SlideShare a Scribd company logo
1 of 37
PERSYARATAN
& IZIN
KLINIKKAMAL AMIRUDDIN – KEMENTERIAN KESEHATAN RI
PENDAHULUAN
SYARAT KLINIK
PERIZINAN KLINIK
 Simak info kesehatan di https://kedokteran-kesehatan.blogspot.com/
PENDAHULUA
N
Simak info kesehatan di https://kedokteran-kesehatan.blogspot.com/
Fasilitas pelayanan
kesehatan adalah suatu
alat dan/atau
tempat yang digunakan
untuk
menyelenggarakan
upaya
pelayanan kesehatan,
baik promotif, preventif,
kuratif
maupun rehabilitatif
yang dilakukan oleh
Pemerintah,
pemerintah daerah,
dan/atau masyarakat.
KLINI
K
?
UNDANG-UNDANG
NO. 36 TAHUN 2009
TENTANG
KESEHATAN
SUMBER DAYA
KESEHATAN
UPAYA
KESEHATAN
NAKES
FASKES
PERBEKALAN
TKENOLOGI &PRODUK TEKNOLOGI
Baca Informasi Kesehatan di link di bawah ini:
https://kedokteran-
kesehatan.blogspot.com/
(tekan Control lalu klik link nya)
PENGATURAN
KE DEPAN
DLM PP
• T4 PRAKTIK MANDIRI NAKES;
• PUSKESMAS;
•klinik;
• RUMAH SAKIT;
• apotek;
• unit transfusi darah;
• laboratorium bidang kesehatan;
• optikal;
• fasilitas pelayanan kedokteran forensik;
• fasilitas PelKes tradisional komplementer;
• fasilitas Pelkes lain yang ditetapkan oleh
Menteri.
JENIS FASILITAS KESEHATAN
TELAH DI ATUR
DI BERBAGAI
REGULASI
PMK
NO. 9 TAHUN 2014
TENTANG
KLINIK
PERMENKES NO
9 /2014
TENTANG
KLINIK
merupakan peraturan teknis
yang mengatur
penyelenggaraan fasilitas
pelayanan kesehatan tingkat
pertama dan tingkat kedua
yang berbentuk Klinik
Klinik adalah fasilitas
pelayanan kesehatan
yang
menyelenggarakan
pelayanan kesehatan
perorangan yang
menyediakan pelayanan
medis dasar dan/atau
spesialistik
KLINIK
JENIS KLINIK
KLINIK PRATAMA KLINIK UTAMA
Klinik yang menyelenggarakan
pelayanan medik dasar baik
umum maupun khusus
Klinik yang menyelenggarakan
pelayanan medik spesialistik atau
pelayanan medik dasar dan
spesialistik
Dapat mengkhususkan pelayanan pada satu bidang tertentu
berdasarkan cabang/disiplin ilmu atau sistem organ
Klinik
LOKASI
BANGUNAN
RUANGAN
PRASARANA
ALAT
TENAGA
KEFARMASIA
N
PERSYARATAN
 PEMDA MENGATUR PERSEBARAN KLINIK YANG DISELENGGARAKAN
MASYARAKAT DI WILAYAHNYA DENGAN MEMPERHATIKAN:
 KEBUTUHAN PELAYANAN
 BERDASARKAN RASIO JUMLAH PENDUDUK
DIKECUALIKAN : KLINIK PERUSAHAAN ATAU KLINIK INSTANSI PEMERINTAH TERTENTU YANG
HANYA MELAYANI KARYAWAN PERUSAHAAN, WARGA BINAAN, ATAU PEGAWAI INSTANSI
TERSEBUT
 MEMENUHI KETENTUAN MENGENAI PERSYARATAN KESEHATAN
LINGKUNGAN
Baca Informasi Kesehatan di link di bawah ini:
https://kedokteran-
kesehatan.blogspot.com/
(tekan Control lalu klik link nya)
 Bersifat permanen & tidak bergabung dengan tempat tinggal
 Paling sedikit terdiri atas:
1. ruang pendaftaran/ruang tunggu;
2. ruang konsultasi;
3. ruang administrasi;
4. ruang obat & bahan habis pakai untuk klinik yang melaksanakan pelayanan
farmasi;
5. ruang tindakan;
6. ruang/pojok ASI;
7. kamar mandi/wc; dan
8. ruangan lainnya sesuai kebutuhan pelayanan
RAWAT INAP
• ruang rawat inap (5-10)
• ruang farmasi;
• ruang laboratorium; dan
• ruang dapur
+
PRASARANA
• instalasi sanitasi;
• instalasi listrik;
• pencegahan dan penanggulangan kebakaran;
• ambulans, khusus untuk Klinik yang menyelenggarakan
rawat inap; dan
• sistem gas medis;
• sistem tata udara;
• sistem pencahayaan;
• prasarana lainnya sesuai kebutuhan.
KETENAGAAN
 Penanggung jawab teknis Klinik harus seorang tenaga
medis yang memiliki SIP di Klinik tersebut, dan dapat
merangkap sbg pemberi pelayanan
 Tenaga Medis hanya dapat menjadi penanggung jawab
teknis pada 1 (satu) Klinik
 Ketenagaan Klinik rawat jalan terdiri atas tenaga medis,
keperawatan, Nakes lain, dan non kesehatan sesuai
kebutuhan.
Baca Informasi Kesehatan di link di bawah
ini:
https://kedokteran-
kesehatan.blogspot.com/
(tekan Control lalu klik link nya)
 Tenaga medis Klinik Pratama minimal:
 2 (dua) orang dokter dan/atau
 Dokter gigi sebagai pemberi pelayanan.
 Tenaga medis pada Klinik utama yang memberikan pelayanan
kedokteran paling sedikit terdiri dari 1 (satu) orang dokter spesialis dan
1 (satu) orang dokter sebagai pemberi pelayanan.
 Tenaga medis pada Klinik utama yang memberikan pelayanan
kedokteran gigi paling sedikit terdiri dari 1 (satu) orang dokter gigi
spesialis dan 1 (satu) orang dokter gigi sebagai pemberi pelayanan.
 Pendayagunaan Nakes WNA di Klinik dilaksanakan
sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan
 Klinik yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan 24
(dua puluh empat) jam harus menyediakan dokter serta
tenaga kesehatan lain sesuai kebutuhan pelayanan dan
setiap saat berada di tempat
 Klinik harus dilengkapi dengan peralatan medis dan nonmedis yang
memadai sesuai dengan jenis pelayanan yang diberikan  memenuhi
standar mutu, keamanan, dan keselamatan, memiliki izin edar
 Peralatan medis yang menggunakan sinar pengion harus mendapatkan izin
sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan (ijin bapeten + permenkes
radiologi)
 Penggunaan peralatan medis di Klinik harus dilakukan berdasarkan indikasi
medis
KEFARMASIAN
 Klinik rawat jalan tidak wajib melaksanakan pelayanan farmasi.
 Klinik rawat jalan yang menyelenggarakan pelayanan
kefarmasian wajib memiliki apoteker yang memiliki Surat Izin
Praktik Apoteker (SIPA) sebagai penanggung jawab atau
pendamping
 Klinik rawat inap wajib memiliki instalasi farmasi yang
diselenggarakan apoteker
Baca Informasi Kesehatan di link di bawah
ini:
https://kedokteran-
kesehatan.blogspot.com/
(tekan Control lalu klik link nya)
LABORATORIUM
 Klinik rawat inap wajib menyelenggarakan pengelolaan dan pelayanan
laboratorium klinik.
