Sim, narwati, prof. dr. hapzi ali, cma, kontrak perkuliahan dan pengantar sis...narwati narwati
Similar to Si-PI, Anggoro Cahyo Purnama, Hapzi Ali, Pengembangan Sistem Informasi dan Infrastruktur Teknologi Informasi, Universitas Mercu Buana, 2017 (20)
PANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptx
Si-PI, Anggoro Cahyo Purnama, Hapzi Ali, Pengembangan Sistem Informasi dan Infrastruktur Teknologi Informasi, Universitas Mercu Buana, 2017
1. Pengembangan Sistem Informasi dan
Infrastruktur Teknologi Informasi
Makalah
Disusun oleh :
Anggoro Cahyo Purnama (55516120062)
Dosen Pengampu :
Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA
MAGISTER AKUNTANSI
UNIVERSITAS MERCU BUANA
JAKARTA
2017
2. Pengembangan Sistem Informasi
Pengembangan sistem di suatu organisasi/perusahaan dilatarbelakangi karena :
1. Adanya permasalahan yang timbul di sistem lama, hal ini disebabkan
karena ketidak beresan sistem informasi, dan pertumbuhan organisasi,
2. Untuk meraih kesempatan mencapai tujuan manajemen,
3. Adanya instruksi dari manajemen dan/atau pemerintah.
Dengan adanya sistem informasi yang baru diharapkan :
1. Kinerja meningkat karena lebih efektif, misal komunikasi antar
bagian/divisi cukup dengan email tanpa harus dengan kertas.
2. Kualitas informasi, hal ini berkaitan dengan sifat informasi itu sendiri
dimana informasi ada/muncul diwaktu yang dibutuhkan (tidak terlambat).
3. Keuntungan biaya, misal penghematan biaya pekerja.
4. Kontrol (pengendalian), karena merupakan mesin tidak ada kesempatan
untuk lobi-lobi.
5. Pelayanan, hal ini berkaitan dengan kepuasan konsumer.
Dalam setiap pengembangan sistem, secara garis besar terdapat langkah-langkah :
1. Survei sistem / preliminary
2. Analisis Sistem
3. Desain Sistem
4. Pembuatan Sistem
5. Implementasi Sistem
6. Pemeliharaan Sistem
Dari hasil pengamatan dan analisis terhadap suatu perusahaan, pengembangan
sistem informasi dapat dilakukan dengan cara :
1. Metode Insourcing, pada intinya perusahaan menggunakan karyawan
internal yang mempunyai kemampuan IT untuk mengembangkan Sistem
informasi perusahaan.
Kelebihan :
a. Umumnya sistem informasi yang dikembangkan sesuai dengan
kebutuhan perusahaan karena karyawan yang ditugaskan mengerti
kebutuhan sistem dalam perusahaan.
b. Biaya pengembangannya relatif lebih rendah karena hanya melibatkan
pihak perusahaan.
c. Sistem informasi yang dibutuhkan dapat segera direalisasikan dan
dapat segera melakukan perbaikan untuk menyempurnakan sistem
tersebut.
d. Sistem informasi yang dibangun sesuai dengan spesifikasi yang
dibutuhkan dan dokumentasi yang disertakan lebih lengkap.
e. Mudah untuk melakukan modifikasi dan pemeliharaan (maintenance)
terhadap sistem informasi karena proses pengembangannya dilakukan
oleh karyawan perusahaan tersebut.
f. Adanya insentif tambahan bagi karyawan yang diberi tanggung jawab
untuk mengembangkan sistem informasi perusahaan tersebut.
g. Lebih mudah melakukan pengawasan (security access) dan keamanan
data lebih terjamin karena hanya melibatkan pihak perusahaan.
3. h. Sistem informasi yang dikembangkan dapat diintegrasikan lebih
mudah dan lebih baik terhadap sistem yang sudah ada.
