SlideShare a Scribd company logo
1 of 17
K E L O M P O K 9
1 . A N I S A N O F I R A
2 . A T I K A H D I A N A W E L I
3 . H A R I A N S Y A H
4 L A I L A T U L H U S N I
5 . L U C I P E T R A K A M E L S A
Respirasi Anaerob
Pengertian Respirasi Anaerob
Respirasi anaerob merupakan respirasi yang tidak
menggunakan oksigen sebagai penerima elektron akhir
pada saat pembentukan ATP namun tetap menggunakan
glukosa sebagai substrat.
Adapun zat lain yang dapat menggantikan peran
oksigen antara lain NO3 dan SO4.
organisme tingkat tinggi mengubah energi potensial
kimia menjadi energi kinetik melalui proses fermentasi.
Pada kondisi kurang oksigen, seperti saat tanah terlalu
basah atau tergenang air,maka jaringan akar atau biji-
biji yang terbenam di dalamnya akan mengalami
kekuranganoksigen.
Respirasi anaerobik
respirasi an-aerobik akan lebih cenderung menghsilkan ethanol dari
pada asam laktat. Namun demikian, bahan sisa metabolisme
tersebut dapat diubah kembali menjadi glukosa atau dapat
dimanfaatkan kembali.
Contoh Respirasi Anaerob pada tumbuhan
•Pada kecambah jagung yang tidak dapat mempertahankan
hidupnya di dalam suatu tempat yang tidak ada oksigen sama
sekali. Misalnya tergenang air agak lama, sehingga akan
mengancam kehidupannya. Hal ini karena respirasi aerob terhenti
sama sekali, sedangkan respirasi anaerob tak mungkin mencukupi
energi yang dibutuhkan.
•Pada biji-bijian yang tampak kering (jagung, padi, biji bunga
matahari), buah-buahan yang berdaging seperti buah apel dan
peer dapat bertahan berbulan-bulan dalam penyimpanan, dimana
hanya terdapat H dan N saja, buah terus menghasilkan
CO2sebagai tanda bahwa masih terjadi respirasi terus
Faktor yang
mempengaruhi
laju respirasi
Faktor eksternal
Faktor internal
Faktor internal
 Faktor protoplasmik
Faktor ini akan mempengaruhi laju respirasi dan juga dipengaruhi oleh kuantitas
(banyak) dan kualitas (mutu) dari suatu protoplasma. Kuantitas dan kualitas suatu
protoplasma dalam sel dipengaruhi oleh umur sel tumbuhan.
Dalam rentang umur dari muda sampai dewasa semakin bertambah umur suatu sel,
semakin bertmabah bertambah kuantitas dan kualitas protoplasma sel. Pertambahan
kuantitas protoplasma disebabkan karena sel masih melakukan pertumbuhan. Seiring
dengan bertambahnya massa protoplasma serta diikuti dengan penambahan dan
penyempurnaan enzim di dalam protoplasma. Dengan demikian jelaslah bahwa
semakin bertambah umur suatu sel, maka semakin cepat laju respirasinya.
 Konsentrasi substrat respirasi yang tersedia
Laju respirasi sangat bergantung pada konsentarsi substrat
respirasi yang tersedia. Substrat yang semakin banyak tersedia di
dalam sel, maka laju respirasinya akan mengalami peningkatan
Faktor Eksternal
 Temperatur
Pada temperatur yang tinggi, maka laju respirasi akan menurun seiring dengan bertambahnya
waktu. Faktor waktu ini, berkaitan dengan sifat dari reaksi enzimatis. Meyer dan Anderson
(1952) menyebutkan bahwa menurunnya laju respirasi pada temperatur yang tinggi
disebabkan oleh beberapa hal, yakni
1. Masuknya oksigen ke dalam sel tidak cepat karena pada temperatur yang tinggi
konsentrasi oksigen menurun.
2. Keluarnya CO2 tidak cepat sehingga banyak mengalami akumulasi di dalam sel serta
dapat menyebabkan hambatan pada proses respirasi.
3. Pada temperatur tinggi substrat respirasi yang tersedia menurun sehingga substrat
respirasi menjadi faktor pembatas
Disamping itu dengan tingginya temperatur dan lamanya temperatur tersebut akan
menyebabkan kerusakan pada protein enzim yang dapat menjadikan laju respirasi menurun.
Begitu juga sebaliknya, pada temperatur yang sangat rendah, maka laju respirasi akan
menurun karena terjadi perubahan konformasi struktur protein enzim.
 Cahaya
Peningkatan intensitas cahaya menyebabkan peningkatan laju respiarsi. Faktor pengaruh
cahaya terhadap laju respirasi dapat ditinjau dari tiga aspek, yaitu:
1. Meningkatnya intensitas cahaya akan meningkatkan laju fotosintesis yang berarti
substrat rspirasi yang tersedia meningkat. Dengan demikian laju respirasi juga
meningkat.
2. Meningkatnya intensitas cahaya akan meningkatkan tempertaur sehingga laju
respirasi meningkat.
3. Meningkatnya intensitas cahaya akan meningkat hasil fotosintesis di dalam sel
penutup stoma sehingga akan menyebabkan stomata membuka. Kondisi tersebut
dapat menyebabkan proses pertukaran gas O2 dan CO2 akan berlangsung
dengan cepat yang dapat mempengaruhi peningkatan laju respirasi
 Konsentrasi oksigen di udara
Oksigen merupakan faktor yang utama untuk berlangsungnya prsoses
respirasi aerob. Oleh sebab itu laju respirasi aerob juga sangat bergantung
pada konsentrasi yang tersedia.
 Konsentrasi karbon dioksida
Peningkatan konsentrasi karbon dioksida di udara dapat mengakibatkan
terjadinya penutupan stomata. Sebagai akibatnya, pertukaran gas menjadi
berkurang dan akan terjadi penurunan laju respirasi.
 Tersedianya air
Air merupakan medium tempat terjadinya reaksi respirasi. Oleh sebab itu
tidak tersedianya air menyebabkan turunnya laju respirasi.
 Luka pada organ tumbuhan
Luka pada organ tumbuhan pada umumnya dapat menyebabkan inisiasi
jaringan meristematik pada daerah luka sehingga akhirnya dapat berkembang
menjadi kalus. Dengan adanya inisiasi meristematik tersebut, maka dapat
menyebabkan peningkatan laju respirasi karena sel-sel yang bersifat
meristematik tersebut banyak mengandung substrat respirasi yang cukup
tersedia.
 Senyawa kimia
Beberapa senyawa kimia seperti karbomonoksida, sianida, aseton,
kloroform, eter, formaldehid, alkaloid, dan glukosida, bila dalam
jumlah sedikit, dapat meningkatkan laju respirasi pada tahapan di
awal namn bila keberadaan senyawa kimia dalam jumlah banyak,
maka akan menurunkan laju respirasi. Turunnya laju respirasi
disebabkan karena senyaa- senyawa tersebut diatas bersifat
menghambat reaksi enzimatis pada proses respirasi.
 Perlakuan mekanik
Beberapa perlakuan mekanik seperti adanya pembengkokan
serta pengusapan dan penggosokan dapat meningkatkan laju
respirasi. Akan tetapi jika perlakuan mekanik diberikan secara
berulang-ulang maka efeknya tidak nampak lagi.
Tambahan , kritik dan Saran
 Ravinda : Respirasi anaerob
 Liza luthfiah : faktor eksternal respirasi, perlakuan
pada tanaman dalam respirasi
 Lastri : contoh proses respirasi anaerob
 Decazkia :
 Suci samaratul :
Pertanyaan
 Nindi : mrngapa pada proses respirasi anaerob ATP
yang di hasilkan lebih sedikit ?
 Mita Safitri : pada tumbuhan komponen yang mana
yang mengalami respirasi anaerob
Tambahan (nindi )
 Avisa putri sundapa : apa maksud panas yang besar
pada proses fermentasi

