SlideShare a Scribd company logo
1 of 14
PEMIKIRAN QURAISH SHIHAB TENTANG MATERI PENDIDIKAN AGAMA
ISLAM DAN RELEVANSINYA DENGAN MATERI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
DISEKOLAH MENENGAH ATAS
Aulia Annisa (202127031)
Filsafat Pendidikan Islam
Manajemen Pendidikan Islam
IAIN lhokseumawe
Aulanns08@gmail.com
Abstrak
Latar belakang penelitian ini adalah bahwa tujuan pendidikan islam di Indonesia belum
sepenuhnya tercapai. Dalam penelitian saya membahas 3 permasalahan yaitu bagaimanakah
pemikiran Quraish Shihab tentang materi Pendidikan Agama Islam, bagaimanakah materi
Pendidikan Agama Islam di Sekolah Menengah Atas, bagaimana relevansi materi
Pendidikan Agama Islam di Sekolah Menengah Atas dengan pemikiran Quraish Shihab
tentang materi Pendidikan Agama Islam. Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu untuk
mengetahui dan mengkaji isi pemikiran Quraish Shihab tentang materi Pendidikan Agama
Islam di Sekolah Menengah Atas. Penulis berharap dengan adanya penelitian ini dapat
menambah wawasan dan pengetahuan bagi pembaca. Jenis penelitian ini adalah penelitian
kepustakaan (Library research) yang mana penelitian ini menggunakan metode pendekatan
historis.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa materi Pendidikan Agama Islam di
Sekolah Menengah Atas sudah relevan dengan pemikiran Quraish Shihab tentang materi
Pendidikan Agama Islam, hal ini dapat dilihat dari kemiripan aspek keduanya yaitu aspek
Al-Qur’an dan Hadist, aspek Akidah dan Akhlah,dan aspek fiqh.
Kata Kunci: Materi Pendidikan Islam
Abstract
The background of this research is that the goals of Islamic education in Indonesia have not
been fully achieved. In my research, I discussed 3 problems, namely how did Quraish
Shihab think about Islamic Religious Education material, what was the material for Islamic
Religious Education in High Schools, how was the relevance of Islamic Religious Education
material in High Schools to Quraish Shihab's thoughts about Islamic Religious Education
material. The purpose of this study is to find out and examine the contents of Quraish
Shihab's thoughts about Islamic Religious Education material in Senior High Schools. The
author hopes that this research can add insight and knowledge to readers. This type of
research is library research, in which this study uses a historical approach. The results of this
study indicate that Islamic religious education material in high schools is relevant to Quraish
Shihab's thoughts on Islamic religious education material, this can be seen from the
similarities the second aspect is the aspect of Al-Qur'an and Hadith, aspect of Aqidah and
Akhlah, and aspect of fiqh.
Keywords: Islamic Education Materials
PENDAHULUAN
Pendidikan adalah proses perbaikan,penguatan dan penyempurnaan terhadap
semua kemampuan dan potensi manusia. Pendidikan juga dapat diartikan sebagai ikhtiar
manusia untuk membina kepribadiaannya sesuai nilai-nilai dan kebudayaan yang ada di
masyarakat. Dalam masyarakat yang sederhana sekalipun telah ada proses pendidikan.
Oleh karena itu sering dikatakan bahwa pendidikan telah ada sejak munculnya peradaban
manusia. 1
Adapun komponen pendidikan terdiri dari tujuan pendidikan,peserta didik,
pendidik atau guru, materi pembelajaran,lingkungan pendidikan,serta alat atau fasilitas
pendidikan. Materi ajar PAI dalam standar isi terdiri dari empat aspek yaitu aspek Al-
Qqur’an dan Hadist, Aspek Akidah dan Akhlak, aspek Fiqh dan aspek Tarekh dan
Sejarah Kebudayaan Islam. Pengembangan empat aspek tersebut didasarkan atas tiga
ranah teori Bloom yakni ranah kognitif,afektif dan psikomotorik. Keempat aspek tersebut
harus dirumuskan secara terukur, sehingga kopetensi yang akan dicapai oleh peserta
didik dapat mencapai sasaran yang telah ditentukan.
Materi pembelajaran dapat ditemukan dari berbagai sumber seperti buku
pelajaran,majalah,koran,jurnal,internet,media audiovisual,dan lainnya. Sumber materi
merupakan tempat dimana bahan ajar dapat diperoleh. Dalam mencari materi siswa dapat
dilibatkan agat dapat mencari sesuai dengan kemampuan siswa tersebut.
Adapun tujuan pendidikan secara umum adalah mewujudkan perubahan positif
yang diharapkan ada pada peserta didik setelah menjalani proses pendidikan, baik
perubahan pada tingkah laku individu dan kehidupan pribadi maupun kehidupan
masyarakat dan alam sekitarnya dimana peserta didik menjalani kehidupannya.2
Adapun dalam klasifikasi ranah tujuan pendidikan, Pendidikan Agama Islam
berfungsi mencerdaskan intelektual,emosional dan spiritual secara stimulan dam terpadu.
Dengan demikian, Pendidikan Agama Islam mencakup pembinaan dan pengembangan
seluruh aspek kepriadian (Personality), sehingga dalam konteks kehidupan umat di
Indonesia merupakan benteng moralitas bangsa dan pembimbing umat untuk kepribadian
dan berakhlak mulia.3
Tujuan Pendidikan Agama Islam harus tercermin dalam kurikulum. Kurikulum
Pendidikan Agama Islam merupakan seperangkat rencana atau pengaturan mengenai
1
Moh Roqib, Ilmu Pendidikan Islam Pengembangan Pendidikan Integratif di Sekolah,keluarga dan
masyarakat. (Yogyakarta: LkiS, 2009), hal, 15-16
2
Ahmadi, Islam Sebagai Paradigma Ilmu Pendidikan, (Semarang: Aditya Media: 1992), hal. 59
3
Tasman Hamami, “Membangun Visi Baru Pendidikan Agama Islam” Dalam jurnal Ilmu Pendidikan
Islam, (Yogyakarta: Fakultas Tarbiyah IAIN Sunan Kalijaga), Vol. 4 No. 1 Januari 2003: 1-13, hlm 1
tujuan, isi, bahan dan serta cara pembelajaran yang digunakan sebagai pedoman
penyelenggaraan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan. Salah satu komponen
kurikulum adalah materi. Materi merupakan seperangkat studi keislaman yang meliputi
Al-Qur’an dan Hadist, Aqidah-Akhlak, Fiqh ,Tarikh dan kebudayaan Islam. 4
Menurut Quraish Shihab tujuan pendidikan menurut konsep Al-Qur’an
merupakan setiap materi pendidikan harus mampu menyentuh jiwa dan akal peserta
didik, sehingga dapat menimbulkan nilai etis atau kesucian, yang merupakan nilai dasar
dari seluruh aktivitas manusia, sekaligus harus mampu melahirkan keterampilan dalam
materi yang diterimanya. Misalnya materi shalat pada pelajaran Fiqh,tidak hanya
membawa siswa menjadi tahu hal-hal apa saja yang terkait dengan shalat, tetapi materi
tersebut dapat menjadikan siswa rajin mengerjakan shalat.
Untuk mengetahui apakah materi pendidikan Agama Islam yang ada di Sekolah
Menengah Atas sudah mendukung terbentuknya pribadi muslim atau belum, maka
penulis ingin menelaah tentang materi Pendidikan Agama Islam di Sekolah Menengah
Atas. Adapun yang akan disoroti adalah konsep materi Pendidikan Agama Islam menurut
M. Quraish Shihab yang didapatkan dari karya-karyanya kemudian diintegrasikan ke
dalam materi Pendidikan Agama Islam di Sekolah Menengah Atas.
METODEPENELITIAN
Dalam penelitian ini kami menggunakan metode kepustakaan (Library Research)
yaitu dengan mengambil bahan-bahan penelitian dari beberapa buku atau literatur lainnya
yang mendukung penelitian ini. Dalam penelitian ini penulis menggunakan pendekatan
historis dan juga filosofis. Maksud dari historis yaitu dengan melihat sejarah yang telah
terdahulu dan maksud pendekatan filosofis yaitu dengan menganalisa pemikiran Quraish
Shihab tentang Materi Pendidikan Agama Islam. Adapun sumber data dari penelitian ini
yaitu berupa buku-buku karya Quraish Shihab yang ada hubungannya dengan konsep
materi Pendidikan Agama Islam dan Buku-buku yang digunakan sebagai referensi
pelajaran Pendidikan Agama Islam di Sekolah Menengah Atas. Buku-buku tersebut
diantaranya:
 M. Quraish Shihab, Membumikan Al-Qur’an:Fungsi dan Peran Wahyu dalam
Kehidupan Masyarakat. Bandung: Mizan. 1994.
 M. Qurais Shihab. Lentera Hati: Kisah dan Hikmah Kehidupani. Bandung: Mizan.
1998.
 M. Quraish Shihab. Wawasan Al-Qur’an: Tafsir Maudhi’i Atas Berbagai Persoalan
Umat. Bandung: Mizan 1996
4
Rahmat Ruharjo, Inovasi Kurikulum Pendidikan Agama Islam : Pengembangan Kurikulum dan
Pembelajaran, (Yogyakarta: Magnum Pustaka, 2010) , hlm. 35
PEMBAHASAN
A. Al Qur’an dan Hadits
Menurut Sumadi Suryabrata mengutip pendapat dari Gronbach dalam bukunya
educational psyhology mengatakan bahwa “Learning is Shown by Change in Behavior as
a Result of Experience”, pembelajaran adalah ditunjukkan oleh perubahan tingkah laku
sebagai pengalaman.5
Al-Qur`an adalah pedoman dan tuntutan hidup umat manusia baik individu
maupun sebagai uma, Al-Qur’an diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW adalah
untuk mengangkat derajat manusia dari lembah kegelapan menuju alam yang terang
benderang.6
Sedangkan Al-Qur’an menurut Habsyi Ashiddiqi dalam bukunya “ Sejarah
dan Pengantar Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir” adalah wahyu ilahi yan diturunkan kepada
Nabi Muhammad SAW yang tekah disampaikan kepada umatnya dengan cara mutawatir
