SlideShare a Scribd company logo
1 of 38
Download to read offline
1
TRANSFER
PRICING
PrinsipKewajaran& KelazimanUsaha
METODE PENENTUAN HARGA TRANSFER
s e r t a
D A S A R - D A S A R
Transfer
Pricing
Arm's
Length
Principle
Hubungan
Istimewa
Metode
Transfer
Pricing
INILAH EMPAT HAL DASAR
YANG PERLU DIKETAHUI :
Determination of price for transaction with related party
Penetapan harga atas transaksi (antara lain penyerahan
barang berwujud, barang tidak berwujud, atau penyediaan
jasa) antar pihak yang memiliki hubungan istimewa.
Istilah Transfer Pricing disebut juga Penentuan Harga Transfer
DEFINISI TRANSFER PRICING
WAJIB
PAJAK
LAWAN
TRANSAKSI
hubungan istimewa
diatur dalam UU PPh
pasal 18 ayat (4)
Pihak Afiliasi
Transaksi Afiliasi
ILUSTRASI
PENENTUAN
HARGA TRANSFER
Transfer
Price
rupiah
Transfer
Pricing
Document
 Penjualan, pembelian, pengalihan, serta pemanfaatan harta berwujud
(Barang Dagangan, Aktiva Tetap)
 Pemanfaatan dan Pengalihan harta tidak berwujud (Intangible Property)
 Transaksi pemberian jasa intra-grup (intra-group services)
 Peminjaman Uang & Pembayaran Bunga
 Penyerahan/perolehan instrumen keuangan seperti saham dan obligasi
 Restrukturisasi Bisnis
 Cost Contribution Arrangement
 Lain-Lain
Transaksi Afiliasi meliputi:
TIPE TRANSAKSI AFILIASI
UU PPN
pasal 2 ayat (1)
UU PPh
pasal 18 ayat (3)
DASAR HUKUM
domestik
domestik &
internasional
P3B /
Tax Treaty
article 9 (1)
internasional
(berlaku khusus bagi pihak
resident negara mitra P3B)
Legal Basis of TransferPricing
PER-43/2010 jo.
PER-32/2011 SE-50
/PJ/2013
PER-22/PJ/2013
United Nation
Practical
Manual on
Transfer Pricing
OECD
Transfer
Pricing
Guidelines
PETUNJUK PELAKSANAAN
Application Guidelines& References
PMK-213
/PMK.03
/2016
Putusan
Pengadilan
Pajak,
literatur, dsb
Penentuan Harga Transfer dalam UU PPh
Direktur Jenderal Pajak berwenang untuk menentukan kembali
besarnya penghasilan dan pengurangan serta menentukan utang
sebagai modal untuk menghitung besarnya Penghasilan Kena Pajak
bagi Wajib Pajak yang mempunyai hubungan istimewa dengan Wajib
Pajak lainnya sesuai dengan kewajaran dan kelaziman usaha yang
tidak dipengaruhi oleh hubungan istimewa dengan menggunakan
metode perbandingan harga antara pihak yang independen, metode
harga penjualan kembali, metode biaya-plus, atau metode lainnya.
KETENTUAN DOMESTIK
UU Pajak
Penghasilan
pasal 18 ayat (3)
Penentuan Harga Transfer dalam UU PPN
Dalam hal harga jual atau Penggantian dipengaruhi oleh hubungan
istimewa, maka Harga Jual atau Penggantian dihitung atas dasar
harga pasar wajar pada saat penyerahan Barang Kena Pajak atau
Jasa Kena Pajak itu dilakukan.
KETENTUAN DOMESTIK
UU Pajak
Pertambahan Nilai
pasal 2 ayat (1)
Arm’s Length Principle
“ … in either case conditions are made or imposed between
the two enterprises in their commercial or financial relations
which differ from those which would be made between
independent enterprises, then any profits which would, but
for those conditions, have accrued to one of the enterprises,
but, by reason of those conditions, have not so accrued,
may be included in the profits of that enterprise and
taxed accordingly …”
KETENTUAN INTERNASIONAL
P3B /
Tax Treaty
article 9 (1)
ARM’S LENGTH PRINCIPLE
PRINSIP KEWAJARAN & KELAZIMANUSAHA
Definisi menurut PMK-213/PMK.03/2016
Prinsip yang mengatur bahwa dalam hal kondisi dalam transaksi
yang dilakukan antara para pihak yang mempunyai Hubungan
Istimewa sama atau sebanding dengan kondisi dalam transaksi yang
dilakukan antara para pihak yang tidak mempunyai Hubungan
Istimewa yang dijadikan sebagai pembanding, maka harga atau laba
dalam transaksi yang dilakukan antara para pihak yang mempunyai
Hubungan Istimewa dimaksud harus sama dengan atau berada
dalam rentang harga atau rentang laba dalam transaksi yang
dilakukan antara para pihak yang tidak mempunyai Hubungan
Istimewa yang dijadikan sebagai pembanding.
Peraturan
Menteri
Keuangan
213/PMK.03/2016
ARM’S LENGTH PRINCIPLE
PENENTUANNILAI WAJAR
Nilai suatu transaksi afiliasi disebut nilai yang wajar :
Apabila kondisi (keadaan) antara transaksi afiliasi dengan transaksi antar pihak independen
sebanding, maka harga atau laba dalam transaksi yang dilakukan antara pihak yang
mempunyai hubungan istimewa sama dengan atau berada dalam rentang harga atau
laba dalam transaksi yang dilakukan antara pihak independen yang menjadi pembanding
Jika kondisi transaksi afiliasi berbeda dengan kondisi antar pihak yang independen, maka
dapat dilakukan penyesuaian untuk menghilangkan pengaruh yang material atau
signifikan dari perbedaan kondisi tersebut terhadap harga atau laba.
Kondisi Sama → Harga Sama
Kondisi Beda → Harga Beda
( Nilai Beda Kondisi = Nilai Beda Harga )
distributor
independen
distributor
afiliasi
perusahaan
manufaktur
Z
A
Y
CIF
Rp 2.000.000
FOB
Rp 2.000.000
CONTOH SKEMA TRANSAKSI
biaya pengangkutan dan asuransi barang → Rp 100.000 / unit
apakah
Rp 2 juta
merupakan
arm’s length
price ?
2.000.000
CONTOH SKEMA TRANSAKSI
Harga Jual Transaksi Pembanding
100.000
Penyesuaian untuk meningkatkan Kesebandingan
karena perbedaan kondisi transaksi :
 Fungsi Pengangkutan dan Asuransi
2.100.000
Harga Jual Sebanding dari Perusahaan Pembanding
Setelah Penyesuaian (arm’s length price)
2.000.000
Harga Transaksi Afiliasi Cfm. WP
100.000
Koreksi Harga Transaksi Afiliasi karena
penerapan prinsip kewajaran
ADJUSTMENT for DIFFERENCE to Increase Comparability Level
Arm’s
Length
Price
independent party
transaction’s price
value of any
differences on
conditions
or
mencerminkan harga transaksi
ideal dari pihak yang memiliki
hubungan istimewa
mengakomodasi fleksibilitas
kondisi dari transaksi pihak yang
memiliki hubungan istimewa
“an expected formula applied on determining related party transaction’s price”
Sebuah rumus perhitungan yang diterapkan untuk menentukan harga
transaksi dari pihak afiliasi :
ARM’S LENGTH PRICE
transaksi yang dilakukan antara Wajib Pajak dengan pihak yang
mempunyai Hubungan Istimewa dianggap sebanding dengan
transaksi yang dilakukan antara pihak-pihak yang tidak mempunyai
Hubungan Istimewa dalam hal :
1. tidak terdapat perbedaan kondisi yang material atau signifikan
yang dapat mempengaruhi harga atau laba dari transaksi yang
diperbandingkan; atau
2. terdapat perbedaan kondisi, namun dapat dilakukan penyesuaian
untuk menghilangkan pengaruh yang material atau signifikan dari
perbedaan kondisi tersebut terhadap harga atau laba
Kapan Transaksi dianggap SEBANDING ?
PENERAPAN PRINSIP ALP
PER-32
/PJ/2011
To be comparable means: that none of the differences (if any) between
the situations being compared, could materially affect the conditions
being examined in the methodology (e.g. price or margin),
or
The reasonably accurate adjustments can be made to eliminate the
effect of any such differences.
Konsensus Internasional mengenai COMPARABLE
PENERAPAN PRINSIP ALP
OECD Transfer Pricing
Guidelines 2017
(Glossary)
1. Ketentuan kontraktual antara pihak-pihak yang bertransaksi
2. Hasil analisis mengenai fungsi yang dilakukan, aset yang
digunakan dan risiko bisnis yang melekat pada masing-masing
pihak yang terlibat dalam transaksi
