Pengaruh konsentrasi inisiator dan komposisi styrene dan maleic anhydride terhadap berat molekul pada sintesis kopolimer poly(styrene maleic anhydride)
Pengaruh konsentrasi inisiator dan komposisi styrene dan maleic anhydride terhadap berat molekul pada sintesis kopolimer poly(styrene maleic anhydride)
Similar to Pengaruh konsentrasi inisiator dan komposisi styrene dan maleic anhydride terhadap berat molekul pada sintesis kopolimer poly(styrene maleic anhydride)
Similar to Pengaruh konsentrasi inisiator dan komposisi styrene dan maleic anhydride terhadap berat molekul pada sintesis kopolimer poly(styrene maleic anhydride) (20)
Pengaruh konsentrasi inisiator dan komposisi styrene dan maleic anhydride terhadap berat molekul pada sintesis kopolimer poly(styrene maleic anhydride)
1.
2. Jurnal Kimia dan Kemasan memuat hasil penelitian dan telaah ilmiah bidang kimia dan kemasan
yang belum pernah dipublikasikan. Jurnal Kimia dan Kemasan terbit dua nomor dalam setahun
(April dan Oktober)
Penanggungjawab Kepala Balai Besar Kimia dan Kemasan
Officially incharge Head of Center for Chemical and Packaging
Ketua Dewan Redaksi
Chief Editor
DR. Rahyani Ermawati (Biokimia/Biochemistry)
Balai Besar Kimia dan Kemasan, Jl. Balai Kimia No.1. Pekayon Kalisari, Pasar Rebo.
Jakarta Timur 13069. Kotak Pos. 6916 JATPK.
Dewan Redaksi
Editorial board
Ir. Emmy Ratnawati (Kimia lingkungan/Environmental chemistry)
Balai Besar Kimia dan Kemasan, Jl. Balai Kimia No.1. Pekayon Kalisari, Pasar Rebo.
Jakarta Timur 13069. Kotak Pos. 6916 JATPK.
DR. Dwinna Rahmi (Kimia/Chemistry)
Balai Besar Kimia dan Kemasan, Jl. Balai Kimia No.1. Pekayon Kalisari, Pasar Rebo.
Jakarta Timur 13069. Kotak Pos. 6916 JATPK
Dra. Yemirta, M.Si (Kimia/Chemistry)
Balai Besar Kimia dan Kemasan, Jl. Balai Kimia No.1. Pekayon Kalisari, Pasar Rebo.
Jakarta Timur 13069. Kotak Pos. 6916 JATPK.
Retno Yunilawati, SSi, MSi (Kimia/Chemistry)
Balai Besar Kimia dan Kemasan, Jl. Balai Kimia No.1. Pekayon Kalisari, Pasar Rebo.
Jakarta Timur 13069. Kotak Pos. 6916 JATPK.
Arie Listyarini, SSi, MSi (Polimer/Polymer)
Balai Besar Kimia dan Kemasan, Jl. Balai Kimia No.1. Pekayon Kalisari, Pasar Rebo.
Jakarta Timur 13069. Kotak Pos. 6916 JATPK.
Mitra Bestari
Peer Reviewer
Prof. DR. Slamet, MT (Kimia/Chemistry)
Departemen Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Indonesia, Kampus UI Depok
16424. email : slamet@che.ui.ac.id (h-index : 3 scopus)
Drs. Sudirman, MSc, APU (Kimia/Chemistry)
Gedung 71-Batan, Kawasan Puspiptek, Serpong .
email : sudirman@batan.go.id (h-index : 1 scopus)
DR. Etik Mardliyati (Biokimia/Biochemistry)
BPPT Gd II Lt 16, Jl MH Thamrin 8 Jakarta. email : etik.mardliyati@bppt.go.id
DR. Rike Yudianti (Polimer/Polymer)
Pusat Penelitian Fisika LIPI, Jalan Cisitu No.21/154D Bandung.
