1. CALCIUM
• Pertama, Ca penting untuk stabilitas dan fungsi membran tanaman dan bila
terjadi defisiensi Ca terjadi kebocoran membran dari senyawa berbobot
molekul rendah, mis. gula dan asam amino, dari sitoplasma ke apoplas,
yang merangsang infeksi oleh patogen
• Kedua, Ca merupakan komponen penting dari struktur dinding sel karena
kalsium poligalakturonat diperlukan di lamela tengah untuk stabilitas
dinding sel. Ketika konsentrasi Ca turun, ada peningkatan kerentanan
terhadap jamur yang lebih suka menyerang xilem dan melarutkan dinding
sel pembuluh penghantar, yang menyebabkan gejala layu. Selain itu,
jaringan tanaman yang rendah Ca juga jauh lebih rentan dibandingkan
jaringan dengan kadar Ca normal terhadap penyakit parasit selama
penyimpanan
3. Dr penjelasan elvvian, dpt kita simpulkan sdkt bahwa nutrisi dapat
mempengaruhi perkembangan penyakit dengan mempengaruhi fisiologi
tanaman atau dengan mempengaruhi patogen, atau keduanya. Tingkat
nutrisi dapat mempengaruhi pertumbuhan tanaman, yang dapat
mempengaruhi iklim mikro, sehingga mempengaruhi infeksi dan sporulasi
patogen (Marschner, 1995). Jadi dlm hal ini, tingkat nutrisi dapat
mempengaruhi fisiologi dan biokimia tanaman, dan terutama terkait
integritas dinding sel, kebocoran membran dan komposisi kimia inang, mis.
konsentrasi fenolik dapat dipengaruhi oleh defisiensi B (Graham dan Webb,
1991). Unsur hara dapat mempengaruhi laju pertumbuhan inang yang
memungkinkan tumbuhan dapat menghindari infeksi saat berada pada tahap
yang paling rentan. Selain itu, pupuk dapat mempengaruhi lingkungan tanah
dan dapat mempengaruhi perkembangan patogen
4. POTASSIUM
• Sebagai aktivator enzim. Terdapat Sekitar 80 jenis enzim yang aktivasinya memerlukan unsur K.
selain itu, dpt Membantu penyerapan air dan unsur hara dari tanah oleh tanaman. Searta
Membantu transportasi hasil asimilasi dari daun ke jaringan tanama
• Hubungannya dg resistensi disease, Kalium dpt menurunkan kerentanan tanaman inang hingga
tingkat optimal untuk pertumbuhan: di luar titik ini, tidak ada peningkatan resistensi lebih lanjut
yang dapat dicapai dengan meningkatkan pasokan K pada tanaman
• Tingginya kerentanan tanaman kahat K terhadap penyakit parasit d terkait dengan fungsi
metabolisme K dalam fisiologi tanaman.
• Di bawah defisiensi K, sintesis senyawa dengan berat molekul tinggi (protein, pati, dan selulosa)
terganggu dan terjadi akumulasi senyawa organik dengan berat molekul rendah.
• K dapat meningkatkan perkembangan dinding luar yang lebih tebal dalam sel epidermis, sehingga
mencegah serangan penyakit. K juga dapat mempengaruhi metabolisme tanaman, karena
tanaman yang kekurangan K sintesis proteinnya terganggu dan mengakumulasi senyawa N
sederhana seperti amida yang bermanfaat utk patogen tanaman yang menyerang. Oleh krn itu,
keseimbangan antara N dan K mempengaruhi kerentanan tanaman terhadap penyakit.
5. Table II. Effect of K level on disease severity of several diseases
6. D. PHOSPORUS
• Fosfor adalah nutrisi kedua yang paling umum diterapkan di sebagian
besar tanaman dan merupakan bagian dari banyak molekul organik
sel (asam deoksiribonukleat (DNA), asam ribonukleat (RNA), adenosin
trifosfat (ATP) dan fosfolipid) dan juga terlibat dalam banyak proses
metabolisme pada tanaman dan juga pada patogen.
