1. Peran Lipoprotein :
Kilomikron
Berperan dalam transpor trigliserida dari usus
halus melalui pembuluh limfe menuju plasma
Very Low Density Lipoprotein (VLDL)
Secara endogen mengangkut kolesterol dan
trigliserida yang disintesis oleh sel.
Low Density Lipoprotein (LDL)
Merupakan alat transpor utama bagi kolesterol
dandiambil oleh reseptor2 LDL pada sel-sel hati
dan sel-sel perifer, jadi berperan dalam
melepaskan komponen kolesterol untuk
memenuhi kebutuhan sel.
High Density Lipoprotein (HDL)
berperan dalam memediasi transpor balik
kolesterol dari jaringan perifer menuju hati.
Terdapat 3 jalur utama yang berperan
dalam pembentukan dan transpor lipid didalam
tubuh,antara lain : jalur eksogen, jalur endogen
dan jalur transpor balik kolesterol
(reversecholesterol transport).
1. Jalur Eksogen
Setelah lemak dalam makanan mengalami
pencernaan dan absorpsi, TG dan kolesterol akan
dipaket dalam bentuk kilomikron didalam sel-sel
epitel usus halus. Kilomikron selanjutnya akan
dialirkan melalui sistem limfe usus halus. Di
dalam darah, kilomikron yang beredar akan masuk
kedalam kapiler2 dari jaringan adiposa dan sel-sel
otot, melepaskan TG kedalam jaringan adiposa
untuk disimpanan cadangan
bagi kebutuhan energi tubuh. Enzim lipoprotein li
pase (LPL) menghidrolisis TG dan melepaskan
asam lemak bebas. Beberapa komponen
kilomikron akan mengalami
“repackaged” kedalam lipoprotein lain.
2. Jalur Endogen :
Jalur endogen melibatkan sintesis
lipoprotein didalam hati. TG dan kolesterol ester
dihasilkan oleh hati dan dipaket kedalam partikel2
VLDL untuk kemudian dilepaskan kedalam
sirkulasi.VLDL kemudian diproses oleh
Lipoprotein Lipase (LPL) didalam jaringan untuk
melepaskanasam lemak dan gliserol. Setelah
diproses oleh LPL, VLDL kemudian menjadi
VLDL remnant. Kebanyakan dari VLDL remnant
diambil oleh hati via reseptor LDL, dan partikel-
partikel remnant yang tersisa akan menjadi
Intermediate Density Lipoprotein (IDL),
lipoprotein yang lebih kecil dan lebih padat dari
pada VLDL. Beberapa partikel LDL akan mengal
ami reabsorpsi oleh hati (melalui kerja reseptor
LDL).
3. Reverse Cholesterol Transport :
Reverse cholesterol transport adalah proses
dimana kolesterol dipindahkan dari jaringan dan
kembali ke hati. High Density Lipoprotein (HDL)
adalah lipoprotein kunci yang terlibat dalam
transpor balik kolesterol dan transfer
ester kolesterol diantara lipoprotein.
OKSIDASI ASAM LEMAK
Asam lemak yang ada di dalam tubuh
banyak mengalami oksidasi dalam ?-oksidasi
menjadi asetil KoA. Oksidasiasam lemak ini
terjadi di dalam mitokondria. Untuk memasuki
mitokondria, asam-asam lemak pertama-
tamaharus diubah menjadi suatu bentuk asil-KoA
oleh aksi tiokinase dan ATP dalam mikrosom atau
pada permukaanmitokondria. Untuk asam-asam
lemak rantai panjang, biasanya harus diubah
terlebih dahulu menjadi asilkarnitinsupaya dapat
masuk menembus membran mitokondria.
Sesampainya di dalam mitokondria, barulah asam
lemakdapat dioksidasi. Semua proses ini mulai
dari masuk ke dalam mitokondria hingga
mengalami oksidasi terjadidalam 3 tahap.Sistem
?-oksidasi pada asam lemak melibatkan 3 tahap,
yaitu:1.
Aktivasi asam lemak yang terjadi di sitoplasma2.
Transport asam lemak ke dalam mitokondria3.
