SlideShare a Scribd company logo
1 of 12
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Rokok merupakan benda yang sudah sangat familiar di semua kalangan, baik itu pria,
wanita, tua, muda maupun anak-anak sekalipun. Kegiatan merokok ini sendiri sering bahkan
didominasi oleh orang-orang yang kurang begitu sadar akan kesehatan mereka. Dalam
kehidupan sehari-hari, kita tidak dapat dipisahkan oleh rokok. Di pasar, kampus, kantor,
angkutan umum bahkan didalam rumah sekalipun. Padahal di ruangan tertutup dampak asap
rokok tersebut lebih dirasakan. Anehnya lagi, mereka tahu akan dampak merokok itu namun
enggan meninggalkannya. Telah jelas sekali di rokok itu sendiri dikatakan: “MEROKOK
DAPAT MENYEBABKAN KANKER, SERANGAN JANTUNG, IMPOTENSI DAN
GANGGUAN KEHAMILAN DAN JANIN”. Tapi karena telah kecanduan dengan rokok.
jadi sulit untuk mereka melepaskan kebiasaannya itu.
Menurut situs www.wikipedia.com,”Rokok adalah silinder dari kertas berukuran
panjang antara 70 hingga 120 mm (bervariasi tergantung negara) denagn diameter sekitar 10
mm yang berisi daun-daun tembakau yang telah dicacah. Rokok dibakar pada salah satu
ujungnya dan dibiarkan membara agar asapnya dapat dihirup lewat mulut pada ujung yang
lainnya”. Di dalam majalah Swaraquran (edisi 11. April 2008) dikemukakan bahwa asap
rokok dibagi menjadi dua. Pertama, adalah asap rokok utama ( main stream smoke) yaitu asap
yang keluar pada pangkal rokok. Kedua, adalah asap rokok sampingan (side stream smoke)
yaitu asap yang keluar dari ujumg rokok. Kedua asap tersebut mengandung lebih dari 4000
zat yang berbahaya bagi tubuh. Asap rokok yamg keluar dariujungnya itu lebih pekat dan
tentu saja lebih berbahaya.
Menurut beberapa ahli fikir sepertiKuaffmann, Uve Jens Kruse, Frederick H.Burges
dan H.N. Casson menjelaskan “merokok bukanlah suatu bantuan. Tembakau bukanlah
semacam perangsang. Ia adalah semacam candu”. Tembakau atau rokok mempunyai dampak
yang tidak sedikit. Seperti melemahkan otak, merusak hati , membuat gigi kotor,
menyebabkan batuk sakit dada, merusak alat pengecap dan merupakan sebuah pemborosan
atau pembuangan harta yang sia-sia karena uangnya digunakan untuk membeli rokok. Seperti
yang dikatakan di atas, tembakau merupakan sebuah candu. Jadi rokok itu dapat
menyebabkan ketergantungan dan ketaguhan pada penggunanya. Sudah dapat dipastikan
kebutuhan akan rokok yang berlebihan seperti ini, pasti aka berbahaya bagi tubuh manusia.

ii
Segala sesuatu jika ada yang memberi pasti ada yang menerima. Demikian juga dengan
merokok. Pemberi itu diibaratkan sebagai perokok aktif. Dan penerima itu diibaratkan
sebagai perokok pasif. Perokok aktif itu merupakan orang yang langsung terlibat dalam
kegiatan merokok tersebut. Sedangkan perokok pasif merupakan orang yang menghirup asap
rokok dari orang yang sedang merokok (perokok aktif). Banyak para ahli mengatakan bahwa
perokok pasif tiga kali lipat lebih berbahaya dari perokok aktif. Hal itu dikerenakan para
perokok pasif tidak dapat menyaring racun dalam rokok secara langsung.
Penyakit yang ditimbulkan oleh merokok seperti, kerusakan paru-paru, jantung, stroke,
kanker tenggorokan, kemandulan, karies pada gigi yang akan memicu pada gigi berlubang.,
kerusakan pada otak dan pembuluh darah, asma, penyakit gusi, impotensi, PPOK (Penyakit
Paru Obstruktif Kronis) dan banyak lagi yang lainnya. tentu saja gangguan-gangguan tersebut
berasal dari zat-zat yang ada di dalam rokok tersebut. Misalnya Tar. Nikotin (zat yang dapat
membuat ketagihan), sianida, cadmium(semacam logam yang sangat berbahaya), karbon
monoksida (CO), Amonia, Metanol dan lain-lain.selain itu ada juga Acetone yang dipakai
untuk menghapus cat kuku, Butane dipakai untuk gas cair pada korek api, Arsenik untuk
racun semut dan Tuloen cairan untuk pabrik atau industri tertentu. Jadi, jika menghisap rokok
berarti kita telah menghisap cairan cat kuku, gas korek api, knalpot mobil/motor, cairan
pabrik dan sebagainya ke dalam paru-paru. Ironis sekali, itu sama saja denan membunuh diri
sendiri. Bagaimana bisa satu benda itu terdapat bermacam-macam zat yang membahayakan?.
Seperti yang dikatakan di atas, salah satu penyakit yang ditimbulkan itu adalah PPOK.
PPOK merupakan penyakit paru obstruktif kronis. PPOK ini belum terlalu terkenal di
Indonesia. Padahal PPOK merupakan ancaman kematian serius nomor tiga di dunia. Rokok
merupakan faktor utama penyebab PPOK selain polusi udara, asma, stres dan gen. Jika
dikatakan bahwa peokok aktif yang hanya dapat terkena PPOK. Sebenarnya tidak juga,
karena perokok pasif juga mempunyai ancaman untuk itu.
Sebab-sebab orang memilih rokok sebagian besar adalah karena pengaruh lingkungan.
Selain itu ada yang hanya iseng-iseng atau coba-coba saja. Ada yang beranggapan jika tidak
ada rokok, mereka tidak dapat hidup. tentu saja, itu bagi mereka yang telah menjadi perokok
berat, sehinga sulit memisahkan diri dengan rokok. Kalu sudah seperti ini tentu sangat sulit
meninggalkan kebiasaan itu. Para pemikir tidak bekerja tanpa pipa, sigaret atau rokok
,hanyalah membuktikan bahwa penggunaan tembakau adalah merupakan suatu kebiasaan
saja. Dan kebiasaan ini sangat mudah sekali tertular pada orang lain.
Alasan saya membuat makalah bahaya merokok ini adalah diharapkan masyarakat
sadar akan bahaya merokok sehingga segera mengurangi serta meninggalkan kebiasaan untuk
ii
merokok. Karena dampak merokok itu sungguh tidak baik. Baik untuk perokok aktif itu
sendiri maupun perkok pasif (orang disekitarnya). Keuntungan berhenti merokok itu di dapat
sejak 20 menit pertama, dimana tekanan darah dan irama jantung membaik. 17 jam kemudian
tingkat CO2 di dalam darah kembali normal. Orang yang berhenti merokok 2-12 minggu
kemudian indera pengecap dan sistem pencernaanya membaik, biasanya akan bertambah
gemuk. Dari waktu yang lumayan singkat tersebut tu saja telah memberikan efek yang
positif. Apalagi jika 4 tahun, 10 tahun ata bahkan 15 tahun kemudian?

2. Masalah
a.

Apa saja bahaya rokok terhadap perokok pasif dan perokok aktif?

b.

Apa hubungan merokok terhadap PPOK?

3. Tujuan
a.

Mengetahui bahaya rokok terhadap perokok pasif dan perokok aktif.

b.

