5. Porfirin tidak lain adalah porfin yang atom H nya
di ujung
disubstitusi oleh gugus lain (misal: asetat,
propionat)
Porfirin dibentuk dari suksinil koA dan glisin
terikat pada atom N cincin-cincin pirol
6. Sifat khas porfirin:
pembentukan kompleks dengan ion-ion
logam yang terikat pada atom N cincin-cincin
pirol
Contoh:
heme = porfirin + Fe2+
(porfirin besi/heme)
klorofil = porfirin + Mg2+
(porfirin magnesium/klorofil)
7. Di alam, metaloporfirin terkonjugasi dengan protein
membentuk senyawa-senyawa antara lain:
1. Hemoglobin (Hb)
- merupakan porfirin besi yang terikat pada protein globin
- fungsi: mengangkut O2 di darah
2. Eritrokruorin
- terdapat pada beberapa invertebrata
- fungsi: hampir sama dengan Hb
3. Mioglobin
- pengangkut O2 di jaringan otot
(pigmen pernafasan)
8. 4. Sitokrom
- fungsi: pemindah elektron pada
proses redoks
5. Katalase
- heme + protein
- pemecah 2H2O2 menjadi 2H2O + O2
6. Triptofan pirolase
- mengkatalisa oksidasi triptofan menjadi formil
kinurenin
9. 1. Membentuk senyawa sebagai pengangkutan O2
2. Membentuk senyawa sebagai pengangkutan
elektron
3. Membentuk senyawa sebagai enzim-enzim
tertentu
Perbedaan antara porfirin satu dengan yang lain
adalah jenis senyawa yang mensubstitusinya
10. Ada 2 tahap, yaitu:
1. sintesa porfirin
2. sintesa heme
Keterangan:
- koproporfirin: bila substituennya metil dan propionat
- protoporfirin: bila substituennya metil, vinil dan
propionat
11.
12. Selama proses metabolisme bahan-bahan di atas,
pemakaian heme untuk sintesa sitokrom P 450 meningkat
sehingga konsentrasi heme dalam sel menurun yang
menyebabkan meningkatnya amlev sintetase
Protoporfirin III + Fe2+ heme sintetase heme
ferokelatase (di mitokondria)
Sintesa heme terjadi dalam sebagian besar jaringan
mamalia, kecuali eritrosit dewasa (karena tidak
mengandung mitokondria)
Pengendalian biosintesa heme:
yang pegang peranan adalah amlev sintetase
13. Yang menghambat amlev sintetase:
1. heme
2. apopressor
3. glukosa
4. hematin in vivo
Yang meningkatkan amlev sintetase (karena dimetabolisir di hati
dengan menggunakan hemoprotein spesifik, yaitu: sitokrom P
450 yang dibuat dari heme):
1. insektisida
2. bahan karsinogen
3. obat-obatan (steroid)
4. hormon estrogen
5. besi dalam bentuk chelated
14. Seseorang dgn berat badan 70 kg akan mengkatabolisis
+ 6 gram Hemoglobin setiap harinya.
Globin diuraikan menjadi asam amino.
Besi-heme disimpan dalam depot besi.
Porfirin diuraikan dalam sel-sel retikulo- endotel yg
terdapat dalam;
- hepar
- limpa
- sumsum tulang
15. Heme diuraikan dalam mikrosom sel retikuloendotel
oleh sistem heme oksigenase.
Sistem ini terletak sangat dekat dengan sistem transpor
elektron.
Oksigen ditambahkan pada jembatan a-metenil antara
pirol I dan II.
Produk yg terbentuk adalah biliverdin IX-a.
Biliverdin IX-a akan direduksi jadi bilirubin.
18. Pembentukan bilirubin pada dewasa + 250-350
mg/hari.
Terutama berasal dari:
1. Hemoglobin;
Satu gram Hb menghasilkan + 35 mg bilirubin.
