SlideShare a Scribd company logo
1 of 91
S1 Teknik Telekomunikasi
Fakultas Teknik Elektro
REKAYASA TRAFIK | TTH3J3 | Kur. 2016 | 2017/2018
Sistem Tunggu 1:
Distribusi Antrian dan M/M/1
SISTEM TUNGGU/ANTRIAN
AGENDA
• Aplikasi Antrian
• Model Antrian Dasar
• Notasi Kendall
• Hukum Little
• Analisis Antrian M/M/1
• Ukuran Kinerja Sistem Antrian
• Beberapa Rumus Pendukung
• Contoh Soal
APLIKASI SISTEM ANTRIAN
 Telekomunikasi
 Traffic control
 Penentuan urutan operasi komputer
 Prediksi performansi komputer
 Layanan kesehatan (misalnya kontrol
penggunaan bed di rumah sakit)
 Airport traffic, penjualan tiket airline
 Layout sistem manufaktur
CONTOH
CONTOH SISTEM ANTRIAN
Sistem Pelayan Customer
Bank Teller Nasabah
Rumah Sakit Dokter, perawat,
bed Pasien
Sistem Komputer CPU, perangkat I/O Job
Sistem Manufaktur Mesin, pekerja Part
Bandara
Landasan pacu,
gate, stasiun
security check-in
Pesawat,
penumpang
Jaringan
Komunikasi Node, link Pesan, paket
BLOCKED CALLS CLEARED (BCC)
REVIEW
Sumber #1
Offered Traffic
Sumber #2
Offered Traffic
1
2
3
4
10 menit
Total Trafik Ditawarkan:
TO = 0.4 E + 0.3 E
TO = 0.7 E
2 sumber
Hanya satu server
Traffic
Carried
1 2
1 3 4
Total Trafik Dilayani:
TC = 0.5 E
Panggilan pertama tiba dan
dilayani
Panggilan kedua tiba, tapi
server sibuk
Panggilan kedua ditolak
Panggilan ketiga tiba dan
dilayani
Panggilan keempat tiba dan
dilayani
BLOCKED CALLS HELD (BCH) REVIEW
Sumber #1
Offered Traffic
Sumber #2
Offered Traffic
1
2
3
4
10 menit
Total Trafik Ditawarkan:
TO = 0.4 E + 0.3 E
TO = 0.7 E
2 sumber
Traffic
Carried
1 2
1 2 3 4
Hanya satu server
Panggilan pertama tiba dan
dilayani
Panggilan kedua tiba, tetapi server
sibuk
Panggilan kedua dilayani
Panggilan ketiga tiba dan dilayani
Panggilan keempat tiba dan
dilayani
Total Trafik Dilayani:
TC = 0.6 E
Panggilan kedua ditahan sampai
server bebas
BLOCKED CALLS WAIT (BCW)
Sumber #1
Offered Traffic
Sumber #2
Offered Traffic
1
2
3
4
10 menit
Total Trafik Ditawarkan:
TO = 0.4 E + 0.3 E
TO = 0.7 E
2 sumber
Hanya satu server
Traffic
Carried
Panggilan pertama tiba dan
dilayani
1
Panggilan kedua tiba, tetapi
server sibuk
2
Panggilan kedua menunggu
sampai server bebas
Panggilan kedua dilayani
1 2
Panggilan ketiga tiba, menunggu,
dan dilayani
3
Panggilan keempat tiba,
menunggu, dan dilayani
4
Total Trafik Dilayani:
TC = 0.7 E
MASALAH SISTEM ANTRIAN
• Proses selama
pembangunan
hubungan
untuk
komunikasi
suara
SUMBER DELAY DI JARINGAN
• Delay Proses
–Asumsi daya pemrosesan tidak terbatas
• Delay Antrian
–Waktu tunggu transmisi di buffer
• Delay Transmisi
• Delay Propagasi
–Waktu yang dihabiskan di link untuk transmisi sinyal listrik
–Tidak bergantung pada trafik yang dibawa oleh link
Fokus: Delay Antrian
MODEL ANTRIAN DASAR
MODEL ANTRIAN DASAR
• Antrian memodelkan stasiun pelayanan dengan
–Satu atau beberapa server
–Daerah menunggu atau buffer
• Pelanggan datang untuk menerima layanan
• Pelanggan yang tidak menemui server bebas akan menunggu
di buffer
Arrival Berakhir
Buffer Server
Antri Dilayani
KARAKTERISTIK ANTRIAN
• Jumlah server N: 1, beberapa, tak hingga (infinite)
• Ukuran buffer b
• Disiplin layanan (penjadwalan): FIFO, LIFO, Processor
Sharing (PS), dll
Proses kedatangan
Statistik layanan
N
b
PROSES PANGGILAN
• Random origination (dengan kondisi t0)
– Peluang sebuah panggilan muncul dalam interval
(t,t+t] adalah lt (tidak tergantung t) dan l adalah
konstan
– Peluang dua atau lebih panggilan muncul pada
selang (t,t+t] adalah nol
– Setiap panggilan saling bebas
t
0 t
t
t
n
t=t/n
Cukup besar
PROSES KEDATANGAN
• : waktu antar kedatangan antara pelanggan n dan n+1
• adalah peubah acak
• adalah proses stokastik
Waktu antar kedatangan terdistribusi identik dan memiliki common mean
• l disebut laju kedatangan
n 1
n 
1
n 
n

n
t t
n

n

{ , 1}
n n
 
[ ] [ ] 1/
n
E E
  l
 
1)Proses Kedatangan
• Merupakan spesifikasi bagaimana pelanggan datang ke
sistem. Misal Ai menyatakan selang waktu antara kedatangan
pelanggan ke-(i - 1) dan ke-i  inter-arrival time. Secara
umum diasumsikan waktu A1, A2, …, An, … adalah peubah acak
IID (Independent Identically Distributed). Rata-rata atau
expected inter-arrival time dinyatakan E(A), dan l = 1/E(A)
adalah laju kedatangan pelanggan. Perhatikan satuan: jika Ai
dalam second, maka l dalam reciprocal (kebalikan)
second
• Perhatikan bahwa mengetahui laju kedatangan saja tidaklah
cukup – selalu dibutuhkan distribusi probabilitas, di mana
laju kedatangan memiliki mean – atau resiprok mean. Kecuali
disebutkan secara khusus, biasanya diasumsikan distribusi
eksponensial …
KOMPONEN SISTEM ANTRIAN
2) Mekanisme Pelayanan
•Dispesifikasikan oleh jumlah server, biasanya dinyatakan
dengan peubah s, dan distribusi probabilitas waktu layanan. Jika
S1, S2, …, Sn, … adalah peubah acak IID untuk waktu layanan
sekumpulan pelanggan, maka mean service time pelanggan
dinyatakan oleh E(S), dan µ = 1/E(S) adalah service rate server.
3) Disiplin Antrian
•Merupakan aturan untuk memilih pelanggan berikutnya yang
akan dilayani. Beberapa disiplin:
•FIFO: First In First Out (antrian standar)
•LIFO: Last In First Out (stack)
•Prioritas: suatu cara didefinisikan untuk menentukan prioritas
pelanggan (priority queue)
KOMPONEN SISTEM ANTRIAN
PROSES WAKTU LAYANAN
• : waktu layanan pelanggan n di server
• adalah proses stokastik
Waktu layanan terdistribusi identik dengan common
mean
• m disebut laju layanan
Untuk paket, apakah waktu layanan benar-benar acak?
n 1
n 
1
n 
n
s
t
n
s
{ , 1}
n
s n 
[ ] [ ]
n
E s E s m
 
• Model antrian digunakan untuk
– Menggambarkan perilaku sistem antrian
– Evaluasi kinerja sistem
MODEL SISTEM ANTRIAN
Sistem Server
Sistem Antrian
Antrian Server
Sistem Antrian
KARAKTERISTIK SISTEM ANTRIAN
• Proses Kedatangan
– Distribusi yang menentukan bagaimana task
datang ke sistem.
• Proses Pelayanan
– Distribusi yang menentukan waktu proses task
• Jumlah Server
– Jumlah total server yang tersedia untuk
memproses task
NOTASI KENDALL 1/2/3(/4/5/6)
• Enam parameter
• Tiga parameter awal selalu digunakan, nomor 4, 5,
dan 6 dispesifikasikan secara khusus
1. Distribusi Kedatangan
2. Distribusi Layanan
3. Jumlah Server
4. Kapasitas Total (tak hingga jika tidak dituliskan)
5. Ukuran Populasi (tak hingga)
6. Disiplin Layanan (FCFS/FIFO)
DISTRIBUSI
• M: singkatan "Markovian", menyatakan
distribusi eksponensial untuk waktu layanan
atau waktu antar kedatangan
• D: Deterministik (contohnya fixed constant)
• Ek: Erlang dengan parameter k
• Hk: Hyperexponential dengan parameter k
• G: General (umum)
CONTOH NOTASI KENDALL
• M/M/1:
– Kedatangan Poisson dan layanan eksponensial, 1 server,
kapasitas dan populasi tak hingga, FCFS (FIFO)
– Antrian realistik yang paling sederhana
• M/M/m
– Sama, tetapi dengan m server
• G/G/3/20/1500/SPF
– Distribusi kedatangan dan layanan general, 3 server, 17 slot
antrian (20-3), 1500 total job, Shortest Packet First
DESKRIPTOR ANTRIAN:
CONTOH
• M/M/1: kedatangan Poisson, waktu layanan
terdistribusi eksponensial, 1 server, buffer tak
hingga
• M/M/m: m server
• M/M/m/m: kedatangan Poisson, waktu layanan
terdistribusi eksponensial, m server, no buffer
• M/G/1: kedatangan Poisson, waktu layanan
terdistribusi identik mengikuti distribusi general, 1
server, buffer tak hingga
• */D/∞ : sistem delay konstan
SIMBOL KENDALL
• Pada sistem tunggu, permintaan (panggilan) yang datang pada
waktu peralatan sedang sibuk semua, tidak dihilangkan tetapi
menunggu sampai ada peralatan yang bebas, kemudian
diduduki.
• DG Kendall memberikan simbol pada sistem antrian A/B/C, di
mana
– A: pola kedatangan panggilan
– B: pola waktu pelayanan (pendudukan)
– C: jumlah pelayan (peralatan)
• Simbol untuk pola datang dan waktu pendudukan
– M: distribusi eksponensial negatif (m = markov)
– D: distribusi tertentu (tetap/fixed)
– G: distribusi yang umum (general)
HUKUM LITTLE
• Hukum Little:
Jumlah task rata-rata dalam sistem = laju kedatangan rata-
rata * waktu respon rata-rata
– Hukum Little tersebut akan kita buktikan !!
• Diterapkan pada sistem yang berada dalam equilibrium,
asalkan tidak ada sesuatu dalam kotak hitam di atas yang
menciptakan task baru atau menghancurkan task
Kedatangan Keberangkatan
Sistem
MENGHITUNG PROSES
ANTRIAN
• N(t) : jumlah pelanggan dalam sistem pada waktu t
• (t) : jumlah kedatangan pelanggan sampai waktu t
• b(t) : jumlah keberangkatan pelanggan sampai waktu t
• Ti : waktu yang dihabiskan dalam sistem oleh pelanggan ke-
i
(t)
N(t)
t
b(t)
RATA-RATA WAKTU
• Rata-rata waktu dalam
selang [0,t]
• Rata-rata waktu keadaan
tunak
• Teorema Little N=λT
• Little diterapkan pada sistem
antrian apapun dengan syarat:
Limit T, λ, dan d memiliki nilai,
dan
λ= d
Berikut diberikan bukti grafis
dengan beberapa asumsi
0
( )
1
1
( ) lim
( )
lim
1
lim
( )
( )
lim
t
t t
t
t t
t
a t
t i t
t
i
t t
t
N N s ds N N
t
a t
t
T T T T
a t
t
t
l l l
b
d d d





