Sistem ekskresi manusia terdiri dari ginjal, hati, paru-paru, dan kulit yang bekerja bersama untuk mengeluarkan zat-zat sisa metabolisme seperti urea, karbondioksida, keringat, dan cairan empedu. Ginjal berperan penting dalam membentuk urin dengan menyaring zat-zat sisa dari darah melalui proses filtrasi, reabsorpsi, dan augmentasi.
1. Sistem Ekskresi Pada Manusia
Disusun oleh :
1. Ahmad Yuda Hermawan (02)
2. Elena Diah Saputri (10)
3. Irawan Dwi Sulistya (18)
4. Nasya Aprilia Windiyasari (26)
5. Sabiela Aulia Husna (30)
2. Pengertian Sistem Ekskresi
Sistem ekskresi merupakan proses pengeluaran zat-zat sisa metabolisme yang sudah tidak
digunakan lagi oleh tubuh.
Zat sisa makhluk hidup seperti misalnya karbondioksida, urea, racun dan lainnya.
3. Zat-Zat Sisa Yang Diekskresikan Tubuh
Keringat
adalah air yang dikeluarkan oleh kelenjar keringat melalui kulit. Kandungan utama dalam keringat adalah natrium
klorida. Keringat dikeluarkan tubuh dengan tujuan untuk mengatur suhu tubuh.
Urin
adalah cairan sisa yang diekskresikan oleh ginjal kemudian dikeluarkan tubuh melalui proses urinasi. Tujuannya
untuk membuang molekul-molekul sisa dalam darah yang telah disaring oleh ginjal untuk menjaga homeostasis
tubuh. Komposisi urin antara lain, urea, garam, dan materi organik.
Karbondioksida
Gas Karbondioksida atau zat asam arang adalah gas yang diekskresikan oleh paru-paru.
Cairan Empedu
adalah cairan berwarna hijau kebiruan yang berfungsi dalam mencerna makanan berlemak. Komposisi cairan
empedu antara lain, garam mineral,pigmen, kolestrol, fospolopid, dan air.
5. Ginjal
Ginjal merupakan komponen utama penyusun sistem
ekskresi manusia yaitu urin. Manusia memiliki sepasang
ginjal berukuran sekitar 10 cm. Letak ginjal di rongga
kiri dan kanan ruas-ruas tulang pinggang.
Fungsi Ginjal
o Menyaring zat-zat sisa metabolisme dari dalam darah
o Mempertahankan keseimbangan cairan tubuh
o Mengeskresikan gula darah yang melebihi kadar normal
o Mengatur keseimbangan kadar asam, basa, dan garam
tubuh.
6. Bagian-Bagian Ginjal Fungsi
Kulit ginjal/korteks renalis Merupakan bagian terluar ginjal yang
berfungsi untuk menyaring darah.
Sumsum ginjal/medula Tempat berkumpulnya pembuluh halus yang
mengalirkan urin ke saluran yang lebih besar.
Proses yang terjadi adalah reabsorbsi dan
augmentasi
Rongga ginjal/pelvis renalis Untuk menampung urin sementara sebelum
dikeluarkan melalui ureter.
7. Proses Pembentukan Urin
• Filtrasi: proses penyaringan sel-sel darah. Hasil dari proses filtrasi berupa urin primer yang masih
mengandung air, glukosa, dan asam amino. Tapi sudah tidak mengandung protein dan darah.
• Reabsorbsi: proses penyerapan kembali zat-zat yang masih dibutuhkan oleh tubuh. Hasil dari
proses reabsorbsi adalah urin sekunder.
• Augmentasi: proses pengumpulan cairan dari proses sebelumnya. Hasil dari proses augmentasi
adalah urin sesungguhnya.
8. Proses Pembentukan Urin
• Filtrasi: proses penyaringan sel-sel darah. Hasil dari proses filtrasi berupa urin primer yang masih
mengandung air, glukosa, dan asam amino. Tapi sudah tidak mengandung protein dan darah.
• Reabsorbsi: proses penyerapan kembali zat-zat yang masih dibutuhkan oleh tubuh. Hasil dari
proses reabsorbsi adalah urin sekunder.
• Augmentasi: proses pengumpulan cairan dari proses sebelumnya. Hasil dari proses augmentasi
adalah urin sesungguhnya.
9. Paru-
Paru Paru-paru manusia berjumlah sepasang, terletak di dalam
rongga dada yang dilindungi oleh tulang rusuk. Paru-paru
memiliki fungsi utama sebagai organ pernapasan. Paru-paru
juga merupakan organ ekskresi yang berfungsi
mengeluarkan gas-gas sisa proses pernapasan yaitu gas
gas CO2 (karbon dioksida) dan H2O (uap air).
10. Mekanisme Pengeluaran Karbondioksidada dari paru-paru
Karbondioksida dan air hasil metabolisme di jaringan diangkut oleh darah dan dibawa ke jantung, dari
Jantung darah dipompa ke paru-paru. Di paru-paru terjadi pertukaran gas CO2 dan O2. Gas O2 akan dibawa
ke jantung dan gas CO2 akan dikeluarkan paru-paru melalui hidung.
11. Hat
i Hati berada di dalam rongga perut sebelah kanan di bawah diafragma
yang dilindungi oleh selaput tipis bernama kapsula hepatis. Hati
berfungsi untuk mengeksresikan getah empedu zat sisa dari
dari perombakan sel darah merah yang telah rusak dan
dihancurkan di dalam limpa. Selain berfungsi sebagai organ
organ ekskreksi, hati juga berperan sebagai penawar racun,
menyimpan glikogen (gula otot), pembentukan sel darah merah pada
janin dan sebagai kelenjar pencernaan.
