikiran dan Peran DPRD dalam Perencanaan Pembangunan Daerah Pokok Pikiran dan Peran DPRD dalam Perencanaan Pembangunan Daerah
Pokok Pikiran dan Peran DPRD dalam Perencanaan Pembangunan Daerah Dadang Solihin
 
Reformasi Struktur dan Format Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (R...
Reformasi Struktur dan Format Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (R...Reformasi Struktur dan Format Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (R...
Reformasi Struktur dan Format Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (R...Randy Wrihatnolo
 
Reses dan Pokok Pikiran DPRD Hasil Jasmara
Reses dan Pokok Pikiran DPRD Hasil Jasmara Reses dan Pokok Pikiran DPRD Hasil Jasmara
Reses dan Pokok Pikiran DPRD Hasil Jasmara Dadang Solihin
 
SIKLUS APBN dan APBD.ppt
SIKLUS APBN dan APBD.pptSIKLUS APBN dan APBD.ppt
SIKLUS APBN dan APBD.pptPorimataPutri
 
Tor bme phln pamsimas dan rise 1(1)
Tor  bme phln pamsimas dan rise 1(1)Tor  bme phln pamsimas dan rise 1(1)
Tor bme phln pamsimas dan rise 1(1)Agung Jatmiko
 
Kelembagaan Birokrasi yang Efisien dan Efektif
Kelembagaan Birokrasi yang Efisien dan Efektif Kelembagaan Birokrasi yang Efisien dan Efektif
Kelembagaan Birokrasi yang Efisien dan Efektif Dadang Solihin
 

Similar to REDESAIN SISTEM (20)

Redesign sistem penganggaran pemerintah
Redesign sistem penganggaran pemerintahRedesign sistem penganggaran pemerintah
Redesign sistem penganggaran pemerintah
 
Perencanaan dan penganggaran yang lebih efisien, efektif dan bermanfaat bagi ...
Perencanaan dan penganggaran yang lebih efisien, efektif dan bermanfaat bagi ...Perencanaan dan penganggaran yang lebih efisien, efektif dan bermanfaat bagi ...
Perencanaan dan penganggaran yang lebih efisien, efektif dan bermanfaat bagi ...
 
STANDAR AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK.pptx
STANDAR AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK.pptxSTANDAR AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK.pptx
STANDAR AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK.pptx
 
Konsep Strategis Perencanaan Pembangunan dalam rangka Mendukung Perencanaan P...
Konsep Strategis Perencanaan Pembangunan dalam rangka Mendukung Perencanaan P...Konsep Strategis Perencanaan Pembangunan dalam rangka Mendukung Perencanaan P...
Konsep Strategis Perencanaan Pembangunan dalam rangka Mendukung Perencanaan P...
 
materi-karo-ortala-lakip-bandung-050812.ppt
materi-karo-ortala-lakip-bandung-050812.pptmateri-karo-ortala-lakip-bandung-050812.ppt
materi-karo-ortala-lakip-bandung-050812.ppt
 
Administrasi Pembangunan
Administrasi  PembangunanAdministrasi  Pembangunan
Administrasi Pembangunan
 
Erangka pengeluaran jangka menengah
Erangka pengeluaran jangka menengahErangka pengeluaran jangka menengah
Erangka pengeluaran jangka menengah
 
Revitalisasi Perencanaan dan Penganggaran Pembangunan
Revitalisasi Perencanaan dan Penganggaran Pembangunan Revitalisasi Perencanaan dan Penganggaran Pembangunan
Revitalisasi Perencanaan dan Penganggaran Pembangunan
 
Paparan implementasi-sakip-kemenristekdikti-sosialisasi-untidar
Paparan implementasi-sakip-kemenristekdikti-sosialisasi-untidarPaparan implementasi-sakip-kemenristekdikti-sosialisasi-untidar
Paparan implementasi-sakip-kemenristekdikti-sosialisasi-untidar
 
Cara mudah menyusun lakip
Cara mudah menyusun lakipCara mudah menyusun lakip
Cara mudah menyusun lakip
 
Evaluasi Kinerja Untuk Menyelamatkan Instansi Pemerintah, keniscayaankah?
Evaluasi Kinerja Untuk Menyelamatkan Instansi Pemerintah, keniscayaankah?Evaluasi Kinerja Untuk Menyelamatkan Instansi Pemerintah, keniscayaankah?
Evaluasi Kinerja Untuk Menyelamatkan Instansi Pemerintah, keniscayaankah?
 