 Klinik rawat jalan dapat menyelenggarakan pengelolaan dan pelayanan
laboratorium klinik
 Laboratorium Klinik sebagaimana dimaksud pada klinik pratama merupakan
pelayanan laboratorium klinik umum pratama sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
 Klinik utama dapat menyelenggarakan pelayanan laboratorium klinik umum
pratama atau laboratorium klinik umum madya.
 Perizinan laboratorium klinik sebagaimana dimaksud terintegrasi dengan
perizinan Klinik.
 Dalam hal Klinik menyelenggarakan laboratorium klinik yang memiliki sarana,
prasarana, ketenagaan dan kemampuan pelayanan melebihi kriteria dan
persyaratan Klinik, maka laboratorium klinik tersebut harus memiliki izin
tersendiri sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
PERIZINA
N MENDIRIKAN
OPERASIONAL
PERIZINAN
 Setiap penyelenggaraan Klinik wajib memiliki izin
mendirikan dan izin operasional.
 Izin mendirikan diberikan oleh pemda kab/kota.
 Izin operasional diberikan oleh pemda kab/kota
atau kepala dinas kesehatan kab/kota
IZIN MENDIRIKAN (1)
1. identitas lengkap pemohon;
2. salinan/fotokopi pendirian badan hukum atau badan
usaha, kecuali untuk kepemilikan perorangan;
3. salinan/fotokopi yang sah sertifikat tanah, bukti
kepemilikan lain yang disahkan oleh notaris, atau
bukti surat kontrak minimal untuk jangka waktu 5
(lima) tahun;
Baca Informasi Kesehatan di link di bawah
ini:
https://kedokteran-
kesehatan.blogspot.com/
(tekan Control lalu klik link nya)
IZIN MENDIRIKAN (2)
4. dokumen SPPL untuk Klinik rawat jalan, atau dokumen UKL-
UPL untuk Klinik rawat inap sesuai ketentuan peraturan
perundangundangan; dan
5. profil Klinik yang akan didirikan meliputi pengorganisasian,
lokasi, bangunan, prasarana, ketenagaan, peralatan,
kefarmasian, laboratorium, serta pelayanan yang diberikan;
6. persyaratan lainnya sesuai dengan peraturan daerah
setempat.
 Izin mendirikan diberikan untuk jangka waktu 6
(enam) bulan, dan dapat diperpanjang paling lama
6 (enam) bulan apabila belum dapat memenuhi
persyaratan
 Apabila batas waktu, maka pemohon harus
mengajukan permohonan izin mendirikan yang
baru
IZIN MENDIRIKAN
IZIN OPERASIONAL
 Untuk mendapatkan izin operasional, penyelenggara Klinik
harus memenuhi persyaratan teknis dan administrasi.
 Persyaratan teknis meliputi persyaratan lokasi, bangunan,
prasarana, ketenagaan, peralatan, kefarmasian, dan
laboratorium (Pasal 5 sampai dengan Pasal 24)
 Persyaratan administrasi meliputi izin mendirikan dan
rekomendasi dari dinas kesehatan kabupaten/kota.
IZIN OPERASIONAL
 Izin operasional diberikan untuk jangka waktu 5 (lima)
tahun dan dapat diperpanjang kembali selama
memenuhi persyaratan.
 Perubahan izin operasional Klinik harus dilakukan apabila
terjadi:
 perubahan nama;
 perubahan jenis badan usaha; dan/atau
 perubahan alamat dan tempat.
Baca Informasi Kesehatan di link di bawah
ini:
https://kedokteran-
kesehatan.blogspot.com/
(tekan Control lalu klik link nya)
PENYELENGGARAAN
 Klinik menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan yang bersifat
promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif
 ONE DAY CARE
 HOME CARE
 KLINIK RANAP MAKSIMAL 5 HARI  JIKA LEBIH  RUJUK
 Klinik pratama hanya dapat melakukan bedah kecil (minor) tanpa anestesi
umum dan/atau spinal.
 Klinik utama dapat melakukan tindakan bedah, kecuali tindakan bedah yang:
 menggunakan anestesi umum dengan inhalasi dan/atau spinal
 operasi sedang yang berisiko tinggi; dan
 operasi besar.
 Klasifikasi bedah kecil, sedang, dan besar ditetapkan oleh Organisasi Profesi
yang bersangkutan.
KEWAJIBAN KLINIK
 memberikan informasi yang benar tentang pelayanan yang diberikan;
 memberikan pelayanan yang efektif, aman, bermutu, dan nondiskriminasi
 memberikan pelayanan gawat darurat kepada pasien sesuai dengan kemampuan pelayanannya tanpa meminta uang
muka terlebih dahulu atau mendahulukan kepentingan finansial;
 memperoleh persetujuan atas tindakan yang akan dilakukan (informed consent);
 menyelenggarakan rekam medis & sistem rujukan dengan tepat;
 menolak keinginan pasien yang bertentangan dengan standar profesi dan etika serta peraturan
 menghormati dan melindungi hak-hak pasien; memberikan informasi yang benar, jelas, dan jujur mengenai hak dan
kewajiban pasien;
 melaksanakan kendali mutu dan kendali biaya
 melakukan pengelolaan limbah sesuai dengan ketentuan;
 melaksanakan fungsi social
 melaksanakan program pemerintah di bidang kesehatan;
 menyusun dan melaksanakan peraturan internal klinik; dan
 memberlakukan seluruh lingkungan klinik sebagai kawasan tanpa rokok.
HAK KLINIK
 menerima imbalan jasa pelayanan sesuai ketentuan peraturan
perundang-undangan
 melakukan kerja sama dengan pihak lain dalam
mengembangkan pelayanan;
 menggugat pihak yang mengakibatkan kerugian;
 mendapatkan perlindungan hukum dalam melaksanakan
pelayanan kesehatan; dan
 mempromosikan pelayanan kesehatan yang ada di Klinik sesuai
ketentuan peraturan perundang-undangan
PENYELENGGARA, WAJIB:
 memasang nama dan klasifikasi Klinik;
 membuat dan melaporkannya kepada dinas kesehatan daftar tenaga
medis dan tenaga kesehatan lain yang bekerja di Klinik dengan
menyertakan:
• 1) nomor STR dan SIP bagi tenaga medis;
• 2) nomor STR, dan Surat Izin Praktik (SIP) atau Surat Izin Kerja (SIK) bagi tenaga
kesehatan lain.
 melaksanakan pencatatan untuk penyakit-penyakit tertentu dan
melaporkan kepada DINKES kab/kota dalam rangka pelaksanaan
program pemerintah sesuai peraturan
Baca Informasi Kesehatan di link di bawah
ini:
https://kedokteran-
kesehatan.blogspot.com/
(tekan Control lalu klik link nya)
KLINIK IZIN