More Related Content

Similar to 6._Respirasi_Anaerob_(Kelompok_9)00.pptx

Laporan praktikum fisiologi tanaman respirasi
Laporan praktikum fisiologi tanaman respirasiLaporan praktikum fisiologi tanaman respirasi
Laporan praktikum fisiologi tanaman respirasifahmiganteng
 
13_14-Dasar-dasar ekologi tumbuhan.pptx
13_14-Dasar-dasar ekologi tumbuhan.pptx13_14-Dasar-dasar ekologi tumbuhan.pptx
13_14-Dasar-dasar ekologi tumbuhan.pptxBayuSulistiantono1
 
3061524025 struktur fungsi kloroplas dan fotosintesis
3061524025 struktur fungsi kloroplas dan fotosintesis3061524025 struktur fungsi kloroplas dan fotosintesis
3061524025 struktur fungsi kloroplas dan fotosintesisikhsan saputra
 
Bab 4 fotosintesis
Bab 4 fotosintesisBab 4 fotosintesis
Bab 4 fotosintesisAna Onana
 
Laporan Akhir Fisiologi Tumbuhan
Laporan Akhir Fisiologi TumbuhanLaporan Akhir Fisiologi Tumbuhan
Laporan Akhir Fisiologi TumbuhanShinta R Naibaho
 
Laporan praktikum biologi sistem respirasi
Laporan  praktikum biologi sistem respirasiLaporan  praktikum biologi sistem respirasi
Laporan praktikum biologi sistem respirasiKlara Tri Meiyana
 
Fotosintesis
FotosintesisFotosintesis
FotosintesisAstri
 
Respirasi Pada Tumbuhan
Respirasi Pada TumbuhanRespirasi Pada Tumbuhan
Respirasi Pada TumbuhanRhiza Amalia
 
