1. Bercakap-Cakap Secara Sopan
Dengan Mitra Bicara Dalam Konteks
Bekerja
KELOMPOK 5
Wahyu Mulyaningsih (142110070)
Lili Susanti (142110073)
Nursitatun (142110080)
Anis Mata’at Hasanah (142110103)
2. Pengertian Etika dan Norma
• Menurut KBBI, etika adalah ilmu tentang apa
yang baik dan apa yang buruk dan tentang hak
dan kewajiban moral.
• Norma adalah aturan atau ketentuan yang
mengikat warga kelompok dalam masyarakat,
dipakai sebagai panduan, tatanan, dan
pengendali tingkah laku yang sesuai dan
diterima.
3. Etika dan Norma Konversasi
• Hargailah mitra bicara!
1. Sopan santun dengan tidak melihat status sosial mitra bicara.
2. Mendengarkan dengan penuh perhatian apa yang dikatakan mitra bicara.
3. Meminta izin kepada mitra bicara, jika akan berbicara dengan pihak lain.
4. Pahamilah isi pembicaraan mitra bicara!
• Pekalah terhadap kesempatan!
1. Terapkanlah pola gilir dalam berkomunikasi dengan menggunakan kata, bentuk
kata, dan ungkapan yang tepat demi kelangsungan dan kenyamanan komunikasi!
2. Ungkapkanlah gagasan pendapat, pandangan dengan jelas!
3. Alihkan topk pembicaraan (topic switching) secara halus dengan menggunakan
ungkapan yang tepat
• Pahamilah relevansi pembicaraan
1. Kuasailah masalah yang sedang dipercakapkan!
2. Gunakanlah bahasa yang efektif dan komunikatif!
3. Usahakan isi pembicaraan relevan dengan topik!
4. Jika terjadi perbedaan pendapat, selesaikan secara halus tanpa menimbulkan konflik
4. Model Ungkapan yang Efektif
A. Kesepadanan
Yang dimaksud dengan kesepadanan ialah keseimbangan antara pikiran (gagasan)
dan struktur bahasa yang dipakai.
Contoh:
Bagi semua mahasiswa perguruan tinggi ini harus membayar uang kuliah. (Salah)
Semua mahasiswa perguruan tinggi ini harus membayar uang kuliah. (Benar)
B. Kepararelan
• Yang dimaksud dengan keparalelan adalah kesamaan bentuk kata yang digunakan
dalam kalimat itu. Artinya, kalau bentuk pertama menggunakan nomina, bentuk
kedua menggunakan nomina. Kalau bentuk pertama menggunakan verba, bentuk
kedua juga menggunakan verba.
Contoh :
Harga minyak dibekukan atau kenaikan secara luwes. (Salah)
Tahap terakhir penyelesaian gedung itu adalah kegiatan pengecatan tembok,
memasang penerangan, pengujian sistem pembagian air, dan pengaturan tata
ruang. (Salah)
Harga minyak dibekukan atau dinaikkan secara luwes. (Benar)
Tahap terakhir penyelesaian gedung itu adalah kegiatan pengecatan tembok,
pemasangan penerangan, pengujian sistem pembagian air, dan pengaturan tata
ruang. (Benar)
5. C. Ketegasan
• Yang dimaksud dengan ketegasan atau penekanan ialah suatu perlakuan
penonjolan pada ide pokok kalimat. Dalam sebuah kalimat ada ide yang
perlu ditonjolkan. Kalimat itu memberi penekanan atau penegasan pada
penonjolan itu. Ada berbagai cara untuk membentuk penekanan dalam
kalimat.
Meletakkan kata yang ditonjolkan itu di depan kalimat (di awal kalimat).
1. Contoh:
Presiden mengharapkan agar rakyat membangun bangsa dan negara
ini dengan kemampuan yang ada pada dirinya.
Penekanannya ialah presiden mengharapkan.
2. Contoh:
Harapan presiden ialah agar rakyat membangun bangsa dan
negaranya.
Penekanannya Harapan presiden. Jadi, penekanan kalimat dapat
dilakukan dengan mengubah posisi kalimat.