email : rikeyudianti@yahoo.com (h-index : 4)
DR. Mochamad Chalid, S.Si, M. Sc,Eng (Polimer/Polymer)
Departemen Teknik Metalurgi dan Material, Fakultas Teknik, Universitas Indonesia,
Kampus UI Depok
email : mchalid@yahoo.com (h-index : 3)
Redaksi Pelaksana Silvie Ardhanie Aviandharie, ST, MT
Agustina Arianita Cahyaningtyas, ST
Bumiarto Nugroho Jati, ST.MT
Novi Nur Aidha, ST
Anna Fitrina, ST
Alamat (Address)
Balai Besar Kimia dan Kemasan
Badan Pengkajian Kebijakan Iklim dan Mutu Industri, Kementerian Perindustrian
Jl. Balai Kimia No. 1, Pekayon, Pasar Rebo, Jakarta Timur
Telepon : (021) 8717438, Fax : (021) 8714928,
Email : Jurnal.JKK@gmail.com
Isi Jurnal Kimia dan Kemasan dapat dikutip dengan menyebutkan sumbernya
(Citation is permitted with acknowledgement of the source)
3. Peningkatan Aktivitas Anti Aging Pada Krim Nanopartikel Dengan Penambahan
Bahan Aktif Alam .........................................................................
Dwinna Rahmi, Emmy Ratnawati, Retno Yunilawati, dan Novi Nur Aidha
215 224
Degradasi Zat Warna Pada Limbah Cair Industri Tekstil Dengan Metode
Fotokatalitik Menggunakan Nanokomposit TiO2
Siti Naimah, Silvie Ardhanie A., Bumiarto Nugroho Jati, Novi Nur Aidha, dan Agustina
Arianita C
225 236
Analisis Penambahan Fe Terhadap Sifat Listrik Dan Magnet Komposit MWCNT-Fe ..
P. Purwanto dan Salim Mustofa
237 244
Pembuatan Bioetanol Dari Lignoselulosa Tandan Kosong Kelapa Sawit
Menggunakan Perlakuan Awal Iradiasi Berkas Elektron Dan NaOH ..........................
Darsono dan Made Sumarti
245 252
Pengaruh Konsentrasi Inisiator Dan Komposisi Styrene Dan Maleic Anhydride
Terhadap Berat Molekul Pada Sintesis Kopolimer Poly (Styrene-Maleic Anhydride)..
Bambang Afrinaldi dan Jayatin
253 258
Sifat Mekanik Membran Berbasis Paduan Kitosan Suksinat - Kitosan Terinsersi
L.O.A.N Ramadhan, S. H. Sabarwati, Amiruddin, Harniati, dan Susanti
259 264
Sintesis Poli N-Isopropilakrilamida (PNIPA)/Polityrosin (PTYR) Interpenetrating
Polymer Networks (IPNs) Bertanda Iodium-
Indra Saptiama, Herlina, Endang Sarmini, Karyadi, Abidin, Triani Widyaningrum, dan
Rohadi Awaludin
265 270
Pengaruh Ekstrak Bawang Putih Terenkapsulasi Terhadap Karakteristik Kemasan
Antimikroba .............................................................................................
E.S. Iriani, S.M. Widayanti, Miskiyah, dan Juniawati
271 280
Indeks Kata Kunci 281
282
4. Jurnal Kimia dan Kemasan Volume 36 Nomor 2 Oktober 2014 ini terbit dengan delapan Karya Tulis
Ilmiah hasil penelitian yang merupakan terbitan kedua di Tahun 2014. Materi untuk terbitan kali ini
memuat artikel penelitian di bidang kimia dan kemasan. Di bidang kimia terdapat tujuh artikel, dua
artikel membahas teknologi nano di bidang pembuatan krim yang mempunyai sifat anti aging dan di
bidang pengolahan limbah, yaitu artikel pertama membahas tentang Peningkatan Aktivitas Anti Aging
Pada Krim Nanopartikel Dengan Penambahan Bahan Aktif Alam, artikel kedua membahas tentang
Degradasi Zat Warna Pada Limbah Cair Industri Tekstil Dengan Metode Fotokatalitik Menggunakan
Nanokomposit TiO2 Zeolit. Masih mengenai komposit, artikel ketiga bidang kimia membahas
tentang Analisis Penambahan Fe Terhadap Sifat Listrik dan Magnet Komposit MWCNT - Fe serta
artikel keempat bidang kimia membahas tentang Pembuatan Bioetanol Dari Lignoselulosa Tandan
Kosong Kelapa Sawit Menggunakan Perlakuan Awal Iradiasi Berkas Elektron Dan NaoH.