Kebutuhan oksigenasi
Kebutuhan oksigenasiKebutuhan oksigenasi
Kebutuhan oksigenasigulamarsyaad
 
Ppt respirasi tumbuhan
Ppt respirasi tumbuhanPpt respirasi tumbuhan
Ppt respirasi tumbuhanmarwahmoniCha
 
Ppt fotosintesis tanpa video
Ppt fotosintesis tanpa videoPpt fotosintesis tanpa video
Ppt fotosintesis tanpa videorani anggraini
 
Pengukuran kecepatan respirasi pada organ tumbuhan
Pengukuran kecepatan respirasi pada organ tumbuhanPengukuran kecepatan respirasi pada organ tumbuhan
Pengukuran kecepatan respirasi pada organ tumbuhanEkal Kurniawan
 
Percobaan ingenhousz dan sach
Percobaan ingenhousz dan sachPercobaan ingenhousz dan sach
Percobaan ingenhousz dan sachAffandi Arrizandy
 
Topik 5 respirasi_tumbuhan
Topik 5 respirasi_tumbuhanTopik 5 respirasi_tumbuhan
Topik 5 respirasi_tumbuhanIhsaan Ramli
 
Praktikum respirometer yg bener
Praktikum respirometer yg benerPraktikum respirometer yg bener
Praktikum respirometer yg benerKurnia Wati
 

Similar to 6._Respirasi_Anaerob_(Kelompok_9)00.pptx (20)

Laporan praktikum fisiologi tanaman respirasi
Laporan praktikum fisiologi tanaman respirasiLaporan praktikum fisiologi tanaman respirasi
Laporan praktikum fisiologi tanaman respirasi
 
13_14-Dasar-dasar ekologi tumbuhan.pptx
13_14-Dasar-dasar ekologi tumbuhan.pptx13_14-Dasar-dasar ekologi tumbuhan.pptx
13_14-Dasar-dasar ekologi tumbuhan.pptx
 
3061524025 struktur fungsi kloroplas dan fotosintesis
3061524025 struktur fungsi kloroplas dan fotosintesis3061524025 struktur fungsi kloroplas dan fotosintesis
3061524025 struktur fungsi kloroplas dan fotosintesis
 
Fistum uwg-lkp
Fistum uwg-lkpFistum uwg-lkp
Fistum uwg-lkp
 
Laporan praktikum biologi
Laporan praktikum biologiLaporan praktikum biologi
Laporan praktikum biologi
 
Laporan praktikum biologi
Laporan praktikum biologiLaporan praktikum biologi
Laporan praktikum biologi
 
Bab 4 fotosintesis
Bab 4 fotosintesisBab 4 fotosintesis
Bab 4 fotosintesis
 
Laporan Akhir Fisiologi Tumbuhan
Laporan Akhir Fisiologi TumbuhanLaporan Akhir Fisiologi Tumbuhan
Laporan Akhir Fisiologi Tumbuhan
 
Laporan praktikum biologi sistem respirasi
Laporan  praktikum biologi sistem respirasiLaporan  praktikum biologi sistem respirasi
Laporan praktikum biologi sistem respirasi
 
Fotosintesis
FotosintesisFotosintesis
Fotosintesis
 
Respirasi Pada Tumbuhan
Respirasi Pada TumbuhanRespirasi Pada Tumbuhan
Respirasi Pada Tumbuhan
 
Kebutuhan oksigenasi
Kebutuhan oksigenasiKebutuhan oksigenasi
Kebutuhan oksigenasi
 
Ppt respirasi tumbuhan
Ppt respirasi tumbuhanPpt respirasi tumbuhan
Ppt respirasi tumbuhan
 
Ppt fotosintesis tanpa video
Ppt fotosintesis tanpa videoPpt fotosintesis tanpa video
Ppt fotosintesis tanpa video
 
Pengukuran kecepatan respirasi pada organ tumbuhan
Pengukuran kecepatan respirasi pada organ tumbuhanPengukuran kecepatan respirasi pada organ tumbuhan
Pengukuran kecepatan respirasi pada organ tumbuhan
 
Percobaan ingenhousz dan sach
Percobaan ingenhousz dan sachPercobaan ingenhousz dan sach
Percobaan ingenhousz dan sach
 
Respirasi
RespirasiRespirasi
Respirasi
 
Respirasi
RespirasiRespirasi
Respirasi
 
Topik 5 respirasi_tumbuhan
Topik 5 respirasi_tumbuhanTopik 5 respirasi_tumbuhan
Topik 5 respirasi_tumbuhan
 
Praktikum respirometer yg bener
Praktikum respirometer yg benerPraktikum respirometer yg bener
Praktikum respirometer yg bener
 

More from AgathaHaselvin

PORIFERA-PORIFERA-PORIFERA-PORIFERA.pptx
PORIFERA-PORIFERA-PORIFERA-PORIFERA.pptxPORIFERA-PORIFERA-PORIFERA-PORIFERA.pptx
PORIFERA-PORIFERA-PORIFERA-PORIFERA.pptxAgathaHaselvin
 
