2. Sejarah
• Pada mulanya mesin dikendalikan oleh gear,
levers (pengungkit) dan peralatan dasar
mekanik lainnya.
• Mesin membutuhkan peralatan yang lebih
canggih yang melibatkan relay dan elemen
switch control → logika kontrol untuk tipe mesin
tertentu.
• Sistem pengontrolan dengan elektromekanik
yang menggunakan relay-relay mempunyai
banyak kelemahan.
3. Kelemahan sistem relay
• kontak-kontak yang dipakai mudah aus karena
panas / terbakar atau karena hubung singkat
• membutuhkan biaya yang besar saat instalasi.
• pemeliharaan dan modifikasi dari sistem yang
telah dibuat jika dikemudian hari diperlukan
modifikasi.
• dll
4. PLC
• PLC pertama kali dikembangkan pada tahun akhir 1960
– akhir 1970.
• PLC adalah singkatan dari Programmable Logic
Controller.
• Dengan menggunakan PLC, kesulitan-kesulitan pada
sistem relay dapat diatasi, karena sistem PLC
mengintegrasikan berbagai macam komponen yang
berdiri sendiri menjadi suatu sistem kendali terpadu dan
dengan mudah merenovasi tanpa harus mengganti
semua instrumen yang ada.
• Masih mengalami kesulitan pada awal
pengembangannya karena bahasa yang tidak praktis dan
user yang terlatih.
5. • Pada dasarnya PLC merupakan suatu peralatan
elektronika yang berbasis mikroprosessor yang
memanfaatkan memori yang dapat diprogram
untuk menyimpan instruksi-instruksi yang
mengimplementasikan fungsi-fungsi semisal
logika, sequencing, pewaktuan (timing),
pencacahan (counting) dan aritmetika guna
mengontrol mesin-mesin dan proses-proses
dalam suatu pengendalian (controller) dengan
memanfaatkan komputer dan bahasa
pemrograman.
6. Konsep PLC
Konsep dari PLC sesuai dengan namanya adalah
sebagai berikut :
• Programmable : menunjukkan kemampuannya yang
dapat dengan mudah diubah-ubah sesuai program
yang dibuat dan kemampuannya dalam hal memori
program yang telah dibuat.
• Logic : menunjukkan kemampuannya dalam
memproses input secara aritmetik (ALU), yaitu
melakukan operasi membandingkan,
menjumlahkan, mengalikan, membagi, mengurangi
dan negasi.
• Controller : menunjukkan kemampuannya dalam
mengontrol dan mengatur proses sehingga
menghasilkan output yang diinginkan.
7. Fungsi PLC
Fungsi dan kegunaan dari PLC dapat dikatakan
hampir tidak terbatas. Tapi dalam prakteknya
dapat dibagi secara umum dan khusus.
Secara umum fungsi dari PLC adalah sebagai
berikut :
• Kontrol Sekuensial
PLC memroses input sinyal biner menjadi
output yang digunakan untuk keperluan
pemrosesan teknik secara berurutan
(sekuensial), disini PLC menjaga agar semua
step / langkah dalam proses sekuensial
berlangsung dalam urutan yang tepat.
8. • Monitoring Plant
PLC secara terus menerus memonitor suatu
sistem (misalnya temperatur, tekanan, tingkat
ketinggian) dan mengambil tindakan yang
diperlukan sehubungan dengan proses yang
dikontrol (misalnya nilai sudah melebihi batas)
atau menampilkan pesan tersebut ke operator.
9. PLC vs Sistem Konvensional
• PLC dapat menjalankan fungsi matematik yang
rumit termasuk didalamnya analisa numerik
integrasi dan differensiasi.
• PLC dapat bekerja pada kondisi industri yang berat
(polusi tinggi, temperatur 0-60°, dan kelembaban
relatif 0 % - 95 %).
• Kelebihan-kelebihan PLC lainnya :
- bekerja handal, aman dan fleksibel
- hemat dalam jumlah pengawatan.
- pemrograman sederhana dengan menggunakan
bahasa dan instruksi yang mudah dimengerti.
- Pemasangan atau instalasi mudah.
12. • CPU atau unit prosesor adalah unit yang berisi
mikroprosesor yang menginterpretasikan sinyal-
sinyal input dan melaksanakan tindakan-
tindakan pengontrolan, sesuai dengan program
yang tersimpan di dalam memori, lalu
mengkomunikasikan keputusan-keputusan yang
diambilnya sebagai sinyal-sinyal kontrol ke
antarmuka output.
• Power Supply atau unit catu daya diperlukan
untuk mengkonversikan tegangan AC sumber
menjadi tegangan rendah DC (5, 12 atau 24 volt)
yang dibutuhkan oleh prosesor dan rangkaian-
rangkaian di dalam modul-modul antarmuka
input dan output.
13. • Programming Device atau perangkat
pemrograman adalah suatu perangkat yang
digunakan untuk mengedit, masukan,
memodifikasi dan memantau program yang ada
dalam memori PLC.
Bagian-bagian dari PD atau PDT (Programming
Device Terminal) adalah monitor dan papan
ketik (Keyboard).
Dalam PLC ada 3 jenis PD yaitu :
- Special Purpose adalah perangkat PD sejenis
dengan komputer khusus yang digunakan untuk
pemrograman PLC.
14. - Keypad adalah peralatan sejenis dengan
kalkulator yang khusus digunakan untuk
pemrograman PLC.
- Personal Computer atau PC adalah perangkat
pemrograman yang digunakan untuk
mengontrol PLC dengan menggunakan
komputer pribadi.
Program yang dibuat dalam Perangkat
Pemrograman kemudian dipindahkan ke dalam
unit memori PLC.
15. • Programming Memory atau Unit Memori adalah
bagian yang berfungsi untuk menyimpan
instruksi, program dan data.
• Modul input / output adalah suatu perangkat
atau peralatan elektronika yang berfungsi
sebagai perantara atau penghubung (interface)
antara CPU dengan peralatan masukan atau
keluaran luar. Modul ini terpasang secara tidak
permanen atau mudah untuk dilepas dan
dipasang kembali pada raknya.
16. Tipe-tipe Perangkat Masukan/Keluaran
Berdasarkan tegangan kerja yang digunakan maka
perangkat masukan/ keluaran dapat dikelompokkan
menjadi tiga, yaitu :
- Modul masukan/keluaran dengan tegangan catu
200 V s/d 400 V AC.
- Modul masukan/keluaran dengan tegangan catu
100 V s/d 120 V AC.
- Modul masukan/keluaran dengan tegangan catu 12
V s/d 120 V AC.
Tegangan masukan/keluaran dari modul input device
atau output device dapat dipilah tegangan 12 V DC
atau 24 V DC sesuai dengan modul I/O yang
digunakan.