Bab 2 dokumen tersebut menjelaskan pengertian ArcView sebagai perangkat lunak GIS yang populer untuk melakukan analisis spasial dan atribut data, menampilkan peta dan data, serta menyimpan hasil proyek. Dibahas pula cara instalasi, pengenalan antarmuka ArcView, penambahan data vektor dan raster, pengelolaan legenda, dan penyimpanan proyek.
1. Chapter 2
Pengenalan ArcView
2.1. ARCVIEW GIS
Perangkat lunak Sistem Informasi Geografis saat ini telah
banyak dijumpai di pasaran. Masing-masing perangkat lunak ini
mempunyai kelebihan dan kekurangan dalam menunjang analisis
informasi geografi. Salah satu yang sering digunakan saat ini
adalah ArcView. ArcView yang merupakan salah satu perangkat
lunak Sistem Informasi geografis yang dikeluarkan oleh ESRI
(Environmental Systems Research Institute). ArcView dapat
melakukan pertukaran data, operasi-operasi matematika,
menampilkan informasi spasial maupun atribut secara bersamaan,
membuat peta tematik, menyediakan bahasa pemograman (script)
serta melakukan fungsi-fungsi khusus lainnya dengan bantuan
extensions (ESRI, 1996).
Saat ini ESRI telah mengeluarkan tiga seri ArcView yaitu
ArcView 3.1, ArcView 3.2 dan ArcView 3.3 dimana setiap
pengeluaran seri terbaru dilakukan penyempurnaan-
penyempurnaan didalamnya.
Sebelum menjalankan program ArcView terlebih dahulu user
harus menginstal program ArcView ini. Program ArcView ini bisa
diinstal di drive mana saja, bisa di drive C, drive D atau di drive yang
lainnya.
Setelah program ArcView terinstal, langkah selanjutnya
adalah menjalankan program ArcView ini. Klik Start All
Programs ESRI ArcView GIS 3.x ArcView GIS 3.x. atau bila
di desktop telah ada shortcut-nya seperti gambar dibawah. Klik
shortcut (ikon) tersebut.
2. mu71bridwan@gmail.com P a g e | 15
Gambar 2-1 Shortcut ArcView 3.3 di desktop
Gambar 2-2 Tampilan ArcView 3.3 saat pertama kali dibuka
Tampilan pertama saat membuka ArcView adalah seperti
gambar diatas. Dimana pada kotak dialog tersebut, user diberikan
tiga pilihan dalam membuka ArcView:
• with a new view: pilihan membuka ArcView dengan
langsung membuka view baru
3. mu71bridwan@gmail.com P a g e | 16
Gambar 2-3 Tampilan ketika pilihan with a new view
• as a blank project: pilihan membuka ArcView dengan
sebuah project kosong
Gambar 2-4 Tampilan ketika pilihan as a blank project
• open an existing project: pilihan membuka ArcView dengan
langsung mencari project yang telah user buat dan simpan
sebelumnya
4. mu71bridwan@gmail.com P a g e | 17
Gambar 2-5 Tampilan ketika pilihan open an existing project
Gambar 2-6 Tampilan sebuah view yang baru
Sebuah View merupakan tempat tampilnya satu atau
beberapa data grafis/data spasial yang didalam ArcView data-data
ini disebut sebagai Theme(tema/layer). Di dalam sebuah view, tema-
tema tersebut dapat disusun sehingga akan memberikan informasi-
informasi yang user butuhkan.
Untuk mempermudah menjalankan ArcView, user bisa
melakukan dengan memilih menu, button atau tool yang telah
disediakan oleh ArcView.
5. mu71bridwan@gmail.com P a g e | 18
Gambar 2-7 Tampilan Menu, Button dan Tool di sebuah View
Selain sebuah view, ArcView juga mempunyai beberapa
jendela atau window yang terorganisir dalam sebuah project.
Adapun jendela-jendela tersebut adalah table, chart, layout dan script.