Disamping empat artikel bidang kimia diatas masih ada tiga artikel lagi untuk bidang kimia yang
membahas tentang polimer yaitu artikel kelima membahas tentang Pengaruh Konsentrasi Inisiator
Dan Komposisi Styrene Dan Maleic Anhydride Terhadap Berat Molekul Pada Sintesis Kopolimer Poly
(styrene Maleic Anhydride), artikel keenam membahas tentang Sifat Mekanik Membran Berbasis
Paduan Kitosan Suksinat Kitosan Terinsersi Litium dan artikel ketujuh membahas tentang Sintesis
Poli N-Isopropilakrilamida (PNIPA) Poli Tirosin (PTYR) Interpenetrating Polymer Network (IPNs)
Bertanda Iodium-125.
Di bidang kemasan artikel tentang hasil penelitian yang disajikan adalah mengenai pembuatan
kemasan aktif antimikroba dengan judul Pengaruh Ekstrak Bawang Putih Terenkapsulasi Terhadap
Karakteristik Kemasan Antimikroba. Kedelapan topik bahasan dalam terbitan ini semoga bermanfaat
bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan bagi para pembaca sekalian. Akhir kata redaksi sangat
bersyukur atas artikel penelitian yang masuk dari berbagai latar belakang disiplin ilmu. Seiring
dengan bertambahnya waktu, redaksi berharap akan semakin banyak dan beragam Karya Tulis
Ilmiah yang masuk untuk dapat diterbitkan dalam Jurnal Kimia dan Kemasan ini. Kritik dan saran
untuk peningkatan kualitas penerbitan jurnal ini sangat kami harapkan.
DEWAN REDAKSI
5. Pengaruh Konsentrasi Inisiator.................Bambang Afrinaldi dan Jayatin 253
PENGARUH KONSENTRASI INISIATOR DAN KOMPOSISI STYRENE
DAN MALEIC ANHYDRIDE TERHADAP BERAT MOLEKUL PADA
SINTESIS KOPOLIMER POLY (STYRENE-MALEIC ANHYDRIDE)
(EFFECT OF INITIATIOR CONCENTRATION AND STYRENE AND MALEIC ANHYDRIDE
COMPOSITION ON MOLECULAR WEIGHT OF COPOLYMER POLY (STYRENE-MALEIC
ANHYDRIDE).
Bambang Afrinaldi dan Jayatin
Balai Pengkajian Teknologi Polimer - BPPT
Gedung 460 Kawasan PUSPIPTEK, Tangerang Selatan, 15314
E-mail : b_afrinaldi@yahoo.com
Received : 30 september 2014 ; Revised : 07 oktober 2014 ; Accepted : 13 oktober 2014
ABSTRAK
Pada pencampuran antara dua jenis polimer dibutuhkan kompatibilitas yang cukup baik supaya diperoleh hasil
yang bagus. Fungsi polimer adalah salah satu cara untuk meningkatkan kompatibilitas dengan memberikan
gugus fungsi pada suatu polimer. Studi ini mempelajari pengaruh inisiator dan komposisi monomer styrene dan
maleic anhydride terhadap berat molekul pada sintesis poly (Styrene-Maleic Anhydride) (PSMA). Polimerisasi
dilakukan pada temperatur 90
°
C dengan inisiator benzoil peroksida (BPO). Pada analisis Fourier Transform Infra
Red (FTIR) terlihat adanya puncak pada bilangan gelombang 1844,4
cm-1
dan 1778,2
cm-1
yang merupakan
ikatan C=O pada struktur siklik anhidrat. Berat molekul tertinggi dari PSMA yang dihasilkan adalah sebesar
26208 g/mol yaitu pada penggunaan inisiator sebanyak 0,21 mmol. Bilangan asam PSMA relatif stabil dan mulai
mengalami penurunan pada perbandingan styrene : maleic anhydride = 2 : 1. Analisis Differential Scanning
Calorimeter (DSC) menunjukkan bahwa PSMA memiliki nilai Tg sekitar 135
°
C.