Phylum_Ctenophora-Phylum_Ctenophora.pptx
Phylum_Ctenophora-Phylum_Ctenophora.pptxPhylum_Ctenophora-Phylum_Ctenophora.pptx
Phylum_Ctenophora-Phylum_Ctenophora.pptxAgathaHaselvin
 
Sel_sebagai_dasar_kehidupan-SEL_SEBAGAI_DASAR_KEHIDUPAN.pptx
Sel_sebagai_dasar_kehidupan-SEL_SEBAGAI_DASAR_KEHIDUPAN.pptxSel_sebagai_dasar_kehidupan-SEL_SEBAGAI_DASAR_KEHIDUPAN.pptx
Sel_sebagai_dasar_kehidupan-SEL_SEBAGAI_DASAR_KEHIDUPAN.pptxAgathaHaselvin
 
Genetika-pendahuluan-1-Genetika-pendahuluan-1.ppsx
Genetika-pendahuluan-1-Genetika-pendahuluan-1.ppsxGenetika-pendahuluan-1-Genetika-pendahuluan-1.ppsx
Genetika-pendahuluan-1-Genetika-pendahuluan-1.ppsxAgathaHaselvin
 
PPT.genetika-PPT.genetika-PPT.genetika.pptx
PPT.genetika-PPT.genetika-PPT.genetika.pptxPPT.genetika-PPT.genetika-PPT.genetika.pptx
PPT.genetika-PPT.genetika-PPT.genetika.pptxAgathaHaselvin
 
SEL_SEBAGAI_DASAR_KEHIDUPAN-SEL_SEBAGAI_DASAR_KEHIDUPAN_n.pptx
SEL_SEBAGAI_DASAR_KEHIDUPAN-SEL_SEBAGAI_DASAR_KEHIDUPAN_n.pptxSEL_SEBAGAI_DASAR_KEHIDUPAN-SEL_SEBAGAI_DASAR_KEHIDUPAN_n.pptx
SEL_SEBAGAI_DASAR_KEHIDUPAN-SEL_SEBAGAI_DASAR_KEHIDUPAN_n.pptxAgathaHaselvin
 
Sejarah_Perkembangan_Mikroba-Sejarah_Perkembangan_Mikroba.pptx
Sejarah_Perkembangan_Mikroba-Sejarah_Perkembangan_Mikroba.pptxSejarah_Perkembangan_Mikroba-Sejarah_Perkembangan_Mikroba.pptx
Sejarah_Perkembangan_Mikroba-Sejarah_Perkembangan_Mikroba.pptxAgathaHaselvin
 
REGENERASI-REGENERASI-REGENERASI-REGENERASI.pptx
REGENERASI-REGENERASI-REGENERASI-REGENERASI.pptxREGENERASI-REGENERASI-REGENERASI-REGENERASI.pptx
REGENERASI-REGENERASI-REGENERASI-REGENERASI.pptxAgathaHaselvin
 
RESPIRASI-RESPIRASI-RESPIRASI-RESPIRASI.pptx
RESPIRASI-RESPIRASI-RESPIRASI-RESPIRASI.pptxRESPIRASI-RESPIRASI-RESPIRASI-RESPIRASI.pptx
RESPIRASI-RESPIRASI-RESPIRASI-RESPIRASI.pptxAgathaHaselvin
 
TANAH_KLP_5-TANAH_KLP_5-TANAH_KLP_5.pptx
TANAH_KLP_5-TANAH_KLP_5-TANAH_KLP_5.pptxTANAH_KLP_5-TANAH_KLP_5-TANAH_KLP_5.pptx
TANAH_KLP_5-TANAH_KLP_5-TANAH_KLP_5.pptxAgathaHaselvin
 
PLANT_PHYSIOLOGY-WPS_Office-PLANT_PHYSIOLOGY.pptx
PLANT_PHYSIOLOGY-WPS_Office-PLANT_PHYSIOLOGY.pptxPLANT_PHYSIOLOGY-WPS_Office-PLANT_PHYSIOLOGY.pptx
PLANT_PHYSIOLOGY-WPS_Office-PLANT_PHYSIOLOGY.pptxAgathaHaselvin
 
THERMOREGULASI-THERMOREGULASI-THERMOREGULASI.pptx
THERMOREGULASI-THERMOREGULASI-THERMOREGULASI.pptxTHERMOREGULASI-THERMOREGULASI-THERMOREGULASI.pptx
THERMOREGULASI-THERMOREGULASI-THERMOREGULASI.pptxAgathaHaselvin
 
