SlideShare a Scribd company logo
1 of 18
BAB I
PENDAHULUAN
I.1. latar belakang
Laporan ini saya susun berdasar an tugas pratek yang selesai dilaksanakan .
kerja beton merupakan penerapan dari ilmu – ilmu konstruksi bangunan yang
terealisasikan dalam bentuk pembuatan beton yang memiliki kekuatan tekan sesuai
dengan standart ketentuan , yang bahan penyokong dalam konstruksi bangunan baik
gedung maupun pengairan dan pekrjaan sipil lainnya
Beton adalah bahan bangunan yang dibuat dari campuran agregat kasar ( batu
pecah/alami), agregat halus( pasir), semen, air dan bahan tambah (admixture) bila
diperlukan, dengan perbandingan tertentu. Setelah mengeras beton mempunyai sifat
mampu menahan gaya tekan yang cukup besar, dan dapat diandalkan sebagai bahan
bangunan, tetapi beton kurang mampu menahan gaya tarik, yang terjadi pada
konstruksi bangunan, beton bertulang dalam penggunaannya banyak dijumpai mulai
dari bangunan rumah sederhana sampai bangunan bertingkat banyak, jembatan,
bendungan, bahkan untuk konstruksi jalan. Hal ini menunjukkan bahwa beton, masih
merupakan bahan bangunan yang dapat diandalkan untuk konstruksi bangunan
22. Tujuan umum
Dengan adanya ujian pratikum di politeknik mahasiswa di harapkan dapat :
1.2.1 mengetahui alat dan bahan yang di butuhkan untuk pekerjaan beton serta
tulangannya.
1.2.2 membuat dan merencanakan gambar kerja
1.2.3 mengetahui, memahami dan mengerti cara proses pekerjaan beton serta
tulangannya
1.2.4 dapat mengetahui fungsi fungsi dari pekerjaan beton dan alat – alat yang di
pergunakan tersebut .
2.3 Tujuan khusus
Uji praktikum berguna untuk mengukur keahlian mahasiswa pada pekerjaan
betondan untuk syarat penilaian uji praktikum .
3. Dasar teori
3.1 bahan-bahan beton
a. agregat kasar
agregat kasar yang digunakan untuk beton yaitu agregat yang bergradasi
4.76mm hingga 38mm sesuai dengan kebutuhan baik itu batu pecah, batu
alami.
b. agregat halus
gradasi dari agregat halu (pasir), jauh lebih penting dari pada gradasi agregat
kasar,hal ini disebabkan oleh karena adukan(mortar), yaitu campuran antara
pasir, semen dan air, berfungsi sebagai pelumas untuk adukan beton muda, dan
berpengaruh terhadap sifat pengerjaan beton.
c. semen (portlan cement)
semen berfungsi sebagai bahan pengikat pada beton hingga seluruh agregat
menjadi satu kesatuan dan membentuk massa yang padat.
Ada lima type semen yang digunakan untuk bahan beton:
1. Tipe 1
Digunakan untuk beton secara umu, dan berada pada lingkungan
normal ( bukan daerah yang agresif terhadap terjadinya korosi, atau
bersuhu rendah.
2. Tipe 2
Digunakan untuk konstruksi beton yang berhubungan dengan air laut.
3. Tipe 3
Semen tipe ini merupakan semen dengan kekuatan awal tinggi,
umumnya dipakai pada suhu rendah atau dingin karena bias mengatasi
kelambatan pengerasan pada suhu rendah
4. Tipe 4
Semen tipe ini masuk kategori semen dengan panas hidrasi rendah
5. Tipe 5
Semen tipe ini masuk kategori semen tahan sulfat, dan digunakan pada
konstruksi beton yang berhubungan dengan air laut, atau tanah yang
mengandung sulfat.
d. Air
air yang dipakai tidak mengandung bahan asam, basa, garam, lanau, lumpur dan
sebagainya.
e. Bahan tambahan( admixture)
bahan tambahan dapat ditambahkan ke dalam campuran beton, untuk tujuan
tertentu, antara lain memperbaiki sifat pengerjaannya dan kohesi beton kasar
serta kaku, untuk memperbaiki beton yang terjadi segregasi dan bleeding.
3.2. pengerjaan beton
a. pemilihan proporsi campuran beton
b. pengadukan
semua beton harus diaduk secara sedemikian rupa, hingga tercapai penyebaran
material yang merata.
c. pengangkutan
pengangkutan beton dari tempat pengadukan hingga ke tempat penyimpanan
akhir(sebelum dituang), harus sedemikian rupa sehingga dapat mencegah terjadinya
pemisahan atau kehilangan material.
d. pengecoran
pengecoran harus dilakukan dengan kecepatan penuangan sedemikian rupa, hingga
beton selalu dalam keadaan plastis dan dapat mengalir dengan mudah ke dalam
rongga diantara tulangan.
e. pemadatan
beton yang telah dituang harus dipadatkan dengan alat yang tepat, dan dipadatkan
sempurna.
f. siar pelaksanaan
siar pelaksanaan harus dirancang sedemikian rupa hingga mampu meneruskan geser
dan gaya-gaya lain yang terjadi pada bagian struktur bangunan.
g. perawatan beton
Perawatan beton yang baik akan berpengaruh tehadap sifat-sifat beton, misalnya
keawetan beton dan kekuatan beton.
3.3 pembesian/penulangan
Baja tulangan pada konstruksi beton bertulang, berfungsi untuk menahan gaya
tarik yang terjadi pada struktur beton bertulang.
Ada beberapa tahapan yang harus dilakukan dalam pengerjaan tulangan/pembesian,
antara lain:
1. menghitung kebutuhan tulangan
2. pengerjaan bentuk tulangan
3. pemasangan tulangan
BAB II
LATIHAN DASAR PRAKTEK BETON
2.1 MEMBUAT MACAM-MACAM KAIT
a. tujuan
1. mahasiswa mampu membuat macam-macam kait sesuai dengan ukuran
yang ditetapkan dengan baik dan benar.
2. mahasiswa diharapkan mampu menghitung panjang besi tulangan yang
dibutuhkan untuk membuat kait.
b. alat dan bahan
1. meteran lipat
2. pemotong besi
3. bending besi ukuran 8, 10 mm
4. siku-siku
5. palu
6. besi tulang ukuran Ø 6mm, Ø 8mm, Ø 10mm
c. langkah kerja
1. menyiapkan bahan besi tulangan Ø 6mm, Ø 8mm, dan Ø 10mm.
2. menghitung kebutuhan bahan yang diperlukan, dari hitungan teoritis
ditambah 3 cm.
3. memotong besi tulangan sesuai dengan ukuran masing-masing kait satu
buah.
4. menyiapkan besi penahan yang dipasang pada balok kayu.
5. melakukan pembengkokan sesuai degan bentuk kait yang diperlukan.
6. mengontrol hasil bengkokan, sesuai dengan syarat untuk setiap bentuk
kait yang diperlukan.
7. menghitung kelebihan panjang tulangan, yang ada ( dijadikan pedoman
untuk pembengkokan berikutnya).
8. melakukan pemotongan besi tulangan untuk kait yang lain, sesuai
dengan koreksi hasil pembengkokan pertama.
9. untuk bentuk kait yang lainnya ( kait penuh, kait miring), dilakukan
dengan proses yang sama.
10. mengontrol semua ukuran, sudut dan kerapian pemotongan pada
semua kait yang dikerjakan.
Gambar kerja
Penghitungan bahan
No Gambar Ø Jumlah Meter
1 6
2.2 membuat sengkang/ begeul
a. tujuan
1. mahasiswa mampu membuat sengkang/begeul sesuai dengan ukuran
yang ditetapkan dengan baik dan benar
2. mahasiswa mampu menghitung kebutuhan bahan untuk sengkang/begeul
b. alat dan bahan
1. rol meter
2. pemotong besi
3. pengaris siku
4. bending ukuran 6mm
5. palu
6. meja
7. besi tulangan Ø 6mm
c. langkah kerja
1. menhitung besi tulangan sesuai dengajn bentuk dan ukuran yang ditetapkan.
2. menyiapkan besi tulangan Ø 6mm, potong masing-masing ukuran sengkang
satu buah, sesuai hasil hitungan teoritis dan ditambah 5 cm.
3. melakukan pembuatan sengkang / buegel ( sesuai petunjuk pengajar ), dan
koreksi kelebihan panjang dari hitungan teoritis ini, untuk pengerjan sengkang
/ beugel berikutnya.
4. melakukan proses tersebut, untuk mengerjakan sengkang / beugel ukuran
lainya.
5. setiap proses pengerjan selalu dikontrol hasilnya, meliputi ukuran terluar
sengkang, sudut masing-masing bengkokkan dan panjang kait.
Gambar kerja
Penghitungan bahan
No Gambar Ø Jumlah Meter
1
BAB III
APLIKASI PEMBESIAN/PENULANGAN
3.I pembesian/penulangan balok
a. tujuan
1. mahasiswa mampu mengerjakan bentuk pembesian/penulangan
dengan baik dan benar
2. mahasiswa mampu menghitung kebutuhan bahan besi tulangan untuk balok
