2. Lahirnya Agama Islam
Agama islam diperkenalkan oleh Nabi Muhammad, yang lahir di kota
Mekkah pada 20 April 571. Ia mulai menyebarkan agama islam ketika
berusia 40 tahun setelah menerima wahyunya yang pertama. Dalam
penyampaiannya Nabi mendapat perlawanan dari suku Quraisyi.
Perlawanan ini semakin keras sehingga memaksa nabi dan beberapa
pengikutnya hijrah ke Yatsrib yang kemudian dinamakan Madinah,
kejadian tahun 622 M itu diperingati sebagai awal tarikh hijrah (hijriyah).
Madinah merupakan pusat perkembangan islam. Di kota itulah pertama
kali masyarakat islam sebagai kekuatan politik. Nabi Muhammad bukan
hanya menjadi pemimpin agama namun juga sebagai masyarakat dan
menjadikan Madinah sebagai pusat pemerintahan. Pemerintahannya
didasari atas pemerintahan islam. Nabi kemudian berusaha
menyebarluaskan agamanya dengan meluaskan wilayah kekuasaannya.
3. Lahirnya Agama Islam
Setelah Nabi Muhammad wafat pada tahun 632, proses penyebaran islam
kemudian di lanjutkan oleh khalifah.
Sampai tahun 750, wilayah islam meliputi Jazirah Arab, Palestina, Afrika
Utara, Irak, Suriah, Persia, Mesir, Sisilia, Spanyol, Asia kecil, Rusia, Afganistan,
dan daerah-daerah di Asia Tengah. Pada masa ini yang memimpin ialah
bani Umayyah dengan ibu kota Damaskus.
Pada tahun 750, bani Umayyah dikalahkan oleh bani Abbasiyah yang
kemudian memerintah sampai 1258 dengan ibu kota Baghdad. Pada
masa ini tidak banyak dilakukan perluasan wilayah, konsentrasi lebih
kepada ilmu pengetahuan, kebudayaan, dan peradaban islam. Baghdad
menjadi pusat perdagangan, ilmu pengetahuan, dan kebudayaan.
Setelah pemerintahan Bani Abbasiyah, kekuasaan Islam terpecah.
Perpecahan ini mengakibatkan banyak wilayah yang memisahkan diri.
Akibatnya, penyebaran Islam dilakukan secara perorangan. Agama ini
dapat berkembang dengan cepat karena Islam mengatur hubungan
manusia dan TUHAN. Islam disebarluaskan tanpa paksaan kepada setiap
orang untuk memeluknya.
4. Proses Masuknya agama Islam ke
Indonesia
Islam lahir di Mekah tahun 611 Masehi dengan ditandai dengan turunnya
ayat AlQuran yang pertama. Mula-mula ajaran ini berkembang di Mekah
dan Madinah, kemudian berkembang di seluruh Timur Tengah, Eropa
Selatan dan ke wilayah timur hingga ke Indonesia.
Mulanya Islam dibawa oleh para pedagang Gujarat, kemudian diikuti oleh
orang-orang Arab dan Persia. Para pedagang ini pada umumnya
memeluk Islam. Sambil berdagang mereka menyebarkan ajran Islam di
tempat-tempat mereka berlabuh.
5. Proses Masuknya agama Islam ke
Indonesia
Ada beberapa pendapat mengenai masuknya Islam ke Indonesia.
Pendapat tersebut mereka kemukakan berdasarkan bukti-bukti yang
ditemukan. Pendapat yang menyatakan pengaruh Islam mulai masuk ke
Indonesia adalah antara abad ke-7 dan ke-8. Pendapat ini mendasarkan
bukti pada abad tersebut telah terdapat perkampungan orang ISlam di
sekitar Selat Malaka.
Pendapat lain menyatakan pengaruh Islam mulai masuk ke Indonesia
abad ke-11. Pendapat ini mendasarkan bukti pada sebuah batu nisan
Fatimah binti Maimun yang dikenal dengan Batu Leran di daerah Tuban
Jawa Timur yang berangka tahun 1082 Masehi.
6. Kerajaan – kerajaan Islam di Indonesia
Kerajaan Periak
Kerajaan yang berdiri pada tahun 840 ini berakhir pada tahun 1292 karena
bergabung dengan kerajaan Samudra Pasai. Sejak berdiri sampai bergabungnya
Periak dengan samudra pasai, terdapat 19 orang raja yang memerintah. Raja
yang pertama adalah Sultan Aladin Saiyid Maulana Abdul Aziz Syah(225-249
H/840-964 M). Sultan bernama asli Saiyid Abdul Aziz pada tanggal 1 Muhharam
225 H dinobatkan menjadi Sultan Kerajaan Periak.
Kerajaan Samudra Pasai
Kerajaan ini didirikan oleh Sultan Malik Al-Saleh dan sekaligus sebagai raja
pertama pada abad ke-13. kerajaan samudra pasai terletak di sebelah utara
Periak di daerah Lhok Sermawe sekarang (pantai timur Aceh).
7. Kerajaan – kerajaan Islam di Indonesia
Kerajaan Aceh
Kerajaan Islam Berikutnya di Sumatra adalah kerajaan Aceh. Kerajaan yang
didirikan oleh Sultan Ibrahim yang bergelar Ali Mughayat Syah (1514-1528),
menjadi penting karena mundurnya Kerajaan Samudra Pasai dan
berkembangnya Kerajaan Malaka.
Kerajaan Banten
Kerajaan ini terletak di sebelah barat pulau jawa. Pada awalnya merupakan
bagian dari kerajaan Demak. Banten disebut oleh pasukan demak di bawah
pimpinan Fatahilah. Fatahilah adalah menantu dari Syarif Hidayatulah. Syarif
Hidayatulah adalah salah seorang wali yang diberi kekuasaan oleh kerajaan
demak untuk memerintah di Cirebon