 
 
 
 


BUKTI TEOREMA LITTLE UNTUK FIFO
• Asumsi: N(t)=0, infinitely often. Untuk sembarang t
Jika limit Nt→N, Tt→T, λt→λ ada, rumus Little berlaku
• Sistem FIFO, N(0)=0
(t) dan b(t): grafik anak
tangga
N(t) = (t)- b(t)
Daerah yang diarsir
t 0
( ) ( )
t
S t N s ds
 
(t)
T1
N(t)
T2
Ti
i
b(t)
( )
1
( )
0 0
1
1 ( )
( ) ( )
( )
t
i
t
t t
i t t t
i
T
t
N s ds T N s ds N T
t t t



l


    


 
BUKTI LITTLE UNTUK FIFO
• Secara umum – bahkan jika antrian tidak kosong dengan frekuensi sangat sering
(tak hingga):
• Hasil berikut mengasumsikan limit Tt →T, λt→λ, and dt→d ada, dan λ=d
(t)
T1
N(t)
T2
Ti
i
b(t)
( ) ( )
1 1
( ) ( )
0 0
1 1
( ) 1 ( )
( ) ( )
( ) ( )
t t
i i
t t
t t
i i
i i
t t t t t
T T
t t
T N s ds T N s ds
t t t t t
T N T
b 
b 
b 
b 
d l
 
    
  
 
 
 
BENTUK PROBABILISTIK TEOREMA
LITTLE
• Tinjau fungsi sampel tunggal untuk proses
stokastik
• Fokuskan pada probabilitas berbagai fungsi sampel
dari proses stokastik
• Probabilitas terdapat n pelanggan dalam sistem
pada waktu t
• Jumlah pelanggan rata-rata dalam sistem pada t
( ) { ( ) }
n
p t P N t n
 
0 0
[ ( )] . { ( ) } ( )
n
n n
E N t n P N t n np t
 
 
  
 
BENTUK PROBABILISTIK LITTLE
• pn(t), E[N(t)] bergantung pada t dan distribusi inisial pada t=0
• Tinjau sistem yang konvergen ke keadaan tunak
• Terdapat pn yang tidak bergantung pada distribusi inisial
• Jumlah pelanggan rata-rata pada keadaan tunak [rata-rata
stokastik]
• Untuk proses ergodik, rata-rata waktu dari fungsi sampel sama
dengan ekspektasi keadaan tunak, dengan probabilitas 1.
lim ( ) , 0,1,...
n n
t
p t p n

 
0
lim [ ( )]
n
t
n
EN np E N t



 

lim lim [ ( )]
t
t t
N N E N t EN
 
 

BENTUK PROBABILISTIK LITTLE
• Pada prinsipnya, dapat dihitung distribusi probabilitas
dari delay Ti untuk pelanggan i, dan dari nilai rata-rata
E[Ti], konvergen ke keadaan tunak
• Untuk sistem ergodik
Bentuk probabilitas dari Rumus Little:
Laju kedatangan didefinisikan sebagai
lim [ ]
i
i
ET E T


1
lim lim [ ]
i
i
i i
T
T E T ET
i

 

 

.
EN ET
l

[ ( )]
lim
t
E t
t

l


RATA-RATA WAKTU VS
STOKASTIK
• “Time average = Stochastic average,” untuk semua
sistem yang dipelajari pada kuliah ini
• Tercapai jika fungsi sampel tunggal dari proses
stokastik berisi semua kemungkinan jika proses
dijalankan pada t→∞
• Dapat dibuktikan berdasarkan sifat umum dari rantai
Markov
PEMBUKTIAN HUKUM LITTLE
J = Daerah arsir = 9
Sama untuk semua
kasus!
Waktu
1 2 3 4 5 6 7 8
Jumlah
Paket
dalam
Sistem
1
2
3
Waktu
1 2 3
Waktu
dalam
Sistem
Jumlah Paket
1
2
3
1 2 3 4 5 6 7 8
Jumlah
Paket
1
2
3
Kedatangan
Berakhir
DEFINISI
• J: “Daerah” dari slide sebelumnya
• N: Jumlah job (paket)
• T: Waktu total
• l: Laju kedatangan rata-rata
– N/T
• W: Waktu rata-rata job berada dalam sistem
– = J/N
• L: Jumlah rata-rata job dalam sistem
– = J/T
BUKTI: METODE 1: DEFINISI
W
L T
N
)
(

W
L )
(l

1 2 3 4 5 6 7 8
Jumlah
Paket
dalam
Sistem (L)
1
2
3
Waktu (T)
1 2 3
Waktu
dalam
Sistem (W)
Jumlah Paket (N)
1
2
3
=
NW
TL
J 

BUKTI: METODE 2: SUBSTITUSI
W
L T
N
)
(

W
L )
(l

)
)(
( N
J
T
N
T
J

T
J
T
J
 Tautologi
ANALISIS ANTRIAN M/M/1
• Diketahui:
• l: Laju kedatangan job (paket pada link input)
• m: Laju layanan server (link output)
• Hitung:
– L: jumlah paket rata-rata dalam sistem
– Lq jumlah paket rata-rata dalam antrian
– W: waktu tunggu rata-rata dalam keseluruhan
sistem
– Wq waktu tunggu rata-rata dalam antrian
MODEL ANTRIAN M/M/1
l
m
m
1
Wq
W
L
Lq
Beban trafik (intensitas trafik) = l/m
Contoh-contoh
• Bila rata-rata terdapat 10 panggilan per jam yang datang
secara acak, hitung
– Peluang terdapat dua atau lebih panggilan dalam waktu 12 menit
– Peluang waktu antar kedatangan tidak lebih dari 6 menit
Jawab
– Arrival rate = 10 call/jam = 1/6 per menit
– Peluang tidak ada panggilan dalam waktu 12 menit =p0(t)=e-lt = e-
12/6= e-2
– Peluang muncul 1 panggilan dalam waktu 12 menit =
– Maka peluang muncul 2 panggilan atau lebih dalam waktu 12 menit
adalah = 1-(p0(t)+p1(t)) = 1-(e-2+2e-2) =1-3e-2= 0,5940
– Peluang waktu kedatangan tidak lebih dari 6 menit = A(t) = 1- e-lt =
1 – e-6/6 =1- e-1 = 0,6231
2
6
/
12
1
1 2
!
1
)
6
/
12
(
)
12
( 


 e
e
p
Contoh-contoh (2)
• Misalnya waktu pelayanan terdistribusi secara
eksponensial dengan rata-rata 3 menit, hitung
peluang bahwa waktu pelayanan melebihi 6 menit
Jawab :
– Service rate = 1/3 call per menit
– Peluang waktu pelayanan melebihi t = H(t) = e-mt
– Maka peluang waktu pelayanan melebihi 6 menit adalah
= e-(1/3)x6 = e-2 =0,1353
Contoh-contoh (3)
• Pada suatu wartel yang terdiri dari lebih 2 pesawat telepon,
diketahui 50 pelanggan melakukan panggilan di dalam
satu jamnya dengan rata-rata waktu pemakaian 3 menit.
Hitung :
– Jumlah telepon rata-rata yang digunakan
– Waktu tunggu rata-rata jika terdapat rata-rata 1,2 pelanggan yang
menunggu
Jawab
– Arrival rate = l =50/jam = 50/60 = 5/6 call per menit
– Service rate = m = 1/3
– Traffic load = l/m = (5/6)x3 = 2,5 Erlang
• Ini berarti jumlah rata-rata telepon yang digunakan adalah 2,5
– Waktu tunggu rata-rata dicari menggunakan rumus Little
• Diketahui L=1,2 maka W=L/l =1,2/(5/6)=1,44 menit
MEMECAHKAN SISTEM
ANTRIAN
• 4 tidak diketahui: L, Lq W, Wq
• Hubungan:
– L=lW
– Lq=lWq (argumen keadaan tunak)
– W = Wq + (1/m)
• Jika diketahui 1, yang lain dapat dicari
• Menghitung L bisa sulit atau mudah, bergantung
pada tipe sistem. Secara umum:
0




n
n
nP
L
ANALISIS ANTRIAN M/M/1
• Tujuan: Persamaan bentuk tertutup dari
probabilitas jumlah job dalam antrian (Pi),
diketahui hanya l dan m
• Persamaan kesetimbangan global
p p
n n
l m
 1
l m
p p
0 1

( )
l m l m
  
 
p p p
j j j
1 1
,...
1
,
0
,
0
1
1 
 
 n
p
p n
n 
SISTEM ANTRIAN M/M/1
Didefinisikan sebagai probabilitas n task dalam sistem pada waktu t
KONDISI EQUILIBRIUM
n+1
n
n-1
l l l
l
m m
m m
)
(t
Pn
0
)
(
)
(
lim
,
)
(
lim
,
when
Stablize
)
(
)
(
)
(
)
(
)
(
)
(
)
(
)
(
)
(
)
(
)]
1
)(
)[(
(
)]
1
)(
)[(
(
]
)
1
)(
1
)[(
(
)
(
)]
1
)(
)[(
(
]
)
1
)(
1
)[(
(
)
(
1
1
1
0
0
0
1
1
1
0
0






























































t
t
P
t
t
P
P
t
P
t
P
t
P
t
P
t
t
P
t
t
P
t
P
t
P
t
t
P
t
t
P
t
t
t
P
t
t
t
P
t
t
t
t
t
P
t
t
P
t
t
t
P
t
t
t
t
t
P
t
t
P
n
n
t
n
n
t
n
n
n
n
n
n
n
n
n
m
l
m
m
l
l
m
l
m
l
l
m
l
m
l
m
l
m
l
m
l
m
KONDISI EQUILIBRIUM
1
1
1
0
)
( 
 



n
n
n P
P
P
P
P
m
l
m
l
m
l
n+1
n
n-1
l l l
l
m m
m m
PEMECAHAN UNTUK P0 DAN Pn
• Langkah 1
• Langkah 2
0
,
0
2
2
0
1 , P
P
P
P
P
P
n
n 


















m
l
m
l
m
l




 