PPT_MIKMED_KLP_4-TERAPI_PENYAKIT_INFEKSI.pptx
PPT_MIKMED_KLP_4-TERAPI_PENYAKIT_INFEKSI.pptxPPT_MIKMED_KLP_4-TERAPI_PENYAKIT_INFEKSI.pptx
PPT_MIKMED_KLP_4-TERAPI_PENYAKIT_INFEKSI.pptxAgathaHaselvin
 
Presentation2-FUNGSI_MINERAL_BAGI_TUMBUHAN.pptx
Presentation2-FUNGSI_MINERAL_BAGI_TUMBUHAN.pptxPresentation2-FUNGSI_MINERAL_BAGI_TUMBUHAN.pptx
Presentation2-FUNGSI_MINERAL_BAGI_TUMBUHAN.pptxAgathaHaselvin
 
kendala_pelaksanaan_lingkungan_hidup.pptx
kendala_pelaksanaan_lingkungan_hidup.pptxkendala_pelaksanaan_lingkungan_hidup.pptx
kendala_pelaksanaan_lingkungan_hidup.pptxAgathaHaselvin
 
Bentuk_Pendidikan_Lingkungan_Hidup-.pptx
Bentuk_Pendidikan_Lingkungan_Hidup-.pptxBentuk_Pendidikan_Lingkungan_Hidup-.pptx
Bentuk_Pendidikan_Lingkungan_Hidup-.pptxAgathaHaselvin
 
ppt_antum_klp_2-SEL_TUMBUHAN-ppt_antum_klp_2-SEL_TUMBUHAN.ppt
ppt_antum_klp_2-SEL_TUMBUHAN-ppt_antum_klp_2-SEL_TUMBUHAN.pptppt_antum_klp_2-SEL_TUMBUHAN-ppt_antum_klp_2-SEL_TUMBUHAN.ppt
ppt_antum_klp_2-SEL_TUMBUHAN-ppt_antum_klp_2-SEL_TUMBUHAN.pptAgathaHaselvin
 
Populasi_dan_Sampel-Populasi_dan_Sampel.ppt
Populasi_dan_Sampel-Populasi_dan_Sampel.pptPopulasi_dan_Sampel-Populasi_dan_Sampel.ppt
Populasi_dan_Sampel-Populasi_dan_Sampel.pptAgathaHaselvin
 
POPULASI_DAN_SAMPEL_(2)-POPULASI_DAN_SAMPEL_(2).ppt
POPULASI_DAN_SAMPEL_(2)-POPULASI_DAN_SAMPEL_(2).pptPOPULASI_DAN_SAMPEL_(2)-POPULASI_DAN_SAMPEL_(2).ppt
POPULASI_DAN_SAMPEL_(2)-POPULASI_DAN_SAMPEL_(2).pptAgathaHaselvin
 
PlantTaxonomy-NP-301-PlantTaxonomy--.ppt
PlantTaxonomy-NP-301-PlantTaxonomy--.pptPlantTaxonomy-NP-301-PlantTaxonomy--.ppt
PlantTaxonomy-NP-301-PlantTaxonomy--.pptAgathaHaselvin
 

More from AgathaHaselvin (20)

PORIFERA-PORIFERA-PORIFERA-PORIFERA.pptx
PORIFERA-PORIFERA-PORIFERA-PORIFERA.pptxPORIFERA-PORIFERA-PORIFERA-PORIFERA.pptx
PORIFERA-PORIFERA-PORIFERA-PORIFERA.pptx
 
Phylum_Ctenophora-Phylum_Ctenophora.pptx
Phylum_Ctenophora-Phylum_Ctenophora.pptxPhylum_Ctenophora-Phylum_Ctenophora.pptx
Phylum_Ctenophora-Phylum_Ctenophora.pptx
 
Sel_sebagai_dasar_kehidupan-SEL_SEBAGAI_DASAR_KEHIDUPAN.pptx
Sel_sebagai_dasar_kehidupan-SEL_SEBAGAI_DASAR_KEHIDUPAN.pptxSel_sebagai_dasar_kehidupan-SEL_SEBAGAI_DASAR_KEHIDUPAN.pptx
Sel_sebagai_dasar_kehidupan-SEL_SEBAGAI_DASAR_KEHIDUPAN.pptx
 
Genetika-pendahuluan-1-Genetika-pendahuluan-1.ppsx
Genetika-pendahuluan-1-Genetika-pendahuluan-1.ppsxGenetika-pendahuluan-1-Genetika-pendahuluan-1.ppsx
Genetika-pendahuluan-1-Genetika-pendahuluan-1.ppsx
 
PPT.genetika-PPT.genetika-PPT.genetika.pptx
PPT.genetika-PPT.genetika-PPT.genetika.pptxPPT.genetika-PPT.genetika-PPT.genetika.pptx
PPT.genetika-PPT.genetika-PPT.genetika.pptx
 
