SlideShare a Scribd company logo
1 of 30
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. yang telah memberikan
Rahmat dan Hidayah-Nya, sholawat serta salam semoga tercurahkan kepada Nabi
Muhammad SAW. kami bersyukur kepada Illahi Rabbi yang telah memberikan
Hidayah dan Taufik-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini yang
berjudul “Kompensasi” terselesaikan dengan baik. Makalah ini berisikan tentang
penjelasan dari kompensasi.
Dengan tersusunnya makalah ini, kami berharap dapat lebih memahami secara
mendalam tentang Manajemen Sumber Daya Manusia. Kami menyadari bahwa
makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua
pihak yang bersifat membangun sangat kami harapkan demi kesempurnaan makalah
atau penyusunan makalah berikutnya menjadi lebih baik.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada Dosen pengampu kami,
Semoga Allah SWT. senantiasa meridhoi segala usaha kami. Amin.
Serang, 21 Januari 2015
Penulis
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................... i
DAFTAR ISI............................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah.............................................................................................. 2
2.3 Tujuan ............................................................................................................... 3
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Dasar Perhitungan Kompensasi Kerja .............................................................. 4
2.2 Sistem Kompensasi Kerja................................................................................. 6
2.3 Evaluasi Pekerjaan Kompensasi........................................................................ 7
2.4 Faktor – faktor Yang Mempengaruhi Sistem Kompensasi................................ 11
2.5 Pengertian Tunjangan........................................................................................ 14
2.6 Jenis – Jenis Kompensasi................................................................................... 17
2.7 Kompensasi Dan Sistem Kompensasi............................................................... 19
2.8 Survey Benchmarking Kompensasi................................................................... 22
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan.......................................................................................................... 27
3.2 Saran.................................................................................................................... 28
3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penelitian
Menjelang era perdagangan bebas yang sebentar lagi akan kita masuki, akan
menyebabkan iklim kompetisi yang tinggi disegala bidang yang memaksa setiap
perusahaan harus dapat bekerja dengan lebih efisien, efektif, dan produktif.
Tingkat kompetisi yang tinggi ini memacu tiap-tiap perusahaan untuk
mempertahankan kelangsungan hidup organisasinya, Dengan demikian maka
perusahaan dapat terus berjalan dan memenuht kebutuhan para anggota
organisasi dan kebutuhan konsumen.
Perusahaan dapat bersaing dengan keunggulan yang dimilikinya .
keunggulan yang dimiliki perusahaan bisa berasal dari faktor produksi
perusahaan yartu material, mesin, sumber daya manusia, modal dan Iain-Iain.
Maka perusahaan harus memperhatikan salah satu faktor yang sangat menunjang
kegiatan operasi perusahaan yaitu sumber daya manusia.
Dengan adanya balas jasa yang adil dan layak yang diterima oteh karyawan,
maka karyawan akan termotivasi untuk bekerja dengan sebaik-baiknya dan
penuh tanggung jawab karena kebutuhannya terpenuhi sehingga produktivitas
mentngkat. Semakin meningkatnya produktivitas akan semakin menguntungkan
bagi perusahaan maupun karyawan dan akan semakin meningkatkan keunggulan
peusahaan dalam bersaing datam industri.
Karyawan akan merasa dihargai apabNa mereka mendapatkan kompensasi
yang sesuai dengan hasH kerja mereka. Sehingga mereka akan termotivasi untuk
melaksanakan tugas-tugas mereka dengan baik dan bertanggung jawab. Hal ini
akan menguntungkan bagi perusahaan karena dengan begitu maka produktivitas
yang tinggi dapat dicapai
4
Oleh karena itu maka perusahaan diharapkan mampu menyusun suatu
system kompensasi yang baik, dimana system ini harus menggambarkan
pemberian kompensasi yang adH dan wajar bagi setiap jenis pekerjaan yang ada
diperusahaan
Penyusunan sistem kompensasi ini tidaklah mudah, perusahaan harus
memperhatikan peraturan yang bertaku dan juga memperhatikan faktor-faktor
yang dapat mempengaruhi besar kecHnya kompensasi yang akan diberikan.
Dengan begitu perusahaan baru akan mampu memberikan kompensasi yang adil
dan layak kepada karyawannya.
Bila karyawan merasa telah mendapatkan kompensasi yang sesuai, maka
karyawan akan bekerja dengan penuh semangat dan semaksimal mungkin, hal
Wlah yang«kan mendorong produktivitas karyawan.
1.2 Rumusan Masalah
Belum diketahuinya bagaimana gambaran permasalahan kompensasi
kerja itu, seperti dalam beberapa konsep berikut ini.
a. Gaji
Balas jasa yang dibayar secara periodik kepada karyawan tetap Balas jasa
dalam bentuk uang yang diterima karyawan sebagai konsekuensi dari
kedudukannya sebagai seorang karyawan yang memberikan sumbangan
tenaga dan pikiran dalam mencapai tujuan perusahaan.
b. Upah
Balas jasa yang dibayarkan kepada pekerja harian dengan berpedoman
pada perjanjian yang disepakati Imbalan finansial langsung yang
dibayarkan kepada karyawan berdasarkan jam kerja, jumlah barang yang
dihasilkan atas banyaknya pelayanan yang diberikan.
5
c. Upah Insentif
Tambahan balas jasa yang diberikan kepada karyawan tertentu yang
prestasinya di atas prestasi standar Imbalan langsung yang dibayarkan
kepada karyawan karena kinerjanya melebihi standar yang ditentukan—
biasa disebut kompensasi berdasar kinerja.
d. Benefit dan Service
Kompensasi tambahan untuk semua karyawan untuk meningkatkan
kesejahteraan Kompensasi tambahan yang diberikan berdasarkan
kebijakan perusahaan terhadap semua karyawan sebagai upaya
meningkatkan kesejahteraan para karyawan kompensasi tidak langsung.
1.3 Tujuan Penulisan
a. Tujuan Pemberian Imbalan/Kompensasi
Secara khusus digunakan untuk mengarahkan, mengatur atau mengawasi
perilaku karyawan.
1. Hasil yang diharapkan adalah karyawan yang tertarik untuk bekerja
dan termotivasi untuk melakukan pekerjaan sebaik-baiknya bagi
organisasi
2. Menjalin ikatan kerjasama formal antara perusahaan dan karyawan
3. Karyawan dapat memenuhi kebutuhan dan memperoleh kepuasaan
kerja
4. Mendukung keefektifan pengadaan karyawan
5. Untuk Memotivasi karyawan
6. Menjamin stabilitas karyawan
7. Meningkatkan disiplin
8. Menghindari pengaruh serikat buruh
9. Menghindari intervensi pemerintah
6
b. Asas Kompensasi
1. Asas Adil
Besarnya kompensasi yang dibayar kepada setiap karyawan harus
sesuai dengan prestasi kerja, jenis pekerjaan, resiko pekerjaan,
tanggung jawab, jabatan dan memenuhi internal konsistensi
2. Asas Layak Dan Wajar
Besarnya kompensasi yang diterima karyawan dapat memenuhi
kebutuhan pada tingkat normatif yang ideal, berdasarkan batas upah
minimal pemerintah dan eksternal konsistensi yang berlaku
c. Imbalan Ekstrinsik dan Intrinsik
1. Imbalan Ekstrinsik
Imbalan diluar pekerjaan upah, promosi, dan tunjangan
2. Imbalan Intrinsik
Imbalan yang merupakan bagian pekerjaan itu sendiri. Tanggung
jawab, tantangan, otonomi, dan umpan balik
d. Imbalan Dan Perilaku Individual
1. Komitmen Terhadap Organisasi
Kepuasan terhadap imbalan merupakan fungsi dari seberapa besar
yang diterima dan seberapa besar yang ‘seharusnya’ diterima Perasaan
puas dipengaruhi oleh perbandingan perolehannya dengan perolehan
orang lain Kepuasan dipengaruhi oleh imbalan intrinsik dan ekstrinsik
Tingkat keinginan individu terhadap jenis imbalan beragam.
e. Teori Keadilan
Seseorang akan mengevaluasi kewajaran (fairness) keadaan mereka
dengan membandingkan dirinya dengan orang lain Tiga perbandingan
gaji sosial yang relevan dalam pengambilan keputusan tingkat gaji dan
struktur tugas.
7
1. Perbandingan gaji eksternal
2. Perbandingan gaji internal-dengan karyawan lain dalam perusahaan
tetapi pekerjaan yang dibandingkan berbeda
3. Perbandingan gaji internal-dengan karyawan lain yang mengerjakan
pekerjaan yang sama
f. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kompensasi
1. Pertimbangan legal
2. Union membership
3. Kebijakan perusahaan
4. Competitive strategy
5. Keadilan (equity)
g. UMP (Upah Minimum Pekerja)
1. Tujuan
Tanggung jawab untuk mewujudkan kesejahteraan warga negara
dalam lingkup yang terbatas Campur tangan pemerintah masih
diperlukan, mengingat:
Kondisi ketenagakerjaan yang diwarnai oleh berbagai faktor yang
tidak selalu berpihak pada pekerja Kondisi berserikat yang mengarah
pada kekuatan dalam tawar-menawar upah—akan merugikan semua
pihak
2. Kepmenaker No. Kep-81/1995
Ukuran penetapan upah minimum adalah KHM (Kebutuhan Hidup
Minimum)
3. Permenaker No.per 01/Men/1999 pasal 14 ayat 2
Upah minimum hanyan diperuntukkan bagi pekerja yang mempunyai
masa kerja kurang dari 1 (satu) tahun. Artinya, menjelang berakhirnya
masa kerja 1 tahun bagi pekerja tertentu harus telah dipersiapkan
adanya kenaikan upah yang biasanya ditentukan perusahaan.
8
1.4 Manfaat Penulisan
Manfaat yang dapat diambil dari makalah ini antara lain dapat berguna
bagi peminatan ilmu administrasi kebijakan kesehatan, dapat meningkatkan
ilmu pengetahuan tentang kompensasi kerja dalam kehidupan sehari-hari, dapat
membantu dalam proses belajar mengajar dan masih banyak manfaat lainnya
yang dapat diambil dari makalah yang sederhana ini.
7
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Dasar Perhitungan Kompensasi Kerja
Dasar perhitungan kompensasi dipakai untuk mendapatkan sistem
pembayaran kompensasi yang adil, dan menjadikan perusahaan menarik,
mampu bertahan hidup dan mampu memotivasi karyawannya serta dapat
melakukan penghematan biaya. Menurut Gomez-Mejia, et al. ( 1995 ), dasar
perhitungan kompensasi dapat dibedakan menjadi dua kategori yaitu :
1. Pedekatan Kompensasi Berdasarkan Pekerjaan atau Jabatan
Pendekatan pekerjaan atau jabatan mengasumsikan bahwa pekerjaan dapat
dilakukan oleh orang yang dibayar untuk jabatan tertentu. Ada tiga
komponen kunci untuk mengembangkan rencana kompensasi berdasarkan
jabatan yaitu :
a. Mewujudkan keadilan internal melalui evaluasi jabatan.
Metode evaluasi jabatan memusatkan diri pada jabatan sebagai unit
kepentingan. Secara operasional, sistem ini mengandalkan tiga faktor
utama yang bisa dikompensasi yaitu pemecahan masalah (problem
solving), kecakapan ( know how ) dan pertanggungjawaban
(accountability). Evaluasi jabatan ini hanya untuk internal perusahaan
bukan untuk menghitung tingkat upah di pasar atau perusahaan lain.
Selain itu evaluasi jabatan ini hanya fokus pada nilai tugas masing-
masing jabatan, bukan pada orang yang melaksanakannya.
b. Mewujudkan keadilan eksternal melalui survei pasar
Untuk mencapai keadilan eksternal, perusahaan harus melakukan survei
pasar. Dari hasil survei ini, perusahaan dapat membuat kebijakan
pembayaran kompensasi, apakah akan membayar lebih tinggi, lebih
rendah atau mengikuti pasar. Dasar pemikiran untuk membayar lebih
8
tinggi adalah memaksimalkan kemampuan perusahaan untuk menarik
dan mempertahankan karyawan yang berkualitas dan untuk
meminimalkan ketidakpuasan karyawan terhadap kompensasi.
Kebijakan untuk membayar lebih rendah dari pasar akan mengakibatkan
perusahaan terhalang dalam menarik karyawan-karyawan yang
potensial, sedangkan kebijakan yang lazim dijalankan oleh perusahaan
adalah mengimbangi persaingan.
c. Mencapai keadilan individu
Untuk mencapai keadilan individu, maka perusahaan harus menyusun
kriteria tingkat pembayaran. Keadilan individu mengarah pada keadilan
dalam keputusan pembayaran bagi karyawan yang menempati jabatan
yang sama.
2. Pendekatan Kompensasi Berdasarkan Keterampilan
Pendekatan keterampilan mengasumsikan bahwa karyawan tidak dibayar
karena jabatan yang disandangnya, tetapi lebih pada kemampuannya untuk
menyelesaikan tugas. Menurut Lawler ( 1983 ), alasan digunakannya
keterampilan sebagai dasar perhitungan kompensasi adalah karena
karyawan yang berkemampuan tinggi atau yang mampu mengembangkan
keterampilannya dapat menerima kompensasi yang lebih tinggi, walaupun
jabatannya tetap dan nilai individu akan lebih tersorot daripada nilai
pekerjaan yang dilakukannya. Dalam sistem pembayaran kompensasi
berdasarkan keterampilan, tingkat pembayaran kompensasi awal bagi
semua karyawan adalah sama. Apabila terjadi peningkatan keterampilan,
maka masing-masing keterampilan baru yang mereka miliki dihargai satu
tingkat lebih tinggi. Jadi kompensasi hanya akan mengalami kenaikan
setelah karyawan memperlihatkan kemampuannya dalam melakukan suatu
pekerjaan tertentu ( dalam Ninuk Muljani, 2002 ).
9
2.2 Sistem Kompensasi Kerja
Sistem pembayaran kompensasi yang umum diterapkan adalah :
1. Sistem Waktu
Dalam sistem waktu, besarnya kompensasi (gaji, upah) ditetapkan
berdasarkan standar waktu seperti jam, minggu atau bulan.
2. Sistem Hasil
Dalam sistem hasil, besarnya kompensasi/upah ditetapkan atas kesatuan unit
yang dihasilkan pekerja, seperti per potong, meter, liter dan kilogram.
3. Sistem Borongan
Sistem borongan adalah suatu cara pengupahan yang penetapan besarnya
jasa didasarkan atas volume pekerjaan dan lama mengerjakannya (Anoki
Herdian Dito, 2010).
Menurut Simamora ( 2006 ) salah satu prinsip yang perlu diperhatikan
dalam perancangan dan pelaksanaan sistem kompensasi adalah keadilan.
Keadilan diartikan sebagai keseimbangan antara masukan yang dibawa masuk
oleh individu pegawai ke dalam sebuah pekerjaan dengan hasil yang
diperolehnya dari pekerjaan tersebut. Kompensasi menjadi penting bagi
pegawai sebagai individu karena besarnya kompensasi mencerminkan ukuran
nilai karya pegawai sendiri, keluarga dan masyarakat. Bagi perusahaan,
kompensasi sangat penting untuk diperhatikan karena hal tersebut
mencerminkan upaya perusahaan untuk mempertahankan sumber daya manusia
atau dengan kata lain agar pegawai mempunyai loyalitas dan komitmen yang
tinggi pada perusahaan ( Handoko, 1994 ) ( dalam Putri Apriliatin dkk, 2010 ).
Menurut Steers & Porter ( 1991 ) bahwa tinggi rendahnya kinerja pekerja
berkaitan erat dengan sistem pemberian kompensasi yang diterapkan oleh
lembaga/organisasi tempat mereka bekerja. Pemberian kompensasi yang tidak
tepat berpengaruh terhadap peningkatan kinerja seseorang. Ketidaktepatan
pemberian kompensasi disebabkan oleh pemberian jenis kompensasi yang
kurang menarik dan pemberian penghargaan yang kurang tepat tidak membuat
10
para pekerja merasa tertarik untuk mendapatkannya. Akibatnya para pekerja
tidak memiliki keinginan meningkatkan kinerjanya untuk mendapatkan
kompensasi tersebut ( dalam Keke T. Aritonang, 2005).
Sistem pemberian kompensasi oleh organisasi kepada karyawan
dipengaruhi oleh berbagai faktor. Faktor-faktor ini merupakan tantangan setiap
organisasi untuk menentukan kebijaksanaan kompensasi untuk karyawaan.
Faktor-faktor tersebut antara lain sebagai berikut :
1. Produktivitas
2. Kemampuan untuk membayar
3. Kesediaan untuk membayar
4. Suplai dan permintaan
5. Organisasi karyawan
6. Berbagai peraturan dan perundang-undangan.
Diantara faktor-faktor yang mempengaruhi upah dan kebijakan
