SlideShare a Scribd company logo
1 of 23
KELOMPOK 10
DEFICIT MEMORY
(Amnesia, Alzheimer dan Demensia)
AMNESIA
DEFINISI :
Gangguan ingatan yang ditandai dengan
ketidakmampuan untuk megingat kejadian masa
lalu dan untuk mempelajari informasi yang baru
meskipun kesadaran dan perhatian normal.
ETIOLOGI :
Penyebab amnesia :
1. kerusakan otak
2. akibat trauma atau penyakit :
 Kejang, trauma kepala, tumor otak
 Penyakit serebrovaskuler, ensefalitis karena virus herpes simpleks
 Hipoksia,sklerosis multiple
 Tindakan bedah otak, terapi syok listrik
3. obat-obatan:
obat antikolinergik,alcohol,neurotoksin,benzodiazepine dan
sejenisnya.
Penyebab fungsional adalah faktor psikologis, seperti halnya
mekanisme pertahanan ego.
PATOFISIOLOGI :
Sebagian besar lesi menyebabkan gangguan
belajar dan hilangnya ingatan terakhir tanpa
mengenai ingatan segera atau perhatian. Amnesia
hanya terjadi setelah lesi bilateral dari lobus
temporalis medialis. Lesi unilateral dari dari lobus
temporalis yang dominan menyebabkan deficit
ingatan verbal dan lesi dari lobus temporalis yang
tidak dominan menyebabkan deficit dari ingatan
yang visual dan nonverbal. Tapi deficit ini jarang
signifikan tanpa adanya patologi lobus temporalis
kontralateral yang ada sebelumnya.
BENTUK-BENTUK AMNESIA
 Anterograde amnesia: kejadian baru dalam
ingatan jangka pendek tidak ditransfer ke ingatan
jangka panjang yang permanen. Penderitanya tidak
akan bisa mengingat apapun yang terjadi setelah
munculnya amnesia ini walaupun baru berlalu
sesaat.
 Retrograde amnesia: ketidakmampuan
memunculkan kembali ingatan masa lalu yang lebih
dari peristiwa lupa biasa.
PENATALAKSANAAN
 Pengobatan terutama ditujukan pada penyakit yang
mendasarinya.
 Pendekatan bersifat suportif yang berkaitan dengan
waktu dan tempat.
ALZHEIMER
DEFINISI :
Penyakit Alzheimer adalah keadaan di mana daya
ingatan seseorang merosot dengan parahnya
sehingga pengidapnya tidak mampu mengurus diri
sendiri. Penyakit ini terjadi pada semua usia, dan
paling meningkat drastis pada usia lanjut (sekitar
usia 50-an).
etiologi Def.faktor
pertumbuhan
/as.amino
•Peningkatan Ca intraseluler
•Kegagalan met. Energy
•Adanya formasi radikal bebas
•Terdapat produksi protein
abnormal yg non spesifik.
Degenerasi neoronal
Kematian jar.otak
Gangguan
fungsi
koognitif
Penurunan daya ingat
secara progresif
MANIFESTASI KLINIS :
 Tahap awal perjalanan penyakit :
 Terjadi gangguan memori yang jelas, terutama memori jangka
pendek.
 Pasien mengalami kesulitan belajar dan mengingat informasi
yang baru.
 Tahap lanjut perjalanan penyakit:
 Terdapat gangguan memori, bersamaan dengan deficit
atensi, akan menyebabkan disorientasi waktu.
 Kesulitan mencari kata-kata.
 Hilangnya pengetahuan umum.
 Deficit persepsi disertai halusinasi dan delusi.
 Akhirnya terjadi amnesia, afasia, apraksia, dan agnosia.
 Disintregasi kepribadian dengan gangguan perilaku.
PENATALAKSANAAN
 Pada tahap awal :
 Bantuan memori sederhana misalnya penggunaan buku harian.
 Pasien harus menggunakan gelang medicalert (gelang khusus yang
menjelaskan penyakit yang diderita pasien).
 Medika mentosa :
 Obat kolinergik, yang paling sering yaitu inhibitor kolinesterase
donepezil, rivastigmin, an galantamin.
