Rubrik penilaian mata kuliah PLC Dasar terdiri dari beberapa aspek penilaian seperti kehadiran, pemilihan dan pemrograman PLC sederhana, pemrograman timer dan counter, soal sequential, dan proyek PKM. Mata kuliah ini diampu oleh dua pengajar dan mencakup materi seperti konfigurasi PLC, pemrograman dasar, fungsi timer dan counter, serta pemrograman antarmuka HMI.
2. RUbrik penilaian
Berikut adalah rubrik penilaian pada mata kuliah PLC Dasar, 3 SKS:
Kehadiran (Absensi) & Sikap 10% dari total PENILAIAN; 15 HARI
01. Pemilihan (spesifikasi),
Pengkabelan PLC dan Pemrograman
Sederhana
15% dari seluruh PENILAIAN; Soal pemrograman PLC sederhana menggunakan internal
relay bentuk time chart (Contoh soal sertifikasi ME. Level 3); 3 HARI
02. Pemrograman Fungsi Timer dan
Counter
15% dari seluruh PENILAIAN; Soal Pemrograman PLC menggunakan fungsi Timer dan
Counter bentuk time chart (Contoh soal sertifikasi ME.Level 2); 4 HARI
03. Sequential Problem 20% dari seluruh PENILAIAN; Soal bentuk sequential berupa soal cerita/study case
yang terjadi pada industry/lingkungan; 5 HARI
04. Pemrograman HMI 15% dari seluruh PENILAIAN; soal ujian sederhana HMI; 3 HARI
PROJECT bentuk IDE PkM 25% dari seluruh PENILAIAN; project bebas terdiri dari 3 s.d 4 peserta. Laporan dalam
bentuk proposal PKM (Program Kreatifitas Mahasiswa) yang dipresentasikan maksimal
4 minggu setelah akhir perkuliahan
Pengajar1:
Lin Prasetyani
Pengajar2:
Pengki Mulyanto
5. Pengenalan PLC
Programmable Logic Controller atau lebih sering disebut PLC merupakan
suatu controller / pengatur / pengendali yang bekerja berdasarkan logic /
logika tertentu (if – then) yang dapat diprogram & diprogram ulang
(programmable/ reprogrammable).
Sama seperti controller lainnya, dalam sistem kendali, PLC berperan sebagai
controller yang mengolah informasi-informasi masukan/input dalam rangka
menentukan luaran/output yang akan dihasilkan.
6. Fungsi PLC
Apa yang bisa dilakukan PLC
• Kontrol Sekuensial, yaitu menjaga agar setiap
step atau langkah dalam proses berada pada
urutan yang tepat.
• Kontrol Supervisor, PLC dapat memonitor
keadaan suatu sistem secara real time
sehingga dapat mengambil tindakan yang
diperlukan atau mengirim pesan ke operator
ketika timbul konsisi yang tidak diinginkan.
Kedua jenis kontrol tersebut yang menjadikan PLC
sebagai salah satu kebutuhan utama dalam
proses sistem otomasi industri.
7. Keunggulan PLC
Implementasi proyek lebih singkat
Modifikasi lebih mudah tanpa tambahan
biaya
Biaya proyek dapat dikalkulasi tepat
Training lebih cepat
Desain dapat diubah dengan mudah melalui
software perubahan dan penambahan
spesifikasi dapat dilakukan pula melalui
software
Rentang besar untuk kontrol aplikasi
Perawatan mudah indikator input dan
output mempercepat dan mempermudah
proses troubleshooting.
Kehandalannya tinggi
Kontrol hardware-nya standar
Mampu bekerja pada lingkungan yang sulit
beroperasi secara normal dalam kondisi
temperatur, humidity, fluktuasi tegangan,
dan noise yang berat. PLC mempunyai
kehandalan tinggi dibandingkan sistem
konvensional.
8. Komponen dan
PRINsip kerja PLC
Komponen Programmable Logic Controller (PLC)
terdiri dari dua bagian yaitu
1. Komponen Perangkat Keras
2. Komponen Perangkat Lunak
Komponen perangkat keras PLC terdiri dari :
•Central Processing Unit (CPU) memeriksa
status input, menjalankan program, dan
memperbarui output.
•Memory tempat untuk menyimpan program
dan data pada PLC.
•Power Supply mengalirkan sumber daya listrik
pada PLC.
•Input memonitor perubahan status dari
perangkat input yang tersambung ke PLC.
•Output menghasilkan sinyal yang akan dikirim
ke perangkat output.
•Programming Devices memasuki dan
memonitor user program.
9. 1. Unit CPU menjalankan program langkah demi
langkah dari daftar pertama program hingga
perintah END (AKHIRI). Berdasarkan hasilnya,
CPU menyimpan data 1 atau 0 di memori I/O
yang sesuai.
2. Setelah menjalankan perintah END (AKHIRI),
Unit CPU akan melakukan I/O refreshing bila
terjadi pertukaran data between the
input/output units and the I/O memory of
CPU unit.