2. Proses eritropoiesis yg tidak efektif.
3. Protein heme, seperti sitokrom P-450.
19. 1. Bilirubin diambil oleh sel parenkim hepar.
2. Konjugasi bilirubin dalam retikulum endoplasma
halus.
3. Sekresi bilirubin terkonjugasi ke dalam empedu.
19
20. Bilirubin sukar larut dalam plasma, maka senyawa ini
harus berikatan nonkovalen dengan albumin.
Sejumlah obat-obatan bersaing dengan bilirubin utk
dapat terikat pd albumin.
Bilirubin dilepas dari albumin oleh sinusoid hepatosit
oleh sistem pengangkutan yang difasilitasi.
Ambilan bilirubin ini tergantung pada umpan-balik
negatif dari ekskresi bilirubin oleh lintasan berikutnya.
21. Tujuan konjugasi adalah supaya bilirubin berbentuk
polar.
Bilirubin akan dikonjugasi dengan asam glukuronat
oleh enzim;
2 isoform enzim glukuronosiltransferase
Enzim ini dapat diinduksi oleh fenobarbital.
Intermediat bilirubin monoglukuronida menjadi
dominan pada ikterus obstruktif.
22. Sekresi bilirubin diglukuronida ke dalam empedu
melalui transportasi aktif.
Sistem transpor ini juga dapat dipicu oleh obat yang
menginduksi konjugasi bilirubin.
Normalnya, bilirubin diglukuronida saja yg
disekresikan ke dalam empedu.
Bilirubin tak-terkonjugasi dapat ditemukan dalam
empedu pada pasien yang telah menjalani fototerapi.
Selanjutnya, bilirubin diglukuronida akan
diekskresikan ke duodenum.
23. Dalam lumen ileum terminalis, glukuronida akan
dilepas oleh enzim bakteri b-glukuronidase.
Pigmen tsb selanjutnya direduksi oleh flora feses
menjadi tetrapirol tak berwarna urobilinogen.
24. Sebagian kecil urobilinogen diabsorpsi kembali oleh
sirkulasi darah untuk dibawa ke hepar.
Dari hepar, urobilinogen disekresikan kembali ke
dalam lumen usus.
Pada pembentukan pigmen berlebihan atau penyakit
hepar, urobilinogen akan diekskresikan juga ke dalam
urine.
25. Sebagian besar urobilinogen tidak berwarna, tetapi
akan teroksidasi menjadi urobilin yg berwarna.
Warna feses berubah menjadi lebih gelap bila terpajan
oleh udara, karena oksidasi sisa urobilinogen menjadi
urobilin.
26. Peninggian kadar bilirubin darah yang melampaui 1
mg/dl.
Jika kadar mencapai lebih dari 2 mg/dl, maka bilirubin
berdifusi ke dalam jaringan.
Bilirubin dalam jaringan tsb akan berubah warna
menjadi kuning, disebut ikterus (jaundice).
29. Nukleotida purin dan pirimidin
merupakan senyawa kecil mengandung
nitrogen yang berperan sangat penting
pada peranan biologi
Basa purin dan pirimidin terdapat pada
nukleotida DNA atauRNA dan pada
koenzim yang penting pada
metabolisme
30. Non-esensial
Mammalia dikatakan PROTOTROPHIC
untuk basa purin dan pirimidin karena
dapat mensintesa basa purin dan pirimidin
dan nukleotidanya, tidak tergantung dari
sumber luar dan absorbsi bahan-bahan
nukleotida
sintesa de novo (senyawa amfibolik)
31. Pemindahan fosfat ATP dan nuleosida trifosfat lain
yang mengerakan reaksi endergenik
Merupakan komponen pembentukan koenzim :
NAD+, FAD, CoA
Sebagai intermediat berenergi tinggi
- UDP-glukosa----glikogen
- CDP-asilgliserol---fosfogliserin
Fungsi regulasi.
