SlideShare a Scribd company logo
1 of 3
Peran Lipoprotein :
Kilomikron
Berperan dalam transpor trigliserida dari usus
halus melalui pembuluh limfe menuju plasma
Very Low Density Lipoprotein (VLDL)
Secara endogen mengangkut kolesterol dan
trigliserida yang disintesis oleh sel.
Low Density Lipoprotein (LDL)
Merupakan alat transpor utama bagi kolesterol
dandiambil oleh reseptor2 LDL pada sel-sel hati
dan sel-sel perifer, jadi berperan dalam
melepaskan komponen kolesterol untuk
memenuhi kebutuhan sel.
High Density Lipoprotein (HDL)
berperan dalam memediasi transpor balik
kolesterol dari jaringan perifer menuju hati.
Terdapat 3 jalur utama yang berperan
dalam pembentukan dan transpor lipid didalam
tubuh,antara lain : jalur eksogen, jalur endogen
dan jalur transpor balik kolesterol
(reversecholesterol transport).
1. Jalur Eksogen
Setelah lemak dalam makanan mengalami
pencernaan dan absorpsi, TG dan kolesterol akan
dipaket dalam bentuk kilomikron didalam sel-sel
epitel usus halus. Kilomikron selanjutnya akan
dialirkan melalui sistem limfe usus halus. Di
dalam darah, kilomikron yang beredar akan masuk
kedalam kapiler2 dari jaringan adiposa dan sel-sel
otot, melepaskan TG kedalam jaringan adiposa
untuk disimpanan cadangan
bagi kebutuhan energi tubuh. Enzim lipoprotein li
pase (LPL) menghidrolisis TG dan melepaskan
asam lemak bebas. Beberapa komponen
kilomikron akan mengalami
“repackaged” kedalam lipoprotein lain.
2. Jalur Endogen :
Jalur endogen melibatkan sintesis
lipoprotein didalam hati. TG dan kolesterol ester
dihasilkan oleh hati dan dipaket kedalam partikel2
VLDL untuk kemudian dilepaskan kedalam
sirkulasi.VLDL kemudian diproses oleh
Lipoprotein Lipase (LPL) didalam jaringan untuk
melepaskanasam lemak dan gliserol. Setelah
diproses oleh LPL, VLDL kemudian menjadi
VLDL remnant. Kebanyakan dari VLDL remnant
diambil oleh hati via reseptor LDL, dan partikel-
partikel remnant yang tersisa akan menjadi
Intermediate Density Lipoprotein (IDL),
lipoprotein yang lebih kecil dan lebih padat dari
pada VLDL. Beberapa partikel LDL akan mengal
ami reabsorpsi oleh hati (melalui kerja reseptor
LDL).
3. Reverse Cholesterol Transport :
Reverse cholesterol transport adalah proses
dimana kolesterol dipindahkan dari jaringan dan
kembali ke hati. High Density Lipoprotein (HDL)
adalah lipoprotein kunci yang terlibat dalam
transpor balik kolesterol dan transfer
ester kolesterol diantara lipoprotein.
OKSIDASI ASAM LEMAK
Asam lemak yang ada di dalam tubuh
banyak mengalami oksidasi dalam ?-oksidasi
menjadi asetil KoA. Oksidasiasam lemak ini
terjadi di dalam mitokondria. Untuk memasuki
mitokondria, asam-asam lemak pertama-
tamaharus diubah menjadi suatu bentuk asil-KoA
oleh aksi tiokinase dan ATP dalam mikrosom atau
pada permukaanmitokondria. Untuk asam-asam
lemak rantai panjang, biasanya harus diubah
terlebih dahulu menjadi asilkarnitinsupaya dapat
masuk menembus membran mitokondria.
Sesampainya di dalam mitokondria, barulah asam
lemakdapat dioksidasi. Semua proses ini mulai
dari masuk ke dalam mitokondria hingga
mengalami oksidasi terjadidalam 3 tahap.Sistem
?-oksidasi pada asam lemak melibatkan 3 tahap,
yaitu:1.
Aktivasi asam lemak yang terjadi di sitoplasma2.
Transport asam lemak ke dalam mitokondria3.
Proses ?-oksidasi di dalam matriks mitokondria
Transport asil KoA ke dalam mitokondria
Asil KoA (asam lemak yang sudah diaktifkan) ya
ng berantai panjang tidak dapat menembus membr
anmitokondria dengan mudah. Oleh karena itu,
Asil KoA berantai panjang akan diubah dulu
menjadi asilkarnitinoleh karnitin
parmitoiltransferase-I (karnitin asiltransferase-I)
yang ada di sitoplasma agar dapat masuk ke
dalammitokondria.Semua proses ini terjadi dalam
4 tahap
1. Grup Asil pada asilKoA ditransfer ke
karnitin yang dibantu oleh karnitin
asiltransferase-I. Pada tahap iniasilKoA
akan diubah menjadi Asilkarnitin.
2. Asilkarnitin akan dibawa masuk menembu
s membran mitokondria sampai ke matriks
olehprotein carrier
3. Karnitin asiltransferase-II (yang berada di
membran dalam mitokondria) akan
mengkonversi asilkarnitinmenjadi asilKoA
kembali sedangkan karnitin akan dilepas.
4. Karnitin akan dilepaskan ke sitoplasma
untuk digunakan kembali
Proses metabolisme
karbohidrat dan asam lemak
melalui steril KoA ke siklus
asam sitrat
Ketone bodies (senyawa keton dalam tubuh)
adalah hasil oksidasi asam lemak yang tidak
sempurna. Ketidakseimbangan hormonal terutama
produksi insulin yang tidak cukup untuk
mengimbangi aktivitas glukagon di dalam tubuh
memungkinkan kondisi metabolisme yang cendrung
mengarah ke produksi yang relatif banyak ketone
bodies yang disebut ketosis.
1. Asam lemak yang tersimpan di dalam sel-
sel adipose dengan cepat dilepas ke aliran
darah. Alasan utama terjadinya hal ini
adalah jika insulin sangat rendah di dalam
darah, karena insulin akan menghambat
lipolisis, sebaliknya akan menyimpan lemak.
Pertambahan yang berlimpah dari asam
lemak di dalam darah akan diambil oleh
hati.
2. Oksidasi asam lemak menjadi asetil-CoA
mendominasi/melebihi sintesis asam lemak