(berangsur-angsur).7
Hadits berasal dari bahasa Arab, al-hadits; bentuk jamaknya adalah
alahadits,al-hidsan dan al-hudsan. Secara etimologi Hadits dapat berarti aljadid
(sesuatu yang baru), yang merupakan al-qadim (sesuatu yang lama). Hadits juga dapat
berarti al-khabar, yaitu kabar atau berita.8
Sedangkan Hadits adalah seluruh
perkataan,perbuatan,ikhwal tentang Nabi Muhammad SAW. Sedangkan menurut
lainnya, sesuatu yang disandarkan kepada Nabi Muhammad SAW baik berupa
perkataan,perbuatan,maupun taqrir ataupun sifat-sifat beliau.9
Jadi pelajaran Al-Qur’an dan Hadits merupakan proses belajar mengajar yang
arahnya pada pengenalan Al-Qur’an Dan Hadist serta melakukan perbuatan sesuai
ajaran kedua pedoman tersebut.
Pembelajaran Al-Qur’an dan Hadits bertujuan untuk:
 Membekali siswa dengan dalil-dalil yang terdapat dalam Al-Qur’an dan Hadits
sebagai pedoman dalam menyikapi dan menghadapi kehidupan.
5
Sumadi Suryabrata, Psikologi Pendidikan (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2000), hlm. 32
6
Said Agil Husin Al-Munawar, Aktualisasi Nilai-Nilai Al-Qur’an Dalam Pendidikan Islam (Jakarta: PT
Ciputat Pers, 2005), hlm. 16
7
TM Habsyi Ashiddiqy, Sejarah dan Pengantar Ilmu Al-Qur’an Dan Tafsir (Semarang: Pustaka Rizqi
Putra, 2000), hlm. 5
8
Mohammad Nor Ikhwan, Studi Ilmu Hadits, (Semarang: Rasail Media Group), hlm. 1
9
Muhammad ‘Ajjaj Al-Khatib, Ushul Al-Hadits, Pokok-Pokok Ilmu Hadits (Jakarta:Gaya Media Pratama,
1998), hlm. 8
 Meningkatkan kekhusyukkan siswa dalam beribadah terlebih shalat, dengan
menerapkan hukum bacaan tajwid, serta isi kandungan surah/ayat dalam surah-
surah pendek yang mereka baca.10
Diharapkan setelah mempelajari dan
memahami beberapa isi Al-Qur’an dan Hadits, kepribadian siswa menjadi lebih
sesuai dengan norma-norma islam.
Mata pelajaran Al-Qur’an dan Hadits di sekolah memiliki tiga karakteristik
yaitu:
a. Membaca (menulis) yang merupakan unsur penerapan ilmu tajwid
b. Menterjemahkan makna (tafsir) yang merupakan pemahaman,interpretasi ayat
dan hadist dalam memperkaya khazanah intelektual.
c. Menerapkan isi kandungan ayat dan hadits yang merupakan unsur pengalaman
nyata dalam kehidupan sehari-hari.
Secara fungsional pelajaran Al-Qur’an dan Hadits memiliki fungsi sebagai
berikut:
a. Pengajaran, yaitu penyampaian ilmu pengetahuan yang merupakan informasi
dan pesan-pesan Al-Qur’an dan Hadits tentang berbagai disiplin ilmu
pengetahuan.
b. Sumber nilai,yaitu pengajaran Al-Qur’an dan Haditd dapat melandasi nilai
sikap,nilai keyakinan,dan akhlak untuk terbentuknya insan yang utuh dalam
rangka mencapai kebahagiaan hidup di dunia maupun akhirat kelak.
c. Sumber Motivasi, yaitu memberikan dorongan dan semangat yang kuat dalam
beramal dan lebih meyakini akan makna perbuatan yang dilakukannya.
d. Pengembangan, yaitu pengembangan daya pikir dan nalar peserta didik melalui
proses pendidikannya sehingga dapat dikembangkan lebih lanjut daya nalar dan
kemampuan sesuai dengan tingkat perkembangannya.
B. Aqidah Akhlak
Secara etimologi akidah berasal dari kata ‘aqada-ya’qidu-‘aqdan, berarti
simpul,ikatan perjanjian dan kokoh, setelah terbentuk menjadi ‘aqidah berarti
keyakinan.11
Relevansinya antara arti kata ‘aqada dan akidah adalah keyakinan itu
10
Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia No.2 tahun 2008 “Tentang Standar Kompetensi Lulusan
dan Standar Isi Pendidikan Agama Islam dan Bahasa Arab di Madrasah”, hlm. 49-50
11
Munawir, Kamus Besar Bahasa Arab Indonesia, hlm. 1023
tersimpul dengan kokoh didalam hati, bersifat mengikat dan mengandung perjanjian.
Sedangkan secara terminologi akidah ada beberapa definisi, antara lain:
a. Abu Bakar Jabir Al-Jazairi mengatakan bahwa Aqidah adalah sejumlah
kebenaran yang dapat diterima secara umum (axioma) oleh manusia
berdasarkan akal,wahyu dan fitrah. Kebenaran itu dipatrikan didalam hati
serta di yakini keasliannya dan keberadaannya dan ditolak segala sesuatu
yang bertentangan dengan kebenaran itu.12
b. Salih mengatakan bahwa akidah ialah percaya kepada Allah SWT, para
malaikat,para rasul, dan kepada hari akhir serta kepada qodho dan qodar
yang baik ataupun yang buruk.13
c. Ibnu Taimiyyah mengatakan bahwa akidah adalag suatu perkara yang
harus dibenarkan dalam hati, sehingga jiwa menjadi tenang yakin dan
mantap tidak dipengaruhi oleh keraguan.14
Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwak akidah adalah
dasar-dasar pokok kepercayaan atau keyakinan hari seorang muslim yang
bersumber ajaran islam yang wajib dipegangi oleh setiap muslim sebagai sumber
keyakinan yang mengikat.
Kata akhlak berasal dari bahasa Arab yaitu Khuluq Jamaknya Akhlak yang
artinya tingkah laku,perangai,tabiat,watak,moral atau budi pekerti. Imam Al-
Ghazali mengemukakan dalam kitabnya yang berjudul Ikhya’Ulumuddin bahwa
akhlak ialah sifat-sifat yang tertanam dalam jiwa yang menimbulkan segala
perbuatan yang dengan gampang dan mudah tanpa memerlukan pemikiran dan
pertimbangan.
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa akhlak adalah sumber
dari segala perbuatan yang sewajarnya artinya sesuatu perbuatan atau sumber dari
segala tindakan manusia yang tidak dibuat-buat dan perbuatan yang dapat dilihat
adalah gambaran dari sifat-sifatnya yang tertanam dalam jiwa,jahat atau baiknya.
Mata pelajaran akidah akhlak merupakan suatu mata pelajaran yang harus
direalisasikan dalam bentuk tingkah laku atau perbuatan yang harmonis pada siswa,
sebab pelajaran akidah dan akhlak bukan hanya bersifat kognitif semata melainkan
harus diamalkan dalam kehidupan sehari-hari. Oleh sebab itu seorang guru dalam
12
Yunahar Ilyas, Kuliah Aqidah Islam, (Yogyakarta: LPPI, 2001), hlm.1-2
13
HAMKA, Pelajaran Agama Islam, (Jakarta: Bulan Bintang, 1989), hlm. 8
14
Muhaimin, Dimensi-Dimensi Studi Islam, (Surabaya: Karya Aditama, 1994), hlm. 243
melaksanakan pengajaran Akidah dan Akhlak harus senantiasa menjadi teladan
yang baik bagi siswa saat berada dilingkungan sekolah maupun di luar sekolah.
Dengan Demikian pangajaran Akidah Akhlak yang disampaikan oleh guru dapat
diterima oleh siswa semaksimal mungkin, sehingga tujuan yang telah diprogramkan
dapat tercapai.
C. Fiqh
Pengertian Fikih secara bahasa mempunyai arti tahu atau paham.15
Sebagaimana firman Allah SWT yang disebutkan dalam Al-Qur’an surah at-
Taubah ayat 87 yang artinya :”Mereka rela berada bersama orang-orang yang
tidak berperang, dan hati mereka telah dikunci mati. Maka mereka tidak
mengetahui (kebahagiaan beriman dan berjihad).”16
Secara etimologi akidah berasal dari kata ‘aqada-ya’qidu-‘aqdan, berarti
simpul,ikatan perjanjian dan kokoh, setelah terbentuk menjadi ‘aqidah berarti
keyakinan.17
Relevansinya antara arti kata ‘aqada dan akidah adalah keyakinan itu
tersimpul dengan kokoh didalam hati, bersifat mengikat dan mengandung
perjanjian.
Sedangkan secara terminologi akidah ada beberapa definisi, antara lain:
a. Abu Bakar Jabir Al-Jazairi mengatakan bahwa Aqidah adalah sejumlah
kebenaran yang dapat diterima secara umum (axioma) oleh manusia
berdasarkan akal,wahyu dan fitrah. Kebenaran itu dipatrikan didalam hati
serta di yakini keasliannya dan keberadaannya dan ditolak segala sesuatu
yang bertentangan dengan kebenaran itu.18
b. Salih mengatakan bahwa akidah ialah percaya kepada Allah SWT, para
malaikat,para rasul, dan kepada hari akhir serta kepada qodho dan qodar
yang baik ataupun yang buruk.19
c. Ibnu Taimiyyah mengatakan bahwa akidah adalag suatu perkara yang
harus dibenarkan dalam hati, sehingga jiwa menjadi tenang yakin dan
mantap tidak dipengaruhi oleh keraguan.20
Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwak akidah adalah
dasar-dasar pokok kepercayaan atau keyakinan hari seorang muslim yang
bersumber ajaran islam yang wajib dipegangi oleh setiap muslim sebagai sumber
15
TM. Hasbi Ash shiddiqy, Pengantar Ilmu Fikih, (Semarang: Pustaka Risqi Putra, 1997), hlm. 15
16
Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan TerjemahI, (Semarang : PT Tanjung Mas Inti, 19920, Hlm. 294
17
Munawir, Kamus Besar Bahasa Arab Indonesia, hlm. 1023
18
Yunahar Ilyas, Kuliah Aqidah Islam, (Yogyakarta: LPPI, 2001), hlm.1-2
19
HAMKA, Pelajaran Agama Islam, (Jakarta: Bulan Bintang, 1989), hlm. 8
20
Muhaimin, Dimensi-Dimensi Studi Islam, (Surabaya: Karya Aditama, 1994), hlm. 243
keyakinan yang mengikat.
Kata akhlak berasal dari bahasa Arab yaitu Khuluq Jamaknya Akhlak yang
artinya tingkah laku,perangai,tabiat,watak,moral atau budi pekerti. Imam Al-
Ghazali mengemukakan dalam kitabnya yang berjudul Ikhya’Ulumuddin bahwa
akhlak ialah sifat-sifat yang tertanam dalam jiwa yang menimbulkan segala
perbuatan yang dengan gampang dan mudah tanpa memerlukan pemikiran dan
pertimbangan.
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa akhlak adalah sumber