- cAMP melaksanakan fungsi messenger kedua
- ADP mengatur kecepatan alosterik
Sebagai prekusor monomer asam nukleat RNA dan
DNA
Kemotrafi kanker
34. N U K L E O S I D A
* BASA PURIN / PIRIMIDIN
* GULA PENTOSA
(RIBOSA / DEOKSI RIBOSA)
IKATAN β-N-GLIKO-
SIDA pada N9 / N1
ADENOSIN = ADENIN + D-RIBOSA, dg ikataan pada N9
GUANOSIN = GUANIN + D-RIBOSA, dg ikataan pada N9
SITIDIN = SITOSIN + D-RIBOSA, dg ikataan pada N1
URIDIN = URASIL + D-RIBOSA, dg ikataan pada N1
+
36. N N 9
CH2
O
HO – P – O – P– O – P
O O O
0 O O
HO OH
N
N
NH2
Adenosin 5’-monofosfat ( AMP )
Adenosin 5’-difosfat ( ADP )
Adenosin 5’-trifosfat ( ATP )
ADENOSIN
RIBOSA
1’
O
37. POLINUKLEOTIDA = ASAM NUKLEAT
☻ MERUPAKAN GABUNGAN / RANGKAIAN dari BANYAK
NUKLEOTIDA, YANG SATU SAMA LAIN DIHUBUNGKAN DENGAN
IKATAN DIESTER FOSFAT POLIMER NUKLEOTIDA
☻ ASAM ORGANIK YANG ADA DIDALAM INTI SEL / NUKLEUS ,
BERGABUNG DENGAN PROTEIN NUKLEOPROETEIN.
☻ MACAMNYA : -. DNA = ASAM DEOKSI RIBO NUKLEAT
-. RNA = ASAM RIBO NUKLEAT
-. C1 DARI GUGUS GULA BERIKATAN DENGAN N9 / N1
DARI BASA PURIN atau PIRIMIDIN
-. IKATAN NUKLEOTIDA SATU SAMA LAIN BERHU –
BUNGAN melalui IKATAN DIESTER FOSFAT ANTA-
RA C3 DARI GUGUS GULA PERTAMA dengan C5 dari
GUGUS GULA BERIKUTNYA.
38. METABOLISME
NUKLEOTIDA PURIN dan PIRIMIDIN
* KONSUMSI NUKLEOTIDA KEBANYAKAN BERUPA
NUKLEOPROTEIN.
* MANUSIA MAMPU MENSINTESIS NUKLEOTIDA SECA
RA DE NOVO DARI SENYAWA AMFIBOLIK.
PENCERNAAN NUKLEOTIDA PURIN dan PIRIMIDIN :
■ NUKLEOTIDA PURIN dan PIRIMIDIN DIPECAH
OLEH ENZIM-ENZIM DALAM Tr. DIGESTIVUS.
