Workshop ini membahas tiga topik utama yaitu integritas, pencegahan bahaya narkoba, dan pengurusan gender. Tujuannya adalah membangun Indonesia yang bebas dari korupsi. Dokumen ini juga menjelaskan struktur organisasi KPK dan peran serta wewenangnya dalam pencegahan korupsi.
1. INTEGRITAS
Workshop Calon Pengajar Peningkatan Integritas, Pencegahan
Bahaya Narkoba dan Pengarustamaan Gender
UNTUK INDONESIA BEBAS DARI KORUPSI
Agung Kusnandar
Direktorat Dikyanmas – KPK RI
2. Undang-Undang Nomor 30
Tahun 2002
tentang Komisi Pemberantasan
Tindak Pidana Korupsi
UU No.30 Th
2002
KPKPencegahan Penindakan
Koordinasi, Supervisi, Monitor
4. Pendidikan Antikorupsi
Pendidikan Dasar /
Menengah
Pendidikan
Tinggi / Sekolah
Kedinasan
Pendidikan Anak
Usia Dini /
Berbasis Keluarga
Masyarakat Umum
(Private Sector, APH, K/L/O/P,
Community Development,
Sektor Politik, dll)
5. NILAI-NILAIRI-KPK
INTEGRITAS
Kesatuan antara pola
pikir, perasaan, ucapan
dan perilaku yang
selaras dengan hati
nurani dan norma yang
berlaku
KEADILAN
Menempatkan sesuatu
pada tempatnya dan
memberikan yang menjadi
haknya, dengan prinsip
semua orang sama
kedudukannya di depan
hukum
Sesuai Peraturan KPK RI No 7 Tahun 2013
KEPEMIMPIAN
Kemampuan untuk
menggerakkan dan
memengaruhi untuk
mencapai tujuan bersama
RELIGIUSITAS
Keyakinan beragama
atau nilai-nilai
religiusitas yang
berlaku
PROFESIONALISME
Kompeten untuk
melaksanakan tugas dan
fungsi secara benar
6. United Nation Convention Against Corruption (UNCAC) /
UU no. 7 Tahun 2006
DAMPAK
KORUPSI
MENYEBABKAN KEJAHATAN
LAIN BERKEMBANG
MERUNTUHKAN HUKUM
PELANGGARAN HAK ASASI
MANUSIA
MERUSAK PASAR, HARGA,
& PERSAINGAN USAHA
YANG SEHAT
MENURUNKAN KUALITAS
HIDUP / PEMBANGUNAN
BERKELANJUTAN
MERUSAK PROSES DEMOKRASI
7. 7
Keselarasan antara Pikiran, Perkataan,
Perbuatan dengan Nilai-Nilai/ Hukum/
Norma/ Aturan yang berlaku
Jujur
Peduli
Mandiri
Disiplin
Tanggungjawab
Kerjakeras
Sederhana
Berani
Adil
8. Hidup Sederhana
Kesederhanaan Ir Sutami bisa menjadi contoh para pejabat yang kini banyak tersangkut
kasus korupsi. Saking sederhananya, atap rumah Ir …… bocor. Bocornya rumah Ir
…..ditulis oleh Staf Ahli Menteri PU, Hendropranoto Suselo dalam Edisi Khusus 20 tahun
Majalah Prisma yang diterbitkan LP3ES tahun 1991 di Jakarta.
Menteri ini sama sekali tak pernah bermewah-mewahan. Bahkan rumahnya di Jalan Imam
Bonjol, Jakarta Pusat dibeli dengan cara menyicil. Barulah saat akan pensiun, rumah itu
lunas.
Sutami yang bersahaja itu pun tak pernah mau memanfaatkan fasilitas negara secara
berlebihan. Saat lengser tahun 1978, dia mengembalikan semua fasilitas negara.
Kemudian seorang pengusaha berniat memberinya mobil. Pengusaha itu tahu mobil dinas
Sutami ikut dikembalikan. Tapi dengan halus Sutami menolak. Dia hanya minta diberi
sedikit diskon saja dari pengusaha itu.• Gedung DPR, Jembatan
Semanggi, dan Waduk
Jatiluhur telah dengan
sukses dibangun di bawah
pengawasannya. …………
pulalah yang memimpin
proyek pembangunan
Bandara Ngurah Rai.
