SlideShare a Scribd company logo
1 of 27
K E L AS X T K P
SPESIFIKASI DAN KARAKTERISTIK
BETON
TUJUAN
• Memahami spesifikasi dan karakteristik kayu
• Memahami spesifikasi dan karakteristik beton
• Memahami spesifikasi dan karakteristik baja
Spesifikasi dan karakteristik bahan bangunan
Bahan Konstruksi
kayu
Jenis-jenis
Keawetan
Penyusutan
Bagian-bagian
Sifat fisik
Sifat utama
Bahan Konstruksi
beton
Material penyusun
Karakteristik dan
sifat
Jenis-jenis
struktur baja
Sifat-sifat baja
penyusun
konstruksi
bangunan
Bahan Konstruksi
baja
PENGERTIAN
Bahan konstruksi bangunan yang dibuat
dengan perbandingan 1 : 2 : 3,
yaitu campuran 1 bagian pc, 2 agregat halus
(pasir) dan 3 bagian agregat kasar (split,
kerikil, koral) dicampur dengan air dengan
takaran tertentu
MUTU BETON
Mutu beton K
• Satuan kg/cm2
• Sampel menggunakan kubus ukuran 15 cm x 15cm x 15
cm
• Mengacu kepada peraturan beton bertulang Indonesia
(PBI) tahun 1971
Mutu beton fc
• Satuan Mpa (Mega pascal)
• Sampel menggunakan benda uji silinder berukuran
diameter 15 cm dan tinggi 30 cm
• Mutu beton FC mengacu pada peraturan terbaru yakni
SNI-03-2847-2002
KARAKTERISTIK DAN SIFAT
Semua pekerjaan beton di Indonesia harus memenuhi
standar acuan pembuatan beton yaitu :
• PBI 1971
• Peraturan Pembebanan Indonesia untuk Gedung 1983
• American Society of Testing and Materials (ASTM)
• Standar Tata Cara Perhitungan Struktur Beton untuk
Bangunan Gedung (SKSNI T 15 1991 03)
• Pedoman Perencanaan Beton Bertulang dan Struktur
Dinding Bertulang untuk Rumah dan Gedung (SKBI
2362-1986)
KUALITAS BETON
KETERANGAN
•Kuat tekan beton adalah besarnya
beban per satuan luas yang
menyebabkan benda uji beton hancur
bila dibebani dengan gaya tekan
tertentu yang dihasilkan oleh mesin
tekan
KETERANGAN
• Kelas I
a. Untuk pekerjaan non struktural
b. Mutu beton kelas I ini juga sering disebut B0
c. Pengawasan mutu hanya dibatasi pada pengawasan
ringan terhadap mutu bahan-bahan, sedangkan
terhadap kekuatan tekan tidak dilakukan pemeriksaan
d. Sesuai dengan kelasnya, beton ini mempunyai tebal
sekitar 5-7 cm dan ekonomis karena campuran semen
dapat diganti dengan fly ash (abu sisa pembakaran batu
bara) atau perpaduan dua bahan tersebut
KETERANGAN
• Kelas II
a. Untuk pekerjaan struktural
b. Tersedia dalam berbagai mutu standar seperti B1, K125,
K175 hingga K225.
c. Pada mutu B1, pengawasan hanya dibatasi pada mutu
bahan-bahan sedangkan terhadap kekuatan tekan tidak
diisyaratkan pemeriksaan
d. Pada mutu-mutu K125, K175, K225, pengawasan mutu
dilakukan ketat terhadap mutu bahan-bahan dengan
keharusan untuk memeriksa kekuatan tekan beton secara
kontinu.
e. Misalnya mutu beton K175, artinya bahwa beton memiliki
kuat tekanan 175 kg per centimeter persegi (175 kg/cm²)
KETERANGAN
• Kelas III
a. Digunakan untuk pekerjaan struktural.
b. Idealnya beton kelas III ini memiliki kekuatan tekanan
lebih dari K225
c. Penggunaan beton jenis ini juga dibutuhkan keahlian
khusus dan bahkan dibutuhkan laboratorium dengan
peralatan yang lengkap.
d. Proses pengerjaannya juga harus dilakukan oleh
tenaga ahli dan pengawasan mutunya harus dilakukan
secara terus menerus.
KETERANGAN
• σ´bk = kuat tekan beton karakteristik (kg/cm² )
• σ´bm = kuat tekan beton rata-rata (kg/cm² )
KEKUATAN BETON
• Adalah daya tahan beton menerima tekanan dalam
satuan luas
• Besarnya dinyatakan dalam Mpa, N/mm² atau kg/cm²
• Pengukuran dilakukan dengan pengujian sampel
(kubus atau silinder) selama 28 hari
• Selain mutu beton B0 dan B1, perbandingan material
yang digunakan harus mengacu pada salah satu
peraturan pembetonan di Indonesia
FAS (FAKTOR AIR SEMEN)
• Adalah perbandingan atau rasio total berat air
(termasuk air yang terkandung dalam agregat dan
pasir) terhadap berat total semen pada campuran
beton.
• Hubungan FAS dengan kuat tekan beton yaitu
Semakin tinggi nilai FAS semakin lambat kenaikan
kekuatan betonnya, dan semakin tinggi suhu