0
0
0
0
0
1
,
1
,
1
n
n
n
n
n
n P
P
then
P
m
l
m
l
PEMECAHAN UNTUK P0 DAN Pn
• Langkah 3
• Langkah 4
 
1
ρ
ρ
1
1
ρ
1
ρ
1
ρ
,
ρ
0
0















 





 n
n
n
n
then
m
l
m
l
 
ρ
1
ρ
and
ρ
1
ρ
1
0
0 







n
n
n
n
P
P
PEMECAHAN UNTUK L
0




n
n
nP
L )
1
(
0





n
n
n 
 )
1
(
1
1






n
n
n


 



 

 1
1
)
1
( d
d






 

0
)
1
(
n
n
d
d


 
 
2
)
1
(
1
)
1
( 

 
 l
m
l



 
 )
1
(
PEMECAHAN W, Wq DAN Lq
   l
m
l
l
m
l
l 
 

 1
1
L
W
    )
(
1
1
1
l
m
m
l
m
l
m
m 
 



W
Wq
)
(
)
(
2
l
m
m
l
l
m
m
l
l
l 
 

 q
q W
L
PERSAMAAN UMUM
• Dengan substitusi dari persamaan satu ke persamaan
lainnya untuk n = 0, 1, 2, … dst diperoleh
– P(n) =
– Di mana A = l/m = l.h








N
n
;
)
0
(
P
N
!
N
A
N
n
;
)
0
(
P
!
n
A
N
n
n
n
57
Jaringan dan Teknik Penyambungan Telekomunikasi|S1 TT
58
Jaringan dan Teknik Penyambungan Telekomunikasi|S1 TT
TEORI ANTRIAN UNTUK JARINGAN
• Jaringan dipandang sebagai kumpulan antrian
– Struktur data FIFO
• Teori antrian menyediakan analisis
probabilistik untuk antrian
• Contoh:
– Panjang antrian rata-rata
– Waktu tunggu rata-rata
– Probabilitas antrian dengan panjang tertentu
– Probabilitas paket hilang
Untuk suatu sistem antrian, elemen-elemen apa saja yang dapat
diukur? Misalkan:
1) Di = delay antrian dari pelanggan ke-i;
2) Wi = Di + Si = waktu tunggu dalam sistem dari pelanggan ke-i;
3) Q(t) = jumlah pelanggan dalam antrian pada waktu t;
4) L(t) = jumlah pelanggan dalam sistem pada waktu t = jumlah
pelanggan dalam antrian + jumlah pelanggan yang sedang
dilayani.
a) Delay Rata-rata Keadaan Tunak:
d  lim
n
Di
i 1
n

n
, w.p. 1
Di mana w.p. singkatan dari with probability dan berarti bahwa
limit berlaku untuk hampir semua D1, D2, ...
UKURAN KINERJA SISTEM
ANTRIAN
b) Waktu Tunggu Rata-rata Keadaan Tunak:
w  lim
n 
Wi
i1
n

n
, w.p.1
c) Jumlah Paket Rata-rata Terhadap Waktu Dalam
Antrian pada Keadaan Tunak:
Q  lim
T  
Q t
 dt
0
T

T
, w.p.1
c) Jumlah Paket Rata-rata Terhadap Waktu Dalam Sistem
pada Keadaan Tunak:
L  lim
T  
L t
 dt
0
T

T
, w.p.1
• Perhatikan bahwa pada semua kasus,  < 1 adalah syarat perlu
agar limit memiliki nilai (jumlah rata-rata kedatangan harus
kurang dari jumlah rata-rata keberangkatan yang mungkin)
RUMUS TUNGGU ERLANG
• Probabilitas P(0) diperoleh dari kondisi normal
• Karena pola kedatangan panggilan adalah random (Poisson), maka probabilitas
bahwa suatu panggilan yang datang akan menunggu sama dengan bagian
waktu di mana semua pelayan sibuk, jadi
– D(N,A) =
























0
j
j
N
1
N
0
n
n
0
n
N
A
!
N
A
!
n
A
)
0
(
P
1
)
n
(
P
A
N
N
.
!
N
A
)!
1
N
(
A
!
2
A
A
1
A
N
N
.
!
N
A
N
1
N
2
N










)
,
1
(
1
)
,
(
1
)
,
(
1
A
N
B
A
N
B
A
N
D 


 D(N,A)= P(t>0) = RN/[A(N-A+R)]
RUMUS TUNGGU ERLANG
• Tabel B(N,A) ada, jadi D(N,A) dapat dihitung
secara mudah
• Jumlah pelanggan (panggilan) rata-rata yang
antri
• Waktu rata-rata pelanggan dalam antrian
(sebelum dilayani) untuk semua panggilan
termasuk yang tak menunggu
A
N
A
).
A
,
N
(
D
nq


A
N
h
).
A
,
N
(
D
tq


HASIL LAIN RUMUS TUNGGU
• Waktu rata-rata pelanggan dalam antrian dihitung untuk pelanggan yang
menunggu saja
• Waktu rata-rata lamanya pelanggan (panggilan) di dalam sistem
• Jumlah rata-rata pelanggan di dalam sistem
• Probabilitas bahwa panggilan punya waktu tunggu T melebihi harga t
– Prob(T>t) = D(N,A).e-(N-A)t/h
• Rumus Little
• Penurunan rumus Little diawali dari (t), d(t), dan (t)
A
N
h
tqm


q
s
t
h
t 

A
N
A
).
A
,
N
(
D
A
N




l

n
WAKTU RESPON VS.
KEDATANGAN
l
m
 1
W
Waiting vs. Utilization
0
0.05
0.1
0.15
0.2
0.25
0 0.2 0.4 0.6 0.8 1 1.2
 %
W(sec)
DAERAH STABIL
Waiting vs. Utilization
0
0.005
0.01
0.015
0.02
0.025
0 0.2 0.4 0.6 0.8 1
 %
W(sec)
linear region
Jumlah pelanggan rata-rata dalam sistem diberikan oleh
E n
  n pn
0

  n 1 
 n
0

 

1  
Penurunan dari
bentuk tertutup
penjumlahan
diperoleh dari
pengamatan bahwa
1
1  
 
2 
d
d
1
1  


 

 
d
d
n
n 0


  n n1
n 0

 
1

n n
n 0


DAERAH STABIL
CONTOH EMPIRIK
Sistem
M/M/m
CONTOH
• Suatu berkas saluran N = 8 saluran merupakan berkas sempurna. Penawaran
trafik A = 4,5 Erlang. Waktu pendudukan rata-rata h = 120 detik. Panggilan
dilayani sesuai dengan urutan datangnya. Ditanyakan:
– P(t>0) = ?
– Waktu tunggu rata-rata dari panggilan yang harus menunggu
– Waktu tunggu rata-rata dari semua panggilan
– P(t>60 detik) = ?
• Hitung lagi untuk A = 4,5 Erlang, N = 5 saluran, h = 120 detik, dan x = 60 detik
• Untuk latihan, turunkan P(t>0) =
• Suatu tingkat group selector mengolah trafik pembicaraan = 360 Erl dilayani oleh
1 marker. Waktu pembicaraan rata-rata = 3 menit = 0,05 jam. Waktu kerja marker
(untuk 1 panggilan) rata-rata = 100 mdet. Ditanyakan:
– Tr = ?
– Tt = ?
– P(t>300 mdetik) = ? )
R
A
N
(
A
RN


BEBERAPA RUMUS BENTUK LAIN
• Dalam suatu sistem terdapat pengertian utilization factor atau facility utilization
atau faktor pemakaian
• Faktor pemakaian ini didefinisikan sebagai berikut: (waktu pendudukan per
fasilitas)/(waktu yang tersedia)
• Menurut rumus yang dikembangkan oleh Khintchine dan Pollaczek, jumlah
pelanggan rata-rata dalam sistem adalah
• Bila waktu pelayanan konstan (sistem M/D/1): h = 0
• Bila waktu pelayanan terdistribusi eksponensial negatif: h = h
• Waktu lamanya rata-rata dlm sistem : s
)
1
(
2
t
N
2
h
2
2
t


l


l







)
1
(
2
N
2






























1
h
1
1
h
s
1
1
N
2
ANTRIAN MELEBIHI HARGA TERTENTU
• Probabilitas yang antri melebihi harga tertentu
– Probabilitas (nN) =
– Dapat diturunkan dari persamaan kesetimbangan
• Kedatangan yang enggan
– Koefisien kelahiran bn =
– Koefisien kematian dn = m
– Dari persamaan kesetimbangan akan didapat hasil
– Waktu lamanya rata-rata dalam sistem
N
N
n
n
)
1
( 

 




1
n 

  m

m
 
 e
.
!
n
)
n
(
P
n
)
e
1
(
N
S /
2 m

m

l 



























1
h
1
1
h
s
1
1
N
2
CONTOH SOAL
CONTOH
• Pada gateway jaringan, pengukuran menunjukkan
bahwa paket tiba dengan laju rata-rata 125 paket per
detik (pps) dan gateway membutuhkan waktu sekitar
2 ms untuk forward. Dengan asumsi model M/M/1,
berapa probabilitas overflow jika gateway hanya
memiliki 13 buffer. Berapa buffer yang dibutuhkan
untuk menjaga packet loss di bawah 1 paket per
sejuta?
CONTOH
• Pengukuran gateway jaringan:
– Laju kedatangan rata-rata (l): 125 paket/dt
– Waktu respon rata-rata (m): 2 ms
• Asumsi kedatangan eksponensial
– Berapa utilisasi gateway?
– Berapa probabilitas n paket di gateway?
– Jumlah rata-rata paket di gateway?
– Jumlah buffer sehinnga P(overflow) < 10-6?
CONTOH
• Laju kedatangan λ =
• Laju layanan μ =
• Utilisasi gateway ρ = λ/μ =
• Probabilitas n paket berada di gateway =
• Jumlah paket rata-rata dalam gateway =
CONTOH
 Laju kedatangan λ = 125 pps
 Laju layanan μ = 1/0.002 = 500 pps
 Utilisasi gateway ρ = λ/μ = 0.25
 Probabilitas n paket di gateway =
 Jumlah paket rata-rata di gateway =
n
n
)
25
.
0
(
75
.
0
ρ
)
ρ
1
( 