More Related Content

What's hot

BORANG LOG BOOK RE-SERTIFIKASI APOTEKER
BORANG LOG BOOK RE-SERTIFIKASI APOTEKERBORANG LOG BOOK RE-SERTIFIKASI APOTEKER
BORANG LOG BOOK RE-SERTIFIKASI APOTEKERIAI PURBALINGGA
 
Pemantauan dan Evaluasi Penggunaan Obat Rasional
Pemantauan dan Evaluasi Penggunaan Obat RasionalPemantauan dan Evaluasi Penggunaan Obat Rasional
Pemantauan dan Evaluasi Penggunaan Obat RasionalErie Gusnellyanti
 
Panduan praktik klinik bagi dokter gigi dari pb pdgi
Panduan praktik klinik bagi dokter gigi dari pb pdgiPanduan praktik klinik bagi dokter gigi dari pb pdgi
Panduan praktik klinik bagi dokter gigi dari pb pdgidentalid
 
Formulir general consent
Formulir general consentFormulir general consent
Formulir general consentCut Fathani
 
Permenkes no 17 ttg perubahan 148 ijin praktek keperawatan
Permenkes no 17 ttg perubahan 148 ijin praktek keperawatanPermenkes no 17 ttg perubahan 148 ijin praktek keperawatan
Permenkes no 17 ttg perubahan 148 ijin praktek keperawatanNs.Heri Saputro
 
Permenkes no. 1796 tentang registrasi tenaga kesehatan
Permenkes no. 1796 tentang registrasi tenaga kesehatanPermenkes no. 1796 tentang registrasi tenaga kesehatan
Permenkes no. 1796 tentang registrasi tenaga kesehatanMahar Santoso
 
Permenkes RI no. 30 Tahun 2014 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Pusk...
Permenkes RI no. 30 Tahun 2014  tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Pusk...Permenkes RI no. 30 Tahun 2014  tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Pusk...
Permenkes RI no. 30 Tahun 2014 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Pusk...Ulfah Hanum
 
SK PELAYANAN FARMASI.docx
SK PELAYANAN FARMASI.docxSK PELAYANAN FARMASI.docx
SK PELAYANAN FARMASI.docxKentutGede
 
Mi 1 1. perencanaan obat di puskesmas
Mi 1   1. perencanaan obat di puskesmasMi 1   1. perencanaan obat di puskesmas
Mi 1 1. perencanaan obat di puskesmasLinaNadhilah2
 
Peraturan menteri kesehatan no. 9 tahun 2014 tentang klinik
Peraturan menteri kesehatan no. 9 tahun 2014 tentang  klinikPeraturan menteri kesehatan no. 9 tahun 2014 tentang  klinik
Peraturan menteri kesehatan no. 9 tahun 2014 tentang klinikUlfah Hanum
 
SK JENIS - JENIS PELAYANAN PUSKESMAS
 SK JENIS - JENIS PELAYANAN PUSKESMAS SK JENIS - JENIS PELAYANAN PUSKESMAS
SK JENIS - JENIS PELAYANAN PUSKESMASSismiati bulu
 
Rasionalitas penggunaan obat
Rasionalitas penggunaan obat Rasionalitas penggunaan obat
Rasionalitas penggunaan obat nisha althaf
 
Standar pelayanan gigi di puskesmas
Standar pelayanan gigi di puskesmasStandar pelayanan gigi di puskesmas
Standar pelayanan gigi di puskesmasJoni Iswanto
 
8.2.1.3 sp penanggungjawab pelayanan obat
8.2.1.3 sp penanggungjawab pelayanan obat 8.2.1.3 sp penanggungjawab pelayanan obat
8.2.1.3 sp penanggungjawab pelayanan obat Wahyu Sukana
 
2. spo penggunaan apd
2. spo penggunaan apd2. spo penggunaan apd
2. spo penggunaan apdFikri Jafar
 