dari segala perbuatan yang sewajarnya artinya sesuatu perbuatan atau sumber dari
segala tindakan manusia yang tidak dibuat-buat dan perbuatan yang dapat dilihat
adalah gambaran dari sifat-sifatnya yang tertanam dalam jiwa,jahat atau baiknya.
Adapun pengertian fikih menurut istilah menurut beberapa pendapat
yaitu:
1. Ibnu Subki mendefinisikan bahwa fikih merupakan ilmu tentang hukum-
hukum syar’i yang bersifat amaliyah yang di gali dan ditemukan dari dalil-
dalil yang bersifat tafsili.21
2. Abdul Wahhab Khalaf memberi pengertian bahwa fikih hukum-hukum
syara’ yang bersifat praktis dan bersumber dari dalil-dalil yang rinci.22
3. A. Syafii menjelaskan fikih sebagai suatu ilmu yang mempelajari syariat
islam yang bersifat amaliyah (perbuatan) dan diperoleh dari dalil-dalil
hukum yang terperinci .23
Berdasarkan penjelasan mengenai pengertian pembelajaran dan fikih di
atas, dapat disimpulkan bawah pembelajaran fikih adalah proses interaksi antara
guru dan siswa yang bertujuan untuk mengembangkan kreativitas berpikir siswa
dalam bidang syariat islam, baik dalam konteks asal hukumnya maupun praktiknya
sehingga siswa mampu menguasai materi tersebut.
21
Amir Syarifuddin, Garis-garis Besar Fikih, (Bogor, Kencana: 2003), hlm . 5
22
Ahmad Rofiq, Hukum-hukum Islam di Indonesia, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2002), hlm. 5
23
A. Syafii Karim, Fiqih-Ushul Fiqh, (Bandung: Pustaka Setia, 1997), Hlm. 11
D. Sejarah Kebudayaan Islam
Sejarah adalah asal- usul, silsilah atau kejadian dan peristiwa yang benar-
benar terjadi pada masa lampau.24
Secara etimologi kata sejarah berasal dari bahasa
arab yaitu “Syajarah” yang mempunyai arti “pohon kehidupan” dan yang kita
kenal dalam bahasa ilmiah yaitu History.25
Karakteristik sejarah dapat dilihat berdasarkan 3 orientasi yaitu:
a. Sejarah merupakan pengetahuan mengenai kejadian-kejadian, peristiwa-
peristiwa dalam masa lampau dalam kaitannya dengan keadaan masa
kini.
b. Sejarah merupakan pengetahuan tentang hukum-hukum yang tampak
menguasai kehidupan masa lampau, yang diperoleh melalui
penyeledikan dan analisis atau peristiwa-peristiwa masa lampau.
c. Sejarah sebagai falsafah yang didasarkan kepada pengetahuan tentang
perubahan masyarakat, dengan kata lain sejarah seperti merupakan ilmu
tentang proses suatu masyarakat.26
Sejarah mempunyai arti penting dalam kehidupan begitu juga sejarah
mempunyai beberapa kegunaan antara lain yaitu:
a. Untuk kelestarian identitas kelompok dan memperkuat daya tahan
kelompok itu bagi kelangsungan hidup.
b. Sejarah berguna sebagai pengambilan pembelajaran dan teladan dari
contoh-contoh di masa lampau, sehingga memberi asas manfaat secara
lebih khusus demi kelangsungan hidup.
c. Sejarah berfungsi sebagai sarana pemahaman menganai hidup dan
mati.27
Kebudayaan adalah keseluruhan cara hidup (yang merangkum tata cara
bertindak dan berpikir) serta segala hasil kegiatan dan penciptaan yang berupa
kebendaan atau kerohanian suatu masyarakat, peradaban,kemajuan kal budi dan
lainnya.28
Sedangkan Islam adalah aagama yang diajarkan oleh Nabi Muhammad
SAW yang berpedoman pada kitab suci Al-Qur’an yang diturunkan kedunia
24
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka,
2005), ed. III, hlm.11
http://alhafizh84.wordpress.com/2010/01/04/sejarah-kebudayaan-islam/ di unduh pada hari senin, 08
Mei 2023
26
Ibid
27
Ibid
28
http://indobudaya.blogspot.com/2007/10/pengertian-kebudayaan.html di unduh pada senin, 08 Mei 2023
melalui wahyu Allah SWT.
Sejarah kebudayaan Islam merupakan pelajaran yang ada di sekolah
maupun madrasah. Sejarah Islam (At- Tarekh Al- Islami) adalah suatu disiplin
keilmuan yang membahas aktualisasi konsep dan pemikiran yang diutamakan
islam lewat Nabi Muhammad SAW.
Proses pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam merupakan bentuk
interaksi antara siswa dan guru dalam mempelajari kejadian masa lampau yang
saling mempengaruhi ke arah yang lebih baik demi mencapai kualitas
pembelajaran daalam mencapai tujuan pembelajaran secara optimal. 29
Sejarah Kebudayaan Islam merupakan perkembangan perjalanan hidup
manusia muslim dari masa ke masa dalam usaha bersyariah (beribadah dan
bermuamalah) dan berakhlak serta dalam mengembangkan sistem kehidupan yang
dilandasi oleh akidah. Aspek Sejarah Kebudayaan Islam menekankan pada
kemampuan mengambil ibrah dari peristiwa-peristiwa bersejarah, menteladani
tokoh-tokoj berprestasi, dan mengaitkannya dengan fenomena
sosial,budaya,politik,ekonomi,IPTEK,seni,dan lain-lain untuk mengembangkan
kebudayaan dan peradaban islam.
KESIMPULAN
Berdasarkan uraikan penjelasan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa
konsep materi Pendidikan Agama Islam menurut M. Quraish Shihab dapat
dikelompokkan menjadi materi Al-Qur’an dan Hadits,Aqidah dan Akhlak, dan
materi Fiqih.
1. Pemikiran Quraish Shihab tentang materi Pendidikan Agama Islam yaitu
bahwa materi Pendidikan Agama Islam terdiri dari beberapa bidang,yaitu:
a) Bidang Al-Qur’an dan Hadits, meliputi materi Al-Qur’an tentang
akhlak,manusia,agama,dan ukhuwah.
b) Bidang Aqidah Akhlak, yang meliputi tentang agama,iman,islam dan
Ikhsan
c) Bidang Fiqih, yang meliputi riba menurut Al-Qur’an,zakat,dan ‘amil
zakat,perkawinan dalam pandangan islam, dan nikah mut’ah.
2. Materi Pendidikan Agama Islam di Sekolah Menengah Atas terdiri dari
beberapa aspek, yaitu:
29
Fatah Syukur NC, Sejarah Peradaban Islam, (Semarang: PT Pustaka Rizki Putra 2009), hlm. 1
a) Aspek Al-Qur’an dan Hadits
b) Aspek Aqidah dan Akhlak
c) Aspek Fiqh
d) Apek Sejarah Kebudayaan Islam
3. Materi Pendidikan Agama Islam di Sekolah Menengah Atas sudah relevan
dengan pemikiran M. Quraish Shihab tentang materi Pendidikan Agama
Islam. Hal ini dapat di lihat dari kemiripan aspek Al-Qur’an dan Hadits,
Aqidah dan Akhlak, serta Fiqih.
DAFTAR PUSTAKA
Roqib,Moh, Ilmu Pendidikan Islam Pengembangan Pendidikan Integratif di
Sekolah,keluarga dan masyarakat. (Yogyakarta: LkiS, 2009), hal, 15-16
Tasman Hamami, “Membangun Visi Baru Pendidikan Agama Islam” Dalam jurnal Ilmu
Pendidikan Islam, (Yogyakarta: Fakultas Tarbiyah IAIN Sunan Kalijaga), Vol.
4 No. 1 Januari 2003: 1-13, hlm 1
Ahmadi, Islam Sebagai Paradigma Ilmu Pendidikan, (Semarang: Aditya Media: 1992),
hal. 59
Ruharjo, Rahmat, Inovasi Kurikulum Pendidikan Agama Islam : Pengembangan
Kurikulum dan Pembelajaran, (Yogyakarta: Magnum Pustaka, 2010) , hlm. 35
Suryabrata, Sumadi, Psikologi Pendidikan (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2000), hlm.
32
Agil, Said Husin Al-Munawar, Aktualisasi Nilai-Nilai Al-Qur’an Dalam Pendidikan
Islam (Jakarta: PT Ciputat Pers, 2005), hlm. 16
Habsy, TM, Ashiddiqy, Sejarah dan Pengantar Ilmu Al-Qur’an Dan Tafsir (Semarang:
Pustaka Rizqi Putra, 2000), hlm. 5
Mohammad Nor Ikhwan, Studi Ilmu Hadits, (Semarang: Rasail Media Group), hlm. 1
‘Ajaj, Muhammad Al-Khatib, Ushul Al-Hadits, Pokok-Pokok Ilmu Hadits (Jakarta:Gaya
Media Pratama, 1998), hlm. 8
Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia No.2 tahun 2008 “Tentang Standar
Kompetensi Lulusan dan Standar Isi Pendidikan Agama Islam dan Bahasa Arab
di Madrasah”, hlm. 49-50
Munawir, Kamus Besar Bahasa Arab Indonesia, hlm. 1023
Yunahar Ilyas, Kuliah Aqidah Islam, (Yogyakarta: LPPI, 2001), hlm.1-2
HAMKA, Pelajaran Agama Islam, (Jakarta: Bulan Bintang, 1989), hlm. 8
Muhaimin, Dimensi-Dimensi Studi Islam, (Surabaya: Karya Aditama, 1994), hlm. 243
Habsy, TM, Ashiddiqy, Pengantar Ilmu Fikih, (Semarang: Pustaka Risqi Putra, 1997),
hlm. 15
Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan TerjemahI, (Semarang : PT Tanjung Mas Inti,
19920, Hlm. 294
Munawir, Kamus Besar Bahasa Arab Indonesia, hlm. 1023
Yunahar Ilyas, Kuliah Aqidah Islam, (Yogyakarta: LPPI, 2001), hlm.1-2
HAMKA, Pelajaran Agama Islam, (Jakarta: Bulan Bintang, 1989), hlm. 8
Muhaimin, Dimensi-Dimensi Studi Islam, (Surabaya: Karya Aditama, 1994), hlm. 243
Syarifuddin, Amir, Garis-garis Besar Fikih, (Bogor, Kencana: 2003), hlm . 5
Rofiq, Ahmad, Hukum-hukum Islam di Indonesia, (Jakarta: Raja Grafindo Persada,
2002), hlm. 5
Syafii, A. Karim, Fiqih-Ushul Fiqh, (Bandung: Pustaka Setia, 1997), Hlm. 11
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta:
Balai Pustaka, 2005), ed. III, hlm.11
http://alhafizh84.wordpress.com/2010/01/04/sejarah-kebudayaan-islam/ di unduh pada
hari senin, 08 Mei 2023
http://indobudaya.blogspot.com/2007/10/pengertian-kebudayaan.html di unduh pada
senin, 08 Mei 2023
Syukur, Fathah, NC, Sejarah Peradaban Islam, (Semarang: PT Pustaka Rizki Putra
2009), hlm.
Skripsi Mukhroji, Pemikiran Quraish Shihab Pemikiran Quraish Shihab Tentang Materi
Pendidikan Agama Islam Dan Relevansinya Dengan Materi Pendidikan Agama Islamn
Disekolah Menengah Atas, (Yogyakarta: Uin Sunan Kalijaga, 2017)
RELEVANSI PEMIKIRAN
RELEVANSI PEMIKIRAN