perawatan semakin cepat kenaikan kekuatan beton
FAS (FAKTOR AIR SEMEN) /
WATER TO CEMENTIOUS RATIO
Jumlah
perbanding
an antara
berat
semen
dengan
berat air
PBI 1971
KEKENTALAN ADUKAN BETON
• Dipengaruhi oleh jumlah dan jenis semen
yang digunakan, FAS, jenis agregat,
penambahan bahan kimia sehingga harus
disesuaikan dengan cara pengangkutan,
pemadatan, jenis konstruksi, dan kerapatan
tulangan yang digunakan
• Kekentalan adukan beton dapat diperiksa
dengan uji slump
UJI SLUMP / SLUMP TEST
• Adalah pengujian yang dilakukan untuk mengukur tingkat
konsistensi atau kekentalan dari adonan beton yang baru
dibuat sebelum digunakan
• Slump test dilakukan untuk mengecek kemampuan beton
ketika diaplikasikan pada pembuatan precast.
• Misalnya pembangunan Fondasi Bore Pile atau Strauss
Pile akan membutuhkan beton yang tidak berongga
karena akan mempermudah pengeroposan pada
bangunan.
PROSES PENGUJIAN SLUMP BERDASARKAN
PADA SNI 1972-2008 DAN ICS 91.100.30
• Membasahi cetakan kerucut abrams dan platnya
dengan memakai kain basah
• Meletakkan cetakan berada di atas plat
• Mengisi kerucut abrams dengan 1/3 beton segar
lalu dipadatkan dengan memakai batang logam
secara merata dengan melakukan penusukan.
Anda perlu melakukan penusukan sekitar 25-30 x
tusukan.
PROSES PENGUJIAN SLUMP BERDASARKAN
PADA SNI 1972-2008 DAN ICS 91.100.30
• Mengisi kembali cetakan kerucut dengan 1/3 bagian
beton segar (2/3 beton segar dalam cetakan secara
menyeluruh), lalu melakukan penusukan sebanyak 25-30
x tusukan.
• Mengisi 1/3 beton segar ke dalam cetakan sesuai langkah
sebelumnya
• Setelah melakukan pemadatan, selanjutnya meratakan
permukaan benda uji. Anda dapat menunggu kisaran
waktu ½ menit. Anda dapat membersihkan kelebihan
beton di luar cetakan dan plat selama proses menunggu.
PROSES PENGUJIAN SLUMP BERDASARKAN
PADA SNI 1972-2008 DAN ICS 91.100.30
• Mengangkat cetakan secara perlahan tegak lurus
ke atas
• Mengukur nilai slump dengan cara membalikkan
kerucut abrams di sampingnya memakai beda
tinggi rata-rata dari benda uji
• Nilai toleransi slump pada beton segar kurang
lebih 2 cm
• Apabila nilai slump sudah sesuai dengan standar,
maka beton segar dapat dipakai
UJI SLUMP BETON
UJI SLUMP BETON
TABEL PEMERIKSAAN
KEKENTALAN ADUKAN BETON
KOMPOSISI ADUKAN BETON
• Untuk mutu beton B0 digunakan takaran
pada umumnya yaitu perbandingan 1:2:3
(tetapi tidak boleh melebihi 1:8)
• Untuk mutu beton B1 dan K125
menggunakan takaran 1:5
• Untuk mutu beton K175 dst harus
menggunakan takaran beton yang
direncanakan
RANGKAK DAN SUSUT
• Rangkak (Creep) yaitu regangan beton yang
bertambah karena adanya beban yang bekerja dan
seiring bertambahnya usia beton (faktor waktu)
• Susut yaitu perubahan volume beton yang tidak
dipengaruhi oleh beban yang bekerja
• Proses susut mempengaruhi rangkak
• Rangkak tidak berpengaruh langsung terhadap
kekuatan struktur beton, tetapi dapat menyebabkan
lendutan
FAKTOR YANG MENYEBABKAN
RANGKAK DAN SUSUT BETON
• Sifat bahan dasar beton (komposisi dan kehalusan
semen, kualitas adukan, dan kandungan mineral dalam
agregat)
• Rasio air terhadap jumlah semen
• Suhu pada saat pengerasan
• Kelembaban nisbi pada saat proses penggunaan
• Umur beton pada saat beban bekerja
• Nilai slump
• Lama pembebanan
• Nilai tegangan
• Nilai rasio permukaan komponen struktur
MATERIAL PENYUSUN BETON
Agregat (halus dan kasar) + Semen + Air + Bahan kimia tambahan
(admixture)
Digunakan untuk memperbaiki sifat adukan beton seperti mutu
beton, sifat pekerjaan, waktu pengikatan dan pengerasan
Contoh :
Super plasticizer : Digunakan untuk mempertinggi konsistensi
beton dan mengurangi penggunaan air
Accelerator : Digunakan untuk mempercepat pengikatan dan
pengerasan adukan beton
Retarder : Digunakan untuk memperlambat awal pengikatan dan
pengerasan sehingga memperpanjang waktu pengerjaan beton
Bahan pewarna : Digunakan untuk memberi warna permukaan
beton
• Baja tulangan (baja polos, baja deform atau baja puntir)