Konsep dan Paradigma Baru dalam Pengelolaan Keuangan Daerah
Konsep dan Paradigma Baru dalam Pengelolaan Keuangan DaerahKonsep dan Paradigma Baru dalam Pengelolaan Keuangan Daerah
Konsep dan Paradigma Baru dalam Pengelolaan Keuangan Daerah
 
Reformasi Perencanaan dan Penganggaran Pembangunan Daerah
Reformasi Perencanaan dan Penganggaran Pembangunan Daerah Reformasi Perencanaan dan Penganggaran Pembangunan Daerah
Reformasi Perencanaan dan Penganggaran Pembangunan Daerah
 
Perencanaan, Pelaksanaan dan Evaluasi Pembangunan Daerah
Perencanaan, Pelaksanaan dan Evaluasi Pembangunan Daerah Perencanaan, Pelaksanaan dan Evaluasi Pembangunan Daerah
Perencanaan, Pelaksanaan dan Evaluasi Pembangunan Daerah
 
Pokok Pikiran dan Peran DPRD dalam Perencanaan Pembangunan Daerah
Pokok Pikiran dan Peran DPRD dalam Perencanaan Pembangunan Daerah Pokok Pikiran dan Peran DPRD dalam Perencanaan Pembangunan Daerah
Pokok Pikiran dan Peran DPRD dalam Perencanaan Pembangunan Daerah
 
Reformasi Struktur dan Format Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (R...
Reformasi Struktur dan Format Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (R...Reformasi Struktur dan Format Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (R...
Reformasi Struktur dan Format Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (R...
 
Reses dan Pokok Pikiran DPRD Hasil Jasmara
Reses dan Pokok Pikiran DPRD Hasil Jasmara Reses dan Pokok Pikiran DPRD Hasil Jasmara
Reses dan Pokok Pikiran DPRD Hasil Jasmara
 
SIKLUS APBN dan APBD.ppt
SIKLUS APBN dan APBD.pptSIKLUS APBN dan APBD.ppt
SIKLUS APBN dan APBD.ppt
 
Tor bme phln pamsimas dan rise 1(1)
Tor  bme phln pamsimas dan rise 1(1)Tor  bme phln pamsimas dan rise 1(1)
Tor bme phln pamsimas dan rise 1(1)
 
Kelembagaan Birokrasi yang Efisien dan Efektif
Kelembagaan Birokrasi yang Efisien dan Efektif Kelembagaan Birokrasi yang Efisien dan Efektif
Kelembagaan Birokrasi yang Efisien dan Efektif
 

Recently uploaded

Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategik
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen StrategikKonsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategik
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategikmonikabudiman19
 
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal KerjaPengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerjamonikabudiman19
 
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahKeseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.pptsantikalakita
 
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi ModelBab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi ModelAdhiliaMegaC1
 
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.pptkonsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.pptAchmadHasanHafidzi
 
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.pptPengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.pptAchmadHasanHafidzi
 
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptxfitriamutia
 
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdfKESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdfNizeAckerman
 
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptxBAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptxTheresiaSimamora1
 
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptxPPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptximamfadilah24062003
 
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN IPIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN IAccIblock
 
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIAKONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIAAchmadHasanHafidzi
 
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYAKREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYARirilMardiana
 
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.pptKonsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.pptAchmadHasanHafidzi
 

Recently uploaded (16)

Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategik
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen StrategikKonsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategik
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategik
 
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal KerjaPengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
 
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahKeseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
 
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
 
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi ModelBab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
 
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.pptkonsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
 
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.pptPengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
 
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx
 
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdfKESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
 
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptxBAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
 
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptxPPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
 
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
 
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN IPIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
 
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIAKONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
 
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYAKREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
 
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.pptKonsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
 

