3. sistem
sistem
pengeluaran
pengeluaran sekresi (melepaskan senyawa
kimia lewat lendir yang dilakukan
sel tubuh dibantu kelenjar)
Defekasi (proses pengeluaran/
pengosongan usus melalui feses
atau tinja dari dalam usus besar
melalui anus)
Ekskresi (proses pengeluaran
zat-zat sisa dan produk
metabolisme dari dalam tubuh)
5. anatomi sistem
anatomi sistem
ekskresi
ekskresi
Anatomi sistem ekskresi terdiri dari beberapa organ
dan struktur yang bekerja bersama-sama untuk
menghilangkan limbah dari tubuh. Berikut ini adalah
organ-organ utama dalam sistem ekskresi:
Ginjal: Ginjal adalah organ utama dalam sistem ekskresi.
Setiap orang memiliki dua ginjal, yang terletak di rongga
perut bagian belakang, di atas pinggang. Ginjal berfungsi
untuk menyaring darah dan menghasilkan urine. Proses
penyaringan ini melibatkan pembentukan filtrat ginjal
yang kemudian diubah menjadi urine yang mengandung
limbah dan kelebihan air.
6. Vesika Urinaria: Kandung kemih adalah organ berongga yang berfungsi sebagai
tempat penyimpanan urine sebelum dikeluarkan dari tubuh. Kandung kemih memiliki
dinding yang elastis yang dapat mengembang saat terisi dan berkontraksi saat
mengosongkan urine melalui uretra. Pada laki² terletak tepat di belakang simphisis
pubis dan di depan rektal, sedangkan pada perempuan terletak agak dibawa uterus
didepan vagina.
Ureter: Ureter adalah saluran yang menghubungkan ginjal dengan kandung kemih. Setiap
ginjal memiliki satu ureter yang membawa urine dari ginjal ke kandung kemih. Ureter terdiri
dari 3 lapisan jaringan, Lapisan fibrosa (bagia luar), Muskularis longitudinal dan otot polos
sirkuler (bagian tengah), Epitelium mukosa ( bagian dalam). Ureter memiliki otot polos yang
berkontraksi secara peristaltik untuk mendorong urine ke arah kandung kemih.
Uretra: Uretra adalah saluran yang menghubungkan kandung kemih dengan
lingkungan luar tubuh. Uretra berperan dalam mengeluarkan urine dari tubuh.
Pada pria, uretra juga berfungsi sebagai saluran untuk mengeluarkan air mani.
7. Hati mendapat suplai darah dari pembuluh nadi (arteri hepatica) dan pembuluh gerbang (vena porta) dari
usus. Hati dibungkus oleh selaput hati (capsula hepatica). Hati terdapat pembuluh darah dan empedu yang
dipersatukan selaput jaringan ikat (capsula glison). Hati juga terdapat sel-sel perombak sel darah merah
yang telah tua disebut histiosit.
Gelah empedu biasanya terletak di kantung empedu, bukan langsung di hati. Empedu dihasilkan oleh sel-sel
hati yang disebut hepatosit. Hepatosit menghasilkan komponen-komponen utama empedu, termasuk garam
empedu, pigmen empedu, dan kolesterol. Setelah dihasilkan oleh hepatosit, komponen-komponen empedu
dikumpulkan dan diangkut melalui saluran-saluran empedu di dalam hati. Saluran-saluran ini bergabung dan
membentuk saluran utama yang dikenal sebagai duktus hepatikus.
Duktus hepatikus bertemu dengan duktus kistikus, yang menghubungkan kantung empedu. Kantung empedu
berperan sebagai tempat penyimpanan empedu. Di sini, empedu akan terkonsentrasi lebih lanjut dan
dijaga sampai dibutuhkan untuk pencernaan. Ketika makanan yang mengandung lemak mencapai usus halus,
sinyal hormonal akan merangsang kontraksi kantung empedu. Hal ini menyebabkan empedu dikeluarkan dari
kantung empedu melalui duktus kistikus dan masuk ke dalam usus melalui duktus koledokus. Di usus, empedu
membantu mencerna lemak dengan memecahnya menjadi partikel yang lebih kecil, sehingga lebih mudah
dicerna dan diserap oleh tubuh.
Selain organ-organ utama tersebut, ada juga organ
dan struktur lain yang berkontribusi dalam ekskresi:
ati. Hati menghasilkan empedu yang membantu dalam pencernaan lemak, serta
mengubah banyak zat-zat limbah menjadi bentuk yang lebih mudah diekskresikan.
H
9. Dimulai dari diafragma, yaitu otot berbentuk kubah di bagian atas. Otot ini berada di
bawah paru-paru. Diafragma memiliki peran penting dan menggerakkan sebagian besar
fungsi sistem pernapasan.
Kontraksi, saat hal ini terjadi diafragma akan bergerak ke bawah sehingga memberi lebih
banyak ruang di rongga dada. Hal ini juga akan meningkatkan kapasitas paru-paru untuk
berkembang.