33
.
0
57
.
0
25
.
0
ρ
1
ρ



CONTOH
• Probabilitas buffer overflow:
• Untuk membatasi probabilitas loss kurang dari
10-6:
CONTOH
 Probabilitas buffer overflow:
= P(lebih dari 13 paket berada di
gateway)
 Untuk membatasi probabilitas loss
kurang dari 10-6:
CONTOH
 Probabilitas buffer overflow:
= P(lebih dari 13 paket di gateway)
= ρ13 = 0.2513 = 1.49x10-8
= 15 paket per milyar paket
 Untuk membatasi probabilitas loss
kurang dari 10-6:
CONTOH
 Probabilitas buffer overflow:
= P(lebih dari 13 paket di gateway)
= ρ13 = 0.2513 = 1.49x10-8
= 15 paket per milyar paket
 Untuk membatasi probabilitas loss
kurang dari 10-6:
6
10
ρ 

n
CONTOH
 Agar probabilitas loss kurang dari 10-6:
 atau
= 9.96
   
25
.
0
log
/
10
log 6


n
6
10
ρ 

n
CONTOH I M/M/1
Trafik ke suatu pusat message switching untuk salah
satu saluran komunikasi outgoing datang dengan
pola acak dan laju rata-rata 240 pesan per menit.
Saluran memiliki laju transmisi 800 karakter per
detik. Panjang pesan (termasuk karakter kontrol)
kira-kira mengikuti distribusi eksponensial dengan
panjang rata-rata 176 karakter. Hitung ukuran
statistik dasar untuk kinerja sistem berikut ini,
asumsikan tersedia kapasitas buffer pesan yang
sangat besar
CONTOH I M/M/1
1. Jumlah pesan rata-rata dalam sistem?
2. Jumlah pesan rata-rata dalam antrian yang menunggu
untuk dikirimkan
3. Waktu rata-rata suatu pesan berada dalam sistem
4. Waktu rata-rata suatu pesan menunggu transmisi
5. Probabilitas 10 pesan atau lebih menunggu untuk
dikirimkan
CONTOH I M/M/1
E[s] = Panjang pesan rata-rata/laju saluran
= {176 char/pesan} / {800 char/sec}
= 0.22 sec/pesan
m = 1 / 0.22 {pesan / sec}
= 4.55 pesan / sec
l = 240 pesan / min
= 4 pesan / sec
 = l E[s] = l / m
= 0.88
CONTOH I M/M/1
1. N=  / (1 - ) = 7.33 (pesan)
2. Nq = 2 / (1 - ) = 6.45 (pesan)
3. W = E[s] / (1 - ) = 1.83 (sec)
4. Wq =  × E[s] / (1 - ) = 1.61 (sec)
5. P [11 pesan atau lebih dalam sistem]
= 11 = 0.245
CONTOH II M/M/1
Kantor cabang dari suatu perusahaan rekayasa
memiliki 1 terminal online yang terhubung ke sistem
komputer pusat selama 8 jam pada hari kerja normal.
Insinyur yang bekerja di dalam kota, selalu
menggunakan terminal tersebut untuk kalkulasi
rutin. Statistik yang dikumpulkan selama periode
waktu tertentu menunjukkan bahwa pola
kedatangan orang di kantor cabang untuk
menggunakan terminal mengikuti distribusi Poisson
(acak) dengan rata-rata 10 orang datang tiap hari.
Distribusi waktu yang dihabiskan oleh insinyur di
terminal tersebut adalah eksponensial dengan
CONTOH II M/M/1
rata-rata 30 menit. Kantor cabang menerima keluhan
dari staf mengenai pelayanan terminal tersebut.
Dilaporkan bahwa seseorang sering menunggu
lebih dari 1 jam untuk menggunakan terminal dan
kadang-kadang memakan waktu 1,5 jam untuk
menyelesaikan sedikit kalkulasi. Manajer cukup
bingung karena statistik menunjukkan bahwa
terminal hanya digunakan rata-rata 5 jam dari 8.
Tingkat utilisasi ini sepertinya bukan merupakan
justifikasi untuk menambah terminal. Apa
penjelasan yang dapat diberikan dari teori antrian?
CONTOH II M/M/1
1. {10 orang / hari}×{1 hari / 8 jam}×{1 jam / 60 min}
= 10 orang / 480 min
= 1 orang / 48 min
 l = 1 / 48 (orang / min)
2. 30 menit : 1 orang
= 1 (min) : 1/30 (orang)
 m = 1 / 30 (person / min)
3.  = l / m = {1/48} / {1/30} = 30 / 48
= 5 / 8
CONTOH II M/M/1
1. Laju kedatangan
l = 1 / 48 (pelanggan / min)
2. Utilisasi server
 = l / m = 5 / 8 = 0.625
3. Probabilitas 2 pelanggan atau lebih dalam
sistem P[N  2] = 2 = 0.391
4. Jumlah steady-state rata-rata dalam sistem
L = E[N] =  / (1 - ) = 1.667
5. S.D. jumlah pelanggan dalam sistem
N = sqrt() / (1 - ) = 2.108
CONTOH II M/M/1
1. Waktu rata-rata pelanggan berada dalam sistem
W = E[w] = E[s] / (1 - ) = 80 (min)
2. S.D. waktu pelanggan berada di sistem
w = E[w] = 80 (min)
3. Jumlah steady-state pelanggan rata-rata dalam
antrian Nq = 2 / (1 - ) = 1.04
4. Panjang antrian steady-state rata-rata dari sistem
yang tidak kosong (nonempty)
E[Nq | Nq > 0] = 1 / (1 - ) = 2.67
5. Waktu rata-rata dalam antrian
Wq = E[q] = ×E[s] / (1 - ) = 50 (min)
CONTOH II M/M/1
1. Waktu rata-rata di antrian untuk orang yang
harus menunggu saja
E[q | q > 0] = E[w] = 80 (min)
2. Persentil 90 dari waktu menunggu
pq(90) = E[w] ln (10 )
= 80 * 1.8326
= 146.6 (min)
92
Jaringan dan Teknik Penyambungan Telekomunikasi|S1 TT

More Related Content

What's hot (20)

98622375 contoh-soal-sistem-proteksi
98622375 contoh-soal-sistem-proteksi98622375 contoh-soal-sistem-proteksi
98622375 contoh-soal-sistem-proteksi
 
Fisika Inti
Fisika IntiFisika Inti
Fisika Inti
 
aset tdk berwujud
aset tdk berwujudaset tdk berwujud
aset tdk berwujud
 
Et3041 15
Et3041 15Et3041 15
Et3041 15
 
Ppt transistor
Ppt transistorPpt transistor
Ppt transistor
 
5 Sinyal di Domain Waktu
5 Sinyal di Domain Waktu5 Sinyal di Domain Waktu
5 Sinyal di Domain Waktu
 
Gelombang radio
Gelombang radioGelombang radio
Gelombang radio
 
Spektrum garis
Spektrum garisSpektrum garis
Spektrum garis
 
Isolasi Tegangan Tinggi
Isolasi Tegangan TinggiIsolasi Tegangan Tinggi
Isolasi Tegangan Tinggi
 
Kelebihan dan kekurangan amplifier
Kelebihan dan kekurangan amplifierKelebihan dan kekurangan amplifier
Kelebihan dan kekurangan amplifier
 
Dualisme Gelombang Partikel
Dualisme Gelombang PartikelDualisme Gelombang Partikel
Dualisme Gelombang Partikel
 
Kelompok 6(aplikasi transistor)
Kelompok 6(aplikasi transistor)Kelompok 6(aplikasi transistor)
Kelompok 6(aplikasi transistor)
 
Fisika Inti
Fisika IntiFisika Inti
Fisika Inti
 
3 Penyearah
3 Penyearah3 Penyearah
3 Penyearah
 
Detektor radiasi
Detektor radiasiDetektor radiasi
Detektor radiasi
 
Fisika Inti
Fisika Inti Fisika Inti
Fisika Inti
 
Impedansi Antena Oleh Risdawati Hutabarat
Impedansi Antena Oleh  Risdawati HutabaratImpedansi Antena Oleh  Risdawati Hutabarat
Impedansi Antena Oleh Risdawati Hutabarat
 
[Fisika] Gelombang Elektromagnetik
[Fisika] Gelombang Elektromagnetik[Fisika] Gelombang Elektromagnetik
[Fisika] Gelombang Elektromagnetik
 
Ppt semikonduktor kelompok 1
Ppt semikonduktor kelompok 1Ppt semikonduktor kelompok 1
Ppt semikonduktor kelompok 1
 
Rangkaian Listrik Resonansi
Rangkaian Listrik ResonansiRangkaian Listrik Resonansi
Rangkaian Listrik Resonansi
 

Similar to 9.M8-Sistem-Tunggu-1-dan-MM1.pptx

Telekomunikasi Analog & Digital - Slide week 6 - transmisi sinyal analog seca...
Telekomunikasi Analog & Digital - Slide week 6 - transmisi sinyal analog seca...Telekomunikasi Analog & Digital - Slide week 6 - transmisi sinyal analog seca...
Telekomunikasi Analog & Digital - Slide week 6 - transmisi sinyal analog seca...Beny Nugraha
 
20110620 komdat jaringan
20110620 komdat jaringan20110620 komdat jaringan
20110620 komdat jaringanBambang Gastomo
 
Rangkuman UAS JTPT Telkom University
Rangkuman UAS JTPT Telkom UniversityRangkuman UAS JTPT Telkom University
Rangkuman UAS JTPT Telkom UniversityZufar Dhiyaulhaq
 
teori-antrian_ut.ppt
teori-antrian_ut.pptteori-antrian_ut.ppt
teori-antrian_ut.pptRendiAditya4
 
teori antrian.ppt
teori antrian.pptteori antrian.ppt
teori antrian.pptadiabadi1
 
Contoh soal Teori antrian khusus Poisson
Contoh soal Teori antrian khusus PoissonContoh soal Teori antrian khusus Poisson
Contoh soal Teori antrian khusus PoissonLilies DLiestyowati
 
Contohsoalteoriantriankhusus 121221200156-phpapp01
Contohsoalteoriantriankhusus 121221200156-phpapp01Contohsoalteoriantriankhusus 121221200156-phpapp01
Contohsoalteoriantriankhusus 121221200156-phpapp01sunshine_un
 