3. Karakteristik dari produk/jasa yang ditransaksikan
4. Keadaan ekonomi di tempat pihak yang bertransaksi berdomisili
5. Strategi bisnis perusahaan dalam transaksi
Faktor-Faktor Kesebandingan, antara lain:
PENERAPAN PRINSIP ALP
OECD
Transfer
Pricing
Guidelines
PER-32
/PJ/2011
1. mengidentifikasi Pihak Afiliasi dan Transaksi Afiliasi;
2. melakukan analisis untuk memahami kondisi dan karakteristik Transaksi Afiliasi
serta pihak-pihak yang melakukan Transaksi Afiliasi;
3. memilih dan menentukan pihak yang diuji;
4. menentukan kriteria pencarian data pembanding;
5. mencari data calon pembanding;
6. memilih dan menentukan indikator tingkat laba;
7. memilih dan menentukan metode Penentuan Harga Transfer;
8. melakukan analisis kesebandingan dan memilih data pembanding;
9. menerapkan metode Penentuan Harga Transfer dan menentukan nilai
Transaksi Afiliasi yang wajar.
Tahapan penerapan Prinsip Kewajaran
dan Kelaziman Usaha (typical process)
PENERAPAN PRINSIP ALP
DOKUMEN TRANSFER PRICING
Peraturan
Menteri
Keuangan
213/PMK.03/2016
Transfer Pricing Document (TP-Doc)
Dokumen Penentuan Harga Transfer adalah dokumen yang
diselenggarakan oleh Wajib Pajak sebagai dasar penerapan
Prinsip Kewajaran dan Kelaziman Usaha dalam Penentuan Harga
Transfer yang dilakukan oleh Wajib Pajak
Ketentuan lebih lanjut mengenai teknis pelaksanaan
Transfer Pricing Documentation terdapat dalam Peraturan
Menteri Keuangan Nomor 213/PMK.03/2016
kondisi tahun pajak sebelumnya
kondisi
tahun
berjalan
Wajib Pajak
melakukan
transaksi afiliasi ?
TIDAK
MEMBUAT
TP-Doc
Nilai Peredaran bruto
> Rp50 Miliar ?
WAJIB TP-Doc
(Dokumen Induk
& Dokumen
Lokal)
yang mencakup
semua Transaksi
Afiliasi
Transaksi Afiliasi barang
berwujud > Rp20 Miliar ?
Transaksi Afiliasi jasa, bunga,
barang tak berwujud, atau
transaksi afiliasi lainnya >
Rp5 Miliar ?
Pihak afiliasi berada di negara
yang tarif pajaknya di bawah
tarif pajak Indonesia ?
TIDAK WAJIB
membuat
TP-Doc
YA
TIDAK
TIDAK
TIDAK
TIDAK
TIDAK
YA
YA
YA
YA
Peraturan
Menteri
Keuangan
213/PMK.03/2016
KEWAJIBAN PENERAPAN ALP
Peraturan
Menteri
Keuangan
213/PMK.03/2016
PMK-213/2016 pasal 2 ayat (6)
Dalam hal Wajib Pajak memiliki Transaksi Afiliasi namun
tidak diwajibkan untuk menyelenggarakan dan
menyimpan Dokumen Penentuan Harga Transfer, Wajib
Pajak tetap diwajibkan untuk menerapkan Prinsip
Kewajaran dan Kelaziman Usaha dalam Transaksi Afiliasi
tersebut sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan
di bidang perpajakan
Hubungan Istimewa merupakan hubungan antara Wajib
Pajak dengan pihak lain sebagaimana dimaksud dalam Pasal
18 ayat (4) Undang-Undang Pajak Penghasilan atau Pasal
2 ayat (2) Undang-Undang Pajak Pertambahan Nilai
DEFINISI HUBUNGAN ISTIMEWA
UU PPN
pasal 2 ayat (2)
UU PPh
pasal 18 ayat (4)
HUBUNGAN ISTIMEWA
UU PPh
pasal 18 ayat (4)
Pasal 18 ayat (4) UU Pajak Penghasilan
PENJELASAN
Hubungan istimewa di antara Wajib Pajak dapat terjadi karena
ketergantungan atau keterikatan satu dengan yang lain disebabkan:
a. kepemilikan atau penyertaan modal; atau
b. adanya penguasaan melalui manajemen atau penggunaan teknologi
Selain karena hal tersebut, hubungan istimewa di antara Wajib Pajak
orang pribadi dapat pula terjadi karena adanya hubungan darah
atau perkawinan
HUBUNGAN ISTIMEWA
UU PPh
pasal 18 ayat (4)
huruf a
Pasal 18 ayat (4) UU PPh
huruf a
Wajib Pajak mempunyai penyertaan modal langsung atau tidak
langsung paling rendah 25% pada Wajib Pajak lain; hubungan
antara Wajib Pajak dengan penyertaan paling rendah 25% pada
dua Wajib Pajak atau lebih atau hubungan di antara dua Wajib
Pajak atau lebih yang disebut terakhir
INTINYA : hubungan kepemilikan atau penyertaan modal
HUBUNGAN ISTIMEWA
UU PPh
pasal 18 ayat (4)
huruf b
Pasal 18 ayat (4) UU PPh
huruf b
Wajib Pajak menguasai Wajib Pajak lainnya atau dua atau
lebih Wajib Pajak berada di bawah penguasaan yang sama
baik langsung maupun tidak langsung
Hubungan istimewa dianggap ada apabila satu atau lebih
perusahaan berada di bawah penguasaan yang sama, demikian
juga hubungan di antara beberapa perusahaan yang berada
dalam penguasaan yang sama tersebut
HUBUNGAN ISTIMEWA
UU PPh
pasal 18 ayat (4)
huruf c
Pasal 18 ayat (4) UU PPh
huruf c
terdapat hubungan keluarga baik sedarah maupun semenda
dalam garis keturunan lurus dan/atau ke samping satu derajat
sedarah lurus satu derajat → ayah, ibu, dan anak
sedarah ke samping satu derajat → saudara (kakak/adik)
semenda lurus satu derajat → mertua, anak angkat
semenda ke samping satu derajat → ipar
HUBUNGAN ISTIMEWA
UU PPN
pasal 2 ayat (2)
Pasal 2 ayat (2) UU Pajak Pertambahan Nilai :
Hubungan istimewa dianggap ada apabila :
a) Pengusaha mempunyai penyertaan langsung atau tidak langsung sebesar 25% (dua
puluh lima persen) atau lebih pada Pengusaha lain, atau hubungan antara Pengusaha
dengan penyertaan 25% (dua puluh lima persen) atau lebih pada dua pengusaha
atau lebih, demikian pula hubungan antara dua Pengusaha atau lebih yang
disebut terakhir; atau
b) Pengusaha menguasai Pengusaha lainnya atau dua atau lebih Pengusaha berada di
bawah penguasaan Pengusaha yang sama baik langsung maupun tidak langsung;
atau
c) Terdapat hubungan keluarga baik sedarah maupun semenda dalam garis keturunan
lurus satu derajat dan/atau ke samping satu derajat.
Direktur Jenderal Pajak berwenang untuk menentukan kembali
besarnya penghasilan dan pengurangan serta menentukan utang
sebagai modal untuk menghitung besarnya Penghasilan Kena Pajak
bagi Wajib Pajak yang mempunyai hubungan istimewa dengan Wajib
Pajak lainnya sesuai dengan kewajaran dan kelaziman usaha yang tidak
dipengaruhi oleh hubungan istimewa dengan menggunakan metode
perbandingan harga antara pihak yang independen, metode harga
penjualan kembali, metode biaya-plus, atau metode lainnya.
METODE TRANSFER PRICING
UU Pajak
Penghasilan
pasal 18 ayat (3)
Terdapat berbagai metode
penentuan harga transfer yang
dapat digunakan
JENIS METODE
Berdasarkan UU PPh, jenis metode penentuan harga transfer
yang dapat diterapkan yaitu:
1. Metode Perbandingan Harga antara Pihak yang Independen
(Comparable Uncontrolled Price/CUP)
2. Metode Harga Penjualan Kembali (Resale Price Method/RPM)
3. Metode Biaya-Plus (Cost Plus Method/CPM)
4. Metode Lainnya, misalnya:
 Metode Pembagian Laba (Profit Split Method/PSM)
 Metode Laba Bersih Transaksional (Transactional Net
Margin Method/TNMM)
 dan sebagainya
DIAGRAM PENGGOLONGAN
METODETRANSFERPRICING
Compared Account Transfer Pricing Methodology
Price
Gross Profit
Net Operating
Profit
CPM RPM
CUP
TN
MM
PSM other
PSM other
PSM other
Metode PSM dan metode jenis lain meliputi
ketiga area Compared Account dalam diagram ini
PENERAPAN METODE
Dalam menerapkan metode Penentuan Harga Transfer yang paling
sesuai, wajib diperhatikan hal-hal sebagai berikut:
1. Keunggulan dan kelemahan setiap metode transfer pricing
2. Karakter transaksi dan karakter usaha pihak-pihak yang
melakukan transaksi
3. Ketersediaan data pembanding yg relevan dan andal
4. Derajat kesebandingan antara transaksi afiliasi dengan
transaksi pembanding
PER-32
/PJ/2011
To protectthe
interestof Indonesia,
forthe benefitof
Indonesians.
TERIMA KASIH
Pajak Kita untuk Kita