Mengetahui hubungan merokok terhadap PPOK.

ii
BAB II
PEMBAHASAN

1. Perokok aktif dan perokok pasif
Perokok aktif adalah orang yang terlibat dalam kegiatan merokok tersebut secara
langsung. Sedangkan perokok pasif adalah orang yang menghirup rokok dari orang yang
sedang merokok (perokok aktif). Antara perokok aktif dan perokok pasif tentu saj
mempunyai perbedaan. Telah dikaakan sebelumnya bahwa perokok pasif tiga kali lebih
berbahaya dari perokok aktif. Rasanya tidak adil jika seseorang menderita karena perbuatan
orang lain. Merokok itu bukan saja merugikan bagi oran yang merokok saja tapi juga orang
yang ada di sekitarnya. Resiko perokok pasif itu lebih tinggi pada perempuan , anak-anak dan
bayi. Asap rokok yang dihirup oleh anak-anak dapat menyebabkan infeksi telinga dan asma,
bahkan pada bayi yang menjadi perokok pasif dapat mengalami sindrom kematian bayi.
Organisasi kesehatan dunia, WHO, “ mencatat bahwa pada tahun 2008 di Indonesia
terdapat 68 juta perokok aktif dengan konsumsi 225 miliar batang per tahun. Dan
diperkirakan sekarang ini ada sekitar 70 juta perokok aktif di Indonesia yang mengkonsumsi
250 miliar batng rokok pper tahun”. Kenyataan ini sangatlah memprihatinkan. Ternyata
banyak sekali para perokok aktif yang ada di Indonesia. Dengan keadaan yang seperti ini juga
tidak terlepas dari dampak tersebut. Upaya pemerintah untuk menanggulangi konsumsi rokok
setia tahunnya sangat berarti. Namun sepertinya pemerintah kurang tanggap terhadap
masalah ini. Mungkin karena rokok merupakan salah satu sumber pendapatan negara yang
terbesar.
Asap rokok mengandung lebih dari 4000 zat kimia, dengan 43 diantaranya bersifat
karsinogenik (menyebabkan kanker). Asap rokok yang dihirup oleh perokok pasif
mempunyai kandungan zat kimia yang lebih besar dari pada yang dihirup dari perokoknya.
Terdapat kenyataan bahwa 85 persen asap rokok dihirup oleh perokok pasif. Hanya 15 persen
yang dihirup oleh perokoknya. Penggunaan fasilitas umum semakin mennyempurnakan
penyebaran bahaya ini. Asap rokok telah menjadi sesuatuyang tidak dapat dihindari lagi.
Oang-orang sudah tidak dapat lagi leluasa menghirup udara yang bersih. Itu dikarenakan
tidak ada kesadaran bagi para perokoknya itu sendiri, sehingga bebas merokok di mana saja,
seperti angkutan umum,rumah sakit, taman, dalam bis, rumah dan lain-lain.
Di negara maju, persentase jumlah perokok semakin hari semakin berkurang.
Kesadaran akan lingkungan dan menciptakan udara yang bersih merupakan alasan mereka
untuk meninggalkan rokok. Berbeda dengan negara berkembang, khususnya Indonesia.
ii
Persentase jumlah perokoknya makin bertambah. Seolah-olah kesadaran akan kesehatan,
menciptakan lingkungan denagn udara yang bersih telah memudar. Pengembalian kesadaran
para masyarakat harus dilakukan. Agar dapat meminimalisir perokok-perokok pasif yang ada.
Alasan perokok pasif lebih berbahaya adalah karena konsentrasi zat berbahaya yang
masuk lebih besar karena racun dari asap rokok dari perokok aktif yang dihirup tidak terfilter
(tersaring). Sedangkan dalam tubuh perokok aktif terfilter (tersaring) pada ujung rokok yang
dihisap. Hal ini cukup dapat membuktikan bahwa perokok pasif lebih berbahaya dari perokok
aktif. Terlebih lagi jika dilakukan di dalam ruangan tertutup. Karena, asap-asap rokok
tersebut akan bermukim terus ditempat tersebut, disebabkan tidak ada celah bagi aap untuk
keluar. Sehingga orang-orang akan selalu menghirup udara yang berpolusikan asap rokok itu.
Tidak dapat disangkal lagi asap rokok akan masuk ke dalam tubuh dan memberikan efek
negatif. Namun konsentrasi racun perokok aktif bisa meningkat jika perokok aktif kembali
menghirup asap rokok yang ia hembuskan. Karena racun rokok yang tersebar berada pada
pangkal rokok yang mengepul karena berasal dari pembakaran tembakau yang tidak
sempurna.
Dalam

sebuah

artikel

kesehatan

(http://sehat-secaraalami.blogspot.com)

dikatakan”Merokok bukan hanya meningkatkan penyakit paru-paru saja tetapi juga kanker
paru-paru, emphisema, stroke, kanker mulut dan penyakit jantung. Dengan berbagai dampak
buruk terhadap kesehatan , menghisap rokok bukanlah aktivitas yang baik. Baik untuk diri
sendiri maupun orang lain. Selain itu merokok dapat merusak sistem kardiovaskuler,
meningkatkan denyut jantung, menyebabkan tekanan darah tinggi, stroke, mengurangi aliran
darah ke jantung dan mengurangi jumlah oksigen yang masuk ke jaringan tubuh”. Perokok
pasif dapat mengalami gejala seperti pembentukan lendir yang berlebihan pada ssaluran
pernafasan , batuk iritas paru-paru, nyeri dada, iritasi hidung, mata dan tenggprokan. Bila
perokok pasif mengalami nyeri dada , hal tersebut mengindikasikan seseorang terkena
penyakit jantung. Pada perokok aktif merokok dapat menyebabkan resiko penyakit jantung,
meningkatkan kadar kolesterol, tekanan darah tinggi dan diabetes. Menhentikan kebiasaan
buruk merokok itu memerlukan upaya fisik dan juga mental. Agar para perokok dapat
terhindar dari bahaya rokok yang mengancam seperti yang dipaparkan di atas.
2. PPOK (Penyakit Paru Obstruktif Kronis)
PPOK (Penyakit Paru Obstruktif Kronis) merupakan masalah kesehatan utama di
Amerika Serikat dan Eropa Barat. 15 juta penduduk Amerika Serikat menderita PPOK
sehingga PPOK menjadi penyebab kematian keempat disana. Bahkan 1,5 juta kasus baru
muncul per tahun. Kasus PPOK di Indonesia sendiri mengalami peningkatan yang
ii
dipengaruhi oleh usia harapan hidup, jumlah penderita penyakit yang tinggi dan tingkat
polusi udara yang juga tinggi. Semakin lama PPOK semakin meningkat. Terbukta pada tahun
1990PPOK menjadi penyebab kematian nonor enam. Dan kini diproyeksikan akan menjadi
penyebab kematian ketiga pada tahun 2020. Walaupun PPOK ini belum terlalu terkenal di
Indonesia PPOK telah menjadi ancaman bagi perokok yang ada di dunia saat ini.
Peran rokok terhadap timbulnya PPOK cukuplah besar. Terbukti dengan faktor resiko
PPOK utama adalah karena rokok. Selain rokok faktor resiko penyebab PPOK adalah polusi
udara, stres oksidatif, infeksi saluran nafas, sosial ekonomi, asma dan gen. Resiko PPOK
terhadap merokok terletak pada dosis atau banyaknya rokok yang dihisap, usia mulai
merokok dan lamanya atau jangka waktu merokok itu sendiri. Walaupun begitu tidak semua
perokok saja yang berkembang ke arah PPOK karena itu juga dipengaruhi oleh faktor genetik
setiap individu. Selain itu tidak hanya perokok aktif saja yang akan mengalaminya, tapi
perokok pasif pun tidak luput dari ancaman PPOK. Itu karena adanya peningkatan jumlah
pemasukan zat partikel dan gas yang berasal dari asap rokok .
Menurut sumber yang diambil dari majalah Dokter Kita (edis 9 – september 2011).
Bahwa, ada dua bentuk utama PPOK, yaitu bronkitis kronis dan emfisema paru. Bronkitis
kronis adalah peradangan saluran pernafasan yang kronis yang ditandai dengan gejala batuk
berdahak minimal tiga bulan dalam setahun atau sekurang-kurangnya dua tahun berturutturut. Semantara emfisema paru merupakan pelebaran alveoli (gelembung udara paru)
disertai dengan kerusakan dinding (septun interalveoler) hingga beberapa gelembung paru
menyatu (overinflasi). Ini mengakibatkan sesak nafas menetap, dan semakin lama cenderung
semakin semakin berat. Gangguan pernafasan kronik PPOK secara progresif memperburuk
fungsi paru dan membuat aliran uadara terbatas, khususnya saat mengeluakan nafas.
Prof. Dr. Faisal Yunus mengatakan bahwa perokok aktif akan lebih mudah mengalami
PPOK dibanding perokok pasif. Hal itu dikarenakan perokok aktif lebih bebas merokok dan
terpapar. Meskipun yang pasif sekalipun bisa mengalami terjadinya PPOK, namun perokok
pasif tentunya jarang sekali terpapar asap rokok. Hal ini masuk akal sekali jika dikaitkan
bahwa perokok aktif merupakan subjeknya. Jadi pasti paparan asap yang diterimanya pasti
lebih sering. Sedangkan objeknya (perokok pasif) pastinya tidak orang-orang yang itu-itu
saja. Artinya perokok pasif tidak sering terpapar asap rokok. Walaupun begita tidak menutup
kemungkinan yang lebih besar bagi para perokok pasif yang selalu terpapar asap rokok, dan
mungkin hal itu lebih buruk dari perokok aktif.
Menurut Dr.Budhi, “PPOK merupakan salah satu penyakit yang tidak menular yang
menjadi masalah kesehatan masyarakat Indonesia. Penyebabnya diantaranya meningkatnya
ii
usia harapan hidupa dan semkin tingginya pajanan faktor resiko seperti faktor pejamu yang
diduga berhubungan dengan kejadian PPOK. Semakin banyaknya junlah perokok khususnya
pada kelompok usia muda, serta pencemaran udara di dalam ruangan maupun di luar ruangan
dan di tempat kerja. Walaupun PPOK ini merupakan penyakit yang tidak menular seperti
TBC dan yang lainnya. adanya PPOK itu harus diwaspadai baik bagi perokok aktif maupun
perokok pasif”. Jadi, meskipun PPOK ini merupakan penyakit yang tidak menular. Namun
tidak menutup kemugkinan orang-orang di luar dari perokok tetap dapat mengalaminya. Hal
itu dikarenakan menghirup udara yang dicemari oleh asap rokok tersebut. Yang mengandung
zat-zat yang dapat memicu penyakit PPOK ini maupun penyakit lainnya. Baik itu di ruang
terbuka maupun tertutup, seperti di dalam rumah, kantor, rumah sakit, kamar amndi dan lain
sebagainya.
Dr. Budi Antariksa juga mengatakan, “Hubungan antara rokok dengan PPOK
merupakan hubungan dose response, lebih banyak batang rokok yang dihisap setiap hari dan
lebih lam kebiasaan merokok tersebut maka resiko penyakit yang ditimbulkan akan semakin
besar”. Semakin sering kebiasaan merokok dilakukan, maka akan semakin berpeluang para
perokok mengidap penyakit PPOK. Hubungan rokok denagn PPOK juga terjadi pada
perokokok pasif. Mekanismenya tentunya hampir sama. Semakin banyak asap rokok yang
dihirup perokok pasif dari perokok (aktif) maka akan semakin besar pula resiko penyakit
PPOK atau yamg lainnya yang akan ditimbulkan.