ANALISA SISTEM ANTRIAN PADA PELAYANAN PENGISIAN BBM DI SPBU PERTAMINA
ANALISA SISTEM ANTRIAN PADA PELAYANAN PENGISIAN BBM DI SPBU PERTAMINAANALISA SISTEM ANTRIAN PADA PELAYANAN PENGISIAN BBM DI SPBU PERTAMINA
ANALISA SISTEM ANTRIAN PADA PELAYANAN PENGISIAN BBM DI SPBU PERTAMINAPerguruan Tinggi Raharja
 
Simulasi - Pertemuan III
Simulasi - Pertemuan IIISimulasi - Pertemuan III
Simulasi - Pertemuan IIIDimara Hakim
 
Teknik multiplex
Teknik multiplexTeknik multiplex
Teknik multiplexkolodit
 
Pengetahuan Dasar penggunaan Timer dan Counter Microcontroller AVR
Pengetahuan Dasar penggunaan Timer dan Counter Microcontroller AVR Pengetahuan Dasar penggunaan Timer dan Counter Microcontroller AVR
Pengetahuan Dasar penggunaan Timer dan Counter Microcontroller AVR KEN KEN
 
Slide week 1b deret fourier & transformasi fourier
Slide week 1b   deret fourier & transformasi fourierSlide week 1b   deret fourier & transformasi fourier
Slide week 1b deret fourier & transformasi fourierBeny Nugraha
 
Presentasi Tugas Besar 1 Komdat Kelompok 3.ppt
Presentasi Tugas Besar 1 Komdat Kelompok 3.pptPresentasi Tugas Besar 1 Komdat Kelompok 3.ppt
Presentasi Tugas Besar 1 Komdat Kelompok 3.pptMentariKusuma2
 
7 Analog Digital Converter
7 Analog Digital Converter7 Analog Digital Converter
7 Analog Digital ConverterSimon Patabang
 
Analisis propagation-delay
Analisis propagation-delayAnalisis propagation-delay
Analisis propagation-delayS N M P Simamora
 
EFFICIENCY & Complexity.pptx
EFFICIENCY & Complexity.pptxEFFICIENCY & Complexity.pptx
EFFICIENCY & Complexity.pptxnurnur469094
 
pptteoriantrian-170908113324.pdf
pptteoriantrian-170908113324.pdfpptteoriantrian-170908113324.pdf
pptteoriantrian-170908113324.pdfFajarSeptiayuda
 

Similar to 9.M8-Sistem-Tunggu-1-dan-MM1.pptx (20)

Pengantar Komunikasi Data
Pengantar Komunikasi DataPengantar Komunikasi Data
Pengantar Komunikasi Data
 
Telekomunikasi Analog & Digital - Slide week 6 - transmisi sinyal analog seca...
Telekomunikasi Analog & Digital - Slide week 6 - transmisi sinyal analog seca...Telekomunikasi Analog & Digital - Slide week 6 - transmisi sinyal analog seca...
Telekomunikasi Analog & Digital - Slide week 6 - transmisi sinyal analog seca...
 
20110620 komdat jaringan
20110620 komdat jaringan20110620 komdat jaringan
20110620 komdat jaringan
 
Rangkuman UAS JTPT Telkom University
Rangkuman UAS JTPT Telkom UniversityRangkuman UAS JTPT Telkom University
Rangkuman UAS JTPT Telkom University
 
Digital multiplexer
Digital multiplexerDigital multiplexer
Digital multiplexer
 
teori-antrian_ut.ppt
teori-antrian_ut.pptteori-antrian_ut.ppt
teori-antrian_ut.ppt
 
teori antrian.ppt
teori antrian.pptteori antrian.ppt
teori antrian.ppt
 
Sismik
Sismik Sismik
Sismik
 
Contoh soal Teori antrian khusus Poisson
Contoh soal Teori antrian khusus PoissonContoh soal Teori antrian khusus Poisson
Contoh soal Teori antrian khusus Poisson
 
Contohsoalteoriantriankhusus 121221200156-phpapp01
Contohsoalteoriantriankhusus 121221200156-phpapp01Contohsoalteoriantriankhusus 121221200156-phpapp01
Contohsoalteoriantriankhusus 121221200156-phpapp01
 
ANALISA SISTEM ANTRIAN PADA PELAYANAN PENGISIAN BBM DI SPBU PERTAMINA
ANALISA SISTEM ANTRIAN PADA PELAYANAN PENGISIAN BBM DI SPBU PERTAMINAANALISA SISTEM ANTRIAN PADA PELAYANAN PENGISIAN BBM DI SPBU PERTAMINA
ANALISA SISTEM ANTRIAN PADA PELAYANAN PENGISIAN BBM DI SPBU PERTAMINA
 
Simulasi - Pertemuan III
Simulasi - Pertemuan IIISimulasi - Pertemuan III
Simulasi - Pertemuan III
 
Teknik multiplex
Teknik multiplexTeknik multiplex
Teknik multiplex
 
Pengetahuan Dasar penggunaan Timer dan Counter Microcontroller AVR
Pengetahuan Dasar penggunaan Timer dan Counter Microcontroller AVR Pengetahuan Dasar penggunaan Timer dan Counter Microcontroller AVR
Pengetahuan Dasar penggunaan Timer dan Counter Microcontroller AVR
 
Slide week 1b deret fourier & transformasi fourier
Slide week 1b   deret fourier & transformasi fourierSlide week 1b   deret fourier & transformasi fourier
Slide week 1b deret fourier & transformasi fourier
 
Presentasi Tugas Besar 1 Komdat Kelompok 3.ppt
Presentasi Tugas Besar 1 Komdat Kelompok 3.pptPresentasi Tugas Besar 1 Komdat Kelompok 3.ppt
Presentasi Tugas Besar 1 Komdat Kelompok 3.ppt
 
7 Analog Digital Converter
7 Analog Digital Converter7 Analog Digital Converter
7 Analog Digital Converter
 
Analisis propagation-delay
Analisis propagation-delayAnalisis propagation-delay
Analisis propagation-delay
 
EFFICIENCY & Complexity.pptx
EFFICIENCY & Complexity.pptxEFFICIENCY & Complexity.pptx
EFFICIENCY & Complexity.pptx
 
pptteoriantrian-170908113324.pdf
pptteoriantrian-170908113324.pdfpptteoriantrian-170908113324.pdf
pptteoriantrian-170908113324.pdf
 

Recently uploaded

11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptxMiftahunnajahTVIBS
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxRizkyPratiwi19
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTIndraAdm
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxsdn3jatiblora
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxdpp11tya
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)MustahalMustahal
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfNurulHikmah50658
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatLatihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatArfiGraphy
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxPurmiasih
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 

Recently uploaded (20)

11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatLatihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 

