SlideShare a Scribd company logo
1 of 15
Download to read offline
SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS
ANALISIS SPASIAL
Disusun Oleh
Ainul Sya’ban
H061201048
DEPARTEMEN GEOFISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS HASANUDDIN
2021
Analisis Spasial
Defenisi
Analisis spasial adalah teknik ataupun proses yang melibatkan beberapa atau sejumlah fungsi
perhitungan serta evaluasi logika matematis yang dapat dilakukan pada data spasial, dalam
rangka untuk memperoleh nilai tambah, ekstraksi serta informasi baru yang beraspek spasial
Analisis spasial juga bisa diartikan sebagai teknik – teknik yang dapat digunakan untuk
meneliti dan juga mengeksplorasi dari sudut pandang keruangan. Semua teknik ataupun
pendekatan perhitungan secara matematis yang berhubungan dengan data keruangan atau
spasial dilakukan dengan menggunakan fungsi analisis spasial. Hasil dari analisis data spasial
sangat bergantung dari lokasi atau tempat di mana objek sedang dianalisis.
Fungsi Analisis Spasial
Menurut Eddy Prahasta (2009), fungsi dari analisis spasial yaitu:
1. Klasifikasi (reclassify), yaitu suatu kegiatan yang mengklasifikasikan kembali suatu
data hingga pada akhirnya menjadi sebuah data spasial yang baru dan berdasarkan pada
kriteria atau atribut tertentu.
2. Jaringan atau Network, yaitu sebuah fungsionalitas yang merujuk pada data – data
spasial titik- titik ataupun garis – garis sebagai jaringan yang tidak terpisahkan.
3. Overlay, merupakan fungsionalitas yang menghasilkan layer data spasial baru, di mana
layer tersebut merupakan hasil dari kombinasi minimal dua layer yang menjadi
masukkannya.
4. Buffering, adalah fungsi yang akan menghasilkan layer spasial baru menghasilkan layer
data spasial baru dengan bentuk poligon serta memiliki jarak tertentu dari unsur – unsur
spasial yang menjadi masukkannya.
5. 3D Analysis, fungsi ini terdiri atas sub – sub fungsi yang berkaitan dengan presentasi
data spasial yang terdapat di dalam ruang 3 dimensi atau permukaan digital.
6. Digital Image Processing, untuk fungsionalitas ini nilai ataupun intensitas dianggap
sebagai fungsi sebar atau spasial.
Langkah Kerja
1. Analysis Tools
 Extract
Extract merupakan salah satu tools yang terdapat pada ArcToolbox yang berfungsi untuk
memisahkan sebuah unsur menjadi lebih dari satu unsur spasial, seperti memotong suatu
polygon, polyline atau point.
a. Select merupakan pemilihan suatu feature dengan mengunakan SQL atau Structured Query
Language berupa expression yang ditentukan.
 Masukkan peta dengan cara klik Add Data.
Gambar 1.1 Menampilkan Peta
 Contoh berikut adalah memisahkan salah satu polygon kabupaten dengan kabupaten
lainnya.
 Pada ArcToolbox pilih akar utama Analysis Tools->Extract->Select
Gambar 1.2 Kotak Dialog Select
 Pada input features, isikan nama layer kabupaten.
 Pada Output feature class, isikan nama layer baru (Buton.shp).
 Klik tombol SQL , selanjutnya akan ditampilkan kotak dialog Query Builder, seperti
pada gambar 1.3.
 Isikan SQL berdasarkan pilihan kabupaten yang ingin dipisahkan dalam hal ini ‘Buton’
 Tekan tombol OK
Gambar 1.3 Penggunaan Select
b. Split
Split adalah memisahkan unsur spasial polygon berdasarkan unsur spasial split menjadi
beberapa poligon.
 Contoh berikut adalah memisahkan jalan lokal berdasarkan batas kabupaten sehingga
akan diperoleh jalan lokal untuk seluruh kabupaten secara terpisah.
 Pada ArcToolbox pilih akar utama Analysis Tools->Extract->Split.
Gambar 1.4 Kotak Dialog Split
 Pada Input Features, isikan nama layer PUSKESMAS_PT_50K
 Pada Split Features, isikan nama layer pembagi (Buton).
 Pada Split Field, isikan nama kolom (field) sebagai rujukan pembagi, sekaligus menjadi
nama layer dari setiap layer yang tercipta.
 Pada Target Workspace, isikan nama direktori tempat menyimpan layerlayer yang
tercipta.
 Tekan tombol OK
Gambar 1.5 Mengisi Kotak Dialog Split
 Lalu, tampilkan Peta Hasil Split
Gambar 1.6 Tampilan Peta Hasil Split
c. Proximity
Proximity adalah analisis spasial yang berkaitan dengan hubungan atau kedekatan suatu unsur