REDESAIN SISTEM

  • 1. Redesign Sistem Perencanaan dan Penganggaran 6 Oktober 2020 KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
  • 2. KEMENTERIAN KEUANGAN Manfaat/Tujuan Redesign Sistem Perencanaan Penganggaran (RSPP) 2 POKOK BAHASAN Hasil Redesain Program Kementerian/Lembaga Latar Belakang Redesign Sistem Perencanaan Penganggaran (RSPP) 1 Redesain Program Hasil Redesain Program Kementerian Keuangan 2 3 4 5 6 Hasil Evaluasi Reformasi Penganggaran Redesain Kegiatan 7 Redesain Keluaran 8 Penerapan RSPP 9 10 Permasalahan Penerapan RSPP 11 Beberapa Usulan KRO oleh K/L yang Disetujui 12 Beberapa Usulan KRO oleh K/L yang Ditolak
  • 3. KEMENTERIAN KEUANGAN 3 1. Latar Belakang Redesign Sistem Penganggaran (RSP) Reformasi Penganggaran I Reformasi Penganggaran II Redesain Sitem penganggaran  Terbitnya 3 UU Bidang Keuangan Negara - UU No 17 Tahun 2003 - UU No. 15 Tahun 2004 - UU No. 1 Tahun 2004  3 Pillar Peganggaran  Unified Budget  Performance Base Budgeting (PBB)  Kerangka Pengeluaran Jangka Menengah (KPJM)  Penguatan Penerapan PBB  Reformulasi KPJM  Format Baru RKA-K/L  Monev Penganggaran  Reward Punishment  Standar Biaya  Sinergi Perencanaan Penganggaran Satuan Anggaran Rutin / Pembangunan KRISNA RKAKL/DIPA RenjaKL RP-DIK/S LK-DIP PP 21 Tahun 2004 tentang Penyusunan RKAKL PP 90 Tahun 2010 tentang Penyusunan RKAKL PP 17 Tahun 2017 ttg Sinkronisasi Perencanaan dan Pemganggaran EVALUASI SatuDJA Pengelolaan Keuangan Negara menggunakan ketentuan perundang-undangan yang disusun pada masa pemerintahan kolonial Hindia Belanda, (berdasarkan Aturan Peralihan Undang-Undang Dasar 1945, yaitu Indische Comptabiliteitswet/ICW) DIP, DIK,DIKS RKAKL/DIPA RKAKL/DIPA Keppres 42 Tahun 2002 Pedoman Pelaksanaan APBN  Spending Better)  Money Follow Program  Value For Money  Zero Base Budgetting Tantangan Pera turan Doku men Sistem IT 1945-2003
  • 4. KEMENTERIAN KEUANGAN Program belanja pusat dan daerah saat ini tidak sinkron sehingga capaian kinerjanya tidak optimal. Program yang digunakan dalam dokumen Perencanaan dan dokumen penganggaran berbeda, sehingga sulit dikonsolidasikan. Rumusan Nomenklatur Program dan Outcome dari sebuah program tidak terlihat secara langsung (bersifat normatif). Informasi kinerja pembangunan yang tertuang dalam dokumen perencanaan penganggaran sulit dipahami oleh publik. 4 2. Hasil Evaluasi Pelaksanaan Reformasi Penganggaran Perencanaan Penganggaran
  • 5. 1. Implementasi kebijakan money follow program; 2. Memperkuat penerapan anggaran berbasis kinerja melalui penerapan value for money dalam proses perencanaan dan penganggaran serta pelaksanaannya; 3. Meningkatkan konvergensi program dan kegiatan antar Kementerian/Lembaga 4. Keselarasan rumusan program dan kegiatan antara dokumen perencanaan dan dokumen penganggaran; 5. Informasi kinerja yang mudah dipahami oleh publik; 6. Sinkronisasi Rumusan Program Belanja K/L dengan Belanja Daerah. 7. Menyelaraskan Visi Misi Presiden, Fokus Pembangunan (arahan Presiden), serta 7 Agenda Pembangunan, Tusi K/L dan Daerah; 8. Rumusan nomenklatur Program, Kegiatan, Keluaran (Output) yang mencerminkan “real work” (konkret). 3. Tujuan dan Manfaat Redesain Sistem Penganggaran 1. Adanya hubungan yang jelas antara program, kegiatan, output dan outcome. 2. Meningkatkan Sinergi antar Unit Kerja Eselon I atau antar K/L dalam mencapai sasaran pembangunan. 3. Meningkatkan efisiensi belanja 4. Integrasi Sistem IT perencanaan dan penganggaran. 5. Efisieni organisasi Tujuan Manfaat 5
