SlideShare a Scribd company logo
1 of 18
Standar Jasa Terkait
4400 dan 4410
ARYA AZHARI 21919007
MEGA NURANNISA HIPPY 21919016
STANDAR JASA TERKAIT 4400
PERIKATAN UNTUK MELAKSANAKAN PROSEDURE YANG DI SEPAKATI
ATAS INFORMASI KEUANGAN
• Tujuan Standar jasa terkait ( “SJT” ) adalah untuk menetapkan standar yang
memberikan panduan tentang tanggung jawab profesional praktisi ketika
melaksanakan suatu perikatan prosedure yang disepakati atas informasi
keuangan serta memberikan panduan tentang bentuk dan isi laporan yang
diterbitkan oleh praktisi berkaitan dengan perikatan tersebut
• Prinsip etika yang mengatur tanggung jawab profesional praktisi untuk jenis
perikatan ini adalah:
• Integritas
• Objektivitas
• Kompetensi serta kecermatan dan kehati-hatian profesional
• Kerahasian
• Perilaku profesioanl
• Standar teknis.
Penentuan Kondisi Perikatan
• Praktisi harus memastikan dengan pihak yang mewakili entitas dan pada umumnya, pihak lain yeng
disebutkan yang akan menerima salinan laporan prosedure yang disepakati, bahwa terdapat suatu
pemahaman yang jelas tentang prosedur yang disepakati dan kondisi perikatan.
• Hal-hal yang disepakati mencakup sebagai berikut :
1. Sifat perikatan termasuk fakta bahwa prosedur yang dilaksanakan bukan merupakan suatu
audit atau reviu dan oleh karena itu praktisi tidak menyatakan keyakinan.
2. Tujuan perikatan.
3. Identifikasi informasi keuangan yang akan diterapkan untuk prosedur yang disepakati.
4. Sifat, saat dan luas prosedur spesifik yang akan diterapkan.
5. Bentuk laporan prosedur yang disepakati yang diantisipasi.
6. Pembatasan terhadap distribusi laporan prosedur yang disepakati. Bila pembatasan ini
bertentangan dengan peraturan perundang-undangan, praktisi tidak diperkenankan untuk
menerima perikatan tersebut
Dokumentasi
Praktisi harus mendokumentasikan hal-hal penting yang menjadi
bukti yang mendukung laporan prosedur yang disepakati, dan bukti
bahwa perikatan tersebut telah dilaksanakan berdasarkna SJT ini
serta kondisi perikatan
Prosedur dan Bukti
Praktisi harus melaksanakan prosedur yang disepakati dan menggunakan bukti
yang diperoleh sebagai dasar untuk melaporkan temuan faktual. Prosedur yang
diterapkan dalam suatu perikatan untuk melaksanakan prosedur yang disepakati
dapat mencakup sebagai berikut:
1. Permintaan keterangan dan analisis
2. Perhitungan ulang, perbandingan, dan pengecekan akurasi klerikal yang lain.
3. Observasi
4. Inspeksi
5. Pemerolehan konfirmasi
Pelaporan
• Pelaporan tentang perikatan prosedur yang disepakati perlu
menjelaskan tujuan dan prosedur yang disepakati dalam
perikatan dengan cukup rinci yang memungkinkan pembaca
memahami sifat dan luas pekerjaan yang dilaksanakan
• Lampiran SJT berisi suatu contoh laporan prosedur yang
disepakati yang diterbitkan berkaitan dengan suatu perikatan
untuk melaksanakan prosedur yang disepakati tentang informasi
keuangan
Perspektif Sektor Publik
• Laporan dalam perikatan suatu sektor publik kemungkinan tidak
dapat diabatasi hanya untuk pihak-pihak yang telah menyepakati
prosedur yang harus dilaksanakan, namun dapat tersedia juga bagi
entitas atau individual yang lebih luas ( misalnya, investigasi
parlemen tentang suatu entitas publik atau departemen
pemerintahan).
• Perlu diperhatikan bahwa mandat sektor publik dapat bervariasi
secara signifikan dan oleh karena itu, praktisi perlu berhati-hati
untuk membedakan perikatan “ prosedur yang disepakati “ yang
sesungguhnya dengan perikatan yang diharapkan sebagai audit
atas informasi keuangan, seperti laporan kinerja.
STANDAR JASA TERKAIT (“SJT”) 4410
PERIKATAN KOMPILASI
• Standar Jasa Terkait (SJT) ini berkaitan dengan tanggung jawab
praktisi ketika ditugasi untuk membantu manajemen dalam
penyusunan dan penyajian informasi keuangan historis tanpa
memeroleh suatu asurans atas informasi tersebut, dan untuk
melaporkan perikatan sesuai dengan SJT ini.
• SJT ini berlaku pada perikatan kompilasi untuk informasi keuangan
historis. SJT ini dapat diterapkan, diadaptasi jika diperlukan, pada
perikatan kompilasi untuk informasi keuangan selain informasi
keuangan historis, dan untuk perikatan kompilasi untuk informasi
non keuangan. Selanjutnya dalam SJT ini, referensi untuk
