SlideShare a Scribd company logo
1 of 20
BEBAS DARI NARKOBA DAN HIV/AIDS
KELOMPOK: AYU KUS WULANDARI
SHERLY FRANSISKA
SHERLYTA OKTALIA PUTRI
A. NARKOBA
Narkoba/narkotika adalah bahan/zat yang dapat memengaruhi
kondisi kejiwaan/psikologi seseorang (pikiran, perasaan dan perilaku)
serta dapat menimbulkan ketergantungan secara fisik dan psikologi.
Narkotika terdiri atas tiga golongan, yaitu:
 Golongan I
Narkotika yang hanya dapat digunakan untuk tujuan
pengembangan ilmu pengetahuan dan tidak digunakan dalam terapi,
serta mempunyai potensi sangat tinggi mengakibatkan ketergantungan.
Contoh: Heroin, Kokain, Ganja.
 Golongan II
Narkotika yang berkhasiat pengobatan, digunakan sebagai pilihan
terakhir dan dapat digunakan dalam terapi dan/atau untuk tujuan
pengembangan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi tinggi
mengakibatkan ketergantungan. Contoh: Morfin dan Petidin
 Golongan III
Narkotika yang berkhasiat pengobatan dan banyak
digunakan dalam terapi dan/atau tujuan pengembangan ilmu
pengetahuan serat mempunyai potensi ringan mengakibatkan
ketergantungan. Contoh: Codein
 Golongan III
Psikotropika yang berkhasiat pengobatan dan banyak
digunakan dalam terapi dan/atau untuk tujuan ilmu pengetahuan
serta mempunyai potensi sedang mengakibatkan sindrom
ketergantungan. Contoh: Phenobarbital
 Golongan IV
Psikotropika yang berkhasiat pengobatan dan sangat luas
digunakan dalam terapi dan/atau untuk tujuan ilmu pengetahuan
serta mempunyai potensi ringan mengakibatkan sindrom
ketergantungan. Contoh: Diazepam, Nitrazepam (BK, DUM)
Zat Adiktif Lainnya
Zat adiktif lainnya adalah bahan/zat yang berpengaruh psikoaktif
di luar Narkotika dan Psikotropika, meliputi:
 Minuman alkohol, ada tiga golongan minuman beralkohol, yaitu:
 Golongan A dengan kadar etanol 1-5 % (bir)
 Golongan B dengan kadar etanol 5-20 % (berbagai minuman anggur), dan
 Golongan C dengan kader etanol 20-45 % (Whisky, Vodca, Manson House,
Johny Walker).
 Inhalasi (gas yang ditiup) dan solven (zat pelarut), contoh beberapa
barang yang sering disalahgunakan adalah lem, tiner, penghapus cat
kuku, dan bensin.
 Tembakau, contohnya rokok.
Dampak Penyalahgunaan Narkoba
Akibat dari penyalahgunaan yang dilakukan terlalu sering akan
menyebakan ketergantungan. Ketergantungan adalah keadaan dimana
telah terjadi ketergantungan fisik dan psikis, sehingga tubuh
memerlukan jumlah NAPZA yang makin bertambah
Dampak NAPZA pada tubuh manusia
 Otak dan susunan saraf pusat yang berakibat pada gangguan daya ingat,
gangguan perhatian/konsentrasi, gangguan bertindak rasional, gangguan
persepsi sehingga menimbulkan halusinasi gangguan motivasi sehingga
malas sekolah atau bekerja, dan gangguan pengendalian diri sehingga sulit
membedakan baik/buruk.
 Saluran napas akan terjadi radang paru dan pembengkakan paru
 Jantung, terjadi peradangan otot jantung, penyempitan pembuluh darah
jantung
 Hati, terjadi Hepatitis B dan C yang menular melalui jarum suntik, hubungan
seksual.
 Penyakit Menular Seksual (PMS) dan HIV/AIDS. Penyakit Menular Seksual
yang terjadi adalah kencing nanah (Gonorrhoe), raja singa (Syphilis), dan
lain-lain.
 Komplikasi pada kehamilan meliput: ibu mengalami anemia, infeksi vagina,
Hepatitis, dan AIDS. Kandungan mengalami abortus, keracunan kehamilan,
bayi lahir mati, dan janin mengalami pertumbuhan terhambat, prematur, berat
bayi rendah.
Penganggulangan Penyalahgunaan Narkoba
 Preventif (Pencegahan)
Preventif dilakukan untuk membentuk masyarakat yang
mempunyai ketahanan dan kekebalan terhadap narkoba.
dilakukan dengan berbagai cara, seperti pembinaan dan
