Kepribadian terkait dengan karakter, disposisi, sifat, dan temperamen seseorang. Beberapa pendekatan dalam memahami kepribadian meliputi teori konstitusional, temperamen, ketidaksadaran, faktor, dan budaya. Ada berbagai penggolongan teori kepribadian berdasarkan metode pembentukannya, komponen yang dijadikan landasan, serta pendekatan tipologis atau pensifatan.
2. A. Usaha yang bersifat Prailmiah
• Chirologi = ilmu gurat tangan
• Astrologi = ilmu perbintangan
• Grafologi = ilmu ttg tulisan tangan
• Phisiognomi = ilmu ttg wajah
• Phrenologi = ilmu ttg tengkorak
• Onychologi = ilmu ttg kuku
3. B. Usaha-usaha Lain
Ajaran ttg Cairan badaniah (Tipologi Hipocrates-
Galenus)
4 macam sifat yg didukung oleh keadaan
konstitusional (cairan dlm tubuh) :
1. Sifat kering terdapat dalam chole
(empedu kuning) hidup, keras,
semangat, hatinya mudah terbakar, daya
juang besar, optimis
2. Sifat basah terdapat dalam melanchole
(empedu hitam) mudah kecewa, daya
juang kecil, muram, pesimistis
3. Sifat dingin terdapat dalam phlegma
(lendir) tenag, tidak mudah
dipengaruhi, setia
4. Sifat panas terdapat dalam sanguis
(darah) hidup, mudah berganti haluan,
ramah
4. KEPRIBADIAN YANG SEHAT
1. Mampu menilai diri sendiri secara realistis, apa
adanya ttg kelebihan & kekurangan fisik,
keterampilan, dsb.
2. Mampu menilai situasi secara realistis, dpt
menghadapi situasi/ kondisi kehidupan yg dialami
secara wajar, tdk mengharap kondisi kehidupan yg
terlalu sempurna
3. Mampu menilai prestasi yang diraih secara realistik,
menilai, mereaksi prestasi secara rasional tdk mjd
sombong.
4. Menerima tanggung jawab keyakinan untuk
mengatasi masalah kehidupan
5. 5. Dapat mengontrol emosi, menghadapi situasi
frustasi, depresi atau tres scr positif
6. Memiliki sifat kemandirian : dlm cara berpikir,
bertindak, membuat keputusan, menyesuaikan
diri dg norma.
7. Berorientasi tujuan, merumuskan tujuan yg
matang dlm setiap aktivitas, dg cara
mengembangkan kepribadian, pengetahuan,
keterampilan.
8. Berorientasi keluar, memiliki kepedulian dg
masalah lingkungan.
9. Penerimaan sosial, mau berhubungan dg orang
lain & memiliki sikap bersahabat.
10. Memiliki falsafah hidup yg berasal dari
keyakinannya.
11. Berbahagia, suasana kehidupan diwarnai dg
kebahagiaan yg didukung faktor prestasi &
kasih sayang.
6. KEPRIBADIAN YANG TIDAK SEHAT
1. Mudah marah/ tersinggung
2. Khawatir dan cemas
3. Merasa tertekan (stres/ depresi)
4. Bersikap kejam
5. Ketidakmampuan utk menghindar dari perilaku yg
menyimpang meskipun sdh dihukum
6. Kebiasaan berbohong
7. Hiperaktif
8. Bersikap memusuhi semua bentuk otoritas
9. Senang mengkritik/ mencemooh orang lain
10. Sulit tidur.
11. Kurang memiliki rasa tanggungjwb
12. Sering mengalami pusing kepala
13. Kurang mematuhi ajaran agama
14. Pesimis menghadapi kehidupan
15. Kurang bergairah & bermuram menghadapi
kehidupan
9. Watak
Watak dipakai dalam arti normatif
Seseorang dikatakan mempunyai watak jika sikap, tingkah laku dan
perbuatannya dipandang dari segi norma-norma sosial adalah baik
Seseorang dikatakan tidak berwatak jika sikap tingkah laku dan
perbuatannya dipandang dari segi norma-norma sosial adalah buruk
(Suryabrata, 1995 : 2)
Sifat batin manusia yang mempengaruhi segenap pikiran & tingkah
laku budi pekerti, tabiat (Kamus Bahasa Indonesia, 2002 : 1270)
Berwatak = berkepribadian = bertingkahlaku
Allport, (dalam Suryabrata, 1995 : 2)
10. Disposisi
•Kecenderungan psikofisik individu untuk mereaksi
suatu hal.