“informasi keuangan” berarti “informasi keuangan historis”.
Perikatan Kompilasi
Tujuan praktisi dalam perikatan kompilasi yang sesuai
dengan SJT ini antara lain :
• Menerapkan keahlian akuntansi dan pelaporan keuangan untuk
membantu manajemen dalam penyusunan dan penyajian
informasi keuangan sesuai dengan kerangka pelaporan
keuangan yang berlaku berdasarkan informasi yang diberikan
oleh manajemen
• Melaporkan sesuai dengan ketentuan SJT ini.
Pelaksanaan Perikatan Kompilasi Sesuai dengan SJT
• Praktisi harus memiliki pemahaman atas seluruh isi SJT ini,
termasuk materi penerapan dan penjelasan lainnya, untuk
memahami tujuan dan menerapkan ketentuan dalam SJT secara
tepat.
• Praktisi harus mematuhi seluruh ketentuan dalam SJT ini kecuali
ketentuan tertentu yang tidak relevan dengan perikatan
kompilasi, sebagai contoh jika kondisi yang disebutkan dalam
ketentuan tidak terdapat dalam perikatan
Pengendalian Mutu pada Tingkat Perikatan
• Rekan perikatan harus bertanggung jawab atas:
• Keseluruhan mutu setiap perikatan kompilasi yang ditugaskan
kepada rekan yang bersangkutan; dan
• Perikatan yang dilaksanakan sesuai dengan kebijakan dan prosedur
pengendalian mutu KAP
Penerimaan dan Keberlanjutan Perikatan
Praktisi dilarang menerima perikatan kecuali praktisi telah
menyetujui ketentuan perikatan dengan manajemen, dan pihak
yang memberikan perikatan jika berbeda, yang mencakup:
• Tujuan penggunaan dan distribusi informasi keuangan, dan, jika relevan,
pembatasan penggunaan atau distribusinya
• Identifikasi kerangka pelaporan keuangan yang berlaku
• Tujuan dan ruang lingkup perikatan kompilasi
• Tanggung jawab praktisi, termasuk ketentuan untuk mematuhi ketentuan
etika yang relevan
Komunikasi dengan Manajemen dan Pihak
yang Bertanggung Jawab atas Tata Kelola
Praktisi harus berkomunikasi dengan manajemen atau, jika ada,
pihak yang bertanggung jawab atas tata kelola, secara tepat waktu
selama berjalannya perikatan kompilasi, mengenai semua hal
berkaitan dengan perikatan kompilasi yang, menurut pertimbangan
profesional praktisi, cukup penting untuk menjadi perhatian
manajemen atau pihak yang bertanggung jawab atas tata kelola.
Penyusunan Informasi Keuangan
Praktisi harus menyusun informasi keuangan, menggunakan catatan,
dokumen, penjelasan dan informasi lain termasuk pertimbangan
signifikan, yang disediakan oleh manajemen. Praktisi harus
mendiskusikan dengan manajemen, atau pihak yang bertanggung
jawab atas tata kelola, jika relevan, pertimbangan signifikan
tersebut, ketika praktisi telah memberikan bantuan dalam kompilasi
informasi keuangan
Praktisi harus memperoleh pernyataan dari manajemen atau pihak
yang bertanggung jawab atas tata kelola bahwa mereka telah
mengambil tanggung jawab atas versi terakhir dari informasi
keuangan kompilasian.
Laporan Praktisi
Tujuan yang penting dari laporan praktisi adalah untuk
mengomunikasikan secara jelas sifat dari perikatan kompilasi, serta
peran dan tanggung jawab praktisi dalam perikatan. Laporan
praktisi bukan merupakan sarana untuk menyatakan opini atau
kesimpulan atas informasi keuangan dalam bentuk apapun.
Kesepatan dan kecukupan prosedur
• Jika praktisi tidak dapat berkomunikasi secara langsung dengan
semua pihak tertentu, praktisi dapat memenuhi persyaratan ini
dengan menerapkan salah satu atau lebih prosedur berikut :
• Membandingkan prosedur yang harsu diterapkan untuk persyaratan tertulis
dari pihak-pihak tertentu
• Mendiskusikan prosedur yang harus diterapkan dengan perwakilan yang
tepan dari pihak-pihak tertentu yang terlibat
• Meninjau kontrak perikatan yang relevan dengan atau korespondensi dari
pihak tertentu.
Temuan
• Seorang praktisi harus menyajikan hasil penerapan prosedur yang
disepakati untuk suatu amteri tertentu dalam bentuk temuan.
Praktisi tidak harus memberikan jaminan negatif tentang apakah
suatu pernyataan disajikan secara wajar berdasarkan kriteria.
Praktisi harus melaporkan semua temuan dari penerapan prosedur
yang disepakati. Konsep materialitas tidak berlaku untk temuan
yang dilaporkan dalam keterlibatan prosedur yang disepakati
kecuali definisi materialitas disepakati oleh pihak-pihak tertentu
TERIMA KASIH