di dalam hati.
3. Karena hati mengambil asam lemak dan
memecahkannya menjadi asetil-CoA,
kapasitas siklus asam sitrat untuk
memproses molekul-molekul asetil-CoA
yang dihasilkan menurun. Terutama hal ini
karena metabolisme asam lemak menjadi
asetil-CoA menghasilkan banyak ATP, dan
jumlah ATP yang tinggi akan
memperlambat aktivitas siklus asam sitrat
di dalam sel-sel hati. Pada dasarnya, tidak
perlu memakai siklus asam sitrat (yang
peranan utamanya mentransfer energi dari
bahan bakar untuk diguanakan dalam
sintesis ATP) jika sel-sel sudah memiliki
banyak ATP. Perubahan-perobahan
metabolisme ini akan memicu sel-sel hati
membentuk asetil-CoA dan kemudian
menyatukan dua molekul asetil-CoA
menjadi senyawa yang mengandung empat
atom karbon. Senyawa ini kemudian
dimetaboliser dan akhirnya disekresikan
ke dalam aliran darah sebagai ketone
bodies seperti asam asetoasetat dan
senyawa sejenisnya asam beta-
hidroksibutirat dan aseton. Kebanyakan
ketone bodies akhirnya akan diubah
menjadi kembali ke asetil-CoA di dalam sel
lain yang memakai ketone bodies sebagai
bahan bakar. Kemudian ketone bodies di
tolakkan melalui siklus asam sitrat. Salah
satu ketone bodies yang terbentuk
(aseton) meninggalkan badan melalui paru-
paru menyebabkan pernapasan seseorang
sebagai karakteristik kondisi ketosis,
napas berbau seperti buah
C. Proses Ketogenesis.
Proses ketogenesis merupakan proses
pembentukan badan-badan keton di mana proses
ini terjadi akibat pemecahan lemak dan
karbohidrat tidak seimbang. Proses ketogenesis
sering terjadi pada keadaan kelaparan dan DM
yang tak terkontrol.
Asetil KoA yang terbentuk pada oksidasi asam
lemak akan memasuki daur asam sitrat hanya jika
pemecahan lemak dan karbohidrat terjadi secara
berimbang. Karena masuknya asetil KoA ke dalam
daur asam sitrat tergantung pada tersedianya
oksaloasetat untuk pembentukan sitrat. Tetapi
konsentrasi oksaloasetat akan menurun jika
karbohidrat tidak tersedia atau penggunaannya
tidak sebagaimana mestinya. Oksaloasetat dalam
keadaan normal dibentuk dari piruvat.
Pada puasa atau diabetes, oksaloasetat dipakai
untuk membentuk glukosa pada jalur
glukoneogenesis dan demikian tidak tersedia
untuk kondensasi dengan asetil KoA. Pada keadaan
ini asetil KoA dialihkan kepembentukan
asetoasetat dan D-3hidroksibutirat. Asetoasetat,
D- 3- hidroksibutirat dan Aseton disebut dengan
zat keton.
Asetoasetat dibentuk dari asetil KoA dalam tiga
tahap. Dua molekul asetil KoA berkondensasi
membentuk asetoasetil KoA. Reaksi yang
dikatalisis oleh tiolase ini merupakan kebalikan
dari tahap tiolisis pada oksidasi asam lemak.
Selanjutnya astoasetil KoA bereaksi dengan asetil
KoA dan air untuk menghasilkan 3 - hidroksi- 3 –
metilglutaril KoA ( HMG - KoA ) dan KoA.
Kondensasi ini mirip dengan kondensasi yang
dikatalisis oleh sitrat sintase.Keseimbangan yang
tidak menguntungkan bagi pembentukan
asetoasetil KoA diimbangi oleh reaksi ini, yang
keseimbangannya menguntungkan karena
hidrolisis iaktan tioester. 3 - Hidroksi - 3 -
metilglutaril KoA kemudian terpecah menjadi
asetil KoA dan asetoasetat. Hasil dari
keseluruhan reaksi adalah:
2 Asetil KoA + H20 -----------------------
�� Asetoasetat +2 KoA H+
3–Hidroksibutirat terbentuk melalui reduksi
asetoasetat di matriks mitokondria. Rasio
hidroksibutirat terhadap astoasetat tergantung
pada rasio NADH / NAD+ di dalam mitokondria .
Karena merupakan asam keto - β, asetasetat
secara lambat mengalami dekarboksilasi spontan
menjadi aseton . bau aseton dapat dideteksi
dalam udara pernafasan seseorang yang kadar
asetoasetat dalam darahnya tinggi.
Asetoasetat adalah merupakan salah satu bahan
bakar yang utama dalam jaringan.
Situs utama produksi asetasetat dan 3 -
hidroksibutirat adalah hati. Senyawa-seyawa ini
berdifusi dari mitokondria hati ke dalam darah
dan diangkut ke jaringan perifer. Asetoasetat
dan 3- hidroksibutirat merupakan bahan bakar
normal pada metabolisme energi dan secara
kwantitatif penting sebagai sumber energi .Otot
jantung dan korteks ginjal menggunakan
asetoasetat sebagai sumber energi dibanding
glukosa. glukosa merupakan bahan bakar utama
bagi otak dan sel darah merah pada orang yang
mempunyai gizi baik dengan diet seimbang. Tapi
otak dapat beradaptasi dan menggunakan
asetoasetat dalam keadaan kelaparan dan
diabetes. Pada kelaparan berkepanjangan, 75%
bahan bakar yang diperlukan oleh otak didapat
dari asetoasetat.
Asetoasetat dapat diaktifkan melalui pemindahan
KoA dari suksinil KoA dalam suatu reaksi yang
dikatalisis oleh suatu koA transferase spesifik.
Kemudian, asetoasetil KoA dipecah oleh tiolase
menjadi dua molekul asetil KoA, yang selanjutnya
memasuki daur asam sitrat. Hati dapat membekali
organ-organ lain dengan asetoasetat karena hati
tidak memiliki KoA transferase spesifik ini.
Asam lemak dilepaskan oleh jaringan adiposa dan
diubah menjadi unit- unit astil oleh hati, yang
kemudian mengeluarkannya sebagai asetoasetat.
Kadar asetoasetat yang tinggi dalam darah
menandakan berlimpahnya unit asetil yang
menyebabkan berkurangnya laju lipolisis di
jaringan adiposa