12.
13. Kuli
t Kulit merupakan lapisan jaringan pelindung terluar yang
terdapat di permukaan tubuh. Kulit termasuk organ ekskresi
karena mampu mengeluarkan zat-zat sisa berupa kelenjar
kelenjar keringat. Selain sebagai organ ekskresi, kulit juga
kulit juga berfungsi sebagai alat indera perasa dan peraba.
14. •Epidermis (Lapisan Kulit Ari)
Epidermis merupakan lapisan kulit paling luar dan sangat tipis. Epidermis terdiri dari lapisan
malphigi. Lapisan tanduk merupakan sel-sel mati yang mudah mengelupas, tidak mengandung
pembuluh darah dan serabut saraf, sehingga lapisan ini tidak dapat mengeluarkan darah saat
malphigi merupakan lapisan yang terdapat di bawah lapisan tanduk, yang tersuun dari sel-sel
kemampuan untuk membelah diri. Lapisan malphigi terdapat pigmen yang dapat menentukan
melindungi sel dari kerusakan akibat sinar matahari.
•Dermis (Lapisan Kulit Jangat)
Dermis merupakan lapisan kulit yang terletak di bawah lapisan epidermis. Lapisan dermis lebih
tebal daripada lapisan epidermis. Lapisan dermis terdiri dari beberapa jaringan sebagai berikut:
•Jaringan ikat bawah kulit
Lapisan ini terletak di bawah dermis, di antara lapisan jaringan ikat bawah kulit dengan dermis
lemak. Lemak ini berfungsi untuk melindungi tubuh dari benturan, sebagai sumber energi dan
Kulit terdiri dari tiga lapisan, masing-masing lapisan mempunyai fungsinya seperti
gambar berikut:
15. Jaringan Dermis Fungsi
Pembuluh kapiler Menyampaikan nutrisi pada akar rambut dan sel
kulit
Kelenjar keringat Menghasilkan keringat
Kelenjar minyak Menghasilkan minak agar kulit dan rambut tida
kering
Pembuluh darah Mengedarkan darah ke seluruh sel atau jaringan
Ujung-ujung saraf Meliputi ujung safarperasa, peraba, rasa
nyeri,rasa panas dan rasa sentuhan
Kantong rambut Tempat akar, batang, dan kelenjar minyak rambut
16. Mekanisme Pengeluaran Keringat
Proses pengeluaran keringat diatur oleh hipotalamus(otak).
Hipotalamus dapat menghasilkan enzim bradikinin yang bekerja mempengaruhi kegiatan kelenjar keringat.
Jika hipotalamus mendapatkan rangsangan misalnya
berupa perubahan suhu pada pembuluh darah, maka rangsangan tersebut diteruskan oleh saraf simpatetik ke
kelenjar keringat.
Selaanjutnya kelenjar keringat akan menyerap air garam dan sedikit urea dan kapiler darah dan kemudian
mengirimnya ke permukaankulit dalam bentuk keringat.
17. • Batu Ginjal : adanya endapan kalsium.
• Diabetes militus(kencing manis) : urin mengandung glukosa.
• Albuminaria : urin mengandung protein (kerusakan di glomerulus).
• Diabetes Insipidus : kekurangan hormon ADH(penderita beser).
• Gagal ginjal(anuria) : kegagalan produksi urin.
• Uremia : terdapat urea dalam darah.
• Nefritis : peradangan pada nefron oleh infeksi bakteri Strepcoccus sp.
Gangguan pada Sistem Ekskresi
Ginjal
18. • Biang keringat : tersumbatnya kelenjar keringat menyebabkan
terbentuknya ruam dan gatal.
• Kadas atau kurap : infeksi kulit karena jamur
• Vitiligo : kehilangan pigmen kulit
• Jerawat : penyumbatan pori-pori kulit karena kotoran maupun bakteri
• Kanker kulit :disebabkan karena paparan sinar UV yang berlebihan
Gangguan pada Sistem Ekskresi
Kulit
19. • Biang keringat : tersumbatnya kelenjar keringat menyebabkan
terbentuknya ruam dan gatal.
• Kadas atau kurap : infeksi kulit karena jamur
• Vitiligo : kehilangan pigmen kulit
• Jerawat : penyumbatan pori-pori kulit karena kotoran maupun bakteri
Gangguan pada Sistem Ekskresi
Kulit
20. • Biang keringat : tersumbatnya kelenjar keringat menyebabkan
terbentuknya ruam dan gatal.
• Kadas atau kurap : infeksi kulit karena jamur
• Vitiligo : kehilangan pigmen kulit
• Jerawat : penyumbatan pori-pori kulit karena kotoran maupun bakteri
Gangguan pada Sistem Ekskresi
Kulit
21. • Liver : menurunnya fungsi hati karena terjadi kerusakan hati yang
disebabkan oleh virus, alkohol,dll.
• Sirosis hati : pengerasan pada hati
• Hepatitis A :peradangan hati
• Hepatitis B : infeksi hati
• Hepatitis C : pembengkakan pada hati
• Kanker hati
• Penyakit kuning :kondisi kulit dan mata berwarna kuning karena kadar
bilirubin melebihi normal
Gangguan pada Sistem Ekskresi
Hati