 Memantin , di inggris digunakan pada Alzheimer sedang sampai berat.
 Terapi simptomatik, misalnya donepezil
 Obat-obat terapi gambaran nonkognitif meliputi antidepresan neuroleptik
dan ansiolitik.
 Pada tahap lanjut :
 Peran serta keluarga yang sangat besar karena pada tahap ini
ketergantungan pasien akan meningkat.
DEMENTIA
DEFINISI :
Demensia adalah suatu sindrom yang terdiri dari
gejala-gejala gangguan daya kognitif global yang
tidak disertai gangguan derajat kesadaran, namun
bergandengan dengan perubahan tabiat yang
dapat berkembang secara mendadak atau sedikit
demi sedikit pada tiap orang dari semua golongan
usia.
ETIOLOGI
 Degeneratif
 Vaskular
 Toksis
 Akibat obat
 Traumatik
 Keganasan
 Metabolik
 Infeksi
 Pseudodemensia
MANIFESTASI KLINIS
 Hilangnya ingatan yang baru berlangsung
 Gangguan kepribadianglobal bersama dengan
berkembangnya perilaku abnormal secara
bertahap, hilangnya intelektual, perubahan mood
biasanya tanpa pemahaman, tumpulnya emosi, dan
gangguan kognitif disertai ketidakmampuan untuk
belajar.
 Hemiparresis atau monoparersis
 Diplegia
 Akhirnya, terjadi penurunan kemampuan merawat
diri, gelisah.
DIAGNOSTIC DEMENSIA
Dari manifestasi klinik dan pemeriksaan motoris(autonom)
1. Refleks memegang
Jari telunjuk dan tengah si pemeriksa diletakkan pada telapak tangan si
penderita. Refleks memegang adalah positif, apabila jari si pemeriksa
dipegang oleh tangan penderita.
2. Refleks menetek
Refleks menetek adalah positif, apabila penderita
dicucurkan secara reflektorik seolah-olah mau menetek,
jika bibirnya tersentuh oleh sesuatu, misalnya sebatang
pensil.
3. Snout Reflex
Pada penderita dengan demensia tiap kali bibir
atas atau bawah diketuk, musculus orbicularis
oris berkontraksi.
4. Refleks glabela
Orang dengan demensia akan memejamkan matanya
tiap kali glabelanya diketuk. Pada orang sehat,
pemejaman mata pada ketukan berkali-kali pada glabela
timbul dua tiga kali saja, dan selanjutnya mata tidak akan
memejam lagi.
5. Refleks palmomental
Pada penderita dengan demensia, goresan pada
kulit tenar membangkitkan kontraksi otot
mentalis ipsilateral.
6. Refleks korneomandibular
Pada penderita demensia, goresan kornea
membangkitkan pemejaman mata ipsilateral yang
disertai oleh gerakan mandibula ke sisi kontralateral.
7. Refleks kaki tonik
Pada demensia penggoresan pada telapak kaki
membangkitkan kontraksi tonik dari kaki berikut dari jari-
jarinya.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
 Evaluasi psikometrik untuk menegakkan diagnosis dan
menentukan tingkat beratnya.
 Hitung darah lengkap dan laju endap darah
 Ureum dan elektrolit, glukosa, kalsium.
 Tes fungsi hati
 Pemeriksaan fungsi tiroid
 Tes serologi untuk sifilis
 Vitamin B12
 Rontgen toraks(untuk mencari kanker bronkus); dan
 CT scan/MRI
Pada pasien tertentu, tes serologis dan pemeriksaan
LCS untuk menyingkirkan toksisitas dan infeksi.
PROGNOSIS
Demensia reversibel memiliki prognosis yang baik.
Namun tidak dengan demensia yaang irreversibel.
REFERENSI
1. Harisson,Prinsip-prinsip Ilmu Penyakit
Dalam,Vol.E/13-Penerbitmbuku Kedokteran
EGC,1995
2. Kapita Selekta Kedokteran,E/3,Jilid 1-
Penerbit,Media Aescapulapius,FK UI,2001
3. Guyton & Hall,Buku Ajar Fisiologi
Kedokteran,E/11-Penerbit Buku Kedokteran
EGC,2006