TOKOH TAULADAN YANG MEMPUNYAI INTEGRITAS
11. Pahami
Bedanya
• Berhubungan dengan jabatan
• Bersifat tanam budi
• Tidak membutuhkan
kesepakatan
• Ada kesepakatan
• Biasanya dilakukan secara
rahasia dan tertutup
• Ada permintaan sepihak
dari penerima (pejabat)
• Bersifat memaksa
• Penyalahgunaan kuasa
Contoh:
Pengusaha memberi hadiah
voucher belanja kepada PNS
karena merasa terbantu dalam
pengurusan perizinan
Contoh:
Pejabat memaksa calon peserta tender
untuk memberikan sejumlah uang dengan
ancaman akan menggugurkan calon
peserta tersebut
Contoh:
Pengusaha menyuap pejabat
pemerintah untuk mendapatkan
proyek
14. FOKUS KOORDINASI DAN SUPERVISI PENCEGAHAN
Perencanaan
dan
Penganggaran
Pelayanan
Terpadu Satu
Pintu
Pengadaan
Barang dan
Jasa
Kapabilitas
APIP
Manajemen
SDM
• Alokasi tidak fokus
pada kepentingan
publik
• Hibah dan Bansos
yang tidak tepat
• Intervensi pihak
luar
• e-planning dan e-
budgeting yang
terintegrasi
• Program dan
Kegiatan RKPD, Renja
SKPD mengacu pada
RPJMD
• Standar Satuan Harga
(SSH) dan Analisis
Standar Biaya (ASB)
• Pelimpahan 100%
kewenangan
• Informasi
perizinan (online
& offline)
• Aplikasi perizinan
• Ketersediaan
aturan
• Rekomendasi
Teknis
• Penyuapan/
Pemerasan/
Gratifikasi
• Pelayanan yang
kurang
• Perizinan tidak
transparan
• Lemahnya
pengendalian
• Organisasi ULP
yang mandiri
• Pokja Permanen
• 100% Pengadaan
Belanja Modal via
ULP
• E-Katalog
• Kecukupan
jumlah & kualitas
APIP
• Kelembagaan
APIP
• Kecukupan
anggaran
pengawasan
• Melaksanakan
workshop APIP
• Perbaikan
Manajemen APIP
• ANJAB, ABK,
EVAJAB
• Implementasi
Tunjangan
Penghasilan
Pegawai
• Proses yang tidak
transparan
• Mark up harga
• Pemecahan
proyek
• Pelaksana tidak
independen
• Spesifikasi yang
berbeda
• Kurangnya jumlah
dan kualitas APIP
• APIP yang tidak
independen
• Anggaran
pengawasan
belum memadai
• Lemahnya
manajemen SDM
• Penghasilan PNS
belum memadai
TITIK
RAWAN
ACTION
PLAN
15. WEWENANG PENCEGAHAN KPK
•Pendaftaran dan Pemeriksaan (LHKPN) (UUNomor 28 Tahun 1999 tentang
Penyelenggara Negara Yang Bersih Dan Bebas Dari Korupsi, Kolusi Dan Nepotisme)
•Pelaporan Gratifikasi (Gratifikasi termasuk tindak pidana. Landasan hukumnya adalah UU 31/1999 dan
UU 20/2001 Pasal 12.
•Pendidikan Antikorupsi
•Sosialisasi Pemberantasan Korupsi
•Kampanye Antikorupsi
•Kerjasama dalam Pemberantasan Korupsi
•Koordinasi dan Supervisi Pencegahan
16. PERATURAN MENGENAI LHKPN
Kewajiban Penyelenggara Negara untuk melaporkan harta
kekayaan diatur dalam:
• Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggara
Negara Yang Bersih Dan Bebas Dari Korupsi, Kolusi Dan
Nepotisme;
• Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2002 tentang Komisi
Pemberantasan Tindak Pindana Korupsi; dan
• Peraturan Komisi Pemberantasan Korupsi Nomor: 07 Tahun 2016
tentang Tata Cara Pendaftaran, Pengumuman dan Pemeriksaan
Harta Kekayaan Penyelenggara Negara.
17. Gratifikasi
Tolak
Dianggap
Suap
Diberikan
Langsung
Terima
Dalam keadaan
tertentu
Diterima
tidak
langsung
Dalam
keadaan tidak
dapat
menolak
Ragu dengan
kualifikasi
gratifikasi
1 Karena hubungan keluarga,
tidak ada konflik kepentingan
2 Terkait musibah /bencana maks
1 jt
3
Pernikahan, kelahiran, aqiqah,
baptis, khitan/ upacara adat lain
maks 1jt
4
Sesama pegawai pada pisah
sambut, pension, promosi, ultah
(bukan uang maks nilai 300 rb
dan total setahun maks 1 jt dari
pemberi yang sama
5 Hidangan/sajian yang berlaku umum
6
Prestasi akademis/non akademis yg
menggunakan biaya sendiri (tidak terkait
kedinasan)
7 Keuntungan/bunga dari investasi/saham
pribadi yang berlaku umum
8 Manfaat bagi semua peserta
koperasi/organisasi yang berlaku umum
9 Seminar kit/sertifikat dari kegiatan resmi
kedinasan yang berlaku umum
Hadiah/beasiswa/tunjangan dari
Pemerintahsesua peraturan yg berlaku
Dari kompensasi/profesi di luar
kedinasan yg tidak terkait dengan
tupoksi, tidak ada konflik kepentingan &
tidak melanggar kode etik
Sesama rekan kerja (bukan uang maks
nilai 200 rb dan total setahun 1 jt dari
pemberi yang sama
11
12
10
Milik Penerima
Tidak berhubungan
dengan jabatan
Tidak
bertentangan
dengan tugas
dan kewajiban
Tidak Wajib Lapor
Pasal12BUU20/2001
Pemberiandalamartiluas
Gratifikasi
Online KPK
Wajib Lapor
Gratifikasi
dianggap suap
Berhubungan
dengan jabatan
Bertentangan
dengan tugas dan
kewajiban
Milik Negara