Ringkasan dokumen tersebut adalah:
(1) Dokumen tersebut membahas pentingnya melibatkan tokoh budaya dan masyarakat lokal dalam upaya konservasi kota hutan IKN;
(2) Dokumen tersebut menyoroti perlunya mengintegrasikan hutan dan budaya masyarakat lokal dalam konsep kota hutan IKN melalui pembentukan hutan dan kampung adat;
(3) Dokumen tersebut juga menekankan perlunya men
Pelibatan tokoh budaya dan masyarakat lokaldalam upaya konservasi kota hutan IKN
1. Pelibatan Tokoh Budaya dan
Masyarakat Lokal dalam Upaya
Konservasi Kota Hutan IKN
Yunita T. Winarto
Komisi Kebudayaan, Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia
Diskusi:
Kebudayaan dan Konservasi dalam Konsep Hutan Kota IKN
OIKN – AIPI – CIFOR, 24 Mei 2023
2. Definisi “Kota Hutan” oleh OIKN
Didominasi oleh lanskap
berstruktur hutan yang
memiliki fungsi jasa ekosistem
untuk menciptakan kehidupan
berdampingan dengan alam
Tidak secara eksplisit menyebutkan bahwa
“hutan” itu justru merupakan relung
kehidupan dan budaya masyarakat lokal
yang terwujud sebagai hasil dari strategi
adaptasi secara turun-temurun.
Hutan merupakan “lanskap antropogenik”:
Alam dan Budaya secara tidak terpilah.
Antropogenik
Alam & Budaya:
Komunitas Lokal
dengan Pranata
Budaya, Pengetahuan
Lokal & Lembaga Sosial
Hutan Hujan
Tropis
Pasangan
suami istri
masyarakat
adat Suku
Balik, …saat
berada di
kebun … di
kawasan inti
IKN Indonesia
baru bernama
Nusantara di
Kec. Sepaku,
Kab. Penajam
Paser Utara
(ANTARA/Bag
us Purwa),
2022
3. PRINSIP INKLUSIF DAN CERDAS
• Bagaimanakah Prinsip
INKLUSIVITAS & PELIBATAN
MASYARAKAT LOKAL serta Prinsip
CERDAS itu akan dilaksanakan
dalam Lanskap dan Ekosistem
“Kota Hutan”?
Bagaimanakah penciptaan
HUTAN SEBAGAI RELUNG KEHIDUPAN &
BUDAYA MASYARAKAT LOKAL (adat &
pendatang) melalui pembentukan HUTAN &
KAMPUNG ADAT akan dilakukan yang mampu
memulihkan hak azasi dan hak budaya, serta
mencerdaskan kehidupan warga lokal?
Salah satu warga adat di Sepaku Lama sedang
berjalan di sekitar pemakaman leluhur mereka di
Sepaku,
Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur
(CNN Indonesia/ Adhi Wicaksono)
https://www.cnnindonesia.com/nasional/20230314
193219-20-925054/delapan-tuntutan-warga-adat-
balik-yang-menolak-digusur-proyek-ikn
2023
4. DARI EKSKLUSI KE INKLUSI
Beragam Program Pemerintah
mengubah tatanan Relung Hidup &
Budaya Komunitas Lokal melalui
Gelombang Eksklusi
• Secara historis, terdapat TIGA
GELOMBANG EKSKLUSI atas Komunitas
Lokal:
1. Lahan komunal menjadi lahan milik
Negara – Program Transmigrasi
2. Pembentukan HPH, HTI, HGU
Pertambangan
3. Konsesi ke Perkebunan Kelapa Sawit
• (Kusumawardhani 2022 dalam Zakaria 2023)
Mengoreksi Kebijakan Pemerintah di
masa lalu melalui IKN & konsep
“KOTA HUTAN”
IKN mewujudkan GELOMBANG
INKLUSI bagi Komunitas
Lokal/Adat & Pendatang melalui
“KOTA HUTAN”?
