Dokumen tersebut menjelaskan tentang kekurangan iuran (KI) dan pengembalian iuran (PI) program tabungan hari tua/pensiun, termasuk pengertian, penyebab terjadinya KI dan PI, penetapan tanggal valuasi, rumus perhitungannya, serta alur proses perhitungan KI dan PI baik selama peserta masih aktif maupun sudah berhenti.
2. 2
DASAR HUKUM
Peraturan Direksi Nomor: PD-57/DIR/2016 tentang
Perubahan Kedelapan atas Peraturan Direksi PT
Taspen (Persero) Nomor PD-12/DIR/2012 tentang
Pedoman Pelaksanaan Pelayanan Program Tabungan
Hari Tua, Program Pensiun, dan Manajemen Data
Peserta.
5. PENYEBAB TERJADINYA KI THT/PENSIUNPENYEBAB TERJADINYA KI THT/PENSIUN
1. Peserta diangkat sebagai calon pegawai tetapi tidak menerima penghasilan dan
tidak menyetor iuran sejak diangkat sebagai calon pegawai sampai dengan yang
bersangkutan menerima penghasilan dan menyetor iuran.
2. Peserta diangkat menjadi Kepala Desa atau Perangkat Desa;
3. Peserta diangkat menjadi Pejabat Negara;
4. Peserta ditempatkan di Kedutaan Besar Republik Indonesia di luar negeri dan
tidak menyetor iuran;
5. Peserta diperbantukan ke Instansi lain;
6. Peserta cuti di luar tanggungan negara (CDTN);
7. Peserta menurun penghasilannya (sebagai dasar potongan iuran dan
perhitungan manfaat) akibat ketentuan instansi Peserta (contohnya Pegawai
yang diberikan uang tunggu);
8. Sebab-sebab lain yang mengakibatkan terjadinya KI.
5
6. PENETAPAN TANGGAL VALUASIPENETAPAN TANGGAL VALUASI
• Apabila peserta masih aktif, maka tanggal valuasi
ditetapkan pada akhir bulan saat penyetoran;
• Apabila peserta telah berhenti, maka tanggal
valuasi ditetapkan akhir bulan saat peserta
berhenti;
• Apabila peserta meninggal dunia, maka tanggal
valuasi ditetapkan pada akhir bulan saat peserta
meninggal dunia;
6
9. 1. Peserta yang diangkat kurang dari usia 18 tahun bagi peserta yang diangkat
pada/sesudah tanggal 1 Maret 1976.
2. Peserta yang telah diberhentikan tetapi iuran masih disetor.
3. Peserta telah meninggal dunia tetapi iurannya masih disetor.
4. Iuran peserta bulan gaji berkenaan disetor lebih dari satu kali (iuran
rangkap); dan
5. Sebab-sebab lain yang mengakibatkan terjadinya kelebihan iuran.
9
PENYEBAB TERJADINYA PI THT/PENSIUNPENYEBAB TERJADINYA PI THT/PENSIUN
10. Penetapan Tanggal ValuasiPenetapan Tanggal Valuasi
10
• Apabila peserta masih aktif, maka tanggal valuasi ditetapkan pada akhir bulan
saat pembayaran dilakukan;
• Apabila peserta telah berhenti atau meninggal:
1. Apabila kelebihan iuran terjadi sebelum peserta berhenti atau meninggal maka
tanggal valuasi ditetapkan pada akhir bulan saat peserta berhenti atau
meninggal.
2. Apabila kelebihan iuran terjadi setelah peserta berhenti atau meninggal maka
tanggal valuasi ditetapkan pada akhir bulan iuran terakhir disetor.
12. 12
Alur Perhitungan KI/PI THT Dibayarkan pada saat peserta masih aktif
Kepesertaan:
1.Mengidentifikasi peserta
yang memenuhi kriteria KI/PI.
2.Membuat historis
penghasilan
3.Melakukan penetapan
historis penghasilan oleh
Kepala Unit yang membidangi
Kepesertaan
4.Menyampaikan penetapan
historis penghasilan kepada
unit kerja yang membidangi
Layanan dan Manfaat
Layanan & Manfaat:
1.Melakukan perhitungan
KI/PI.
2.Melakukan pencetakan
lembar perhitungan KI/PI
berupa:
a. Rincian perhitungan
KI/PI; dan
b. Rekap perhitungan
KI/PI
3.Melakukan verifikasi hasil
perhitungan KI/PI.
4.Menetapkan hasil
perhitungan KI/PI.
5.Mengirimkan hasil
penetapan KI/PI kepada unit
kerja yang membidangi
Keuangan.
Keuangan:
1.Melakukan penagihan KI.
2.Melakukan penerimaan
KI.
3.Melakukan pembayaran
PI
4.Melakukan pencatatan
KI/PI pada masing-masing
akun dengan rincian pokok
dan hasil pengembangan.
13. 13
Alur Perhitungan KI/PI THT Dibayarkan pada saat peserta berhenti
Kepesertaan:
1.Membuat historis
penghasilan
2.Melakukan penetapan
historis penghasilan oleh
Kepala Unit yang membidangi
Kepesertaan
3.Menyampaikan penetapan
historis penghasilan kepada
unit kerja yang membidangi
Layanan dan Manfaat
Layanan & Manfaat:
1.Mengidentifikasi peserta
yang memenuhi kriteria KI/PI
2.Melakukan perhitungan
KI/PI.
3.Melakukan pencetakan
lembar perhitungan KI/PI yang
terdiri dari:
Rincian perhitungan KI/PI
Rekap perhitungan KI/PI
4. Melakukan verifikasi hasil
perhitungan KI/PI.
5. Menetapkan hasil
perhitungan KI/PI.
6. Mengirimkan hasil
penetapan KI/PI kepada unit
kerja yang membidangi
Keuangan.
Keuangan:
1.Melakukan penerimaan
KI.
2.Melakukan pembayaran
PI
3.Melakukan pencatatan
KI/PI pada masing-masing
akun dengan rincian pokok
dan hasil pengembangan.