SEL_SEBAGAI_DASAR_KEHIDUPAN-SEL_SEBAGAI_DASAR_KEHIDUPAN_n.pptx
SEL_SEBAGAI_DASAR_KEHIDUPAN-SEL_SEBAGAI_DASAR_KEHIDUPAN_n.pptxSEL_SEBAGAI_DASAR_KEHIDUPAN-SEL_SEBAGAI_DASAR_KEHIDUPAN_n.pptx
SEL_SEBAGAI_DASAR_KEHIDUPAN-SEL_SEBAGAI_DASAR_KEHIDUPAN_n.pptx
 
Sejarah_Perkembangan_Mikroba-Sejarah_Perkembangan_Mikroba.pptx
Sejarah_Perkembangan_Mikroba-Sejarah_Perkembangan_Mikroba.pptxSejarah_Perkembangan_Mikroba-Sejarah_Perkembangan_Mikroba.pptx
Sejarah_Perkembangan_Mikroba-Sejarah_Perkembangan_Mikroba.pptx
 
REGENERASI-REGENERASI-REGENERASI-REGENERASI.pptx
REGENERASI-REGENERASI-REGENERASI-REGENERASI.pptxREGENERASI-REGENERASI-REGENERASI-REGENERASI.pptx
REGENERASI-REGENERASI-REGENERASI-REGENERASI.pptx
 
RESPIRASI-RESPIRASI-RESPIRASI-RESPIRASI.pptx
RESPIRASI-RESPIRASI-RESPIRASI-RESPIRASI.pptxRESPIRASI-RESPIRASI-RESPIRASI-RESPIRASI.pptx
RESPIRASI-RESPIRASI-RESPIRASI-RESPIRASI.pptx
 
TANAH_KLP_5-TANAH_KLP_5-TANAH_KLP_5.pptx
TANAH_KLP_5-TANAH_KLP_5-TANAH_KLP_5.pptxTANAH_KLP_5-TANAH_KLP_5-TANAH_KLP_5.pptx
TANAH_KLP_5-TANAH_KLP_5-TANAH_KLP_5.pptx
 
PLANT_PHYSIOLOGY-WPS_Office-PLANT_PHYSIOLOGY.pptx
PLANT_PHYSIOLOGY-WPS_Office-PLANT_PHYSIOLOGY.pptxPLANT_PHYSIOLOGY-WPS_Office-PLANT_PHYSIOLOGY.pptx
PLANT_PHYSIOLOGY-WPS_Office-PLANT_PHYSIOLOGY.pptx
 
THERMOREGULASI-THERMOREGULASI-THERMOREGULASI.pptx
THERMOREGULASI-THERMOREGULASI-THERMOREGULASI.pptxTHERMOREGULASI-THERMOREGULASI-THERMOREGULASI.pptx
THERMOREGULASI-THERMOREGULASI-THERMOREGULASI.pptx
 
PPT_MIKMED_KLP_4-TERAPI_PENYAKIT_INFEKSI.pptx
PPT_MIKMED_KLP_4-TERAPI_PENYAKIT_INFEKSI.pptxPPT_MIKMED_KLP_4-TERAPI_PENYAKIT_INFEKSI.pptx
PPT_MIKMED_KLP_4-TERAPI_PENYAKIT_INFEKSI.pptx
 
Presentation2-FUNGSI_MINERAL_BAGI_TUMBUHAN.pptx
Presentation2-FUNGSI_MINERAL_BAGI_TUMBUHAN.pptxPresentation2-FUNGSI_MINERAL_BAGI_TUMBUHAN.pptx
Presentation2-FUNGSI_MINERAL_BAGI_TUMBUHAN.pptx
 
kendala_pelaksanaan_lingkungan_hidup.pptx
kendala_pelaksanaan_lingkungan_hidup.pptxkendala_pelaksanaan_lingkungan_hidup.pptx
kendala_pelaksanaan_lingkungan_hidup.pptx
 
Bentuk_Pendidikan_Lingkungan_Hidup-.pptx
Bentuk_Pendidikan_Lingkungan_Hidup-.pptxBentuk_Pendidikan_Lingkungan_Hidup-.pptx
Bentuk_Pendidikan_Lingkungan_Hidup-.pptx
 
ppt_antum_klp_2-SEL_TUMBUHAN-ppt_antum_klp_2-SEL_TUMBUHAN.ppt
ppt_antum_klp_2-SEL_TUMBUHAN-ppt_antum_klp_2-SEL_TUMBUHAN.pptppt_antum_klp_2-SEL_TUMBUHAN-ppt_antum_klp_2-SEL_TUMBUHAN.ppt
ppt_antum_klp_2-SEL_TUMBUHAN-ppt_antum_klp_2-SEL_TUMBUHAN.ppt
 
Populasi_dan_Sampel-Populasi_dan_Sampel.ppt
Populasi_dan_Sampel-Populasi_dan_Sampel.pptPopulasi_dan_Sampel-Populasi_dan_Sampel.ppt
Populasi_dan_Sampel-Populasi_dan_Sampel.ppt
 