  • 6. 4 Penguatan Perencanaan dan Penganggaran PRIORITY BASED BUDGETING BASIC SPENDING (Efisiensi Birokrasi) Standardisasi (harga & Kegiatan) INTERVENTION SPENDING (Fokus Program Prioritas) Performance based Budgeting Result based Execution ANTICIPATORY SPENDING Buffer Automatic stabilizer SPENDING BETTER FOKUS MENDUKUNG PROGRAM PEMULIHAN Mendukung percepatan pemulihan ekonomi dan sosial, di tengah ruang fiskal yang masih relatif terbatas (Efisiensi Birokrasi, Fokus pada program prioritas, Berbasis hasil dan Antisipatif) Belanja kebutuhan dasar diefisienkan Fokus untuk dukung prioritas (priority based budgeting); Sinkronisasi pusat-daerah, dan dengan instrumen fiskal lainnya. Quality control tehadap Program Prioritas Program Prioritas berbasis hasil (result based) Antisipatif terhadap ketidakpastian (automatic stabilizer) 1. 2. 3. 1. 2. Fiscal Space masih terbatas Mandatory spending cukup besar Output/outcome kurang optimal Belanja operasional kurang efisien Kebutuhan untuk program prioritas besar REFORMASI: EFISIENSI, FOKUS, BERBASIS HASIL DAN ANTISIPATIF TANTANGAN PELAKSANAAN APBN 6
  • 7. Program generik (program dukungan manajemen ) yaitu program yang didesain untuk mendukung pelaksanaan tusi K/L dalam menjalankan pemerintahan (birokrasi). Program Teknis Program teknis merupakan program yang didisain untuk melaksanakan prioritas pembangunan nasional yang telah ditetapkan dalam RPJMN 2020-2024 dan RKP Program Teknis terdiri dari 2 1. Program Teknis Spesifik yang dilaksanakan 1 KL, Contoh : Program Kebijakan Fiksal pada Kementerian Keuangan 2. Program Teknis Lintas K/L a.l. : Program Pendidikan dan Pelatihan Vokasi, yang dilaksanakan oleh 12 K/L Program Riset dan Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, yang dilaksanakan oleh 16 K/L Program Nilai Tambah dan Daya Saing Industri yang dilaksanakan oleh Kementerian Perindustrian, Kementerian Pertanian, dan Kementerian Kelautan dan Perikanan; Program Infrastruktur Konektivitas dilaksanakan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat serta Kementerian Perhubungan 4. Redesain Program 1. Tidak lagi mencerminkan tugas fungsi unit eselon I, tetapi lebih mencerminkan tugas fungsi K/L, Rumusan disusun oleh Kementerian Keuangan dan Kementerian PPN dengan berkoordinasi kepada K/L terkait 2. Outcome (Sasaran Program) mencerminkan hasil kinerja program yang ingin dicapai Secara Nasional. Bagi program yang digunakan bersifat lintas K/L atau lintas unit eselon I, maka rumusan Sasaran Program dan Indikator dapat dirumuskan berbeda sesuai dengan tugas dan fungsi unit kerja dan sesuai dengan kontribusinya dalam mewujudkan sasaran program dimaksud 7 Prinsip Perumusan Program Jenis Program