ii
BAB III
PENUTUP
1. Simpulan
Perokok dibagi dua. Pertama, perokok aktif yaitu orang atau pelaku yang menghisap
rokok secara langsung. Kedua, perokok pasif yaitu orang yang menghirup asap yang berasal
dari asap rokok perokok aktif. Dampak yang ditimbulkan oleh perokok pasif karena
menghisap asap rokok tiga kali lebih besar dari perokok aktif. Bahaya yang dapat terjadi
karena merokok diantaranya seperti penyakit radang paru-paru, jantung, gangguan kehamilan
dan janin, impotensi, infeksi gusi dan gigi, kanker mulut/lidah, kerusakan pada otak dan
pembuluh darah, stroke, PPOK dan lain sebagainya. Jadi, rokok itu sangat membahayakan
kesehatan. Efek yang ditimbulkan sangat merugikan baik diri sendiri maupun orang lain.
PPOK (Penyakit Paru Obstruktif Kronis) merupakan salah satu masalah terbesar dalam
merokok. PPOK merupakan ancaman kematian nomor tiga yang serius didunia. Hubungan
antara rokok dan PPOK yaitu semakin banyak dan semakin lama asap rokok yang dihisap
setiap hari maka resiko terkena PPOK juga semakin besar. Begitu juga denagn perokok pasif
dengan mekanisme yang hampir sama yaitu semakin banyak asap rokok yang dihirup maka
akan semakin besar pula resikonya.
2. Saran
Sebaiknya orang yang merokok itu tahu tempat-tempat yang sebaiknya dia merokok.
Agar asap rokok yang ditimbulkan tidak berdanpak pada orang disekitar, terlebih kepada
anak-anak, ibu hamil dan wanita. Supaya tidak menjadi perokok pasif yang notabene lebih
berbahaya dari perokok aktif.
Sebaiknya orang yang telah menjadikan rokok sebagai candu, agar dapat menghilangkan
kebiasaan merokok. Karena merokok lebih banyak mudaratnya dari pada maslahatnya.
Untuk para perokok pasif sebaiknya menghindari diri dari perokok aktif. Jika perlu dapat
memberikan pemahaman terhadap perokok aktif tentang besarnya bahaya bagi perokok pasif.

ii
DAFTAR PUSTAKA

1. Anonim. 2009. efek Bahya Asap Rokok. http://organisasi.org – Mon, 07/05/2007 .
Diakses tanggal 27 Mei 2009.
2. Anonim. 2009. Kandungan Rokok. Nusaindah.tripod.com. Diakses tanggal 27 Mei
2009
3. Anonim. 2009. Rokok. http://zonabiru.blogspot.com/2008/07/fakta-mengejutkantentang-rokok-dan.html. Diakses tanggal 27 Mei 2009.
4. Gatra. 2000. Ragam: Rokok, Antara Madu dan Racun, Edisi No 16 Tahun VI, 4 Maret
2000.
5. Pringgoutama, Sudarto. 2002. Patologi I (Umum). Jakarta: Sagung Seto.
6. Surya. 2009. Akibat Peredaran rokok. http://www.Surya.co.id/2009/05/25/negararugi-rp-2-triliun-akibat-peredaran-rokok-ilegal.html. Diakses tanggal 27 Mei 2009.
7. Swasembada. 2000. Suplemen Rokok: Era Baru Industri Rokok Indonesia, Edisi No
08/XVI/19 April – 3 Mei 2000.

ii
TUGAS : PENJASKES

MAKALAH
BAHAYA MEROKOK

DISUSUN OLEH :
NAMA

: NURNIA

NIM

: 82156456

POKJAR

: DURUKA

UNIVERSITAS TERBUKA
2013 / 2014
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI...........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................1
1.1 Latar Belakang Masalah............................................................................1
1.2 Rumusan Masalah......................................................................................2
1.3 Tujuan dan Manfaat...................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................4
1. Perokok aktif dan pasif......... ......................................................................4
2. PPOK..........................................................................................................5
BAB III PENUTUP................................................................................................8
A. Kesimpulan..................................................................................................8
B. Saran...........................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................9

ii
KATA PENGANTAR

Segala Puji dan Syukur saya panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa, karena atas berkat
dan limpahan rahmatnyalah maka saya boleh menyelesaikan sebuah karya tulis dengan
tepat waktu.

Berikut ini penulis mempersembahkan sebuah makalah dengan judul
“ BAHAYA MEROKOK”
Melalui kata pengantar ini penulis lebih dahulu meminta maaf dan memohon permakluman
bila mana isi makalah ini ada kekurangan dan ada tulisan yang saya buat kurang tepat atau
menyinggu perasaan pembaca.

Dengan ini saya mempersembahkan makalah ini dengan penuh rasa terima kasih dan
semoga Allah SWT memberkahi makalah ini sehingga dapat memberikan manfaat.