POPULASI_DAN_SAMPEL_(2)-POPULASI_DAN_SAMPEL_(2).ppt
POPULASI_DAN_SAMPEL_(2)-POPULASI_DAN_SAMPEL_(2).pptPOPULASI_DAN_SAMPEL_(2)-POPULASI_DAN_SAMPEL_(2).ppt
POPULASI_DAN_SAMPEL_(2)-POPULASI_DAN_SAMPEL_(2).ppt
 
PlantTaxonomy-NP-301-PlantTaxonomy--.ppt
PlantTaxonomy-NP-301-PlantTaxonomy--.pptPlantTaxonomy-NP-301-PlantTaxonomy--.ppt
PlantTaxonomy-NP-301-PlantTaxonomy--.ppt
 

Recently uploaded

Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptxMateri Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptxIKLASSENJAYA
 
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannyaModul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannyaAnggrianiTulle
 
Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)
Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)
Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)ratnawijayanti31
 
R6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptx
R6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptxR6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptx
R6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptxmagfira271100
 
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...
Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...laila16682
 
kekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratprium
kekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratpriumkekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratprium
kekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratpriumfebrie2
 
LKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipa
LKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipaLKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipa
LKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipaBtsDaily
 
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptxCASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptxresidentcardio13usk
 
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdfDampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdfssuser4743df
 
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdfmateri+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdfkaramitha
 
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptxTEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptxSyabilAfandi
 

Recently uploaded (11)

Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptxMateri Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
 
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannyaModul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
 
Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)
Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)
Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)
 
R6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptx
R6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptxR6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptx
R6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptx
 
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...
Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...
 
kekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratprium
kekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratpriumkekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratprium
kekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratprium
 
LKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipa
LKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipaLKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipa
LKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipa
 
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptxCASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
 
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdfDampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
 
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdfmateri+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
 
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptxTEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
 