More Related Content

Similar to RELEVANSI PEMIKIRAN

Resume pengertian filsafat pendidikan.docx
Resume pengertian filsafat pendidikan.docxResume pengertian filsafat pendidikan.docx
Resume pengertian filsafat pendidikan.docxnazliyahfitri
 
Resensi Artikel Jurnal Pendidikan Agama islam
Resensi Artikel Jurnal Pendidikan Agama islamResensi Artikel Jurnal Pendidikan Agama islam
Resensi Artikel Jurnal Pendidikan Agama islamSafitri
 
Tugas komprehensif Resume Ilmu Pendidikan Islam
Tugas komprehensif Resume Ilmu Pendidikan IslamTugas komprehensif Resume Ilmu Pendidikan Islam
Tugas komprehensif Resume Ilmu Pendidikan IslamSoga Biliyan Jaya
 
Proposal master
Proposal masterProposal master
Proposal masterlatiba
 
paper filsafat ( tugas uts) .docx
paper filsafat ( tugas uts) .docxpaper filsafat ( tugas uts) .docx
paper filsafat ( tugas uts) .docxnazliyahfitri
 
Silmi kap nur hapiz 1192010170 uas filsafat_mpi-4_d
Silmi kap nur hapiz 1192010170 uas filsafat_mpi-4_dSilmi kap nur hapiz 1192010170 uas filsafat_mpi-4_d
Silmi kap nur hapiz 1192010170 uas filsafat_mpi-4_dSilmiKapNurHapiz
 
FUNGSI DAN METODE PENDIDIKAN ISLAM - ILMU PENDIDIKAN ISLAM - UNAIFAS
FUNGSI DAN METODE PENDIDIKAN ISLAM - ILMU PENDIDIKAN ISLAM - UNAIFAS FUNGSI DAN METODE PENDIDIKAN ISLAM - ILMU PENDIDIKAN ISLAM - UNAIFAS
FUNGSI DAN METODE PENDIDIKAN ISLAM - ILMU PENDIDIKAN ISLAM - UNAIFAS Imron Fauzi
 
Irfan Wiratama Prastyono
Irfan Wiratama PrastyonoIrfan Wiratama Prastyono
Irfan Wiratama PrastyonoMchairulbanin
 
Hakikat Pendidik dalam Islam
Hakikat Pendidik dalam IslamHakikat Pendidik dalam Islam
Hakikat Pendidik dalam IslamRizkyAdeaulia
 
RIZKY ARMANDA
RIZKY ARMANDARIZKY ARMANDA
RIZKY ARMANDASafitri
 
FILSAFAT PENDIDIKAN (2).pdf
FILSAFAT PENDIDIKAN (2).pdfFILSAFAT PENDIDIKAN (2).pdf
FILSAFAT PENDIDIKAN (2).pdfNurTasya9
 

Similar to RELEVANSI PEMIKIRAN (20)

