2. LATAR BELAKANG
Lamp. Kep.Men.kes nomor:
369/MENKES/SK/III/2007. tanggal 27 Maret
2007).
UKM ( Upaya kesehatan masyarakat )
adalah setiap kegiatan untuk memelihara dan
meningkatkan kesehatan serta mencegah dan
menanggulangi timbulnya masalah kesehatan
dengan sasaran keluarga, kelompok, dan
masyarakat.
3. LATAR BELAKANG
Upaya Kesehatan Perseorangan yang
selanjutnya disingkat UKP adalah
suatu kegiatan dan atau serangkaian kegiatan
pelayanan kesehatan yang ditujukan untuk
peningkatan, pencegahan, penyembuhan
penyakit, pengurangan penderitaan akibat
penyakit dan memulihkan kesehatan
perseorangan.
Sejak janin dalam kandungan, masa bayi dan
balita, masa remaja hingga dewasa bahkan
sampai usia lanjut.
4. LATAR BELAKANG
Permenkes No:75 tahun 2014 tentang
Puskesmas,
Berdasarkan prinsip paradigma sehat
Puskesmas sebagai FKTP mendorong
seluruh pemangku kepentingan untuk
berkomitmen dalam upaya mencegah dan
mengurangi resiko kesehatan yang dihadapi
individu, keluarga, kelompok dan masyarakat.
5. LATAR BELAKANG
kegiatan Home Visit kepada pasien-pasien seperti
1. Orang-tua yang hidup sendirian,
2. Orang-orang cacat yang hidup sendirian,
3. Orang yang tidak mampu makan, tidak ada
keluarga di rumah.
4. Orang dalam kondisi sakit ( kanker, tumor,
depresif, penyakit mental/jiwa, penyakit hati/ liver
atau ginjal, infeksi kronis dll),
5. Dan pasien –pasien ini terlupakan oleh
keluarganya pembiayaan kesehatannya saja
bergantung dari uluran para tetangga maupun
aparat desa setempat.
6. LATAR BELAKANG
Laporan dari kegiatan BPJS bahwa sekitar
50% penduduk Kabupaten Ngawi adalah PBI
(penerima bantuan iuran dari APBN) dan
masih ada masyarakat lain yang miskin yang
belum mempunyai kartu pembiayaan.
Terutama masyarakat yang ada di dusun yang
tinggal sendirian dan sulit untuk datang ke
tempat pelayanan umum.
7. LATAR BELAKANG
Kebijakan pemerintah:
Goals Pemerintah (Nawa Cita), diantaranya
adalah:
Membangun Indonesia dari pinggiran,
memperkuat dareah/desa dalam kerangka
negara kesatuan.
Meningkatkan kwalitas hidup manusia Indonesia.
Mengingat amanah dari Pasal 34 ayat (1)
Undang-Undang Dasar 1945
Mendukung visi Kementerian Kesehatan
"Masyarakat sehat yang mandiri dan
berkeadilan”
8. LATAR BELAKANG
Untuk itu Dinas Kesehatan Kab. Ngawi mengadakan
Pendekatan layanan kesehatan untuk ikut dalam
pengentasan / menanggulangi kemiskinan maupun
untuk peningkatan pelayanan dasar bidang kesehatan
melaksanakan kegiatan bernama
“Sentuhan Lintas Sektor Sangat Peduli Pasien
Terlantar (SELINTAS SAPULIPAT)” .
Karena pada umumnya keadaan mereka masuk
kategori miskin dimana terjadi ketidak mampuan
untuk memenuhi kebutuhan dasar seperti makanan ,
pakaian , tempat berlindung, dan kesehatan. Karena
mereka bisa bermetamorfosis menjadi gelandangan,
pengemis jalanan.
9. Tujuan:
Mendukung upaya pemerintah dalam
mewujudkan Universal Health Coverage.
Mendukung misi Kabupaten Ngawi :
Menanggulangi kemiskinan secara terpadu
dan berkelanjutan;
Meningkatkan pelayanan dasar bidang
pendidikan dan kesehatan yang berkualitas
serta berdaya saing;
10. Sasaran :
Masyarakat miskin yang hidupnya terlantar.
Masyarakat miskin terlantar yang menderita
penyakit kronis dan tidak mempunyai
kemampuan untuk mencari layanan kesehatan
secara mandiri.
Masyarakat miskin, terlantar yang tidak punya
kartu jaminan apapun.
Masyarakat miskin terlantar yang kondisi
lingkungan fisiknya sangat tidak memenuhi
standar.
11. Indikator Keberhasilan:
Semua orang miskin dan terlantar mempunyai
kartu jaminan kesehatan.
Semua orang miskin dan terlantar
memperoleh layanan kesehatan yang
terstandar.
13. JANGKA PENDEK:
A. Internal:
Pembuatan SK ,Pedoman dan SOP kegiatan.
Menyusun dan menetapkan Tim penanggungjawab kegiatan
Pembuatan rencana kegiatan :
Menyusun indikator dalam kegiatan survey kesehatan maskin
Konsolidasi dengan lintas bidang dan program dalam kegiatan
survey Keluarga Sehat
Kesepakatan bersama.
Sosialisasi Indonesia sehat dengan pendekatan keluarga
Pembuatan Kerangka Acuan Kegiatan.
Sosialisasi Kegiatan Internal
Membuat tools monitoring dan evaluasi
Membuat format pelaporan Puskesmas ke Dinas Kesehatan
Kabupaten
Pelaksanaan Survey keluarga Sehat
14. JANGKA PENDEK: ( Mei-Juni 2017)
B. Eksternal:
Sosialisasi dan advokasi Lintas Sektor terkait
Membangun sistem informasi Lintas Sapulipat
Rencana pelaksanaan kegiatan
C. Pelaksanaan kegiatan Survey
D. Pemetaan awal sasaran 1 desa tiap wilayh
kerja
Puskesmas
15. JANGKA MENENGAH:
Tahap koordinasi dalam rangka persiapan
implementasi selanjutnya
Implementasi kegiatan di semua Puskesmas
Penyempurnaan program
MOU dengan Lintas Program
Kerjasama dengan Lintas Sektor dari tingkat Desa,
Kecamatan sampai Kabupaten.
Mengusulkan kegiatan lanjutan dari survey kesehatan
maskin melalui kegiatan survey kesehatan keluarga
untuk seluruh wilayah Kabupaten Ngawi.
Mengusulkan RKA dalam PAPBD
Merencanakan kegiatan lanjutan dengan Lintas
Sektor (Dinas Sosial maupun Dispendukcapil).
16. JANGKA PANJANG:
Tahap evaluasi kegiatan yang telah berjalan.
Tahap Penyusunan model-model pelayanan baru
dalam peningkatan layanan terhadap masyarakat
miskin.
Tahap peningkatan sarana prasarana pelayanan
baru.
Mendapat dukungan lintas sektor, dunia usaha,
pihak swasta dan pihak-pihak lain dalam
menyelesaikan kasus-kasus maskin di wilayah
kerja Puskesmas.
Penyempurnaan program kegiatan jika
diperlukan.
17. Kebijakan Dinkes dalam pelayanan
Masyarakat terlantar:
Penguatan kelembagaan dan dukungan
kebijakan dari Pemda
Perbaikan dan penguatan Pelayanan
Pemberdayaan masyarakat dan stake holder