■ HASILAKHIRNYA :
-. ASAM URAT
-. CO2, NH3 dan ASAM β- ISOBUTIRAT
39. NUKLEOPROTEIN dari MAKANAN
POLINUKLEOTIDA = ASAM NUKLEAT + PROTEIN
( MONO ) NUKLEOTIDA
NUKLEOSIDA + FOSFAT
PURIN dan PIRIMIDIN + PENTOSA
( RIBOSA / DEOKSIRIBOSA )
ASAM URAT CO2 + NH3 + ASAM-β-ISOBUTIRAT
ENZIM PROTYEOLITIK &
DNAase & RNAase
POLINUKLEOTIDASE
NUKLEOTIDASE & FOSFATASE
NUKLEOSIDASE
40. BIOSINTESIS PURIN
SUMBER ATOM-ATOM
PURIN :
C
C C
C C
N
N
C
N
CO2 PERNAPASAN
GLISIN
N5N10METE-
NIL TETRA-
HIDRO FOLAT
Amida dari GLUTAMIN
ASPARTAT
N10-FORMIL-
TETRA-HIDRO-
FOLAT
REAKSI SINTESIS PURIN :
1. PEMBENTUKAN FOSFORIBOSIL PIRO FOSFAT = PRPP
ATP AMP
RIBOSA-5-P 5-FOSFORIBOSIL-1-PIRO FOSFAT
( PRPP )
PRPP - SINTASE
PRPP JUGA PRAZAT UNTUK PIRIMIDIN, NAD dan NADP
2. PEMBENTUKAN 5-FOSFO- β –RIBOSILAMIN :
6
7
1 5 8
2 4 9
3
41. PRPP 5-FOSFO- β -RIBOSILAMIN
GLUTAMIN GLUTAMAT
H20 PPi
PRPP-GLUTAMIN AMIDO TRANSFERASE
ATP AMP
3. 5-FOSFO- β -RIBOSILAMIN + GLISIN GLISIN AMIDA
RIBOSIL-5-FOSFAT ( GAR )
GAR-SINTASE
4. GLISIN AMIDA RIBO-
SIL-5-FOSFAT (GAR)
FORMIL GLISIN AMI-
DA RIBOSIL FOSFAT (
FGAR )
Metenil-tetra
hidro folat Tetra hidro folat
GAR FORMIL TRANS-
FERASE
5. FORMIL GLISIN AMIDA
RIBOSIL FOSFAT (FGAR)
FORMIL GLISIN AMI
DIN RIBOSIL FOSFAT
GLUTAMIN
GLUTAMAT
ATP ADP
6. FORMIL GLISIN AMIDIN
RIBOSIL FOSFAT
AMINO IMIDAZOL
RI-BOSIL-5-FOSFAT
ATP ADP
H2O
43. I M P ADENILO SUKSINAT
( AMPS )
A M P
(ADENOSIN
MONO
PHOSPHAT )
AMPS-SINTASE
ADENILO SUKSINASE
NAD+
NADH +
H+
H2O
IMP-DEHIDROGENASE
XANTOSIN MONO FOSFAT
( X M P )
GUANOSIN MONO
PHOSPHAT ( G M P )
GLUTAMIN
GLUTAMAT
ATP
SENYAWA / OBAT YANG DAPAT MENGHAMBAT SINTESIS
PURIN : . ANTI FOLAT REAKSI 4 ( TETRA HIDRO FOLAT )
. AZASERIN REAKSI 5
. DIAZANORLEUSIN REAKSI 2
. 6-MERKAPTOPURIN REAKSI 13 & 14
. ASAM MIKOFENOLAT REAKSI 14
44.
45. KATABOLISME PURIN
HASILAKHIR KATABOLISME PURIN ADALAH ASAM URAT.
± 99 % ASAM URAT MERUPAKAN HASIL PEMECAHAN OLEH
ENZIM NUKLEOSIDA PURIN FOSFORILASE .
REAKSINYA :
ADENOSIN GUANOSIN
INOSIN GUANIN
HIPOXANTIN XANTIN
ASAM URAT
ADENOSIN
DEAMINASE
PURIN -
NUKLEOSIDA -
FOSFORILASE
PURIN NUKLEOSIDA
OKSIDASE
GUANASE
XANTIN OKSIDASE
XANTIN -
OKSIDASE
46. BIOSINTESIS PIRIMIDIN :
PADA BIOSINTESIS PURIN dan PIRIMIDIN TERDAPAT BEBERAPA
PRECURSOR YANG SAMA, YAITU PRPP, GLUTAMIN,CO2 & ASPARTAT
REAKSINYA :
1. CO2 + GLUTAMIN + ATP KARBAMOIL-P
KARBAMOIL-P SINTASE II
2. KARBAMOIL-P + ASPARTAT KARBAMOIL-ASPARTAT
ASPARTAT TRANSKARBAMOILASE
3. KARBAMOIL-ASPARTAT AS. DEHIDRO OROTAT
( DHOA )
DEHIDRO OROTASE
4. AS. DEHIDRO OROTAT + NAD+ ASAM OROTAT
DEHIDROGENASE
5. ASAM OROTAT + PRPP OROTIDIN MONOFOSFAT
( OMP )
OROTAT FOSFO RIBOSIL TRANSFERASE
6. OROTIDIN MONOFOSFAT URIDIN MONOFOSFAT ( UMP )
CO2
OROTODILAT DEKARBOKSILASE
47. 7. UMP UDP UTP CTP
ATP ADP ATP ADP GLUTAMIN
CTP SINTASE
dUDP dUMP T M P
NADPH + H+
NADP+
H2O Pi Metilen H4folat Folat
TIMIDILAT
SINTASE
REDUKTASE
48.