Resume pengertian filsafat pendidikan.docx
Resume pengertian filsafat pendidikan.docxResume pengertian filsafat pendidikan.docx
Resume pengertian filsafat pendidikan.docx
 
Bab ii2
Bab ii2Bab ii2
Bab ii2
 
Hubungan antara pendidikan dengan agama
Hubungan antara pendidikan dengan agamaHubungan antara pendidikan dengan agama
Hubungan antara pendidikan dengan agama
 
Resensi Artikel Jurnal Pendidikan Agama islam
Resensi Artikel Jurnal Pendidikan Agama islamResensi Artikel Jurnal Pendidikan Agama islam
Resensi Artikel Jurnal Pendidikan Agama islam
 
Tugas resume buku ilmu pendidikan islam
Tugas resume buku ilmu pendidikan islamTugas resume buku ilmu pendidikan islam
Tugas resume buku ilmu pendidikan islam
 
Tugas komprehensif Resume Ilmu Pendidikan Islam
Tugas komprehensif Resume Ilmu Pendidikan IslamTugas komprehensif Resume Ilmu Pendidikan Islam
Tugas komprehensif Resume Ilmu Pendidikan Islam
 
Proposal master
Proposal masterProposal master
Proposal master
 
paper filsafat ( tugas uts) .docx
paper filsafat ( tugas uts) .docxpaper filsafat ( tugas uts) .docx
paper filsafat ( tugas uts) .docx
 
Pembelajaran PAI
Pembelajaran PAIPembelajaran PAI
Pembelajaran PAI
 
Silmi kap nur hapiz 1192010170 uas filsafat_mpi-4_d
Silmi kap nur hapiz 1192010170 uas filsafat_mpi-4_dSilmi kap nur hapiz 1192010170 uas filsafat_mpi-4_d
Silmi kap nur hapiz 1192010170 uas filsafat_mpi-4_d
 
FUNGSI DAN METODE PENDIDIKAN ISLAM - ILMU PENDIDIKAN ISLAM - UNAIFAS
FUNGSI DAN METODE PENDIDIKAN ISLAM - ILMU PENDIDIKAN ISLAM - UNAIFAS FUNGSI DAN METODE PENDIDIKAN ISLAM - ILMU PENDIDIKAN ISLAM - UNAIFAS
FUNGSI DAN METODE PENDIDIKAN ISLAM - ILMU PENDIDIKAN ISLAM - UNAIFAS
 
Resume kel 4 dst.docx
Resume kel 4 dst.docxResume kel 4 dst.docx
Resume kel 4 dst.docx
 
Pbm
PbmPbm
Pbm
 
Ipi
IpiIpi
Ipi
 
Resume.docx
Resume.docxResume.docx
Resume.docx
 
Irfan Wiratama Prastyono
Irfan Wiratama PrastyonoIrfan Wiratama Prastyono
Irfan Wiratama Prastyono
 
Makalah
MakalahMakalah
Makalah
 
Hakikat Pendidik dalam Islam
Hakikat Pendidik dalam IslamHakikat Pendidik dalam Islam
Hakikat Pendidik dalam Islam
 
RIZKY ARMANDA
RIZKY ARMANDARIZKY ARMANDA
RIZKY ARMANDA
 
FILSAFAT PENDIDIKAN (2).pdf
FILSAFAT PENDIDIKAN (2).pdfFILSAFAT PENDIDIKAN (2).pdf
FILSAFAT PENDIDIKAN (2).pdf
 

Recently uploaded

Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatLatihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatArfiGraphy
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDNurainiNuraini25
 
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptxcontoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptxHR MUSLIM
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatanssuser963292
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxsdn3jatiblora
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxmawan5982
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfNurulHikmah50658
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 

Recently uploaded (20)

Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatLatihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptxcontoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 