Kata kunci: Styrene, Maleic Anhydride, Poly (Styrene-Maleic Anhydride)
ABSTRACT
In the mixing between the two types of polymers are quite good compatibility needed in order to obtain good
results. Function of polymers is one way to improve the compatibility to provide functional groups on a polymer.
This study review the effect of initiator and styrene monomer composition and molecular weight of Maleic
Anhydride on the synthesis of poly (Styrene-Maleic Anhydride) (PSMA). Polymerization carried out at a
temperature of 90°C with the initiator benzoyl peroxide (BPO). In the analysis of Fourier Transform Infra Red
(FTIR) shown at the peak of wave number 1844.4
cm-1
and 1778.2
cm-1
which is a C = O bond in the cyclic
structure of the anhydrous. The highest molecular weight of PSMA generated is equal to 26208 g/mol is the use
of as much as 0.21 mmol initiator. PSMA acid number remained stable and start declining in the ratio of styrene :
Maleic Anhydride = 2 : 1 Analysis of differential scanning calorimeter (DSC) showed that PSMA has a Tg value of
about 135
°
C.
Keywords: Styrene, Maleic anhydride, Poly (Styrene-Maleic Anhydride)
PENDAHULUAN
Pencampuran antara dua jenis polimer
yang berbeda cukup banyak dilakukan untuk
memperbaiki sifat-sifat polimer agar dapat
digunakan pada aplikasi tertentu. Penggunaan
filler seperti sebuk kayu (Simonsen, et al. 1998)
dan clay (Lebaron, et al. 1999 ; Nguyen 2006)
juga cukup banyak digunakan untuk
meningkatkan kekuatan dari polimer. Supaya
diperoleh campuran polimer yang lebih kuat
maka diperlukan material lain yang berfungsi
sebagai jembatan yang menghubungkan antara
6. J. Kimia Kemasan, Vol. 36 No. 2 Oktober 2014 : 253-258 254
shaughnessy 1996).
Fungsionalisasi polimer dapat dilakukan dengan
menambahkan gugus fungsi tertentu ke dalam
rantai polimer.
Pada penelitian terdahulu telah
dilakukan pembuatan komposit clay-PP (Chung
2002), organoclay-HDPE (Mcclain 2004),dan
nanoclay-PS (Park, et al. 2000). Pada
pembuatan komposit tersebut digunakan
coupling agent untuk meningkatkan adhesi
antara polimer dengan filler. Coupling agent
yang digunakan pada pembuatan komposit
tersebut adalah PP-g-MA, PE-g-MA, dan PS-g-
MA. Peningkatan adhesi antara polimer dengan
filler akan memperbaiki sifat-sifat mekanik
produk komposit.
Maleic anhydride (MA) merupakan
monomer yang cukup menarik karena
memperbaiki hidrokfilitas suatu polimer (Atici
2001). Poliolefin yang dimodifikasi dengan MA
merupakan polimer fungsional yang paling
banyak digunakan secara komersial. Ikatan
rangkap pada MA sangat reaktif terhadap radikal
bebas dan memiliki kecenderungan yang rendah
untuk membentuk homopolimer karena alasan
sterik (Turi 1997; Mcclain 2004).
Berat molekul merupakan salah satu
parameter yang penting pada suatu polimer.
Pengontrolan berat molekul perlu dilakukan agar
sesuai dengan aplikasi yang dibutuhkan. Pada
polimerisasi PSMA, dilakukan dengan
menggunakan inisiator radikal bebas
menggunakan peroksida organik yaitu benzoil
peroksida (BPO). Oleh karena itu, pada
penelitian ini dipelajari pengaruh konsentrasi
inisiator dan komposisi styrene dan maleic
anhydride terhadap berat molekul kopolimer
PSMA.
BAHAN DAN METODE
Bahan dan Alat
Bahan-bahan yang digunakan pada
penelitian ini adalah monomer styrene, maleic
anhydride (MA), benzoil peroksida (BPO),
NaOH, toluen, aseton, H2SO4 dan akuades.