9.M8-Sistem-Tunggu-1-dan-MM1.pptx

  • 1. S1 Teknik Telekomunikasi Fakultas Teknik Elektro REKAYASA TRAFIK | TTH3J3 | Kur. 2016 | 2017/2018 Sistem Tunggu 1: Distribusi Antrian dan M/M/1
  • 3. AGENDA • Aplikasi Antrian • Model Antrian Dasar • Notasi Kendall • Hukum Little • Analisis Antrian M/M/1 • Ukuran Kinerja Sistem Antrian • Beberapa Rumus Pendukung • Contoh Soal
  • 4. APLIKASI SISTEM ANTRIAN  Telekomunikasi  Traffic control  Penentuan urutan operasi komputer  Prediksi performansi komputer  Layanan kesehatan (misalnya kontrol penggunaan bed di rumah sakit)  Airport traffic, penjualan tiket airline  Layout sistem manufaktur
  • 6. CONTOH SISTEM ANTRIAN Sistem Pelayan Customer Bank Teller Nasabah Rumah Sakit Dokter, perawat, bed Pasien Sistem Komputer CPU, perangkat I/O Job Sistem Manufaktur Mesin, pekerja Part Bandara Landasan pacu, gate, stasiun security check-in Pesawat, penumpang Jaringan Komunikasi Node, link Pesan, paket
  • 7. BLOCKED CALLS CLEARED (BCC) REVIEW Sumber #1 Offered Traffic Sumber #2 Offered Traffic 1 2 3 4 10 menit Total Trafik Ditawarkan: TO = 0.4 E + 0.3 E TO = 0.7 E 2 sumber Hanya satu server Traffic Carried 1 2 1 3 4 Total Trafik Dilayani: TC = 0.5 E Panggilan pertama tiba dan dilayani Panggilan kedua tiba, tapi server sibuk Panggilan kedua ditolak Panggilan ketiga tiba dan dilayani Panggilan keempat tiba dan dilayani
  • 8. BLOCKED CALLS HELD (BCH) REVIEW Sumber #1 Offered Traffic Sumber #2 Offered Traffic 1 2 3 4 10 menit Total Trafik Ditawarkan: TO = 0.4 E + 0.3 E TO = 0.7 E 2 sumber Traffic Carried 1 2 1 2 3 4 Hanya satu server Panggilan pertama tiba dan dilayani Panggilan kedua tiba, tetapi server sibuk Panggilan kedua dilayani Panggilan ketiga tiba dan dilayani Panggilan keempat tiba dan dilayani Total Trafik Dilayani: TC = 0.6 E Panggilan kedua ditahan sampai server bebas
  • 9. BLOCKED CALLS WAIT (BCW) Sumber #1 Offered Traffic Sumber #2 Offered Traffic 1 2 3 4 10 menit Total Trafik Ditawarkan: TO = 0.4 E + 0.3 E TO = 0.7 E 2 sumber Hanya satu server Traffic Carried Panggilan pertama tiba dan dilayani 1 Panggilan kedua tiba, tetapi server sibuk 2 Panggilan kedua menunggu sampai server bebas Panggilan kedua dilayani 1 2 Panggilan ketiga tiba, menunggu, dan dilayani 3 Panggilan keempat tiba, menunggu, dan dilayani 4 Total Trafik Dilayani: TC = 0.7 E
  • 10. MASALAH SISTEM ANTRIAN • Proses selama pembangunan hubungan untuk komunikasi suara
  • 11. SUMBER DELAY DI JARINGAN • Delay Proses –Asumsi daya pemrosesan tidak terbatas • Delay Antrian –Waktu tunggu transmisi di buffer • Delay Transmisi • Delay Propagasi –Waktu yang dihabiskan di link untuk transmisi sinyal listrik –Tidak bergantung pada trafik yang dibawa oleh link Fokus: Delay Antrian
  • 13. MODEL ANTRIAN DASAR • Antrian memodelkan stasiun pelayanan dengan –Satu atau beberapa server –Daerah menunggu atau buffer • Pelanggan datang untuk menerima layanan • Pelanggan yang tidak menemui server bebas akan menunggu di buffer Arrival Berakhir Buffer Server Antri Dilayani
  • 14. KARAKTERISTIK ANTRIAN • Jumlah server N: 1, beberapa, tak hingga (infinite) • Ukuran buffer b • Disiplin layanan (penjadwalan): FIFO, LIFO, Processor Sharing (PS), dll Proses kedatangan Statistik layanan N b
  • 15. PROSES PANGGILAN • Random origination (dengan kondisi t0) – Peluang sebuah panggilan muncul dalam interval (t,t+t] adalah lt (tidak tergantung t) dan l adalah konstan – Peluang dua atau lebih panggilan muncul pada selang (t,t+t] adalah nol – Setiap panggilan saling bebas t 0 t t t n t=t/n Cukup besar
  • 16. PROSES KEDATANGAN • : waktu antar kedatangan antara pelanggan n dan n+1 • adalah peubah acak • adalah proses stokastik Waktu antar kedatangan terdistribusi identik dan memiliki common mean • l disebut laju kedatangan n 1 n  1 n  n  n t t n  n  { , 1} n n   [ ] [ ] 1/ n E E   l  
  • 17. 1)Proses Kedatangan • Merupakan spesifikasi bagaimana pelanggan datang ke sistem. Misal Ai menyatakan selang waktu antara kedatangan pelanggan ke-(i - 1) dan ke-i  inter-arrival time. Secara umum diasumsikan waktu A1, A2, …, An, … adalah peubah acak IID (Independent Identically Distributed). Rata-rata atau expected inter-arrival time dinyatakan E(A), dan l = 1/E(A) adalah laju kedatangan pelanggan. Perhatikan satuan: jika Ai dalam second, maka l dalam reciprocal (kebalikan) second • Perhatikan bahwa mengetahui laju kedatangan saja tidaklah cukup – selalu dibutuhkan distribusi probabilitas, di mana laju kedatangan memiliki mean – atau resiprok mean. Kecuali disebutkan secara khusus, biasanya diasumsikan distribusi eksponensial … KOMPONEN SISTEM ANTRIAN
  • 18. 2) Mekanisme Pelayanan •Dispesifikasikan oleh jumlah server, biasanya dinyatakan dengan peubah s, dan distribusi probabilitas waktu layanan. Jika S1, S2, …, Sn, … adalah peubah acak IID untuk waktu layanan sekumpulan pelanggan, maka mean service time pelanggan dinyatakan oleh E(S), dan µ = 1/E(S) adalah service rate server. 3) Disiplin Antrian •Merupakan aturan untuk memilih pelanggan berikutnya yang akan dilayani. Beberapa disiplin: •FIFO: First In First Out (antrian standar) •LIFO: Last In First Out (stack) •Prioritas: suatu cara didefinisikan untuk menentukan prioritas pelanggan (priority queue) KOMPONEN SISTEM ANTRIAN
  • 19. PROSES WAKTU LAYANAN • : waktu layanan pelanggan n di server • adalah proses stokastik Waktu layanan terdistribusi identik dengan common mean • m disebut laju layanan Untuk paket, apakah waktu layanan benar-benar acak? n 1 n  1 n  n s t n s { , 1} n s n  [ ] [ ] n E s E s m  
  • 20. • Model antrian digunakan untuk – Menggambarkan perilaku sistem antrian – Evaluasi kinerja sistem MODEL SISTEM ANTRIAN Sistem Server Sistem Antrian Antrian Server Sistem Antrian
  • 21. KARAKTERISTIK SISTEM ANTRIAN • Proses Kedatangan – Distribusi yang menentukan bagaimana task datang ke sistem. • Proses Pelayanan – Distribusi yang menentukan waktu proses task • Jumlah Server – Jumlah total server yang tersedia untuk memproses task
  • 22. NOTASI KENDALL 1/2/3(/4/5/6) • Enam parameter • Tiga parameter awal selalu digunakan, nomor 4, 5, dan 6 dispesifikasikan secara khusus 1. Distribusi Kedatangan 2. Distribusi Layanan 3. Jumlah Server 4. Kapasitas Total (tak hingga jika tidak dituliskan) 5. Ukuran Populasi (tak hingga) 6. Disiplin Layanan (FCFS/FIFO)
  • 23. DISTRIBUSI • M: singkatan "Markovian", menyatakan distribusi eksponensial untuk waktu layanan atau waktu antar kedatangan • D: Deterministik (contohnya fixed constant) • Ek: Erlang dengan parameter k • Hk: Hyperexponential dengan parameter k • G: General (umum)
  • 24. CONTOH NOTASI KENDALL • M/M/1: – Kedatangan Poisson dan layanan eksponensial, 1 server, kapasitas dan populasi tak hingga, FCFS (FIFO) – Antrian realistik yang paling sederhana • M/M/m – Sama, tetapi dengan m server • G/G/3/20/1500/SPF – Distribusi kedatangan dan layanan general, 3 server, 17 slot antrian (20-3), 1500 total job, Shortest Packet First
  • 25. DESKRIPTOR ANTRIAN: CONTOH • M/M/1: kedatangan Poisson, waktu layanan terdistribusi eksponensial, 1 server, buffer tak hingga • M/M/m: m server • M/M/m/m: kedatangan Poisson, waktu layanan terdistribusi eksponensial, m server, no buffer • M/G/1: kedatangan Poisson, waktu layanan terdistribusi identik mengikuti distribusi general, 1 server, buffer tak hingga • */D/∞ : sistem delay konstan
  • 26. SIMBOL KENDALL • Pada sistem tunggu, permintaan (panggilan) yang datang pada waktu peralatan sedang sibuk semua, tidak dihilangkan tetapi menunggu sampai ada peralatan yang bebas, kemudian diduduki. • DG Kendall memberikan simbol pada sistem antrian A/B/C, di mana – A: pola kedatangan panggilan – B: pola waktu pelayanan (pendudukan) – C: jumlah pelayan (peralatan) • Simbol untuk pola datang dan waktu pendudukan – M: distribusi eksponensial negatif (m = markov) – D: distribusi tertentu (tetap/fixed) – G: distribusi yang umum (general)
  • 27. HUKUM LITTLE • Hukum Little: Jumlah task rata-rata dalam sistem = laju kedatangan rata- rata * waktu respon rata-rata – Hukum Little tersebut akan kita buktikan !! • Diterapkan pada sistem yang berada dalam equilibrium, asalkan tidak ada sesuatu dalam kotak hitam di atas yang menciptakan task baru atau menghancurkan task Kedatangan Keberangkatan Sistem
  • 28. MENGHITUNG PROSES ANTRIAN • N(t) : jumlah pelanggan dalam sistem pada waktu t • (t) : jumlah kedatangan pelanggan sampai waktu t • b(t) : jumlah keberangkatan pelanggan sampai waktu t • Ti : waktu yang dihabiskan dalam sistem oleh pelanggan ke- i (t) N(t) t b(t)
  • 29. RATA-RATA WAKTU • Rata-rata waktu dalam selang [0,t] • Rata-rata waktu keadaan tunak • Teorema Little N=λT • Little diterapkan pada sistem antrian apapun dengan syarat: Limit T, λ, dan d memiliki nilai, dan λ= d Berikut diberikan bukti grafis dengan beberapa asumsi 0 ( ) 1 1 ( ) lim ( ) lim 1 lim ( ) ( ) lim t t t t t t t a t t i t t i t t t N N s ds N N t a t t T T T T a t t t l l l b d d d               