beton bertulang dengan baik dan benar.
b. alat dan bahan
1. rol meter
2. besi pembengkok tulangan, diameter 6mm dan 10 mm
3. pemotong tulangan
4. kakatua
5. tang
6. bangku kerja
8. penyangga tulangan
9. besi tulang ukuran Ø 6mm, Ø 10mm
10. kawat bendrat
11. kapur tulis
c. langkah kerja
1. menghitung kebutuhan besi tulangan yang diperlukan sesuai dengan gambar
rencana
2. menyiapkan bahan beruoa besi tulangan, dilanjutkan pemotongan sesuai
dengan table kebutuhan bahan, untuk masing-masing tulangan
3. melakukan proses pengerjaan ( pembengkokan, dst), sampai semua bentuk
tulangan yang diperlukan terpenuhi, sesuai dengan ukuran.
4. membuat catatan, besarnya factor koreksi untuk masing-masing bentuk
tulangan.
5. menyiapkan besi penyangga untuk merngkai tulangan.
6. menggabungkan semua besi tulangan utama, menandai jarak sengkang di
daerah tumpuan dan lapangan, dengan kapur.
7. mengatur letak kait pada sengkang, dengan posisi di sati sisi sebelah atas.
8. melakukan pengikatan antara sengkang dengan besi tulangan utama, dengan
bendrat ( posisi besi tulangan utama berada tepat di sudut sengkang )
9. pada saat pengikatan, ujung tulangan utama harus rata.
Gambar kerja
Penghitungan bahan
No Gambar Ø Jumlah Meter
1
pembesian/penulangan kolom
a. tujuan
1. mahasiswa mampu mengerjakan bentuk pembesian/penulangan untuk
kolom beton bertulang dengan baik dan benar.
2. mahasiswa mampu menghitung kebutuhan bahan besi tulangan untuk kolom
beton bertulang dengan baik dan benar.
b. alat dan bahan
1. rol meter
2. besi pembengkok tulangan
3. pemotong tulangan
4. kakatua
5. tang
6. besi tulang ukuran Ø 6mm, Ø 10mm
7. kawat bendrat
8. kapur tulis
c. langkah kerja
1. menghitung kebutuhan besi tulangan yang diperlukan sesuai dengan gambar
rencana
2. menyiapkan bahan berupa besi tulangan, dilanjutkan pemotongan sesuai
dengan table kebutuhan bahan, untuk masing-masing tulangan
3. melakukan proses pengerjaan ( pembengkokan, dst), sampai semua bentuk
tulangan yang diperlukan terpenuhi, sesuai dengan ukuran.
4. membuat catatan, besarnya factor koreksi untuk masing-masing bentuk
tulangan.
5. menyiapkan besi penyangga untuk merngkai tulangan.
6. menggabungkan semua besi tulangan utama, menandai jarak sengkang di
daerah tumpuan dan lapangan, dengan kapur.
7. mengatur letak kait pada sengkang, dengan posisi di satu sudut kolom.
8. melakukan pengikatan antara sengkang dengan besi tulangan utama, dengan
bendrat ( posisi besi tulangan utama berada tepat di sudut sengkang )
9. pada saat pengikatan, ujung tulangan utama harus rata.
Gambar kerja
Penghitungan bahan
No Gambar Ø Jumlah Meter
1
pondasi telapak
a. tujuan
1. mahasiswa mampu mengerjakan bentuk pembesian/penulangan untuk
kolom beton bertulang dengan baik dan benar.
2. mahasiswa mampu menghitung kebutuhan bahan besi tulangan untuk kolom
beton bertulang dengan baik dan benar
b. alat dan bahan
1. rol meter
2. besi pembengkok tulangan
3. pemotong tulangan
4. kakatua
5. tang
6. besi tulang ukuran Ø 6mm, Ø 10mm
7. kawat bendrat
8. kapur tulis
c. langkah kerja
1. menghitung kebutuhan besi tulangan yang diperlukan sesuai dengan gambar
rencana
2. menyiapkan bahan berupa besi tulangan, dilanjutkan pemotongan sesuai
dengan table kebutuhan bahan, untuk masing-masing tulangan
3. melakukan proses pengerjaan ( pembengkokan, dst), sampai semua bentuk
tulangan yang diperlukan terpenuhi, sesuai dengan ukuran.
4. membuat catatan, besarnya factor koreksi untuk masing-masing bentuk
tulangan.
5. menyiapkan besi penyangga untuk merngkai tulangan.
6. menggabungkan semua besi tulangan utama, menandai jarak sengkang di
daerah tumpuan dan lapangan, dengan kapur.
7. mengatur letak kait pada sengkang, dengan posisi di satu sudut kolom.
8. melakukan pengikatan antara sengkang dengan besi tulangan utama, dengan
bendrat ( posisi besi tulangan utama berada tepat di sudut sengkang )
9. mengikat plat telapak pondasi, sesuai gambar rencana.
1 0. menggabungkan rangkaian tulangan kolom pendek, dengan plat telapak.
Gambar kerja
Penghitugan bahan
No Gambar Ø Jumlah Meter
1
PEMBESIAN/PENULANGAN LANTAI
a. tujuan
1. mahasiswa mampu mengerjakan bentuk pembesian/penulangan untuk
plat lantai beton bertulang dengan baik dan benar.
2. mahasiswa mampu menghitung kebutuhan bahan pembesian/penulangan
untuk plat lantai beton bertulang dengan baik dan benar
b. alat dan bahan
1. rol meter
2. besi pembengkok tulangan
3. pemotong tulangan
4. kakatua
5. tang
6. besi tulang ukuran Ø
7. kawat bendrat
8. kapur tulis
c. langkah kerja
1. menghitung kebutuhan besi tulangan yang diperlukan sesuai dengan gambar
rencana
2. menyiapkan bahan berupa besi tulangan, dilanjutkan pemotongan sesuai
dengan table kebutuhan bahan, untuk masing-masing tulangan
3. melakukan proses pengerjaan ( pembengkokan, dst), sampai semua bentuk
tulangan yang diperlukan terpenuhi, sesuai dengan ukuran.
4. membuat catatan, besarnya factor koreksi untuk masing-masing bentuk
tulangan.
5. menggabungkan semua besi tulangan utama arah memanjang, tandai jarak
tulangan utama arah melintang dengan kapur sepanjang daerah lapangan.
6. melakukan hal yang sama pada tulangan utama arah melintang
7. melakukan pengikatan antar tulanganutama, arah memanjang terhadap tulangan
arah melintang
8. mengikat tulangan bagi daerah tumpuan, dengan memperhatikan posisi
tulangan yang di atas dan yang di bawah
9. jika semua bagian tulangan telah terpasang, selanjutnya pemasangan tulangan
penyangga, di keempat sisinya, atau minimal empat buah per m2
plat lantai
10. mengontrol semua tulangan, apakah sudah sesuai dengan gambar
rencana/belum.
Gambar kerja
Penghitungan bahan
No Gambar Ø Jumlah Meter
1
PENGECORAN
MEMBUAT BETON PRACETAK
a. Tujuan
1. Mahasiswa mampu membuat beton pracetak yang baik dan benar
2. Mahasiswa mampu mengerjakan pen campuran sampai pemadatan beton
dengan baik dan benar, sesuai campuran beton yang direncanakan.
b. Alat dan Bahan
alat:
1. molen
2. sekop
3. cangkul
4. ember
5. vibrator
6. ayakan pasir
7. gerobak
8. alat uji slump
bahan:
1. semen
2. pasir
3. agregat kasar
4. agregat halus
5. air
6. besi tulangan
7. kayu ( bahan untuk acuan dan perancah)
c. langkah kerja
1. Menyiapkan rangkaian besi tulangan, sesuai dengan yang diperlukan
2. Membuat bentuk acuan dan perancah ( bila diperlukan), yang kuat dan tidak
bocor pada saat beton dipadatkan.
3. Menghitung kebutuhan bahan, sesuai dengan metode yang diberikan oleh
pengajar.
4. Mempersiapkan semua bahan dan alat yang diperlukan, ke lokasi pengecoran,
dan siapkan semua bahan sesuai dengan komposisi campuran, untuk satu kali
pencampuran.
5. Melakukan pencampuran beton, sesuai dengan petunjuk pengajar.
6. Mengambil sample campuran, untuk uji tekan, maupun uji slump.
7. Menuangkan beton ke dalam bak penampung dan mengaduk dengan cangkul,
kenudian menuangkan ke cetakan
8. Melakukan pemadatan, dengan cara manual maupun menggunakan vibrator
( sesuai dengan petunjuk pengajar ), sampai padat.
9. Meratakan semua permukaan beton, sampai terlihat rapi dan rata, dengan alat
ruskam besi atau ruskam kayu.
10. Membersihkan semua peralatan, dan bahan yang tersisa sampai lokasi kerja
rapi dan bersih.
11. Menutup hasil pengecoran dengan kertas semen, agar proses pengerasan beton
berjalan dengan baik.
12. Melakukan perawatan beton sampai beton dapat dibongkar.
Gambar kerja