6. D. Kehematan
• Yang dimaksud dengan kehematan dalam kalimat efektif adalah
hemat mempergunakan kata, frasa, atau bentuk lain yang dianggap
tidak perlu. Kehematan tidak berarti harus menghilangkan kata-kata
yang dapat menambah kejelasan kalimat. Peghematan di sini
mempunyai arti penghematan terhadap kata yang memang tidak
diperlukan, sejauh tidak menyalahi kaidah tata bahasa.
Ada beberapa kriteria yang perlu diperhatikan.
Penghematan dapat dilakukan dengan cara menghilangkan
pengulangan subjek.
Perhatikan contoh:
1. Karena ia tidak diundang, dia tidak datang ke tempat itu.
2. Hadirin serentak berdiri setelah mereka mengetahui bahwa
presiden datang.
Perbaikan kalimat itu adalah sebagai berikut.
1. Karena tidak diundang, dia tidak datang ke tempat itu.
2. Hadirin serentak berdiri setelah mengetahui bahwa presiden
datang.
7. E. Kecermatan
• Yang dimaksud dengan cermat adalah bahwa kalimat itu tidak
menimbulkan tafsiran ganda.
Dan tepat dalam pilihan kata. Perhatikan kalimat berikut.
Mahasiswa perguruan tinggi yang terkenal itu menerima hadiah.
Kalimat ini memiliki makna ganda, yaitu siapa yang terkenal, mahasiswa
atau perguran tinggi.
G. Kelogisan
• Yang dimaksud dengan kelogisan ialah bahwa ide kalimat itu dapat
diterima oleh akal dan penulisannya sesuai dengan ejaan yang berlaku.
Kalimat efektif harus mudah dipahami. Dalam hal ini hubungan unsur-
unsur dalam kalimat harus memiliki hubungan yang logis/masuk akal.
Contoh :
Bapak penceramah, waktu dan tempat saya persilakan.
Kalimat ini tidak logis/tidak masuk akal karena waktu dan tempat adalah
benda mati yang tidak dapat dipersilakan. Kalimat tersebut harus diubah
misalnya ;
Bapak penceramah, saya persilakan untuk naik ke podium.
8. Kata/Ungkapan yang Bernuansa
Konflik
• Kata ungkapan yang bernuansa konflik adalah
suatu ungkapan/ujaran yang dikemukakan
oleh seseorang yang didalamnya terkandung
unsur sindiran yang ditujukan kepada pihak
terkait.
9. Contoh Ungkapan Bernuansa Konflik
• Contoh pendapat yang bernuansa konflik
1. Saya sangat meragukan kualitas orang yang
berasal dari daerahmu.
2.Hanya itukah ide brilianmu? Sangat tidak masuk
akal
• Contoh yang tidak bernuansa konflik
1.Menyambut baik kerja sama yang anda tawarkan
2.Terima kasih, anda dating tepat waktu
10. Wawancara
1. Pengertian Wawancara
Wawancara adalah tanya jawab antara pewawancara dengan yang
diwawancarai untuk meminta keterangan atau pendapat tentang suatu
hal.
2. Jenis-Jenis Wawancara
1). Wawancara serta merta
Wawancara serta merta adalah wawancara yang dilakkan dalam
situasi yang alamiah. Prosesnya terjadi seperti obrolan biasa tanpa
pertanyaan panduan.
2). Wawancara dengan petunjuk umum
Wawancara dengan petunjuk umum adalah wawancara
dengan berpedoman pada pokok-pokok atau kerangka
permasalahan yang sudah dibuat terlebih dahulu.
3). Wawancara berdasarkan pertanyaan yang sudah dibakukan. Dalam
hal ini pewawancara mengajukan pertanyaan berdasarkan daftar
pertanyaan yang sudah disiapkan atau dibakukan. Contohnya,
wawancara yang dilakukan pembawa acara di stasiun televisi kepada
pihak yang diwawancarai (pejabat, pemuka masyarakat, ahli).