More Related Content

What's hot

solusi manual advanced acc zy Chap011
solusi manual advanced acc zy Chap011solusi manual advanced acc zy Chap011
solusi manual advanced acc zy Chap011Suzie Lestari
 
Pembubaran Karena Perubahan Sekutu dan Likuiditas
Pembubaran Karena Perubahan Sekutu dan LikuiditasPembubaran Karena Perubahan Sekutu dan Likuiditas
Pembubaran Karena Perubahan Sekutu dan LikuiditasCorinna Theodora
 
Bahan ajar-akuntansi-keuangan-lanjut-2-tuk-s1
Bahan ajar-akuntansi-keuangan-lanjut-2-tuk-s1 Bahan ajar-akuntansi-keuangan-lanjut-2-tuk-s1
Bahan ajar-akuntansi-keuangan-lanjut-2-tuk-s1 Harry Tour
 
5. postulates, principle, and concept
5. postulates, principle, and concept5. postulates, principle, and concept
5. postulates, principle, and conceptasrini0607
 
Akuntansi keunagan lanjutan perubahan kepemilikan persekutuan
Akuntansi keunagan lanjutan perubahan kepemilikan persekutuanAkuntansi keunagan lanjutan perubahan kepemilikan persekutuan
Akuntansi keunagan lanjutan perubahan kepemilikan persekutuanEllysa Putri
 
Konstruksi Teori Akuntansi
Konstruksi Teori AkuntansiKonstruksi Teori Akuntansi
Konstruksi Teori AkuntansiSujatmiko Wibowo
 
Solution Manual Advanced Accounting 9th Edition by Baker Chapter 12
Solution Manual Advanced Accounting 9th Edition by Baker Chapter 12Solution Manual Advanced Accounting 9th Edition by Baker Chapter 12
Solution Manual Advanced Accounting 9th Edition by Baker Chapter 12Saskia Ahmad
 
Mengenal ias 23 borrowing costs
Mengenal ias 23 borrowing costsMengenal ias 23 borrowing costs
Mengenal ias 23 borrowing costsmohamad syaifudin
 
Slide Persamaan Akuntansi
Slide Persamaan AkuntansiSlide Persamaan Akuntansi
Slide Persamaan Akuntansiiraf50
 
Psak 7-pengungkapan-pihak-pihak-berelasi
Psak 7-pengungkapan-pihak-pihak-berelasiPsak 7-pengungkapan-pihak-pihak-berelasi
Psak 7-pengungkapan-pihak-pihak-berelasiSri Apriyanti Husain
 
Perencanaan Keuangan Jangka Panjang
Perencanaan Keuangan Jangka PanjangPerencanaan Keuangan Jangka Panjang
Perencanaan Keuangan Jangka PanjangNinnasi Muttaqiin
 
Kebijakan deviden (dividend policy)
Kebijakan deviden (dividend policy)Kebijakan deviden (dividend policy)
Kebijakan deviden (dividend policy)Throne Rush Indo
 
solusi manual advanced acc zy Chap002
solusi manual advanced acc zy Chap002solusi manual advanced acc zy Chap002
solusi manual advanced acc zy Chap002Suzie Lestari
 