More Related Content

What's hot

PELAKSANAAN PEMBESIAN PELAT LANTAI
PELAKSANAAN PEMBESIAN PELAT LANTAI PELAKSANAAN PEMBESIAN PELAT LANTAI
PELAKSANAAN PEMBESIAN PELAT LANTAI intan mustika
 
LAPORAN PKL PEKERJAAN KOLOM LANTAI 1 DAN K3
LAPORAN PKL  PEKERJAAN KOLOM LANTAI 1 DAN K3 LAPORAN PKL  PEKERJAAN KOLOM LANTAI 1 DAN K3
LAPORAN PKL PEKERJAAN KOLOM LANTAI 1 DAN K3 sukrohejo
 
Seminar Kerja Praktek (Internship Seminar Presentation)
Seminar Kerja Praktek (Internship Seminar Presentation)Seminar Kerja Praktek (Internship Seminar Presentation)
Seminar Kerja Praktek (Internship Seminar Presentation)Dita Lestari
 
Metode pelaksanaan
Metode pelaksanaanMetode pelaksanaan
Metode pelaksanaanBetoro Guru
 
Lingkup pekerjaan Proyek Pembangunan Gedung
Lingkup pekerjaan Proyek Pembangunan GedungLingkup pekerjaan Proyek Pembangunan Gedung
Lingkup pekerjaan Proyek Pembangunan Gedungwindahrd15
 
METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN GEDUNG
METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN GEDUNGMETODE PELAKSANAAN PEKERJAAN GEDUNG
METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN GEDUNGtrisna gallaran
 
Metode Pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi PPT file
Metode Pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi PPT fileMetode Pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi PPT file
Metode Pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi PPT filetrisna gallaran
 
Tahap tahap pembangunan gedung lima lantai
Tahap tahap pembangunan gedung lima lantaiTahap tahap pembangunan gedung lima lantai
Tahap tahap pembangunan gedung lima lantaiHenday Kurniawan
 
Spekteknis rusa (4)
Spekteknis rusa (4)Spekteknis rusa (4)
Spekteknis rusa (4)Andri Je
 
Proposal tugas akhir tinjauan kuat lentur balok komposit kayu beton
Proposal tugas akhir   tinjauan kuat lentur balok komposit kayu betonProposal tugas akhir   tinjauan kuat lentur balok komposit kayu beton
Proposal tugas akhir tinjauan kuat lentur balok komposit kayu betonPaul Alves
 
Struktur Baja
Struktur BajaStruktur Baja
Struktur BajaTianPs27
 
Bab iv pekerjaan (sip)
Bab iv pekerjaan (sip)Bab iv pekerjaan (sip)
Bab iv pekerjaan (sip)eddysya
 

What's hot (17)

Spektek
SpektekSpektek
Spektek
 
PELAKSANAAN PEMBESIAN PELAT LANTAI
PELAKSANAAN PEMBESIAN PELAT LANTAI PELAKSANAAN PEMBESIAN PELAT LANTAI
PELAKSANAAN PEMBESIAN PELAT LANTAI
 