More Related Content

Similar to 2. BETON.pptx

Pekerjaan_Konstruksi_Sipil_Transmisi_SUT.pdf
Pekerjaan_Konstruksi_Sipil_Transmisi_SUT.pdfPekerjaan_Konstruksi_Sipil_Transmisi_SUT.pdf
Pekerjaan_Konstruksi_Sipil_Transmisi_SUT.pdfHariandiAsril1
 
1c. PENDAHULUAN ( PENGERTIAN BTN BRTL ).pdf
1c. PENDAHULUAN ( PENGERTIAN  BTN  BRTL ).pdf1c. PENDAHULUAN ( PENGERTIAN  BTN  BRTL ).pdf
1c. PENDAHULUAN ( PENGERTIAN BTN BRTL ).pdfQurniaSari1
 
Bahan kuliah _teknologi_beton
Bahan kuliah _teknologi_betonBahan kuliah _teknologi_beton
Bahan kuliah _teknologi_betonramabhakti123
 
249785088 metode-pelaksanaan-dermaga
249785088 metode-pelaksanaan-dermaga249785088 metode-pelaksanaan-dermaga
249785088 metode-pelaksanaan-dermagaTito Mizteriuz
 
260124-PENYELIDIKAN RUSUN KOPASSUS SOLO_Rev04-3.pptx
260124-PENYELIDIKAN RUSUN KOPASSUS SOLO_Rev04-3.pptx260124-PENYELIDIKAN RUSUN KOPASSUS SOLO_Rev04-3.pptx
260124-PENYELIDIKAN RUSUN KOPASSUS SOLO_Rev04-3.pptxssuser74dfa6
 
Materi kuliah beton sederhana
Materi kuliah beton sederhanaMateri kuliah beton sederhana
Materi kuliah beton sederhanaperkasa45
 
CONTOH PPT JEMBATAN UTAMA.pptx
CONTOH PPT JEMBATAN UTAMA.pptxCONTOH PPT JEMBATAN UTAMA.pptx
CONTOH PPT JEMBATAN UTAMA.pptxsulfahanjarwati1
 
Self compacting concrete
Self compacting concreteSelf compacting concrete
Self compacting concreteIndah Samad
 
Presentation IBS.pptx
Presentation IBS.pptxPresentation IBS.pptx
Presentation IBS.pptxTravorRundie
 
materi kolom, balok, sloof.pptx
materi kolom, balok, sloof.pptxmateri kolom, balok, sloof.pptx
materi kolom, balok, sloof.pptxMrPain5
 
Teknologi beton mutu tinggi
Teknologi beton mutu tinggiTeknologi beton mutu tinggi
Teknologi beton mutu tinggiIndah Samad
 