kompensasi adalah sesuatu yang berada diluar perusahaan, seperti pasar tenaga
kerja, kondisi ekonomi, peraturan pemerintah dan serikat pekerja. Ada beberapa
faktor internal yang mempengaruhi kompensasi yaitu anggaran tenaga kerja
perusahaan dan siapa yang dilibatkan untuk membuat keputusan untuk
organisasi.
2.3 Evaluasi Pekerjaan Kompensasi
Adalah perbandingan pekerjaan-pekerjaan yang diklasifikasikan guna
menentukan kompensasi yang pantas bagi pekerjaan-pekerjaan tersebut, atau
berbagai prosedur sistimatik untuk menentukan nilai relatif pekerjaan beserta
besarnya kompensasi masign-masing.
11
Tujuan dari evaluasi pekerjaan dan kompensasi adalah sebagai berikut:
1. Untuk menilai ulang semua hasil pekerjaan sesuai dengan spesifikasi dan
standarisasi pekerjaan tersebut, sehingga dapat ditentukan kompensasi yang
akan diberikan nantinya.
2. Untuk menentukan jenis pekerjaan dan karakter pekerjaan terhadap para
pekerja yang akan ditempatkan.
3. Untuk merancang besaran anggaran atas kompensasi yang akan dikeluarkan,
baik untuk jenis pekerjaan tertentu atau penggajian dari semua lini struktur
organisasi tersebut.
Dalam membahas masalah insentif, tidak terlepas dari masalah
kompensasi. Kompensasi yang berarti penghargaan/ganjaran ternyata tidak
sekedar berbentuk pemberian upah/gaji sebagai akibat dari pengangkatannya
menjadi tenaga kerja sebuah organisasi perusahaan. Penghargaan atau ganjaran
sebagai kompensasi dibedakan jenis-jenisnya sebagai berikut:
1. Kompensasi Langsung
Kompensasi langsung adalah penghargaan/ganjaran yang disebut gaji atau
upah, yang dibayar secara tetap berdasarkan tenggang waktu yang tetap.
Sejalan dengan pengertian itu, upah atau gaji diartikan juga sebagai
pembayaran dalam bentuk uang tunai atau berupa natura yang diperoleh
pekerja untuk pelaksanaan pekerjaannya.
Upah diartikan juga sebagai harga untuk jasa-jasa yang telah diberikan oleh
seseorang kepada orang lain. Sedang Dewan Penelitian Pengupahan
Nasional, mengartikan upah ialah suatu penerimaan sebagai suatu imbalan
dari pemberi kerja kepada penerima kerja untuk suatu pekerjaan atau jasa
yang telah atau akan dilakukan.
2. Kompensasi Tidak Langsung
Kompensasi tidak langsung adalah pemberian bagian keuntungan / manfaat
lainnya bagi para pekerja di luar gaji atau upah tetap, dapat berupa uang atau
12
barang. Misalnya: THR, Tunjangan Natal dan lain-lain. Dengan kata lain
kompensasi tidak langsung adalah program pemberian penghargaan/
ganjaran dengan variasi yang luas, sebagai pemberian bagian keuntungan
organisasi/perusahaan. Disamping contoh di atas dalam variasi yang luas itu
maka dapat pula berupa jaminan kesehatan, liburan, cuti, dan lain-lain.
3. Insentif.
Insentif adalah penghargaan/ganjaran yang diberikan untuk memotivasi para
pekerja agar produktivitas kerjanya tinggi, sifatnya tidak tetap atau sewaktu-
waktu. Oleh karena itu insentif sebagai bagian dari keuntungan terutama
sekali diberikan pada pekerja yang bekerja secara baik atau yang berprestasi.
Misalnya dalam bentuk pemberian bonus. Di samping itu insentif dapat pula
diberikan dalam bentuk barang.
Dari pengertian di atas, insentif merupakan salah satu jenis ganjaran yang
diberikan oleh organisasi/perusahaan terhadap pekerja. Terdapat suatu
perbedaan antara upah dan insentif, dua terminology ini pada intinya adalah
pemberian suatu imbalan terhadap pegawai atas jasa yang telah diberikannya.
Namun secara khusus terdapat perbedaannya yakni upah lebih bersifat umum
dan penentuannya berdasarkan suatu norma yang berlaku umum dalam dunia
ketenagakerjaan. Sedangkan insentif lebih bersifat khusus, oleh karena
pemberiannya selalu dikaitkan dengan prestasi kerja yang telah dicapai oleh
seorang pegawai. Dengan kata lain insentif merupakan upah tambahan terhadap
pegawai yang telah mencapai suatu prestasi kerja tertentu.
Insentif tidak terbatas pada pemberian imbalan berupa uang, oleh karena
terdapat pula upah yang bersifat intangible apakah dalam bentuk promosi,
kesempatan untuk mengikuti pendidikan tertentu, atau penghargaan lain yang
pada intinya sebagai imbalan terhadap prestasi yang telah dicapai oleh seorang
pegawai.
13
Tujuan insentif adalah sebagai reward terhadap pegawai yang telah
mencapai suatu prestasi tertentu sesuai dengan standar kinerja, sehingga
tercermin adanya suatu keadilan dalam memperlakukan pegawai yang
berprestasi, di samping sebagai alat motivasi pegawai.
Mengacu pada variabel insentif, sistem insentif berfungsi dalam
memotivasi pekerja agar terus-menerus berusaha memperbaiki dan
meningkatkan kemampuannya dalam melaksanakan tugas-tugas yang menjadi
kewajiban/tanggung jawabnya. Sistem Insentif ini merupakan tambahan bagi
upah gaji dasar yang diberikan sewaktu-waktu, dengan membedakan antara
pekerja yang berprestasi dengan yang tidak kurang berprestasi dalam
melaksanakan pekerjaan/tugas-tugasnya.
Dengan demikian, akan terjadi persaingan yang sehat dalam berprestasi,
sehingga timbul motivasi kerja berdasarkan pemberian insentif tersebut. Dalam
konteks itu berarti, organisasi/perusahaan perlu menghindari pemberian insentif
yang tanpa alasan atau dengan alasan yang tidak ada hubungannya dalam upaya
pemberian motivasi agar pekerja dapat bekerja lebih baik lagi. Berdasarkan
kenyataan itu dalam memberikan insentif sebagai usaha memotivasi kerja,
hendaknya diikuti prinsip-prinsip pokok, yaitu insentif diberikan hanya kepada
pekerja yang produktif, promosikan pekerja sebagai insentif non finansial/non
material, atas dasar produktivitasnya dalam bekerja.
Dari uraian-uraian di atas dapat diartikan, bahwa insentif yang diberikan
harus dapat mendorong pekerja untuk melaksanakan tugasnya secara baik, yang
memang mungkin dilaksanakannya. Apabila sesuatu yang diharapkan dalam
bekerja tidak mungkin dilaksanakan, maka insentif tidak akan berfungsi untuk
memotivasi pekerja. Namun dalam kenyataannya, dapat saja terjadi bahwa
jumlah insentif yang kurang sesuai dengan intensitas dan sifat pekerjaan, jenis
14
insentif yang sangat terbatas sedangkan jenis dan sifat pekerjaan terus
berkembang dan manfaat insentif yang dirasakan kurang bermakna bagi
tuntutan para pegawai, menyebabkan kebijakan pemberian insentif kurang
efektif.
Dari paparan di atas berarti pula faktor insentif dapat menjadi faktor
dominan dan besar pengaruhnya terhadap produktivitas kerja pegawai negeri
sipil. Pengaruh ini tercakup dalam dimensi makna insentif.
2.4 Faktor – faktor Yang Mempengaruhi Sistem Kompensasi
Pemberian kompensasi kepada karyawannya dipengaruhi oleh berbagai
macam faktor a.l. Produktivitas setiap perusahaan pasti menginginkan kinerja
keuntungan yang optimal, untuk itu setiap perusahaan harus mampu
meningkatkan produktivitas kerja karyawannya. Kemampuan untuk Membayar
Pemberian kompensasi tergantung kepada kemampuan perusahaan dalam
membayar. Kesediaan untuk Membayar. Kesediaan untuk membayar akan
berpengaruh terhadap kebijakan pemberian kompensasi bagi karyawan. Suplai
dan permintaan tenaga kerja banyak sedikitnya tenaga kerja di pasar kerja akan
mempengaruhi sistem pemberian kompensasi. Serikat kerja serikat pekerja,
serikat karyawan, atau serikat buruh, akan mempengaruhi kebijakan pemberian
kompensasi. Undang-undang dan Peraturan yang Berlaku Undang-undang dan
Peraturan akan mempengaruhi sistem pemberian kompensasi bagi perusahaan,
misalnya : UU Tenaga kerja dan peraturan UMR.
Program pemberian kompensasi Program pemberian kompensasi
merupakan salah satu hal yang paling penting bagi perusahaan maupun
karyawan, karena akan memberikan gambaran sejauhmana perusahaan
berkepentingan terhadap karyawan, seberapa besar kontribusi yang akan
diberikan oleh karyawan terhadap perusahaan. Organisasi administrasi
15
pemberian kompensasi perusahaan yang besar membutuhkan pengorganisasian
dan pengadministrasian pemberian kompensasi yang baik, sebab pemberian
kompensasi bukanlah sekedar memberikan dan membagikan upah atau gaji
kepada karyawan, melainkan harus memperhitungkan kemampuan perusahaan
serta produktivitas kerja karyawan, serta aspek-aspek lainnya yang
berhubungan dengan itu. Metode pemberian kompensasi dalam pemberian
kompensasi digunakan beberapa metode a.l. Metode tunggal, metode
penetapan gaji pokok yang hanya didasarkan atas ijazah terakhir atau
pendidikan formal terakhir yang ditempuh karyawan. Metode Jamak, yi suatu
metode dalam pemberian gaji pokok berdasarkan atas beberapa pertimbangan,
seperti ijazah, sifat pekerjaan, pendidikan informal, serta pengalaman yang
dimiliki. Standar gaji pokok yang pasti tidak ada,ini terdapat pada perusahaan-
perusahaan swasta yang di dalamnya masih sering terdapat diskriminasi. Ada
delapan komponen penting dalam program pemberian kompensasi yang perlu
diperhatikan,a.l. Metode jamak dibedakan menjadi tiga cara pemberian
kompensasi, pemberian kompensasi berdasarkan satu jangka waktu tertentu.
Kebaikan sistemini adalah administrasi pengupahan mudah dan besarnya
kompensasi yang akan dibayarkan tetap. Kelemahan sistem ini pekerja yang
malas pun kompensasinya tetap dibayar sebesar perjanjian. Pemberian
kompensasi berdasarkan satuan produksi yang dihasilkan. Dalam sistem hasil,
besarnya kompensasi yang dibayar selalu berdasarkan kepada banyaknya hasil
yang diberikan, bukan kepada lamanya waktu pengerjaan. Sistem ini tidak
dapat diterapkan kepada karyawan tetap dan jenis pekerjaan yang tidak
mempunyai standar fisik seperti bagi karyawan adminsitrasi. Kebaikan dari
sistem ini memberikan kesempatan kepada karyawan bekerja sungguh-sungguh
serta berprestasi baik akan memperoleh balas jasa yang lebih besar.
Kelemahannya adalah kualitas barang yang dihasilkan terkadang rendah. Suktur
pemberian kompensasi struktur kompensasi yang baik ialah menganut paham
keadilan (tanggung jawab pekerjaannya). Program pemberian Kompensasi
16
sebagai perangsang kerja suatu program pemberian kompensasi bukan semata-
mata didasarkan sebagai imbalan atas pengorbanan waktu,tenaga, dan pikiaran
karyawan terhadap organisasi, melainkan juga merupakan cara untuk
merangsang dan meningkatkan kegairahan kerja. Tambahan sumber pendapatan
bagi karyawan program kompensasi yang baik biasanya memberikan peluang
bagi karyawan untuk memperoleh tambahanpenghasilan,bukan hanya
memperoleh upah atau gaji yang rutin. Terjaminnya sumber pendapatan dan
peningkatan jumlah imbalan jam program pemberian kompensasi harus
menjamin bahwa perusahaan merupakan sumber utama pendapatan bagi
karyawannya, sehingga karyawan akan bekerja dengan maksimal. Kompensasi
bagikelompok manajerial, pimpinan atau manajer setiap perusahaan merupakan
kelompok yang bertanggung jawab terhadap hidup matinya perusahaan. Wajar
jika kompensasi yang diterima lebih besar dari karyawan biasa. Prospek di
masa depan untuk memperhitungkan prospek yang akan datang, perlu
memperhitungkan tiga dimensi waktu, sehingga dalam menyusun program
pemberian kompensasi, harus memperhitungkan keadaan organisasi pada waktu
yang lalu,kondisi organisasi saat ini,dan prospek organisasi yang akan datang.
Kriteria pemberian kompensasi, faktor-faktor yang mempengaruhi
ketentuan pemberian kompensasi a.l keadaan perekonomian suatu
negara,kebijaksanaan pemerintah, tuntutan serikat pekerja, perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi Ada beberapa kriteria yang perlu diperhatikan
dalam penentuan kebijakan pemberian kompensasi a.l. Biaya hidup
produktivitas kerja karyawan skala upah atau gaji yang berlaku kemampuan
membayar upah atau gaji sebagai alat untuk menarik, mempertahankan, dan
memberikan motivasi kepada karyawan penawaran dan permintaan tenaga kerja
serikat buruh atau organisasi karyawan posisi jabatankaryawan pendidikan
danpengalaman kerja.
17
Waktu pembayaran kompensasi artinya kompensasi harus dibayar tepat
pada waktunya,jangan sampai terjadi penundaan,supaya kepercayaan karyawan
terhadap bonafiditas perusahaan semakin besar,ketenangan dan konsentrasi
kerja akan lebih baik. Kebijakan waktu pembayaran kompensasi ini hendaknya
berpedoman, dari pada menunda lebih baik mempercepat dan menetapkan
waktu yang paling tepat. Misalnya :gaji dibayar setiap tanggal satu,jika jatuh
hari libur (minggu) sebaiknya gaji dibayarkan pada hari sabtunya. Pemberian
upah insentif dan kesejahteraan hendaknya ditetapkan waktunya yang paling
tepat misalnya pada saat tahun ajaran baru, supaya pemberian tsb mempunyai
dampak yang positif.
2.5 Pengertian Tunjangan
Tunjangan (Kompensasi Finansial Tidak Langsung) Meliputi seluruh
imbalan finansial yang tidak termasuk dalam kompensasi finansial langsung.
Merupakan wujud tanggung jawab organisasi terhadap para karyawannya. Bisa
berupa asuransi dan program-program lainnya untuk kesehatan, keselamatan,
keamanan, dan kesejahteraan umum. Tunjangan umumnya membebani
perusahaan dengan uang, namun para karyawan biasanya menerimanya secara
tidak langsung. Sebagai contoh, sebuah organisasi bisa membelanjakan
beberapa ribu dolar setahun sebagai pendanaan untuk premi asuransi kesehatan
untuk setiap karyawan.
2.5.1 Tunjangan Wajib (Dipersyaratkan Secara Legal)
Perusahaan-perusahaan memberikan sebagian besar tunjangan secara
sukarela, namun hukum mewajibkan tunjangan-tunjangan lainnya.
Tunjangan-tunjangan tersebut meliputi (contoh di AS), jaminan social,
ganti rugi karyawan, asuransi pengangguran, cuti keluarga, dan
pengobatan.
18
2.5.2 Jenis – jenis Tunjangan Sukarela
1. Tunjangan pribadi
rancangan kesehatan rancangan perawatan gigi.
2. Penyeimbangan pekerjaan dan kehidupan pribadi :
cuti, hari libur, rekening perencanaan hidup, skedul kerja fleksibel,
telecommuting, dan penyelarasan minggu kerja.
3. Akumulasi Modal, Pembelian Saham, dan Pensiun:
401(k) Plan Rancangan Pembelian Saham Rancangan Pensiun.
4. Perlindungan Penghasilan dan Aset
Rancangan santunan sakit dan kecelakaan income rancangan
ketidakmampuan jangka panjang asuransi jiwa kelompok asuransi
kecelakaan perjalanan asuransi perawatan dalam jangka panjang.
5. Pengembangan Keterampilan
Penggantian biaya pendidikan cuti menjalani pendidikan
6. Program-program Karyawan Tambahan
Pusat - pusat kebugaran kursus - kursus pendidikan program -program
penghargaan pusat-pusat perencanaan karir keanggotaan klub.
2.5.3 Mengomunikasikan Informasi Mengenai Paket Tunjangan
Tunjangan-tunjangan karyawan bisa membantu perusahaan merekrut dan
mempertahankan tenaga kerja berkualitas terbaik. Untuk menjaga
program tersebut tetap mutakhir, manajemen butuh masukan dari para
karyawan untuk menentukan perlu tidaknya perubahan tunjangan. Selain
itu, karena kesadaran karyawan mengenai tunjangan seringkali terbatas,
informasi program harus harus dikomunikasikan ke bawah.
2.5.4 Kompensasi Nonfinansial
Kompensasi nonfinansial meliputi kepuasan yang diterima seseorang dari
pekerjaan itu sendiri atau dari lingkungan psikologis dan/atau fisik di
19
mana orang tersebut bekerja. Komponen-komponen kompensasi
nonfinansial meliputi. Jabatan itu sendiri Lingkungan kerja Kompensasi
nonfinansial diupayakan untuk mewujudkan keseimbangan antara
pekerjaan dan kehidupan yang menghasilkan kehidupan yang lebih
menyenangkan bagi para karyawan.
2.5.5 Jabatan Itu Sendiri sebagai Faktor Kompensasi Nonfinansial
Teori karakteristik jabatan. Dikembangkan oleh J. Richard Hackman dan
Greg Oldham. Menurut teori ini, para karyawan mengalami kompensasi
intrinsik jika dalam jabatan mereka secara signifikan terdapat lima