pengawasaan dalam keluarga, seperti pembinaan dan pengawasan
dalam keluarga, penyuluhan oleh pihak yang kompeten baik di
sekolah dan masyarakat.
 Kuratif (Pengobatan)
Kuratif bertujuan untuk penyembuhan para korban, baik
secara medis maupun dengan media yang lain. Seperti tempat-
tempat penyembuhan dan rehabilitasi pecandu Narkoba, yaitu
Pusat Rehabilitasi Narkoba
 Rehabilitatif (Rehabilitasi)
Rehabilitatif dilakukan agar setelah pengobatan selesai para
korban tidak kambuh kembali “ketagihan” Narkoba. Rehabilitasi
berusaha memperlakukan secara wajar para korban Narkoba agar
dapat kembali ke masyarakat dalam keadaan sehat jasmani dan
rohani.
 Represif (Penindakan)
Represif artinya menindak dan memberantas penyalahgunaan
Narkoba melalui jalur hukum, yang dilakukan oleh para penegak
hukum atau aparat kemanan yang dibantu oleh masyarakat.
B.HIV/AIDS
1. AIDS adalah kumpulan
gejala penyakit yang timbul
akibat menurunnya
kekebalan tubuh.
2. HIV adalah singkatan dari
Human Immunodeficiency
Virus. Virus ini secara
perlahan-lahan mengurangi
kekebalan tubuh manusia.
INFEKSI VIRUS HIV
Infeksi pada kekebalan tubuh terjadi bila virus tersebut
masuk ke dalam sel darah putih yang disebut limfosit. Materi
genetik virus masuk ke dalam DNA sel yang terinfeksi. Di
dalam sel, virus berkembangbiak dan pada akhirnya
menghancurkan sel serta melepaskan partikel virus yang baru.
Partikel yang baru kemudian memnyebabkan infeksi limfosit
yang memiliki suatu reseptor protein yang disebut sebagai cd4
yang terdapat di selaput bagian luar. Sel-sel yang memiliki
reseptor cd4 biasanya disebut sebagai cd4+ atau limfosit
penolong. Limfosit penolong berfungsi mengaktifkan dan
mengatur sel-sel lainnya pada sistem kekebalan, yang
semuanya membantu menghancurkan sel-sel ganas dan
organisme asing.
Penularan HIV/AIDS
 Hubungan seksual dengan penderita
 Suntikan atau infus darah yang terkontaminasi, seperti
yang terjdi pada transfusi darah, pemakaian jarum
sersama-sama, atau tidak sengaja tergores oleh jarum
yang terkontaminasi virus HIV.
 Pemindahan virus dari ibu yang terinfeksi kepada
anaknya sebelum atau selama proses kelahiran atau
melalui ASI. Kemungkinan terinfeksi oleh HIV
meningkat jika kulit atau selaput lender robek atau rusak.
 Penularan HIV juga dapat terjadi pada oral seks
(hubungan seksual melalui mulut), walaupun lebih
jarang.
Gejala infeksi HIV/AIDS
Gejalanya berupa demam, ruam-ruam, pembengkakan kelenjar
getah bening, dan rasa tidak enak badan yang berlangsung selama 3-
14 hari. Sebagian besar gejala akan menghilang, meskipun kelenjar
getah bening tetap membesar. Selama beberapa tahun, gejala lainnya
tidak muncul. Tetapi sejumlah besar virus segera akan ditemukan di
dalam darah dan cairan tubuh lainnya, sehingga penderita dapat
menularkan penyakitnya.
Dalam waktu beberapa bulan setelah terinfeksi, penderita dapat
mengalami gejala-gejala yang ringan secara berulang yang belum
benar-benar menunjukkan suatu AIDS. Gejalanya berupa:
pembengkakan kelenjar getah bening, penurunan berat badan, demam
yang hilang-timbul, perasaan tidak enak badan, lelah, diareberulang,
anemia, thrush (infeksi jamur di mulut).
Pencegahan HIV/AIDS
 Memakai kondom saat melakukan hubungan seksual.
 Tidak menkonsumsi narkoba
 Pastikan menggunakan jarum suntik yang masih baru
dan bukan bekas pakai dari orang lain.
 Memastikan transfusi darah dari orang yang tidak
terinfeksi virus HIV/AIDS
 Hindari berganti-ganti partner untuk melakukan
hubungan seksual
NARKOBA DAN HIV/AIDS MENURUT
PANDANGAN AGAMA BUDDHA