Jendela-jendela ini mempunyai fungsi-fungsi khusus sesuai dengan
kegunaannya masing-masing. Misalkan untuk jendela table
mempunyai fungsi khusus untuk melakukan operasi-operasi yang
berhubungan dengan analisis data atribut.
Struktur file pada ArcView
Saat bekerja dengan ArcView ada dua format file yang perlu
diketahui yaitu format file untuk project (*.apr) dan format file
untuk themes (*.shp). secara singkat dapat dijelaskan bahwa di
dalam project terdapat tema-tema, sehingga file project ini (*.apr),
merupakan file “wadah” dari tema-tema yang berekstensi (*.shp).
File tema juga tidak hadir hanya dengan ekstensi (*.shp) saja tetapi
juga dengan ekstensi lainnya, seperti (*.shx), dan (*.dbf). File (*.shp)
menyimpan informasi gambar/grafis, file (*.shx) menyimpan
informasi koordinat standar (baris, kolom), dan file (*.dbf)
menyimpan informasi atribut standar (panjang, luas). Secara
ringkas dapat disimpulkan file tema standar memiliki 3 ekstensi
(*.shp, *.shx, dan *.dbf), bila file telah mengalami pengolahan lebih
lanjut memiliki 5 ekstensi (*.shp, *.shx, *.dbf, *.sbn, dan *.sbx).
Selain pengetahuan mengenai ekstensi file-file yang dipakai
ArcView, satu hal penting yang perlu dilakukan adalah bila
mengkopi file-file ArcView ke komputer lainnya atau direktori
lainnya, maka path yang merujuk ke file-file ArcView harus diubah
sesuai dengan keinginan. Cara mengubahnya dengan
menggunakan file (*.apr)nya dengan menggunakan notepad dan
kemudian ganti semua path yang berhubungan dengan file
ArcView.
6. mu71bridwan@gmail.com P a g e | 19
2.2. BEKERJA DENGAN ARCVIEW
Membuka data *.shp pada ArcView
1. Buka aplikasi ArcView
2. Setelah muncul Welcome to ArcView GIS pilih radio button
“with a new view” kemidian tekan tombol OK
Gambar 2-8 Tampilan Welcome to ArcView GIS
3. Setelah itu akan muncul konfirmasi
Gambar 2-9 Kotak dialog add data
4. Pilih yes jika untuk memasukkan data *.shp ke dalam View
5. Cari loksai tempat data *.shp berada.
7. mu71bridwan@gmail.com P a g e | 20
Gambar 2-10 Tampilan Add Theme untuk pilih direktori
6. Pilih data yang akan ditampilkan, jika ingin menampilkan
lebih dari satu data tekan Shift keudian pilih data lainnya
yang ingin ditampilkan.
Gambar 2-11 Tampilan Add Theme untuk pilih theme
7. Setelah semua data yang ingin ditampilkan terpilih maka
tekan tombol OK, sehingga akan muncul theme baru pada
View Windows
8. mu71bridwan@gmail.com P a g e | 21
Gambar 2-12 Tampilan theme baru
8. Untuk menampilkan peta, klik saja kotak yang ada di
sebelah kiri theme
Gambar 2-13 Tampilan setelah theme dipilih (dicentang)
Menambahkan data peta pada view
1. Pilih menu View Add Theme (legend/legenda peta) atau
dengan menggunakan tool
2. Cari peta yang akan di tambahkan
9. mu71bridwan@gmail.com P a g e | 22
Gambar 2-14 Tampilan untuk menambah theme
Gambar 2-15 Tampilan setelah theme baru ditambahkan
Catatan: Theme yang akan ditambahkan harus memilki proyeksi
yang sama dengan theme yang sudah ada, jika tidak maka peta
tidak akan muncul.
Menghapus Theme
1. Pilih theme yang akan dihapus
10. mu71bridwan@gmail.com P a g e | 23
2. Theme yang telah dipilih akan kelihatan timbul atau agak
menonjol
Gambar 2-16 Tampilan theme yang terpilih
3. Kemudian pilih menu Edit Delete Theme
Gambar 2-17 Letak menu delete themes
Menampilan Skala dan Memberi Nama Pada View Window
Pilih menu View Properties, sehingga akan muncul jendelaView
Properties.
