Keroncong langgam adalah adaptasi musik keroncong dengan unsur gamelan Jawa yang populer pada masa lalu. Bentuknya mirip lagu pop dengan lirik bahasa Indonesia. Beberapa tokoh pentingnya adalah Andjar Any, Waldjinah "Ratu Keroncong", dan Gesang pencipta lagu terkenal "Bengawan Solo".
1. Bimo Suryo Kuncoro
Emeraldo Gabriel P
Hanindha Putri H
Hanularsih Eko Wulan
Nursyani Ekapermana P
Yusti Setya Anita
2. Sejarah Kr. Langgam
Keroncong langgam adalah sebuah adaptasi music keroncong
terhadap music gamelan jawa yang sering disebut juga
dengan “langgam jawa”. Namun dalam
perkembangannya, music keroncong langgam ini tidak lagi
berbahasa jawa, melainkan sudah menggunakan bahasa
Indonesia dalam lirik-liriknya. Contoh keroncong langgam
dengan bahasa jawa adalah lagu Yen Ning Tawang Ono
Lintang. Sedangkan contoh keroncong langgam dalam bahasa
Indonesia adalah lagu Bengawan solo milik legenda music
keroncong Indonesia, yaitu gesang. Penyanyi yang sudah
mempopulerkan music keroncong langgam ini salah satunya
adalah Hetty koes Endang. Beliau sering menyanyikan lagu-
lagu pop bahasa Indonesia, namun instrument dan cara
menyanyinya mengggunakan keroncong langgam.
3. Ciri - ciri
-Jumlah birama : 32 birama, tanpa intro dan coda.
- Tanda Masa : 4/4
- Mempunyai struktur lagu pop yaitu A - A - B - A
- Bentuk lagu langgam ada dua versi. Yang pertama lagu
biasanya dibawakan dua kali, ulangan kedua setelah
instrumental bagian kalimat A dan vocal masuk bagian
chorus atau bahagian B dan kebahagian A. Beda sedikit pada
versi kedua, yakni pengulangannya langsung pada bagian B.
berikutnya.
- Intro diambil dari empat birama terakhir dari lagu, dan coda
merupakan kadens Lengkap .
4. Instrumen Kr Langgam
•Instrumen pokok : Biola dan Flute
Biola berfungsi sebagai pemegang melodi dan sebagai
kontrapung dari vokal dengan imitasi-imitasinya.
Fungsi flute sebagai pemegang melodi seperti biola dan
mengisi kekosongan selain untuk mengisi intro dan coda.
Peran : Sebagai intro dan coda
•Instrumen sampingan :
1. Gitar pengiring / pembawa melodi
2. Ukulele dan cello , banjo Pemegang ritmis
3. Bass Pengendali ritmis
5. Tokoh-Tokoh
Andjar Any
Andjar Mudjiono atau Andjar Any (lahir di Ponorogo, 3 Maret
1936 – meninggal di Surakarta, 13 November 2008 pada
umur 72 tahun) adalah pencipta lagu langgam
Jawa, sastrawan (terutama sastra Jawa
modern), wartawan, dan kritikus seni asal Surakarta.
Di antara sekitar 1000-an lagu karangannya, yang populer
dan tetap disukai hingga sekarang adalah Jangkrik
Gènggong, Yèn ing Tawang Ana Lintang, Nyidam Sari, serta
Taman Jurug.
6. Waldjinah
Waldjinah (lahir di Solo, Jawa Tengah, 7 November 1945; umur 66
tahun) adalah seorang penyanyi Indonesia. Ia penyanyi spesialisasi
keroncong - Jawa yang dikenal dengan julukan "Ratu
keroncong", yang mengawali karier sejak menjadi juara I Bintang
Radio Indonesia tahun 1965.
Pada awal karier, ia meluncurkan album "kompilasi" bersama
penyanyi lain, yaitu album Elingo Beboyo Margo (1968)
Waldjinah pernah berduet dengan si "Buaya Keroncong" dari kota
Surabaya, yaitu Mus Mulyadi. Lagu Walang Kekek yang
melambungkan namanya di Indonesia disamping juga lagu Jangkrik
Genggong. Ia acapkali melantunkan lagu-lagu ciptaan Gesang, Andjar
Any, dan Ismail Marzuki.
Di Tahun 2002 Waldjinah menerima anugerah seni dari yayasan
musik Hanjaringrat di solo dengan komponis Gesang dan para
seniman yang lainnya
7. Gesang
Gesang atau lengkapnya Gesang Martohartono (lahir di
Surakarta, Jawa Tengah, 1 Oktober 1917 – meninggal di
Surakarta, Jawa Tengah, 20 Mei 2010 pada umur 92 tahun)
adalah seorang penyanyi dan pencipta lagu asal Indonesia.
Dikenal sebagai "maestro keroncong Indonesia," ia terkenal
lewat lagu Bengawan Solo ciptaannya, yang terkenal di
Asia, terutama di Indonesia dan Jepang. Lagu 'Bengawan
Solo' ciptaannya telah diterjemahkan
kedalam, setidaknya, 13 bahasa (termasuk bahasa
inggris, tionghua, dan bahasa Jepang