CONTOH METODE PELAKSANAAN
CONTOH METODE PELAKSANAANCONTOH METODE PELAKSANAAN
CONTOH METODE PELAKSANAANMOSES HADUN
 
Pelaksanaan pekerjaan beton untuk jalan dan jembatan
Pelaksanaan pekerjaan beton untuk jalan dan jembatanPelaksanaan pekerjaan beton untuk jalan dan jembatan
Pelaksanaan pekerjaan beton untuk jalan dan jembatanismailacox.blogspot.com
 
LAPORAN PKL PEKERJAAN KOLOM LANTAI 1 DAN K3
LAPORAN PKL  PEKERJAAN KOLOM LANTAI 1 DAN K3 LAPORAN PKL  PEKERJAAN KOLOM LANTAI 1 DAN K3
LAPORAN PKL PEKERJAAN KOLOM LANTAI 1 DAN K3 sukrohejo
 
metode-xx kerja-pelaksanaan-perkerasan-kaku.ppt
metode-xx kerja-pelaksanaan-perkerasan-kaku.pptmetode-xx kerja-pelaksanaan-perkerasan-kaku.ppt
metode-xx kerja-pelaksanaan-perkerasan-kaku.pptdarmadi ir,mm
 
Jurnal beton komposisi
Jurnal beton komposisiJurnal beton komposisi
Jurnal beton komposisizulki zul
 

Similar to 2. BETON.pptx (20)

Pekerjaan_Konstruksi_Sipil_Transmisi_SUT.pdf
Pekerjaan_Konstruksi_Sipil_Transmisi_SUT.pdfPekerjaan_Konstruksi_Sipil_Transmisi_SUT.pdf
Pekerjaan_Konstruksi_Sipil_Transmisi_SUT.pdf
 
1c. PENDAHULUAN ( PENGERTIAN BTN BRTL ).pdf
1c. PENDAHULUAN ( PENGERTIAN  BTN  BRTL ).pdf1c. PENDAHULUAN ( PENGERTIAN  BTN  BRTL ).pdf
1c. PENDAHULUAN ( PENGERTIAN BTN BRTL ).pdf
 
Beton massa
Beton massaBeton massa
Beton massa
 
Bahan kuliah _teknologi_beton
Bahan kuliah _teknologi_betonBahan kuliah _teknologi_beton
Bahan kuliah _teknologi_beton
 
249785088 metode-pelaksanaan-dermaga
249785088 metode-pelaksanaan-dermaga249785088 metode-pelaksanaan-dermaga
249785088 metode-pelaksanaan-dermaga
 
Konkrit
KonkritKonkrit
Konkrit
 
260124-PENYELIDIKAN RUSUN KOPASSUS SOLO_Rev04-3.pptx
260124-PENYELIDIKAN RUSUN KOPASSUS SOLO_Rev04-3.pptx260124-PENYELIDIKAN RUSUN KOPASSUS SOLO_Rev04-3.pptx
260124-PENYELIDIKAN RUSUN KOPASSUS SOLO_Rev04-3.pptx
 
Materi kuliah beton sederhana
Materi kuliah beton sederhanaMateri kuliah beton sederhana
Materi kuliah beton sederhana
 
CONTOH PPT JEMBATAN UTAMA.pptx
CONTOH PPT JEMBATAN UTAMA.pptxCONTOH PPT JEMBATAN UTAMA.pptx
CONTOH PPT JEMBATAN UTAMA.pptx
 
Presentasi-eko.pptx
Presentasi-eko.pptxPresentasi-eko.pptx
Presentasi-eko.pptx
 
Self compacting concrete
Self compacting concreteSelf compacting concrete
Self compacting concrete
 
Presentation IBS.pptx
Presentation IBS.pptxPresentation IBS.pptx
Presentation IBS.pptx
 
materi kolom, balok, sloof.pptx
materi kolom, balok, sloof.pptxmateri kolom, balok, sloof.pptx
materi kolom, balok, sloof.pptx
 
Teknologi beton mutu tinggi
Teknologi beton mutu tinggiTeknologi beton mutu tinggi
Teknologi beton mutu tinggi
 
CONTOH METODE PELAKSANAAN
CONTOH METODE PELAKSANAANCONTOH METODE PELAKSANAAN
CONTOH METODE PELAKSANAAN
 
Pelaksanaan pekerjaan beton untuk jalan dan jembatan
Pelaksanaan pekerjaan beton untuk jalan dan jembatanPelaksanaan pekerjaan beton untuk jalan dan jembatan
Pelaksanaan pekerjaan beton untuk jalan dan jembatan
 