Kelemahan :
a. Keterbatasan jumlah dan tingkat kemampuan SDM yang menguasai
teknologi informasi.
b. Pengembangan sistem informasi membutuhkan waktu yang lama
karena konsentrasi karyawan harus terbagi dengan pekerjaan rutin
sehari-hari sehingga pelaksanaannya menjadi kurang efektif dan
efisien.
c. Perubahan dalam teknologi informasi terjadi secara cepat dan belum
tentu perusahaan mampu melakukan adaptasi dengan cepat sehingga
ada peluang teknologi yang digunakan kurang canggih (tidak up to
date).
d. Membutuhkan waktu untuk pelatihan bagi operator dan programmer
sehingga ada konsekuensi biaya yang harus dikeluarkan.
e. Adanya demotivasi dari karyawan ditugaskan untuk mengembangkan
sistem informasi karena bukan merupakan core competency pekerjaan
mereka.
f. Kurangnya tenaga ahli (expert) di bidang sistem informasi dapat
menyebabkan kesalahan persepsi dalam pengembangan distem dan
kesalahan/resiko yang terjadi menjadi tanggung jawab perusahaan
(ditanggung sendiri).
g. Perubahan budaya yang sulit jika diatur oleh karyawannya sendiri.
2. Metode Co-sourcing, perusahaan bekerjasama dengan pihak ketiga untuk
melaksanakan proses penyusunan, pengembangan dan maintenance sistem
informasi yang sesuai dengan perusahaan dengan melibatkan karyawan
perusahaan dalam proses pengembangan tersebut.
Kelebihan :
a. Umumnya sistem informasi yang dikembangkan sesuai dengan
kebutuhan perusahaan karena karyawan yang ditugaskan mengerti
kebutuhan sistem dalam perusahaan.
b. Biaya pengembangannya relatif lebih rendah karena hanya melibatkan
pihak perusahaan.
c. Sistem informasi yang dibutuhkan dapat segera direalisasikan dan
dapat segera melakukan perbaikan untuk menyempurnakan sistem
tersebut.
d. Sistem informasi yang dibangun sesuai dengan spesifikasi yang
dibutuhkan dan dokumentasi yang disertakan lebih lengkap.
e. Mudah untuk melakukan modifikasi dan pemeliharaan (maintenance)
terhadap sistem informasi karena proses pengembangannya dilakukan
oleh karyawan perusahaan tersebut.
f. Adanya insentif tambahan bagi karyawan yang diberi tanggung jawab
untuk mengembangkan sistem informasi perusahaan tersebut.
g. Lebih mudah melakukan pengawasan (security access) dan keamanan
data lebih terjamin karena hanya melibatkan pihak perusahaan. Sistem
4. informasi yang dikembangkan dapat diintegrasikan lebih mudah dan
lebih baik terhadap sistem yang sudah ada.
Kelemahan :
a. Pengembangan sistem informasi membutuhkan waktu yang lama
karena konsentrasi karyawan harus terbagi dengan pekerjaan rutin
sehari-hari sehingga pelaksanaannya menjadi kurang efektif dan
efisien.
b. Perubahan dalam teknologi informasi terjadi secara cepat dan belum
tentu perusahaan mampu melakukan adaptasi dengan cepat sehingga
ada peluang teknologi yang digunakan kurang canggih (tidak up to
date).
c. Membutuhkan waktu untuk pelatihan bagi operator dan programmer
sehingga ada konsekuensi biaya yang harus dikeluarkan.
d. Adanya demotivasi dari karyawan ditugaskan untuk mengembangkan
sistem informasi karena bukan merupakan core competency pekerjaan
mereka.
3. Metode Out-sourcing, perusahaan membeli beberapa paket sistem aplikasi
yang siap diimplementasikan yang dibuat oleh vendor yang memiliki
spesialisasi di bidang sistem aplikasi informasi.