  • 8. 5. Hasil Redesain Program Kementerian/Lembaga Eksisting 428 Program 102 Program Program Teknis  Program Teknis Lintas K/L (17 Program)  Program Teknis Spesifik K/L (84 Program) Program Generik (Dukungan Manajemen) (1 Program) Program Teknis Spesifik K/L : merupakan program yang hanya ada pada K/L tertentu dan tidak terdapat pada K/L lain, dlm rangka melaksanakan 7 program Pembangunan dan Prioritas Nasional (84 Program pada 86 K/L) Program Teknis Lintas K/L adalah 17 program yang digunakan lebih dari satu K/L Secara Keseluruhan Program adalah 102 (1 Program Generik + 17 Program Teknis Lintas K/L + 84 Program Teknis Spesifik K/L) Penetapan Program TA 2021 : Surat Bersama MenKeu + MenPPN S-375/MK.02/2020 dan B.308/M.PPN/D8/PP.0404/05/2020 Tgl 8 Mei 2020 ttg Daftar Program Belanja K/L Tahun 2021 8
  • 9. Kegiatan tidak disusun dengan nomenklatur yang identik dengan Unit Kerja Eselon II (dua) atau Satuan Kerja vertikal dari Kementerian/Lembaga, namun lebih mencerminkan aktivitas yang dilaksanakan oleh unit untuk menghasilkan keluaran dalam rangka mendukung terwujudnya sasaran. Kegiatan dapat bersifat lintas Unit Kerja Eselon II (dua) dalam Unit Kerja Eselon I (satu) yang sama atau lintas Unit Kerja Eselon I (satu) dalam Kementerian/Lembaga yang sama. Redesain kegiatan untuk menghindari Tumpang tindih (duplikasi) Kegiatan antar Kementerian/Lembaga serta banyaknya Kegiatan yang tidak mencerminkan tugas dan fungsi Kementerian/Lembaga Sejalan dengan adanya Program Lintas, maka kegiatan dapat diimplentasikan secara lintas mencerminkan Kegiatan sebagai suatu aktivitas yang dilaksanakan oleh Kementerian/Lembaga untuk menghasilkan Keluaran (Output) dalam rangka mendukung terwujudnya sasaran pembangunan Kegiatan Teknis terdiri dari 2 : Teknis Lintas dan Teknis spesifik. Kegiatan Teknis Lintas adalah kegiatan antar Eselon II dalam satu unit eselon I atau Lintas Unit Eselon I dalam 1 K/L Kegiatan Teknis Spesifik adalah Kegiatan Spesifik Eselon II. Urgensi Redesain Kegiatan : a) Diperlukannya rumusan kegiatan lintas, untuk sinergi pelaksanaan kegiatan yang mempunyai keterkaitan yang kuat antar kegiatan yang yang dilaksanakan oleh beberapa unit kerja; b) Diperlukannya pemetaan Kegiatan yang dilakukan oleh satu unit kerja merupakan bagian dari suatu siklus/proses yang saling berurutan (sequence) c) Terdapat kegiatan yang serupa/sejenis yang dilaksanakan oleh beberapa unit kerja d) Memudahkan penilaian akuntabilitas kinerja dan anggaran atas pelaksanaan kegiatan Kementerian/Lembaga yang melaksanakan Kegiatan Lintas (dalam satu Unit Kerja Eselon I yang sama) memastikan akuntabilitas kinerja dari masing-masing Unit Kerja Pelaksana terhadap kegiatan lintas dengan menyusun Sasaran Kegiatan dan/atau Indikator Kinerja Kegiatan yang berbeda untuk masing-masing Unit Kerja Pelaksana 7. Redesain Kegiatan Prinsip Perumusan Kegiatan Kegiatan Generik : merupakan kegiatan yang digunakan oleh beberapa unit-unit Eselon II/Eselon I yang memiliki karakteristik sejenis sebagai unit pendukung, seperti Sekretariat Jenderal, Inspektorat Jenderal, Badan Diklat, dan kesekretariatan Direktorat Jenderal /Sekretariat Jenderal/Inspektorat Jenderal/Badan yang memiliki Program Dukungan Manajemen 9 Jenis Kegiatan