Peralatan yang digunakan adalah
reaktor gelas, vakum oven, Differential Scanning
Calorimeter (DSC) merk Mettler Toledo tipe
DSC821, Fourier Transform Infra Red (FTIR)
merk Shimadzu tipe 8300, viskometer
Ubbelohde, dan alat-alat gelas lainnya.
Metode
Sintesis PSMA
Sebelum digunakan, monomer styrene
dimurnikan terlebih dahulu dengan cara
mengekstrak inhibitor yang terdapat pada
monomer styrene dengan menggunakan larutan
NaOH 10%. dan setelah itu dicuci dengan
menggunakan akuades. Proses selanjutnya
adalah dengan mendistilasi monomer styrene
yang telah dicuci pada temperatur 80
°
C.
Sintesis PSMA dilakukan dengan
tahapan yaitu MA dan BPO dimasukkan ke
dalam reaktor gelas dan kemudian ditambahkan
100 mL toluen. Selanjutnya campuran tersebut
diaduk pada temperatur ruang selama 30 menit
dan dilanjutkan dengan pemanasan pada
temperatur 90
°
C pada atmosfer gas N2 selama
30 menit. Kemudian ke dalam campuran
tersebut ditambahkan monomer styrene tetes
demi tetes dan pemanasan dilanjutkan selama
30 menit. Endapan PSMA yang dihasilkan
disaring lalu dikeringkan dalam vakum oven
pada temperatur 50
°
C selama 24 jam. Pada
sintesis PSMA, dilakukan variasi komposisi
styrene dan MA dengan perbandingan mol yaitu
0,5; 1,0; 1,5; 2,0; dan 2,5 serta variasi
konsentrasi BPO yaitu 0,21 mmol; 0,42 mmol;
0,63 mmol; 0,84 mmol, dan 1,05 mmol.
Analisa PSMA
Analisa terhadap PSMA yang dihasilkan
dilakukan meliputi pengukuran berat molekul
dengan menggunakan viscometer Ubbelohde,
pengukuran bilangan asam dengan teknik
titrimetri, analisa dengan menggunakan FTIR,
serta analisa sifat termal dengan menggunakan
DSC.
Analisa Berat Molekul
Pengukuran berat molekul dilakukan
dengan mengukur viskositas larutan PSMA
dengan menggunakan viscometer Ubbelohde.
Larutan PSMA dengan konsentrasi 1 gram/100
mL aseton diukur viskositasnya pada temperatur
25
°
C. Berat molekul PSMA dihitung dengan
menggunakan persamaan (Atici, et al. 2001) :
74,0
1
5
1069,8
nM (1)
sp
sp
28,01
(2)
Dengan Mn adalah berat molekul, adalah
viskositas intrinsik, dan sp adalah viskositas
spesifik.
Analisa Bilangan Asam
Banyaknya MA yang bereaksi
membentuk PSMA dapat diketahui dari semakin
tingginya bilangan asam dari PSMA.
7. Pengaruh Konsentrasi Inisiator.................Bambang Afrinaldi dan Jayatin 255
Pengukuran bilangan asam dilakukan dengan
metode titrimetri. Sebanyak 0,1 gram sampel
dilarutkan dalam 100 mL aseton. Ke dalam
larutan tersebut ditambahkan 5 tetes indikator
fenolftalein. Larutan tersebut dititrasi dengan
menggunakan larutan NaOH 0,1N sampai terjadi
perubahan warna pada larutan sampel. Setelah
itu, sebanyak 2 mL larutan NaOH 0,1N
ditambahkan dan dibiarkan selama 10 menit.
Volume NaOH yang dibutuhkan kemudian
dicatat. Titrasi balik dilakukan dengan
menggunakan larutan H2SO4 0,1N sampai
larutan menjadi tidak berwarna. Volume H2SO4
yang dibutuhkan kemudian dicatat. Hal yang
sama dilakukan pada blanko namun dengan
komposisi 100 mL aseton dan 5 mL akuades.
Bilangan asam dari sampel dihitung dengan
persamaan :
.....(3)
....(4)
HASIL DAN PEMBAHASAN
Sintesis PSMA
Polimerisasi PSMA dapat terjadi dengan
mekanisme radikal bebas. Polimerisasi radikal
bebas diawali dengan terbentuknya radikal pada
inisiator dan selanjutnya terjadi adisi radikal
inisiator ke monomer. Gambar 1 menunjukkan
reaksi polimerisasi styrene dengan maleic
anhydride.