MATERI KOMPREHENSIF PAJAK- MANAJEMEN PAJAK.pptx
MATERI KOMPREHENSIF PAJAK-  MANAJEMEN PAJAK.pptxMATERI KOMPREHENSIF PAJAK-  MANAJEMEN PAJAK.pptx
MATERI KOMPREHENSIF PAJAK- MANAJEMEN PAJAK.pptxDjenniSasmitaMA
 
Solution Manual Advanced Accounting Chapter 15 9th Edition by Baker
Solution Manual Advanced Accounting Chapter 15 9th Edition by BakerSolution Manual Advanced Accounting Chapter 15 9th Edition by Baker
Solution Manual Advanced Accounting Chapter 15 9th Edition by BakerSaskia Ahmad
 

What's hot (20)

solusi manual advanced acc zy Chap011
solusi manual advanced acc zy Chap011solusi manual advanced acc zy Chap011
solusi manual advanced acc zy Chap011
 
Perubahan dalam kepemilikan
Perubahan dalam kepemilikanPerubahan dalam kepemilikan
Perubahan dalam kepemilikan
 
Pembubaran Karena Perubahan Sekutu dan Likuiditas
Pembubaran Karena Perubahan Sekutu dan LikuiditasPembubaran Karena Perubahan Sekutu dan Likuiditas
Pembubaran Karena Perubahan Sekutu dan Likuiditas
 
Bahan ajar-akuntansi-keuangan-lanjut-2-tuk-s1
Bahan ajar-akuntansi-keuangan-lanjut-2-tuk-s1 Bahan ajar-akuntansi-keuangan-lanjut-2-tuk-s1
Bahan ajar-akuntansi-keuangan-lanjut-2-tuk-s1
 
5. postulates, principle, and concept
5. postulates, principle, and concept5. postulates, principle, and concept
5. postulates, principle, and concept
 
Akuntansi keunagan lanjutan perubahan kepemilikan persekutuan
Akuntansi keunagan lanjutan perubahan kepemilikan persekutuanAkuntansi keunagan lanjutan perubahan kepemilikan persekutuan
Akuntansi keunagan lanjutan perubahan kepemilikan persekutuan
 
Konstruksi Teori Akuntansi
Konstruksi Teori AkuntansiKonstruksi Teori Akuntansi
Konstruksi Teori Akuntansi
 
Solution Manual Advanced Accounting 9th Edition by Baker Chapter 12
Solution Manual Advanced Accounting 9th Edition by Baker Chapter 12Solution Manual Advanced Accounting 9th Edition by Baker Chapter 12
Solution Manual Advanced Accounting 9th Edition by Baker Chapter 12
 
KOMBINASI BISNIS
KOMBINASI BISNISKOMBINASI BISNIS
KOMBINASI BISNIS
 
Mengenal ias 23 borrowing costs
Mengenal ias 23 borrowing costsMengenal ias 23 borrowing costs
Mengenal ias 23 borrowing costs
 
Slide Persamaan Akuntansi
Slide Persamaan AkuntansiSlide Persamaan Akuntansi
Slide Persamaan Akuntansi
 
Psak 7-pengungkapan-pihak-pihak-berelasi
Psak 7-pengungkapan-pihak-pihak-berelasiPsak 7-pengungkapan-pihak-pihak-berelasi
Psak 7-pengungkapan-pihak-pihak-berelasi
 
SA 600 (Revisi 2021).ppt
SA 600 (Revisi 2021).pptSA 600 (Revisi 2021).ppt
SA 600 (Revisi 2021).ppt
 
Perencanaan Keuangan Jangka Panjang
Perencanaan Keuangan Jangka PanjangPerencanaan Keuangan Jangka Panjang
Perencanaan Keuangan Jangka Panjang
 
Akl i persekutuan dan usahanya
Akl i   persekutuan dan usahanyaAkl i   persekutuan dan usahanya
Akl i persekutuan dan usahanya
 
Kebijakan deviden (dividend policy)
Kebijakan deviden (dividend policy)Kebijakan deviden (dividend policy)
Kebijakan deviden (dividend policy)
 
solusi manual advanced acc zy Chap002
solusi manual advanced acc zy Chap002solusi manual advanced acc zy Chap002
solusi manual advanced acc zy Chap002
 
MATERI KOMPREHENSIF PAJAK- MANAJEMEN PAJAK.pptx
MATERI KOMPREHENSIF PAJAK-  MANAJEMEN PAJAK.pptxMATERI KOMPREHENSIF PAJAK-  MANAJEMEN PAJAK.pptx
MATERI KOMPREHENSIF PAJAK- MANAJEMEN PAJAK.pptx
 