More Related Content

What's hot

Akuntansi murabahah
Akuntansi murabahahAkuntansi murabahah
Akuntansi murabahahmadureh
 
solusi manual advanced acc zy Chap011
solusi manual advanced acc zy Chap011solusi manual advanced acc zy Chap011
solusi manual advanced acc zy Chap011Suzie Lestari
 
Persiapan pemeriksaan pajak
Persiapan pemeriksaan pajakPersiapan pemeriksaan pajak
Persiapan pemeriksaan pajakAde Septian
 
margin trading short selling
margin trading short sellingmargin trading short selling
margin trading short sellingKrisZld Bngt
 
Psak 102 murabahah
Psak 102 murabahahPsak 102 murabahah
Psak 102 murabahahcitra Joni
 
Psak 107 ijarah
Psak 107 ijarahPsak 107 ijarah
Psak 107 ijarahcitra Joni
 
Obligasi konversi - akuntansi bagian 2 a
Obligasi konversi - akuntansi bagian 2 aObligasi konversi - akuntansi bagian 2 a
Obligasi konversi - akuntansi bagian 2 aFuturum2
 
Resume bab 9
Resume bab 9Resume bab 9
Resume bab 9Arga1693
 
PPN Faktur Pajak
PPN   Faktur PajakPPN   Faktur Pajak
PPN Faktur Pajakkaromah95
 
pembentukan teori akuntansi
pembentukan teori akuntansipembentukan teori akuntansi
pembentukan teori akuntansiNadia Amelia
 
Akuntansi Ijarah pada Bank Syariah
Akuntansi Ijarah pada Bank SyariahAkuntansi Ijarah pada Bank Syariah
Akuntansi Ijarah pada Bank SyariahPhuji Maisaroh
 
makalah Time value of money
makalah Time value of moneymakalah Time value of money
makalah Time value of moneyKhairul Alonx
 
Aspek keperilakuan pada perencanaan laba dan penganggaran
Aspek keperilakuan pada perencanaan laba dan penganggaranAspek keperilakuan pada perencanaan laba dan penganggaran
Aspek keperilakuan pada perencanaan laba dan penganggaranUniversitas Syiah Kuala
 
Pelaporan keuangan dan perubahan harga
Pelaporan keuangan dan perubahan hargaPelaporan keuangan dan perubahan harga
Pelaporan keuangan dan perubahan hargaUTARITRI
 
PSAK-48- IAS 36: Impairment -ias-36
PSAK-48- IAS 36: Impairment -ias-36PSAK-48- IAS 36: Impairment -ias-36
PSAK-48- IAS 36: Impairment -ias-36Indra Yu
 
Pengendalian untuk strategi yang terdiferensiasi
Pengendalian untuk strategi yang terdiferensiasiPengendalian untuk strategi yang terdiferensiasi
Pengendalian untuk strategi yang terdiferensiasiRahmat Febrianto
 
Psak 1-penyajian-laporan-keuangan
Psak 1-penyajian-laporan-keuanganPsak 1-penyajian-laporan-keuangan
Psak 1-penyajian-laporan-keuanganadaaje
 
Rangkuman mata kuliah akuntansi keperilakuan (metode riset) kelompok 2
Rangkuman mata kuliah akuntansi keperilakuan (metode riset) kelompok 2Rangkuman mata kuliah akuntansi keperilakuan (metode riset) kelompok 2
Rangkuman mata kuliah akuntansi keperilakuan (metode riset) kelompok 2Jiantari Marthen
 

What's hot (20)