Penggunaan dan peredaran obat-obatan terlarang
memang sangat berbahaya bagi kelangsungan hidup manusia.
Sang Buddha menggolongkan obat-obatan terlarang kedalam
bagian makanan atau minuman yang dapat menyebabkan
hilangnya kesadaran dan ketagihan. Didalam pancasila
buddhis sudah dijelaskan bahwa umat Buddha bertekad untuk
menghindari makanan dan minuman yang menyebabkan
mabuk dan ketagihan. Sang Buddha menganjurkan siswanya
untuk mematuhi limasila, mengingat pelanggaran terhadap
satu sila juga akan menyebabkan pelanggaran sila lainnya dan
tindakan kekerasan biasanya menyertai tindakan pelanggaran
sila, pancasila buddhis yang harus dihindari adalah tidak
“membunuh, mencuri, berzia. Berdusta, makan minum yang
memabukkan” (D.iii.180-193).
Dalam ajaran agama Buddha , istilah narkoba disebutkan
dengan beberapa istilah, diantaranya Sura (segala sesuatu
yang dapat membuat nekat), Meraya (sesuatu yang membuat
mabuk). Pengaruh buruk dari narkoba sangatlah besar, baik
bagi diri si pemakai maupun bagi masyarakat luas. Karena itu
agama Budhdha melarang manusia untuk menyalahgunakan
narkoba, meski hanya sekedar coba-coba pasti akan
mengulanginya lagi.
Dalam sigalovada sutta sang Buddha mengingatkan
akan adanya enam jalan yang dapat menghabiskan harta
benda yang pada akhirnya menimbulkan penderitaan
berkepanjangan. Keenam jalan tersebut adalah; ketagihan
minuman keras, sering berkeliaran di jalan pada waktu yang
tidak pantas, gemar berjudi, pergaulan yang tidak baik dan
kebiasaan bermalas-malasan (D.iii.180-193).
PANDANGAN AGAMA KATOLIK TERHADAP
NARKOBA DAN HIV/AIDS
Dalam pandangan Agama : narkoba adalah barang yang merusak akal
pikiran, ingatan, hati, jiwa, mental dan kesehatan fisik
 Dalam ajaran Katolik disebutkan, “Tuhan tidak mengehndaki
kematian, tetapi pertobatan hidup, kepada orang-orang yang sedang
mengalami drama kecanduan dan menderita kemalangan”. Yeh. 18 : 23).
 Dalam terjemahan Inggris, tidak ada ayat dalam Alkitab yang
membicarakan secara jelas dan spesifik tentang penggunaan obat-obatan
ataupun HIV/AIDS.Akan tetapi, ada beberapa ayat yang menyinggung
tentang penyalahgunaan minuman alkohol,seks bebas yang menghasilkan
keadaan mental yang terganggu. Mari melihat beberapa ayat untuk
memberikan suatu struktur dalam memeriksa topik ini.
 Efesus 5 : 18
Dan janganlah kamu mabuk oleh anggur, karena anggur menimbulkan
hawa nafsu (kata bahasa Yunani untuk “hawa nafsu” berarti “hidup yang
disia-siakan, tidak bermoral; tidak bersusila, berfoya-foya”).
 Amsal 23:21a
Karena si peminum dan si pelahap menjadi miskin.
 1 Korintus 5:11
Tetapi yang kutuliskan kepada kamu ialah, supaya kamu jangan bergaul
dengan orang, yang sekalipun menyebut dirinya saudara, adalah orang
cabul, lapar uang, penyembah berhala, pemfitnah, pemabuk atau penipu;
dengan orang yang demikian janganlah kamu sekali-kali makan bersama-
sama.
 Dalam terjemahan Inggris, tidak ada ayat dalam Alkitab yang
membicarakan secara jelas dan spesifik tentang penggunaan obat-obatan
untuk menenangkan atau untuk merangsang halusinasi, tetapi kita akan
melihat bahwa kata dalam bahasa Yunani pharmakeia menunjuk kepada
hal ini. Akan tetapi, ada beberapa ayat yang menyinggung tentang
penyalahgunaan minuman alkohol, yang menghasilkan keadaan mental
yang terganggu.
 1Korintus5:11
Tetapi yang kutuliskan kepada kamu ialah, supaya kamu jangan bergaul
dengan orang, yang sekalipun menyebut dirinya saudara, adalah orang
cabul, lapar uang, penyembah berhala, pemfitnah, pemabuk atau penipu;
dengan orang yang demikian janganlah kamu sekali-kali makan bersama-
sama.
TERIMA KASIH

