SAP Modifikasi Lingkungan Pencegahan Resiko Jatuh Di Rumah
1. SATUAN ACARA PENYULUHAN KESEHATAN
MODIFIKASI LINGKUNGAN
Disusun oleh:
Arya Teja Pramutsu
Tingkat 3 Reguler 1
Dosen Pembimbing :
Sono, S.Kp., M.Kep
POLITEKNIK KESEHATAN TANJUNG KARANG
PROGRAM STUDI D III KEPERAWATAN KOTABUMI
TAHUN AJARAN 2022 / 2023
2. SATUAN ACARA PENYULUHAN
MEMODIFIKASI LINGKUNGAN
Pokok Bahasan : Modifikasi Lingkungan Dan Memelihara Kesehatan
Sub Pokok Bahasan :
Sasaran : Keluarga Tn. N
Waktu : 15 menit
Hari / Tanggal : Kamis, 23 Maret 2023
Tempat : Rumah Tn. N
Pelaksana : Arya Teja Pramutsu
I. Tujuan Instruksional Umum
Setelah dilaksanakan pendidikan kesehatan selama 15
menit, keluarga dan klien diharapkan dapat memahami tentang
pentingnya memodifikasi lingkungan.
II. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah diberikan penyuluhan diharapkan keluarga akan mampu :
a. Mampu mengidentifikasi resiko jatuh pada anggota keluarga
b. Menyebutkan faktor-faktor pencegahan jatuh
c. Menyebutkan cara-cara pencegahan jatuh dengan baik.
III. Materi : (Terlampir)
IV. Metode
a. Ceramah
b. Tanya Jawab
V. Media
Leaflet
VI. Langkah Kegiatan
3. No Tahapan Kegiatan Waktu
Penyuluh Sasaran
1. Pembukaan a. Mengucapkan
salam
b. Menjelaskan tujuan
kedatangan ke
rumah pasien
a. Menjawab
salam
b. Mendengarkan
dan
memperhatikan
penyuluh
2 menit
2. Penyampaian
materi atau
inti
a. Menyampaikan
materi:
1.
b. Mendengarkan,
memperhatikan
dan menyimak
penjelasan
8
menit
3. Penutup a. Mengevaluasi
klien, dengan
memberikan
pertanyaan kepada
klien
b. Mengakhiri
pertemuandengan
mengucapkan
terimakasih dan
mengucapkan
salam.
a. Menjawab
pertanyaan
b. Menjawab
salam
2
menit
4. MATERI
A. Mengidentifikasi Risiko Jatuh Pada Lansia
Pada lansia terjadi penurunan baik itu fisik, kognitif maupun
psikologis. Pada lansia biasanya akan terjadi penurunan kekuatan
yang mengakibatkan seorang lansia rawan mengalami resiko jatuh.
Jatuh menjadi salah satu insiden yang paling sering terjadi pada
orang lanjut usia (lansia) yang mengakibatkan trauma serius,
seperti nyeri, kelumpuhan bahkankematian. Maka keluarga sangat
berperan penting untuk mengidentifikasi bahaya yang ada
dilingkungan rumah, sehingga dapat meminimalisir terjadinya jatuh
pada anggota keluarga yang lansia.
B. Faktor Penyebab Lansia Terjatuh
Faktor penyebab jatuh pada lansia dapat dibagi dalam 2
golongan besar, yaitu:Faktor Intrinsik dan Ekstrinsik.
a. Faktor instrinsik
Disebabkan oleh proses penuaan dan berbagai
penyakit seperti Stroke, Reumatik dan lainnya yang
mengakibatkan kelemahan tubuh, Parkinson yang
mengakibatkan kekakuan alat gerak Gangguan penglihatan
pun seperti misalnya katarak meningkatkan risiko jatuh
pada lansia. Gangguan sistem kardiovaskuler akan
menyebabkan sering menyebabkan jatuh pada lansia.
b. Faktor-faktor lingkungan
Lingkungan yang kurang aman bagi lansia dapat
menyebabkan risiko jatuhmeningkat, seperti: Alat-alat atau
perlengkapan rumah tangga yang sudah tua atau tergeletak
di bawah, tempat tidur tidak stabil atau kamar mandi yang
licin dan tempat berpegangan yang tidak kuat atau tidak
mudah dipegang, lantai tidak datar, licin atau menurun,
5. karpet yang tidak dilem dengan baik, keset yang
tebal/menekuk pinggirnya, dan benda-benda alas lantai
yang licin atau mudah tergeser,lantai licin atau basah,
penerangan yang tidak baik (kurang atau menyilaukan),
alat bantu jalan yang tidak tepat ukuran, berat,maupun cara
penggunaannya.
C. Pencegahan
1. Latihan fisik
Latihan fisik diharapkan mengurangi resiko jatuh
dengan meningkatkan kekuatan tungkai dan tangan,
memperbaiki keseimbangan, koordinasi, dan meningkatkan
reaksi terhadap bahaya lingkungan, latihan fisik juga bisa
mengurangi kebutuhan obat-obatan sedatif. Latihan fisik yang
dianjurkan yang melatih kekuatan tungkai, tidak terlalu berat
dan semampunya, salah satunyaadalah berjalan kaki.
2. Modifikasi lingkungan
Modifikasi lingkungan sangat penting dilakukan untuk
menyediakan lingkungan yang aman bagi anggota keluarga lansia agar
terhindar dari resiko jatuh. Modifikasi lingkungan yang dapat
dilakukan antara lain :
a. Atur suhu ruangan supaya tidak terlalu panas atau dingin
untuk menghindari pusing akibat suhu.
b. Taruhlah barang-barang yang memang seringkali
diperlukan berada dalam jangkauan tanpa harus berjalan
dulu.
c. Jangan sampai ada kabel listrik pada lantai yang biasa untuk
melintas.
d. Pasang pegangan tangan pada tangga, kamar mandi.
e. Singkirkan barang-barang yang bisa membuat terpeleset
dari jalanyang biasa untuk melintas.
f. Gunakan lantai yang tidak licin.
6. g. Atur letak furnitur supaya jalan untuk melintas mudah,
menghindaritersandung.
h. Hindari furnitur yang beroda.
3. Alat bantu
Pada penggunaannya, alat bantu jalan memang membantu
meingkatkan keseimbangan, namun di sisi lain menyebabkan
langkah yang terputus, karena itu penggunaan alat bantu ini
haruslah direkomendasikan sesuai dengan kebutuhan secara
individual. Alat bantu jalan yang dapat digunakan seperti:
Tongkat
Tongkat ketiak
Walker
Daftar Rujukan
Subiyanto, S., & SUDARYANTO, S. (2020). MANAJEMEN LINGKUNGAN:
KESELAMATAN DALAM MENGURANGI RISIKO CEDERA PADA ASUHAN
KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN LANSIA. Jurnal Keperawatan
CARE, 9(1).
Nurhasanah, A., & Nurdahlia, N. (2020). Edukasi Kesehatan Meningkatkan
Pengetahuan Dan Keterampilan Keluarga Dalam Pencegahan Jatuh Pada
Lansia. JKEP, 5(1), 84-100.