What's hot (20)

Ppt rs
Ppt rsPpt rs
Ppt rs
 
BORANG LOG BOOK RE-SERTIFIKASI APOTEKER
BORANG LOG BOOK RE-SERTIFIKASI APOTEKERBORANG LOG BOOK RE-SERTIFIKASI APOTEKER
BORANG LOG BOOK RE-SERTIFIKASI APOTEKER
 
Puskesmas
PuskesmasPuskesmas
Puskesmas
 
Visite Pasien
Visite PasienVisite Pasien
Visite Pasien
 
Pemantauan dan Evaluasi Penggunaan Obat Rasional
Pemantauan dan Evaluasi Penggunaan Obat RasionalPemantauan dan Evaluasi Penggunaan Obat Rasional
Pemantauan dan Evaluasi Penggunaan Obat Rasional
 
Spm rs
Spm rsSpm rs
Spm rs
 
Panduan praktik klinik bagi dokter gigi dari pb pdgi
Panduan praktik klinik bagi dokter gigi dari pb pdgiPanduan praktik klinik bagi dokter gigi dari pb pdgi
Panduan praktik klinik bagi dokter gigi dari pb pdgi
 
Formulir general consent
Formulir general consentFormulir general consent
Formulir general consent
 
Permenkes no 17 ttg perubahan 148 ijin praktek keperawatan
Permenkes no 17 ttg perubahan 148 ijin praktek keperawatanPermenkes no 17 ttg perubahan 148 ijin praktek keperawatan
Permenkes no 17 ttg perubahan 148 ijin praktek keperawatan
 
Permenkes no. 1796 tentang registrasi tenaga kesehatan
Permenkes no. 1796 tentang registrasi tenaga kesehatanPermenkes no. 1796 tentang registrasi tenaga kesehatan
Permenkes no. 1796 tentang registrasi tenaga kesehatan
 
Permenkes RI no. 30 Tahun 2014 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Pusk...
Permenkes RI no. 30 Tahun 2014  tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Pusk...Permenkes RI no. 30 Tahun 2014  tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Pusk...
Permenkes RI no. 30 Tahun 2014 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Pusk...
 
SK PELAYANAN FARMASI.docx
SK PELAYANAN FARMASI.docxSK PELAYANAN FARMASI.docx
SK PELAYANAN FARMASI.docx
 
Mi 1 1. perencanaan obat di puskesmas
Mi 1   1. perencanaan obat di puskesmasMi 1   1. perencanaan obat di puskesmas
Mi 1 1. perencanaan obat di puskesmas
 
Peraturan menteri kesehatan no. 9 tahun 2014 tentang klinik
Peraturan menteri kesehatan no. 9 tahun 2014 tentang  klinikPeraturan menteri kesehatan no. 9 tahun 2014 tentang  klinik
Peraturan menteri kesehatan no. 9 tahun 2014 tentang klinik
 
SK JENIS - JENIS PELAYANAN PUSKESMAS
 SK JENIS - JENIS PELAYANAN PUSKESMAS SK JENIS - JENIS PELAYANAN PUSKESMAS
SK JENIS - JENIS PELAYANAN PUSKESMAS
 
Rasionalitas penggunaan obat
Rasionalitas penggunaan obat Rasionalitas penggunaan obat
Rasionalitas penggunaan obat
 
Standar pelayanan gigi di puskesmas
Standar pelayanan gigi di puskesmasStandar pelayanan gigi di puskesmas
Standar pelayanan gigi di puskesmas
 
8.2.1.3 sp penanggungjawab pelayanan obat
8.2.1.3 sp penanggungjawab pelayanan obat 8.2.1.3 sp penanggungjawab pelayanan obat
8.2.1.3 sp penanggungjawab pelayanan obat
 
2. spo penggunaan apd
2. spo penggunaan apd2. spo penggunaan apd
2. spo penggunaan apd
 
Sop ambulance
Sop ambulanceSop ambulance
Sop ambulance
 

Similar to KLINIK IZIN

REVKEMENKES_SYARAT_and_IZIN_KLINIK_2017.pptx
REVKEMENKES_SYARAT_and_IZIN_KLINIK_2017.pptxREVKEMENKES_SYARAT_and_IZIN_KLINIK_2017.pptx
REVKEMENKES_SYARAT_and_IZIN_KLINIK_2017.pptxHjDafuroh
 
2021-permenkes-no-14-fokus-standar-usaha-klinik.pptx
2021-permenkes-no-14-fokus-standar-usaha-klinik.pptx2021-permenkes-no-14-fokus-standar-usaha-klinik.pptx
2021-permenkes-no-14-fokus-standar-usaha-klinik.pptxMarselRuis
 
KLINIK-AKREDITASI.pptx
KLINIK-AKREDITASI.pptxKLINIK-AKREDITASI.pptx
KLINIK-AKREDITASI.pptxmursal sigli
 
385156986-klinik-akreditasi-221102020415-37ac5cbe.pptx
385156986-klinik-akreditasi-221102020415-37ac5cbe.pptx385156986-klinik-akreditasi-221102020415-37ac5cbe.pptx
385156986-klinik-akreditasi-221102020415-37ac5cbe.pptxeridonococ
 
pasal 14 sampai 26 membahas tentang tenaga kesehatan asing.pptx
pasal 14 sampai 26 membahas tentang tenaga kesehatan asing.pptxpasal 14 sampai 26 membahas tentang tenaga kesehatan asing.pptx
pasal 14 sampai 26 membahas tentang tenaga kesehatan asing.pptxDONNYTANNU1
 
Manajemen dokter keluarga
Manajemen dokter keluargaManajemen dokter keluarga
Manajemen dokter keluargaRizal_mz
 
DR-ISTRI-YULIANI-MHKES.pptx
DR-ISTRI-YULIANI-MHKES.pptxDR-ISTRI-YULIANI-MHKES.pptx
DR-ISTRI-YULIANI-MHKES.pptxNikmal6
 
Etika dan Hukum Kesehatan.ppt
Etika dan Hukum Kesehatan.pptEtika dan Hukum Kesehatan.ppt
Etika dan Hukum Kesehatan.pptFahtiaNurRosyida1
 