KOTA HUTAN menginklusi HUTAN
& KAMPUNG ADAT BARU dengan
konservasi BIO-BUDAYA.
Bagaimana Strategi Relokasi atau
Klaster Budaya mendukung hal
itu?
5. ANTARA FOTO/HAFIDZ MUBARAKAH
https://www.bbc.com/indonesia/indonesia-60739196
14 Maret 2022
Siapakah warga
komunitas lokal yang
hadir dalam Seremoni
itu?
Apakah mereka
mewakili komunitas
lokal yang terinklusi:
(dilibatkan-
disertakan) dalam
tatanan relung
kehidupan IKN
ataukah yang
tereksklusi
(tersingkirkan) dari
relung kehidupan
komunitas dan
tatanan budaya baru
IKN?
Seremoni ritual Kendi Nusantara di titik nol Ibu Kota Negara (IKN)
Nusantara di Kecamatan Sepaku, Penajam Paser Utara, Kalimantan
Timur, Senin (14/3/2022)
6. SINERGITAS OIKN & PENGUATAN
KELEMBAGAAN SOSIAL
Bila ada 2 Deputi yang terpilah:
1. Deputi Bidang Sosial, Budaya, dan
Pemberdayaan Masyarakat
2. Deputi Bidang Lingkungan Hidup &
Sumber Daya Alam
Telah dirumuskan strategi-strategi
Pembangunan Sosial secara inklusif,
partisipatoris, & community development
dengan strategi Spesifik Pembangunan
Sosial, tetapi belum terjelaskan
bagaimanakah struktur organisasi OIKN
mampu secara sinergis dan integral
menangani masalah yang kompleks itu,
Belum terjelaskan:
Penguatan Kelembagaan Sosial seperti
apakah yang akan dibangun di antara
beragam aktor/pihak (OIKN-Pemerintah
Pusat/Daerah-warga lokal-LSM-korporat)
untuk mengoperasionalkan & mencapai
tujuan Strategi Pembangunan Sosial
Dapat belajar dari negara-negara yang
memiliki lembaga pengelolaan sumber
daya hutan & warga lokal, seperti Brazil,
Mexico, Nepal, dan India.
7. MENCEGAH KECEMBURUAN & KONFLIK SOSIAL:
BERAGAM KOLEKTIVA SOSIAL & KELOMPOK ETNIS
Lokasi pembangunan IKN di sebagian wilayah
Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kabupaten
Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur dengan
beragam kolektiva sosial & kelompok etnik.
❑Perlu kajian dan pemetaan secara
cermat dan saksama tentang
kompleksitas & prosesnya:
• Kolektiva sosial dan kelompok etnik apa
sajakah yang eksis & akan dilibatkan
dalam program inklusi?
• Bagaimanakah proses inklusi yang
dibangun?
• Bagaimanakah struktur sosial dan
kepemimpinan yang berlaku?
• Bagaimanakah hak kepemilikan yang
eksis (secara de facto & de jure) &
reforma agraria serta ketentuan hukum
(mis.: Perhutanan Sosial) yang dapat
diterapkan?
• Bagaimanakah relasi sosial yang sudah,
belum, dan akan dibangun di antara
kolektiva sosial yang beragam itu?
Wilayah Suku bangsa/Kelompok etnik
11 desa di KIPP
dari 53 desa di wilayah
IKN, asal dari 4
Kelurahan di Kecamatan
Sepaku, Kab. Penajam
Paser Utara:
1. Mentawir,
2. Meridan,
3. Pamaluan, dan
4. Sepaku.
!. Etnik Balik (keturunan
Sentuwon, pembuka
permukiman).
2. Etnik Balik dari daerah
lain.
3. Etnik Dayak Paser
4. Etnik Dayak Kutai.
5. Etnik Jawa (dll.)
(Zakaria, 2023)
8. KOMPAS/BAHANA PATRIA GUPTA, 2022
TERIMA KASIH
People are at
the Center &
No one left
Behind
AIPI statement,
Science 20, 2022