  • 10. KRO dan satuannya merupakan referensi standar yang telah ditentukan dan ditetapkan sehingga Kementerian/ Lembaga tidak dapat mengubah nomenklatur KRO Urgensi Redesain Output Perlunya pengelompokan output yang dihasilkan oleh K/L (baik berupa barang/jasa) dalam mendukung pencapaian outcome. Perlu adanya standar output sehingga dapat dibandingkan tingkat efisiensinya. RO merupakan Keluaran (Output) Riil atau produk akhir yang dihasilkan oleh Kementerian/Lembaga yang bersifat unik dan spesifik sehingga Nomenklatur RO dapat berbeda antar Kementerian/Lembaga Klasifikasi Rincian Output (KRO) adalah kelompok/kumpulan produk akhir yang dihasilkan pemerintah baik berupa barang (barang infrastruktur/barang non-infrastruktur) atau jasa (jasa regulasi/non regulasi) untuk mencapai sasaran kegiatan dalam rangka mendukung kinerja pembangunan. Keluaran (Output) mencerminkan “real work” atau “eye catching”, merupakan produk akhir dari pelaksaan kegiatan. Rumusan ouput dibedakan menjadi 2 : Klasifikasi Rincian Output/KRO dan Rincian Output/RO. . Klasifikasi Rincian Output (KRO) merupakan clustering atas Rincian Output (RO) sejenis dan memiliki satuan yang sama atau beragam. Klasifikasi Rincian Output Keluaran/ Output 8. Redesain Keluaran Rincian Output • Rincian Output (RO) adalah produk akhir yang dihasilkan pemerintah baik berupa (barang infrastruktur/barang non- infrastruktur) atau jasa (jasa regulasi/non regulasi) untuk mencapai sasaran kegiatan dalam rangka mendukung kinerja pembangunan • RO adalah barang/jasa riil (produk akhir) yang dihasilkan dari pelaksanaan kegiatan suatu unit/satker. • Dalam hal ini, RO harus dibuat secara rinci disertai dengan jumlah (volume) barang/jasa riil yang dihasilkan, sehingga memudahkan proses costing untuk penyusunan anggaran. • Dalam rangka simplifikasi struktur anggaran, satu KRO dibatasi maksimal sebanyak 35 RO. 10
  • 11. Redesain Sistem Perencanaan dan Penganggaran akan dilaksanakan dalam RAPBN Tahun 2021 PenyusunanRSPP, merupakan hasil kolaborasi dan Sinergi Kementerian Keuangan dan Bappenas Redesain diikuti dengan Integrasi/Interkoneksi Sistem IT Perencanaan dan Sistem IT Penganggaran Dengan RSPP, diharapkan dapat memperkuat penerapan value for money, pengalokasian anggaran yang lebih optimal dan akuntable 9. Penerapan RSPP 11
  • 12. 10. Permasalahan Penerapan RSPP 12 1. Rumusan RO yang belum tepat, antara lain: • Rumusan RO seperti rumusan indikator kinerja (didahului kata seperti: terpenuhinya, terkelolanya, dan lain-lain), • Bukan merupakan produk (output) akhir, tetapi input yang dijadikan output; 2. RO berada pada KRO yang kurang tepat; 3. Terkait IT : a. Kesiapan sistem : Sakti modul anggaran, penelaahan online dan DIPA, b. Kesiapan user : perubahan mekanisme penelaahan online dari SatuAnggaran ke Sakti memerlukan pelatihan atau sosialisasi, c. user name dan password user K/L pada Sakti yang terdaftar, di DJA sudah disesuaikan, namun di Bappenas belum disesuaikan, d. Pengajuaan usulan KRO baru tidak dibatasi waktunya.
  • 13. 11. Beberapa Usulan KRO oleh K/L yang Disetujui Cx b cxccxccv13 No Kode KRO (Non PN) Kode KRO (PN) KRO Satuan 68A BCE QCE Penanganan Perkara Perkara 104B BFC QFC Subsidi Kepada Keluarga Rumah Tangga 104 C BIF QIF Pengawasan dan Pengendalian Pemerintah La yanan Layanan 104D BIG QIG Pemeriksaan dan Audit Penerimaan Laporan 104 E BIH QIH Pengawasan dan Pengendalian Badan Usaha Badan Usaha 104 F BII QII Pengawasan dan Pengendalian Lingkungan Hektar
  • 14. 12. Beberapa Usulan KRO oleh K/L yang Ditolak
  • 15.
  • 16.
  • 17.
  • 18.
  • 19.
  • 20.
  • 21.
  • 22.
  • 23. Contoh Definisi KRO dan Ruang Lingkup KRO
  • 25.
  • 26.
  • 28.
  • 29.