Metode kerja
Metode kerjaMetode kerja
Metode kerja
 
LAPORAN PKL PEKERJAAN KOLOM LANTAI 1 DAN K3
LAPORAN PKL  PEKERJAAN KOLOM LANTAI 1 DAN K3 LAPORAN PKL  PEKERJAAN KOLOM LANTAI 1 DAN K3
LAPORAN PKL PEKERJAAN KOLOM LANTAI 1 DAN K3
 
Seminar Kerja Praktek (Internship Seminar Presentation)
Seminar Kerja Praktek (Internship Seminar Presentation)Seminar Kerja Praktek (Internship Seminar Presentation)
Seminar Kerja Praktek (Internship Seminar Presentation)
 
Metode pelaksanaan
Metode pelaksanaanMetode pelaksanaan
Metode pelaksanaan
 
Alat dan bahan bab3
Alat dan bahan bab3Alat dan bahan bab3
Alat dan bahan bab3
 
Lingkup pekerjaan Proyek Pembangunan Gedung
Lingkup pekerjaan Proyek Pembangunan GedungLingkup pekerjaan Proyek Pembangunan Gedung
Lingkup pekerjaan Proyek Pembangunan Gedung
 
METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN GEDUNG
METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN GEDUNGMETODE PELAKSANAAN PEKERJAAN GEDUNG
METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN GEDUNG
 
Metode Pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi PPT file
Metode Pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi PPT fileMetode Pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi PPT file
Metode Pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi PPT file
 
Tahap tahap pembangunan gedung lima lantai
Tahap tahap pembangunan gedung lima lantaiTahap tahap pembangunan gedung lima lantai
Tahap tahap pembangunan gedung lima lantai
 
Spekteknis rusa (4)
Spekteknis rusa (4)Spekteknis rusa (4)
Spekteknis rusa (4)
 
Proposal tugas akhir tinjauan kuat lentur balok komposit kayu beton
Proposal tugas akhir   tinjauan kuat lentur balok komposit kayu betonProposal tugas akhir   tinjauan kuat lentur balok komposit kayu beton
Proposal tugas akhir tinjauan kuat lentur balok komposit kayu beton
 
Struktur Baja
Struktur BajaStruktur Baja
Struktur Baja
 
Bab iv pekerjaan (sip)
Bab iv pekerjaan (sip)Bab iv pekerjaan (sip)
Bab iv pekerjaan (sip)
 
metode kerja beton
metode kerja betonmetode kerja beton
metode kerja beton
 
elemen mesin
elemen mesinelemen mesin
elemen mesin
 

Similar to Bengkel beton

Modul-Praktek-Kerja-Beton (2).pdf
Modul-Praktek-Kerja-Beton (2).pdfModul-Praktek-Kerja-Beton (2).pdf
Modul-Praktek-Kerja-Beton (2).pdfDonKabo1
 
05.1 bab 1
05.1 bab 105.1 bab 1
05.1 bab 1aryawi
 
Hasil jadi
Hasil jadiHasil jadi
Hasil jadiphooth_3
 
struktur bangunan gedung.ppt
struktur bangunan gedung.pptstruktur bangunan gedung.ppt
struktur bangunan gedung.pptAndyanto3
 
1c. PENDAHULUAN ( PENGERTIAN BTN BRTL ).pdf
1c. PENDAHULUAN ( PENGERTIAN  BTN  BRTL ).pdf1c. PENDAHULUAN ( PENGERTIAN  BTN  BRTL ).pdf
1c. PENDAHULUAN ( PENGERTIAN BTN BRTL ).pdfQurniaSari1
 
249785088 metode-pelaksanaan-dermaga
249785088 metode-pelaksanaan-dermaga249785088 metode-pelaksanaan-dermaga
249785088 metode-pelaksanaan-dermagaTito Mizteriuz
 
ruang simulasi interior kapal
ruang simulasi interior kapalruang simulasi interior kapal
ruang simulasi interior kapalTrianz King
 
PPT Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung
PPT Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan GedungPPT Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung
PPT Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedungdpcaskonasoki
 
idoc.pub_makalah-struktur-beton-bertulang.pdf
idoc.pub_makalah-struktur-beton-bertulang.pdfidoc.pub_makalah-struktur-beton-bertulang.pdf
idoc.pub_makalah-struktur-beton-bertulang.pdfCandraSartiko
 
Makalah metode pelaksanaan_jembatan_beto
Makalah metode pelaksanaan_jembatan_betoMakalah metode pelaksanaan_jembatan_beto
Makalah metode pelaksanaan_jembatan_betoJamauddin Akkuan
 
Kerja Praktek - BAB VI
Kerja Praktek - BAB VIKerja Praktek - BAB VI
Kerja Praktek - BAB VIFahmi Hidayat
 
ilmu-bahan-beton-2a.ppt
ilmu-bahan-beton-2a.pptilmu-bahan-beton-2a.ppt
ilmu-bahan-beton-2a.pptAndin60
 
Tugas ppt azis gedung j7 astekindo .pptx
Tugas ppt azis gedung j7 astekindo .pptxTugas ppt azis gedung j7 astekindo .pptx
Tugas ppt azis gedung j7 astekindo .pptxazizkazama1
 
RIDHA ASULTA POWER POIN PRESENTASI SKK.pptx
RIDHA ASULTA POWER POIN PRESENTASI SKK.pptxRIDHA ASULTA POWER POIN PRESENTASI SKK.pptx
RIDHA ASULTA POWER POIN PRESENTASI SKK.pptxborneoyovinianus
 
AGAN TARA SAPUTRA.pptx_1688962518.pptx
AGAN TARA SAPUTRA.pptx_1688962518.pptxAGAN TARA SAPUTRA.pptx_1688962518.pptx
AGAN TARA SAPUTRA.pptx_1688962518.pptxFitriHariyanti4
 
Metode pelaksanaan pekerjaan
Metode pelaksanaan pekerjaanMetode pelaksanaan pekerjaan
Metode pelaksanaan pekerjaanMOSES HADUN
 

Similar to Bengkel beton (20)

Modul-Praktek-Kerja-Beton (2).pdf
Modul-Praktek-Kerja-Beton (2).pdfModul-Praktek-Kerja-Beton (2).pdf
Modul-Praktek-Kerja-Beton (2).pdf
 
Presentasi-eko.pptx
Presentasi-eko.pptxPresentasi-eko.pptx
Presentasi-eko.pptx
 
05.1 bab 1
05.1 bab 105.1 bab 1
05.1 bab 1
 
Hasil jadi
Hasil jadiHasil jadi
Hasil jadi
 
struktur bangunan gedung.ppt
struktur bangunan gedung.pptstruktur bangunan gedung.ppt
struktur bangunan gedung.ppt
 
1c. PENDAHULUAN ( PENGERTIAN BTN BRTL ).pdf
1c. PENDAHULUAN ( PENGERTIAN  BTN  BRTL ).pdf1c. PENDAHULUAN ( PENGERTIAN  BTN  BRTL ).pdf
1c. PENDAHULUAN ( PENGERTIAN BTN BRTL ).pdf
 