RELEVANSI PEMIKIRAN

  • 1. PEMIKIRAN QURAISH SHIHAB TENTANG MATERI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN RELEVANSINYA DENGAN MATERI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DISEKOLAH MENENGAH ATAS Aulia Annisa (202127031) Filsafat Pendidikan Islam Manajemen Pendidikan Islam IAIN lhokseumawe Aulanns08@gmail.com Abstrak Latar belakang penelitian ini adalah bahwa tujuan pendidikan islam di Indonesia belum sepenuhnya tercapai. Dalam penelitian saya membahas 3 permasalahan yaitu bagaimanakah pemikiran Quraish Shihab tentang materi Pendidikan Agama Islam, bagaimanakah materi Pendidikan Agama Islam di Sekolah Menengah Atas, bagaimana relevansi materi Pendidikan Agama Islam di Sekolah Menengah Atas dengan pemikiran Quraish Shihab tentang materi Pendidikan Agama Islam. Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui dan mengkaji isi pemikiran Quraish Shihab tentang materi Pendidikan Agama Islam di Sekolah Menengah Atas. Penulis berharap dengan adanya penelitian ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan bagi pembaca. Jenis penelitian ini adalah penelitian kepustakaan (Library research) yang mana penelitian ini menggunakan metode pendekatan historis.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa materi Pendidikan Agama Islam di Sekolah Menengah Atas sudah relevan dengan pemikiran Quraish Shihab tentang materi Pendidikan Agama Islam, hal ini dapat dilihat dari kemiripan aspek keduanya yaitu aspek Al-Qur’an dan Hadist, aspek Akidah dan Akhlah,dan aspek fiqh. Kata Kunci: Materi Pendidikan Islam Abstract The background of this research is that the goals of Islamic education in Indonesia have not been fully achieved. In my research, I discussed 3 problems, namely how did Quraish Shihab think about Islamic Religious Education material, what was the material for Islamic Religious Education in High Schools, how was the relevance of Islamic Religious Education material in High Schools to Quraish Shihab's thoughts about Islamic Religious Education material. The purpose of this study is to find out and examine the contents of Quraish Shihab's thoughts about Islamic Religious Education material in Senior High Schools. The author hopes that this research can add insight and knowledge to readers. This type of research is library research, in which this study uses a historical approach. The results of this study indicate that Islamic religious education material in high schools is relevant to Quraish Shihab's thoughts on Islamic religious education material, this can be seen from the similarities the second aspect is the aspect of Al-Qur'an and Hadith, aspect of Aqidah and Akhlah, and aspect of fiqh. Keywords: Islamic Education Materials
  • 2. PENDAHULUAN Pendidikan adalah proses perbaikan,penguatan dan penyempurnaan terhadap semua kemampuan dan potensi manusia. Pendidikan juga dapat diartikan sebagai ikhtiar manusia untuk membina kepribadiaannya sesuai nilai-nilai dan kebudayaan yang ada di masyarakat. Dalam masyarakat yang sederhana sekalipun telah ada proses pendidikan. Oleh karena itu sering dikatakan bahwa pendidikan telah ada sejak munculnya peradaban manusia. 1 Adapun komponen pendidikan terdiri dari tujuan pendidikan,peserta didik, pendidik atau guru, materi pembelajaran,lingkungan pendidikan,serta alat atau fasilitas pendidikan. Materi ajar PAI dalam standar isi terdiri dari empat aspek yaitu aspek Al- Qqur’an dan Hadist, Aspek Akidah dan Akhlak, aspek Fiqh dan aspek Tarekh dan Sejarah Kebudayaan Islam. Pengembangan empat aspek tersebut didasarkan atas tiga ranah teori Bloom yakni ranah kognitif,afektif dan psikomotorik. Keempat aspek tersebut harus dirumuskan secara terukur, sehingga kopetensi yang akan dicapai oleh peserta didik dapat mencapai sasaran yang telah ditentukan. Materi pembelajaran dapat ditemukan dari berbagai sumber seperti buku pelajaran,majalah,koran,jurnal,internet,media audiovisual,dan lainnya. Sumber materi merupakan tempat dimana bahan ajar dapat diperoleh. Dalam mencari materi siswa dapat dilibatkan agat dapat mencari sesuai dengan kemampuan siswa tersebut. Adapun tujuan pendidikan secara umum adalah mewujudkan perubahan positif yang diharapkan ada pada peserta didik setelah menjalani proses pendidikan, baik perubahan pada tingkah laku individu dan kehidupan pribadi maupun kehidupan masyarakat dan alam sekitarnya dimana peserta didik menjalani kehidupannya.2 Adapun dalam klasifikasi ranah tujuan pendidikan, Pendidikan Agama Islam berfungsi mencerdaskan intelektual,emosional dan spiritual secara stimulan dam terpadu. Dengan demikian, Pendidikan Agama Islam mencakup pembinaan dan pengembangan seluruh aspek kepriadian (Personality), sehingga dalam konteks kehidupan umat di Indonesia merupakan benteng moralitas bangsa dan pembimbing umat untuk kepribadian dan berakhlak mulia.3 Tujuan Pendidikan Agama Islam harus tercermin dalam kurikulum. Kurikulum Pendidikan Agama Islam merupakan seperangkat rencana atau pengaturan mengenai 1 Moh Roqib, Ilmu Pendidikan Islam Pengembangan Pendidikan Integratif di Sekolah,keluarga dan masyarakat. (Yogyakarta: LkiS, 2009), hal, 15-16 2 Ahmadi, Islam Sebagai Paradigma Ilmu Pendidikan, (Semarang: Aditya Media: 1992), hal. 59 3 Tasman Hamami, “Membangun Visi Baru Pendidikan Agama Islam” Dalam jurnal Ilmu Pendidikan Islam, (Yogyakarta: Fakultas Tarbiyah IAIN Sunan Kalijaga), Vol. 4 No. 1 Januari 2003: 1-13, hlm 1
  • 3. tujuan, isi, bahan dan serta cara pembelajaran yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan. Salah satu komponen kurikulum adalah materi. Materi merupakan seperangkat studi keislaman yang meliputi Al-Qur’an dan Hadist, Aqidah-Akhlak, Fiqh ,Tarikh dan kebudayaan Islam. 4 Menurut Quraish Shihab tujuan pendidikan menurut konsep Al-Qur’an merupakan setiap materi pendidikan harus mampu menyentuh jiwa dan akal peserta didik, sehingga dapat menimbulkan nilai etis atau kesucian, yang merupakan nilai dasar dari seluruh aktivitas manusia, sekaligus harus mampu melahirkan keterampilan dalam materi yang diterimanya. Misalnya materi shalat pada pelajaran Fiqh,tidak hanya membawa siswa menjadi tahu hal-hal apa saja yang terkait dengan shalat, tetapi materi tersebut dapat menjadikan siswa rajin mengerjakan shalat. Untuk mengetahui apakah materi pendidikan Agama Islam yang ada di Sekolah Menengah Atas sudah mendukung terbentuknya pribadi muslim atau belum, maka penulis ingin menelaah tentang materi Pendidikan Agama Islam di Sekolah Menengah Atas. Adapun yang akan disoroti adalah konsep materi Pendidikan Agama Islam menurut M. Quraish Shihab yang didapatkan dari karya-karyanya kemudian diintegrasikan ke dalam materi Pendidikan Agama Islam di Sekolah Menengah Atas. METODEPENELITIAN Dalam penelitian ini kami menggunakan metode kepustakaan (Library Research) yaitu dengan mengambil bahan-bahan penelitian dari beberapa buku atau literatur lainnya yang mendukung penelitian ini. Dalam penelitian ini penulis menggunakan pendekatan historis dan juga filosofis. Maksud dari historis yaitu dengan melihat sejarah yang telah terdahulu dan maksud pendekatan filosofis yaitu dengan menganalisa pemikiran Quraish Shihab tentang Materi Pendidikan Agama Islam. Adapun sumber data dari penelitian ini yaitu berupa buku-buku karya Quraish Shihab yang ada hubungannya dengan konsep materi Pendidikan Agama Islam dan Buku-buku yang digunakan sebagai referensi pelajaran Pendidikan Agama Islam di Sekolah Menengah Atas. Buku-buku tersebut diantaranya:  M. Quraish Shihab, Membumikan Al-Qur’an:Fungsi dan Peran Wahyu dalam Kehidupan Masyarakat. Bandung: Mizan. 1994.  M. Qurais Shihab. Lentera Hati: Kisah dan Hikmah Kehidupani. Bandung: Mizan. 1998.  M. Quraish Shihab. Wawasan Al-Qur’an: Tafsir Maudhi’i Atas Berbagai Persoalan Umat. Bandung: Mizan 1996 4 Rahmat Ruharjo, Inovasi Kurikulum Pendidikan Agama Islam : Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran, (Yogyakarta: Magnum Pustaka, 2010) , hlm. 35
