Panduan Budidaya Ikan Lele, Ikan Nila,Ikan Gurami, dan Ikan Cupang
Perbaikan Teknik Pemeliharaan Larva Pada Produksi Masal Benih Rajungan Portunus pelagicus(BBAP TAKALAR)
1. Perbaikan Teknik Pemeliharaan Larva Pada Produksi Masal Benih
Rajungan Portunus pelagicus*
Saldyansah Effendy, Faidar, Sudirman, Eddy Nurcahyono**
Abstrak
Perekayasaan ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas hasil
produksi masal benih rajungan Portunus pelagicus. Penekanan perekayasaan
meliputi pemilihan dan pemeliharaan induk, peningkatan nutrisi larva,
pengurangan kanibalisme dan perbaikan kualitas lingkungan. Induk yang
digunakan berukuran 200 – 250 g/individu. Wadah pemeliharaan bersubstrat
pasir koral dengan kepadatan induk 1 ekor/m 2. Pakan yang diberikan adalah
cumi-cumi dan ikan rucah dengan prosentase masing-masing 70% dan 30%,
diberikan sebanyak 10 – 15% bobot biomass per hari. Pergantian air dilakukan
sebanyak 100-200% per hari. Induk yang telah bertelur (saline) dipindahkan
pada bak penetasan volume 100 L saat telur telah berwarna coklat kehitaman.
Salinitas pada pemeliharaan induk adalah 32 ppt, kemudian diturunkan hingga
29 - 30 ppt menjelang penetasan. Larva yang telah menetas dipelihara pada bak
3 m3 dengan padat tebar larva berkisar 50 - 60 ind/L. Stadia zoea (Z) hingga
megalopa diberi Chlorella sp, pakan buatan, serta rotifer Brachionous sp dan
artemia yang diperkaya dengan HUFA. Pakan buatan diberikan 3 kali per hari,
sebanyak 0,3; 0,35; 0,40 dan 0,5 ppm masing-masing untuk Z-1, Z-2, Z-3, dan Z-
4. Kepadatan Chlorella sp adalah 4 – 5 x 104 sel/mL, sedangkan rotifer : 10 – 15
ind/mL. Artemia mulai diberikan pada perpindahan fase Z-2 dan Z-3 dengan
kepadatan 1 – 3 ind/mL dan meningkat menjadi 3 – 5 ind/mL pada megalopa.
Kanibalisme dikurangi dengan memasang pelindung (shelter) pada kolom air dan
dasar wadah, dilakukan mulai stadia Z-3. Pergantian air per hari dilakukan mulai
Z1 sebanyak 30%, kemudian meningkat pada stadia berikutnya hingga
mencapai 100% pada crablet. Penggunaan probiotik sebanyak 5 – 10 ppm
dilakukan mulai Z1 hingga stadia crablet. Pakan pada crablet adalah ebi atau
rebon sebanyak 3 – 5% biomass perhari. Kanibalisme pada crab dihindari
dengan memberikan shelter yang digantung pada kolom air dan dasar wadah.
Sintasan hingga crablet-5 dapat mencapai 5,50% dengan tingkat ketahanan
larva mencapai 92%.
Kata kunci : teknik pemeliharaan, kualitas, kuantitas, larva rajungan
________________________________________________________________
*) Makalah disampaikan pada Pertemuan Teknis Lintas UPT Pusat Budidaya Air
Payau dan Laut tanggal 19 – 21 Juli 2005 di Imperial Aryaduta Makassar
**) BBAP Takalar