dimensi jabatan inti, yaitu. Variasi keterampilan, Identitas tugas,
Signifikansi tugas, Otonomi dan Umpan balik.
1. Pertanyaan-pertanyaan berikut ini bisa memberikan banyak petunjuk
mengenai nilai jabatan itu sendiri:
a. Apakah jabatan berarti dan menantang?
b. Adakah pengakuan atas prestasi?
c. Apakah saya mendapatkan rasa berprestasi dari menjalankan
jabatan?
d. Apakah ada kemungkinan peningkatan tanggung jawab?
e. Apakah ada peluang pertumbuhan dan kemajuan?
f. Apakah saya menikmati melakukan pekerjaan tersebut
seorang diri?
2. Dimensi – dimensi Jabatan
Variasi keterampilan (skill variety). Tingkat sejauh mana jabatan
membutuhkan sejumlah aktivitas yang berbeda agar sukses. Identitas
tugas (task identity): Tingkat sejauh mana jabatan mencakup unit
pekerjaan yang jelas dari awal hingga akhir. Signifikansi tugas (task
significance). Dampak yang ditimbulkan jabatan terhadap orang-orang
lain sehingga karyawan bisa merasakan makna prestasi yang
20
sesungguhnya. Otonomi (Autonomy). Tingkat kebebasan dan
tanggung jawab individual yang dimiliki para karyawan dalam
menjalankan jabatan sehingga mereka merasa bertanggung jawab atas
hasil kerja. Umpan balik (feedback): Informasi yang diterima para
karyawan mengenai seberapa baik mereka menjalankan jabatan.
2.5.6 Lingkungan Kerja sebagai Faktor Kompensasi Nonfinansial
Menjalankan sebuah jabatan yang penuh tanggung jawab dan
menantang di tempat yang jelek tidak akan menyenangkan bagi sebagian
besar orang. Para karyawan bisa memperoleh kepuasan dari pekerjaan
mereka melalui beberapa faktor nonfinansial berikut ini. Kebijakan yang
baik, manajer yang berkemampuan, karyawan yang kompeten, rekan
kerja yang bersahabat, simbol status yang pantas, dan kondisi kerja.
Fleksibilitas Tempat Kerja (Keseimbangan Kerja-Kehidupan).
Perusahaan harus menciptakan lingkungan kerja yang mencerminkan
kebutuhan dan nilai dari tahap kehidupan para karyawan mereka. Tujuan
utama mencapai keseimbangan kerja-kehidupan (work-life balance)
adalah untuk meminimalkan stres. Para karyawan yang stres berusaha
menyeimbangkan pekerjaan dan kehidupan pribadi. Bagi mereka waktu
hampir sama pentingnya dengan uang, bahkan lebih penting bagi
beberapa di antara mereka.
2.6 Jenis – Jenis Kompensasi
Dilihat dari Jenis-Jenis Kompensasi. Kompensasi langsung (Direct
Compensation) adalah pembayaran balas jasa yang berupa gaji, upah, dan upah
insentif. Gaji adalah balas jasa yang dibayarkan secara periodik kepada
karyawan tetap serta mempunyai jaminan yang pasti. Contoh gaji akan tetap
dibayarkan walau tidak masuk kerja. Upah adalah balas jasa yang dibayarkan
kepada karyawan harian dengan pedoman sesuai peraturan atau perjanjian kerja
yang telah disepakati. Upah insentif adalah tambahan balas jasa yang diberikan
kepada karyawan tertentu sesuai prestasinya diatas prestasi standar yang
21
ditentukan. Kompensasi tidak langsung (Indect Compensation) adalah
pembayaran balas jasa yang berupa kesejahteraan karyawan. Contoh motivasi,
promosi jabatan.
Sistem kompensasi yang biasa digunakan adalah sistem prestasi, sistem
waktu, dan sistem kontrak/borongan. Sistem Prestasi (Upah Sistem Hasil).
Suatu cara yang mengaitkan secara langsung antara besarnya upah dengan
prestasi kerja yang ditujukan oleh karyawan yang bersangkutan. Contoh
kompensasi sistem hasil : per potong, per meter, per kilo, per liter dan
sebagainya.
Sistem Waktu Suatu cara menentukan besarnya kompensasi dihitung
berdasarkan standar waktu, seperti Jam, Hari, Minggu, Bulan. Besarnya Upah
ditentukan oleh lamanya karyawan melaksanakan atau menyelesaikan suatu
pekerjaan. Umumnya cara ini digunakan bila ada kesulitan dalam menerapkan
cara pengupahan berdasarkan prestasi.
Kelemahan dari sistem waktu adalah. Mengakibatkan mengendornya
semangat karyawan yang produktivitasnya tinggi (diatas rata-rata ). Tidak
membedakan usia, pengalaman, dan kemampuan karyawan. Membutuhkan
pengawasan yang ketat agar karyawan sungguh- sungguh bekerja. Kurang
mengakui adanya prestasi kerja karyawan. Sedangkan kelebihan sistem waktu
adalah. Dapat mencegah hal- hal yang kurang diinginkan seperti pilih kasih,
diskriminasi maupun kompetisi yang kurang sehat. Menjamin kepastian
penerimaan upah secara periodik. Tidak memandang rendah karyawan yang
cukup lanjut usia.
Sistem kontrak/ borongan Suatu cara menentukan besarnya kompensasi
didasarkan atas kuantitas, kualitas dan lamanya peyelesaian pekerjaan yang
sesuai dengan kontrak perjanjian. Untuk mendapatkan hasil yang sesuai dengan
yang diharapkan, maka dalam kontrak juga dicantumkan ketentuan mengenai
“konsekuensi” bila pekerjaan yang dihasilkan tidak sesuai dengan perjanjian
baik secara kuantitas, kualitas maupun lamanya penyelesaian pekerjaan.
22
2.6.1 Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Kompensasi
Penawaran dan permintaan tenaga kerja. Kemampuan dan kesediaan
organisasi. Serikat Pekerja, atau organisasi karyawan. Produktivitas kerja.
Prestasi kerja, biaya hidup, pemerintah dan undang-undang perburuhan
baik tingkat daerah atau provinsi, atau keppres. Pendidikan / pengalaman
kerja, kondisi perekonomian, Jenis dan sifat pekerjaan, konsistensi
internal dan eksternal.
2.6.2 Pengukuran Kontribusi Kompensasi
Kelayakan karyawan (job worth) kelayakan karyawan merupakan sebuah
kriteria yang menyangkut bagaimana kondisi karyawan. Karakteristik
perseorangan (personal characteristics) menyangkut masalah senioritas
dan yunioritas. Asumsi yang sering berlaku dan diyakini adalah bahwa
karyawan yang cukup senior dipandang telah memiliki kinerja yang
tinggi, sedangkan yang masih yunior masih perlu dikembangkan dan
dibina lagi. Kualitas kinerja karyawan melalui kinerja karyawan dapat
diketahui bahwa sesungguhnya analisis dan penilaian karyawan tidak
sekadar berdasarkan senioritas dan yunioritas. Senioritas belum tentu
menentukan kemampuan kerja. Bisa terjadi seseorang yang berstatus
sebagai karyawan yunior dapat bekerja dengan menunjukkan kinerja yang
baik dibanding karyawan yang senior.
2.7 Kompensasi Dan Sistem Kompensasi
Kompensasi merupakan hal yang penting, yang merupakan dorongan atau
motivasi utama seseorang karyawan untuk bekerja. Kompensasi ditetapkan
berdasarkan kesepakatan antara pengusaha dengan karyawan, dalam hal
tertentu, pemerintah memfasilitasi sebagai pembuat kebijakan/regulasi di
bidang ketenagakerjaan.
23
Sistem Waktu Kompensasi ditetapkan berdasarkan standar waktu seperti
jam, minggu, atau bulan. Kebaikan mudah & besarnya tetap kelemahan
pekerja malas juga dibayar sama sistem hasil (output) Kompensasi ditetapkan
berdasarkan unit yang dihasilkan pekerja seperti per potong, liter, kilogram.
Kebaikan memotivasi karyawan, adil. Kelemahan kualitas barang sering
diabaikan.
Sistem Borongan suatu cara pengupahan yang penetapan besarnya jasa
didasarkan atas volume pekerjaan dan lama mengerjakannya. Besar/kecil
kompensasi tergantung pada kecermatan kalkulasi yg dilakukan.
Dalam menerapkan kompensasi terdapat dua kepentingan - kepentingan
karyawan bahwa kompensasi yang diterimanya atas jasa yang telah diberikan
kepada perusahaan memungkinkan karyawan untuk mempertahankan harkat
dan martabatnya, mempertahankan taraf hidup yang wajar,mandiri dalam
pemenuhan kebutuhan hidupnya. Kepentingan Organisasi penetapan
kompensasi yang dikaitkan dengan prestasi kerja atau produktivitas ditujukan
untuk kelangsungan aktivitas organisasi program perusahaan yang akan datang.
Kompensasi perlu dibedakan dengan gaji dan upah,karena konsep kompensasi
tidak sama dengan konsep gaji atau upah. Gaji dan upah merupakan salah satu
bentuk konkret atas pemberian kompensasi Menurut Thomas H Stone dalam
bukunya “ Undestanding Personal Management”, kompensasi adalah setiap
bentuk pembayaran yang diberikan kepada karyawan sebagai pertukaran
pekerjaaan yang mereka berikan kepada majikan. Menurut Edwin B Plippo
dalam bukunya “Principles of Personal Management”, kompensasi merupakan
pemberian imbalan jasa yang layak dan adil kepada karyawan-karyawan karena
mereka telah memberi sumbangan kepada pencapaian organisasi. Kompensasi
mempunyai arti yang luas, selain terdiri dari gaji dan upah, dapat pula
berbentuk fasilitas perumahan, fasilitas kendaraan, pakaian seragam, tunjangan
keluarga, tunjangan kesehatan, tunjangan pangan dan masih banyak lagi yang
24
lainnya yang dapat dinilai dengan uang serta cenderung diterima oleh karyawan
secara tetap.
2.7.1 Asas Kompensasi
Asas – asas yang penting untuk diterapkan dalam pemberian kompensasi.
Asas keadilan, adanya konsistensi imbalan bagi para karyawan yang
melakukan tugas dengan bobot yang sama. Kompensasi yang baik harus
seminimal mungkin mengurangi keluhan atau ketidakpuasan yang timbul
dari karyawan. Asas keadilan akan menciptakan suasana kerja sama yang
baik,motivasi kerja,disiplin, loyalitas,dan stabilitas karyawan yang lebih
baik. Asas Kelayakan dan Kewajaran. Kompensasi yang diterima
karyawan harus dapat memenuhi kebutuhan dirinya beserta keluarganya,
pada tingkatan yang layak dan wajar. Tolak ukur layak memang bersifat
relatif, tetapi penetapan besaran minimal kompensasi yang akan diberikan
oleh perusahaan harus mengacu kepada standar hidup daerah,dengan
berpijak pada standar Upah Minimum Regional, baik di tingkat provinsi,
maupun tingkat kota/kabupaten. Kompensasi yang wajar berarti besaran
kompensasi harus mempertimbangkan faktor-faktor seperti prestasi
kerja,pendidikan, jenis pekerjaan, resiko pekerjaan, tanggung jawab,
jabatan dll. Manajer SDM harus selalu memantau dan menyesuaikan
kompensasi yang diterimaoleh karyawandengan perkembangan
lingkungan eksternal yang berlaku.
2.7.2 Tujuan Kompensasi
Pada dasarnya tujuan sistem kompensasi adalah menghargai prestasi kerja
pemberian kompensasi yang memadai merupakan suatu bentuk
penghargaan perusahaan terhadap prestasi kerja karyawannya. Menjamin
keadilan sistem kompensasi yang baik akan menjamin terwujudnya
keadilanbagi dan diantara karyawan dalam perusahaan. Masing-masing
25
karyawan akan memperoleh imbalan yang sesuai dengan tugas, fungsi,
jabatan dan prestasi kerja. Mempertahankan karyawan sistem kompensasi
yang baik akan membuat karyawan betah sehingga akan mengurangi
tingkat keluarnya karyawan. Memperoleh karyawan yang bermutu sistem
kompensasi yang baik akan menarik lebih banyak calon karyawan,
sehingga perusahaan akan banyakalternatif dalam memilih karyawan
yang bermutu. Pengendalian biaya sistem kompensasi yang baik,akan
mengurangi seringnya melakukan rekrutmen, sebagai akibat dari makin
banyaknya pelamar yang keluar kerja, hal ini berarti penghematan biaya.
Memenuhi peraturan yang berlaku sistem administrasi kompensasi yang
baik akan mengadaptasi peraturan perundangan yang berlaku, sehingga
akan menghindari adanya gugatan dari pihak karyawan,maupun pihak
eksternal lainnya.
2.8 Survey Benchmarking Kompensasi
a. Survey Upah = Benchmarking
Mendapatkan informasi yang akurat mengenai tingkat penggajian dan
kompensasi dipasaran dan tentang sistim yang digunakan secara umum
agar policy dikeluarkan secara tepat.
b. Data yang dicari dalam survey
Kebijakan pokok yang berlaku teknik yang digunakan dalam penentuan
tingkat upah nilai uang pada gaji pokok, tunjangan, fasilitas dan
komponen upah dari jabatan tertentu yang dijadikan sebagai patokan
(benchmarking). Komponen imbalan yang non financial rencana
perusahaan beberapa tahun mendatang.
c. Survey information
Provide a fair approximation of the going wage in the labor market.
Establish the starting pay for various jobs indicate the differences
between grades, compare your current wages with going wage in the
26
market. Permit you to adjust your wages to compete in the market. Help
support your position in the labor negotiations.
d. Salary survey : Untuk apa ?
1. Melihat atau mengetahui tingkat penggajian di”market”, apakah
kompetitif atau belum.
2. Mengadakan penyesuaian diperusahaan.
3. Meng-hindari karyawan di-highjack / dibajak oleh perusahaan lain.
4. Alat untuk memotivasi karyawan.
5. Ukuran untuk meninjau kenaikan / peninjauan upah.
e. Yang melaksanakan salary survey
Oleh perusahaan sendiri konsultan khusus survey upah gabung dengan
perusahaan lain yang melakukan ikut dalam survey upah perusahaan lain.
Ikut dalam survey upah konsultan.
f. Tahapan mengikuti salary survey
Tahap kordinasi antar perusahaan peserta, tahap persiapan pengumpulan
dan proses data menggunakan data survey.
g. Hasil salary survey
Upah dalam rupiah / total cash per bulan, upah dalam bentuk barang /
natura (in kind). Total remuneration (cash + in kind).
27
BAB III
KESIMPULAN
A. Kesimpulan
Dari beberapa definisi dan konsep mengenai kompensasi di atas maka
dapat dimengerti bahwa pembicaraan mengenai kompensasi tidak terbatas pada
jenis kompensasi, baik dalam bentuk uang atau non uang. Namun aspek lain
yang lebih jauh yaitu bahwa kompensasi berkaitan langsung dengan hal-hal
yang bersifat psikologis.
Dengan adanya program kompensasi yang jelas, akan menjadi pendorong
secara psikologis bagi seseorang pegawai untuk bekerja dengan baik. Dengan
kata lain, kompensasi bisa digunakan sebagai sarana untuk meningkatkan
motivasi, disiplin, dan produktivitas kerja.
Kompensasi merupakan seluruh imbalan yang diterima karyawan atas hasil
kerja karyawan tersebut pada organisasi. Kompensasi bisa berupa fisik maupun
non fisik dan harus dihitung dan diberikan kepada karyawan sesuai dengan
pengorbanan yang telah diberikannya kepada organisasi atau perusahaan tempat
ia bekerja.
Kompensasi juga merupakan salah satu parameter untuk mengukur sejauh
mana iklim dan kondisi suatu perusahaan yang baik, karena walau
bagaimanapun perusahaan yang baik yang kokoh dan berkembang, bertanggung
jawab pula untuk meningkatkan kesejahteraan buruh atau pekerja simultan
dengan pertumbuhan perusahaan, dalam artian perusahaan tidak hanya mencari
dan mendapatkan keuntungan semata tetapi harus juga bisa mewujudkan
kesejahteraan karyawannya.
Kompensasi sebagai salah satu komponen dalam upaya mewujudkan
kesejahteraan buruh atau pekerja dalam pelaksanaanya seringkali berbenturan
28
dengan aspek legalitas yang telah di sepakati bersama. Hal ini tidak terlepas
juga dari situasi dan kondisi perusahaan itu sendiri, pengadilan Hukum
Industrial,Pengadilan Niaga merupakan lembaga terakhir untuk dapat
menyelesaikan persengketaan di kedua belah pihak.
Suatu Perusahaan dalam memberikan kompensasi kepada para pekerja
terlebih dahulu melakukan penghitungan kinerja dengan membuat sistem
penilaian kinerja yang adil. Sistem tersebut umumnya berisi kriteria penilaian
setiap pegawai yang ada misalnya mulai dari jumlah pekerjaan yang bisa
diselesaikan, kecepatan kerja, komunikasi dengan pekerja lain, perilaku,
pengetahuan atas pekerjaan, dan lain sebainya.
Para karyawan mungkin akan menghitung-hitung kinerja dan pengorbanan
dirinya dengan kompensasi yang diterima. Apabila karyawan merasa tidak puas
dengan kompensasi yang didapat, maka dia dapat mencoba mencari pekerjaan
lain yang memberi kompensasi lebih baik. Hal itu cukup berbahaya bagi
perusahaan apabila pesaing merekrut atau membajak karyawan yang merasa
tidak puas tersebut karena dapat membocorkan rahasia perusahaan atau
organisasi.
B. Saran
Adapun yang menjadi saran penulis dalam pembahasan ini adalah semoga
isi dari uraian di atas dapat berguna dan bermamfaat bagi pembaca. Khususnya
bagi mahasiswa jurusan pendidikan ekonomi.