Raha, Oktober 2013

"Penulis"

ii

More Related Content

What's hot

Karya ilmiah bahaya merokok
Karya ilmiah bahaya merokokKarya ilmiah bahaya merokok
Karya ilmiah bahaya merokokYadhi Muqsith
 
Bahaya rokok bagi remaja
Bahaya rokok bagi remajaBahaya rokok bagi remaja
Bahaya rokok bagi remajaprobowur
 
Contoh karya tulis ilmiah tentang bahaya merokok - Anang
Contoh karya tulis ilmiah tentang bahaya merokok - AnangContoh karya tulis ilmiah tentang bahaya merokok - Anang
Contoh karya tulis ilmiah tentang bahaya merokok - AnangAnang Andika Putra Siswanto
 
metode ilmiah tentang rokok
metode ilmiah tentang rokokmetode ilmiah tentang rokok
metode ilmiah tentang rokokNia Teresniati
 
Kawasan Tanpa Asap Rokok
Kawasan Tanpa Asap RokokKawasan Tanpa Asap Rokok
Kawasan Tanpa Asap RokokMagfirah Amir
 
Bahaya merokok bagi remaja (pelajar)
Bahaya merokok bagi remaja (pelajar)Bahaya merokok bagi remaja (pelajar)
Bahaya merokok bagi remaja (pelajar)Ajudan Puker
 
Presentasi bahaya rokok
Presentasi bahaya rokokPresentasi bahaya rokok
Presentasi bahaya rokokAgus Salim
 
Kawasan bebas asap rokok
Kawasan bebas asap rokokKawasan bebas asap rokok
Kawasan bebas asap rokokArif Pradana
 
Dampak Merokok Bagi Kesehatan Manusia
Dampak Merokok Bagi Kesehatan ManusiaDampak Merokok Bagi Kesehatan Manusia
Dampak Merokok Bagi Kesehatan ManusiaVessa Ramadhani
 
Bahaya Rokok bagi Tubuh
Bahaya Rokok bagi TubuhBahaya Rokok bagi Tubuh
Bahaya Rokok bagi Tubuhjannerep
 
Bahaya Rokok
Bahaya RokokBahaya Rokok
Bahaya Rokokdrcellica
 
Bahaya Merokok Bagi Remaja
Bahaya Merokok Bagi RemajaBahaya Merokok Bagi Remaja
Bahaya Merokok Bagi Remajaarifpray
 

What's hot (19)

Karya ilmiah merokok
Karya ilmiah merokokKarya ilmiah merokok
Karya ilmiah merokok
 
Karya ilmiah bahaya merokok
Karya ilmiah bahaya merokokKarya ilmiah bahaya merokok
Karya ilmiah bahaya merokok
 
Bahaya rokok bagi remaja
Bahaya rokok bagi remajaBahaya rokok bagi remaja
Bahaya rokok bagi remaja
 
Contoh karya tulis ilmiah tentang bahaya merokok - Anang
Contoh karya tulis ilmiah tentang bahaya merokok - AnangContoh karya tulis ilmiah tentang bahaya merokok - Anang
Contoh karya tulis ilmiah tentang bahaya merokok - Anang
 
metode ilmiah tentang rokok
metode ilmiah tentang rokokmetode ilmiah tentang rokok
metode ilmiah tentang rokok
 
Kawasan Tanpa Asap Rokok
Kawasan Tanpa Asap RokokKawasan Tanpa Asap Rokok
Kawasan Tanpa Asap Rokok
 
Bahaya rokok
Bahaya rokokBahaya rokok
Bahaya rokok
 
Bahaya merokok bagi remaja (pelajar)
Bahaya merokok bagi remaja (pelajar)Bahaya merokok bagi remaja (pelajar)
Bahaya merokok bagi remaja (pelajar)
 
Presentasi bahaya rokok
Presentasi bahaya rokokPresentasi bahaya rokok
Presentasi bahaya rokok
 
Kawasan bebas asap rokok
Kawasan bebas asap rokokKawasan bebas asap rokok
Kawasan bebas asap rokok
 
Dampak Merokok Bagi Kesehatan Manusia
Dampak Merokok Bagi Kesehatan ManusiaDampak Merokok Bagi Kesehatan Manusia
Dampak Merokok Bagi Kesehatan Manusia
 
Bahaya merokok
Bahaya merokokBahaya merokok
Bahaya merokok
 
KITA ADALAH KORBAN
KITA ADALAH KORBANKITA ADALAH KORBAN
KITA ADALAH KORBAN
 
Bahaya Rokok bagi Tubuh
Bahaya Rokok bagi TubuhBahaya Rokok bagi Tubuh
Bahaya Rokok bagi Tubuh
 
Bahaya Rokok
Bahaya RokokBahaya Rokok
Bahaya Rokok
 
Bahaya rokok dalam kehidupan
Bahaya rokok dalam kehidupan Bahaya rokok dalam kehidupan
Bahaya rokok dalam kehidupan
 
Bahaya merokok
Bahaya merokokBahaya merokok
Bahaya merokok
 
Bahaya Merokok Bagi Remaja
Bahaya Merokok Bagi RemajaBahaya Merokok Bagi Remaja
Bahaya Merokok Bagi Remaja
 
Ppt bu naning
Ppt bu naning Ppt bu naning
Ppt bu naning
 

Viewers also liked

Speciale arte24 09-2012 p
Speciale arte24 09-2012 pSpeciale arte24 09-2012 p
Speciale arte24 09-2012 pLuca Rigon
 
Librinnovando 2010: "L’editoria scientifica fra digitale, OA, valutazione, nu...
Librinnovando 2010: "L’editoria scientifica fra digitale, OA, valutazione, nu...Librinnovando 2010: "L’editoria scientifica fra digitale, OA, valutazione, nu...
Librinnovando 2010: "L’editoria scientifica fra digitale, OA, valutazione, nu...Nicola Cavalli
 
Mercato immobiliare-italiano-[abstract-livello casa]-settembre-2012
Mercato immobiliare-italiano-[abstract-livello casa]-settembre-2012Mercato immobiliare-italiano-[abstract-livello casa]-settembre-2012
Mercato immobiliare-italiano-[abstract-livello casa]-settembre-2012Gianluca Capone
 
Understanding social media & its benefit for brands harbinder narula
Understanding social media & its benefit for brands   harbinder narulaUnderstanding social media & its benefit for brands   harbinder narula
Understanding social media & its benefit for brands harbinder narulaHarbinder Narula
 
Etika penggunaan internet
Etika penggunaan internetEtika penggunaan internet
Etika penggunaan internetMadinah Hamid
 
Media Consultants (con ScreenShots)
Media Consultants (con ScreenShots) Media Consultants (con ScreenShots)
Media Consultants (con ScreenShots) MCS_MediaConsultants
 
Giovanni Finali, Net Garage
Giovanni Finali, Net GarageGiovanni Finali, Net Garage
Giovanni Finali, Net GarageKnowCamp
 
RealtyConnections.ca
RealtyConnections.caRealtyConnections.ca
RealtyConnections.cathehuntgroup
 
Aprendizaje significativo
Aprendizaje significativoAprendizaje significativo
Aprendizaje significativoathenafilosofia
 
Help interactive | Virtual Chat Expert & Hybrid Chat
Help interactive | Virtual Chat Expert & Hybrid ChatHelp interactive | Virtual Chat Expert & Hybrid Chat
Help interactive | Virtual Chat Expert & Hybrid Chathelpinteractive
 
2014-07-08 Digital Citizenship Curricula, K-12
2014-07-08 Digital Citizenship Curricula, K-122014-07-08 Digital Citizenship Curricula, K-12
2014-07-08 Digital Citizenship Curricula, K-12Frederick Lane
 

Viewers also liked (20)

Articolo anticipo test
Articolo anticipo testArticolo anticipo test
Articolo anticipo test
 
Speciale arte24 09-2012 p
Speciale arte24 09-2012 pSpeciale arte24 09-2012 p
Speciale arte24 09-2012 p
 
El sustento de las parejas
El sustento de las parejasEl sustento de las parejas
El sustento de las parejas
 
Librinnovando 2010: "L’editoria scientifica fra digitale, OA, valutazione, nu...
Librinnovando 2010: "L’editoria scientifica fra digitale, OA, valutazione, nu...Librinnovando 2010: "L’editoria scientifica fra digitale, OA, valutazione, nu...
Librinnovando 2010: "L’editoria scientifica fra digitale, OA, valutazione, nu...
 