Solution Manual Advanced Accounting Chapter 15 9th Edition by Baker
Solution Manual Advanced Accounting Chapter 15 9th Edition by BakerSolution Manual Advanced Accounting Chapter 15 9th Edition by Baker
Solution Manual Advanced Accounting Chapter 15 9th Edition by Baker
 
Perubahan akuntansi dan analisis kesalahan
Perubahan akuntansi dan analisis kesalahanPerubahan akuntansi dan analisis kesalahan
Perubahan akuntansi dan analisis kesalahan
 

Similar to PPT SJT 4400 & 4410.pptx

Makalah Gambaran Tingkat Jaminan dan jasa jasa lainnya_Oleh Hidayati
Makalah Gambaran Tingkat Jaminan dan jasa jasa lainnya_Oleh HidayatiMakalah Gambaran Tingkat Jaminan dan jasa jasa lainnya_Oleh Hidayati
Makalah Gambaran Tingkat Jaminan dan jasa jasa lainnya_Oleh HidayatiDayati Dokpopers
 
Makalah jasa dan pelaporan lain
Makalah jasa dan pelaporan lainMakalah jasa dan pelaporan lain
Makalah jasa dan pelaporan laindewi masita
 
246288276-Etika-dalam-Praktik-Audit-dan-Etika-dalam-Praktik-Konsultan-Manajem...
246288276-Etika-dalam-Praktik-Audit-dan-Etika-dalam-Praktik-Konsultan-Manajem...246288276-Etika-dalam-Praktik-Audit-dan-Etika-dalam-Praktik-Konsultan-Manajem...
246288276-Etika-dalam-Praktik-Audit-dan-Etika-dalam-Praktik-Konsultan-Manajem...ChandraBagasAlfian
 
Jasa lain kantor akuntan publik
Jasa lain kantor akuntan publikJasa lain kantor akuntan publik
Jasa lain kantor akuntan publikDina Nurmariyani
 
Kode etik akuntan
Kode etik akuntanKode etik akuntan
Kode etik akuntanmingina
 
STANDAR PROFESIONAL AKUNTAN PUBLIK (SPAP)
STANDAR PROFESIONAL AKUNTAN PUBLIK (SPAP)STANDAR PROFESIONAL AKUNTAN PUBLIK (SPAP)
STANDAR PROFESIONAL AKUNTAN PUBLIK (SPAP)arinakhasbana
 
Pemeriksaan Keuangan Negara - Pemeriksaan Dengan Tujuan Tertentu
Pemeriksaan Keuangan Negara - Pemeriksaan Dengan Tujuan TertentuPemeriksaan Keuangan Negara - Pemeriksaan Dengan Tujuan Tertentu
Pemeriksaan Keuangan Negara - Pemeriksaan Dengan Tujuan TertentuDeady Rizky Yunanto
 
Standar akuntansi keuangan sektor publik
Standar akuntansi keuangan sektor publikStandar akuntansi keuangan sektor publik
Standar akuntansi keuangan sektor publikJunianto Junianto
 
Standar akuntansi keuangan
Standar akuntansi keuanganStandar akuntansi keuangan
Standar akuntansi keuanganIndra Yu
 
Inisiasi 7: Konsep Dasar Pengelolaan Keuangan Prinsip, dan Prosedur Pengelola...
Inisiasi 7: Konsep Dasar Pengelolaan Keuangan Prinsip, dan Prosedur Pengelola...Inisiasi 7: Konsep Dasar Pengelolaan Keuangan Prinsip, dan Prosedur Pengelola...
Inisiasi 7: Konsep Dasar Pengelolaan Keuangan Prinsip, dan Prosedur Pengelola...titaros
 

Similar to PPT SJT 4400 & 4410.pptx (20)

Makalah Gambaran Tingkat Jaminan dan jasa jasa lainnya_Oleh Hidayati
Makalah Gambaran Tingkat Jaminan dan jasa jasa lainnya_Oleh HidayatiMakalah Gambaran Tingkat Jaminan dan jasa jasa lainnya_Oleh Hidayati
Makalah Gambaran Tingkat Jaminan dan jasa jasa lainnya_Oleh Hidayati
 
Makalah jasa dan pelaporan lain
Makalah jasa dan pelaporan lainMakalah jasa dan pelaporan lain
Makalah jasa dan pelaporan lain
 
246288276-Etika-dalam-Praktik-Audit-dan-Etika-dalam-Praktik-Konsultan-Manajem...
246288276-Etika-dalam-Praktik-Audit-dan-Etika-dalam-Praktik-Konsultan-Manajem...246288276-Etika-dalam-Praktik-Audit-dan-Etika-dalam-Praktik-Konsultan-Manajem...
246288276-Etika-dalam-Praktik-Audit-dan-Etika-dalam-Praktik-Konsultan-Manajem...
 