249785088 metode-pelaksanaan-dermaga
249785088 metode-pelaksanaan-dermaga249785088 metode-pelaksanaan-dermaga
249785088 metode-pelaksanaan-dermaga
 
ruang simulasi interior kapal
ruang simulasi interior kapalruang simulasi interior kapal
ruang simulasi interior kapal
 
PPT Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung
PPT Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan GedungPPT Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung
PPT Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung
 
3. (OJT).pptx
3. (OJT).pptx3. (OJT).pptx
3. (OJT).pptx
 
idoc.pub_makalah-struktur-beton-bertulang.pdf
idoc.pub_makalah-struktur-beton-bertulang.pdfidoc.pub_makalah-struktur-beton-bertulang.pdf
idoc.pub_makalah-struktur-beton-bertulang.pdf
 
Makalah metode pelaksanaan_jembatan_beto
Makalah metode pelaksanaan_jembatan_betoMakalah metode pelaksanaan_jembatan_beto
Makalah metode pelaksanaan_jembatan_beto
 
Kerja Praktek - BAB VI
Kerja Praktek - BAB VIKerja Praktek - BAB VI
Kerja Praktek - BAB VI
 
Jurnal 2
Jurnal 2Jurnal 2
Jurnal 2
 
handout-fw1-gd.pptx
handout-fw1-gd.pptxhandout-fw1-gd.pptx
handout-fw1-gd.pptx
 
ilmu-bahan-beton-2a.ppt
ilmu-bahan-beton-2a.pptilmu-bahan-beton-2a.ppt
ilmu-bahan-beton-2a.ppt
 
Tugas ppt azis gedung j7 astekindo .pptx
Tugas ppt azis gedung j7 astekindo .pptxTugas ppt azis gedung j7 astekindo .pptx
Tugas ppt azis gedung j7 astekindo .pptx
 
RIDHA ASULTA POWER POIN PRESENTASI SKK.pptx
RIDHA ASULTA POWER POIN PRESENTASI SKK.pptxRIDHA ASULTA POWER POIN PRESENTASI SKK.pptx
RIDHA ASULTA POWER POIN PRESENTASI SKK.pptx
 
AGAN TARA SAPUTRA.pptx_1688962518.pptx
AGAN TARA SAPUTRA.pptx_1688962518.pptxAGAN TARA SAPUTRA.pptx_1688962518.pptx
AGAN TARA SAPUTRA.pptx_1688962518.pptx
 
Metode pelaksanaan pekerjaan
Metode pelaksanaan pekerjaanMetode pelaksanaan pekerjaan
Metode pelaksanaan pekerjaan
 

Recently uploaded

FORMULASI SEDIAAN PADAT DAN BAHAN ALAM.pptx
FORMULASI SEDIAAN PADAT DAN BAHAN ALAM.pptxFORMULASI SEDIAAN PADAT DAN BAHAN ALAM.pptx
FORMULASI SEDIAAN PADAT DAN BAHAN ALAM.pptxantonkustanto
 
materi perkuliahan PERTANIAN BERKELANJUTAN S1 2021
materi perkuliahan PERTANIAN BERKELANJUTAN S1 2021materi perkuliahan PERTANIAN BERKELANJUTAN S1 2021
materi perkuliahan PERTANIAN BERKELANJUTAN S1 2021AdeImot
 
Pengembangan Modul Ajar (Asesmen-Berdiferensiasi dan Kolaboratif).pptx
Pengembangan Modul Ajar (Asesmen-Berdiferensiasi dan Kolaboratif).pptxPengembangan Modul Ajar (Asesmen-Berdiferensiasi dan Kolaboratif).pptx
Pengembangan Modul Ajar (Asesmen-Berdiferensiasi dan Kolaboratif).pptxsd1patukangan
 
2. soal ujian sekolah dasar bahasa indonesia.docx
2. soal ujian sekolah dasar bahasa indonesia.docx2. soal ujian sekolah dasar bahasa indonesia.docx
2. soal ujian sekolah dasar bahasa indonesia.docxNiWayanEkaLansuna1
 
Materi Kelas 8 - Unsur, Senyawa dan Campuran.pptx
Materi Kelas 8 - Unsur, Senyawa dan Campuran.pptxMateri Kelas 8 - Unsur, Senyawa dan Campuran.pptx
Materi Kelas 8 - Unsur, Senyawa dan Campuran.pptxRizkya19
 
455797170-PROSES dan metode ELISA-pptx.pptx
455797170-PROSES dan metode ELISA-pptx.pptx455797170-PROSES dan metode ELISA-pptx.pptx
455797170-PROSES dan metode ELISA-pptx.pptxKennisRozana3
 
Ruang Lingkup Lembaga Keuangan Bank dan Non Bank
Ruang Lingkup Lembaga Keuangan Bank dan Non BankRuang Lingkup Lembaga Keuangan Bank dan Non Bank
Ruang Lingkup Lembaga Keuangan Bank dan Non BankYunitaReykasari
 
Biokimia Gizi 12: Metabolisme Vitamin 2024.pptx
Biokimia Gizi 12: Metabolisme Vitamin 2024.pptxBiokimia Gizi 12: Metabolisme Vitamin 2024.pptx
Biokimia Gizi 12: Metabolisme Vitamin 2024.pptxEmmyKardianasari
 
3. Sejarah masuknya islam ke Nusantara dan KERAJAAN ISLAM DEMAK.ppt
3. Sejarah masuknya islam ke Nusantara dan KERAJAAN ISLAM DEMAK.ppt3. Sejarah masuknya islam ke Nusantara dan KERAJAAN ISLAM DEMAK.ppt
3. Sejarah masuknya islam ke Nusantara dan KERAJAAN ISLAM DEMAK.pptsulistyaningsih20
 
Analisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksi
Analisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksiAnalisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksi
Analisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksiMemenAzmi1
 
Biokimia Gizi 13: Metabolisme Mineral 2024.pptx
Biokimia Gizi 13: Metabolisme Mineral 2024.pptxBiokimia Gizi 13: Metabolisme Mineral 2024.pptx
Biokimia Gizi 13: Metabolisme Mineral 2024.pptxEmmyKardianasari
 
Penyiasatan Saintifik Tingkatan 4 Jenis-jenis Graf
Penyiasatan Saintifik Tingkatan 4 Jenis-jenis GrafPenyiasatan Saintifik Tingkatan 4 Jenis-jenis Graf
Penyiasatan Saintifik Tingkatan 4 Jenis-jenis Graf2021515943
 

Recently uploaded (12)

FORMULASI SEDIAAN PADAT DAN BAHAN ALAM.pptx
FORMULASI SEDIAAN PADAT DAN BAHAN ALAM.pptxFORMULASI SEDIAAN PADAT DAN BAHAN ALAM.pptx
FORMULASI SEDIAAN PADAT DAN BAHAN ALAM.pptx
 
materi perkuliahan PERTANIAN BERKELANJUTAN S1 2021
materi perkuliahan PERTANIAN BERKELANJUTAN S1 2021materi perkuliahan PERTANIAN BERKELANJUTAN S1 2021
materi perkuliahan PERTANIAN BERKELANJUTAN S1 2021
 