More Related Content

Similar to BEBAS DARI NARKOBA DAN HIV.pptx

KENAKALAN REMAJA PUSKESMAS BOJONGGAMBIR.pdf
KENAKALAN REMAJA PUSKESMAS BOJONGGAMBIR.pdfKENAKALAN REMAJA PUSKESMAS BOJONGGAMBIR.pdf
KENAKALAN REMAJA PUSKESMAS BOJONGGAMBIR.pdf
DoniJ2
 
Penyuluhan-NAPZA.ppt
Penyuluhan-NAPZA.pptPenyuluhan-NAPZA.ppt
Penyuluhan-NAPZA.ppt
LiaPrilia1
 
Penyuluhan-NAPZA (1).ppt
Penyuluhan-NAPZA (1).pptPenyuluhan-NAPZA (1).ppt
Penyuluhan-NAPZA (1).ppt
JamilahDr
 
Penyuluhan-NAPZA.pptaxaxaxaxaxaxaxaxaxaxaxax
Penyuluhan-NAPZA.pptaxaxaxaxaxaxaxaxaxaxaxaxPenyuluhan-NAPZA.pptaxaxaxaxaxaxaxaxaxaxaxax
Penyuluhan-NAPZA.pptaxaxaxaxaxaxaxaxaxaxaxax
selamatskm
 
,..........Penyalahgunaan Narkotika.pptx
,..........Penyalahgunaan Narkotika.pptx,..........Penyalahgunaan Narkotika.pptx
,..........Penyalahgunaan Narkotika.pptx
furqanridha
 
Penyuluhan-NAPZA.ppt
Penyuluhan-NAPZA.pptPenyuluhan-NAPZA.ppt
Penyuluhan-NAPZA.ppt
AzmyZed
 

Similar to BEBAS DARI NARKOBA DAN HIV.pptx (20)

KENAKALAN REMAJA PUSKESMAS BOJONGGAMBIR.pdf
KENAKALAN REMAJA PUSKESMAS BOJONGGAMBIR.pdfKENAKALAN REMAJA PUSKESMAS BOJONGGAMBIR.pdf
KENAKALAN REMAJA PUSKESMAS BOJONGGAMBIR.pdf
 
Materi kkr
Materi kkrMateri kkr
Materi kkr
 
Makalah hiv
Makalah hivMakalah hiv
Makalah hiv
 
Presentasi HIV + Narkoba.ppt
Presentasi HIV + Narkoba.pptPresentasi HIV + Narkoba.ppt
Presentasi HIV + Narkoba.ppt
 
Bab 7
Bab 7Bab 7
Bab 7
 
Bab 7
Bab 7Bab 7
Bab 7
 
Penyuluhan-NAPZA.ppt
Penyuluhan-NAPZA.pptPenyuluhan-NAPZA.ppt
Penyuluhan-NAPZA.ppt
 
Penyuluhan-NAPZA.ppt
Penyuluhan-NAPZA.pptPenyuluhan-NAPZA.ppt
Penyuluhan-NAPZA.ppt
 
Penyuluhan-NAPZA.ppt
Penyuluhan-NAPZA.pptPenyuluhan-NAPZA.ppt
Penyuluhan-NAPZA.ppt
 
Penyuluhan-NAPZA (1).ppt
Penyuluhan-NAPZA (1).pptPenyuluhan-NAPZA (1).ppt
Penyuluhan-NAPZA (1).ppt
 
Penyuluhan-NAPZA.pptaxaxaxaxaxaxaxaxaxaxaxax
Penyuluhan-NAPZA.pptaxaxaxaxaxaxaxaxaxaxaxaxPenyuluhan-NAPZA.pptaxaxaxaxaxaxaxaxaxaxaxax
Penyuluhan-NAPZA.pptaxaxaxaxaxaxaxaxaxaxaxax
 
materi ppt Penyuluhan bahaya narkoba - NAPZA
materi ppt Penyuluhan bahaya narkoba - NAPZAmateri ppt Penyuluhan bahaya narkoba - NAPZA
materi ppt Penyuluhan bahaya narkoba - NAPZA
 
Penyuluhan-NAPZA.ppt
Penyuluhan-NAPZA.pptPenyuluhan-NAPZA.ppt
Penyuluhan-NAPZA.ppt
 
Makalah penjaskes
Makalah penjaskesMakalah penjaskes
Makalah penjaskes
 
HIV/AIDS
HIV/AIDSHIV/AIDS
HIV/AIDS
 
,..........Penyalahgunaan Narkotika.pptx
,..........Penyalahgunaan Narkotika.pptx,..........Penyalahgunaan Narkotika.pptx
,..........Penyalahgunaan Narkotika.pptx
 
Karya ilmiah bahaya narkoba bagi kesehatan remaja
Karya ilmiah bahaya narkoba bagi kesehatan remajaKarya ilmiah bahaya narkoba bagi kesehatan remaja
Karya ilmiah bahaya narkoba bagi kesehatan remaja
 
Karya ilmiah bahaya narkoba bagi kesehatan remaja
Karya ilmiah bahaya narkoba bagi kesehatan remajaKarya ilmiah bahaya narkoba bagi kesehatan remaja
Karya ilmiah bahaya narkoba bagi kesehatan remaja
 
Penyuluhan-NAPZA.ppt
Penyuluhan-NAPZA.pptPenyuluhan-NAPZA.ppt
Penyuluhan-NAPZA.ppt
 