Jasa lain kantor akuntan publik
Jasa lain kantor akuntan publikJasa lain kantor akuntan publik
Jasa lain kantor akuntan publik
 
Perencanaan audit
Perencanaan auditPerencanaan audit
Perencanaan audit
 
Kode etik akuntan
Kode etik akuntanKode etik akuntan
Kode etik akuntan
 
STANDAR PROFESIONAL AKUNTAN PUBLIK (SPAP)
STANDAR PROFESIONAL AKUNTAN PUBLIK (SPAP)STANDAR PROFESIONAL AKUNTAN PUBLIK (SPAP)
STANDAR PROFESIONAL AKUNTAN PUBLIK (SPAP)
 
Akm, tentang sak
Akm, tentang sakAkm, tentang sak
Akm, tentang sak
 
standar akuntansi
standar akuntansistandar akuntansi
standar akuntansi
 
Quiz 4 the building blocks of auditing
Quiz 4   the building blocks of auditingQuiz 4   the building blocks of auditing
Quiz 4 the building blocks of auditing
 
Tm 1-sap-auditing-i
Tm 1-sap-auditing-iTm 1-sap-auditing-i
Tm 1-sap-auditing-i
 
Pemeriksaan Keuangan Negara - Pemeriksaan Dengan Tujuan Tertentu
Pemeriksaan Keuangan Negara - Pemeriksaan Dengan Tujuan TertentuPemeriksaan Keuangan Negara - Pemeriksaan Dengan Tujuan Tertentu
Pemeriksaan Keuangan Negara - Pemeriksaan Dengan Tujuan Tertentu
 
Standar akuntansi keuangan sektor publik
Standar akuntansi keuangan sektor publikStandar akuntansi keuangan sektor publik
Standar akuntansi keuangan sektor publik
 
Bab 2 auditing
Bab 2 auditingBab 2 auditing
Bab 2 auditing
 
Auditing
AuditingAuditing
Auditing
 
P6
P6P6
P6
 
Laporan audit bentu baku
Laporan audit bentu bakuLaporan audit bentu baku
Laporan audit bentu baku
 
Standar akuntansi keuangan
Standar akuntansi keuanganStandar akuntansi keuangan
Standar akuntansi keuangan
 
Audit Report
Audit ReportAudit Report
Audit Report
 
Inisiasi 7: Konsep Dasar Pengelolaan Keuangan Prinsip, dan Prosedur Pengelola...
Inisiasi 7: Konsep Dasar Pengelolaan Keuangan Prinsip, dan Prosedur Pengelola...Inisiasi 7: Konsep Dasar Pengelolaan Keuangan Prinsip, dan Prosedur Pengelola...
Inisiasi 7: Konsep Dasar Pengelolaan Keuangan Prinsip, dan Prosedur Pengelola...
 