• Kaitannya dg resistensi penyakit, P telah terbukti paling bermanfaat
ketika diterapkan untuk mengendalikan bibit penyakit dan jamur yaitu
melalui pembentukan jaringan akar yg kuat, di mana perkembangan
akar yang kuat memungkinkan tanaman untuk menghindari penyakit
7. • Contohnya; Pemupukan fosfat gandum dapat memiliki efek yang signifikan
dan bahkan hampir menghilangkan kerugian dr segi ekonomi dari busuk
akar pythium.
• Demikian pula dalam aplikasi jagung P dapat mengurangi busuk akar
terutama bila ditanam di tanah yang kekurangan P. Dan dalam penelitian
lain dapat mengurangi kejadian penyakit busuk tanah pada jagung.
• Sejumlah penelitian lain menunjukkan bahwa aplikasi P dapat mengurangi
penyakit hawar daun yg disebabkan oleh bakteri pada padi, penyakit virus
keriting daun pada tembakau, penyakit busuk buah dan hawar batang pada
kedelai, penyakit garis coklat pada tebu, penyakit blas pada padi dll
• Namun, dalam penelitian lain aplikasi P JUSTRU dapat meningkatkan
keparahan penyakit yang disebabkan oleh Sclerotinia pada banyak
tanaman kebun, Bremia pada selada dan flag smut pada gandum.
8. MICRONUTRIENTS
• Sprti halnya unsur2 yg sudah dihelaskan sblmnya, Mikronutrien juga
dapat mempengaruhi ketahanan penyakit secara tidak langsung.
Sebagai contoh, tanaman yang mengalami defisiensi Zn menunjukkan
peningkatan keparahan penyakit setelah infeksi oleh Oidium spp. Juga
diamati bahwa pada tanaman gandum yang kekurangan B, keparahan
penyakit terjadi beberapa kali lipat lebih tinggi dari pada tanaman
yang cukup B, dengan jamur menyebar lebih cepat pd tanaman yg
mengalami defisiensi B daripada di tanaman yang cukup B.
9. Seng (Zn), boron (B), mangan (Mn) dan kalsium (Ca) secara signifikan
dapat menghambat invasi penyakit pada tanaman dengan
menstabilkan dan mempertahankan integritas struktural dan kekakuan
dinding sel.
10. NUTRIENT MANAGEMENT AND DISEASE
CONTROL
Pemberian pupuk mempengaruhi perkembangan penyakit tanaman di
bawah kondisi lapangan secara langsung melalui status nutrisi tanaman dan
secara tidak langsung dengan mempengaruhi kondisi yang dapat
mempengaruhi perkembangan penyakit. Oleh karena itu, Penting untuk
memberikan nutrisi yang seimbang dan yan gpaling pentin adalah dpt
mengetahui konsentrasi nutrisi yg paling efektif untuk pengendalian penyakit
Pada dasarnya, Tidak hanya pemupukan yang dapat mempengaruhi
perkembangan penyakit, tetapi juga segala sesuatu yang mempengaruhi
lingkungan tanah seperti modifikasi pH melalui aplikasi kapur, pengolahan
tanah, pengendalian kelembaban (irigasi atau drainase), rotasi tanaman,
cover crops, pupuk hijau. , green manure/ pupuk kandang dan tumpang sari
atau intercropping.
11. SIMPULAN
• penambahan unsur hara atau pemupukan diketahui telahmampu
menurunkan terjadinya penyakit pada tanaman. Hal Ini mungkin
karena nutrisi ini terlibat dalam mekanisme toleransi atau resistensi
tanaman inang; secara fisik atau biokimia.
• Meskipun demikian, ada bbrp kasus jg yg dengan penambhan
nutrient tertentu ternyata dpt meningkatkan invasi penyakit. Namun
Dalam kasus di mana penambahan nutrisi dpt memperburuk penyakit
,itu mungkin trjd karena mengalami toksisitas.