49. KATABOLISME PIRIMIDIN :
HASILAKHIRNYA adalah CO2, NH3 dan ASAM β- AMINO
BUTIRAT, YANG MUDAH LARUT.
SITOSIN TIMIN
URASIL DIHIDROTIMIN
DIHIDROURASIL β-URIDOISOBUTIRAT
ASAM UREIDOPROPIONAT
CO2 + NH3
β- AMINO BUTIRAT
H2O
ALANIN
H2O
NH3
NADPH + H+
NADP+
50. Gout : Hiperurikemia, NaUrat mengendap dalam
cairan sinovial inflamasi, artritis.
Lesch-Nyhan sindrom: gejala gout, mal-
fungsi syaraf (retardasi mental), pada yg parah
“self-mutilation”. Meninggal sebelum mencapai
usia 20 th.
Kehilangan fungsi gene HGPRT. Aktivitas enzim
< 1%. Sex-linked. Ekskresi urat > 6x. Sintesa purin
de novo +++ (Hiposantin dan guanin urat, PRPP
de novo sintesa (bisa untuk “salvage”.
51. Hasil akhir metabolisme pirimidin larut
dalam air, tidak banyak kelainan yang
disebabkannya.
Ada dua penyakit bawaan
(mempengaruhi sintesa pirimidin)
↑ eksresi asam orotat (orotat aciduria).
Kelainan ini disebabkan karena
kekurangan enzim yang mempunyai dua
fungsi sebagai :
Orotat fosforibosil transferase
OMP dekarboksilase
52. Gejala dan tanda-tanda :
hambatan pertumbuhan (retarded growth)
anemia berat hipokhromik
sumsum tulang megaloblastik
(megaloblastic bone marrow).
Leukopeni juga sering dijumpai.
Kelainan ini bisa diobati dengan uridin dan atau
sitidin. Uridin &/ sitidin ↑ UMP (nukleosida
kinase). UMP akan menghambat CPS II, dengan
demikian mengurangi pembentukan asam
orotat.
53. Kanker, pembelahan sel tak terkontrol
Khemoterapi : menghentikan pembelahan
dan membunuh sel
5-fluoro deoksiuridin monofosfat ( FdUMP )
menghambat timidilat sintase (thydimidylate
synthase) secara irriversibel. Tapi karena FdUMP
bermuatan, senyawa ini tidak bisa masuk ke
dalam sel.
Yang diberikan pada pasien adalah 5-fluoro urasil
( FUra) atau 5-fluorodeoksiuridin (FdUrd). Setelah
FUra dan FdUrd massuk kedalam sel akan diubah
menjadi FdUMP melalui jalur “salvage”.
54.
55. Metotreksat (methotrexate= 4-amino, 10-
methyl folic acid) dan aminopterin ( 4-
amino folic acid) adalah analog
asam folat.
Dapat menghambat
dihidrofolat reduktase.
menghambat sintesa de novo
nukleotida purin dan dTMP.
Kedua senyawa tersebut sangat toksik
dan diberikan dibawah pengawasan yang
ketat.