PPT SJT 4400 & 4410.pptx

  • 1. Standar Jasa Terkait 4400 dan 4410 ARYA AZHARI 21919007 MEGA NURANNISA HIPPY 21919016
  • 2. STANDAR JASA TERKAIT 4400 PERIKATAN UNTUK MELAKSANAKAN PROSEDURE YANG DI SEPAKATI ATAS INFORMASI KEUANGAN • Tujuan Standar jasa terkait ( “SJT” ) adalah untuk menetapkan standar yang memberikan panduan tentang tanggung jawab profesional praktisi ketika melaksanakan suatu perikatan prosedure yang disepakati atas informasi keuangan serta memberikan panduan tentang bentuk dan isi laporan yang diterbitkan oleh praktisi berkaitan dengan perikatan tersebut • Prinsip etika yang mengatur tanggung jawab profesional praktisi untuk jenis perikatan ini adalah: • Integritas • Objektivitas • Kompetensi serta kecermatan dan kehati-hatian profesional • Kerahasian • Perilaku profesioanl • Standar teknis.
  • 3. Penentuan Kondisi Perikatan • Praktisi harus memastikan dengan pihak yang mewakili entitas dan pada umumnya, pihak lain yeng disebutkan yang akan menerima salinan laporan prosedure yang disepakati, bahwa terdapat suatu pemahaman yang jelas tentang prosedur yang disepakati dan kondisi perikatan. • Hal-hal yang disepakati mencakup sebagai berikut : 1. Sifat perikatan termasuk fakta bahwa prosedur yang dilaksanakan bukan merupakan suatu audit atau reviu dan oleh karena itu praktisi tidak menyatakan keyakinan. 2. Tujuan perikatan. 3. Identifikasi informasi keuangan yang akan diterapkan untuk prosedur yang disepakati. 4. Sifat, saat dan luas prosedur spesifik yang akan diterapkan. 5. Bentuk laporan prosedur yang disepakati yang diantisipasi. 6. Pembatasan terhadap distribusi laporan prosedur yang disepakati. Bila pembatasan ini bertentangan dengan peraturan perundang-undangan, praktisi tidak diperkenankan untuk menerima perikatan tersebut
  • 4. Dokumentasi Praktisi harus mendokumentasikan hal-hal penting yang menjadi bukti yang mendukung laporan prosedur yang disepakati, dan bukti bahwa perikatan tersebut telah dilaksanakan berdasarkna SJT ini serta kondisi perikatan
  • 5. Prosedur dan Bukti Praktisi harus melaksanakan prosedur yang disepakati dan menggunakan bukti yang diperoleh sebagai dasar untuk melaporkan temuan faktual. Prosedur yang diterapkan dalam suatu perikatan untuk melaksanakan prosedur yang disepakati dapat mencakup sebagai berikut: 1. Permintaan keterangan dan analisis 2. Perhitungan ulang, perbandingan, dan pengecekan akurasi klerikal yang lain. 3. Observasi 4. Inspeksi 5. Pemerolehan konfirmasi
  • 6. Pelaporan • Pelaporan tentang perikatan prosedur yang disepakati perlu menjelaskan tujuan dan prosedur yang disepakati dalam perikatan dengan cukup rinci yang memungkinkan pembaca memahami sifat dan luas pekerjaan yang dilaksanakan • Lampiran SJT berisi suatu contoh laporan prosedur yang disepakati yang diterbitkan berkaitan dengan suatu perikatan untuk melaksanakan prosedur yang disepakati tentang informasi keuangan
  • 7. Perspektif Sektor Publik • Laporan dalam perikatan suatu sektor publik kemungkinan tidak dapat diabatasi hanya untuk pihak-pihak yang telah menyepakati prosedur yang harus dilaksanakan, namun dapat tersedia juga bagi entitas atau individual yang lebih luas ( misalnya, investigasi parlemen tentang suatu entitas publik atau departemen pemerintahan). • Perlu diperhatikan bahwa mandat sektor publik dapat bervariasi secara signifikan dan oleh karena itu, praktisi perlu berhati-hati untuk membedakan perikatan “ prosedur yang disepakati “ yang sesungguhnya dengan perikatan yang diharapkan sebagai audit atas informasi keuangan, seperti laporan kinerja.
  • 8. STANDAR JASA TERKAIT (“SJT”) 4410 PERIKATAN KOMPILASI • Standar Jasa Terkait (SJT) ini berkaitan dengan tanggung jawab praktisi ketika ditugasi untuk membantu manajemen dalam penyusunan dan penyajian informasi keuangan historis tanpa memeroleh suatu asurans atas informasi tersebut, dan untuk melaporkan perikatan sesuai dengan SJT ini. • SJT ini berlaku pada perikatan kompilasi untuk informasi keuangan historis. SJT ini dapat diterapkan, diadaptasi jika diperlukan, pada perikatan kompilasi untuk informasi keuangan selain informasi keuangan historis, dan untuk perikatan kompilasi untuk informasi non keuangan. Selanjutnya dalam SJT ini, referensi untuk “informasi keuangan” berarti “informasi keuangan historis”.