Saat volume rongga dada meningkat, terjadi penurunan tekanan dan udara disedot
melalui hidung atau mulut kemudian turun ke paru-paru.
Paru-paru: Paru-paru mengeluarkan karbon dioksida dan produk sampingan lainnya melalui
proses pernapasan. Ketika kita bernapas, karbon dioksida yang dihasilkan oleh sel-sel tubuh
dikeluarkan melalui paru-paru saat menghembuskan napas.
Dalam Sistem Ekskresi, paru-paru berfungsi untuk mengeluarkan KARBONDIOKSIDA (CO2) dan
UAP AIR (H2O). Cara kerja paru-paru :
Secara singkat, cara kerja paru-paru mengambil oksigen dari udara yang dihirup kemudian
masuk ke aliran darah dan didistribusikan ke seluruh bagian sel, ketika sel bekerja maka
dihasilkan gas buangan berupa karbon dioksida dilepaskan melalui aliran darah.
10. Epidermis: Ini adalah lapisan paling luar kulit, yang terdiri dari beberapa sublapisan
yang berisi sel-sel epitelial yang terus berproliferasi dan bergerak ke atas.
Beberapa sublapisan dalam epidermis termasuk:
Stratum Basale: Ini adalah lapisan terdalam yang mengandung sel-sel basal
atau keratinosit, yang terus membelah dan menghasilkan sel-sel baru.
Stratum Spinosum: Lapisan ini mengandung keratinosit yang mulai
berkeratinisasi (proses penebalan dan pengerasan sel-sel).
Stratum Granulosum: Lapisan ini menghasilkan protein yang membantu dalam
proses pengerasan dan perlindungan kulit.
Stratum Lucidum: Lapisan transparan yang hadir di daerah-daerah tertentu
seperti telapak tangan dan kaki. Ini terdiri dari sel-sel mati yang mengandung
banyak keratin.
Stratum Corneum: Lapisan paling luar yang terdiri dari sel-sel mati yang
mengandung keratin. Lapisan ini memberikan perlindungan fisik dan membantu
mencegah dehidrasi serta penetrasi bahan berbahaya.
Kulit: Sebagai alat ekskresi. Kulit mengeluarkan zat berlebihan dalam tubuh melalui
kelenjar keringat. Zat yang dieskresikan oleh kulit adalah air, garam, zat beracun,
lemak, dan juga urea.
1.
11. Pembuluh Darah: Pembuluh darah membawa pasokan darah ke kulit, membantu
mengatur suhu tubuh, dan memberikan nutrisi ke sel-sel kulit.
Saraf: Dermis mengandung berbagai jenis reseptor saraf yang mendeteksi
rangsangan seperti sentuhan, tekanan, panas, dan dingin.
Folikel Rambut dan Kelenjar: Folikel rambut menghasilkan rambut, sementara
kelenjar minyak (kelenjar sebaceous) menghasilkan minyak alami yang membantu
menjaga kelembaban kulit dan melindunginya.
Kelenjar Keringat: Kelenjar keringat menghasilkan keringat yang membantu
mengatur suhu tubuh melalui mekanisme penguapan.
2. Dermis: Lapisan di bawah epidermis ini terdiri dari jaringan ikat yang lebih padat.
Dermis memiliki berbagai struktur yang meliputi:
3. Hypodermis (Jaringan Subkutan): Ini adalah lapisan di bawah dermis yang terdiri dari
jaringan lemak dan serat kolagen. Hypodermis berperan dalam isolasi termal, menyimpan
energi, dan memberikan dukungan struktural.
12. penampakan
penampakan
ginjal
ginjal
& fungsinya
& fungsinya
Ginjal Tersusun dari lapisan luar
korteks dan lapisn dalam medulla.
Bagian-bagian pada ginjal dibentuk
oleh Nefron. 80% neftron berada
pada korteks di sebut Nefron
Kortikal, sisanya 20% berada pada
medulla disebut Nefron
Jukstamedularis.
13. fungsi bagian-bagian
fungsi bagian-bagian
ginjal
ginjal
Glomerulus: Sekelompok kapiler ini dapat menyerap protein dari darah yang berjalan melalui sel darah
ginjal.
Kapsul Bowman: Cairan yang tersisa, disebut dengan urin kapsuler, akan dialirkan ke dalam tubulus ginjal.
Tubulus kontortus proksimal: Bagian ini berguna menyerap air, natrium, dan glukosa kembali ke dalam
darah.
Lingkaran Henle: Bagian ini berfungsi untuk menyerap kalium, klorida, dan natrium ke dalam darah.
Distal convoluted tubule: Bagian ginjal ini mampu menyerap lebih banyak natrium ke dalam darah dan
menyerap kalium serta asam.
Pada saat cairan mencapai ujung tubulus, semua zat tersebut diencerkan dan diisi dengan urea. Nah,
urea sendiri adalah produk sampingan dari metabolisme protein yang dilepaskan di dalam urin.