11. mu71bridwan@gmail.com P a g e | 24
Gambar 2-18 Tampilan View Properties
Ubah Name-nya sesuai pata yang yang ditampilkan.
Ubah Map Unit dan Distance Units nya menjadi meter
Catatan:
• Pengaturan View ini bias dilakuka setelah membuka View
baru
• Setiap proyeksi mempunyai Map Unit yang berbeda. Untuk
proyeksi UTM Map Unit-nya menggunakan meters,
sedangkan untuk lintang bujur menggunkan Desimal degree
Beberapa Cara membuka Legend editor
Cara 1
1. Pilih Theme yang akan di edit sehingga kelihatan timbul
2. Pilih menu Theme Edit Legend
Cara 2
1. Pilih Theme yang akan diedit sehingga kelihatan timbul
2. Klik tombol
Cara 3
Klik dua kali pada legend/theme yang akan diedit
12. mu71bridwan@gmail.com P a g e | 25
Gambar 2-19 Tampilan Legend Editor
Dalam legend editor kita juga dapat mengubah-ubah model
arsiran, warna, dan simbol sesuai dengan kaidah kartografi, agar
peta yang kita buat mudah di pahami oleh pengguna. Kotak dialog
yang digunakan untuk mengubah model arsiran, warna, dan
simbol disebut dengan Pallete, yang terdiri dari Fill Pallete, Pen
Pallete, Marker Pallete, Marker Pallete, Font Pallete, Color Pallete, dan
Pallete Manager. Untuk mengaktifkan Pallete, klik 2 kali kotak
simbol pada legen editor.
13. mu71bridwan@gmail.com P a g e | 26
Gambar 2-20 Tampilan Fill Pallette
Gambar 2-21 Tampilan setelah diubah legend-nya
14. mu71bridwan@gmail.com P a g e | 27
Gambar 2-22 Tampilan isi dari Legend Editor
Memberi/menghapus Label
1. Pilih theme yang akan diberi label
2. Dari menu theme, pilih auto-label, maka akan muncul
jendela auto-label
15. mu71bridwan@gmail.com P a g e | 28
Gambar 2-23 Tampilan Auto-label
3. Pilih Ok, maka akan muncul label pada theme yang dipilih.
Gambar 2-24 Tampilan theme yang diberi label
4. Untuk menghapus label, dari menu theme pilih Remove
Label
16. mu71bridwan@gmail.com P a g e | 29
Mebuka Data Raster
1. Aktifkan ekstensi “JPEG (JFIF) Image Support”
2. Dari menu File Extensions…, maka akan muncul window
berikut:
Gambar 2-25 Tampilan Extensions
3. Dalam Available Extension, cari dan centang ekstensi “JPEG
(JFIF) Image Support” kemudian klik Ok.
4. Untuk membuka data raster, dari menu View pilih Add
Theme, ubah Data Source Types menjadi “Image Data Source”.
Selanjutnya arahkan ke dalam direktori tempat data raster
berada kemudian pilih data raster yang akan dibuka lalu
tekan tombol Ok.
Gambar 2-26 Tampilan pilih data Raster
17. mu71bridwan@gmail.com P a g e | 30
5. Beri centang pada theme data raster tersebut untuk
menampilkan ke dalam view window.
Gambar 2-27 Tampilan data Raster
Menyimpan Proyek
File Save Project As
Simpan proyek pada folder di mana file *.shp yang ditampilkan
berada. Usahakan tempat penyimpanan folder dan peta berada
pada root drive seperti di drive C atau D.
Gambar 2-27 Tampilan Save Project As
Tugas 2:
Buat resume/ringkasan dengan tulisan tangan dalam kertas
folio bergaris tentang “Pengenalan Arcview” yang telah
Anda praktikkan!.