Dari hasil analisa dengan menggunakan
FTIR terlihat adanya puncak pada bilangan
gelombang 1855,4 cm
-1
dan 1778,2 cm
-1
.
Puncak ini merupakan puncak yang berasal dari
ikatan C=O pada siklik anhydride. Adanya
puncak tersebut menunjukkan bahwa telah
terjadi reaksi antara monomer styrene dengan
MA. Selain itu, pada spektrum PSMA yang
dihasilkan juga terlihat adanya serapan vibrasi
stretching C=O pada 1708,8 cm
-1
, vibrasi
bending pada 1220,9 cm
-1
, dan bandwidth pada
3000 cm
-1
sampai dengan 2500 cm
-1
. Puncak-
puncak ini menunjukkan bahwa sebagian PSMA
telah mengalami hidrosilis (Gambar .2).
Gambar 1. Reaksi polimerisasi PSMA
Gambar 2. Spektra FTIR dari PSMA
8. J. Kimia Kemasan, Vol. 36 No. 2 Oktober 2014 : 253-258 256
Analisa Berat Molekul
Pada penelitian ini, pengukuran berat
molekul dilakukan dengan mengukur viskositas
larutan PSMA dalam aseton. Dari hasil
perhitungan berat molekul terlihat bahwa berat
molekul PSMA semakin tinggi seiiring dengan
semakin tingginya perbandingan monomer
styrene dengan MA seperti yang terlihat pada
Gambar 3. Peningkatan berat molekul ini
terutama disebabkan karena semakin
panjangnya rantai PSMA yang terbentuk
sebagai akibat bertambahnya molekul styrene.
Pada penelitian ini, berat molekul tertinggi
diperoleh pada perbandingan styrene dengan
MA sebesar 1 : 1.
Pada Gambar 4 menunjukkan pengaruh
konsentrasi inisiator BPO yang digunakan
terhadap berat molekul PSMA. Dari hasil
penelitian ini, berat molekul PSMA tertinggi
diperoleh dengan menggunakan inisiator
sebanyak 0,21 mmol. Peningkatan konsentasi
inisiator menyebabkan terjadinya penurunan
berat molekul PSMA. Hal ini disebabkan karena
pada konsentrasi inisiator yang tinggi terjadi
terminasi yang melibatkan kombinasi radikal
inisiator dengan radikal ujung rantai. Terminasi
ini hanya terjadi pada konsentrasi inisiator yang
relatif tinggi. Akibat dari terminasi ini adalah
rantai polimer yang terbentuk menjadi pendek
namun jumlah molekulnya semakin banyak.
Analisa Bilangan Asam
Bilangan asam pada PSMA
menunjukkan banyaknya MA yang terdapat
pada rantai PSMA. Adanya MA dapat
memperbaiki hidrokfilitas dari PSMA. Hal ini
akan berguna pada proses pencampuran atau
pembuatan komposit karena dapat
meningkatkan sifat adhesi antara dua material
sehingga kekuatan mekanik menjadi meningkat.
Gambar 5 menunjukkan hubungan
antara bilangan asam dengan komposisi styrene
dan MA. Bilangan asam PSMA relatif stabil pada
perbandingan styrene dan MA sampai sebesar
1,5:1. Namun penurunan bilangan asam mulai
terjadi pada perbandingan styrene dan MA
sebesar 2:1. Hal ini menunjukkan bahwa MA
yang terikat pada PSMA menjadi lebih sedikit
atau hanya berikatan pada ujung rantai PSMA.
Analisa Termal
Temperatur transisi gelas (Tg)
merupakan suatu fenomena dimana suatu
polimer mulai melepaskan sifat-sifat gelasnya
dan mulai melunak. Pada saat itu, gerakan
molekul dengan daerah yang lebih panjang
terjadi sehingga terjadi pertambahan volume
spesifik. Salah satu faktor yang menentukan nilai
Tg suatu polimer adalah struktur kimianya.