Presentation1
Presentation1Presentation1
Presentation1
 
Mercato immobiliare-italiano-[abstract-livello casa]-settembre-2012
Mercato immobiliare-italiano-[abstract-livello casa]-settembre-2012Mercato immobiliare-italiano-[abstract-livello casa]-settembre-2012
Mercato immobiliare-italiano-[abstract-livello casa]-settembre-2012
 
Understanding social media & its benefit for brands harbinder narula
Understanding social media & its benefit for brands   harbinder narulaUnderstanding social media & its benefit for brands   harbinder narula
Understanding social media & its benefit for brands harbinder narula
 
Pruebas coef.2.. 1ºsemestre
Pruebas coef.2..  1ºsemestrePruebas coef.2..  1ºsemestre
Pruebas coef.2.. 1ºsemestre
 
Etika penggunaan internet
Etika penggunaan internetEtika penggunaan internet
Etika penggunaan internet
 
Jdavisarchitectsbook
JdavisarchitectsbookJdavisarchitectsbook
Jdavisarchitectsbook
 
Presentation
PresentationPresentation
Presentation
 
Media Consultants (con ScreenShots)
Media Consultants (con ScreenShots) Media Consultants (con ScreenShots)
Media Consultants (con ScreenShots)
 
Giovanni Finali, Net Garage
Giovanni Finali, Net GarageGiovanni Finali, Net Garage
Giovanni Finali, Net Garage
 
RealtyConnections.ca
RealtyConnections.caRealtyConnections.ca
RealtyConnections.ca
 
La borsa e la pizza
La borsa e la pizzaLa borsa e la pizza
La borsa e la pizza
 
Showreel
ShowreelShowreel
Showreel
 
Aprendizaje significativo
Aprendizaje significativoAprendizaje significativo
Aprendizaje significativo
 
Foss-juridik i Sverige
Foss-juridik i SverigeFoss-juridik i Sverige
Foss-juridik i Sverige
 
Help interactive | Virtual Chat Expert & Hybrid Chat
Help interactive | Virtual Chat Expert & Hybrid ChatHelp interactive | Virtual Chat Expert & Hybrid Chat
Help interactive | Virtual Chat Expert & Hybrid Chat
 
2014-07-08 Digital Citizenship Curricula, K-12
2014-07-08 Digital Citizenship Curricula, K-122014-07-08 Digital Citizenship Curricula, K-12
2014-07-08 Digital Citizenship Curricula, K-12
 

Similar to BAHAYA MEROKOK

gejala rokok dikalangan pelajar
gejala rokok dikalangan pelajargejala rokok dikalangan pelajar
gejala rokok dikalangan pelajarajiex96
 
Makalah bahaya merokok
Makalah bahaya merokokMakalah bahaya merokok
Makalah bahaya merokokWarnet Raha
 
Isd indonesia keranjang sampah nikotin kel.3
Isd indonesia keranjang sampah nikotin kel.3Isd indonesia keranjang sampah nikotin kel.3
Isd indonesia keranjang sampah nikotin kel.3Annisa Fauzia
 
Tahap 2 Penerapan aplikasi stop merokok
Tahap 2 Penerapan aplikasi stop merokokTahap 2 Penerapan aplikasi stop merokok
Tahap 2 Penerapan aplikasi stop merokokAviLa Marzuki
 
Tahap 2: Penerapan aplikasi stop merokok
Tahap 2: Penerapan aplikasi stop merokokTahap 2: Penerapan aplikasi stop merokok
Tahap 2: Penerapan aplikasi stop merokokAviLa Marzuki
 
Tahap 2: Penerapan aplikasi stop merokok
Tahap 2: Penerapan aplikasi stop merokokTahap 2: Penerapan aplikasi stop merokok
Tahap 2: Penerapan aplikasi stop merokokAviLa Marzuki
 
Penerapan aplikasi stop merokok(tahap ii)
Penerapan aplikasi stop merokok(tahap ii)Penerapan aplikasi stop merokok(tahap ii)
Penerapan aplikasi stop merokok(tahap ii)AviLa Marzuki
 
Bab i bahaya rokok akhir
Bab i bahaya rokok akhirBab i bahaya rokok akhir
Bab i bahaya rokok akhirIrsan Septian
 
2011 31-062 (Ana Shofiyana Qori) Layanan Konsultasi
2011 31-062 (Ana Shofiyana Qori) Layanan Konsultasi2011 31-062 (Ana Shofiyana Qori) Layanan Konsultasi
2011 31-062 (Ana Shofiyana Qori) Layanan Konsultasianaqori
 
Tugas 1 plh adrian nugraha p. xi ipa 6
Tugas 1 plh adrian nugraha p. xi ipa 6Tugas 1 plh adrian nugraha p. xi ipa 6
Tugas 1 plh adrian nugraha p. xi ipa 6Adrian Parmasz
 
Makalah olahraga pengaruh merokok bagi perkembangan janin
Makalah olahraga pengaruh merokok bagi perkembangan janinMakalah olahraga pengaruh merokok bagi perkembangan janin
Makalah olahraga pengaruh merokok bagi perkembangan janinAmir Uddin
 
Dampak rokok bagi pljr
Dampak rokok bagi pljrDampak rokok bagi pljr
Dampak rokok bagi pljrnanang_1981
 

Similar to BAHAYA MEROKOK (20)

gejala rokok dikalangan pelajar
gejala rokok dikalangan pelajargejala rokok dikalangan pelajar
gejala rokok dikalangan pelajar
 
Makalah bahaya merokok
Makalah bahaya merokokMakalah bahaya merokok
Makalah bahaya merokok
 
Makalah bahaya merokok
Makalah bahaya merokokMakalah bahaya merokok
Makalah bahaya merokok
 
Makalah bahaya merokok
Makalah bahaya merokokMakalah bahaya merokok
Makalah bahaya merokok
 
Tugas makalah
Tugas makalahTugas makalah
Tugas makalah
 
Isd indonesia keranjang sampah nikotin kel.3
Isd indonesia keranjang sampah nikotin kel.3Isd indonesia keranjang sampah nikotin kel.3
Isd indonesia keranjang sampah nikotin kel.3
 
Tahap 2 Penerapan aplikasi stop merokok
Tahap 2 Penerapan aplikasi stop merokokTahap 2 Penerapan aplikasi stop merokok
Tahap 2 Penerapan aplikasi stop merokok
 
Tahap 2: Penerapan aplikasi stop merokok
Tahap 2: Penerapan aplikasi stop merokokTahap 2: Penerapan aplikasi stop merokok
Tahap 2: Penerapan aplikasi stop merokok
 
Tahap 2: Penerapan aplikasi stop merokok
Tahap 2: Penerapan aplikasi stop merokokTahap 2: Penerapan aplikasi stop merokok
Tahap 2: Penerapan aplikasi stop merokok
 
Penerapan aplikasi stop merokok(tahap ii)
Penerapan aplikasi stop merokok(tahap ii)Penerapan aplikasi stop merokok(tahap ii)
Penerapan aplikasi stop merokok(tahap ii)
 
Bab i bahaya rokok akhir
Bab i bahaya rokok akhirBab i bahaya rokok akhir
Bab i bahaya rokok akhir
 
2011 31-062 (Ana Shofiyana Qori) Layanan Konsultasi
2011 31-062 (Ana Shofiyana Qori) Layanan Konsultasi2011 31-062 (Ana Shofiyana Qori) Layanan Konsultasi
2011 31-062 (Ana Shofiyana Qori) Layanan Konsultasi
 
Karyatulis
KaryatulisKaryatulis
Karyatulis
 
Tugas 1 plh adrian nugraha p. xi ipa 6
Tugas 1 plh adrian nugraha p. xi ipa 6Tugas 1 plh adrian nugraha p. xi ipa 6
Tugas 1 plh adrian nugraha p. xi ipa 6
 
Bahaya Merokok
Bahaya MerokokBahaya Merokok
Bahaya Merokok
 
Bahaya merokok dan hiv aids
Bahaya merokok dan hiv aidsBahaya merokok dan hiv aids
Bahaya merokok dan hiv aids
 
Makalah olahraga pengaruh merokok bagi perkembangan janin
Makalah olahraga pengaruh merokok bagi perkembangan janinMakalah olahraga pengaruh merokok bagi perkembangan janin
Makalah olahraga pengaruh merokok bagi perkembangan janin
 
Dampak rokok bagi pljr
Dampak rokok bagi pljrDampak rokok bagi pljr
Dampak rokok bagi pljr
 
Merokok23
Merokok23Merokok23
Merokok23
 
Bab 1
Bab 1Bab 1
Bab 1
 

More from Operator Warnet Vast Raha

Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiOperator Warnet Vast Raha
 

More from Operator Warnet Vast Raha (20)

Stiker kk bondan
Stiker kk bondanStiker kk bondan
Stiker kk bondan
 
Proposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bolaProposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bola
 