1. Nefron
Nefron adalah salah satu bagian penting pada ginjal. Bagian ini dapat mengambil darah, memetabolisme
nutrisi, dan membantu untuk mengeluarkan produk limbah dari darah yang telah disaring. Pada tiap ginjal
memiliki sekitar 1 juta nefron dengan berbagai kumpulan struktur internalnya, seperti:
2. Renal Cortex (Sel Darah Ginjal)
Setelah darah masuk ke sel ginjal melalui nefron, yang disebut juga dengan badan Malpighian. Sel ginjal ini
memiliki dua struktur tambahan, seperti:
3. Renal Tubules (Tubulus Ginjal) - medulla
Tubulus ginjal adalah serangkaian tabung yang dimulai setelah kapsul Bowman dan berakhir di saluran
pengumpul. Setiap tubulus tersebut memiliki beberapa bagian, yaitu:
14. Arteri ginjal: bagian ini berguna untuk membawa darah beroksigen dari jantung ke ginjal untuk
disaring.
Vena ginjal: ini berguna untuk membawa darah yang disaring dari ginjal kembali ke jantung.
4. Piramida Ginjal
Piramida ginjal adalah struktur kecil yang berisi rangkaian nefron dan tubulus. Tubulus ini berguna untuk
mengangkut cairan ke ginjal. Setelah ini, cairan tersebut dapat bergerak menjauh dari nefron menuju
struktur dalam yang berguna mengumpulkan dan mengangkut urine keluar dari ginjal.
5. Pelvis Ginjal
Pelvis ginjal adalah salah satu bagian struktur ginjal yang merupakan ruang berbentuk corong di bagian
terdalam ginjal. Ini berfungsi sebagai jalur untuk cairan dalam perjalanannya ke kandung kemih.
6. Calyces
Bagian pertama dari pelvis ginjal berisi calyces (kaliks). Salah satu bagian ginjal ini adalah ruang
berbentuk cangkir kecil yang mengumpulkan cairan sebelum pindah ke kandung kemih. Selain itu, bagian ini
juga tempat cairan dan limbah ekstra menjadi urine.
7. Hilum
Hilum adalah lubang kecil yang terletak di tepi bagian dalam ginjal dengan bentuk melengkung ke dalam
yang menyerupai kacang. Beberapa bagian dari hilum, antara lain:
8. Ureter
Ureter, atau saluran kencing, adalah tabung otot yang berguna untuk mendorong urin ke dalam kandung
kemih, guna mengumpulkan cairan tersebut dan mengeluarkannya dari tubuh.
15. SISTEM
SISTEM
PEMBENTUKKAN URINE
PEMBENTUKKAN URINE Urine terbentuk di Ginjal
Tempat filtrasi : Renal Cortex
Proses pembentukan urin dimulai di Renal Cortex pada bagian glomerulus, yakni bagian
dalam nefron yang berupa gumpalan kapiler darah yang sangat halus. Di sini, tekanan
darah mendorong cairan darah ke dalam kapsula Bowman, menghasilkan filtrat glomerulus
(Urien Primer)
Tempat Reabsorpsi : Medulla
Lengkung henle, terdapat 2 lengkung henle. lengkung henle turun (descendence) terjdinya
reabsorpsi air. lengkung henle naik (ascendence) menyerap garam
Tubulus distal, tempat terjadinya proses reabsopsi dan augmentasi (Proses pengeluaran zat-zat
yang di perlukan tubuh meliputi K+ dan H+) Lalu, Urien masuk kedalam tubulus kolektivus
Filtrat yang dihasilkan dalam glomerulus mengalir ke tubulus proksimal. Di sepanjang tubulus renal,
beberapa zat yang masih berguna untuk tubuh, seperti air, gula, garam, dan sebagian besar nutrien,
akan diserap kembali ke dalam pembuluh darah kapiler di sekitarnya. Proses ini membantu
mempertahankan keseimbangan elektrolit dan cairan dalam tubuh
16. filtrat yang tersisa akan mencapai bagian terakhir nefron, yaitu duktus
kolektivus. Di sinilah air dan zat-zat lainnya diserap atau dikeluarkan lagi,
menghasilkan urin yang lebih konsentrat (Urin Sekunder)
Urin yang terbentuk kemudian akan mengalir melalui sistem tubulus dan duktus
ginjal ke pelvis ginjal → kemudian ke ureter → kandung kemih → akhirnya
dikeluarkan dari tubuh melalui uretra saat kita buang air kecil.
SISTEM
SISTEM
PENGELUARAN URIN
PENGELUARAN URIN
Proses mikturasi :
Ginjal Ureter Kantung kemih Uretra
17. Organ ginjal, menyaring darah serta
mengeluarkan kotoran dan racun melalui urine.
Organ paru-paru, mengeluarkan karbon
dioksida melalui hembusan napas. Organ kulit,
mengeluarkan kotoran dan racun melalui
keringat dan berupa sel-sel kulit mati. Organ
sistem pencernaan, mengeluarkan kotoran dan
racun melalui tinja.
ALUR SISTEM
ALUR SISTEM
EKSKRESI
EKSKRESI