  • 9. Perikatan Kompilasi Tujuan praktisi dalam perikatan kompilasi yang sesuai dengan SJT ini antara lain : • Menerapkan keahlian akuntansi dan pelaporan keuangan untuk membantu manajemen dalam penyusunan dan penyajian informasi keuangan sesuai dengan kerangka pelaporan keuangan yang berlaku berdasarkan informasi yang diberikan oleh manajemen • Melaporkan sesuai dengan ketentuan SJT ini.
  • 10. Pelaksanaan Perikatan Kompilasi Sesuai dengan SJT • Praktisi harus memiliki pemahaman atas seluruh isi SJT ini, termasuk materi penerapan dan penjelasan lainnya, untuk memahami tujuan dan menerapkan ketentuan dalam SJT secara tepat. • Praktisi harus mematuhi seluruh ketentuan dalam SJT ini kecuali ketentuan tertentu yang tidak relevan dengan perikatan kompilasi, sebagai contoh jika kondisi yang disebutkan dalam ketentuan tidak terdapat dalam perikatan
  • 11. Pengendalian Mutu pada Tingkat Perikatan • Rekan perikatan harus bertanggung jawab atas: • Keseluruhan mutu setiap perikatan kompilasi yang ditugaskan kepada rekan yang bersangkutan; dan • Perikatan yang dilaksanakan sesuai dengan kebijakan dan prosedur pengendalian mutu KAP
  • 12. Penerimaan dan Keberlanjutan Perikatan Praktisi dilarang menerima perikatan kecuali praktisi telah menyetujui ketentuan perikatan dengan manajemen, dan pihak yang memberikan perikatan jika berbeda, yang mencakup: • Tujuan penggunaan dan distribusi informasi keuangan, dan, jika relevan, pembatasan penggunaan atau distribusinya • Identifikasi kerangka pelaporan keuangan yang berlaku • Tujuan dan ruang lingkup perikatan kompilasi • Tanggung jawab praktisi, termasuk ketentuan untuk mematuhi ketentuan etika yang relevan
  • 13. Komunikasi dengan Manajemen dan Pihak yang Bertanggung Jawab atas Tata Kelola Praktisi harus berkomunikasi dengan manajemen atau, jika ada, pihak yang bertanggung jawab atas tata kelola, secara tepat waktu selama berjalannya perikatan kompilasi, mengenai semua hal berkaitan dengan perikatan kompilasi yang, menurut pertimbangan profesional praktisi, cukup penting untuk menjadi perhatian manajemen atau pihak yang bertanggung jawab atas tata kelola.
  • 14. Penyusunan Informasi Keuangan Praktisi harus menyusun informasi keuangan, menggunakan catatan, dokumen, penjelasan dan informasi lain termasuk pertimbangan signifikan, yang disediakan oleh manajemen. Praktisi harus mendiskusikan dengan manajemen, atau pihak yang bertanggung jawab atas tata kelola, jika relevan, pertimbangan signifikan tersebut, ketika praktisi telah memberikan bantuan dalam kompilasi informasi keuangan Praktisi harus memperoleh pernyataan dari manajemen atau pihak yang bertanggung jawab atas tata kelola bahwa mereka telah mengambil tanggung jawab atas versi terakhir dari informasi keuangan kompilasian.
  • 15. Laporan Praktisi Tujuan yang penting dari laporan praktisi adalah untuk mengomunikasikan secara jelas sifat dari perikatan kompilasi, serta peran dan tanggung jawab praktisi dalam perikatan. Laporan praktisi bukan merupakan sarana untuk menyatakan opini atau kesimpulan atas informasi keuangan dalam bentuk apapun.
  • 16. Kesepatan dan kecukupan prosedur • Jika praktisi tidak dapat berkomunikasi secara langsung dengan semua pihak tertentu, praktisi dapat memenuhi persyaratan ini dengan menerapkan salah satu atau lebih prosedur berikut : • Membandingkan prosedur yang harsu diterapkan untuk persyaratan tertulis dari pihak-pihak tertentu • Mendiskusikan prosedur yang harus diterapkan dengan perwakilan yang tepan dari pihak-pihak tertentu yang terlibat • Meninjau kontrak perikatan yang relevan dengan atau korespondensi dari pihak tertentu.
  • 17. Temuan • Seorang praktisi harus menyajikan hasil penerapan prosedur yang disepakati untuk suatu amteri tertentu dalam bentuk temuan. Praktisi tidak harus memberikan jaminan negatif tentang apakah suatu pernyataan disajikan secara wajar berdasarkan kriteria. Praktisi harus melaporkan semua temuan dari penerapan prosedur yang disepakati. Konsep materialitas tidak berlaku untk temuan yang dilaporkan dalam keterlibatan prosedur yang disepakati kecuali definisi materialitas disepakati oleh pihak-pihak tertentu