LAPORAN PKL PEKERJAAN KOLOM LANTAI 1 DAN K3
LAPORAN PKL  PEKERJAAN KOLOM LANTAI 1 DAN K3 LAPORAN PKL  PEKERJAAN KOLOM LANTAI 1 DAN K3
LAPORAN PKL PEKERJAAN KOLOM LANTAI 1 DAN K3
 
metode-xx kerja-pelaksanaan-perkerasan-kaku.ppt
metode-xx kerja-pelaksanaan-perkerasan-kaku.pptmetode-xx kerja-pelaksanaan-perkerasan-kaku.ppt
metode-xx kerja-pelaksanaan-perkerasan-kaku.ppt
 
Alat dan bahan bab3
Alat dan bahan bab3Alat dan bahan bab3
Alat dan bahan bab3
 
Jurnal beton komposisi
Jurnal beton komposisiJurnal beton komposisi
Jurnal beton komposisi
 

Recently uploaded

LAJU RESPIRASI.teknologi hasil pertanianpdf
LAJU RESPIRASI.teknologi hasil pertanianpdfLAJU RESPIRASI.teknologi hasil pertanianpdf
LAJU RESPIRASI.teknologi hasil pertanianpdfIftitahKartika
 
397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx
397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx
397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptxVinaAmelia23
 
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptxPresentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptxyoodika046
 
Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...
Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...
Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...rororasiputra
 
Pengolahan Kelapa Sawit 1 pabrik pks.pdf
Pengolahan Kelapa Sawit 1 pabrik pks.pdfPengolahan Kelapa Sawit 1 pabrik pks.pdf
Pengolahan Kelapa Sawit 1 pabrik pks.pdffitriAnnisa54
 
sample for Flow Chart Permintaan Spare Part
sample for Flow Chart Permintaan Spare Partsample for Flow Chart Permintaan Spare Part
sample for Flow Chart Permintaan Spare Parthusien3
 
PEMELIHARAAN JEMBATAN pada Ujian Kompete
PEMELIHARAAN JEMBATAN pada Ujian KompetePEMELIHARAAN JEMBATAN pada Ujian Kompete
PEMELIHARAAN JEMBATAN pada Ujian KompeteIwanBasinu1
 
Laporan Tinjauan Manajemen HSE/Laporan HSE Triwulanpptx
Laporan Tinjauan Manajemen HSE/Laporan HSE TriwulanpptxLaporan Tinjauan Manajemen HSE/Laporan HSE Triwulanpptx
Laporan Tinjauan Manajemen HSE/Laporan HSE Triwulanpptxilanarespatinovitari1
 
BAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).ppt
BAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).pptBAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).ppt
BAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).pptDellaEkaPutri2
 
B_Kelompok 4_Tugas 2_Arahan Pengelolaan limbah pertambangan Bauksit_PPT.pdf
B_Kelompok 4_Tugas 2_Arahan Pengelolaan limbah pertambangan Bauksit_PPT.pdfB_Kelompok 4_Tugas 2_Arahan Pengelolaan limbah pertambangan Bauksit_PPT.pdf
B_Kelompok 4_Tugas 2_Arahan Pengelolaan limbah pertambangan Bauksit_PPT.pdf114210034
 
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptxppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptxArisatrianingsih
 
Pengeloaan Limbah NonB3 KLHK-Upik-090921.pdf
Pengeloaan Limbah NonB3 KLHK-Upik-090921.pdfPengeloaan Limbah NonB3 KLHK-Upik-090921.pdf
Pengeloaan Limbah NonB3 KLHK-Upik-090921.pdfPusatKeteknikanKehut
 
Konsep rangkaian filter aktif berbasis operational amplifier
Konsep rangkaian filter aktif berbasis operational amplifierKonsep rangkaian filter aktif berbasis operational amplifier
Konsep rangkaian filter aktif berbasis operational amplifierbudi194705
 
Presentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.ppt
Presentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.pptPresentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.ppt
Presentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.pptarifyudianto3
 
Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptx
Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptxManajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptx
Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptxarifyudianto3
 
perbedaan jalan raya dan rel bahasa Indonesia.pptx
perbedaan jalan raya dan rel bahasa Indonesia.pptxperbedaan jalan raya dan rel bahasa Indonesia.pptx
perbedaan jalan raya dan rel bahasa Indonesia.pptxMuhamadIrfan190120
 
UTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptx
UTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptxUTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptx
UTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptxAndimarini2
 
2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx
2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx
2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptxEnginerMine
 

Recently uploaded (19)

LAJU RESPIRASI.teknologi hasil pertanianpdf
LAJU RESPIRASI.teknologi hasil pertanianpdfLAJU RESPIRASI.teknologi hasil pertanianpdf
LAJU RESPIRASI.teknologi hasil pertanianpdf
 
397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx
397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx
397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx
 
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptxPresentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
 
Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...
Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...
Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...
 
