2. Kebutuhan manusia yang terus meningkat membuat
sumber daya yang terdapat di dalam wilayah negaranya
sendiri menjadi tidak mencukupi. Hal ini mendorong
manusia untuk mencari pemenuhan kebutuhannya di
luar wilayah negaranya sendiri. Karena itu, dimulai
adanya pergaulan manusia antar negara, dimana
terbentuk suatu komunitas internasional.
Saling membutuhkan antara bangsa-bangsa di berbagai
lapangan kehidupan yang mengakibatkan timbulnya
hubungan yang tetap dan terus menerus antara
bangsa-bangsa, mengakibatkan pula timbulnya
kepentingan untuk memelihara dan mengatur
hubungan.
3. Karena kebutuhan antara bangsa-bangsa timbal balik
sifatnya, kepentingan memelihara dan mengatur hubungan
yang bermanfaat merupakan suatu kepentingan bersama.
Untuk menertibkan, mengatur dan memelihara hubungan
internasional ini dibutuhkan hukum guna menjamin unsur
kepastian yang diperlukan dalam setiap hubungan, dengan
demikian muncullah peran hukum internasional sebagai
pengatur hubungan internasional.
Sebagai aktor utama di dalam hukum internasional, suatu
negara memiliki konsep kedaulatan. Kedaulatan artinya suatu
negara memiliki kekuasaan tertinggi. Namun, kedaulatan ini
terbatas hanya di dalam wilayah negara tersebut saja.
4. Seiring dengan berkembangnya zaman dan perkembangan kebutuhan
manusia, negara sebagai satu-satunya subjek hukum internasional
dianggap tidak lagi dapat memadai untuk memenuhi kepentingan
manusia. Khususnya masyarakat suatu negara.
Suatu hubungan bilateral yang dibentuk oleh misi diplomatik sudah tidak
lagi dianggap cukup. Masalah-masalah antara lebih dari dua negara
semakin banyak yang muncul. Mengingat pengaturannya tidak lagi dapat
diselesaikan hanya melalui perjanjian-perjanjian bilateral ataupun melalui
jalur diplomatik yang tradisional saja, maka mulailah timbul pemikiran
untuk mendirikan organisasi-organisasi internasional.
Dalam membentuk organisasi internasional, negara-negara melalui
organisasi itu akan berusaha untuk mencapai tujuan yang menjadi
kepentingan bersama dan kepentingan ini menyangkut bidang kehidupan
internasional yang sangat luas. Karena bidang-bidang tersebut
menyangkut kepentingan banyak negara, maka diperlukan peraturan
internasional agar kepentingan masing-masing negara dapat terjamin.
5. Sejak pertengahan abad ke-17 perkembangan organisasi
internasional tidak saja diwujudkan dalam berbagai konferensi
internasional yang kemudian melahirkan persetujuan-
persetujuan, tetapi lebih dari itu telah melembaga dalam
berbagai variasi dari komisi (comission), sarekat (Union), dewan
(council), liga (league), persekutuan (association), perserikatan
bangsa-bangsa (united nations), persemakmuran
(commonwealth), masyarakat (comunity), kerjasama
(cooperation), dan lain-lain.
Proses perkembangan organisasi internasional yang begitu cepat
sekaligus menciptakan norma-norma hukum yang berkaitan
dengan organisasi itu, yang kemudian membentuk suatu
perjanjian yang disebut instrumen dasar atau instrumen pokok
(constituent instrument), atau yang biasa disebut Anggaran
Dasar.
6. Agar suatu organisasi internasional memiliki status publik,
organisasi ini haruslah dibentuk dengan suatu persetujuan
internasional, mempunyai badan-badan dan karena mempunyai
persetujuan internasional maka pembentukan itu di bawah hukum
internasional.
Selain organisasi internasional, dikenal juga organisasi internasional
privat. organisasi internasional privat beranggotakan bukan negara,
melainkan badan-badan atau lembaga-lembaga swasta di berbagai
negara. Karena itu, organisasi internasional privat juga dikenal
sebagai organisasi non pemerintahan (non-govermental
organization) atau lazim disebut NGO. Organisasi ini dicakup oleh
hukum privat dan bukan hukum publik dan karena hukum privat
merupakan hukum nasional suatu negara, maka organisasi
internasional privat dicakup oleh hukum nasional, bukan hukum
internasional. Dengan demikian, yang dimaksud dengan organisasi
internasional hanyalah organisasi internasional publik, bukan
organisasi internasional privat.
7. Awal proses dari pembentukan organisasi internasional berawal dari abad ke-
19. Inovasi yang terkait dengan kebangkitan industrialisasi, komunikasi dan
metode transportasi mendorong pembentukan badan-badan bertujuan khusus
yang dulunya disebut serikat internasional publik.
Serikat tersebut dirancang untuk memfasilitasi kerjasama pemerintah dalam
menangani masalah ekonomi dan sosial. Serikat yang paling terkenal
diantaranya Telegraphic Union (1985) dan Universal Postal Union (1874). Kedua
organisasi tersebut adalah organisasi yang bertahan menjadi badan khusus dari
Perserikatan Bangsa-Bangsa.