Permenkes 9 2014 klinik
Permenkes 9 2014 klinikPermenkes 9 2014 klinik
Permenkes 9 2014 klinikfalkenmadara
 
Hak & kewajiban tenaga kesehatan (perawat & apoteker blon ada)
Hak & kewajiban tenaga kesehatan (perawat & apoteker blon ada)Hak & kewajiban tenaga kesehatan (perawat & apoteker blon ada)
Hak & kewajiban tenaga kesehatan (perawat & apoteker blon ada)hardione
 
LAFKI Slide FKTP presentation.pdf
LAFKI Slide FKTP presentation.pdfLAFKI Slide FKTP presentation.pdf
LAFKI Slide FKTP presentation.pdfposkesbulungan
 
1. MPD 1 Regulasi dan Kebijakan Distribusi Alat Kesehatan Yogya.pdf
1. MPD 1 Regulasi dan Kebijakan Distribusi Alat Kesehatan Yogya.pdf1. MPD 1 Regulasi dan Kebijakan Distribusi Alat Kesehatan Yogya.pdf
1. MPD 1 Regulasi dan Kebijakan Distribusi Alat Kesehatan Yogya.pdflegalptkhalifi
 
RAKONTEK reg II 15 november 2022.pptx
RAKONTEK reg II 15 november 2022.pptxRAKONTEK reg II 15 november 2022.pptx
RAKONTEK reg II 15 november 2022.pptxSaifulBahri381213
 
Keutamaan Izin Toko Alat Kesehatan.pptx
Keutamaan Izin Toko Alat Kesehatan.pptxKeutamaan Izin Toko Alat Kesehatan.pptx
Keutamaan Izin Toko Alat Kesehatan.pptxIndraMuhammadbaqir
 
3. Kebijakan Yanfar di Apotek-Dit Yanfar.pptx
3. Kebijakan Yanfar di Apotek-Dit Yanfar.pptx3. Kebijakan Yanfar di Apotek-Dit Yanfar.pptx
3. Kebijakan Yanfar di Apotek-Dit Yanfar.pptxdyahrahmawati17
 
Kewenangan Tenaga Medis dalam rumah sakit
Kewenangan Tenaga Medis dalam rumah sakitKewenangan Tenaga Medis dalam rumah sakit
Kewenangan Tenaga Medis dalam rumah sakitssuser67e2c8
 
KMK No. HK.01.07-MENKES-1983-2022 ttg Standar Akreditasi Klinik-signed (3)-8.pdf
KMK No. HK.01.07-MENKES-1983-2022 ttg Standar Akreditasi Klinik-signed (3)-8.pdfKMK No. HK.01.07-MENKES-1983-2022 ttg Standar Akreditasi Klinik-signed (3)-8.pdf
KMK No. HK.01.07-MENKES-1983-2022 ttg Standar Akreditasi Klinik-signed (3)-8.pdfEcaKenken
 

Similar to KLINIK IZIN (20)

REVKEMENKES_SYARAT_and_IZIN_KLINIK_2017.pptx
REVKEMENKES_SYARAT_and_IZIN_KLINIK_2017.pptxREVKEMENKES_SYARAT_and_IZIN_KLINIK_2017.pptx
REVKEMENKES_SYARAT_and_IZIN_KLINIK_2017.pptx
 
2021-permenkes-no-14-fokus-standar-usaha-klinik.pptx
2021-permenkes-no-14-fokus-standar-usaha-klinik.pptx2021-permenkes-no-14-fokus-standar-usaha-klinik.pptx
2021-permenkes-no-14-fokus-standar-usaha-klinik.pptx
 
KLINIK-AKREDITASI.pptx
KLINIK-AKREDITASI.pptxKLINIK-AKREDITASI.pptx
KLINIK-AKREDITASI.pptx
 
385156986-klinik-akreditasi-221102020415-37ac5cbe.pptx
385156986-klinik-akreditasi-221102020415-37ac5cbe.pptx385156986-klinik-akreditasi-221102020415-37ac5cbe.pptx
385156986-klinik-akreditasi-221102020415-37ac5cbe.pptx
 
pasal 14 sampai 26 membahas tentang tenaga kesehatan asing.pptx
pasal 14 sampai 26 membahas tentang tenaga kesehatan asing.pptxpasal 14 sampai 26 membahas tentang tenaga kesehatan asing.pptx
pasal 14 sampai 26 membahas tentang tenaga kesehatan asing.pptx
 
Manajemen dokter keluarga
Manajemen dokter keluargaManajemen dokter keluarga
Manajemen dokter keluarga
 
DR-ISTRI-YULIANI-MHKES.pptx
DR-ISTRI-YULIANI-MHKES.pptxDR-ISTRI-YULIANI-MHKES.pptx
DR-ISTRI-YULIANI-MHKES.pptx
 
Penjelasan pkrt
Penjelasan pkrtPenjelasan pkrt
Penjelasan pkrt
 
Etika dan Hukum Kesehatan.ppt
Etika dan Hukum Kesehatan.pptEtika dan Hukum Kesehatan.ppt
Etika dan Hukum Kesehatan.ppt
 
Permenkes 9 2014 klinik
Permenkes 9 2014 klinikPermenkes 9 2014 klinik
Permenkes 9 2014 klinik
 
Hak & kewajiban tenaga kesehatan (perawat & apoteker blon ada)
Hak & kewajiban tenaga kesehatan (perawat & apoteker blon ada)Hak & kewajiban tenaga kesehatan (perawat & apoteker blon ada)
Hak & kewajiban tenaga kesehatan (perawat & apoteker blon ada)
 
LAFKI Slide FKTP presentation.pdf
LAFKI Slide FKTP presentation.pdfLAFKI Slide FKTP presentation.pdf
LAFKI Slide FKTP presentation.pdf
 