More Related Content

What's hot

What's hot (19)

Makalah kompensasi
Makalah kompensasiMakalah kompensasi
Makalah kompensasi
 
Makalah manajemen kompensasi (tugas 2)
Makalah manajemen kompensasi (tugas 2)Makalah manajemen kompensasi (tugas 2)
Makalah manajemen kompensasi (tugas 2)
 
Makalah evaluasi dan kompensasi(tugas 1)
Makalah evaluasi dan kompensasi(tugas 1)Makalah evaluasi dan kompensasi(tugas 1)
Makalah evaluasi dan kompensasi(tugas 1)
 
Evi
EviEvi
Evi
 
Makalah 2 uas
Makalah 2 uasMakalah 2 uas
Makalah 2 uas
 
Makalah kompensasi
Makalah kompensasiMakalah kompensasi
Makalah kompensasi
 
Makalah msdm
Makalah msdm Makalah msdm
Makalah msdm
 
Ida komalasari 11150492-7 i-msdm-c.2.4-tugas makalah 2
Ida komalasari 11150492-7 i-msdm-c.2.4-tugas makalah 2Ida komalasari 11150492-7 i-msdm-c.2.4-tugas makalah 2
Ida komalasari 11150492-7 i-msdm-c.2.4-tugas makalah 2
 
Makalah 2 evaluasi dan kompensasi
Makalah 2 evaluasi dan kompensasiMakalah 2 evaluasi dan kompensasi
Makalah 2 evaluasi dan kompensasi
 
Makalahkompensasi
MakalahkompensasiMakalahkompensasi
Makalahkompensasi
 
Makalah Evaluasi Kinerja dan Kompensasi
Makalah Evaluasi Kinerja dan KompensasiMakalah Evaluasi Kinerja dan Kompensasi
Makalah Evaluasi Kinerja dan Kompensasi
 
Jawaban small research
Jawaban small researchJawaban small research
Jawaban small research
 
Makalah 2 kompensasi
Makalah 2 kompensasi Makalah 2 kompensasi
Makalah 2 kompensasi
 
Tugas 2 makalah kompensasi
Tugas 2 makalah kompensasiTugas 2 makalah kompensasi
Tugas 2 makalah kompensasi
 
Makalah kompensasi
Makalah kompensasiMakalah kompensasi
Makalah kompensasi
 
Makalah 2
Makalah 2Makalah 2
Makalah 2
 
Makalah 2
Makalah 2Makalah 2
Makalah 2
 
Makalah penelitian
Makalah penelitian Makalah penelitian
Makalah penelitian
 
Makalah 2 pak ade fauji
Makalah 2 pak ade faujiMakalah 2 pak ade fauji
Makalah 2 pak ade fauji
 

Similar to Makalah dani

Makalah uas 2 (evi oktaviani 11140833 7p msdm)
Makalah uas 2 (evi oktaviani 11140833 7p msdm)Makalah uas 2 (evi oktaviani 11140833 7p msdm)
Makalah uas 2 (evi oktaviani 11140833 7p msdm)
evi oktaviani
 
Makalah uas 2 (evi oktaviani 11140833 7p msdm)
Makalah uas 2 (evi oktaviani 11140833 7p msdm)Makalah uas 2 (evi oktaviani 11140833 7p msdm)
Makalah uas 2 (evi oktaviani 11140833 7p msdm)
evi oktaviani
 

Similar to Makalah dani (20)