Surat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehatSurat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehat
 
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajarSurat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
 
Halaman sampul target
Halaman sampul targetHalaman sampul target
Halaman sampul target
 
Makalah seni kriya korea
Makalah seni kriya koreaMakalah seni kriya korea
Makalah seni kriya korea
 
Makalah makromolekul
Makalah makromolekulMakalah makromolekul
Makalah makromolekul
 
126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul
 
Kafer akbid paramata
Kafer akbid paramataKafer akbid paramata
Kafer akbid paramata
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Mata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budayaMata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budaya
 
Lingkungan hidup
Lingkungan hidupLingkungan hidup
Lingkungan hidup
 
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
 
Odher scout community
Odher scout communityOdher scout community
Odher scout community
 
Surat izin keramaian
Surat izin keramaianSurat izin keramaian
Surat izin keramaian
 
Makalah keganasan
Makalah keganasanMakalah keganasan
Makalah keganasan
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Makalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetikaMakalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetika
 
Undangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepaUndangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepa
 
Bukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajakBukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajak
 

BAHAYA MEROKOK

  • 1. BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Rokok merupakan benda yang sudah sangat familiar di semua kalangan, baik itu pria, wanita, tua, muda maupun anak-anak sekalipun. Kegiatan merokok ini sendiri sering bahkan didominasi oleh orang-orang yang kurang begitu sadar akan kesehatan mereka. Dalam kehidupan sehari-hari, kita tidak dapat dipisahkan oleh rokok. Di pasar, kampus, kantor, angkutan umum bahkan didalam rumah sekalipun. Padahal di ruangan tertutup dampak asap rokok tersebut lebih dirasakan. Anehnya lagi, mereka tahu akan dampak merokok itu namun enggan meninggalkannya. Telah jelas sekali di rokok itu sendiri dikatakan: “MEROKOK DAPAT MENYEBABKAN KANKER, SERANGAN JANTUNG, IMPOTENSI DAN GANGGUAN KEHAMILAN DAN JANIN”. Tapi karena telah kecanduan dengan rokok. jadi sulit untuk mereka melepaskan kebiasaannya itu. Menurut situs www.wikipedia.com,”Rokok adalah silinder dari kertas berukuran panjang antara 70 hingga 120 mm (bervariasi tergantung negara) denagn diameter sekitar 10 mm yang berisi daun-daun tembakau yang telah dicacah. Rokok dibakar pada salah satu ujungnya dan dibiarkan membara agar asapnya dapat dihirup lewat mulut pada ujung yang lainnya”. Di dalam majalah Swaraquran (edisi 11. April 2008) dikemukakan bahwa asap rokok dibagi menjadi dua. Pertama, adalah asap rokok utama ( main stream smoke) yaitu asap yang keluar pada pangkal rokok. Kedua, adalah asap rokok sampingan (side stream smoke) yaitu asap yang keluar dari ujumg rokok. Kedua asap tersebut mengandung lebih dari 4000 zat yang berbahaya bagi tubuh. Asap rokok yamg keluar dariujungnya itu lebih pekat dan tentu saja lebih berbahaya. Menurut beberapa ahli fikir sepertiKuaffmann, Uve Jens Kruse, Frederick H.Burges dan H.N. Casson menjelaskan “merokok bukanlah suatu bantuan. Tembakau bukanlah semacam perangsang. Ia adalah semacam candu”. Tembakau atau rokok mempunyai dampak yang tidak sedikit. Seperti melemahkan otak, merusak hati , membuat gigi kotor, menyebabkan batuk sakit dada, merusak alat pengecap dan merupakan sebuah pemborosan atau pembuangan harta yang sia-sia karena uangnya digunakan untuk membeli rokok. Seperti yang dikatakan di atas, tembakau merupakan sebuah candu. Jadi rokok itu dapat menyebabkan ketergantungan dan ketaguhan pada penggunanya. Sudah dapat dipastikan kebutuhan akan rokok yang berlebihan seperti ini, pasti aka berbahaya bagi tubuh manusia. ii
  • 2. Segala sesuatu jika ada yang memberi pasti ada yang menerima. Demikian juga dengan merokok. Pemberi itu diibaratkan sebagai perokok aktif. Dan penerima itu diibaratkan sebagai perokok pasif. Perokok aktif itu merupakan orang yang langsung terlibat dalam kegiatan merokok tersebut. Sedangkan perokok pasif merupakan orang yang menghirup asap rokok dari orang yang sedang merokok (perokok aktif). Banyak para ahli mengatakan bahwa perokok pasif tiga kali lipat lebih berbahaya dari perokok aktif. Hal itu dikerenakan para perokok pasif tidak dapat menyaring racun dalam rokok secara langsung. Penyakit yang ditimbulkan oleh merokok seperti, kerusakan paru-paru, jantung, stroke, kanker tenggorokan, kemandulan, karies pada gigi yang akan memicu pada gigi berlubang., kerusakan pada otak dan pembuluh darah, asma, penyakit gusi, impotensi, PPOK (Penyakit Paru Obstruktif Kronis) dan banyak lagi yang lainnya. tentu saja gangguan-gangguan tersebut berasal dari zat-zat yang ada di dalam rokok tersebut. Misalnya Tar. Nikotin (zat yang dapat membuat ketagihan), sianida, cadmium(semacam logam yang sangat berbahaya), karbon monoksida (CO), Amonia, Metanol dan lain-lain.selain itu ada juga Acetone yang dipakai untuk menghapus cat kuku, Butane dipakai untuk gas cair pada korek api, Arsenik untuk racun semut dan Tuloen cairan untuk pabrik atau industri tertentu. Jadi, jika menghisap rokok berarti kita telah menghisap cairan cat kuku, gas korek api, knalpot mobil/motor, cairan pabrik dan sebagainya ke dalam paru-paru. Ironis sekali, itu sama saja denan membunuh diri sendiri. Bagaimana bisa satu benda itu terdapat bermacam-macam zat yang membahayakan?. Seperti yang dikatakan di atas, salah satu penyakit yang ditimbulkan itu adalah PPOK. PPOK merupakan penyakit paru obstruktif kronis. PPOK ini belum terlalu terkenal di Indonesia. Padahal PPOK merupakan ancaman kematian serius nomor tiga di dunia. Rokok merupakan faktor utama penyebab PPOK selain polusi udara, asma, stres dan gen. Jika dikatakan bahwa peokok aktif yang hanya dapat terkena PPOK. Sebenarnya tidak juga, karena perokok pasif juga mempunyai ancaman untuk itu. Sebab-sebab orang memilih rokok sebagian besar adalah karena pengaruh lingkungan. Selain itu ada yang hanya iseng-iseng atau coba-coba saja. Ada yang beranggapan jika tidak ada rokok, mereka tidak dapat hidup. tentu saja, itu bagi mereka yang telah menjadi perokok berat, sehinga sulit memisahkan diri dengan rokok. Kalu sudah seperti ini tentu sangat sulit meninggalkan kebiasaan itu. Para pemikir tidak bekerja tanpa pipa, sigaret atau rokok ,hanyalah membuktikan bahwa penggunaan tembakau adalah merupakan suatu kebiasaan saja. Dan kebiasaan ini sangat mudah sekali tertular pada orang lain. Alasan saya membuat makalah bahaya merokok ini adalah diharapkan masyarakat sadar akan bahaya merokok sehingga segera mengurangi serta meninggalkan kebiasaan untuk ii
  • 3. merokok. Karena dampak merokok itu sungguh tidak baik. Baik untuk perokok aktif itu sendiri maupun perkok pasif (orang disekitarnya). Keuntungan berhenti merokok itu di dapat sejak 20 menit pertama, dimana tekanan darah dan irama jantung membaik. 17 jam kemudian tingkat CO2 di dalam darah kembali normal. Orang yang berhenti merokok 2-12 minggu kemudian indera pengecap dan sistem pencernaanya membaik, biasanya akan bertambah gemuk. Dari waktu yang lumayan singkat tersebut tu saja telah memberikan efek yang positif. Apalagi jika 4 tahun, 10 tahun ata bahkan 15 tahun kemudian? 2. Masalah a. Apa saja bahaya rokok terhadap perokok pasif dan perokok aktif? b. Apa hubungan merokok terhadap PPOK? 3. Tujuan a. Mengetahui bahaya rokok terhadap perokok pasif dan perokok aktif. b. Mengetahui hubungan merokok terhadap PPOK. ii