spasial dengan unsur-unsur spasial lainnya.
Buffer: analisis spasial yang menghasilkan unsur-unsur spasial bertipe polygon berdasarkan
rujukan jarak yang ditentukan oleh pengguna.
 Berikut adalah contoh penggunaan buffer untuk menentukan luas wilayah yang
terlayani oleh fasilitas puskesmas berjarak 5 km.
 Layer yang digunakan adalah layer lokasi-lokasi sekolah dan layer batas kecamatan.
 Pada ArcToolbox pilih akar utama Analysis Tools->Proximity->Buffer.
Gambar 1.7 Kotak Dialog Buffer
 Selanjutnya akan ditampilkan kotak dialog Buffer.
 Pada Input Features, isikan layer yang akan dibuffer.
 Pada Output Feature Class, isikan nama layer baru hasil buffering.
 Pada Liniear unit, isikan jarak buffer (5000 m).
Gambar 1.8 Mengisi Kotak dialog Buffer
 Hasil yang diperoleh adalah berupa lingkaran-lingkaran yang menunmpuk, dimana
setiap lingkaran mewakili hasil buffer satu puskesmas.
Gambar 1.9 Tampilan Peta Hasil Buffer
 Untuk menyederhanakan petanya, dilakukan proses Dissolve: yaitu proses yang dapat
digunakan untuk meleburkan objek-objek yang mempunyai atribut yang sama.
 Pada ArcToolbox pilih akar utama Data Management Tools-> Generalization- >
Dissolve.
Gambar 1.10 Kotak Dialog Dissolve
 Pada Input Features, isikan layer yang akan dilakukan porses Dissolve.
 Pada Output Feature Class, isikan nama layer baru hasil Dissolve.
 Pada Dissolve Field, isikan nama field yang dijadikan rujukan (karakteristik yang sama
akan digabung)
 Klik tombol OK.
Gambar 1.11 Mengisi Kotak Dialog Dissolve
Gambar 1.12 Tampilan Peta Hasil Dissolve
 Hasilnya berupa layer baru dengan batas 5 km dari jarak terluar dari puskesmas
puskesmas yang ada di kabupaten Luwu Timur.
 Agar supaya batas bufferingnya mengikut batas administrasi kabupaten, maka hasil
buffering tersebut perlu diclip dengan layer batas kabupaten.
Gambar 1.13 Mengisi Kotak Dialog Clip
Gambar 1.14 Tampilan Peta Hasil Clip
 Selanjutnya adalah menghitung luas wilayah yang terlayani.
 Layer yang digunakan adalah layer hasil buffer yang telah diclip menggunakan batas
kabupaten.
 Tambahkan satu kolom tempat menyimpan luas. Gunakan menu Option->Add Field.
 Berikan nama fieldnya Luas, dengan tipe data Double
Wilayah
tidak
terlayani
Wilayah
terlayani
Tabel 1.15 Kotak Dialog Add Field
 Selanjutnya, klik kanan pada judul field, lalu pilih calculate geometry
Gambar 1.16 Kotak Dialog Calculate Geometry
 Lalu akan muncul luas yang terfasilitasi pada table atributnya
Gambar 1.17 Luas Wilayah Terfasilitasi
 Union
Union yaitu menggabungkan fitur dari sebuah tema input dengan poligon dari tema overlay
untuk menghasilkan output yang mengandung tingkatan atau kelas atribut.
 Selanjutnya kita dapat mencari luas wilayah terfasilitasi dengan menggunakan fungsi
union.
 Menggabungkan “PUSKESMAS_PT_50K_Buffer1_Dis9” dengan batas kabupaten
menggunakan fungsi Union.
Gambar 1.18 Kotak Dialog Union
Gambar 1.19 Tampilan Peta Hasil Union
 Lalu, membuka table atribut dari hasil union sehingga kita bisa melihat wilayah yang
terlayani dan tidak terlayani
 Selanjutnya membuat field baru untuk menghitung luasnya wilayahnya. Gunakan menu
Option->Add Field.
 Berikan nama fieldnya Luas, dengan tipe data Double
Tabel 1.20 Kotak Dialog Add Field
 Selanjutnya klik kanan pada judul field, lalu pilih menu
Gambar 1.21 Menu Calculator Geometry
 Tekan tombol Yes, untuk konfirmasi bahwa pengisian table disetujui.
Gambar 1.22 Kotak Dialog Konfirmasi
 Pada Property: pilih Area, Coordinate System: pilih system koordiant yang sesuai
dalam hal ini PCS: WGS 1984 UTM Zone 51S.
 Pada Units: pilih satuan luas yang diinginkan: dalam hal ini Hectares (Ha).
 Hasilnya tampak seperti pada gambar berikut
Gambar 1.23 Kotak Dialog Calculate Geometry
Gambar 1.24 Luas Wilayah yang terlayani dan tidak terlayani Fasilitas Puskesmas
Dengan mengikuti langkah diatas, kita dapat mengetahui wilayah mana saja yang terfasilitasi
fasilitas puskesmas dengan jarak tertentu,dalam hal ini 5000 meter.
Gambar 1.25 Layout peta kab. Buton