Kelebihan :
a. Perusahaan dapat fokus pada core business-nya dengan tetap
menikmati nilai-nilai positif dari sistem dan teknologi informasi.
b. Teknologi yang maju. IT outsourcing memberikan akses kepada
organisasi klien berupa kemajuan teknologi dan pengalaman personil.
c. Waktu yang digunakan menjadi lebih singkat untuk ketetapan dalam
organisasi.
d. Dapat memenuhi kebutuhan perusahaan akan personil IT yang handal.
e. Biaya variabel dapat diubah menjadi biaya tetap dan membuat biaya
variabel menjadi lebih mudah diprediksi dan perusahaan dapat
menentukan tingkatan kualitas yang ingin dicapainya.
f. Akses kepada hak-hak intelektual dan pengalaman dan pengetahuan
yang luas karena Perusahaan tidak mempunyai pengetahuan tentang
sistem teknologi ini dan pihak outsourcer memilikinya.
g. Jasa yang diberikan oleh outsourcer lebih berkualitas dibandingkan
dikerjakan sendiri secara internal, karena outsourcer memang
spesialisasi dan ahli di bidang tersebut. vendor dapat menyediakan
solusi menggunakan personilnya, infrastruktur, jasa pengintegrasian,
dan jasa pendukung. Vendor yang berpengalaman khususnya jenis
jasa, banyak menguji sistem dan permasalahan potensial sehingga
dapat diantisipasi lebih baik.
h. Perusahaan merasa tidak perlu dan tidak ingin melakukan transfer
teknologi dan transfer pengetahuan yang dimiliki oleh outsourcer.
i. Meningkatkan fleksibilitas untuk melakukan atau tidak melakukan
investasi.
j. Meminimalkan risiko kegagalan investasi yang mahal.
5. k. Katalisator dalam melakukan sebuah perubahan besar yang mungkin
tidak dapat diperoleh jika dilakukan sendiri oleh internal perusahaan.
l. Meminimalkan resiko melalui sharing risk kepada pihak ketiga.
m. Penggunaan sumber daya Sistem Informasi belum optimal. Jika ini
terjadi, perusahaan hanya menggunakan sumber daya sistem yang
optimal pada saat-saat tertentu saja, sehingga sumber daya sistem
informasi menjadi tidak dimanfaatkan pada waktu yang lainnya.
Kelemahan :
a. Tidak secara fleksibel akan mampu menangani permasalahan-
permasalahan yang unik dalam perusahaan.
b. Rentan dapat ditiru oleh pesaing lain bila aplikasi yang
dioutsourcingkan adalah aplikasi strategik.
c. Kesepakatan dari kontraktual outsourcing harus berjangka waktu lama
untuk menjamin keamanan data dan kelanggengan sistem yang sudah
berjalan.
d. Memerlukan waktu, kordinasi dan biaya dalam melakukan perubahan
terhadap isi dari kesepakatan kerja sebelumnya.
e. Adanya kecenderungan outsourcer untuk merahasiakan sistem yang
digunakan dalam membangun sistem informasi bagi pelanggannya
agar jasanya tetap digunakan.
f. Perusahaan akan kehilangan kendali terhadap aplikasi yang
dioutsourcekan. Dalam kasus seperti bila aplikasi tersebut merupakan
aplikasi yang harus memerlukan penanganan khusus dan cepat maka
harus terlebih dahulu menghubungi pihakvendor.
g. Memiliki ketergantungan kepada pihak ketiga (pengembang dan
pengelola) sehingga cukup sulit bagi perusahaan untuk mengambil alih
kembali sistem yang sudah berjalan saat ini (memerlukan waktu dan
tenaga).
h. Memungkinkan terjadinya pencurian atau hilangnya sistem dan data
yang perusahaan sehingga merugikan perusahaan
Evolusi Infrastruktur Teknologi Informasi
Perkembangan pengetahuan telah mendorong berubahnya perangkat lunak dan
perangkat keras yang diimplementasikan dalam Sistem berbasis komputer.
Apabila digambarkan perkembangan teknologi Informasi adalah sebagai berikut :
1. Era Mainframe/Komputer Mini (1959-sekarang)
Komputer mini (Inggris: minicomputer) adalah kelas komputer multi-user
yang dalam spektrum komputasi berada di posisi menengah di bawah kelas
komputer mainframe dan sistem komputer single-user seperti komputer pribadi.
(https://id.wikipedia.org/wiki/Komputer_mini)
2. Era Komputer Pribadi (1981-sekarang)
Istilah komputer pribadi atau PC (Bahasa Inggris:Personal
Computer)mempunyai beberapa arti
(https://id.wikipedia.org/wiki/Komputer_pribadi):
6. Istilah umum yang merujuk pada komputer yang dapat digunakan dan
diperoleh orang dengan mudah.