More Related Content

Similar to Amnesia.ppt

PPT_State of the Art and Challenges in Epilepsy.pptx
PPT_State of the Art and Challenges in Epilepsy.pptxPPT_State of the Art and Challenges in Epilepsy.pptx
PPT_State of the Art and Challenges in Epilepsy.pptxssuser13bf79
 
Modul Kesadaran Menurun (word)
Modul Kesadaran Menurun (word)Modul Kesadaran Menurun (word)
Modul Kesadaran Menurun (word)Aulia Amani
 
PELAYANAN PERAWATAN LANSIA.pptx
PELAYANAN PERAWATAN LANSIA.pptxPELAYANAN PERAWATAN LANSIA.pptx
PELAYANAN PERAWATAN LANSIA.pptxviona54
 
Penyakit pada sistem saraf
Penyakit pada sistem sarafPenyakit pada sistem saraf
Penyakit pada sistem sarafDinagayo
 
ASUHAN KEP CVA.ppt
ASUHAN KEP CVA.pptASUHAN KEP CVA.ppt
ASUHAN KEP CVA.pptNurulLaili35
 
how it happened Epilepsi
how it happened Epilepsihow it happened Epilepsi
how it happened EpilepsiSofiaNofianti
 
Patofisiologi kelainan sistem persarafan
Patofisiologi kelainan sistem persarafanPatofisiologi kelainan sistem persarafan
Patofisiologi kelainan sistem persarafanardiners
 
Epilepsi dan anti epilepsi . dyah sekar nirwana
Epilepsi dan anti epilepsi . dyah sekar nirwanaEpilepsi dan anti epilepsi . dyah sekar nirwana
Epilepsi dan anti epilepsi . dyah sekar nirwanaDyah Sekar Nirwana
 
Obsesif kompulsif, pasif agresif, delirium, dementia dan amnesia
Obsesif kompulsif, pasif agresif, delirium, dementia dan amnesiaObsesif kompulsif, pasif agresif, delirium, dementia dan amnesia
Obsesif kompulsif, pasif agresif, delirium, dementia dan amnesiaAfra Balqis
 
Kelompok5_dr.Dwi Rita_210600111_Gresi Amelia.pdf
Kelompok5_dr.Dwi Rita_210600111_Gresi Amelia.pdfKelompok5_dr.Dwi Rita_210600111_Gresi Amelia.pdf
Kelompok5_dr.Dwi Rita_210600111_Gresi Amelia.pdf21111GresiAmelia
 
DEMENSIA GANGGUAN PSIKOTIK
DEMENSIA GANGGUAN PSIKOTIKDEMENSIA GANGGUAN PSIKOTIK
DEMENSIA GANGGUAN PSIKOTIKAina Faatihah
 
Chronic inflamatory demyelinating polyneuropathy
Chronic inflamatory demyelinating polyneuropathyChronic inflamatory demyelinating polyneuropathy
Chronic inflamatory demyelinating polyneuropathyVertilia Desy
 

Similar to Amnesia.ppt (20)

PPT_State of the Art and Challenges in Epilepsy.pptx
PPT_State of the Art and Challenges in Epilepsy.pptxPPT_State of the Art and Challenges in Epilepsy.pptx
PPT_State of the Art and Challenges in Epilepsy.pptx
 