Proses ?-oksidasi di dalam matriks mitokondria
Transport asil KoA ke dalam mitokondria
Asil KoA (asam lemak yang sudah diaktifkan) ya
ng berantai panjang tidak dapat menembus membr
anmitokondria dengan mudah. Oleh karena itu,
Asil KoA berantai panjang akan diubah dulu
menjadi asilkarnitinoleh karnitin
parmitoiltransferase-I (karnitin asiltransferase-I)
yang ada di sitoplasma agar dapat masuk ke
dalammitokondria.Semua proses ini terjadi dalam
4 tahap
1. Grup Asil pada asilKoA ditransfer ke
karnitin yang dibantu oleh karnitin
2. asiltransferase-I. Pada tahap iniasilKoA
akan diubah menjadi Asilkarnitin.
2. Asilkarnitin akan dibawa masuk menembu
s membran mitokondria sampai ke matriks
olehprotein carrier
3. Karnitin asiltransferase-II (yang berada di
membran dalam mitokondria) akan
mengkonversi asilkarnitinmenjadi asilKoA
kembali sedangkan karnitin akan dilepas.
4. Karnitin akan dilepaskan ke sitoplasma
untuk digunakan kembali
Proses metabolisme
karbohidrat dan asam lemak
melalui steril KoA ke siklus
asam sitrat
Ketone bodies (senyawa keton dalam tubuh)
adalah hasil oksidasi asam lemak yang tidak
sempurna. Ketidakseimbangan hormonal terutama
produksi insulin yang tidak cukup untuk
mengimbangi aktivitas glukagon di dalam tubuh
memungkinkan kondisi metabolisme yang cendrung
mengarah ke produksi yang relatif banyak ketone
bodies yang disebut ketosis.
1. Asam lemak yang tersimpan di dalam sel-
sel adipose dengan cepat dilepas ke aliran
darah. Alasan utama terjadinya hal ini
adalah jika insulin sangat rendah di dalam
darah, karena insulin akan menghambat
lipolisis, sebaliknya akan menyimpan lemak.
Pertambahan yang berlimpah dari asam
lemak di dalam darah akan diambil oleh
hati.
2. Oksidasi asam lemak menjadi asetil-CoA
mendominasi/melebihi sintesis asam lemak
di dalam hati.
3. Karena hati mengambil asam lemak dan
memecahkannya menjadi asetil-CoA,
kapasitas siklus asam sitrat untuk
memproses molekul-molekul asetil-CoA
yang dihasilkan menurun. Terutama hal ini
karena metabolisme asam lemak menjadi
asetil-CoA menghasilkan banyak ATP, dan
jumlah ATP yang tinggi akan
memperlambat aktivitas siklus asam sitrat
di dalam sel-sel hati. Pada dasarnya, tidak
perlu memakai siklus asam sitrat (yang
peranan utamanya mentransfer energi dari
bahan bakar untuk diguanakan dalam
sintesis ATP) jika sel-sel sudah memiliki
banyak ATP. Perubahan-perobahan
metabolisme ini akan memicu sel-sel hati
membentuk asetil-CoA dan kemudian
menyatukan dua molekul asetil-CoA
menjadi senyawa yang mengandung empat
atom karbon. Senyawa ini kemudian
dimetaboliser dan akhirnya disekresikan
ke dalam aliran darah sebagai ketone
bodies seperti asam asetoasetat dan
senyawa sejenisnya asam beta-
hidroksibutirat dan aseton. Kebanyakan
ketone bodies akhirnya akan diubah
menjadi kembali ke asetil-CoA di dalam sel
lain yang memakai ketone bodies sebagai
bahan bakar. Kemudian ketone bodies di
tolakkan melalui siklus asam sitrat. Salah
satu ketone bodies yang terbentuk
(aseton) meninggalkan badan melalui paru-
paru menyebabkan pernapasan seseorang
sebagai karakteristik kondisi ketosis,
napas berbau seperti buah
C. Proses Ketogenesis.
Proses ketogenesis merupakan proses
pembentukan badan-badan keton di mana proses
ini terjadi akibat pemecahan lemak dan
karbohidrat tidak seimbang. Proses ketogenesis
sering terjadi pada keadaan kelaparan dan DM
yang tak terkontrol.