IZIN FKTP.pptx
IZIN FKTP.pptxIZIN FKTP.pptx
IZIN FKTP.pptx
 
1. MPD 1 Regulasi dan Kebijakan Distribusi Alat Kesehatan Yogya.pdf
1. MPD 1 Regulasi dan Kebijakan Distribusi Alat Kesehatan Yogya.pdf1. MPD 1 Regulasi dan Kebijakan Distribusi Alat Kesehatan Yogya.pdf
1. MPD 1 Regulasi dan Kebijakan Distribusi Alat Kesehatan Yogya.pdf
 
RAKONTEK reg II 15 november 2022.pptx
RAKONTEK reg II 15 november 2022.pptxRAKONTEK reg II 15 november 2022.pptx
RAKONTEK reg II 15 november 2022.pptx
 
Keutamaan Izin Toko Alat Kesehatan.pptx
Keutamaan Izin Toko Alat Kesehatan.pptxKeutamaan Izin Toko Alat Kesehatan.pptx
Keutamaan Izin Toko Alat Kesehatan.pptx
 
3. Kebijakan Yanfar di Apotek-Dit Yanfar.pptx
3. Kebijakan Yanfar di Apotek-Dit Yanfar.pptx3. Kebijakan Yanfar di Apotek-Dit Yanfar.pptx
3. Kebijakan Yanfar di Apotek-Dit Yanfar.pptx
 
Permenkes 56
Permenkes 56Permenkes 56
Permenkes 56
 
Kewenangan Tenaga Medis dalam rumah sakit
Kewenangan Tenaga Medis dalam rumah sakitKewenangan Tenaga Medis dalam rumah sakit
Kewenangan Tenaga Medis dalam rumah sakit
 
KMK No. HK.01.07-MENKES-1983-2022 ttg Standar Akreditasi Klinik-signed (3)-8.pdf
KMK No. HK.01.07-MENKES-1983-2022 ttg Standar Akreditasi Klinik-signed (3)-8.pdfKMK No. HK.01.07-MENKES-1983-2022 ttg Standar Akreditasi Klinik-signed (3)-8.pdf
KMK No. HK.01.07-MENKES-1983-2022 ttg Standar Akreditasi Klinik-signed (3)-8.pdf
 

Recently uploaded

PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptPERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptbekamalayniasinta
 
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).pptMATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).pptbambang62741
 
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh DiriAsuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diriandi861789
 
Ppt Macroscopic Structure of Skin Rash.pdf
Ppt Macroscopic Structure of Skin Rash.pdfPpt Macroscopic Structure of Skin Rash.pdf
Ppt Macroscopic Structure of Skin Rash.pdfAyundaHennaPelalawan
 
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin raufLAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin raufalmahdaly02
 
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdfMeboix
 
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptxPEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptxpuspapameswari
 
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docxpuskesmasseigeringin
 
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANANETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANANDianFitriyani15
 
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.pptSOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.pptDwiBhaktiPertiwi1
 
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmasserbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmasmufida16
 
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah SakitPresentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah SakitIrfanNersMaulana
 
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar KeperawatanHaslianiBaharuddin
 
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod SurabayaToko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabayaajongshopp
 
Presentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensiPresentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensissuser1cc42a
 
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptkonsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptKianSantang21
 
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxwisanggeni19
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptRoniAlfaqih2
 
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptxILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptxfania35
 
ANESTESI LOKAL YARSI fixbgt dehhhhh.pptx
ANESTESI LOKAL YARSI fixbgt dehhhhh.pptxANESTESI LOKAL YARSI fixbgt dehhhhh.pptx
ANESTESI LOKAL YARSI fixbgt dehhhhh.pptxCahyaRizal1
 

Recently uploaded (20)

PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptPERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
 
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).pptMATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
 
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh DiriAsuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
 
Ppt Macroscopic Structure of Skin Rash.pdf
Ppt Macroscopic Structure of Skin Rash.pdfPpt Macroscopic Structure of Skin Rash.pdf
Ppt Macroscopic Structure of Skin Rash.pdf
 
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin raufLAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
 
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
 
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptxPEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
 
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
 
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANANETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
 
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.pptSOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
 
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmasserbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
 
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah SakitPresentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
 
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
 
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod SurabayaToko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
 
Presentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensiPresentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensi
 
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptkonsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
 
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
 
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptxILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
 
ANESTESI LOKAL YARSI fixbgt dehhhhh.pptx
ANESTESI LOKAL YARSI fixbgt dehhhhh.pptxANESTESI LOKAL YARSI fixbgt dehhhhh.pptx
ANESTESI LOKAL YARSI fixbgt dehhhhh.pptx
 