Modul Kesadaran Menurun (word)
Modul Kesadaran Menurun (word)Modul Kesadaran Menurun (word)
Modul Kesadaran Menurun (word)
 
PELAYANAN PERAWATAN LANSIA.pptx
PELAYANAN PERAWATAN LANSIA.pptxPELAYANAN PERAWATAN LANSIA.pptx
PELAYANAN PERAWATAN LANSIA.pptx
 
askep Seizure atau epilepsi
askep Seizure atau epilepsiaskep Seizure atau epilepsi
askep Seizure atau epilepsi
 
Penyakit pada sistem saraf
Penyakit pada sistem sarafPenyakit pada sistem saraf
Penyakit pada sistem saraf
 
Epilepsi (sawan)
Epilepsi (sawan)Epilepsi (sawan)
Epilepsi (sawan)
 
ASUHAN KEP CVA.ppt
ASUHAN KEP CVA.pptASUHAN KEP CVA.ppt
ASUHAN KEP CVA.ppt
 
Doc1
Doc1Doc1
Doc1
 
SGB
SGBSGB
SGB
 
how it happened Epilepsi
how it happened Epilepsihow it happened Epilepsi
how it happened Epilepsi
 
Diagnosa gangguan kesadaran
Diagnosa gangguan kesadaranDiagnosa gangguan kesadaran
Diagnosa gangguan kesadaran
 
Patofisiologi kelainan sistem persarafan
Patofisiologi kelainan sistem persarafanPatofisiologi kelainan sistem persarafan
Patofisiologi kelainan sistem persarafan
 
Epilepsi dan anti epilepsi . dyah sekar nirwana
Epilepsi dan anti epilepsi . dyah sekar nirwanaEpilepsi dan anti epilepsi . dyah sekar nirwana
Epilepsi dan anti epilepsi . dyah sekar nirwana
 
Hemiparesis
HemiparesisHemiparesis
Hemiparesis
 
Obsesif kompulsif, pasif agresif, delirium, dementia dan amnesia
Obsesif kompulsif, pasif agresif, delirium, dementia dan amnesiaObsesif kompulsif, pasif agresif, delirium, dementia dan amnesia
Obsesif kompulsif, pasif agresif, delirium, dementia dan amnesia
 
Laporan pendahulua1
Laporan pendahulua1Laporan pendahulua1
Laporan pendahulua1
 
Kelompok5_dr.Dwi Rita_210600111_Gresi Amelia.pdf
Kelompok5_dr.Dwi Rita_210600111_Gresi Amelia.pdfKelompok5_dr.Dwi Rita_210600111_Gresi Amelia.pdf
Kelompok5_dr.Dwi Rita_210600111_Gresi Amelia.pdf
 
DEMENSIA GANGGUAN PSIKOTIK
DEMENSIA GANGGUAN PSIKOTIKDEMENSIA GANGGUAN PSIKOTIK
DEMENSIA GANGGUAN PSIKOTIK
 
Chronic inflamatory demyelinating polyneuropathy
Chronic inflamatory demyelinating polyneuropathyChronic inflamatory demyelinating polyneuropathy
Chronic inflamatory demyelinating polyneuropathy
 
Kel. 8 askep demensia
Kel. 8 askep demensiaKel. 8 askep demensia
Kel. 8 askep demensia
 

Recently uploaded

BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptxHendryJulistiyanto
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 

Recently uploaded (20)

BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 

Amnesia.ppt

  • 1. KELOMPOK 10 DEFICIT MEMORY (Amnesia, Alzheimer dan Demensia)
  • 2. AMNESIA DEFINISI : Gangguan ingatan yang ditandai dengan ketidakmampuan untuk megingat kejadian masa lalu dan untuk mempelajari informasi yang baru meskipun kesadaran dan perhatian normal.
  • 3. ETIOLOGI : Penyebab amnesia : 1. kerusakan otak 2. akibat trauma atau penyakit :  Kejang, trauma kepala, tumor otak  Penyakit serebrovaskuler, ensefalitis karena virus herpes simpleks  Hipoksia,sklerosis multiple  Tindakan bedah otak, terapi syok listrik 3. obat-obatan: obat antikolinergik,alcohol,neurotoksin,benzodiazepine dan sejenisnya. Penyebab fungsional adalah faktor psikologis, seperti halnya mekanisme pertahanan ego.
  • 4. PATOFISIOLOGI : Sebagian besar lesi menyebabkan gangguan belajar dan hilangnya ingatan terakhir tanpa mengenai ingatan segera atau perhatian. Amnesia hanya terjadi setelah lesi bilateral dari lobus temporalis medialis. Lesi unilateral dari dari lobus temporalis yang dominan menyebabkan deficit ingatan verbal dan lesi dari lobus temporalis yang tidak dominan menyebabkan deficit dari ingatan yang visual dan nonverbal. Tapi deficit ini jarang signifikan tanpa adanya patologi lobus temporalis kontralateral yang ada sebelumnya.
  • 5. BENTUK-BENTUK AMNESIA  Anterograde amnesia: kejadian baru dalam ingatan jangka pendek tidak ditransfer ke ingatan jangka panjang yang permanen. Penderitanya tidak akan bisa mengingat apapun yang terjadi setelah munculnya amnesia ini walaupun baru berlalu sesaat.  Retrograde amnesia: ketidakmampuan memunculkan kembali ingatan masa lalu yang lebih dari peristiwa lupa biasa.
  • 6. PENATALAKSANAAN  Pengobatan terutama ditujukan pada penyakit yang mendasarinya.  Pendekatan bersifat suportif yang berkaitan dengan waktu dan tempat.
  • 7. ALZHEIMER DEFINISI : Penyakit Alzheimer adalah keadaan di mana daya ingatan seseorang merosot dengan parahnya sehingga pengidapnya tidak mampu mengurus diri sendiri. Penyakit ini terjadi pada semua usia, dan paling meningkat drastis pada usia lanjut (sekitar usia 50-an).
  • 8. etiologi Def.faktor pertumbuhan /as.amino •Peningkatan Ca intraseluler •Kegagalan met. Energy •Adanya formasi radikal bebas •Terdapat produksi protein abnormal yg non spesifik. Degenerasi neoronal Kematian jar.otak Gangguan fungsi koognitif Penurunan daya ingat secara progresif
  • 9. MANIFESTASI KLINIS :  Tahap awal perjalanan penyakit :  Terjadi gangguan memori yang jelas, terutama memori jangka pendek.  Pasien mengalami kesulitan belajar dan mengingat informasi yang baru.  Tahap lanjut perjalanan penyakit:  Terdapat gangguan memori, bersamaan dengan deficit atensi, akan menyebabkan disorientasi waktu.  Kesulitan mencari kata-kata.  Hilangnya pengetahuan umum.  Deficit persepsi disertai halusinasi dan delusi.  Akhirnya terjadi amnesia, afasia, apraksia, dan agnosia.  Disintregasi kepribadian dengan gangguan perilaku.
  • 10. PENATALAKSANAAN  Pada tahap awal :  Bantuan memori sederhana misalnya penggunaan buku harian.  Pasien harus menggunakan gelang medicalert (gelang khusus yang menjelaskan penyakit yang diderita pasien).  Medika mentosa :  Obat kolinergik, yang paling sering yaitu inhibitor kolinesterase donepezil, rivastigmin, an galantamin.  Memantin , di inggris digunakan pada Alzheimer sedang sampai berat.  Terapi simptomatik, misalnya donepezil  Obat-obat terapi gambaran nonkognitif meliputi antidepresan neuroleptik dan ansiolitik.  Pada tahap lanjut :  Peran serta keluarga yang sangat besar karena pada tahap ini ketergantungan pasien akan meningkat.