More Related Content

Similar to Tuugas praktikum SIG 3_Ainul Sya'ban_H061201048.pdf

Tiga Cara Memotong file Raster Sesuai Batas Polygon Menggunakan ArcGIS
Tiga Cara Memotong file Raster Sesuai Batas Polygon Menggunakan ArcGISTiga Cara Memotong file Raster Sesuai Batas Polygon Menggunakan ArcGIS
Tiga Cara Memotong file Raster Sesuai Batas Polygon Menggunakan ArcGISbramantiyo marjuki
 
Export, Import Menggunakan Ms.Excel dan Join Data Attibute pada ArcGis 10.0
Export, Import Menggunakan Ms.Excel dan Join Data Attibute pada ArcGis 10.0Export, Import Menggunakan Ms.Excel dan Join Data Attibute pada ArcGis 10.0
Export, Import Menggunakan Ms.Excel dan Join Data Attibute pada ArcGis 10.0oriza steva andra
 
Laprak Interpretasi Ruang: Cropping Citra dg ER Mapper
Laprak Interpretasi Ruang: Cropping Citra dg ER MapperLaprak Interpretasi Ruang: Cropping Citra dg ER Mapper
Laprak Interpretasi Ruang: Cropping Citra dg ER MapperLaras Kun Rahmanti Putri
 
Tutorial penyusunan layer peta & pembuatan layout di arcgis
Tutorial penyusunan layer peta & pembuatan layout di arcgisTutorial penyusunan layer peta & pembuatan layout di arcgis
Tutorial penyusunan layer peta & pembuatan layout di arcgisEgi Septiana
 
Tutorial Membuat Peta Sebaran Gempa menggunakan ArcGIS
Tutorial Membuat Peta Sebaran Gempa menggunakan ArcGISTutorial Membuat Peta Sebaran Gempa menggunakan ArcGIS
Tutorial Membuat Peta Sebaran Gempa menggunakan ArcGISLastri Mei Liska Harahap
 
Larning by doing Microsoft Office Access
Larning by doing Microsoft Office AccessLarning by doing Microsoft Office Access
Larning by doing Microsoft Office AccessIvan van Mohammed
 
Modul praktek pemetaan_digital_upi
Modul praktek pemetaan_digital_upiModul praktek pemetaan_digital_upi
Modul praktek pemetaan_digital_upiMinos Hyundhevie
 
Analisa spasial -_vektor
Analisa spasial -_vektorAnalisa spasial -_vektor
Analisa spasial -_vektorIrma Wahyuni
 
Modul 1b 3 d gis model permukaan
Modul 1b   3 d gis model permukaanModul 1b   3 d gis model permukaan
Modul 1b 3 d gis model permukaanIndria Sari
 
Modul praktikum ekonometrika
Modul praktikum ekonometrikaModul praktikum ekonometrika
Modul praktikum ekonometrikaRezzy Caraka
 
Weighted Overlay tutor.pptx
Weighted Overlay tutor.pptxWeighted Overlay tutor.pptx
Weighted Overlay tutor.pptxSausanNabilah1
 