More Related Content

Similar to Peran_Lipoprotein-Peran_Lipoprotein.docx

Similar to Peran_Lipoprotein-Peran_Lipoprotein.docx (20)

Lipidf
LipidfLipidf
Lipidf
 
metabolisme enzim.ppt
metabolisme enzim.pptmetabolisme enzim.ppt
metabolisme enzim.ppt
 
Makalah kolesterol dan antikolesterol
Makalah kolesterol dan antikolesterolMakalah kolesterol dan antikolesterol
Makalah kolesterol dan antikolesterol
 
Metabolisme dan Suhu Tubuh.pptx
Metabolisme dan Suhu Tubuh.pptxMetabolisme dan Suhu Tubuh.pptx
Metabolisme dan Suhu Tubuh.pptx
 
Makalah biokimia kelompok 4
Makalah biokimia kelompok 4Makalah biokimia kelompok 4
Makalah biokimia kelompok 4
 
Biokimia power point
Biokimia power pointBiokimia power point
Biokimia power point
 
Metabolisme lipid1 2
Metabolisme lipid1 2Metabolisme lipid1 2
Metabolisme lipid1 2
 
Metabolisme lipid.ppt
Metabolisme lipid.pptMetabolisme lipid.ppt
Metabolisme lipid.ppt
 
Metabolisme_lemak-Metabolisme_lemak-Metabolisme_lemak.pdf
Metabolisme_lemak-Metabolisme_lemak-Metabolisme_lemak.pdfMetabolisme_lemak-Metabolisme_lemak-Metabolisme_lemak.pdf
Metabolisme_lemak-Metabolisme_lemak-Metabolisme_lemak.pdf
 
Biosintesis Karbohidrat
Biosintesis KarbohidratBiosintesis Karbohidrat
Biosintesis Karbohidrat
 
Hubungan antara metabolisme
Hubungan antara metabolismeHubungan antara metabolisme
Hubungan antara metabolisme
 
Hubungan antara metabolisme
Hubungan antara metabolismeHubungan antara metabolisme
Hubungan antara metabolisme
 
Hubungan antara metabolisme
Hubungan antara metabolismeHubungan antara metabolisme
Hubungan antara metabolisme
 
Spanish Food Newsletter by Slidesgo(1) 2.pptx
Spanish Food Newsletter by Slidesgo(1) 2.pptxSpanish Food Newsletter by Slidesgo(1) 2.pptx
Spanish Food Newsletter by Slidesgo(1) 2.pptx
 
Respirasi sel
Respirasi selRespirasi sel
Respirasi sel
 
Tugas kelompok ii metabolisme
Tugas kelompok ii metabolismeTugas kelompok ii metabolisme
Tugas kelompok ii metabolisme
 
Biosentesis asam lemak
Biosentesis asam lemak Biosentesis asam lemak
Biosentesis asam lemak
 
Katabolisme
KatabolismeKatabolisme
Katabolisme
 
lipid I.pptx
lipid I.pptxlipid I.pptx
lipid I.pptx
 
Makalah biokimia kelompok 4
Makalah biokimia kelompok 4Makalah biokimia kelompok 4
Makalah biokimia kelompok 4
 

More from AgathaHaselvin

PORIFERA-PORIFERA-PORIFERA-PORIFERA.pptx
PORIFERA-PORIFERA-PORIFERA-PORIFERA.pptxPORIFERA-PORIFERA-PORIFERA-PORIFERA.pptx
PORIFERA-PORIFERA-PORIFERA-PORIFERA.pptxAgathaHaselvin
 
Phylum_Ctenophora-Phylum_Ctenophora.pptx
Phylum_Ctenophora-Phylum_Ctenophora.pptxPhylum_Ctenophora-Phylum_Ctenophora.pptx
Phylum_Ctenophora-Phylum_Ctenophora.pptxAgathaHaselvin
 