3. Perangkat output akan diaktifkan atau
dinonaktifkan tergantung pada data tersebut
dan CPU akan menerima data input.
4. Unit CPU akan menjalankan program dari
daftar pertama dalam program sesuai dengan
status input yang diperbarui. Unit CPU akan
mengulangi tindakan ini berulang kali dengan
laju yang sangat cepat.
Prinsip kerja
10. Inisialisasi Startup
Menginisialisasi perangkat keras, memeriksa memori
data.
Pemrosesan Umum
memeriksa baterai, bus I/O, dan memori program.
Eksekusi Program
adalah mengeksekusi program.
I/O Refreshing
menukar dan mengecek data antara unit Input/Output
dan unit memori I/O yang telah diolah oleh CPU.
Layanan Periferal
menjalankan permintaan dari perlengkapan yang
disambungkan ke port periferal dan serial serta
layanan lain.
Siklus operasi
11. Perangkat i/o PLC
Perangkat Keras pada Sistem Otomasi Industri
Sistem pengendalian pada sistem otomasi
industri dibagi menjadi 3 bagian besar yaitu
kelompok masukan (input), kelompok logika
(logic) dan kelompok keluaran output),
diilustrasikan pada bagan di samping.
12. Model & fitur PLC omron
Berdasarkan bagian perangkat keras yang diintegrasikan, PLC diklasifikasikan menjadi model
Kompak dan model Modular.
PLC Kompak
PLC dimana bagian Power Supply, unit I/O dan unit CPU terintergasi menjadi satu kesatuan. Kapasitas I/O dari
PLC jenis ini yaitu kurang dari 60 buah.
PLC Modular
PLC dimana modul-modulnya dapat dikonfigurasi dan dipasang sesuai dengan kebutuhan sistem.
13. Struktur Kode Model CP1E
Model PLC Omron dapat dikenali
melalui struktur kode yang terdapat
pada bagian samping PLC.
Fitur OMRON CP1E
14. Kode bagian :
1. Kelas PLC
E : Model Standar/dasar
NA : Dilengkapi dengan terminal I/O analog dan
Aplikasi
N : Dilengkapi dengan terminal I/O Aplikasi
2. I/O capacity
10 : 10 I/O points (6 inputs, 4 outputs)
14 : 14 I/O points (8 inputs, 6 outputs)
20 : 20 I/O points (12 inputs, 8 outputs)
30 : 30 I/O points (18 inputs, 12 outputs)
40 : 40 I/O points (24 inputs, 16 outputs)
60 : 60 I/O points (36 inputs, 24 outputs)
3. Tipe unit
S : Pembaharuan
Kosong : Biasa
4. Built in RS 484
1 : Ada
2 : Tidak ada
5. Tipe input adalah DC
6. Tipe Luaran yang digunakan
R : menggunakan tipe relay
T : menggunakan tipe transistor NPN (sinking)
T1 : menggunakan tipe transistor PNP (sourcing)
7. Power Supply yang digunakan
A : menggunakan sumber AC
D : menggunakan sumber DC
Aturan Jumlah I/O
Bila diketahui suatu jumlah I/O pada suatu PLC maka konfigurasi ju
masukan dibandingkan jumlah output / luaran yaitu
60% : 40%
Misalnya, diketahui total jumlah I/O pada PLC yaitu 40 buah, maka
jumlah Input yaitu 60% x 40 = 24 buah
dan jumlah Output yaitu 40% x 40 = 16 buah
18. Perangkat I/O yang tersambung ke PLC dikendalikan dengan suatu
alamat memori tertentu, atau dengan kata lain alamat I/O.
• Alamat tersebut adalah unik untuk mengidentifikasi perangkat
I/O (Input/Output).
• Alamat terdiri dari alamat word (CH=channel) dan angka bit,
serta ditampilkan dalam bentuk desimal.
• Setiap perangkat digital yang tersambung ke Unit Input atau
Unit Output diberikan bit tunggal.
• Perangkat tersebut diberi alamat, tergantung pada jumlah
terminal sebagai titik koneksi input dan output.
• Alamat yang biasanya digunakan untuk perangkat I/O disebut
area “CIO (Core IO/IO Inti)”.
Digit alamat I/O tersebut berbeda tergantung pada model PLC
yang digunakan.
Model seri CP1 dan seri CJ2 mengontrol perangkat dengan
alamat enam digit.
Misalnya,
CIO 000000 artinya word (CH) 0000 bit 00.
CIO 010003 artinya word (CH) = 0100, bit = 03.
Digit “0” di digit yang lebih tinggi pada alamat dapat dihapus
dan meletakkan titik di antara CH dan angka bit untuk
mengidentifikasi alamat I/O secara jelas.
Misalnya,
CIO 0.00 mengindikasikan word (CH) 0000 bit 00.
CIO 100.03 mengindikasikan word (CH) = 0100, bit = 03.
19. Pada PLC Omron CP1E, semua perangkat
masukan akan tersambung ke port
masukan/input, sedangkan perangkat luaran
akan tersambung ke port luaran/output.
Pengkabelan cp1e