  • 4. PEMBAHASAN A. Al Qur’an dan Hadits Menurut Sumadi Suryabrata mengutip pendapat dari Gronbach dalam bukunya educational psyhology mengatakan bahwa “Learning is Shown by Change in Behavior as a Result of Experience”, pembelajaran adalah ditunjukkan oleh perubahan tingkah laku sebagai pengalaman.5 Al-Qur`an adalah pedoman dan tuntutan hidup umat manusia baik individu maupun sebagai uma, Al-Qur’an diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW adalah untuk mengangkat derajat manusia dari lembah kegelapan menuju alam yang terang benderang.6 Sedangkan Al-Qur’an menurut Habsyi Ashiddiqi dalam bukunya “ Sejarah dan Pengantar Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir” adalah wahyu ilahi yan diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW yang tekah disampaikan kepada umatnya dengan cara mutawatir (berangsur-angsur).7 Hadits berasal dari bahasa Arab, al-hadits; bentuk jamaknya adalah alahadits,al-hidsan dan al-hudsan. Secara etimologi Hadits dapat berarti aljadid (sesuatu yang baru), yang merupakan al-qadim (sesuatu yang lama). Hadits juga dapat berarti al-khabar, yaitu kabar atau berita.8 Sedangkan Hadits adalah seluruh perkataan,perbuatan,ikhwal tentang Nabi Muhammad SAW. Sedangkan menurut lainnya, sesuatu yang disandarkan kepada Nabi Muhammad SAW baik berupa perkataan,perbuatan,maupun taqrir ataupun sifat-sifat beliau.9 Jadi pelajaran Al-Qur’an dan Hadits merupakan proses belajar mengajar yang arahnya pada pengenalan Al-Qur’an Dan Hadist serta melakukan perbuatan sesuai ajaran kedua pedoman tersebut. Pembelajaran Al-Qur’an dan Hadits bertujuan untuk:  Membekali siswa dengan dalil-dalil yang terdapat dalam Al-Qur’an dan Hadits sebagai pedoman dalam menyikapi dan menghadapi kehidupan. 5 Sumadi Suryabrata, Psikologi Pendidikan (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2000), hlm. 32 6 Said Agil Husin Al-Munawar, Aktualisasi Nilai-Nilai Al-Qur’an Dalam Pendidikan Islam (Jakarta: PT Ciputat Pers, 2005), hlm. 16 7 TM Habsyi Ashiddiqy, Sejarah dan Pengantar Ilmu Al-Qur’an Dan Tafsir (Semarang: Pustaka Rizqi Putra, 2000), hlm. 5 8 Mohammad Nor Ikhwan, Studi Ilmu Hadits, (Semarang: Rasail Media Group), hlm. 1 9 Muhammad ‘Ajjaj Al-Khatib, Ushul Al-Hadits, Pokok-Pokok Ilmu Hadits (Jakarta:Gaya Media Pratama, 1998), hlm. 8
  • 5.  Meningkatkan kekhusyukkan siswa dalam beribadah terlebih shalat, dengan menerapkan hukum bacaan tajwid, serta isi kandungan surah/ayat dalam surah- surah pendek yang mereka baca.10 Diharapkan setelah mempelajari dan memahami beberapa isi Al-Qur’an dan Hadits, kepribadian siswa menjadi lebih sesuai dengan norma-norma islam. Mata pelajaran Al-Qur’an dan Hadits di sekolah memiliki tiga karakteristik yaitu: a. Membaca (menulis) yang merupakan unsur penerapan ilmu tajwid b. Menterjemahkan makna (tafsir) yang merupakan pemahaman,interpretasi ayat dan hadist dalam memperkaya khazanah intelektual. c. Menerapkan isi kandungan ayat dan hadits yang merupakan unsur pengalaman nyata dalam kehidupan sehari-hari. Secara fungsional pelajaran Al-Qur’an dan Hadits memiliki fungsi sebagai berikut: a. Pengajaran, yaitu penyampaian ilmu pengetahuan yang merupakan informasi dan pesan-pesan Al-Qur’an dan Hadits tentang berbagai disiplin ilmu pengetahuan. b. Sumber nilai,yaitu pengajaran Al-Qur’an dan Haditd dapat melandasi nilai sikap,nilai keyakinan,dan akhlak untuk terbentuknya insan yang utuh dalam rangka mencapai kebahagiaan hidup di dunia maupun akhirat kelak. c. Sumber Motivasi, yaitu memberikan dorongan dan semangat yang kuat dalam beramal dan lebih meyakini akan makna perbuatan yang dilakukannya. d. Pengembangan, yaitu pengembangan daya pikir dan nalar peserta didik melalui proses pendidikannya sehingga dapat dikembangkan lebih lanjut daya nalar dan kemampuan sesuai dengan tingkat perkembangannya. B. Aqidah Akhlak Secara etimologi akidah berasal dari kata ‘aqada-ya’qidu-‘aqdan, berarti simpul,ikatan perjanjian dan kokoh, setelah terbentuk menjadi ‘aqidah berarti keyakinan.11 Relevansinya antara arti kata ‘aqada dan akidah adalah keyakinan itu 10 Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia No.2 tahun 2008 “Tentang Standar Kompetensi Lulusan dan Standar Isi Pendidikan Agama Islam dan Bahasa Arab di Madrasah”, hlm. 49-50 11 Munawir, Kamus Besar Bahasa Arab Indonesia, hlm. 1023
  • 6. tersimpul dengan kokoh didalam hati, bersifat mengikat dan mengandung perjanjian. Sedangkan secara terminologi akidah ada beberapa definisi, antara lain: a. Abu Bakar Jabir Al-Jazairi mengatakan bahwa Aqidah adalah sejumlah kebenaran yang dapat diterima secara umum (axioma) oleh manusia berdasarkan akal,wahyu dan fitrah. Kebenaran itu dipatrikan didalam hati serta di yakini keasliannya dan keberadaannya dan ditolak segala sesuatu yang bertentangan dengan kebenaran itu.12 b. Salih mengatakan bahwa akidah ialah percaya kepada Allah SWT, para malaikat,para rasul, dan kepada hari akhir serta kepada qodho dan qodar yang baik ataupun yang buruk.13 c. Ibnu Taimiyyah mengatakan bahwa akidah adalag suatu perkara yang harus dibenarkan dalam hati, sehingga jiwa menjadi tenang yakin dan mantap tidak dipengaruhi oleh keraguan.14 Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwak akidah adalah dasar-dasar pokok kepercayaan atau keyakinan hari seorang muslim yang bersumber ajaran islam yang wajib dipegangi oleh setiap muslim sebagai sumber keyakinan yang mengikat. Kata akhlak berasal dari bahasa Arab yaitu Khuluq Jamaknya Akhlak yang artinya tingkah laku,perangai,tabiat,watak,moral atau budi pekerti. Imam Al- Ghazali mengemukakan dalam kitabnya yang berjudul Ikhya’Ulumuddin bahwa akhlak ialah sifat-sifat yang tertanam dalam jiwa yang menimbulkan segala perbuatan yang dengan gampang dan mudah tanpa memerlukan pemikiran dan pertimbangan. Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa akhlak adalah sumber dari segala perbuatan yang sewajarnya artinya sesuatu perbuatan atau sumber dari segala tindakan manusia yang tidak dibuat-buat dan perbuatan yang dapat dilihat adalah gambaran dari sifat-sifatnya yang tertanam dalam jiwa,jahat atau baiknya. Mata pelajaran akidah akhlak merupakan suatu mata pelajaran yang harus direalisasikan dalam bentuk tingkah laku atau perbuatan yang harmonis pada siswa, sebab pelajaran akidah dan akhlak bukan hanya bersifat kognitif semata melainkan harus diamalkan dalam kehidupan sehari-hari. Oleh sebab itu seorang guru dalam 12 Yunahar Ilyas, Kuliah Aqidah Islam, (Yogyakarta: LPPI, 2001), hlm.1-2 13 HAMKA, Pelajaran Agama Islam, (Jakarta: Bulan Bintang, 1989), hlm. 8 14 Muhaimin, Dimensi-Dimensi Studi Islam, (Surabaya: Karya Aditama, 1994), hlm. 243
  • 7. melaksanakan pengajaran Akidah dan Akhlak harus senantiasa menjadi teladan yang baik bagi siswa saat berada dilingkungan sekolah maupun di luar sekolah. Dengan Demikian pangajaran Akidah Akhlak yang disampaikan oleh guru dapat diterima oleh siswa semaksimal mungkin, sehingga tujuan yang telah diprogramkan dapat tercapai. C. Fiqh Pengertian Fikih secara bahasa mempunyai arti tahu atau paham.15 Sebagaimana firman Allah SWT yang disebutkan dalam Al-Qur’an surah at- Taubah ayat 87 yang artinya :”Mereka rela berada bersama orang-orang yang tidak berperang, dan hati mereka telah dikunci mati. Maka mereka tidak mengetahui (kebahagiaan beriman dan berjihad).”16 Secara etimologi akidah berasal dari kata ‘aqada-ya’qidu-‘aqdan, berarti simpul,ikatan perjanjian dan kokoh, setelah terbentuk menjadi ‘aqidah berarti keyakinan.17 Relevansinya antara arti kata ‘aqada dan akidah adalah keyakinan itu tersimpul dengan kokoh didalam hati, bersifat mengikat dan mengandung perjanjian. Sedangkan secara terminologi akidah ada beberapa definisi, antara lain: a. Abu Bakar Jabir Al-Jazairi mengatakan bahwa Aqidah adalah sejumlah kebenaran yang dapat diterima secara umum (axioma) oleh manusia berdasarkan akal,wahyu dan fitrah. Kebenaran itu dipatrikan didalam hati serta di yakini keasliannya dan keberadaannya dan ditolak segala sesuatu yang bertentangan dengan kebenaran itu.18 b. Salih mengatakan bahwa akidah ialah percaya kepada Allah SWT, para malaikat,para rasul, dan kepada hari akhir serta kepada qodho dan qodar yang baik ataupun yang buruk.19 c. Ibnu Taimiyyah mengatakan bahwa akidah adalag suatu perkara yang harus dibenarkan dalam hati, sehingga jiwa menjadi tenang yakin dan mantap tidak dipengaruhi oleh keraguan.20 Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwak akidah adalah dasar-dasar pokok kepercayaan atau keyakinan hari seorang muslim yang bersumber ajaran islam yang wajib dipegangi oleh setiap muslim sebagai sumber 15 TM. Hasbi Ash shiddiqy, Pengantar Ilmu Fikih, (Semarang: Pustaka Risqi Putra, 1997), hlm. 15 16 Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan TerjemahI, (Semarang : PT Tanjung Mas Inti, 19920, Hlm. 294 17 Munawir, Kamus Besar Bahasa Arab Indonesia, hlm. 1023 18 Yunahar Ilyas, Kuliah Aqidah Islam, (Yogyakarta: LPPI, 2001), hlm.1-2 19 HAMKA, Pelajaran Agama Islam, (Jakarta: Bulan Bintang, 1989), hlm. 8 20 Muhaimin, Dimensi-Dimensi Studi Islam, (Surabaya: Karya Aditama, 1994), hlm. 243