Penyuluhan-NAPZA.ppt
Penyuluhan-NAPZA.pptPenyuluhan-NAPZA.ppt
Penyuluhan-NAPZA.ppt
 

Recently uploaded

prinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaan
prinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaanprinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaan
prinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaan
aji guru
 
kerajaan-kerajaan hindu-budha di indonesia.ppt
kerajaan-kerajaan hindu-budha di indonesia.pptkerajaan-kerajaan hindu-budha di indonesia.ppt
kerajaan-kerajaan hindu-budha di indonesia.ppt
putrisari631
 
perwalian IKLIM SEKOLAH AMAN Mencegah Intoleransi.pptx
perwalian IKLIM SEKOLAH AMAN Mencegah Intoleransi.pptxperwalian IKLIM SEKOLAH AMAN Mencegah Intoleransi.pptx
perwalian IKLIM SEKOLAH AMAN Mencegah Intoleransi.pptx
Mas PauLs
 
MATERI Projek Kreatif Kewirausahaan kelas XI SMK.pptx
MATERI Projek Kreatif Kewirausahaan kelas XI SMK.pptxMATERI Projek Kreatif Kewirausahaan kelas XI SMK.pptx
MATERI Projek Kreatif Kewirausahaan kelas XI SMK.pptx
randikaakbar11
 
Power point materi IPA pada materi unsur
Power point materi IPA pada materi unsurPower point materi IPA pada materi unsur
Power point materi IPA pada materi unsur
DoddiKELAS7A
 
Materi Bid PPM Bappeda Sos Pemutakhiran IDM 2024 di kec Plumbon.pptx
Materi Bid PPM Bappeda Sos Pemutakhiran  IDM 2024 di kec Plumbon.pptxMateri Bid PPM Bappeda Sos Pemutakhiran  IDM 2024 di kec Plumbon.pptx
Materi Bid PPM Bappeda Sos Pemutakhiran IDM 2024 di kec Plumbon.pptx
AvivThea
 

Recently uploaded (20)

contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docxcontoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
 
Modul 5 Simetri (simetri lipat, simetri putar)
Modul 5 Simetri (simetri lipat, simetri putar)Modul 5 Simetri (simetri lipat, simetri putar)
Modul 5 Simetri (simetri lipat, simetri putar)
 
PELAKSANAAN + Link2 MATERI Training_ "AUDIT INTERNAL + SISTEM MANAJEMEN MUTU ...
PELAKSANAAN + Link2 MATERI Training_ "AUDIT INTERNAL + SISTEM MANAJEMEN MUTU ...PELAKSANAAN + Link2 MATERI Training_ "AUDIT INTERNAL + SISTEM MANAJEMEN MUTU ...
PELAKSANAAN + Link2 MATERI Training_ "AUDIT INTERNAL + SISTEM MANAJEMEN MUTU ...
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
P5 Gaya Hidup berkelanjutan gaya hidup b
P5 Gaya Hidup berkelanjutan gaya hidup bP5 Gaya Hidup berkelanjutan gaya hidup b
P5 Gaya Hidup berkelanjutan gaya hidup b
 
Informatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptx
Informatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptxInformatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptx
Informatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptx
 
prinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaan
prinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaanprinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaan
prinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaan
 
MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 6.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 6.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 6.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 6.pdf
 
kerajaan-kerajaan hindu-budha di indonesia.ppt
kerajaan-kerajaan hindu-budha di indonesia.pptkerajaan-kerajaan hindu-budha di indonesia.ppt
kerajaan-kerajaan hindu-budha di indonesia.ppt
 
perwalian IKLIM SEKOLAH AMAN Mencegah Intoleransi.pptx
perwalian IKLIM SEKOLAH AMAN Mencegah Intoleransi.pptxperwalian IKLIM SEKOLAH AMAN Mencegah Intoleransi.pptx
perwalian IKLIM SEKOLAH AMAN Mencegah Intoleransi.pptx
 
MATERI Projek Kreatif Kewirausahaan kelas XI SMK.pptx
MATERI Projek Kreatif Kewirausahaan kelas XI SMK.pptxMATERI Projek Kreatif Kewirausahaan kelas XI SMK.pptx
MATERI Projek Kreatif Kewirausahaan kelas XI SMK.pptx
 
Power point materi IPA pada materi unsur
Power point materi IPA pada materi unsurPower point materi IPA pada materi unsur
Power point materi IPA pada materi unsur
 
Materi Bid PPM Bappeda Sos Pemutakhiran IDM 2024 di kec Plumbon.pptx
Materi Bid PPM Bappeda Sos Pemutakhiran  IDM 2024 di kec Plumbon.pptxMateri Bid PPM Bappeda Sos Pemutakhiran  IDM 2024 di kec Plumbon.pptx
Materi Bid PPM Bappeda Sos Pemutakhiran IDM 2024 di kec Plumbon.pptx
 