Sel_sebagai_dasar_kehidupan-SEL_SEBAGAI_DASAR_KEHIDUPAN.pptx
Sel_sebagai_dasar_kehidupan-SEL_SEBAGAI_DASAR_KEHIDUPAN.pptxSel_sebagai_dasar_kehidupan-SEL_SEBAGAI_DASAR_KEHIDUPAN.pptx
Sel_sebagai_dasar_kehidupan-SEL_SEBAGAI_DASAR_KEHIDUPAN.pptxAgathaHaselvin
 
Genetika-pendahuluan-1-Genetika-pendahuluan-1.ppsx
Genetika-pendahuluan-1-Genetika-pendahuluan-1.ppsxGenetika-pendahuluan-1-Genetika-pendahuluan-1.ppsx
Genetika-pendahuluan-1-Genetika-pendahuluan-1.ppsxAgathaHaselvin
 
PPT.genetika-PPT.genetika-PPT.genetika.pptx
PPT.genetika-PPT.genetika-PPT.genetika.pptxPPT.genetika-PPT.genetika-PPT.genetika.pptx
PPT.genetika-PPT.genetika-PPT.genetika.pptxAgathaHaselvin
 
SEL_SEBAGAI_DASAR_KEHIDUPAN-SEL_SEBAGAI_DASAR_KEHIDUPAN_n.pptx
SEL_SEBAGAI_DASAR_KEHIDUPAN-SEL_SEBAGAI_DASAR_KEHIDUPAN_n.pptxSEL_SEBAGAI_DASAR_KEHIDUPAN-SEL_SEBAGAI_DASAR_KEHIDUPAN_n.pptx
SEL_SEBAGAI_DASAR_KEHIDUPAN-SEL_SEBAGAI_DASAR_KEHIDUPAN_n.pptxAgathaHaselvin
 
Sejarah_Perkembangan_Mikroba-Sejarah_Perkembangan_Mikroba.pptx
Sejarah_Perkembangan_Mikroba-Sejarah_Perkembangan_Mikroba.pptxSejarah_Perkembangan_Mikroba-Sejarah_Perkembangan_Mikroba.pptx
Sejarah_Perkembangan_Mikroba-Sejarah_Perkembangan_Mikroba.pptxAgathaHaselvin
 
REGENERASI-REGENERASI-REGENERASI-REGENERASI.pptx
REGENERASI-REGENERASI-REGENERASI-REGENERASI.pptxREGENERASI-REGENERASI-REGENERASI-REGENERASI.pptx
REGENERASI-REGENERASI-REGENERASI-REGENERASI.pptxAgathaHaselvin
 
RESPIRASI-RESPIRASI-RESPIRASI-RESPIRASI.pptx
RESPIRASI-RESPIRASI-RESPIRASI-RESPIRASI.pptxRESPIRASI-RESPIRASI-RESPIRASI-RESPIRASI.pptx
RESPIRASI-RESPIRASI-RESPIRASI-RESPIRASI.pptxAgathaHaselvin
 
TANAH_KLP_5-TANAH_KLP_5-TANAH_KLP_5.pptx
TANAH_KLP_5-TANAH_KLP_5-TANAH_KLP_5.pptxTANAH_KLP_5-TANAH_KLP_5-TANAH_KLP_5.pptx
TANAH_KLP_5-TANAH_KLP_5-TANAH_KLP_5.pptxAgathaHaselvin
 
PLANT_PHYSIOLOGY-WPS_Office-PLANT_PHYSIOLOGY.pptx
PLANT_PHYSIOLOGY-WPS_Office-PLANT_PHYSIOLOGY.pptxPLANT_PHYSIOLOGY-WPS_Office-PLANT_PHYSIOLOGY.pptx
PLANT_PHYSIOLOGY-WPS_Office-PLANT_PHYSIOLOGY.pptxAgathaHaselvin
 
THERMOREGULASI-THERMOREGULASI-THERMOREGULASI.pptx
THERMOREGULASI-THERMOREGULASI-THERMOREGULASI.pptxTHERMOREGULASI-THERMOREGULASI-THERMOREGULASI.pptx
THERMOREGULASI-THERMOREGULASI-THERMOREGULASI.pptxAgathaHaselvin
 
PPT_MIKMED_KLP_4-TERAPI_PENYAKIT_INFEKSI.pptx
PPT_MIKMED_KLP_4-TERAPI_PENYAKIT_INFEKSI.pptxPPT_MIKMED_KLP_4-TERAPI_PENYAKIT_INFEKSI.pptx
PPT_MIKMED_KLP_4-TERAPI_PENYAKIT_INFEKSI.pptxAgathaHaselvin
 
Presentation2-FUNGSI_MINERAL_BAGI_TUMBUHAN.pptx
Presentation2-FUNGSI_MINERAL_BAGI_TUMBUHAN.pptxPresentation2-FUNGSI_MINERAL_BAGI_TUMBUHAN.pptx
Presentation2-FUNGSI_MINERAL_BAGI_TUMBUHAN.pptxAgathaHaselvin
 
kendala_pelaksanaan_lingkungan_hidup.pptx
kendala_pelaksanaan_lingkungan_hidup.pptxkendala_pelaksanaan_lingkungan_hidup.pptx
kendala_pelaksanaan_lingkungan_hidup.pptxAgathaHaselvin
 
Bentuk_Pendidikan_Lingkungan_Hidup-.pptx
Bentuk_Pendidikan_Lingkungan_Hidup-.pptxBentuk_Pendidikan_Lingkungan_Hidup-.pptx
Bentuk_Pendidikan_Lingkungan_Hidup-.pptxAgathaHaselvin
 
ppt_antum_klp_2-SEL_TUMBUHAN-ppt_antum_klp_2-SEL_TUMBUHAN.ppt
ppt_antum_klp_2-SEL_TUMBUHAN-ppt_antum_klp_2-SEL_TUMBUHAN.pptppt_antum_klp_2-SEL_TUMBUHAN-ppt_antum_klp_2-SEL_TUMBUHAN.ppt
ppt_antum_klp_2-SEL_TUMBUHAN-ppt_antum_klp_2-SEL_TUMBUHAN.pptAgathaHaselvin
 