Pengolahan Kelapa Sawit 1 pabrik pks.pdf
Pengolahan Kelapa Sawit 1 pabrik pks.pdfPengolahan Kelapa Sawit 1 pabrik pks.pdf
Pengolahan Kelapa Sawit 1 pabrik pks.pdf
 
sample for Flow Chart Permintaan Spare Part
sample for Flow Chart Permintaan Spare Partsample for Flow Chart Permintaan Spare Part
sample for Flow Chart Permintaan Spare Part
 
PEMELIHARAAN JEMBATAN pada Ujian Kompete
PEMELIHARAAN JEMBATAN pada Ujian KompetePEMELIHARAAN JEMBATAN pada Ujian Kompete
PEMELIHARAAN JEMBATAN pada Ujian Kompete
 
Laporan Tinjauan Manajemen HSE/Laporan HSE Triwulanpptx
Laporan Tinjauan Manajemen HSE/Laporan HSE TriwulanpptxLaporan Tinjauan Manajemen HSE/Laporan HSE Triwulanpptx
Laporan Tinjauan Manajemen HSE/Laporan HSE Triwulanpptx
 
BAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).ppt
BAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).pptBAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).ppt
BAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).ppt
 
B_Kelompok 4_Tugas 2_Arahan Pengelolaan limbah pertambangan Bauksit_PPT.pdf
B_Kelompok 4_Tugas 2_Arahan Pengelolaan limbah pertambangan Bauksit_PPT.pdfB_Kelompok 4_Tugas 2_Arahan Pengelolaan limbah pertambangan Bauksit_PPT.pdf
B_Kelompok 4_Tugas 2_Arahan Pengelolaan limbah pertambangan Bauksit_PPT.pdf
 
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptxppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
 
Pengeloaan Limbah NonB3 KLHK-Upik-090921.pdf
Pengeloaan Limbah NonB3 KLHK-Upik-090921.pdfPengeloaan Limbah NonB3 KLHK-Upik-090921.pdf
Pengeloaan Limbah NonB3 KLHK-Upik-090921.pdf
 
Konsep rangkaian filter aktif berbasis operational amplifier
Konsep rangkaian filter aktif berbasis operational amplifierKonsep rangkaian filter aktif berbasis operational amplifier
Konsep rangkaian filter aktif berbasis operational amplifier
 
Presentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.ppt
Presentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.pptPresentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.ppt
Presentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.ppt
 
Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptx
Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptxManajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptx
Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptx
 
Abortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get Cytotec
Abortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get CytotecAbortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get Cytotec
Abortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get Cytotec
 
perbedaan jalan raya dan rel bahasa Indonesia.pptx
perbedaan jalan raya dan rel bahasa Indonesia.pptxperbedaan jalan raya dan rel bahasa Indonesia.pptx
perbedaan jalan raya dan rel bahasa Indonesia.pptx
 
UTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptx
UTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptxUTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptx
UTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptx
 
2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx
2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx
2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx
 