Materi E-modul Ekosistem kelas X SMA.docx
Materi E-modul Ekosistem kelas X SMA.docxMateri E-modul Ekosistem kelas X SMA.docx
Materi E-modul Ekosistem kelas X SMA.docx
 
Aksi Nyata PMM - Merancang Pembelajaran berdasarkan Perkembangan Peserta Didi...
Aksi Nyata PMM - Merancang Pembelajaran berdasarkan Perkembangan Peserta Didi...Aksi Nyata PMM - Merancang Pembelajaran berdasarkan Perkembangan Peserta Didi...
Aksi Nyata PMM - Merancang Pembelajaran berdasarkan Perkembangan Peserta Didi...
 
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Modul Ajar Matematika Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Matematika Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
M5 Latihan Program Prolog Aritmatika.pptx
M5 Latihan Program Prolog Aritmatika.pptxM5 Latihan Program Prolog Aritmatika.pptx
M5 Latihan Program Prolog Aritmatika.pptx
 

BEBAS DARI NARKOBA DAN HIV.pptx

  • 1. BEBAS DARI NARKOBA DAN HIV/AIDS KELOMPOK: AYU KUS WULANDARI SHERLY FRANSISKA SHERLYTA OKTALIA PUTRI
  • 2. A. NARKOBA Narkoba/narkotika adalah bahan/zat yang dapat memengaruhi kondisi kejiwaan/psikologi seseorang (pikiran, perasaan dan perilaku) serta dapat menimbulkan ketergantungan secara fisik dan psikologi. Narkotika terdiri atas tiga golongan, yaitu:  Golongan I Narkotika yang hanya dapat digunakan untuk tujuan pengembangan ilmu pengetahuan dan tidak digunakan dalam terapi, serta mempunyai potensi sangat tinggi mengakibatkan ketergantungan. Contoh: Heroin, Kokain, Ganja.  Golongan II Narkotika yang berkhasiat pengobatan, digunakan sebagai pilihan terakhir dan dapat digunakan dalam terapi dan/atau untuk tujuan pengembangan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi tinggi mengakibatkan ketergantungan. Contoh: Morfin dan Petidin
  • 3.  Golongan III Narkotika yang berkhasiat pengobatan dan banyak digunakan dalam terapi dan/atau tujuan pengembangan ilmu pengetahuan serat mempunyai potensi ringan mengakibatkan ketergantungan. Contoh: Codein
  • 4.  Golongan III Psikotropika yang berkhasiat pengobatan dan banyak digunakan dalam terapi dan/atau untuk tujuan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi sedang mengakibatkan sindrom ketergantungan. Contoh: Phenobarbital  Golongan IV Psikotropika yang berkhasiat pengobatan dan sangat luas digunakan dalam terapi dan/atau untuk tujuan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi ringan mengakibatkan sindrom ketergantungan. Contoh: Diazepam, Nitrazepam (BK, DUM)
  • 5. Zat Adiktif Lainnya Zat adiktif lainnya adalah bahan/zat yang berpengaruh psikoaktif di luar Narkotika dan Psikotropika, meliputi:  Minuman alkohol, ada tiga golongan minuman beralkohol, yaitu:  Golongan A dengan kadar etanol 1-5 % (bir)  Golongan B dengan kadar etanol 5-20 % (berbagai minuman anggur), dan  Golongan C dengan kader etanol 20-45 % (Whisky, Vodca, Manson House, Johny Walker).
  • 6.  Inhalasi (gas yang ditiup) dan solven (zat pelarut), contoh beberapa barang yang sering disalahgunakan adalah lem, tiner, penghapus cat kuku, dan bensin.  Tembakau, contohnya rokok.
  • 7. Dampak Penyalahgunaan Narkoba Akibat dari penyalahgunaan yang dilakukan terlalu sering akan menyebakan ketergantungan. Ketergantungan adalah keadaan dimana telah terjadi ketergantungan fisik dan psikis, sehingga tubuh memerlukan jumlah NAPZA yang makin bertambah
  • 8. Dampak NAPZA pada tubuh manusia  Otak dan susunan saraf pusat yang berakibat pada gangguan daya ingat, gangguan perhatian/konsentrasi, gangguan bertindak rasional, gangguan persepsi sehingga menimbulkan halusinasi gangguan motivasi sehingga malas sekolah atau bekerja, dan gangguan pengendalian diri sehingga sulit membedakan baik/buruk.  Saluran napas akan terjadi radang paru dan pembengkakan paru  Jantung, terjadi peradangan otot jantung, penyempitan pembuluh darah jantung  Hati, terjadi Hepatitis B dan C yang menular melalui jarum suntik, hubungan seksual.  Penyakit Menular Seksual (PMS) dan HIV/AIDS. Penyakit Menular Seksual yang terjadi adalah kencing nanah (Gonorrhoe), raja singa (Syphilis), dan lain-lain.  Komplikasi pada kehamilan meliput: ibu mengalami anemia, infeksi vagina, Hepatitis, dan AIDS. Kandungan mengalami abortus, keracunan kehamilan, bayi lahir mati, dan janin mengalami pertumbuhan terhambat, prematur, berat bayi rendah.