  • 11. DEMENTIA DEFINISI : Demensia adalah suatu sindrom yang terdiri dari gejala-gejala gangguan daya kognitif global yang tidak disertai gangguan derajat kesadaran, namun bergandengan dengan perubahan tabiat yang dapat berkembang secara mendadak atau sedikit demi sedikit pada tiap orang dari semua golongan usia.
  • 12. ETIOLOGI  Degeneratif  Vaskular  Toksis  Akibat obat  Traumatik  Keganasan  Metabolik  Infeksi  Pseudodemensia
  • 13. MANIFESTASI KLINIS  Hilangnya ingatan yang baru berlangsung  Gangguan kepribadianglobal bersama dengan berkembangnya perilaku abnormal secara bertahap, hilangnya intelektual, perubahan mood biasanya tanpa pemahaman, tumpulnya emosi, dan gangguan kognitif disertai ketidakmampuan untuk belajar.  Hemiparresis atau monoparersis  Diplegia  Akhirnya, terjadi penurunan kemampuan merawat diri, gelisah.
  • 14. DIAGNOSTIC DEMENSIA Dari manifestasi klinik dan pemeriksaan motoris(autonom) 1. Refleks memegang Jari telunjuk dan tengah si pemeriksa diletakkan pada telapak tangan si penderita. Refleks memegang adalah positif, apabila jari si pemeriksa dipegang oleh tangan penderita.
  • 15. 2. Refleks menetek Refleks menetek adalah positif, apabila penderita dicucurkan secara reflektorik seolah-olah mau menetek, jika bibirnya tersentuh oleh sesuatu, misalnya sebatang pensil.
  • 16. 3. Snout Reflex Pada penderita dengan demensia tiap kali bibir atas atau bawah diketuk, musculus orbicularis oris berkontraksi.
  • 17. 4. Refleks glabela Orang dengan demensia akan memejamkan matanya tiap kali glabelanya diketuk. Pada orang sehat, pemejaman mata pada ketukan berkali-kali pada glabela timbul dua tiga kali saja, dan selanjutnya mata tidak akan memejam lagi.
  • 18. 5. Refleks palmomental Pada penderita dengan demensia, goresan pada kulit tenar membangkitkan kontraksi otot mentalis ipsilateral.
  • 19. 6. Refleks korneomandibular Pada penderita demensia, goresan kornea membangkitkan pemejaman mata ipsilateral yang disertai oleh gerakan mandibula ke sisi kontralateral.
  • 20. 7. Refleks kaki tonik Pada demensia penggoresan pada telapak kaki membangkitkan kontraksi tonik dari kaki berikut dari jari- jarinya.
  • 21. PEMERIKSAAN PENUNJANG  Evaluasi psikometrik untuk menegakkan diagnosis dan menentukan tingkat beratnya.  Hitung darah lengkap dan laju endap darah  Ureum dan elektrolit, glukosa, kalsium.  Tes fungsi hati  Pemeriksaan fungsi tiroid  Tes serologi untuk sifilis  Vitamin B12  Rontgen toraks(untuk mencari kanker bronkus); dan  CT scan/MRI Pada pasien tertentu, tes serologis dan pemeriksaan LCS untuk menyingkirkan toksisitas dan infeksi.
  • 22. PROGNOSIS Demensia reversibel memiliki prognosis yang baik. Namun tidak dengan demensia yaang irreversibel.
  • 23. REFERENSI 1. Harisson,Prinsip-prinsip Ilmu Penyakit Dalam,Vol.E/13-Penerbitmbuku Kedokteran EGC,1995 2. Kapita Selekta Kedokteran,E/3,Jilid 1- Penerbit,Media Aescapulapius,FK UI,2001 3. Guyton & Hall,Buku Ajar Fisiologi Kedokteran,E/11-Penerbit Buku Kedokteran EGC,2006