KLINIK IZIN

  • 1. PERSYARATAN & IZIN KLINIKKAMAL AMIRUDDIN – KEMENTERIAN KESEHATAN RI
  • 2. PENDAHULUAN SYARAT KLINIK PERIZINAN KLINIK  Simak info kesehatan di https://kedokteran-kesehatan.blogspot.com/
  • 3. PENDAHULUA N Simak info kesehatan di https://kedokteran-kesehatan.blogspot.com/
  • 4. Fasilitas pelayanan kesehatan adalah suatu alat dan/atau tempat yang digunakan untuk menyelenggarakan upaya pelayanan kesehatan, baik promotif, preventif, kuratif maupun rehabilitatif yang dilakukan oleh Pemerintah, pemerintah daerah, dan/atau masyarakat. KLINI K ? UNDANG-UNDANG NO. 36 TAHUN 2009 TENTANG KESEHATAN SUMBER DAYA KESEHATAN UPAYA KESEHATAN NAKES FASKES PERBEKALAN TKENOLOGI &PRODUK TEKNOLOGI
  • 5. Baca Informasi Kesehatan di link di bawah ini: https://kedokteran- kesehatan.blogspot.com/ (tekan Control lalu klik link nya)
  • 6. PENGATURAN KE DEPAN DLM PP • T4 PRAKTIK MANDIRI NAKES; • PUSKESMAS; •klinik; • RUMAH SAKIT; • apotek; • unit transfusi darah; • laboratorium bidang kesehatan; • optikal; • fasilitas pelayanan kedokteran forensik; • fasilitas PelKes tradisional komplementer; • fasilitas Pelkes lain yang ditetapkan oleh Menteri. JENIS FASILITAS KESEHATAN TELAH DI ATUR DI BERBAGAI REGULASI PMK NO. 9 TAHUN 2014 TENTANG KLINIK
  • 7. PERMENKES NO 9 /2014 TENTANG KLINIK merupakan peraturan teknis yang mengatur penyelenggaraan fasilitas pelayanan kesehatan tingkat pertama dan tingkat kedua yang berbentuk Klinik Klinik adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan yang menyediakan pelayanan medis dasar dan/atau spesialistik KLINIK
  • 8. JENIS KLINIK KLINIK PRATAMA KLINIK UTAMA Klinik yang menyelenggarakan pelayanan medik dasar baik umum maupun khusus Klinik yang menyelenggarakan pelayanan medik spesialistik atau pelayanan medik dasar dan spesialistik Dapat mengkhususkan pelayanan pada satu bidang tertentu berdasarkan cabang/disiplin ilmu atau sistem organ
  • 10.  PEMDA MENGATUR PERSEBARAN KLINIK YANG DISELENGGARAKAN MASYARAKAT DI WILAYAHNYA DENGAN MEMPERHATIKAN:  KEBUTUHAN PELAYANAN  BERDASARKAN RASIO JUMLAH PENDUDUK DIKECUALIKAN : KLINIK PERUSAHAAN ATAU KLINIK INSTANSI PEMERINTAH TERTENTU YANG HANYA MELAYANI KARYAWAN PERUSAHAAN, WARGA BINAAN, ATAU PEGAWAI INSTANSI TERSEBUT  MEMENUHI KETENTUAN MENGENAI PERSYARATAN KESEHATAN LINGKUNGAN
  • 11. Baca Informasi Kesehatan di link di bawah ini: https://kedokteran- kesehatan.blogspot.com/ (tekan Control lalu klik link nya)
  • 12.  Bersifat permanen & tidak bergabung dengan tempat tinggal  Paling sedikit terdiri atas: 1. ruang pendaftaran/ruang tunggu; 2. ruang konsultasi; 3. ruang administrasi; 4. ruang obat & bahan habis pakai untuk klinik yang melaksanakan pelayanan farmasi; 5. ruang tindakan; 6. ruang/pojok ASI; 7. kamar mandi/wc; dan 8. ruangan lainnya sesuai kebutuhan pelayanan
  • 13. RAWAT INAP • ruang rawat inap (5-10) • ruang farmasi; • ruang laboratorium; dan • ruang dapur +
  • 14. PRASARANA • instalasi sanitasi; • instalasi listrik; • pencegahan dan penanggulangan kebakaran; • ambulans, khusus untuk Klinik yang menyelenggarakan rawat inap; dan • sistem gas medis; • sistem tata udara; • sistem pencahayaan; • prasarana lainnya sesuai kebutuhan.
  • 15. KETENAGAAN  Penanggung jawab teknis Klinik harus seorang tenaga medis yang memiliki SIP di Klinik tersebut, dan dapat merangkap sbg pemberi pelayanan  Tenaga Medis hanya dapat menjadi penanggung jawab teknis pada 1 (satu) Klinik  Ketenagaan Klinik rawat jalan terdiri atas tenaga medis, keperawatan, Nakes lain, dan non kesehatan sesuai kebutuhan.
  • 16. Baca Informasi Kesehatan di link di bawah ini: https://kedokteran- kesehatan.blogspot.com/ (tekan Control lalu klik link nya)
  • 17.  Tenaga medis Klinik Pratama minimal:  2 (dua) orang dokter dan/atau  Dokter gigi sebagai pemberi pelayanan.  Tenaga medis pada Klinik utama yang memberikan pelayanan kedokteran paling sedikit terdiri dari 1 (satu) orang dokter spesialis dan 1 (satu) orang dokter sebagai pemberi pelayanan.  Tenaga medis pada Klinik utama yang memberikan pelayanan kedokteran gigi paling sedikit terdiri dari 1 (satu) orang dokter gigi spesialis dan 1 (satu) orang dokter gigi sebagai pemberi pelayanan.
  • 18.  Pendayagunaan Nakes WNA di Klinik dilaksanakan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan  Klinik yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan 24 (dua puluh empat) jam harus menyediakan dokter serta tenaga kesehatan lain sesuai kebutuhan pelayanan dan setiap saat berada di tempat
  • 19.  Klinik harus dilengkapi dengan peralatan medis dan nonmedis yang memadai sesuai dengan jenis pelayanan yang diberikan  memenuhi standar mutu, keamanan, dan keselamatan, memiliki izin edar  Peralatan medis yang menggunakan sinar pengion harus mendapatkan izin sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan (ijin bapeten + permenkes radiologi)  Penggunaan peralatan medis di Klinik harus dilakukan berdasarkan indikasi medis
  • 20. KEFARMASIAN  Klinik rawat jalan tidak wajib melaksanakan pelayanan farmasi.  Klinik rawat jalan yang menyelenggarakan pelayanan kefarmasian wajib memiliki apoteker yang memiliki Surat Izin Praktik Apoteker (SIPA) sebagai penanggung jawab atau pendamping  Klinik rawat inap wajib memiliki instalasi farmasi yang diselenggarakan apoteker
  • 21. Baca Informasi Kesehatan di link di bawah ini: https://kedokteran- kesehatan.blogspot.com/ (tekan Control lalu klik link nya)