Laporan Praktikum Cropping Citra
Laporan Praktikum Cropping CitraLaporan Praktikum Cropping Citra
Laporan Praktikum Cropping CitraSally Indah N
 
Laporan Praktikum Sistem Informasi Geografis (SIG)
Laporan Praktikum Sistem Informasi Geografis (SIG)Laporan Praktikum Sistem Informasi Geografis (SIG)
Laporan Praktikum Sistem Informasi Geografis (SIG)Ahmad Dani
 
Membuat aplikasi sistem informasi geografis dengan visual basic & MySQL
Membuat aplikasi sistem informasi geografis dengan visual basic & MySQLMembuat aplikasi sistem informasi geografis dengan visual basic & MySQL
Membuat aplikasi sistem informasi geografis dengan visual basic & MySQLRahmat Taufiq Sigit
 

Similar to Tuugas praktikum SIG 3_Ainul Sya'ban_H061201048.pdf (20)

Tiga Cara Memotong file Raster Sesuai Batas Polygon Menggunakan ArcGIS
Tiga Cara Memotong file Raster Sesuai Batas Polygon Menggunakan ArcGISTiga Cara Memotong file Raster Sesuai Batas Polygon Menggunakan ArcGIS
Tiga Cara Memotong file Raster Sesuai Batas Polygon Menggunakan ArcGIS
 
Bab v -manual-arcgis
Bab v -manual-arcgisBab v -manual-arcgis
Bab v -manual-arcgis
 
Tutor arcview 3.3
Tutor arcview 3.3Tutor arcview 3.3
Tutor arcview 3.3
 
Export, Import Menggunakan Ms.Excel dan Join Data Attibute pada ArcGis 10.0
Export, Import Menggunakan Ms.Excel dan Join Data Attibute pada ArcGis 10.0Export, Import Menggunakan Ms.Excel dan Join Data Attibute pada ArcGis 10.0
Export, Import Menggunakan Ms.Excel dan Join Data Attibute pada ArcGis 10.0
 
Pengenalan ArcMap
Pengenalan ArcMapPengenalan ArcMap
Pengenalan ArcMap
 
Laprak Interpretasi Ruang: Cropping Citra dg ER Mapper
Laprak Interpretasi Ruang: Cropping Citra dg ER MapperLaprak Interpretasi Ruang: Cropping Citra dg ER Mapper
Laprak Interpretasi Ruang: Cropping Citra dg ER Mapper
 
Tutorial penyusunan layer peta & pembuatan layout di arcgis
Tutorial penyusunan layer peta & pembuatan layout di arcgisTutorial penyusunan layer peta & pembuatan layout di arcgis
Tutorial penyusunan layer peta & pembuatan layout di arcgis
 
Tp 2-pti-5208100073
Tp 2-pti-5208100073Tp 2-pti-5208100073
Tp 2-pti-5208100073
 
Tutorial Membuat Peta Sebaran Gempa menggunakan ArcGIS
Tutorial Membuat Peta Sebaran Gempa menggunakan ArcGISTutorial Membuat Peta Sebaran Gempa menggunakan ArcGIS
Tutorial Membuat Peta Sebaran Gempa menggunakan ArcGIS
 
Larning by doing Microsoft Office Access
Larning by doing Microsoft Office AccessLarning by doing Microsoft Office Access
Larning by doing Microsoft Office Access
 
Modul praktek pemetaan_digital_upi
Modul praktek pemetaan_digital_upiModul praktek pemetaan_digital_upi
Modul praktek pemetaan_digital_upi
 
Analisa spasial -_vektor
Analisa spasial -_vektorAnalisa spasial -_vektor
Analisa spasial -_vektor
 
Modul 1b 3 d gis model permukaan
Modul 1b   3 d gis model permukaanModul 1b   3 d gis model permukaan
Modul 1b 3 d gis model permukaan
 
Modul praktikum ekonometrika
Modul praktikum ekonometrikaModul praktikum ekonometrika
Modul praktikum ekonometrika
 
Weighted Overlay tutor.pptx
Weighted Overlay tutor.pptxWeighted Overlay tutor.pptx
Weighted Overlay tutor.pptx
 
Access
AccessAccess
Access
 
Laporan Praktikum Cropping Citra
Laporan Praktikum Cropping CitraLaporan Praktikum Cropping Citra
Laporan Praktikum Cropping Citra
 
