3. ROKOK
Rokok dibuat dari bahan dasar tembakau. Daun tembakau (nicotiana tabacum)
mengandung nikotin dan berbagai senyawa kimia lainnya yang berefek racun.
Nikotin yang terdapat pada daun tembakau merupakan zat beracun yang dalam
dosis 60 mg saja dapat berakibat fatal.
Menurut kamus Bahasa Indonesia (2008), merokok didefinisikan sebagai menghisap
rokok, sedangkan rokok itu sendiri diartikan gulungan tembakau (kira-kira sebesar
kelingking) yg dibungkus (daun nipah, kertas, dsb). Armstrong berpendapat bahwa
merokok adalah menghisap asap tembakau yang dibakar ke dalam tubuh dan
menghembuskannya kembali keluar. Pendapat lain dari Levy menyatakan bahwa
perilaku merokok adalah sesuatu yang dilakukan seseorang berupa membakar dan
menghisapnya serta dapat menimbulkan asap yang dapat terhisap oleh orang-orang
disekitarnya.
5. Adapun faktor dari individu yaitu :
1. Faktor Biologis
Banyak Penelitian menunjukkan bahwa nikotin dalam rokok merupakan salah satu
bahan kimia yang berperan penting pada ketergantungan merokok.
2. Faktor Psikologis
Merokok dapat bermakna untuk meningkatkan konsentrasi, menghalau rasa kantuk,
mengakrabkan suasana sehingga timbul rasa persaudaraan, juga dapat memberikan
kesan modern dan berwibawa, sehingga bagi individu yang sering bergaul dengan
orang lain, perilaku merokok sulit untuk dihindari.
3. Faktor Demografis
Faktor ini meliputi umur dan jenis kelamin. Orang yang merokok pada usia dewasa
semakin banyak akan tetapi pengaruh jenis kelamin zaman sekarang sudah tidak terlalu
berperan karena baik pria maupun wanita sekarang sudah merokok.
6. Faktor lingkungan
1. Faktor Lingkungan Sosial
2. Faktor Sosial-Kultural
3. Faktor Sosial Politik
7. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO Pada 1998) melakukan penelitian tentang
tembakau dan rokok melontarkan 6 hal:
1. Rokok adalah pintu pertama kematian
2. Rokok merupakan pembunuh nomor 3 setelah jantung dan kanker
3. 1 batang rokok menyebabkan umur seseorang memendek 12 menit
4. Didunia 10 orang perhari mati karena rokok
5. Di Indonesia 57.000 orang mati karena merokok
6. Menurut para ahli seorang perokok atau yang menghisap asap rokok secara
sengaja atau tidak sengaja akan mudah terserang penyakit, terutama pernafasan,
jantung, paru-paru,
kanker, pembuluh darah, impotensi, gangguan kehamilan, dan janin.
8. Berdasarkan penelitian yang dilakukan di SMK Insan Cendekia diketahui bahwa
dari 40 siswa terdapat 21 siswa atau 52,5% yang pernah merokok, dan 19 orang
atau 47,5% yang belum pernah merokok. Hasil itu menunjukkan adanya perilaku
merokok masih relative besar meskipun di SMK Insan Cendekia perbedaannya
tidak terlalu jauh.
9. Untuk menanggulangi perilaku merokok diperlukan tindakan dan
pengarahan yang dilakukan oleh sekolah, khususnya guru BK dan guru agama.
Tindakan penyuluhan tentang bahaya merokok yang dilakukan sekolah dengan
dinas kesehatan merupakan upaya awal dalam menanggulangi perilaku
merokok. Tindakan penyuluhan seharusnya melingkupi dampak jangka panjang
dan dampak jangka pendek. Bagi siswa yang merokok perlu diberi peringatan.