Dalam bidang politik, upaya untuk melembagakan kekuatan besar Eropa
dilakukan di Kongres Wina pada tahun 1815. Pada saat itu pemerintahan Eropa
menggagaskan bahwa keluarga negara-negara Eropa merupakan entitas yang
terorganisir. Akhirnya, konsep ini diperluas oleh Konferensi Den Haag pada
tahun 1899 dan 1907. Pada Konferensi Den Haag, negara-negara kecil ekstra-
Eropa juga diizinkan untuk ikut dalam berpartisipasi musyawarah politik.
Menjelang akhir abad ke-19, Pan AMerican Union dan konfederasi antara
Amerika mulai dibentuk konferensi-konferensi ini memperkuat Doktrin Monroe
dan pernyataan Simon Bolivar dengan memberikan gagasan bahwa negara
bagian belahan barat merupakan sub kelompok berbeda dalam sistem multi-
negara bagian yang lebih besar. Pada awal abad ke-19 ini memberikan
sebagian besar dasar-dasar bagi perkembangan organisasi internasional sejak
perang dunia I.luci
8. Perbedaan-perbedaan yang muncul antara badan-badan politik dan nonpolitik,
antara negara besar dan negara-negara kecil, antara organisasi regional dan
non regional selama periode tersebut sangat signifikan dalam perjalanan
organisasi internasional selanjutnya. Pada periode ini, pola dasar struktur dan
prosedur organisasi dikembangkan. Pada periode ini juga perluasan konsepsi
organisasi internasional untuk memasukan entitas lain di luar sistem negara
Eropa telah dimulai.
Pada periode ini pembangunan lembaga internasional memiliki tujuan ganda
yaitu mempromosikan tanggapan terkoordinasi oleh negara-negara terhadap
masalah hubungan perdamaian di era saling ketergantungan ekonomi, sosial
dan teknis. Selain itu lembaga pengakuan kebutuhan untuk memoderasi
konflik di bidang politik dan militer menjadi sangat operatif pada periode ini.
Pembentukan Liga Bangsa-Bangsa dan Organisasi Perburuhan Internasional
pada akhir Perang Dunia I merupakan upaya pertama untuk menggabungkan
organisasi-organisasi ke dalam satu organisasi umum. Liga Bangsa-Bangsa
adalah organisasi internasional umum yang pertama.
Liga Bangsa-Bangsa pada saat itu menyatukan benang-benang dewan
kekuatan besar, konferensi umum negarawan dan biro internasional. Liga
Bangsa-Bangsa adalah organisasi multiguna yang dulunya berfokus pada
tujuan politik dan keamanan perang serta perdamaian dunia.
9. Setelah Perang Dunia II, Liga Bangsa-Bangsa digantikan oleh Perserikatan
Bangsa-Bangsa. Perserikatan Bangsa-Bangsa menjadi organisasi umum yang
memperoleh warisan dan pelajaran dari pengalaman baik maupun buruk yang
dialami oleh Liga Bangsa-Bangsa. Perserikatan Bangsa-Bangsa menjadi
komponen sentral dari sistem yang bervariasi dan terdesentralisasi dari
lembaga internasional.
Rancangan organisasi yang dirumuskan dalam Piagam Perserikatan Bangsa-
Bangsa menyerukan koordinasi badan-badan khusus oleh lembaga pusat,
terutama badan Dewan Ekonomi dan Sosial serta pemanfaatan dan
pengendalian badan-badan regional yang sebagian besar melalui Keamanan
Dewan.
Sistem organisasi pada era pasca Perang Dunia I telah melibatkan badan-badan
khusus yang baru dibentuk dan dikoordinasikan oleh Perserikatan Bangsa-
Bangsa (PBB). Pada saat itu sistem pasca-1945 telah melibatkan perkembangan
berbagai macam organisasi daerah yang sebagian besar berfungsi secara
mandiri tanpa ikatan dengan organisasi pusat.
Oleh karena itu, istilah SIstem Perserikatan Bangsa-Bangsa dapat digunakan
dengan tepat untuk merujuk pada Perserikatan Bangsa-Bangsa dan badan-
badan khusus. Namun, istilah Perserikatan Bangsa-Bangsa tidak mencakup
sejumlah organisasi regional yang telah berkembang secara mandiri.
10. Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) atau United Nations merupakan
sebuah organisasi internasional yang didirikan pada tanggal 24
Oktober 1945 untuk mendorong kerjasama internasional. PBB
merupakan pengganti Liga Bangsa-Bangsa dan didirikan setelah
Perang dunia II.
Selama Perang dunia II, Presiden Amerika Serikat, Franklin D.
Roosevelt memulai pembicaraan mengenai badan penerus Liga
Bangsa-Bangsa, dan Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa disusun
dalam sebuah konferensi pada April-Juni 1945. Piagam ini
mulai berlaku pada 24 Oktober 1945 dan saat ini PBB telah memiliki
193 negara anggota.
Misi dan pekerjaan PBB diatur oleh piagam PBB atau disebut UN
Charter. Pada abad ke- 2" sekarang ini, PBB menghadapi
permasalahan yang lebih luas dari sebelumnya, yang mana awalnya
hanya mengurusi perihal keamanan dan perdamaian. Mengenai
kemanusiaan seperti: keamanan dan perdamaian, perubahan iklim,
perkembangan yang berkelanjutan, hak asasi manusia, pembatasan
angkatan bersenjata, terorisme, kesehatan, kesetaraan gender,
pemerintahan, produksi makanan dll.