11. Macam-Macam Wawancara Berdasarkan
Prakteknya
• Wawancara bebas, yaitu wawancara yang susunan
pertanyaannya tidak ditentukan lebih dahulu dan
pembicaraannya tergantung kepada suasana
wawancara. Contohnya, wawancara yang dilakukan
seorang wartawan dengan artis atau pejabat
pemerintah.
• Wawancara terpimpin, yaitu wawancara yang
dilakukan dengan menggunakan pertanyaan-
pertanyaan yang sudah disiapkan sebelumnya.
Contohnya, wawancara yang dilakukan pembawa
acara di stasiun televisi kepada pihak yang
diwawancarai (pejabat, pemuka masyarakat, ahli).
12. • Wawancara individual, yaitu wawancara yang
dilakukan oleh seorang (pewawancara) dengan
responden tunggal. Contohnya, wawancara
formal maupun informal yang dilakukan oleh
seorang wartawan dengan seorang pejabat
tertentu atau seorang wartawan dengan seorang
artis.
• Wawancara individual, yaitu wawancara yang
dilakukan oleh seorang (pewawancara) dengan
responden tunggal. Contohnya, wawancara
formal maupun informal yang dilakukan oleh
seorang wartawan dengan seorang pejabat
tertentu atau seorang wartawan dengan seorang
artis.
13. • Wawancara kelompok, yaitu wawancara yang
dilakukan terhadap sekelompok orang dalam
waktu yang bersamaan. contoh, wawancara yang
dilakukan wartawan dengan sekelompok personal
band atau para pemain dari kesebelasan
sepakbola tertentu.
• Wawancara konferensi, yaitu wawancara antara
seorang pewawancara dengan sejumlah
responden atau wawancara antara sejumlah
pewawancara dengan seorang
respondenContohnya, wawancara yang dilakukan
wartawan terhadap sejumlah pimpinan
perusahaan saat melakukan konferensi pers
untuk publisitas.
14. • Wawancara terbuka, yaitu wawancara yang
berdasarkan pertanyaan yang tidak terbatas
(tidak terikat) jawabannya. Contohnya,
wawancara dengan menggunakan pertanyaan
yang menghendaki penjelasan atau pendapat
seseorang.
• Wawancara tertutup, yaitu wawancara yang
berdasarkan pertanyaan yang terbatas
jawabannya. Contohnya, wawancara yang
menggunakan lembar daftar pertanyaan
(questionaire) dengan jawaban yang telah
dipersiapkan untuk dipilih, seperti setuju, tidak
setuju, ya, tidak, sangat baik, cukup, kurang.
15. 3. Tahap-Tahap Wawancara
1). Tahap Persiapan
a. Menentukan maksud atau tujuan wawancara (topik wawancara).
b. Menentukan informasi yang akan di kumpulkan atau didata.
c. Menentukan dan menghubungi nara sumber.
d. Menyusun daftar pertanyaan.
2). Tahap Pelaksanaan
a. Mengucap salam
b. Memperkenalkan diri.
c. Mengutarakan maksud dan tujuan wawancara.
d. Menyampaikan pertanyaan dengan teratur.
e. Mencatat dan merekam pokok-pokok wawancara.
f. Mengahiri dengan salam dan meminta kesediaan narasumber
untuk dapat dihubungi kembali jika ada yang perlu dikomfirmasi
atau dilengkapi.
3). Tahap Penyusunan Hasil Wawancara. Laporan wawancara terdiri dari
bagian bagian sebagai berikut.
a. Tema atau topik wawancara.
b. Tujuan atau maksud dari wawancara.
c. Identitas narasumber.
d. Ringkasan isi wawancara.Isi wawancara dapat ditulis dalam bentuk
dialog atau dalam bentuk narasi.
16. 4. Beberapa Hal Yang Harus Dihindari Ketika Proses
Wawancara Berlangsung
a. Menyampaikan pertanyaan yang sudah
umum atau pasti jawabannya.
b. Menanyakan pertanyaan yang inti
jawabannya sama dengan pertanyaan
sebelumnya.
c. Meminta narasumber untuk mengulang-ulang
jawabannya.
d. Memotong pembicaraan narasumber.
e. Bersikap lebih pandai dari narasumber.