Rangkuman makalah tugas 2 Putri Rizki Darmawanti 11141056 7 z msdm
Rangkuman makalah tugas 2 Putri Rizki Darmawanti 11141056  7 z msdmRangkuman makalah tugas 2 Putri Rizki Darmawanti 11141056  7 z msdm
Rangkuman makalah tugas 2 Putri Rizki Darmawanti 11141056 7 z msdm
 
Jawaban small research
Jawaban small researchJawaban small research
Jawaban small research
 
Jawaban small research[1]
Jawaban small research[1]Jawaban small research[1]
Jawaban small research[1]
 
3.kompensasi dan insentif
3.kompensasi dan insentif3.kompensasi dan insentif
3.kompensasi dan insentif
 
Makalah 2 pak ade fauji
Makalah 2 pak ade faujiMakalah 2 pak ade fauji
Makalah 2 pak ade fauji
 
Makalah 2 pak ade fauji
Makalah 2 pak ade faujiMakalah 2 pak ade fauji
Makalah 2 pak ade fauji
 
Makalah uas 2 ruminta r sihombing 11140494 7 pmsdm
Makalah uas 2 ruminta r sihombing 11140494 7 pmsdmMakalah uas 2 ruminta r sihombing 11140494 7 pmsdm
Makalah uas 2 ruminta r sihombing 11140494 7 pmsdm
 
Makalah uas 2 ruminta r sihombing 11140494 7 pmsdm
Makalah uas 2 ruminta r sihombing 11140494 7 pmsdmMakalah uas 2 ruminta r sihombing 11140494 7 pmsdm
Makalah uas 2 ruminta r sihombing 11140494 7 pmsdm
 
Makalah uas 2 ruminta r sihombing 11140494 7 pmsdm
Makalah uas 2 ruminta r sihombing 11140494 7 pmsdmMakalah uas 2 ruminta r sihombing 11140494 7 pmsdm
Makalah uas 2 ruminta r sihombing 11140494 7 pmsdm
 
Makalah uas 2 ruminta r sihombing 11140494 7 pmsdm
Makalah uas 2 ruminta r sihombing 11140494 7 pmsdmMakalah uas 2 ruminta r sihombing 11140494 7 pmsdm
Makalah uas 2 ruminta r sihombing 11140494 7 pmsdm
 
kompensasi dalam sdm
kompensasi dalam sdmkompensasi dalam sdm
kompensasi dalam sdm
 
2. LINK MAKALAH UAS
2. LINK MAKALAH UAS 2. LINK MAKALAH UAS
2. LINK MAKALAH UAS
 
Tugas uas 2 2018
Tugas  uas 2 2018Tugas  uas 2 2018
Tugas uas 2 2018
 
Makalah uas 2 (evi oktaviani 11140833 7p msdm)
Makalah uas 2 (evi oktaviani 11140833 7p msdm)Makalah uas 2 (evi oktaviani 11140833 7p msdm)
Makalah uas 2 (evi oktaviani 11140833 7p msdm)
 
Makalah uas 2 (evi oktaviani 11140833 7p msdm)
Makalah uas 2 (evi oktaviani 11140833 7p msdm)Makalah uas 2 (evi oktaviani 11140833 7p msdm)
Makalah uas 2 (evi oktaviani 11140833 7p msdm)
 
Makalah 2
Makalah 2Makalah 2
Makalah 2
 
Makalah uas 2 (evi oktaviani 11140833 7p msdm)
Makalah uas 2 (evi oktaviani 11140833 7p msdm)Makalah uas 2 (evi oktaviani 11140833 7p msdm)
Makalah uas 2 (evi oktaviani 11140833 7p msdm)
 
Makalah uas 2 arini silviyani 11140303 7 pmsdm
Makalah uas 2 arini silviyani 11140303 7 pmsdmMakalah uas 2 arini silviyani 11140303 7 pmsdm
Makalah uas 2 arini silviyani 11140303 7 pmsdm
 
Makalah uas 2 arini silviyani 11140303 7 pmsdm
Makalah uas 2 arini silviyani 11140303 7 pmsdmMakalah uas 2 arini silviyani 11140303 7 pmsdm
Makalah uas 2 arini silviyani 11140303 7 pmsdm
 
Resume Kompensasi SDM
Resume Kompensasi SDMResume Kompensasi SDM
Resume Kompensasi SDM
 

Recently uploaded

KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docxKISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
DewiUmbar
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
IvvatulAini
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
nabilafarahdiba95
 
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 20241. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
DessyArliani
 

Recently uploaded (20)

MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
 
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptxPrakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
 
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docxKISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
 
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXAKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
 
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, FigmaPengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
 
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.pptPenyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
 
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANTUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
 
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 20241. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 