  • 8. keyakinan yang mengikat. Kata akhlak berasal dari bahasa Arab yaitu Khuluq Jamaknya Akhlak yang artinya tingkah laku,perangai,tabiat,watak,moral atau budi pekerti. Imam Al- Ghazali mengemukakan dalam kitabnya yang berjudul Ikhya’Ulumuddin bahwa akhlak ialah sifat-sifat yang tertanam dalam jiwa yang menimbulkan segala perbuatan yang dengan gampang dan mudah tanpa memerlukan pemikiran dan pertimbangan. Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa akhlak adalah sumber dari segala perbuatan yang sewajarnya artinya sesuatu perbuatan atau sumber dari segala tindakan manusia yang tidak dibuat-buat dan perbuatan yang dapat dilihat adalah gambaran dari sifat-sifatnya yang tertanam dalam jiwa,jahat atau baiknya. Adapun pengertian fikih menurut istilah menurut beberapa pendapat yaitu: 1. Ibnu Subki mendefinisikan bahwa fikih merupakan ilmu tentang hukum- hukum syar’i yang bersifat amaliyah yang di gali dan ditemukan dari dalil- dalil yang bersifat tafsili.21 2. Abdul Wahhab Khalaf memberi pengertian bahwa fikih hukum-hukum syara’ yang bersifat praktis dan bersumber dari dalil-dalil yang rinci.22 3. A. Syafii menjelaskan fikih sebagai suatu ilmu yang mempelajari syariat islam yang bersifat amaliyah (perbuatan) dan diperoleh dari dalil-dalil hukum yang terperinci .23 Berdasarkan penjelasan mengenai pengertian pembelajaran dan fikih di atas, dapat disimpulkan bawah pembelajaran fikih adalah proses interaksi antara guru dan siswa yang bertujuan untuk mengembangkan kreativitas berpikir siswa dalam bidang syariat islam, baik dalam konteks asal hukumnya maupun praktiknya sehingga siswa mampu menguasai materi tersebut. 21 Amir Syarifuddin, Garis-garis Besar Fikih, (Bogor, Kencana: 2003), hlm . 5 22 Ahmad Rofiq, Hukum-hukum Islam di Indonesia, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2002), hlm. 5 23 A. Syafii Karim, Fiqih-Ushul Fiqh, (Bandung: Pustaka Setia, 1997), Hlm. 11
  • 9. D. Sejarah Kebudayaan Islam Sejarah adalah asal- usul, silsilah atau kejadian dan peristiwa yang benar- benar terjadi pada masa lampau.24 Secara etimologi kata sejarah berasal dari bahasa arab yaitu “Syajarah” yang mempunyai arti “pohon kehidupan” dan yang kita kenal dalam bahasa ilmiah yaitu History.25 Karakteristik sejarah dapat dilihat berdasarkan 3 orientasi yaitu: a. Sejarah merupakan pengetahuan mengenai kejadian-kejadian, peristiwa- peristiwa dalam masa lampau dalam kaitannya dengan keadaan masa kini. b. Sejarah merupakan pengetahuan tentang hukum-hukum yang tampak menguasai kehidupan masa lampau, yang diperoleh melalui penyeledikan dan analisis atau peristiwa-peristiwa masa lampau. c. Sejarah sebagai falsafah yang didasarkan kepada pengetahuan tentang perubahan masyarakat, dengan kata lain sejarah seperti merupakan ilmu tentang proses suatu masyarakat.26 Sejarah mempunyai arti penting dalam kehidupan begitu juga sejarah mempunyai beberapa kegunaan antara lain yaitu: a. Untuk kelestarian identitas kelompok dan memperkuat daya tahan kelompok itu bagi kelangsungan hidup. b. Sejarah berguna sebagai pengambilan pembelajaran dan teladan dari contoh-contoh di masa lampau, sehingga memberi asas manfaat secara lebih khusus demi kelangsungan hidup. c. Sejarah berfungsi sebagai sarana pemahaman menganai hidup dan mati.27 Kebudayaan adalah keseluruhan cara hidup (yang merangkum tata cara bertindak dan berpikir) serta segala hasil kegiatan dan penciptaan yang berupa kebendaan atau kerohanian suatu masyarakat, peradaban,kemajuan kal budi dan lainnya.28 Sedangkan Islam adalah aagama yang diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW yang berpedoman pada kitab suci Al-Qur’an yang diturunkan kedunia 24 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 2005), ed. III, hlm.11 http://alhafizh84.wordpress.com/2010/01/04/sejarah-kebudayaan-islam/ di unduh pada hari senin, 08 Mei 2023 26 Ibid 27 Ibid 28 http://indobudaya.blogspot.com/2007/10/pengertian-kebudayaan.html di unduh pada senin, 08 Mei 2023
  • 10. melalui wahyu Allah SWT. Sejarah kebudayaan Islam merupakan pelajaran yang ada di sekolah maupun madrasah. Sejarah Islam (At- Tarekh Al- Islami) adalah suatu disiplin keilmuan yang membahas aktualisasi konsep dan pemikiran yang diutamakan islam lewat Nabi Muhammad SAW. Proses pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam merupakan bentuk interaksi antara siswa dan guru dalam mempelajari kejadian masa lampau yang saling mempengaruhi ke arah yang lebih baik demi mencapai kualitas pembelajaran daalam mencapai tujuan pembelajaran secara optimal. 29 Sejarah Kebudayaan Islam merupakan perkembangan perjalanan hidup manusia muslim dari masa ke masa dalam usaha bersyariah (beribadah dan bermuamalah) dan berakhlak serta dalam mengembangkan sistem kehidupan yang dilandasi oleh akidah. Aspek Sejarah Kebudayaan Islam menekankan pada kemampuan mengambil ibrah dari peristiwa-peristiwa bersejarah, menteladani tokoh-tokoj berprestasi, dan mengaitkannya dengan fenomena sosial,budaya,politik,ekonomi,IPTEK,seni,dan lain-lain untuk mengembangkan kebudayaan dan peradaban islam. KESIMPULAN Berdasarkan uraikan penjelasan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa konsep materi Pendidikan Agama Islam menurut M. Quraish Shihab dapat dikelompokkan menjadi materi Al-Qur’an dan Hadits,Aqidah dan Akhlak, dan materi Fiqih. 1. Pemikiran Quraish Shihab tentang materi Pendidikan Agama Islam yaitu bahwa materi Pendidikan Agama Islam terdiri dari beberapa bidang,yaitu: a) Bidang Al-Qur’an dan Hadits, meliputi materi Al-Qur’an tentang akhlak,manusia,agama,dan ukhuwah. b) Bidang Aqidah Akhlak, yang meliputi tentang agama,iman,islam dan Ikhsan c) Bidang Fiqih, yang meliputi riba menurut Al-Qur’an,zakat,dan ‘amil zakat,perkawinan dalam pandangan islam, dan nikah mut’ah. 2. Materi Pendidikan Agama Islam di Sekolah Menengah Atas terdiri dari beberapa aspek, yaitu: 29 Fatah Syukur NC, Sejarah Peradaban Islam, (Semarang: PT Pustaka Rizki Putra 2009), hlm. 1
  • 11. a) Aspek Al-Qur’an dan Hadits b) Aspek Aqidah dan Akhlak c) Aspek Fiqh d) Apek Sejarah Kebudayaan Islam 3. Materi Pendidikan Agama Islam di Sekolah Menengah Atas sudah relevan dengan pemikiran M. Quraish Shihab tentang materi Pendidikan Agama Islam. Hal ini dapat di lihat dari kemiripan aspek Al-Qur’an dan Hadits, Aqidah dan Akhlak, serta Fiqih. DAFTAR PUSTAKA Roqib,Moh, Ilmu Pendidikan Islam Pengembangan Pendidikan Integratif di Sekolah,keluarga dan masyarakat. (Yogyakarta: LkiS, 2009), hal, 15-16 Tasman Hamami, “Membangun Visi Baru Pendidikan Agama Islam” Dalam jurnal Ilmu Pendidikan Islam, (Yogyakarta: Fakultas Tarbiyah IAIN Sunan Kalijaga), Vol. 4 No. 1 Januari 2003: 1-13, hlm 1 Ahmadi, Islam Sebagai Paradigma Ilmu Pendidikan, (Semarang: Aditya Media: 1992), hal. 59 Ruharjo, Rahmat, Inovasi Kurikulum Pendidikan Agama Islam : Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran, (Yogyakarta: Magnum Pustaka, 2010) , hlm. 35 Suryabrata, Sumadi, Psikologi Pendidikan (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2000), hlm. 32 Agil, Said Husin Al-Munawar, Aktualisasi Nilai-Nilai Al-Qur’an Dalam Pendidikan Islam (Jakarta: PT Ciputat Pers, 2005), hlm. 16 Habsy, TM, Ashiddiqy, Sejarah dan Pengantar Ilmu Al-Qur’an Dan Tafsir (Semarang: Pustaka Rizqi Putra, 2000), hlm. 5 Mohammad Nor Ikhwan, Studi Ilmu Hadits, (Semarang: Rasail Media Group), hlm. 1 ‘Ajaj, Muhammad Al-Khatib, Ushul Al-Hadits, Pokok-Pokok Ilmu Hadits (Jakarta:Gaya Media Pratama, 1998), hlm. 8 Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia No.2 tahun 2008 “Tentang Standar Kompetensi Lulusan dan Standar Isi Pendidikan Agama Islam dan Bahasa Arab di Madrasah”, hlm. 49-50 Munawir, Kamus Besar Bahasa Arab Indonesia, hlm. 1023 Yunahar Ilyas, Kuliah Aqidah Islam, (Yogyakarta: LPPI, 2001), hlm.1-2 HAMKA, Pelajaran Agama Islam, (Jakarta: Bulan Bintang, 1989), hlm. 8 Muhaimin, Dimensi-Dimensi Studi Islam, (Surabaya: Karya Aditama, 1994), hlm. 243
  • 12. Habsy, TM, Ashiddiqy, Pengantar Ilmu Fikih, (Semarang: Pustaka Risqi Putra, 1997), hlm. 15 Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan TerjemahI, (Semarang : PT Tanjung Mas Inti, 19920, Hlm. 294 Munawir, Kamus Besar Bahasa Arab Indonesia, hlm. 1023 Yunahar Ilyas, Kuliah Aqidah Islam, (Yogyakarta: LPPI, 2001), hlm.1-2 HAMKA, Pelajaran Agama Islam, (Jakarta: Bulan Bintang, 1989), hlm. 8 Muhaimin, Dimensi-Dimensi Studi Islam, (Surabaya: Karya Aditama, 1994), hlm. 243 Syarifuddin, Amir, Garis-garis Besar Fikih, (Bogor, Kencana: 2003), hlm . 5 Rofiq, Ahmad, Hukum-hukum Islam di Indonesia, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2002), hlm. 5 Syafii, A. Karim, Fiqih-Ushul Fiqh, (Bandung: Pustaka Setia, 1997), Hlm. 11 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 2005), ed. III, hlm.11 http://alhafizh84.wordpress.com/2010/01/04/sejarah-kebudayaan-islam/ di unduh pada hari senin, 08 Mei 2023 http://indobudaya.blogspot.com/2007/10/pengertian-kebudayaan.html di unduh pada senin, 08 Mei 2023 Syukur, Fathah, NC, Sejarah Peradaban Islam, (Semarang: PT Pustaka Rizki Putra 2009), hlm. Skripsi Mukhroji, Pemikiran Quraish Shihab Pemikiran Quraish Shihab Tentang Materi Pendidikan Agama Islam Dan Relevansinya Dengan Materi Pendidikan Agama Islamn Disekolah Menengah Atas, (Yogyakarta: Uin Sunan Kalijaga, 2017)