Pada Gambar 6 terlihat nilai Tg dari
PSMA sebesar 135,30
°
C. Bila dibandingkan
dengan polystyrene (PS) maka telah terjadi
peningkatan nilai Tg. Bila dilihat dari struktur
molekulnya maka struktur dari PSMA lebih kaku
dibandingkan PS yang disebabkan karena
adanya gugus MA pada rantai polimernya.
Perubahan struktur ini menyebabkan kebebasan
rotasi dari molekul PSMA menjadi lebih rendah
sehingga dibutuhkan energi yang lebih tinggi
untuk dapat menggerakkan molekul PSMA
tersebut. Peningkatan energi tersebut
ditunjukkan dengan meningkatnya nilai Tg.
Gambar 3. Pengaruh komposisi styrene dan MA
terhadap berat molekul PSMA
Gambar 4. Pengaruh konsentrasi BPO terhadap
berat molekul PSMA
9. Pengaruh Konsentrasi Inisiator.................Bambang Afrinaldi dan Jayatin 257
Gambar 5. Hasil pengukuran bilangan asam PSMA
Gambar 6. Termograf PSMA
KESIMPULAN
Peningkatan konsentrasi inisiator
menyebabkan berat molekul PSMA yang
dihasilkan menjadi semakin rendah. Komposisi
monomer yang memberikan berat molekul
tertinggi adalah pada perbandingan styrene :
maleic anhydride = 1:1. PSMA yang dihasilkan
memiliki nilai Tg sebesar 135
°
C.
DAFTAR PUSTAKA
Atici, O.G., A. Akar, A. Rahimian. 2001.
Modification of poly (maleic anhydride-
co-styrene) with hydroxyl containing
compounds. Turkish Journal of
Chemistry 25 : 259-266.
Chung, T. C. 2002. Functionalization of Poly
olefins. California : Academic Press
Lebaron, P.C., Z.Wang and T.J. Pinnavaia.
1999. Polymer-layered silicate nano
composites : An overview. Applied
Clay Science 15 : 11-29.
Mcclain, A.R. and Y.L Hsieh. 2004. Synthesis
and metal complexation of
dihydroxyphosphino-functionalized
crosslinked styrene/maleic anhydride
copolymers. Journal of Polymer
Science : Part A : Polymer Chemistry
42 : 92-101.
Nguyen, Q.T. and D.G. Baird. 2006. Preparation
of polymer clay nanocomposites and
their properties. Advances in Polymer
Technology 25 : 270-285.
10. J. Kimia Kemasan, Vol. 36 No. 2 Oktober 2014 : 253-258 258
B. and U.Sawhney. 1996.
Polymer Reaction Kinetics at
Interfaces. Physical Review Letters 76
(18) : 3444-3447.
Park. E. S., M.N. Kim, I.M. Lee, H.S. Lee, J.S.
Yoon. 2000. Living radical
copolymerization of styrene/maleic
anhydride. Journal of Polymer Science:
Polymer 38 (part A) : 2239-2244.
Retno, A. 2010. Pengaruh Penambahan
Organoclay Terhadap Sifat Mekanik
dan Thermal Pada High Density
Polyethylene Organoclay Nano
Komposit. Skripsi. Universitas
Indonesia. Depok.
Rohman, S. 2009. Fabrikasi Nanokomposit
Nanoclay-Polipropilen Menggunakan
Mesin Pencampur Twin Screw
Extruder. Tesis .Universitas Indonesia.
Depok.
Sari, E.P., S. Rohman dan Aziz, l. 2013.
Optimasi pembuatan komposit dari
nanoclay polistiren. Valensi 3 (2) : 122-
128.
Simonsen. R., R. Jacobson and R. Rowell.
1998. Properties of styrene-maleic
anhydride copolymers containing
wood-based fillers. Forest Products
Journal 48 : 89-92.
Turi, E.A,. 1997. Thermal Characterization of
Polymeric Materials. Vol. 1. California :
Academic Press
Wongthong, P., C. Nakason, Q. Pan, Q.Rempel,
L. S. Kiatkamjornwong. 2013.
Modification of deproteinized natural
rubber via grafting polymerization with
maleic anhydride. European Polymer
Journal 49 (12) : 4035-4046.