Laporan Praktikum Sistem Informasi Geografis (SIG)
Laporan Praktikum Sistem Informasi Geografis (SIG)Laporan Praktikum Sistem Informasi Geografis (SIG)
Laporan Praktikum Sistem Informasi Geografis (SIG)
 
Laporan Praktikum ArcGis
Laporan Praktikum ArcGisLaporan Praktikum ArcGis
Laporan Praktikum ArcGis
 
Membuat aplikasi sistem informasi geografis dengan visual basic & MySQL
Membuat aplikasi sistem informasi geografis dengan visual basic & MySQLMembuat aplikasi sistem informasi geografis dengan visual basic & MySQL
Membuat aplikasi sistem informasi geografis dengan visual basic & MySQL
 

Recently uploaded

Manajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet Riyadi
Manajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet RiyadiManajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet Riyadi
Manajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet RiyadiCristianoRonaldo185977
 
ANALISA KASUS KECELAKAAN KERJA pada saat melakukan pekerjaan
ANALISA KASUS KECELAKAAN KERJA pada saat melakukan pekerjaanANALISA KASUS KECELAKAAN KERJA pada saat melakukan pekerjaan
ANALISA KASUS KECELAKAAN KERJA pada saat melakukan pekerjaanamalaguswan1
 
Metode penelitian Deskriptif atau Survei
Metode penelitian Deskriptif atau SurveiMetode penelitian Deskriptif atau Survei
Metode penelitian Deskriptif atau Surveikustiyantidew94
 
Dasar Telekomunikasi Pengenalan dasar telekomunikasi
Dasar Telekomunikasi Pengenalan dasar  telekomunikasiDasar Telekomunikasi Pengenalan dasar  telekomunikasi
Dasar Telekomunikasi Pengenalan dasar telekomunikasidadan50
 
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptxMATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptxrikosyahputra0173
 
VULKANISME.pdf vulkanisme dan pengaruh nya terhadap kehidupan
VULKANISME.pdf vulkanisme dan pengaruh nya terhadap kehidupanVULKANISME.pdf vulkanisme dan pengaruh nya terhadap kehidupan
VULKANISME.pdf vulkanisme dan pengaruh nya terhadap kehidupanBungaCitraNazwaAtin
 
PPT Olah Nilai Kurikulum merdeka belajar.pptx
PPT Olah Nilai Kurikulum merdeka belajar.pptxPPT Olah Nilai Kurikulum merdeka belajar.pptx
PPT Olah Nilai Kurikulum merdeka belajar.pptxnursariheldaseptiana
 
manajemen analisis data export data epidata 3.1
manajemen analisis data export data epidata 3.1manajemen analisis data export data epidata 3.1
manajemen analisis data export data epidata 3.1YudiPradipta
 
pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.ppt
pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.pptpertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.ppt
pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.pptAhmadSyajili
 
MANAJEMEN ASET DAN PENGADAAN BARANG_KEL 4_PEMANFAATAN BMN.pptx
MANAJEMEN ASET DAN PENGADAAN BARANG_KEL 4_PEMANFAATAN BMN.pptxMANAJEMEN ASET DAN PENGADAAN BARANG_KEL 4_PEMANFAATAN BMN.pptx
MANAJEMEN ASET DAN PENGADAAN BARANG_KEL 4_PEMANFAATAN BMN.pptxnugrohoaditya12334
 
kesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptx
kesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptxkesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptx
kesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptxAhmadSyajili
 
SKP GURU satuan kinerja pegawai tahun 2023 untuk PNS Aceh
SKP GURU satuan kinerja pegawai tahun 2023 untuk PNS AcehSKP GURU satuan kinerja pegawai tahun 2023 untuk PNS Aceh
SKP GURU satuan kinerja pegawai tahun 2023 untuk PNS AcehBISMIAULIA
 
menghitung skewness dan kurtosis pada distribusi normal
menghitung skewness dan kurtosis pada distribusi normalmenghitung skewness dan kurtosis pada distribusi normal
menghitung skewness dan kurtosis pada distribusi normalHendriKurniawanP
 
415418921-statistika- mean media modus data tunggal dan data kelompok
415418921-statistika- mean media modus data tunggal dan data kelompok415418921-statistika- mean media modus data tunggal dan data kelompok
415418921-statistika- mean media modus data tunggal dan data kelompokelmalinda2
 

Recently uploaded (14)

Manajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet Riyadi
Manajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet RiyadiManajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet Riyadi
Manajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet Riyadi
 
ANALISA KASUS KECELAKAAN KERJA pada saat melakukan pekerjaan
ANALISA KASUS KECELAKAAN KERJA pada saat melakukan pekerjaanANALISA KASUS KECELAKAAN KERJA pada saat melakukan pekerjaan
ANALISA KASUS KECELAKAAN KERJA pada saat melakukan pekerjaan
 
Metode penelitian Deskriptif atau Survei
Metode penelitian Deskriptif atau SurveiMetode penelitian Deskriptif atau Survei
Metode penelitian Deskriptif atau Survei
 
Dasar Telekomunikasi Pengenalan dasar telekomunikasi
Dasar Telekomunikasi Pengenalan dasar  telekomunikasiDasar Telekomunikasi Pengenalan dasar  telekomunikasi
Dasar Telekomunikasi Pengenalan dasar telekomunikasi
 
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptxMATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
 
VULKANISME.pdf vulkanisme dan pengaruh nya terhadap kehidupan
VULKANISME.pdf vulkanisme dan pengaruh nya terhadap kehidupanVULKANISME.pdf vulkanisme dan pengaruh nya terhadap kehidupan
VULKANISME.pdf vulkanisme dan pengaruh nya terhadap kehidupan
 
PPT Olah Nilai Kurikulum merdeka belajar.pptx
PPT Olah Nilai Kurikulum merdeka belajar.pptxPPT Olah Nilai Kurikulum merdeka belajar.pptx
PPT Olah Nilai Kurikulum merdeka belajar.pptx
 
manajemen analisis data export data epidata 3.1
manajemen analisis data export data epidata 3.1manajemen analisis data export data epidata 3.1
manajemen analisis data export data epidata 3.1
 
pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.ppt
pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.pptpertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.ppt
pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.ppt
 
MANAJEMEN ASET DAN PENGADAAN BARANG_KEL 4_PEMANFAATAN BMN.pptx
MANAJEMEN ASET DAN PENGADAAN BARANG_KEL 4_PEMANFAATAN BMN.pptxMANAJEMEN ASET DAN PENGADAAN BARANG_KEL 4_PEMANFAATAN BMN.pptx
MANAJEMEN ASET DAN PENGADAAN BARANG_KEL 4_PEMANFAATAN BMN.pptx
 
kesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptx
kesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptxkesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptx
kesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptx
 
SKP GURU satuan kinerja pegawai tahun 2023 untuk PNS Aceh
SKP GURU satuan kinerja pegawai tahun 2023 untuk PNS AcehSKP GURU satuan kinerja pegawai tahun 2023 untuk PNS Aceh
SKP GURU satuan kinerja pegawai tahun 2023 untuk PNS Aceh
 
menghitung skewness dan kurtosis pada distribusi normal
menghitung skewness dan kurtosis pada distribusi normalmenghitung skewness dan kurtosis pada distribusi normal
menghitung skewness dan kurtosis pada distribusi normal
 
415418921-statistika- mean media modus data tunggal dan data kelompok
415418921-statistika- mean media modus data tunggal dan data kelompok415418921-statistika- mean media modus data tunggal dan data kelompok
415418921-statistika- mean media modus data tunggal dan data kelompok
 