Makalah dani

  • 1. 1 KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. yang telah memberikan Rahmat dan Hidayah-Nya, sholawat serta salam semoga tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW. kami bersyukur kepada Illahi Rabbi yang telah memberikan Hidayah dan Taufik-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul “Kompensasi” terselesaikan dengan baik. Makalah ini berisikan tentang penjelasan dari kompensasi. Dengan tersusunnya makalah ini, kami berharap dapat lebih memahami secara mendalam tentang Manajemen Sumber Daya Manusia. Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun sangat kami harapkan demi kesempurnaan makalah atau penyusunan makalah berikutnya menjadi lebih baik. Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada Dosen pengampu kami, Semoga Allah SWT. senantiasa meridhoi segala usaha kami. Amin. Serang, 21 Januari 2015 Penulis
  • 2. 2 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR............................................................................................... i DAFTAR ISI............................................................................................................ ii BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang................................................................................................... 1 1.2 Rumusan Masalah.............................................................................................. 2 2.3 Tujuan ............................................................................................................... 3 BAB II PEMBAHASAN 2.1 Dasar Perhitungan Kompensasi Kerja .............................................................. 4 2.2 Sistem Kompensasi Kerja................................................................................. 6 2.3 Evaluasi Pekerjaan Kompensasi........................................................................ 7 2.4 Faktor – faktor Yang Mempengaruhi Sistem Kompensasi................................ 11 2.5 Pengertian Tunjangan........................................................................................ 14 2.6 Jenis – Jenis Kompensasi................................................................................... 17 2.7 Kompensasi Dan Sistem Kompensasi............................................................... 19 2.8 Survey Benchmarking Kompensasi................................................................... 22 BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan.......................................................................................................... 27 3.2 Saran.................................................................................................................... 28
  • 3. 3 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Menjelang era perdagangan bebas yang sebentar lagi akan kita masuki, akan menyebabkan iklim kompetisi yang tinggi disegala bidang yang memaksa setiap perusahaan harus dapat bekerja dengan lebih efisien, efektif, dan produktif. Tingkat kompetisi yang tinggi ini memacu tiap-tiap perusahaan untuk mempertahankan kelangsungan hidup organisasinya, Dengan demikian maka perusahaan dapat terus berjalan dan memenuht kebutuhan para anggota organisasi dan kebutuhan konsumen. Perusahaan dapat bersaing dengan keunggulan yang dimilikinya . keunggulan yang dimiliki perusahaan bisa berasal dari faktor produksi perusahaan yartu material, mesin, sumber daya manusia, modal dan Iain-Iain. Maka perusahaan harus memperhatikan salah satu faktor yang sangat menunjang kegiatan operasi perusahaan yaitu sumber daya manusia. Dengan adanya balas jasa yang adil dan layak yang diterima oteh karyawan, maka karyawan akan termotivasi untuk bekerja dengan sebaik-baiknya dan penuh tanggung jawab karena kebutuhannya terpenuhi sehingga produktivitas mentngkat. Semakin meningkatnya produktivitas akan semakin menguntungkan bagi perusahaan maupun karyawan dan akan semakin meningkatkan keunggulan peusahaan dalam bersaing datam industri. Karyawan akan merasa dihargai apabNa mereka mendapatkan kompensasi yang sesuai dengan hasH kerja mereka. Sehingga mereka akan termotivasi untuk melaksanakan tugas-tugas mereka dengan baik dan bertanggung jawab. Hal ini akan menguntungkan bagi perusahaan karena dengan begitu maka produktivitas yang tinggi dapat dicapai
  • 4. 4 Oleh karena itu maka perusahaan diharapkan mampu menyusun suatu system kompensasi yang baik, dimana system ini harus menggambarkan pemberian kompensasi yang adH dan wajar bagi setiap jenis pekerjaan yang ada diperusahaan Penyusunan sistem kompensasi ini tidaklah mudah, perusahaan harus memperhatikan peraturan yang bertaku dan juga memperhatikan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi besar kecHnya kompensasi yang akan diberikan. Dengan begitu perusahaan baru akan mampu memberikan kompensasi yang adil dan layak kepada karyawannya. Bila karyawan merasa telah mendapatkan kompensasi yang sesuai, maka karyawan akan bekerja dengan penuh semangat dan semaksimal mungkin, hal Wlah yang«kan mendorong produktivitas karyawan. 1.2 Rumusan Masalah Belum diketahuinya bagaimana gambaran permasalahan kompensasi kerja itu, seperti dalam beberapa konsep berikut ini. a. Gaji Balas jasa yang dibayar secara periodik kepada karyawan tetap Balas jasa dalam bentuk uang yang diterima karyawan sebagai konsekuensi dari kedudukannya sebagai seorang karyawan yang memberikan sumbangan tenaga dan pikiran dalam mencapai tujuan perusahaan. b. Upah Balas jasa yang dibayarkan kepada pekerja harian dengan berpedoman pada perjanjian yang disepakati Imbalan finansial langsung yang dibayarkan kepada karyawan berdasarkan jam kerja, jumlah barang yang dihasilkan atas banyaknya pelayanan yang diberikan.
  • 5. 5 c. Upah Insentif Tambahan balas jasa yang diberikan kepada karyawan tertentu yang prestasinya di atas prestasi standar Imbalan langsung yang dibayarkan kepada karyawan karena kinerjanya melebihi standar yang ditentukan— biasa disebut kompensasi berdasar kinerja. d. Benefit dan Service Kompensasi tambahan untuk semua karyawan untuk meningkatkan kesejahteraan Kompensasi tambahan yang diberikan berdasarkan kebijakan perusahaan terhadap semua karyawan sebagai upaya meningkatkan kesejahteraan para karyawan kompensasi tidak langsung. 1.3 Tujuan Penulisan a. Tujuan Pemberian Imbalan/Kompensasi Secara khusus digunakan untuk mengarahkan, mengatur atau mengawasi perilaku karyawan. 1. Hasil yang diharapkan adalah karyawan yang tertarik untuk bekerja dan termotivasi untuk melakukan pekerjaan sebaik-baiknya bagi organisasi 2. Menjalin ikatan kerjasama formal antara perusahaan dan karyawan 3. Karyawan dapat memenuhi kebutuhan dan memperoleh kepuasaan kerja 4. Mendukung keefektifan pengadaan karyawan 5. Untuk Memotivasi karyawan 6. Menjamin stabilitas karyawan 7. Meningkatkan disiplin 8. Menghindari pengaruh serikat buruh 9. Menghindari intervensi pemerintah
  • 6. 6 b. Asas Kompensasi 1. Asas Adil Besarnya kompensasi yang dibayar kepada setiap karyawan harus sesuai dengan prestasi kerja, jenis pekerjaan, resiko pekerjaan, tanggung jawab, jabatan dan memenuhi internal konsistensi 2. Asas Layak Dan Wajar Besarnya kompensasi yang diterima karyawan dapat memenuhi kebutuhan pada tingkat normatif yang ideal, berdasarkan batas upah minimal pemerintah dan eksternal konsistensi yang berlaku c. Imbalan Ekstrinsik dan Intrinsik 1. Imbalan Ekstrinsik Imbalan diluar pekerjaan upah, promosi, dan tunjangan 2. Imbalan Intrinsik Imbalan yang merupakan bagian pekerjaan itu sendiri. Tanggung jawab, tantangan, otonomi, dan umpan balik d. Imbalan Dan Perilaku Individual 1. Komitmen Terhadap Organisasi Kepuasan terhadap imbalan merupakan fungsi dari seberapa besar yang diterima dan seberapa besar yang ‘seharusnya’ diterima Perasaan puas dipengaruhi oleh perbandingan perolehannya dengan perolehan orang lain Kepuasan dipengaruhi oleh imbalan intrinsik dan ekstrinsik Tingkat keinginan individu terhadap jenis imbalan beragam. e. Teori Keadilan Seseorang akan mengevaluasi kewajaran (fairness) keadaan mereka dengan membandingkan dirinya dengan orang lain Tiga perbandingan gaji sosial yang relevan dalam pengambilan keputusan tingkat gaji dan struktur tugas.
  • 7. 7 1. Perbandingan gaji eksternal 2. Perbandingan gaji internal-dengan karyawan lain dalam perusahaan tetapi pekerjaan yang dibandingkan berbeda 3. Perbandingan gaji internal-dengan karyawan lain yang mengerjakan pekerjaan yang sama f. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kompensasi 1. Pertimbangan legal 2. Union membership 3. Kebijakan perusahaan 4. Competitive strategy 5. Keadilan (equity) g. UMP (Upah Minimum Pekerja) 1. Tujuan Tanggung jawab untuk mewujudkan kesejahteraan warga negara dalam lingkup yang terbatas Campur tangan pemerintah masih diperlukan, mengingat: Kondisi ketenagakerjaan yang diwarnai oleh berbagai faktor yang tidak selalu berpihak pada pekerja Kondisi berserikat yang mengarah pada kekuatan dalam tawar-menawar upah—akan merugikan semua pihak 2. Kepmenaker No. Kep-81/1995 Ukuran penetapan upah minimum adalah KHM (Kebutuhan Hidup Minimum) 3. Permenaker No.per 01/Men/1999 pasal 14 ayat 2 Upah minimum hanyan diperuntukkan bagi pekerja yang mempunyai masa kerja kurang dari 1 (satu) tahun. Artinya, menjelang berakhirnya masa kerja 1 tahun bagi pekerja tertentu harus telah dipersiapkan adanya kenaikan upah yang biasanya ditentukan perusahaan.
  • 8. 8 1.4 Manfaat Penulisan Manfaat yang dapat diambil dari makalah ini antara lain dapat berguna bagi peminatan ilmu administrasi kebijakan kesehatan, dapat meningkatkan ilmu pengetahuan tentang kompensasi kerja dalam kehidupan sehari-hari, dapat membantu dalam proses belajar mengajar dan masih banyak manfaat lainnya yang dapat diambil dari makalah yang sederhana ini.
  • 9. 7 BAB II PEMBAHASAN 2.1 Dasar Perhitungan Kompensasi Kerja Dasar perhitungan kompensasi dipakai untuk mendapatkan sistem pembayaran kompensasi yang adil, dan menjadikan perusahaan menarik, mampu bertahan hidup dan mampu memotivasi karyawannya serta dapat melakukan penghematan biaya. Menurut Gomez-Mejia, et al. ( 1995 ), dasar perhitungan kompensasi dapat dibedakan menjadi dua kategori yaitu : 1. Pedekatan Kompensasi Berdasarkan Pekerjaan atau Jabatan Pendekatan pekerjaan atau jabatan mengasumsikan bahwa pekerjaan dapat dilakukan oleh orang yang dibayar untuk jabatan tertentu. Ada tiga komponen kunci untuk mengembangkan rencana kompensasi berdasarkan jabatan yaitu : a. Mewujudkan keadilan internal melalui evaluasi jabatan. Metode evaluasi jabatan memusatkan diri pada jabatan sebagai unit kepentingan. Secara operasional, sistem ini mengandalkan tiga faktor utama yang bisa dikompensasi yaitu pemecahan masalah (problem solving), kecakapan ( know how ) dan pertanggungjawaban (accountability). Evaluasi jabatan ini hanya untuk internal perusahaan bukan untuk menghitung tingkat upah di pasar atau perusahaan lain. Selain itu evaluasi jabatan ini hanya fokus pada nilai tugas masing- masing jabatan, bukan pada orang yang melaksanakannya. b. Mewujudkan keadilan eksternal melalui survei pasar Untuk mencapai keadilan eksternal, perusahaan harus melakukan survei pasar. Dari hasil survei ini, perusahaan dapat membuat kebijakan pembayaran kompensasi, apakah akan membayar lebih tinggi, lebih rendah atau mengikuti pasar. Dasar pemikiran untuk membayar lebih
  • 10. 8 tinggi adalah memaksimalkan kemampuan perusahaan untuk menarik dan mempertahankan karyawan yang berkualitas dan untuk meminimalkan ketidakpuasan karyawan terhadap kompensasi. Kebijakan untuk membayar lebih rendah dari pasar akan mengakibatkan perusahaan terhalang dalam menarik karyawan-karyawan yang potensial, sedangkan kebijakan yang lazim dijalankan oleh perusahaan adalah mengimbangi persaingan. c. Mencapai keadilan individu Untuk mencapai keadilan individu, maka perusahaan harus menyusun kriteria tingkat pembayaran. Keadilan individu mengarah pada keadilan dalam keputusan pembayaran bagi karyawan yang menempati jabatan yang sama. 2. Pendekatan Kompensasi Berdasarkan Keterampilan Pendekatan keterampilan mengasumsikan bahwa karyawan tidak dibayar karena jabatan yang disandangnya, tetapi lebih pada kemampuannya untuk menyelesaikan tugas. Menurut Lawler ( 1983 ), alasan digunakannya keterampilan sebagai dasar perhitungan kompensasi adalah karena karyawan yang berkemampuan tinggi atau yang mampu mengembangkan keterampilannya dapat menerima kompensasi yang lebih tinggi, walaupun jabatannya tetap dan nilai individu akan lebih tersorot daripada nilai pekerjaan yang dilakukannya. Dalam sistem pembayaran kompensasi berdasarkan keterampilan, tingkat pembayaran kompensasi awal bagi semua karyawan adalah sama. Apabila terjadi peningkatan keterampilan, maka masing-masing keterampilan baru yang mereka miliki dihargai satu tingkat lebih tinggi. Jadi kompensasi hanya akan mengalami kenaikan setelah karyawan memperlihatkan kemampuannya dalam melakukan suatu pekerjaan tertentu ( dalam Ninuk Muljani, 2002 ).
  • 11. 9 2.2 Sistem Kompensasi Kerja Sistem pembayaran kompensasi yang umum diterapkan adalah : 1. Sistem Waktu Dalam sistem waktu, besarnya kompensasi (gaji, upah) ditetapkan berdasarkan standar waktu seperti jam, minggu atau bulan. 2. Sistem Hasil Dalam sistem hasil, besarnya kompensasi/upah ditetapkan atas kesatuan unit yang dihasilkan pekerja, seperti per potong, meter, liter dan kilogram. 3. Sistem Borongan Sistem borongan adalah suatu cara pengupahan yang penetapan besarnya jasa didasarkan atas volume pekerjaan dan lama mengerjakannya (Anoki Herdian Dito, 2010). Menurut Simamora ( 2006 ) salah satu prinsip yang perlu diperhatikan dalam perancangan dan pelaksanaan sistem kompensasi adalah keadilan. Keadilan diartikan sebagai keseimbangan antara masukan yang dibawa masuk oleh individu pegawai ke dalam sebuah pekerjaan dengan hasil yang diperolehnya dari pekerjaan tersebut. Kompensasi menjadi penting bagi pegawai sebagai individu karena besarnya kompensasi mencerminkan ukuran nilai karya pegawai sendiri, keluarga dan masyarakat. Bagi perusahaan, kompensasi sangat penting untuk diperhatikan karena hal tersebut mencerminkan upaya perusahaan untuk mempertahankan sumber daya manusia atau dengan kata lain agar pegawai mempunyai loyalitas dan komitmen yang tinggi pada perusahaan ( Handoko, 1994 ) ( dalam Putri Apriliatin dkk, 2010 ). Menurut Steers & Porter ( 1991 ) bahwa tinggi rendahnya kinerja pekerja berkaitan erat dengan sistem pemberian kompensasi yang diterapkan oleh lembaga/organisasi tempat mereka bekerja. Pemberian kompensasi yang tidak tepat berpengaruh terhadap peningkatan kinerja seseorang. Ketidaktepatan pemberian kompensasi disebabkan oleh pemberian jenis kompensasi yang kurang menarik dan pemberian penghargaan yang kurang tepat tidak membuat