2. BETON.pptx

  • 1. K E L AS X T K P SPESIFIKASI DAN KARAKTERISTIK BETON
  • 2. TUJUAN • Memahami spesifikasi dan karakteristik kayu • Memahami spesifikasi dan karakteristik beton • Memahami spesifikasi dan karakteristik baja
  • 3. Spesifikasi dan karakteristik bahan bangunan Bahan Konstruksi kayu Jenis-jenis Keawetan Penyusutan Bagian-bagian Sifat fisik Sifat utama Bahan Konstruksi beton Material penyusun Karakteristik dan sifat Jenis-jenis struktur baja Sifat-sifat baja penyusun konstruksi bangunan Bahan Konstruksi baja
  • 4. PENGERTIAN Bahan konstruksi bangunan yang dibuat dengan perbandingan 1 : 2 : 3, yaitu campuran 1 bagian pc, 2 agregat halus (pasir) dan 3 bagian agregat kasar (split, kerikil, koral) dicampur dengan air dengan takaran tertentu
  • 5. MUTU BETON Mutu beton K • Satuan kg/cm2 • Sampel menggunakan kubus ukuran 15 cm x 15cm x 15 cm • Mengacu kepada peraturan beton bertulang Indonesia (PBI) tahun 1971 Mutu beton fc • Satuan Mpa (Mega pascal) • Sampel menggunakan benda uji silinder berukuran diameter 15 cm dan tinggi 30 cm • Mutu beton FC mengacu pada peraturan terbaru yakni SNI-03-2847-2002
  • 6. KARAKTERISTIK DAN SIFAT Semua pekerjaan beton di Indonesia harus memenuhi standar acuan pembuatan beton yaitu : • PBI 1971 • Peraturan Pembebanan Indonesia untuk Gedung 1983 • American Society of Testing and Materials (ASTM) • Standar Tata Cara Perhitungan Struktur Beton untuk Bangunan Gedung (SKSNI T 15 1991 03) • Pedoman Perencanaan Beton Bertulang dan Struktur Dinding Bertulang untuk Rumah dan Gedung (SKBI 2362-1986)
  • 8. KETERANGAN •Kuat tekan beton adalah besarnya beban per satuan luas yang menyebabkan benda uji beton hancur bila dibebani dengan gaya tekan tertentu yang dihasilkan oleh mesin tekan
  • 9. KETERANGAN • Kelas I a. Untuk pekerjaan non struktural b. Mutu beton kelas I ini juga sering disebut B0 c. Pengawasan mutu hanya dibatasi pada pengawasan ringan terhadap mutu bahan-bahan, sedangkan terhadap kekuatan tekan tidak dilakukan pemeriksaan d. Sesuai dengan kelasnya, beton ini mempunyai tebal sekitar 5-7 cm dan ekonomis karena campuran semen dapat diganti dengan fly ash (abu sisa pembakaran batu bara) atau perpaduan dua bahan tersebut
  • 10. KETERANGAN • Kelas II a. Untuk pekerjaan struktural b. Tersedia dalam berbagai mutu standar seperti B1, K125, K175 hingga K225. c. Pada mutu B1, pengawasan hanya dibatasi pada mutu bahan-bahan sedangkan terhadap kekuatan tekan tidak diisyaratkan pemeriksaan d. Pada mutu-mutu K125, K175, K225, pengawasan mutu dilakukan ketat terhadap mutu bahan-bahan dengan keharusan untuk memeriksa kekuatan tekan beton secara kontinu. e. Misalnya mutu beton K175, artinya bahwa beton memiliki kuat tekanan 175 kg per centimeter persegi (175 kg/cm²)
  • 11. KETERANGAN • Kelas III a. Digunakan untuk pekerjaan struktural. b. Idealnya beton kelas III ini memiliki kekuatan tekanan lebih dari K225 c. Penggunaan beton jenis ini juga dibutuhkan keahlian khusus dan bahkan dibutuhkan laboratorium dengan peralatan yang lengkap. d. Proses pengerjaannya juga harus dilakukan oleh tenaga ahli dan pengawasan mutunya harus dilakukan secara terus menerus.
  • 12. KETERANGAN • σ´bk = kuat tekan beton karakteristik (kg/cm² ) • σ´bm = kuat tekan beton rata-rata (kg/cm² )
  • 13. KEKUATAN BETON • Adalah daya tahan beton menerima tekanan dalam satuan luas • Besarnya dinyatakan dalam Mpa, N/mm² atau kg/cm² • Pengukuran dilakukan dengan pengujian sampel (kubus atau silinder) selama 28 hari • Selain mutu beton B0 dan B1, perbandingan material yang digunakan harus mengacu pada salah satu peraturan pembetonan di Indonesia
  • 14. FAS (FAKTOR AIR SEMEN) • Adalah perbandingan atau rasio total berat air (termasuk air yang terkandung dalam agregat dan pasir) terhadap berat total semen pada campuran beton. • Hubungan FAS dengan kuat tekan beton yaitu Semakin tinggi nilai FAS semakin lambat kenaikan kekuatan betonnya, dan semakin tinggi suhu perawatan semakin cepat kenaikan kekuatan beton
