Dokumen tersebut membahas tentang Pengadilan HAM di Indonesia. Secara ringkas, dokumen menjelaskan bahwa (1) dasar hukum Pengadilan HAM adalah UU No. 26 Tahun 2000, (2) tujuannya untuk mengadili pelanggaran HAM berat sebelum UU tersebut, dan (3) jenis kejahatan yang dapat diputus oleh Pengadilan HAM antara lain genosida dan kejahatan terhadap kemanusiaan.
3. Dasar hukum mengenai HAM adalah UU No. 26 Tahun
2000.(pada tanggal 6 november 2000 disahkan undah-undang)
Kedudukannya di daerah kabupaten atau kota
Tujuannya adalah mengadili pelanggaran HAM berat yang
terjadi sebelum diundangkannya UU RI No. 26 Tahun 2000
4. Keanggotaan : 35 orang
Dipilih oleh DPR dan diresmikan oleh presiden
Dipilih Dari tokoh masyarakat yang professional, berdedikasi,
berintegrasi tinggi, menghayati cita-cita negara hukum dan
negara kesejahteraan yang berintikkan keadilan dan
menghormati HAM
Jumlah minimal yang diangkat 12 orang
5. lama jabatan : 5 tahun dan diangkat 1 periode lagi
Peran dan tugas Pengadilan HAM : 1.memeriksa dan
memutuskan perkara
pelanggaran HAM berat
2. Pengadilan HAM tidak berwenang memeriksa dan
memutus perkara pelanggaran HAM
6. • Dilakukan oleh pengadilan HAM;
• Dilakukan oleh majelis hakim Pengadilan HAM
yang berjumlah 5 orang, terdiri atas 2 orang
dari pengadilan HAM bersangkutan dan 3 orang
hakim ad hoc;
• Pemeriksaan pengadilan hingga putusan paling
lama 180 hari sejak dilimpahkan ke pengadilan;
• Dalam hal banding, harus diputus dalam waktu
90 hari;
• Dalam hal kasasi, harus diputus dalam waktu
90 hari;
7. Pelanggaran HAM yang berat terjadi di Timor Timur
Jenis kejahatan yang dikategorikan sebagai pelanggaran HAM
berat yang dapat
diperiksa atau diputus dan merupakan
yurisdiksi pengadilan HAM adalah :
8. 1. Kejahatan genosida yaitu setiap
perbuatan yang dilakukan dengan
maksud untuk menghancurkan atau
memusnahkan seluruh atau sebagian
kelompok bangsa, ras, kelompok etnis,
kelompok agama, dengan cara :
9. a. Membunuh anggota kelompok;
b. Mengakibatkan penderitaan fisik
atau mental yang berat terhadap
anggota-anggota kelompok;
c. Menciptakan kondisi kehidupan
kelompok yang akan
mengakibatkan kemusnahan secara
fisik baik seluruh atau sebagian;
10. d. Memaksakan tindakan-tindakan
yang bertujuan mencegah kelahiran
di dalam kelompok atau;
e. memindahkan secara paksa anak-anak dari kelompok
tertentu ke kelompok lain.