  • 9. Penganggulangan Penyalahgunaan Narkoba  Preventif (Pencegahan) Preventif dilakukan untuk membentuk masyarakat yang mempunyai ketahanan dan kekebalan terhadap narkoba. dilakukan dengan berbagai cara, seperti pembinaan dan pengawasaan dalam keluarga, seperti pembinaan dan pengawasan dalam keluarga, penyuluhan oleh pihak yang kompeten baik di sekolah dan masyarakat.  Kuratif (Pengobatan) Kuratif bertujuan untuk penyembuhan para korban, baik secara medis maupun dengan media yang lain. Seperti tempat- tempat penyembuhan dan rehabilitasi pecandu Narkoba, yaitu Pusat Rehabilitasi Narkoba
  • 10.  Rehabilitatif (Rehabilitasi) Rehabilitatif dilakukan agar setelah pengobatan selesai para korban tidak kambuh kembali “ketagihan” Narkoba. Rehabilitasi berusaha memperlakukan secara wajar para korban Narkoba agar dapat kembali ke masyarakat dalam keadaan sehat jasmani dan rohani.  Represif (Penindakan) Represif artinya menindak dan memberantas penyalahgunaan Narkoba melalui jalur hukum, yang dilakukan oleh para penegak hukum atau aparat kemanan yang dibantu oleh masyarakat.
  • 11. B.HIV/AIDS 1. AIDS adalah kumpulan gejala penyakit yang timbul akibat menurunnya kekebalan tubuh. 2. HIV adalah singkatan dari Human Immunodeficiency Virus. Virus ini secara perlahan-lahan mengurangi kekebalan tubuh manusia.
  • 12. INFEKSI VIRUS HIV Infeksi pada kekebalan tubuh terjadi bila virus tersebut masuk ke dalam sel darah putih yang disebut limfosit. Materi genetik virus masuk ke dalam DNA sel yang terinfeksi. Di dalam sel, virus berkembangbiak dan pada akhirnya menghancurkan sel serta melepaskan partikel virus yang baru. Partikel yang baru kemudian memnyebabkan infeksi limfosit yang memiliki suatu reseptor protein yang disebut sebagai cd4 yang terdapat di selaput bagian luar. Sel-sel yang memiliki reseptor cd4 biasanya disebut sebagai cd4+ atau limfosit penolong. Limfosit penolong berfungsi mengaktifkan dan mengatur sel-sel lainnya pada sistem kekebalan, yang semuanya membantu menghancurkan sel-sel ganas dan organisme asing.
  • 13. Penularan HIV/AIDS  Hubungan seksual dengan penderita  Suntikan atau infus darah yang terkontaminasi, seperti yang terjdi pada transfusi darah, pemakaian jarum sersama-sama, atau tidak sengaja tergores oleh jarum yang terkontaminasi virus HIV.  Pemindahan virus dari ibu yang terinfeksi kepada anaknya sebelum atau selama proses kelahiran atau melalui ASI. Kemungkinan terinfeksi oleh HIV meningkat jika kulit atau selaput lender robek atau rusak.  Penularan HIV juga dapat terjadi pada oral seks (hubungan seksual melalui mulut), walaupun lebih jarang.
  • 14. Gejala infeksi HIV/AIDS Gejalanya berupa demam, ruam-ruam, pembengkakan kelenjar getah bening, dan rasa tidak enak badan yang berlangsung selama 3- 14 hari. Sebagian besar gejala akan menghilang, meskipun kelenjar getah bening tetap membesar. Selama beberapa tahun, gejala lainnya tidak muncul. Tetapi sejumlah besar virus segera akan ditemukan di dalam darah dan cairan tubuh lainnya, sehingga penderita dapat menularkan penyakitnya. Dalam waktu beberapa bulan setelah terinfeksi, penderita dapat mengalami gejala-gejala yang ringan secara berulang yang belum benar-benar menunjukkan suatu AIDS. Gejalanya berupa: pembengkakan kelenjar getah bening, penurunan berat badan, demam yang hilang-timbul, perasaan tidak enak badan, lelah, diareberulang, anemia, thrush (infeksi jamur di mulut).