Populasi_dan_Sampel-Populasi_dan_Sampel.ppt
Populasi_dan_Sampel-Populasi_dan_Sampel.pptPopulasi_dan_Sampel-Populasi_dan_Sampel.ppt
Populasi_dan_Sampel-Populasi_dan_Sampel.pptAgathaHaselvin
 
POPULASI_DAN_SAMPEL_(2)-POPULASI_DAN_SAMPEL_(2).ppt
POPULASI_DAN_SAMPEL_(2)-POPULASI_DAN_SAMPEL_(2).pptPOPULASI_DAN_SAMPEL_(2)-POPULASI_DAN_SAMPEL_(2).ppt
POPULASI_DAN_SAMPEL_(2)-POPULASI_DAN_SAMPEL_(2).pptAgathaHaselvin
 
PlantTaxonomy-NP-301-PlantTaxonomy--.ppt
PlantTaxonomy-NP-301-PlantTaxonomy--.pptPlantTaxonomy-NP-301-PlantTaxonomy--.ppt
PlantTaxonomy-NP-301-PlantTaxonomy--.pptAgathaHaselvin
 

More from AgathaHaselvin (20)

PORIFERA-PORIFERA-PORIFERA-PORIFERA.pptx
PORIFERA-PORIFERA-PORIFERA-PORIFERA.pptxPORIFERA-PORIFERA-PORIFERA-PORIFERA.pptx
PORIFERA-PORIFERA-PORIFERA-PORIFERA.pptx
 
Phylum_Ctenophora-Phylum_Ctenophora.pptx
Phylum_Ctenophora-Phylum_Ctenophora.pptxPhylum_Ctenophora-Phylum_Ctenophora.pptx
Phylum_Ctenophora-Phylum_Ctenophora.pptx
 
Sel_sebagai_dasar_kehidupan-SEL_SEBAGAI_DASAR_KEHIDUPAN.pptx
Sel_sebagai_dasar_kehidupan-SEL_SEBAGAI_DASAR_KEHIDUPAN.pptxSel_sebagai_dasar_kehidupan-SEL_SEBAGAI_DASAR_KEHIDUPAN.pptx
Sel_sebagai_dasar_kehidupan-SEL_SEBAGAI_DASAR_KEHIDUPAN.pptx
 
Genetika-pendahuluan-1-Genetika-pendahuluan-1.ppsx
Genetika-pendahuluan-1-Genetika-pendahuluan-1.ppsxGenetika-pendahuluan-1-Genetika-pendahuluan-1.ppsx
Genetika-pendahuluan-1-Genetika-pendahuluan-1.ppsx
 
PPT.genetika-PPT.genetika-PPT.genetika.pptx
PPT.genetika-PPT.genetika-PPT.genetika.pptxPPT.genetika-PPT.genetika-PPT.genetika.pptx
PPT.genetika-PPT.genetika-PPT.genetika.pptx
 
SEL_SEBAGAI_DASAR_KEHIDUPAN-SEL_SEBAGAI_DASAR_KEHIDUPAN_n.pptx
SEL_SEBAGAI_DASAR_KEHIDUPAN-SEL_SEBAGAI_DASAR_KEHIDUPAN_n.pptxSEL_SEBAGAI_DASAR_KEHIDUPAN-SEL_SEBAGAI_DASAR_KEHIDUPAN_n.pptx
SEL_SEBAGAI_DASAR_KEHIDUPAN-SEL_SEBAGAI_DASAR_KEHIDUPAN_n.pptx
 
Sejarah_Perkembangan_Mikroba-Sejarah_Perkembangan_Mikroba.pptx
Sejarah_Perkembangan_Mikroba-Sejarah_Perkembangan_Mikroba.pptxSejarah_Perkembangan_Mikroba-Sejarah_Perkembangan_Mikroba.pptx
Sejarah_Perkembangan_Mikroba-Sejarah_Perkembangan_Mikroba.pptx
 
REGENERASI-REGENERASI-REGENERASI-REGENERASI.pptx
REGENERASI-REGENERASI-REGENERASI-REGENERASI.pptxREGENERASI-REGENERASI-REGENERASI-REGENERASI.pptx
REGENERASI-REGENERASI-REGENERASI-REGENERASI.pptx
 
RESPIRASI-RESPIRASI-RESPIRASI-RESPIRASI.pptx
RESPIRASI-RESPIRASI-RESPIRASI-RESPIRASI.pptxRESPIRASI-RESPIRASI-RESPIRASI-RESPIRASI.pptx
RESPIRASI-RESPIRASI-RESPIRASI-RESPIRASI.pptx
 
TANAH_KLP_5-TANAH_KLP_5-TANAH_KLP_5.pptx
TANAH_KLP_5-TANAH_KLP_5-TANAH_KLP_5.pptxTANAH_KLP_5-TANAH_KLP_5-TANAH_KLP_5.pptx
TANAH_KLP_5-TANAH_KLP_5-TANAH_KLP_5.pptx
 
PLANT_PHYSIOLOGY-WPS_Office-PLANT_PHYSIOLOGY.pptx
PLANT_PHYSIOLOGY-WPS_Office-PLANT_PHYSIOLOGY.pptxPLANT_PHYSIOLOGY-WPS_Office-PLANT_PHYSIOLOGY.pptx
PLANT_PHYSIOLOGY-WPS_Office-PLANT_PHYSIOLOGY.pptx
 