Akuntansi murabahah
Akuntansi murabahahAkuntansi murabahah
Akuntansi murabahah
 
Psak 53-pembayaran-berbasis-saham
Psak 53-pembayaran-berbasis-sahamPsak 53-pembayaran-berbasis-saham
Psak 53-pembayaran-berbasis-saham
 
solusi manual advanced acc zy Chap011
solusi manual advanced acc zy Chap011solusi manual advanced acc zy Chap011
solusi manual advanced acc zy Chap011
 
Teknik penganggaran modal
Teknik penganggaran modalTeknik penganggaran modal
Teknik penganggaran modal
 
Persiapan pemeriksaan pajak
Persiapan pemeriksaan pajakPersiapan pemeriksaan pajak
Persiapan pemeriksaan pajak
 
margin trading short selling
margin trading short sellingmargin trading short selling
margin trading short selling
 
Psak 102 murabahah
Psak 102 murabahahPsak 102 murabahah
Psak 102 murabahah
 
Psak 107 ijarah
Psak 107 ijarahPsak 107 ijarah
Psak 107 ijarah
 
Obligasi konversi - akuntansi bagian 2 a
Obligasi konversi - akuntansi bagian 2 aObligasi konversi - akuntansi bagian 2 a
Obligasi konversi - akuntansi bagian 2 a
 
Resume bab 9
Resume bab 9Resume bab 9
Resume bab 9
 
PPN Faktur Pajak
PPN   Faktur PajakPPN   Faktur Pajak
PPN Faktur Pajak
 
pembentukan teori akuntansi
pembentukan teori akuntansipembentukan teori akuntansi
pembentukan teori akuntansi
 
Akuntansi Ijarah pada Bank Syariah
Akuntansi Ijarah pada Bank SyariahAkuntansi Ijarah pada Bank Syariah
Akuntansi Ijarah pada Bank Syariah
 
makalah Time value of money
makalah Time value of moneymakalah Time value of money
makalah Time value of money
 
Aspek keperilakuan pada perencanaan laba dan penganggaran
Aspek keperilakuan pada perencanaan laba dan penganggaranAspek keperilakuan pada perencanaan laba dan penganggaran
Aspek keperilakuan pada perencanaan laba dan penganggaran
 
Pelaporan keuangan dan perubahan harga
Pelaporan keuangan dan perubahan hargaPelaporan keuangan dan perubahan harga
Pelaporan keuangan dan perubahan harga
 
PSAK-48- IAS 36: Impairment -ias-36
PSAK-48- IAS 36: Impairment -ias-36PSAK-48- IAS 36: Impairment -ias-36
PSAK-48- IAS 36: Impairment -ias-36
 
Pengendalian untuk strategi yang terdiferensiasi
Pengendalian untuk strategi yang terdiferensiasiPengendalian untuk strategi yang terdiferensiasi
Pengendalian untuk strategi yang terdiferensiasi
 
Psak 1-penyajian-laporan-keuangan
Psak 1-penyajian-laporan-keuanganPsak 1-penyajian-laporan-keuangan
Psak 1-penyajian-laporan-keuangan
 
Rangkuman mata kuliah akuntansi keperilakuan (metode riset) kelompok 2
Rangkuman mata kuliah akuntansi keperilakuan (metode riset) kelompok 2Rangkuman mata kuliah akuntansi keperilakuan (metode riset) kelompok 2
Rangkuman mata kuliah akuntansi keperilakuan (metode riset) kelompok 2
 

Similar to Transfer Pricing.pdf

special attachment_statement of transaction in related parties
 special attachment_statement of transaction in related parties special attachment_statement of transaction in related parties
special attachment_statement of transaction in related partiesRoko Subagya
 
Metode dcf dalam penilaian aktiva tak berwujud untuk tujuan transfer pricing ...
Metode dcf dalam penilaian aktiva tak berwujud untuk tujuan transfer pricing ...Metode dcf dalam penilaian aktiva tak berwujud untuk tujuan transfer pricing ...
Metode dcf dalam penilaian aktiva tak berwujud untuk tujuan transfer pricing ...Futurum2
 
Pengertian nilai dalam laporan akuntan dan penilai dalam sengketa perpajakan ...
Pengertian nilai dalam laporan akuntan dan penilai dalam sengketa perpajakan ...Pengertian nilai dalam laporan akuntan dan penilai dalam sengketa perpajakan ...
Pengertian nilai dalam laporan akuntan dan penilai dalam sengketa perpajakan ...Futurum2
 
special attachment_statement of transaction in related parties
special attachment_statement of transaction in related partiesspecial attachment_statement of transaction in related parties
special attachment_statement of transaction in related partiesRoko Subagya
 
Kelompok 8 Transfer Pricing-2.pptx
Kelompok 8 Transfer Pricing-2.pptxKelompok 8 Transfer Pricing-2.pptx
Kelompok 8 Transfer Pricing-2.pptxReynardJeremy1
 
PPT-PMK-213-THN-2016.pptx
PPT-PMK-213-THN-2016.pptxPPT-PMK-213-THN-2016.pptx
PPT-PMK-213-THN-2016.pptxyurnalis10
 
Organisasi multinasional
Organisasi multinasionalOrganisasi multinasional
Organisasi multinasionalchikma jaoharah
 
Definition and Recognition of Revenue : Accrual Basis According to IPSAS and ...
Definition and Recognition of Revenue : Accrual Basis According to IPSAS and ...Definition and Recognition of Revenue : Accrual Basis According to IPSAS and ...
Definition and Recognition of Revenue : Accrual Basis According to IPSAS and ...Deady Rizky Yunanto
 
Kontrak sesuai dengan KUH Perdata di Indonesia
Kontrak sesuai dengan KUH Perdata di IndonesiaKontrak sesuai dengan KUH Perdata di Indonesia
Kontrak sesuai dengan KUH Perdata di IndonesiaAfrilia Widarni
 
39665186 transfer-pricing
39665186 transfer-pricing39665186 transfer-pricing
39665186 transfer-pricingIda Doy
 
AKUNTANSI WA’D & AKUNTANSI WAKAF.pptx
AKUNTANSI WA’D & AKUNTANSI WAKAF.pptxAKUNTANSI WA’D & AKUNTANSI WAKAF.pptx
AKUNTANSI WA’D & AKUNTANSI WAKAF.pptxsumiyati84
 
Sistem Pengendalian Manajemen - Bab 6 - Transfer Pricing
Sistem Pengendalian Manajemen - Bab 6 - Transfer PricingSistem Pengendalian Manajemen - Bab 6 - Transfer Pricing
Sistem Pengendalian Manajemen - Bab 6 - Transfer PricingFergieta Prahasdhika
 
BAGUS ARIYANTO-Transfer Pricing dan Nilai Pabean.pdf
BAGUS ARIYANTO-Transfer Pricing dan Nilai Pabean.pdfBAGUS ARIYANTO-Transfer Pricing dan Nilai Pabean.pdf
BAGUS ARIYANTO-Transfer Pricing dan Nilai Pabean.pdfAntoniusAgusBudiPurw
 
Pengertian nilai dalam laporan akuntan dan penilai dalam sengketa perpajakan
Pengertian nilai dalam laporan akuntan dan penilai dalam sengketa perpajakanPengertian nilai dalam laporan akuntan dan penilai dalam sengketa perpajakan
Pengertian nilai dalam laporan akuntan dan penilai dalam sengketa perpajakanFuturum2
 