  • 12. 10 para pekerja merasa tertarik untuk mendapatkannya. Akibatnya para pekerja tidak memiliki keinginan meningkatkan kinerjanya untuk mendapatkan kompensasi tersebut ( dalam Keke T. Aritonang, 2005). Sistem pemberian kompensasi oleh organisasi kepada karyawan dipengaruhi oleh berbagai faktor. Faktor-faktor ini merupakan tantangan setiap organisasi untuk menentukan kebijaksanaan kompensasi untuk karyawaan. Faktor-faktor tersebut antara lain sebagai berikut : 1. Produktivitas 2. Kemampuan untuk membayar 3. Kesediaan untuk membayar 4. Suplai dan permintaan 5. Organisasi karyawan 6. Berbagai peraturan dan perundang-undangan. Diantara faktor-faktor yang mempengaruhi upah dan kebijakan kompensasi adalah sesuatu yang berada diluar perusahaan, seperti pasar tenaga kerja, kondisi ekonomi, peraturan pemerintah dan serikat pekerja. Ada beberapa faktor internal yang mempengaruhi kompensasi yaitu anggaran tenaga kerja perusahaan dan siapa yang dilibatkan untuk membuat keputusan untuk organisasi. 2.3 Evaluasi Pekerjaan Kompensasi Adalah perbandingan pekerjaan-pekerjaan yang diklasifikasikan guna menentukan kompensasi yang pantas bagi pekerjaan-pekerjaan tersebut, atau berbagai prosedur sistimatik untuk menentukan nilai relatif pekerjaan beserta besarnya kompensasi masign-masing.
  • 13. 11 Tujuan dari evaluasi pekerjaan dan kompensasi adalah sebagai berikut: 1. Untuk menilai ulang semua hasil pekerjaan sesuai dengan spesifikasi dan standarisasi pekerjaan tersebut, sehingga dapat ditentukan kompensasi yang akan diberikan nantinya. 2. Untuk menentukan jenis pekerjaan dan karakter pekerjaan terhadap para pekerja yang akan ditempatkan. 3. Untuk merancang besaran anggaran atas kompensasi yang akan dikeluarkan, baik untuk jenis pekerjaan tertentu atau penggajian dari semua lini struktur organisasi tersebut. Dalam membahas masalah insentif, tidak terlepas dari masalah kompensasi. Kompensasi yang berarti penghargaan/ganjaran ternyata tidak sekedar berbentuk pemberian upah/gaji sebagai akibat dari pengangkatannya menjadi tenaga kerja sebuah organisasi perusahaan. Penghargaan atau ganjaran sebagai kompensasi dibedakan jenis-jenisnya sebagai berikut: 1. Kompensasi Langsung Kompensasi langsung adalah penghargaan/ganjaran yang disebut gaji atau upah, yang dibayar secara tetap berdasarkan tenggang waktu yang tetap. Sejalan dengan pengertian itu, upah atau gaji diartikan juga sebagai pembayaran dalam bentuk uang tunai atau berupa natura yang diperoleh pekerja untuk pelaksanaan pekerjaannya. Upah diartikan juga sebagai harga untuk jasa-jasa yang telah diberikan oleh seseorang kepada orang lain. Sedang Dewan Penelitian Pengupahan Nasional, mengartikan upah ialah suatu penerimaan sebagai suatu imbalan dari pemberi kerja kepada penerima kerja untuk suatu pekerjaan atau jasa yang telah atau akan dilakukan. 2. Kompensasi Tidak Langsung Kompensasi tidak langsung adalah pemberian bagian keuntungan / manfaat lainnya bagi para pekerja di luar gaji atau upah tetap, dapat berupa uang atau
  • 14. 12 barang. Misalnya: THR, Tunjangan Natal dan lain-lain. Dengan kata lain kompensasi tidak langsung adalah program pemberian penghargaan/ ganjaran dengan variasi yang luas, sebagai pemberian bagian keuntungan organisasi/perusahaan. Disamping contoh di atas dalam variasi yang luas itu maka dapat pula berupa jaminan kesehatan, liburan, cuti, dan lain-lain. 3. Insentif. Insentif adalah penghargaan/ganjaran yang diberikan untuk memotivasi para pekerja agar produktivitas kerjanya tinggi, sifatnya tidak tetap atau sewaktu- waktu. Oleh karena itu insentif sebagai bagian dari keuntungan terutama sekali diberikan pada pekerja yang bekerja secara baik atau yang berprestasi. Misalnya dalam bentuk pemberian bonus. Di samping itu insentif dapat pula diberikan dalam bentuk barang. Dari pengertian di atas, insentif merupakan salah satu jenis ganjaran yang diberikan oleh organisasi/perusahaan terhadap pekerja. Terdapat suatu perbedaan antara upah dan insentif, dua terminology ini pada intinya adalah pemberian suatu imbalan terhadap pegawai atas jasa yang telah diberikannya. Namun secara khusus terdapat perbedaannya yakni upah lebih bersifat umum dan penentuannya berdasarkan suatu norma yang berlaku umum dalam dunia ketenagakerjaan. Sedangkan insentif lebih bersifat khusus, oleh karena pemberiannya selalu dikaitkan dengan prestasi kerja yang telah dicapai oleh seorang pegawai. Dengan kata lain insentif merupakan upah tambahan terhadap pegawai yang telah mencapai suatu prestasi kerja tertentu. Insentif tidak terbatas pada pemberian imbalan berupa uang, oleh karena terdapat pula upah yang bersifat intangible apakah dalam bentuk promosi, kesempatan untuk mengikuti pendidikan tertentu, atau penghargaan lain yang pada intinya sebagai imbalan terhadap prestasi yang telah dicapai oleh seorang pegawai.
  • 15. 13 Tujuan insentif adalah sebagai reward terhadap pegawai yang telah mencapai suatu prestasi tertentu sesuai dengan standar kinerja, sehingga tercermin adanya suatu keadilan dalam memperlakukan pegawai yang berprestasi, di samping sebagai alat motivasi pegawai. Mengacu pada variabel insentif, sistem insentif berfungsi dalam memotivasi pekerja agar terus-menerus berusaha memperbaiki dan meningkatkan kemampuannya dalam melaksanakan tugas-tugas yang menjadi kewajiban/tanggung jawabnya. Sistem Insentif ini merupakan tambahan bagi upah gaji dasar yang diberikan sewaktu-waktu, dengan membedakan antara pekerja yang berprestasi dengan yang tidak kurang berprestasi dalam melaksanakan pekerjaan/tugas-tugasnya. Dengan demikian, akan terjadi persaingan yang sehat dalam berprestasi, sehingga timbul motivasi kerja berdasarkan pemberian insentif tersebut. Dalam konteks itu berarti, organisasi/perusahaan perlu menghindari pemberian insentif yang tanpa alasan atau dengan alasan yang tidak ada hubungannya dalam upaya pemberian motivasi agar pekerja dapat bekerja lebih baik lagi. Berdasarkan kenyataan itu dalam memberikan insentif sebagai usaha memotivasi kerja, hendaknya diikuti prinsip-prinsip pokok, yaitu insentif diberikan hanya kepada pekerja yang produktif, promosikan pekerja sebagai insentif non finansial/non material, atas dasar produktivitasnya dalam bekerja. Dari uraian-uraian di atas dapat diartikan, bahwa insentif yang diberikan harus dapat mendorong pekerja untuk melaksanakan tugasnya secara baik, yang memang mungkin dilaksanakannya. Apabila sesuatu yang diharapkan dalam bekerja tidak mungkin dilaksanakan, maka insentif tidak akan berfungsi untuk memotivasi pekerja. Namun dalam kenyataannya, dapat saja terjadi bahwa jumlah insentif yang kurang sesuai dengan intensitas dan sifat pekerjaan, jenis
  • 16. 14 insentif yang sangat terbatas sedangkan jenis dan sifat pekerjaan terus berkembang dan manfaat insentif yang dirasakan kurang bermakna bagi tuntutan para pegawai, menyebabkan kebijakan pemberian insentif kurang efektif. Dari paparan di atas berarti pula faktor insentif dapat menjadi faktor dominan dan besar pengaruhnya terhadap produktivitas kerja pegawai negeri sipil. Pengaruh ini tercakup dalam dimensi makna insentif. 2.4 Faktor – faktor Yang Mempengaruhi Sistem Kompensasi Pemberian kompensasi kepada karyawannya dipengaruhi oleh berbagai macam faktor a.l. Produktivitas setiap perusahaan pasti menginginkan kinerja keuntungan yang optimal, untuk itu setiap perusahaan harus mampu meningkatkan produktivitas kerja karyawannya. Kemampuan untuk Membayar Pemberian kompensasi tergantung kepada kemampuan perusahaan dalam membayar. Kesediaan untuk Membayar. Kesediaan untuk membayar akan berpengaruh terhadap kebijakan pemberian kompensasi bagi karyawan. Suplai dan permintaan tenaga kerja banyak sedikitnya tenaga kerja di pasar kerja akan mempengaruhi sistem pemberian kompensasi. Serikat kerja serikat pekerja, serikat karyawan, atau serikat buruh, akan mempengaruhi kebijakan pemberian kompensasi. Undang-undang dan Peraturan yang Berlaku Undang-undang dan Peraturan akan mempengaruhi sistem pemberian kompensasi bagi perusahaan, misalnya : UU Tenaga kerja dan peraturan UMR. Program pemberian kompensasi Program pemberian kompensasi merupakan salah satu hal yang paling penting bagi perusahaan maupun karyawan, karena akan memberikan gambaran sejauhmana perusahaan berkepentingan terhadap karyawan, seberapa besar kontribusi yang akan diberikan oleh karyawan terhadap perusahaan. Organisasi administrasi
  • 17. 15 pemberian kompensasi perusahaan yang besar membutuhkan pengorganisasian dan pengadministrasian pemberian kompensasi yang baik, sebab pemberian kompensasi bukanlah sekedar memberikan dan membagikan upah atau gaji kepada karyawan, melainkan harus memperhitungkan kemampuan perusahaan serta produktivitas kerja karyawan, serta aspek-aspek lainnya yang berhubungan dengan itu. Metode pemberian kompensasi dalam pemberian kompensasi digunakan beberapa metode a.l. Metode tunggal, metode penetapan gaji pokok yang hanya didasarkan atas ijazah terakhir atau pendidikan formal terakhir yang ditempuh karyawan. Metode Jamak, yi suatu metode dalam pemberian gaji pokok berdasarkan atas beberapa pertimbangan, seperti ijazah, sifat pekerjaan, pendidikan informal, serta pengalaman yang dimiliki. Standar gaji pokok yang pasti tidak ada,ini terdapat pada perusahaan- perusahaan swasta yang di dalamnya masih sering terdapat diskriminasi. Ada delapan komponen penting dalam program pemberian kompensasi yang perlu diperhatikan,a.l. Metode jamak dibedakan menjadi tiga cara pemberian kompensasi, pemberian kompensasi berdasarkan satu jangka waktu tertentu. Kebaikan sistemini adalah administrasi pengupahan mudah dan besarnya kompensasi yang akan dibayarkan tetap. Kelemahan sistem ini pekerja yang malas pun kompensasinya tetap dibayar sebesar perjanjian. Pemberian kompensasi berdasarkan satuan produksi yang dihasilkan. Dalam sistem hasil, besarnya kompensasi yang dibayar selalu berdasarkan kepada banyaknya hasil yang diberikan, bukan kepada lamanya waktu pengerjaan. Sistem ini tidak dapat diterapkan kepada karyawan tetap dan jenis pekerjaan yang tidak mempunyai standar fisik seperti bagi karyawan adminsitrasi. Kebaikan dari sistem ini memberikan kesempatan kepada karyawan bekerja sungguh-sungguh serta berprestasi baik akan memperoleh balas jasa yang lebih besar. Kelemahannya adalah kualitas barang yang dihasilkan terkadang rendah. Suktur pemberian kompensasi struktur kompensasi yang baik ialah menganut paham keadilan (tanggung jawab pekerjaannya). Program pemberian Kompensasi
  • 18. 16 sebagai perangsang kerja suatu program pemberian kompensasi bukan semata- mata didasarkan sebagai imbalan atas pengorbanan waktu,tenaga, dan pikiaran karyawan terhadap organisasi, melainkan juga merupakan cara untuk merangsang dan meningkatkan kegairahan kerja. Tambahan sumber pendapatan bagi karyawan program kompensasi yang baik biasanya memberikan peluang bagi karyawan untuk memperoleh tambahanpenghasilan,bukan hanya memperoleh upah atau gaji yang rutin. Terjaminnya sumber pendapatan dan peningkatan jumlah imbalan jam program pemberian kompensasi harus menjamin bahwa perusahaan merupakan sumber utama pendapatan bagi karyawannya, sehingga karyawan akan bekerja dengan maksimal. Kompensasi bagikelompok manajerial, pimpinan atau manajer setiap perusahaan merupakan kelompok yang bertanggung jawab terhadap hidup matinya perusahaan. Wajar jika kompensasi yang diterima lebih besar dari karyawan biasa. Prospek di masa depan untuk memperhitungkan prospek yang akan datang, perlu memperhitungkan tiga dimensi waktu, sehingga dalam menyusun program pemberian kompensasi, harus memperhitungkan keadaan organisasi pada waktu yang lalu,kondisi organisasi saat ini,dan prospek organisasi yang akan datang. Kriteria pemberian kompensasi, faktor-faktor yang mempengaruhi ketentuan pemberian kompensasi a.l keadaan perekonomian suatu negara,kebijaksanaan pemerintah, tuntutan serikat pekerja, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi Ada beberapa kriteria yang perlu diperhatikan dalam penentuan kebijakan pemberian kompensasi a.l. Biaya hidup produktivitas kerja karyawan skala upah atau gaji yang berlaku kemampuan membayar upah atau gaji sebagai alat untuk menarik, mempertahankan, dan memberikan motivasi kepada karyawan penawaran dan permintaan tenaga kerja serikat buruh atau organisasi karyawan posisi jabatankaryawan pendidikan danpengalaman kerja.
  • 19. 17 Waktu pembayaran kompensasi artinya kompensasi harus dibayar tepat pada waktunya,jangan sampai terjadi penundaan,supaya kepercayaan karyawan terhadap bonafiditas perusahaan semakin besar,ketenangan dan konsentrasi kerja akan lebih baik. Kebijakan waktu pembayaran kompensasi ini hendaknya berpedoman, dari pada menunda lebih baik mempercepat dan menetapkan waktu yang paling tepat. Misalnya :gaji dibayar setiap tanggal satu,jika jatuh hari libur (minggu) sebaiknya gaji dibayarkan pada hari sabtunya. Pemberian upah insentif dan kesejahteraan hendaknya ditetapkan waktunya yang paling tepat misalnya pada saat tahun ajaran baru, supaya pemberian tsb mempunyai dampak yang positif. 2.5 Pengertian Tunjangan Tunjangan (Kompensasi Finansial Tidak Langsung) Meliputi seluruh imbalan finansial yang tidak termasuk dalam kompensasi finansial langsung. Merupakan wujud tanggung jawab organisasi terhadap para karyawannya. Bisa berupa asuransi dan program-program lainnya untuk kesehatan, keselamatan, keamanan, dan kesejahteraan umum. Tunjangan umumnya membebani perusahaan dengan uang, namun para karyawan biasanya menerimanya secara tidak langsung. Sebagai contoh, sebuah organisasi bisa membelanjakan beberapa ribu dolar setahun sebagai pendanaan untuk premi asuransi kesehatan untuk setiap karyawan. 2.5.1 Tunjangan Wajib (Dipersyaratkan Secara Legal) Perusahaan-perusahaan memberikan sebagian besar tunjangan secara sukarela, namun hukum mewajibkan tunjangan-tunjangan lainnya. Tunjangan-tunjangan tersebut meliputi (contoh di AS), jaminan social, ganti rugi karyawan, asuransi pengangguran, cuti keluarga, dan pengobatan.
  • 20. 18 2.5.2 Jenis – jenis Tunjangan Sukarela 1. Tunjangan pribadi rancangan kesehatan rancangan perawatan gigi. 2. Penyeimbangan pekerjaan dan kehidupan pribadi : cuti, hari libur, rekening perencanaan hidup, skedul kerja fleksibel, telecommuting, dan penyelarasan minggu kerja. 3. Akumulasi Modal, Pembelian Saham, dan Pensiun: 401(k) Plan Rancangan Pembelian Saham Rancangan Pensiun. 4. Perlindungan Penghasilan dan Aset Rancangan santunan sakit dan kecelakaan income rancangan ketidakmampuan jangka panjang asuransi jiwa kelompok asuransi kecelakaan perjalanan asuransi perawatan dalam jangka panjang. 5. Pengembangan Keterampilan Penggantian biaya pendidikan cuti menjalani pendidikan 6. Program-program Karyawan Tambahan Pusat - pusat kebugaran kursus - kursus pendidikan program -program penghargaan pusat-pusat perencanaan karir keanggotaan klub. 2.5.3 Mengomunikasikan Informasi Mengenai Paket Tunjangan Tunjangan-tunjangan karyawan bisa membantu perusahaan merekrut dan mempertahankan tenaga kerja berkualitas terbaik. Untuk menjaga program tersebut tetap mutakhir, manajemen butuh masukan dari para karyawan untuk menentukan perlu tidaknya perubahan tunjangan. Selain itu, karena kesadaran karyawan mengenai tunjangan seringkali terbatas, informasi program harus harus dikomunikasikan ke bawah. 2.5.4 Kompensasi Nonfinansial Kompensasi nonfinansial meliputi kepuasan yang diterima seseorang dari pekerjaan itu sendiri atau dari lingkungan psikologis dan/atau fisik di