  • 30. BUKTI TEOREMA LITTLE UNTUK FIFO • Asumsi: N(t)=0, infinitely often. Untuk sembarang t Jika limit Nt→N, Tt→T, λt→λ ada, rumus Little berlaku • Sistem FIFO, N(0)=0 (t) dan b(t): grafik anak tangga N(t) = (t)- b(t) Daerah yang diarsir t 0 ( ) ( ) t S t N s ds   (t) T1 N(t) T2 Ti i b(t) ( ) 1 ( ) 0 0 1 1 ( ) ( ) ( ) ( ) t i t t t i t t t i T t N s ds T N s ds N T t t t    l           
  • 31. BUKTI LITTLE UNTUK FIFO • Secara umum – bahkan jika antrian tidak kosong dengan frekuensi sangat sering (tak hingga): • Hasil berikut mengasumsikan limit Tt →T, λt→λ, and dt→d ada, dan λ=d (t) T1 N(t) T2 Ti i b(t) ( ) ( ) 1 1 ( ) ( ) 0 0 1 1 ( ) 1 ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) t t i i t t t t i i i i t t t t t T T t t T N s ds T N s ds t t t t t T N T b  b  b  b  d l                
  • 32. BENTUK PROBABILISTIK TEOREMA LITTLE • Tinjau fungsi sampel tunggal untuk proses stokastik • Fokuskan pada probabilitas berbagai fungsi sampel dari proses stokastik • Probabilitas terdapat n pelanggan dalam sistem pada waktu t • Jumlah pelanggan rata-rata dalam sistem pada t ( ) { ( ) } n p t P N t n   0 0 [ ( )] . { ( ) } ( ) n n n E N t n P N t n np t         
  • 33. BENTUK PROBABILISTIK LITTLE • pn(t), E[N(t)] bergantung pada t dan distribusi inisial pada t=0 • Tinjau sistem yang konvergen ke keadaan tunak • Terdapat pn yang tidak bergantung pada distribusi inisial • Jumlah pelanggan rata-rata pada keadaan tunak [rata-rata stokastik] • Untuk proses ergodik, rata-rata waktu dari fungsi sampel sama dengan ekspektasi keadaan tunak, dengan probabilitas 1. lim ( ) , 0,1,... n n t p t p n    0 lim [ ( )] n t n EN np E N t       lim lim [ ( )] t t t N N E N t EN     
  • 34. BENTUK PROBABILISTIK LITTLE • Pada prinsipnya, dapat dihitung distribusi probabilitas dari delay Ti untuk pelanggan i, dan dari nilai rata-rata E[Ti], konvergen ke keadaan tunak • Untuk sistem ergodik Bentuk probabilitas dari Rumus Little: Laju kedatangan didefinisikan sebagai lim [ ] i i ET E T   1 lim lim [ ] i i i i T T E T ET i        . EN ET l  [ ( )] lim t E t t  l  
  • 35. RATA-RATA WAKTU VS STOKASTIK • “Time average = Stochastic average,” untuk semua sistem yang dipelajari pada kuliah ini • Tercapai jika fungsi sampel tunggal dari proses stokastik berisi semua kemungkinan jika proses dijalankan pada t→∞ • Dapat dibuktikan berdasarkan sifat umum dari rantai Markov
  • 36. PEMBUKTIAN HUKUM LITTLE J = Daerah arsir = 9 Sama untuk semua kasus! Waktu 1 2 3 4 5 6 7 8 Jumlah Paket dalam Sistem 1 2 3 Waktu 1 2 3 Waktu dalam Sistem Jumlah Paket 1 2 3 1 2 3 4 5 6 7 8 Jumlah Paket 1 2 3 Kedatangan Berakhir
  • 37. DEFINISI • J: “Daerah” dari slide sebelumnya • N: Jumlah job (paket) • T: Waktu total • l: Laju kedatangan rata-rata – N/T • W: Waktu rata-rata job berada dalam sistem – = J/N • L: Jumlah rata-rata job dalam sistem – = J/T
  • 38. BUKTI: METODE 1: DEFINISI W L T N ) (  W L ) (l  1 2 3 4 5 6 7 8 Jumlah Paket dalam Sistem (L) 1 2 3 Waktu (T) 1 2 3 Waktu dalam Sistem (W) Jumlah Paket (N) 1 2 3 = NW TL J  
  • 39. BUKTI: METODE 2: SUBSTITUSI W L T N ) (  W L ) (l  ) )( ( N J T N T J  T J T J  Tautologi
  • 40. ANALISIS ANTRIAN M/M/1 • Diketahui: • l: Laju kedatangan job (paket pada link input) • m: Laju layanan server (link output) • Hitung: – L: jumlah paket rata-rata dalam sistem – Lq jumlah paket rata-rata dalam antrian – W: waktu tunggu rata-rata dalam keseluruhan sistem – Wq waktu tunggu rata-rata dalam antrian
  • 42. Beban trafik (intensitas trafik) = l/m
  • 43. Contoh-contoh • Bila rata-rata terdapat 10 panggilan per jam yang datang secara acak, hitung – Peluang terdapat dua atau lebih panggilan dalam waktu 12 menit – Peluang waktu antar kedatangan tidak lebih dari 6 menit Jawab – Arrival rate = 10 call/jam = 1/6 per menit – Peluang tidak ada panggilan dalam waktu 12 menit =p0(t)=e-lt = e- 12/6= e-2 – Peluang muncul 1 panggilan dalam waktu 12 menit = – Maka peluang muncul 2 panggilan atau lebih dalam waktu 12 menit adalah = 1-(p0(t)+p1(t)) = 1-(e-2+2e-2) =1-3e-2= 0,5940 – Peluang waktu kedatangan tidak lebih dari 6 menit = A(t) = 1- e-lt = 1 – e-6/6 =1- e-1 = 0,6231 2 6 / 12 1 1 2 ! 1 ) 6 / 12 ( ) 12 (     e e p
  • 44. Contoh-contoh (2) • Misalnya waktu pelayanan terdistribusi secara eksponensial dengan rata-rata 3 menit, hitung peluang bahwa waktu pelayanan melebihi 6 menit Jawab : – Service rate = 1/3 call per menit – Peluang waktu pelayanan melebihi t = H(t) = e-mt – Maka peluang waktu pelayanan melebihi 6 menit adalah = e-(1/3)x6 = e-2 =0,1353
  • 45. Contoh-contoh (3) • Pada suatu wartel yang terdiri dari lebih 2 pesawat telepon, diketahui 50 pelanggan melakukan panggilan di dalam satu jamnya dengan rata-rata waktu pemakaian 3 menit. Hitung : – Jumlah telepon rata-rata yang digunakan – Waktu tunggu rata-rata jika terdapat rata-rata 1,2 pelanggan yang menunggu Jawab – Arrival rate = l =50/jam = 50/60 = 5/6 call per menit – Service rate = m = 1/3 – Traffic load = l/m = (5/6)x3 = 2,5 Erlang • Ini berarti jumlah rata-rata telepon yang digunakan adalah 2,5 – Waktu tunggu rata-rata dicari menggunakan rumus Little • Diketahui L=1,2 maka W=L/l =1,2/(5/6)=1,44 menit
  • 46. MEMECAHKAN SISTEM ANTRIAN • 4 tidak diketahui: L, Lq W, Wq • Hubungan: – L=lW – Lq=lWq (argumen keadaan tunak) – W = Wq + (1/m) • Jika diketahui 1, yang lain dapat dicari • Menghitung L bisa sulit atau mudah, bergantung pada tipe sistem. Secara umum: 0     n n nP L
  • 47. ANALISIS ANTRIAN M/M/1 • Tujuan: Persamaan bentuk tertutup dari probabilitas jumlah job dalam antrian (Pi), diketahui hanya l dan m
  • 48. • Persamaan kesetimbangan global p p n n l m  1 l m p p 0 1  ( ) l m l m      p p p j j j 1 1 ,... 1 , 0 , 0 1 1     n p p n n  SISTEM ANTRIAN M/M/1
  • 49. Didefinisikan sebagai probabilitas n task dalam sistem pada waktu t KONDISI EQUILIBRIUM n+1 n n-1 l l l l m m m m ) (t Pn 0 ) ( ) ( lim , ) ( lim , when Stablize ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( )] 1 )( )[( ( )] 1 )( )[( ( ] ) 1 )( 1 )[( ( ) ( )] 1 )( )[( ( ] ) 1 )( 1 )[( ( ) ( 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 0                                                               t t P t t P P t P t P t P t P t t P t t P t P t P t t P t t P t t t P t t t P t t t t t P t t P t t t P t t t t t P t t P n n t n n t n n n n n n n n n m l m m l l m l m l l m l m l m l m l m l m
  • 50. KONDISI EQUILIBRIUM 1 1 1 0 ) (       n n n P P P P P m l m l m l n+1 n n-1 l l l l m m m m
  • 51. PEMECAHAN UNTUK P0 DAN Pn • Langkah 1 • Langkah 2 0 , 0 2 2 0 1 , P P P P P P n n                    m l m l m l                              0 0 0 0 0 1 , 1 , 1 n n n n n n P P then P m l m l
  • 52. PEMECAHAN UNTUK P0 DAN Pn • Langkah 3 • Langkah 4   1 ρ ρ 1 1 ρ 1 ρ 1 ρ , ρ 0 0                        n n n n then m l m l   ρ 1 ρ and ρ 1 ρ 1 0 0         n n n n P P
  • 53. PEMECAHAN UNTUK L 0     n n nP L ) 1 ( 0      n n n   ) 1 ( 1 1       n n n            1 1 ) 1 ( d d          0 ) 1 ( n n d d       2 ) 1 ( 1 ) 1 (      l m l       ) 1 (
  • 54. PEMECAHAN W, Wq DAN Lq    l m l l m l l      1 1 L W     ) ( 1 1 1 l m m l m l m m       W Wq ) ( ) ( 2 l m m l l m m l l l      q q W L
  • 55. PERSAMAAN UMUM • Dengan substitusi dari persamaan satu ke persamaan lainnya untuk n = 0, 1, 2, … dst diperoleh – P(n) = – Di mana A = l/m = l.h         N n ; ) 0 ( P N ! N A N n ; ) 0 ( P ! n A N n n n
  • 56. 57 Jaringan dan Teknik Penyambungan Telekomunikasi|S1 TT
  • 57. 58 Jaringan dan Teknik Penyambungan Telekomunikasi|S1 TT
  • 58. TEORI ANTRIAN UNTUK JARINGAN • Jaringan dipandang sebagai kumpulan antrian – Struktur data FIFO • Teori antrian menyediakan analisis probabilistik untuk antrian • Contoh: – Panjang antrian rata-rata – Waktu tunggu rata-rata – Probabilitas antrian dengan panjang tertentu – Probabilitas paket hilang
  • 59. Untuk suatu sistem antrian, elemen-elemen apa saja yang dapat diukur? Misalkan: 1) Di = delay antrian dari pelanggan ke-i; 2) Wi = Di + Si = waktu tunggu dalam sistem dari pelanggan ke-i; 3) Q(t) = jumlah pelanggan dalam antrian pada waktu t; 4) L(t) = jumlah pelanggan dalam sistem pada waktu t = jumlah pelanggan dalam antrian + jumlah pelanggan yang sedang dilayani. a) Delay Rata-rata Keadaan Tunak: d  lim n Di i 1 n  n , w.p. 1 Di mana w.p. singkatan dari with probability dan berarti bahwa limit berlaku untuk hampir semua D1, D2, ... UKURAN KINERJA SISTEM ANTRIAN
  • 60. b) Waktu Tunggu Rata-rata Keadaan Tunak: w  lim n  Wi i1 n  n , w.p.1 c) Jumlah Paket Rata-rata Terhadap Waktu Dalam Antrian pada Keadaan Tunak: Q  lim T   Q t  dt 0 T  T , w.p.1 c) Jumlah Paket Rata-rata Terhadap Waktu Dalam Sistem pada Keadaan Tunak: L  lim T   L t  dt 0 T  T , w.p.1 • Perhatikan bahwa pada semua kasus,  < 1 adalah syarat perlu agar limit memiliki nilai (jumlah rata-rata kedatangan harus kurang dari jumlah rata-rata keberangkatan yang mungkin)