Asetil KoA yang terbentuk pada oksidasi asam
lemak akan memasuki daur asam sitrat hanya jika
pemecahan lemak dan karbohidrat terjadi secara
berimbang. Karena masuknya asetil KoA ke dalam
daur asam sitrat tergantung pada tersedianya
oksaloasetat untuk pembentukan sitrat. Tetapi
konsentrasi oksaloasetat akan menurun jika
karbohidrat tidak tersedia atau penggunaannya
tidak sebagaimana mestinya. Oksaloasetat dalam
keadaan normal dibentuk dari piruvat.
Pada puasa atau diabetes, oksaloasetat dipakai
untuk membentuk glukosa pada jalur
glukoneogenesis dan demikian tidak tersedia
untuk kondensasi dengan asetil KoA. Pada keadaan
ini asetil KoA dialihkan kepembentukan
asetoasetat dan D-3hidroksibutirat. Asetoasetat,
D- 3- hidroksibutirat dan Aseton disebut dengan
zat keton.
3. Asetoasetat dibentuk dari asetil KoA dalam tiga
tahap. Dua molekul asetil KoA berkondensasi
membentuk asetoasetil KoA. Reaksi yang
dikatalisis oleh tiolase ini merupakan kebalikan
dari tahap tiolisis pada oksidasi asam lemak.
Selanjutnya astoasetil KoA bereaksi dengan asetil
KoA dan air untuk menghasilkan 3 - hidroksi- 3 –
metilglutaril KoA ( HMG - KoA ) dan KoA.
Kondensasi ini mirip dengan kondensasi yang
dikatalisis oleh sitrat sintase.Keseimbangan yang
tidak menguntungkan bagi pembentukan
asetoasetil KoA diimbangi oleh reaksi ini, yang
keseimbangannya menguntungkan karena
hidrolisis iaktan tioester. 3 - Hidroksi - 3 -
metilglutaril KoA kemudian terpecah menjadi
asetil KoA dan asetoasetat. Hasil dari
keseluruhan reaksi adalah:
2 Asetil KoA + H20 -----------------------
�� Asetoasetat +2 KoA H+
3–Hidroksibutirat terbentuk melalui reduksi
asetoasetat di matriks mitokondria. Rasio
hidroksibutirat terhadap astoasetat tergantung
pada rasio NADH / NAD+ di dalam mitokondria .
Karena merupakan asam keto - β, asetasetat
secara lambat mengalami dekarboksilasi spontan
menjadi aseton . bau aseton dapat dideteksi
dalam udara pernafasan seseorang yang kadar
asetoasetat dalam darahnya tinggi.
Asetoasetat adalah merupakan salah satu bahan
bakar yang utama dalam jaringan.
Situs utama produksi asetasetat dan 3 -
hidroksibutirat adalah hati. Senyawa-seyawa ini
berdifusi dari mitokondria hati ke dalam darah
dan diangkut ke jaringan perifer. Asetoasetat
dan 3- hidroksibutirat merupakan bahan bakar
normal pada metabolisme energi dan secara
kwantitatif penting sebagai sumber energi .Otot
jantung dan korteks ginjal menggunakan
asetoasetat sebagai sumber energi dibanding
glukosa. glukosa merupakan bahan bakar utama
bagi otak dan sel darah merah pada orang yang
mempunyai gizi baik dengan diet seimbang. Tapi
otak dapat beradaptasi dan menggunakan
asetoasetat dalam keadaan kelaparan dan
diabetes. Pada kelaparan berkepanjangan, 75%
bahan bakar yang diperlukan oleh otak didapat
dari asetoasetat.
Asetoasetat dapat diaktifkan melalui pemindahan
KoA dari suksinil KoA dalam suatu reaksi yang
dikatalisis oleh suatu koA transferase spesifik.
Kemudian, asetoasetil KoA dipecah oleh tiolase
menjadi dua molekul asetil KoA, yang selanjutnya
memasuki daur asam sitrat. Hati dapat membekali
organ-organ lain dengan asetoasetat karena hati
tidak memiliki KoA transferase spesifik ini.
Asam lemak dilepaskan oleh jaringan adiposa dan
diubah menjadi unit- unit astil oleh hati, yang
kemudian mengeluarkannya sebagai asetoasetat.
Kadar asetoasetat yang tinggi dalam darah
menandakan berlimpahnya unit asetil yang
menyebabkan berkurangnya laju lipolisis di
jaringan adiposa