THERMOREGULASI-THERMOREGULASI-THERMOREGULASI.pptx
THERMOREGULASI-THERMOREGULASI-THERMOREGULASI.pptxTHERMOREGULASI-THERMOREGULASI-THERMOREGULASI.pptx
THERMOREGULASI-THERMOREGULASI-THERMOREGULASI.pptx
 
PPT_MIKMED_KLP_4-TERAPI_PENYAKIT_INFEKSI.pptx
PPT_MIKMED_KLP_4-TERAPI_PENYAKIT_INFEKSI.pptxPPT_MIKMED_KLP_4-TERAPI_PENYAKIT_INFEKSI.pptx
PPT_MIKMED_KLP_4-TERAPI_PENYAKIT_INFEKSI.pptx
 
Presentation2-FUNGSI_MINERAL_BAGI_TUMBUHAN.pptx
Presentation2-FUNGSI_MINERAL_BAGI_TUMBUHAN.pptxPresentation2-FUNGSI_MINERAL_BAGI_TUMBUHAN.pptx
Presentation2-FUNGSI_MINERAL_BAGI_TUMBUHAN.pptx
 
kendala_pelaksanaan_lingkungan_hidup.pptx
kendala_pelaksanaan_lingkungan_hidup.pptxkendala_pelaksanaan_lingkungan_hidup.pptx
kendala_pelaksanaan_lingkungan_hidup.pptx
 
Bentuk_Pendidikan_Lingkungan_Hidup-.pptx
Bentuk_Pendidikan_Lingkungan_Hidup-.pptxBentuk_Pendidikan_Lingkungan_Hidup-.pptx
Bentuk_Pendidikan_Lingkungan_Hidup-.pptx
 
ppt_antum_klp_2-SEL_TUMBUHAN-ppt_antum_klp_2-SEL_TUMBUHAN.ppt
ppt_antum_klp_2-SEL_TUMBUHAN-ppt_antum_klp_2-SEL_TUMBUHAN.pptppt_antum_klp_2-SEL_TUMBUHAN-ppt_antum_klp_2-SEL_TUMBUHAN.ppt
ppt_antum_klp_2-SEL_TUMBUHAN-ppt_antum_klp_2-SEL_TUMBUHAN.ppt
 
Populasi_dan_Sampel-Populasi_dan_Sampel.ppt
Populasi_dan_Sampel-Populasi_dan_Sampel.pptPopulasi_dan_Sampel-Populasi_dan_Sampel.ppt
Populasi_dan_Sampel-Populasi_dan_Sampel.ppt
 
POPULASI_DAN_SAMPEL_(2)-POPULASI_DAN_SAMPEL_(2).ppt
POPULASI_DAN_SAMPEL_(2)-POPULASI_DAN_SAMPEL_(2).pptPOPULASI_DAN_SAMPEL_(2)-POPULASI_DAN_SAMPEL_(2).ppt
POPULASI_DAN_SAMPEL_(2)-POPULASI_DAN_SAMPEL_(2).ppt
 
PlantTaxonomy-NP-301-PlantTaxonomy--.ppt
PlantTaxonomy-NP-301-PlantTaxonomy--.pptPlantTaxonomy-NP-301-PlantTaxonomy--.ppt
PlantTaxonomy-NP-301-PlantTaxonomy--.ppt
 

Recently uploaded

Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannyaModul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannyaAnggrianiTulle
 
LKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipa
LKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipaLKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipa
LKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipaBtsDaily
 
R6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptx
R6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptxR6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptx
R6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptxmagfira271100
 
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptxMateri Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptxIKLASSENJAYA
 
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdfDampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdfssuser4743df
 
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...
Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...laila16682
 
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptxTEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptxSyabilAfandi
 
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptxCASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptxresidentcardio13usk
 
kekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratprium
kekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratpriumkekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratprium
kekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratpriumfebrie2
 
Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)
Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)
Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)ratnawijayanti31
 
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdfmateri+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdfkaramitha
 

Recently uploaded (11)

Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannyaModul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
 
LKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipa
LKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipaLKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipa
LKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipa
 
R6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptx
R6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptxR6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptx
R6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptx
 
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptxMateri Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
 
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdfDampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
 
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...
Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...
 
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptxTEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
 
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptxCASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
 
kekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratprium
kekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratpriumkekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratprium
kekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratprium
 
Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)
Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)
Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)
 
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdfmateri+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
 