Tuugas praktikum SIG 3_Ainul Sya'ban_H061201048.pdf

  • 1. SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS ANALISIS SPASIAL Disusun Oleh Ainul Sya’ban H061201048 DEPARTEMEN GEOFISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS HASANUDDIN 2021
  • 2. Analisis Spasial Defenisi Analisis spasial adalah teknik ataupun proses yang melibatkan beberapa atau sejumlah fungsi perhitungan serta evaluasi logika matematis yang dapat dilakukan pada data spasial, dalam rangka untuk memperoleh nilai tambah, ekstraksi serta informasi baru yang beraspek spasial Analisis spasial juga bisa diartikan sebagai teknik – teknik yang dapat digunakan untuk meneliti dan juga mengeksplorasi dari sudut pandang keruangan. Semua teknik ataupun pendekatan perhitungan secara matematis yang berhubungan dengan data keruangan atau spasial dilakukan dengan menggunakan fungsi analisis spasial. Hasil dari analisis data spasial sangat bergantung dari lokasi atau tempat di mana objek sedang dianalisis. Fungsi Analisis Spasial Menurut Eddy Prahasta (2009), fungsi dari analisis spasial yaitu: 1. Klasifikasi (reclassify), yaitu suatu kegiatan yang mengklasifikasikan kembali suatu data hingga pada akhirnya menjadi sebuah data spasial yang baru dan berdasarkan pada kriteria atau atribut tertentu. 2. Jaringan atau Network, yaitu sebuah fungsionalitas yang merujuk pada data – data spasial titik- titik ataupun garis – garis sebagai jaringan yang tidak terpisahkan. 3. Overlay, merupakan fungsionalitas yang menghasilkan layer data spasial baru, di mana layer tersebut merupakan hasil dari kombinasi minimal dua layer yang menjadi masukkannya. 4. Buffering, adalah fungsi yang akan menghasilkan layer spasial baru menghasilkan layer data spasial baru dengan bentuk poligon serta memiliki jarak tertentu dari unsur – unsur spasial yang menjadi masukkannya. 5. 3D Analysis, fungsi ini terdiri atas sub – sub fungsi yang berkaitan dengan presentasi data spasial yang terdapat di dalam ruang 3 dimensi atau permukaan digital. 6. Digital Image Processing, untuk fungsionalitas ini nilai ataupun intensitas dianggap sebagai fungsi sebar atau spasial. Langkah Kerja 1. Analysis Tools  Extract Extract merupakan salah satu tools yang terdapat pada ArcToolbox yang berfungsi untuk memisahkan sebuah unsur menjadi lebih dari satu unsur spasial, seperti memotong suatu polygon, polyline atau point. a. Select merupakan pemilihan suatu feature dengan mengunakan SQL atau Structured Query Language berupa expression yang ditentukan.  Masukkan peta dengan cara klik Add Data.
  • 3. Gambar 1.1 Menampilkan Peta  Contoh berikut adalah memisahkan salah satu polygon kabupaten dengan kabupaten lainnya.  Pada ArcToolbox pilih akar utama Analysis Tools->Extract->Select Gambar 1.2 Kotak Dialog Select
  • 4.  Pada input features, isikan nama layer kabupaten.  Pada Output feature class, isikan nama layer baru (Buton.shp).  Klik tombol SQL , selanjutnya akan ditampilkan kotak dialog Query Builder, seperti pada gambar 1.3.  Isikan SQL berdasarkan pilihan kabupaten yang ingin dipisahkan dalam hal ini ‘Buton’  Tekan tombol OK Gambar 1.3 Penggunaan Select b. Split Split adalah memisahkan unsur spasial polygon berdasarkan unsur spasial split menjadi beberapa poligon.  Contoh berikut adalah memisahkan jalan lokal berdasarkan batas kabupaten sehingga akan diperoleh jalan lokal untuk seluruh kabupaten secara terpisah.  Pada ArcToolbox pilih akar utama Analysis Tools->Extract->Split.
  • 5. Gambar 1.4 Kotak Dialog Split  Pada Input Features, isikan nama layer PUSKESMAS_PT_50K  Pada Split Features, isikan nama layer pembagi (Buton).  Pada Split Field, isikan nama kolom (field) sebagai rujukan pembagi, sekaligus menjadi nama layer dari setiap layer yang tercipta.  Pada Target Workspace, isikan nama direktori tempat menyimpan layerlayer yang tercipta.  Tekan tombol OK Gambar 1.5 Mengisi Kotak Dialog Split  Lalu, tampilkan Peta Hasil Split