6._Respirasi_Anaerob_(Kelompok_9)00.pptx

  • 1. K E L O M P O K 9 1 . A N I S A N O F I R A 2 . A T I K A H D I A N A W E L I 3 . H A R I A N S Y A H 4 L A I L A T U L H U S N I 5 . L U C I P E T R A K A M E L S A Respirasi Anaerob
  • 2. Pengertian Respirasi Anaerob Respirasi anaerob merupakan respirasi yang tidak menggunakan oksigen sebagai penerima elektron akhir pada saat pembentukan ATP namun tetap menggunakan glukosa sebagai substrat. Adapun zat lain yang dapat menggantikan peran oksigen antara lain NO3 dan SO4. organisme tingkat tinggi mengubah energi potensial kimia menjadi energi kinetik melalui proses fermentasi.
  • 3. Pada kondisi kurang oksigen, seperti saat tanah terlalu basah atau tergenang air,maka jaringan akar atau biji- biji yang terbenam di dalamnya akan mengalami kekuranganoksigen. Respirasi anaerobik respirasi an-aerobik akan lebih cenderung menghsilkan ethanol dari pada asam laktat. Namun demikian, bahan sisa metabolisme tersebut dapat diubah kembali menjadi glukosa atau dapat dimanfaatkan kembali.
  • 4.
  • 5.
  • 6. Contoh Respirasi Anaerob pada tumbuhan •Pada kecambah jagung yang tidak dapat mempertahankan hidupnya di dalam suatu tempat yang tidak ada oksigen sama sekali. Misalnya tergenang air agak lama, sehingga akan mengancam kehidupannya. Hal ini karena respirasi aerob terhenti sama sekali, sedangkan respirasi anaerob tak mungkin mencukupi energi yang dibutuhkan. •Pada biji-bijian yang tampak kering (jagung, padi, biji bunga matahari), buah-buahan yang berdaging seperti buah apel dan peer dapat bertahan berbulan-bulan dalam penyimpanan, dimana hanya terdapat H dan N saja, buah terus menghasilkan CO2sebagai tanda bahwa masih terjadi respirasi terus
  • 8. Faktor internal  Faktor protoplasmik Faktor ini akan mempengaruhi laju respirasi dan juga dipengaruhi oleh kuantitas (banyak) dan kualitas (mutu) dari suatu protoplasma. Kuantitas dan kualitas suatu protoplasma dalam sel dipengaruhi oleh umur sel tumbuhan. Dalam rentang umur dari muda sampai dewasa semakin bertambah umur suatu sel, semakin bertmabah bertambah kuantitas dan kualitas protoplasma sel. Pertambahan kuantitas protoplasma disebabkan karena sel masih melakukan pertumbuhan. Seiring dengan bertambahnya massa protoplasma serta diikuti dengan penambahan dan penyempurnaan enzim di dalam protoplasma. Dengan demikian jelaslah bahwa semakin bertambah umur suatu sel, maka semakin cepat laju respirasinya.
  • 9.  Konsentrasi substrat respirasi yang tersedia Laju respirasi sangat bergantung pada konsentarsi substrat respirasi yang tersedia. Substrat yang semakin banyak tersedia di dalam sel, maka laju respirasinya akan mengalami peningkatan
  • 10. Faktor Eksternal  Temperatur Pada temperatur yang tinggi, maka laju respirasi akan menurun seiring dengan bertambahnya waktu. Faktor waktu ini, berkaitan dengan sifat dari reaksi enzimatis. Meyer dan Anderson (1952) menyebutkan bahwa menurunnya laju respirasi pada temperatur yang tinggi disebabkan oleh beberapa hal, yakni 1. Masuknya oksigen ke dalam sel tidak cepat karena pada temperatur yang tinggi konsentrasi oksigen menurun. 2. Keluarnya CO2 tidak cepat sehingga banyak mengalami akumulasi di dalam sel serta dapat menyebabkan hambatan pada proses respirasi. 3. Pada temperatur tinggi substrat respirasi yang tersedia menurun sehingga substrat respirasi menjadi faktor pembatas Disamping itu dengan tingginya temperatur dan lamanya temperatur tersebut akan menyebabkan kerusakan pada protein enzim yang dapat menjadikan laju respirasi menurun. Begitu juga sebaliknya, pada temperatur yang sangat rendah, maka laju respirasi akan menurun karena terjadi perubahan konformasi struktur protein enzim.
  • 11.  Cahaya Peningkatan intensitas cahaya menyebabkan peningkatan laju respiarsi. Faktor pengaruh cahaya terhadap laju respirasi dapat ditinjau dari tiga aspek, yaitu: 1. Meningkatnya intensitas cahaya akan meningkatkan laju fotosintesis yang berarti substrat rspirasi yang tersedia meningkat. Dengan demikian laju respirasi juga meningkat. 2. Meningkatnya intensitas cahaya akan meningkatkan tempertaur sehingga laju respirasi meningkat. 3. Meningkatnya intensitas cahaya akan meningkat hasil fotosintesis di dalam sel penutup stoma sehingga akan menyebabkan stomata membuka. Kondisi tersebut dapat menyebabkan proses pertukaran gas O2 dan CO2 akan berlangsung dengan cepat yang dapat mempengaruhi peningkatan laju respirasi
  • 12.  Konsentrasi oksigen di udara Oksigen merupakan faktor yang utama untuk berlangsungnya prsoses respirasi aerob. Oleh sebab itu laju respirasi aerob juga sangat bergantung pada konsentrasi yang tersedia.  Konsentrasi karbon dioksida Peningkatan konsentrasi karbon dioksida di udara dapat mengakibatkan terjadinya penutupan stomata. Sebagai akibatnya, pertukaran gas menjadi berkurang dan akan terjadi penurunan laju respirasi.
  • 13.  Tersedianya air Air merupakan medium tempat terjadinya reaksi respirasi. Oleh sebab itu tidak tersedianya air menyebabkan turunnya laju respirasi.  Luka pada organ tumbuhan Luka pada organ tumbuhan pada umumnya dapat menyebabkan inisiasi jaringan meristematik pada daerah luka sehingga akhirnya dapat berkembang menjadi kalus. Dengan adanya inisiasi meristematik tersebut, maka dapat menyebabkan peningkatan laju respirasi karena sel-sel yang bersifat meristematik tersebut banyak mengandung substrat respirasi yang cukup tersedia.
  • 14.  Senyawa kimia Beberapa senyawa kimia seperti karbomonoksida, sianida, aseton, kloroform, eter, formaldehid, alkaloid, dan glukosida, bila dalam jumlah sedikit, dapat meningkatkan laju respirasi pada tahapan di awal namn bila keberadaan senyawa kimia dalam jumlah banyak, maka akan menurunkan laju respirasi. Turunnya laju respirasi disebabkan karena senyaa- senyawa tersebut diatas bersifat menghambat reaksi enzimatis pada proses respirasi.
  • 15.  Perlakuan mekanik Beberapa perlakuan mekanik seperti adanya pembengkokan serta pengusapan dan penggosokan dapat meningkatkan laju respirasi. Akan tetapi jika perlakuan mekanik diberikan secara berulang-ulang maka efeknya tidak nampak lagi.
  • 16. Tambahan , kritik dan Saran  Ravinda : Respirasi anaerob  Liza luthfiah : faktor eksternal respirasi, perlakuan pada tanaman dalam respirasi  Lastri : contoh proses respirasi anaerob  Decazkia :  Suci samaratul :
  • 17. Pertanyaan  Nindi : mrngapa pada proses respirasi anaerob ATP yang di hasilkan lebih sedikit ?  Mita Safitri : pada tumbuhan komponen yang mana yang mengalami respirasi anaerob Tambahan (nindi )  Avisa putri sundapa : apa maksud panas yang besar pada proses fermentasi