  • 4. BAB II PEMBAHASAN 1. Perokok aktif dan perokok pasif Perokok aktif adalah orang yang terlibat dalam kegiatan merokok tersebut secara langsung. Sedangkan perokok pasif adalah orang yang menghirup rokok dari orang yang sedang merokok (perokok aktif). Antara perokok aktif dan perokok pasif tentu saj mempunyai perbedaan. Telah dikaakan sebelumnya bahwa perokok pasif tiga kali lebih berbahaya dari perokok aktif. Rasanya tidak adil jika seseorang menderita karena perbuatan orang lain. Merokok itu bukan saja merugikan bagi oran yang merokok saja tapi juga orang yang ada di sekitarnya. Resiko perokok pasif itu lebih tinggi pada perempuan , anak-anak dan bayi. Asap rokok yang dihirup oleh anak-anak dapat menyebabkan infeksi telinga dan asma, bahkan pada bayi yang menjadi perokok pasif dapat mengalami sindrom kematian bayi. Organisasi kesehatan dunia, WHO, “ mencatat bahwa pada tahun 2008 di Indonesia terdapat 68 juta perokok aktif dengan konsumsi 225 miliar batang per tahun. Dan diperkirakan sekarang ini ada sekitar 70 juta perokok aktif di Indonesia yang mengkonsumsi 250 miliar batng rokok pper tahun”. Kenyataan ini sangatlah memprihatinkan. Ternyata banyak sekali para perokok aktif yang ada di Indonesia. Dengan keadaan yang seperti ini juga tidak terlepas dari dampak tersebut. Upaya pemerintah untuk menanggulangi konsumsi rokok setia tahunnya sangat berarti. Namun sepertinya pemerintah kurang tanggap terhadap masalah ini. Mungkin karena rokok merupakan salah satu sumber pendapatan negara yang terbesar. Asap rokok mengandung lebih dari 4000 zat kimia, dengan 43 diantaranya bersifat karsinogenik (menyebabkan kanker). Asap rokok yang dihirup oleh perokok pasif mempunyai kandungan zat kimia yang lebih besar dari pada yang dihirup dari perokoknya. Terdapat kenyataan bahwa 85 persen asap rokok dihirup oleh perokok pasif. Hanya 15 persen yang dihirup oleh perokoknya. Penggunaan fasilitas umum semakin mennyempurnakan penyebaran bahaya ini. Asap rokok telah menjadi sesuatuyang tidak dapat dihindari lagi. Oang-orang sudah tidak dapat lagi leluasa menghirup udara yang bersih. Itu dikarenakan tidak ada kesadaran bagi para perokoknya itu sendiri, sehingga bebas merokok di mana saja, seperti angkutan umum,rumah sakit, taman, dalam bis, rumah dan lain-lain. Di negara maju, persentase jumlah perokok semakin hari semakin berkurang. Kesadaran akan lingkungan dan menciptakan udara yang bersih merupakan alasan mereka untuk meninggalkan rokok. Berbeda dengan negara berkembang, khususnya Indonesia. ii
  • 5. Persentase jumlah perokoknya makin bertambah. Seolah-olah kesadaran akan kesehatan, menciptakan lingkungan denagn udara yang bersih telah memudar. Pengembalian kesadaran para masyarakat harus dilakukan. Agar dapat meminimalisir perokok-perokok pasif yang ada. Alasan perokok pasif lebih berbahaya adalah karena konsentrasi zat berbahaya yang masuk lebih besar karena racun dari asap rokok dari perokok aktif yang dihirup tidak terfilter (tersaring). Sedangkan dalam tubuh perokok aktif terfilter (tersaring) pada ujung rokok yang dihisap. Hal ini cukup dapat membuktikan bahwa perokok pasif lebih berbahaya dari perokok aktif. Terlebih lagi jika dilakukan di dalam ruangan tertutup. Karena, asap-asap rokok tersebut akan bermukim terus ditempat tersebut, disebabkan tidak ada celah bagi aap untuk keluar. Sehingga orang-orang akan selalu menghirup udara yang berpolusikan asap rokok itu. Tidak dapat disangkal lagi asap rokok akan masuk ke dalam tubuh dan memberikan efek negatif. Namun konsentrasi racun perokok aktif bisa meningkat jika perokok aktif kembali menghirup asap rokok yang ia hembuskan. Karena racun rokok yang tersebar berada pada pangkal rokok yang mengepul karena berasal dari pembakaran tembakau yang tidak sempurna. Dalam sebuah artikel kesehatan (http://sehat-secaraalami.blogspot.com) dikatakan”Merokok bukan hanya meningkatkan penyakit paru-paru saja tetapi juga kanker paru-paru, emphisema, stroke, kanker mulut dan penyakit jantung. Dengan berbagai dampak buruk terhadap kesehatan , menghisap rokok bukanlah aktivitas yang baik. Baik untuk diri sendiri maupun orang lain. Selain itu merokok dapat merusak sistem kardiovaskuler, meningkatkan denyut jantung, menyebabkan tekanan darah tinggi, stroke, mengurangi aliran darah ke jantung dan mengurangi jumlah oksigen yang masuk ke jaringan tubuh”. Perokok pasif dapat mengalami gejala seperti pembentukan lendir yang berlebihan pada ssaluran pernafasan , batuk iritas paru-paru, nyeri dada, iritasi hidung, mata dan tenggprokan. Bila perokok pasif mengalami nyeri dada , hal tersebut mengindikasikan seseorang terkena penyakit jantung. Pada perokok aktif merokok dapat menyebabkan resiko penyakit jantung, meningkatkan kadar kolesterol, tekanan darah tinggi dan diabetes. Menhentikan kebiasaan buruk merokok itu memerlukan upaya fisik dan juga mental. Agar para perokok dapat terhindar dari bahaya rokok yang mengancam seperti yang dipaparkan di atas. 2. PPOK (Penyakit Paru Obstruktif Kronis) PPOK (Penyakit Paru Obstruktif Kronis) merupakan masalah kesehatan utama di Amerika Serikat dan Eropa Barat. 15 juta penduduk Amerika Serikat menderita PPOK sehingga PPOK menjadi penyebab kematian keempat disana. Bahkan 1,5 juta kasus baru muncul per tahun. Kasus PPOK di Indonesia sendiri mengalami peningkatan yang ii
  • 6. dipengaruhi oleh usia harapan hidup, jumlah penderita penyakit yang tinggi dan tingkat polusi udara yang juga tinggi. Semakin lama PPOK semakin meningkat. Terbukta pada tahun 1990PPOK menjadi penyebab kematian nonor enam. Dan kini diproyeksikan akan menjadi penyebab kematian ketiga pada tahun 2020. Walaupun PPOK ini belum terlalu terkenal di Indonesia PPOK telah menjadi ancaman bagi perokok yang ada di dunia saat ini. Peran rokok terhadap timbulnya PPOK cukuplah besar. Terbukti dengan faktor resiko PPOK utama adalah karena rokok. Selain rokok faktor resiko penyebab PPOK adalah polusi udara, stres oksidatif, infeksi saluran nafas, sosial ekonomi, asma dan gen. Resiko PPOK terhadap merokok terletak pada dosis atau banyaknya rokok yang dihisap, usia mulai merokok dan lamanya atau jangka waktu merokok itu sendiri. Walaupun begitu tidak semua perokok saja yang berkembang ke arah PPOK karena itu juga dipengaruhi oleh faktor genetik setiap individu. Selain itu tidak hanya perokok aktif saja yang akan mengalaminya, tapi perokok pasif pun tidak luput dari ancaman PPOK. Itu karena adanya peningkatan jumlah pemasukan zat partikel dan gas yang berasal dari asap rokok . Menurut sumber yang diambil dari majalah Dokter Kita (edis 9 – september 2011). Bahwa, ada dua bentuk utama PPOK, yaitu bronkitis kronis dan emfisema paru. Bronkitis kronis adalah peradangan saluran pernafasan yang kronis yang ditandai dengan gejala batuk berdahak minimal tiga bulan dalam setahun atau sekurang-kurangnya dua tahun berturutturut. Semantara emfisema paru merupakan pelebaran alveoli (gelembung udara paru) disertai dengan kerusakan dinding (septun interalveoler) hingga beberapa gelembung paru menyatu (overinflasi). Ini mengakibatkan sesak nafas menetap, dan semakin lama cenderung semakin semakin berat. Gangguan pernafasan kronik PPOK secara progresif memperburuk fungsi paru dan membuat aliran uadara terbatas, khususnya saat mengeluakan nafas. Prof. Dr. Faisal Yunus mengatakan bahwa perokok aktif akan lebih mudah mengalami PPOK dibanding perokok pasif. Hal itu dikarenakan perokok aktif lebih bebas merokok dan terpapar. Meskipun yang pasif sekalipun bisa mengalami terjadinya PPOK, namun perokok pasif tentunya jarang sekali terpapar asap rokok. Hal ini masuk akal sekali jika dikaitkan bahwa perokok aktif merupakan subjeknya. Jadi pasti paparan asap yang diterimanya pasti lebih sering. Sedangkan objeknya (perokok pasif) pastinya tidak orang-orang yang itu-itu saja. Artinya perokok pasif tidak sering terpapar asap rokok. Walaupun begita tidak menutup kemungkinan yang lebih besar bagi para perokok pasif yang selalu terpapar asap rokok, dan mungkin hal itu lebih buruk dari perokok aktif. Menurut Dr.Budhi, “PPOK merupakan salah satu penyakit yang tidak menular yang menjadi masalah kesehatan masyarakat Indonesia. Penyebabnya diantaranya meningkatnya ii