  • 22. LABORATORIUM  Klinik rawat inap wajib menyelenggarakan pengelolaan dan pelayanan laboratorium klinik.  Klinik rawat jalan dapat menyelenggarakan pengelolaan dan pelayanan laboratorium klinik  Laboratorium Klinik sebagaimana dimaksud pada klinik pratama merupakan pelayanan laboratorium klinik umum pratama sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.  Klinik utama dapat menyelenggarakan pelayanan laboratorium klinik umum pratama atau laboratorium klinik umum madya.  Perizinan laboratorium klinik sebagaimana dimaksud terintegrasi dengan perizinan Klinik.  Dalam hal Klinik menyelenggarakan laboratorium klinik yang memiliki sarana, prasarana, ketenagaan dan kemampuan pelayanan melebihi kriteria dan persyaratan Klinik, maka laboratorium klinik tersebut harus memiliki izin tersendiri sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
  • 24. PERIZINAN  Setiap penyelenggaraan Klinik wajib memiliki izin mendirikan dan izin operasional.  Izin mendirikan diberikan oleh pemda kab/kota.  Izin operasional diberikan oleh pemda kab/kota atau kepala dinas kesehatan kab/kota
  • 25. IZIN MENDIRIKAN (1) 1. identitas lengkap pemohon; 2. salinan/fotokopi pendirian badan hukum atau badan usaha, kecuali untuk kepemilikan perorangan; 3. salinan/fotokopi yang sah sertifikat tanah, bukti kepemilikan lain yang disahkan oleh notaris, atau bukti surat kontrak minimal untuk jangka waktu 5 (lima) tahun;
  • 26. Baca Informasi Kesehatan di link di bawah ini: https://kedokteran- kesehatan.blogspot.com/ (tekan Control lalu klik link nya)
  • 27. IZIN MENDIRIKAN (2) 4. dokumen SPPL untuk Klinik rawat jalan, atau dokumen UKL- UPL untuk Klinik rawat inap sesuai ketentuan peraturan perundangundangan; dan 5. profil Klinik yang akan didirikan meliputi pengorganisasian, lokasi, bangunan, prasarana, ketenagaan, peralatan, kefarmasian, laboratorium, serta pelayanan yang diberikan; 6. persyaratan lainnya sesuai dengan peraturan daerah setempat.
  • 28.  Izin mendirikan diberikan untuk jangka waktu 6 (enam) bulan, dan dapat diperpanjang paling lama 6 (enam) bulan apabila belum dapat memenuhi persyaratan  Apabila batas waktu, maka pemohon harus mengajukan permohonan izin mendirikan yang baru IZIN MENDIRIKAN
  • 29. IZIN OPERASIONAL  Untuk mendapatkan izin operasional, penyelenggara Klinik harus memenuhi persyaratan teknis dan administrasi.  Persyaratan teknis meliputi persyaratan lokasi, bangunan, prasarana, ketenagaan, peralatan, kefarmasian, dan laboratorium (Pasal 5 sampai dengan Pasal 24)  Persyaratan administrasi meliputi izin mendirikan dan rekomendasi dari dinas kesehatan kabupaten/kota.
  • 30. IZIN OPERASIONAL  Izin operasional diberikan untuk jangka waktu 5 (lima) tahun dan dapat diperpanjang kembali selama memenuhi persyaratan.  Perubahan izin operasional Klinik harus dilakukan apabila terjadi:  perubahan nama;  perubahan jenis badan usaha; dan/atau  perubahan alamat dan tempat.
  • 31. Baca Informasi Kesehatan di link di bawah ini: https://kedokteran- kesehatan.blogspot.com/ (tekan Control lalu klik link nya)
  • 32. PENYELENGGARAAN  Klinik menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan yang bersifat promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif  ONE DAY CARE  HOME CARE  KLINIK RANAP MAKSIMAL 5 HARI  JIKA LEBIH  RUJUK  Klinik pratama hanya dapat melakukan bedah kecil (minor) tanpa anestesi umum dan/atau spinal.  Klinik utama dapat melakukan tindakan bedah, kecuali tindakan bedah yang:  menggunakan anestesi umum dengan inhalasi dan/atau spinal  operasi sedang yang berisiko tinggi; dan  operasi besar.  Klasifikasi bedah kecil, sedang, dan besar ditetapkan oleh Organisasi Profesi yang bersangkutan.
  • 33. KEWAJIBAN KLINIK  memberikan informasi yang benar tentang pelayanan yang diberikan;  memberikan pelayanan yang efektif, aman, bermutu, dan nondiskriminasi  memberikan pelayanan gawat darurat kepada pasien sesuai dengan kemampuan pelayanannya tanpa meminta uang muka terlebih dahulu atau mendahulukan kepentingan finansial;  memperoleh persetujuan atas tindakan yang akan dilakukan (informed consent);  menyelenggarakan rekam medis & sistem rujukan dengan tepat;  menolak keinginan pasien yang bertentangan dengan standar profesi dan etika serta peraturan  menghormati dan melindungi hak-hak pasien; memberikan informasi yang benar, jelas, dan jujur mengenai hak dan kewajiban pasien;  melaksanakan kendali mutu dan kendali biaya  melakukan pengelolaan limbah sesuai dengan ketentuan;  melaksanakan fungsi social  melaksanakan program pemerintah di bidang kesehatan;  menyusun dan melaksanakan peraturan internal klinik; dan  memberlakukan seluruh lingkungan klinik sebagai kawasan tanpa rokok.
  • 34. HAK KLINIK  menerima imbalan jasa pelayanan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan  melakukan kerja sama dengan pihak lain dalam mengembangkan pelayanan;  menggugat pihak yang mengakibatkan kerugian;  mendapatkan perlindungan hukum dalam melaksanakan pelayanan kesehatan; dan  mempromosikan pelayanan kesehatan yang ada di Klinik sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan
  • 35. PENYELENGGARA, WAJIB:  memasang nama dan klasifikasi Klinik;  membuat dan melaporkannya kepada dinas kesehatan daftar tenaga medis dan tenaga kesehatan lain yang bekerja di Klinik dengan menyertakan: • 1) nomor STR dan SIP bagi tenaga medis; • 2) nomor STR, dan Surat Izin Praktik (SIP) atau Surat Izin Kerja (SIK) bagi tenaga kesehatan lain.  melaksanakan pencatatan untuk penyakit-penyakit tertentu dan melaporkan kepada DINKES kab/kota dalam rangka pelaksanaan program pemerintah sesuai peraturan
  • 36. Baca Informasi Kesehatan di link di bawah ini: https://kedokteran- kesehatan.blogspot.com/ (tekan Control lalu klik link nya)