  • 6. Gambar 1.6 Tampilan Peta Hasil Split c. Proximity Proximity adalah analisis spasial yang berkaitan dengan hubungan atau kedekatan suatu unsur spasial dengan unsur-unsur spasial lainnya. Buffer: analisis spasial yang menghasilkan unsur-unsur spasial bertipe polygon berdasarkan rujukan jarak yang ditentukan oleh pengguna.  Berikut adalah contoh penggunaan buffer untuk menentukan luas wilayah yang terlayani oleh fasilitas puskesmas berjarak 5 km.  Layer yang digunakan adalah layer lokasi-lokasi sekolah dan layer batas kecamatan.  Pada ArcToolbox pilih akar utama Analysis Tools->Proximity->Buffer.
  • 7. Gambar 1.7 Kotak Dialog Buffer  Selanjutnya akan ditampilkan kotak dialog Buffer.  Pada Input Features, isikan layer yang akan dibuffer.  Pada Output Feature Class, isikan nama layer baru hasil buffering.  Pada Liniear unit, isikan jarak buffer (5000 m). Gambar 1.8 Mengisi Kotak dialog Buffer  Hasil yang diperoleh adalah berupa lingkaran-lingkaran yang menunmpuk, dimana setiap lingkaran mewakili hasil buffer satu puskesmas.
  • 8. Gambar 1.9 Tampilan Peta Hasil Buffer  Untuk menyederhanakan petanya, dilakukan proses Dissolve: yaitu proses yang dapat digunakan untuk meleburkan objek-objek yang mempunyai atribut yang sama.  Pada ArcToolbox pilih akar utama Data Management Tools-> Generalization- > Dissolve. Gambar 1.10 Kotak Dialog Dissolve  Pada Input Features, isikan layer yang akan dilakukan porses Dissolve.  Pada Output Feature Class, isikan nama layer baru hasil Dissolve.  Pada Dissolve Field, isikan nama field yang dijadikan rujukan (karakteristik yang sama akan digabung)
  • 9.  Klik tombol OK. Gambar 1.11 Mengisi Kotak Dialog Dissolve Gambar 1.12 Tampilan Peta Hasil Dissolve  Hasilnya berupa layer baru dengan batas 5 km dari jarak terluar dari puskesmas puskesmas yang ada di kabupaten Luwu Timur.  Agar supaya batas bufferingnya mengikut batas administrasi kabupaten, maka hasil buffering tersebut perlu diclip dengan layer batas kabupaten.
  • 10. Gambar 1.13 Mengisi Kotak Dialog Clip Gambar 1.14 Tampilan Peta Hasil Clip  Selanjutnya adalah menghitung luas wilayah yang terlayani.  Layer yang digunakan adalah layer hasil buffer yang telah diclip menggunakan batas kabupaten.  Tambahkan satu kolom tempat menyimpan luas. Gunakan menu Option->Add Field.  Berikan nama fieldnya Luas, dengan tipe data Double Wilayah tidak terlayani Wilayah terlayani
  • 11. Tabel 1.15 Kotak Dialog Add Field  Selanjutnya, klik kanan pada judul field, lalu pilih calculate geometry Gambar 1.16 Kotak Dialog Calculate Geometry  Lalu akan muncul luas yang terfasilitasi pada table atributnya
  • 12. Gambar 1.17 Luas Wilayah Terfasilitasi  Union Union yaitu menggabungkan fitur dari sebuah tema input dengan poligon dari tema overlay untuk menghasilkan output yang mengandung tingkatan atau kelas atribut.  Selanjutnya kita dapat mencari luas wilayah terfasilitasi dengan menggunakan fungsi union.  Menggabungkan “PUSKESMAS_PT_50K_Buffer1_Dis9” dengan batas kabupaten menggunakan fungsi Union. Gambar 1.18 Kotak Dialog Union
  • 13. Gambar 1.19 Tampilan Peta Hasil Union  Lalu, membuka table atribut dari hasil union sehingga kita bisa melihat wilayah yang terlayani dan tidak terlayani  Selanjutnya membuat field baru untuk menghitung luasnya wilayahnya. Gunakan menu Option->Add Field.  Berikan nama fieldnya Luas, dengan tipe data Double Tabel 1.20 Kotak Dialog Add Field  Selanjutnya klik kanan pada judul field, lalu pilih menu Gambar 1.21 Menu Calculator Geometry  Tekan tombol Yes, untuk konfirmasi bahwa pengisian table disetujui.
  • 14. Gambar 1.22 Kotak Dialog Konfirmasi  Pada Property: pilih Area, Coordinate System: pilih system koordiant yang sesuai dalam hal ini PCS: WGS 1984 UTM Zone 51S.  Pada Units: pilih satuan luas yang diinginkan: dalam hal ini Hectares (Ha).  Hasilnya tampak seperti pada gambar berikut Gambar 1.23 Kotak Dialog Calculate Geometry
  • 15. Gambar 1.24 Luas Wilayah yang terlayani dan tidak terlayani Fasilitas Puskesmas Dengan mengikuti langkah diatas, kita dapat mengetahui wilayah mana saja yang terfasilitasi fasilitas puskesmas dengan jarak tertentu,dalam hal ini 5000 meter. Gambar 1.25 Layout peta kab. Buton