•Satu sikap emosional yang berlangsung terus-
menerus
•Sikap, pendirian, sifat bawaan, naluri, dorongan,
reaksi yang terlalu berkuasa kecenderungan,
kebiasan, dan temperamen.
•Digunakan oleh psikolog untuk menerangkan sifat-
sifat yang sifatnya terus-menerus, atau menerangkan
kualitas yang menetap & konsekuensi dari tingkah
laku. (Chaplin, 2008 : 142)
11. Temperamen (Temper)
•Disposisi reaktif seseorang
•Temper : kemarahan, sifat, watak, tabiat
•Temperamen sinonim dg disposisi
•Keseluruhan cara (gaya, sikap) dimana individu bertingkah laku
seperti bergantung pd perubahan-perubahan metabolis yang terus-
menerus berlangsung dalam jaringan jasmaniah (Chaplin, 2008 : 503)
•Sifat batin yang tetap mempengaruhi perbuatan, perasaan, dan
pikiran spt periang, penyedih (Kamus Bahasa Indonesia, 2002 : 1168)
SIKAP
•Perbuatan berdasarkan pada pendirian/ keyakinan. Gerak-gerik,
perilaku
(Kamus Bahasa Indonesia, 2002 : 1063)
SIFAT
•Dasar watak (dibawa sejak lahir); tabiat
•Ciri khas yang ada pada sesuatu (untuk membedakan dari yang lain)
(Kamus Bahasa Indonesia, 2002 : 1062)
12. • Personality (kepribadian) : sejumlah karakteristik
individu yang cenderung menetap dan kemudian
ditampilkan lewat perilaku
• Character (karakter) : suatu kualitas atau sifat yang
terus-menerus dan kekal yang dapat dijadikan
mengidentifikasikan individu.
• Disposition (watak) : karakter yang lama dimiliki dan
sampai sekarang belum berubah.
• Temperament (temperamen) : kepribadian yang
berkaitan erat dengan determinan biologik atau
fisiologik.
• Trait (sifat) : respon yang senada (sama) terhadap
sekelompok stimuli yang mirip, berlangsung dalam
kurun waktu yang (relatif) lama.
• Type (ciri) : aspek yang yang mengkategorikan manusia
menjadi beberapa jenis model atau jenis tingkah laku.
• Habit (kebiasaan) : respon yang sama untuk stimulus
yang sama pula dan cenderung berulang
13. Bermacam kategori yang
digunakan untuk menggolongkan
Teori Kepribadian :
1. Atas dasar metode/ jalan yang ditempuh
dalam menyusun teori psikologi kepribadian
•Disusun atas dasar pemikiran spekulatif,
terutama oleh ahli filsafat teori Plato, Kant
•Disusun atas dasar data penyelidikan
empiris/ eksperimental teori Freud, Jung,
Adler, dll
14. 2. Atas dasar komponen kepribadian yang dipakai sbg
landasan/ titik tolak dalam penyusunan perumusan
teoritis
• Teori Konstitusional Mazhab Italia,
mazhab Perancis, Kretschmer, Sheldon, dll
• Teori Temperamen Kant, Meumann, dll
• Teori Ketidaksadaran Freud, Jung, Adler
• Teori Faktor Eysenck, Cattel
• Teori Kebudayaan Spranger
15. 3. Penggolongan atas dasar cara pendekatan (approach)
•Pendekatan tipologis (typological approach)
•Pendekatan pensifatan (trait approach) Jung, Allport,
Freud, dll
Berangkat dari pandangan bahwa kepribadian manusia itu
variasinya tidak terhingga banyaknya namun dapat dipahami
melalui komponen-komponen dasarnya.
Cara pendekatan tipologis kurang tepat karena
menggolongkan manusia berdasarkan tipe-tipe berarti
mengabaikan sifat-sifat khas individu yang justru penting
dalam psikologi kepribadian
Membahas kepribadian dari struktur, dinamika, serta
perkembangan kepribadian.