  • 61. RUMUS TUNGGU ERLANG • Probabilitas P(0) diperoleh dari kondisi normal • Karena pola kedatangan panggilan adalah random (Poisson), maka probabilitas bahwa suatu panggilan yang datang akan menunggu sama dengan bagian waktu di mana semua pelayan sibuk, jadi – D(N,A) =                         0 j j N 1 N 0 n n 0 n N A ! N A ! n A ) 0 ( P 1 ) n ( P A N N . ! N A )! 1 N ( A ! 2 A A 1 A N N . ! N A N 1 N 2 N           ) , 1 ( 1 ) , ( 1 ) , ( 1 A N B A N B A N D     D(N,A)= P(t>0) = RN/[A(N-A+R)]
  • 62. RUMUS TUNGGU ERLANG • Tabel B(N,A) ada, jadi D(N,A) dapat dihitung secara mudah • Jumlah pelanggan (panggilan) rata-rata yang antri • Waktu rata-rata pelanggan dalam antrian (sebelum dilayani) untuk semua panggilan termasuk yang tak menunggu A N A ). A , N ( D nq   A N h ). A , N ( D tq  
  • 63. HASIL LAIN RUMUS TUNGGU • Waktu rata-rata pelanggan dalam antrian dihitung untuk pelanggan yang menunggu saja • Waktu rata-rata lamanya pelanggan (panggilan) di dalam sistem • Jumlah rata-rata pelanggan di dalam sistem • Probabilitas bahwa panggilan punya waktu tunggu T melebihi harga t – Prob(T>t) = D(N,A).e-(N-A)t/h • Rumus Little • Penurunan rumus Little diawali dari (t), d(t), dan (t) A N h tqm   q s t h t   A N A ). A , N ( D A N     l  n
  • 64. WAKTU RESPON VS. KEDATANGAN l m  1 W Waiting vs. Utilization 0 0.05 0.1 0.15 0.2 0.25 0 0.2 0.4 0.6 0.8 1 1.2  % W(sec)
  • 65. DAERAH STABIL Waiting vs. Utilization 0 0.005 0.01 0.015 0.02 0.025 0 0.2 0.4 0.6 0.8 1  % W(sec) linear region
  • 66. Jumlah pelanggan rata-rata dalam sistem diberikan oleh E n   n pn 0    n 1   n 0     1   Penurunan dari bentuk tertutup penjumlahan diperoleh dari pengamatan bahwa 1 1     2  d d 1 1          d d n n 0     n n1 n 0    1  n n n 0   DAERAH STABIL
  • 68. CONTOH • Suatu berkas saluran N = 8 saluran merupakan berkas sempurna. Penawaran trafik A = 4,5 Erlang. Waktu pendudukan rata-rata h = 120 detik. Panggilan dilayani sesuai dengan urutan datangnya. Ditanyakan: – P(t>0) = ? – Waktu tunggu rata-rata dari panggilan yang harus menunggu – Waktu tunggu rata-rata dari semua panggilan – P(t>60 detik) = ? • Hitung lagi untuk A = 4,5 Erlang, N = 5 saluran, h = 120 detik, dan x = 60 detik • Untuk latihan, turunkan P(t>0) = • Suatu tingkat group selector mengolah trafik pembicaraan = 360 Erl dilayani oleh 1 marker. Waktu pembicaraan rata-rata = 3 menit = 0,05 jam. Waktu kerja marker (untuk 1 panggilan) rata-rata = 100 mdet. Ditanyakan: – Tr = ? – Tt = ? – P(t>300 mdetik) = ? ) R A N ( A RN  
  • 69. BEBERAPA RUMUS BENTUK LAIN • Dalam suatu sistem terdapat pengertian utilization factor atau facility utilization atau faktor pemakaian • Faktor pemakaian ini didefinisikan sebagai berikut: (waktu pendudukan per fasilitas)/(waktu yang tersedia) • Menurut rumus yang dikembangkan oleh Khintchine dan Pollaczek, jumlah pelanggan rata-rata dalam sistem adalah • Bila waktu pelayanan konstan (sistem M/D/1): h = 0 • Bila waktu pelayanan terdistribusi eksponensial negatif: h = h • Waktu lamanya rata-rata dlm sistem : s ) 1 ( 2 t N 2 h 2 2 t   l   l        ) 1 ( 2 N 2                               1 h 1 1 h s 1 1 N 2
  • 70. ANTRIAN MELEBIHI HARGA TERTENTU • Probabilitas yang antri melebihi harga tertentu – Probabilitas (nN) = – Dapat diturunkan dari persamaan kesetimbangan • Kedatangan yang enggan – Koefisien kelahiran bn = – Koefisien kematian dn = m – Dari persamaan kesetimbangan akan didapat hasil – Waktu lamanya rata-rata dalam sistem N N n n ) 1 (         1 n     m  m    e . ! n ) n ( P n ) e 1 ( N S / 2 m  m  l                             1 h 1 1 h s 1 1 N 2
  • 72. CONTOH • Pada gateway jaringan, pengukuran menunjukkan bahwa paket tiba dengan laju rata-rata 125 paket per detik (pps) dan gateway membutuhkan waktu sekitar 2 ms untuk forward. Dengan asumsi model M/M/1, berapa probabilitas overflow jika gateway hanya memiliki 13 buffer. Berapa buffer yang dibutuhkan untuk menjaga packet loss di bawah 1 paket per sejuta?
  • 73. CONTOH • Pengukuran gateway jaringan: – Laju kedatangan rata-rata (l): 125 paket/dt – Waktu respon rata-rata (m): 2 ms • Asumsi kedatangan eksponensial – Berapa utilisasi gateway? – Berapa probabilitas n paket di gateway? – Jumlah rata-rata paket di gateway? – Jumlah buffer sehinnga P(overflow) < 10-6?
  • 74. CONTOH • Laju kedatangan λ = • Laju layanan μ = • Utilisasi gateway ρ = λ/μ = • Probabilitas n paket berada di gateway = • Jumlah paket rata-rata dalam gateway =
  • 75. CONTOH  Laju kedatangan λ = 125 pps  Laju layanan μ = 1/0.002 = 500 pps  Utilisasi gateway ρ = λ/μ = 0.25  Probabilitas n paket di gateway =  Jumlah paket rata-rata di gateway = n n ) 25 . 0 ( 75 . 0 ρ ) ρ 1 (   33 . 0 57 . 0 25 . 0 ρ 1 ρ   
  • 76. CONTOH • Probabilitas buffer overflow: • Untuk membatasi probabilitas loss kurang dari 10-6:
  • 77. CONTOH  Probabilitas buffer overflow: = P(lebih dari 13 paket berada di gateway)  Untuk membatasi probabilitas loss kurang dari 10-6:
  • 78. CONTOH  Probabilitas buffer overflow: = P(lebih dari 13 paket di gateway) = ρ13 = 0.2513 = 1.49x10-8 = 15 paket per milyar paket  Untuk membatasi probabilitas loss kurang dari 10-6:
  • 79. CONTOH  Probabilitas buffer overflow: = P(lebih dari 13 paket di gateway) = ρ13 = 0.2513 = 1.49x10-8 = 15 paket per milyar paket  Untuk membatasi probabilitas loss kurang dari 10-6: 6 10 ρ   n
  • 80. CONTOH  Agar probabilitas loss kurang dari 10-6:  atau = 9.96     25 . 0 log / 10 log 6   n 6 10 ρ   n
  • 81. CONTOH I M/M/1 Trafik ke suatu pusat message switching untuk salah satu saluran komunikasi outgoing datang dengan pola acak dan laju rata-rata 240 pesan per menit. Saluran memiliki laju transmisi 800 karakter per detik. Panjang pesan (termasuk karakter kontrol) kira-kira mengikuti distribusi eksponensial dengan panjang rata-rata 176 karakter. Hitung ukuran statistik dasar untuk kinerja sistem berikut ini, asumsikan tersedia kapasitas buffer pesan yang sangat besar
  • 82. CONTOH I M/M/1 1. Jumlah pesan rata-rata dalam sistem? 2. Jumlah pesan rata-rata dalam antrian yang menunggu untuk dikirimkan 3. Waktu rata-rata suatu pesan berada dalam sistem 4. Waktu rata-rata suatu pesan menunggu transmisi 5. Probabilitas 10 pesan atau lebih menunggu untuk dikirimkan
  • 83. CONTOH I M/M/1 E[s] = Panjang pesan rata-rata/laju saluran = {176 char/pesan} / {800 char/sec} = 0.22 sec/pesan m = 1 / 0.22 {pesan / sec} = 4.55 pesan / sec l = 240 pesan / min = 4 pesan / sec  = l E[s] = l / m = 0.88
  • 84. CONTOH I M/M/1 1. N=  / (1 - ) = 7.33 (pesan) 2. Nq = 2 / (1 - ) = 6.45 (pesan) 3. W = E[s] / (1 - ) = 1.83 (sec) 4. Wq =  × E[s] / (1 - ) = 1.61 (sec) 5. P [11 pesan atau lebih dalam sistem] = 11 = 0.245
  • 85. CONTOH II M/M/1 Kantor cabang dari suatu perusahaan rekayasa memiliki 1 terminal online yang terhubung ke sistem komputer pusat selama 8 jam pada hari kerja normal. Insinyur yang bekerja di dalam kota, selalu menggunakan terminal tersebut untuk kalkulasi rutin. Statistik yang dikumpulkan selama periode waktu tertentu menunjukkan bahwa pola kedatangan orang di kantor cabang untuk menggunakan terminal mengikuti distribusi Poisson (acak) dengan rata-rata 10 orang datang tiap hari. Distribusi waktu yang dihabiskan oleh insinyur di terminal tersebut adalah eksponensial dengan
  • 86. CONTOH II M/M/1 rata-rata 30 menit. Kantor cabang menerima keluhan dari staf mengenai pelayanan terminal tersebut. Dilaporkan bahwa seseorang sering menunggu lebih dari 1 jam untuk menggunakan terminal dan kadang-kadang memakan waktu 1,5 jam untuk menyelesaikan sedikit kalkulasi. Manajer cukup bingung karena statistik menunjukkan bahwa terminal hanya digunakan rata-rata 5 jam dari 8. Tingkat utilisasi ini sepertinya bukan merupakan justifikasi untuk menambah terminal. Apa penjelasan yang dapat diberikan dari teori antrian?
  • 87. CONTOH II M/M/1 1. {10 orang / hari}×{1 hari / 8 jam}×{1 jam / 60 min} = 10 orang / 480 min = 1 orang / 48 min  l = 1 / 48 (orang / min) 2. 30 menit : 1 orang = 1 (min) : 1/30 (orang)  m = 1 / 30 (person / min) 3.  = l / m = {1/48} / {1/30} = 30 / 48 = 5 / 8
  • 88. CONTOH II M/M/1 1. Laju kedatangan l = 1 / 48 (pelanggan / min) 2. Utilisasi server  = l / m = 5 / 8 = 0.625 3. Probabilitas 2 pelanggan atau lebih dalam sistem P[N  2] = 2 = 0.391 4. Jumlah steady-state rata-rata dalam sistem L = E[N] =  / (1 - ) = 1.667 5. S.D. jumlah pelanggan dalam sistem N = sqrt() / (1 - ) = 2.108
  • 89. CONTOH II M/M/1 1. Waktu rata-rata pelanggan berada dalam sistem W = E[w] = E[s] / (1 - ) = 80 (min) 2. S.D. waktu pelanggan berada di sistem w = E[w] = 80 (min) 3. Jumlah steady-state pelanggan rata-rata dalam antrian Nq = 2 / (1 - ) = 1.04 4. Panjang antrian steady-state rata-rata dari sistem yang tidak kosong (nonempty) E[Nq | Nq > 0] = 1 / (1 - ) = 2.67 5. Waktu rata-rata dalam antrian Wq = E[q] = ×E[s] / (1 - ) = 50 (min)
  • 90. CONTOH II M/M/1 1. Waktu rata-rata di antrian untuk orang yang harus menunggu saja E[q | q > 0] = E[w] = 80 (min) 2. Persentil 90 dari waktu menunggu pq(90) = E[w] ln (10 ) = 80 * 1.8326 = 146.6 (min)
  • 91. 92 Jaringan dan Teknik Penyambungan Telekomunikasi|S1 TT