  • 15. FAS (FAKTOR AIR SEMEN) / WATER TO CEMENTIOUS RATIO Jumlah perbanding an antara berat semen dengan berat air PBI 1971
  • 16. KEKENTALAN ADUKAN BETON • Dipengaruhi oleh jumlah dan jenis semen yang digunakan, FAS, jenis agregat, penambahan bahan kimia sehingga harus disesuaikan dengan cara pengangkutan, pemadatan, jenis konstruksi, dan kerapatan tulangan yang digunakan • Kekentalan adukan beton dapat diperiksa dengan uji slump
  • 17. UJI SLUMP / SLUMP TEST • Adalah pengujian yang dilakukan untuk mengukur tingkat konsistensi atau kekentalan dari adonan beton yang baru dibuat sebelum digunakan • Slump test dilakukan untuk mengecek kemampuan beton ketika diaplikasikan pada pembuatan precast. • Misalnya pembangunan Fondasi Bore Pile atau Strauss Pile akan membutuhkan beton yang tidak berongga karena akan mempermudah pengeroposan pada bangunan.
  • 18. PROSES PENGUJIAN SLUMP BERDASARKAN PADA SNI 1972-2008 DAN ICS 91.100.30 • Membasahi cetakan kerucut abrams dan platnya dengan memakai kain basah • Meletakkan cetakan berada di atas plat • Mengisi kerucut abrams dengan 1/3 beton segar lalu dipadatkan dengan memakai batang logam secara merata dengan melakukan penusukan. Anda perlu melakukan penusukan sekitar 25-30 x tusukan.
  • 19. PROSES PENGUJIAN SLUMP BERDASARKAN PADA SNI 1972-2008 DAN ICS 91.100.30 • Mengisi kembali cetakan kerucut dengan 1/3 bagian beton segar (2/3 beton segar dalam cetakan secara menyeluruh), lalu melakukan penusukan sebanyak 25-30 x tusukan. • Mengisi 1/3 beton segar ke dalam cetakan sesuai langkah sebelumnya • Setelah melakukan pemadatan, selanjutnya meratakan permukaan benda uji. Anda dapat menunggu kisaran waktu ½ menit. Anda dapat membersihkan kelebihan beton di luar cetakan dan plat selama proses menunggu.
  • 20. PROSES PENGUJIAN SLUMP BERDASARKAN PADA SNI 1972-2008 DAN ICS 91.100.30 • Mengangkat cetakan secara perlahan tegak lurus ke atas • Mengukur nilai slump dengan cara membalikkan kerucut abrams di sampingnya memakai beda tinggi rata-rata dari benda uji • Nilai toleransi slump pada beton segar kurang lebih 2 cm • Apabila nilai slump sudah sesuai dengan standar, maka beton segar dapat dipakai
  • 24. KOMPOSISI ADUKAN BETON • Untuk mutu beton B0 digunakan takaran pada umumnya yaitu perbandingan 1:2:3 (tetapi tidak boleh melebihi 1:8) • Untuk mutu beton B1 dan K125 menggunakan takaran 1:5 • Untuk mutu beton K175 dst harus menggunakan takaran beton yang direncanakan
  • 25. RANGKAK DAN SUSUT • Rangkak (Creep) yaitu regangan beton yang bertambah karena adanya beban yang bekerja dan seiring bertambahnya usia beton (faktor waktu) • Susut yaitu perubahan volume beton yang tidak dipengaruhi oleh beban yang bekerja • Proses susut mempengaruhi rangkak • Rangkak tidak berpengaruh langsung terhadap kekuatan struktur beton, tetapi dapat menyebabkan lendutan
  • 26. FAKTOR YANG MENYEBABKAN RANGKAK DAN SUSUT BETON • Sifat bahan dasar beton (komposisi dan kehalusan semen, kualitas adukan, dan kandungan mineral dalam agregat) • Rasio air terhadap jumlah semen • Suhu pada saat pengerasan • Kelembaban nisbi pada saat proses penggunaan • Umur beton pada saat beban bekerja • Nilai slump • Lama pembebanan • Nilai tegangan • Nilai rasio permukaan komponen struktur
  • 27. MATERIAL PENYUSUN BETON Agregat (halus dan kasar) + Semen + Air + Bahan kimia tambahan (admixture) Digunakan untuk memperbaiki sifat adukan beton seperti mutu beton, sifat pekerjaan, waktu pengikatan dan pengerasan Contoh : Super plasticizer : Digunakan untuk mempertinggi konsistensi beton dan mengurangi penggunaan air Accelerator : Digunakan untuk mempercepat pengikatan dan pengerasan adukan beton Retarder : Digunakan untuk memperlambat awal pengikatan dan pengerasan sehingga memperpanjang waktu pengerjaan beton Bahan pewarna : Digunakan untuk memberi warna permukaan beton • Baja tulangan (baja polos, baja deform atau baja puntir)