Pengembangan Modul Ajar (Asesmen-Berdiferensiasi dan Kolaboratif).pptx
Pengembangan Modul Ajar (Asesmen-Berdiferensiasi dan Kolaboratif).pptxPengembangan Modul Ajar (Asesmen-Berdiferensiasi dan Kolaboratif).pptx
Pengembangan Modul Ajar (Asesmen-Berdiferensiasi dan Kolaboratif).pptx
 
2. soal ujian sekolah dasar bahasa indonesia.docx
2. soal ujian sekolah dasar bahasa indonesia.docx2. soal ujian sekolah dasar bahasa indonesia.docx
2. soal ujian sekolah dasar bahasa indonesia.docx
 
Materi Kelas 8 - Unsur, Senyawa dan Campuran.pptx
Materi Kelas 8 - Unsur, Senyawa dan Campuran.pptxMateri Kelas 8 - Unsur, Senyawa dan Campuran.pptx
Materi Kelas 8 - Unsur, Senyawa dan Campuran.pptx
 
455797170-PROSES dan metode ELISA-pptx.pptx
455797170-PROSES dan metode ELISA-pptx.pptx455797170-PROSES dan metode ELISA-pptx.pptx
455797170-PROSES dan metode ELISA-pptx.pptx
 
Ruang Lingkup Lembaga Keuangan Bank dan Non Bank
Ruang Lingkup Lembaga Keuangan Bank dan Non BankRuang Lingkup Lembaga Keuangan Bank dan Non Bank
Ruang Lingkup Lembaga Keuangan Bank dan Non Bank
 
Biokimia Gizi 12: Metabolisme Vitamin 2024.pptx
Biokimia Gizi 12: Metabolisme Vitamin 2024.pptxBiokimia Gizi 12: Metabolisme Vitamin 2024.pptx
Biokimia Gizi 12: Metabolisme Vitamin 2024.pptx
 
3. Sejarah masuknya islam ke Nusantara dan KERAJAAN ISLAM DEMAK.ppt
3. Sejarah masuknya islam ke Nusantara dan KERAJAAN ISLAM DEMAK.ppt3. Sejarah masuknya islam ke Nusantara dan KERAJAAN ISLAM DEMAK.ppt
3. Sejarah masuknya islam ke Nusantara dan KERAJAAN ISLAM DEMAK.ppt
 
Analisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksi
Analisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksiAnalisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksi
Analisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksi
 
Biokimia Gizi 13: Metabolisme Mineral 2024.pptx
Biokimia Gizi 13: Metabolisme Mineral 2024.pptxBiokimia Gizi 13: Metabolisme Mineral 2024.pptx
Biokimia Gizi 13: Metabolisme Mineral 2024.pptx
 
Penyiasatan Saintifik Tingkatan 4 Jenis-jenis Graf
Penyiasatan Saintifik Tingkatan 4 Jenis-jenis GrafPenyiasatan Saintifik Tingkatan 4 Jenis-jenis Graf
Penyiasatan Saintifik Tingkatan 4 Jenis-jenis Graf
 