Peran_Lipoprotein-Peran_Lipoprotein.docx

  • 1. Peran Lipoprotein : Kilomikron Berperan dalam transpor trigliserida dari usus halus melalui pembuluh limfe menuju plasma Very Low Density Lipoprotein (VLDL) Secara endogen mengangkut kolesterol dan trigliserida yang disintesis oleh sel. Low Density Lipoprotein (LDL) Merupakan alat transpor utama bagi kolesterol dandiambil oleh reseptor2 LDL pada sel-sel hati dan sel-sel perifer, jadi berperan dalam melepaskan komponen kolesterol untuk memenuhi kebutuhan sel. High Density Lipoprotein (HDL) berperan dalam memediasi transpor balik kolesterol dari jaringan perifer menuju hati. Terdapat 3 jalur utama yang berperan dalam pembentukan dan transpor lipid didalam tubuh,antara lain : jalur eksogen, jalur endogen dan jalur transpor balik kolesterol (reversecholesterol transport). 1. Jalur Eksogen Setelah lemak dalam makanan mengalami pencernaan dan absorpsi, TG dan kolesterol akan dipaket dalam bentuk kilomikron didalam sel-sel epitel usus halus. Kilomikron selanjutnya akan dialirkan melalui sistem limfe usus halus. Di dalam darah, kilomikron yang beredar akan masuk kedalam kapiler2 dari jaringan adiposa dan sel-sel otot, melepaskan TG kedalam jaringan adiposa untuk disimpanan cadangan bagi kebutuhan energi tubuh. Enzim lipoprotein li pase (LPL) menghidrolisis TG dan melepaskan asam lemak bebas. Beberapa komponen kilomikron akan mengalami “repackaged” kedalam lipoprotein lain. 2. Jalur Endogen : Jalur endogen melibatkan sintesis lipoprotein didalam hati. TG dan kolesterol ester dihasilkan oleh hati dan dipaket kedalam partikel2 VLDL untuk kemudian dilepaskan kedalam sirkulasi.VLDL kemudian diproses oleh Lipoprotein Lipase (LPL) didalam jaringan untuk melepaskanasam lemak dan gliserol. Setelah diproses oleh LPL, VLDL kemudian menjadi VLDL remnant. Kebanyakan dari VLDL remnant diambil oleh hati via reseptor LDL, dan partikel- partikel remnant yang tersisa akan menjadi Intermediate Density Lipoprotein (IDL), lipoprotein yang lebih kecil dan lebih padat dari pada VLDL. Beberapa partikel LDL akan mengal ami reabsorpsi oleh hati (melalui kerja reseptor LDL). 3. Reverse Cholesterol Transport : Reverse cholesterol transport adalah proses dimana kolesterol dipindahkan dari jaringan dan kembali ke hati. High Density Lipoprotein (HDL) adalah lipoprotein kunci yang terlibat dalam transpor balik kolesterol dan transfer ester kolesterol diantara lipoprotein. OKSIDASI ASAM LEMAK Asam lemak yang ada di dalam tubuh banyak mengalami oksidasi dalam ?-oksidasi menjadi asetil KoA. Oksidasiasam lemak ini terjadi di dalam mitokondria. Untuk memasuki mitokondria, asam-asam lemak pertama- tamaharus diubah menjadi suatu bentuk asil-KoA oleh aksi tiokinase dan ATP dalam mikrosom atau pada permukaanmitokondria. Untuk asam-asam lemak rantai panjang, biasanya harus diubah terlebih dahulu menjadi asilkarnitinsupaya dapat masuk menembus membran mitokondria. Sesampainya di dalam mitokondria, barulah asam lemakdapat dioksidasi. Semua proses ini mulai dari masuk ke dalam mitokondria hingga mengalami oksidasi terjadidalam 3 tahap.Sistem ?-oksidasi pada asam lemak melibatkan 3 tahap, yaitu:1. Aktivasi asam lemak yang terjadi di sitoplasma2. Transport asam lemak ke dalam mitokondria3. Proses ?-oksidasi di dalam matriks mitokondria Transport asil KoA ke dalam mitokondria Asil KoA (asam lemak yang sudah diaktifkan) ya ng berantai panjang tidak dapat menembus membr anmitokondria dengan mudah. Oleh karena itu, Asil KoA berantai panjang akan diubah dulu menjadi asilkarnitinoleh karnitin parmitoiltransferase-I (karnitin asiltransferase-I) yang ada di sitoplasma agar dapat masuk ke dalammitokondria.Semua proses ini terjadi dalam 4 tahap 1. Grup Asil pada asilKoA ditransfer ke karnitin yang dibantu oleh karnitin
  • 2. asiltransferase-I. Pada tahap iniasilKoA akan diubah menjadi Asilkarnitin. 2. Asilkarnitin akan dibawa masuk menembu s membran mitokondria sampai ke matriks olehprotein carrier 3. Karnitin asiltransferase-II (yang berada di membran dalam mitokondria) akan mengkonversi asilkarnitinmenjadi asilKoA kembali sedangkan karnitin akan dilepas. 4. Karnitin akan dilepaskan ke sitoplasma untuk digunakan kembali Proses metabolisme karbohidrat dan asam lemak melalui steril KoA ke siklus asam sitrat Ketone bodies (senyawa keton dalam tubuh) adalah hasil oksidasi asam lemak yang tidak sempurna. Ketidakseimbangan hormonal terutama produksi insulin yang tidak cukup untuk mengimbangi aktivitas glukagon di dalam tubuh memungkinkan kondisi metabolisme yang cendrung mengarah ke produksi yang relatif banyak ketone bodies yang disebut ketosis. 