Penentuan Harga Transfer.pptx
Penentuan Harga Transfer.pptxPenentuan Harga Transfer.pptx
Penentuan Harga Transfer.pptxSuwarnoNotoJaman
 
Penjualan konsinyasi rendra
Penjualan konsinyasi rendraPenjualan konsinyasi rendra
Penjualan konsinyasi rendraRendra Safa'at
 
Aminullah assagaf akk10 akuntansi keuangan kontemporer
Aminullah assagaf akk10 akuntansi keuangan kontemporerAminullah assagaf akk10 akuntansi keuangan kontemporer
Aminullah assagaf akk10 akuntansi keuangan kontemporerAminullah Assagaf
 

Similar to Transfer Pricing.pdf (20)

special attachment_statement of transaction in related parties
 special attachment_statement of transaction in related parties special attachment_statement of transaction in related parties
special attachment_statement of transaction in related parties
 
Metode dcf dalam penilaian aktiva tak berwujud untuk tujuan transfer pricing ...
Metode dcf dalam penilaian aktiva tak berwujud untuk tujuan transfer pricing ...Metode dcf dalam penilaian aktiva tak berwujud untuk tujuan transfer pricing ...
Metode dcf dalam penilaian aktiva tak berwujud untuk tujuan transfer pricing ...
 
Pengertian nilai dalam laporan akuntan dan penilai dalam sengketa perpajakan ...
Pengertian nilai dalam laporan akuntan dan penilai dalam sengketa perpajakan ...Pengertian nilai dalam laporan akuntan dan penilai dalam sengketa perpajakan ...
Pengertian nilai dalam laporan akuntan dan penilai dalam sengketa perpajakan ...
 
special attachment_statement of transaction in related parties
special attachment_statement of transaction in related partiesspecial attachment_statement of transaction in related parties
special attachment_statement of transaction in related parties
 
Kelompok 8 Transfer Pricing-2.pptx
Kelompok 8 Transfer Pricing-2.pptxKelompok 8 Transfer Pricing-2.pptx
Kelompok 8 Transfer Pricing-2.pptx
 
PPT-PMK-213-THN-2016.pptx
PPT-PMK-213-THN-2016.pptxPPT-PMK-213-THN-2016.pptx
PPT-PMK-213-THN-2016.pptx
 
Organisasi multinasional
Organisasi multinasionalOrganisasi multinasional
Organisasi multinasional
 
Definition and Recognition of Revenue : Accrual Basis According to IPSAS and ...
Definition and Recognition of Revenue : Accrual Basis According to IPSAS and ...Definition and Recognition of Revenue : Accrual Basis According to IPSAS and ...
Definition and Recognition of Revenue : Accrual Basis According to IPSAS and ...
 
Kontrak sesuai dengan KUH Perdata di Indonesia
Kontrak sesuai dengan KUH Perdata di IndonesiaKontrak sesuai dengan KUH Perdata di Indonesia
Kontrak sesuai dengan KUH Perdata di Indonesia
 
39665186 transfer-pricing
39665186 transfer-pricing39665186 transfer-pricing
39665186 transfer-pricing
 
AKUNTANSI WA’D & AKUNTANSI WAKAF.pptx
AKUNTANSI WA’D & AKUNTANSI WAKAF.pptxAKUNTANSI WA’D & AKUNTANSI WAKAF.pptx
AKUNTANSI WA’D & AKUNTANSI WAKAF.pptx
 
Sistem Pengendalian Manajemen - Bab 6 - Transfer Pricing
Sistem Pengendalian Manajemen - Bab 6 - Transfer PricingSistem Pengendalian Manajemen - Bab 6 - Transfer Pricing
Sistem Pengendalian Manajemen - Bab 6 - Transfer Pricing
 
BAGUS ARIYANTO-Transfer Pricing dan Nilai Pabean.pdf
BAGUS ARIYANTO-Transfer Pricing dan Nilai Pabean.pdfBAGUS ARIYANTO-Transfer Pricing dan Nilai Pabean.pdf
BAGUS ARIYANTO-Transfer Pricing dan Nilai Pabean.pdf
 
penyusunan dokumen pengadaan
penyusunan dokumen pengadaanpenyusunan dokumen pengadaan
penyusunan dokumen pengadaan
 
Penyusunan Dokumen Pengadaan
Penyusunan Dokumen PengadaanPenyusunan Dokumen Pengadaan
Penyusunan Dokumen Pengadaan
 
Ta konsep aktiva
Ta konsep aktivaTa konsep aktiva
Ta konsep aktiva
 
Pengertian nilai dalam laporan akuntan dan penilai dalam sengketa perpajakan
Pengertian nilai dalam laporan akuntan dan penilai dalam sengketa perpajakanPengertian nilai dalam laporan akuntan dan penilai dalam sengketa perpajakan
Pengertian nilai dalam laporan akuntan dan penilai dalam sengketa perpajakan
 
Penentuan Harga Transfer.pptx
Penentuan Harga Transfer.pptxPenentuan Harga Transfer.pptx
Penentuan Harga Transfer.pptx
 
Penjualan konsinyasi rendra
Penjualan konsinyasi rendraPenjualan konsinyasi rendra
Penjualan konsinyasi rendra
 
Aminullah assagaf akk10 akuntansi keuangan kontemporer
Aminullah assagaf akk10 akuntansi keuangan kontemporerAminullah assagaf akk10 akuntansi keuangan kontemporer
Aminullah assagaf akk10 akuntansi keuangan kontemporer
 

Recently uploaded

BPN Sesi 3 - Hukum Perkawinan.ppppppppptx
BPN Sesi 3 - Hukum Perkawinan.ppppppppptxBPN Sesi 3 - Hukum Perkawinan.ppppppppptx
BPN Sesi 3 - Hukum Perkawinan.ppppppppptxendang nainggolan
 
Etika Profesi-CYBER CRIME n CYBER LAW.ppt
Etika Profesi-CYBER CRIME n CYBER LAW.pptEtika Profesi-CYBER CRIME n CYBER LAW.ppt
Etika Profesi-CYBER CRIME n CYBER LAW.pptAlMaliki1
 
Pengertian & Prinsip-Prinsip Anti Korupsi.pptx
Pengertian & Prinsip-Prinsip Anti Korupsi.pptxPengertian & Prinsip-Prinsip Anti Korupsi.pptx
Pengertian & Prinsip-Prinsip Anti Korupsi.pptxEkoPriadi3
 
Sosiologi Hukum : Sebuah Pengantar dan Pendahuluan
Sosiologi Hukum : Sebuah Pengantar dan PendahuluanSosiologi Hukum : Sebuah Pengantar dan Pendahuluan
Sosiologi Hukum : Sebuah Pengantar dan PendahuluanIqbaalKamalludin1
 
Kel.5 PPT Hukum Administrasi Negara.pptx
Kel.5 PPT Hukum Administrasi Negara.pptxKel.5 PPT Hukum Administrasi Negara.pptx
Kel.5 PPT Hukum Administrasi Negara.pptxFeniannisa
 
pembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan ppt
pembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan pptpembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan ppt
pembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan pptJhonatanMuram
 