Bengkel beton

  • 1. BAB I PENDAHULUAN I.1. latar belakang Laporan ini saya susun berdasar an tugas pratek yang selesai dilaksanakan . kerja beton merupakan penerapan dari ilmu – ilmu konstruksi bangunan yang terealisasikan dalam bentuk pembuatan beton yang memiliki kekuatan tekan sesuai dengan standart ketentuan , yang bahan penyokong dalam konstruksi bangunan baik gedung maupun pengairan dan pekrjaan sipil lainnya Beton adalah bahan bangunan yang dibuat dari campuran agregat kasar ( batu pecah/alami), agregat halus( pasir), semen, air dan bahan tambah (admixture) bila diperlukan, dengan perbandingan tertentu. Setelah mengeras beton mempunyai sifat mampu menahan gaya tekan yang cukup besar, dan dapat diandalkan sebagai bahan bangunan, tetapi beton kurang mampu menahan gaya tarik, yang terjadi pada konstruksi bangunan, beton bertulang dalam penggunaannya banyak dijumpai mulai dari bangunan rumah sederhana sampai bangunan bertingkat banyak, jembatan, bendungan, bahkan untuk konstruksi jalan. Hal ini menunjukkan bahwa beton, masih merupakan bahan bangunan yang dapat diandalkan untuk konstruksi bangunan 22. Tujuan umum Dengan adanya ujian pratikum di politeknik mahasiswa di harapkan dapat : 1.2.1 mengetahui alat dan bahan yang di butuhkan untuk pekerjaan beton serta tulangannya. 1.2.2 membuat dan merencanakan gambar kerja 1.2.3 mengetahui, memahami dan mengerti cara proses pekerjaan beton serta tulangannya 1.2.4 dapat mengetahui fungsi fungsi dari pekerjaan beton dan alat – alat yang di pergunakan tersebut . 2.3 Tujuan khusus Uji praktikum berguna untuk mengukur keahlian mahasiswa pada pekerjaan betondan untuk syarat penilaian uji praktikum .
  • 2. 3. Dasar teori 3.1 bahan-bahan beton a. agregat kasar agregat kasar yang digunakan untuk beton yaitu agregat yang bergradasi 4.76mm hingga 38mm sesuai dengan kebutuhan baik itu batu pecah, batu alami. b. agregat halus gradasi dari agregat halu (pasir), jauh lebih penting dari pada gradasi agregat kasar,hal ini disebabkan oleh karena adukan(mortar), yaitu campuran antara pasir, semen dan air, berfungsi sebagai pelumas untuk adukan beton muda, dan berpengaruh terhadap sifat pengerjaan beton. c. semen (portlan cement) semen berfungsi sebagai bahan pengikat pada beton hingga seluruh agregat menjadi satu kesatuan dan membentuk massa yang padat. Ada lima type semen yang digunakan untuk bahan beton: 1. Tipe 1 Digunakan untuk beton secara umu, dan berada pada lingkungan normal ( bukan daerah yang agresif terhadap terjadinya korosi, atau bersuhu rendah. 2. Tipe 2 Digunakan untuk konstruksi beton yang berhubungan dengan air laut. 3. Tipe 3 Semen tipe ini merupakan semen dengan kekuatan awal tinggi, umumnya dipakai pada suhu rendah atau dingin karena bias mengatasi kelambatan pengerasan pada suhu rendah 4. Tipe 4 Semen tipe ini masuk kategori semen dengan panas hidrasi rendah 5. Tipe 5 Semen tipe ini masuk kategori semen tahan sulfat, dan digunakan pada konstruksi beton yang berhubungan dengan air laut, atau tanah yang mengandung sulfat.
  • 3. d. Air air yang dipakai tidak mengandung bahan asam, basa, garam, lanau, lumpur dan sebagainya. e. Bahan tambahan( admixture) bahan tambahan dapat ditambahkan ke dalam campuran beton, untuk tujuan tertentu, antara lain memperbaiki sifat pengerjaannya dan kohesi beton kasar serta kaku, untuk memperbaiki beton yang terjadi segregasi dan bleeding. 3.2. pengerjaan beton a. pemilihan proporsi campuran beton b. pengadukan semua beton harus diaduk secara sedemikian rupa, hingga tercapai penyebaran material yang merata. c. pengangkutan pengangkutan beton dari tempat pengadukan hingga ke tempat penyimpanan akhir(sebelum dituang), harus sedemikian rupa sehingga dapat mencegah terjadinya pemisahan atau kehilangan material. d. pengecoran pengecoran harus dilakukan dengan kecepatan penuangan sedemikian rupa, hingga beton selalu dalam keadaan plastis dan dapat mengalir dengan mudah ke dalam rongga diantara tulangan. e. pemadatan beton yang telah dituang harus dipadatkan dengan alat yang tepat, dan dipadatkan sempurna. f. siar pelaksanaan siar pelaksanaan harus dirancang sedemikian rupa hingga mampu meneruskan geser dan gaya-gaya lain yang terjadi pada bagian struktur bangunan. g. perawatan beton Perawatan beton yang baik akan berpengaruh tehadap sifat-sifat beton, misalnya keawetan beton dan kekuatan beton.
  • 4. 3.3 pembesian/penulangan Baja tulangan pada konstruksi beton bertulang, berfungsi untuk menahan gaya tarik yang terjadi pada struktur beton bertulang. Ada beberapa tahapan yang harus dilakukan dalam pengerjaan tulangan/pembesian, antara lain: 1. menghitung kebutuhan tulangan 2. pengerjaan bentuk tulangan 3. pemasangan tulangan
  • 5. BAB II LATIHAN DASAR PRAKTEK BETON 2.1 MEMBUAT MACAM-MACAM KAIT a. tujuan 1. mahasiswa mampu membuat macam-macam kait sesuai dengan ukuran yang ditetapkan dengan baik dan benar. 2. mahasiswa diharapkan mampu menghitung panjang besi tulangan yang dibutuhkan untuk membuat kait. b. alat dan bahan 1. meteran lipat 2. pemotong besi 3. bending besi ukuran 8, 10 mm 4. siku-siku 5. palu 6. besi tulang ukuran Ø 6mm, Ø 8mm, Ø 10mm c. langkah kerja 1. menyiapkan bahan besi tulangan Ø 6mm, Ø 8mm, dan Ø 10mm. 2. menghitung kebutuhan bahan yang diperlukan, dari hitungan teoritis ditambah 3 cm. 3. memotong besi tulangan sesuai dengan ukuran masing-masing kait satu buah. 4. menyiapkan besi penahan yang dipasang pada balok kayu. 5. melakukan pembengkokan sesuai degan bentuk kait yang diperlukan. 6. mengontrol hasil bengkokan, sesuai dengan syarat untuk setiap bentuk kait yang diperlukan. 7. menghitung kelebihan panjang tulangan, yang ada ( dijadikan pedoman untuk pembengkokan berikutnya). 8. melakukan pemotongan besi tulangan untuk kait yang lain, sesuai dengan koreksi hasil pembengkokan pertama.
  • 6. 9. untuk bentuk kait yang lainnya ( kait penuh, kait miring), dilakukan dengan proses yang sama. 10. mengontrol semua ukuran, sudut dan kerapian pemotongan pada semua kait yang dikerjakan. Gambar kerja Penghitungan bahan No Gambar Ø Jumlah Meter 1 6
  • 7. 2.2 membuat sengkang/ begeul a. tujuan 1. mahasiswa mampu membuat sengkang/begeul sesuai dengan ukuran yang ditetapkan dengan baik dan benar 2. mahasiswa mampu menghitung kebutuhan bahan untuk sengkang/begeul b. alat dan bahan 1. rol meter 2. pemotong besi 3. pengaris siku 4. bending ukuran 6mm 5. palu 6. meja 7. besi tulangan Ø 6mm c. langkah kerja 1. menhitung besi tulangan sesuai dengajn bentuk dan ukuran yang ditetapkan. 2. menyiapkan besi tulangan Ø 6mm, potong masing-masing ukuran sengkang satu buah, sesuai hasil hitungan teoritis dan ditambah 5 cm. 3. melakukan pembuatan sengkang / buegel ( sesuai petunjuk pengajar ), dan koreksi kelebihan panjang dari hitungan teoritis ini, untuk pengerjan sengkang / beugel berikutnya. 4. melakukan proses tersebut, untuk mengerjakan sengkang / beugel ukuran lainya. 5. setiap proses pengerjan selalu dikontrol hasilnya, meliputi ukuran terluar sengkang, sudut masing-masing bengkokkan dan panjang kait. Gambar kerja
  • 8. Penghitungan bahan No Gambar Ø Jumlah Meter 1 BAB III