  • 7. usia harapan hidupa dan semkin tingginya pajanan faktor resiko seperti faktor pejamu yang diduga berhubungan dengan kejadian PPOK. Semakin banyaknya junlah perokok khususnya pada kelompok usia muda, serta pencemaran udara di dalam ruangan maupun di luar ruangan dan di tempat kerja. Walaupun PPOK ini merupakan penyakit yang tidak menular seperti TBC dan yang lainnya. adanya PPOK itu harus diwaspadai baik bagi perokok aktif maupun perokok pasif”. Jadi, meskipun PPOK ini merupakan penyakit yang tidak menular. Namun tidak menutup kemugkinan orang-orang di luar dari perokok tetap dapat mengalaminya. Hal itu dikarenakan menghirup udara yang dicemari oleh asap rokok tersebut. Yang mengandung zat-zat yang dapat memicu penyakit PPOK ini maupun penyakit lainnya. Baik itu di ruang terbuka maupun tertutup, seperti di dalam rumah, kantor, rumah sakit, kamar amndi dan lain sebagainya. Dr. Budi Antariksa juga mengatakan, “Hubungan antara rokok dengan PPOK merupakan hubungan dose response, lebih banyak batang rokok yang dihisap setiap hari dan lebih lam kebiasaan merokok tersebut maka resiko penyakit yang ditimbulkan akan semakin besar”. Semakin sering kebiasaan merokok dilakukan, maka akan semakin berpeluang para perokok mengidap penyakit PPOK. Hubungan rokok denagn PPOK juga terjadi pada perokokok pasif. Mekanismenya tentunya hampir sama. Semakin banyak asap rokok yang dihirup perokok pasif dari perokok (aktif) maka akan semakin besar pula resiko penyakit PPOK atau yamg lainnya yang akan ditimbulkan. ii
  • 8. BAB III PENUTUP 1. Simpulan Perokok dibagi dua. Pertama, perokok aktif yaitu orang atau pelaku yang menghisap rokok secara langsung. Kedua, perokok pasif yaitu orang yang menghirup asap yang berasal dari asap rokok perokok aktif. Dampak yang ditimbulkan oleh perokok pasif karena menghisap asap rokok tiga kali lebih besar dari perokok aktif. Bahaya yang dapat terjadi karena merokok diantaranya seperti penyakit radang paru-paru, jantung, gangguan kehamilan dan janin, impotensi, infeksi gusi dan gigi, kanker mulut/lidah, kerusakan pada otak dan pembuluh darah, stroke, PPOK dan lain sebagainya. Jadi, rokok itu sangat membahayakan kesehatan. Efek yang ditimbulkan sangat merugikan baik diri sendiri maupun orang lain. PPOK (Penyakit Paru Obstruktif Kronis) merupakan salah satu masalah terbesar dalam merokok. PPOK merupakan ancaman kematian nomor tiga yang serius didunia. Hubungan antara rokok dan PPOK yaitu semakin banyak dan semakin lama asap rokok yang dihisap setiap hari maka resiko terkena PPOK juga semakin besar. Begitu juga denagn perokok pasif dengan mekanisme yang hampir sama yaitu semakin banyak asap rokok yang dihirup maka akan semakin besar pula resikonya. 2. Saran Sebaiknya orang yang merokok itu tahu tempat-tempat yang sebaiknya dia merokok. Agar asap rokok yang ditimbulkan tidak berdanpak pada orang disekitar, terlebih kepada anak-anak, ibu hamil dan wanita. Supaya tidak menjadi perokok pasif yang notabene lebih berbahaya dari perokok aktif. Sebaiknya orang yang telah menjadikan rokok sebagai candu, agar dapat menghilangkan kebiasaan merokok. Karena merokok lebih banyak mudaratnya dari pada maslahatnya. Untuk para perokok pasif sebaiknya menghindari diri dari perokok aktif. Jika perlu dapat memberikan pemahaman terhadap perokok aktif tentang besarnya bahaya bagi perokok pasif. ii
  • 9. DAFTAR PUSTAKA 1. Anonim. 2009. efek Bahya Asap Rokok. http://organisasi.org – Mon, 07/05/2007 . Diakses tanggal 27 Mei 2009. 2. Anonim. 2009. Kandungan Rokok. Nusaindah.tripod.com. Diakses tanggal 27 Mei 2009 3. Anonim. 2009. Rokok. http://zonabiru.blogspot.com/2008/07/fakta-mengejutkantentang-rokok-dan.html. Diakses tanggal 27 Mei 2009. 4. Gatra. 2000. Ragam: Rokok, Antara Madu dan Racun, Edisi No 16 Tahun VI, 4 Maret 2000. 5. Pringgoutama, Sudarto. 2002. Patologi I (Umum). Jakarta: Sagung Seto. 6. Surya. 2009. Akibat Peredaran rokok. http://www.Surya.co.id/2009/05/25/negararugi-rp-2-triliun-akibat-peredaran-rokok-ilegal.html. Diakses tanggal 27 Mei 2009. 7. Swasembada. 2000. Suplemen Rokok: Era Baru Industri Rokok Indonesia, Edisi No 08/XVI/19 April – 3 Mei 2000. ii
  • 10. TUGAS : PENJASKES MAKALAH BAHAYA MEROKOK DISUSUN OLEH : NAMA : NURNIA NIM : 82156456 POKJAR : DURUKA UNIVERSITAS TERBUKA 2013 / 2014 ii
  • 11. DAFTAR ISI KATA PENGANTAR..............................................................................................i DAFTAR ISI...........................................................................................................ii BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................1 1.1 Latar Belakang Masalah............................................................................1 1.2 Rumusan Masalah......................................................................................2 1.3 Tujuan dan Manfaat...................................................................................3 BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................4 1. Perokok aktif dan pasif......... ......................................................................4 2. PPOK..........................................................................................................5 BAB III PENUTUP................................................................................................8 A. Kesimpulan..................................................................................................8 B. Saran...........................................................................................................8 DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................9 ii
  • 12. KATA PENGANTAR Segala Puji dan Syukur saya panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa, karena atas berkat dan limpahan rahmatnyalah maka saya boleh menyelesaikan sebuah karya tulis dengan tepat waktu. Berikut ini penulis mempersembahkan sebuah makalah dengan judul “ BAHAYA MEROKOK” Melalui kata pengantar ini penulis lebih dahulu meminta maaf dan memohon permakluman bila mana isi makalah ini ada kekurangan dan ada tulisan yang saya buat kurang tepat atau menyinggu perasaan pembaca. Dengan ini saya mempersembahkan makalah ini dengan penuh rasa terima kasih dan semoga Allah SWT memberkahi makalah ini sehingga dapat memberikan manfaat. Raha, Oktober 2013 "Penulis" ii