5E _ Kel 4 _ Merger, Akuisisi, dan Konsolidasi.pptx
5E _ Kel 4 _ Merger, Akuisisi, dan Konsolidasi.pptx5E _ Kel 4 _ Merger, Akuisisi, dan Konsolidasi.pptx
5E _ Kel 4 _ Merger, Akuisisi, dan Konsolidasi.pptxYudisHaqqiPrasetya
 
Luqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertama
Luqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertamaLuqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertama
Luqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertamaIndra Wardhana
 
Kelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptx
Kelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptxKelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptx
Kelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptxbinsar17
 
Sistem norma hukum Bab IV dan Bab V.pptx
Sistem norma hukum Bab IV dan Bab V.pptxSistem norma hukum Bab IV dan Bab V.pptx
Sistem norma hukum Bab IV dan Bab V.pptxFucekBoy5
 
MAQASHID SYARI'AH DALAM DISPENSASI NIKAH.pptx
MAQASHID SYARI'AH DALAM DISPENSASI NIKAH.pptxMAQASHID SYARI'AH DALAM DISPENSASI NIKAH.pptx
MAQASHID SYARI'AH DALAM DISPENSASI NIKAH.pptxadesofyanelabqory
 
file power point Hukum acara PERDATA.pdf
file power point Hukum acara PERDATA.pdffile power point Hukum acara PERDATA.pdf
file power point Hukum acara PERDATA.pdfAgungIstri3
 

Recently uploaded (12)

BPN Sesi 3 - Hukum Perkawinan.ppppppppptx
BPN Sesi 3 - Hukum Perkawinan.ppppppppptxBPN Sesi 3 - Hukum Perkawinan.ppppppppptx
BPN Sesi 3 - Hukum Perkawinan.ppppppppptx
 
Etika Profesi-CYBER CRIME n CYBER LAW.ppt
Etika Profesi-CYBER CRIME n CYBER LAW.pptEtika Profesi-CYBER CRIME n CYBER LAW.ppt
Etika Profesi-CYBER CRIME n CYBER LAW.ppt
 
Pengertian & Prinsip-Prinsip Anti Korupsi.pptx
Pengertian & Prinsip-Prinsip Anti Korupsi.pptxPengertian & Prinsip-Prinsip Anti Korupsi.pptx
Pengertian & Prinsip-Prinsip Anti Korupsi.pptx
 
Sosiologi Hukum : Sebuah Pengantar dan Pendahuluan
Sosiologi Hukum : Sebuah Pengantar dan PendahuluanSosiologi Hukum : Sebuah Pengantar dan Pendahuluan
Sosiologi Hukum : Sebuah Pengantar dan Pendahuluan
 
Kel.5 PPT Hukum Administrasi Negara.pptx
Kel.5 PPT Hukum Administrasi Negara.pptxKel.5 PPT Hukum Administrasi Negara.pptx
Kel.5 PPT Hukum Administrasi Negara.pptx
 
pembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan ppt
pembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan pptpembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan ppt
pembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan ppt
 
5E _ Kel 4 _ Merger, Akuisisi, dan Konsolidasi.pptx
5E _ Kel 4 _ Merger, Akuisisi, dan Konsolidasi.pptx5E _ Kel 4 _ Merger, Akuisisi, dan Konsolidasi.pptx
5E _ Kel 4 _ Merger, Akuisisi, dan Konsolidasi.pptx
 
Luqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertama
Luqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertamaLuqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertama
Luqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertama
 
Kelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptx
Kelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptxKelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptx
Kelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptx
 
Sistem norma hukum Bab IV dan Bab V.pptx
Sistem norma hukum Bab IV dan Bab V.pptxSistem norma hukum Bab IV dan Bab V.pptx
Sistem norma hukum Bab IV dan Bab V.pptx
 
MAQASHID SYARI'AH DALAM DISPENSASI NIKAH.pptx
MAQASHID SYARI'AH DALAM DISPENSASI NIKAH.pptxMAQASHID SYARI'AH DALAM DISPENSASI NIKAH.pptx
MAQASHID SYARI'AH DALAM DISPENSASI NIKAH.pptx
 
file power point Hukum acara PERDATA.pdf
file power point Hukum acara PERDATA.pdffile power point Hukum acara PERDATA.pdf
file power point Hukum acara PERDATA.pdf
 

