2. Nama
Anggota
1. Alexsander Multi Simorangkir 20010004
2. Herdiansyah 20010021
3. Nazilatur Rohman Putra N. 20010013
4. RizkyAbdillah 20010017
3. Sejarahnyaa:
Pada mulanya mesin dikendalikan oleh gear, levers (pengungkit)
dan peralatan dasar mekanik lainnya.
Mesin membutuhkan peralatan yang lebih canggih yang melibatkan
relay dan elemen switch control → logika kontrol untuk tipe mesin
tertentu.
Sistem pengontrolan dengan elektromekanik yang menggunakan
relay-relay mempunyai banyak kelemahan.
4. Pengertian
&
konsepnya
PENGERTIAN
Pada dasarnya PLC merupakan suatu
peralatan elektronika yang berbasis
mikroprosessor yang memanfaatkan
memori yang dapat diprogram untuk
menyimpan instruksi-instruksi yang
mengimplementasikan fungsi-fungsi
semisal logika, sequencing,
pewaktuan (timing), pencacahan
(counting) dan aritmetika guna
mengontrol mesin-mesin dan proses-
proses dalam suatu pengendalian
(controller) dengan memanfaatkan
komputer dan bahasa pemrograman.
KONSEPNYA
Konsep dari PLC sesuai dengan
namanya adalah sebagai berikut :
Programmable : menunjukkan
kemampuannya yang dapat dengan
mudah diubah-ubah sesuai program
yang dibuat dan kemampuannya
dalam hal memori program yang
telah dibuat.
Logic : menunjukkan kemampuannya
dalam memproses input secara
aritmetik (ALU), yaitu melakukan
operasi membandingkan,
menjumlahkan, mengalikan,
membagi, mengurangi dan negasi.
Controller : menunjukkan
kemampuannya dalam mengontrol
dan mengatur proses sehingga
menghasilkan output yang
diinginkan.
5. Fungsi(PLC)
Fungsi dan kegunaan dari PLC dapat dikatakan hampir tidak terbatas. Tapi dalam
prakteknya dapat dibagi secara umum dan khusus.
Secara umum fungsi dari PLC adalah sebagai berikut :
Kontrol Sekuensial
PLC memroses input sinyal biner menjadi output yang digunakan untuk keperluan
pemrosesan teknik secara berurutan (sekuensial), disini PLC menjaga agar semua
step / langkah dalam proses sekuensial berlangsung dalam urutan yang tepat.
Meningkatkan produktivitas industri
Pasalnya, dengan penggunaan teknologi PLC dan mesin-mesin yang terkait, perusahaan bisa
menjalankan produksi tanpa perlu terhalang adanya batasan jam kerja. Selain itu, dengan
adanya penggunaan PLC dan mesin-mesin terkait, kegiatan produksi bisa dilakukan lebih
cepat.
6. PERBANDINGANANTARA
SISTEM
RELAY
&
SISTEMPLC
Kekurangan : Relay
kontak-kontak yang dipakai mudah aus karena panas /
terbakar atau karena hubung singkat
membutuhkan biaya yang besar saat instalasi.
pemeliharaan dan modifikasi dari sistem yang telah
dibuat jika dikemudian hari diperlukan modifikasi.
dll
Kelebihan : PLC
PLC pertama kali dikembangkan pada
tahun akhir 1960 – akhir 1970.
PLC adalah singkatan dari Programmable
Logic Controller.
Dengan menggunakan PLC, kesulitan-
kesulitan pada sistem relay dapat diatasi,
karena sistem PLC mengintegrasikan
berbagai macam komponen yang berdiri
sendiri menjadi suatu sistem kendali
terpadu dan dengan mudah merenovasi
tanpa harus mengganti semua instrumen
yang ada.
Masih mengalami kesulitan pada awal
pengembangannya karena bahasa yang
tidak praktis dan user yang terlatih.
7. skemanya
Dari skema tersebut, dapat dijelaskan bahwa Power
supply digunakan untuk mensuplai tegangan PLN
220V serta tegangan 24V. Adapun 220V tegangan
PLN digunakan untuk suplai output berupa Bohlam
lampu serta masuk ke L1 dan L2 modul PLC.
Untuk 24Volt digunakan pada PLC karena
tegangan kerja PLC ialah 24V sehingga power
suplai harus memberikan tegangan sebesar 24V.
Pada modul Input PLC, COM dihubungkan pada
+24Volt, artinya pada bagian common terminal
input terkoneksi dengan polaritas positif, maka
pada setiap Chanel Input akan dihubungkan ke
Masukan(tombol switch) lalu keluarannya
dihubungkan pada -24Volt. Ini merupakan model
wiring sourching.
Begitu juga pada modul Output PLC, COM
dihubungkan pada +24Volt, artinya
pada bagian common terminal output
terkoneksi dengan polaritas positif, maka pada
setiap Chanel output akan dihubungkan ke modul
relay lalu keluaran relay dihubungkan pada -
24Volt. Ini merupakan model wiring sourching.
Selanjutnya, masukan relay juga dihubungkan pada
input bohlam lampu dan keluaran bohlam lampu
dihubungkan pada power suplai L 220V, karena
bohlam lampu memerlukan suplai tinggi dari PLN
8. Program ladder yang telah dibuat
tersebut dapat dijelasknan sebagai
berikut:
Saat tidak ada masukan apapun,
lampu tidak menyala dikarenakan
tombol ON tidak terhubung.
Kemudian, setelah tombol ON
ditekan, maka lampu menyala
karena Tombol OFF merupakan
Normally Close.Adapun dengan
nyalanya lampu ini, menyebabkan
pengunci tombol ON akan aktif,
kemudian meskipun tombol ON
dilepas maka lampu akan tetap
menyala berkat aktifnya pengunci
tombol ON. Inilah yang disebut
sebagai tombol Lock On.
Saat tombol OFF ditekan, maka
otomatis tombol OFF bernilai 0
karena Normally Close. Hal ini
menyebabkan lampu akan mati.
PROGRAM LEDDER
9. Tambahan
Dari dua gambar diatas merupakan cara bagaimana atau
pemograman dengan menggunakan (software cx) dan sudah
lengkap rangakain beserta skemanya digunakan pada system
PLC( Programmble logic controller), tentang switch lampu
menggunakan system PLC
Bahasa yang digunakan adalah Ladder, yang hanya berisi
input-proses-output. Disebut Ladder, karena bentuk
tampilan bahasa pemrogramannya memang seperti
tampilan tangga.
10. Skema PLC
Lampu Rumah
6Titik
PLC Omron CP1E
N30DR-A
LampuTeras
Lampu ruang
tamu
Lampu Kamar
Mandi
Lampu Kamar
Tidur 1
Lampu Dapur
Lampu Kamar
Tidur 2
Lampu Ruang
Keluarga
Sensor Cahaya
Saklar Lampu
Dapur
Saklar Lampu
KT2
Saklar Lampu
KT 1
Sensor Gerak
Saklar Lampu
R.Tamu &
R.Keluarga