  • 15. Pencegahan HIV/AIDS  Memakai kondom saat melakukan hubungan seksual.  Tidak menkonsumsi narkoba  Pastikan menggunakan jarum suntik yang masih baru dan bukan bekas pakai dari orang lain.  Memastikan transfusi darah dari orang yang tidak terinfeksi virus HIV/AIDS  Hindari berganti-ganti partner untuk melakukan hubungan seksual
  • 16. NARKOBA DAN HIV/AIDS MENURUT PANDANGAN AGAMA BUDDHA Penggunaan dan peredaran obat-obatan terlarang memang sangat berbahaya bagi kelangsungan hidup manusia. Sang Buddha menggolongkan obat-obatan terlarang kedalam bagian makanan atau minuman yang dapat menyebabkan hilangnya kesadaran dan ketagihan. Didalam pancasila buddhis sudah dijelaskan bahwa umat Buddha bertekad untuk menghindari makanan dan minuman yang menyebabkan mabuk dan ketagihan. Sang Buddha menganjurkan siswanya untuk mematuhi limasila, mengingat pelanggaran terhadap satu sila juga akan menyebabkan pelanggaran sila lainnya dan tindakan kekerasan biasanya menyertai tindakan pelanggaran sila, pancasila buddhis yang harus dihindari adalah tidak “membunuh, mencuri, berzia. Berdusta, makan minum yang memabukkan” (D.iii.180-193).
  • 17. Dalam ajaran agama Buddha , istilah narkoba disebutkan dengan beberapa istilah, diantaranya Sura (segala sesuatu yang dapat membuat nekat), Meraya (sesuatu yang membuat mabuk). Pengaruh buruk dari narkoba sangatlah besar, baik bagi diri si pemakai maupun bagi masyarakat luas. Karena itu agama Budhdha melarang manusia untuk menyalahgunakan narkoba, meski hanya sekedar coba-coba pasti akan mengulanginya lagi. Dalam sigalovada sutta sang Buddha mengingatkan akan adanya enam jalan yang dapat menghabiskan harta benda yang pada akhirnya menimbulkan penderitaan berkepanjangan. Keenam jalan tersebut adalah; ketagihan minuman keras, sering berkeliaran di jalan pada waktu yang tidak pantas, gemar berjudi, pergaulan yang tidak baik dan kebiasaan bermalas-malasan (D.iii.180-193).
  • 18. PANDANGAN AGAMA KATOLIK TERHADAP NARKOBA DAN HIV/AIDS Dalam pandangan Agama : narkoba adalah barang yang merusak akal pikiran, ingatan, hati, jiwa, mental dan kesehatan fisik  Dalam ajaran Katolik disebutkan, “Tuhan tidak mengehndaki kematian, tetapi pertobatan hidup, kepada orang-orang yang sedang mengalami drama kecanduan dan menderita kemalangan”. Yeh. 18 : 23).  Dalam terjemahan Inggris, tidak ada ayat dalam Alkitab yang membicarakan secara jelas dan spesifik tentang penggunaan obat-obatan ataupun HIV/AIDS.Akan tetapi, ada beberapa ayat yang menyinggung tentang penyalahgunaan minuman alkohol,seks bebas yang menghasilkan keadaan mental yang terganggu. Mari melihat beberapa ayat untuk memberikan suatu struktur dalam memeriksa topik ini.  Efesus 5 : 18 Dan janganlah kamu mabuk oleh anggur, karena anggur menimbulkan hawa nafsu (kata bahasa Yunani untuk “hawa nafsu” berarti “hidup yang disia-siakan, tidak bermoral; tidak bersusila, berfoya-foya”).  Amsal 23:21a Karena si peminum dan si pelahap menjadi miskin.
  • 19.  1 Korintus 5:11 Tetapi yang kutuliskan kepada kamu ialah, supaya kamu jangan bergaul dengan orang, yang sekalipun menyebut dirinya saudara, adalah orang cabul, lapar uang, penyembah berhala, pemfitnah, pemabuk atau penipu; dengan orang yang demikian janganlah kamu sekali-kali makan bersama- sama.  Dalam terjemahan Inggris, tidak ada ayat dalam Alkitab yang membicarakan secara jelas dan spesifik tentang penggunaan obat-obatan untuk menenangkan atau untuk merangsang halusinasi, tetapi kita akan melihat bahwa kata dalam bahasa Yunani pharmakeia menunjuk kepada hal ini. Akan tetapi, ada beberapa ayat yang menyinggung tentang penyalahgunaan minuman alkohol, yang menghasilkan keadaan mental yang terganggu.  1Korintus5:11 Tetapi yang kutuliskan kepada kamu ialah, supaya kamu jangan bergaul dengan orang, yang sekalipun menyebut dirinya saudara, adalah orang cabul, lapar uang, penyembah berhala, pemfitnah, pemabuk atau penipu; dengan orang yang demikian janganlah kamu sekali-kali makan bersama- sama.