  • 9. APLIKASI PEMBESIAN/PENULANGAN 3.I pembesian/penulangan balok a. tujuan 1. mahasiswa mampu mengerjakan bentuk pembesian/penulangan dengan baik dan benar 2. mahasiswa mampu menghitung kebutuhan bahan besi tulangan untuk balok beton bertulang dengan baik dan benar. b. alat dan bahan 1. rol meter 2. besi pembengkok tulangan, diameter 6mm dan 10 mm 3. pemotong tulangan 4. kakatua 5. tang 6. bangku kerja 8. penyangga tulangan 9. besi tulang ukuran Ø 6mm, Ø 10mm 10. kawat bendrat 11. kapur tulis c. langkah kerja 1. menghitung kebutuhan besi tulangan yang diperlukan sesuai dengan gambar rencana 2. menyiapkan bahan beruoa besi tulangan, dilanjutkan pemotongan sesuai dengan table kebutuhan bahan, untuk masing-masing tulangan 3. melakukan proses pengerjaan ( pembengkokan, dst), sampai semua bentuk tulangan yang diperlukan terpenuhi, sesuai dengan ukuran. 4. membuat catatan, besarnya factor koreksi untuk masing-masing bentuk tulangan. 5. menyiapkan besi penyangga untuk merngkai tulangan. 6. menggabungkan semua besi tulangan utama, menandai jarak sengkang di daerah tumpuan dan lapangan, dengan kapur. 7. mengatur letak kait pada sengkang, dengan posisi di sati sisi sebelah atas.
  • 10. 8. melakukan pengikatan antara sengkang dengan besi tulangan utama, dengan bendrat ( posisi besi tulangan utama berada tepat di sudut sengkang ) 9. pada saat pengikatan, ujung tulangan utama harus rata. Gambar kerja Penghitungan bahan No Gambar Ø Jumlah Meter 1 pembesian/penulangan kolom
  • 11. a. tujuan 1. mahasiswa mampu mengerjakan bentuk pembesian/penulangan untuk kolom beton bertulang dengan baik dan benar. 2. mahasiswa mampu menghitung kebutuhan bahan besi tulangan untuk kolom beton bertulang dengan baik dan benar. b. alat dan bahan 1. rol meter 2. besi pembengkok tulangan 3. pemotong tulangan 4. kakatua 5. tang 6. besi tulang ukuran Ø 6mm, Ø 10mm 7. kawat bendrat 8. kapur tulis c. langkah kerja 1. menghitung kebutuhan besi tulangan yang diperlukan sesuai dengan gambar rencana 2. menyiapkan bahan berupa besi tulangan, dilanjutkan pemotongan sesuai dengan table kebutuhan bahan, untuk masing-masing tulangan 3. melakukan proses pengerjaan ( pembengkokan, dst), sampai semua bentuk tulangan yang diperlukan terpenuhi, sesuai dengan ukuran. 4. membuat catatan, besarnya factor koreksi untuk masing-masing bentuk tulangan. 5. menyiapkan besi penyangga untuk merngkai tulangan. 6. menggabungkan semua besi tulangan utama, menandai jarak sengkang di daerah tumpuan dan lapangan, dengan kapur. 7. mengatur letak kait pada sengkang, dengan posisi di satu sudut kolom. 8. melakukan pengikatan antara sengkang dengan besi tulangan utama, dengan bendrat ( posisi besi tulangan utama berada tepat di sudut sengkang ) 9. pada saat pengikatan, ujung tulangan utama harus rata. Gambar kerja
  • 12. Penghitungan bahan No Gambar Ø Jumlah Meter 1 pondasi telapak
  • 13. a. tujuan 1. mahasiswa mampu mengerjakan bentuk pembesian/penulangan untuk kolom beton bertulang dengan baik dan benar. 2. mahasiswa mampu menghitung kebutuhan bahan besi tulangan untuk kolom beton bertulang dengan baik dan benar b. alat dan bahan 1. rol meter 2. besi pembengkok tulangan 3. pemotong tulangan 4. kakatua 5. tang 6. besi tulang ukuran Ø 6mm, Ø 10mm 7. kawat bendrat 8. kapur tulis c. langkah kerja 1. menghitung kebutuhan besi tulangan yang diperlukan sesuai dengan gambar rencana 2. menyiapkan bahan berupa besi tulangan, dilanjutkan pemotongan sesuai dengan table kebutuhan bahan, untuk masing-masing tulangan 3. melakukan proses pengerjaan ( pembengkokan, dst), sampai semua bentuk tulangan yang diperlukan terpenuhi, sesuai dengan ukuran. 4. membuat catatan, besarnya factor koreksi untuk masing-masing bentuk tulangan. 5. menyiapkan besi penyangga untuk merngkai tulangan. 6. menggabungkan semua besi tulangan utama, menandai jarak sengkang di daerah tumpuan dan lapangan, dengan kapur. 7. mengatur letak kait pada sengkang, dengan posisi di satu sudut kolom. 8. melakukan pengikatan antara sengkang dengan besi tulangan utama, dengan bendrat ( posisi besi tulangan utama berada tepat di sudut sengkang ) 9. mengikat plat telapak pondasi, sesuai gambar rencana. 1 0. menggabungkan rangkaian tulangan kolom pendek, dengan plat telapak.
  • 14. Gambar kerja Penghitugan bahan No Gambar Ø Jumlah Meter 1 PEMBESIAN/PENULANGAN LANTAI
  • 15. a. tujuan 1. mahasiswa mampu mengerjakan bentuk pembesian/penulangan untuk plat lantai beton bertulang dengan baik dan benar. 2. mahasiswa mampu menghitung kebutuhan bahan pembesian/penulangan untuk plat lantai beton bertulang dengan baik dan benar b. alat dan bahan 1. rol meter 2. besi pembengkok tulangan 3. pemotong tulangan 4. kakatua 5. tang 6. besi tulang ukuran Ø 7. kawat bendrat 8. kapur tulis c. langkah kerja 1. menghitung kebutuhan besi tulangan yang diperlukan sesuai dengan gambar rencana 2. menyiapkan bahan berupa besi tulangan, dilanjutkan pemotongan sesuai dengan table kebutuhan bahan, untuk masing-masing tulangan 3. melakukan proses pengerjaan ( pembengkokan, dst), sampai semua bentuk tulangan yang diperlukan terpenuhi, sesuai dengan ukuran. 4. membuat catatan, besarnya factor koreksi untuk masing-masing bentuk tulangan. 5. menggabungkan semua besi tulangan utama arah memanjang, tandai jarak tulangan utama arah melintang dengan kapur sepanjang daerah lapangan. 6. melakukan hal yang sama pada tulangan utama arah melintang 7. melakukan pengikatan antar tulanganutama, arah memanjang terhadap tulangan arah melintang 8. mengikat tulangan bagi daerah tumpuan, dengan memperhatikan posisi tulangan yang di atas dan yang di bawah
  • 16. 9. jika semua bagian tulangan telah terpasang, selanjutnya pemasangan tulangan penyangga, di keempat sisinya, atau minimal empat buah per m2 plat lantai 10. mengontrol semua tulangan, apakah sudah sesuai dengan gambar rencana/belum. Gambar kerja Penghitungan bahan No Gambar Ø Jumlah Meter 1
  • 17. PENGECORAN MEMBUAT BETON PRACETAK a. Tujuan 1. Mahasiswa mampu membuat beton pracetak yang baik dan benar 2. Mahasiswa mampu mengerjakan pen campuran sampai pemadatan beton dengan baik dan benar, sesuai campuran beton yang direncanakan. b. Alat dan Bahan alat: 1. molen 2. sekop 3. cangkul 4. ember 5. vibrator 6. ayakan pasir 7. gerobak 8. alat uji slump bahan: 1. semen 2. pasir 3. agregat kasar 4. agregat halus 5. air 6. besi tulangan 7. kayu ( bahan untuk acuan dan perancah) c. langkah kerja 1. Menyiapkan rangkaian besi tulangan, sesuai dengan yang diperlukan 2. Membuat bentuk acuan dan perancah ( bila diperlukan), yang kuat dan tidak bocor pada saat beton dipadatkan. 3. Menghitung kebutuhan bahan, sesuai dengan metode yang diberikan oleh pengajar.
  • 18. 4. Mempersiapkan semua bahan dan alat yang diperlukan, ke lokasi pengecoran, dan siapkan semua bahan sesuai dengan komposisi campuran, untuk satu kali pencampuran. 5. Melakukan pencampuran beton, sesuai dengan petunjuk pengajar. 6. Mengambil sample campuran, untuk uji tekan, maupun uji slump. 7. Menuangkan beton ke dalam bak penampung dan mengaduk dengan cangkul, kenudian menuangkan ke cetakan 8. Melakukan pemadatan, dengan cara manual maupun menggunakan vibrator ( sesuai dengan petunjuk pengajar ), sampai padat. 9. Meratakan semua permukaan beton, sampai terlihat rapi dan rata, dengan alat ruskam besi atau ruskam kayu. 10. Membersihkan semua peralatan, dan bahan yang tersisa sampai lokasi kerja rapi dan bersih. 11. Menutup hasil pengecoran dengan kertas semen, agar proses pengerasan beton berjalan dengan baik. 12. Melakukan perawatan beton sampai beton dapat dibongkar. Gambar kerja