Transfer Pricing.pdf

  • 1. 1 TRANSFER PRICING PrinsipKewajaran& KelazimanUsaha METODE PENENTUAN HARGA TRANSFER s e r t a D A S A R - D A S A R
  • 3.
  • 4. Determination of price for transaction with related party Penetapan harga atas transaksi (antara lain penyerahan barang berwujud, barang tidak berwujud, atau penyediaan jasa) antar pihak yang memiliki hubungan istimewa. Istilah Transfer Pricing disebut juga Penentuan Harga Transfer DEFINISI TRANSFER PRICING
  • 5. WAJIB PAJAK LAWAN TRANSAKSI hubungan istimewa diatur dalam UU PPh pasal 18 ayat (4) Pihak Afiliasi Transaksi Afiliasi ILUSTRASI PENENTUAN HARGA TRANSFER Transfer Price rupiah Transfer Pricing Document
  • 6.  Penjualan, pembelian, pengalihan, serta pemanfaatan harta berwujud (Barang Dagangan, Aktiva Tetap)  Pemanfaatan dan Pengalihan harta tidak berwujud (Intangible Property)  Transaksi pemberian jasa intra-grup (intra-group services)  Peminjaman Uang & Pembayaran Bunga  Penyerahan/perolehan instrumen keuangan seperti saham dan obligasi  Restrukturisasi Bisnis  Cost Contribution Arrangement  Lain-Lain Transaksi Afiliasi meliputi: TIPE TRANSAKSI AFILIASI
  • 7. UU PPN pasal 2 ayat (1) UU PPh pasal 18 ayat (3) DASAR HUKUM domestik domestik & internasional P3B / Tax Treaty article 9 (1) internasional (berlaku khusus bagi pihak resident negara mitra P3B) Legal Basis of TransferPricing
  • 8. PER-43/2010 jo. PER-32/2011 SE-50 /PJ/2013 PER-22/PJ/2013 United Nation Practical Manual on Transfer Pricing OECD Transfer Pricing Guidelines PETUNJUK PELAKSANAAN Application Guidelines& References PMK-213 /PMK.03 /2016 Putusan Pengadilan Pajak, literatur, dsb
  • 9. Penentuan Harga Transfer dalam UU PPh Direktur Jenderal Pajak berwenang untuk menentukan kembali besarnya penghasilan dan pengurangan serta menentukan utang sebagai modal untuk menghitung besarnya Penghasilan Kena Pajak bagi Wajib Pajak yang mempunyai hubungan istimewa dengan Wajib Pajak lainnya sesuai dengan kewajaran dan kelaziman usaha yang tidak dipengaruhi oleh hubungan istimewa dengan menggunakan metode perbandingan harga antara pihak yang independen, metode harga penjualan kembali, metode biaya-plus, atau metode lainnya. KETENTUAN DOMESTIK UU Pajak Penghasilan pasal 18 ayat (3)
  • 10. Penentuan Harga Transfer dalam UU PPN Dalam hal harga jual atau Penggantian dipengaruhi oleh hubungan istimewa, maka Harga Jual atau Penggantian dihitung atas dasar harga pasar wajar pada saat penyerahan Barang Kena Pajak atau Jasa Kena Pajak itu dilakukan. KETENTUAN DOMESTIK UU Pajak Pertambahan Nilai pasal 2 ayat (1)
  • 11. Arm’s Length Principle “ … in either case conditions are made or imposed between the two enterprises in their commercial or financial relations which differ from those which would be made between independent enterprises, then any profits which would, but for those conditions, have accrued to one of the enterprises, but, by reason of those conditions, have not so accrued, may be included in the profits of that enterprise and taxed accordingly …” KETENTUAN INTERNASIONAL P3B / Tax Treaty article 9 (1)
  • 12.
  • 13. ARM’S LENGTH PRINCIPLE PRINSIP KEWAJARAN & KELAZIMANUSAHA Definisi menurut PMK-213/PMK.03/2016 Prinsip yang mengatur bahwa dalam hal kondisi dalam transaksi yang dilakukan antara para pihak yang mempunyai Hubungan Istimewa sama atau sebanding dengan kondisi dalam transaksi yang dilakukan antara para pihak yang tidak mempunyai Hubungan Istimewa yang dijadikan sebagai pembanding, maka harga atau laba dalam transaksi yang dilakukan antara para pihak yang mempunyai Hubungan Istimewa dimaksud harus sama dengan atau berada dalam rentang harga atau rentang laba dalam transaksi yang dilakukan antara para pihak yang tidak mempunyai Hubungan Istimewa yang dijadikan sebagai pembanding. Peraturan Menteri Keuangan 213/PMK.03/2016
  • 14. ARM’S LENGTH PRINCIPLE PENENTUANNILAI WAJAR Nilai suatu transaksi afiliasi disebut nilai yang wajar : Apabila kondisi (keadaan) antara transaksi afiliasi dengan transaksi antar pihak independen sebanding, maka harga atau laba dalam transaksi yang dilakukan antara pihak yang mempunyai hubungan istimewa sama dengan atau berada dalam rentang harga atau laba dalam transaksi yang dilakukan antara pihak independen yang menjadi pembanding Jika kondisi transaksi afiliasi berbeda dengan kondisi antar pihak yang independen, maka dapat dilakukan penyesuaian untuk menghilangkan pengaruh yang material atau signifikan dari perbedaan kondisi tersebut terhadap harga atau laba. Kondisi Sama → Harga Sama Kondisi Beda → Harga Beda ( Nilai Beda Kondisi = Nilai Beda Harga )
  • 15. distributor independen distributor afiliasi perusahaan manufaktur Z A Y CIF Rp 2.000.000 FOB Rp 2.000.000 CONTOH SKEMA TRANSAKSI biaya pengangkutan dan asuransi barang → Rp 100.000 / unit apakah Rp 2 juta merupakan arm’s length price ?
  • 16. 2.000.000 CONTOH SKEMA TRANSAKSI Harga Jual Transaksi Pembanding 100.000 Penyesuaian untuk meningkatkan Kesebandingan karena perbedaan kondisi transaksi :  Fungsi Pengangkutan dan Asuransi 2.100.000 Harga Jual Sebanding dari Perusahaan Pembanding Setelah Penyesuaian (arm’s length price) 2.000.000 Harga Transaksi Afiliasi Cfm. WP 100.000 Koreksi Harga Transaksi Afiliasi karena penerapan prinsip kewajaran ADJUSTMENT for DIFFERENCE to Increase Comparability Level
  • 17. Arm’s Length Price independent party transaction’s price value of any differences on conditions or mencerminkan harga transaksi ideal dari pihak yang memiliki hubungan istimewa mengakomodasi fleksibilitas kondisi dari transaksi pihak yang memiliki hubungan istimewa “an expected formula applied on determining related party transaction’s price” Sebuah rumus perhitungan yang diterapkan untuk menentukan harga transaksi dari pihak afiliasi : ARM’S LENGTH PRICE
  • 18. transaksi yang dilakukan antara Wajib Pajak dengan pihak yang mempunyai Hubungan Istimewa dianggap sebanding dengan transaksi yang dilakukan antara pihak-pihak yang tidak mempunyai Hubungan Istimewa dalam hal : 1. tidak terdapat perbedaan kondisi yang material atau signifikan yang dapat mempengaruhi harga atau laba dari transaksi yang diperbandingkan; atau 2. terdapat perbedaan kondisi, namun dapat dilakukan penyesuaian untuk menghilangkan pengaruh yang material atau signifikan dari perbedaan kondisi tersebut terhadap harga atau laba Kapan Transaksi dianggap SEBANDING ? PENERAPAN PRINSIP ALP PER-32 /PJ/2011
  • 19. To be comparable means: that none of the differences (if any) between the situations being compared, could materially affect the conditions being examined in the methodology (e.g. price or margin), or The reasonably accurate adjustments can be made to eliminate the effect of any such differences. Konsensus Internasional mengenai COMPARABLE PENERAPAN PRINSIP ALP OECD Transfer Pricing Guidelines 2017 (Glossary)
  • 20. 1. Ketentuan kontraktual antara pihak-pihak yang bertransaksi 2. Hasil analisis mengenai fungsi yang dilakukan, aset yang digunakan dan risiko bisnis yang melekat pada masing-masing pihak yang terlibat dalam transaksi 3. Karakteristik dari produk/jasa yang ditransaksikan 4. Keadaan ekonomi di tempat pihak yang bertransaksi berdomisili 5. Strategi bisnis perusahaan dalam transaksi Faktor-Faktor Kesebandingan, antara lain: PENERAPAN PRINSIP ALP OECD Transfer Pricing Guidelines PER-32 /PJ/2011
