Penerapan ekoefisiensi terhadap pembangunan berkelanjutan.pptx
1. PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN
Berdasarkan undang-undang nomor 32 tahun 2009 tentang perlindungan
dan pengelolaan lingkungan hidup, Pembangunan berkelanjutan adalah
upaya sadar dan terencana yang memadukan lingkungan hidup, termasuk
sumber daya ke dalam proses pembangunan untuk menjamin kemampuan,
kesejahteraan, dan mutu hidup generasi masa kini serta generasi masa
depan.
2. Pembangunan berkelanjutan memiliki dua konsep
kunci yang harus dilaksanakan, yaitu:
• Kebutuhan, yang dimaksud subyek yang membutuhkan adalah fakir
miskin di negara berkembang.
• Keterbatasan, membatasi teknologi dan organisasi sosial yang
berkaitan dengan kapasitas lingkungan untuk mencukupi kebutuhan
generasi sekarang dan generasi yang akan datang.
3. Tujuan dari pembangunan berkelanjutan adalah sebuah
tindakan pemanfaatan segala sesuatu yang ada di lingkungan
(alam) dengan tidak mengesampingkan kebutuhan generasi
yang akan datang. Dengan kata lain, tujuan pembangunan
berkelanjutan agar generasi yang akan datang tetap mendapat
segala sesuatu yang kita dapat saat ini. Pembangunan
berkelanjutan menjadi sebuah tujuan utama dari pengelolaan
lingkungan. Melakukan penghematan dan pemaksimalan
penggunaan Sumber Daya Alam yang ada di lingkungan agar
anak cucu kita masih dapat memanfaatkan segala sesuatu
yang ada di alam. Prinsip eko-efisiensi mutlak digunakan
untuk mencapai pembangunan berkelanjutan.
4. Prinsip ekoefisiensi berperan penting dalam
pembangunan berkleanjutan
1. Penggunaan secara efisien, yakni dengan eksploitasi tidak berlebihan
dengan mempertimbangkan keterbatasan jumlah dan kualitas sumber
daya alam serta penggunaan sumber daya alam tidak boros.
2. Menjaga kondisi ekosiste, dengan cara memperhatikan lokasi sumber daya
alam dan pengaruhnya terhadap ekosistem setempat jika dilakukan
eksploitasi, memperhitungkan dampak negatif pengelolaan dan
pemecahan secara bijaksana serta menggunakan teknologi yang tidak
merusak ekosistem
3. Melestarikan ekosistem dengan cara pengelolaan disertai dengan
pembaharuan, melakukan kegiatan pemulihan ekosistem dan dampak
negatif pengolahan turut dikelola.
5. Contoh penerapan eko-efisiensi terhadap pembangunan berkelanjutan
di klaster industri tapioka desa sidomukti kabupaten pati
Pencapaian eko-efisiensi yang telah dicapai adalah dalam hal pemanfaat
bahan seoptimal mungkin dengan jalan produksi tanpa mengupas ketela,
pemanfaatan limbah padat untuk dijual kembali, sirkulasi air pencucian
ketela, penggunaan ejek pengupas ketela yang dimodifikasi juga dapat
meningkatkan efisiensi dalam pengupasan, penggantian parut secara berkala
untuk menghemat bahan bakar. Hal ini karena pengukuran terhadap
konsumsi air belum dapat dilakukan. Penghematan dilakukan dengan jalan
mengatur besar kecilnya aliran saja. Penggunaan kopel energi untuk
menggerakkan alat produksi juga dapat digunakan untuk penghematan.
Sedangkan limbah cair, berupa air sisa pengendapan dimanfaatkan untuk
mengairi sawah. Saat ini juga sedang dikembangkan usaha untuk mendaur
ulang air sisa pengendapan agar dapat digunakan kembali. Perawatan
terhadap alat juga rutin dilakukan untuk memperpanjang lama pakai alat dan
mengurangi resiko kerusakan alat saat proses produk berlangsung.