1. Asam lemak yang tersimpan di dalam sel- sel adipose dengan cepat dilepas ke aliran darah. Alasan utama terjadinya hal ini adalah jika insulin sangat rendah di dalam darah, karena insulin akan menghambat lipolisis, sebaliknya akan menyimpan lemak. Pertambahan yang berlimpah dari asam lemak di dalam darah akan diambil oleh hati. 2. Oksidasi asam lemak menjadi asetil-CoA mendominasi/melebihi sintesis asam lemak di dalam hati. 3. Karena hati mengambil asam lemak dan memecahkannya menjadi asetil-CoA, kapasitas siklus asam sitrat untuk memproses molekul-molekul asetil-CoA yang dihasilkan menurun. Terutama hal ini karena metabolisme asam lemak menjadi asetil-CoA menghasilkan banyak ATP, dan jumlah ATP yang tinggi akan memperlambat aktivitas siklus asam sitrat di dalam sel-sel hati. Pada dasarnya, tidak perlu memakai siklus asam sitrat (yang peranan utamanya mentransfer energi dari bahan bakar untuk diguanakan dalam sintesis ATP) jika sel-sel sudah memiliki banyak ATP. Perubahan-perobahan metabolisme ini akan memicu sel-sel hati membentuk asetil-CoA dan kemudian menyatukan dua molekul asetil-CoA menjadi senyawa yang mengandung empat atom karbon. Senyawa ini kemudian dimetaboliser dan akhirnya disekresikan ke dalam aliran darah sebagai ketone bodies seperti asam asetoasetat dan senyawa sejenisnya asam beta- hidroksibutirat dan aseton. Kebanyakan ketone bodies akhirnya akan diubah menjadi kembali ke asetil-CoA di dalam sel lain yang memakai ketone bodies sebagai bahan bakar. Kemudian ketone bodies di tolakkan melalui siklus asam sitrat. Salah satu ketone bodies yang terbentuk (aseton) meninggalkan badan melalui paru- paru menyebabkan pernapasan seseorang sebagai karakteristik kondisi ketosis, napas berbau seperti buah C. Proses Ketogenesis. Proses ketogenesis merupakan proses pembentukan badan-badan keton di mana proses ini terjadi akibat pemecahan lemak dan karbohidrat tidak seimbang. Proses ketogenesis sering terjadi pada keadaan kelaparan dan DM yang tak terkontrol. Asetil KoA yang terbentuk pada oksidasi asam lemak akan memasuki daur asam sitrat hanya jika pemecahan lemak dan karbohidrat terjadi secara berimbang. Karena masuknya asetil KoA ke dalam daur asam sitrat tergantung pada tersedianya oksaloasetat untuk pembentukan sitrat. Tetapi konsentrasi oksaloasetat akan menurun jika karbohidrat tidak tersedia atau penggunaannya tidak sebagaimana mestinya. Oksaloasetat dalam keadaan normal dibentuk dari piruvat. Pada puasa atau diabetes, oksaloasetat dipakai untuk membentuk glukosa pada jalur glukoneogenesis dan demikian tidak tersedia untuk kondensasi dengan asetil KoA. Pada keadaan ini asetil KoA dialihkan kepembentukan asetoasetat dan D-3hidroksibutirat. Asetoasetat, D- 3- hidroksibutirat dan Aseton disebut dengan zat keton.
  • 3. Asetoasetat dibentuk dari asetil KoA dalam tiga tahap. Dua molekul asetil KoA berkondensasi membentuk asetoasetil KoA. Reaksi yang dikatalisis oleh tiolase ini merupakan kebalikan dari tahap tiolisis pada oksidasi asam lemak. Selanjutnya astoasetil KoA bereaksi dengan asetil KoA dan air untuk menghasilkan 3 - hidroksi- 3 – metilglutaril KoA ( HMG - KoA ) dan KoA. Kondensasi ini mirip dengan kondensasi yang dikatalisis oleh sitrat sintase.Keseimbangan yang tidak menguntungkan bagi pembentukan asetoasetil KoA diimbangi oleh reaksi ini, yang keseimbangannya menguntungkan karena hidrolisis iaktan tioester. 3 - Hidroksi - 3 - metilglutaril KoA kemudian terpecah menjadi asetil KoA dan asetoasetat. Hasil dari keseluruhan reaksi adalah: 2 Asetil KoA + H20 ----------------------- �� Asetoasetat +2 KoA H+ 3–Hidroksibutirat terbentuk melalui reduksi asetoasetat di matriks mitokondria. Rasio hidroksibutirat terhadap astoasetat tergantung pada rasio NADH / NAD+ di dalam mitokondria . Karena merupakan asam keto - β, asetasetat secara lambat mengalami dekarboksilasi spontan menjadi aseton . bau aseton dapat dideteksi dalam udara pernafasan seseorang yang kadar asetoasetat dalam darahnya tinggi. Asetoasetat adalah merupakan salah satu bahan bakar yang utama dalam jaringan. Situs utama produksi asetasetat dan 3 - hidroksibutirat adalah hati. Senyawa-seyawa ini berdifusi dari mitokondria hati ke dalam darah dan diangkut ke jaringan perifer. Asetoasetat dan 3- hidroksibutirat merupakan bahan bakar normal pada metabolisme energi dan secara kwantitatif penting sebagai sumber energi .Otot jantung dan korteks ginjal menggunakan asetoasetat sebagai sumber energi dibanding glukosa. glukosa merupakan bahan bakar utama bagi otak dan sel darah merah pada orang yang mempunyai gizi baik dengan diet seimbang. Tapi otak dapat beradaptasi dan menggunakan asetoasetat dalam keadaan kelaparan dan diabetes. Pada kelaparan berkepanjangan, 75% bahan bakar yang diperlukan oleh otak didapat dari asetoasetat. Asetoasetat dapat diaktifkan melalui pemindahan KoA dari suksinil KoA dalam suatu reaksi yang dikatalisis oleh suatu koA transferase spesifik. Kemudian, asetoasetil KoA dipecah oleh tiolase menjadi dua molekul asetil KoA, yang selanjutnya memasuki daur asam sitrat. Hati dapat membekali organ-organ lain dengan asetoasetat karena hati tidak memiliki KoA transferase spesifik ini. Asam lemak dilepaskan oleh jaringan adiposa dan diubah menjadi unit- unit astil oleh hati, yang kemudian mengeluarkannya sebagai asetoasetat. Kadar asetoasetat yang tinggi dalam darah menandakan berlimpahnya unit asetil yang menyebabkan berkurangnya laju lipolisis di jaringan adiposa