  • 21. 1. mengidentifikasi Pihak Afiliasi dan Transaksi Afiliasi; 2. melakukan analisis untuk memahami kondisi dan karakteristik Transaksi Afiliasi serta pihak-pihak yang melakukan Transaksi Afiliasi; 3. memilih dan menentukan pihak yang diuji; 4. menentukan kriteria pencarian data pembanding; 5. mencari data calon pembanding; 6. memilih dan menentukan indikator tingkat laba; 7. memilih dan menentukan metode Penentuan Harga Transfer; 8. melakukan analisis kesebandingan dan memilih data pembanding; 9. menerapkan metode Penentuan Harga Transfer dan menentukan nilai Transaksi Afiliasi yang wajar. Tahapan penerapan Prinsip Kewajaran dan Kelaziman Usaha (typical process) PENERAPAN PRINSIP ALP
  • 22. DOKUMEN TRANSFER PRICING Peraturan Menteri Keuangan 213/PMK.03/2016 Transfer Pricing Document (TP-Doc) Dokumen Penentuan Harga Transfer adalah dokumen yang diselenggarakan oleh Wajib Pajak sebagai dasar penerapan Prinsip Kewajaran dan Kelaziman Usaha dalam Penentuan Harga Transfer yang dilakukan oleh Wajib Pajak Ketentuan lebih lanjut mengenai teknis pelaksanaan Transfer Pricing Documentation terdapat dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 213/PMK.03/2016
  • 23. kondisi tahun pajak sebelumnya kondisi tahun berjalan Wajib Pajak melakukan transaksi afiliasi ? TIDAK MEMBUAT TP-Doc Nilai Peredaran bruto > Rp50 Miliar ? WAJIB TP-Doc (Dokumen Induk & Dokumen Lokal) yang mencakup semua Transaksi Afiliasi Transaksi Afiliasi barang berwujud > Rp20 Miliar ? Transaksi Afiliasi jasa, bunga, barang tak berwujud, atau transaksi afiliasi lainnya > Rp5 Miliar ? Pihak afiliasi berada di negara yang tarif pajaknya di bawah tarif pajak Indonesia ? TIDAK WAJIB membuat TP-Doc YA TIDAK TIDAK TIDAK TIDAK TIDAK YA YA YA YA Peraturan Menteri Keuangan 213/PMK.03/2016
  • 24. KEWAJIBAN PENERAPAN ALP Peraturan Menteri Keuangan 213/PMK.03/2016 PMK-213/2016 pasal 2 ayat (6) Dalam hal Wajib Pajak memiliki Transaksi Afiliasi namun tidak diwajibkan untuk menyelenggarakan dan menyimpan Dokumen Penentuan Harga Transfer, Wajib Pajak tetap diwajibkan untuk menerapkan Prinsip Kewajaran dan Kelaziman Usaha dalam Transaksi Afiliasi tersebut sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang perpajakan
  • 25.
  • 26. Hubungan Istimewa merupakan hubungan antara Wajib Pajak dengan pihak lain sebagaimana dimaksud dalam Pasal 18 ayat (4) Undang-Undang Pajak Penghasilan atau Pasal 2 ayat (2) Undang-Undang Pajak Pertambahan Nilai DEFINISI HUBUNGAN ISTIMEWA UU PPN pasal 2 ayat (2) UU PPh pasal 18 ayat (4)
  • 27. HUBUNGAN ISTIMEWA UU PPh pasal 18 ayat (4) Pasal 18 ayat (4) UU Pajak Penghasilan PENJELASAN Hubungan istimewa di antara Wajib Pajak dapat terjadi karena ketergantungan atau keterikatan satu dengan yang lain disebabkan: a. kepemilikan atau penyertaan modal; atau b. adanya penguasaan melalui manajemen atau penggunaan teknologi Selain karena hal tersebut, hubungan istimewa di antara Wajib Pajak orang pribadi dapat pula terjadi karena adanya hubungan darah atau perkawinan
  • 28. HUBUNGAN ISTIMEWA UU PPh pasal 18 ayat (4) huruf a Pasal 18 ayat (4) UU PPh huruf a Wajib Pajak mempunyai penyertaan modal langsung atau tidak langsung paling rendah 25% pada Wajib Pajak lain; hubungan antara Wajib Pajak dengan penyertaan paling rendah 25% pada dua Wajib Pajak atau lebih atau hubungan di antara dua Wajib Pajak atau lebih yang disebut terakhir INTINYA : hubungan kepemilikan atau penyertaan modal
  • 29. HUBUNGAN ISTIMEWA UU PPh pasal 18 ayat (4) huruf b Pasal 18 ayat (4) UU PPh huruf b Wajib Pajak menguasai Wajib Pajak lainnya atau dua atau lebih Wajib Pajak berada di bawah penguasaan yang sama baik langsung maupun tidak langsung Hubungan istimewa dianggap ada apabila satu atau lebih perusahaan berada di bawah penguasaan yang sama, demikian juga hubungan di antara beberapa perusahaan yang berada dalam penguasaan yang sama tersebut
  • 30. HUBUNGAN ISTIMEWA UU PPh pasal 18 ayat (4) huruf c Pasal 18 ayat (4) UU PPh huruf c terdapat hubungan keluarga baik sedarah maupun semenda dalam garis keturunan lurus dan/atau ke samping satu derajat sedarah lurus satu derajat → ayah, ibu, dan anak sedarah ke samping satu derajat → saudara (kakak/adik) semenda lurus satu derajat → mertua, anak angkat semenda ke samping satu derajat → ipar
  • 31. HUBUNGAN ISTIMEWA UU PPN pasal 2 ayat (2) Pasal 2 ayat (2) UU Pajak Pertambahan Nilai : Hubungan istimewa dianggap ada apabila : a) Pengusaha mempunyai penyertaan langsung atau tidak langsung sebesar 25% (dua puluh lima persen) atau lebih pada Pengusaha lain, atau hubungan antara Pengusaha dengan penyertaan 25% (dua puluh lima persen) atau lebih pada dua pengusaha atau lebih, demikian pula hubungan antara dua Pengusaha atau lebih yang disebut terakhir; atau b) Pengusaha menguasai Pengusaha lainnya atau dua atau lebih Pengusaha berada di bawah penguasaan Pengusaha yang sama baik langsung maupun tidak langsung; atau c) Terdapat hubungan keluarga baik sedarah maupun semenda dalam garis keturunan lurus satu derajat dan/atau ke samping satu derajat.
  • 32.
  • 33. Direktur Jenderal Pajak berwenang untuk menentukan kembali besarnya penghasilan dan pengurangan serta menentukan utang sebagai modal untuk menghitung besarnya Penghasilan Kena Pajak bagi Wajib Pajak yang mempunyai hubungan istimewa dengan Wajib Pajak lainnya sesuai dengan kewajaran dan kelaziman usaha yang tidak dipengaruhi oleh hubungan istimewa dengan menggunakan metode perbandingan harga antara pihak yang independen, metode harga penjualan kembali, metode biaya-plus, atau metode lainnya. METODE TRANSFER PRICING UU Pajak Penghasilan pasal 18 ayat (3) Terdapat berbagai metode penentuan harga transfer yang dapat digunakan
  • 34. JENIS METODE Berdasarkan UU PPh, jenis metode penentuan harga transfer yang dapat diterapkan yaitu: 1. Metode Perbandingan Harga antara Pihak yang Independen (Comparable Uncontrolled Price/CUP) 2. Metode Harga Penjualan Kembali (Resale Price Method/RPM) 3. Metode Biaya-Plus (Cost Plus Method/CPM) 4. Metode Lainnya, misalnya:  Metode Pembagian Laba (Profit Split Method/PSM)  Metode Laba Bersih Transaksional (Transactional Net Margin Method/TNMM)  dan sebagainya
  • 35. DIAGRAM PENGGOLONGAN METODETRANSFERPRICING Compared Account Transfer Pricing Methodology Price Gross Profit Net Operating Profit CPM RPM CUP TN MM PSM other PSM other PSM other Metode PSM dan metode jenis lain meliputi ketiga area Compared Account dalam diagram ini
  • 36. PENERAPAN METODE Dalam menerapkan metode Penentuan Harga Transfer yang paling sesuai, wajib diperhatikan hal-hal sebagai berikut: 1. Keunggulan dan kelemahan setiap metode transfer pricing 2. Karakter transaksi dan karakter usaha pihak-pihak yang melakukan transaksi 3. Ketersediaan data pembanding yg relevan dan andal 4. Derajat kesebandingan antara transaksi afiliasi dengan transaksi pembanding PER-32 /PJ/2011