Membangun Tim Efektif. suatu pembelajaran ttg pentingnya kolaborasipptx
Harga Pokok & Harga Jual Air - Revisi.pptx
1.
2.
3. Air laut: 97.2 %
Es & Glatsier: 2.14%
Air tanah: 0.61%
Air Permukaan: 0.009%
4.
5.
6. I. PENGERTIAN HARGA POKOK DAN HARGA JUAL
AIR
Harga air pada KPSPAMS merupakan sumber utama
dari pembiayaan yang dibutuhkan dalam pengelolaan
KPSPAMS, semakin maksimal harga air yang
ditentukan KPSPAMS semakin aman dalam
membiayai operasionalnya.
Harga Pokok adalah beban total yang dikeluarkan oleh
KPSPAMS untuk menghasilkan atau memproduksi air.
Harga Jual adalah nilai dari sebuah barang (air) yang
harus dibayar oleh konsumen sebagai konsekwensi
penggunaan barang (air) tersebut.
8. HARGA POKOK PRODUKSI
Biaya Produksi
Biaya
Opersional
Biaya Non
Operasional
Biaya
Penyusutan
Harga Pokok Produksi: total beban/biaya yang dikeluarkan oleh
KPSPAMS untuk menghasilkan atau memproduksi air.
9. HARGA JUAL AIR
HARGA POKOK PRODUKSI LABA
Harga Jual Air: nilai yang harus dibayar oleh konsumen sebagai
konsekwensi penggunaan air yang disalurkan oleh KPSPAMS.
10. II. KOMPONEN PENENTUAN HARGA POKOK DAN
HARGA JUAL AIR
Komponen HargaPokok Air:
1. Biaya Produksi :
a. Biaya Listrik;
b. Biaya Bahan Baku;
c. Biaya Obat/bahan kimia
2. Biaya Operasional BPSPAMS:
a. Biaya Gaji
b. Biaya Administrasi & Umum
c. BiayaPemeliharaan atau Perawatan
11. 3.Biaya Non – Operasional :
a. Biaya Kontribusi
b. Biaya Promusi Kesehatan;
c. Biaya lain-lain.
4.Biaya Depresiasi / Penyusutan
12. B. Komponen Harga Jual Air:
1. Harga Pokok Air
2. Marjin atau Keuntungan
14. III. JENIS – JENIS TARIF
Di dalam pengelolaan sistem penyediaan air minum
dan sanitasi berbasis masyarakat dikenal dua jenis
tarif, yaitu:
1. Tarif Flat adalah penentuan tarif yang didasarkan
kepada jumlah pemakaian dikalikan dengan tarif
dasar, contoh, harga dasar Rp. 1000 / meter kubik
*. Pelanggan A menggunakan air sejumlah 20
meter kubik X Tarif Dasar + biaya beban
*. Pelanggan B menggunakan air sejumlah 35
meter kubik X Tarif Dasar + biaya beban
15. 2. Tarif Progresif adalah penentukan tarif yang
didasarkan pada jumlah pemakaian secara
berjenjang, contoh:
harga TDA 1 – 10 meter kubik Rp. 1.000,- (tarif 1)
harga TDA 11 – 20 meter kubik Rp. 1.500,- (tarif 2)
harga TDA > 21 meter kubik Rp. 2.000,- (tarif 3)
*. Pelanggan A menggunakan air sejumlah 10 m3,
maka cara menghitung 10m3 X Tarif 1;
*. Pelanggan B menggunakan air sejumlah 20m3,
maka cara menghitung 10 meter pertama x Tarif
1, dan 10 meter kedua x Tarif 2;
*. Pelanggan C menggunakan air sejumlah 25 M3,
maka cara menghitung 10 meter pertama x tarif
1, 10 meter kedua x Tarif 2, dan 5 meter ketiga x
Tarif 3.
17. V. STUDY KASUS
Pada Bulan September 2021 KPSPAMS
”TirtaLanggeng” mengadakan pleno untuk
menentukan harga jual air per meter kubik, karena itu
pengelola KPSPAMS melakukan penghitungan yang
didasarkan dari data-data berikut ini:
1. Jumlah konsumen 250 KK dan rata-rata
penggunaan air/kk/bulan adalah 15 M3;
2. Total produksi air 4.000M3
3. Total biaya Produksi sebesar Rp. 1.000.000;
4. Total biaya operasional sebesar Rp. 2.000.000;
5. Total biaya Non-Operasional Rp. 1.500.000;
6. Biaya penyusutan/bulan Rp. 1.200.000.
18. Biaya BebanRp. 2.500
Asumsi tarif air 10-2 adalahRp. 1.700
Margin atau keuntungan adalah 2.5 % dari harga pokok air
Pertanyaannya
Berapa HargaPokok Produksi Air per meter kubiknya?
Berapa HargaJual Air per meter kubiknya?
Berapa Jumlahr ekening air yang dibayar oleh konsumen?
Rumus Menghitung Harga Pokok Air (HPP)
HPP = (Biaya Produksi + Biaya Operasional + Biaya Non- Operaional +
Biaya Penyusutan) : Total Produksi Air
Rumus Menghitung Harga Jual Air (HJA)
HJA = HPP + Margin
Rumus Jumlah Pembayaran Rekening Air dengan jenis tarif flat (JPRA)
JPRA = HJA/M3 x JumlahPemakaian Air + BiayaBeban
Rumus Jumlah Pembayaran Rekening Air dengan jenis tarif Progresif (JPRA)
JPRA = (Tarif- 1 x Pemakaian Air 10-1) + (Tarif-2 x Pemakaian Air 10-2) +
BiayaBeban.
JPRA = (Tarif-1x Pemakaian 10-1) + (Tarif-2 x Pemakaian 10-2) + (tarif-3 x
Pemakaian 10-3) + Biaya Beban