  • 21. 19 mana orang tersebut bekerja. Komponen-komponen kompensasi nonfinansial meliputi. Jabatan itu sendiri Lingkungan kerja Kompensasi nonfinansial diupayakan untuk mewujudkan keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan yang menghasilkan kehidupan yang lebih menyenangkan bagi para karyawan. 2.5.5 Jabatan Itu Sendiri sebagai Faktor Kompensasi Nonfinansial Teori karakteristik jabatan. Dikembangkan oleh J. Richard Hackman dan Greg Oldham. Menurut teori ini, para karyawan mengalami kompensasi intrinsik jika dalam jabatan mereka secara signifikan terdapat lima dimensi jabatan inti, yaitu. Variasi keterampilan, Identitas tugas, Signifikansi tugas, Otonomi dan Umpan balik. 1. Pertanyaan-pertanyaan berikut ini bisa memberikan banyak petunjuk mengenai nilai jabatan itu sendiri: a. Apakah jabatan berarti dan menantang? b. Adakah pengakuan atas prestasi? c. Apakah saya mendapatkan rasa berprestasi dari menjalankan jabatan? d. Apakah ada kemungkinan peningkatan tanggung jawab? e. Apakah ada peluang pertumbuhan dan kemajuan? f. Apakah saya menikmati melakukan pekerjaan tersebut seorang diri? 2. Dimensi – dimensi Jabatan Variasi keterampilan (skill variety). Tingkat sejauh mana jabatan membutuhkan sejumlah aktivitas yang berbeda agar sukses. Identitas tugas (task identity): Tingkat sejauh mana jabatan mencakup unit pekerjaan yang jelas dari awal hingga akhir. Signifikansi tugas (task significance). Dampak yang ditimbulkan jabatan terhadap orang-orang lain sehingga karyawan bisa merasakan makna prestasi yang
  • 22. 20 sesungguhnya. Otonomi (Autonomy). Tingkat kebebasan dan tanggung jawab individual yang dimiliki para karyawan dalam menjalankan jabatan sehingga mereka merasa bertanggung jawab atas hasil kerja. Umpan balik (feedback): Informasi yang diterima para karyawan mengenai seberapa baik mereka menjalankan jabatan. 2.5.6 Lingkungan Kerja sebagai Faktor Kompensasi Nonfinansial Menjalankan sebuah jabatan yang penuh tanggung jawab dan menantang di tempat yang jelek tidak akan menyenangkan bagi sebagian besar orang. Para karyawan bisa memperoleh kepuasan dari pekerjaan mereka melalui beberapa faktor nonfinansial berikut ini. Kebijakan yang baik, manajer yang berkemampuan, karyawan yang kompeten, rekan kerja yang bersahabat, simbol status yang pantas, dan kondisi kerja. Fleksibilitas Tempat Kerja (Keseimbangan Kerja-Kehidupan). Perusahaan harus menciptakan lingkungan kerja yang mencerminkan kebutuhan dan nilai dari tahap kehidupan para karyawan mereka. Tujuan utama mencapai keseimbangan kerja-kehidupan (work-life balance) adalah untuk meminimalkan stres. Para karyawan yang stres berusaha menyeimbangkan pekerjaan dan kehidupan pribadi. Bagi mereka waktu hampir sama pentingnya dengan uang, bahkan lebih penting bagi beberapa di antara mereka. 2.6 Jenis – Jenis Kompensasi Dilihat dari Jenis-Jenis Kompensasi. Kompensasi langsung (Direct Compensation) adalah pembayaran balas jasa yang berupa gaji, upah, dan upah insentif. Gaji adalah balas jasa yang dibayarkan secara periodik kepada karyawan tetap serta mempunyai jaminan yang pasti. Contoh gaji akan tetap dibayarkan walau tidak masuk kerja. Upah adalah balas jasa yang dibayarkan kepada karyawan harian dengan pedoman sesuai peraturan atau perjanjian kerja yang telah disepakati. Upah insentif adalah tambahan balas jasa yang diberikan kepada karyawan tertentu sesuai prestasinya diatas prestasi standar yang
  • 23. 21 ditentukan. Kompensasi tidak langsung (Indect Compensation) adalah pembayaran balas jasa yang berupa kesejahteraan karyawan. Contoh motivasi, promosi jabatan. Sistem kompensasi yang biasa digunakan adalah sistem prestasi, sistem waktu, dan sistem kontrak/borongan. Sistem Prestasi (Upah Sistem Hasil). Suatu cara yang mengaitkan secara langsung antara besarnya upah dengan prestasi kerja yang ditujukan oleh karyawan yang bersangkutan. Contoh kompensasi sistem hasil : per potong, per meter, per kilo, per liter dan sebagainya. Sistem Waktu Suatu cara menentukan besarnya kompensasi dihitung berdasarkan standar waktu, seperti Jam, Hari, Minggu, Bulan. Besarnya Upah ditentukan oleh lamanya karyawan melaksanakan atau menyelesaikan suatu pekerjaan. Umumnya cara ini digunakan bila ada kesulitan dalam menerapkan cara pengupahan berdasarkan prestasi. Kelemahan dari sistem waktu adalah. Mengakibatkan mengendornya semangat karyawan yang produktivitasnya tinggi (diatas rata-rata ). Tidak membedakan usia, pengalaman, dan kemampuan karyawan. Membutuhkan pengawasan yang ketat agar karyawan sungguh- sungguh bekerja. Kurang mengakui adanya prestasi kerja karyawan. Sedangkan kelebihan sistem waktu adalah. Dapat mencegah hal- hal yang kurang diinginkan seperti pilih kasih, diskriminasi maupun kompetisi yang kurang sehat. Menjamin kepastian penerimaan upah secara periodik. Tidak memandang rendah karyawan yang cukup lanjut usia. Sistem kontrak/ borongan Suatu cara menentukan besarnya kompensasi didasarkan atas kuantitas, kualitas dan lamanya peyelesaian pekerjaan yang sesuai dengan kontrak perjanjian. Untuk mendapatkan hasil yang sesuai dengan yang diharapkan, maka dalam kontrak juga dicantumkan ketentuan mengenai “konsekuensi” bila pekerjaan yang dihasilkan tidak sesuai dengan perjanjian baik secara kuantitas, kualitas maupun lamanya penyelesaian pekerjaan.
  • 24. 22 2.6.1 Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Kompensasi Penawaran dan permintaan tenaga kerja. Kemampuan dan kesediaan organisasi. Serikat Pekerja, atau organisasi karyawan. Produktivitas kerja. Prestasi kerja, biaya hidup, pemerintah dan undang-undang perburuhan baik tingkat daerah atau provinsi, atau keppres. Pendidikan / pengalaman kerja, kondisi perekonomian, Jenis dan sifat pekerjaan, konsistensi internal dan eksternal. 2.6.2 Pengukuran Kontribusi Kompensasi Kelayakan karyawan (job worth) kelayakan karyawan merupakan sebuah kriteria yang menyangkut bagaimana kondisi karyawan. Karakteristik perseorangan (personal characteristics) menyangkut masalah senioritas dan yunioritas. Asumsi yang sering berlaku dan diyakini adalah bahwa karyawan yang cukup senior dipandang telah memiliki kinerja yang tinggi, sedangkan yang masih yunior masih perlu dikembangkan dan dibina lagi. Kualitas kinerja karyawan melalui kinerja karyawan dapat diketahui bahwa sesungguhnya analisis dan penilaian karyawan tidak sekadar berdasarkan senioritas dan yunioritas. Senioritas belum tentu menentukan kemampuan kerja. Bisa terjadi seseorang yang berstatus sebagai karyawan yunior dapat bekerja dengan menunjukkan kinerja yang baik dibanding karyawan yang senior. 2.7 Kompensasi Dan Sistem Kompensasi Kompensasi merupakan hal yang penting, yang merupakan dorongan atau motivasi utama seseorang karyawan untuk bekerja. Kompensasi ditetapkan berdasarkan kesepakatan antara pengusaha dengan karyawan, dalam hal tertentu, pemerintah memfasilitasi sebagai pembuat kebijakan/regulasi di bidang ketenagakerjaan.
  • 25. 23 Sistem Waktu Kompensasi ditetapkan berdasarkan standar waktu seperti jam, minggu, atau bulan. Kebaikan mudah & besarnya tetap kelemahan pekerja malas juga dibayar sama sistem hasil (output) Kompensasi ditetapkan berdasarkan unit yang dihasilkan pekerja seperti per potong, liter, kilogram. Kebaikan memotivasi karyawan, adil. Kelemahan kualitas barang sering diabaikan. Sistem Borongan suatu cara pengupahan yang penetapan besarnya jasa didasarkan atas volume pekerjaan dan lama mengerjakannya. Besar/kecil kompensasi tergantung pada kecermatan kalkulasi yg dilakukan. Dalam menerapkan kompensasi terdapat dua kepentingan - kepentingan karyawan bahwa kompensasi yang diterimanya atas jasa yang telah diberikan kepada perusahaan memungkinkan karyawan untuk mempertahankan harkat dan martabatnya, mempertahankan taraf hidup yang wajar,mandiri dalam pemenuhan kebutuhan hidupnya. Kepentingan Organisasi penetapan kompensasi yang dikaitkan dengan prestasi kerja atau produktivitas ditujukan untuk kelangsungan aktivitas organisasi program perusahaan yang akan datang. Kompensasi perlu dibedakan dengan gaji dan upah,karena konsep kompensasi tidak sama dengan konsep gaji atau upah. Gaji dan upah merupakan salah satu bentuk konkret atas pemberian kompensasi Menurut Thomas H Stone dalam bukunya “ Undestanding Personal Management”, kompensasi adalah setiap bentuk pembayaran yang diberikan kepada karyawan sebagai pertukaran pekerjaaan yang mereka berikan kepada majikan. Menurut Edwin B Plippo dalam bukunya “Principles of Personal Management”, kompensasi merupakan pemberian imbalan jasa yang layak dan adil kepada karyawan-karyawan karena mereka telah memberi sumbangan kepada pencapaian organisasi. Kompensasi mempunyai arti yang luas, selain terdiri dari gaji dan upah, dapat pula berbentuk fasilitas perumahan, fasilitas kendaraan, pakaian seragam, tunjangan keluarga, tunjangan kesehatan, tunjangan pangan dan masih banyak lagi yang
  • 26. 24 lainnya yang dapat dinilai dengan uang serta cenderung diterima oleh karyawan secara tetap. 2.7.1 Asas Kompensasi Asas – asas yang penting untuk diterapkan dalam pemberian kompensasi. Asas keadilan, adanya konsistensi imbalan bagi para karyawan yang melakukan tugas dengan bobot yang sama. Kompensasi yang baik harus seminimal mungkin mengurangi keluhan atau ketidakpuasan yang timbul dari karyawan. Asas keadilan akan menciptakan suasana kerja sama yang baik,motivasi kerja,disiplin, loyalitas,dan stabilitas karyawan yang lebih baik. Asas Kelayakan dan Kewajaran. Kompensasi yang diterima karyawan harus dapat memenuhi kebutuhan dirinya beserta keluarganya, pada tingkatan yang layak dan wajar. Tolak ukur layak memang bersifat relatif, tetapi penetapan besaran minimal kompensasi yang akan diberikan oleh perusahaan harus mengacu kepada standar hidup daerah,dengan berpijak pada standar Upah Minimum Regional, baik di tingkat provinsi, maupun tingkat kota/kabupaten. Kompensasi yang wajar berarti besaran kompensasi harus mempertimbangkan faktor-faktor seperti prestasi kerja,pendidikan, jenis pekerjaan, resiko pekerjaan, tanggung jawab, jabatan dll. Manajer SDM harus selalu memantau dan menyesuaikan kompensasi yang diterimaoleh karyawandengan perkembangan lingkungan eksternal yang berlaku. 2.7.2 Tujuan Kompensasi Pada dasarnya tujuan sistem kompensasi adalah menghargai prestasi kerja pemberian kompensasi yang memadai merupakan suatu bentuk penghargaan perusahaan terhadap prestasi kerja karyawannya. Menjamin keadilan sistem kompensasi yang baik akan menjamin terwujudnya keadilanbagi dan diantara karyawan dalam perusahaan. Masing-masing
  • 27. 25 karyawan akan memperoleh imbalan yang sesuai dengan tugas, fungsi, jabatan dan prestasi kerja. Mempertahankan karyawan sistem kompensasi yang baik akan membuat karyawan betah sehingga akan mengurangi tingkat keluarnya karyawan. Memperoleh karyawan yang bermutu sistem kompensasi yang baik akan menarik lebih banyak calon karyawan, sehingga perusahaan akan banyakalternatif dalam memilih karyawan yang bermutu. Pengendalian biaya sistem kompensasi yang baik,akan mengurangi seringnya melakukan rekrutmen, sebagai akibat dari makin banyaknya pelamar yang keluar kerja, hal ini berarti penghematan biaya. Memenuhi peraturan yang berlaku sistem administrasi kompensasi yang baik akan mengadaptasi peraturan perundangan yang berlaku, sehingga akan menghindari adanya gugatan dari pihak karyawan,maupun pihak eksternal lainnya. 2.8 Survey Benchmarking Kompensasi a. Survey Upah = Benchmarking Mendapatkan informasi yang akurat mengenai tingkat penggajian dan kompensasi dipasaran dan tentang sistim yang digunakan secara umum agar policy dikeluarkan secara tepat. b. Data yang dicari dalam survey Kebijakan pokok yang berlaku teknik yang digunakan dalam penentuan tingkat upah nilai uang pada gaji pokok, tunjangan, fasilitas dan komponen upah dari jabatan tertentu yang dijadikan sebagai patokan (benchmarking). Komponen imbalan yang non financial rencana perusahaan beberapa tahun mendatang. c. Survey information Provide a fair approximation of the going wage in the labor market. Establish the starting pay for various jobs indicate the differences between grades, compare your current wages with going wage in the
  • 28. 26 market. Permit you to adjust your wages to compete in the market. Help support your position in the labor negotiations. d. Salary survey : Untuk apa ? 1. Melihat atau mengetahui tingkat penggajian di”market”, apakah kompetitif atau belum. 2. Mengadakan penyesuaian diperusahaan. 3. Meng-hindari karyawan di-highjack / dibajak oleh perusahaan lain. 4. Alat untuk memotivasi karyawan. 5. Ukuran untuk meninjau kenaikan / peninjauan upah. e. Yang melaksanakan salary survey Oleh perusahaan sendiri konsultan khusus survey upah gabung dengan perusahaan lain yang melakukan ikut dalam survey upah perusahaan lain. Ikut dalam survey upah konsultan. f. Tahapan mengikuti salary survey Tahap kordinasi antar perusahaan peserta, tahap persiapan pengumpulan dan proses data menggunakan data survey. g. Hasil salary survey Upah dalam rupiah / total cash per bulan, upah dalam bentuk barang / natura (in kind). Total remuneration (cash + in kind).
  • 29. 27 BAB III KESIMPULAN A. Kesimpulan Dari beberapa definisi dan konsep mengenai kompensasi di atas maka dapat dimengerti bahwa pembicaraan mengenai kompensasi tidak terbatas pada jenis kompensasi, baik dalam bentuk uang atau non uang. Namun aspek lain yang lebih jauh yaitu bahwa kompensasi berkaitan langsung dengan hal-hal yang bersifat psikologis. Dengan adanya program kompensasi yang jelas, akan menjadi pendorong secara psikologis bagi seseorang pegawai untuk bekerja dengan baik. Dengan kata lain, kompensasi bisa digunakan sebagai sarana untuk meningkatkan motivasi, disiplin, dan produktivitas kerja. Kompensasi merupakan seluruh imbalan yang diterima karyawan atas hasil kerja karyawan tersebut pada organisasi. Kompensasi bisa berupa fisik maupun non fisik dan harus dihitung dan diberikan kepada karyawan sesuai dengan pengorbanan yang telah diberikannya kepada organisasi atau perusahaan tempat ia bekerja. Kompensasi juga merupakan salah satu parameter untuk mengukur sejauh mana iklim dan kondisi suatu perusahaan yang baik, karena walau bagaimanapun perusahaan yang baik yang kokoh dan berkembang, bertanggung jawab pula untuk meningkatkan kesejahteraan buruh atau pekerja simultan dengan pertumbuhan perusahaan, dalam artian perusahaan tidak hanya mencari dan mendapatkan keuntungan semata tetapi harus juga bisa mewujudkan kesejahteraan karyawannya. Kompensasi sebagai salah satu komponen dalam upaya mewujudkan kesejahteraan buruh atau pekerja dalam pelaksanaanya seringkali berbenturan
  • 30. 28 dengan aspek legalitas yang telah di sepakati bersama. Hal ini tidak terlepas juga dari situasi dan kondisi perusahaan itu sendiri, pengadilan Hukum Industrial,Pengadilan Niaga merupakan lembaga terakhir untuk dapat menyelesaikan persengketaan di kedua belah pihak. Suatu Perusahaan dalam memberikan kompensasi kepada para pekerja terlebih dahulu melakukan penghitungan kinerja dengan membuat sistem penilaian kinerja yang adil. Sistem tersebut umumnya berisi kriteria penilaian setiap pegawai yang ada misalnya mulai dari jumlah pekerjaan yang bisa diselesaikan, kecepatan kerja, komunikasi dengan pekerja lain, perilaku, pengetahuan atas pekerjaan, dan lain sebainya. Para karyawan mungkin akan menghitung-hitung kinerja dan pengorbanan dirinya dengan kompensasi yang diterima. Apabila karyawan merasa tidak puas dengan kompensasi yang didapat, maka dia dapat mencoba mencari pekerjaan lain yang memberi kompensasi lebih baik. Hal itu cukup berbahaya bagi perusahaan apabila pesaing merekrut atau membajak karyawan yang merasa tidak puas tersebut karena dapat membocorkan rahasia perusahaan atau organisasi. B. Saran Adapun yang menjadi saran penulis dalam pembahasan ini adalah semoga isi dari uraian di atas dapat berguna dan bermamfaat bagi pembaca. Khususnya bagi mahasiswa jurusan pendidikan ekonomi.