Istilah umum yang merujuk kepada mikrokomputer yang sesuai dengan
spesifikasi IBM.
Komputer pribadi yang pertama kali dikeluarkan oleh IBM dan secara
tidak langsung mencetuskan penggunaan istilah PC (Personal Compute
3. Era Klien/Server (1983-sekarang)
Klien-server atau client-server merupakan sebuah paradigma dalam
teknologi informasi yang merujuk kepada cara untuk mendistribusikan aplikasi ke
dalam dua pihak: pihak klien dan pihak server. Klien-server merupakan
penyelesaian masalah pada software yang menggunakan database sehingga setiap
komputer tidak perlu diinstall database, dengan metode klien-server database
dapat diinstal pada suatu komputer sebagai server dan aplikasinya diinstal pada
client.( https://id.wikipedia.org/wiki/Klien-server)
4. Era Komputasi Perusahaan (1992-sekarang)
Lahir konsep ASP (Application Service Provider) yang ditandai dengan
kemunculan perusahaan pusat pengolahan data. Ini merupakan sebuah
perkembangan pada kualitas jaringan komputer. Akses untuk pengguna menjadi
lebih cepat. (https://id.wikipedia.org/wiki/Komputasi_awan#Akhir_Era_-90)
5. Era Komputasi Cloud dan Mobile (2000-sekarang)
Komputasi awan (bahasa Inggris: cloud computing) adalah gabungan
pemanfaatan teknologi komputer ('komputasi') dan pengembangan berbasis
Internet ('awan'). Menurut sebuah makalah tahun 2008 yang dipublikasi IEEE
Internet Computing "Cloud Computing adalah suatu paradigma di mana informasi
secara permanen tersimpan di server di internet dan tersimpan secara sementara di
komputer pengguna (client) termasuk di dalamnya adalah desktop, komputer
tablet, notebook, komputer tembok, handheld, sensor-sensor, monitor dan lain-
lain. (https://id.wikipedia.org/wiki/Komputasi_awan)
Tren platform perangkat keras saat ini khususnya perusahaan jasa sudah
berkembang ke alat mobile baik itu handphone maupun komputer tablet.
Berkembangnya smartphone mendorong perusahaan jasa membuat aplikasi yang
bisa diakses melalui smartphone dan komputer, misalnya : Aplikasi-aplikasi di
Playstore maupun Apple Store.
Sedangkan platform perangkat lunak saat ini berkembang ke model komputasi
awan (cloud computing) dimana para pengguna layanan tersebut tidak perlu
menyediakan memori dalam jumlah besar karena sudah disediakan oleh pihak
ketiga.
Apabila dikaitkan dengan pengendalian internal perusahaan, penggunaan
cloud computing akan membantu perusahaan menghemat biaya penyimpanan
data. Dimana data-data yang disimpan di cloud computing dapat diakses melalui
smartphone maupun komputer dimanapun dan kapanpun selama terdapat jaringan
internet. Selain itu bagi pihak pemilik/owner dan/atau manajemen dapat
mengakses data yang tersimpan tanpa harus datang ke tempat perusahaan, cukup
sekali klik menggunakan smartphone maupun komputer.
7. Referensi :
- Hapzi Ali, Modul Kuliah Teknologi Informasi dan Sistem Infromasi
Manajemen
- https://id.wikipedia.org/
- wsilfi.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/9882/Pengembangan+Sistem+1
+2.pdf
- http://blogstudent.mb.ipb.ac.id/2015/01/10/tugas-sim-pengembangan-sistem-
informasi-secara-insourching-dan-outsourching/
- http://lmga.blogstudent.mb.ipb.ac.id/2010/12/03/metode-pengembangan-
sistem-informasi-perusahaan-insourcing-outsourcing-co-sourcing/
- http://posmals.blogstudent.mb.ipb.ac.id/2010/07/11/pengembangan-sistem-
informasi-di-perusahaan-melalui-cosourcing-dan-outsourcing/